Inilah Bentley Mulliner Batur Convertible Edisi Khusus

Sebuah model drop top edisi terbatas baru saja diluncurkan Bentley. Penggarapan mobil berlabel Batur Convertible ini dilakukan oleh Mulliner, divisi karoseri khusus Bentley di Crewe, Inggris. Sama seperti versi coupe-nya yang debut perdana dua tahun lalu.

Apa yang membedakan Batur Convertible dengan Batur Coupe selain atapnya yang bisa dilipat?

Seindah Danau Batur

Ya, nama mobil ini dicuplik dari danau Batur yang ada di Bali. Tampilan mobil ini pun mempesona.

Seperti saudara convertiblenya yakni Bacalar dan versi Batur Coupe, platform yang digunakan adalah Bentley Continental GTC. Bedanya, kokpit Batur Convertible hanya ada dua tempat duduk.

Mulliner meramu nuansa warna oranye Vermillion Gloss dengan imbuhan warna Satin pada area eksterior. Aksen serat karbon dan garnish Titanium bernuansa Gloss Dark turut disisipkan pada sejumlah panel bodi.

Tampilan bagian depan terlihat identik dengan Batur Coupe. Hanya saja kaca depan Batur Convertible dibuat lebih rendah. Bagian buritan pun dirancang ulang untuk menghasilkan gaya aerodinamika yang sempurna saat atap dalam posisi terlipat.

Di balik headrest terdapat tameng Airbridge. Tak sekadar melindungi bagian belakang kepala penumpang saat atap terlipat. Di balik Airbridge terdapat kompartemen penyimpanan barang. Spoiler belakang minimalis tetap berfungsi sempurna membiaskan aliran udara ke bagian belakang.

Yang membedakan Batur Convertible dari Bacalar adalah atap lipatnya. Atap lipat Bacalar model hardtop, Batur Convertible menggunakan atap lipat soft top dengan mekanisme buka-tutup otomatis.

Kokpit Mobil Sport Tulen

Soal kemasan interior, tak perlu diragukan lagi kualitasnya. Setiap unit yang diproduksi digarap dengan sentuhan personalisasi sesuai pesanan sang pemilik. Hal ini sudah jadi bagian dari layanan khusus yang diberikan oleh Mulliner.

Penggarapan aksen garnish dan kemasan interior dilakukan oleh para spesialis. Contohnya seperti cetakan 3D berwarna rose gold pada panel interior. Ornamen tersebut dikerjakan secara hand made oleh ahli khusus perhiasan emas.

Ya, Bentley menggarap Batur Convertible dengan perlakuan khusus. Tentu saja agar menghasilkan detail yang sangat sempurna.

Pada kokpit hanya tersedia dua tempat duduk yang dipisahkan oleh konsol tengah. 

Disitu, terdapat beragam panel kontrol layaknya mobil balap. Mulai dari kenop transmisi, tombol engine start/stop hingga tombol pengaturan AC dan penghangat kabin.

Selain kenop putra mode berkendara, tombol engine Start/Stop dilapisi emas 18-karat. Demikian pula dengan tombol lainnya, termasuk logo “B” pada setir.

Edisi Terakhir W12

Batur Convertible adalah mobil yang sangat istimewa, maka mesinnya pun istimewa. Bahkan ini adalah salah satu dari mobil terakhir Bentley yang dibekali mesin W12, yang akan segera dipensiunkan. Jadi tak heran jika mesin W12 yang dibekalkan pada Batur Convertible pun digarap secara khusus.

Bentley mempercayakan seorang teknisi khusus untuk merakit secara handmade bongkahan mesin W12 twin-turbo 6.0-liter.

Ayunan keduabelas piston pada ruang bakar memuntahkan tenaga 740 hp dengan torsi maksimum 1.000 Nm! 

Sistem saluran intake direvisi. Intercooler dan turbonya pun telah diupgrade. Sistem ECU berikut software manajemen mesin juga turut dikalibrasi ulang. Sistem saluran knalpot berbahan titanium yang digunakan juga dirancang khusus sesuai karakter mesin dan aerodinamika area kolong sasis dari depan hingga belakang.

Dengan transmisi otomatis 8-speed kopling ganda, top speed diklaim mampu tembus 320 km/jam. Hanya saja tak dibuka berapa catatan waktu akselerasinya.

Soal harga, para petinggi Bentley di Crewe, Inggris tak membuka secara blak-blakan. Namun harga dari mobil yang hanya dibuat sebanyak 16 unit ini diperkirakan tembus lebih dari £2 juta atau sekira Rp 40 miliar!

Sebagai perbandingan, Batur Coupe yang hanya ada 18 unit sedunia dibanderol mulai dari £1.65 juta (Rp 33 miliar). Sedangkan Bacalar yang jumlahnya hanya ada 12 unit, dilabeli mulai £1.5 juta (Rp 31 miliar).

Para calon pemilik Batur Convertible pun diseleksi sangat ketat dan tak semua orang bisa membelinya meskipun uangnya tak berseri. Hanya pelanggan istimewa Bentley saja yang berkesempatan memilikinya.

Mercedes-AMG SL43, Percaya Diri Meski Hanya Empat Silinder

Jika Mercedes-Benz memberi sentuhan pada SL roadster untuk mengusung emblem AMG, pasti tidak akan main-main. Uniknya, langkah Mercedes-Benz kali ini ialah menawarkan pengalaman berkendara sebuah roadster premium dengan harga yang (mungkin) terjangkau. Hasilnya ialah Mercedes-AMG SL43 yang hadir di gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023.

Ada hal yang mungkin mengundang pro dan kontra, tapi Mercedes-Benz menjamin bahwa keputusan tersebut tidak mengurangi kenikmatan mengendarai mobil roadster. Mercedes-AMG SL43 mengusung mesin empat silinder M139 2.0 liter yang bertenaga 381 hp dan punya torsi puncak 480 Nm.

Memang SL43 ini masih ‘tekor’ 100 hp dari SL55, setidaknya mampu berakselerasi 0-100 km/jam dalam tempo 4,8 detik saja. Top speed juga tergolong memukau, yakni 274 km/jam. Mercedes-AMG SL43 didaulat sebagai roadster ‘entry-level’ dari pabrikan asal kota Stuttgart ini dan satu-satunya SL yang berpenggerak roda belakang.  

Seperti layaknya produk Mercedes-AMG lainnya, SL43 juga mendapat sederet kelengkapan yang ada di SL55 maupun SL63. Mulai dari chassis racikan AMG, opsi suspensi adaptif Ride Control, termasuk sistem pengereman komposit. Tak ketinggalan transmisi otomatis 9-speed.

Mercedes-Benz telah lama tidak meluncurkan SL dengan mesin empat silinder, setelah kehadiran 190 SL di era 1950an. Bisa jadi dengan diperkenalkannya SL43 ini, semakin banyak calon konsumen Mercedes-Benz yang dapat memiliki sebuah roadster dengan harga kompetitif. Banderolnya ialah Rp 3,2 milyar (off-the-road).

New BMW X7 Punya Pembaharuan Signifikan

BMW Indonesia kembali membuat standar baru dalam hal kemewahan dengan membuka tahun 2023 dengan meluncurkan Sport Activity Vehicle (SAV) mewah, New BMW X7 yang hadir dengan berbagai peningkatan. New BMW X7 menggabungkan tampilan ekslusif, kedinamisan, kelapangan kabin mewah, dan keserbagunaan yang terdepan di kelasnya.

Direncanakan, tahun ini BMW akan menghadirkan 13 kendaraan terbarunya, di antaranya adalah New BMW X7. Tentunya mobil ini bakal memperkuat BMW di segmen kendaraan mewah. New BMW X7 hadir dengan pembaharuan paling terbesar yang pernah ada di BMW. Penampilannya lebih menonjol, lebih mewah, lebih banyak fitur digital, sekaligus lebih efisien.

Sebagai model BMW X yang terbesar, kemampuannya tetap serbaguna namun tetap anggun di jalan raya dan miliki kemampuan off-road. Modifikasi desainnya menonjolkan eksklusivitas visual model BMW X dengan lebih jelas dan bertujuan untuk mempertegas status BMW X7 terbaru sebagai salah satu model andalan. Sisi depan miliki struktur baru dan berikan desain khas BMW seperti lampu depan kembar dan kidney grille BMW.

Elemen lampu LED horizontal dipasang lebih tinggi di ujung depan. Unit LED yang terletak di bawahnya untuk lampu depan low-beam dan high-beam. Lampu depan LED matriks adaptif baru dengan high beam yang tidak menyilaukan dan distribusi cahaya adaptif kini juga menyediakan fungsionalitas lampu kabut depan secara otomatis. BMW Illuminated kidney hadir sebagai standar dan ‘Iconic Glow’ hadir sebagai opsi di BMW X7 terbaru ini.

Pada bagian belakang, gaya progresif dari unit lampu yang sangat ramping, yang kini memiliki desain dan bentuk tiga dimensi, semakin ditonjolkan. Chrome bar elegan yang menghubungkan unit lampu belakang pada BMW X7 terbungkus dalam penutup kaca yang indah. BMW X7 terbaru di Indonesia hadir dalam trim M Sport. Sebagai tambahan warna eksterior barunya adalah M Brooklyn Grey metallic. Sedangkan velg alloy ringan M berukuran 21 inci semakin menambah kesan sporty.

Kenyamanan ruang di dalam BMW X7 terbaru dapat dinikmati di keseluruhan tiga baris kursi. Baris kedua menampung dua kursi individu yang sangat nyaman dan keseluruhan enam kursi dapat dikonfigurasi personal. Kursi nyaman berpemanas disediakan sebagai standar untuk pengemudi dan penumpang depan.

Upholstery dengan trim Sensafin terbaru merupakan bahan vegan berkualitas tinggi dengan sifat seperti material kulit. Bagian headliner menggunakan Alcantara Anthracite serta Illuminated M Door entry sills dengan desain BMW M juga hadir sebagai standar di BMW X7 xDrive40i M Sport.

Panel instrumen dengan desain baru disertai  BMW Curved Display berukuran ukuran yang lebar. Gear selector lever kini juga diberi desain baru dan mutakhir, serta memiliki finishing CraftedClarity.

Selain fitur automatic climate control dengan lima zona, New BMW X7 juga dilengkapi sunroof panoramic glass Sky Lounge (diterangi oleh unit LED dan terbagi dua zona memberikan kesan lapang), Bowers & Wilkins Diamond Surround Sound System dan Travel & Comfort System yang baru, serta M sport leather steering wheel dengan gearshift paddle.

Mesin bensin enam silinder 3.0 liter generasi terbaru dikembangkan dengan teknologi hybrid ringan 48V modern. Output dari mesin baru adalah 381 hp, sementara torsi puncak dapat mencapai hingga 520 Nm.

Fitur yang paling penting adalah integrasi teknologi hybrid ringan 48V generasi baru. Bentuk elektrifikasi ini terdiri dari generator starter yang terintegrasi ke dalam transmisi dan menyumbangkan output ekstra 9 kW/12 hp dan torsi ekstra 200 Nm.

BMW X7 xDrive40i M Sport ditawarkan dengan Rp. 2.417 milyar (off-the-road) dan akan tersedia di seluruh dealer resmi BMW mulai hari ini (2/2/2023). Mobil ini hadir dengan BMW Service Inclusive, yakni program bebas biaya selama 5 tahun atau 60.000 km dan juga mencakup garansi 36 bulan tanpa batasan jarak tempuh.

Volvo 164, Realisasi Bermain di Segmen Saloon Premium

Di saat banyak pabrikan mobil sedang sibuk sendiri untuk melakukan revolusi model di tahun 1968, Volvo malah berfokus kepada peluncuran produk premiumnya, yakni Volvo 164. Pabrikan asal Swedia ini sebenarnya telah memiliki rencana untuk menggarap produk untuk segmen saloon mewah sejak lama.

Di akhir era 1950an, Volvo pernah mencetuskan konsep mobil saloon berukuran besar yang menggunakan grille vertikal dan mengusung mesin V8. Namun, rencana tersebut tenggelam di tahun 1960 seiring dengan survei yang mengindikasikan bahwa konsumen lebih menginginkan mobil berukuran tidak terlalu besar di masa mendatang, terutama untuk pasar Amerika.

Dengan diluncurkannya Volvo 140-series di tahun 1966, maka Volvo ingin kembali menghidupkan rencana lama, dengan meletakkan mesin 6 silinder di bodi 140-series. Hal ini tentu akan menjadi solusi tepat bagi Volvo untuk menghadirkan mobil yang berukuran sedang, namun tanpa ada kompromi dengan aspek premium.

Jan Wilsgaard, Chief Designer Volvo saat itu, tetap menggunakan struktur chassis milik 140-series dan dipadu dengan konstruksi bagian depan milik ‘Project 358’. Oleh karenanya, bagian fascia pun menggunakan grille model tegak dengan logo Volvo diagonal, layaknya pada kendaraan Volvo pertama kali di tahun 1927.

Chassis milik 140-series pun dipanjangkan sebanyak 10 cm dari kaca depan hingga ujung depan bodi. Hal ini untuk mengakomodir ruang mesin yang luas, sehingga memungkinkan Volvo membenamkan jantung mekanis enam silinder berkapasitas 3.0 liter yang dilengkapi dua karburator Zenith-Stromberg. Mesin dengan kode B30 ini mampu menghasilkan output maksimum 145 hp.

Perusahaan transmisi asal Jerman, ZF, menyuplai transmisi manual 4-speed model ‘remote control’ untuk Volvo 164. Transmisi model ini memungkinkan adanya penggunaan tuas transmisi pendek yang diletakkan di antara jok pengemudi dan penumpang depan.

Aspek kemewahan menjadi salah satu yang ingin ditonjolkan pada Volvo 164. Nuansa interiornya pun harus berbeda dengan 140-series. Mulai dari kain wool yang tebal pada joknya, karpet dasar kabin yang mewah, jok belakang yang amat nyaman untuk dua penumpang dan dilengkapi dengan sandaran tangan di bagian tengah.

Satu tahun setelah peluncurkannya di tahun 1968, balutan material kulit sebagai kelengkapan standar pada interior Volvo 164. Selain itu, lampu depan model halogen dan sandaran kepala pada jok depan pun turut dipasang, tanpa biaya tambahan. Demi bersaing dalam segmen mobil import di pasar otomotif Amerika, Volvo memberikan opsi power window, sliding roof, perangkat ac, dan kaca tinted, pada model 164 ini.

Volvo terus menyempurnakan 164, dengan menawarkan opsi mesin yang dilengkapi dengan sistem injeksi bahan bakar elektronis Bosch D-Jetronic, untuk model 164 E di tahun 1972. Produksi Volvo 164 berakhir di tahun 1975, dan semua unit yang dirakit pada tahun tersebut pun diekspor untuk pasar Amerika. Sebagai penerus 164, Volvo pun melanjutkannya melalui model 264.