Penjualan Melonjak, Suzuki Bangga Dengan New Carry Pick-up

Tahun 2022 dinilai sebagai tahun bangkitnya berbagai industri di Indonesia. Dampak positif ini juga dirasakan oleh PT Suzuki Indomobil Sales (PT SIS) yang mencatatkan penjualan positif sepanjang tahun 2022.

Secara keseluruhan, total penjualan Suzuki selama tahun 2022 mencapai angka yang fantastis, sebanyak 89.067 unit. Sebut saja varian seperti New Carry, All New Ertiga, dan XL7 terus mendominasi sebagai kontributor utama dalam menyokong angka penjualan Suzuki.

“New Carry berhasil berkontribusi sebanyak 60%, kemudian disusul oleh XL7 yang berkontribusi sebesar 18 persen. Ketiga adalah All New Ertiga yang berkontribusi sebesar 12 persen,” kata Randy R. Murdoko, Asst. to Dept. Head 4W Sales PT Suzuki Indomobil Sales.

“Dengan adanya pencapaian penjualan ini, kami ingin berterima kasih kepada pelanggan yang mempercayakan mobil Suzuki untuk kebutuhan sehari-harinya.”

New Carry varian pick-up terus menjaga performa penjualan bahkan berhasil catatkan peningkatan penjualan secara positif selama tahun 2022. Bila dibandingkan dengan November, catatan penjualan di Desember 2022 mengalami peningkatan sebesar 17 persen.

New Carry Pick Up Meraja

New Carry pick-up berhasil menguasai 52 persen market share di kategori kendaraan niaga ringan mini pick-up seluruh Indonesia yang total penjualannya mencapai 99.992 unit. Market share penjualan ritel New Carry juga berkontribusi sebagai yang terbesar yaitu 33% dari total penjualan ritel kendaraan niaga jenis pick-up sebesar 156.271 unit.

Suzuki XL7 mencatatkan penjualan sebanyak 15.998 unit. Setara peningkatan sebesar 9 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sedangkan di Desember, XL7 meningkat sebesar 25 persen jika dibandingkan dengan bulan November 2022.

Selanjutnya, adalah All New Ertiga. Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, All New Ertiga di Desember 2022 mengalami peningkatan sebesar 18%. All New Ertiga varian hybrid berikan kontribusi sebesar 59% selama Desember 2022. Penjualan ritel varian hybrid di Desember terus mengalami peningkatan sebesar 7% dibandingkan bulan sebelumnya.

Sejak pertama kali All New Ertiga Hybrid meluncur, penjualannya mampu mencapai hampir 2 kali lipat dari varian non-hybrid, atau memegang porsi sekitar 66% secara keseluruhan varian. Yang lebih membanggakan hingga akhir tahun 2022, All New Ertiga Hybrid masih memegang predikat pionir dan satu-satunya LMPV di Indonesia yang dibekali teknologi hybrid.

Selain ketiga kontributor, penjualan mobil CBU (Completely Built Up) Suzuki juga berhasil menjual 5.785 unit CBU secara ritel di tahun 2022 lalu. Hal ini memberikan peningkatan sebanyak 4% Model global yang atraktif seperti S-Presso dan Baleno. Hal tersebut menunjukkan bahwa meningkatnya kepercayaan konsumen yang ada di Indonesia terhadap model yang dimiliki oleh Suzuki global.

 

Suzuki EVx, Era Baru Suzuki Di Kancah Mobil Listrik

Perhelatan pameran otomotif dwi tahunan New Delhi Motor Show yang tengah berlangsung di India menjadi panggung debut perdana konsep SUV bertenaga listrik dari Suzuki.

Mobil konsep yang diberi nama EVx ini akan menjadi mobil listrik produksi pertama dari Suzuki yang rencananya akan dipasarkan pada tahun 2025 mendatang.

“Kami dengan bangga mempersembahkan EVx, mobil listrik pertama dalam strategi global Suzuki.  Mobil ini merupakan salah satu wujud komitmen Suzuki untuk ikut berperan serta dalam mengurangi pemanasan global yang disebabkan oleh efek gas rumah kaca,” sambut Toshihiro Suzuki, President of Suzuki Motor Corporation pada peluncuran EVx.

Teknologi Elektrifikasi Suzuki, Investasi Rp 20,1 Trilyun

Dalam mengembangkan teknologi mobil listrik serta mendorong percepatan elektrifikasi otomotif di India, Suzuki Motor Corporation telah menggelontorkan dana investasi lebih dari $1,3 milyar atau setara atau setara Rp 20,1 trilyun.

 

Program tersebut termasuk pembangunan pabrik baterai untuk mobil listrik di India yang akan dimulai pada tahun 2026 mendatang. Saat ini Maruti Suzuki tak hanya gencar bersaing dengan brand otomotif lainnya di India, namun juga berupaya memikat konsumen yang sedang doyan mobil SUV dan MPV berukuran besar.

Sementara pada saat yang bersamaan, mereka harus menyiasati regulasi yang digulirkan sejak beberapa tahun lalu oleh pemerintah India. Para produsen otomotif ditekankan agar memproduksi mobil yang lebih aman dan ramah lingkungan. Hal ini tentunya akan berdampak pada biaya produksi dan harga jual yang menjadi lebih mahal.

Guna mendorong pabrikan otomotif di dalam negeri untuk dapat meningkatkan produksi mobil listrik, pemerintah India mengucurkan dana insentif senilai milyaran dolar. Pasalnya, mobil listrik di India masih sepi dari peminat. Bahkan saat ini penjualan mobil listrik di India porsinya tak sampai 1%.

Dengan adanya insentif dari pemerintah, diharapkan nantinya mobil listrik akan menempati porsi sekira 30% dari total pangsa pasar kendaraan di India pada tahun 2030 mendatang.

EVx, Jawaban Suzuki Di Kancah Elektrifikasi Otomotif Global

Dari segi tampilan, mobil ini mirip dengan Suzuki S-Cross. Dari segi dimensi ukuran (PxLxT) 4.300 mm x 1.800 mm x 1.600 mm dan wheelbase 2.700 mm, EVx pun tak jauh berbeda dari Suzuki S-Cross.

Dalam pengembangan EVx, Suzuki menggaet perusahaan teknologi asal Kanada, InMotive. Hasil kolaborasi kedua industri ini adalah teknologi transmisi 2-speed ‘Ingear’ yang desainnya telah didaftarkan hak patennya dan diprediksi bakal diaplikasikan pada versi produksi daei EVx.

Perihal informasi teknis, pihak Suzuki tak mengungkap secara gamblang. Masih belum diketahui jenis platform motor listrik apa yang bakal digunakan pada mobil ini.

Pun demikian, mobil yang dibekali baterai berdaya 60 kWh ini diklaim mampu menjelajah hingga sejauh 550 km. Berdasarkan standar siklus MIDC (Modified Indian Drive Cycle) yang diterapkan di India.

Dibandingkan dengan standar siklus WLTP di Eropa maupun EPA yang digunakan pabrikan otomotif di Amerika Serikat, standar siklus MIDC India hasilnya lebih masuk akal dan mendekati kondisi sebenarnya.

Belum Tentu AWD

Meskipun mobil ini mengusung DNA ala mobil 4×4, namun sistem penggerak yang akan dibekalkan belum tentu All Wheel Drive (AWD) seperti pada Toyota Bz4X. Ada kemungkinan nantinya Suzuki EVx  menggunakan sistem penggerak RWD atau FWD dengan biaya produksi yang jauh lebih murah.

 

EVx menjadi jalan pembuka bagi Suzuki untuk masuk ke kancah elektrifikasi otomotif. Tak hanya di India, namun juga di pasar global. Mobil ini juga merupakan wujud dari komitmen Suzuki dalam mendukung program pemerintah India menuju era mobil listrik.

“Dengan beragam teknologi, kami yakin dapat membantu mewujudkan negara India yang rendah emisi gas buang dan konsumsi BBM,” papar Hisashi Takeuchi, managing director, Maruti Suzuki India.

Engine Auto Start-Stop Suzuki Ertiga Dukung Berkendara Eco-Driving

Mengetahui dan melakukan teknik berkendara Eco-Driving, akan memberikan banyak manfaat bagi pengendara. Salah satunya membantu mengurangi emisi gas karbon dan mengoptimalkan penggunaan bahan bakar secara efisien. Suzuki Ertiga Hybrid memiliki fitur yang mendukung hal tersebut. 

Untuk mendukung gaya berkendara Eco-Driving, PT Suzuki Indomobil Sales (PT SIS) menyematkan fitur Engine Auto Start-Stop pada All New Ertiga Hybrid. Fitur ini  tentu sangat berguna kala mengalami kepadatan lalu lintas di perjalanan.

Mesin akan menjadi non-aktif saat mobil terhenti beberapa detik sehingga penggunaan bahan bakar dapat diminimalisir. Namun mesin akan menyala secara otomatis jika diperlukan kembali.

Dampak positifnya, mesin mobil minim emisi gas buang serta lebih efisien pada kondisi tersebut. Dengan cara seperti itulah Suzuki mengklaim dapat membantu pengendara menerapkan gaya Eco-Driving. Dan tentunya ikut berkontribusi menekan emisi. Namun untuk sistem Auto Start-stop bisa berfungsi, ada beberapa syarat dan ketentuan. 

Fitur Engine Auto Start-Stop Selalu Aktif Secara Otomatis

Fitur Engine Auto Start-Stop dalam kondisi normal akan selalu aktif setiap mobil dinyalakan. Secara otomatis memberikan kemudahan bagi pengendara karena tidak memerlukan penyetelan tertentu pada mobil.

Persyaratan Engine Auto Start-Stop Bekerja

Agar fitur Engine Auto Start-Stop ini dapat bekerja di All New Ertiga Hybrid, hal pertama yang harus dipastikan adalah pastikan pintu pengemudi dalam keadaan tertutup. Kedua, terpasangnya sabuk pengaman pada sisi pengendara.

Ketiga, daya baterai Lithium-ion dan Accu memadai. Atau indikator baterai pada MID (Multi Information Display) terlihat lebih dari 2 bar setelah mesin dinyalakan. Keempat, fitur ini akan mulai bekerja saat mobil telah melaju dengan kecepatan minimal 10 km/jam.

Jika salah satu syarat tidak terpenuhi, maka fitur Engine Auto Start-Stop tidak dapat berfungsi dan ditandai dengan munculnya informasi Idling Stop Unavailable pada MID.

Cara Bekerja Fitur Engine Auto Start-Stop

Fitur ini akan berfungsi jika mobil harus berhenti seperti saat menghadapi kemacetan atau menunggu lampu lalu lintas. Secara pintar, aktivasi Engine Auto Start-Stop pada All New Ertiga Hybrid bertransmisi otomatis akan mendeteksi lewat pedal rem yang sedang ditekan. Komputer kemudian secara otomatis mesin akan menjadi non-aktif.

Sedangkan pada varian bertransmisi manual, dalam kondisi masih menginjak pedal rem, pengendara perlu memindahkan tuas transmisi ke posisi netral dan melepaskan injakan di pedal kopling.

Untuk menghidupkan mesin kembali pada All New Ertiga Hybrid bertransmisi otomatis, pengendara hanya perlu melepaskan injakan dari pedal rem dan mulai menekan pedal akselerasi. Sedangkan untuk varian bertransmisi manual, pengendara hanya perlu menginjak pedal kopling.

“Fitur Engine Auto Start-Stop hadir sebagai bagian dari teknologi Suzuki yang berfungsi untuk membuat penggunaan bahan bakar lebih efektif. Karena ketika mesin otomatis mati, disinilah baterai Accu dan baterai Lithium-ion mengalirkan energi agar fungsi kelistrikan dan fitur kenyamanan lainnya di All New Ertiga Hybrid tetap bekerja secara normal.” terang Donny Saputra, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (PT SIS).

Canotier J3, Tenda Praktis Untuk Suzuki Jimny Petualang

Anda ingin berpetualang di alam bebas naik Suzuki Jimny? Tapi repot harus membawa tenda? Nah, mungkin tenda lipat model pop-up Canotier J3 adalah salah satu produk yang dapat dipertimbangkan. Praktis dan tidak makan tempat di kabin. 

Canotier merupakan istilah bahasa Prancis untuk topi pet yang biasa dipakai oleh para pelaut. Nah, desain tenda lipat pop-up buatan produsen aksesoris mobil asal Jepang, Kamado ini terinspirasi dari topi Canotier tersebut.

Tenda lipat yang terpasang pada atap Jimny ini bobotnya sekitar 45 kg. Pihak produsen mengklaim bahwa bobot tenda tidak akan terlalu membebani atap mobil. Yang haru dipertimbangkan, bentuk atapnya tidak lagi ‘trepes’. Tapi itu hanya masalah selera. 

Dalam kondisi difungsikan, Canotier J3 memiliki dimensi panjang 210 cm dan lebar 112 cm serta tingginya 97 cm. Postur tubuh jangkung dengan tinggi badan hingga 200 cm tak terlampau sempit untuk masuk di dalam tenda.

Pada bagian dalam terdapat lapisan lantai dan matras berbahan karet sintetis urethane. Gunanya sebagai alas tidur.

Untuk masuk ke dalam, Anda dapat naik menggunakan tangga yang bisa dilipat dan disimpan dengan ringkas di dalam mobil. 

Tak perlu khawatir berada di dalam tenda saat hujan. Canotier J3 terbuat dari bahan neoprene yang biasa digunakan pada pakaian selam. Tak hanya tahan air, material ini juga tahan terhadap cuaca dingin. Jadi, Anda akan tetap merasa hangat saat berada di dalam tenda meskipun suhu udara di luar tenda cukup dingin.

Paket lengkap tenda Canotier J3 ini di Jepang dibanderol seharga 770.000 yen atau setara Rp 91, 2 juta. Hmm…cukup mahal juga harganya. Meski begitu, harga tersebut sudah termasuk biaya instalasi tenda pada atap mobil Suzuki Jimny yang dilakukan oleh Kamado…di Jepang.

Jika Anda menginginkan tenda ini, hanya ada dua pilihan. Anda dan Suzuki Jimny anda harus berada di Jepang…atau berharaplah semoga Kamado membuka cabang mereka di Indonesia. Satu hal yang kami bayangkan adalah, nanti kalau ada Jimny 5-pintu, pasti akan lebih praktis lagi kalau mau camping. 

 

Pilih Modifikasi Suzuki Jimny Gaya Ceper Atau Off-Road?

Suzuki Jimny selalu menjadi basis yang sempurna untuk berbagai jenis modifikasi. Ini berkat gayanya yang sederhana, rasa retro yang kental, dan karakternya yang tangguh.

Nah, salah satu yang berhasil melakukan modifikasi Suzuki Jimny adalah ESB Custom. Tuner asal Osaka, Jepang ini menawarkan berbagai aksesori Jimny, yang dikelompokkan dalam dua paket kit berbeda yakni LST versi ceper dan LST-Up versi off-road.

Konsep Sama, Gaya Berbeda

Perangkat kit yang ditawarkan ESB seperti add-on gril yang memberikan raut marah. Ditambah velg CLS TC01 berwarna putih berukuran 16-inci, fender lebar dengan aksen baut, spoiler ekor bebek dan knalpot lurus.

Meskipun bergaya sama, perbedaan terpenting adalah ground clearance dan suspensinya.

Versi LST menampilkan aksen bodi ceper dengan suspensi yang diturunkan sebanyak 40-90 mm. Sedangkan LST-Up mendapatkan settingan kit body-lift setinggi 76 mm.

Selain itu, keempat rodanya memakai fitment ban yang berbeda. Model LST mengandalkan ban Nankang soft compound dengan ukuran 195/50R16. Jimny LST-Up disematkan ban Maxxis 245/70R16 yang lebih cocok untuk diajak menjelajah hutan belantara.

Fokus berbeda dari kedua Jimny modifikasi ini juga terlihat dari bodykit mereka. Untuk versi LST dilengkapi dengan bumper yang lebih besar dan sporty yang terhubung ke spakbor lebar.

Di sisi lain, model LST-Up menampilkan bumper off-road yang lebih ramping, memperlihatkan sebagian besar suspensi dan ban, dikombinasikan dengan spatbor bergaya cut-out. Settingan ini dipilih agar ban berdiameter besar dapat bergerak mulus tanpa menyentuh body. Juga berguna untuk meningkatkan sudut off-road.

Terakhir, LST juga makin sporty dengan side skirt. Sedangkan LST-Up mendapat tambahan grille dan skidplate pelindung yang terpasang pada dudukan rangka bumper.

Tetap Andalkan Mesin Standar

Meski bergaya, modifikasi Jimny ini sama sekali tidak tersentuh tangan ESB dan masih tetap mengusung mesin standarnya. Untuk pasar Jepang, Jimny ini tersedia dengan mesin 1.5-liter berkapasitas 658 cc 3-silinder turbocharged 63 HP atau mesin 1.5-liter 4-silinder natural aspirated dengan output 101 HP.

Jika Anda ingin meningkatkan Suzuki Jimny Anda menggunakan pro kit dari ESB, Anda dapat langsung mengunjungi situs web resminya. Total biaya untuk konversi LST versi ceper mencapai ¥ 596.000 atau setara dengan Rp 70 juta sebelum pajak. Versi off-road LST-Up sekitar ¥ 392.000 atau Rp 43 jutaan sebelum pajak.

Gaya LST-Up memang menjadi pilihan yang jelas bagi Anda yang doyan adventure dan off-road sesuai habitat asli sang Jimny. Namun, banyak pula para pecinta Jimny ceper di seluruh pelosok dunia tentunya. Nah, jadi gaya mana yang akan dipilih untuk Jimny Anda?

Review Suzuki S-Presso, Praktis Untuk Diajak Jalan Harian?

Mobil berukuran mungil cukup diminati para konsumen perkotaan. Selain mampu mengakomodir kebutuhan sebagai kendaraan harian, mobil compact dapat beradaptasi di tengah kemacetan lalu lintas kota yang padat serta mudah parkir di area terbatas.

Coba menggaet kaum kota dengan mobilitas tinggi, bertepatan event GIIAS 2022 pada Agustus lalu, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memperkenalkan mobil baru mereka, Suzuki S-Presso, dengan proporsi seperti di atas. Nah, kali ini kami kedatangan 1 unit S-Presso berkelir Sizzle Orange untuk diuji dan dirasakan…yang katanya menyenangkan. 

Mobil Mungil Namun Lapang

Bentuknya yang mungil dan unik serta banderol harganya yang sangat terjangkau Suzuki S-Presso laris manis.

Mobil buatan India ini memiliki dimensi (PxLxT) 3.565 mm x 1.520 mm x 1.565 mm dengan wheelbase 2.380 mm. Bobot mobil ini pun cukup ringan yakni hanya 1.170 kg. S-preso seperti berusaha keras untuk tampil macho dengan aksesoris dan bemper depan yang tebal. Lampu depan dan belakang masih mengandalkan halogen.

Dimensi mobil ini mungkin terlihat kecil, namun kabin Suzuki S-Presso dapat memuat hingga lima penumpang dewasa, namun akan terasa kalau ini mobil compact. Naikan empat orang dan akan membuat kabin terasa lega. 

Yang agak disayangkan adalah bagasi. Masih bisa menampung galon air mineral atau koper besar memang. Tapi kalau memerlukan ruang ekstra, sandaran jok belakang bisa dilipat tapi tidak rata lantai.

Nah, perihal kemasan interior lain, meski tak terlihat ‘high tech’ dan tidak ada kesan mewah namun cukup unik. Sayang, pembuka kaca belakang masih model engkol, belum power window. Perangkat head unit multifungsi dan speedometer digital pada dasbornya pun cukup fungsional. Kualitasnya mengikuti harga, jangan terlalu berharap banyak. 

Fitur keselamatan standar Suzuki S-Preso juga cukup mumpuni. Mulai dari sistem pengereman dengan Anti-lock Braking System (ABS) dan Electronic Brakeforce Distribution (EBD), sepasang airbag pada dashboard dan kemudi hingga sensor parkir belakang.

Harga Terjangkau dan Konsumsi BBM Ekonomis

Mesin 3-silinder 998 cc DOHC berkode K10C yang diusung sama seperti yang digunakan Suzuki Karimun Wagon R. Output performanya tidak besar dengan tenaga maksimum 68 HP pada 5.500 rpm dan torsi maksimum 90 Nm pada 3.500 rpm.

Mesin mobil ini pun telah berstandar emisi Euro 4. Jujur, mesin ini cukup tangguh dalam hal menanjak. Mungkin karena didukung bobot yang ringan. Sedangkan untuk pilihan transmisi, tersedia versi transmisi manual 5-speed maupun transmisi automated-manual (AGS) 5-speed, seperti yang kami coba. Perpindahannya memang perlu pembiasaan, tidak seperti metik biasa.

Untuk di Perkotaan

Yang patut diacungi jempol,  mobil ini konsumsi BBM-nya terbilang irit. Untuk penggunaan dalam kota konsumsinya sekira 17-18 km/l. Untuk pengendaraan di jalan tol pada rentang kecepatan rata-rata 80-90 km/jam, Konsumsinya di kisaran 21-22 km/l. Tapi ingat, itu semua tergantung kondisi dan cara berkendara. 

Mengingat setting suspensi pada Suzuki S-Presso terbilang agak keras dan ukuran body yang mungil, maka bantingan suspensi cukup terasa kuat saat melintasi jalan bergelombang maupun saat bermanuver, tapi masih cukup meyakinkan.

Sejatinya, mobil ini memang dirancang untuk pengendaraan dalam kota dan bukan untuk kebut-kebutan di jalan tol. Jadi, kami menyadari ini dan tak perlu ngotot dan memaksakan diri untuk memacunya.

Mengenai harga, varian Suzuki S-Preso bertransmisi manual dibanderol seharga Rp 155 juta. Sedangkan untuk versi transmisi automated-manual (AGS) harganya Rp 164 juta. Cukup menarik untuk jadi mobil pertama. 

Cocok Untuk Harian?

Kami akan bilang iya. Diluar semua kelebihan dan kekurangannya, Suzuki S-Presso menawarkan harga yang sangat terjangkau untuk para konsumen pemula, Suzuki S-Presso dapat menjadi pertimbangan bagi pengguna yang mengutamakan kepraktisan dan mengedepankan utilitas pengendaraan harian dalam kota. 

Jambore Suzuki Club 2022, Piknik Akbar Para Pecinta Suzuki

PT Suzuki Indomobil Sales (PT SIS) berkolaborasi dengan 14 club resmi dan komunitas rescue SCRC untuk meriahkan acara Jambore Suzuki Club 2022. Mengusung tema khas, ‘Suzuki Day – Urban Picnic’, diselenggarakan pada Sabtu, (10/12).

Gelaran kumpul akbar di Museum Purna Bhakti Pertiwi, Jakarta Timur ini diselenggarakan untuk menjaga  keharmonisan antar club Suzuki. Sekaligus menciptakan contoh positif bagi pengguna maupun pecinta Suzuki di Tanah Air.

Acara ini sukses berjalan berkat keikutsertaan dari 14 club resmi Suzuki, yaitu, SXCI, IAC, SECI, SSCI, BCI, IDGV, IGNITY, SJI, SCI, ERCI, KCI, ERMAN, AIC, dan SCCI. Tidak ketinggalan komunitas rescue yaitu Suzuki Club Reaksi Cepat (SCRC) yang berkolaborasi dengan PT SIS.

“Suzuki sangat bangga memiliki club yang loyal dengan semangat solidaritas sangat tinggi untuk bekerja sama membangun keeratan bersama. Kekuatan dan kerekatan club resmi Suzuki dibuktikan dengan hadirnya Jambore Suzuki Club 2022, Suzuki Day – Urban Picnic hari ini.” ujar Donny Saputra, 4W Marketing Director PT SIS.

Tampil Ribuan Unit

Lebih dari 3.000 keluarga besar pemilik Suzuki dan lebih dari 1.500 unit mobil Suzuki dari berbagai model dan generasi, gelaran Jambore ini berhasil menarik antusiasme pengunjung. Acara pun terbagi menjadi 3 aktivitas utama, yaitu Smart Gathering, Social Movement dan Commercial Activities.

Hal ini ditunjang dengan konsep urban picnic terbesar di area seluas lebih dari 1 hektar dan diramaikan dengan berbagai kegiatan menarik seperti Eco-Driving Education, Car Contest, Fashion Week Parade, Kids Playground, Food Bazaar, Music & Entertainment serta Fun Games.

Suzuki juga menghadirkan instruktur bersertifikasi yang memberikan pemaparan materi dan edukasi tentang berkendara yang baik dan benar sesuai dengan teknik Eco-Driving. Sementara untuk aktivitas Social Movement, komunitas rescue SCRC menghadirkan perlengkapan rescue yang dimiliki, seperti kendaraan ambulans, perahu karet, peralatan medis dan peralatan pertolongan bencana.

Salah satu kegiatan SCRC terbaru yaitu pemberian bantuan kepada korban bencana gempa bumi di Cianjur. Sebagai bentuk kepedulian sosial, SCRC turut menyalurkan bantuan dan berpartisipasi langsung di lokasi bencana dengan fokus pada pelayanan dan penyediaan obat-obatan.

 

 

 

 

Suzuki Ramaikan Gelaran GIIAS Semarang

Pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) tengah berlangsung di Kota Semarang. PT Suzuki Indomobil Sales (PT SIS) berpartisipasi meramaikan acara yang berlangsung pada 23 – 27 November 2022 dengan booth seluas 56m persegi.

Konsep “Urban City Lifestyle” jadi tema Booth D, Marina Convention Center, Semarang. Konsep tersebut menggambarkan suasana perkotaan dan dilengkapi dengan line-up mobil unggulan Suzuki yang dirancang untuk menemani beragam aktivitas masyarakat,

Disini, Suzuki menampilkan tiga display unggulan yaitu All New Ertiga Hybrid, Baleno, dan Jimny untuk meraih minat konsumen di area Jawa Tengah.

“Daerah Jawa Tengah, khususnya Kota Semarang merupakan salah satu daerah yang memiliki catatan penjualan mobil Suzuki yang positif. Oleh karena itu, kami sangat menyambut baik partisipasi Suzuki di pameran otomotif GIIAS Semarang,” terang Donny Saputra, 4W Marketing Director PT SIS.

Kegiatan harian di booth Suzuki diisi oleh ragam aktivitas dan permainan menyenangkan khusus bagi pelanggan yang datang ke booth Suzuki. Suzuki juga menyediakan dua unit mobil test drive yang meliputi All New Ertiga Hybrid dan Baleno yang baru saja diluncurkan pada Agustus lalu.

Program Jualan Suzuki di GIIAS Semarang

Selain itu, Suzuki juga menawarkan berbagai program penjualan menarik bagi calon pelanggan yang melakukan pembelian mobil Suzuki tipe apapun selama GIIAS Semarang berlangsung untuk mendapatkan keuntungan seperti DP ringan 5%, Rate Bunga mulai 2,24%, pilihan tenor kredit 8 tahun, dan hadiah langsung berupa e-money dan BBM senilai jutaan rupiah.

Untuk pembelian All New Ertiga Hybrid, New Carry Pick Up, Baleno, Ignis, dan S-Cross, calon pelanggan akan mendapatkan hadiah langsung berupa e- money senilai Rp 1 juta dan gratis BBM senilai Rp 1 juta (khusus untuk Baleno transmisi manual).

Selain itu, untuk pembelian mobil All New Ertiga GX transmisi manual, calon pelanggan akan mendapatkan e-money senilai Rp 1,5 Juta dan gratis BBM senilai Rp 1,5 Juta. Khusus pembelian tipe mobil Suzuki XL-7 Black Edition, calon pelanggan akan mendapatkan hadiah langsung berupa uang elektronik (e-money) senilai Rp 2,5 Juta dan gratis BBM senilai Rp 2,5 Juta.

Bagi pengunjung yang mengikuti test drive akan mendapatkan hadiah langsung berupa souvenir dari Suzuki dan berkesempatan memenangkan sepeda motor Suzuki NEX II, Smartwatch, Smartphone dan e-money yang akan diundi setiap bulannya.