Tim Jejelogy GHP Memuaskan di Etape 1 AXCR 2024

Julian Johan bersama tim Jejelogy GHP, berhasil menuntaskan etape pertama Asia Cross Country Rally (AXCR) 2024 dengan hasil memuaskan. Pencapaian tersebut tentu tidak terlepas dari dukungan dari dua co-driver andalan Chupong Chaiwan (Thailand) dan Recky Resanto (Indonesia).

Pada sesi pembuka yang dilangsungkan Senin (12/08/2024), pantia penyelenggara terpaksa melakukan pemangkasan jarak Special Stage etape pertama. Dari yang semula 162 kilometer, menjadi 70 kilometer. Hal ini dikarenakan faktor curah hujan yang ekstrem, sehingga membuat lintasan tidak layak untuk digunakan.

Komunikasi harus lancar

Meski jarak tempuhnya menjadi lebih pendek, hal ini tidak membuat spirit Julian Johan bersama tim jadi berkurang di atas lintasan. Sebab, berkaca dari strategi tim yang telah ditetapkan di awal, pada sesi tersebut ia lebih berfokus untuk menjalin komunikasi yang ideal di dalam mobil melalui interkom.

Berbekal komunikasi yang baik dari dua co-driver, tentu ini menjadi salah satu penopang keberhasilan mereka untuk tampil secara optimal. Pembagian tugas yang telah ditetapkan sejak awal berjalan dengan sangat baik, dan keduanya berhasil menyampaikan pacenote selama balapan.

Dihadang track sempit

Terkait lintasan yang dilalui, rute yang diberikan oleh panitia penyelenggara memang belum melintasi wilayah lain, maupun back to back ke Surat Thani. Meskipun begitu, karakter lintasannya tetap memacu adrenalin dan harus dilalui dengan cermat, lantaran dimensi mobil reli yang digunakan memiliki dimensi besar.

“Untuk karakter track pada hari pertama ini, memang cukup cepat. Ada banyak lintasan lurus, tapi tetap dalam kondisi jalan yang sempit. Bahkan ada beberapa bagian yang sangat sempit, sehingga membuat mobil kami harus melaju pelan, supaya tidak kena pohon di kanan dan kiri,” ungkap pria yang akrab disapa Jeje ini.

Pada etape pertama tim Jejelogy sukses bertengger di posisi pertama di Kelas T1G, dan sukses menempati urutan kesembilan di klasemen umum (overall). Hasil awal ini akan dijadikan pijakan untuk bisa tampil lebih maksimal pada special stage kedua.

“Special Stage berikutnya akan lebih panjang dan kami mau mencoba mempertahankan gap waktu. Karena dengan lintasan yang panjang, saya harus mengatur strateginya lagi,” jelasnya.

Tim Jejelogy GHP Bidik Juara Kelas T1G di AXCR 2024

Sukses mengikuti Asia Cross Country Rally (AXCR) pada tahun 2023, kini tim Jejelogy GHP mengumumkan akan ikut dalam AXCR 2024, pada tanggal 11 sampai 17 Agustus nanti. Tim Jejelogy GHP fokus meningkatkan performa mobil dan menambah co-driver baru asal Thailand. 

“Tahun ini, tim Jejelogy GHP kembali memastikan diri ikut dalam AXCR 2024 dengan beberapa strategi baru. Tidak hanya pada spesifikasi kendaraan dan kesiapan fisik. Tapi tahun ini saya mengajak co-driver Chupong Chaiwan, untuk menjadi tandem dari Recky Resanto,” ujar Julian Johan, pembalap tim Jejelogy GHP. 

Co-driver Chupong Chaiwan sudah tidak asing dengan AXCR, karena sudah mengikuti ajang ini sejak tahun 1996. Selain itu, ia juga menjadi co-driver Rifat Sungkar selama event AXCR 2023 lalu. Pengalaman serta pendalaman teknis terkait lintasan yang akan dilintasi, menjadi alasan utama tim Jejelogy GHP merekrut Chupong.

“Pengalaman dan keahlian Chupong, diharapkan bisa meningkatkan performa tim. Terutama tahun ini gelaran AXCR sepenuhnya berlangsung di Thailand,” jelas Bonie Guido, Team Principal Jejelogy GHP.

Toyota Land Cruiser besutan tim Jejelogy GHP juga telah mendapat penyempurnaan. Mesin V8 5.7 liter bawaannya, yang kini telah dimodifikasi dan kapasitasnya menjadi 6.1 liter. Selain itu, telah dilakukan penyegaran lebih mendalam, agar mobil ini dapat lebih tangguh. 

“Kita berharap dapat mendorong lebih banyak lagi talenta muda Indonesia, untuk terjun dan berprestasi dalam dunia motorsport. Terlebih lagi di event internasional,” ungkap Jimmy Budhijanto, CEO Glamour Auto Boutique.

Tim Jejelogy GHP menargetkan menjadi juara kelas T1G untuk kendaraan bermesin bensin berpenggerak 4×4, serta masuk ke top 10 kejuaraan umum, dalam reli yang berlangsung di Thailand tersebut.

Land Cruiser 70 Series Meluncur di Jepang, Nyaris Seharga LC 300

Tahun depan Land Cruiser 70 Series genap berusia 40 tahun. Ini adalah SUV klasik Toyota yang hingga saat ini masih diproduksi dan beredar di berbagai belahan dunia, termasuk Afrika Selatan dan Australia. Hanya saja, regulasi keselamatan berkendara yang kian ketat membuat Toyota terpaksa menghentikan penjualan 70 Series di Jepang sejak tahun 2015.

Namun kini para penyuka mobil off-road di Negeri Matahari Terbit boleh bersukacita. Setelah vakum selama sembilan tahun, Toyota kembali memasarkan 70 Series di Jepang. Tentunya ada sejumlah penyesuaian dan revisi pada rancang bangunnya. Apa saja yang berubah?

Rancang Bangun Modern

Modelnya memang klasik, namun para engineer di Toyota tak hanya melakukan revisi pada sasis ladder frame yang digunakan Land Cruiser 70 Series. Suspensi dan perangkat elektronik modern pun dijejalkan. Tujuannya meningkatkan kualitas keselamatan berkendara dan kemampuan berkendara di berbagai kondisi jalan.

Sistem penggerak 4WD jenis baru yang digunakan dilengkapi dengan differential lock berpengendali elektronik. Fitur berkendara seperti Hill Start Assist Control, Downhill Assist Control, Active Traction Control dan Vehicle Stability Control jadi fitur standar pada 70 Series.

Fitur bantu berkendara berbasis ADAS Toyota Safety Sense juga diimbuhkan pada Land Cruiser 70 Series. Sebut saja mulai dari automatic emergency braking, lane departure alert, road sign assist, hingga sorotan lampu automatic high beams. 

Mesin yang dibekalkan pada 70 Series spek JDM pun generasi baru yakni mesin 4-silinder 2.8-liter turbodiesel berkode 1GD-FTV. Mesin yang sama dengan Fortuner 2.8 ini output tenaganya 201 hp dengan torsi maksimum 500 Nm. Transmisi hanya tersedia versi automatic 6-speed Super ECT.

Berbeda dengan spek Australia yang tersedia dalam versi mesin diesel 4.5-liter V8 bertenaga 202 hp dengan torsi 430 Nm plus transmisi manual 5-speed.

Tampilan Lebih Modern

Untuk tampilan eksterior sepintas masih bergaya klasik khas Land Cruiser 70 Series. Namun demikian Toyota melakukan penyegaran agar terlihat lebih modern dan kekinian.

Lampu sein depan warna kuning model menonjol dan lampu depan bulat kembali ke gaya orisinil tahun 1984. Seluruh sistem lampu sudah LED tentunya.

Bemper depan polos tanpa cat dan kaca spion di ujung fender kian menguatkan ciri khas 70 Series. Bagian belakang, lampu kini menyatu dengan bemper. Desain dan posisi knalpot direvisi agar tidak terendam saat menerabas genangan air atau kubangan lumpur.

Desain kemasan pada interior memang tak banyak berubah. Bentuk AC masih model manual, namun panel instrument model analognya tampil modern dengan layar MID berukuran 4,2 inci. Kaca power window dan tombol pengunci pintu central lock mengingatkan pada fitur 70 Series era ’90an. Agar sedikit kekinian, terdapat soket USB-C untuk ponsel.

Hanya saja untuk fitur infotainment dengan layar touchscreen merupakan fitur opsional. Biaya ekstra yang harus dikeluarkan tak terlampau mahal. Berbeda dengan spek Uni Emirat Arab, fitur infotaintment menjadi kelengkapan standar.

Hanya Ada Versi 5-Pintu

Entah mengapa varian model yang beredar di masing-masing kawasan berbeda. Untuk pasar Aussie ada versi pickup D-cab sasis panjang. Sedangkan di Uni Emirat Arab ada versi pickup single-cab dan short wagon 3-pintu. Nah, khusus untuk pasar domestik Jepang sementara ini hanya tersedia variant model wagon 5-pintu klasik khas Land Cruiser 70 Series.

Yang sedikit mengejutkan adalah label harganya. Toyota Land Cruiser 70 Series spek JDM dibanderol mulai dari ¥4,8 juta. Kurang lebih sekira Rp 503,6 jutaan. Harga off the road belum termasuk pajak dan biaya lainnya.

Hanya terpaut tipis dari Land Cruiser 300 Series yang lebih canggih dan modern dengan banderol mulai dari ¥5,1 juta atau sekitar Rp 535 jutaan. Hanya beda Rp 30 jutaan.

Toyota HiAce hidrogen

Toyota HiAce Hydrogen Jalani Uji Coba, Berikutnya Land Cruiser?

Penggunaan bahan bakar hidrogen untuk kendaraan bermotor memang diteliti dengan serius oleh Toyota. Setelah mereka melepas Mirai ke pasaran dengan teknologi FCEV (Fuel Cell Electric Vehicle) bersumber energi hidrogen, kini giliran Toyota HiAce dijadikan platform uji coba.

Toyota Hiace dijadikan mobil penumpang komersial bermesin bakar dengan bahan bakar H2, dan 11 November lalu, resmi melakukan uji coba di wilayah Australia. Beberapa unit disediakan untuk dioperasikan oleh perusahaan transportasi di negara itu. Yang menarik, mobil ini dibekali mesin V6 3,5 dengan twin turbocharger.

Mesin tersebut serupa dengan yang dipakai oleh Land Cruiser 300 series dan Lexus LX600 yang tersedia di berbagai belahan dunia. Termasuk Indonesia. Namun tenaganya dipangkas dari 409 hp menjadi 160 hp saja.

Toyota Land Cruiser 300

Menurut Toyota, penggunaan hidrogen untuk kendaraan komersial seperti HiAce adalah langkah berikutnya dari pengujian di arena balap. Seperti diketahui, pabrikan Jepang ini sudah menurunkan Corolla untuk balap ketahanan di beberapa negara, termasuk Super Taikyu di Jepang, dengan menggunakan bahan bakar hidrogen. “Kami akan mengasah teknologi mesin hidrogen yang terus kami sempurnakan melalui partisipasi dalam seri Super Taikyu lebih jauh lagi, menuju penerapan praktis,” begitu bunyi pernyataan resmi Toyota.

Lalu, karena mesin yang digunakan HiAce Hidrogen ini terpasang juga di Land Cruiser, spekulasi soal akan adanya SUV versi BBH (bahan bakar hidrogen) jadi berkembang. Dikutip dari media Drive di Australia, Presiden Hydrogen Factory Toyota, Mitsumasa Yamagata tidak menampik hal tersebut.

“Kemungkinannya ada untuk memasangkan teknologi penggerak hidrogen di mobil-mobil besar. Termasuk Land Cruiser,” ujarnya. Menurut Yamagata, kelebihan teknologi ini salah satunya bisa digunakan untuk mobil-mobil yang kerap menarik beban berat.

Jujur, kami sebetulnya lebih tertarik dengan mobil BBH atau FCEV daripada BEV (Battery Electric Vehicle). Yang jadi masalah adalah, penyediaan infrastruktur pengisian hidrogen. Tidak seperti BBM, hidrogen memerlukan infrastruktur yang lebih kompleks. Baik dalam pembuatan maupun perawatan. Sayang sekali.

Toyota LC70

Toyota Land Cruiser 70 Terbaru Versi PBB, Keren Biarpun Standar

Kalau Anda mengamati perkembangan konflik dunia, yang melibatkan PBB atau Palang Merah Internasional, kemungkinan Anda akan ‘notice’ jip Toyota Land Cruiser 70 berwarna putih, dengan logo UN atau Red Cross di pintunya. Itu adalah mobil khusus yang dipesan oleh organisasi dunia. 

Land Cruiser 70 tersebut dibuat oleh Toyota Gibraltar Stockholdings (TGS). Dan kini, mereka mengumumkan kehadiran versi terbarunya. Tapi karena TLC 70 tidak pernah berubah bentuk sejak awal kelahirannya tahun 1984, maka yang baru ini juga tidak kelihatan baru. Oke, lah, ada sedikit perubahan, tapi dari sisi manapun dilihat, perubahannya sangat minimalis.

Toyota Land Cruiser PBB

Parasnya mengikuti Land Cruiser terbaru yang baru saja diperkenalkan secara global. Lampu bulat mengapit grill, sedangkan lampu sein diletakan di sisi luar moncongnya. Body kotak tidak berubah. Bahkan garis desainnya juga sama saja. Belakangnya juga begitu.

Khusus untuk TLC 70 yang dipesan oleh badan dunia tadi, diberi kode GDJ76. Menggantikan HZJ76, yang sekarang juga sebetulnya masih tersedia di gudang TGS. GDJ76 memiliki spesifikasi paling bawah di keluarga TLC 70. Lampu depannya masih halogen tanpa automatic high beam, lupakan jok kulit karpet dan segala kemewahan yang bisa Anda pikirkan.

TLC 70 versi UN

Dibuat Modular

Tapi SUV ini bisa menampung 10 penumpang, punya alternator kelistrikan yang lebih besar dibanding standar karena harus mengakomodir beberapa peralatan yang diminta oleh PBB atau Palang Merah. Contohnya, radio komunikasi atau cool box untuk membawa vaksin, organ tubuh untuk transplantasi dan sebagainya. Selebihnya, ban off road, pelek kaleng dan snorkle untuk mendukung pergerakan di medan berat. Atau kalau mau, bisa dipesan dalam berbagai bentuk.  Mulai dari pickup, cargo ataupun ambulans. 

Di balik kap mesin, terpasang mesin turbodiesel yang sama seperti Toyota Fortuner 2.8. Yaitu 1GD-FTV. Transmisi manual 6-speed jadi andalan untuk menggerakan roda. Bicara penggerak ban, tentunya dibekali sistem 4WD. Untuk GDJ76 bahkan sudah dibekali A-TRAC (Active Traction Control). Dan itulah satu-satunya fitur canggih yang ada di mobil. Differential lock saja masih manual.

Lalu, kenapa mobil untuk organisasi dunia harus standaran begitu? Jawabannya adalah perawatan dan daya tahan. Mobil-mobil ini akan berhadapan dengan medan berat di berbagai penjuru dunia, setiap hari. Kebanyakan fitur canggih akan membuat mobil tidak bisa digunakan. Selain Land Cruiser 70, TGS juga memasarkan Land Cruiser 300, Hilux double cabin, hingga Corolla Altis. 

TLC Kemahalan? Nantikan Toyota Land Hopper

Dugaan kuat berhembus bahwa nantinya akan hadir Toyota Land Cruiser ketiga, setelah diperkenalkannya Land Cruiser 300 dan 250. Awalnya banyak yang menjuluki mobil ini dengan nama Land Cruiser Mini, namun ternyata Toyota telah ‘mengamankan’ nama Land Hopper. Jadi kami menduga kalau nama tersebut bakal disematkan pada Sport Utility Vehicle (SUV) baru nanti.

Saat sesi presentasi Toyota Land Cruiser 250 pada bulan Agustus 2023 silam, sempat terlihat video presentasi yang menunjukkan arah karakter Toyota Land Cruiser di masa depan. Ketika Simon Humphries, General Manager of Design Toyota, terlihat siluet sebuah Compact SUV di layar. Bentuknya mirip sekali dengan mobil konsep Compact Cruiser EV.

Bodi dengan garis tegas

Probabilitas lain mengenai SUV ini, dimensi bodinya bisa jadi serupa dengan Toyota Corolla Cross. Namun dengan sosoknya sebagai SUV bergaris tegas pada bodinya, maka tentu akan ada penyesuaian, terutama pada lebar bodi dan ketinggiannya. Semoga saja nanti tampilan fisiknya seperti Toyota Land Cruiser 250 yang macho itu.

Sebagi sumber tenaga, sepertinya Toyota tidak mengalami kesulitan untuk memilih unit yang akan mengisi ruang mesin. Ada mesin bensin 4 silinder 1.8 liter milik Corolla Cross, maupun mesin bensin 4 silinder 2.5 liter dengan sistem hybrid milik RAV4. Sebagai alternatif lain, ada mesin bensin 3 silinder 1.5 liter dengan sistem hybrid milik Sienta Hybrid.

Ubahan pada TNGA-F platform

Jika Toyota tetap ingin menggunakan konfirgurasi body-on-frame, maka struktur TNGA-F platform harus mendapat oprekan, setidaknya harus dipendekkan untuk mengakomodir bodi yang lebih ringkas.

Sepertinya SUV ringkas ini memang dikembangkan dari Toyota Compact Cruiser EV, yang kemungkinan besar tak lama lagi menguak sosok aslinya. Bisa jadi tampil di gelaran Japan Mobility Show 2023 di akhir bulan Oktober ini atau dalam acara Battery EV Strategy Briefing di bulan Desember 2023 nanti.

Soal harga, Toyota Land Hopper pasti akan jauh lebih ‘murah’ ketimbang Toyota Land Cruiser 250 maupun 300. Tapi itu di Jepang, bisa jadi ketika dibawa ke Tanah Air langsung meroket. Semoga saja tidak menjadi ‘gorengan’ super-crispy di masa depan…

Toyota Land Cruiser 70 2024

Toyota Land Cruiser 70 2024, Bentuk Sama Kemampuan Beda

Bersamaan dengan Prado, Toyota Motor Corporation (TMC) juga membuka selubung Land Cruiser 70. Sang legenda yang tahun ini berumur 40 tahun, diberikan perubahan supaya tidak ketinggalan zaman. Salah satunya adalah penggunaan mesin turbodiesel.

Secara resmi, Land Cruiser 70 hanya akan dijual di Jepang dan Australia mulai tahun depan. Untuk versi JDM, di balik mukanya yang kotak terpasang mesin yang sama dengan Toyota Fortuner 2.8 dan Prado yang terbaru. Ya, Toyota memasang turbodiesel 1GD berkapasitas 2,8 liter. Daya yang dihasilkan 201 hp dengan torsi 500 Nm. Untuk menyalurkan daya ke roda, ada transmisi otomatis 6-speed lengkap dengan ‘dobel gardan’ (gerak 4WD).

TLC 70 terbaru

Versi Australia sepertinya lebih menarik karena dibekali mesin dua opsi mesin. Yang pertama diesel V8. Ini sebetulnya mesin lama. Kapasitasnya 4,5 liter dengan tenaga puncak 202 hp. Torsinya 430 Nm. Tidak jauh beda dengan 1GD. Aneh sekali. Tapi LC 70 versi ini hanya dibekali transmisi 5-speed manual. Opsi lainnya sama seperti versi Jepang, bermesin 2,8 liter.

Di negara Kangguru, Toyota setempat memastikan akan menghadirkan dua versi body: Pickup dan SUV. Sedangkan di negeri asalnya, hanya ada pickup.

Bentuk Legendaris

Mukanya sama, hanya saja ada tambahan lampu depan LED dengan bentuk bulat. Penempatan lampu sen masih sama, demikian juga dengan lekukan di sekeliling badannya. Penampilan kaku ini mempertahankan citra tangguh yang sudah melekat sejak kelahirannya di tahun 1984.

Namun di dalam ada modernisasi yang cukup lengkap. Pertama, dashboard menampung layar infotainment 6,7 inci yang sudah bisa Apple Carplay dan Android Auto meski belum wireless. Instrument cluster ditempatkan di dalam layar berukuran 4,2 inci.

Interior LC 70 2024

Untuk membantu pengedaraan, meski sudah berumur 40 tahun tapi punya Lane Keeping Assist, lampu jauh otomatis, speed sign assist. Detail lengkapnya nanti akan dikabarkan menjelang peluncuran. Di Jepang rencananya Toyota Land Cruiser 70 akan hadir mulai Desember ini. Australia akan mengumumkan kehadiran resminya di kuartal keempat 2023.

Toyota Land Cruiser Prado

Toyota Land Cruiser Prado Diperlihatkan, Pakai Mesin Fortuner

Toyota memperkenalkan SUV baru hari ini (02/08) di Jepang. Mengusung nama legendaris yang lama tidak terdengar: Toyota Land Cruiser Prado. Disebut juga sebagai Land Cruiser 250 diberikan dimensi yang lebih kecil dari versi 300 yang sudah di jual di Indonesia. Meski begitu, basisnya sama-sama TNGA-F.

Dalam proses perancangannya, Toyota mengatakan menggunakan pendekatan ‘back to basic’ untuk menghasilkan mobil yang tangguh dalam berbagai kondisi. Hasilnya adalah, mobil dengan frame yang diklaim 50 persen lebih kokoh dari generasi yang digantikannya.

Land Cruiser Prado 2024

Desainnya mirip dengan Lexus GX yang meluncur beberapa waktu lalu. Boxy dengan tekukan tegas. Mukanya ada dua versi. Satu dengan lampu bulat, lainnya lebih kekinian dengan headlight yang tipis.

Panjang Land Cruiser Prado baru bertambah 100 mm, menjadi 4.925 mm. Lebarnya 1.980 yang juga 95 mm lebih melar. Bertambah tinggi 20 mm menjadi 1.870 mm. Wheelbase-nya 2.850 mm. Angka terakhir itu sama persis dengan Land Cruiser 300.

Lalu, kenapa harus besar begitu? Ini penting untuk pasar Amerika Utara, yang untuk pertama kalinya Prado masuk ke wilayah itu. Meski namanya hanya akan disebut sebagai Land Cruiser. Tanpa Prado.

Stabilizer Putus

Menunjang kemampuan menembus medan yang beragam, tanpa mengorbankan kenyamanan, jarak main suspensi diperpanjang. Lalu, untuk pertama kalinya di Prado, dipasangkan power steering elektronik. Bukan tanpa alasan, Toyota mengatakan penggunaan power steering setrum ini untuk meningkatkan kemampuan manuver di kecepatan rendah. Efek lainnya, jadi bisa disambungkan ke sensor lane keeping assist.

Toyota Prado baru

Perdana juga, di mobil Toyota manapun, ada kemampuan memutus fungsi stibilizer. Dengan aktivasi melalui tombol, pengendara bisa membuat stabilizer depan non-aktif saat off road berat. Lalu mengaktifkan kembali saat berkendara di kecepatan tinggi. Dukungan melewati medan berat juga didapat dari sistem Multi-Terrain Monitor and Multi-Terrain Select. Menarik.

Untuk menggerakkan, Ada banyak pilihan mesin. Tergantung di negara mana Land Cruiser Prado diluncurkan. Di Amerika dan Cina, tersedia varian hybrid dengan mesin bensin turbo T24A. Tenaganya 325 hp. Di Timur Tengah dan Eropa timur tersedia varian tanpa hybrid dengan mesin yang sama, bertenaga 277 hp.

Yang menarik, dan kami yakin kalau TAM akan memasukan ke Indonesia, ada Toyota Land Cruiser Prado bermesin 1GD. Anda pasti familiar karena ini mesin yang dipakai oleh Fortuner dan Hilux GR Sport. Khusus untuk pasar Australia dan Eropa Barat, mesin untuk Prado bahkan dibekali sistem kelistrikan 48 volt. Menarik. Toyota akan mulai menjual Prado pada 2024 nanti.

Julian Johan Siap Berlaga di AXCR 2023

Event Asia Cross Country Rally (AXCR) 2023 yang mengambil rute dari Thailand menuju Laos pada 13 – 19 Agustus 2023, akan diikuti oleh banyak pereli internasional dari belasan negara. Salah satunya adalah Julian Johan, pereli dari Indonesia yang telah menyatakan kesiapannya untuk berkompetisi dalam gelaran dengan rute berat sepanjang 2.000 kilometer tersebut.

Ini bukan pertama kalinya bagi Julian Johan untuk menapaki karir di luar negeri. Sebelumnya, pada tahun 2018 lalu, ia bersama co-driver Recky Resanto, berhasil mengikuti ajang rally yang digelar di Malaysia.

Menggunakan SUV andal

Pasangan Julian Johan dan Recky Resanto ini nantinya akan menggunakan Toyota Land Cruiser 200 yang telah dipersiapkan dengan matang dan dimodifikasi agar sesuai dengan regulasi AXCR 2023. Julian Johan adalah pembalap Indonesia pertama yang menggunakan Land Cruiser 200 atau LX570 dalam ajang kompetisi internasional.

Sejarah pun mencatat bahwa Sport Utility Vehicle (SUV) ini memiliki karakter yang sangat baik, bukan hanya dari segi penjualan yang kerap merajai segmen full-sized SUV karena ketangguhan serta kenyamanannya. Tetapi, keandalannya dalam kompetisi rally Dakar juga memberikan impresi yang begitu kuat bagi pemilik akun Youtube Jejelogy ini.

“Senang rasanya bisa mengumumkan keikutsertaan saya dan Recky dalam kompetisi Asia Cross Country Rally 2023. Ini merupakan mimpi saya untuk bisa merasakan rally Dakar versi Asia. Saat ini ibaratnya Asia Cross Country Rally menjadi tujuan yang realistis untuk kawasan Asia,” kata pria yang akrab disapa Jeje ini.

Banyak penyempurnaan

Mobil rally Toyota Land Cruiser 200 yang akan dibesut sepanjang kompetisi, telah melakukan berbagai penyempurnaan. Pada bagian eksterior yang meliputi body, bumper dan wide fender, menggunakan bahan karbon dan polycarbonate untuk memangkas bobot lebih dari 150 kilogram dari bobot aslinya.

Untuk interior, beberapa komponen seperti jok belakang, panel door trim, serta beberapa aksesoris lainnya telah dilengser dan digantikan dengan roll bar yang membentang dari depan ke belakang, 2 ban serep serta penambahan perangkat navigasi khusus rally. Jok depan pun menggunakan model kompetisi dengan standar FIA, untuk memberikan kenyamanan serta mendukung keselamatan driver dan co-driver.

Spesifikasi mesin Land Cruiser 200 menggunakan jantung mekanis V8 3UR-FE 5700cc yang menggunakan oli Motul 300V ini memiliki komponen internal bermaterial forged. Perlu diketahui mesin 3UR-FE ini merupakan tipe mesin tertinggi di seri 200 dan mesin standar Land Cruiser 200 versi Amerika serta mesin Lexus LX570 yang merupakan saudara kembar dari Land Cruiser 200.

Suspensi Toyota Tundra

Untuk sektor kaki-kaki, Jeje menjelaskan bahwa untuk menopang performanya tersebut, ia telah melakukan penggantian part agar kemampuannya lebih maksimal. Mobilnya telah dibekali suspensi Toyota Tundra dengan arm Total Chaos Fabrication yang dikawinkan dengan shockbreaker King Shocks. Perihal penggunaan ban, memakai produk BFGoodrich K02 & KM3 dengan ukuran 285/70 ring 17 serta velg Braid Wheels Dakar berukuran 17×8.

“Saya bersama Julian Johan juga telah melakukan beberapa persiapan, tidak hanya dari mobil, namun fisik yang menjadi modal utama selama mengikuti AXCR juga telah kami persiapkan. Semoga apa yang sudah kita mulai ini, bisa memberikan dampak yang positif untuk industri motorsport, terutama rally di Indonesia,” tambah Recky Resanto.

Ikut Kelas T1G

Terkait Kelas yang diikuti oleh Julian Johan dalam Asia Cross Country Rally 2023, ia akan bertarung dengan beberapa peserta dari Kawasan Asia, di T1G, di mana ini merupakan pertarungan bergengsi untuk mobil-mobil bermesin bensin dengan sistem penggerak 4×4.

“Asia Cross Country Rally memang bukan hal yang baru bagi saya, terlebih pada tahun 2022 lalu, saya dipercaya untuk mendampingi salah satu pereli senior Indonesia dari tim pabrikan Jepang. Melalui pengalaman tersebut, saya sudah bisa mengkalkulasi perihal rintangan apa saja dan berharap bisa membawa harum nama Indonesia di kancah internasional,” tutupnya.

Toyota Land Cruiser “Prado” Terbaru Yang Bikin Penasaran

Kemunculan model terbaru Toyota Land Cruiser generasi J300 dan Lexus GX nyatanya tak begitu greget. Prototype Land Cruiser lain yang masih berselubung kamuflase justru lebih membuat heboh para pecinta SUV Toyota, terutama di kawasan Amerika Serikat dan Australia. Diperkirakan ini adalah Toyota Land Cruiser Prado. 

Model tahun 2021 menjadi generasi TLC J200 terakhir yang dipasarkan oleh Toyota Motor North America di AS. Alasannya, angka penjualan Land Cruiser di AS kian menurun. Dapat dimaklumi, label harganya yang nyaris menyenggol angka $90,000 atau setara Rp 1,3 miliar bagi konsumen di AS dirasa cukup mahal. Model yang lebih murah yakni Toyota Kluger pun jadi pilihan alternatif.

Di jajaran SUV ukuran besar, Toyota TLC J300 serta Lexus LX dan GX menggunakan platform TNGA-F yang sama. Agar tak tumpang tindih dengan Lexus GX yang baru dipasarkan di AS, maka TLC J300 yang menjadi pengganti J200 pun tak beredar di AS. Lantas, model apa yang jadi penggantinya?

Land Cruiser 250 Jadi Prado Generasi Terbaru?

Untuk menyiasati agar harga jual lebih terjangkau, maka model SUV berukuran lebih kecil dari TLC J300 adalah jawaban untuk pasar AS.

Model di bawahnya terdapat TLC 150 Series yang dikenal dengan nama Prado. Generasi terakhir Prado hanya sedikit mengalami ubahan sejak tahun 2009. Namun kabarnya 150 Series bakal digantikan dengan generasi terbarunya yakni Land Cruiser 250.

Calon model all-new Toyota Land Cruiser Prado ini ternyata juga menggunakan platform TNGA-F. Bahkan komponennya dikabarkan sebagian diadopsi dari Lexus GX dan TLC J300 yang masih satu platform.

Seperti halnya Lexus GX dan TLC J300 yang merupakan SUV body-on-frame, maka Prado pun menjadi SUV tulen. Penggunaan sistem penggerak 4-wheel drive dengan gigi gardan ultra low menjadi fitur TLC yang juga bakal diimbuhkan pada Prado.

Perihal spek transmisi hingga setting kaki-kaki dan suspensi tentunya akan menyesuaikan kemudian. Lantas, mesin apa yang bakal diusung oleh Prado terbaru ini nantinya?

Bakal Pakai Mesin Apa?

Ya, banyak prediksi beredar seputar mesin. Mesin V6 3.4-liter twin-turbo yang kini digunakan Lexus GX adalah salah satunya. Output tenaga sebesar 349 hp dengan torsi maksimum 650 Nm dirasa cocok.

Namun berdasarkan ‘bocoran’ dokumen yang beredar di AS, Toyota tengah menyiapkan sejumlah opsi mesin 4-silinder. Apakah untuk Prado terbaru bakal menggunakannya?

Yang pertama yakni 1GD-FTV, mesin 2.8-liter turbo diesel bawaan Hilux dan Fortuner. Kemudian mesin berkode TJA250. Kemungkinan ini adalah mesin bensin 2.4-liter turbo untuk Tacoma dan Kluger US-spec terbaru. Diprediksi juga bakal tersedia dalam versi bermodul hybrid.

Yang terakhir yakni mesin bensin 2.7-liter berkode 2TR-FE. Mesin non-turbo ini nampaknya bakal menjadi mesin untuk varian standar alias model entry-level. Ini baru prediksi sementara.

Jika dilihat dari posisi kelasnya yang berada di bawah Lexus GX, LX dan juga TLC J300, maka kemungkinan besar Prado terbaru ini tak akan menggunakan mesin V6. Pilihan mesin 4-silinder yang telah kami sebutkan di atas jauh lebih masuk akal.

Mirip Lexus GX

Sejauh ini foto yang berseliweran di jagad maya masih sebatas versi prototype berselubung kamuflase. Ya, pihak pabrikan belum menampilkan seperti apa wujud asli dari Prado.

Namun dengan software pengolah foto yang kian canggih, muncul sejumlah foto rekaan dari calon Toyota Land Cruiser “Prado” ini.

Sebagian besar foto rekaan tersebut memadukan siluet dari kamuflase dengan body Lexus GX. Hasilnya terlihat cukup keren. Perpaduan antara gaya klasik khas Toyota Land Cruiser dan tarikan garis body SUV modern seperti Lexus GX.

Tak hanya Anda, kami pun penasaran. Seperti apa wujud asli dari Toyota Land Cruiser Prado terbaru ini. Jadi, kita tunggu saja hingga selubung misterinya dibuka.

Sumber: Auto Evolution

 

Saat Toyota Land Cruiser Mampu Menghancurkan Pesawat Tempur dan Tank

Salah satu mobil paling sukses di dunia adalah Toyota Land Cruiser. Kemana pun Anda pergi, kemungkinannya besar untuk menemukan mobil ini. Dari generasi tua hingga yang paling baru. Dari yang terlihat seperti waktunya ‘dikilo’, hingga yang mulus kinclong. Kenapa mobil ini bisa sukses di seluruh penjuru dunia? Kenapa juga mobil ini bisa menghancurkan tiga perempat kekuatan tentara nasional sebuah negara?

Toyota pernah jadi ujung tombak mengalahkan sebuah negara.

Ditarik ke belakang, Land Cruiser adalah jawaban Toyota untuk segmen mobil yang bisa jalan ke mana saja. Awalnya, saat tentara imperial Jepang menguasai Filipina, mereka tertarik dengan Jeep Bantam yang ditinggalkan oleh orang Amerika. Jeep itu dibawa ke Jepang untuk ditelaah, dan minta Toyota membuat mobil seperti itu, dengan bentuk eksterior yang berbeda.

Singkat cerita, lahirlah generasi satu yang berkode AK. Lalu perang Korea membuka jalan untuk keluarga BJ, setelah Amerika meminta Toyota untuk bikin mobil segala medan untuk. Dari sini lahir generasi J yang lebih ramah untuk digunakan oleh kalangan umum. Mulai dari J20 hingga sekarang, J300.

Perangnya Toyota

Salah satu kisah menarik yang dilakoni oleh Land Cruiser adalah, bagaimana sebuah tentara dari negara yang dipandang sebelah mata dan sedang terpecah belah, menghancurkan lebih dari separuh kekuatan negara yang lebih besar. Ini terjadi saat perang Chad melawan Libya, atau lebih dikenal sebagai The Toyota War. Berlangsung Desember 1986 hingga menjelang akhir 1987.

Toyota War adlaah perang antara Chad dan Libya.

Libya dibawah kediktatoran Muammar Gaddafi mencoba menguasai sumber uranium di wilayah utara Chad. Nama wilayahnya, Aouzou Strip, yang berbatasan langsung dengan Libya. Kiprah Gaddafi juga dibantu oleh milisi separatis Chad.

Tentunya, yang punya lahan tidak diam saja. Dibantu Amerika yang mengirimkan senjata. Lalu perancis mengirimkan 400 unit Toyota Land Cruiser. Dan juga Hilux. Perancis juga menjaga wilayah udara Chad, yang dinyatakan sebagai daerah bebas penerbangan. Sementara pasukan Libya dibekali puluhan pesawat tempur dan tank berat T 55 bikinan Uni Soviet.

Saat Perancis mengirimkan Toyota, ekspektasi pemerintah negara itu mobilnya akan dipakai sebagai transportasi pasukan dan ambulan. Ternyata meleset. Militer Chad melihat ada fungsi lain. Platform Land Cruiser yang kokoh, bisa dijadikan sebagai sarana angkut senjata. 

Toyota land cruiser ditumpangi senjata anti pesawat.

 

Jadilah Hilux dan Land Cruiser dipasangi mulai dari senapan mesin, senjata anti serangan udara, senjata anti tank hingga artileri ringan. Kenapa? Alasannya sederhana, mobil lebih ringkas dari tank dan lebih lincah.

Ujian pertama Toyota Land Cruiser bersenjata ini adalah di kota Fada, Chad utara tahun 1987. Libya menjadikan Fada sebagai pusat komunikasi yang harus dilumpuhkan. Kemampuan mobilitas tinggi didukung oleh Toyota Land Cruiser dan Hilux menjadi keuntungan sendiri untuk mengepung 2.000 pasukan Libya di kota itu.

Tank T 55 dihancurkan oleh senjata yang dibawa Land Cruiser

Libya Kebablasan

Hasilnya 764 tentara Libya terbunuh dan 100 tank T 55 hancur oleh senjata yang dibopong oleh mobil-mobil Toyota tadi. Sementara Chad kehilangan 50 tentara dan tiga unit Toyota! Gaddafi terkejut. Dan karena memang orangnya impulsif, ia mengaktifkan tentara cadangan Libya dan menyerang balik. Pada 4 Januari ia sampai memerintahkan penyerangan ke Arada, di timur Chad, yang juga tempat tentara Perancis berada.

Tentu, Perancis berang dan menyerang balik dengan pesawat tempur, pangkalan udara Ouadi Doum di dalam teritori Libya. Serangan tersebut membuat radar Gaddafi bungkam selama beberapa bulan. Tidak lama, Perancis yang tidak mau tergusur terlalu jauh, angkat kaki dari Chad.

Efeknya, aturan dilarang terbang di atas wilayah Chad yang diawasi oleh Perancis jadi tidak berlaku. Ini kesempatan besar karena Libya bisa menyebrangkan jetnya.

Jet Tempur Dibungkam

Setelah itu, diktator Libya menambah pasukan untuk masuk ke wilayah Chad hingga 11.000 orang. Ouadi Doum juga disiapkan kembali untuk jadi baris depan penyerangan besar. Pesawat tempur, tank, artileri dan 5.000 personel disiapkan di pangkalan ini. Mereka percaya diri, besok akan menghancurkan pasukannya Hissene.

Di luar dugaan, 2.000 pasukan Chad dibawah komando Hassan Djamous melakukan inisiatif duluan. Ia menggerakkan pasukan dan Toyota-nya melewati perbatasan Libya, maju 320 km ke Ouadi Doum. Tengah malam, pasukan Gaddafi dikejutkan oleh sederet ledakan.

Toyota Land Cruiser pickup

Serangan tidak disangka ini, bahkan dunia pun tidak memperkirakan, berlangsung agak berat sebelah. Bukan karena jumlah pasukan atau peralataan. Tapi karena yang satu benar-benar tidak siap. Jet tempur masih terparkir rapi, pilotnya tidur. Penjaga pangkalan bahkan mengira yang datang adalah pasukan kawan. Hassan Djamous dan tentaranya seperti sedang berada di taman bermain. 

Saat matahari terbit, hasilnya jelas. 30 pesawat tempur Libya hancur tanpa sempat tinggal landas. Enam kendaraan angkut lapis baja luluh lantak, 70 unit tank berantakan. Kekuatan angkatan bersenjata Libya pun punah lebih dari setengahnya. Serangan ini memaksa Gaddafi untuk setuju gencatan senjata. Tidak lama perang Libya-Chad pun usai.

Dunia lalu mengenang perang yang unik ini sebagai ‘The Toyota War’. 

Diselesaikan Oleh Hilux

Tidak ada yang menyangka, Chad, dengan kekuatan seadanya plus 400 unit kendaraan Toyota Land Cruiser, juga beberapa Hilux, sukses mengamputasi kekuatan yang 10 kali lebih besar. Kejadian ini juga membukakan mata, betapa sebuah Toyota pikap bisa diandalkan untuk kegiatan apapun.

Yang lebih perih, saat Muammar Gaddafi digulingkan oleh rakyatnya dan ditembak mati menggunakan pistolnya sendiri. Jasadnya dibawa di bak Toyota Hilux. Pedih.

Barisan Toyota Land Cruiser Bakal Meriahkan Off-Road Day di Jerman

Siapa sangka jika penggemar SUV legendaris dari Toyota yakni Land Cruiser di benua Eropa jumlahnya cukup banyak. Buktinya, event istimewa khusus bagi para pecinta Toyota Land Cruiser (TLC) pun akan segera dihelat di kota Cologne, Jerman pada 6 Mei akhir pekan ini.

Beragam model Land Cruiser yang telah diproduksi Toyota sepanjang lebih dari 70 tahun bakal hadir dalam event yang digagas oleh Toyota Collection. Tak hanya dari seantero Jerman, tapi juga dari berbagai negara lainnya.

Dengan silsilah keturunan lebih dari 7 generasi selama 7 dekade, tentu dapat anda bayangkan betapa banyaknya varian model yang ada.

Dari Gunung Fuji, Land Cruiser Jadi Penakluk Dunia

Ihwal kelahiran Land Cruiser bermula dari prototype kendaraan ringan serbaguna yang sukses diuji coba di Gunung Fuji pada tahun 1951.

Versi produksi pun dibuat dan diberli label Toyota BJ. Penjualan pada tiga tahun pertama pun laris manis. Tak hanya hadir dalam versi sipil untuk konsumen umum, namun juga dibuat dalam berbagai versi pesanan khusus.

Ketangguhannya sebagai penjelajah jalan raya maupun off-road pun membuatnya mendapat julukan “Land Cruiser”.

Generasi berikutnya yakni J20 pun sukses. Namun tentu saja tak selegendaris dan sepopuler generasi J40 yang lahir di era tahun ’60-an. Mobil berpenggerak 4×4 ini menjadi tolok ukur rancang bangun kendaraan SUV dunia pada eranya selama beberapa dekade.

Pada event Off-Road Day di Jerman akhir pekan ini, bakal hadir pula model Land Cruiser dari generasi J50, J60 dan J70. Demikian pula dengan generasi J80 dan J100, evolusi era modern dari Toyota Land Cruiser.

Land Cruiser generasi J200 yang butuh waktu 15 tahun untuk dapat berevolusi hingga versi terbaru yakni generasi J300 pun bakal turut meramaikan acara ini.

Selain varian model TLC, sejumlah model SUV Toyota lainnya seperti Hilux, 4Runner hingga Mega Cruiser juga akan tampil. Nah, kita nantikan seperti apa kemeriahan dari para fans Toyota Land Cruiser yang bakal berkumpul di Jerman akhir pekan ini.