Hypercar Lamborghini SC63 Segera Hadir di 24 Hours of Le Mans, Bisa Sukses?

Tak seperti Porsche dan Ferrari yang sangat tersohor di Le Mans. Kiprah mobil balap Lamborghini di Circuit de la Sarthe tak pernah sukses. Debut perdana Lambo di kejuaraan balap ketahanan 24 Hours of Le Mans yakni pada tahun 1975. Sayangnya, Lambo 400 GT bermesin V12 besutan Paul Rilly mengalami kecelakaan saat sesi uji coba sehingga batal tampil.

Cukup lama banteng Sant’ Agata absen hingga akhirnya kembali ke Le Mans di tahun 2006.

Saat itu sebuah tim balap asal Jepang menerjunkan Murcielago R-GT di kelas LM GT1. Lagi-lagi nasib Lambo kurang beruntung. Mobil tersebut gagal menyelesaikan lap terakhir. Bahkan meskipun sang Murcielago R-GT terus ikut balapan hingga tahun 2010, namun selalu gagal finish.

Kini, event Goodwood Festival of Speed 2023 tengah berlangsung di Inggris, Lamborghini pun membawa mobil terbarunya.

Mobil balap hypercar hybrid berlabel SC63 ini sedianya bakal terjun di kelas LMdh pada seri kejuaraan FIA World Endurance Championship tahun 2024 mendatang. Ya, Lamborghini bakal kembali ke Le Mans!

Tetap Tampil Gaya

Pengembangan mobil ini dilakukan oleh divisi Lamborghini Squadra Corse dan tim perancang di Centro Stile. Mobil balap tetap harus tampil gaya dan keren.

Karena mengikuti regulasi balap yang ditentukan oleh FIA, maka konstruksi dan spek SC63 tak jauh beda dari mobil balap lainnya di kelas LMdh Le Mans.

Meskipun demikian, mobil ini tetap mengadopsi gaya desain mobil Lamborghini spek jalan raya seperti Huracan, Revuelto dan Aventador.

Body SC63 masih dikemas dalam livery standar. Perpaduan warna hijau Verde Mantis dan hitam Nero Noctis. Ya, seperti Huracan GT3.

Namun saat mulai ikut balap, livery body akan berubah sesuai pesan sponsor. Salah satunya yakni brand jam super mewah asal Swiss, Roger Dubuis yang cukup lama bermitra dengan Sant’ Agata.

Totalitas Pengembangan 

Perihal rancang bangun konstruksi mobil balap SC63 ini, Lamborghini menggandeng mitra lamanya, Ligier.

Spesialis konstruktor sasis mobil balap F1 ini bersama Lamborghini Squadra Corse merancang sasis monokok yang benar-benar baru.

Mesin V8 twin-turbo 3.8-liter yang digunakan pun dirancang khusus agar tahan ‘siksaan’ dipacu puluhan jam non-stop. Motor elektrik penggerak hybrid, transmsi, dan baterai yang digunakan sesuai regulasi FIA untuk kejuaraan balap WEC dan IMSA. ECU lansiran Bosch mengatur kurva output performa yang dibatasi hanya 670 hp.

Dua Mobil Balap Tahan Siksa

Di kasta tertinggi balap ketahanan, Lamborghini SC63 juga akan berlaga di kelas GTP pada seri balap IMSA WeatherTech SportsCar Championship di Amerika Serikat. Lamborghini akan berusaha tampil gemilang pada balap 24 Hours of Daytona dan 12 Hours of Sebring.

Sesi uji akan dimulai pada Agustus 2023 mendatang sebelum resmi balapan mulai Januari 2024. Hanya ada dua unit Lamborghini SC63 yang akan berlaga di bawah bendera tim balap Iron Lynx.

Satu unit mobil akan ikut seluruh seri balap ketahanan World Endurance Championship musim balap tahun 2024. Satu mobil lainnya berlaga di seri kejuaraan IMSA WeatherTech SportsCar Championship.

Lamborghini SC63 bakal dipiloti oleh empat pembalap. Dua pembalap asal Italia yang dipercaya oleh pihak pabrikan yakni Mirko Bortolotti dan Andrea Caldarelli. Dua lainnya yakni mantan pembalap F1, Romain Grosjean dan Daniil Kvyat. Bakal ada nama lainnya yang masuk dalam daftar skuad Lambo.

Pada setiap laga di Le Mans mungkin Lamborgini tak pernah sukses. Namun prestasi di kejuaraan balap GT3 di luar Circuit de la Sarthe sungguh patut mendapat aplause. Ya,100 kemenangan sebagai juara kelas maupun juara klasemen umum.

Apakah SC63 bakal tampil sukses dan mampu menaklukkan Circuit de la Sarthe di balap 24 Hours of Le Mans? Kita nantikan laga balap perdananya tahun depan.

 

BMW Group Classic Ikutan Le Mans Classic 2023

BMW Group Classic kembali mengikuti ajang Le Mans Classic, setelah lama vakum sejak tahun 2014. Rencananya BMW Group Classic akan membawa BMW M1 Group 4 dengan livery Münchener Wirtshaus untuk tampil di Circuit de La Sarthe, selama 29 Juni hingga 3 Juli 2023 nanti. Pembalap yang akan mengemudikan mobil tersebut ialah Pangeran Leopold dari Bavaria, Christian Danner, dan Peter Oberndorfer. Ketiga pembalap tersebut pernah berlaga di balap 24 Hours of Le Mans tahun 1981.

Mengulang foto pra-balapan di tahun 1981

Kemarin (15/06/2023) ketiganya berkumpul di restoran Spatenhaus an der Oper, di kota Munich, Jerman, untuk menampilkan ‘sinergi’ mereka. Para pembalap bersama sejumlah penggemar dan awak media pun seperti mengulang kembali sesi foto pra-balapan di tahun 1981 silam. Singkat kata, sejarah akan diulang kembali di tempat yang sama, mobil yang sama, serta para pembalap yang sama pula.

“Saya tidak sabar untuk mengemudikan BMW M1 Group 4 dengan livery Münchener Wirtshaus ini di balap Le Mans, seperti 42 tahun lalu. Saya pun sangat bangga dapat berjumpa lagi dengan Christian Danner dan Peter Oberndorfer, jadi kami bertiga seperti kembali ke masa lalu,” kata Pangeran Leopold.

Banyak perayaan penting

Untuk mengikuti event Le Mans Classic ini, BMW Group Classic bekerjasama dengan BMW Motorsport dan BMW France, dalam memeriahkan balap 24 Hours of Le Mans. Selain itu, BMW France juga merayakan ulang tahunnya yang ke-50. Tak ketinggalan, Pangeran Leopold pun genap berusia 80 tahun pada tanggal 21 Juni nanti.

Selain masuk ke dalam kategori Plateau 6 bersama BMW M1 Group 4, BMW Group Classic juga meramaikan eksebisi mobil-mobil balap Le Mans legendaris di Musée des 24 Heures du Mans. Sebut saja BMW V12 LMR (juara 24 Hours of Le Mans 1999), BMW 3.0 CSL tahun 1975 hasil karya Alexander Calder (mobil BMW Art Car pertama), serta BMW M3 GT2 Art Car tahun 2010 hasil karya Jeff Koons. Bahkan tercatat bahwa ada sekitar 20 unit mobil balap BMW klasik milik para pembalap maupun kolektor yang juga ambil bagian di gelaran Le Mans Classic ini.

Konsep Toyota Prius Le Mans Bernuansa Balap 24 Jam

Toyota Gazoo Racing memperlihatkan sosok mobil sport konsep Prius dengan desain yang radikal. Mobil ini dirancang untuk selebrasi Toyota dalam mengikuti dunia motorsport, sekaligus menandai semangat Toyota dalam mengembangkan teknologi hybrid pada kendaraan penumpangnya. Mobil konsep Toyota Prius 24h Le Mans Centennial GR Edition adalah kendaraan untuk menghormati ajang balap Le Mans.

Event motorsport tersebut telah diikuti oleh Toyota dengan mobil balap hybrid sejak tahun 2012 lalu. Mobil konsep ini memperlihatkan aspek penting yang digunakan untuk mencapai netralitas karbon, termasuk elektrifikasi kendaraan, energi hidrogen, termasuk penggunaan bahan bakar sintetis.

Toyota bertujuan untuk terus berprestasi di Le Mans bersama mobil balap GR010 HYBRID pada seri balap ketahanan selama 24 jam tersebut. Balap Le Mans sendiri telah menjadi salah satu ajang yang digunakan untuk membuktikan segala teknologi otomotif sejak tahun 1923.

Terinspirasi dari Toyota GR010 HYBRID

Inovasi yang diterapkan untuk mengikuti balap ketahanan tersebut nantinya diterapkan pada mobil produksi massal. Lazimnya ialah komponen pendinginan, inverter berdimensi kompak yang dapat diletakkan langsung pada motor listrik, termasuk pengembangan semikonduktor bervoltase tinggi.

Dimensinya lebih panjang 90 mm, lebih lebar 50 mm, dan lebih rendah 30 mm dibandingkan unit standar. Bahkan sumbu roda depan dan belakangnya pun lebih lebar 40 mm. Terinspirasi dari mobil balap Toyota GR010 HYBRID Le Mans, Prius konsep ini memiliki desain lampu depan multi-lamp dan kap depan bermaterial serat karbon yang ringan.

Lebih lanjut, sekujur bodinya mendapat beragam fitur aerodinamis. Mulai dari side skirt, canard, spoiler belakang berukuran besar, hingga diffuser belakang. Untuk menghasilkan pengendalian yang optimal, Toyota memasang velg 18 inci yang dibalut ban 235/50 R18.

Ferrari Lemans

Mobil Balap Hypercar Ferrari 499P Siap Berlaga Di Le Mans

Setelah lima dekade absen, tim balap Ferrari kini siap berlaga kembali di ajang balap ketahanan Le Mans. Mobil balap Le Mans Hypercar, Ferrari 499P merupakan mobil yang dikembangkan selama beberapa tahun terakhir oleh para perancang di Maranello.

Tidak tanggung-tanggung, Ferrari 499P akan diterjunkan di kelas LMH yang jauh lebih leluasa dalam hal pengembangan teknologi yang digunakan dibandingkan dengan kelas LMDh. Tentu saja, biaya operasional dan pengembangan di kelas LMH berkali lipat lebih besar dibanding LMDh.

Ini karena di kelas LMDh, tim balap hanya boleh menggunakan sasis yang dipasok oleh Dallara, Multimatic, Ligier, atau Oreca. Selain itu, tidak diperkenankan menggunakan penggerak AWD dan sistem hybrid. Lain halnya dengan di kelas LMH, Ferrari bebas mengembangkan sasis pada mobil balapnya. Selain itu, 499P dibekali dengan sistem hybrid dan penggerak four-wheel drive.

Tim desain dan pengembangan mobil balap GT Ferrari yang dipimpin oleh Ferdinando Cannizzo mengaplikasikan beragam teknologi balap GT dan F1 tuntuk Ferrari 499P, termasuk chassis dan perangkat aerodinamika.

Ferrari 499P mengusung penggerak V6 twin-turbocharged berkapasitas 2.992-cc bertenaga 670 hp. Diadopsi dari basis mesin Ferrari 296 GT3. Sedangkan sistem hybrid yang terpasang pada poros roda depan memanfaatkan motor listrik. Ditenagai oleh baterai bertegangan 900 V dengan sistem pengisian daya mandiri Energy Recovery System (ERS), yang memanfaatkan energi regeneratif dari pengereman dan deselerasi. Untuk perpindahan gigi dan penerus daya ke roda belakang, mobil ini mengadopsi transmisi sekuensial 7-speed Xtrac.

Ajang balap ketahanan 24 Hours of Le Mans di sirkuit Le Sarthe, Perancis akan berlangsung pada Juni 2023 mendatang. Sebagai sesi uji coba dan pemanasan sekaligus debut balap perdana, Ferrari 499P akan tampil di sirkuit Sebring International Raceway, Florida dalam kejuaraan balap ketahanan 1000 Miles of Sebring yang akan berlangsung pada Maret 2023 mendatang.

Welcome back to Le Mans, Ferrari..