Deretan Van EV di IIMS 2023

Deretan Van EV Yang Mejeng di IIMS 2023

Ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 selalu menjadi momen bagi banyak merk otomotif untuk menampilkan produk mutakhirnya, termasuk yang unik juga. Dari gemerlapnya aneka mobil baru yang dihadirkan, kami ‘menangkap’ beberapa sosok mobil van listrik atau electric vehicle (EV) yang berbeda. Ketiga EV dengan bodi van tersebut ialah Mitsubishi Minicab-MiEV, DFSK Gelora E, dan Esemka Bima EV.

Mitsubishi Minicab-MiEV

Mitsubishi Motors akan segera siap untuk menginisiasi segmen pasar baru yang sangat berbeda untuk BEV komersil di Indonesia, tidak hanya untuk menjual, namun juga memproduksi model Minicab-MiEV di fasilitas produksi PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI), yang terletak di Karawang, Jawa Barat. Hal ini akan mengukuhkan Mitsubishi Motors sebagai brand otomotif Jepang yang memulai produksi lokal untuk BEV.

Sebagai model van EV dari Mitsubishi Motors, Minicab-MiEV telah dimanfaatkan untuk kegiatan studi bersama lima partner di Indonesia dalam mendukung operasi bisnis mereka. Di wilayah Jakarta studi bersama dilakukan dengan PT Pos Indonesia, PT Haleyora Power, Gojek sebagai bagian dari GoTo Group, dan DHL Supply Chain Indonesia. Sedangkan untuk area Bali telah dilakukan bersama salah satu perusahaan penunjang pariwisata yaitu Be Sanur.

Kerjasama studi dan pemanfaatan Mitsubishi Minicab-MiEV dengan mitra dilakukan atas kesamaan visi dan misi terhadap aktivitas operasional perusahaan yang mengarah pada kelestarian lingkungan tanpa emisi. Mitsubishi Minicab-MiEV memiliki kapasitas 4 penumpang dan berpenggerak roda belakang. Motor listriknya bertenaga 30 kW dan memiliki torsi 196 Nm, didukung pula dengan kapasitas baterai 16 kWh, sehingga dapat menghasilkan jarak tempuh hingga 150 km.

DFSK Gelora E

DFSK kembali menunjukan komitmennya dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dengan memulai produksi lokal kendaraan komersial ringan DFSK Gelora E. Konsumen di Tanah Air bisa merasakan DFSK Gelora E semakin terjangkau, kompetitif, dan mudah dimiliki karena kini banderolnya mulai dari Rp 350 juta (on the road DKI Jakarta).

Produksi DFSK Gelora E dilakukan di pabrik Cikande, Serang, Banten yang sudah mengadopsi berbagai teknologi produksi terkini dan modern. Baterai yang digunakan DFSK Gelora E menggunakan teknologi Lithium-ion dengan kapasitas 42 kWh, dan sanggup untuk menyuplai energi DFSK Gelora E sejauh 300 km. Untuk pengisiannya tidak memerlukan waktu yang lama berkat dukungan fast charging sehingga pengisian daya 20-80 persen hanya membutuhkan waktu 80 menit. Kualitas baterai juga sudah dipastikan terjaga karena sudah lolos uji yang dilakukan oleh DFSK.

Kendaraan fungsional ini hadir ditawarkan dalam 2 varian, yakni Minibus dan Blind Van, yang bisa dipilih berdasarkan kebutuhan usaha konsumen di Indonesia. Model Minibus hadir dengan kapasitas 7 penumpang. Sedangkan model Blind Van didukung dengan panjang kabin mencapai 2,63 m dan area kargo mencapai 5 m³.

Esemka Bima EV 

Produk Esemka baru yang ditampilkan pada pameran IIMS 2023 ialah Bima EV berbasis Bima 1.3, namun desain bodi blindvan dan Multi-Purpose Vehicle (MPV). Karena selama ini Bima 1.3 baru dibuat dalam bentuk pickup saja.

Secara fisik, bagian muka Esemka Bima EV masih tidak berbeda dengan Bima 1.3. Interiornya pun menerapkan desain yang cukup sederhana. Area dashboard memiliki aksen hitam, sedangkan joknya menggunakan material kain (fabric) berwarna abu-abu. Untuk versi MPV, dapat memuat sebelas orang termasuk pengemudi. 

Esemka Bima EV memiliki total kapasitas baterai ini 49,1 kW yang disusun secara seri sehingga bisa menghasilkan voltase maksimal sampai 350,4 volt. Jarak tempuh Esemka Bima EV ini bisa mencapai sekitar 300 km. Daya baterai lithium-ion tersebut bisa diisi ulang dengan dua tipe charger, yakni fast charging dan slow charging. Jika menggunakan fast charging DC 3-phase yang mencapai 100 kW, dari baterai kosong sampai full hanya membutuhkan waktu sekitar 1 jam saja.

DFSK Segera Luncurkan Mobil Listrik Buatan Lokal Pada 2023

DFSK siap mengantisipasi melonjaknya permintaan kendaraan listrik di Indonesia. Langkah ini dilakukan mengingat banyak faktor yang mengindikasikan tumbuhnya permintaan akan kendaraan listrik di Tanah Air. Hal ini pun menjadi peluang besar untuk memenuhi mobilitas masyarakat dengan menghadirkan berbagai model kendaraan listrik yang terjangkau sesuai dengan kebutuhan.

Di tahun 2023, DFSK siap untuk memulai lokalisasi kendaraan listrik melalui pabrik yang berlokasi di Cikande, Serang, Banten. Model pertama yang disiapkan adalah DFSK Gelora E.

“DFSK berkomitmen dalam mendukung perkembangan dan pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia melalui berbagai teknologi yang sudah dikembangkan serta teruji di berbagai belahan dunia lainnya. DFSK siap untuk melanjutkan komitmen ini di tahun 2023 dengan menghadirkan kendaraan listrik buatan dalam negeri hasil produksi anak bangsa dan menambah ragam jenis model yang ditawarkan,” ucap CEO PT Sokonindo Automobile Alexander Barus.

DFSK Gelora E akan memulai perjalanan barunya sejak dipasarkan pada tahun 2021 lalu. Multi Purpose Van (MPV) listrik lokal ini diharapkan mampu menjadi kendaraan komersial listrik yang semakin terjangkau tanpa mengurangi kualitasnya.

Strategi elektrifikasi di tahun 2023 tidaklah berhenti pada lokalisasi produk semata, namun juga mempersiapkan dan terus menghadirkan model baru untuk menjadi kendaraan listrik DFSK pertama yang melayani segmen kendaraan penumpang.

“DFSK juga sudah mempersiapkan aspek pendukung, mulai dari mekanik yang terlatih dan tersertifikasi untuk menangani kendaraan listrik sampai ketersediaan suku cadang original untuk memastikan operasional sehari-hari berjalan dengan lancar. Semua ini kami berikan demi melayani konsumen dengan menghadirkan mobilitas yang menyenangkan,” tegas Alexander Barus.

Kedepannya, strategi elektrifikasi DFSK tidak berhenti di Gelora E saja. Seperti yang kita tahu, beberapa waktu lalu DFSK Mini EV sudah mulai diperkenalkan di beberapa ajang pameran yang telah berlangsung di 2022. Di tahun 2023 mendatang, DFSK siap meluncurkan Mini EV untuk memasuki dan meramaikan pasar Indonesia. Pabrikan ini pun siap untuk terus mendukung pemerintah dalam rencana elektrifikasi kendaraan di Indonesia dengan mendatangkan kendaraan-kendaraan listrik lain yang dapat menjadi pilihan bagi konsumen Tanah Air.

DFSK Gelora E_1

DFSK Gelora E Lakukan Touring Jakarta-Bali

Mendukung rencana pemerintah mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air, DFSK berpartisipasi di acara ‘Turing Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai’. Rutenya dari Jakarta menuju Bali yang diinisiasi oleh Kementerian Perhubungan. Digelar dari 7 sampai 11 November 2022.

Keikutsertaan DFSK dalam perjalanan ini demi kesamaan visi dan misi Kementerian Perhubungan, dalam mensosialisasikan kendaraan listrik kepada masyarakat. Sejalan dengan DFSK sebagai merek otomotif pertama di Indonesia dalam memasarkan DFSK Gelora E. Kendaraan niaga ringan dengan teknologi Battery Electric Vehicle.

“Touring jarak jauh ini menjadi momen yang tepat untuk menunjukan kepada masyarakat terhadap penggunaan kendaraan listrik sudah bisa digunakan bahkan dari Jakarta menuju Bali. Bagi DFSK sendiri ini menjadi bukti kepada masyarakat bahwa pengembangan kendaraan listrik yang sudah dilakukan selama ini benar-benar cocok bagi kondisi serta kebutuhan di Indonesia,” ungkap Marketing Head PT Sokonindo Automobile Achmad Rofiqi.

Dalam ‘Turing Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai’, DFSK ikut serta dengan menggunakan DFSK Gelora E. Kendaraan berjenis van ini bisa menjadi contoh bagaimana kendaraan niaga yang ditawarkan ini sangat cocok untuk berbagai kebutuhan usaha atau niaga, bahkan untuk perjalanan jarak jauh sekalipun.

DFSK Gelora E sebagai kendaraan niaga tanpa emisi gas buang ini didukung teknologi yang canggih. Sistem baterai yang dimiliki mobil niaga ini didukung dengan pengisian fast charging sebanyak 20 hingga 80 persen hanya membutuhkan waktu 80 menit, dengan jarak tempuh berkendara hingga 300 kilometer.

Model minibus ini diklaim cocok digunakan sebagai kendaraan angkutan di berbagai aktivitas, tak terkecuali dalam turing kali ini. Lebih lanjut, acara ‘Turing Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai’ ini akan menempuh jarak sekitar 1.250 kilometer dan bakal menjadi bukti kemampuan DFSK Gelora E.

“Kami berharap dengan adanya turing kali ini akan semakin memasyarakatkan kendaraan listrik di Indonesia. Terlebih, kami yang mengikutsertakan DFSK Gelora E ini yang diharapkan bisa menunjukan bagaimana kemampuannya dalam menunjang mobilitas antar kota antar provinsi,” tutup Rofiqi.

 

DFSK Gelora E

DFSK Gelora E Sebagai Ambulans Listrik Pertama Indonesia

DFSK Gelora E Ambulans menjadi salah satu kendaraan komersial ramah lingkungan.

Setelah bermain di pangsa pasar SUV beberapa tahun lalu dengan varian Glory 580 dan 560, kini DFSK malah lebih serius untuk menyatakan sebagai pabrikan otomotif pertama di Indonesia yang memasarkan kendaraan komersial ringan listrik. Sebagai bentuk bukti pernyataan ini, DFSK terus mengembangkan kendaraan komersial ramah lingkungannya, yaitu Gelora E Ambulans.

Menggandeng karoseri CKM

Gelora E ambulans merupakan mobil ambulans listrik pertama di Indonesia bekerjasama dengan mitra karoseri khusus kendaraan ambulans yakni Cahaya Kurnia Mandiri (CKM). Hmm…menarik! Penggunaan ambulans ini dapat diterapkan untuk ketiga jenis fungsi sebagai kendaraan listrik kesehatan pertama di Indonesia.

“Ambulans DFSK Gelora E saat ini menjadi ambulans listrik pertama dan satu-satunya di Indonesia, untuk mendukung transisi menuju zero emission. DFSK siap membantu mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik dengan menyediakan sejumlah teknologi yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan,” ungkap Marketing Head PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi.

Saat ini DFSK dengan karoseri CKM telah membangun tiga unit ambulans yang beroperasi di Indonesia sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Tiga ambulans itu yakni Ambulans Gawat Darurat, Ambulans Transportasi, dan Ambulans Jenazah. Masing-masing ambulans memiliki fungsi berbeda sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan.

Setiap jenis ambulans memiliki fungsi tersendiri

Untuk unit ambulans Gawat Darurat, memiliki peralatan resusiatasi, monitor diagnostik, defibrilator dan alat-alat operasi ringan. ambulans gawat darurat juga memiliki syarat-syarat penggunaan dan mekanisme dokumentasi rutin yang harus dilakukan, dan dikhususkan bagi pasien-pasien yang dalam kondisi gawat darurat.

Sedangkan, Ambulans Transportasi, hanya digunakan untuk merujuk atau mengantarkan pasien, namun bukan dalam kondisi gawat darurat. Ambulans ini biasanya hanya dilengkapi sebuah tabung oksigen sebagai alat tambahan kelengkapan. Dan terakhir, Ambulans Jenazah, hanya diperbolehkan untuk membawa jenazah menuju rumah duka dan ke pemakaman.

Seperti yang diketahui, DFSK Gelora E sendiri didukung dengan dimensi bongsor yang memberikan kabin ekstra luas dan lapang dan sangat cocok untuk digunakan sebagai Ambulans. DFSK Gelora E juga ditunjang dengan efisiensi energi tinggi dan mampu mengurangi biaya operasional yang ditimbulkan oleh penggunaan kendaraan.

Mobil ini cukup membutuhkan biaya energi sebesar Rp 200 per kilometer, atau setara dengan 1/3 dari biaya operasional kendaraan komersial konvensional. Ambulans listrik ini juga didukung dengan pengisian fast charging selama 80 menit dari kondisi baterai 20 persen hingga mencapai 80 persen.

Jarak tempuh DFSK Gelora sanggup mencapai jarak 300 kilometer. Sedangkan untuk pengisian reguler, dibekali kemampuan pengisian menggunakan lingkungan listrik rumah tangga dengan kapasitas rata-rata 220V 16A.