Mazda MX30 GIIAS 2023

Mengenal Mazda MX-30, Pembuktian Elektrifikasi Mazda

Kehadiran Mazda di GIIAS 2023 menarik perhatian kami. Bukan cuma karena ada Mazda CX-60 terbaru, tapi ada sesuatu yang lain, yang mungkin juga akan membuat Anda mampir ke booth Mazda Indonesia. Inilah Mazda MX-30.

Mobil Crossover listrik berukuran sub- compact yang sebetulnya sudah diperkenalkan sejak 2019 di Tokyo Motor Show.  Basisnya adalah CX-30, dibentuk untuk menjadi crossover coupe dengan atap yang melandai di bagian belakang.

MX 30 EV

Salah satu daya tarik, selain desain mukanya yang tajam, adalah pintu belakang model suicide door. Atau disebut Freestyle Door oleh Mazda. Pintu belakang yang memberikan akses ke bangku baris kedua, membuka berlawanan dengan pintu depan. Memberikan akses yang luas, meski agak tidak biasa. 

Baterainya memiliki kapasitas 35,5 kWh, menggerakkan motor listrik berkekuatan 141 hp. Torsi puncaknya 264 Nm. Jarak tempuh maksimal yang diraih adalah 209 km. Hal terakhir itu yang mengganjal penjualannya. 

Mazda memulai pemasaran MX-30 pada Mei 2020. Pasar utamanya ada di Jepang dan Eropa. Mobil ini coba dipasarkan di Amerika Serikat sejak Juli 2021. Tidak lama, pabrikan Jepang ini mengumumkan MX-30 tidak akan dijual lagi setelah 2023. 

Gebrakan Mazda 

Sejak kemunculannya di 2019, MX-30 berkembang tidak hanya EV. Jarak tempuhnya yang berada di bawah kompetitor, memaksa Mazda membuat terobosan. Hasilnya, MX-30 PHEV, tapi dengan mesin pembakaran internal rotary. Pertama kalinya di dunia, ada mobil hybrid dengan mesin rotary.  Nama resminya MX-30 e-Skyactiv R-EV, diperkenalkan pertama pada 14 Januari 2023. 

Mazda MX-30 e-skyactiv R

Mesinnya hanya bertugas untuk mengisi ulang baterai. Mazda menyebutnya sebagai range extender. Kapasitas ruang bakar hanya 830 cc. Lengkap dengan sistem direct injection dan serangkaian penekan emisi gas buang. Tenaganya tidak besar, hanya 74 hp. Cukup untuk sebuah generator pengisi baterai. 

Mazda memberikan baterai lithium berkapasitas 17,8 kWh, dikombinasikan dengan tangki bensin 50 liter. 

Untuk yang hadir di GIIAS, Eurokars Motors Indonesia, APM Mazda tidak (belum) akan memasarkan. Mobil ini dibawa untuk menampilkan kemampuan Mazda di bidang elektrifikasi.  Sepertinya akan jadi opsi menarik kalau MX-30 e-Skyactiv R-EV hadir di Indonesia. Meski kami yakin, harganya tidak akan murah. 

Mazda CX-60 diluncurkan di Jakarta

Menelaah Kenapa Mazda Percaya Diri Dengan CX-60

Kehadiran Mazda CX-60 seperti mempertegas kalau Mazda siap menyerbu (hampir) semua segmen kendaraan roda empat di Indonesia. Dimulai dari kelas mobil compact B-Segment seperti Mazda2 dan Mazda2 Sedan. Di atasnya ada Mazda3 dalam format hatchback dan sedan, lalu untuk menandingi Toyota Camry ada Mazda6 sedan. Lengkap dengan pilihan Mazda6 station wagon.

Mazda CX-60 hadir dalam dua varian: Kuro dan Elite

SUV/Crossover juga demikian. Mazda mengisi semua lini dengan CX-3, CX-30, CX-5, CX-8 hingga CX-9 dan sekarang CX-60 dengan harga Rp 1,180 milyar. Lebih mahal dari CX-9 yang lebih besar. Lalu, pertanyaannya, kenapa CX-60 bisa melompati CX-9 dan masuk di segmen SUV compact mewah? Di kelas ini ada Mercedes-Benz GLC, BMW X3, Lexus NX yang sudah lebih dulu ‘stabil’.

Untuk itu, mari kita bedah apa yang membuat Mazda percaya diri dengan CX-60 ini.

Anti Mainstream

Saat pabrikan lain dengan alasan efisiensi BBM berlomba membuat platform untuk mobil dengan penggerak roda depan, Mazda berbalik arah. Mereka justru meninggalkan basis mobil seperti itu, dan fokus mengembangkan platform untuk mobil gerak belakang (RWD), sekaligus mampu mengakomodir AWD.

CX-60 merupakan salah satu produk yang masuk dalam kategori Mazda Large Product Group, dibangun menggunakan Multi-solution Architecture. Kehadiran platform ini dikatakan sebagai solusi untuk mengakomodir beragamnya regulasi kendaraan bermotor di negara yang memasarkan Mazda. Hasilnya, pabrikan Hiroshima, Jepang ini bisa dengan mudah menukar-nukar kelengkapan teknis sesuai kebutuhan.

Platform CX-60

Multi-solution Architecture juga didesain untuk jadi basis mobil dengan mesin longitdinal, punya as kopel dan gardan belakang. Juga bisa dipasangkan mild hybrid (untuk mesin diesel/bensin) atau sistem mesin bensin plug-in hybrid sekalian.

CX-60 bukan satu-satunya pengguna, karena ada CX-90 yang lebih besar lagi. Mobil ini baru dipasarkan di Amerika Serikat awal tahun 2023. Selain dua yang sudah ada, tahun ini Mazda juga akan mengeluarkan dua produk SUV lagi bernama CX-70 dan CX-80.

Hanya AWD dan Mild Hybrid

Mazda CX-60 yang hadir di Indonesia dibekali mesin Skyactiv-G dengan enam silinder. Untuk informasi, penggerak 6-silinder Skyactiv adalah pengembangan terbaru. Sebelumnya, kalau Anda memperhatikan Mazda, Skyactiv selalu empat silinder.

Mesin Mazda CX-60 baru dikembangkan

Kapasitasnya 3,3 liter lengkap dengan turbocharger dan mild hybrid 48 volt, yang motor listriknya dijepit diantara mesin dan transmisi. Mampu menggelontorkan 280 hp dan torsi 450 Nm. Transmisi otomatis 8-speed menyalurkan daya ke semua roda melalui sistem yang disebut sebagai i-AWD

Di pasar luar negeri, pilihannya terlihat lebih beragam. Ada Skyactiv- 6-silinder 3,3 liter tanpa mild hybrid, Skyactiv-X 3,3 liter, 4-silinder dengan PHEV, dan beberapa opsi mesin diesel 3,3 liter. Menurut Ricky Thio Managing Director Eurokars Motor Indonesia, di Jepang justru paling laris CX-60 diesel ini.

Meski punya mesin yang terbilang besar, namun Eurokars Motor Indonesia percaya diri kalau konsumsi BBM-nya terbilang irit. Berdasarkan uji coba saat proses homologasi di Indonesia, Mazda mencatatkan konsumsi BBM sekitar 13 km/liter.

Angka yang cukup bagus mengingat mesinnya tidak bisa dibilang kecil. Namun harap diingat, angka ini tidak mengikat karena semuanya tergantung kondisi berkendara.

Filosofi Desain

Penilaian bentuk kami serahkan kepada Anda masing-masing. Tapi memang yang ini agak lain. Moncongnya panjang dengan kabin yang ditarik ke belakang. Menurut Mazda, desain ini bedasarkan filosofi Jinba-Ittai yang lebih disempurnakan lagi oleh para engineer Mazda. Disebut sebagai The Perfect Jinba-Ittai.

Mendefinisikan hubungan tanpa batas antara mobil dan pengemudi. Ideologi Jinba-Ittai yang telah berkembang selama tiga generasi, diklaim akan mengubah pengalaman berkendara dan memikat para penggemar mobil di seluruh dunia.

Jinba-Ittai juga telah menjadi bagian dari perjalanan panjang Mazda dalam pengembangan berbagai model kendaraan, terutama dalam aspek keselamatan dan kenyamanan. Di dalamnya bahkan termasuk bagaimana tubuh manusia bereaksi terhadap gaya sentrifugal yang terjadi saat mobil bergerak. Tujuannya, tentu tidak lain adalah mempertahankan kenyamanan dalam berbagai kondisi pengendaraan.

Interior Mazda CX-60

Kenyamanan juga didukung oleh teknologi yang bisa dibilang tidak lazim. Mazda CX-60 memiliki kemampuan untuk menyesuaikan posisi duduk sesuai dengan ukuran tinggi badan pengemudinya. 

Dikatakan oleh Mazda, penelitian mendalam soal cara seseorang bisa nyaman mengendarai, ditambah bagaimana gaya disalurkan ke seluruh body, menghasilkan struktur body yang rigid yang bisa terasa saat Anda menggerakkan mobil.

Memanfaatkan Yang Ditinggal

Jujur, kami selalu mengagumi kemampuan Mazda. Mereka selalu bisa berinovasi menggunakan sesuatu yang ditinggalkan oleh pabrikan lain. Contohnya, mesin rotary yang dijauhi oleh produsen mobil (dan motor), dikembangkan oleh Mazda dan menghasilkan mobil hebat. Meskipun kadang pada akhirnya menggerogoti mereka sendiri. Setelah sukses di keluarga Mazda RX, sekarang rotary hanya akan mereka pakai untuk generator mobil dengan elektrifikasi.

Lalu saat semua bilang mesin pembakaran internal akan habis masanya, mereka keluar dengan teknologi mesin bensin HCCI (Homogenous Charge Combustion Ignition). Teknologi unik yang menggabungkan karakter pembakaran mesin diesel dan bensin (nanti kami buat artikelnya khusus).

Dan sekarang, Mazda membuat platform yang juga berbeda arah. Ini seperti jadi kebiasaan. Semoga saja sifat anti-mainstream ini tetap melekat. Dunia otomotif selalu memerlukan sebuah pencerahan yang berbeda. Dan sepertinya Mazda bisa memberikan itu. Kita lihat saja.

Mazda CX-60 peluncuran

Mazda CX-60 Diperkenalkan, Ini Harganya

PT Eurokars Motor Indonesia, APM Mazda di Indonesia akhirnya membuka selubung produk terbarunya, Mazda CX-60 hari ini (26/07/2023). CX-60 diperkenalkan kepada media nasional di Jakarta dengan keunikannya.

Pabrikan Hiroshima ini sepertinya sah saja kalau disebut pabrikan anti mainstream. Saat produsen mobil lain berlomba membuat SUV berpenggerak roda depan, Mazda tidak. Mereka meninggalkan platform yang sudah ada dan membuat basis baru untuk mobil yang yang tenaganya disalurkan ke roda belakang. Tentunya juga mampu mengakomodir gerak empat roda (AWD).

Desainnya masih tetap terlihat Mazda. Moncongnya terlihat panjang, kabin seperti ditarik ke belakang. Jarak pijak yang lebar membuat mobil terlihat kekar. Panjangnya kap mesin bukan tanpa alasan.

Ada penggerak Skyactiv G enam silinder di balik kap mesin. Kapasitasnya 3.3 liter. Lengkap dengan teknologi mild hybrid 48 volt dan turbocharger. Menjadikan CX-60 sebagai mobil pertama Mazda di Tanah Air yang punya teknologi tersebut. Tenaganya 280 hp, dengan torsi puncak 460 Nm.

Disalurkan melalui transmisi otomatis 8-speed ke semua roda. Ya, CX-60 yang dipasarkan di Indonesia hanya tersedia dalam sistem gerak AWD.

Interiornya tidak salah. Begitu duduk Anda akan familiar kalau ini adalah bikinan Mazda. Kami selalu suka dengan kualitas interior buatan mereka. Namun untuk mengetahui kepraktisan masih perlu waktu. Semoga nanti ada kesempatan test drive yang komprehensif.

Yang pasti, sudah dilengkapi dengan paket fitur bantu berkendara i-Activsense. Isinya ada cruise control adaptif, lane keeping assist, active LED headlight dan sebagainya. 

Dipasarkan dalam dua varian, Elite dan Kuro, harganya serupa. Eurokars Motor Indonesia mematok angka untuk Mazda CX-60 ini di Rp 1,188.800.000. Dengan harga tersebut, keluarga terbaru crossover Mazda ini dipastikan bakal menghadang Mercedes-Benz GLC atau BMW X3. Anda tertarik? Mungkin memang sudah sepantasnya…

Mazda2 Sedan Paling Baru Tampil Perdana di Thailand, Makin Keren

Mungkin tak banyak yang tahu jika ada Mazda2 Sedan. Ya, varian sedan dari Mazda2 memang tak sepopuler versi hatchback. Setelah mengalami facelift perdana pada tahun 2019 silam, versi facelift kedua dari Mazda2 generasi ketiga ini pun muncul pada Januari 2023 lalu. Dalam bentuk hatchback.

Nah, pekan ini Mazda2 Sedan versi facelift akhirnya tampil perdana di kota Bangkok, Thailand.

Tak jauh berbeda dari varian hatchback, versi facelift dari Mazda2 Sedan mengalami sejumlah ubahan dan upgrade. Hmmm.. penasaran ingin tahu apa saja yang berubah?

Gaya Eksterior Lebih Memikat

Seperti halnya varian hatchback, model sedan terkecil dari Mazda ini hadir dalam dua gaya eksterior yakni  Sport Design dan New Wave Design.

Sesuai namanya, versi Sport Design mengusung gaya yang lebih sporty. Grille tampil dengan desain sekat model honeycomb. Sementara bagian atap dan spion dilabur warna hitam. Kaki-kaki ditopang velg alloy 16-inci sebagai pembeda.

Pada versi New Wave, grille dikemas dengan kelir sewarna body. Sekat pada grille pun tertutup sebagian. Untuk velg, ukurannya sedikit lebih kecil yakni 15-inci.

Jika pada bagian depan sedikit mengalami penyegaran, lain halnya dengan bagian belakangnya.

Bumper belakang masih sama seperti versi facelift tahun 2019. Jadi, praktis ubahan di area belakang hanya sedikit sekali sejak Mazda2 Sedan generasi ketiga muncul pertamakali di tahun 2014 silam.

Untuk pilihan warna eksterior, Mazda2 Sedan juga tersedia dalam opsi warna baru yakni Aero Gray dan Air Stream Blue. Ya, pilihan warna eksteriornya sama seperti pada Mazda2 Hatchback.

Sayangnya, Mazda2 Sedan tak tersedia dalam versi edisi spesial Rookie Drive dan Clap Pop seperti pada Mazda2 Hatchback.

Kedua edisi spesial tersebut tampil dengan kombinasi warna yang meriah dan eyecatching. Mazda2 Hatchback memang selalu tampil atraktif, dan peminatnya pun jauh lebih banyak dibanding varian sedan.

Update Tampilan dan Fitur Interior

Tak hanya sebatas area eksterior, kemasan pada kabin pun turut mendapat sentuhan. Sedikit penyegaran tampilan dan juga konten fitur yang dibekalkan.

Head unit fitur infotaintment pada dashboard menggunakan layar sentuh digital 7-inci. Hmm…ukurannya memang terbilang kecil.

Meskipun begitu, sistem pendingin udara kabin alias A/C pada dashboard telah menggunakan versi otomatis.

Mazda2 Sedan juga dilengkapi dengan fitur pengisian daya ponsel pintar nirkabel seperti pada Mazda2 Hatchback.

Fitur keselamatan dan bantu berkendara dengan teknologi berbasis ADAS (Advance Driver Assistance System) yakni Mazda i-Activsense menjadi fitur standar pada Mazda2 Sedan.

Untuk kemasan interior, Mazda2 kini tampil lebih mewah dari sebelumnya. Lapisan jok tersedia dalam balutan kulit maupun suede. Jok depan memiliki 6 posisi duduk dengan setelan otomatis.

Untuk kemasan panel dashboard, plafon dan door trim tersedia pilihan warna kontras yang berbeda dengan jok. Khusus untuk versi Sport Design, panel interior dikemas dengan bahan suede plus aksen jahitan benang warna merah. Nah, makin keren bukan?

Pilih Mesin Bensin Atau Diesel?

Perihal pilihan mesin untuk masing-masing negara dan kawasan tidaklah seragam.

Seperti di Thailand, Mazda2 hanya tersedia dalam varian bermesin bensin 1.3-liter SkyActiv-G bertenaga 92 hp dan varian mesin turbo diesel 1.5-liter SkyActiv-D yang bertenaga 103 hp. Sementara di pasar Indonesia, mobil ini mesinnya 1,5 liter bensin. 

Kedua varian baik bensin maupun diesel  hanya tersedia dalam opsi transmisi automatic 6-speed. Ya, untuk di Thailand tidak tersedia  varian mesin bensin 1.5-liter mild-hybrid dan juga transmisi manual.

Tak sekadar debut perdana, Mazda2 Sedan versi facelift sudah dapat dipesan oleh para konsumen di negara itu.

Label harganya mulai dari 599.000 Baht untuk versi termurah hingga 830.000 Baht. Kurang lebih sekitar Rp 255,6 jutaan untuk model termurah hingga Rp 353,2 jutaan. Harga off-the road.

Produksi Mazda CX-60

Mazda CX-60 Debut di Filipina, Indonesia Segera Menyusul!

Mazda CX-60 akhirnya melakukan debut di kawasan ASEAN. Bukan di Indonesia, tapi Filipina jadi negara pertama yang memasarkan mobil ini di Asia Tenggara. Di negara itu, SUV baru Mazda dihargai mulai dari (setara) Rp 748 jutaan.

CX-60 melakukan debut global pada bulan Maret 2023 lalu, namun kemunculannya di Filipina berlangsung 13 Juni 2023 lalu. Mobil ini mengusung platform baru Mazda bernama Skyactiv Multi-Solution Scalable Architecture. Penempatan mesinnya agak unik. Saat semua bikin mesin melintang untuk gerak roda depan, Mazda bikin mobil baru dengan mesin longitudinal, gerak roda belakang (RWD), atau bisa juga AWD.

Mazda CX-60

Pihak Mazda setempat menggelontorkan beberapa varian. Yang pasti, ada dua pilihan mesin empat silinder 3,3 liter yang tersedia. Pertama, berbahan bakar bensin dengan imbuhan mild hybrid 48 volt. Namanya, e-SKYACTIV G yang bertenaga 280 hp pada 5.000 rpm serta torsi 450 Nm pada 2.000 rpm hingga 3.500 rpm. Disalurkan ke keempat roda melalui transmisi 8-percepatan otomatis.

Kedua, mesin e-SKYACTIVE Turbodiesel. Sekali lagi, kapasitas mesinnya 3,3 liter plus tempelan mild hybrid 48 volt tadi. Tenaga yang dihasilkan 250 hp pada 3.750 rpm. Torsi puncaknya sebesar 550 Nm, tersedia mulai 1.500 rpm hingga 2.400 rpm. Transmisinya juga 8-speed otomatis

Posisi di Mazda

Pertanyaan terbesar adalah, dimana posisi mobil ini diantara jajaran produk Mazda? Secara dimensi, Mazda CX-60 lebih besar dari CX-5. Tapi lebih pendek dari CX-8. CX-60 lebih panjang sekitar 195 mm (4.745 mm) dibanding CX-5. Juga dengan lebar 1.890 mm, ini lebih besar sekitar 50 mm. Tingginya 1.680 mm. Sementara jarak sumbu roda (wheelbase) 2.870 mm.

Interior CX-60 2023.

Kapan masuk ke Indonesia, yang kami yakin tidak akan lama lagi. Kenapa? Karena kami sudah dapat undangan untuk mencoba mobil ini. Karena posisinya diatas Mazda CX-5, tidak perlu heran kalau harganya lebih mahal. Meskipun, kapasitas duduknya sama-sama lima kursi. Untuk diketahui, saat ini, harga Mazda CX-5 adalah Rp 608 juta hingga 700 jutaan (Harga DKI, bisa berubah sewaktu-waktu).

Mazda Indonesia Gelar Lebaran Siaga 2023

Mudik lebaran selalu jadi ajang unjuk gigi para APM, menunjukan kemampuan layanan purna jual (after sales) mereka. Mazda Indonesia (Eurokars Motor Indonesia,EMI) mengabarkan kalau mereka siap mendukung kegiatan mudik lebaran 2023 para pemilik Mazda.

Menurut rilis yang kami terima, dari tanggal 3 April hingga 6 Mei 2023, para pelanggan Mazda akan mendapatkan promo perawatan khusus di dealer resmi Mazda. Tentunya, dengan keuntungan seperti gratis 1 Liter Oli dan Cabin Disinfectant, pemeriksaan komponen tambahan (Free Service Check), serta adanya diskon untuk komponen tertentu sampai dengan 55 persen. Sayangnya, tidak disebutkan apa saja komponen yang dapat diskon.

“Program ini merupakan layanan kami kepada pelanggan, untuk memberikan pengalaman berkendara yang aman dan nyaman bersama Mazda”, kata Igor Panjaitan, Customer Service Director PT. EMI. Igor juga menjelaskan kalau program ini adalah salah satu cara EMI mengapresiasi pelanggannya.

“Untuk pelanggan yang akan melakukan perjalanan libur lebaran atau mudik nanti, kami
menghimbau selalu pastikan kondisi kendaraan dalam kondisi prima. Dengan melakukan pemeriksaan ke dealer Mazda terdekat,” tambah Igor.

Mazda di GJAW 2023

Ricky Thio, Managing Director PT EMI menegaskan,“Menempatkan kepuasan pelanggan sebagai prioritas, sebanyak 25 Dealer resmi Mazda di seluruh Indonesia juga siap melayani melalui kegiatan Lebaran Siaga 2023.”

Selain itu, dari 19 April hingga 30 April 2023, Mazda menyediakan layanan siap siaga selama 24 jam. Para pemilik Mazda dapat menghubungi Contact Center di nomor 1500985. Atau Emergency Roadside Assistance (ERA) di nomor 14051 untuk wilayah Jabodetabek.

CX-60 Segera Hadir

Produksi Mazda CX-60

Sebagai informasi, saat ini EMI memasarkan tidak kurang dari 15 model Mazda. Termasuk dua edisi khusus Mazda 6 dalam bentuk sedan maupun station wagon. Rentang harga 15 model tersebut mulai dari Rp 344 jutaan hingga Rp 890 jutaan.

Rumor terkini soal Mazda di Indonesia adalah, mereka akan segera memasarkan Mazda CX-60. SUV dengan opsi penggerak roda belakang atau AWD. CX-60 melakukan debut dunia pada Maret 2022, dan yang menarik, kemungkinan yang akan masuk ke Indonesia memiliki kemampuan sebagai PHEV (Plug-in Hybrid EV). Akan menarik? Kita tunggu saja tanggal mainnya.

Mazda CX-5 AWD 2023

Mazda CX-5 AWD: Ada Yang Lebih Menarik Dari Warnanya

Udara di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD) Tangerang panas mentereng pada 07 Maret 2023 lalu. Seperti memberi dukungan kepada kami untuk menjalankan pengujian singkat Mazda CX-5. Bukan benar-benar baru memang, tapi ada tambahan kemampuan yang cukup signifikan, gerak empat roda di pesaing Honda CR-V ini.

Salah satu yang bisa membuat Anda sadar kalau ini adalah Mazda CX-5 gerak AWD (All Wheel Drive) adalah warna putih yang berbeda. Ini adalah warna yang baru ada untuk CX-5 AWD. Namanya Rhodium White. Di bawah terik matahari, warnanya jadi seterang siang hari dan ini menarik. Selain itu, harganya juga lebih mahal, Rp 705 juta (OTR Jakarta).

Mazda CX-5 AWD Rhodium White

Rhodium White Premium adalah warna putih murni yang terinspirasi oleh estetika Jepang yang menemukan keindahan dalam kesederhanaan dan ketiadaan elemen yang berlebihan. Selain itu, butiran halus cat menonjolkan bayang-bayang pada permukaan kendaraan melengkapi tekstur metalik dari Rhodium White Premium. Setidaknya itu penjelasan Mazda Indonesia waktu memperkenalkan mobil ini bulan Februari lalu.

Warna mungkin menarik. Tapi kami lebih tertarik dengan yang menggerakkannya. Mazda CX-5 AWD dibekali mesin empat silinder DOHC dengan kapasitas 2,5 liter. Tanpa turbo. Tidak berbeda dengan Mazda CX-5 versi gerak depan yang sudah ada sebelumnya. Tenaganya juga tetap 187,4 hp dan torsi puncak 252 Nm.

Mazda CX-5 2023

Berdasarkan pengalaman kami sebelumnya dengan CX-5 FWD, ada banyak pujian yang bisa dilontarkan. Ekspektasi kami, kali ini pun akan sama. Dan tidak meleset. Masuk ke dalamnya Anda tetap disambut kualitas sebuah Mazda dengan wanginya yang khas.

Kinerja Kaki-kaki

Mungkin tidak perlu dijabarkan lagi soal mesin. Kami juga langsung menjalankan mobil ini melewati rute sekitar BSD. Dan tidak perlu waktu lama untuk paham, Mazda CX-5 layak dapat satu acungan jempol lagi untuk handling.

Drive Mazda CX-5

Di kecepatan rendah, gerak AWD akan lebih banyak mengirim daya ke roda depan, jadi Anda tidak akan terlalu merasakan. Namun saat dibutuhkan, ada deretan sensor yang akan memerintahkan AWD membagi torsi ke setiap roda.

Hasilnya adalah tingkah mobil yang gampang diprediksi. Pergerakan setirnya berisi tapi tidak merepotkan. Respon roda juga terasa responsif dan linear, sesuai dengan input tangan kami.

Satu hal yang kami perhatikan adalah peredamannya. Terasa agak sporty. Alias agak keras terutama di kecepatan rendah. Untuk yang sering berkendara di jalan non-tol, mungkin akan mengeluhkan hal ini.

Untungnya ada jalan lurus, lebar dan kosong di area BSD yang memungkinkan kami mencoba berjalan agak kencang. Dan kerasnya suspensi tersebut terbayarkan dengan stabilitas yang mumpuni. Lipas tikungan dengan kecepatan yang agak tinggi terasa meyakinkan. Selain body roll minim, gerak empat roda membuat proses berbelok menjadi menyenangkan.

Menyoal Sistem AWD

Terangnya cuaca membuat acara merasakan kinerja i-Activ AWD sedikit agak hambar. Menurut Mazda, sistem AWD ini memiliki beragam sensor yang memungkinkannya untuk terpicu dan bekerja maksimal. Salah satunya, yang sangaat logis adalah, AWD bisa mendeteksi apakah wiper sedang bekerja.

Logis karena saat wiper bekerja, berarti Anda sedang melewati cuaca hujan. Jalanan akan lebih licin.

Mazda CX-5 baru

Bagaimanapun, i-Activ AWD yang dikendalikan komputer ini bekerja secara ‘seamless’. Alias tidak terasa. Ada satu momen putar balik yang membuat kami terpana. Putar balik ini memang disediakan secara layak, bukan hanya membelah trotoar. Setir diputar, pedal gas ditekan agak dalam. CX-5 dengan patuh menuruti arah setir. Tanpa understeer.

Saat seperti itulah AWD bekerja, komputernya membagi torsi ke roda yang paling membutuhkan. Jadi jangan heran kalau terkadang, komputer memerintahkan untuk lebih banyak menggerakkan roda belakang. Atau bisa juga menyalurkan sebagian besar daya ke sepasang roda di satu sisi.

Interior Mazda CX-5 2023

Tapi kalau Anda mengikuti trend otomotif belakangan ini, sistem AWD demikian bukan hal baru. Subaru, Toyota dan merek lain punya teknologi seperti ini. Hanya saja, Mazda mungkin lebih menyempurnakan dengan rangkaian sensor yang lebih banyak dengan komputasi yang lebih cepat.

Memuaskan? Pasti. Suspensi yang keras saat jalan perlahan sukses dipatahkan oleh handling saat mobil ini dikendarai kencang. Untuk impresi pertama, SUV ini sukses meyakinkan kami dan 60 pemesan CX-5 AWD lain. Ulasan lebih dalam akan segera kami sajikan setelah menguji lebih dalam mobil ini.

Mazda CX-90 2024

Mazda CX-90 Hadir Dengan Torsi 500 Nm, Transmisi Tanpa Torque Converter

Mazda CX-90 meluncur hari ini (01/02) di Amerika Serikat. Jangan bayangkan ini adalah CX-9 yang baru. Mazda memberikan sesuatu yang bertolak belakang dan mengejutkan. Ada PHEV, torsi besar hingga penggunaan platform untuk mobil berpenggerak roda belakang.

Mazda CX-90 AWD PHEV

Saat pabrikan lain berlomba membuat mobil efisien dengan gerak roda depan (FWD), SUV CX-90 dihadirkan dengan menggunakan platform baru untuk mobil gerak roda belakang, meski punya kemampuan AWD. Pembagian torsinya sebagaian besar akan ke gardan di buritan.

Mazda menjanjikan mobil ini sebagai kendaraan besar yang efisien dengan tambahan karakter sporty. Eksterior yang besar menjanjikan kabin yang lapang untuk menampung tiga baris kursi. Soal bentuk, kami serahkan kepada Anda untuk menilai. Tapi untuk menggerakan, ada mesin SKYACTIV-G 6-silinder 3,3 liter. Mesin sebesar itu bisa irit?

Mild Hybrid, PHEV dan Transmisi Elektronik

CX-90 2024

Jawabannya adalah adanya teknologi mild hybrid dengan motor listrik kecil yang akan membantu mendorong mobil. Tenaga puncaknya dikatakan 340 hp dengan torsi 500 Nm! Ini adalah mobil dengan tenaga paling besar yang pernah diproduksi oleh Mazda. Tidak disebutkan berapa daya yang dihasilkan oleh motor listrik tadi, tapi diklaim mampu menggerakkan mobil dalam kecepatan rendah. Dan hebatnya mesin ini sebetulnya dibuat untuk melintang, tapi oleh engineer Mazda, dipasang membujur ke belakang.

Namun mild hybrid bukan satu-satunya opsi. Pabrikan Hiroshima, Jepang ini juga menyediakan varian Mazda CX-90 PHEV. Mesinnya empat silinder 2,3 liter plus motor listrik yang menghasilkan daya (kombinasi) 323 hp dengan momen puntir sama-sama 500 Nm. Baterai 17,8 kWh mentenagai motor listrik.

CX-90

Kedua varian Mazda CX-90 ini, seperti dikatakan tadi, punya penggerak AWD yang lebih bias ke roda belakang. Perantaranya adalah transmisi 8-speed otomatis. Teknologi baru di gearbox adalah, Mazda tidak menggunakan torque converter lagi. Segalanya diatur secara elektronik dan diklaim oleh pembuatnya menjadikan perpindahan lebih halus, akurat dan meningkatkan efisiensi.

Namun Mazda belum mengeluarkan berapa besaran konsumsi BBM CX-90. Begitu pula dengan kemampuan akselerasinya.

Kabin Luas

Kabin Mazda CX-90

Jika tata sistem penggerak mobil ini kemungkinan bisa menggoda para penyuka mobil, maka interiornya akan membuat semua orang suka. Itu klaim Mazda.

Pertama, selain kualitas interior yang diatas rata-rata mobil mainstream Jepang, ada layar infotainment 12,3 inci. Dibawahnya seperti biasa ada pengaturan fitur kenyamanan seperti climate control dan sebagainya. Satu layar digital lagi tersedia untuk menampilkan informasi berkendara di hadapan pengemudi.

 

Dengan tiga baris kursi, Mazda CX-90 mampu menampung tujuh orang. Ada slot charger untuk semua baris. Kursi berventilasi untuk depan dan tengah serta lubang ventilasi AC untuk baris ketiga.

Mazda CX-90 akan dijual mulai akhir 2023 ini sebagai model 2024, di Amerika Serikat terlebih dahulu. Pasar lainnya akan segera menyusul. 

Mazda CX-60

Mazda CX-60 Meluncur di Indonesia Tahun Depan, Ini Yang Harus Diketahui

Mazda Indonesia memaparkan rencana untuk tahun 2023. Selain penambahan warna edisi khusus pada Mazda6 dan warna putih baru untuk produk mainstream, Ricky Thio, President Director Mazda Indonesia mengatakan akan ada satu mobil baru. Dan kami yakin ini adalah Mazda CX-60

Hal tersebut diungkap saat Mazda mengumpulkan media di Jakarta, 12 Desember 2022. Gambar teaser-nya sempat diperlihatkan. SUV Mazda CX-60 adalah salah satu mobil penting untuk Mazda. Termasuk di Indonesia.

Interior CX-60

Mazda CX-60 adalah model pertama Mazda yang dilengkapi dengan teknologi plug-in hybrid dan mild hybrid. Selain itu, juga menggunakan arsitektural Skyactiv Multi-Solution Scalable Architecture. Ini adalah platform yang didesain untuk mobil Mazda berpenggerak roda belakang atau AWD, dengan mesin diposisikan longitudinal. Sesuatu yang makin jarang terdengar, terutama untuk mobil Jepang.

Pentingnya Mazda CX-60

Produksi Mazda CX-60

Saat kompetitor senegaranya mulai beralih ke gerak roda depan dan AWD, Mazda kebalikannya. Dan mereka serius. dalam rencana jangka panjang, CX-60 masuk dalam kategori Large Product Group, yang isinya mobil-mobil besar Mazda yang semuanya RWD (atau AWD). Dan ini hanyalah ‘pembuka’ untuk deretan mobil pengguna Skyactiv Multi-Solution Scalable Architecture yang akan datang. Paling tidak hingga 2025 saat Skyactiv EV mulai dibuat.

Untuk saat ini, di pasar global CX-60 hanya tersedia dalam varian Plug-in Hybrid. Dibekali mesin bensin 2,5 liter dengan motor listrik yang dayanya disediakan oleh baterai Lithium-ion kapasitas 17,8 kWh. Ini lebih besar dari Mitsubishi Outlander PHEV (13,8 kWh) yang pernah kami coba. Tenaga (kombinasi) yang dihasilkan adalah 323 hp dengan torsi puncak 500 Nm. Ini adalah mobil Mazda bertenaga paling besar yang pernah dibuat.

Mesin lainnya yang kemungkinan akan dipasangkan adalah diesel enam silnder (Skyactiv-D) berkapasitas 3,3 liter. Dilengkapi dengan sistem mild hybrid 48 volt. Dan yang paling fenomenal, kalau jadi, Skyactiv X yang dilengkapi spark-compression ignition technology. Ini mesin bensin, tapi ledakan internal bisa dipicu oleh kompresi, seperti diesel, atau oleh percikan busi.

Tapi itu lain cerita. Yang pasti, kami berharap CX-60 bisa memberikan kepuasan berkendara sebagai mobil RWD (atau AWD) yang diimbuhi teknologi PHEV. Terserah mau Skyactiv-G, D atau X.