Daihatsu Makin Berkualitas Dengan Platform DNGA

Penerapan platform terbaru DNGA (Daihatsu Next Generation Architecture) pada beberapa model kendaraan Daihatsu di Indonesia mengadopsi konsep (1-1-1-1) dengan filosofi 1 gram, 1 milimeter, 1 sen, dan 1 detik. Angka ini merepresentasikan bahwa setiap pengembangan produk berbasis platform ini telah memperhitungkan segala aspek secara mendetail dari ukuran, bobot, harga, dan waktu untuk menghasilkan sebuah kendaraan berkualitas.

Platform DNGA ini memiliki keunggulan dalam peningkatan performa, akselerasi, kestabilan kendaraan, teknologi dan fitur kenyamanan, keselamatan terkini, dengan harga terjangkau dan kompetitif di kelasnya.

Tak hanya itu, platform DNGA juga memiliki teknologi terkini seperti mesin baru plus teknologi turbocharged layaknya mesin dengan kapasitas lebih besar. Selain itu, transmisi juga telah mengandalkan teknologi D-CVT (Dual Mode CVT) yang memberikan akselerasi halus dan efisiensi bahan bakar secara optimal. Tersemat juga fitur keselamatan aktif yaitu A.S.A (Advanced Safety Assist) yang terdapat pada beberapa model dan varian.

Kini model Daihatsu yang menyematkan platform DNGA dan diproduksi di Indonesia adalah Rocky (2021), All New Xenia (2021), dan All New Astra Daihatsu Ayla (2023). Rocky menjadi mobil DNGA pertama yang masuk di Indonesia pada April 2021 lalu. All New Xenia menjadi model kedua yang menerapkan platform DNGA dan telah terjual lebih dari 700 ribu unit terhitung sejak peluncuran perdananya pada 2004 silam.

Kini, Ayla generasi kedua yang baru diperkenalkan pada 15 Februari lalu menjadi model ketiga dengan platform DNGA di Indonesia. Sebagai pelopor mobil LCGC Hatchback, Ayla telah hadir sekitar 1 dekade di Indonesia sejak 2013, dan telah dipercaya oleh lebih dari 268 ribu pelanggan di Indonesia.

Citroën C3 Daihatsu Rocky

Citroën C3 Bersaing Dengan Daihatsu Rocky 1.2

PT Indomobil Wahana Trada, selaku agen pemegang merk Citroën di Indonesia, hari ini (7/12/2022) membuktikan komitmennya dengan menghadirkan sejumlah produk Citroën untuk pasar Tanah Air. Deretan mobil tersebut ialah C3, e-C4, dan C5 Aircross. Namun, menurut kami C3 akan menjadi sosok volume-maker Citroën di Indonesia. Mengapa? Tentu saja karena harganya yang bakal mengusik produk buatan merk Jepang.

Dalam hal ini, kami mencoba untuk melakukan komparasi dengan kompetitor terdekatnya, yakni Daihatsu Rocky. Dengan rentang harga yang nyaris serupa dengan Citroën C3, maka Rocky tipe 1.2 X M/T ADS yang patut disandingkan. Kedua mobil ini memiliki data spesifikasi yang sebenarnya mirip-mirip. Mari simak spesifikasi keduanya!

Ukuran bodi kedua mobil ini sepertinya tidak saling berjauhan, jika Citroën C3 punya ukuran panjang 3.981 mm, lebar 1.733 mm dan tinggi 1.604 mm, dengan jarak sumbu roda (wheelbase) hingga 2.540 mm. Maka Daihatsu Rocky X ADS memiliki panjang 4.030 mm, lebar 1.710 mm, dan tinggi 1.635 mm dengan jarak sumbu roda (wheelbase) 2.525 mm. Jadi, Citroën C3 memiliki bodi yang lebih pendek dan lebih rendah, namun sedikit lebih lebar dari Daihatsu Rocky X ADS.

Pada eksterior, bagian muka Citroën C3 didominasi dengan lubang udara yang besar dan sepasang aksen chrome beserta 4 buah daytime running lamps. Lampu utamanya berada di atas lampu kabut berbentuk bundar yang berada dalam bingkai hexagonal berwarna mencolok. Jujur saja, aspek atraktif dari eksterior Citroën C3 ini memang dari pemainan warna cerah yang melabur bagian atap, spion, serta aksen pada bumper depan dan sisi bodi. Velgnya berukuran 15 inci yang dibalut ban 195/65 R15.

Sedangkan Daihatsu Rocky memiliki desain bodi yang sangat berkarakter. Dalam hal ini, karakter yang ditonjolkan adalah maskulin dengan sejumlah garis tegas. Penampilan sporty dengan adanya lampu utama LED yang berdesain menyipit dan grille trapezoidal berukuran besar. Khusus pada Daihatsu Rocky tipe ADS, sudah dilengkapi aksesoris body kit yang meliputi front skid plate, rear skid plate, side body moulding lengkap dengan emblem ADS. Sedangkan velg 16 inci disertai dengan ban 205/65 R16.

Interior Citroën C3 menyiratkan desain unik yang fungsional, khas produsen mobil Prancis. Terdapat layar sentuh berukuran 10 inci, lubang udara berdesain unik, instrument cluster digital, dan lingkar setir yang sederhana. Lebih lanjut, ada aksen panel logam pada dashboard dan tempat meletakkan ponsel, power socket 12V, serta USB port. Citroën juga menyuguhkan fitur Android Auto, Apple CarPlay, voice recognition, dan ruang bagasi berkapasitas 315 liter.

Kabin Daihatsu Rocky memiliki sistem multimedia layar sentuh berukuran 9 inci yang telah memiliki konektivitas dengan ponsel. Penggunanya pun dapat memanfaatkan fitur Android Auto dan Apple CarPlay. Perangkat audionya didukung oleh 4 speaker, 2 tweeter dan active subwoofer berukuran 8 inci. Pengguna Daihatsu Rocky juga disuguhkan phone charger socket dan power socket pada console tengah. Ruang bagasinya memiliki kapasitas maksimal hingga 369 liter.

Sebagai sumber tenaganya, Citroën C3 didukung mesin EB2F 1.198 cc 3 silinder, bertenaga 81 hp pada 5.750 rpm dan torsi 115 Nm pada 3.750 rpm. Penyaluran performa itu dilanjutkan menuju roda depan melalui transmisi manual 5-speed. Untuk Daihatsu Rocky 1.2 X ADS, memakai mesin WA-VE 1.198 cc 3 silinder dengan tenaga maksimal 87 hp pada 6.000 rpm dan torsi maksimal 112 Nm pada 4.500 rpm. Performa yang dihasilkan oleh mesin tersebut disampaikan menuju roda depan dengan dukungan dari transmisi manual 5-speed.

Sebagai penutup, pasti terkait harga yang harus Anda tebus dari dealer. Jika Citroën C3 dipatok dengan harga mulai dari Rp 225 juta, maka Daihatsu Rocky 1.2 X M/T ADS dibanderol dengan harga Rp 227,4 juta. Dengan sejumlah ‘angka-angka’ di atas tadi, Anda tentu dapat melakukan kalkulasi dan menimbang aneka fitur yang ditawarkan. The choice is yours…

Subaru Rex 2023

Subaru Rex, Crossover Subaru Dengan Wajah Yang Familiar

Subaru Rex akhirnya diluncurkan. Inilah mobil ketiga yang menggunakan platform bikinan Daihatsu, DNGA-A. Ya, Anda tidak salah baca. Ini adalah kembaran Daihatsu Rocky, Toyota Raize dan Peridua Ativa. Kok bisa? Ya bisa, ketiga merek itu (di luar Perodua) sahamnya dipegang oleh Toyota.

Sedikit kilas balik, Subaru Rex bukan nama baru. Lahir 1972, dibuat sebanyak tiga generasi hingga 1992. Kemudian menghilang. Rex selalu hadir sebagai mobil kecil. Atau lebih dikenal dengan sebutan Kei Car.

Kini, Subaru Rex menggunakan mesin tiga silinder 1,2 liter bertenaga 86 hp. Torsinya 112 Nm. Ini mesin yang sama dengan yang dipakai oleh Daihatsu Rocky di Indonesia. Kenapa tidak pakai yang 1.0 turbo, ya? Heran. Transmisinya CVT. Meski ini kapasitasnya biasa saja, tapi untuk keluarga Subaru Rex, inilah yang paling besar. Sebelumnya, paling hanya 758 cc. Mengikuti regulasi Kei Car di Jepang.

Fiturnya cukup lengkap.  Untuk fitur bantu penolak bala ada pre-collision warning, automatic braking, blind spot monitoring, rear cross traffic alert, dan sebagainya. Urusan interior, bentuknya tidak beda dengan Daihatsu Rocky. Perbedaannya ada di logo pada setir dan penggunaan pengendali AC yang tidak sepenuhnya digital. Masih ada kenop putar dan tombol fisik di situ. Instrument cluster digital juga tetap terpasang di depan pengemudi, sementara penumpang diberikan layar sentuh sembilan inci.

Tombol-tombol di kanan setir terlihat lebih penuh terisi. Begitu juga switch yang terpasang di lingkar kemudi. Banyak sekali. Jok juga sama, lengkap dengan jahitan merah yang bisa Anda temukan di Rocky di Indonesia. Selebihnya, dipastikan tidak ada perbedaan di kabin.

Eksterior apalagi. Sama. Sampai ke pelek untuk varian G yang paling bawah. Diatasnya, Subaru Rex Z memakai 17 inci dengan desain yang berbeda dari yang lain. Untungnya, bentuk grille Rocky mirip dengan bahasa desain Subaru sekarang. Jadi tidak perlu lagi pusing mendesain ulang supaya sesuai. Ya, sekali lagi ini adalah mobil rebadge. Jadi tidak perlu heran.

Subaru Rex baru dijual di Jepang. Harganya kalau dikonversi ke Rupiah adalah Rp 202 jutaan untuk versi paling bawah (Subaru Rex G). Termahal, tipe Z harganya sekitar Rp 241 jutaan. Di Indonesia, Daihatsu Rocky paling lengkap dengan mesin 1,2 liter adalah Rp 246,8 jutaan (OTR DKI).

Mobil bermesin BMW

5 Mobil Yang Ternyata Pakai Mesin BMW

Iya, BMW bukan cuma bikin mobil. Mereka juga terkadang ‘berbaik hati’ menyediakan mesin untuk pabrikan lain. Dan terpasang bukan di mobil sembarangan. Di bawah ini mobil-mobil yang ternyata menggunakan jasa BMW untuk melaju di jalanan. Baik aspal ataupun off road.

McLaren F1

Tahun 1994 saat McLaren mendesain sendiri mobilnya, dengan bantuan desainer Gordon Murray, mereka tidak punya mesin yang pas. Diliriklah BMW. Gayung bersambut, pabrikan Jerman ini menyediakan penggerak V12 6,1 liter. Sukses besar karena performanya juara. Tenaga 618 hp mendorong mobil ini untuk berakselerasi 0-100 km/jam dalam waktu tiga detik saja.

Mesin ini tercatat sebagai penggerak paling cepat tanpa bantuan turbo. McLaren F1 sendiri didaulat sebagai mobil paling kencang di dunia selama satu dekade. Sekarang, mungking banyak yang lebih kencang. Tapi tanpa McLaren F1 dan BMW V12, dunia otomotif sekarang pasti berbeda.

Land Rover Defender 2.8i

Ini mobil langka. Di Indonesia Land Rover Defender biasanya bermesin turbodiesel yang sangat bisa diandalkan. Defender 2.8i dibuat antara 1997 hingga 2001 dan kebanyakan untuk pasar Afrika Selatan. Mesin BMW M52 2,8 liter terpasang di moncongnya. Jantung mekanis yang sama bisa Anda temukan di BMW 528i E39.

Tersedia dalam bentuk Defender 90 dan 110, tenaga yang dihasilkan 192 hp dengan torsi puncak 280 Nm. Dipadukan dengan gerak 4×4, kami hanya bisa membayangkan rasanya seperti apa. Kenapa bisa ada mesin BMW di mobil Inggris ini? Jawabannya adalah, karena BMW di masa itu memegang saham Land Rover. Ya mudah saja kalau sudah begitu. Dan engineer di balik ‘kawin silang’ ini adalah Frank Isenberg. Anda mungkin tahu pak Frank sebagai pimpinan proyek BMW M2.

Bertone Freeclimber

Bentuknya familiar, kan? Ini adalah mobil yang komplit. Dibuat oleh pabrikan Jepang, didesain orang Italia dan mesinnya bikinan Jerman. Kurang apa lagi? Aslinya ini Daihatsu Rocky yang didesain ulang oleh perancang mobil Bertone, menggunakan mesin BMW. Pilihan mesinnya ada tiga: 2,0 dan 2,7 liter bensin. Tersedia juga versi 2,4 liter turbodiesel yang hanya dijual di Perancis.

Freeclimber hadir dari 1989 hingga 1992 dalam dua generasi. Dan lumayan laris. Tercatat lebih dari 2.500 unit terjual selama tiga tahun tersebut.Konon, mobil ini yang membuat BMW berpikir untuk terjun ke ranah SUV dengan X5.

Range Rover P38A

Lagi-lagi saat BMW masih memegang Land Rover. Range Rover P38A di Indonesia memang cukup populer sebagai mobil yang nyaman, mewah sekaligus punya mesin bensin V8 yang kurang bisa diandalkan. Mungkin ceritanya beda kalau masuk juga versi dieselnya.

Mesin turbodiesel ini yang dibuat oleh BMW. Tepatnya BMW M51 berkapasitas 2,5 liter dengan konfigurasi enam silinder segaris. Daya yang dihasilkan 136 hp dengan torsi 270 Nm.

Rolls Royce Phantom

Merek Rolls Royce mungkin bukan yang paling sukses. Itu sebelum BMW mengambil hak asuh merek Inggris ini. Hasilnya, lahir Phantom yang fenomenal. Segala yang ada di mobil ini ada campur tangan BMW-nya.

Mesin V12 yang digunakan memiliki kapasitas 6,7 liter dengan daya 460 hp. Inilah mobil yang membuat Rolls Royce kembali melambung dan terus naik pamornya hingga sekarang.

Bonus: Toyota Supra

Ya, ini pasti Anda sudah tahu. Tapi kenapa harus pakai mesin BMW B58? Kalau Anda mengikuti sepak terjang Toyota Supra, mobil sport ini selalu pakai mesin enam silinder. Seolah jadi pakem yang harus diikuti.

Nah, Toyota tidak punya waktu untuk mengembangkan mesin enam silinder segaris baru, setelah JZ tidak lagi dibuat. Mereka perlu partner untuk proyek Supra yang kehadirannya didesak dan dinanti penyukanya. Ya sudah, BMW mereka dekati untuk kerjasama. Hasilnya, mesin memakai B58, tapi platform digarap bersama.

BMW melahirkan Z4 generasi baru, Toyota jadi Supra. Pusat perakitannya sekalian. Toyota Supra dan BMW Z4 dibuat di pabrik yang sama di pusat perakitan Magna Styer di Austria.

Subaru Rex

Subaru Rex Mau Tampil Lagi Sebelum Akhir Tahun

Subaru Rex generasi baru merupakan rebadge dari SUV kompak Daihatsu Rocky atau Toyota Raize.

Setelah nyaris tiga dekade menghilang dari peredaran, sebentar lagi Subaru mau menghidupkan kembali Rex. Desas-desus yang terdengar, kemungkinan besar di awal Desember 2022 ini Subaru Rex akan diperkenalkan. Jika ada dugaan bahwa Rex generasi baru bakal berbodi mungil, sepertinya tebakan Anda meleset. Karena mobil ini akan berupa sosok Daihatsu Rocky atau Toyota Raize yang diganti logo dan emblemnya…

Wajar saja jika Rex mengambil basis dari Sport Utility Vehicle (SUV) kompak tersebut. Sebab Rocky maupun Raize memang punya prestasi penjualan yang positif dan diterima dengan baik oleh banyak konsumen. Rex generasi pertama hadir di tahun 1972, disusul oleh generasi kedua yang diluncurkan di tahun 1981.

Di tahun 1986, muncul Rex generasi ketiga dengan sejumlah penyempurnaan di berbagai sektor. Mesinnya menggunakan teknologi tiga klep per silinder, bahkan ada opsi fitur supercharger! Akhirnya di tahun 1992, Subaru menghentikan produksi Rex dan posisinya digantikan oleh Vivio. Selama perjalanan produksi sejak 1972 hingga 1992, Subaru berhasil mencetak sekitar 1,9 unit Rex dari berbagai generasi.

Ide rasional yang mudah dilakukan

Alasan Subaru untuk menghidupkan Rex, sepertinya karena Crosstrek terbaru akan segera dapat dipesan oleh konsumen. Namun, Crosstrek terbaru hanya menggunakan mesin e-BOXER 2.0 liter berteknologi mild hybrid, sehingga Subaru belum punya produk di segmen sub-2.0 liter. Oleh karenanya, ide untuk memunculkan kembali Rex dirasa amat rasional dan dapat dilakukan dengan mudah. Toh Subaru menginduk pada Toyota, yang juga memiliki saham Daihatsu. 

Makanya, Rex seluruhnya akan mengambil basis dari Daihatsu Rocky maupun Toyota Raize. Namun kemungkinan besar hanya tersedia opsi mesin 1.2 liter non-turbocharger dan berpenggerak roda depan saja. Harganya pun direncanakan berada di kisaran Rocky dan Raize, dengan pilihan trim sebanyak tiga varian.

Dengan berbekal pengalaman melakukan manuver ‘rebadge’ terhadap Justy, sejak tahun 1994 hingga kini, mulai dari yang berbasis Suzuki Swift, Suzuki Ignis, Daihatsu Boon, hingga Daihatsu Thor, maka Subaru Rex generasi baru nanti tentu menjadi produk yang amat berbeda dari sejumlah generasi sebelumnya. Tadinya berukuran mini, sekarang menjadi SUV kompak.

Perodua Ativa Hybrid 1

Perodua Ativa Hybrid Sudah Meluncur Di Negeri ‘Seberang’

Kalau Perodua Ativa Hybrid sudah resmi diluncurkan, kapan Daihatsu Rocky Hybrid mengaspal di Indonesia?

Peluncuran resmi Perodua Ativa Hybrid di Malaysia menandai titik awal perjalanan Perodua menuju elektrifikasi kendaraan. Mobil ini merupakan Daihatsu Rocky e-Smart Hybrid yang rebadge untuk pasar Malaysia. Daihatsu Rocky e-Smart Hybrid sendiri telah diluncurkan di Jepang pada bulan November 2021 silam.

Uniknya lagi, Sport Utility Vehicle (SUV) kompak ini diimpor langsung dari Jepang dan sudah langsung ditempeli emblem ‘Perodua’ serta ‘Ativa’. Namun, kehadiran Perodua Ativa Hybrid ini bukan untuk mendongkrak angka penjualan Ativa di Malaysia, melainkan untuk studi pasar dari Perodua.

Didukung dengan program EZ MOBi

Hanya 300 unit Perodua Ativa Hybrid yang diimpor, karena jumlah itu merupakan angka maksimal yang diperbolehkan oleh pemerintah Malaysia. SUV hybrid ini ditawarkan melalui program ‘berlangganan’ milik Perodua yang disebut EZ MOBi. Program ini baru saja diperkenalkan pada bulan Januari 2022 lalu. Jadi, pengguna Ativa Hybrid ini cukup fokus dengan biaya langganan per bulannya. Sedangkan biaya pajak, asuransi, dan perawatan maupun perbaikan, ditanggung penuh oleh Perodua.

Program khusus Ativa Hybrid ini bertujuan untuk mengukur perilaku konsumen terhadap tawaran layanan dari Perodua tersebut. Puncaknya, Perodua juga melakukan studi pada respons konsumen terhadap kendaraan hybrid di sejumlah kota, seperti Klang Valley, Penang, dan Johor Bahru. Biaya berlangganan Ativa Hybrid ini terdiri dari pembayaran di muka sebesar RM 2.150 (setara Rp 7 jutaan) dengan biaya langganan per bulan RM 500 (setara Rp 1,65 juta) dan tenornya selama 5 tahun.

Tanpa harus membuka kap mesinnya, Anda dapat langsung membedakan sosok mobil ini. Karena bentuk grille dan bumper memang berbeda dengan versi standarnya. Di Malaysia, mobil hanya tersedia dengan warna Pearl White. Perbedaan lainnya ada di jenis dan ukuran ban, panel kontrol A/C, fitur Electronic Parking Brake, Auto Brake Hold System, serta lubang ventilasi baterai.

SUV ini menggunakan sistem hybrid seri dengan motor listrik berkekuatan 78 kW yang dapat disetarakan dengan output 104,5 hp dan torsi 170 Nm. Motor listrik tersebut didukung oleh baterai 4.3 Ah dan digandengkan dengan mesin 3 silinder WA-VEX 1.2 liter bertenaga 80,8 hp dan punya torsi maksimal 105 Nm. Sepertinya mobil ini akan menarik jika masuk pasar Tanah Air, tentu dengan judul Daihatsu Rocky Hybrid. Anda setuju?

Daihatsu Rocky Tampil Lebih Sporty di GIIAS 2022

Daihatsu Rocky dengan penyegaran terkini tampil ditemani oleh Rocky Hybrid di GIIAS 2022.

Selama beberapa tahun terakhir, Daihatsu Rocky menjadi sambutan cukup baik oleh pasar otomotif Tanah Air. Hal ini mungkin menjadi motivasi bagi PT Astra Daihatsu Motor (ADM) dalam melakukan penyegaran Compact Sport Utility Vehicle (SUV) dan memboyongnya untuk tampil di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022.

Desain Compact SUV yang sporty adalah menu utama saat mobil ini diluncurkan pada 12 Agustus 2022 lalu. Daihatsu Rocky berikan penyegaran pada sisi eksterior, khususnya varian ADS dengan mengusung konsep mobil Compact SUV yang modern, aktif, dan sporty. Tak berbeda jauh dengan karakter kami.

Penyegaran Daihatsu Rocky ini terlihat melalui aksen berkelir hitam pada area grille, spion. Tidak lupa velg alloy 16 inci untuk varian 1.2 X. Termasuk Gun Metal Skid Plate yang membuatnya semakin macho. Ehm, maksud kami, sporty… Tak salah memang, nuansa hitam seringkali dianggap sebagai formula tepat untuk mencuatkan karakter sporty.

Lalu, pada Rocky varian 1.2 X juga diberikan tambahan dua pilihan warna, yakni Shining Pearl White dan Red Compagno. Langkah ini diambil agar calon konsumen Daihatsu memiliki pilihan lebih banyak, terutama untuk yang ingin tampil lebih eksis. Karena selama ini, pilihan warna tersebut hanya khusus tersedia pada Rocky varian 1.0 Turbocharged saja.

“Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan pelanggan terhadap Daihatsu. Kami percaya, Daihatsu Rocky dapat menjadi pilihan utama bagi mereka yang berjiwa muda, serta mendukung aktivitas mereka agar dapat terus eksis dan memberi kebanggaan bagi penggunanya,” ungkap Marketing Director, dan Corporate Planning & Communication Director PT Astra Daihatsu Motor, Sri Agung Handayani.

Rocky hadir dengan dua pilihan mesin, mulai dari 1.0 Turbocharged yang bertenaga layaknya mobil CC lebih besar. Serta versi 1.2 yang bertenaga dan tetap efisien dalam konsumsi bahan bakar. Harga Daihatsu Rocky mulai dari Rp 205,2 juta hingga Rp 273,6 juta, khusus untuk on-the-road DKI Jakarta.