BMW XM Label Red Siap Taklukkan Pikes Peak Hill Climb 2023

Masih beberapa bulan lagi menjelang dimulainya balap Pikes Peak International Hill Climb tahun ini. Event yang kali ini merupakan penyelenggaraan ke-101. Tercatat sebanyak 74 starter yang akan mencoba menaklukkan trek Pikes Peak pada 25 Juni 2023 mendatang. Salah satunya adalah BMW XM Label Red.

Trek berliku Pikes Peak yang menantang dan ekstrem akan menjadi ajang unjuk kemampuan bagi SUV plug-in hybrid paling perkasa dari BMW ini. Tak tanggung-tanggung, aksi XM Label Red di Pikes Peak akan dipiloti oleh Matt Mullins, chief driving instructor BMW Performance Driving School.

Pintu mobil Mullins nantinya akan dilabeli nomor start 735, sama dengan performa mesin Label Red yang di angka 735 HP. Sungguh hal yang sangat kebetulan.

Penonton Tidak Peduli

Pada dasarnya, para penonton balap Pikes Peak tak akan peduli apakah mobil yang berlaga menggunakan motor listrik, mesin turbo atau plug-in hybrid sekalipun. Karena hanya mobil perkasa saja yang mampu melibas 156 tikungan dengan kecepatan sangat tinggi di trek menanjak nan ekstrem sepanjang 19,8 km.

Versi standard XM (non-Label Red) memiliki output tenaga maksimum 644 horsepower dengan torsi 750 Nm. Ya, itu adalah racikan bawaan pabrik dari BMW M-Division yang membuat mobil seharga $159.995 ini menyandang emblem “M”.

Versi XM racikan M-Technik paling perkasa

Mobil dengan garis striping warna merah yang label harganya mulai dari $185.995 ini pun dibuat dalam jumlah yang sangat terbatas.

Masih belum dapat dipastikan apakah Mullins bakal mengandalkan performa ‘standard’ XM Label Red yang bertenaga 735 HP dengan torsi 1.000 Nm. Ataukah tim engineer BMW M masih akan menguras lagi setup performa XM Label Red?

Apakah BMW XM Label Red bakal mencapai garis finish yang berada di ketinggian 4.282,4 meter di atas permukaan laut? Kita tunggu kabarnya. Kami juga penasaran. 

Inilah BMW M3 Touring Supersport Wagon Racikan AC Schnitzer

Mobil wagon yang identik sebagai mobil harian dan rekreasi keluarga telah mengalami perubahan trend dan fungsi. Hadirnya genre sport wagon telah menggeser makna ‘rekreasi’ dari piknik menjadi ‘rekreasi adrenalin’ mengejar top speed. Salah satunya adalah BMW M3 Touring.

BMW M3 Touring (G81). Versi wagon dari M3 Sedan (G80) ini bagaikan mobil yang bisa mengajak  keluarga merasakan adrenalin.

Jika Anda ingin tampil beda dari versi standard BMW M-Technik, mungkin BMW M3 Touring (G81) racikan AC Schnitzer akan membuat anda tergiur.

Tuner spesialis mobil BMW dari Munich, Jerman ini meracik ulang BMW M3 Touring (G81) menjadi sebuah supersports wagon.

Tampilan AC Schnitzer

Tampilan eksterior adalah yang pertamakali dilihat dari mobil anda. AC Schnitzer pun mengimbuhkan seperangkat body kit serat karbon khusus pada body BMW M3 Touring (G81).

Tak ubahnya seperti pada M3 Sedan racikan mereka yang telah lebih dulu muncul. Body kit pada M3 versi wagon ini tak hanya berguna untuk meningkatkan gaya aerodinamika, namun juga ketampanan mobil.

Di depan tersemat grille, bumper, kap mesin hingga sirip splitter depan model sport. Side skirt, sirip diffuser pada bagian bawah bumper belakang tak luput dari sentuhan. Pada pintu bagasi tersemat identitas berupa emblem AC SCHNITZER.

Alunan aransemen nada baru dari mesin 6-silinder sport wagon ini dihasilkan oleh seperangkat sistem exhaust freeflow. Knalpot khusus ini sekaligus menjadi pendongkrak performa.

Interior pun tak luput dari perubahan. Dibandingkan M3 versi standard, AC Schnitzer menyematkan paddle shift aluminium berukuran lebih besar. Nuansa aluminium pun merambah pada pedal hingga panel kontrol iDrive.

Gubahan Performa 

Dalam kondisi standard, mesin 6-silinder TwinPower Turbo 3.0-liter M3 Touring menghasilkan tenaga 503 HP dengan torsi maksimum 650 Nm.

Namun dengan sentuhan paket performa dari AC Schintzer, tenaganya naik menjadi 590 HP. Torsi maksimumnya terkoreksi menjadi 750 Nm.

Masih belum cukup? Mobil bisa di-tuning lebih lanjut ke Stage II. Tenaga mesin dipompa lagi hingga menjadi 610 HP. Sementara untuk puntiran torsi maksimum tetap 750 Nm. Tentunya konsumsi BBM tak lagi menggunakan oktan 92 atau 95, tapi oktan RON 98 alias bensin Turbo.

Tak perlu khawatir soal jaminan perawatan mesin. Paket upgrade performa tersebut mendapat garansi selama 36 bulan dari AC Schnitzer.

Tak ada ubahan pada sistem penggerak all-wheel drive BMW xDrive. Genggam erat-erat setir sport khusus dari AC Schnitzer dan nikmati sensasi menembus angka 100 km/jam hanya dalam 3.6 detik. Segesit BMW 8-Series M850i xDrive Coupe, Alpina B6 xDrive Grand Coupe dan sedan Alpina B7 xDrive.

Untuk menunjang performa yang melonjak drastis, sasis dan suspensi tak luput dari setting ulang. Kaki-kaki dan body kekar M3 Touring ditopang dengan velg 20-inci yang tersedia dalam dua model.

Opsi pertama yakni velg forged AC3 dan yang kedua yakni velg light-alloy AC1. Kedua variant velg dibalut dengan ban 285/30 R 20 (depan) dan 295/30 R 20 (belakang).

Ingin tahu berapa dana yang harus dirogoh dari kocek anda? Rincian biaya untuk racikan AC Schnitzer ini bergantung pada daftar paket yang anda pilih pada situs resminya.

 

 

BMW M Hybrid V8 Balap Perdana Di Seri Rolex 24 Hours of Daytona

BMW M, label nama yang identik dengan mobil high performance dan sirkuit balap. Mulai dari balap World Touring Car Championship (WTCC) hingga DTM. Balap ketahanan hingga Formula 1. Kini, setelah melewati serangkaian uji coba sirkuit, mobil balap BMW M Hybrid V8 pun melangsungkan laga perdananya akhir pekan ini.

Pada kejuaraan balap ketahanan Rolex 24 Hours of Daytona tersebut BMW M Hybrid V8 berlaga di kelas Grand Touring Prototype (GTP) IMSA (The International Motor Sports Association). Dua unit mobil balap BMW M Hybrid V8 dari tim balap BMW M Team Rahal Letterman Lanigan (RLL) Racing akan berpacu selama 24 jam.

Mobil No.24 akan start dari posisi 7 dipiloti pembalap asal Austria, Philipp Eng sebagai starter. Eng akan bergantian dengan Augusto Farfus (Brazil) dan Marco Wittmann (Jerman).

Sementara pembalap asal Inggris, Nick Yelloly pada mobil No.25 start dari posisi 8. Nick Yelloly akan bergantian dengan Connor De Philippi (AS) dan Sheldon van der Linde (Afrika Selatan). Pmebalap debutan asal AS, Colton Herta akan memiloti kedua mobil secara bergantian.

Moment “Comeback” BMW Di Balap Ketahanan

BMW terjun kembali ke kancah balap ketahanan setelah hiatus selama beberapa tahun. Kesuksesan BMW di balap ketahanan mobil prototype terakhir kali diraih pada musim balap 1999.

Saat itu, BMW V12 LMR berhasil merajai dua ajang balap legendaris dan bergengsi, 24 Hours of Le Mans dan 12 Hours of Sebring.

Musim ini BMW menargetkan pencapaian yang jauh lebih baik dengan mobil balap M Hybrid V8. Terlebih lagi ada kerjasama dengan Dallara yang merupakan spesialis sasis mobil balap.

Harus diakui, tampilannya tak hanya sangat keren. M Hybrid V8 mengusung beragam aspek teknologi mutakhir yang dimiliki BMW M. Baik dari sektor mesin hingga rancang bangun konstruksinya. BMW seakan-akan tengah membangkitkan kembali mobil balap V12 LMR namun dalam versi yang berbeda.

Sebuah tim engineer pun dibentuk bersama oleh BMW dan Dallara khusus untuk menangani proyek mobil balap LMDh. Mobil BMW M Hybrid V8 ini telah menjalani dua fase perancangan. Ini demi memenuhi standard regulasi mobil balap LMDh berpenggerak sistem hybrid.

Mesin Hybrid V8 P66/3 Andalan Baru BMW

Racikan pada mesin hybrid P66/3 4.0-liter V8 twin-turbo yang diusung mobil ini menghasilkan output tenaga 640 hp dengan torsi maksimum 650 Nm. Dengan perpaduan modul hybrid, tenaga yang dihasilkan mampu mencapai 680 hp. Catatan performa tersebut telah sesuai dengan batasan regulasi yang ditetapkan oleh FIA dan juga IMSA.

Dengan sistem high-pressure direct injection, sistem pelumasan Dry-sump plus batas red line pada 8.200 rpm, mesin P66/3 diharapkan mampu menahan siksaan selama 24 jam.

Bukan Cuma Mobil Balap

“BMW M Hybrid V8 tak hanya sebuah mobil balap. Ini adalah langkah BMW M menuju era elektrifikasi di masa depan. Mobil ini akan membuktikan kemampuan teknologi elektrifikasi dari M Power.” papar Franciscus van Meel, CEO of BMW M GmbH.

Seri kejuaraan IMSA WeatherTech SportsCar Championship musim balap tahun ini akan menjadi pembuktian bagi BMW M. Sekaligus ajang pemanasan menjelang kejuaraan balap ketahanan 24 Hours of LeMans tahun depan.

Apakah mobil ini akan sukses di balap Rolex 24 Hours of Daytona akhir pekan ini? Kita tunggu kabar selanjutnya.

 

 

BMW M3 CS 2024, Makin Kencang Dan Perkasa

Sebuah BMW M3 kekar berotot berwarna ‘Green Goblin’ tengah melesat dengan tampilan yang tak biasa. Munculnya sosok yang diduga sebagai versi ‘Competition Sport’ tesebut menghebohkan para bimmer mania di jagad maya. Ya, tak salah lagi, mobil tersebut adalah BMW M3 CS model 2024.

BMW M3 CS

Bayerische Motoren Werke pun buka suara dan mengamini bahwa 3-Series terbaru racikan M Division ini akan segera dipasarkan.

M3 Dengan Daftar Konten Melimpah

M3 CS

Daftar paket konten fitur yang dibekalkan pada M3 CS terbaru ini jauh lebih lengkap dan memikat dari M3 Competition.

Interior M3 CS 2024

Sepaket jok M Carbon dan tentu saja layar digital Curve Display dengan sistem BMW iDrive 8 pada dasbornya merupakan sebagian saja dari daftar kelengkapan standard pada mobil ini.

Kemasan eksterior pun tak kalah greget. Body kit dan perangkat M Aerodynamic berbahan carbon fiber reinforced plastic (CFRP) membuat mobil ini 40 kg lebih ringan dari variant M3 lainnya.

Warna opsional baru pun dibuat khusus untuk model M3 CS yakni BMW Individual Signal Green dan Frozen White Metallic. Anda dapat memilih salah satu diantaranya tanpa biaya tambahan.

Body nan kekar berotot ditopang velg standard 19-inci (depan) dan 20-inci (belakang) yang dikemas dengan pilihan warna Gold Bronze atau Matte Black.

Jika tak menginginkan ban standard, konsumen dapat memilih paket ban high performance opsional Michelin Pilot Sport Cup2 secara gratis.

Selain dilengkapi perangkat rem cakram bawaan M3 Competition xDrive, tersedia paket opsional rem cakram M Carbon Ceramic.

Performa Mesin Makin Perkasa

Di balik bonnetnya terpasang mesin S58 6-silinder segaris 3.0-liter TwinPower Turbo yang sama seperti pada M3 Competition xDrive.

Namun tambahan M Driver’s Package dan sistem exhaust dengan muffler titanium plus set up ulang boost turbo, performa mobil ini pun mengalami peningkatan.

BMW M3 CS 2024

Output tenaga maksimum terdongkrak 40 hp dari 503 hp menjadi 543 hp. Hanya terpaut sedikit dari M4 CSL yang bertenaga 550 hp. Torsi maksimum tetap di angka 649 Nm, sama seperti M3 Competition.

Transmisi automatic 8-speed M Steptronic dipadukan dengan sistem penggerak all-wheel drive BMW M xDrive sebagai penyalur torsi dan tenaga ke seluruh roda. Dengan performa yang dimiliki, M3 CS hanya butuh 3,4 detik untuk melesat hingga 100 km/jam.

Performa yang kian beringas tentu saja diimbangi dengan setup ulang sistem suspensi dan kemudi.

M3 CS dibekali dengan perangkat damper berpengendali elektronik dan anti-roll bar pada sasisnya yang khusus dibuat untuk mobil ini. Selain melakukan setting ulang pada sudut camber roda, M3 CS dibekali dengan poros roda dan gardan kinematic khusus. Sistem penggerak AWD dan stability control pun disetting ulang.

Nah, anda tentu sudah tak sabar lagi ingin mencicipi kedigdayaan M3 CS versi terbaru ini bukan?

Tak perlu menunggu lama, karena BMW M3 CS model 2024 akan segera diproduksi pada Maret tahun ini. Hanya saja, mobil ini akan dibuat dalam jumlah terbatas.

Jika BMW M4 CSL hanya diproduksi sebanyak 1.000 unit, semoga saja M3 CS jumlahnya lebih dari itu.

Harga jualnya? Untuk kawasan Amerika Serikat, label harganya akan berada di angka mulai dari $119.695 atau setara Rp 1,79 miliar.

Harga yang jauh lebih murah $30 ribuan dolar dari M4 CSL yang banderol harganya $139.900 atau sekira Rp 2,1 milyar….dengan performa yang setara.

Anda berminat? Semoga Anda salah satu yang beruntung dapat memilikinya di Indonesia.

 

Alpina B5 GT

Alpina B5 Edisi Terbatas Punya Tenaga 634 HP

Dunia sepertinya tidak akan kekurangan mobil bagus. Bentuk enak dilihat, tenaga besar ruang kabinnya luas dan serba guna. Itu mungkin pas menggambarkan Alpina B5 GT. Mobil edisi terbatas yang akan hadir dalam bentuk station wagon atau sedan. Kami pilih station wagon.

Mesin Alpina B5 GT

Terlepas dari pilihan, yang paling penting adalah, B5 GT punya tenaga dari mesin V8 4,4 liter twin turbocharged, yang dituning ulang oleh tuner resmi BMW ini. Daya 634 hp dan torsi puncak 850 Nm merupakan tenaga terbesar yang pernah keluar dari mesin buatan Alpina. Lebih besar 13 hp dan dan 50 Nm dibanding mesin serupa dalam kondisi standar. Penyalur daya adalah transmisi 8-speed AT.

Alpina station wagon

Untuk mencapai kenaikan daya, Alpina memodifikasi air intake dan intake silencer. Tidak lupa sistem turbo dimodifikasi untuk menghasilkan tekanan (boost) yang lebih kuat, serta modifikasi ECU.

Alpina B5 station wagon

Alpina B5 GT diklaim mampu akselerasi 0-100 dalam waktu 3,4 detik untuk versi sedan. Top speed-nya 330 km/jam. Yang station wagon 3,6 detik, dengan kecepatan puncak 322 km/jam. Untuk menahan laju, B5 GT diberikan rem Brembo dengan disc brake depan ukuran 15,5 inci. Belakangnya 15,7 inci.

Alpina B5

Penampilan luar, Anda tidak akan salah menebak. Produk Alpina selalu punya ciri khas terutama di area pelek. Ukurannya 20 inci dengan desain yang dikenal di kalangan penggemar mobil sebagai Alpina Classic. Warnanya unik, bernama Marron Volciano.

Alpina B5 Sedan

Bicara warna, Alpina B5 GT akan hadir dengan warna eskterior standar biru dan hijau. Namun mereka juga menyediakan deretan warna lain yang bisa dipilih, karena memang tersedia opsi untuk personalisasi. Interior juga tersedia dalam berbagai pilihan material dan bentuk jok. Standarnya tersedia bahan Alcantara.

Jok Alpina

B5 GT hanya akan dibuat sebanyak 250 unit dalam bentuk sedan atau wagon tadi. Harganya di Jerman 145.500 euro untuk versi sedan. Yang station wagon lebih mahal dengan 148.500 euro.

BMW i Vision Dee Concept, Gambaran “Neue Klasse” Masa Depan

Perkembangan teknologi digitalisasi dan elektrifikasi pada industri otomotif dipastikan seiring sejalan. Hal tersebut dibuktikan dengan penampilan mobil konsep BMW i Vision Dee pada event Consumer Electronics Show (CES) di Las Vegas.

BMW i Vision Dee tak sekadar berwujud konsep yang disebut dengan model desain “Neue Klasse” masa depan. Namun mobil ini merupakan integrasi tiga pilar teknologi yakni sirkularitas, elektrifikasi dan digitalisasi.

Label nama “Dee” pada mobil ini tak hanya merepresentasikan pilar digitalisasi, namun ternyata merupakan akronim dari ‘Digital Emotional Experience’.

E-Ink, Skin Digital 32 Warna

Anda pernah melihat mobil dengan efek laburan cat bunglon yang gradasi warnanya dapat berubah jika dilihat dari posisi yang berbeda?

Nah, i Vision Dee lebih canggih lagi. Teknologi E-ink yang diterapkan pada mobil ini merupakan pengembangan tahap lanjut dari konsep BMW iX Flow yang bisa berganti warna. Jika iX Flow hanya berganti hitam dan putih, i Vision Dee bahkan bisa menampilkan 32 warna berbeda!

Warna mobil pun dapat berganti sesuai mood atau warna pakaian yang dikenakan oleh pengemudi. Tak hanya mengandalkan sensor dan kamera untuk mendeteksi warna di sekitar mobil, perubahan warna pun dapat dilakukan via perintah suara.

Teknologi E-Ink memanfaatkan 240 panel yang diimbuhkan pada lapisan body. Panel E-Ink inilah yang nantinya menampilkan beragam warna pada body mobil. Canggih sekali. 

Teknologi Infotaintment Terpadu

Layar digital pada i Vision Dee merupakan pengembangan tahap lanjut dari Curve Display. Jadi, layar digital terintegrasi–lebih tepatnya, tertanam di sepanjang dasbor.

Untuk memudahkan interaksi antara sistem infotaintment dan pengemudi, BMW pun memanfaatkan teknologi perintah suara dan AI.

Informasi berkendara tak hanya ditampilkan pada layar dasbor, namun juga via head-up display (HUD). Bahkan mobil ini juga dilengkapi tampilan layar virtual ‘geser’ ala Metaverse. Selain itu, tampilan HUD virtual ini pun dapat dipancarkan hingga seukuran kaca depan mobil. 

Mulai dari informasi berkendara seperti kecepatan hingga internet dan telepon dapat ditampilkan sesuai kebutuhan dengan perintah suara. Kurang lebihnya mirip seperti pada film Men In Black. Ya, semua akan ber-Metaverse pada waktunya.

Kedepannya, sistem infotaintment canggih pada konsep BMW i Vision Dee ini bukan mustahil akan terintegrasi dengan teknologi pengendaraan otonom yang saat ini tengah dikembangkan oleh BMW.

Berkaitan dengan desain garapan Adrian Van Hooydonk ini begitu kental dengan karakter desain beberapa generasi model 3-Series. Mulai dari headlamp sirkular, desain body yang compact, dan tentunya grille kidney dan lekukan kaca “Hoffmeister kink” pada pilar C yang khas.

Selain itu, pucuk pimpinan BMW AG pun mengaitkan sebutan “Neue Klasse” yang merupakan kata kunci dari BMW 3-Series pada konsep i Vision Dee.

“Kami telah siap menyongsong masa depan, dan BMW i Vision Dee adalah era baru dari Neue Klasse.”, papar Oliver Zipse, CEO BMW AG.

Hmm… apakah ini pertanda bahwa i Vision Dee adalah gambaran dari generasi terbaru “Neue Klasse” yang dengan kata lain adalah generasi terbaru dari model 3-Series?

Ataukah kedepannya 3-Series dan yang seplatform dengannya juga akan mengadopsi teknologi yang terdapat pada i Vision Dee? Jika memang benar, tentu akan diaplikasikan secara bertahap.

 

Prototype BMW X2 M35i Terbaru Diuji Di Kutub Utara

Bosan menguji mobil prototype di jalanan biasa? Mungkin wilayah Arktik di Kutub Utara bisa menjadi pilihan. Dan itulah yang dilakukan BMW untuk calon produk baru mereka, BMW X2 M35i.

Pemilihan lokasi di Kutub Utara tak hanya untuk menguji ketahanan sistem kelistrikan dan mesin pada suhu minus. Padang es yang maha luas dan sangat sepi serta jauh dari gangguan menjadi alasan lain yakni perihal keamanan dan kerahasiaan sesi pengujian.

Tapi tetap ada saja yang pegang kamera di daerah dingin begini. Foto jepretan paparazzi yang diunggah dan beredar di jagad maya pun membuat gempar berbagai forum pecinta BMW maupun media berita.

Meski sekujur body prototype crossover berbody ala coupe tersebut berselubung kamuflase, namun bentuk tampilan depannya masih bisa diterka.

Grille kidney kawat kasa vertikal berukuran besar berwarna hitam diapit oleh headlamp LED yang menyipit ke arah samping. Sementara pada bagian bawah bumper depan terdapat lubang air intake berukuran besar dan melebar.

Siluet body bagian samping dari crossover ini terlihat lebih ramping dengan garis atap yang melandai ke arah belakang. Sementara pada bagian fender terlihat kekar berotot dengan garis body yang tegas.

Pada bagian belakang walau tak terlalu jelas, namun diperkirakan terdapat ubahan pada area lampu dan kaca serta spoiler hingga bumper.

Prototype BMW X2 yang tengah diuji tersebut diprediksi merupakan varian high performance X2 M35i. Tentunya calon model teranyar X2 ini diharapkan bakal dibekali dengan velg M model baru plus kaliper rem berkelir biru. Tak ketinggalan sistem exhaust empat laras ala M Sport.

Interior Dari BMW X1?

Menjepret foto mobil prototype yang tengah diuji secara diam-diam bukanlah hal yang mudah. Dan nyaris mustahil untuk bisa memperoleh gambar area interior. Coba saja…

Nah, karena kabinnya tidak terfoto, interior mobil ini diperkirakan mengusung desain dari X1 model 2023 yang telah mengadopsi dasbor baru dengan Curved Display. Ya, layar digital memanjang dan melengkung yang terdiri dari digital touchscreen infotaintment 10.7 inci dan panel instrument digital 10.25 inci.

Mesin apakah yang nantinya bakal dijejalkan pada BMW X2 M35i model 2024 ini? Pihak pabrikan saat ini masih merahasiakannya.

Namun tak tertutup kemungkinan bakal mengusung opsi mesin 4-silinder 2.0-liter TwinPower Turbo berdaya 241 hp dengan torsi 400 Nm plus transmisi automatic 7-speed dual-clutch. Sistem penggeraknya tentu saja all-wheel drive (AWD). 

Sumber: Carscoops

BMW Seri-3 Facelift Meluncur di Indonesia

BMW Indonesia memperkenalkan penyegaran untuk jagoan pengisi akun keuangannya, BMW Seri-3. Sedan ini diungkap di Jakarta, 02/12/2022. Di pasar global, BMW melakukan facelift atau biasa disebut LCI untuk mobil ini pada bulan Juli lalu.

Apa bedanya? Secara visual, paling kentara perubahan di bagian muka. Bentuk Kidney grill BMW Seri-3 sedikit lebih lebar. Kemudian bemper baru dengan bentuk air dam hexagonal serta lubang angin di pojokan yang membentuk huruf ‘L’ terlihat lebih sporty dan lebar. Desain lampu depan juga berubah. Tidak ada lagi tonjolan di bagian bawah cover lampu. Hasilnya, menurut kami bentuk muka New 3-series ini terlihat lebih rapi dan bersih.

Di belakang, perubahan BMW Seri 3 terbaru ini agak minim dan harus jeli melihatnya. Lampu rem sedikit lebih tipis dibanding sebelumnya. Lagi-lagi bemper terlihat berubah. Kini memiliki garis desain yang lebih tegas. Dipadukan dengan diffuser yang melebar hingga ke rumah lensa reflektor vertikal.

Perubahan Interior Seri-3

Perubahan yang cukup terasa ada di interior BMW Seri-3. Semua terasa lebih high-tech dibanding sebelumnya. Inilah efek dari penggunaan layar besar di dashboard yang bernama BMW Curve Display. Instrument cluster digital 12,3 inci dirancang seolah menjadi satu kesatuan dengan layar multimedia untuk penumpang, yang ukurannya 14,9 inci. Gara-gara layar ini, BMW harus mendesain ulang bentuk ventilasi AC tengah. Yang kini terlihat lebih tipis. Kendali AC dimasukan ke layar di atas. 

Konsol tengah, terlihat lebih bersih. Meski kami kurang yakin dengan cara pengoperasian transmisi. Tadinya masih ada tuas, sekarang ganti bentuk jadi switch. Selebihnya tidak ada yang istimewa. Tatanannya mudah dimengerti dan dioperasikan. Meski, tetap, plastik-plastik di area ini tidak impresif.

Yang lain, kami hanya bisa bilang interiornya khas BMW Seri-3. Material yang digunakan mencerminkan sebuah mobil premium. Kecuali plastik di seputar konsol tengah tadi.

Di balik itu, sistem operasi iDrive terbaru sudah dipakai. New BMW Seri-3 baru kini menggunakan iDrive dengan OS 8. Menurut BMW, akan membuat pengguna lebih familiar karena struktir grafis dan tatanan menu mirip dengan tampilan di layar handphone.

BMW Indonesia menjual sedan ini dalam dua varian utama yaitu BMW 320i dan 330i. Keduanya terbagi lagi dalam beberapa trim yaitu Sport, M Sport dan Dynamic. Detail lengkap akan Anda temukan di artikel selanjutnya.

Sebagai informasi, versi 320i memiliki mesin empat silinder 2,0 liter dengan tenaga 184 hp dan torsi puncak sebesar 250 Nm. BMW 330i juga sama-sama menggunakan empat silinder segaris. Kapasitasnya juga serupa dengan 320i. Tapi tenaga yang dihasilkan lebih besar yaitu, 258 hp, sedangkan torsinya lebih menggugah selera, yakni mencapai 400 Nm.

Anda berminat menebusnya dari dealer BMW? Maka siapkan uang sebesar Rp 1.045 milyar untuk memboyong BMW 320i M Sport, atau dana sebanyak Rp 1,151 milyar guna ditukar dengan satu unit BMW 330i M Sport Pro. Keduanya harga suggested OTR. Impresi lengkapnya ada di bawah ini.