Motor Kawasaki Versys Akan Bermesin Hybrid?

Selama beberapa hari terakhir ini jagad sepedamotor dunia tengah dihebohkan seputar teknologi hybrid. Bukan cuma teknologinya saja, tapi model sepeda motor Kawasaki apa yang selanjutnya akan dibekali teknologi tersebut.

Bermula ketika sebuah media berita asal Italia yakni Motociclismo menampilkan gambar rancangan konstruksi sepeda motor yang baru saja didaftarkan patentnya oleh pabrikan asal Jepang tersebut.

Konstruksinya sangat mirip motor Kawasaki Versys. Hanya saja sistem penggerak moge touring ini menggunakan mesin hybrid. Bukan mesin 650 cc seperti yang saat ini beredar di pasaran. 

Alternatif Rendah Emisi

Pembatasan emisi gas buang yang ketat tak hanya berimbas pada mobil saja, namun juga pada sepeda motor. Ruang gerak kuda besi peminum bensin bermesin konvensional secara perlahan dibatasi.

Banyak pabrikan sepeda motor yang mengambil jalan alternatif tercepat. Memproduksi skuter serta sepeda motor elektrik.

Ini bukan semata-mata diversifikasi produk. Tapi langkah antisipasi jika tiba gilirannya era kuda besi peminum bensin “dipaksa’ bertransformasi jadi kuda plastik daur ulang penghisap elektron baterai. Sukses di pasaran? Tidak juga.

Para petinggi di Kawasaki punya pandangan lain. Jika mobil dan truk berteknologi hybrid bisa sukses, sepeda motor pun seharusnya bisa. Hanya soal bagaimana rancang bangunnya.

Hasilnya, Ninja 7 Hybrid dan Z7 Hybrid adalah wujud perdana jika sepeda motor juga bisa dibekali teknologi hybrid. Keduanya sudah diluncurkan di Eropa sejak Oktober 2023 lalu.

Ninja 7 Hybrid dan Z 7 Hybrid dibekali mesin parallel-twin 451 cc DOHC plus motor elektrik berdaya 9kW. Sumber daya listrik untuk motor elektriknya dipasok dari baterai lithium-ion 48V berkapasitas 1,4 kWh. Kapasitas baterainya terbilang kecil.

Motor Ciamik

Siapa yang mengira jika output tenaga kombinasi yang dihasilkan sistem hybrid pada duo 7 Hybrid ini 68 hp. Tak kalah dari output tenaga sportbike kelas 700 cc, kondumsi BBM macam Ninja 250, tapi performa rasa Kawasaki Z1000.

Kawasaki Z Hybrid

Jika dibandingkan dengan output tenaga naked bike Versys 650 yang 66 hp, performa duo Ninja 7 dan Z 7 Hybrid terbilang setara. Bahkan boleh dibilang jauh lebih bagus.

Dari dimensi ukuran antara Z7 Hybrid dan Versys 650 pun hampir sama. Jadi agak masuk akal juga jika Versys bakal dijadikan model Kawasaki berikutnya yang dibekali teknologi hybrid. Tentu saja ada penyesuaian rancang bangun terutama seputar konstruksi sasis dan posisi penempatan motor elektrik hybrid serta baterainya.

Nah, sebagai motor touring tentu Versys punya jarak jelajah yang lebih jauh bila dibandingkan dengan Ninja atau Z series. Untuk pengendaraan jarak jauh tentu butuh baterai yang kapasitas dayanya lebih besar. Atau mungkin juga dengan motor elektrik hybridnya bakal diperbesar pula.

Sejauh ini hak patent rancangan konsep “Versys Hybrid” memang baru didaftarkan. Namun diyakini unit pra produksinya saat ini tengah dalam proses pengembangan. Jadi, hanya soal kapan unitnya bakal muncul…

 

Kawasaki Ninja 7 Hybrid Debut Perdana Di Jepang

Hanya selang beberapa pekan setelah diluncurkan di Eropa, kini Kawasaki Ninja 7 Hybrid debut perdana dalam event Japan Mobility Show 2023 yang tengah berlangsung di Tokyo.

Moge sportbike kelas U-500 cc ini sebenarnya diproyeksikan sebagai produk ekspor untuk pasar kawasan Eropa. Namun penampilannya di JMS 2023 berhasil memukau mata kami juga para generasi muda penyuka sportbike.

Sekencang 1.000 cc

Teknologi yang ditampilkan Kawasaki pada Ninja 7 Hybrid telah berhasil mengggetarkan jagad industri sepeda motor dunia. Untuk pertama kalinya ada motor sport dengan embel-embel hybrid.

Kawasaki berhasil menjembatani dua kutub yang berbeda yakni sepeda berpenggerak motor elektrik dan bermesin motor bakar. Bahkan jika dilihat sepintas dari luar, tak ada yang mengira jika sportbike ini mengusung teknologi hybrid.

Ninja 7 Hybrid dibekali dua sistem penggerak. Mesin parallel-twin DOHC delapan katup 451 cc berpendingin radiator menjadi sistem penggerak utama.

Output tenaga maksimum sebesar 58 hp dikail pada putaran 10.500 rpm. Sedangkan torsi maksimumnya yang sebesar 43,6 Nm dicapai pada putaran menengah yakni 7.500 rpm.

Sebagai sistem penggerak sekunder, Ninja 7 Hybrid menggunakan motor elektrik sinkronus 9 kW berpendingin cairan. Output tenaga sebesar 12 hp bermain di rentang 2.400 – 4.000 rpm. Sedangkan puntiran torsi maksimum yang dihasilkan sebesar 36 Nm yang dicapai pada putaran 2.400 rpm.

Baterai lithium-ion 48 V jadi sumber pasokan energi listrik untuk motor elektrik penggerak sekunder ini.

Seperti halnya mobil berpenggerak hybrid, demikian pula halnya dengan Ninja 7 Hybrid ini. Performa puncak hasil kombinasi dari kedua sistem penggerak yang diusung cukup menggiurkan. Sekira 68 hp yang dikail pada putaran 10.500 rpm. Serasa ada dorongan dari gigi ketujuh.

Nah, torsi torsi maksimum kombinasinya yang bikin geleng kepala. Tercatat sekira 60,4 Nm yang dicapai pada rpm relatif rendah yakni 2.800 rpm!

Sebagai pengolah output daya dan torsi, sportbike berpengerak hybrid ini memanfaatkan gearbox yang dapat dipilih dalam mode manual atau automatic. Wuiiih… keren. Mirip transmisi kopling ganda manual-matic pada mobil sport modern.

Semudah Motor Pemula

Dilihat dari posturnya, Kawasaki Ninja 7 Hybrid ukurannya tak terlampau bongsor. Ketingian posisi duduk yang sekira 795 mm masuk kategori universal. Bobotnya pun di kisaran 277 kg. Tak terlampau berat.

Dengan demikian, para rider pemula sekalipun dapat dengan mudah dan nyaman mengendarainya. Posisi duduk pun tak terlalu merunduk.

Untuk mengantisipasi pengendaraan di kemacetan lalu lintas dalam kota yang stop and go, terdapat fitur idling stop. Sistem akan menghentikan kinerja mesin secara otomatis saat motor berhenti bergerak, semisal saat di perhentian lampu merah.

Kemudian, fitur Automatic Launch Position Finder (ALPF) secara otomatis akan memindah posisi transmisi ke gigi satu.

Fitur yang paling menarik adalah “Walk Mode”. Ninja 7 Hybrid dapat bergerak merayap dengan kecepatan sangat rendah memanfaatkan sistem penggerak motor elektrik sekunder.

Mode berkendara yang satu ini sangat membantu saat tengah bermanuver di kemacetan lalu lintas. Bahkan dengan fitur ini rider dapat mundur perlahan. Tentunya sangat membantu ketika keluar dari tempat parkir.

Motor Kawasaki HEV

Motor Kawasaki HEV Bakal Punya Transmisi Semi Otomatis

Konsep motor Kawasaki hybrid lebih menarik dari yang diperkirakan.  

Sudah dengar kalau kawasaki sedang membuat motor sport hybrid? Kalau belum, Kawasaki HEV sebetulnya berita lama. Yang baru adalah, transmisinya semi otomatis. Kami sempat perkirakan, lucu juga kalau pakai CVT. Sekaligus khawatir, motor sport kok pakai CVT.

Kekhawatiran itu terjawab setelah ada bocoran informasi paten soal transmisi dan bentuk mesin dua silinder motor Kawasaki HEV yang dikombinasikan dengan penggerak elektrik. Dalam gambar penampang di bawah, M adalah penggerak listriknya, yang tersambung dengan input shaft transmisi. Dari situ disimpulkan bahwa kedua penggerak, bensin dan listrik, bisa bergantian menggerakkan gigi transmisi dan menjalankan motor.

Itulah kenapa, Kawasaki memutuskan untuk menggunakan girbok semi otomatis yang pengoperasiannya tinggal menekan tombol. Ini juga dibuktikan oleh prototype motor HEV yang menunjukan tidak ada tuas perseneling di step sebelah kiri. Menarik juga. Coba bayangkan naik mobil kencang dengan transmisi otomatis. Rasanya mungkin akan seperti itu. Tapi ini motor. Hmm…

Idenya adalah, segalanya akan diatur oleh komputer. Mulai dari penggerak mana yang akan menjalankan motor, hingga mengatur kopling dan perpindahan gigi agar perpindahannya lebih halus. Cara kerja kopling dan perpindahan giginya dikatakan konvensional. Hanya ketambahan servo untuk mengendalikan.

Satu lagi yang menarik adalah, Kawasaki mengembangkan sebuah peranti yang memungkinkan pengendara mengontrol penggerak elektrik dan mesin konvensional bersamaan melalui tombol. Jadi kalau perlu, Anda tinggal tekan dan motor bisa melaju menggunakan kedua penggerak. Menarik sekali.

Kawasaki HEV

Motor hybrid bukan dimulai oleh Kawasaki. Piaggio pernah menerapkan sistem hybrid pada MP3, namun sepertinya kurang berhasil. Kawasaki, dengan konsep Hybrid Electric Vehicle (HEV) coba memperbaiki apa yang kurang. Terutama saat menerapkan pada motor berkonsep sport.

Kemunculan Kawasaki HEV pada acara balap ketahanan motor di Suzuka (Suzuka 8H) awal Agustus lalu, langsung membuat gaduh dunia otomotif. Bukan cuma konsepnya yang disorot tapi juga teknologi yang dibawanya.

Motor yang dipertontonkan kepada publik memang masih ‘mentah’. Bahkan bisa terlihat jelas kalau motor ini sebetulnya belum selesai dibangun. Tapi ide untuk menempelkan penggerak setrum pada mesin dua silinder, yang kemungkinan diambil dari Ninja 400, sontak membuat pengamat menjadi tidak sabar. Tidak sabar untuk melihat jadinya seperti apa. Termasuk kami.

Sumber