NASCAR Akan Berubah Jadi Mirip Formula E?

Eksistensi mobil bermesin hybrid dan juga mobil listrik saat ini tak bisa terhindarkan. Bahkan mobil listrik bakal merambah balap ketahanan di AS. National Association for Stock Car Auto Racing (NASCAR).

Pro Kontra 

Tiga grup otomotif besar di AS yakni Chevy, Ford, dan Toyota saat ini menjadi pemasok resmi mobil balap. Ajang balap NASCAR pun didominasi mobil balap Camaro, Mustang, dan Camry. Hanya saja gelegar suara mesin tak semendebarkan dulu alias lebih senyap.

 EV buatan ABB dan NASCAR

Suara mobil yang senyap agak sulit diterima banyak fans NASCAR garis keras. Selama beberapa dekade mereka terbiasa dengan deru mesin puluhan mobil yang bisingnya mirip dengung jutaan tawon.

Harap maklum, NASCAR adalah event balap kebanggaan rakyat Amerika Serikat. Bahkan kemeriahan balap F1 tak ada artinya di AS bila dibandingkan NASCAR.

Belum tuntas pro kontra soal suara mesin, muncul wacana mobil balap NASCAR versi EV. 

NASCAR Ala Formula E?

NASCAR baru saja memperkenalkan sebuah prototype mobil balap bertenaga listrik. Hasil kolaborasi dengan ABB ini diberi nama ABB NASCAR EV Prototype.

Di ajang balap mobil setrum, ABB bukanlah nama yang asing. Perusahaan bidang teknologi dan energi asal Swiss ini terlibat dalam kejuaraan balap Formula E.

Chevy, Ford, dan Toyota ternyata turut terlibat dalam pengembangan prototype tersebut. Secara berkebetulan, ketiga brand tersebut juga memproduksi mobil listrik yang cukup laris di Amerika Serikat. Selain ketiganya adalah pemain utama di liga NASCAR saat ini.

Desain mobil ini masih belum final. Regulasi balapnya pun saat ini tengah dirumuskan oleh pihak NASCAR selaku regulator.

Prototype mobil balap NAscar EV

Prototype yang diperkenalkan dilengkapi tiga motor elektrik penggerak. Satu unit di poros roda belakang dan dua unit di bagian belakang. Total output daya yang dihasilkan dikatakan sekitar 1.000 kW atau setara 1.341 hp. Sumber daya listriknya menggunakan baterai voltase tinggi berdaya 78-kWh yang dilengkapi sistem pendingin.

Komponen seperti setir dan sistem kemudi, suspensi, hingga rem diadopsi dari mobil balap NASCAR Cup Series. Peleknya pun demikian. Hanya saja dibalut ban balap Goodyear Racing Eagle spek khusus.

Material Ramah Lingkungan

Karena ini mobil balap bebas emisi gas buang, konstruksi bodinya menggunakan material ramah lingkungan dan bisa didaur ulang. Agar ada kesesuaian nampaknya.

Bodinya yang bongsor ala mobil balap Pikes Peak ternyata terbuat dari bahan komposit serat Flax (rami). Ya, bahan yang biasa digunakan untuk karung goni. Tentu saja material serat karbon tetap digunakan pada bodi dan sejumlah area sasis. Tak hanya ramah lingkungan, tapi juga kokoh.

Karena mobilnya akan berubah, desain sirkuit pun akan mengalami penyesuaian. Tak hanya pembaruan desain sirkuit balap saja, infrastruktur pendukung untuk balap mobil listrik pun akan bangun. Rencananya pihak NASCAR akan memulainya pada tahun 2028 mendatang.

Akankah balap NASCAR EV ini bakal menuai sukses jika benar-benar terlaksana? Atau justru balap NASCAR bakal ditinggal para penggemar setianya? Ya, balap NASCAR adalah kebanggaan nasional bagi rakyat Negeri Paman Sam. Bukan hal sepele…

Bukan Chevrolet Suburban Biasa, Diisi Mesin Speedboat

Era modifikasi kendaraan masih dirasa mudah pada tahun 1990an. Siapa saja yang haus akan output mesin, tidak perlu repot menghitung dan menerka langkah apa yang harus dilakukan. Hal tersebut tercermin dari sosok Chevrolet Suburban 2500 yang menggunakan mesin speedboat berkapasitas monster ini.

Chevrolet Suburban seringkali dianggap sebagai sport utility vehicle (SUV) yang merepresentasikan selera orang Amerika, yang menggemari kendaraan berukuran bongsor. Ya, karena panjang bodinya saja sudah lebih dari 5 meter. Ketika Chevrolet meluncurkan Suburban generasi kedelapan di tahun 1992, perannya sebagai ‘kuda beban’ mulai bergeser menjadi kendaraan keluarga.

Mesin V8 7.4 liter tidak membuatnya bisa berlari kencang

Chevrolet menjejalkan mesin bensin V8 big block 7.4 liter untuk semua unit seri 2500, termasuk Suburban ini. Meski begitu, SUV ini tidak bisa dibilang kencang, sebab bobotnya saja lebih dari 2,8 ton. Lain cerita jika Anda buru-buru mengontak John Lingenfelter, pemilik workshop Lingenfelter Performance Engineering.

Cerita berawal ketika General Motors (GM) diminta oleh pihak pemerintah Arab Saudi di tahun 1994, supaya mengembangkan Chevrolet Suburban berperforma tinggi, untuk kebutuhan kendaraan dinas instansi penegak hukum. Tidak ingin pusing sendirian, GM langsung menghubungi Lingenfelter Performance Engineering. “Solusinya mudah, jejalkan saja mesin monster di balik kap depan,” kata John Lingenfelter.

Bertengger mesin V8 milik speedboat

Sungguh berbeda jika hal ini dilakukan di zaman sekarang, sebab tidak ada perangkat supercharger atau turbocharger yang terlibat. Pilihannya memang tidak main-main. Lingenfelter langsung saja mengganti mesin asli dengan unit V8 Mercury Marine berkapasitas 9.9 liter, yang biasa digunakan untuk speedboat!

Usai mesin masuk, tentu harus ada sederet penyesuaian. Transmisi otomatis harus diperkuat, serta sistem knalpot milik Chevrolet C1500 454 SS pickup. Secara penampilan, Chevrolet Suburban bermesin 9.9 liter ini benar-benar tidak menyiratkan performanya. Padahal SUV bongsor ini bisa sprint hingga 100 km/jam dalam tempo 4,6 detik. Tentu berkat mesin bertenaga 550 hp dan torsi 956 Nm itu. Urusan efisiensi bahan bakar, siapapun pemiliknya harus puas dengan seliter bensin segar untuk jarak tempuh sekitar 3,4 km saja. Mengagumkan!

Chevrolet Corvette Z06 GT3.R Siap Berlaga di Musim Balap Ketahanan 2024

Mempersiapkan sebuah mobil balap memang tak bisa terburu-buru. Demikian pula dengan General Motors (GM) yang memperkenalkan mobil balap Chevrolet Corvette terbaru mereka, Z06 GT3.R.

Anda tak akan melihatnya berlaga di musim balap tahun ini. Debut perdananya baru akan dimulai pada kejuaraan balap ketahanan Rolex 24 H di sirkuit Daytona tahun depan.

Corvette Z06 GT3.R merupakan hasil kolaborasi antara divisi GM Motorsports dengan Pratt Miller Engineering. Perusahaan yang bermarkas di Michigan ini telah merancang mobil balap Corvette selama beberapa generasi.

Dengan ditiadakannya kategori GTLM (GT Le Mans), Corvette balap terbaru ini akan beralih ke kelas GT3 pada kategori GT Daytona (GTD) Pro pada seri pembuka kejuaraan balap 2024 IMSA WeatherTech Sports Car Championship di Daytona tahun depan.

Corvette Z06 Dengan Racikan Biasa Saja

Sasis yang digunakan berasal dari Z06 spek jalan raya yang diproduksi di Bowling Green, Kentucky.

Pihak pabrikan menyatakan bahwa lebih dari 70 persen komponen yang digunakan sama seperti Z06 spek jalan raya. Suspensi double-wishbone depan dan belakang pun sama seperti versi jalanan. Mesin LT6 5.5-liter V-8 yang digunakan juga berbasis dari Z06 standard. Kruk-as, kop silinder, setang piston, sistem injeksi, koil hingga gasket yang digunakan pun sama.

Output tenaga yang berada di kisaran 500-600 hp diteruskan ke roda via transmisi 6-speed sequential spek balap.

Pratt Miller dan GM Motorsports meramu ulang sasis dan body sesuai spesifikasi dan regulasi balap. Sebelum dipasangi panel body berbahan serat karbon dan kevlar, konstruksi roll cage pipa baja tubular dilas ke sasis sebagai pelindung.

Sejumlah komponen spek balap dan perangkat keselamatan yang dipasang oleh Pratt Miller merujuk pada regulasi FIA.

Per dan damper suspensi, kaliper plus cakram dan kampas rem pada Z06 GT3.R menggunakan spek khusus balap. Sementara velg balap 18-inci di depan dan belakang mengadopsi mobil balap Corvette C8.R.

Perangkat Aerodinamika Baru Rancangan GM Design Studio

Perangkat aerodinamika baru yang digunakan pada mobil ini dirancang oleh GM Design Studio.  Gaya tekan gravitasi, stabilitas, hambatan udara dan pendinginan mesin serta rem diperhitungkan dengan matang.

Z06 GT3.R menggunakan air splitter depan berbahan serat karbon yang sama dengan Z06 standard. Namun pada bagian bawah dan belakang dibekali dengan sirip diffuser serat karbon spek khusus balap.

Dengan perangkat aerodinamika baru, Z06 GT3.R jauh lebih stabil di trek lurus maupun saat cornering dan manuver dibandingkan dengan Corvette C8.R.


Chevrolet Z06 GT3.R telah menjalani uji prototype selama dua tahun. Uji balap perdana versi produksi dilakukan pada September 2022 lalu. Sejumlah pengujian masih akan dilakukan sebelum mobil ini diserahkan kepada tim balap pengguna pada kwartal ketiga tahun ini.

Chevrolet akan memberi dukungan penuh kepada seluruh tim balap pengguna. Mulai dari pelatihan teknisi balap, suku cadang, startegi balap, hingga pasokan bahan bakar pada seluruh kejuaraan balap yang diikuti di kawasan Amerika Utara di musim balap tahun 2024 mendatang. Perihal program untuk kejuaraan balap di luar AS akan diumumkan dalam waktu dekat.

“Corvette Z06 GT3.R menjadi gebrakan baru bagi program mobil balap Corvette Racing yang telah berjalan selama 25 tahun,” terang Mark Stielow, Director of GM Motorsports Engineering Competition.

Untuk musim balap 2024 program Corvette Racing rencananya akan menerjunkan empat unit Chevrolet Corvette Z06 GT3.R di sejumlah kategori dan kelas khususnya GTD dan GTD Pro pada seri kejuaraan balap 2024 IMSA WeatherTech SportsCar Championship tahun depan.

Michael Andretti

Cadillac Dompleng Andretti Untuk Masuk Balap F1

Balap Formula One (F1) perlu tim baru untuk meramaikan setiap musimnya. Presiden FIA Mohammed Bin Solayem sampai menyatakan akan memudahkan proses pendaftaran siapa saja yang mau masuk ke balapan pemuncak ini. Salah satu yang paling santer dan ‘ngebet’ adalah Andretti Global yang akan membawa merek Cadillac.

Soal Andretti yang sangat serius masuk F1, tim ini dibangun oleh Michael Andretti, anak Mario Andretti, juara dunia balap F1 era 70-an. Saat ini, mereka adalah tim papan atas di balap Indy Car dan Australian Supercar Championship.

Tahun lalu, aplikasi mereka gagal karena beberapa hal yang bersifat administratif. Tahun ini, mereka coba lagi dengan menggandeng General Motors yang akan menaruh merek Cadillac di F1.

Andretti Indy car

Andretti Cadillac F1 Team, kemungkinan begitu namanya nanti, akan berbasis di Amerika Serikat, dengan kantor pendukung di Eropa. “Pengembangan Andretti Global dan jajaran tim balap di bawahnya terus berlangsung. Kami juga terus menelaah setiap kesempatan,” ujar Michael Andretti.

“Kami yakin akan cocok untuk jadi tim baru di balap F1 sekaligus manambah nilai untuk balapan, mitra-mitra kami dan para penggemar (F1),” tambah juara dunia IndyCar empat kali ini. Ia juga merasa kalau kemitraannya dengan GM/Cadillac membangkitkan rasa bangga.

GM dan Michael Andretti memang punya kenangan manis karena ia menang kejuaraan IndyCar dua kali menggunakan mesin Chevrolet tahun 1991, serta beberapa podium. “GM dan Andretti memiliki warisan kejayaan yang lahir dari dunia balap. Sekarang kami punya kesempatan untuk menyalurkan passion dan inovasi membanguna tim F1 Amerika Serikat.”

F1 2010

Mahalnya Ikut Balap F1

Saat ini, tim Andretti terus memenuhi persyaratan yang wajib dipenuhi. FIA memiliki standar yang ketat untuk bisa lolos dan berkompetisi di F1. Salah satunya adalah uang pendaftaran sekitar US $569.000. Ya, semahal itu.

Makanya tidak semua pabrikan mampu dan mau ikut balapan ini. Belum lagi biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan yang bisa ratusn juta dollar. Untungnya, soal yang terakhir itu FIA turun tangan dan membatasi setiap tim hanya boleh menghabiskan US $140 juta. Tetap saja gila angkanya.

Kalau semua persyaratan beres, Andretti Cadillac F1 Team kemungkinan bisa mulai berlaga tahun 2026. Saat itu, aturan baru soal teknis mesin yang bisa memangkas ongkos pengembangan mulai berlaku.

Sumber