Restomod Renault Dauphine 1960 di SEMA Show 2024, Pengunjung Terbelalak!

Produsen pelumas ENEOS kali ini ikut berpartisipasi di SEMA Show 2024. Tak hanya produk pelumas otomotif. Pada booth mereka yang menempati area Central Hall di Las Vegas Convention Center juga dipajang sejumlah mobil modifikasi. Salah satu mobil yang dipamerkan adalah Renault Dauphine lansiran 1960, mobil berstatus ‘legend’ pada eranya.

Mobil made in France di booth ENEOS yang notabene brand pelumas asal Jepang tentu bukanlah hal yang biasa.

Awalnya banyak yang mengira sebuah VW Beetle bergaya balap. Para pengunjung pun geleng kepala sekaligus terbelalak saat mengetahui jika aslinya adalah sebuah Renault jadul. Gokil!

Modifikasi hasil garapan Justin Cashmore ini berhasil mengecoh memang sangat layak dipamerkan di SEMA Show 2024. Lantas bagaimana awal kisahnya?

Berawal Dari Hot Wheels

Justin Cashmore adalah veteran Angkatan Laut AS yang telah melanglang buana ke berbagai negara.

Singkat cerita, Cashmore mendapatkan bahan Renault Dauphine yang terbengkalai dari sebuah junkyard di tengah gurun pada tahun 2017. Butuh waktu setahun lebih bagi Cashmore untuk memodifikasinya.

Hasilnya cukup memuaskan, Renault Dauphine hasil garapan Cashmore pun jadi finalis pada kontes modifikasi bergengsi Hot Wheels Legends Tour 2019. Dari sinilah ia mulai dikenal dan menghasilkan lebih banyak lagi karya restomod yang dahsyat.

Bodi Ala Group-5 

Memodifikasi sebuah mobil memang butuh kesabaran dan ketelatenan. Material dan parts yang digunakan pun tak asal pasang.

Bodykit versi awal yang pernah dipasang pada Renault Dauphine dirombak total. Ganti dengan widebody kit baru berbahan serat karbon. Selain mempelajari sejumlah gaya Renault Dauphine versi balap maupun modifikasi yang pernah ada, mobil mainan Hotwheels VW Käfer Racer dan Custom VW Beetle juga jadi acuan bagi Cashmore.

Kit over fender berukuran gambot membuat bodi Dauphine melebar sekira 56 cm. Pas dengan pelek 17-inci tapak lebar Felgen Factory two-tone berbalut ban balap Toyo R888R. Bodinya pun dibuat ceper ala mobil balap Group-5 era ’70an. Sekujur bodi dilabur warna biru khas tim balap Renault, lengkap dengan aksen patina belel serta berbagai decal stiker ala balap.

Meskipun pakai bodykit ala balap lengkap dengan lips spoiler dan air scoope, namun Cashmore tetap memasang bemper depan dan belakang chrome asli bawaan Renault Dauphine. Termasuk pula lis bodi chrome dan lampu rem asli.

Emblem depan dan belakang original bertuliskan “Dauphine Renault” pun masih terpasang. Lampu depan warna kuning plus lampu kabut model bulat lansiran CIBIE di tengah palang bemper depan pun jadi sisi unik tersendiri.

Rombak Mesin dan Sasis 

Mesin 845 cc bawaan Renault Dauphine yang juga kondang dengan sebutan Gordini dianggap kekecilan. Engine swap pun dilakukan. Pilihan pun jatuh pada mesin 6-silinder 2.8L VR6 cabutan dari mobil VW tahun muda.

Untuk penggarapan mesin dikerjakan oleh bengkel tuner United Motorsports. Saluran intake dan satu set pipa exhaust custom pun dipasang. Hasilnya, tenaga terdongkrak jadi 230 hp dan suara mesin pun merdu.

Transmisi sequential 6-speed VW O2M dan limited-slip differential lansiran Peloquin cukup untuk mengimbangi output mesin.

Agar mesin dan girbox serta limited-slip bisa terpasang, sebagian konstruksi sasis pun terpaksa harus bikin baru alias custom.

Sistem suspensi high performance Eibach menopang keempat kaki Dauphine. Agar mobil tetap stabil meskipun ceper, maka sistem kemudi hingga dudukan girbox dan mesin ditopang suspensi spek mobil balap NASCAR. Sistem rem standar pun diganti rem cakram spek NASCAR lansiran Wilwood.

Interior Unik 

Masuk ke dalam kokpitnya, sebagian besar panel interior yang bergaya retro dipadukan dengan parts custom. Agar aman saat berkendara, sekeliling kokpit dipasangi rollcage pipa tubular ala mobil balap.

Mobil ini pun versi setir kanan, sangat anti-mainstream dengan mobil di AS yang menganut setir kiri. Yang unik dari interior mobil ini bukan lantaran kemasan interiornya ala kadarnya. Selain panel speedometernya sudah pakai layar digital, dan karpet kabinnya menggunakan permadani rajut Persia! Hmm… benar-benar garapan yang sangat gokil!

Pemesanan Renault 5 E-Tech Tembus 50 Ribu Unit! Terus?

Nampaknya upaya yang dilakukan pada mobil listrik Renault 5 E-Tech berbuah manis. Belum ada sepekan diluncurkan di Geneva Motor Show, mobil ini mendapat apresiasi yang luar biasa.

Pihak pabrikan mengatakan bahwa jumlah pemesanan yang masuk dalam daftar tunggu sudah tembus 50.000. Padahal pendaftaran pemesanan sedianya baru akan dimulai pada Mei 2024 mendatang.

“Saat ini jumlah pemesanan yang masuk dalam daftar tunggu sudah tembus 50.000. Hal ini jadi tantangan tersendiri bagi lini produksi kami agar dapat mengejar tenggat pengiriman kepada para konsumen sesuai jadwal,” ungkap Fabrice Cambolive, CEO Renault.

Mobil listrik Renault 5 E-Tech saat ini sudah masuk jalur produksi. Jadwal pengiriman kepada para konsumen paling cepat mulai bulan September atau Oktober mendatang.

Desainnya terinspirasi dari city car legendaris Renault 5 yang mampu bertahan selama beberapa dekade. Sebuah reinkarnasi Renault 5 era modern dalam versi mobil listrik (EV).

Renault Perlu Mobil Ini

Ihwal terciptanya 5 E-Tech juga dilatari perlunya penggant mobil listrik Zoe yang usianya genap satu dekade. Selain itu, 5 E-Tech jadi pilihan alternatif bagi konsumen yang butuh mobil listrik berukuran mungil dengan harga terjangkau.

Rancang bangun 5 E-Tech berbasis dari platform AmpR Small. Modifikasi dari platform CMF-B yang digunakan Renault pada city car Clio dan Captur.

Renault membekali 5 E-Tech dengan motor elektrik tunggal sebagai pengegerak. Pilihan output dayanya beragam yakni 94 hp, 121 hp, dan 148 hp. Untuk opsi baterainya tesedia dua versi yakni 40 kWh dan 52 kWh.

Interior renault 5 EV

Untuk baterai berkapasitas daya 40 kWh diklaim dapat digunakan untuk berkendara hingga 300 km. Dengan baterai berdaya 52 kWh, jarak jelajahnya lebih jauh yakni 400 km.

Untuk pengisian ulang daya baterai bisa terkoneksi dengan fast charger DC beroutput 80 kW and 100 kW.

Nah, salah satu keunggulan yang dimiliki Renault 5 E-Tech yakni fitur vehicle-to-grid (V2G). Baterai mobil ini dapat digunakan sebagai sumber pembangkit energi listrik. Tersedia soket untuk menyalurkan listrik ke rumah atau perangkat kelistrikan lainnya. Mirip genset mini.

Dengan harga mulai dari €25.000 atau sekitar Rp 427 jutaan, tak heran jika Renault 5 E-Tech berhasil memikat para konsumen.

 

 

Renault 5 E-Tech

Renault 5 Resmi Lahir Kembali, Pastinya jadi Mobil Listrik

Renault 5 lahir kembali! Ya, itu yang digemborkan oleh Renault untuk mobil terbaru mereka. Inilah Renault 5 E-Tech electric yang diperkenalkan secara daring kemarin (27/02).

Ya, namanya merepresentasikan kalau ini adalah sebuah mobil listrik. Bentuknya masih menunjukan sebuah hatchback dengan lekukan khas sebuah Renault 5. Terutama di bagian belakang. Guratan body-nya mengggabungkan kedinamisan dan ketegasan melalui sudut-sudut desain yang variatif.

Renault 5 versi listrik. Sudah dijual.

Mukanya minim grill karena hanya segaris bukaan di bemper dan air dam di bawahnya. Logo Renault di depan itu bisa dibuka dan di baliknya ada soket untuk pengisian ulang baterai. Desainernya memberikan ciri khas berupa lampu persegi yang unik. Anda tidak akan salah kalau ini Renault 5. Entah kenapa, bagian ini mengingatkan kami pada model mobil-mobilan yang dibuat oleh Lego.

Berdiri di atas platform AmpR Small, yang didesain memang untuk mobil listrik berukuran compact. Panjangnya 3,92 meter dengan wheelbase 2,54 meter. Lebarnya 1,7 meter dengan tinggi 1,5 meter.

Sebagai penggerak diberikan tiga opsi. Pertama motor listrik bertenaga 147,8 hp dengan torsi 245 Nm. Varian ini dibekali baterai nikel (NMC) berkapasitas 52 kWh. Jarak tempuhnya 400 km. Kedua 120 hp/225 Nm serta 93,6 hp/215 Nm. Dua yang terakhir ini menggunakan baterai NMC 40 kWh, dengan jarak tempuh hingga 300 km.

Lama pengecasan ulang dikatakan 30 menit dengan tingkat keterisian 15-80 persen. Tapi untuk DC charging, versi 52 kWh mampu menerima listrik hingga 100 kW. Versi di bawahnya sanggup menelan aliran listrik hingga 80 kW.

Kelengkapan & Harga

Interior renault 5 EV

Menurut Renault, mobil ini dilengkapi fitur yang sangat lengkap untuk sebuah mobil B-segment. Ada cruise control adaptif, pengereman darurat otomotis, lane keeping assist.

Disediakan fitur infotainment dengan sistem operasi OpenR Link, yang merupakan buatan Renault sendiri. Di dalamnya sudah tersedia akses Google. Dengan begitu, Anda bisa membuka Google Maps, Youtube dan sebagainya. Tentunya sudah punya kemampuan Aplle Carplay dan Android Auto nirkabel.

Renault 5 E-Tech untuk versi awal hanya tersedia dalam penggerak 247 hp. Dibagi jadi dua varian bernama Techno dan Iconiq Chic. Harganya mulai dari (setara) Rp 424 jutaan.

Mobil Klasik Renault Digarap R-FIT Untuk Konversi Jadi Mobil Listrik

Mengkonversi mobil klasik menjadi mobil bertenaga listrik saat ini mulai menjadi trend baru di Eropa. Pabrikan otomotif asal Prancis, Renault bahkan menggandeng R-FIT untuk melakukan konversi mobil klasik Renault, khususnya model Renault 4L dan Renault 5.

R-FIT merupakan merek dagang komersil dari MCC Automotive yang berpusat di Cassis, sebuah kota kecil di pesisir pantai Mediterania yang terletak di Timur kota Marseille, Prancis.

Perusahaan teknologi otomotif ini telah merintis pengembangan sistem dan konversi mobil listrik sejak tahun 2016 silam. Mobil klasik yang mereka garap antara lain Citroën 2CV dan Renault 4L.

Contoh mobil klasik Renault 4L “Quatrelle” yang telah dikonversi oleh R-FIT menjadi mobil listrik saat ini tengah dipamerkan di Porte de Versailles, Paris dalam pameran mobil klasik 47th Salon Rétromobile 2023 yang berlangsung pada 1-5 Februari 2023.

Kerjasama berjuluk “L’hexagone” dengan R-FIT ini sejalan dengan rencana peluncuran mobil listrik Renault 4 dan Renault 5 pada tahun 2024 mendatang. Pada konversi yang dilakukan R-FIT, mesin lawas bawaan mobil diganti dengan motor listrik sebagai penggerak. Seluruh pengerjaan dilakukan di workshop R-FIT.

Tak disebutkan secara spesifik berapa output tenaga yang dihasilkan oleh motor listrik yang dibekalkan oleh R-FIT. Hanya disebutkan setara performa mesin aslinya yang di kisaran 20-30 hp.

Motor listrik penggerak dipadukan dengan transmisi dan gardan bawaan mobil.

Renault 4L versi konversi ini kecepatan maksimumnya pun diklaim tak jauh berbeda dari mesin aslinya yang mampu mencapai 120 km/jam.

Para konsumen dapat memilih untuk menyimpan mesin asli bawaan mobil mereka. Dan dapat dipercayakan kepada R-FIT untuk direbuild dan komponen yang masih bagus bisa dimanfaatkan kembali sesuai kondisi mesin.

Pasokan listrik bersumber dari baterai lithium-iron phosphate (LFP) berkapasitas daya 10.7 kWh. Dalam kondisi penuh, anda dapat berkendara antara 80-90 kilometer. Pengisian ulang daya baterai menggunakan charger 220V butuh waktu sekira 3,5 jam.

Sayangnya, R-FIT tak menyediakan sistem buatan mereka dalam bentuk kit konversi di pasar bebas. Para pemilik mobil klasik Renault harus datang langsung ke workshop R-FIT untuk melakukan pengerjaan konversi menjadi mobil listrik.

Sungguh betapa beruntungnya para pemilik mobil klasik Renault di Prancis. Tentunya agak merepotkan bagi para pemilik mobil klasik di luar Prancis jika harus membawa mobil mereke ke workshop R-FIT di Cassis.

Untuk menuju kota Cassis yang jaraknya sekitar 822 km dari Paris, setidaknya anda harus berkendara selama lebih dari 14 jam perjalanan dengan Renault 4 anda.

Ongkos instalasi berikut paket lengkap perangkat konversi menjadi mobil listrik dikenakan biaya sekitar €11.900 atau setara Rp 148 jutaan. Cukup mahal juga biayanya, bahkan lebih mahal dari harga mobilnya yang rata-rata berada di kisaran €3.000 – €5.000.

Mungkin inilah yang jadi penyebab mengapa R-FIT tak memproduksi dan memasarkan teknologi kit konversi mereka secara massal.

Tak hanya untuk mobil klasik Renault saja. R-FIT juga menyediakan paket konversi untuk mobil klasik Citroën 2CV. Sementara untuk model Renault 5 baru akan dipasarkan mulai bulan September 2023 mendatang. Bahkan rencananya R-FIT juga akan meluncurkan versi untuk Renault Twingo sekira tahun 2024 mendatang.