MErcedes-Benz S-Class

Mercedes-Benz Sediakan 60 S-Class Untuk Acara Pelantikan Presiden Republik Indonesia

Jelang pelantikan Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029, 20 Oktober nanti, Mercedes-Benz mengumumkan bahwa mereka bangga jadi bagian dari sejarah negara ini. Melalui Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Mercedes-Benz akan memberikan dukungan berupa 60 unit Mercedes-Benz S-Class. Yang nantinya akan digunakan sebagai kendaraan resmi para tamu negara dari seluruh dunia.

“Pelantikan presiden merupakan momen yang bersejarah bagi bangsa Indonesia. Mercedes-Benz bangga dapat kembali mendukung dan berpartisipasi dalam acara bersejarah ini. Apalagi bulan Oktober 2024 ini kami merayakan 54 tahun hadir di Indonesia,” ujar Roelof Lamberts, CEO PT Inchcape Indomobil Distribution Indonesia. “Kehadiran kami dalam acara pelantikan ini adalah bentuk nyata dari kontribusi kami untuk Indonesia,” tambahnya.

Mercedes-Benz S-Class untuk tamu negara

Kemudian, ditambahkan oleh Setya Utama, Sekertaris Kementrian Negara, “Sebagai bagian dari acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden ke-8 Republik Indonesia, berbagai tamu negara dan tokoh penting akan hadir pada momen penting ini. Kementerian Sekretariat Negara bertanggung jawab dalam memastikan ketersediaan kendaraan VVIP untuk agenda kenegaraan seperti ini. Untuk itu, kendaraan Mercedes-Benz S-Class dipilih karena keandalan dan standar keamanan yang tinggi untuk mendukung mobilisasi para tamu VVIP.”

Setneg juga mengapresiasi PT Inchcape Indomobil Distribution Indonesia atas dukungannya untuk peminjaman unit kendaraan Mercedes-Benz S-Class. Sekaligus memberikan selamat kepada Mercedes-Benz atas kehadirannya di Indonesia selama 54 tahun.

Ini adalah untuk kesekian kalinya Mercedes-Benz ikut dalam acara besar kenegaraan. Kalau Anda ingat, merek ini menjadi kendaraan resmi para tamu negara di acara Konferensi Tingkat Tinggi IMF Bali 2018. Kemudian sebelumnya di pelantikan Presiden Republik Indonesia 2019, dan juga HUT RI 2024 yang lalu di Ibu Kota Nusantara.

Mercedes-Benz S-Class

EQS Selesai, Halo Mercedes-Benz S-Class EV!

Mercedes-Benz S-Class generasi mendatang akan hadir dalam format penggerak mesin konvensional dan full EV. Ini artinya, pabrikan Jerman tersebut tidak akan mengeluarkan EQS baru.

EQS, seperti diketahui, merupakan model tertinggi di jajaran mobil listrik buatan mereka. Namun seperti dikutip dari Autocar Inggris, Mercedes-Benz memutuskan untuk menggabungkan EQS ke keluarga S-Class. Ini merupakan pembalikan keputusan yang sebelumnya mengatakan S-Class akan digantikan oleh EQS gen.2 di akhir dekade ini.

Mercedes-Benz EQS Gen 1

Hal tersebut juga diamini oleh Ola Kallenius, CEO Mercedes-Benz yang mengatakan, “Akan ada dua varian S-Class, yaitu ICE dan elektrik.” Ola juga menyebutkan, keduanya akan punya bentuk eksterior dan interior yang serupa.

Soal kesamaan bentuk versi ICE dan EV ini bukan hal baru. Kalau Anda ingat, hal serupa dilakukan Mercedes-Benz untuk G-Class konvensional dan listrik.

Pakai Platform Mana?

Mercedes-Benz S-Class terbaru.

Nah, dari sisi desain boleh saja sama. Tapi hampir bisa dipastikan kalau platform yang dipakai akan berbeda. Laporannya agak simpang siur soal platform. Satu-satunya basis untuk mobil listrik besar, MB.EA Large yang disiapkan, sudah diputus tidak akan diteruskan pengembangannya. Platform ini yang tadinya dipoles untuk EQS generasi berikut.

Platform MB.EA ini tadinya ada dua, satu Large untuk mobil-mobil mewah, satunya lagi adalah MB.EA Medium yang jadi basis EQE. Tapi belakangan beredar kabar, karena Medium sepertinya kurang cocok, Mercedes-Benz dikabarkan mendorong pengembangan platform EVA2, yang digunakan oleh EQS dan EQE saat ini.

Salah satu yang diterapkan adalah arsitektur kelistrikan 800V, menggantikan 400V yang ada.

Nah, apapun keputusannya, diperkirakan, generasi kedelapan Mercedes-Benz S-Class akan hadir mulai 2030 mendatang.

Mercedes-Benz Luncurkan 1 Car for 100 Corals di GIIAS 2024

Mercedes-Benz di GIIAS 2024 mengumumkan berkolaborasi dan memperkenalkan program ‘1 Car for 100 Corals’ bersama Reeformers, organisasi konservasi laut yang fokus pada transplantasi karang.

Sosialisasi 1 car for 100 corals di booth Mercedes-Benz di GIIAS 2024

Untuk itu, setiap pembelian mobil Mercedes-Benz di GIIAS 2024, mereka akan mendonasikan dana untuk adopsi 100 terumbu karang di perairan Manado, Sulawesi Utara, yang dikelola oleh Reeformers.

Mercedes-Benz mengatakan, pihaknya terus mendukung perlindungan iklim dan pengendalian polusi udara melalui pemulihan terumbu karang. Yang menghasilkan lebih banyak oksigen daripada hutan hujan tropis.

Roelof Lamberts, CEO PT Inchcape Indomobil Distribution Indonesia menyampaikan, “Selaras dengan kampanye internasional Mercedes-Benz, yaitu Land-Sea-Air, kami berupaya mencapai bisnis otomotif yang lebih berkelanjutan dalam satu dekade ke depan. Kolaborasi dengan Reeformers ini menandai komitmen kuat Mercedes-Benz dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.”

Art Car Raksana di booth mercedes-benz di GIIAS 2024

Kerjasama Mercedes-Benz dengan Reeformers terjalin sejak tahun lalu. Dan sukses mencatat kemajuan dalam upaya memulihkan terumbu karang di Laut Manado.

“Lebih dari 2.560 spesimen karang yang berhasil ditanam. Dan mampu bertahan dengan tingkat kelangsungan hidup yang tinggi (95 persen),” ujar Rafael Angaouw, penggagas Reeformers.“

Mercedes-benz di giias tampilkan art car Raksana

Dalam mendukung program ini, salah satu Mercedes-Benz C 300 didekorasi dengan livery “Raksana” oleh Mira Hoeng. “Raksana,” yang berarti perlindungan, terinspirasi oleh keindahan terumbu karang.

Melalui karyanya, Mira Hoeng ingin mengingatkan akan peran terumbu karang yang memberikan perlindungan dan penyembuhan. Serta mengajak siapapun untuk turut menjaga keberlangsungan terumbu karang.

Mercedes-Benz shooting break

Mercedes-Benz Fokus Kembangkan Lagi Mesin Konvensional

Setelah mengakui kalau rencana produksi mobil listrik (EV) mereka terlalu ambisius, Mercedes-Benz mengucurkan dana lebih banyak untuk pengembangan mobil dengan mesin konvensional.

Dikatakan situs Motor1 yang mengutip Wirtschaftswoche, CEO Mercedes-Benz, Ola Kallenius mengakui, mobil dengan penggerak konvensional akan tetap memiliki prospek yang cerah hingga 2030 nanti. Tapi, mengingat regulasi juga akan semakin ketat, pihaknya harus investasi lebih besar untuk pengembangan mesin baru.

Awal tahun ini, Mercedes-Benz mengucurkan dana investasi sekitar US $15 milyar untuk divisi pengembangan kendaraan penumpangnya. Yang menarik, uang tersebut sebagian besar diarahkan untuk pengembangan mesin konvensional yang lebih canggih. Sisanya digunakan untuk mengembangkan kendaraan elektrifikasi dan digitalisasi.

Mesin Mercedes-Benz

Diakui Kellenius, alokasi ini lebih besar dari yang direncanakan. Meski ia tidak mengatakan secara spesifik berapa besaran investasi tersebut. “Tanpa investasi besar-besaran ini, bisnis kami bisa ‘mandek’ tahun 2027 atau 2028,” paparnya.

Ia mencontohkan, untuk Mercedes-Benz S-Class yang akan facelift tahun 2026 nanti, perusahaannya mengeluarkan dana yang lebih besar dari facelift Mercedes biasanya. Dan itu untuk urusan mesinnya. “Tujuannya, agar Mercedes-Benz punya penggerak konvensional dengan teknologi yang paling canggih.”

Referensinya adalah regulasi Euro 7 dan China 7 yang aturan emisinya tidak main-main. Makanya, semua mesin dan transmisi Mercedes-Benz harus ditingkatkan, kalau tidak mau bayar denda regulasi tersebut.

Kena Tampar

MErcedes-Benz EQS

Tiga tahun lalu, Mercedes-Benz dengan tegas menyatakan bahwa EV dan PHEV akan menguasai 50 persen pangsa pasar otomotif global, pada tahun 2025. Makanya mereka bisa dengan percaya diri, akan menjual produk yang sepenuhnya mobil listrik tahun 2030, saat pasarnya memungkinkan.

Tapi setelah ‘kena tampar’ oleh realita pasar, rencana itu direvisi. Kini pabrikan Stuttgart itu hanya mencanangkan setengah dari produk-produk yang mereka jual adalah EV dan hybrid. Tapi Kallenius menegaskan rencana netralitas karbon tahun 2040 tetap tidak berubah.

Lalu, apakah pengembangan mobil-mobil seperti EQS akan berhenti? “Sama sekali tidak. Pengembangannya berjalan dengan cepat,” tegasnya. Bahkan rencana delapan gigafactory untuk pembuatan baterai pun tetap berjalan. Tapi operasionalnya akan sedikit tertunda.

Sumber: Motor1

Mercedes-Benz EQE SUV Meluncur, Siap Diajak Off-road?

Hari ini Inchcape Indomobil Distribution Indonesia meluncurkan The New All-Electric Mercedes-Benz EQE SUV terbaru di Jakarta. Peluncuran ini sekaligus melengkapi keseluruhan seri EQ Mercedes-Benz dan juga simbol peningkatan gaya hidup sebuah mobil listrik Mercedes-Benz.

“Seri EQ Mercedes-Benz dan EQE SUV adalah bentuk dedikasi kami yang tak tergoyahkan terhadap mobilitas listrik, menghadirkan pengalaman berkendara yang menyenangkan sekaligus ramah lingkungan,” ujar Roelof Lamberts, CEO PT Inchcape Indomobil Distribution Indonesia yang menaungi Mercedes-Benz di Indonesia.

Performa Tangguh

Desain luarnya dikerjakan oleh desainer eksterior Mayya Markova. Terllihat dinamis dengan minimnya lekukan tegas. 

EQE SUV mengusung motor istrik dengan daya baterai 90 kWh yang dapat melakukan perjalanan nonstop dari Jakarta-Yogyakarta.

Yang menarik, penggerak 4MATIC All-Wheel Drive ini juga dielngkapi sistem kemudi yang bisa membelokkan poros roda belakang hingga 10 derajat. Sangat berguna untuk parkir atau putar balik. 

Kenyamanan mewah

karena ini Mercedes-Benz, interiornya terlihat mewah dan solid. Sekaligus high-tech. Suasana kabin dengan 64 pilihan warna ambient light, jok kulit Nappa dan 15 speaker berkapasitas 3D surround sound system dari Burmester.

Oya, tak ketinggalan hadirnya panoramic sunroof tentu makin menambah suasana segar dalam kabin.

EQE SUV juga dilengkapi dengan teknologi keselamatan seperti digital light headlamps, PRE-SAFE System, PRE-SAFE Impulse sensor untuk penumpang, dengan tujuh lokasi airbag termasuk di bagian lutut dan jendela.

Garansi Menempel

EQE SUV dilengkapi dengan StarService 5 tahun layanan ini mencakup pemeliharaan kendaraan gratis selama lima tahun. Ditambah garansi resmi Mercedes-Benz selama tiga tahun tanpa batasan jarak tempuh.

Kemudian ada layanan StarTire selama dua tahun yang meliputi penggantian ban rusak selama 24 bulan pertama. Nah, yang terakhir adalah 10 tahun garansi baterai mobil listrik Tegangan Tinggi (HV). 

Garansi ini mencakup perbaikan atau penggantian baterai HV hingga total 10 tahun sejak pengiriman hingga jarak maksimum 250.000 km.

EQE SUV dipasarkan dengan harga Rp 2.850.000.000 off-the-Road, dan dijual di dealer resmi Mercedes-Benz seluruh Indonesia mulai hari ini.

 

Ini Nama Resmi Mercedes-Benz G-Class EV, Ternyata Bukan EQG

Versi produksi dari G-Class EV akhirnya resmi diperkenalkan. Hanya saja nama yang digunakan oleh Mercedes-Benz bukan EQG seperti konsep awalnya, tapi “G580 with EQ Technology”.

Mercedes-Benz G-Class EV

Namanya mungkin terlalu panjang untuk dilafalkan. Jadi, kita sebut saja G580 EQ.

Tampilan G-Class Tetap Dipertahankan

Saat melihat wujudnya,  G-Class versi EV ini terlihat identik dengan versi facelift terbaru yang masih harus mampir ke SPBU.

Ya, tak perlu heran karena kedua versi Gelandewagen ini menggunakan konstruksi sasis body-on frame yang sama.

G-Class EV galak di segala medan.

Perbedaan akan terlihat saat mencermati area depan. Kap mesin dibuat lebih aerodinamis untuk memaksimalkan aliran udara. Pada pintu belakang tak lagi bertengger “konde” cover ban serep, tapi kotak berisi perangkat kabel charger berikut soketnya.

Sebagai penanda bahwa ini adalah G-Klasse EV, pada bodi tersemat aksen garnish bernuansa biru. Bahkan kaliper remnya pun berwarna biru. 

Performa Beringas

Empat motor elektrik penggerak bertenaga 108 kW (145 hp). Total tenaga dari keempat motor penggerak setara 579 hp. Torsi maksimumnya 1.164 Nm!

Untuk mencapai kecepatan 100 km/jam di aspal jalan raya cukup dengan 4,7 detik. Trek off-road? Kemampuan melibas berbagai kondisi jalan adalah kodrat G-Class sejak pertama kali lahir di tahun 1979. Demikian pula dengan G580 EQ.

Masing-masing motor elektrik penggerak dilengkapi dengan gearbox 2-speed yakni Hi ratio dan low ratio gear. Gearbox pada setiap motor elektrik akan beradaptasi terhadap beban traksi pada roda dan bekerja secara otomatis saat melintasi trek off-road. Fungsi piranti differential lock tradisional pun tak lagi digunakan.

Dengan kemampuan mengatur beban traksi yang berimbang di setiap roda, G-Class EV dapat dengan mudah melintasi trek dengan kemiringan 35-derajat. Merayap perlahan seperti kepiting atau kelomang di trek extra terjal dan curam pun dapat dengan mudah dilakukan. 

G580 EQ pun tak hanya bisa melakukan aksi G-turn atau berputar membentuk lingkaran. Tapi bisa bermanuver dengan sangat gesit, termasuk berputar melingkar seperti tank tempur! 

Charging Extra Cepat

Sebagai pasokan energi listrik, G580 EQ menggunakan baterai berkapasitas daya 116 kWh yang diadopsi dari sedan EQS. Baterai yang berada di bawah bodi sekaligus jadi bagian dari struktur sasis.

Baterai dan penggerak tak hanya aman terlindungi daei benturan, tapi juga kedap air. Soket pengisian ulang daya pun posisinya cukup tinggi. Jadi tak perlu khawatir jika harus menerabas genangan air, karena G580 mampu terendam dengan ketinggian air hingga 85 cm. Saudaranya yakni G500 hanya mampu terendam dengan ketinggian air 70 cm.

Untuk pengisian ulang daya, G580 dapat menggunakan fast charger dengan suplai daya hingga 200 kW. Jarak jelajah G580 EQ diklaim mampu mencapai 473 km (dengan siklus uji WLTP).

Interior Mewah Itu Wajib

Tak jauh beda dari G500. Panel interior dihiasi aksen serat karbon. Sebagai penanda bahwa ini adalah mobil listrik, jok kulitnya yang berbalut Nappa leather dihiasi aksen jahitan warna biru.

Interior G-Class EV mirip versi konvensional

Untuk sistem infotaintment terpadu MBUX berlayar touchscreen 12,3 inci, fitur koneksi Apple CarPlay dan Android Auto, wireless charging, hingga perangkat audio Burmester 3D surround sound hifi system jadi kelengkapan standar seperti halnya G500 maupun G63.

Edition One Atau Paket Opsional?

Karena ini adalah model perdana, maka tersedia pula varian Edition One Special Edition yang dipasarkan dalam waktu terbatas. Namun bagi yang hanya butuh paket opsional, tersedia opsi Night Package dan Exclusive Line.

 

 

 

Mercedes-Benz G-Class All new

All New Mercedes-Benz G-Class Hadir Dengan Mesin Diperkecil

Saat semua perhatian terpusat pada G-Class elektrik yang bisa berputar macam gasing, Mercedes-Benz tidak melupakan versi konvensionalnya. Mereka memperkenalkan All New Mercedes-Benz G-Class.

Dari luar, tidak banyak perbedaan. Masih tetap berdiri mengandalkan platform ladder frame dengan ground clearance 241,3 mm. Kemampuan off road-nya masih tetap didukung difflock 3-way dan tetap mampu menerjang genangan air sedalam 701 mm. Intinya, kemampuan off road mobil kotak ini tidak berubah.

Perubahan difokuskan justru pada performa on road. Kenapa? Kenapa tidak. Kapan terakhir Anda lihat G-Wagon baru main lumpur? Sepertinya lebih banyak di parkiran vallet sebuah mall.

Selain itu, interior juga mendapatkan penyegaran lengkap dengan penyematan teknologi terkini, supaya setara dengan produk Mercedes-Benz lainnya.

Perhatikan interiornya, beberapa unsur masih sama seperti versi yang digantikan. Namun di balik itu, semuanya sudah menggunakan teknologi terkini. Sebut saja MBUX terbaru, semua panel digital sudah mengalami peningkatan. Olahan suara untuk infotainment dikerjakan oleh Burmeister. Kemampuan kamera 360 ditingkatkan, sehingga sekarang bisa memantau bagian kolong mobil

Untuk penumpang belakang selain jok kulit, tersedia opsi sistem infotainment canggih untuk penumpang belakang. Tentunya dengan MBUX. Disebut sebagai MBUX High-End Rear Seat Entertainment. Lengkap dengan monitor 11,6 inci.

Kemudian, Mercedes-Benz akhirnya memberikan kemampuan Keyless entry. Meskipun ini fitur opsional. Seperti pada mobil sekarang, tinggal sentuh handle pintu, kunci akan membuka. Tetap dengan bunyi central lock G-Class yang khas itu.

Mesin Baru

Versi G550 kini mendapatkan jantung mekanis baru. Mesin V8 4,0 liter dilungsurkan. Gantinya 6-silinder segaris 3,0 liter dengan turbocharger. Plus sistem mild hybrid.

Mesin ini menghasilkan 443 hp dengan torsi puncak 560 Nm. Tenaganya naik 27 hp dari sebelumnya. Tapi torsi turun sebesar 50,1 Nm. Yang pasti, akan lebih irit.

G-Class generasi baru

Untuk versi AMG G63, mesinnya masih sama yaitu V8 4,0 liter yang diracik oleh AMG. Kini ditambahkan sistem mild hybrid 48 volt. Namun tidak ada peningkatan tenaga ataupun torsi. Tetap 577 hp dengan momen puntir 850 Nm. Sprint 0-100 km/jam diselesaikan tetap pada 4,5 detik.

Namun AMG seperti biasa, menawarkan Performace Package untuk mendongkrak kemampuan. Angka 0-100 km/jam tadi berubah jadi 4,2 detik. Top speed 241 km/jam dan diberikan fitur launch control.

Opsi lainnya ada AMG Active Ride untuk meningkatkan pengendalian di jalanan aspal. Kalau leih suka off road, AMG juga menawarkan Offroad Package. Paket untuk menaikan kemampuan serta mendukung kegiatan offroad. Seperti tambahan mode berkendara, pelek yang lebih kecil, hingga dudukan ban cadangan.

Sayang, Mercedes-Benz belum mengeluarkan harga untuk mobil ini. Yang jelas pasti lebih mahal dari sebelumnya yang dihargai mulai dari US $143.000.

EQA 250

Mercedes-Benz Akui, Target EV Mereka Terlalu Tinggi

Mercedes-Benz mengakui, mereka terlalu bersemangat dalam proses transisi kendaraan elektrifikasi (xEV). Target mereka, PHEV dan EV akan mendominasi hingga 50 persen penjualan mobil Mercedes-Benz di 2025. Tapi ternyata tidak.

Pabrikan mobil mewah ini memundurkan target 50 persen itu, ke tahun 2023. Atau lima tahun lebih lambat dari sebelumnya. Meskipun begitu, hampir semua kalangan, termasuk kami, tidak terlalu terkejut dengan pengumuman tersebut.

Tahun 2023 lalu, penjualan PHEV dan EV Mercedes-Benz hanya naik 20,5 persen dibanding 2022. Atau setara 401.943 unit di seluruh dunia. Kalau didetailkan lagi, penjualan PHEV justru turun 12,5 persen menjadi 161.275 unit. Yang mendorong kenaikan justru penjualan mobil listrik murni yang terkatrol sebsear 61,3 persen. Setara 240.688 unit.

Mercedes-Benz EV target

EV dan PHEV tersebut mencakup 19,7 persen dari total penjualan produk Mercedes-Benz. Naik 3,4 persen dari tahun sebelumnya. Tahun ini, mencoba realistis, mereka hanya mentargetkan mobil elektrifikasi akan meraih 19 hingga 21 persen dari total penjualan. Masih jauh dari 50 persen, kan?

Ke depannya, mereka menaruh harapan pada platform MMA. Ini adalah platform mobil listrik yang bisa digunakan untuk mobil konvensional. Bukan untuk konvensional tapi dipakai EV. MMA akan dipakai pada EV mobil entry level seperti GLA, GLB, CLA, CLA Shooting Brake. Ditambah mobil baru yang masih dijuluki ‘Baby G’. Versi lebih kecil dari G-Class.

Diklaim, platform ini memungkinkan produk EV murni Mercedes-Benz menempuh hingga 750 km. Aristektur kelistrikannya memiliki kemampuan menerima kecepatan pengisian ulang hingga 300 kW.

Tahun ini juga menandai akan dimulainya penjualan mobil komersial Mercedes-Benz eSprinter. Diharapkan, mobil ini bisa menyumbang 6 hingga 8 persen untuk penjualan xEV.

Sumber: Mercedes-Benz

Truk dan bus Mercedes benz

Truk Mercedes-Benz Punya Pabrik Baru Senilai Rp 500 Milyar

Distributor truk dan bus Mercedes-Benz, Daimler Comercial Vehicles Indonesia (DVCI) mengumumkan kehadiran pusat perakitan terbaru mereka yang akan mulai beroperasi pada 2025 nanti.

Pabrik perakitan ini dikelola oleh Daimler Comercial Vehicles Manufacturing Indonesia (DCVMI). Menempati lahan seluas 14,6 gektar di Cikarang, Jawa Barat. Nilai investasinya mencapai Rp 500 miliar. Tempat baru ini menggantikan pabrik mereka sebelumnya di Wanaherang, Bogor, yang sekarang diambil alih oleh Inchcape untuk perakitan mobil Great Wall Motors.

Peletakan batu pertama pembangunan pabrik DCVMI dilakukan kemarin (19/02/2024) oleh Andreas Deuschle (Head of International Sales and Customer Services Daimler Truck Asia). Juga dihadiri oleh Sankaranarayanan Ramamurthi (President Director of Daimler Commercial Vehicles Manufacturing Indonesia), dan Naeem Hassim sebagai President Director of Daimler Commercial Vehicles Indonesia.

Pabrik baru untuk truk dan bus Mercedes-Benz

Komitmen Lokal

Menurut DVCI, kegiatan groundbreaking ini melambangkan komitmen investasi Daimler Truck AG pada bisnis truk dan bus di Indonesia. Lebih penting lagi, Pabrik baru ini akan mendukung ekosistem setempat. Dan secara bertahap juga akan meningkatkan kandungan lokal dalam tiap produk truk dan bus Mercedes-Benz yang diproduksi dari pabrik tersebut.

“Indonesia tercatat sebagai salah satu pasar utama kami di Asia Tenggara dan kami melihat adanya potensi yang sangat besar. Dan pertumbuhan yang menjanjikan untuk bisnis kendaraan niaga di Indonesia,” kata Andreas Deuschle. “Dewan Direksi Daimler Truck AG telah menyetujui pembangunan pabrik baru ini. Dengan investasi senilai 500 miliar rupiah sebagai bentuk komitmen mereka. Kami percaya bahwa ini adalah kesempatan yang baik bagi Daimler Truck AG untuk meningkatkan keberadaannya. Dengan menghadirkan produk dan layanan yang tepat untuk membuat Indonesia terus maju.”

Sankaranarayanan Ramamurthi dan Naeem Hassim meyakini dalam lanskap bisnis saat ini, dimana perusahaan-perusahaan lain semakin berusaha mengadopsi praktik keberlanjutan (sustainability) dengan lebih tegas. Makanya, penting untuk DCVMI dan DCVI berinvestasi dalam keberlanjutan. Agar tetap kompetitif di pasar kendaraan komersial yang tidak bisa dibilang sepi.

HWA AG Luncurkan Restomod Mercedes-Benz 190E 2.5-16 Evo II

Salah satu mobil balap legendaris era ’90-an yakni Mercedes-Benz 190E 2.5-16 Evolution II (W201) bakal diproduksi ulang. Hanya saja bukan digarap oleh Mercedes-Benz dan AMG, tapi oleh perusahaan asal Jerman yakni HWA AG. Proyek restomod ini diberi nama EVO.

HWA (Hans-Werner Aufrecht) yang juga bermarkas di Affalterbach, Jerman seperti halnya AMG merupakan salah satu tuner spesialis balap yang cukup tersohor di berbagai kancah motorsport Eropa. HWA AG yang berdiri sejak tahun 1999 memproduksi sejumlah komponen dan merancang mobil balap untuk Mercedes-AMG. Tak perlu heran, pendiri HWA yakni dua bersaudara Hans dan Werner Aufrecht adalah juga yang mendirikan AMG.

Proyek restomod EVO ini tak digarap sendirian. HWA bekerjasama dengan Curated, perusahaan spesialis restomod mobil historik asal AS untuk menghasilkan detail yang otentik seperti versi aslinya. Perancang otomotif ternama Khyzyl Saleem pun turut dilibatkan dalam penggarapan restomod HWA EVO.

Versi asli dari Mercedes-Benz 190E 2.5-16 Evolution II (W201) muncul pada tahun 1990 silam. Dibuathanya  502 unit untuk syarat homologasi agar bisa ikut balap mobil touring Jerman, Deutsche Tourenwagen Meisterschaft (DTM) dan International Touring Car Championship (ITC).

Walhasil, 190E Evolution II jadi salah satu “Holy Grail” incaran para kolektor. Beberapa unit yang beredar di balai lelang berhasil tembus jutaan dolar!

Identik Tapi Tak Sama

Secara keseluruhan, tampilan mobil EVO garapan HWA ini sangat identik dengan versi originalnya yakni Evo II. Namun tentunya ada sejumlah detail yang jadi pembeda. Ditambah dengan sentuhan citarasa personal dari para konsumen pemesan.

Grille dilabur warna hitam yang senada dengan mika lampu depan berwarna smoke. Versi aslinya menggunakan grille chrome dan lampu depan halogen bermika bening.

Tampilan bagian samping pun sangat mirip, terutama pada body kit seputar bemper, side skirt dan spatbor. Desain pelek pun terlihat sangat identik.

Pada bagian buritan, nyaris sulit dibedakan antara EVO dengan versi orisinil. Bemper hingga sayap spoiler belakang model gawang berukuran besar pada EVO detailnya sangat presisi seperti aslinya. Yang berbeda, lampu belakang telah menggunakan LED.

Tak dijelaskan secara rinci perihal kemasan pada area interior. Namun HWA tentunya membuka opsi pilihan bagi para konsumen. Ingin tampil dalam versi original atau bespoke dengan sentuhan khusus.

Di sisi teknis, versi aslinya menggunakan mesin 4-silinder 2.5-liter 16 katup racikan tuner asal Inggris, Cosworth. Tenaganya 232 hp, terbilang besar untuk ukuran awal era ’90-an. Kabarnya HWA bakal menggandeng Cosworth lagi untuk memproduksi ulang mesin legendaris tersebut. 

Girbox dan limited slip differentialnya kemungkinan bakal menggunakan spek seperti versi aslinya. Transmisi manual 5-speed sequential close ratio lansiran Getrag

Penasaran berapa harga EVO garapan HWA ini per unitnya? Cukup bikin berlinanng air mata. Tak kurang dari €714.000 atau sekitar Rp 12 miliar! Jumlah produksinya pun sangat terbatas, hanya 100 unit.

 

Mercedes-AMG CLE53

Mercedes-AMG CLE53 4Matic+ Debut Dengan Mesin 442 HP

Mercedes-Benz CLE yang lahir bulan Juli 2023 lalu akhirnya mendapatkan versi AMG. Dinamai Mercedes-AMG CLE43, diluncurkan hari ini (06/11) dengan mesin enam silinder dan teknologi turbo elektrik. Hasilnya, gabungan C-Class Coupe dengan E-CLass Coupe ini punya performa yang membanggakan pembuatnya.

AMG membekalkan penggerak M256 yang dimodifikasi secara ekstensif. Kode mesinnya juga berubah menjadi M256M. Tenaga puncak mencapai 442 hp pada 5.600 rpm dan tersedia terus sampai 6.100 rpm. Mesin ini aslinya mampu menghasilkan 560 Nm pada 2.200 hingga 5.000 rpm. Tapi, berkat turbocharger konvensional dan tambahan kompresor yang dikendalikan secara elektrik, jadi mampu memberikan tambahan 40 Nm lagi selama 12 detik.

Mesin CLE53

Selain itu, ada integrated motor starter (ISG) yang terpasang di girbok, yang merupakan bagian dari sistem kelistrikan 48 volt.Benda ini bisa memberikan tambahan tenaga hingga 22 hp dan ekstra torsi 205 Nm. Dengan catatan, dorongan tersebut hanya sesaat saja. Selain itu, ISG juga memberikan proses start-stop otomatis untuk mesin yang lebih halus.

Serupa Tapi beda

Mercedes-AMG CLE53 dibekali transmisi AMG Speedshift 9-speed otomatis dengan penggerak AWD (4Matic). Hasilnya, mobil ini mampu berakselerasi 0-100 km/jam dalam masa 4,2 detik. Top speed dibatasi 250 km/jam. Atau kalau yang punya membeli paket opsional AMG Driver’s Package, kecepatan puncaknya bisa 270 km/jam. Untuk pengendalian, didukung sistem kemudi empat roda. 

Dashboard CLE53 4Matic+

Secara visual, mobil ini serupa dengan versi yang lebih kalem, Mercedes-Benz CLE. Tapi karena performa lebih galak, pastinya ada perubahan untuk menyesuaikan. Contohnya, saluran masuk udara di depan lebih besar. Fender juga lebih lebar untuk mengakomodir jarak pijak lebih lebar 53 mm di depan dan 75 mm untuk belakang. Pelek standarnya 19 inci (ukuran 20 inci tersedia sebagai barang opsional). Jangan lupa spioler di depan dan belakang. Dan ingat, itu semua berfungsi, bukan gaya-gayaan. 

Di kabin kurang lebih sama seperti CLE biasa. Sistem operasional MBUX menjalankan layar multimedia 11,9 inci dan layar instrumen 12,3 inci. Selain logo AMG, joknya dibungkus kulit Artico yang dijahit oleh manusia, bukan robot. 

 

 

Mercedes-Benz E-Class All-Terrain, Siap Main Kasar

Genap enam tahun sudah varian E-Class All-Terrain beredar di pasar Eropa, AS dan Timur Tengah. Generasi kedua dari wagon E-Class penjelajah trek semi off-road ini pun resmi diperkenalkan oleh Mercedes-Benz.

Apa saja hal baru yang diimbuhkan pada rival kuat dari Audi A6 Allroad dan Volvo V90 Cross Country ini?

Satu Varian

Seperti E-Class biasa, tersedia beragam varian dengan aneka opsi mesin. Mulai dari bensin, diesel hingga PHEV.

Untuk konsumen di Eropa tersedia seluruh varian, mulai dari diesel mild hybrid E 220 d, diesel PHEV E 300 de dan varian bensin 6-silinder E 450. Konsumen di AS tak terlalu menyukai Mercy diesel, jadi hanya varian E 450 saja yang akan dipasarkan disana.

Varian terendah yakni E 220 d dibekali mesin diesel 4-silinder 2.0-liter plus modul mild hybrid 48V. Dengan output tenaga 194 hp, akselerasi 0-100 km/jam harus puas di 8,1 detik.

Jika ingin varian diesel yang lebih bertenaga, pilihannya adalah E 300 de. Mesin 2.0-liter plus motor elektrik plug-in hybrid menghasilkan output 308 hp. 0-100 km/jam hanya butuh 6,9 detik. Dengan mode EV, daya jelajah maksimum varian PHEV ini diklaim 102 km berdasarkan standar siklus WLTP.

Ingin yang paling perkasa? Tersedia varian E 450 dengan mesin bensin 6-silinder 3.0-liter bertenaga 375 hp dengan torsi 500 Nm. Tersedia fungsi Boost untuk suplemen tenaga 23 hp dan torsi 204 Nm.

Meskipun varian berpenggerak AWD 4Matic ini hanya butuh 4,6 detik untuk mencapai angka 100 km/jam, namun top speed dibatasi hanya 210 km/jam.

Interior dan Eksterior

E-Class All-Terrain berbasis model Estate, sehingga kemasan interior mobil ini tak beda dengan E-Class biasa baik sedan maupun wagon. Terdapat fitur opsional berupa layar tambahan untuk penumpang depan. Bisa selfie pula. Selain itu, Anda juga bisa menonton video TikTok atau main video game. Koneksi internet telah menggunakan jaringan 5G.

Terdapat fitur kamera pemantau 360° yang terpasang di bumper depan. Pengemudi jadi lebih mudah memantau kondisi permukaan jalan.

Sementara eksterior terdapat sedikit ubahan. Terutama pada grille dengan dua garis berwarna Iridium Silver di tengah. Aksen garnish pada fender pun tampil ala varian SUV.

Dimensi (P×L×T) tetap 4.950 mm × 1.904 mm ×1.497 mm seperti versi sebelumnya. Hanya saja wheelbase mulur 22 mm jadi 2.961 mm, sehingga ruang kaki belakang kini sedikit lebih lega.  Ground clearence E-Class All-Terrain lebih tinggi 46 mm dari E-Class Wagon/Estate biasa.

Seluruh varian E-Class All-Terrain dilengkapi penggerak all-wheel drive 4Matic dan suspensi udara Armatic. Meskipun berpenggerak AWD dan ground clearancenya tinggi, tetap saja ini bukan G-Class. Jadi, cukup untuk trek semi off-road ringan saja, bukan menembus belantara.

Pada kecepatan diatas 120 km/jam, suspensi Airmatic secara otomatis akan turun 15 mm untuk meningkatkan gaya aerodinamika. Untuk roda, model All-Terrain dilengkapi pelek standar 18-inci berbalut ban 235/55 R 18. Bagi yang ingin lebih besar, tersedia pelek opsional ukuran 19 dan 20-inci.

Volume Besar

Volume kargo tak beda dengan E-Class Wagon biasa. Dari 615 liter dapat dimekarkan menjadi 1.830 liter dengan melipat jok belakang.

Khusus varian plug-in hybrid, volume kargonya lebih kecil. Hanya 460 liter yang dapat dimekarkan menjadi 1.675 liter. Ini karena baterai diletakan di bagasi. Lalu, kemampuan tarik (towing) E-Class All-Terrain termasuk PHEV cukup kuat. Antara 750 kg hingga 2.100 kg, tergantung pada jenis anhang yang ditarik.

Berapa harganya? Sabar, Mercedes-Benz E-Class All-Terrain ini baru resmi beredar awal tahun 2024. Namun untuk varian E 450, harganya di AS akan berada di kisaran $90.000 atau setara Rp 1,38 miliar. 

 

Mercedes-Benz A-Class

Mercedes-Benz Pangkas Model, A-Class Kena Imbas

Mercedes-Benz diberitakan akan memangkas porto folio produk mereka. Salah satu yang kena pemangkasan tersebut adalah, A-Class. entry level Mercedes-Benz ini tidak akan ada model baru setelah yang sekarang sudah beredar.

Keputusan yang dipandang agak mengherankan karena keluarga A-Class adalah salah satu tulang punggung penjualan Mercedes-Benz di pasar global. Lebih heran lagi, mereka malah akan mendorong kelahiran generasi baru model-model station wagon yang kurang begitu diminati.

CLA Shooting Brake

Dikutip dari Drive, pabrikan Jerman itu akan memangkas tujuh model mobil compact jadi tinggal empat. A-Class Hatchback, sedan dan B-Class akan dihilangkan. Termasuk A-Class chassis panjang yang dijual hanya di Cina. Menyisakan CLA Sedan, Shooting brake (station wagon), GLA dan GLB.

Secara penjualan, A-Class hatcback terjual sebanyak 184.000 unit di pasar Amerika Serikat, Eropa dan Cina. Bandingkan dengan CLA dan CLA Shooting Brake yang hanya terjual 73.000 unit digabungkan. Di Indonesia, model ini terjual 87 unit secara hitungan wholesales dari Januari hingga Juli 2023. Penjualan retailnya belum diketahui.

Keempatnya akan mendapatkan generasi baru dengan platform MMA (Mercedes-Benz Modular Architecture). Basis ini lebih difokuskan untuk digunakan oleh mobil listrik. Namun bisa dipakai kendaraan bermesin konvensional untuk pasar-pasar yang EV kurang diminati.

Salah satu penegasan hal tersebut adalah hadirnya mobil konsep CLA di Munich Motor Show beberapa waktu lalu. Mobil ini mengusung penggerak listrik yang mampu bergerak sejauh 750 km. Konsumsi listriknya 8,3 kWh/km.

Selain itu, karena hatchback dihapus, versi AMG juga akan ikut hilang. Gantinya, CLA baru yang berpenggerak listrik, akan punya versi AMG dengan dual motor bertenaga setara 536 hp.

Mercedes-Benz MPV 2023

Mercedes-Benz V-Class Dibenahi, Perubahan Terakhir Sebelum Pakai Platform Baru

Mercedes-Benz mengumumkan bahwa mereka merombak penampilan jajaran keluarga MPV-nya. Termasuk varian penumpang bermesin pembakaran internal (V-Class), camper van Marco Polo, maupun EQV yang berpenggerak listrik. Ikut berubah juga varian untuk kepentingan komersial atau biasa dikenal dengan Vito dan eVito.

Mercedes-Benz V-Class baru.

Perubahan signifikan di mukanya. Grill lebih besar dan bemper baru

Deretan V-Class dan Vito sekarang, yang juga dijual di Indonesia, menggunakan chassis W447. Pertama kali muncul tahun 2019 lalu. Dikutip dari rilis yang kami terima, perubahan ini menjadi jembatan untuk memperkuat penjualan di segmen MPV, sebelum pabrikan Jerman ini mengganti generasinya. Mulai 2026, deretan MPV Mercedes akan menggunakan platform modular VAN.EA. Basis ini nantinya mengakomodir MPV listrik.

Camper van Marco Polo juga ikut berubah

Perubahan juga berlaku untuk camper van Marco Polo

Perubahan yang diberikan untuk V-Class, Marco Polo, maupun EQV dan Vito atau eVito cukup terlihat. Bemper depan baru, grille yang lebih lebar dan menjulur ke bawah. Mungkin desain grill seperti ini akan jadi trend untuk MPV besar, seperti yang sudah dilakukan Toyota untuk Alphard dan Vellfire. Tapi bentuk grill ini berbeda-beda terganting varian. Yang pasti, grill bisa diberikan iluminasi, yang tersedia sebagai fitur opsional.

Mercedes-Benz EQV dihadirkan hanya dalam varian Avantgarde. Sedangkan V-Class terdiri dari empat varian: Entry level, Style, Avantgarde dan Exclusive. AMG Line dijadikan varian opsional bersama dengan Night Package.

Fitur Berderet

Desain interior baru, mengimbangi perubahan di luar. Kokpit MPV Mercedes-Benz ditandai oleh panel instrumen yang didesain ulang dengan layar sentuh, ventilasi udara baru yang bergaya dan setir dengan pengenalan hands-off kapasitif.

Dashboard dengan digitalisasi.

Ada banyak digitalisasi. Untuk pertama kalinya ada dua layar digital 12,3 inci

Untuk pertama kalinya juga, Mercedes-Benz V-Class, EQV dan V-Class Marco Polo dibekali sepasang layar lebar ukuran 12,3 inci. Fungsinya, satu untuk instrument cluster, satunya untuk kepentingan infotainment. Sistem operasinya pasti MBUX. Desain kabin ‘high-tech’ ini dikatakan menambah nilai untuk deretan van dan camper van tersebut.

Jok V-Class baru

V-Class baru dibekali inteiror mewah.

Sementara sistem bantu berkendara terdengar lebih lengkap. Mercedes-Benz V-Class kini punya Attention Assist, Headlamp Assist termasuk rain sensor. Tidak ketinggalan Active Distance Assist Distronic, Active Brake Assist yang memiliki kemampuan mendeteksi cross-traffic.

Mercedes-Benz Vito

Vito dan eVito punya fitur yang juga lengkap

Lainnya ada Blind Spot Assist, Active Lane Keeping Assist, Intelligent Speed Assist. Dan untuk memudahkan parkir mobil bongsor ini juga dibekali paket fitur bantu parkir bernama Park Package. Dengan catatan, fitur tersebut tersedia untuk V-Class, EQV dan Marco Polo.

Vito dan eVito yang berstatis mobil komersial memiliki fitur yang mirip karena tanpa Distronic dan Park Package. Pengganti fitur terakhir itu adalah kamera mundur.

Mercedes-Benz tidak menyebutkan adanya perubahan di bagian mesin. Jadi kemungkinan tidak berubah.

Mercedes-Benz CLK GTR

Mercedes-Benz CLK GTR, Terinspirasi Porsche 911 GT1, Menyontek McLaren F1

Kegigihan Karl Benz akhirnya melahirkan terobosan dalam bentuk kendaraan roda empat yang bisa berjalan dengan mesin pembakaran internal. Atau Internal Combustion Engine (ICE), bahasa anak sekarang menyebutnya. Segala cara ia tempuh untuk meyakinkan khalayak, kalau inovasinya itu akan membentuk masa depan baru. Dan benar saja. Lihat seperti apa Mercedes-Benz sekarang. 

Namun dalam bidang balapan, Mercedes-Benz agak sulit untuk dibilang yang paling sukses. Oke, lah mereka sukses di balapan F1 dengan delapan titel konstruktor dan tujuh gelar juara dunia pembalap (Lewis Hamilton). Namun perjalanan mereka di motorsport menarik untuk dilihat karena selain sukses, juga pedih.

Tim Mercedes-Benz CLK GTR musim 1997

Dari situ, kami terpancing menelisik salah satu produk yang berbasis mobil balap, Mercedes-Benz CLK GTR. Kenapa? Karena dengan CLK GTR, tiba-tiba pabrikan Stuttgart ini berdiri menghadang Ferrari, Lamborghini, McLaren di sirkuit.

Arahan untuk desainer dan engineer-nya hanya, “Terserah kalian!” Hasilnya, mobil ini begitu kencang hingga mengubah peta balapan GT dunia. Pertanyaanya, kenapa Mercedes-Benz perlu mobil ini?

Dominasi McLaren F1 Perlu Ditumbangkan

Saat balapan World Sportscar Championship bubar tahun 1993, pabrikan besar dunia tidak punya lahan untuk unjuk gigi. Tentunya selain di LeMans dan F1. Hal ini membuat beberapa pelaku balapan di Eropa khawatir. Mereka lantas sepakat membuat seri balapan baru, bernama BPR Global GT.

Dominasi McLaren F1 perlu ditumbangkan

Awalnya yang ikut hanya Porsche dan Venturi Racing. Namun kemudian beberapa pabrikan mulai tertarik. Datanglah Jaguar XJ220, Ferrari F40 GTE hingga Mclaren F1. Mobil terakhir itu memporak porandakan persaingan. Karya Gordon Murray tersebut begitu dominan dan menghancurkan harapan pabrikan lain untuk bisa menang.

Karena balapannya makin besar, FIA lalu turun tangan menjadi regulator. Mereka mensyaratkan homologasi, dengan tujuan pabrikan bisa lebih berinovasi dan balapan makin seru. Salah satu aturannya, mobil yang turun harus punya 25 versi jalan raya. Cuma 25? Tentunya ini jadi bahan tertawaan pabrikan besar, sekaligus menarik mereka untuk ikutan.

Tapi tetap terasa hambar. Karena McLaren masih saja dominan. Akhir musim 1995, mereka juaranya. Salah satu pabrikan yang meradang dengan dominasi McLaren F1 adalah Porsche. Loh, bukan Mercedes? Tunggu dulu…

Porsche 911 GT1 yang menginspirasi CLK GTR

Porsche 911 GT1

Masa senggang antar musim dimanfaatkan Porsche untuk membuat sesuatu yang baru. Waktu mereka sempit. Hanya beberapa bulan sebelum balapan GT 1996 dimulai. Engineer Porsche putar otak. Salah satu regulasi FIA menyebutkan soal 25 mobil jalan raya tadi. Tidak mungkin bikin mobil baru dalam waktu sesingkat itu.

Engineer lalu memanfaatkan Porsche 962, jagoan mereka di Le Mans dengan powertrain bertenaga 740 hp. Tapi 962 benar-benar mobil balap. Tidak ada versi jalan raya. Jalan keluarnya, moncong 911 generasi 993 yang saat itu baru hadir, dipasang. Buntutnya tetap 962. Lahirlah Porsche 911 GT1 untuk balapan dan versi jalan raya. Dominasi McLaren F1 pun runtuh di musim balap BPR GT 1996.

Mercedes-Benz Mulai Terusik

Mercedes-Benz yang diam saja, akhirnya terinspirasi oleh 911 GT1 ini. Mereka melihat potensi mobil balap Porsche itu masih bisa digali. Empat bulan sebelum musim balap 1997 dimulai, petinggi di Stuttgart memerintahkan jajarannya untuk membuat mobil yang lebih baik dari Porsche tadi. Engineer dan desainer Mercedes-Benz mulai bekerja.

MclAren F1 GTR chassis no 11R

McLaren F1 GTR chassis no.11R

Mereka punya waktu 128 hari untuk membuat mobil balap. Karena segalanya mepet, kreativitas pun diuji, jalan pintas ditempuh. Mereka beli satu unit McLaren F1 GTR. Nomor chassisnya 11R. Yes, mereka akan mencontek resep sukses McLaren F1.

11R dipreteli lalu dipasang body dan mesin Mercedes-Benz. Meski statusnya prototype, tapi uji coba yang dilakukan menjadikan mobil ini lebih kencang dari aslinya. Lalu purwarupa itu kecelakaan, beberapa bagian body hancur. Untung strukturnya aman. Body asli McLaren dipasang kembali lalu mobilnya dilelang. Supaya tidak mengundang kecurigaan.

Prototype CLK GTR

Di balik body, ada monokok McLaren F1

Hasil dari uji coba tersebut membukakan mata dan ide para engineer, selebar-lebarnya. Tim AMG yang ikut membantu lalu mencontek desain body 911 GT1. Pasang lampu depan dan belakang serta grill CLK, lalu kirim desainnya ke Lola Composite untuk dibuatkan platform.

Sebagai penggerak, Mercedes-Benz dan AMG memasang mesin M120 5,0 liter, yang juga dipakai oleh S-Class pada masa itu. Kemudian dipasangkan peningkatan berupa material titanium dan kompresinya dinaikan. Hasilnya adalah mesin V12 600 hp dengan suara yang enak didengar.

Seperti pada McLaren F1, Mercedes menjadikan mesin sebagai satu kesatuan chassis yang terpasang di belakang kabin. Transmisinya 6-speed manual.

Awal Yang Menyedihkan

CLK GTR awalnya tidak bergitu bersinar. Tapi sukses.

Mercedes-Benz CLK GTR untuk balap GT

Mercedes, AMG dan Lola sukses membuat mobil balap tepat pada waktunya. April 1997, mereka siap meramaikan balapan dengan dua Mercedes-Benz CLK GTR. Sayang, setelah itu semuanya berantakan. Masalah rem lalu mendera. Satu mobil terpaksa berhenti. Finish terbaik mereka hanya posisi 27. Diraih di Hockenheim Ring, Jerman.

Beberapa bulan kemudian saat balapan di Silverstone, Inggris, mereka mampu mengacungkan ancaman untuk McLaren. Lalu di balapan 4hr Nurburgring, mereka sukses finish 1-2 dengan pembalap Bernd Schneider dan Klaus Ludwig. Lalu kesuksesan itu berulang di 3hr Sebring dan Laguna Seca. Juara konstruktor dan pembalap pun mereka amankan. Keceriaan melanda Stuttgart, juara di musim pertama mereka turun. Tentunya sesuatu sekali.

FIA Tagih Janji

Ingat aturan 25 mobil jalan raya tadi? Mercedes sepertinya lupa untuk menyiapkan. Hingga mereka menang, baru ada satu mobil prototype. Jadinya, mereka potong jalan lagi. Body tidak diubah terlalu banyak. Beberapa peranti aerodinamika dihaluskan supaya ramah dengan kondisi lalu lintas. Lalu mesinnya ‘diperhalus’ sedikit. Noken as direndahkan derajatnya supaya tidak agresif, tapi kapasitas mesin dinaikan jadi 6,9 liter. Jadi torsinya bisa tetap mengisi.

Mercedes-Benz CLK GTR versi jalan raya.

Versi jalan raya CLK GTR Hanya 28 unit di dunia.

Interior tentu diubah supaya penggunannya betah. Mobil balap pastinya tidak ada AC, fitur hiburan apalagi karpet. CLK GTR jalan raya punya segala kelengkapan layaknya sebuah mobil yang manusiawi. Ada airbag, hiburan, karpet Alcantara, catalytic converter. Tapi AC tetap sebagai fitur opsional.

Selebihnya, semua sama seperti versi balap. Mulai dari monokok carbon fiber, transmisi sequential (tapi ditambahi paddle shifter) hingga karakter berkendara yang ‘racing banget’ dan suara mesin yang sama.

Mercedes-Benz CLK GTR tidak terlalu beda dengan versi balap.

Secara teknis, tidak terlalu beda dengan versi balapan

Hans Werner Aufrecht, ditugaskan untuk menyelesaikan Mercedes-Benz CLK GTR Strabenversion. Atau Street Version alias versi jalan raya. Ia bahkan sempat memutuskan bikin versi roadster, yang jumlahnya amat sangat terbatas. Siapa Hans Aufrecht? Huruf A di merek AMG adalah namanya.

Produksinya berjalan lambat karena segalanya ‘hand made’. Akhirnya, hanya ada 28 Mercedes-Benz CLK GTR lahir. Dua prototype, 20 versi atap tertutup, dan enam roadster. Harganya? US $1,5 juta. Inilah mobil jalan raya yang paling mahal. Rekor yang ia pegang selama 20 tahun hingga Ferrari FXX hadir.

Turun Le Mans 

Anda pasti ingat, 1955 jadi tahun kelam untuk dunia otomotif, terutama Mercedes-Benz. Di Circuit De La Sarthe, Le Mans, mobil mereka kecelakaan dan menewaskan bukan hanya pembalapnya, tapi juga 80 orang penonton. Mercedes pun menarik diri dan berniat tidak akan pernah balapan Le Mans lagi. Tapi CLK GTR mengubah itu semua. 

Sukses di balapan GT, AMG merasa perlu untuk menaklukan balap ketahanan ini. Masalahnya, sirkuit De La Sarthe adalah sirkuit kecepatan tinggi, dengan lintasan lurus yang sangat panjang. AMG sadar juga, mobil ini tidak akan bisa menaklukan arena kalau tidak diubah. Namun sekali lagi, waktu kurang bersahabat. 

Mercedes-Benz CLK LM gagal di balapan pertama.

CLK LM, gagal karena power steering

Sedikit modifikasi dilakukan untuk balap Le Mans 1998. Aerodinamika dibenahi dan mesinnya diganti dari V12 ke V8, dari mobil balap Sauber C9. Nama mobil berubah jadi CLK LM. Tapi seperti pertama turun GT, mereka tidak berhasil. Masalah power steering jadi ganjalan. Namun ini sudah cukup untuk memberikan input. Tahun 1999 mereka turun lagi dengan mobil yang lebih optimal. Namanya CLR. 

Akhir Yang Menyedihkan

Karena tidak ada batasan homologasi, Mercedes dan AMG lebih bebas mendesain mobilnya. Di sini mereka menemukan sesuatu yang baru. Tepatnya saat pembalap Mark Webber mengendarai CLR nomer empat, menempel ketat Audi di sesi kualifikasi. 

CLR, kenangan buruk untuk mercedes-benz di le mans

CLR meninggalkan ingatan yang tidak menyenangkan

Di luar dugaan, turbulensi dari Audi membuat CLR terbang. Benar-benar terbang dan terbanting ke aspal. Webber dibawa ke rumah sakit, CLR ditarik ke pit untuk usaha perbaikan. Dua hari kemudian, mobil siap, Mark juga sudah dinyatakan fit. 

CLR nomer empat keluar dari pit untuk sesi pemanasan. Dan terbang lagi. Untung Webber tidak cedera. CLR ini pun dinyatakan tidak layak balap. Tapi pembalap Mercedes lain juga menyatakan moncong mobil jadi ringan saat di kecepatan tinggi. 

Mark Webber dua kali tinggal landas di Le Mans

Benar saja, CLR no.5 mengalami hal serupa. Terbang setinggi 50 kaki dan mendarat di hutan sebelah sirkuit. Pembalapnya, Peter Drumbreck pingsan tapi selamat tanpa cedera. Bayang-bayang Le Mans dulu menghantui lagi. Mercedes-Benz langsung menarik diri dari balapan. 

Karir balapan CLK pun selesai. Sebuah akhir yang menyedihkan untuk program balap ambisius yang cukup sukses. Biarpun sangat singkat. 

Dari berbagai sumber

Dealer baru DCVI di Palembang

Daimler Commercial Vehicles Indonesia Buka Dealer Baru, Dukung Potensi Sumatera Selatan

Salah satu truk yang selalu menarik perhatian kami adalah truk ‘mersi’, sejak jaman dulu. Kini, truk Mercedes-Benz diatur distribusi dan penjualannya oleh PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI). Mereka mengumumkan baru saja memperluas jaringan penjualannya ke Sumatera Selatan.

DCVI membuka dealer baru di kota Palembang, bekerja sama dengan PT Gowa Kencana Motor (GKM). Dealer ini tidak hanya melayani penjualan tapi juga perawatan dan perbaikan. Menurut rilis yang kami terima, peresmian diler ini merupakan bagian dari komitmen DCVI untuk memenuhi serta melayani kebutuhan kendaraan niaga di wilayah Sumatra Selatan dan sekitarnya dengan layanan dan fasilitas sesuai dengan standar terbaru dari Daimler Truck.

Peresmian dealer DCVI Sumatera Selatan.

Diharapkan, dengan adanya diler GKM yang berlokasi di Jl. Alamsyah Ratu Prawiranegara No.89, Bukit Lama, Kec. Ilir Bar. I, Kota Palembang ini bisa menjadi solusi untuk mendukung para pelaku usaha transportasi yang menggunakan Truk Mercedes-Benz.

Dengan menempati lahan seluas 3,200 meter persegi, area bengkelnya diklaim memiliki fasilitas workshop yang modern dan gudang spare part yang mampu menampung lebih dari 5,000 line item. Sementara itu, untuk mendukung penjualan, terdapat area dealing room. Tidak ketinggalan, ketersediaan ruang inap pengemudi untuk memberikan kenyamanan dalam mewujudlkan dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Kenapa Palembang?

Ini karena Sumatera Selatan memiliki potensi perkembangan berkat cadangan batubara terbesar di Pulau Sumatra. Selain itu terdapatnya beberapa industri besar, pertanian dan perkebunan, serta dilalui oleh jalur tol Lintas Sumatra. “Dalam operasionalnya, semua potensi tersebut membutuhkan truk yang mumpuni dan layanan yang berkualitas,” kata Naeem Hassim selaku Presiden Direktur Daimler Commercial Vehicles Indonesia.

Oleh karena itu, ia yakin dengan hadirnya diler resmi Truk Mercedes-Benz di Palembang ini dapat berkontribusi dalam memanfaatkan potensi besar yang dimiliki wilayah Sumatera Selatan, khususnya di kota Palembang.

Christopher Janssen selaku Presiden Direktur GKM Group menambahkan, “Pembukaan diler GKM Palembang ini adalah bukti keseriusan kami untuk mendekatkan diri pada konsumen di Sumatera Selatan, dengan fasilitas 3S (Sales, Services, Sparepart) yang merupakan cabang kami yang ke-4  di Indonesia setelah kota Makassar, Purwakarta, dan Kendari. Melalui fasilitas diler ini, kami berharap bisa terus memberikan solusi kepada pelaku bisnis dengan pelayanan terbaik.”

Vision One-Eleven, Arah Evolusi Mercedes-Benz di Masa Depan

Mobil konsep adalah wujud dan gambaran dari visi sebuah pabrikan otomotif baik dalam hal desain maupun rancang bangun teknologi. Demikian pula halnya dengan mobil konsep terbaru Mercedes-Benz yang satu ini: Vision One-Eleven Concept.

Cukup familiar dengan tampilannya? Tak perlu heran, karena Vision One-Eleven Concept merupakan reinkarnasi dan evolusi dari konsep Mercedes-Benz C111 yang cukup fenomenal pada periode tahun 1969-1979.

Mobil konsep rancangan Bruno Saco ini menjadi studi pengembangan teknologi sasis, suspensi, mesin dan aerodinamika yang terbagi menjadi 4 generasi.

Bahkan salah satu variannya yakni C111-III pernah dipamerkan dalam event pameran teknologi dan industri dari Jerman Barat “Indogerma” di Pekan Raya Jakarta, Silang Monas, Jakarta pada tahun 1979 silam.

Lantas, apa yang mendasari perancangan Vision One-Eleven Concept?

Tak hanya Reinkarnasi, Ini Evolusi

Gaya desain konsep C111 pada mobil ini memang sangat kental. Lampu depan dan belakang model bundar, ‘aksen garis hitam pada bonnet, dan tentu saja… pintu model gullwing.

Hanya saja, body One-Eleven jauh lebih ramping dan aerodinamis bila dari konsep C111. Gaya supercar balap jauh lebih dominan pada One-Eleven.

Lekukan panel body mobil ini jauh lebih sexy. Mulai dari sirip canard pada splitter bumper depan, side skirt berkontur, hingga sirip diffuser pada bagian belakang dirancang layaknya sebuah supercar. Gaya aerodinamika adalah kata kuncinya.

Kepakan pintu gullwing pada mobil ini pun membangkitkan nostalgia. Pintu yang khas dari Mercedes-Benz…mulai dari 300SL hingga SLS AMG.

Kokpit Bernuansa Lounge

Kemasan interior memadukan warna Oranye, Silver, dan Putih. Mirip seperti lounge techno-modern era ’60an. Ya, One-Eleven diklaim sebagai mobil sport pertama yang mengusung gaya interior bernuansa Lounge.

Meskipun desain kokpit cenderung minimalis, namun sangat hightech. Panel layar digital terpampang di sepanjang dashboard, plus layar digital panel instrument khusus di sisi kemudi. Bahkan tersedia sebuah headset khusus berteknologi augmented-reality yang akan mengubah interior menjadi penampil digital virtual. Semua pengoperasian fitur cukup dengan gerakan gestur jemari. Setting jok pengemudi mobil ini bahkan terintegrasi dengan pilihan mode berkendara.

Pada mode Lounge, jok akan menyatu dengan kontur panel interior kokpit, terutama konsol tengah. Sedangkan pada mode Race, posisi jok akan lebih tegak untuk menopang postur tubuh pengemudi.

Evolusi Teknologi Motor Elektrik

Perihal teknologi sistem penggerak, Mercedes-Benz tak menggunakan motor elektrik radial-flux seperti yang digunakan pada mobil listrik EQ.

One-Eleven dibekali teknologi motor elektrik axial-flux hasil rancangan YASA yang jauh lebih canggih. Perusahaan teknologi motor elektrik yang bermarkas di Oxford, Inggris ini telah diakusisi Mercedes sejak tahun 2021 lalu.

Selain ukurannya yang jauh lebih kecil, hanya sepertiga dari motor elektrik radial-flux milik EQ. Motor elektrik axial-flux yang digunakan ini pun bobotnya hanya sekitar 30% dari bobot motor elektrik jenis lain dengan output daya yang setara.

Sumber energi listriknya sendiri menggunakan baterai dengan sel silindris berpendingin cairan. Senyawa elektroda sel baterai yang digunakan pun diadopsi dari mobil balap F1 dan Formula-E. Sayangnya tak disebutkan secara detail perihal teknologi yang digunakan. Termasuk berapa besaran output daya motor elektrik dan baterainya.

Seperti halnya konsep C111, pihak pabrikan tak berencana untuk membawa One-Eleven ke tahap produksi. Namun teknologi yang digunakan menjadi acuan pengembangan untuk mobil Mercedes-Benz di masa mendatang.

Launching mercedes benz 2023

Mercedes-Benz Gelar Star Drive 2023 dan Luncurkan Empat Mobil Baru Sekaligus

PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia resmi menyelenggarakan kembali acara tahunan Star Drive 2023 di Jakarta hari ini (15/06/2023). Star Drive adalah acara dimana calon konsumen bisa mencoba dan merasakan apa itu Mercedes-Benz.

Tidak hanya itu, lebih penting lagi adalah mereka sekalian memperkenalkan empat mobil baru, New EQA, New EQB, New GLC dan A-Class baru.

Ya, ada dua mobil listrik di situ. Mercedes-Benz EQB bahkan menjadi EV pertama yang bisa menampung tujuh penumpang di Indonesia. Sementara itu, EQA menjadi mobil listrik paling murah dari jajaran pabrikan Jerman tersebut.

Mercedes benz Star Drive 2023.

Adapun daftar harga Mercedes-Benz baru adalah:

  • The new EQA: Rp 1.540.000.000 
  • The new EQB: Rp 1.655.000.000 
  • The new GLC: Harga resmi akan segera diumumkan
  • The new A-Class: Rp 825,000,000 

EQ SUV

Secara teknis, EQB dibekali baterai lithium 66,5 kWh. Sumber energinya dapat diisi dari 10 persen ke 80 persen dalam waktu 32 menit menggunakan DC fast-charging 100 kW. Berdasarkan metode pengujian WLTP, SUV ini bisa menempuh jarak hingga 448 km dengan sekali isi penuh. Tidak disebutkan berapa besaran tenaganya, tapi menurut spesifikasi Mercedes-Benz global, bisa menghasilkan 140 kW. Setara 190 hp.

Interiornya berkualitas Mercedes-Benz. Mobil ringkas ini diberikan tambahan dua kursi di belakang, dan mampu menampun tujuh orang. Meski bagian paling belakang jangan terlalu berharap banyak.

Sementara EQA, memiliki jarak tempuh 486 km menurut metode uji yang sama. Baterainya sama seperti EQB. Demikian juga dengan waktu pengisian DC yang 32 menit. New EQA juga diklaim sebagai kendaraan Mercedes-EQ pertama dengan pengembangan aerodinamis secara digital yang menghasilkan nilai cd 0,28.

Tidak kalah menarik, kedua mobil ini juga punya garansi selama delapan tahun atau 160.000 km. 

Mobil ICE

Selain EV, pada acara Star Drive juga diperkenalkan dua mobil bermesin konvensional. Yang pertama adalah New Mercedes-Benz GLC. SUV ini sekarang jadi andalan Mercedes-Benz di Indonesia yang paling laris.

Kali ini, GLC yang ditampilkan di hadapan kami dibekali imbuhan AMG Line. Terdiri dari apron depan AMG dengan intake udara sporty, elemen trim berlapis krom dan panoramic sliding sunroof. Di balik moncongnya terpasang mesin bertenaga 258 hp dengan torsi 400 Nm, lengkap dengan sistem mild hybrid.

Di kabin, diberikan layar sentuh diagonal berukuran 11,9 inci di bagian tengah, untuk hiburan. Display ini juga berfungsi sebagai sarana untuk menampilkan gambar kamera 360. Tentunya sudah mengandalkan MBUX terbaru. Untuk mengeluarkan suara, GLC hadir dengan sistem audio bikinan Burmeister 3D. Jok sudah dibalut bahan kulit Nappa. TIdak ketinggalan, ada 64 warna ambient light.

Terakhir, mobil yang sebetulnya bukan favorit kami, tapi harus diakui ini sedan yang laris. Inilah New Mercedes-Benz A-Class. entry level dari Mercedes-Benz dan generasi terbarunya hadir dengan pembaruan seperti panoramic sunroof, desain baru pada headlamp dan lampu belakang. A-Class 2023 juga dibekali dengan Adaptive Highbeam Assist yang tidak mengganggu pengendara lain.

“Dengan peluncuran keempat model kendaraan terbaru ini, kami selangkah lebih dekat dalam memenuhi komitmen untuk meluncurkan 19 model kendaraan baru di tahun 2023. Dan menjadi merek kendaraan mewah dengan lini kendaraan full electric paling lengkap di Indonesia, kata Choi Duk Jun, President Director PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia.

“Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pelanggan setia Mercedes-Benz yang terus memberikan dukungan agar kami bisa terus mengadakan kegiatan-kegiatan seperti STAR DRIVE 2023,” tutupnya.