Lexus LS 2024 Upgrade Konten Untuk Pasar Jepang

Sejak diluncurkan tahun 2017 silam, generasi kelima jajaran sedan mewah Lexus LS terus mengalami update dan facelift secara berkala. Versi terbaru sedan mewah ini untuk model tahun 2024, baru saja diperkenalkan oleh Lexus di Jepang. Apa saja yang beda kali ini?

Update Fitur dan Teknologi

Kenyamanan dan keselamatan berkendara serta konten fitur kelas atas jadi nilai jual utama dari jajaran model Lexus LS. Pemutakhiran pun terus dilakukan agar tak tertinggal dan dapat bersaing dengan model sekelasnya dari Mercedes-Benz, Audi dan BMW.

Upgrade konten yang paling terlihat pada Lexus LS terbaru ada di area dashboard. Kini panel instrument di balik kemudi menggunakan layar digital baru berukuran 12.3-inci. Seukuran dengan layar sentuh digital fitur infotainment yang telah ada pada versi sebelumnya.

Sektor teknologi keselamatan berkendara pada Lexus LS pun jadi perhatian. Sistem berbasis ADAS yakni Lexus Safety System + versi termutakhir pun dibekalkan.

Salah satu kemampuan ADAS terbaru  pada sedan LS yakni Proactive Driving Assist. Fitur yang memanfaatkan sensor pendeteksi ini akan menjaga jarak berkendara yang aman. Hal tersebut guna mengurangi risiko benturan terhadap pejalan kaki, pesepeda maupun kendaraan lain.

Fitur lainnya yakni Pre-Crash yang memanfaatkan radar dengan pancaran gelombang millimeter serta kamera. Saat pengemudi terdeteksi tidak memperhatikan jalan ketika mengemudi, sistem akan mencegah terjadinya benturan.

Yang tak kalah menarik yakni, Lexus Teammate. Sistem bantu berkendara semi otonom ini akan membantu pengemudi saat parkir maupun ketika terjebak di kemacetan lalu lintas yang padat merayap.

Fitur perekam saat berkendara yang memanfaatkan kamera depan dan belakang menjadi fitur standar pada seluruh varian model sedan Lexus LS.

Kenyamanan Yang Utama

Kendaraan jenis sedan identik dengan kenyamanan berkendara yang lebih dibandingkan jenis mobil lainnya. Terlebih lagi untuk sedan mewah sekelas Lexus LS.

Kontruksi jalan beton yang kini umum digunakan menimbulkan getaran dan guncangan yang lebih terasa dibandingkan jalan aspal. Vibrasi pada sasis dan suspensi akan menjalar ke kabin sehingga mengurangi kenyamanan berkendara

Sejumlah revisi ringan pun dilakukan pada konstruksi sasis Lexus LS untuk mengurangi efek tersebut. Para teknisi Lexus melakukan penguatan pada dudukan radiator serta suspensi depan dan belakang. Revisi pun dilakukan pada karet penyangga pipa exhaust.

Mode berkendara Comfort juga tak luput dari pemutakhiran dengan penambahan fitur fungsi peredam getaran dan guncangan.

Fitur kemudi Dynamic Rear Steering (DRS) kini juga tersedia pada varian berpenggerak AWD. Sebelumnya, sistem penyelaras belok roda belakang hanya terdapat pada varian dengan penggerak RWD.

Khusus untuk varian hybrid yakni LS 500h kini dilengkapi dengan catu daya eksternal yang dapat digunakan dalam situasi darurat.

Tanpa upgrade konten fitur, tentunya akan sulit bagi Lexus LS untuk dapat menahan rival terkuatnya yakni BMW 7-Series dan Mercedes-Benz S-Class yang pamornya cukup kuat di pasar domestik Jepang.

Di pasar domestik Jepang, sedan Lexus LS 2024 label harganya di kisaran ¥10.940.000 -¥17.990.000. Kurang lebih mulai dari Rp 1,15 miliar untuk varian termurah dan mulai dari Rp 1,89 miliar untuk varian termahal.

Harga bergantung pada pilihan varian model baik versi non hybrid (LS 500) maupun varian hybrid LS 500h. Belum termasuk pajak dan paket opsional.

Untuk konsumen di Jepang sudah dapat melakukan pemesanan mulai 16 Oktober mendatang. Sementara untuk konsumen di luar Jepang seperti di AS dan juga Indonesia harus sedikit bersabar menanti. Setidaknya menjelang akhir tahun ini diharapkan unitnya sudah tersedia.

 

Lexus ES Model 2024 Hadir Dengan Upgrade Fitur Berkendara

Brand mobil mewah Lexus kembali menampilkan versi update dari Lexus ES. Generasi ketujuh yang ditampilkan sebagai model tahun 2024 ini mendapat upgrade konten fitur.

Sedan mewah kelas sedang yang seplatform dengan sedan Toyota Camry ini sama-sama menggunakan platform TNGA GA-K.

Lexus ES yang pertamakali muncul pada tahun 2018 silam ini di pasar Amerika Serikat terbilang cukup laris. Angka penjualan di tahun 2021 lalu tercatat sebanyak 45.406 unit. Untuk tahun 2022 angka penjualannya sedikit menurun, hanya 41.735 unit. Lalu, apa yang baru?

Warna Eksterior Lebih Beragam

Pilihan warna sangat menentukan minat konsumen. Oleh sebab itulah Lexus menawarkan pilihan kemasan eksterior yang beragam. Terdapat 11 pilihan warna body dengan 9 di antaranya tersedia untuk semua model.

Pilihannya yakni Iridium, Cloudburst Gray, Eminent White Pearl, Caviar, Obsidian, Matador Red Mica, Sunlit Green, Moonbeam Beige Metallic, dan Nightfall Mica.

Khusus untuk 2 warna lainnya yakni Ultra White dan Ultrasonic Blue Mica 2.0 hanya terdapat pada varian F Sport.

Untuk model tahun 2024 ini Lexus menghadirkan velg baru berukuran 17-inci sebagai kelengkapan standar.

Velg alloy model baru berukuran 18-inci dengan nuansa Vapor Chrome finish menjadi kelengkapan standar pada trim Ultra Luxury. Untuk trim Luxury, velg anti bising ini menjadi paket opsional.

Sementara, untuk versi F Sport Design kini dibekali velg 5-spoke 19-inci.

Upgrade Fitur Teknologi Terbaru

Lexus ES memiliki varian trim yang sangat beragam. Mulai dari versi Base (standar), Luxury, Ultra Luxury, F Sport Design, hingga F Sport Handling.

Nah, upgrade fitur terbaru yang ditawarkan oleh Lexus pada ES terbaru yakni Technology Package. Untuk varian Ultra Luxury, paket ini telah menjadi kelengkapan standar dan jadi paket opsional untuk seluruh varian trim lainnya.

Yang paling terlihat dan terpampang pada dashboard yakni layar sentuh digital 12.3-inci model baru dengan sistem infotainment Lexus Interface. Sedangkan untuk fitur SmartAccess Card Key dan head-up display juga menjadi bagian dari paket upgrade tersebut.

Fitur keselamatan berkendara terpadu Lexus Safety System+ 2.5 kini jadi fitur standard pada seluruh varian ES. Paket lengkap nan mutakhir ini meliputi pre-collision warning system with pedestrian detection, adaptive cruise control, lane tracing assist, road sign assist, dan banyak lagi.

Pilih Mesin Hybrid Atau Non-Hybrid?

Varian pertama yakni ES 250 yang dilengkapi dengan sistem penggerak roda depan (FWD). Untuk varian yang satu ini, tersedia pilihan dengan  penggerak all-wheel drive (AWD).

Mesin 4-silinder 2.5-liter turbo yang diusung menghasilkan output tenaga 203 horsepower dan torsi maksimum 250 Nm di rentang 4.000-5.000 rpm.

Akselerasi 0-100 km/jam butuh waktu 8,6 detik. Tak segesit varian ES 300h yang ‘hanya’ butuh waktu 8,1 detik.

Soal kecepatan maksimum, ES 250 mampu menembus angka 210 km/jam. Lebih kencang dari ES 300h yang top speednya mentok di kisaran 180 km/jam.

Lexus ES 250 ditargetkan untuk menjaring konsumen yang jauh lebih banyak. Selain itu, ES 250 mengisi celah antara ES 350 dan ES 300h, yang keduanya hanya tersedia dengan penggerak FWD.

Ingin varian yang lebih bertenaga, tersedia varian ES 350. Di balik bonnetnya terpasang mesin 3.5-liter V6 dual-injection bertenaga 302 hp dengan torsi maksimum 362 Nm.

Untuk varian ES 300h, mesin 2.5-liter siklus Atkinson dipadukan dengan motor elektrik dan modul penggerak hybrid. Output daya kombinasi mencapai 215 hp. Tak terlalu bertenaga memang, tapi konsumsi BBM jauh lebih irit, 19,6 km/liter.

Jika ditotal, Lexus ES memiliki 14 varian! Ya, pilihan yang sangat banyak dan mengakomodir selera konsumen yang sangat beragam.

Di AS, Lexus ES 300h Ultra Luxury sebagai varian termahal dibanderol mulai dari $53,480 atau setara Rp 801,4 jutaan. Harga off-the road.

Perkenalkan, Lexus LC500 Edge, Hanya 60 Unit di Dunia!

Jika Lexus Eropa melansir edisi khusus LC coupe dengan tampilan yang sangat garang, yakni Ultimate Edition. Lain halnya dengan yang dilakukan oleh Lexus Jepang. Inilah LC500 Edge. 

Mobil edisi khusus yang diluncurkan di Jepang ini jumlahnya terbatas hanya 60 unit. Apa yang membuat mobil ini begitu istimewa.

Ini Yang Berubah

Body dikemas dengan baluran warna putih Matte White khas Lexus LC500. Seperti halnya Ultimate Edition yang dilansir Lexus di Eropa, LC Edge juga dilengkapi dengan body kit ala supercar.

Peningkat gaya aerodinamika meliputi sirip canard pada ujung bumper depan. Fungsi dari sirip ini untuk mengatur aliran udara dan mencegah bagian depan mobil terangkat saat tengah melaju pada kecepatan tinggi.

Canard ini mirip dengan yang terdapat pada LC versi balap. Bedanya, jika pada versi balap merupakan perangkat add-on. Sedangkan pada LC Edge sirip canard menyatu dengan bumper depan.

Pada bagian buritan terpasang sayap spoiler berukuran besar seperti halnya LC Utimate Edition. Tampilan LC500 kini jadi lebih garang bukan?

Tak ada ubahan setting performa yang dilakukan Lexus pada mesin 5.0-liter V8 bawaan LC500. Outputnya tetap 471 hp.

Hanya saja, sejumlah komponen mesin diupgrade untuk menghasilkan penyaluran tenaga yang lebih halus.

Setting pada perangkat limited slip differential roda belakang diramu ulang agar kinerjanya lebih responsif.

Area sasis diperkokoh dan dibuat lebih rigid, terutama di seputar suspensi belakang dan bagian dek kolong body.

Interior Sedikit Berbeda

Ubahan pada eksterior apakah juga merambah pada area interior? Meskipun sayap spoiler belakang sangat bernuansa supercar, namun area interior tetap standar dengan nuansa warna Jet-Black.

Bedanya, jok sport Lexus LC500 pada edisi LC Edge tersedia dalam kemasan warna khusus Kachiiro Blue. Warna ini merupakan simbol kejayaan dan kemenangan pada era Kekaisaran Jepang di masa lampau.

Meski tak dijelaskan secara rinci, namun sistem infotaintment dan paket fitur berkendara turut diupgrade dibandingkan LC500 standar.

LC Edge dipamerkan di gerai dealer Lexus sejumlah kota besar di Jepang sepanjang bulan Juni. Sementara untuk pendaftaran peminat mobil ini dibuka sejak 8 Juni hingga 27 Juni 2023 mendatang.

Seluruh pendaftar nantinya akan diundipendaftar nantinya akan diundi dan 60 nama pendaftar yang beruntung akan diumumkan pada 29 Juni 2023 mendatang.

Label harga Lexus LC500 Edge yakni ¥17.6 juta atau sekitar Rp 1,87 miliar. Terpaut sekitar ¥3.6 juta atau Rp 384 juta lebih mahal dari LC500 standar. Untuk sebuah mobil edisi terbatas, selisih harga yang masih terbilang wajar. Lagipula, ini adalah sebuah Lexus…

 

Lexus LBX akan diperkenalkan 5 Juni 2023

Muncul Teaser Lexus LBX, Apa Lagi Ini?

Lexus membuat kejutan dengan mengeluarkan teaser mobil baru bernama Lexus LBX. Selain nama, informasinya sangat samar.  Yang pasti akan dikenalkan 5 Juni 2023. Diperkirakan ini adalah crossover baru berbasis Toyota Yaris Cross. Pertanyaanya, memangnya Lexus perlu mobil begitu?

Saat ini, crossover paling kecil di keluarga Lexus adalah UX. Kalau memang LBX akan dimasukan, berarti akan lebih kecil dengan ukuran panjangnya yang 4.200 mm, mengacu pada panjang Yaris Cross versi global. Untuk informasi, UX panjangnya 4.300 mm.

Soal desain, tidak banyak yang bisa digambarkan. Selain bagian belakang dibekali garnish dari kiri ke kanan yang berpendar. Depannya dibekali grill khas Lexus, dengan lampu utama model proyektor. Pastinya sudah LED. 

Teaser Lexus LBX mulai disebar.

Rumor soal mobil entry level Lexus memang berhembus kuat sejak pertengahan 2020 lalu. Alasannya, pangsa pasar crossover compact memang sedang meroket di berbagai belahan dunia. Dan tentu, Lexus juga ingin merasakan ‘kue’ di kelas itu. Dengan standar khas mereka tentunya.

Platform TNGA-B akan jadi basis Lexus LBX. Mesin dan penggerak juga akan sama seperti Yaris Cross. Tidak menutup kemungkinan juga ada versi plug-in hybrid, seperti layaknya SUV Lexus. Lengkap dengan sistem gerak AWD. Namun kami sangsi akan ada model EV.

Teaser tersebut dikeluarkan oleh Lexus Eropa. Jadi tanggal 5 Juni nanti, Eropa dulu yang akan kebagian, sebelum dijual di pasar global lainnya.

Pesaingnya? Di kelas premium kami hanya terbayang Audi Q2. BMW dan Mercedes-Benz tidak ada mobil compact yang ukurannya kurang dari 4.200 mm. BMW X1 atau Mercedes-Benz GLB ukurannya lebih menyamai Lexus UX.

Jadi, paham, kan? Kenapa Lexus masuk di pangsa pasar ini. Pesaingnya minim, yang mau banyak.

Lexus LFA

Lexus LFA: Gagal di Pasaran Lalu Jadi Legenda

Toyota, pabrikan mobil yang selalu ‘main aman’. Produknya selalu dianggap bisa diandalkan, jarang rusak, harganya relatif terjangkau. Makanya laku. Tapi tahun 1967, sesuatu yang berbeda lahir, Toyota 2000GT. Hasil kolaborasi Toyota dan Yamaha.

Gebrakan hebat yang menghasilkan mobil mengagumkan secara desain maupun performa. Dipuji oleh kompetitor, dipuja oleh penyuka mobil. Tapi kemudian semua jadi sunyi, Toyota tidak lagi menggebrak. Ya, memang muncul Celica, Supra, Corolla yang juga sukses dan melegenda.

Toyota 2000GT

Lalu muncul Lexus LFA. Supercar Jepang yang lahir dari pengembangan yang terlalu lama, sehingga saat muncul, mobilnya tidak banyak dibeli. Jadi mobil gagal? Justru tidak. LFA adalah bukti kalau Toyota (dan Lexus) mau bikin sesuatu yang beda, mereka bikin beda.

Untuk memahami latar belakang keterlambatan Lexus LFA, ada pengaruh budaya Jepang berjudul Kaizen. Intinya, ini adalah budaya untuk terus maju. Terus menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Kaizen tertanam betul di dalam budaya kerja Toyota. Kalau bisa bikin sesuatu jadi lebih baik, kerjakan.

Filosofi Kaizen itu pula yang membuat pabrikan Jepang ini mampu membuat mobil yang sukses. Produk mereka banyak yang pakai. Meskipun kadang mobilnya membosankan dan biasa saja.

Diawali Di Kedai Minuman

Kisah LFA dimulai saat menjelang akhir era 1990-an, dua pegawai Toyota pulang kerja. Dan seperti biasa, mampir dulu ke kedai minuman untuk ‘melepas stres’. Mereka adalah Haruhiko Tanahashi dan atasannya, Tetsuo Hattori. Tanahashi adalah engineer jempolan yang bertanggung jawab membangun Mark II, Celica dan Crown. Hattori yang juga insinyur hebat, bertanggung jawab mengawasi kinerja engineer di bawahnya. Termasuk Tanahashi.

Haruhiko Tanahashi via Wikipedia

Haruhiko Tanahashi

Setelah sedikit basa-basi, Haruhiko kemudian mencurahkan isi hatinya. Ia bercita-cita untuk membangun sebuah mobil hebat. Mobil yang akan membanggakan bagi negaranya. Mobil yang kelak akan punya status legendaris.

Karena tidak mengharapkan apa-apa, Haruhiko kemudian diam saja. Tapi atasannya itu punya pikiran lain. Kurang lebih satu bulan kemudian, Tanahashi yang ingin segera mengerjakan idenya, diperintahkan untuk mengepalai sebuah proyek rahasia bernama P280. Misinya adalah membuat sportscar untuk menggantikan Toyota Supra.

Dimentahkan Begitu Saja

Di lintasan pengujian Toyota di Hokkaido, ia bersama timnya mengumpulkan Honda NSX dan Nissan 300ZX  untukmenganalisa, apa yang bisa diekstrak dari kedua mobil ini dan ditingkatkan oleh Toyota.

Usai penelitian, salah satu atasannya mementahkan semua yang ia presentasikan. “Sudahlah, buat saja sportscar yang lebih mumpuni. Lebih dewasa. Sesuatu yang menarik perhatian di showroom dan suatu saat bisa dipajang dengan bangga di museum.” Dan ini untuk mengusung logo Lexus.

LFA Chassis via Wikipedia

Tanahashi terhenyak. Kalau begitu, ini mobil tidak bisa sembarangan. Dalam bayangannya, harus bisa setara Ferrari F40. Harus punya top speed 320 km/jam. Mesinnya tidak bisa cuma V6, paling tidak V10. Ini bakal jadi supercar pertama Toyota dan Lexus. Dana pengembangan pasti tidak sedikit.

Didukung penuh oleh petinggi Toyota, Tanahashi mulai membentuk tim. Mobil yang jadi acuan bukan lagi Honda NSX, tapi McLaren F1. Tapi pria ini juga sadar, kemampuannya membangun mobil belum sehebat Gordon Murray. Untuk itu, ia minta bantuan mantan pembalap dan salah satu legenda Toyota, Hiromu Naruse.

Tidak Bisa Dibantah

Kalau Anda tidak tahu, Hiromu Naruse bergelar Master Test Driver di Toyota. Pengaruh bapak ini begitu besar dalam mengembangkan produk, sehingga kami yakin, kalau tidak ada beliau, Toyota Supra, Celica, Land Cruiser, Crown, Century atau produk Lexus tidak akan tercatat di buku sejarah otomotif dunia.

Ia juga satu-satunya orang yang berani menegur keras mantan Presiden Toyota, Akio Toyoda. Karena Akio tidak paham bagaimana menguji mobil. Tanpa makian itu, Toyoda mungkin tidak akan bisa ikut balapan dan mengembangkan produk macam GR Yaris atau GR Corolla. Ya, sehebat itu reputasi Naruse, sehingga tidak ada yang berani membantah.

Naruse

Tentu, saat ditawari untuk ikut mengembangkan embrio LFA, Naruse tidak pikir panjang. Ini bisa jadi mobil macam 2000GT yang melesatkan nama Toyota di panggung dunia.

Keduanya lalu membuat poin-poin penting yang harus ada di mobil baru ini. Mulai dari bobot, performa hingga bentuk jok dan setir. Masalahnya, poin-poin yang mereka tulis, jadi tidak seperti membuat mobil Toyota. Ini seperti membuat supercar McLaren F1.

Prediksi Para Akuntan

Karena dana yang diperlukan juga tidak main-main, otomatis para akuntan Toyota memelototi proyek ini. Bahkan berusaha untuk menggagalkan. Untungnya, tim LFA punya sekutu kuat. Namanya Akio Toyoda, yang waktu itu masih menjabat BOD untuk mengurus operasional Toyota di China.

Akio toyoda

Ia adalah salah satu pendukung kuat proyek LFA. Bahkan Akio mendorong Tanahashi dan Naruse agar membuat mobil yang benar-benar unik, untuk Lexus. Dan karena Lexus lebih banyak dijual di pasar luar Jepang, rakyat setempat tidak familiar dengan merek tersebut. Ini yang mendorong Akio untuk menjadikan LFA sebagai gebrakan di tanah airnya. Saat itu, para akuntan pasti sudah membayangkan seberapa besar kerugiannya. Dan mereka tidak salah.

Tahun 2005, dunia terpana dengan hadirnya mobil konsep LF-A dari Jepang. Ingat LF-A, belum jadi LFA. Mengejutkan, Toyota telah menciptakan calon supercar dengan segala terobosan, termasuk penggunaan alumunium di seluruh body. Hari itu, Toyota mempersembahkan sesuatu yang sudah lama tidak keluar dari pabrik mereka. Sebuah produk yang menggugah, bukan Toyota yang biasa digunakan untuk mengantar anak ke sekolah.

Lexus LF-A Concept Car

Kaizen lantas merasuki. Toyota melihat LF-A ini masih bisa dikembangkan lebih baik. Salah satu yang penting adalah penggunaan carbon fiber di berbagai tempat. Termasuk untuk monokoknya. Yamaha yang mengembangkan mesin, melakukan tuning agar suara bisa lebih indah didengar. Bahkan sampai ‘berani’ meminta untuk mendesain ulang kabin.

Bicara carbon fiber, Toyota tidak punya pengalaman saat itu. Makanya saat mobil konsepnya muncul, terbuat dari bahan yang mayoritas alumunium. Tanahashi kemudian didorong untuk menggunakan carbon fiber. Pabrikan lain perlu sepuluh tahun untuk paham membuat dan menggunakan material ringan juga kuat ini. Tanahashi cs hanya perlu satu tahun. Bukan main.

Dibawa Balapan Dulu

Lexus LFA Nurburgring race

Akio Toyoda tidak mau asal menjual mobil baru. Ia mengujinya dulu di ajang balapan ketahanan di Nurburgring. Apakah boleh petinggi Toyota ikut balapan? Tentu tidak. Toyoda rela menyamar dengan nama Morizo dan sukses. Sekuat itu keyakinannya akan LFA. Untung mobilnya juga berhasil juara di kelasnya dan mampu bertarung di lintasan.

Lima tahun kemudian atau sepuluh tahun sejak proyek ini dimulai, tahun 2010 Lexus LFA lahir. Ya, selama itu pengembangannya. Mobil indah ini muncul dengan mesin 1LR-GUE yang seperti dikatakan tadi, digarap bersama dengan Yamaha. Konfigurasi V10, seukuran V8 dan lebih ringan dari V6. Menghasilkan 563 hp, dengan teriakannya yang menggugah siapapun yang mendengar.

Lexus LFA mesin

Setiap unit dibuat menggunakan tangan manusia. Di balik kulitnya ada filosofi Kaizen yang benar-benar melekat. Segalanya dibuat dengan sempurna dan berfungsi untuk mendukung mobil memberikan kepuasan. Bahkan spion samping pun sampai didesain untuk mendukung aerodinamika, sebagai alat untuk mengalirkan angin ke saluran udara di sepatbor belakang.

Masalahnya, Lexus LFA terlambat muncul ke pasar supercar. Saat mobil yang penuh terobosan ini hadir, dunia sudah mulai terbiasa dengan apa yang ada di balik body LFA. Dianggap tidak ada yang istimewa. Harganya mahal pula, US $300.000. Siapa yang mau beli Toyota harga segitu? Meskipun logonya Lexus. Ditambah lagi dua tahun sebelumnya hadir Nissan GT-R terbaru yang tidak kalah fenomenal dan lebih murah.

Lexus LFA

Lexus LFA tidak berkutik. Meski hanya dibuat 500 unit, tapi mereka kesulitan menjual mobil keren ini. Perlu dua tahun untuk menghabiskan stok yang jumlahnya terbatas.

Pendorong Untuk Toyota

Tapi apakah Toyoda, Tanahashi dan Naruse kecewa? Sama sekali tidak. Mereka telah membuktikan Toyota dan Lexus mampu membuat sesuatu yang fenomenal. Ketiga orang ini sukses mendorong Toyota untuk keluar dari pandangan awam kalau Toyota adalah pembuat mobil keluarga yang biasa saja. Pembuat mobil yang pernah punya mobil hebat dan lupa cara bikinnya lagi.

Usaha Toyota tidak main-main dalam membuatnya. Bahkan sampai harus kehilangan Master Test Driver Naruse yang meninggal dunia saat menguji LFA di jalanan Jerman.

Kini, usaha untuk membuat LFA telah memberikan jalan untuk kehadiran Gazoo Racing (GR). Membuat mobil dengan bahan carbon fiber, membangun mobil berperforma tinggi dengan hal-hal yang tidak terpikirkan sebelumnya. Contohnya mobil dengan mesin tiga silinder terkuat di dunia, GR Yaris.

Tanpa ada GR, Anda mungkin masih disodori body kit fiber glass berlogo TRD Sportivo yang begitu-begitu saja.  Lexus LFA juga membukakan pintu agar Toyota dan Lexus mau untuk bercita-cita lebih tinggi. Persis seperti apa yang dilakukan oleh 2000GT. Terlepas dari apakah mobilnya akan laku atau tidak.

Lexus LFA & toyota 2000GT

Toh terbukti, LFA kini menyandang gelar supercar legendaris. Sekarang, satu dekade setelah LFA terakhir keluar dari pabrik, dunia masih menanti kejutan lain dari Toyota.

Disarikan dari berbagai sumber