Apakah Lexus LBX Morizo RR Bakal Masuk Jalur Produksi?

Masih ingat dengan mobil konsep LBX Morizo RR? Ternyata mobil ini merupakan hasil kreasi dari Toyota Chairman, Akio Toyoda. LBX rencananya akan jadi crossover terkecil dari keluarga Lexus.

Toyoda secara persuasif ‘membujuk’ Lexus untuk menciptakan konsep LBX Morizo RR. Basisnya sama dengan LBX standar, yakni Toyota Corolla Cross. Namun banyak komponen yang diupgrade agar bisa melibas trek balap seperti mobil hasil racikan Toyota Gazoo Racing.

Performa Lebih Menggairahkan

Mesin 3-silinder turbo 1.6-liter dari Toyota GR Yaris dan GR Corolla pun dibenamkan. Mesin berkode G16E-GTS ini memuntahkan tenaga 300 hp. Hmm…sangat menggairahkan.

Lexus LBX Morizo mau dijadiin?

Performanya tentu saja terpaut sangat jauh dibanding Lexus LBX standard yang dibekali mesin 3-silinder 1.5-liter plus motor elektrik hybrid. Output tenaga hanya 134 hp dengan torsi maksimum 185 Nm.

Kami yakin bahwa mobil ini bakal segera diproduksi. Terlihat jelas saat Akio “Morizo” Toyoda menjajal langsung mobil konsep ini di sirkuit Fuji Speedway. “Morizo”-san bersemangat dan optimis, konsep LBX Morizo RR berpeluang naik ke jalur produksi.

Prediksi kami pun kian menguat saat mobil konsep nan sexy ini dipamerkan di Tokyo Auto Salon. Wujudnya lebih mirip versi pra-produksi ketimbang sebuah mobil konsep. Tak hanya itu, mobil ini dikabarkan jadi besutan harian “Morizo”-san. Nah, apakah berarti versi produksi dari LBX Morizo RR bakal benar-benar muncul tahun ini?

Versi Produksi Mirip Konsepnya?

Jangan lihat bodinya yang compact dan kapasitas mesinnya yang hanya 1.6-liter. Walau ukurannya cukup kecil, tapi ini tetaplah Lexus. Kemasan interior tetap tampil mewah dengan gaya khas Lexus.

Versi konsep LBX Morizo RR tampil dengan grille hitam plus aksen warna kuning. Kaliper rem yang mengintip dari sela bilah pelek aluminium 19-incinya pun berwarna kuning. Knalpot berlaras ganda kian menambah kesan garang dan sporty.

Pada area interior, jok sport dan pedal sport berbahan alloy membuat konsumen Lexus kian betah. Ini mobil yang dijamin sangat menyenangkan untuk dikendarai. Tak kalah dari saudaranya, Toyota GR Yaris.

Fitur yang bakal dibekalkan nampaknya tak hanya setting suspensi racikan Gazoo Racing dan sistem ADAS milik Lexus.

Transmisi automatic 8-speed Direct Shift Transmission (DST) generasi terbaru dari Toyota kemungkian besar bakal dibekalkan pada Lexus LBX Morizo RR. Sistem penggerak tentunya versi all wheel drive plus perangkat Torsen limited-slip differential. Sama seperti Toyota GR Yaris.

Nah, makin penasaran apakah LBX Morizo RR bakal muncul versi produksinya? Kami pun demikian.

 

Lexus RZ450e F Sport Performance Hanya Ada 100 Unit Sejagad!

Mengawali tahun 2024, Lexus tak ketinggalan untuk tampil di ajang Tokyo Auto Salon yang berlangsung di Makuhari Messe, Prefektur Chiba hingga akhir pekan ini. Sebuah mobil listrik terbaru pun diperkenalkan yakni Lexus RZ450e F Sport Performance .

Sebenarnya gambaran desain mobil ini telah muncul pada event Tokyo Auto Salon tahun lalu. Hanya saja saat itu masih berwujud  RZ Sport Concept. Hanya 100 unit RZ450e F Sport Performance yang bakal diproduksi mulai Maret mendatang. 

Aksesoris Bodi Bikin Tampil Beda

Rombakan yang paling terlihat ada di depan. Sirip splitter berbahan serat karbon yang dibalur warna biru terpasang pada lip spoiler di bemper. Panel bodi berukuran besar di bawah lampu utama juga terbuat dari serat karbon.

Bonnet dibalur warna Gloss Black. Kontras dengan laburan warna putih pada sekujur bodinya. Nuansa two-tone hitam dan putih memang selalu jadi favorit pada mobil modifikasi beraliran Jap’s style.

Sepasang lubang intake serat karbon pun diimbuhkan pada kap depan. Tak hanya estetika, tapi untuk memberi hawa udara extra pendingin motor elektrik dan rem yang ada di bagian depan.

Fender depan dan belakang dibuat lebih lebar. Sirip winglet peningkat gaya aerodinamika berbahan serat karbon juga diimbuhkan pada bodi. Bagian atap kabin menggunakan bahan serat karbon. Sedangkan tepi atap berwarna hitam dengan imbuhan aksen warna biru. Kakinya ditunjang pelek Enkei aluminium 21-inci, dilabur matte black.

Tampilan belakang tak kalah keren. Terpasang sepasang sayap spoiler dan diffuser berbahan carbon fiber. Bemper belakang berkelir hitam desainnya berbeda dari RZ450e standard. 

Interior Tak Ketinggalan

Jok suede hitam dengan aksen jahitan benang warna biru. Panel instrument pun dihiasi aksen warna biru. Sebagai penanda, tersemat plat bertuliskan “F Sport Performance” pada dek pintu. Pedal standard pun diganti model sport berbahan aluminium. 

Soal baterai dan sistem penggerak, Lexus RZ450e F Sport Performance tak berbeda dari RZ450e. Pada bagian depan terpasang motor elektrik 150 kW (201 hp). Sedangkan di bagian belakang motor elektriknya berdaya 80 kW (107 hp). Baterai lithium-ion 355 V berdaya 71.4 kWh pun sama.

Dengan label harga ¥11,8 juta atau sekitar Rp 1,26 miliar (off-the road), dan jumlahnya yang hanya 100 unit. Dijamin SUV ini bakal jadi rebutan.

LExus LS

Circle F, Upaya Toyota Membungkam Amerika dan Jerman

Era 1970-an hampir bisa dibilang merupakan titik balik industri otomotif dunia. Krisis minyak dunia yang melanda, membuat pasar mobli, terutama di Amerika Serikat berubah total. Mesin besar yang menggerakkan mobil di negara itu jadi tidak laku karena boros BBM. Hasilnya, pabrikan Jepang, meraja dengan produknya yang bisa diandalkan dan irit. Menariknya, upaya berbeda ditempuh Toyota, yang mengubah peta persaingan mobil mewah dunia. 

Banjirnya produk dari negara itu di Amerika Serikat, membuat pabrikan setempat (Ford, GM, Chrysler dan lainnya) khawatir. Mereka lalu mendekati kongres dan minta tolong. Hasilnya, pemerintah AS menentukan kuota mobil impor, khususnya dari Jepang, maksimal 1,68 juta unit setiap tahun.

Demi Pasar Amerika

Toyota Circle F

Orang Jepang pun putar otak. Ada dua hal yang harus dilaksanakan. Pertama, bikin pabrik di Amerika. Solusi kedua adalah, bagaimana caranya supaya keuntungan mereka bisa maksimal. Semua seperti senada: Masuk di pasar yang lebih elit. Jangan hanya berkutat di segmen menengah ke bawah. Honda yang pertama hadir dengan merek Acura tahun 1986. Mereka yang tadinya hanya punya Civic untuk bersaing dengan Ford Pinto, jadi punya amunisi untuk melawan sedan Cadillac dengan Honda Legend. Diikuti Nissan melalui Infiniti. Mazda mencoba dengan Amati. Langkah ini tentu tidak diduga oleh pabrikan setempat yang minta pemerintahnya membuat aturan impor.

Toyota? Mereka seperti biasa, lihat dan perhatikan dulu. Bukan tidak punya barang untuk bersaing di segmen mewah. Tapi mereka perlu sesuatu yang lain. Era 80-an, Toyota punya Century yang sudah beredar sejak 1967, tapi hanya untuk pasar domestik. Crown dirasa kurang bisa bersaing. Head of Operaiion Toyota di Amerika Serikat, Yukiyasu Togo menantang manajemen di pusat untuk membuat mobil yang luar biasa. Lahirlah tim untuk mengerjakan Project Circle F. F itu singkatan dari Flagship. Upaya Toyota yang hingga kini, dibilang ambisius.

Awalnya, mereka melakukan peningkatan khusus untuk Crown. Tapi setelah mencoba dua mobil mewah terbaik di dunia (saat itu), BMW 7-Series dan Mercedes-Benz S-Class, Crown tidak ada apa-apanya. Delapan proposal dan 18 bulan kemudian, manajemen Toyota akhirnya setuju untuk bikin mobil yang beda. Tahun 1985, mereka membentuk tim berisi 60 desainer, 1.400 engineer dan 2.300 teknisi yang tersebar di AS dan Jepang. Menghasilkan 450 contoh purwarupa dan menyedot dana hingga US $1 milyar (setara US $2,5 milyar sekarang)!

Permintaan Yang Bertentangan

Chief engineer yang mengepalai proyek ini, Ichiro Suzuki, menerapkan standar yang tidak biasa. Mobilnya harus kencang tapi irit BBM, supaya pajaknya tidak mahal di Amerika. Wajib punya pengendaraan yang sunyi tapi mobil harus ringan. Bentuknya aerodinamis tapi juga elegan. Bagi engineer, yang diminta oleh bosnya sangat bertentangan dengan ilmu yang mereka punya. “Bukannya harusnya dia juga paham, ya?” begitu yang ada di benak mereka soal permintaan Suzuki.

Namun tidak ada hal yang mustahil. Ditambah, Suzuki sangat tegas menjalankan prinsip tadi. Setelah membuat 930 protoype mesin, mereka memastikan satu mesin V8 dengan blok alumunium untuk menjalankan mobil. Tenaganya 241 hp, konsumsi BBM 9 km/liter. Okelah. Tugas ‘harus kencang tapi irit’ terselesaikan. Berikutnya, bagaimana mobil ini bisa senyap. V8 bukan mesin yang minim getaran dan bunyi.

Mesin LExus

Inovasi lalu lahir. Pertama, dudukan mesin model hydraulic-pneumatic. Ini barang mahal, tapi efektif meredam getaran mesin. Pernah lihat iklan Lexus LS dengan gelas champagne yang isinya tidak tumpah, padahal mobil sedang digeber? Itu ulah dudukan mesin tersebut.

Ingat, Harus Ringan!

Kemudian, upaya Toyota berikutnya adalah posisi mesin tidak lurus mengikuti body. Tapi sedikit mendongak. Tujuannya, supaya transmisi dan as kopel bisa lurus sempurna hingga ke gardan, tidak menekuk. Efeknya, selain meminimalisir kehilangan daya, getaran bisa diredam dan tidak berisik. Dua hal ini berkontribusi terhadap pengendaraan yang halus dan sunyi, tanpa perlu peredam kabin berlebihan. Ingat, peredam kabin itu berat. Ichiro Suzuki memperhatikan betul soal bobot ini. “Pokoknya, kalau ada tambahan peranti dengan bobot lebih dari 10 gram, ngomong dulu sama saya!” tegasnya.

Soal desain ini juga bikin pusing. Toyota berkiblat pada Citroen dan Audi yang mampu bikin body mobil dengan nilai hambatan angin 0,29. Dan ini jadi patokan. Masalahnya, karena ini untuk pasar AS yang doyan mobil dengan muka tegas, bagian depan harus tegak dan punya grille lebar. Ini didapat dari hasil survey mereka (konsumen mobil mewah Amerika) yang sudah beli BMW Seri-7 atau S-class. Kalau Anda perhatikan, dua merek ini punya kesan yang tegas berkat bentuk muka dan grill.

Jangan Gampang Rusak

Mobil ini juga jadi standar baru bagi Toyota dalam hal produksi. Pengelasan dengan memanfaatkan laser jadi barang baru dan menghasilkan rangka yang lebih kuat dengan menggunakan material yang lebih sedikit. Metode ini juga akhirnya jadi standar dalam dunia perakitan mobil.

Lalu soal kualitas, ditegaskan semuanya harus lebih baik dari BMW atau Mercedes yang jadi patokan. Bagian pengembangan jadi pusing sendiri karena batas toleransi yang bisa diterima ditekan semaksimal mungkin. Hampir semua komponen yang ada diuji hingga hancur, untuk melihat seberapa kekuatannya. Ini karena Toyota memperhatikan, umur sebuah komponen jadi masalah di mobil-mobil mewah.

Cara ini menguntungkan mereka sendiri. Kalau sudah tahu cara menghasilkan komponen yang berkualitas dan tahan lama, semua produk yang keluar dari pabriknya bisa memanfaatkan.

Bukan cuma komponen yang bergerak. Di interior, mereka memanggil Yamaha untuk membantu memastikan kualitas. Yamaha diminta membuat trim kayu (asli) yang kualitasnya tertinggi. Desainer kabin memastikan, pencahyaan di dashboard tidak membuat mata lelah dan semuanya mudah dimengerti. Hasilnya, biarpun tombol bertebaran di dashboard dan sekitarnya, tapi mudah dimengerti dan dijangkau.

Setelah semua menyatu, pengujian di kehidupan nyata dilangsungkan. Prototype-nya disamarkan sebagai Crown atau Cressida, dan berkeliaran di daerah ekstrim seperti Arab Saudi atau Australia. Tidak lupa, di Jerman mereka menjalankan uji kecepatan tinggi di Autobahn. Akhir 1988, Toyota merasa siap membuka tabir mobil baru ini. Detroit Auto Show 1989, publik dan kompetitor terperangah melihat sedan baru dari Toyota, tapi logonya ‘L’.

Menegaskan upaya Toyota bahwa sedan ini akan melawan BMW dan Mercedes-Benz, mereka mengadakan konferensi pers di Jerman. Sekalian mengundang jurnalis untuk mencobanya. Dan yang diundang merasa puas dengan sedan bernama Lexus LS400 ini. Pabrikan Jerman terperangah karena mobilnya memiliki kualitas yang lebih baik, tapi harga jual lebih murah di Amerika Serikat. Acura dan Infiniti tidak kalah kaget, karena LS400 tidak bisa disamakan dengan produk mereka yang lebih inferior.

Nama Jadi Masalah

Lexus di Amerika

Tim marketing Toyota menyadari, kalau mereka mau naik kelas dan menyasar kaum berduit, nama Toyota tidak bisa dipakai. Merek Toyota terlalu identik dengan mobil terjangkau untuk kaum menengah ke bawah.

Diskusi menghasilkan nama Alexis. Entah kenapa. Namun tantangan datang karena nama Alexis, menggambarkan tokoh antagonis. Siapa? Alexis Colby adalah karakter yang tidak disukai di film seri televisi ternama waktu itu, Dynasti.

Akhirnya diputuskan Lexus. Beberapa ada yang bilang, ini adalah singkatan Luxury EXport for US. Meski Toyota tidak mengiyakan. Mereka yang suka, mengakui ini sebagai merek mobil mewah. Yang skeptis akan bilang, “Ini cuma Toyota yang lebih mahal.” BMW dan Mercedes-Benz yang tadinya santai saja, jadi khawatir karena hanya dalam dua tahun, LS400 jadi mobil mewah paling laris di Amerika berkat harganya yang lebih murah dari kompetitornya, US $35.000. Satu dari tiga pengguna Cadillac, menukar mobilnya dengan LS400.

Berkat upaya Toyota yang kelewat gigih ini, Lexus ini lalu berkembang dari LS400 menjadi berbagai model lain. Tidak hanya untuk Amerika, tapi pasar global. Lexus pun mendunia sebagai merek mewah yang mentereng. Standar mereka dalam hal kualitas dan pelayanan jauh lebih tinggi ketimbang induknya, Toyota. Termasuk di Indonesia.

Lexus LF-ZL, Modal Penting Lexus Untuk Terjun Ke Pasar SUV BEV

Dua tahun terakhir ini brand mobil mewah dari Toyota Lexus, gencar mengolah segmen SUV baik konsep desain maupun versi produksi. Menilik Sebuah konsep SUV berlabel Lexus LF-ZL, apakah mobil ini hanya sebatas konsep desain atau juga dibekali teknologi mutakhir? Mari kita simak.

Platform Modular Khusus BEV

Saat melihat label namanya, kami teringat pada konsep LF-Z yang diperkenalkan Lexus pada tahun 2021 dan 2022 lalu. Kode LF bermakna “Lexus Future” disematkan pada mobil-mobil konsep Lexus.

Mobil konsep LF-Z merupakan bagian dari persiapan Lexus yang dalam beberapa tahun mendatang hanya akan memproduksi mobil listrik.

Rancang bangun LF-Z menggunakan platform khusus mobil listrik bertenaga baterai (BEV) generasi terbaru. Sedikit berbeda dari platform e-TNGA yang saat ini digunakan oleh Toyota. Desain dan rancang bangun LF-Z pun berkembang menjadi konsep SUV LF-ZL dan juga sedan-estate LF-ZC.

Tak sekadar jenis baterai dan motor elektrik. Proses produksi LF-ZL (dan juga LF-ZC) juga baru. Platform modular dibuat melalui sebuah cetakan besar (gigacasting) dibagi menjadi tiga bagian terpisah yakni depan, tengah dan belakang.

 

Dengan struktur modular terpisah, maka lebih leluasa digunakan pada beragam model dan ukuran mobil yang ingin dibuat. Beragam jenis baterai dan motor elektrik penggerak yang akan digunakan pun dapat dengan mudah disesuaikan.

Proses perakitan mobil listrik Lexus telah menggunakan sistem otomasi terpadu berteknologi AI dan otonom. Sementara, pemasangan baterai, modul ECU, motor elektrik dan roda hingga bodi pun jadi lebih cepat serta efektif.

Baterai Prismatik

Sayangnya, belum dapat dipastikan apakah Lexus LF-ZL (dan juga LF-ZC) akan menggunakan baterai termutakhir berteknologi solid state yang tengah ramai dibicarakan. Saat ini pihak pabrikan hanya menjelaskan bahwa baterai yang diusung memiliki desain baru berstruktur prismatik. Struktur sel baterai yang umum digunakan saat ini berbentuk silindris.

Menurut Lexus, baterai baru ini tak hanya memiliki konstruksi yang lebih kokoh, tahan guncang serta aman. Ukuran yang ringkas dan ramping membuat penempatan baterai pada sasis jadi lebih fleksibel.

Kapasitas dan densitas energi baterai pun lebih besar. Kemampuan jelajah dikatakan menjadi berlipat ganda dibandingkan baterai biasa yang digunakan mobil listrik saat ini. Pengisian ulang daya baterai pun dikatakan jauh lebih cepat.

Dengan baterai baru ini, perkiraan daya jelajah mampu mencapai kisaran 960 km hingga lebih dari 1.000 km. Hanya saja tak disebutkan jenis dan performa motor elektrik yang digunakan pada LF-ZL. Dari pernyataan itu, semuanya menunjukan karakteristik solid state battery.

Berbeda dengan mobil konsep LF-ZC yang menurut rencana mulai masuk jalur produksi paling cepat pada 2026 mendatang. Lexus belum berencana untuk memproduksi LF-ZL.

Lexus LS 2024 Upgrade Konten Untuk Pasar Jepang

Sejak diluncurkan tahun 2017 silam, generasi kelima jajaran sedan mewah Lexus LS terus mengalami update dan facelift secara berkala. Versi terbaru sedan mewah ini untuk model tahun 2024, baru saja diperkenalkan oleh Lexus di Jepang. Apa saja yang beda kali ini?

Update Fitur dan Teknologi

Kenyamanan dan keselamatan berkendara serta konten fitur kelas atas jadi nilai jual utama dari jajaran model Lexus LS. Pemutakhiran pun terus dilakukan agar tak tertinggal dan dapat bersaing dengan model sekelasnya dari Mercedes-Benz, Audi dan BMW.

Upgrade konten yang paling terlihat pada Lexus LS terbaru ada di area dashboard. Kini panel instrument di balik kemudi menggunakan layar digital baru berukuran 12.3-inci. Seukuran dengan layar sentuh digital fitur infotainment yang telah ada pada versi sebelumnya.

Sektor teknologi keselamatan berkendara pada Lexus LS pun jadi perhatian. Sistem berbasis ADAS yakni Lexus Safety System + versi termutakhir pun dibekalkan.

Salah satu kemampuan ADAS terbaru  pada sedan LS yakni Proactive Driving Assist. Fitur yang memanfaatkan sensor pendeteksi ini akan menjaga jarak berkendara yang aman. Hal tersebut guna mengurangi risiko benturan terhadap pejalan kaki, pesepeda maupun kendaraan lain.

Fitur lainnya yakni Pre-Crash yang memanfaatkan radar dengan pancaran gelombang millimeter serta kamera. Saat pengemudi terdeteksi tidak memperhatikan jalan ketika mengemudi, sistem akan mencegah terjadinya benturan.

Yang tak kalah menarik yakni, Lexus Teammate. Sistem bantu berkendara semi otonom ini akan membantu pengemudi saat parkir maupun ketika terjebak di kemacetan lalu lintas yang padat merayap.

Fitur perekam saat berkendara yang memanfaatkan kamera depan dan belakang menjadi fitur standar pada seluruh varian model sedan Lexus LS.

Kenyamanan Yang Utama

Kendaraan jenis sedan identik dengan kenyamanan berkendara yang lebih dibandingkan jenis mobil lainnya. Terlebih lagi untuk sedan mewah sekelas Lexus LS.

Kontruksi jalan beton yang kini umum digunakan menimbulkan getaran dan guncangan yang lebih terasa dibandingkan jalan aspal. Vibrasi pada sasis dan suspensi akan menjalar ke kabin sehingga mengurangi kenyamanan berkendara

Sejumlah revisi ringan pun dilakukan pada konstruksi sasis Lexus LS untuk mengurangi efek tersebut. Para teknisi Lexus melakukan penguatan pada dudukan radiator serta suspensi depan dan belakang. Revisi pun dilakukan pada karet penyangga pipa exhaust.

Mode berkendara Comfort juga tak luput dari pemutakhiran dengan penambahan fitur fungsi peredam getaran dan guncangan.

Fitur kemudi Dynamic Rear Steering (DRS) kini juga tersedia pada varian berpenggerak AWD. Sebelumnya, sistem penyelaras belok roda belakang hanya terdapat pada varian dengan penggerak RWD.

Khusus untuk varian hybrid yakni LS 500h kini dilengkapi dengan catu daya eksternal yang dapat digunakan dalam situasi darurat.

Tanpa upgrade konten fitur, tentunya akan sulit bagi Lexus LS untuk dapat menahan rival terkuatnya yakni BMW 7-Series dan Mercedes-Benz S-Class yang pamornya cukup kuat di pasar domestik Jepang.

Di pasar domestik Jepang, sedan Lexus LS 2024 label harganya di kisaran ¥10.940.000 -¥17.990.000. Kurang lebih mulai dari Rp 1,15 miliar untuk varian termurah dan mulai dari Rp 1,89 miliar untuk varian termahal.

Harga bergantung pada pilihan varian model baik versi non hybrid (LS 500) maupun varian hybrid LS 500h. Belum termasuk pajak dan paket opsional.

Untuk konsumen di Jepang sudah dapat melakukan pemesanan mulai 16 Oktober mendatang. Sementara untuk konsumen di luar Jepang seperti di AS dan juga Indonesia harus sedikit bersabar menanti. Setidaknya menjelang akhir tahun ini diharapkan unitnya sudah tersedia.

 

Lexus ES Model 2024 Hadir Dengan Upgrade Fitur Berkendara

Brand mobil mewah Lexus kembali menampilkan versi update dari Lexus ES. Generasi ketujuh yang ditampilkan sebagai model tahun 2024 ini mendapat upgrade konten fitur.

Sedan mewah kelas sedang yang seplatform dengan sedan Toyota Camry ini sama-sama menggunakan platform TNGA GA-K.

Lexus ES yang pertamakali muncul pada tahun 2018 silam ini di pasar Amerika Serikat terbilang cukup laris. Angka penjualan di tahun 2021 lalu tercatat sebanyak 45.406 unit. Untuk tahun 2022 angka penjualannya sedikit menurun, hanya 41.735 unit. Lalu, apa yang baru?

Warna Eksterior Lebih Beragam

Pilihan warna sangat menentukan minat konsumen. Oleh sebab itulah Lexus menawarkan pilihan kemasan eksterior yang beragam. Terdapat 11 pilihan warna body dengan 9 di antaranya tersedia untuk semua model.

Pilihannya yakni Iridium, Cloudburst Gray, Eminent White Pearl, Caviar, Obsidian, Matador Red Mica, Sunlit Green, Moonbeam Beige Metallic, dan Nightfall Mica.

Khusus untuk 2 warna lainnya yakni Ultra White dan Ultrasonic Blue Mica 2.0 hanya terdapat pada varian F Sport.

Untuk model tahun 2024 ini Lexus menghadirkan velg baru berukuran 17-inci sebagai kelengkapan standar.

Velg alloy model baru berukuran 18-inci dengan nuansa Vapor Chrome finish menjadi kelengkapan standar pada trim Ultra Luxury. Untuk trim Luxury, velg anti bising ini menjadi paket opsional.

Sementara, untuk versi F Sport Design kini dibekali velg 5-spoke 19-inci.

Upgrade Fitur Teknologi Terbaru

Lexus ES memiliki varian trim yang sangat beragam. Mulai dari versi Base (standar), Luxury, Ultra Luxury, F Sport Design, hingga F Sport Handling.

Nah, upgrade fitur terbaru yang ditawarkan oleh Lexus pada ES terbaru yakni Technology Package. Untuk varian Ultra Luxury, paket ini telah menjadi kelengkapan standar dan jadi paket opsional untuk seluruh varian trim lainnya.

Yang paling terlihat dan terpampang pada dashboard yakni layar sentuh digital 12.3-inci model baru dengan sistem infotainment Lexus Interface. Sedangkan untuk fitur SmartAccess Card Key dan head-up display juga menjadi bagian dari paket upgrade tersebut.

Fitur keselamatan berkendara terpadu Lexus Safety System+ 2.5 kini jadi fitur standard pada seluruh varian ES. Paket lengkap nan mutakhir ini meliputi pre-collision warning system with pedestrian detection, adaptive cruise control, lane tracing assist, road sign assist, dan banyak lagi.

Pilih Mesin Hybrid Atau Non-Hybrid?

Varian pertama yakni ES 250 yang dilengkapi dengan sistem penggerak roda depan (FWD). Untuk varian yang satu ini, tersedia pilihan dengan  penggerak all-wheel drive (AWD).

Mesin 4-silinder 2.5-liter turbo yang diusung menghasilkan output tenaga 203 horsepower dan torsi maksimum 250 Nm di rentang 4.000-5.000 rpm.

Akselerasi 0-100 km/jam butuh waktu 8,6 detik. Tak segesit varian ES 300h yang ‘hanya’ butuh waktu 8,1 detik.

Soal kecepatan maksimum, ES 250 mampu menembus angka 210 km/jam. Lebih kencang dari ES 300h yang top speednya mentok di kisaran 180 km/jam.

Lexus ES 250 ditargetkan untuk menjaring konsumen yang jauh lebih banyak. Selain itu, ES 250 mengisi celah antara ES 350 dan ES 300h, yang keduanya hanya tersedia dengan penggerak FWD.

Ingin varian yang lebih bertenaga, tersedia varian ES 350. Di balik bonnetnya terpasang mesin 3.5-liter V6 dual-injection bertenaga 302 hp dengan torsi maksimum 362 Nm.

Untuk varian ES 300h, mesin 2.5-liter siklus Atkinson dipadukan dengan motor elektrik dan modul penggerak hybrid. Output daya kombinasi mencapai 215 hp. Tak terlalu bertenaga memang, tapi konsumsi BBM jauh lebih irit, 19,6 km/liter.

Jika ditotal, Lexus ES memiliki 14 varian! Ya, pilihan yang sangat banyak dan mengakomodir selera konsumen yang sangat beragam.

Di AS, Lexus ES 300h Ultra Luxury sebagai varian termahal dibanderol mulai dari $53,480 atau setara Rp 801,4 jutaan. Harga off-the road.

Lexus RX dan LExus RZ

Akhirnya Mobil Listrik Lexus RZ dan RX Terkencang Resmi Dipasarkan di Indonesia

Cukup lama menunggu kehadiran SUV/Crossover mewah Lexus RZ di pasar otomotif Indonesia. Mobil listrik ini diperkenalkan pertama kali pada acara GJAW 2023 lalu. 20 Juni 2023 kemarin, Lexus Indonesia mengumumkan secara resmi, mereka menjual mobil ini.

“Setelah memastikan kesiapan dan kelayakan uji kendara, kami sangat antusias untuk mengumumkan bahwa Lexus Indonesia secara resmi meluncurkan The All New Lexus RZ dan The All New Lexus RX Hybrid Electric Performance yang merupakan tipe tertinggi dari seluruh jajaran The All New Lexus RX,” ujar General Manager Lexus Indonesia, Bansar Maduma.

Bansar juga menegaskan, ini merupakan momen penting. “Dengan kehadiran kedua model ini, kembali menunjukkan komitmen Lexus dalam memberikan kemewahan yang personal (Making Luxury personal) melalui pilihan kendaraan elektrifikasi yang paling lengkap di Luxury Market Indonesia.” 

Lexus RZ 450e Luxury adalah mobil Lexus pertama yang dibangun dari awal sebagai EV. RZ berdiri diatas platform e-TNGA yang juga jadi basis Toyota bZ4X dan Subaru Solterra. Dibekali baterai 71,4 kWh, diklaim jarak tempuh yang bisa diraih adalah 400 km. Motor listriknya mampu menghasilkan tenaga hingga 308 hp, yang disalurkan melalui sistem gerak empat roda Direct4.

All new Lexus RZ 450e

Dari sisi desain, menurut Lexus, mobil ini mengadopsi konsep yang disebut Seamless e-Motion. Hasilnya adalah, menurut kami body yang aerodinamis dan rupa yang menarik perhatian. Sambil tetap mempertahankan bahasa desain khas Lexus yang terbilang ‘berani’. Meski secara keseluruhan, masih terlihat ini adalah versi mewah Toyota bZ4X.

Bagian depan mengadopsi bahasa desain spindle body, namun untuk RZ terlihat berbeda karena ini EV. Tidak perlu ada grill berlubang. Hasilnya, seperti yang bisa Anda lihat. Unik. Di bagian samping, tampilannya dilengkapi dengan pelek 20-inci berwarna Dark Premium Metallic.

Sementara atapnya yang melandai ke belakang menjanjikan ruang bagasi lega. Belakangnya dibekali lampu khas Lexus. Dari jauh pun Anda akan paham. Lampu belakang kiri dan kanan seperti disambung oleh garnish merah.

Harga Lexus RZ

Kabinnya dibekali teknologi yang fokus memberikan kenyamanan khas Lexus, plus deretan teknologi yang dirancang untuk memudahkan penggunanya. Terutama dalam hal konektivitas. Dashboardnya sebetulnya minimalis. Namun lekukan desain membuatnya terlihat kompleks. Namun dipastikan, material kabin sangat berkualitas.

Fitur kenyamanan yang menarik, ada radiant heater yang akan berhembus di kaki. Entah diperlukan atau tidak. Yang jelas, menurut klaim mereka, ini pertama kalinya ada fitur seperti itu di Lexus, serta tidak memerlukan daya yang besar.

Harga Lexus RZ 2023? Lumayan mahal. Rp 2.287.000.000. Dengan harga segitu, konsumennya mendapat wall charger AC dan juga mobile charger untuk pengisian ulang. Serta tentunya beragam garansi yang menempel. 

Lexus RX 500h F Sport+

RX 500h adalah varian tertinggi di jajaran Lexus RX. Mesin empat silinder yang dibekalkan memakai turbocharger serta sistem hybrid. Lexus RX500h adalah mobil pertama mereka yang memanfaatkan turbo dengan hybrid paralel. Dilengkapi dengan baterai tipe nickel-metal hydride (NiMH) dengan daya 288V, total tenaga yang dihasilkan sebesar 366 hp.

Lexus RX 500h F SPort+

Seperti RZ, mobil ini juga dilengkapi penyalur daya Direct4. Namun ada tambahan sistem kemudi empat roda yang dinamai DRS (Dynamic Rear Steering). Pada kecepatan rendah, sistem kemudi seperti ini akan sangat membantu utnuk bermanuver. Lalu di kecepatan tinggi, kestabilan dan ketajaman manuver bisa lebih baik.

Secara desain, mobil ini sedikit dibedakan dengan varian di bawahnya. Ini karena RX 500h F Sport+ dipasangkan body kit yang lebih sporty. Dilengkapi juga dengan pelek F Sport berukuran 21 inci. Pembeda lainnya adalah emblem F SPort di bagian belakang.

Kabinnya terasa mewah dan mahal sekaligus sporty. Joknya dibungkus kombinasi bahan kulit dan suede, setir juga sudah dibalut kulit dan nyaman digenggam. Tidak lupa, ada logo F Sport di beberapa tempat. SUV ini dibanderol Rp 1.961.000.000 (OTR Jakarta).

Perkenalkan, Lexus LC500 Edge, Hanya 60 Unit di Dunia!

Jika Lexus Eropa melansir edisi khusus LC coupe dengan tampilan yang sangat garang, yakni Ultimate Edition. Lain halnya dengan yang dilakukan oleh Lexus Jepang. Inilah LC500 Edge. 

Mobil edisi khusus yang diluncurkan di Jepang ini jumlahnya terbatas hanya 60 unit. Apa yang membuat mobil ini begitu istimewa.

Ini Yang Berubah

Body dikemas dengan baluran warna putih Matte White khas Lexus LC500. Seperti halnya Ultimate Edition yang dilansir Lexus di Eropa, LC Edge juga dilengkapi dengan body kit ala supercar.

Peningkat gaya aerodinamika meliputi sirip canard pada ujung bumper depan. Fungsi dari sirip ini untuk mengatur aliran udara dan mencegah bagian depan mobil terangkat saat tengah melaju pada kecepatan tinggi.

Canard ini mirip dengan yang terdapat pada LC versi balap. Bedanya, jika pada versi balap merupakan perangkat add-on. Sedangkan pada LC Edge sirip canard menyatu dengan bumper depan.

Pada bagian buritan terpasang sayap spoiler berukuran besar seperti halnya LC Utimate Edition. Tampilan LC500 kini jadi lebih garang bukan?

Tak ada ubahan setting performa yang dilakukan Lexus pada mesin 5.0-liter V8 bawaan LC500. Outputnya tetap 471 hp.

Hanya saja, sejumlah komponen mesin diupgrade untuk menghasilkan penyaluran tenaga yang lebih halus.

Setting pada perangkat limited slip differential roda belakang diramu ulang agar kinerjanya lebih responsif.

Area sasis diperkokoh dan dibuat lebih rigid, terutama di seputar suspensi belakang dan bagian dek kolong body.

Interior Sedikit Berbeda

Ubahan pada eksterior apakah juga merambah pada area interior? Meskipun sayap spoiler belakang sangat bernuansa supercar, namun area interior tetap standar dengan nuansa warna Jet-Black.

Bedanya, jok sport Lexus LC500 pada edisi LC Edge tersedia dalam kemasan warna khusus Kachiiro Blue. Warna ini merupakan simbol kejayaan dan kemenangan pada era Kekaisaran Jepang di masa lampau.

Meski tak dijelaskan secara rinci, namun sistem infotaintment dan paket fitur berkendara turut diupgrade dibandingkan LC500 standar.

LC Edge dipamerkan di gerai dealer Lexus sejumlah kota besar di Jepang sepanjang bulan Juni. Sementara untuk pendaftaran peminat mobil ini dibuka sejak 8 Juni hingga 27 Juni 2023 mendatang.

Seluruh pendaftar nantinya akan diundipendaftar nantinya akan diundi dan 60 nama pendaftar yang beruntung akan diumumkan pada 29 Juni 2023 mendatang.

Label harga Lexus LC500 Edge yakni ¥17.6 juta atau sekitar Rp 1,87 miliar. Terpaut sekitar ¥3.6 juta atau Rp 384 juta lebih mahal dari LC500 standar. Untuk sebuah mobil edisi terbatas, selisih harga yang masih terbilang wajar. Lagipula, ini adalah sebuah Lexus…

 

Lexus GX 2024

Lexus GX 2024, Bentuk Kontroversial Tonjolkan Kemampuan Jelajah Segala Medan

Setelah mobil crossover compact, Lexus meluncurkan off roader terbaru mereka, Lexus GX 2024. Mobil ini hadir perdana di Austin , Texas, Amerika Serikat kemarin (08/06/2023). Kehadirannya sudah lama terdeteksi oleh para pemburu berita. Namun tetap saja jadi kejutan.

Terutama soal desain. Pendekatan bentuk Lexus GX seperti menegaskan ini mobil yang bisa mengantar Anda ke mana saja. Terlepas Anda suka atau tidak dengan rupa yang kaku seperti itu.

Desain Brutal

Desain Lexus GX 2024 beda dari Lexus biasanya.

Kalau melihat Lexus GX generasi sebelumnya, desain yang dipasangkan seperti berubah 180 derajat. Dari bentuk yang santun dengan lekukan halus, jadi lebih brutal. Lekukan tegas mulai dari moncong depan, pilar A hingga D dibuat tegak. Hal serupa juga diterapkan untuk bentuk fender dan garis body.

Dipadukan dengan grill lebar yang di bawahnya terdapat kisi-kisi udara dan lampu utama berdesain tipis. Kami seperti melihat mobil off road retro, dipaksa kawin dengan desain jaman sekarang. Hasilnya memang seperti mobil yang menyuarakan kemampuannya. Bagus atau tidak, terserah selera.

Platform Lexus GX baru sama seperti Land Cruiser terkini.

2023.05.26

All New Lexus GX berdiri diatas platform TNGA-F yang memang dibuat sebagai basis ladder frame. Platform ini diandalkan Toyota untuk kendaraan medan berat mereka. Termasuk Lexus LS 600 dan Land Cruiser.

Kabin Ala Lexus

 

Jika luarnya terlihat brutal, interior dibekali fasilitas layaknya sebuah Lexus. Instrumen cluster digital dibungkus di dalam layar berukuran 12,3 inci. Sementara untuk pusat kendali sistem infotainment diserahkan pada moniotr berukuran 14 inci.

Dashboard Lexus GX paling baru. mudah dipahami.

Tentu, infotainment tersebut sudah bisa terkoneksi dengan gadget yang Anda punya. Apple CarPlay dan Android Auto bisa terkoneksi tanpa kabel di mobil ini.

Masih tersedia tombol dan kenop fisik untuk mengatur suhu AC dan juga volume audio. Serta tentunya pengatur pergerakan transfer case dan differential. Lexus juga menyediakan head-up display. Tapi ini adalah tambahan opsional.

Beban 3,6 Ton

Ayunan kaki-kaki mengandalkan model double wishbone di depan, dengan multi link di belakangnya. Ini sebuah setup yang mahal, dan pasti mumpuni untuk melahap jalanan ‘amburadul’. Sebagai fitur opsional, Lexus menyediakan teknologi yang disebut Adaptive Variable Suspension.

Untuk awal, hanya tersedia Lexus GX 550 bermesin V6 3,4 liter, twin-turbo. Tenaganya menyentuh 349 hp, dengan torsi puncak 650 Nm. Bukan main. Penerus dayanya transmisi otomotis 10-speed. Lengkap dengan differential lock model Torsen, dengan gerak AWD. Transfer case akan memindahkan antara 4L dan 4H secara elektronik. Menurut lembar spesifikasi yang kami terima, mobil ini bisa menarik beban hingga 3,6 ton.

Lexus GX 2024 punya mesin yang menakjubkan.

Toyota menegaskan, Lexus GX 2024 juga akan tersedia dalam varian mesin lainnya, termasuk 2,4 liter turbo hybrid. Namun belum ditegaskan kapan akan hadir.

Lexus mengeluarkan enam varian untuk mobil ini untuk pasar Amerika Serikat. Yaitu Premium, Premium+, Luxury, Luxury+, Overtrail dan Overtrail+. GX akan mulai tersedia di pasar global mulai akhir 2023 ini. Sayang, harganya belum diumumkan.

Lexus LM 2023

New Lexus LM 2023 Diperkenalkan Dengan Desain Evolusioner dan Sederet Inovasi

MPV mewah Lexus LM akhirnya resmi diperkenalkan ke publik. Lexus membuka selubung mobil ini bersamaan dengan event Auto Shanghai 2023, hari ini (18/04).

Eksteriornya yang mengotak ternyata punya konsep desain utama berjudul “Dignified Elegance”. Idenya adalah untuk menciptakan identitas unik melalui sebuah proporsi yang mencerminkan “Functional Purity” dan menunjukan kedinamisan performanya. Entah apa maksudnya.

Tapi yang pasti, bentuknya berubah. Muka dipoles dengan bentuk grill baru yang masih melebar ke bawah tapi tampak lebih sporty. Belakangnya dihiasi lampu baru yang seperti dibuat menyambung dari kiri ke kanan melalui garnish yang melengkung. Pahatan garis desain di bagian samping terlihat lebih tegas dibanding model sebelumnya.

Lexus LM 2023

Dikutip dari rilis yang kami terima, “Inspirasi pengembangan Lexus LM baru adalah gaya hidup pelanggan yang semakin beragam di segmen mewah. Dari sinilah lahir konsep pengembangan: menciptakan ruang bergerak di mana pelanggan dapat menjadi diri mereka yang sebenarnya,” kata Takami Yooko, New LM Chief Engineer.

“Tujuan kami adalah untuk menyediakan lingkungan yang memungkinkan individu yang sibuk untuk bersantai dalam pikiran dan tubuh, bebas dari hiruk pikuk kehidupan sehari-hari.” Cocok untuk orang kota besar di Indonesia. Asal supirnya diberikan pemahaman untuk membawa mobil dengan rileks juga.

Lexus LM baru

Perawakannya terlihat bongsor. Panjang mobil ini menyentuh 5.125 mm, lebar 1.890 mm dan tinggi 1.955 mm. Tidak kalah penting, jarak sumbu roda (wheelbase) 3.000 mm. Interior pasti lega. Lalu, tergantung varian yang dipilih, KM dibekali opsi pelek 18 atau 19 inci.

Sebagai penggerak, Lexus membekali LM dengan pilihan mesin hybrid 2,4 liter 4-silinder turbo, transmisi pasti otomatis dan sudah dilengkapi dengan eAxle. Yang belum paham eAxle bukan gerak empat roda, tapi merupakan modul penggerak elektrik yang mengintegrasikan motor, inverter, dan transaxle. Opsi kedua adalah 2,5 liter, juga empat silinder dan hybrid. Yang ini dibekali sistem pengerak e-Four, meski fokusnya tetap sebagai gerak roda depan.

Dorong Kenyamanan Penumpang

Menurut Lexus, Untuk LM 2023 ini perhatian khusus diberikan untuk menciptakan kabin yang kedap secara alami dan nyaman. Caranya, para engineer melakukan analisa terhadap bandwidth frekuensi kebisingan dan sumber kebisingan.

Menghasilkan pendekatan tiga langkah untuk mereduksi suara yang tidak diinginkan. Pertama,  mengurangi kebisingan dari sumbernya. Seperti mesin, suara artikulasi ban, dan sebagainya. Kalau sudah, mencegah kebisingan memasuki kendaraan (isolasi suara). Terakhir mengurangi kebisingan di dalam kendaraan (penyerapan suara). Berhasil? Itu kita lihat nanti.

Kabinnya juga dikatakan mampu memberikan suasana rileks dengan nuansa sebuah lounge mewah. Ini bisa dicapai berkat ruang kabin yang lega. Tidak lupa, mobil ini tersedia dalam pilihan enam atau tujuh kursi. Serta satu varian super nyaman dengan empat kursi.

Interior Lexus LM 4-Seat

Ambient light tersedia dalam 64 pilihan warna pendaran. Selain itu, untuk pertama kalinya di Lexus, ada sistem kendali terintegrasi untuk kenyamanan penumpang belakang. Isinya, ada pengaturan AC, kursi, tirai, dan lampu kabin. Ini untuk memudahkan penumpang mendapatkan kenyamanan yang optimal. Namanya Rear Climate Concierge, dan tersedia di sepasang jok baris kedua.

Pada jok depan, interiornya mengangkat konsep Lexus Tazuna Cockpit. Panel instrumen dan konsol sederhana yang menciptakan suasana di mana pengemudi dapat berkonsentrasi dalam berkendara. Biar sederhana, tapi terlihat mewahnya.

Dashboard Lexus LM 2023

Ya, okelah, kami suka desain ini. Meski sebetulnya LM 2023 ini perubahannya bersifat evolusi. Kita tunggu saja kehadirannya di Indonesia.

Lexus LFA

Lexus LFA: Gagal di Pasaran Lalu Jadi Legenda

Toyota, pabrikan mobil yang selalu ‘main aman’. Produknya selalu dianggap bisa diandalkan, jarang rusak, harganya relatif terjangkau. Makanya laku. Tapi tahun 1967, sesuatu yang berbeda lahir, Toyota 2000GT. Hasil kolaborasi Toyota dan Yamaha.

Gebrakan hebat yang menghasilkan mobil mengagumkan secara desain maupun performa. Dipuji oleh kompetitor, dipuja oleh penyuka mobil. Tapi kemudian semua jadi sunyi, Toyota tidak lagi menggebrak. Ya, memang muncul Celica, Supra, Corolla yang juga sukses dan melegenda.

Toyota 2000GT

Lalu muncul Lexus LFA. Supercar Jepang yang lahir dari pengembangan yang terlalu lama, sehingga saat muncul, mobilnya tidak banyak dibeli. Jadi mobil gagal? Justru tidak. LFA adalah bukti kalau Toyota (dan Lexus) mau bikin sesuatu yang beda, mereka bikin beda.

Untuk memahami latar belakang keterlambatan Lexus LFA, ada pengaruh budaya Jepang berjudul Kaizen. Intinya, ini adalah budaya untuk terus maju. Terus menghasilkan sesuatu yang lebih baik. Kaizen tertanam betul di dalam budaya kerja Toyota. Kalau bisa bikin sesuatu jadi lebih baik, kerjakan.

Filosofi Kaizen itu pula yang membuat pabrikan Jepang ini mampu membuat mobil yang sukses. Produk mereka banyak yang pakai. Meskipun kadang mobilnya membosankan dan biasa saja.

Diawali Di Kedai Minuman

Kisah LFA dimulai saat menjelang akhir era 1990-an, dua pegawai Toyota pulang kerja. Dan seperti biasa, mampir dulu ke kedai minuman untuk ‘melepas stres’. Mereka adalah Haruhiko Tanahashi dan atasannya, Tetsuo Hattori. Tanahashi adalah engineer jempolan yang bertanggung jawab membangun Mark II, Celica dan Crown. Hattori yang juga insinyur hebat, bertanggung jawab mengawasi kinerja engineer di bawahnya. Termasuk Tanahashi.

Haruhiko Tanahashi via Wikipedia

Haruhiko Tanahashi

Setelah sedikit basa-basi, Haruhiko kemudian mencurahkan isi hatinya. Ia bercita-cita untuk membangun sebuah mobil hebat. Mobil yang akan membanggakan bagi negaranya. Mobil yang kelak akan punya status legendaris.

Karena tidak mengharapkan apa-apa, Haruhiko kemudian diam saja. Tapi atasannya itu punya pikiran lain. Kurang lebih satu bulan kemudian, Tanahashi yang ingin segera mengerjakan idenya, diperintahkan untuk mengepalai sebuah proyek rahasia bernama P280. Misinya adalah membuat sportscar untuk menggantikan Toyota Supra.

Dimentahkan Begitu Saja

Di lintasan pengujian Toyota di Hokkaido, ia bersama timnya mengumpulkan Honda NSX dan Nissan 300ZX  untukmenganalisa, apa yang bisa diekstrak dari kedua mobil ini dan ditingkatkan oleh Toyota.

Usai penelitian, salah satu atasannya mementahkan semua yang ia presentasikan. “Sudahlah, buat saja sportscar yang lebih mumpuni. Lebih dewasa. Sesuatu yang menarik perhatian di showroom dan suatu saat bisa dipajang dengan bangga di museum.” Dan ini untuk mengusung logo Lexus.

LFA Chassis via Wikipedia

Tanahashi terhenyak. Kalau begitu, ini mobil tidak bisa sembarangan. Dalam bayangannya, harus bisa setara Ferrari F40. Harus punya top speed 320 km/jam. Mesinnya tidak bisa cuma V6, paling tidak V10. Ini bakal jadi supercar pertama Toyota dan Lexus. Dana pengembangan pasti tidak sedikit.

Didukung penuh oleh petinggi Toyota, Tanahashi mulai membentuk tim. Mobil yang jadi acuan bukan lagi Honda NSX, tapi McLaren F1. Tapi pria ini juga sadar, kemampuannya membangun mobil belum sehebat Gordon Murray. Untuk itu, ia minta bantuan mantan pembalap dan salah satu legenda Toyota, Hiromu Naruse.

Tidak Bisa Dibantah

Kalau Anda tidak tahu, Hiromu Naruse bergelar Master Test Driver di Toyota. Pengaruh bapak ini begitu besar dalam mengembangkan produk, sehingga kami yakin, kalau tidak ada beliau, Toyota Supra, Celica, Land Cruiser, Crown, Century atau produk Lexus tidak akan tercatat di buku sejarah otomotif dunia.

Ia juga satu-satunya orang yang berani menegur keras mantan Presiden Toyota, Akio Toyoda. Karena Akio tidak paham bagaimana menguji mobil. Tanpa makian itu, Toyoda mungkin tidak akan bisa ikut balapan dan mengembangkan produk macam GR Yaris atau GR Corolla. Ya, sehebat itu reputasi Naruse, sehingga tidak ada yang berani membantah.

Naruse

Tentu, saat ditawari untuk ikut mengembangkan embrio LFA, Naruse tidak pikir panjang. Ini bisa jadi mobil macam 2000GT yang melesatkan nama Toyota di panggung dunia.

Keduanya lalu membuat poin-poin penting yang harus ada di mobil baru ini. Mulai dari bobot, performa hingga bentuk jok dan setir. Masalahnya, poin-poin yang mereka tulis, jadi tidak seperti membuat mobil Toyota. Ini seperti membuat supercar McLaren F1.

Prediksi Para Akuntan

Karena dana yang diperlukan juga tidak main-main, otomatis para akuntan Toyota memelototi proyek ini. Bahkan berusaha untuk menggagalkan. Untungnya, tim LFA punya sekutu kuat. Namanya Akio Toyoda, yang waktu itu masih menjabat BOD untuk mengurus operasional Toyota di China.

Akio toyoda

Ia adalah salah satu pendukung kuat proyek LFA. Bahkan Akio mendorong Tanahashi dan Naruse agar membuat mobil yang benar-benar unik, untuk Lexus. Dan karena Lexus lebih banyak dijual di pasar luar Jepang, rakyat setempat tidak familiar dengan merek tersebut. Ini yang mendorong Akio untuk menjadikan LFA sebagai gebrakan di tanah airnya. Saat itu, para akuntan pasti sudah membayangkan seberapa besar kerugiannya. Dan mereka tidak salah.

Tahun 2005, dunia terpana dengan hadirnya mobil konsep LF-A dari Jepang. Ingat LF-A, belum jadi LFA. Mengejutkan, Toyota telah menciptakan calon supercar dengan segala terobosan, termasuk penggunaan alumunium di seluruh body. Hari itu, Toyota mempersembahkan sesuatu yang sudah lama tidak keluar dari pabrik mereka. Sebuah produk yang menggugah, bukan Toyota yang biasa digunakan untuk mengantar anak ke sekolah.

Lexus LF-A Concept Car

Kaizen lantas merasuki. Toyota melihat LF-A ini masih bisa dikembangkan lebih baik. Salah satu yang penting adalah penggunaan carbon fiber di berbagai tempat. Termasuk untuk monokoknya. Yamaha yang mengembangkan mesin, melakukan tuning agar suara bisa lebih indah didengar. Bahkan sampai ‘berani’ meminta untuk mendesain ulang kabin.

Bicara carbon fiber, Toyota tidak punya pengalaman saat itu. Makanya saat mobil konsepnya muncul, terbuat dari bahan yang mayoritas alumunium. Tanahashi kemudian didorong untuk menggunakan carbon fiber. Pabrikan lain perlu sepuluh tahun untuk paham membuat dan menggunakan material ringan juga kuat ini. Tanahashi cs hanya perlu satu tahun. Bukan main.

Dibawa Balapan Dulu

Lexus LFA Nurburgring race

Akio Toyoda tidak mau asal menjual mobil baru. Ia mengujinya dulu di ajang balapan ketahanan di Nurburgring. Apakah boleh petinggi Toyota ikut balapan? Tentu tidak. Toyoda rela menyamar dengan nama Morizo dan sukses. Sekuat itu keyakinannya akan LFA. Untung mobilnya juga berhasil juara di kelasnya dan mampu bertarung di lintasan.

Lima tahun kemudian atau sepuluh tahun sejak proyek ini dimulai, tahun 2010 Lexus LFA lahir. Ya, selama itu pengembangannya. Mobil indah ini muncul dengan mesin 1LR-GUE yang seperti dikatakan tadi, digarap bersama dengan Yamaha. Konfigurasi V10, seukuran V8 dan lebih ringan dari V6. Menghasilkan 563 hp, dengan teriakannya yang menggugah siapapun yang mendengar.

Lexus LFA mesin

Setiap unit dibuat menggunakan tangan manusia. Di balik kulitnya ada filosofi Kaizen yang benar-benar melekat. Segalanya dibuat dengan sempurna dan berfungsi untuk mendukung mobil memberikan kepuasan. Bahkan spion samping pun sampai didesain untuk mendukung aerodinamika, sebagai alat untuk mengalirkan angin ke saluran udara di sepatbor belakang.

Masalahnya, Lexus LFA terlambat muncul ke pasar supercar. Saat mobil yang penuh terobosan ini hadir, dunia sudah mulai terbiasa dengan apa yang ada di balik body LFA. Dianggap tidak ada yang istimewa. Harganya mahal pula, US $300.000. Siapa yang mau beli Toyota harga segitu? Meskipun logonya Lexus. Ditambah lagi dua tahun sebelumnya hadir Nissan GT-R terbaru yang tidak kalah fenomenal dan lebih murah.

Lexus LFA

Lexus LFA tidak berkutik. Meski hanya dibuat 500 unit, tapi mereka kesulitan menjual mobil keren ini. Perlu dua tahun untuk menghabiskan stok yang jumlahnya terbatas.

Pendorong Untuk Toyota

Tapi apakah Toyoda, Tanahashi dan Naruse kecewa? Sama sekali tidak. Mereka telah membuktikan Toyota dan Lexus mampu membuat sesuatu yang fenomenal. Ketiga orang ini sukses mendorong Toyota untuk keluar dari pandangan awam kalau Toyota adalah pembuat mobil keluarga yang biasa saja. Pembuat mobil yang pernah punya mobil hebat dan lupa cara bikinnya lagi.

Usaha Toyota tidak main-main dalam membuatnya. Bahkan sampai harus kehilangan Master Test Driver Naruse yang meninggal dunia saat menguji LFA di jalanan Jerman.

Kini, usaha untuk membuat LFA telah memberikan jalan untuk kehadiran Gazoo Racing (GR). Membuat mobil dengan bahan carbon fiber, membangun mobil berperforma tinggi dengan hal-hal yang tidak terpikirkan sebelumnya. Contohnya mobil dengan mesin tiga silinder terkuat di dunia, GR Yaris.

Tanpa ada GR, Anda mungkin masih disodori body kit fiber glass berlogo TRD Sportivo yang begitu-begitu saja.  Lexus LFA juga membukakan pintu agar Toyota dan Lexus mau untuk bercita-cita lebih tinggi. Persis seperti apa yang dilakukan oleh 2000GT. Terlepas dari apakah mobilnya akan laku atau tidak.

Lexus LFA & toyota 2000GT

Toh terbukti, LFA kini menyandang gelar supercar legendaris. Sekarang, satu dekade setelah LFA terakhir keluar dari pabrik, dunia masih menanti kejutan lain dari Toyota.

Disarikan dari berbagai sumber

All New Lexus RX 2023 Mulai Dijual di Indonesia, Tetap Mewah Harganya Masuk Akal

Lexus memberikan kejutan dengan memperkenalkan SUV baru untuk pasar Indonesia. Inilah All New Lexus RX, yang dipasarkan dalam tiga varian, RX350, RX450h+ Luxury dan 350h Luxury.

Penggeraknya tidak hanya mesin konvensional untuk kedua SUV mewah ini. Versi RX350h dibekali sistem hybrid series-paralel dengan baterai 1,6 kWh. Mesinnya A25A-FXS berkapasitas 2,5 liter bertenaga 189 hp. Transmisinya eCVT. Besaran tenaga (kombinasi) adalah 246 hp dengan torsi 316 Nm.

Lexus RX450h

Sementara RX450h jadi keunikan di generasi ini. SUV  tersebut dibekali dengan sistem PHEV, dual motor dengan baterai 18,1 kWh. Untuk pertama kalinya ada Lexus RX PHEV. Mesin empat silinder konvensional yang digunakan sama-sama A25A-FXS. Tenaga mesinnya disunat 182 hp dengan torsi 227 Nm. Tapi kombinasi tenaga dua motor listrik dan mesin bensin adalah 304 hp.

Lexus350h

Sedangkan RX350 konvensional dibekali mesin T24A-FTS empat silinder 2,5 liter lengkap dengan turbocharger. Daya puncak mencapai 275 hp dengan torsi 450 Nm. Transmisi otomatis 8-speed Direct Shift, bertugas meneruskan daya ke roda depan.

Mesin Lexus RX

TNGA Buat Perubahan

Bagian eksterior terlihat jelas berubah. Meski grill khas Lexus, Spindle grill tetap hadir, tapi terlihat lebih kokoh. Dan lebih konservatif dibanding sebelumnya. Pelek 21 inci dibungkus ban 235/50 terpasang di depan dan belakang.

Interior Lexus RX

Pembaruan All New Lexus RX terbilang total. Platform menggunakan TNGA-K (Toyota Next Generation Architecture K). Basis baru ini memberikan banyak keuntungan. Pertama, bobotnya bisa ditekan. Generasi baru ini diklaim 90 kg lebih ringan.

Pusat bobotnya bisa direndahkan hingga 15 mm. Panjangnya sama seperti RX generasi sebelum ini (4.890 mm). Namun wheelbase bertambah 60 mm menjadi 2.850 mm. Ini membuat kabinnya, terutama di baris belakang terasa lega.

Kelegaan kabin juga didukung oleh konstruksi suspensi belakang yang dioptimalkan. Menurut Lexus, kaki belakang ini menggunakan model multi link terbaru yang mereka kembangkan sendiri. Depannya tetap mengandalkan MacPherson strut seperti sebelumnya.

Seperti biasa, kemewahan ala Lexus membuat kami kagum. Kualitas interiornya patut diacungi jempol. Selain itu, sistem infotainment didukung oleh keluaran suara racikan Mark Levinson. Total ada 21 speaker di mobil ini. Layar 14 inci terpampang di tengah dashboard. Sementara instrumen digital memberikan informasi berkendara di depan pengemudi.

Sepasang layar sentuh juga dipasang untuk hiburan penumpang baris kedua. Di bagian ini juga terdapat dua soket USB dan pengendali AC yang lengkap dengan kemampuan pengaturan suhu.

Lexus Indonesia memasarkan All New Lexus RX dengan harga Rp 1,7 milyar untuk versi RX350h. Sedangkan RX450h dihargai Rp 1,87 milyar dan RX350 konvensional harganya Rp 1,65 milyar. Asiknya, ini harga On the road (DKI Jakarta).

Supercar Lexus LFA Akan Berevolusi Menjadi Super EV Bertransmisi Manual

Supercar fenomenal bermesin V10, Lexus LFA nampaknya akan segera terganti. Hmm…mungkin lebih tepatnya berevolusi menjadi versi mobil listrik super.

Seperti yang terlihat, calon penggantinya akan berbasis dari mobil konsep Lexus ‘Electrified Sport’. Versi prototype calon pengganti LFA saat ini tengah menjalani pengembangan rancang bangun dan riset teknologi.

Platform mobil listrik Toyota e-TNGA pun terus dikembangkan lebih lanjut agar dapat mengadopsi beragam teknologi mutakhir yang nantinya akan dibekalkan. Bahkan calon pengganti Lexus LFA ini juga akan mengadopsi teknologi dan rancang bangun dari mobil balap GT3. Tentu saja, sangat beraroma high performance.

Hal menarik apa paling yang membuat penasaran? Transmisi ‘manual’ dengan ‘pedal kopling’ untuk mobil listrik.

Kopling Bayangan

Teknologi tersebut saat ini tengah diuji coba pada sebuah crossover Lexus UX 300e. Mobil ini dilengkapi dengan tuas persneling dan pedal kopling layaknya sebuah mobil bertransmisi manual. Kabar tersebut diamini oleh Lexus electrified chief engineer, Takashi Watanabe.

Jadi, ‘pedal kopling’ tersebut kemungkinan besar terkoneksi dengan sensor yang akan mengaktifkan software simulasi kinerja ‘kopling’. Dengan perkembangan software yang pesat seperti saat ini sangat memungkinkan untuk menduplikasi sensasi pijakan pedal kopling serta operan gigi ala persneling manual. Sebenarnya teknologi ini adalah pengembangan tahap lanjut dari simulator berkendara, yang diterapkan di mobil betulan.

Pimpinan tertinggi Lexus, Koji Sato sedikit memberi bocoran perihal output performa yang ditargetkan pada mobil ini. Selain mampu menjelajah hingga sejauh 700 km, akselerasi 0-100 km/jam kemungkinan besar hanya butuh waktu sekira 2 detik. Wow…! Ekspektasi yang sangat prestisius dan ambisius.

“Lexus sangat identik dengan kenikmatan dan kenyamanan berkendara. Jadi, mobil ini akan menjadi gambaran mobil Lexus di masa depan yang tetap menjunjung kenikmatan dan kenyamanan berkendara yang absolut,” ujar Koji Sato.

Teknologi mutakhir lainnya yang akan dibekalkan pada Lexus LFA listrik ini adalah Direct4 torque-vectoring AWD dan One Motion Grip steer-by-wire. Nah, perihal teknologi steer-by-wire mutakhir ini, nantinya kemudi akan memanfaatkan sensor pendeteksi yang terintegrasi dengan software dan komputer sebagai pengganti konstruksi perangkat mekanis yang umum digunakan pada sistem kemudi konvensional.

Teknologi ini diklaim memiliki respon gerak kemudi yang jauh lebih presisi dibandingkan kemudi konvensional. Teknologi steer-by-wire yang saat ini dikembangkan oleh Lexus merupakan versi lebih mutakhir dari teknologi drive-by-wire yang kini digunakan pada berbagai model kendaraan. Bukan sebuah hal baru, hanya saja jauh lebih canggih.

Rancang bangun sistem berkendara, aerodinamika dan sistem penggerak yang saat ini sedang dikembangkan digadang akan membuat mobil ini memiliki stabilitas dan handling yang jauh lebih baik di berbagai rentang kecepatan berkendara khususnya saat melaju di jalan tol maupun jalan beraspal jelek sekalipun.

Riset dan pengembangan serta serangkaian uji coba dari calon pengganti Lexus LFA ini masih terus berjalan. Versi produksi mobil ini paling cepat diperkirakan baru akan muncul pada tahun 2030 mendatang.

Banyak hal yang akan terjadi dalam kurun waktu 8 tahun mendatang dengan evolusi teknologi yang terus berkembang pesat. Seperti apa nantinya teknologi yang bakal diusung oleh mobil ini? Kami pun mencoba sabar untuk menunggu jawabannya dalam beberapa tahun mendatang…