Mobil Listrik Afeela 1 Akhirnya Segera Diproduksi

Setelah melalui penantian cukup panjang, mobil listrik Afeela 1 akhirnya bakal segera diproduksi. Saat ini pihak Sony Honda Mobility sudah mulai melakukan persiapan tahap pra-produksi di fasilitas manufaktur East Liberty yang berlokasi di Ohio, AS.

Para konsumen yang sudah lama menanti kabar Afeela 1 akhirnya kini bisa lebih tenang. Buah dari kemitraan bersama antara Sony dan Honda tersebut proses produksinya akan segera terealisasi.

Menanti Sejak 2023

Sejak tampil perdana dalam event Consumer Electronics Show (CES) di Las Vegas pada tahun 2023, mobil bervisi masa depan ini mengalami proses riset dan pengembangan teknologi yang cukup panjang serta berliku.

Mulai dari sistem pengendaran semi otonom dan ADAS, baterai mutakhir hingga teknologi multimedia yang terintegrasi dengan fitur game konsol PS5 jadi daya tarik pada Afeela 1.

Ditambah lagi kemasan desain eksterior dan interiornya yang bergaya mobil perkotaan masa depan. Banyak yang kepincut dan siap memesan Afeela 1. Hanya saja banyak yang sangsi karena belum ada kepastian kapan Afeela 1 bakal mulai diproduksi.

Nah, kini Sony Honda Mobility sudah mulai membuka daftar pemesanan mobil listrik ini. Cukup dengan uang panjar (DP) pre-booking sebesar $200 yang bisa diuangkan kembali jika ada pembatalan.

Ada dua varian yang ditawarkan yakni Origin dengan label harga mulai dari $89.900 (Rp 1,43 miliar), dan Signature, harganya mulai dari $102.900 (Rp 1,78 miliar). Untuk ukuran mobil listrik sekelas Vinfast VF8, label harga di atas Rp 1 miliaran tentu bagi sebagian besar konsumen terbilang mahal. Label harga Vinfast VF8 bahkan hanya separuh dari Afeela 1 Origin yakni sekira $47.000.

Meskipun sudah siap diproduksi, pemesan harus sabar menanti hingga unit pesanan mereka mulai dikirim paling cepat pertengahan tahun 2026. Bahkan dikatakan jika yang akan diproduksi lebih dahulu adalah varian yang lebih mahal yakni Signature. Bagi yang berminat pada varian standar Origin tentu harus lebih banyak bersabar hingga unit pesanan selesai diproduksi pada tahun 2027.

Fitur Memikat

Karena varian yang akan diproduksi lebih dulu adalah Signature, maka kami pun penasaran seperti apa ragam konten yang dibekalkan.

Dari segi performa, Afeela 1 varian Signature dibekali dua motor elektrik berpenggerak all-wheel drive (AWD) beroutput 241-hp.

Untuk baterainya berkapasitas daya 91 kWh dengan estimasi jarak jelajah maksimum 480 km. Sistem pengisian daya baterai sudah dilengkapi soket NACS untuk SPKLU jenis Supercharger dari Tesla dengan output daya maksimum 150 kW.

Fitur yang dibekalkan pada kabin meliputi layar digital untuk sistem multimedia bagi penumpang depan maupun belakang. Juga terdapat kamera pemantau di dashboard dan fitur game konsol built-in PS5.

Sistem tata suara digadang menggunakan versi 3D Sounds lansiran Sony yang berkualitas suara audiophile. Anda dijamin bagai sedang bersantai mendengarkan alunan musik di ruang pribadi dengan sistem audio super premium!

Sebagai mobil listrik dengan visi mobilitas cerdas, sistem bantu berkendara terpadu Advanced Driver Assistance Systems (ADAS) yang dibekalkan tentu sangat mutakhir.

Afeela 1 dibekali 40 sensor (kamera, lidar, radar, dan sensor sonar ultrasonic) untuk menunjang kinerja sistem ADAS. Teknologi canggih AI juga jadi bagian dari sistem pendukung pada Afeela 1. Bahkan digadang chip ECU yang dibekalkan mampu melakukan prosedur operasi secara simultan hingga 800 trilyun per detik!

Afeela 1 memang bukan mobil listrik untuk kaum mendang mending. Teknologi yang dibekalkan memang sangat canggih dan mutakhir. Mungkin Afeela 1 adalah gambaran sebuah mobil listrik yang sangat ideal… tentu saja harganya tak akan murah.

 

Toyota Sienta Modular Juno Tampil Atraktif dan Modern, Kapan Masuk ke Indonesia?

Toyota Sienta Modular Juno resmi diperkenalkan di Jepang. MPV yang punya ciri khas pintu geser (sliding door) kini telah masuk ke merupakan generasi ketiga.

Nah, seberapa banyak perubahan desain dan teknologi yang kini diusung oleh Sienta?

Upgrade Fitur Teknologi

Semua varian Toyota Sienta Modular Juno kini dilengkapi rem parkir elektronik, termasuk pula fungsi Auto Hold yang dapat difungsikan sesuai keinginan dan kebutuhan pengemudi.

Sistem bantu berkendara terpadu ADAS Toyota Safety Sense juga mengalami upgrade fitur. Pada semua varian Sienta kini dilengkapi Adaptive Cruise Control dengan fungsi all-speed follow. Fitur canggih Proactive Driving Assist (PDA) juga dibekalkan pada semua varian Toyota Sienta. Tak hanya itu, varian entry level kini juga sudah dilengkapi fitur kontrol AC otomatis.

Hybrid Atau Non-hybrid?

Pada sektor performa, ada dua pilihan mesin, yakni hybrid dan non-hybrid. Versi non-hybrid dibekali mesin bensin empat silinder 1,5 liter naturally-aspirated. Mesin berkode M15A-FKS ini output tenaganya 118 HP dengan torsi 145 Nm. Transmisinya jenis Direct Shift-CVT.

Versi hybrid Toyota Sienta Modular Juno menggunakan mesin empat silinder 1,5 liter berkode M15A-FXE yang dipadukan dengan motor elektrik hybrid. Ada dua varian yakni penggerak roda depan (motor listrik tunggal) dan All Wheel Drive (AWD) dengan motor listrik ganda. Kedua varian sistem penggerak menggunakan transmisi E-CVT.

Performa mesinnya saja bertenaga 90 HP dengan torsi 120 Nm. Sedangkan motor listrik hybrid 1NM yang dibekalkan di depan berdaya 59 kW (79 HP) dengan torsi puncak 141 Nm.

Untuk varian berpenggerak AWD, pada gardan belakang terdapat tambahan motor listrik 1MM berdaya 2,2 kW (3 HP) dengan torsi puncak 44 Nm.

Juno Dari Modellista

Selain mengalami upgrade dan perubahan, Sienta kini punya varian baru yakni Juno. Ini bukan varian biasa, tapi konsepnya modular yang dikembangkan bersama produsen parts aftermarket Modellista.

Juno berbasis dari varian Z yang dilengkapi mesin hybrid. Tersedia opsi penggerak roda depan maupun All Wheel Drive (AWD).

Ciri khas paling mencolok pada Juno yakni kabinnya model two-seater alias hanya memuat dua penumpang. Sedangkan kabin belakang menggunakan sistem modular, sehingga dapat dirubah sesuai modul konfigurasi yang diinginkan.

Pada kabin belakang terdapat panel yang disebut “Juno locks” yang fungsinya sebagai konektor “modul furniture” untuk menciptakan konfigurasi ruang kabin yang berbeda.

Tersedia beragam modul dengan konfigurasi gaya dan fungsi berbeda yang dapat dipilih sesuai selera serta kebutuhan konsumen. Beragam modul tersebut dapat disusun dan dikombinasikan menjadi beraneka ragam fungsi. Mulai dari ruang kafe, ruang tidur, ruang kerja, hingga ruang relaksasi. TInggal pilih mau kombinasi gaya yang seperti apa.

Konsumen pun dapat bebas memilih untuk membeli modul secara terpisah atau dalam bentuk paket satu set.

Tersedia empat paket yang dapat dipilih dengan harga yang bervariasi: Chill (165.000 yen), Refresh (220.000 yen), Focus (231.000 yen) dan Comfort (330.000 yen).

Konsumen juga bisa membeli modul secara terpisah dengan harga mulai dari 20.900 hingga 72.600 yen. Lebih kurang sekira Rp 2,3 juta hingga Rp 8 juta. Harga modulnya cukup terjangkau juga ternyata baik secara paket maupun terpisah.

Nah, Itu baru harga modulnya saja. Harga unit mobilnya berkisar 3.654.200 yen hingga 3.852.200 yen (Rp 405 juta sampai Rp 427 juta).

Popularitas Sienta di Indonesia

Sayang sekali Toyota Sienta saat ini sudah tak lagi beredar di Indonesia. PT Toyota Astra Motor (TAM) memboyong Sienta ke Tanah Air pertamakali pada April 2016 di ajang pameran Indonesia International Motor Show (IIMS).

Harga resminya pun diumumkan pada Juni 2016 dengan kisaran harga Rp 230 juta – Rp295 juta pada saat itu. Selain itu, Sienta yang dipasarkan di Indonesia sudah diproduksi lokal oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang, Jawa Barat.

Saat awal kehadiran Toyota Sienta, animo masyarakat Indonesia sangat positif. Sienta langsung jadi trend dan laris manis. Bahkan angka penjualannya (secara wholesales) sempat menyentuh 17.931 unit berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

Hanya saja nasib MPV pintu geser ini tak begitu mulus. Kondisi perekonomian nasional yang melemah dan daya beli konsumen yang terus menurun drastis akibat pandemi selama beberapa tahun, Toyota Sienta akhirnya stop produksi di Indonesia sejak tahun 2023.

Sejak 2016 hingga 2023, sebanyak 73 ribu unit Sienta telah diproduksi di pabrik Karawang. Sebanyak 32.500 unit di antaranya diekspor ke sejumlah negara di Asia Tenggara.

Dengan munculnya generasi baru ini, akankah Toyota Sienta bakal kembali hadir di Indonesia?

Haval Jolion Ultra HEV, Bintang Baru GWM di IIMS 2025

Sebagai bukti komitmen Great Wall Motor Indonesia (GWM) dalam menjawab kebutuhan konsumen Indonesia akan kendaraan NEV yang terjangkau, Haval Jolion Ultra HEV diperkenalkan di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025.

Seperti yang telah diketahui, Haval Jolion HEV sendiri telah memiliki performa hybrid dan tingkat efisiensi yang baik. Maka kini Haval Jolion Ultra HEV mendapat tambahan fitur teknologi keselamatan Advanced Driver Assistance Systems (ADAS) yang terlengkap di kelasnya.

Menjawab permintaan konsumen

“Partisipasi perdana kami di IIMS 2025 merupakan momen luar biasa di awal tahun 2025. Inchcape bersama dengan GWM Indonesia mendengarkan pendapat konsumen Indonesia, agar bisa memberikan kendaraan NEV yang tepat,” kata Khoo Shao Tze, President Director Inchcape Indonesia.

Menjawab permintaan konsumen Indonesia, Haval Jolion Ultra HEV kini hadir dengan fitur teknologi ADAS komprehensif dan terlengkap di kelasnya. Dengan 20 fitur ADAS Intelligent Drive Level 2, Haval Jolion Ultra menawarkan pengalaman berkendara yang lebih pintar, dan responsif.

Empat fitur eksklusif

Terdapat juga empat fitur eksklusif di kelasnya yang semakin meningkatkan kenyamanan dan keselamatan. Di antaranya ada Intelligent Cruise Assist (ICA) yang secara pintar menyesuaikan kecepatan, dengan kendaraan di depan sekaligus menjaga posisi di jalur. Smart Turning secara otomatis mengatur akselerasi, saat melewati tikungan agar tetap stabil.

Lane Center Keeping (LCK) membantu kendaraan tetap berada di tengah jalur, termasuk di jalan menikung. Sedangkan Smart Evade membantu menghindari kendaraan besar, dengan menyesuaikan posisi jika jarak terlalu dekat.

Fitur-fitur lainnya seperti Forward Collision Warning (FCW) dan Automated Emergency Braking (AEB) berfungsi untuk mencegah tabrakan dengan pejalan kaki maupun pesepeda. Keselamatan semakin terjaga, berkat AEB-Junction Assist yang melindungi saat melintasi persimpangan. Rear Cross Traffic Alert & Braking dan Rear Collision Warning juga meningkatkan keselamatan saat bermanuver mundur.

Haval Jolion Ultra juga menghadirkan pengalaman berkendara lebih nyaman di jalan tol berkat fitur ADAS. Traffic Jam Assist yang fungsional saat di tengah kemacetan, serta Adaptive Cruise Control (ACC), Lane Keeping Assist (LKA), dan Lane Change Assist (LCA), memastikan perjalanan lebih tenang dan praktis.

Untuk Blind Spot Detection (BSD) dan Windscreen Heads-Up Display (HUD), membantu pengendara untuk tetap fokus ketika di perjalanan. Teknologi 360 View System pada 12,3” Multi-Touch Infotainment Screen, memudahkan pengemudi saat manuver di alanan sempit, maupun ketika parkir.

Harga spesial buat 100 konsumen pertama

“Dengan berbagai fitur ADAS yang lengkap dan teknologi premium, Haval Jolion Ultra HEV menjadi pilihan tepat bagi konsumen yang mengutamakan keselamatan dan kenyamanan,” imbuh Constantinus Herlijoso, Director Planning, Product Development, Logistic, and Aftersales of GWM Indonesia

GWM Indonesia menawarkan Haval Jolion Ultra di harga Rp 418 juta. Dengan promo harga spesial di Rp 405 juta, hanya untuk 100 pembeli pertama saja.

Neta V-II dilengkapi fitur ADAS yang lengkap

Bedah Kemampuan ADAS di Neta V-II

Neta V-II jadi produk baru yang diperkenalkan di Indonesia. Sudah dirakit lokal pula oleh Neta Auto, di Bekasi. Salah satu kemampuan V-II yang dikedepankan oleh produsen mobil Tiongkok ini adalah ADAS.

ADAS atau Advance Driver Assitance System, pasti bukan barang baru. Sekarang hampir semua mobil punya. Namun jadi menarik kalau akhirnya dipasangkan pada mobil yang rentang harganya Rp 200-300 juta. Untuk informasi, harga V-II adalah Rp 299 juta (OTR Jakarta).

Lalu apa saja isi paket ADAS di Neta V-II? Tercatat ada sembilan kemampuan yang dipasang. Selengkapnya bisa dilihat di bawah.

ADAS pada Neta V-II sangat lengkap

Forward Collision Warning (FCW)

Bukan barang baru juga. Tapi kehadiran FCW membantu meningkatkan kewaspadaan saat berkendara. Fitur ini akan mendeteksi benda yang berpotensi menabrak atau ditabrak di depan mobil. Kemudian mengeluarkan peringatan suara.

Automatic Emergency Braking (AEB)

Ini fitur paling menyebalkan dalam sebuah ADAS. Apapun mobilnya. Dengan AEB, mobil bisa mengerem sendiri saat sensor mengira tabrakan sangat mungkin terjadi. Masalahnya, lalu lintas di Indonesia jauh dari kata lancar dan segala benda beroda yang ada di jalan raya, berjalan berdempetan. Paham, kan?

Front Vehicle Start Alert (FSA)

Nah ini sangat diperlukan. Kami acungi jempol untuk Neta V-II yang menghadirkan fitur ini. Contoh sederhananya, saat lampu lalu lintas sudah hijaun dan kendaraan di depan mulai bergerak, Anda akan diberikan peringatan untuk jangan lupa ikut maju.

Adaptive Cruise Control

Juga hal yang belakangan ini sudah biasa, terutama di mobil-mobil mahal. Dengan ACC diaktifkan, mobil akan berakselerasi dan deselerasi secara otomatis, mengikuti kendaraan di depannya.

Intelligent Cruise Assist

Jadi bagian dari ACC. Dengan fitur ini Neta V-II bisa membaca dan menjaga jarak dengan mobil di depannya. Dengan begitu, perjalanan bisa lebih santai dan aman. Di Neta V-II, kemampuan ini akan aktif setelah speedometer melewati 60 km/jam.

Traffic Jam Assist (TJA)

Masih bagian dari ACC, ini yang sangat cocok untuk ada di mobil harian. Dengan TJA, mobil akan menjaga jarak, berakselerasi, deselerasi secara otomatis di kondisi lalu lintas padat. Contohnya lalu lintas di jalan tol dalam kota Jakarta, saat jam pulang kantor. Jadi Anda tidak perlu injak pedal gas atau rem, mobilnya yang akan mengerjakan. Bagus untuk mengurangi rasa lelah. Tapi ingat, pengemudi harus tetap waspada. Fitur ACC akan non-aktif saat Anda intervensi dengan menginjak pedal rem.

Lane Departure Warning

Sistem akan mendeteksi kalau tanpa sengaja mobil keluar dari jalur dan memperingatkan pengemudinya.

Emergency Lane Keeping System (ELKS)

Jika lane departure warning diatas diabaikan, maka Neta V-II akan mengkoreksi setir supaya mobil kembali ke jalurnya. Untuk menghindari kedua fitur ini tiba-tiba aktif, nyalakan lampu sein saat pindah jalur. Dengan begitu, mobil paham kalau Anda memang ingin ganti jalur.

High Beam Assist

Pasti sebal kalau ada mobil dari arah berlawanan, atau di belakang yang memakai lampu jauh (high beam). Nah, inilah gunanya HIgh Beam Assist. Saat mendeteksi ada kendaraan di depan, maka otomatis akan ‘pindah’ ke lampu besar biasa. Saat memungkinkan, high beam assist akan bekerja.

Interior Neta V-II

Tapi harap diingat, meski Neta V-II dibekali paket ADAS yang canggih, Anda tetap pegang kendali dan bertanggung jawab sepenuhnya. Kemampuan bantu berkendara ada untuk mengurangi beban pengemudi, bukan mengambil alih.  Selalu waspada saat berkendara dan jangan bergantung pada fitur.

Euro NCAP: Fitur Berkendara Terintegrasi Makin ‘Kebablasan’

Peringkat hasil uji keselamatan berkendara menjadi acuan utama bagi pabrikan otomotif dan konsumen terhadap kualitas sebuah kendaraan. Salah satunya adalah Euro NCAP atau lebih lengkapnya European New Car Assessment Programme. Program penilaian kinerja keselamatan berkendara ini dilakukan pada mobil keluaran terbaru yang akan dipasarkan di Eropa.

Keikutsertaan pabrikan dalam uji keselamatan berkendara Euro NCAP bersifat sukarela. Tak ada sanksi hukum bagi pabrikan jika tidak mengikutinya. Namun jangan harap sebuah mobil dapat dengan mudah dipasarkan di Eropa jika tak mengantongi hasil uji Euro NCAP.

Peringkat yang diberikan oleh Euro NCAP menjadi pertimbangan bagi para konsumen. Sementara bagi pabrikan, makin tinggi peringkatnya maka menjadi prestise sendiri. Peringkat Euro NCAP jadi salah satu modal penting untuk bisa bersaing di pasar otomotif Eropa maupun global.

Bahkan sejumlah negara Uni Eropa dan lembaga otomotif internasional termasuk FIA turut mendukung keberadaan program Euro NCAP.

Teknologi Digital Yang Berisiko

Seiring perkembangan teknologi otomotif yang kian pesat, regulasi dan standarisasi uji keselamatan berkendara pun terus mengalami revisi dan penyesuaian.

Salah satu contohnya teknologi sistem infotaintment dan fitur berkendara terpadu. Layar head unit saat ini tak sekadar menjadi penampil audio visual. Mulai dari sistem GPS, komunikasi hingga kontrol fitur berkendara saat ini terintegrasi pada tampilan layar infotaintment.

Secara perlahan, keberadaan tombol fisik sebagai pengendali fitur berkendara mulai tergantikan. Pihak pabrikan beranggapan dengan absennya tombol fisik, biaya produksi dapat ditekan.

Mobil terbaru seperti lansiran Hyundai, Mercedes-Benz, Tesla, dan Volkswagen Group saat ini lebih mengutamakan sistem digital terpadu. Semua kendali fitur terpusat dan tersaji lengkap dalam tampilan touchscreen di tengah dashboard.

Pengemudi cukup menyentuh ikon menu pada touchscreen untuk mengaktifkan beragam fitur. Bahkan untuk hal yang sepele seperti pengaturan AC.

Sepintas, teknologi digital terpadu ini terkesan praktis. Namun nyatanya tidak demikian. Dengan semakin banyaknya fitur yang ditampilkan pada layar, pengemudi butuh waktu cukup lama hanya untuk mencari ikon fitur yang dibutuhkan dalam menu tampilan layar.

Dengan kendali seluruh fitur terpusat pada touchscreen, maka pandangan mata pengemudi pun akan terpusat pada layar di tengah dashboard. Pengemudi akan sibuk dan berkutat dengan tampilan menu pada touchscreen.

Konsentrasi dan pandangan mata saat berkendara pun akan teralihkan. Hal ini tentunya sangat berisiko menimbulkan kecelakaan lalu lintas.

Regulasi Baru Demi Keselamatan Berkendara

Fenomena trend sistem dan fitur berkendara terpadu yang terpusat pada touchscreen sudah dianggap makin ‘kebablasan’.

Oleh sebab itulah Euro NCAP mulai merumuskan regulasi baru perihal kontrol fitur berkendara. Ratifikasi regulasi tersebut rencananya akan diberlakukan mulai Januari 2026 mendatang. Dalam merumuskan regulasi tersebut, Euro NCAP bekerjasama dengan sejumlah kementerian dan lembaga terkait di Uni Eropa.

Untuk bisa memperoleh peringkat lima bintang, kendaraan harus dilengkapi tombol fisik untuk lampu hazard, klakson, indikator, wiper, dan panggilan darurat (SOS). Jika tidak, maka mobil yang diuji akan mendapat peringkat yang lebih rendah.

“Pemanfaatan touchscreen secara berlebihan pada mobil saat ini cepat atau lambat akan menimbulkan masalah,” papar Matthew Avery, direktur pengembangan strategis di Euro NCAP.

Langkah kebijakan yang dilakukan Euro NCAP patut diapresiasi. Jangan sampai kecanggihan teknologi digital pada mobil justru membahayakan keselamatan pengemudi dan penumpang saat berkendara. Bagaimana menurut Anda, pilih touchscreen atau mengembalikan keberadaan tombol fisik?

 

Keselamatan Berkendara Jadi Menu Utama Bagi ASEAN NCAP

Perkembangan teknologi kendaraan bermotor secara global telah berlangsung tanpa henti. Bisa dikatakan bahwa setiap hari ada saja teknologi baru untuk membuat kendaraan semakin aman dan nyaman saat dikendarai. Tentunya tidak hanya menghasilkan kedua aspek tersebut, namun produsen kendaraan harus menciptakan kendaraan yang juga dapat mendukung keselamatan berkendara.

New Car Assessment Program (NCAP) ialah badan yang memiliki tanggung jawab untuk menginformasikan tingkat keamanan dan keselamatan berkendara dari sebuah kendaraan kepada konsumen. Tujuannya adalah untuk menguji faktor keselamatan mobil baru dan untuk membantu produsen mobil meningkatkan teknologi keselamatan pada produk mereka.

Populasi sepeda motor Asia Tenggara cukup masif

Khusus untuk kawasan Asia Tenggara, maka ada ASEAN NCAP. Badan ini memiliki misi untuk mempromosikan dan meningkatkan standar keselamatan kendaraan dan sistem penilaian di kawasan ASEAN. Faktor penilaian dari ASEAN NCAP meliputi perlindungan penumpang dewasa, perlindungan penumpang anak, dan bantuan keselamatan.

Uniknya, pada ASEAN NCAP ini juga menilai keselamatan pengendara sepeda motor. Sebab, populasi sepeda motor di kawasan Asia Tenggara memang cukup masif. Terkait dengan keselamatan berkendara yang juga melibatkan sepeda motor, maka secara langsung para pelaku industri otomotif juga menyesuaikan sistem dan teknologi yang diterapkan pada produk kendaraannya.

ADAS meningkatkan keselamatan mobil dan jalan raya

Sistem bantuan mengemudi canggih atau Advanced Driver Assistance System (ADAS) yang dipasang di dalam mobil memiliki peran penting dalam keselamatan berkendara dan kinerja sistem ini pun dinilai oleh ASEAN NCAP. Sistem ini juga membantu pengemudi dalam fungsi berkendara dan ketika parkir.

“ADAS meningkatkan keselamatan mobil dan jalan raya. Sebab ADAS terintegrasi dengan sensor dan kamera, untuk mendeteksi rintangan terdekat atau kesalahan pengemudi, dan meresponsnya dengan tepat,” kata En. Ts. Yahaya Ahmad, Technical Leader ASEAN NCAP, di sela acara Vehicle Safety Course 2023/006 yang diadakan di Politeknik APP Jagakarsa, Jakarta (16/03/2023).

Faktor manusia memegang peranan tinggi dalam terjadinya kecelakaan

ADAS dikembangkan untuk mengotomatisasi, mengadaptasi, dan meningkatkan teknologi kendaraan untuk keselamatan dan mengemudi yang lebih baik. ADAS terbukti mengurangi kejadian fatal di jalan dengan meminimalkan kesalahan manusia. Fitur keselamatan ini dirancang untuk menghindari kecelakaan dengan menawarkan teknologi yang memperingatkan pengemudi saat ada potensi risiko, menerapkan perlindungan, dan mengendalikan kendaraan jika diperlukan.

Dalam kesempatan yang sama, diungkapkan bahwa mayoritas terjadinya kecelakaan kendaraan bermotor masih disebabkan oleh faktor manusia. “Faktor manusia memegang peranan tinggi, bahkan mencapai 60 persen. Sedangkan faktor kendaraan hanya ada di tingkat 5 persen, lingkungan 3 persen, dan sisanya ialah irisan dari ketiga faktor tadi,” papar Adrianto Sugiarto Wiyono, selaku ASEAN NCAP Technical Committee.

Vehicle Safety Course merupakan kegiatan yang digelar oleh Malaysian Institute of Road Safety Research (MIROS) dan ASEAN NCAP. Dalam penyelenggaraan yang keenam ini bekerjasama dengan Politeknik APP Jakarta dan PT Karya Fajar Ultima (KyFU).

Kegiatan VSC selalu menyajikan paparan dari berbagai pihak yang peduli terhadap keselamatan, terutama dari para manufaktur kendaraan maupun pembuat peralatan keselamatan. Harapannya, para peserta VSC ini akan mendapatkan informasi yang akurat akan fitur keselamatan kendaraan.

Hyundai SmartSense, Optimalkan Kenyamanan Berkendara

Teknologi kendaraan terkini terasa makin canggih. Salah satunya yang sering kita dengar adalah teknologi Advanced Driver Assistance System atau yang dikenal dengan ADAS. Saat ini beberapa brand besar otomotif pun tengah mengandalkan fitur berkendara super aman ini ke setiap lini kendaraannya. Salah satunya adalah Hyundai. PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menghadirkan teknologi ADAS dengan nama Hyundai SmartSense.

Fitur ini memanfaatkan radar dan sensor yang tertanam di sekitar bodi kendaraan. Hyundai SmartSense diciptakan tidak hanya untuk memprioritaskan keselamatan pengemudi, namun juga keselamatan individu di sekitarnya.

Teknologi Hyundai SmartSense diciptakan sebagai sebuah sistem driver assistant yang siap membantu meningkatkan aspek keselamatan dalam berkendara serta menciptakan perilaku sadar berkendara yang aman. Di samping memberikan sinyal peringatan, fitur ini juga memberikan bantuan kepada pengemudi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Terdapat delapan fitur Hyundai SmartSense yang akan membantu pengemudi dalam berkendara secara aman dan nyaman, di antaranya:

Surround View Monitor (SVM) dan Blind-Spot View Monitor (BVM)

Kedua fitur ini membantu pengemudi melihat area sekeliling dengan menampilkan titik buta pengemudi melalui layar monitor dan panel cluster. SVM menggunakan kamera yang dipasang di seluruh sisi kendaraan untuk memberikan tampilan 360 derajat dari sekitar kendaraan pada layar monitor, untuk memudahkan pengemudi saat memarkir kendaraan atau mengemudi di ruang terbatas. Selanjutnya, BVM memanfaatkan kamera untuk memberikan tampilan pada bagian belakang dan samping kendaraan ketika hendak berpindah jalur.

Blind-Spot Collision-Avoidance Assist (BCA)

Parkir paralel menjadi tantangan tersendiri bagi pengemudi, terutama para pemula. Fitur BCA tentu memberikan rasa tenang kepada pengemudi saat hendak keluar dari parkir parallel. Selain memberikan pantauan titik buta, sistem juga akan memberikan peringatan saat terdeteksi adanya mobil lain yang melintas, serta melakukan pengereman secara otomatis jika diperlukan.

Forward-Collision-Avoidance Assist (FCA)

Fitur ini memiliki fungsi yang dapat membantu menghentikan kendaraan secara otomatis dalam situasi tertentu saat sistem mendeteksi risiko tabrakan dengan kendaraan yang ada di depan melalui kamera depan dan sensor radar.

Rear Cross-Traffic Collision-Avoidance Assist (RCCA)

Jika FCA berfokus pada sektor keselamatan yang datang dari depan, maka RCCA sebaliknya. Fitur ini diciptakan untuk mendeteksi ketika ada objek lain di belakang mobil. Biasanya RCCA diperlukan saat mobil dalam kondisi bergerak mundur, saat keluar parkir atau dari area yang tidak terlihat, sehingga tidak perlu khawatir akan menabrak sebuah objek.

Driver Attention Warning (DAW)

Berkendara dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan rasa lelah dan kantuk. Fitur ini memberikan peringatan ketika tanda-tanda kelalaian pengemudi terdeteksi dan menyarankan pengemudi untuk istirahat jika diperlukan.

Safe Exit Assist (SEA)

SEA berfungsi mendeteksi dan memberikan peringatan ketika ada objek yang melintas dari sisi belakang saat penumpang sedang membuka pintu. Fitur ini hadir untuk meminimalisir kecelakaan yang dapat terjadi akibat kecerobohan penumpang saat keluar dari mobil

Lane Keeping Assist (LKA) dan Lane Following Assist (LFA)

Kedua fitur ini diciptakan untuk membantu kendaraan agar tetap berada di jalurnya melalui informasi secara visual dan audio serta dukungan koreksi pada kemudi. Kedua fitur ini diharapkan dapat membantu mengurangi kecelakaan akibat pengemudi keluar jalur atau mengalami kelelahan saat berkendara jarak jauh.

Smart Cruise Control with Stop & Go Function (SCC w/ S&G)

Fitur ini memungkinkan mobil untuk mempertahankan jarak yang ditentukan dari kendaraan depan dan secara otomatis menyesuaikan kecepatan ke batas yang telah ditentukan. Fitur ini juga membantu mengurangi kelelahan pengemudi selama perjalanan jarak jauh dan dapat membantu mengurangi resiko kecelakaan, serta memberikan kenyamanan dan kemudahan dalam berkendara di jalan tol atau jalan bebas hambatan.

Itulah delapan fitur penting yang siap digunakan untuk kenyamanana berkendara. Meski begitu, perlu diingat bahwa semua fitur yang disebutkan di atas pada dasarnya diciptakan untuk membantu berkendara dalam kondisi yang aman, bukan memungkinkan kendaraan untuk menjalankan fungsi self-driving.

Usahakan pula untuk mengatur kecepatan dalam berkendara. Berkendara dalam kecepatan yang tinggi meningkatkan risiko terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jangan lupa untuk selalu mengenakan sabuk pengaman dan jangan menggunakan ponsel saat berkendara. Selamat berkendara!