Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik: EV Perlu Inovasi Perbankan

Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) menggelar AEML Knowledge Exchange Forum (AKEF) 2024. Forum diskusi lintas industri ini hadir untuk membahas isu-isu penting dalam mendorong percepatan mobilitas listrik di Indonesia. Acara diadakan di Soehanna Hall, Jakarta, pada Kamis (22/8).

Acara bertajuk “Navigating The EV Ecosystem and Financing Innovations in Indonesia” ini dihadiri oleh perwakilan dari lembaga pemerintah, industri swasta, akademisi, mitra pembangunan, dan lembaga keuangan.

Penyelenggaraan AKEF 2024 merujuk kepada fakta penjualan kendaraan listrik di Indonesia yang tumbuh signifikan. Tahun 2022 ke 2023, sebesar 262 persen untuk motor listrik. Dari 17,198 unit menjadi 62,409 unit. Lalu, 43 persen untuk mobil listrik. Yang tadinya 8,562 unit di 2022 menjadi 12,248 unit di 2023.

AEML pun menggandeng IESR dan Grab untuk meluncurkan platform Infomolis.id untuk  mengedukasi publik mengenai mobilitas listrik di Indonesia.

Inovasi Pembiayaan EV

Dalam kegiatan AKEF 2024 terdapat dua diskusi panel. Sesi pertama dengan tema “Inovasi Pembiayaan dan Strategi Investasi untuk Adopsi EV”  dihadiri oleh perwakilan dari International Finance Corporation (IFC), Rocky Mountain Institute (RMI), dan Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI).

Sementara sesi kedua dengan tema “Mitigasi Risiko Finansial dalam Investasi atau Pembiayaan EV” menghadirkan pembicara dari pihak AEML, perusahaan fleets-as-a-service (FaaS) KALISTA, merek kendaraan listrik lokal Electrum, PLN, dan Bank DBS Indonesia.

Disimpulkan, dukungan dari sektor pembiayaan dan perbankan, serta subsidi dan insentif pemerintah, dapat mendorong adopsi kendaraan listrik (EV) di Indonesia. Diperlukan skema pembiayaan inovatif, seperti leasing, obligasi hijau, penyediaan crowdfunding, buy back guarantee. Jangan lupa juga battery as a service (BaaS), untuk meningkatkan aksesibilitas EV dan mengurangi biaya awal.

Portal Edukasi Infomolis.id

AEML berkolaborasi dengan IESR sebagai knowledge partner dan Grab untuk menghadirkan sebuah portal informasi interaktif yaitu Infomolis.id. Portal ini dirancang tidak berbayar sebagai medium penyedia informasi bagi publik mengenai mobilitas listrik di Indonesia.

Penyelenggaraan AKEF 2024, bersama dengan peluncuran Infomolis.id, merupakan bagian dari rangkaian inisiatif Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenkomarves) Republik Indonesia bertajuk Indonesia International Sustainability Forum (ISF). Untuk itu, seluruh hasil diskusi yang terangkum dalam agenda terkait akan dikelola menjadi output dalam pelaksanaan program ISF 2024.

Dannif Danusaputro, Ketua Umum Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik menyebut, AKEF 2024 bertujuan untuk mendorong keterlibatan lebih banyak pihak untuk transisi ke kendaraan listrik yang lebih masif. “Wadah diskusi seperti AKEF 2024 ini diharapkan dapat berkontribusi untuk memberikan masukan yang bermanfaat bagi pemerintah untuk dipertimbangkan dalam pembuatan kebijakan terkait kendaraan listrik di masa mendatang,” jelasnya.

 

 

 

 

Hyundai Inster EV

Resmi, EV Murah Hyundai Dinamai Inster, Meluncur Akhir Bulan Ini

Ini bocoran kedua setelah Hyundai Creta Facelift. Tapi yang ini bersifat rersmi dari Hyundai Global. Perkenalkan, inilah EV Hyundai Inster.

Nama yang aneh untuk sebuah mobil. Konon diambil dari ‘Intimate & Innovative’. Inster adalah jawaban pabrikan Korea Selatan tersebut untuk masifnya pergerakan mobil listrik asal Tiongkok. Alasannya, meskipun harganya belum ada, bisa dipastikan ini adalah EV termurah yang ada di porto folio produk Hyundai.

Kepastian lainnya, EV mungil ini akan diperkenalkan resmi pada akhir bulan Juni 2024 di Busan Auto Show, Korea Selatan.

Inster akan meluncur di Busan, Korea Selatan.

Hyundai Inster berbasis city car Casper yang hanya beredar di Korsel. Kabar hadirnya EV entry level tersebut sebetulnya sudah lama beredar, bahkan Hyundai Motors Indonesia (HMID) sudah memasukan mobil ini dalam rencana pemasaran mereka.

Secara tampilan, berdasarkan teaser yang mereka sebar di media sosial dan situs Hyundai Korea, tidak jauh beda dengan Casper. Lampu depan bulat dengan DRL jadi hal yang dominan di fasia depan. Sementara lampu belakang menganut model pixel-graphic, seperti yang ada di keluarga Ioniq.

Selain itu, berdasarkan spy photo, Inster sepertinya agak lebih panjang dibanding Casper. Kemungkinan untuk mengakomodir baterai yang dipasang di lantai. Jarak tempuhnya, mengutip dari situs Hyundai Korea Selatan bisa mencapai 315 km.

Di luar itu, masih banyak pertanyaan yang berkembang. Kami akan update lagi setelah ada informasi terbaru. Yang pasti, menurut Hyundai, mobil ini akan menjadi standar terkini dalam hal jarak tempuh, teknologi dan fitur keselamatan di kelasnya. Sekaligus memberikan sesuatu yang lebih untuk konsumen. 

Hyundai di Indonesia perlu Capser

Hyundai Casper

Jaringan fast charging Toyota

Toyota Perluas Jaringan Fast Charging Ke Yogyakarta dan Aceh

.Toyota Astra Motor (TAM), memperluas ekosistem kendaraan mobil listrik di Indonesia. Mereka mengumumkan telah menambah jaringan fast charging (UFC, Ultra Fast Charging) berkekuatan 120 kW. Keduanya ada di dealer Toyota Nasmoco di Yogyakarta dan Dunia Barusa di Aceh, mulai beroperasi 15 Desember lalu.

“Sebagai bagian dari inisiatif IT’S TIME FOR EVERYONE, TAM mendukung mobilitas BEV dan PHEV Toyota dengan menyediakan fasilitas charging station,” kata Marketing Director PT TAM, Anton Jimmi Suwandy. “Kehadiran UFC DC 120 kW di Toyota Nasmoco Yogyakarta dan DC 150 kW di dealer Dunia Barusa Aceh, diharapkan dapat mempermudah mobilitas pelanggan di daerah perkotaan. Dan meningkatkan jangkauan mobilitas BEV dan PHEV Toyota untuk perjalanan antar kota, khususnya di wilayah Yogyakarta dan Aceh yang memiliki banyak lokasi wisata.”

Fast charging Toyota Nasmoco

Tahun Depan Makin Banyak

Tersedia masing-masing satu unit Ultra Fast Charging di kedua dealer. Dilengkapi 3 jenis gun charger tipe CCS2, CHAdeMO dan AC Type 2 (22 kW).  Ini dapat dimanfaatkan oleh pelanggan Toyota dan Lexus secara gratis. Peralatan isi ulang baterai BEV dan PHEV Toyota ini memiliki charging duration dari 0–80 persen antara 30–45 menit. UFC Toyota dengan spesifikasi yang sama ada di ASHTA Mal SCBD, Jakarta Selatan. Juga di Rest Area 695A Jombang Tol Trans Jawa.

Selain Yogyakarta, segera dioperasikan juga di Nasmoco Majapahit Semarang. Dan paling lambat di tahun 2024, outlet Toyota di seluruh Indonesia akan memiliki charging spot bersama unit pengisian cepat. 

Untuk menjangkau lebih luas, TAM akan menghadirkan jaringan fast charging 120 kW di beberapa mal kota besar termasuk Jakarta. Bersama AC Charger yang disesuaikan dengan alokasi di mal tersebut. Selain itu, akan ada tambahan unit UFC 120 kW bersama AC Charger 7 kW dan 22 kW di rest area lainnya.

Mobil konsep Toyota Urban SUV

Mobil Konsep Toyota Terbaru Mirip Suzuki eVX, Kok Bisa?

Toyota Eropa mengumumkan kehadiran mobil konsep berpenggerak listrik, Toyota Urban SUV. Ini adalah cikal bakal mobil tinggi untuk penggunaan yang mayhoritas di dalam kita. Bentuknya compact dan tentunya dengan griund clearance tinggi dan kepraktisan yang mumpuni.

Yang menarik, Toyota Urban SUV Concept ini berbasis Suzuki eVX, yang saat ini sedang menjalani proses uji coba jalan raya. Akan ada banyak komponen yang dibagi diantara keduanya. Bukan cuma platform, tapi sampai ke beberapa baagia panel body dan interior. Kenapa bisa begitu? Pertama, Toyota punya saham minoritas di Suzuki. Kedua, model kembar antara kedua pabrikan Jepang itu bukan hal baru. COntoh, Innova Zenix jadi Suzuki Invicto, RAV4 jadi Suzuki Across Suzuki Baleno ganti logo jadi Toyota Starlet dan sebagainya.

Toyota Urban SUV COncept

Tentu, fasia keduanya dibedakan sesuai desain khas masing-masing. Tapi secara dimensi, akan mirip. Toyota mengatakan panjang mobil ini 4.300 mm dengan lebar 1.820 mm. Tingginya 1.620 mm dengan wheelbase 2.700 mm. Dari semuanya, Toyota Urban SUV hanya 20 mm lebih rendah dan sempit. Panjang dan wheelbase-nya identik.

Desain bZ

Secara bentuk Anda akan banyak melihat siluet keluarga Toyota bZ di mobil ini. Terutama bZ Compact SUV Concept yang diperlihatkan tahun lalu. Body dihiasi tekukan bersudut tajam, DRL membentuk sabit serta bempernya terlihat bersih. Fender yang lebar dan postur tinggi membuat mobil terlihat kekar dan gagah, biarpun ini mobil kota.

Yang sangat mirip dengan eVX adalah bagian belakang. Sudut kemiringan kaca buritan sepertinya identik, tapi posisi handle pintu belakang dipindah ke pilar di Toyota. Sayang, interior pastinya belum terlihat. Tidak seperti Suzuki eVX yang sudah ‘tebar pesona’.

Urban SUV Concept

Menurut Autocar India, Toyota Urban SUV Concept kemungkinan akan dirakit berdampingan dengan Suzuki eVX di negara itu. Ini berdasarkan pernyataan Toyota yang bilang bahwa dari tiga EV SUV akan dilepas ke pasaran dalam waktu dekat, satu akan dirakit di India. Untuk saat ini, Urban SUV Concept lebih ditujukan untuk pasar Eropa, meski tidak menutup kemungkinan akan hadir di pasar otomotif secara global.

Kapan hadir? Diperkirakan hanya beberapa bulan setelah Suzuki eVX diluncurkan tahun 2024 nanti. Yang pasti, Toyota Eropa akan menjadikan mobil ini sebagai tulang punggung penjualan mereka di benua itu.

mobil konsep suzuki evx

Suzuki eVX Concept

Tesla Model 3

Tesla ‘Murah’ Akan Dirakit Di Jerman, Ini Alasannya

Tesla akan membuat mobil listrik murah pasti Anda sudah dengar. Tapi di mana mobil itu dirakit, itu jadi pertanyaan para pengamat otomotif. BUkan apa-apa, mobil ini diperkirakan akan jadi ‘hits’ karena harganya yang lebih kurang US $26.000 (setara Rp 400 jutaan). Tentunya ini akan menarik calon konsumen.

Selain harganya murah, Tesla akan menjadikan mobil ini ujung tombaknya di berbagai pasar global. Termasuk di Cina. Nah, bicara negeri Tiongkok, awalnya diperkirakan Tesla yang ukurannya juga compact ini akan dirakit di fasilitas mereka di Shanghai. Tapi Reuters mengungkapkan hal berbeda. Mobil ini akan datang justru dari Jerman, Mexico dan Texas. Dari fasilitas di Jerman, Tesla baru nanti akan dipasarkan ke pasar Timur Tengah dan Eropa. Sedangkan Mexico dan Texas (Amerika Serikat) akan disebar ke pasar global lainnya. 

Kenapa Jerman? Saat ini benua Eropa sedang kekurangan mobil listrik yang harganya terjangkau. Di wilayah tersebut, kondisi harga mobil listrik persis seperti di Indonesia. Terlalu mahal dan bunga cicilannya kelewat tinggi. Harga rata-rata mobil listrik berbasis baterai adalah 65.000 Euro (sekitar Rp 1 milyar). Bandingkan dengan harga mobil listrik di Cina yang rata-rata Rp 500 jutaan.

Elon Musk, pendiri Tesla juga mencanangkan pabrik merek di Jerman akan ditingkatkan kapasitasnya menjadi satu juta unit per tahun. Langkah ini membuat prediksi perakitan tadi jadi lebih masuk akal. Target produksi ini juga lebih tinggi dari pabrik mobil Eropa manapun. Contohnya, VW sanggup merakit 800.000 unit setahun di pabrik mereka di Wolfsburg.

Belum ada pernyataan resmi kapan Tesla ‘murah’ ini akan mulai dibuat. Tapi beberapa sumber mengatakan paling cepat tahun 2025. Bentuknya juga belum diketahui, tapi akan ringkas dengan konsep desain mirip dengan Tesla Cybertruck. Yang terakhir itu kami agak sangsi. Coba bayangkan mobil compact dengan bentuk mirip Cybertruck. Aneh.

BYD Dolphin tampil di JMS

Bukan Kosongan, Ini ‘Senjata’ BYD di JMS 2023

Menyaksikan sederetan mobil konsep di JMS 2023 memang menyenangkan. Tapi sebagian besar orang yang datang ke pameran otomotif justru karena ingin melihat kendaraan apa saja yang layak dan bisa mereka miliki. Inilah yang menjadi alasan utama mengapa BYD hanya menampilkan produk jadi, yang siap jual atau sudah dipasarkan.

Sepengamatan kami, di JMS 2023 BYD memboyong tiga model kendaraan yang melakukan debut perdana di Jepang. Mid-size sedan EV Seal, SUV EV U8 dari sub-brand Yangwang dan MPV mewah D9 dari sub-brand Denza cukup memikat para pengunjung di Tokyo Big Sight. Ketiganya berdampingan dengan EV hatchback Dolphin yang meluncur di Jepang September lalu. 

BYD Seal

BYD Seal

Yang menarik perhatian kami adalah BYD Seal. Mobil ini didesain Wolfgang Egger, mantan perancang Audi. Siluet pada bodi mobil ini dikatakan mengadopsi kehidupan hewan laut yang mengekspresikan kebebasan dan gerak dinamis.

Tentu saja BYD membekali produknya dengan beragam fitur dan teknologi mutakhir agar tak kalah saing. Sebut saja mulai dari baterai Blade yang digadang jauh lebih aman dan mampu menghasilkan jarak jelajah yang cukup jauh. Blade adalah baterai yang murni dikembangkan sendiri oleh pabrikan ini. 

Rancang bangun mobil ini merupakan perpaduan konstruksi e-platform 3.0 yang dirancang khusus untuk mobil listrik (EV) dengan teknologi rangka CTB (Cell-to-Body). Teknologi konstruksi tersebut dikatakan jauh lebih kokoh dan lentur. Pemanfaatan baterai sebagai bagian dari struktur bodi mengurangi jumlah komponen sehingga proses produksi menjadi lebih cepat dan efektif.

Seal ditargetkan mulai dipasarkan di Jepang pada pertengahan tahun 2024. Selain versi berpenggerak roda belakang (RWD), nantinya juga akan tersedia versi 4-wheel drive.

BYD Denza D9

BYD Denza D9, Foto dari Wikipedia

Foto: Wikipedia

Dari segmen MPV mewah, BYD memboyong Denza D9 ke JMS 2023. Ini adalah hasil kolaborasi antara BYD dan Mercedes-Benz. Fungsionalitas dan kepraktisan desain mobil ala RRC dipadukan dengan kabin yang lapang namun nyaman dan mewah khas mobil Jerman. Memadukan gaya desain, teknologi serta platform rancang bangun dari kedua pabrikan.

Salah satu teknologi dari BYD yang dibekalkan yakni sistem suspensi canggih eSus Intelligent Computing System. Sistem komputer terpadu dan sejumlah sensor akan mengatur kinerja suspensi dan handling berkendara. Teknologi ini dikatakan mampu menghasilkan kenyamanan berkendara yang jauh lebih baik dibandingkan suspensi udara maupun hidrolik konvensional.

Yangwang U8 

BYD Yangwang U8 di JMS 2023

Mobil listrik BYD yang tak luput dari perhatian di JMS 2023 adalah SUV mewah Yangwang U8. Mobil ini dapat dikatakan sebagai demonstrator teknologi canggih dan mutakhir yang dimiliki BYD. Tak hanya  dibekali suspensi canggih eSus Intelligent Computing System seperti pada Denza D9.

Platform e4 yang digunakan pada U8 merupakan platform berpenggerak empat motor elektrik independen pertama di dunia pada mobil produksi massal. Tak sekadar menghasilkan stabilitas dan handling gerak 4WD yang sangat presisi saat bermanuver. Mobil ini selain dapat berbelok ala kepiting seperti tank, tapi juga berputar 360° dalam satu poros. Mobil ini pun dikatakan dapat ‘berenang’ melintasi banjir! Hanya saja untuk saat ini BYD belum berencana untuk memasarkan Denza D9 maupun Yangwang U8 ke Jepang.

Indonesia Berikutnya?

BYD di JMS 2023

Dengan sebaran produk di 70 negara dan kawasan, termasuk penjualan segmen kendaraan penumpang di 58 negara, BYD bukanlah brand yang dapat dipandang sebelah mata. Di negara asalnya juga merek ini bertengger di jajaran atas. 

Sepanjang periode tahun 2022 hingga pertengahan tahun 2023, BYD telah memproduksi lebih dari 5 juta unit kendaraan NEV. Tak heran jika Tesla begitu ketar-ketir.

Sekali lagi, bukan hal mudah bagi BYD untuk dapat mengubah mindset para konsumen di Jepang. Tapi itu bukan berarti hal yang mustahil. Hanya saja butuh waktu. 

Lalu, untuk Indonesia, Anda bisa menemukan merek ini jadi bis listrik di kawasan ibukota. Rumornya, tahun depan mereka akan mulai masuk ke Indonesia. Namun belum ada pernyataan resmi. Kita tunggu saja. Yang jelas, dari pengamatan kami di JMS 2023, merek ini akan punya potensi berkat teknologi yang dibawa. 

Nissan Concept 20-23, Inikah Nissan March Terbaru?

Menggunakan clay atau tanah liat telah dilakukan sejak lama oleh para perancang otomotif dalam membuat sebuah prototipe. Namun kini teknologi robotika telah berkembang pesat dan berperan dalam proses produksi otomotif. Proses penggarapan clay pun jadi lebih cepat. Salah satunya diterapkan pada proses pembuatan prototipe mobil Nissan Concept 20-23. Nah, seperti apa proses pembuatannya?

Teknologi Robotika 

Pada penghujung September lalu muncul sebuah mobil konsep Nissan Concept 20-23 yang dipamerkan di atas barge terapung di kanal Grand Union, London. Mobil konsep EV berwujud hatchback tersebut adalah bagian dari perayaan 20 tahun berdirinya Nissan Design Europe (NDE).

 

Pusat riset dan desain Nissan untuk kawasan Eropa ini dibangun di kota London, Inggris sejak tahun 2013, namun baru beroperasi setahun kemudian.

Di tempat ini penggarapan prototipe desain dilakukan oleh para teknisi dan perancang Nissan. Saat ini teknologi digital cukup berperan besar dalam perancangan otomotif. Namun tetap tak dapat menggantikan peran clay atau tanah liat dalam pembuatan prototipe desain awal. Wujud visual 3D lebih jelas dibandingkan gambar digital.

Di tempat ini penggarapan prototipe clay dibantu dengan teknologi robotika. Mesin bubut robotika 5-axis canggih buatan Belotti mempercepat proses pembuatan prototipe.

Gundukan clay pun mulai dipahat oleh lengan-lengan mesin bubut robot sesuai gambar rancangan yang diinput ke komputer mesin tersebut.

Sedikit demi sedikit irisan pada clay mulai membentuk wujud sebuah bodi mobil prototipe. Hasil garapan dari mesin bubut canggih ini sangat presisi, kurang lebihnya mirip seperti mesin printer 3D.

Puluhan tahun lalu, penggarapan clay masih dilakukan secara manual dengan tangan layaknya para seniman pematung. Prosesnya tentu saja butuh waktu yang sangat lama, bisa berhari-hari bahkan hitungan bulan. Dengan mesin canggih ini, proses penggarapan dilakukan hanya dalam hitungan jam saja untuk setiap tahapannya.

Tangan Tak Tergantikan

Mesin 5-axis hanya menggarap siluet bodi mobil dalam bentuk kasar sesuai rancangan yang diinput ke komputer. Proses penggarapan selanjutnya tetap dilakukan secara manual oleh para teknisi di studio desain.

Mulai dari detail pada bodi hingga revisi bentuk lekuk sekujur bodi pada prototipe clay tetap harus diserut dan diukir dengan tangan. Tentunya untuk memperoleh hasil akhir yang sesuai keinginan.

Proses pengecatan dan detailing aksen garnish pun dilakukan manual. Jadi, tak semua penggarapan dilakukan oleh mesin robot. Ada hal yang tak dimiliki oleh mesin, yaitu sentuhan artistik dan seni dari tangan para perancang.

Yang membuat kami penasaran, apakah Nissan Concept 20-23 ini adalah prototipe awal dari
mobil listrik Nissan March  terbaru? Dikabarkan Nissan Micra akan menggunakan platform yang sama dengan Renault 5 model tahun 2024. Bentuknya memang terlihat mirip dengan Micra bukan?

BMW iX Siap Antar Jemput di Hotel Mewah.

BMW Indonesia dan Bluebird Group resmi bekerjasama untuk mengantar Anda yang ingin menginap di hotel-hotel premium Jakarta dengan mobil listrik BMW iX. Inilah hasil kerjasama BMW Indonesia dan perusahaan taksi Bluebird. BMW Indonesia dan Bluebird Group juga menggandeng The Westin Jakarta. Salah satu hotel bintang lima di Jakarta.

Pengesahan kerjasama strategis ini dihadiri Ramesh Divyanathan, President Director BMW Group Indonesia. Sementara mewakili Bluebird Group hadir Adrianto Djokosoetono, Direktur Utama PT Blue Bird Tbk dan Coody Johasman Madjid, Commercial Director PT Blue Bird Tbk.

“Kami sangat senang mengumumkan kolaborasi inovatif dengan mitra strategis kami, Bluebird Group,” ujar Ramesh Divyanathan. “Untuk memenuhi visi ini, kami telah hadirkan program JOY IS ELECTRIC. Untuk menghadirkan pengalaman berkendara dengan kendaraan listrik premium BMW kepada khalayak luas, hasil kerjasama dengan Bluebird Group.” 

Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Adrianto (Andre) Djokosoetono menyatakan “Kami merasa bangga dapat berkolaborasi dengan BMW Indonesia untuk mendekatkan pengalaman mobilitas terbaik yang mendukung keberlanjutan lingkungan.”

Bluebird siap memberikan nilai tambah berupa kenyamanan ekstra melalui layanan E-Goldenbird dengan kendaraan BMW iX. “Kini masyarakat juga dapat merasakan pengalaman berkendara dengan kenyamanan ekstra dan ramah lingkungan melalui layanan E-Goldenbird yang dapat dirasakan oleh konsumen retail,” tambah Andre.

Penjualan Tertinggi

Ramesh juga mengungkapkan, “Pada tahun 2022, BMW Group Indonesia mencapai penjualan tertinggi sejak didirikan pada tahun 2001. Dengan total pengiriman kendaraan sebanyak 3.742 unit BMW dan MINI. Naik 21 persen dari angka tahun sebelumnya sebanyak 3.102 unit.”

Selain itu, BMW Indonesia juga mengklaim telah mempertahankan posisinya sebagai brand premium terlaris di Indonesia selama semester pertama tahun ini. Peningkatannya sebesar 28 persen dibandingkan tahun 2022. “Kami juga memimpin pasar kendaraan listrik (EV) premium di Indonesia dengan pangsa pasar 54,5 persen (YTD Juni 2023),” tambahnya.

 

Nissan Skyline V35 400R

Nissan Skyline: Semua Akan SUV Pada Waktunya

Nama Nissan Skyline mungkin salah satu model mobil paling lama yang dipasarkan oleh Nissan. Meskipun generasi paling akhir (V37) sudah lahir sejak 2014 dan belum ada pengganti. Ini karena pembuatnya membekukan pengembangan Skyline sedan.

Kabarnya, Nissan Skyline akan bertransformasi jadi mobil listrik. Namun perkembangan terkahir lebih mengejutkan lagi. Nissan tidak melihat urgensi Skyline untuk tetap menganut bentuk sedan. Media Jepang mengabarkan, kemungkinan besar nama ini akan berubah jadi SUV, berbasis Nissan Ariya.

Nissan Ariya EV

Platform Nissan Ariya dikabarkan akan dipakai untuk Skyline EV. Foto: TheDrive

Yes, menurut media Bestcar, meski informasinya masih simpang siur, tapi Skyline SUV/Crossover akan hadir paling cepat 2025. Sebagai penggerak akan terpasang motor listrik berkekuatan setara 450 hp. Lengkap dengan opsi gerak empat roda.

Memang bukan pertama kalinya ada Skyline jangkung. Kalau Anda ingat sekitar 2009-2016, pernah ada Skyline Crossover (J50). Tapi tetap saja mengejutkan karena mobil ini akan menghilangkan bentuk sedan yang sudah diusung sejak 1960-an. 

Skyline Crossover

Pernah ada Nissan Skyline Crossover

Yang jadi pertanyaan, kalau tenaganya sudah sebesar itu, apakah nantinya akan ada Skyline GT-R lagi? Penelusuran kami menyimpulkan kalau hal tersebut mungkin saja terjadi. Tapi kemungkinannya kecil karena GT-R sudah jadi model terpisah sendiri. Yang pasti, Nissan juga masih mempelajari kelahiran GT-R berikutnya, dengan imbuhan teknologi elektrifikasi.

Nissan Bukan Yang Pertama

Trend mengusung nama sedan legendaris ke ranah SUV bukan diawali oleh Nissan. Kalau Anda ingat, beberapa waktu lalu Toyota sudah memperkenalkan Crown dalam bentuk sedan crossover yang besar dan bentuknya kurang menarik. Lalu mereka juga memperkenalkan Crown SUV yang formatnya memang SUV. Terakhir, Toyota Century juga dipastikan akan ada versi tinggi, melengkapi versi sedan.

Toyota Crown

Deretan Tooyta Crown baru. Ada SUV

Kalau Anda baru memperhatikan dunia otomotif, SUV memang jadi trend belakangan ini. Apalagi sekarang mobil-mobil premium juga hadir dengan bentuk tinggi. Dan Crown ataupun Skyline, mengusung status premium tersebut. Jadi, wajar saja kalau mereka juga mencoba ‘kue’ di pasar SUV mahal. Pasarnya juga akan lebih luas dibanding sedan.

Sumber: Drive