Geely Starray EM-i Resmi Meluncur di Indonesia

Geely Auto Indonesia kembali memperkuat posisinya di segmen kendaraan elektrifikasi dengan meluncurkan Geely Starray EM-i, SUV plug-in hybrid (PHEV) yang dibanderol Rp499 juta (OTR Jakarta).

Setelah sukses melalui masa pre-booking pada Agustus lalu, Starray EM-i kini resmi diproduksi secara lokal di fasilitas manufaktur Purwakarta sejak September 2025.

PHEV Pertama Berbasis Platform NEV

Menurut Evin Ye, Vice President of Geely Auto International Corporation, Starray EM-i merupakan model PHEV pertama Geely berbasis platform NEV (New Energy Vehicle) yang dirancang khusus untuk menghadirkan pengalaman berkendara modern, efisien, dan dinamis.

Setelah debut globalnya di Australia, SUV ini menjadi bagian dari ekspansi Geely ke lebih dari 20 pasar di Asia-Pasifik, Eropa, Amerika Latin, dan Afrika, menjadikannya tonggak penting dalam strategi global merek asal Tiongkok ini.

Performa Tinggi dan Efisiensi Maksimal

Ditenagai oleh mesin bensin 1.5 liter berpadu motor listrik 160 kW dan baterai 18,4 kWh, Geely Starray EM-i dibekali sistem 1DHT Automatic yang mendukung tiga mode berkendara, Pure, Hybrid, dan Power. SUV ini mampu mencapai efisiensi bahan bakar setara 83 km/liter, jarak tempuh listrik murni hingga 105 km, serta jangkauan total lebih dari 1.000 km dalam satu kali pengisian bensin dan daya.

Dengan efisiensi termal mesin mencapai 46,5%, Starray EM-i menawarkan kombinasi ideal antara tenaga, efisiensi, dan kenyamanan, menjadikannya SUV hybrid terbaik untuk pengguna perkotaan dan perjalanan jarak jauh di Indonesia.

Teknologi EM-i Super Hybrid

Menurut Dylan Ding, Chief Product Officer Geely Automobile Research Institute, sistem EM-i Super Hybrid dikembangkan dengan fokus pada efisiensi energi, performa tinggi, dan kenyamanan berkendara.

Teknologi ini memungkinkan transisi tenaga yang mulus antara mesin bensin dan motor listrik, menghasilkan pengalaman berkendara yang halus, responsif, dan hemat energi.

Dengan kombinasi teknologi elektrifikasi global dan produksi lokal berkualitas tinggi, Geely Starray EM-i siap menjadi pilihan utama di segmen mobil listrik hybrid Indonesia yang kian kompetitif.

Ekspor TMMIN

Tiga Negara Yang Punya Investasi Besar di Sektor Otomotif Indonesia

Indonesia masih dipandang ‘seksi’ untuk sektor otomotif. Dan hal itu memicu gelontoran dana investasi otomotif Indonesia dari berbagai negara yang merasa mampu berkiprah di pasar kendaraan bermotor di negara ini. Gaikindo mencatat, tahun ini (Januari-September 2023) tiga besar investor berasal dari negara-negara Asia.

Dikutip dari situs Gaikindo, Jepang masih tetap yang paling besar di tahun 2023 ini, dengan nilai investasi yang terealisasi sebesar US $804,35 juta. Posisi kedua ditempati oleh Korea Selatan dengan US $73,05 juta. Dan ketiga, ada Singapura dengan nilai investasi US $32,04 juta. Lalu, di mana posisi China?

Secara mengejutkan, dengan segala gebrakan produk yang ada, ternyata realisasi investasi Tiongkok baru US $3,4 juta, atau setara Rp 54,3 milyar tahun ini. Meski begitu, angka tersebut adalah sebuah kenaikan yang signifikan dibanding periode sama di tahun sebelumnya. Waktu itu, mereka ‘hanya’ menggelontorkan US $1,54 juta.

Wuling Air ev

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi total otomotif di Indonesia mencapai Rp 47,14 trilyun dari Januari hingga September 2023. Persentase kenaikannya menyentuh 80,98 persen dibanding tahun lalu, periode yang sama. Di dalamnya, termasuk penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 15,62 trilyun.

Menurut Jongkie Sugiarto, Ketua Umum 1 Gaikindo, pihaknya menyambut baik investasi dari mana saja. Termasuk dari pabrikan China. Menurut mantan petinggi Hyundai Indonesia itu, yang diuntungkan adalah konsumen karena pilihan jadi makin beragam.

Daftar Panjang CKD

Tidak kalah menarik adalah, tahun depan sepertinya mobil Tiongkok yang dirakit di Indonesia akan makin banyak. Paling dekat, Great Wall Motor (GWM) yang beroperasi di Indonesia di bawah bendera Inchcape dan Indomobil. Pabrik mereka akan operasional di kuartal pertama 2024. Tidak hanya itu, Mercedes-Benz juga akan dirakit di pabrik yang sama. Wajar, karena pabrikan Jerman ini di Indonesia, berada di bawah payung usaha yang sama dengan GWM. Untuk pertama kalinya di dunia, GWM dan Mercedes-Benz bekerja sama.

Showroom Neta di Shanghai

Kemudian pabrikan Neta juga akan melakukan assembly mobilnya di Pondok Ungu, Bekasi. Bekerja sama dengan PT Handal Motor Indonesia (HMI), yang dulu pernah merakit Hyundai. Kemungkinan besar akan operasional mulai kuartal kedua 2024. Tidak tanggung, target mereka memproduksi 10.000 unit kendaraan.

Yang akan dirakit adalah Neta V untuk tahap pertama. Kemudian, sepenelusuran kami di markas mereka di Shanghai beberapa waktu lalu, kemungkinan besar SUV listrik Neta X akan dibuat di Indonesia. Namun masalahnya, versi setir kanan Neta X masih dalam pengembangan.

Sumber: Gaikindo