Hari jadi Raize Indonesia Club

Hari Jadi Raize Indonesia Club Pertama Dirayakan di Pekalongan

Hari jadi Raize Club Indonesia yang pertama dirayakan di Pekalongan, Jawa Tengah. Touring yang diikuti tidak kurang 50 mobil Toyota Raize ini terdiri dari member Jawa Barat hingga Palembang dengan titik start di DKI Jakarta menuju ke Tegal, Pemalang dan berakhir di tujuan akhir Pekalongan.

“Acara Touring Jawa dan Kopdar Pekalongan ini merupakan usulan dari mayoritas member RIC beberapa waktu lalu. Setelah sebelumnya kegiatan kami hanya seputar kopdar (kopi darat) kecil membahas Toyota Raize. Acara touring jarak jauh memberikan kesempatan bagi para member untuk bisa menjajal langsung kemampuan Toyota Raize dalam melibas segala medan” ujar Abdi Christ, selaku ketua dari RIC (16/5).

Touring perdana RIC ini bertujuan untuk mengeksplorasi ketangguhan dan performa Toyota Raize lewat perjalanan panjang menuju Jawa Tengah dengan variasi kondisi jalan dan lalu lintas. Hasilnya, para peserta mengaku puas akan excitement serta kualitas berkendara yang ditawarkan model ini.

Kombinasi antara desain sporty khas GAZOO Racing dan opsi mesin turbo yang bertenaga namun tetap efisien dirasa sangat cocok untuk pengguna harian maupun adrenaline seeker. Kegiatan ini pun sekaligus dimanfaatkan untuk mempererat solidaritas antar member.

“Saya untuk pertama kali nya melaksanakan perjalanan panjang dari Palembang menuju Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Kebetulan medan Sumatera dan Jawa sangat berbeda bahkan saya juga melakukan penyeberangan dengan kapal. Bersyukur perjalanan bisa berjalan lancar dan nyaman salah satunya berkat ground clearance tinggi khas SUV yang memberikan kepercayaan diri saat melintasi kondisi jalan yang kurang mendukung. Selain itu, di lokasi kegiatan para member juga melakukan service dan pengecekan kendaraan bersama di Dealer Nasmoco – Pekalongan, sehingga mobil
dipastikan aman sebelum melakukan perjalanan pulang,” tambah Fariz Herlambang, anggota RIC asal Palembang.

Harga Toyota Raize Bulan Mei 2025

Hari jadi Raize Indonesia Club

Hari jadi Raize Club Indonesia yang pertama dirayakan di Pekalongan, Jawa Tengah dengan diikuti kurang lebih 50 mobil Raize. Penasaran dengan harga mobil hatchback ini? Berikut daftar harganya:

  • 1.2 G M/T One Tone (Spot Order*): Rp 242.200.000
  • 1.2 G CVT One Tone: Rp 257.300.000
  • 1.0T G M/T One Tone: Rp 262.000.000
  • 1.0T G CVT One Tone: Rp 277.100.000
  • 1.0T G CVT Two Tone: Rp 279.800.000
  • 1.0T GR CVT One Tone: Rp 291.300.000
  • 1.0T GR CVT Two Tone: Rp 293.900.000
  • 1.0T GR CVT TSS Two Tone: Rp 316.300.000.

Impresi Pertama: Suzuki Fronx 2025

Terjawab sudah teka-teki produk baru Suzuki di tahun 2025. Setelah Suzuki menampilkan rangka bodi pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025, dan juga iklan yang memperlihatkan sosok Sport Utility Vehicle (SUV), Suzuki resmi membuka tabir Fronx. Inilah crossover kompak yang akan menjadi lawan dari si kembar Daihatsu Rocky/Toyota Raize, Honda WR-V, maupun Chery Tiggo Cross.

Meski pengembangannya banyak dilakukan oleh Maruti Suzuki di India, Fronx dirancang sebagai mobil global termasuk untuk pasar Jepang. Di Jepang, mobil ini sudah dijual sejak tahun 2024. Unit Suzuki Fronx yang dipasarkan di Indonesia, akan dirakit oleh pabrik PT Suzuki Indomobil Motor di Tambun, Bekasi, Jawa Barat.

Secara tampilan depan, Fronx menyerupai kakaknya yaitu Grand Vitara, yang mana desain lampu kecil dan sein LED seolah menyatu dengan grille utama. Hadirnya lis chrome antara lampu hingga grille depan, tentu memberi kesan elegan. Untuk lampu utamanya menggunakan LED dan ditempatkan pada sisi samping.

Desain Atap Mobil Coupe

Bagian bawah bumper menggunakan bahan plastik yang lebih tahan goresan dan memperkuat kesan crossover. Lalu ada trim silver yang membuat bodinya tidak monoton. Berlanjut pada bagian samping, Suzuki Fronx memiliki desain atap ala coupe dengan garis atap yang menjorok ke belakang. Kesan crossover diperkuat dengan over fender plastik, yang desainnya menyatu dengan bumper depan dan belakang.

Kemudian pada bagian atap, Suzuki menyematkan roof rail serta antena model shark fin. Suzuki Fronx menggunakan velg berukuran 16 inci dengan desain multispoke, yang dibalut ban ukuran 195/50 R16. Finishing velg ini tergantung dari modelnya. Untuk model GL dan GX mendapatkan finishing alloy, sedangkan SGX punya aksen warna hitam. Terakhir pada bagian belakang terdapat lampu LED dengan desain menyatu.

Masuk ke kabin, penumpang akan disambut dengan interior kombinasi warna burgundy dan hitam. Corak ini menjadi standar untuk semua model. Terdapat aksen emas pada dashboard dan handle pintu, menariknya untuk versi Jepang malah dilabur warna hitam.

Posisi Mengemudi Minim Blind Spot

Posisi duduk Suzuki Fronx terbilang baik, dengan pandangan ke depan dan samping yang bagus. Instrument cluster yang terdiri dari dua meter analog, dan layar MID di tengah yang mudah terlihat. Setir menggunakan desain three spoke dengan tombol multifungsi. Untuk model GX ke atas setir ini dilapisi kulit. Khusus pada model SGX terdapat fitur tilt dan telescopic.

Pada bagian tengah, ada head unit berukuran 9 inci yang sudah mendukung Android Auto dan Apple CarPlay. Keduanya bisa dioperasikan melalui koneksi kabel atau wireless. Untuk model SGX terdapat fitur tambahan kamera 360 derajat, yang memudahkan saat sedang manuver parkir. Fitur climate control digital yang menjadi standar di semua model.

Kemudian terdapat cup holder dan juga soket USB pada bagian tengah. Pada model SGX, mendapatkan wireless charger. Suzuki Fronx untuk pasar Indonesia, tetap menggunakan rem tangan konvensional. Berbeda dengan versi Jepang, yang dilengkapi dengan sistem Electronic Parking Brake (EPB).

Dua Pilihan Mesin

Untuk joknya, model GL serta GX dilapisi bahan kain, sedangkan model SGX menggunakan bahan kulit. Terdapat saluran AC untuk penumpang belakang, serta soket USB. Meskipun memiliki atap desain ala coupe, ruang kepala penumpang belakang masih dirasa cukup.

Ruang bagasi Suzuki Fronx berkapasitas 308 liter. Jika ingin ruang bagasi lebih lapang lagi, pengguna bisa melipat jok belakang. Untuk membuka pintu bagasi, masih dilakukan secara manual dengan menekan tombol. Uniknya, Suzuki Fronx masih menggunakan ban full size, bukan space saver.

Fronx ditawarkan dengan dua pilihan mesin bensin, yaitu K15C 4 silinder 1.5 litet VVT dengan teknologi mild hybrid. Sistem ini terdiri dari integrated starter generator dan baterai lithium ion, sehingga mampu menghasilkan tenaga 99 hp dan torsi 135 Nm. Mesin mild hybrid ini tersedia untuk model GX dan SGX. Sedangkan untuk varian entry level, menggunakan mesin K15B yang bertenaga 103 hp dan punya torsi 138 Nm.

Terdapat pilihan transmisi manual 5-speed dan otomatis 4-speed untuk versi GL. Sedangkan versi GX ada pilihan manual 5-speee dan otomatis 6-speed. Untuk tipe SGX, hanya ada opsi transmisi otomatis 6-speed.

Suspensinya menggunakan independen MacPherson strut di depan, dan torsion beam di belakang. Radius putarnya diklaim hanya 4,8 meter. Untuk sektor pengereman, menggunakan cakram di depan dan tromol di belakang. Ditambah dukungan dari fitur ABS dan EBD.

Hadirnya Suzuki Fronx menambah pilihan di ‘kolam’ crossover ringkas, dan pasti semakin membuat riuh suasana pasar otomotif Tanah Air. Dengan produk yang solid, cukup menarik untuk melihat masa depan Suzuki Fronx. Tinggal menunggu harga resminya saja ini…

Review: Toyota Raize 1.0 Turbo GR Sport CVT

Segmen Sport Utility Vehicle (SUV) kecil di pasar otomotif Indonesia, memang tidak banyak pemainnya. Hingga kini, terhitung ada Nissan Magnite dan Toyota Raize (ditambah Daihatsu Rocky tentunya). Kalau mau ‘dimelarkan’ sedikit, Anda bisa memasukkan Honda WR-V dan Kia Sonet juga. Namun, nampaknya Toyota Raize yang berhasil menjadi pilihan teratas dalam segmen tersebut. Kami pun langsung saja membesut Toyota Raize 1.0 Turbo GR Sport CVT.

Di Jepang, Toyota Raize sudah dipasarkan sejak tahun 2019. Meskipun menggunakan platform serupa dengan Daihatsu Rocky, tapi tetap ada perbedaan tersendiri. Untuk pasar Indonesia, Toyota Raize masuk pertama kali pada tahun 2021. Untuk mengakomodir selera konsumen, Toyota menghadirkan dua varian mesin, yaitu 1.0 liter dengan turbocharger dan 1.2 liter tanpa turbocharger.

Tersemat Aero Kit

Toyota membawa Raize untuk menyasar konsumen yang berjiwa muda, atau keluarga muda yang memerlukan kendaraan SUV praktis di perkotaan. Kesan modern terlihat pada tampilan eksterior, sebut saja Illuminating Headlamp with DRL & Sequential Turn Lamp. Khusus varian 1.0 Turbo GR Sport, terdapat Aero Kit yang tersebar pada sekujur bodi.

Komponen tersebut disematkan pada bumper depan, belakang, dan side skirt. Di bagian depan, terpasang GR Front Grille dengan GR Emblem. GR Side Visor dipasang untuk mereduksi sinar matahari secara langsung. Sedangkan Black Outer Mirror menambah aspek gagah SUV kecil ini. Secara eksklusif, varian 1.0 Turbo GR Sport menggunakan velg 17 inci, yang dibalut ban 205/60 R17.

Kami paham kenapa Toyota memasarkan Raize sebagai kendaraan yang cocok bagi keluarga muda. Salah satu alasannya tentu ialah dimensi. Toyota Raize memiliki panjang 4.030 mm, lebar 1.710 mm, dan tinggi 1.635 mm. Sedangkan wheelbase pada 2.525 mm, serta ground clearance 200 mm. Ini yang membuat penggunanya merasa ‘pede’, buat diajak berkendara di berbagai kondisi jalan.

Interior mumpuni

Untuk menunjang aktivitas sehari-hari, Toyota Raize memiliki interior dan bagasi yang mumpuni. Pada unit yang kami coba, terdapat Front Soft Pad Armrest untuk menambah kenyamanan saat mengemudi. Panel instrumen didukung TFT MID berukuran 7 inci, sedangkan head unit interaktifnya berukuran 9 inci.

Pada varian 1.0 Turbo GR Sport, tampilan interior tentu bernuansa sporty. Mulai dari GR Push Start Stop Button, Exclusive GR Steering Wheel, GR Floor Mat, Fabric & Leather Combination Seat with GR Headrest, Adaptable Auto A/C, Perceptive Auto Headlight, hingga Paddle Shift. Urusan kepraktisan, Toyota Raize memiliki kapasitas bagasi maksimal hingga 369 liter.

Toyota mengaplikasikan berbagai fitur keselamatan pada Raize. Seperti Anti-lock Braking System, Vehicle Stability Control, Alarm dan Immobilizer, Rear Parking Camera, serta Rear Parking Sensor. Kebetulan unit yang kami ulas kali ini, tidak menggunakan kelengkapan Toyota Safety Sense (TSS). Jadi tidak ada fitur Lane Departure Warning & Prevention, Pedal Misoperation Control, Pre-Collision Warning & Braking, Adaptive Cruise Control, Front Departure Alert, dan Rear Cross Traffic Alert.

Racikan spesial meminimalisir getaran

Nah, urusan mesin tentu menjadi hal yang menarik. Sebab di balik kap depan ada mesin bensin tiga silinder DOHC VVTi 1.0 liter turbocharger, bertenaga 97 hp. Mesin berkode 1KR-VET ini memiliki torsi 140 Nm, yang berlangsung linear dari putaran mesin 2.400 hingga 4.000 rpm. Ada dua pilihan transmisi, yaitu manual 5-speed dan CVT.

Lazimnya, karakter mesin tiga silinder ialah memiliki getaran. Hal ini terjadi karena ada kekosongan langkah pembakaran. Namun, pada mesin ini terasa begitu minim getarannya. Kami usut, ternyata ada racikan spesial pada komponen engine mounting dan engine balancer. Saat melaju, jika pedal gas langsung diinjak dalam, ada sedikit sekali momen turbo lag. Namun, setelah putaran 2.000 rpm, mesin langsung merespons dengan cepat, seiring dengan adanya boost dari turbocharger.

Mesin berkapasitas kecil dengan langkah piston yang panjang, dipadu dengan turbocharger, maka tujuannya tak lain ialah efisiensi bahan bakar, tanpa harus kompromi dengan performa. Efek positif lain untuk mendapatkan konsumsi bahan bakar yang baik, tentu dengan penggunaan transmisi CVT. Melaju konstan di kecepatan 100 km/jam, putaran mesin tidak sampai 2.400 rpm. Sedap bukan?

Setelah menelaah seluruh aspek yang ada pada Toyota Raize, kami akhirnya bisa memahami kenapa SUV kecil ini banyak digemari di Tanah Air. Uniknya, malah tipe GR Sport mendominasi angka penjualan sejak pertama kali diluncurkan. Untuk Toyota Raize 1.0 Turbo GR Sport CVT non-TSS dengan aksen Single Tone ini, harganya ialah Rp 287,2 juta (on the road DKI Jakarta).

WRV Raize

Honda WR-V dan Toyota Raize Beradu di Segmen SUV Kompak

Salah satu rival terdekat Honda WR-V ialah Toyota Raize.

Setelah penantian beberapa bulan, Honda WR-V resmi meluncur di Indonesia pada 2 November 2022. Honda WR-V menjadi sosok baru di segmen SUV kompak sekaligus melakukan debut globalnya di Indonesia. PT Honda Prospect Motor (HPM) mengklaim bahwa Honda WR-V ini dikembangkan di Indonesia. Namun, ada kemungkinan besar bahwa produk ini nantinya dipasarkan juga di luar negeri.

Pada segmen SUV kompak ini, rival terdekatnya ialah Toyota Raize. Kontan saja kami menilai bahwa Sport Utility Vehicle (SUV) kompak ini siap menantang Toyota Raize. Apalagi untuk harga, terutama varian teratasnya, perbedaannya amat tipis. Lalu, kira-kira mana yang lebih unggul? Berikut ialah komparasi antara Honda WR-V dan Toyota Raize, mengacu dari sejumlah data di atas kertas.

Dimensi

Secara dimensi, ketiga mobil itu sebenarnya tak terlalu beda jauh. Sebab, mobil ini memang masuk dalam kategori SUV kompak. Honda WR-V punya dimensi panjang 4.060 mm, lebar 1.780 mm, dan tinggi 1.608 mm. Jarak sumbu rodanya ialah 2.485 mm. Honda WR-V punya ground clearance 220 mm, masih lebih tinggi dibanding kompetitor terdekatnya. Sementara Toyota Raize 1.0 Turbo memiliki panjang 4.030 mm, lebar 1.710 mm, tinggi 1.635 mm dengan jarak sumbu 2.525 mm. Sedangkan, Toyota Raize punya ground clearance 200 mm.

Spesifikasi

Jelas sekali bahwa Honda WR-V memiliki kapasitas mesin paling besar di kelasnya. Jika Toyota Raize memiliki pilihan mesin 1.0 liter turbocharger dan 1.2 liter non-turbocharger, Honda masih percaya diri dengan mesin 1.5 liter non-turbo milik Honda BR-V untuk dijejalkan pada WR-V.

Honda WR-V mengusung mesin bensin 4 silinder 1.5 liter i-VTEC DOHC, dengan tenaga maksimum 119 hp dan torsi puncak 145 Nm. Mesin tersebut digandengkan dengan transmisi CVT. Untuk Toyota Raize, terdapat dua pilihan mesin. Yang pertama ialah mesin bensin 3 silinder 1.0 liter VVT-i DOHC dan dilengkapi perangkat turbocharger. Tenaganya mencapai 97 hp dan torsi maksimal ialah 140 Nm. Yang kedua adalah mesin bensin 3 silinder 1.2 liter Dual VVT-i DOHC bertenaga 87 hp dan punya torsi 112,7 Nm.

Fitur

Kedua mobil di kelas SUV kompak ini menyuguhkan beragam fitur canggih. Fitur Advanced driver Assistance System (ADAS) memang menjadi andalan, namun fitur tersebut hanya tersedia di beberapa tipe saja.

Honda WR-V dibekali dengan Honda Sensing khusus tipe tertinggi WR-V tipe RS with Honda SENSING. Terdapat ada fitur Collision Mitigation Brake System (CMBS), Auto-High Beam, Lane Keeping Assist System, Lead Car Departure Notification System (LCDN), Road Departure Mitigation (RDM), dan Adaptive Cruise Control (ACC).

Selanjutnya, ada Walk-Away Auto Lock, Remote Engine Start, Honda LaneWatch, Smart Entry dan Auto Foldable Side Door Mirror with LED Turning Signal. Honda WR-V memiliki kamera belakang yang dapat menunjukkan tampilan atas, tampilan normal (130°), atau tampilan belakang lebar (180°) saat transmisi dalam posisi mundur. Ada pula Auto Headlight pada Honda WR-V RS with Honda SENSING.

Toyota Raize pun tak ingin ketinggalan. Mobil ini juga memiliki fitur ADAS berupa Toyota Safety Sense (TSS) untuk tipe tertentu. Sistem TSS itu terdiri dari fitur Pre-Collision System, Adaptive Cruise Control, Lane Departure Assist with Steering Control, Front Departure Alert, Rear Cross Traffic Allert dan Blind Spot Monitor, serta Pedal Missoperation Control. Kamera parkir belakang, Hill Start Assist, dan Vehicle Stability Control pun turut dihadirkan.

Harga

Di segmen SUV kompak, kedua mobil ini bersaing cukup ketat. Dari segi harga pun saling mendekati, terutama pada varian teratas. Buat Anda yang memiliki kocek sekitar Rp 300 jutaan, maka kami sengaja mengambil sampel varian teratas dari keduanya. Honda WR-V Tipe RS CVT with Honda SENSING adalah Rp 309,9 juta, sedangkan Toyota Raize 1.0T GR CVT TSS TWO TONE ialah Rp 305,1 juta.

Subaru Rex

Subaru Rex Mau Tampil Lagi Sebelum Akhir Tahun

Subaru Rex generasi baru merupakan rebadge dari SUV kompak Daihatsu Rocky atau Toyota Raize.

Setelah nyaris tiga dekade menghilang dari peredaran, sebentar lagi Subaru mau menghidupkan kembali Rex. Desas-desus yang terdengar, kemungkinan besar di awal Desember 2022 ini Subaru Rex akan diperkenalkan. Jika ada dugaan bahwa Rex generasi baru bakal berbodi mungil, sepertinya tebakan Anda meleset. Karena mobil ini akan berupa sosok Daihatsu Rocky atau Toyota Raize yang diganti logo dan emblemnya…

Wajar saja jika Rex mengambil basis dari Sport Utility Vehicle (SUV) kompak tersebut. Sebab Rocky maupun Raize memang punya prestasi penjualan yang positif dan diterima dengan baik oleh banyak konsumen. Rex generasi pertama hadir di tahun 1972, disusul oleh generasi kedua yang diluncurkan di tahun 1981.

Di tahun 1986, muncul Rex generasi ketiga dengan sejumlah penyempurnaan di berbagai sektor. Mesinnya menggunakan teknologi tiga klep per silinder, bahkan ada opsi fitur supercharger! Akhirnya di tahun 1992, Subaru menghentikan produksi Rex dan posisinya digantikan oleh Vivio. Selama perjalanan produksi sejak 1972 hingga 1992, Subaru berhasil mencetak sekitar 1,9 unit Rex dari berbagai generasi.

Ide rasional yang mudah dilakukan

Alasan Subaru untuk menghidupkan Rex, sepertinya karena Crosstrek terbaru akan segera dapat dipesan oleh konsumen. Namun, Crosstrek terbaru hanya menggunakan mesin e-BOXER 2.0 liter berteknologi mild hybrid, sehingga Subaru belum punya produk di segmen sub-2.0 liter. Oleh karenanya, ide untuk memunculkan kembali Rex dirasa amat rasional dan dapat dilakukan dengan mudah. Toh Subaru menginduk pada Toyota, yang juga memiliki saham Daihatsu. 

Makanya, Rex seluruhnya akan mengambil basis dari Daihatsu Rocky maupun Toyota Raize. Namun kemungkinan besar hanya tersedia opsi mesin 1.2 liter non-turbocharger dan berpenggerak roda depan saja. Harganya pun direncanakan berada di kisaran Rocky dan Raize, dengan pilihan trim sebanyak tiga varian.

Dengan berbekal pengalaman melakukan manuver ‘rebadge’ terhadap Justy, sejak tahun 1994 hingga kini, mulai dari yang berbasis Suzuki Swift, Suzuki Ignis, Daihatsu Boon, hingga Daihatsu Thor, maka Subaru Rex generasi baru nanti tentu menjadi produk yang amat berbeda dari sejumlah generasi sebelumnya. Tadinya berukuran mini, sekarang menjadi SUV kompak.