All New VW Tiguan

All New VW Tiguan Debut Global di Amerika Serikat, Tanpa Versi 7-seater

Volkswagen akhirnya resmi memperlihatkan All New VW Tiguan, yang untuk saat ini baru dipasarkan di Amerika Serikat. SUV ini bukan cuma facelift, tapi memang semuanya dibuat baru.

Tiguan adalah salah satu andalan VW untuk pangsa pasar Amerika Serikat. SUV ini cukup laris, tidak heran mereka memfokuskan pengembangannya untuk wilayah tersebut.

All New VW Tiguan hanya tersedia dengan kabin dua baris

All New VW Tiguan berdiri dia atas platform baru MQB Evo, yang menggantikan MQB classic di generasi sebelumnya. Mengusung mesin berkode EA888 yang diperbaharui. Dengan konfigurasi empat silinder dan 2.0 liter, jantung mekanis ini diklaim mengeluarkan 201 hp. Lebih besar dari versi sebelumnya yang 185 hp.

Transmisi otomatis 8-speed menyalurkan daya ke roda depan untuk versi standar, atau ke semua ban di tipe yang dilengkapi sistem AWD, 4Motion.

Menurut VW, mobil ini diperbesar dari sisi dimensi, namun bobotnya lebih ringan hingga 77 kg. Desainnya, seperti yang bisa Anda lihat, tampak lebih tegas dibandung Tiguan yang ada sekarang. Untuk pasar Amerika, pelek 17 inci jadi bawaan standar. Meski begitu, VW menyediakan opsi pelek ukuran 19 dan 20 inci.

Kabin all new Tiguan 2025

Untuk pengendara, disediakan layar Digital Cockpit khas VW berukuran 10,25 inci. Di sebelahnya ada layar infotainment 12,9 inci. Kalau konsumennya merasa kurang besar, disediakan display ukuran 15 sebagai fitur opsional.

Untuk keselamatan, All New Tiguan kini dibekali sepuluh airbag, atau bertambah empat dari sebelumnya. Untuk sistem bantu berkendara, tersedia adaptive cruise control, lane keeping assist, peringatan tabrak depan dan sebagainya.

Sayangnya, All New VW Tiguan tidak (belum) tersedia dalam varian All Space. VW juga tidak menyinggung apakah versi tiga baris itu akan hadir. Demikian juga soal harga. VW masih bungkam. Kita tunggu saja.

VW Mobil listrik ID BUzz

VW Pangkas Dana Pengembangan Mobil Listrik, Dialihkan Untuk ICE

Setelah mengebu-gebu beralih ke mobil listrik (EV), pabrikan dunia sepertinya menyadari lambatnya EV diserap oleh konsumen otomotif global. VW Group jadi contoh terbaru yang mengoreksi pandangannya soal mobil listrik.

Tahun 2022 lalu mereka dengan mantap mencanangkan tahun 2033 semua produknya adalah EV. Dana yang dikucurkan untuk misi itu pun tidak sedikit. Mencapai US $196 milyar.

Mengutip Automotive News, 5 Juli lalu Chief Financial Officer sekaligus Chief Operating Officer VW Group, Arno Antlitz mengatakan, sekitar US $65 miliar dari kucuran dana tersebut, kini akan digunakan untuk menjaga agar mobil-mobil bermesin konvensional mereka tetap kompetitif di pasaran.

Masa Depan adalah e-Fuel? 

BUgatti yakin e-Fuel lebih menarik

Tentunya ini sangat bertentangan dengan pernyataan CEO VW Thomas Schaefer yang bilang ICE (Internal Combustion Engine, mesin konvensional) adalah barang ‘jadul’. Bahkan ia menganggap e-Fuel yang dikembangkan oleh Porsche sebagai angin lalu.

Namun pada kenyataanya, merek-merek mewah di bawah naungan VW kini memperhatikan betul bagaimana perkembangan teknologi e-Fuel. Bugatti mulai menyusun kemungkinan untuk memasangkan pompa e-Fuel untuk konsumennya, di rumah.

Lamborghini juga sejalan. Mereka yakin ICE masih punya celah untuk ramah lingkungan, asal tidak menggunakan bahan bakar fosil.

Penjelasan singkatnya, cara mendapatkan e-Fuel atau bahan bakar sintetis adalah dengan electrolysis menggunakan listrik dari sumber alami seperti tenaga angin dan sebagainya. Proses ini memisahkan unsur air menjadi hidrogen dan oksigen. Hidrogen kemudian digabungkan dengan CO2 yang ditangkap dari udara bebas. Selanjutnya, menggunakan kimia sintetis untuk menghasilkan e-Fuel.

Di luar VW Group, Aston Martin memundurkan niat membuat mobil listrik sampai dekade depan. Ford sudah jelas menyatakan kondisinya tidak memungkinkan untuk menjual deretan produk mobil listrik di Eropa mulai 2030 nanti.

Toyota sudah jelas, mereka yang paling skeptis soal mobil listrik ini. 

Sumber: Automotive News

 

VW Magotan, Passat Versi RRC Yang Bikin Iri Orang Eropa

Mobil brand Eropa yang khusus beredar untuk pasar domestik RRC kadang bikin iri. Salah satu contohnya VW Magotan.

Mid-size sedan yang berbasis dari VW Passat dan Skoda Superb ini dibekali fitur yang lebih modern dan canggih.

Tampilan Dibedakan

Secara garis besar, mobil ini memang berbasis dari VW Passat versi Eropa. Namun konsumen di RRC punya selera yang berbeda. Regulasi yang berlaku juga berbeda dengan di Eropa. Oleh sebab itu kemasan tampilan VW Magotan juga lain.

Lampu depan bentuknya lebih kotak. Garnish chrome pada lampu depan pun posisinya berbeda. Ukuran grille pun sedikit lebih besar dari Passat. Bahkan bentuk grillenya lebih mirip Skoda Superb dibanding VW Passat.

Tampilan bagian belakang pun cukup banyak perbedaannya. Yang paling jelas terlihat yakni desain lampunya lebih mirip mobil listrik VW ID.

Kemasan interior mobil ini lebih kental dengan gaya sedan VW Passat. Hanya beda di layout tampilan dashboard dan konsol tengahnya.

Tiga Layar Digital!

Pada dashboard Superb dan Passat dibekali sebuah panel instrument digital dan satu head-unit berupa layar touscreen untuk infotainment. Namun tidak untuk VW Magotan.

Layar sentuh di tengah dashboard tak hanya lebih besar dari dua saudaranya yang versi Eropa. Pada dashboard di sisi penumpang juga dilengkapi dengan layar touchscreen. Ya, dashboard Magotan punya tiga layar digital!

Fitur teknologinya mirip seperti pada model mobil Porsche dan Mercedes-Benz terbaru. Fitur canggih pada VW Magotan jelas bikin iri para pemilik sedan VW Passat dan Skoda Superb di kawasan Eropa.

Magotan adalah mobil berplatform MQB Evo pertama daej Volkswagen yang menerapkan layout tiga layar digital pada dashboard.

Dua Mesin

Ini adalah mobil bermesin bensin, bukan mobil listrik. Jangan terkecoh dengan desain lampunya yang mirip mobil listrik VW ID. Bahkan lantaran ujung pipa knalpotnya tak terlihat dari bumper belakang.

Berdasarkan data yang diunggah, VW Magotan dibekali mesin 2.0-liter turbo buatan VW-FAW. Tenaganya cukup menggugah, 217 hp.

Namun sejumlah pemberitaan media lokal China memprediksi jika bakal tersedia opsi mesin 1.5-liter turbo bertenaga 158 hp. Mungkin ini untuk varian termurah.

Spek dan fitur yang diusung cukup memikat penyuka sedan di RRC. Soal harga belum dapat dipastikan, karena VW Magotan baru resmi dipasarkan di RRC sekira penghujung tahun ini.

 

 

75 Tahun VW di Amerika, Dari Anti Jerman Hingga Elektrifikasi

Tahun ini merupakan momen penting bagi Volkswagen (VW). Genap 75 tahun VW berkiprah di pasar otomotif Amerika Serikat. Tak hanya sekadar sebuah merk mobil. VW telah jadi bagian dari budaya populer serta kehidupan masyarakat Amerika Serikat selama tiga perempat abad.

Susah, senang hingga skandal emisi tidak menggoyang VW untuk terus memenuhi jalanan di negara itu. Mengenang napak tilas sejarah hadirnya VW di negara itu, foto dan video dokumentasi akan dipublikasikan secara luas ke seantero AS. Catatan dokumentasi tersebut menggambarkan evolusi industri otomotif dan kiprah VW di Amerika Serikat selama 75 tahun.

Mulai dari sepasang VW Beetle yang pertamakali masuk ke AS di tahun 1949. Hingga mobil listrik VW ID. Buzz model tahun 2024 yang menjadi versi futuristik dari model ikonik VW Bus.

Serangkaian acara perayaan pun akan dihelat oleh Volkswagen of USA sepanjang tahun 2024 ini. Termasuk kembalinya VW di liga utama American Football yakni Super Bowl setelah hiatus cukup lama.

Dua Unit VW Beetle

Perjalanan sejarah Volkswagen di Negeri Paman Sam dimulai pada tahun 1949. Ben Pon, pengusaha asal Belanda memboyong sepasang VW Beetle dan diperkenalkan untuk pertamakalinya kepada publik AS di kota New York. Setahun kemudian menyusul VW Microbus.

Pada saat itu untuk memasarkan mobil VW di Amerika Serikat yang terbiasa dengan mobil bermesin besar dan rasa nasionalisme cukup tinggi sangatlah sulit. Terlebih lagi sebagian besar rakyat AS masih memiliki sentimen negatif terhadap segala hal berbau Jerman. Dampak dari Perang Dunia II.

Usaha gigih dan pantang menyerah terus dilakukan. Volkswagen of America sebagai APM VW di AS pun resmi berdiri di tahun 1955. Namun butuh waktu beberapa tahun lagi bagi VW untuk dapat diterima oleh para konsumen. Iklan ikonik VW Beetle bertema “Think Small” yang muncul pada tahun 1959 mulai merubah paradigma masyarakat AS.

Ubah Pola Pikir

Kehadiran VW Beetle/Bug (Type 1) dan Bus (Type 2) di pasar otomotif setempat akhirnya berhasil mengubah pola pikir para konsumen. Meskipun ber-cc kecil, namun VW adalah mobil harian keluarga yang ideal. Keduanya pun berhasil terjual 100.000 unit di AS pada era ’60an. Angka penjualan dan popularitas VW pun terus meningkat.

Di tahun 1966 VW Squareback/Variant dan Notchback (Type 3) mulai masuk ke pasar AS. Memasuki era tahun ’70an, pilihan model mobil yang ditawarkan oleh VW pun bertambah. Dasher (Passat), Jetta, Scirocco, dan Rabbit (Golf Mk I) jadi pilihan dengan harga “merakyat” bagi kalangan konsumen kelas menengah bawah.

Agar harga jual lebih terjangkau dan mempercepat jalur distribusi, VW pun membangun pabrik perakitan di Westmoreland, Pennsylvania yang mulai beroperasi pada tahun 1978.

Sebanyak 1,1 juta unit Rabbit (Golf Mk I) dan GTI terlahir dari tempat ini. Keduanya menjadi best seller dan merajai pasar hatchback di AS pada era ’70an – ’80an. Tahun 1988, pabrik VW Westmoreland ditutup. Manufaktur perakitan kendaraan pun direlokasi ke pabrik baru di Auburn Hills, Michigan yang beroperasi mulai tahun 1991.

Era Baru VW Di Amerika Serikat

Tahun 1998 merupakan momen penting bagi Volkswagen. VW New Beetle debut perdana di AS. Tak hanya berhasil memikat hati para konsumen, VW New Beetle jadi dewa penyelamat VW di pasar otomotif AS.

Untuk dapat memenuhi permintaan pasar, perlu dilakukan penambahan kapasitas dan lini produksi. Pada tahun 2008 VW membangun pabrik manufaktur dan perakitan baru di Chattanooga, Tennessee. Pabrik ini resmi beroperasi mulai tahun 2011 dengan unit produksi perdana VW Passat sedan.

Fasilitas manufaktur terpadu seluas 18 Ha ini memiliki kapasitas produksi 150.000 unit mobil per tahun. Mobil listrik VW ID.4 mulai diproduksi di tempat ini pada tahun 2022.

Bagian terpenting dari perayaan akbar ini masih dirahasiakan. Namun sejumlah info yang beredar mengarah pada debut perdana sedan listrik VW ID.7 di AS yang diprediksi bakal berlangsung sekira pertengahan tahun ini.

 

Review VW Tiguan Allspace, ‘Baby Touareg’ Ideal Untuk Keluarga

Mobil ideal untuk keluarga dalam ukuran orang Indonesia adalah muat banyak. Tak cuma penumpang, tapi juga beragam barang bawaan. Nah, SUV 7-seater Volkswagen Tiguan Allspace yang kami ulas kali ini cukup mewakili kriteria tersebut.

Dibandingkan model sebelumnya, VW tak banyak menyentuh kemasan eksterior Tiguan Allspace. Sepintas memang terlihat tidak berbeda.

Namun saat dicermati logo “VW” kini tampil gaya desain baru. Desain lampu depan yang terintegrasi dengan lampu kabut mengalami ubahan. Tak hanya dilengkapi lampu siang hari atau DRL, sistem lampu IQ Light kini jadi fitur standard pada VW Tiguan Allspace.

Kelengkapan standar VW Tiguan Allspace adalah velg twin-5 spoke berukuran 18-inci. Namun bodi yang bongsor kian terlihat gagah dengan velg alloy two-tone “Misano” yang berukuran lebih besar yakni 20-inci.

Interior Mewah Dan Lapang

Ruang kabin SUV yang bagaikan “baby Touareg” dengan tiga baris bangku ini cukup lapang. Posisi duduk terutama ruang kaki lumayan lega untuk bergerak. Akses keluar masuk kabin bagi penumpang berpostur tubuh jangkung pun cukup mudah.

Desain jok depan yang ergonomis terasa nyaman dengan busanya yang lumayan tebal. Seluruh jok yang berbalut bahan kulit Vienna membuat tampilan interior terasa mewah.

Kami sangat menikmati kenyamanan bagian ini. AC pakai sistem 3-zone Climatronic menyuguhkan hawa sejuk terasa hingga bangku belakang. Selain itu, peredamannya cukup mumpuni meredam suara bising dari luar tak merembes ke kabin.

Sistem infotaintment dilayani head unit berupa layar touchscreen Discover Pro berukuran 9,2 inci pada bagian tengah dashboard. Koneksi nirkabel Apple CarPlay dan Android Auto jadi fitur standard.

Kapasitas Bagasi 

Nah, mobil keluarga seperti SUV 7-seater identik dengan kapasitas ruang kargo besar. Hal ini juga berlaku untuk SUV VW. Bisa dibilang, merupakan salah satu keunggulan VW Tiguan Allspace.

Ruang bagasi di balik bangku baris ketiga diklaim mampu memuat barang bawaan dengan volume hingga 230 liter. Cukup untuk memuat kantong barang belanjaan dan tas olahraga. Ini kami juga buktikan dengan membawa seabrek barang untuk menuju Semarang. 

Jika ingin memuat barang bawaan yang lebih banyak, cukup lipat hingga rata bangku baris ketiga. Volume ruang kargo pun mekar menjadi 700 liter. Seukuran beberapa koper besar, tas traveling dan tas peralatan golf.

Masih kurang lega? Tenang, lipat lagi jok tengahnya. Total volume bagasi pun mencapai 1.775 liter! Cukup untuk memuat sepeda MTB plus ransel dan perabot adventure.

Mesin Kecil

Di sektor performa, VW Tiguan Allspace rakitan Dawuan, Jawa Barat ini masih mengusung mesin yang sama seperti model terdahulu. Spesifikasinya mungkin kurang menarik untuk penyuka kecepatan. Tapi saat dijalankan, outputnya meyakinkan. 

Namun keluaran mesin 4-silinder turbo 1.4-liter TSI tak berubah, dibanding versi sebelum faelift. Tenaga maksimum 150 hp bermain di putaran 5.000 – 6.000 rpm. Torsi maksimum sebesar 250 Nm terasa pada putaran rendah yakni kisaran 1.500 – 3.500 rpm. Sangat ideal untuk bermanuver.

Jangan lihat CC mesinnya yang kecil. Performanya sangat lumayan, bahkan torsinya terbilang besar. Tarikan mesin di putaran bawah dan menengah cukup responsif.

Melintasi tanjakan, tenaganya tak kedodoran. Untuk merasakan performanya di jalan tol, cukup tarik paddle shift untuk downshift, hantaran tenaga mesin hadir tanpa lag secara cepat untuk berakselerasi.

Yup, transmisi kopling ganda 6-speed direct shift gearbox (DSG) yang dibekalkan memiliki penyaluran daya yang halus nan responsif. Tenaga terasa tanpa jeda di setiap perpindahan gigi transmisi. DSG mungkin salah satu transmisi yang kerap dipandang sebelah mata. Pengguna DSG terdahulu kerap mengeluhkan kerusakan yang mahal untuk diperbaiki. Namun VW Indonesia meyakinkan kalau DSG mereka sudah disempurnakan. 

Meskipun diklaim bisa melaju hingga 202 km/jam, bagi kami hal itu tak terlalu penting namun bisa dipercaya. Siap bermanuver dengan gesit dan tak keteteran mengikuti batas maksimum kecepatan berkendara di jalan tol sudah lebih dari cukup.

Cocok?

 

Nah, kami berkesempatan memilih mode berkendara sesuai kebutuhan dan gaya berkendara. Masing-masing mode, yakni Normal, ECO, Comfort, Sport dan Individual memiliki sensasi dan karakter yang berbeda. Dengan mode ECO atau Comfort pun, dorongan tenaganya sudah lebih dari cukup untuk meraih kecepatan tinggi.

Pengendalian kemudi pun presisi berkat fitur Dynamic Chassis Control (DCC). Fitur ini aktif mengatur kinerja peredaman suspensi secara elektronik di berbagai kondisi permukaan jalan.

Karakter redaman suspensi terbilang cukup lembut pada mode ECO, Normal dan Comfort. Pada mode Sport, suspensi akan lebih kaku untuk mengimbangi aksi manuver cepat. Efek sampingnya, suspensi jadi keras di kecepatan rendah. Ingin setting sesuai gaya dan karakter berkendara? Pilih mode Individual.

Boros? Relatif. Selama menempuh jarak 450 km menuju Jawa Tengah, konsumsi bahan bakar rata-rata tercatat di angka 13,8 km/liter. Saat kami terjebak kondisi stop n go dalam kemacetan padat merayap selama berjam-jam, angka konsumsi BBM terbaik sekitar 11,5 km/liter. Masih cukup wajar untuk SUV besar seperti ini.

Bagi kami, mobil ini sangat nyaman digunakan harian. Bodinya yang bongsor tak masalah diajak melintasi jalan sempit. Ada fitur kamera 360° Area View yang membantu visibilitas di sekeliling mobil.

Fitur berkendara lainnya yang cukup membantu yakni Park Assist. Parkir jadi lebih mudah berkat mode semi-otomatis yang dipandu dengan sensor pendeteksi ultrasonik. Radius putar kemudi pun tak terlampau lebar.

Kami sangat menikmati berkendara dengan VW Tiguan Allspace dalam ajang #motomobimaukemana kali ini. SUV yang bukan kaleng-kaleng untuk label harga Rp 854 juta. Andai saja bisa lebih murah. 

VW Tiguan All Space 2023

GMM Ungkap Kemampuan VW Tiguan All Space Terbaru

Anda mungkin masih ingat kalau VW Tiguan All Space yang ditampilkan di GIIAS 2023 lalu mengalami penyegaran. Hari ini (16/11) PT Garuda Mataram Motor (GMM), APM Volkswagen di Indonesia, menunjukan versi yang lebih baru.

Berlangsung di BSD, Tangerang, SUV ini terlihat mengenakan pelek baru berukuran 20 inci, dengan pewarnaan body yang terlihat lebih menarik. Selebihnya, sama seperti yang muncul di GIIAS. Lampu depan dengan desain yang lebih tegas, lengkap dengan DRL. Bempernya terlihat tegas dan lebih rapi karena lampu kabut sekarang dipindah menyatu ddengan lampu utama.

Tiguan All space

Perubahan di eksterior memang tidak banyak. Di kabin, beberapa hal menarik jadi tambahan fitur. Pertama adalah jok depan dengan pengaturan elektrik. Jika sebelumnya hanya dibekali heater, kini dilengkapi juga dengan ventilasi untuk mendinginkan. Sangat bermanfaat untuk cuaca panas dan lembab di Indonesia. Seperti biasa, karena ini mengusung nama All Space, ada tambahan satu baris jok di paling belakang, yang menjadikan SUV ini mampu menampung tujuh penumpang. Pengaturan AC digital juga jadi penambahan baru untuk All New Tiguan All Space.

Hal baru lainnya adalah tuas transmisi baru yang menampilkan posisi gear dengan iluminasi. Untuk mendukung fitur infotainment, di bagian tengah dashboard terdapat generasi baru sistem Discover Pro dengan layar 9,2 inci yang telah mendukung sistem koneksi nirkabel Apple CarPlay dan Android Auto. Tidak lupa ada slot USB C dan penaturan AC tiga zona (depan kiri dan kanan, serta belakang).

Kemampuannya Menarik

interior tiguan all space

Di balik kap mesinnya terpasang penggerak empat silinder dengan kapasitas 1,4 liter. Tentunya dengan imbuhan TSI untuk mengail tenaga sejak di putaran mesin rendah. Tenaganya cukup mumpuni, 150 hp dengan torsi puncak 250 Nm. Kemampuan ini diklaim membuat akselerasi 0-100 km/jam diselesaikan dalam 9,5 detik. Dengan kecepatan puncak 202 km/jam. Sebuah angka yang lumayan untuk ukuran mobil keluarga.

Tiguan Allspace 2023 tersedia dalam 5 pilihan warna, yaitu: Deep black, Atlantic blue, Oryx white, Pyrite silver dan Platinum grey Mobil ini dibanderol Rp 854.000.000,- (OTR Jabodetabek) dengan jaminan free service 5 tahun dan garansi 2 tahun + 2 tahun.

VW Tiguan generasi baru segera hadir.

Keberadaan VW Tiguan Baru Resmi Diakui, Meluncur Segera

Volkswagen (VW) mengumumkan kehadiran VW Tiguan generasi terbaru secara daring pada 15 Juni kemarin. Bentuknya masih ditutup kamuflase unik dengan QR code terpasang di pintu. Mobil ini akan hadir pada musim gugur yang akan datang di Amerika Serikat dan Eropa dulu, sebelum menjejak pangsa pasar global.

Lampu depannya seperti terinspirasi dari deretan mobil EV VW ID. DRL terpasang membentang di bawah kap mesin bagian depan. Sementara di bawahnya, saluran udara di bemper, diapit sepasang lubang udara. Secara keseluruhan, bentuk mukanya terlihat lebih berlekuk halus di bawah kamuflase yang terpasang. Kalau dibandingkan dengan yang ada sekarang. Entah kalau sudah dibuka nanti.

VW Tiguan akan diperkenalkan pada musim gugur nanti.

Tekukan di pintu bagasi terlihat tegas, terutama dari sambungan kaca ke bawahnya. Lampu belakang khas VW terlihat jelas di sini. Yang menarik, ada reflektor yang lebar di bemper.

Tidak kalah menarik, VW sudah membuka selubung interior Tiguan baru. Dashboard malah banyak tekukan bersiku dengan sepasang layar monitor. Satu di depan pengemudi, satunya sebagai sarana infotainment digital berukuran 15 inci. Layar ini diambil dari ID.7. VW mengklaim digitalisasi di kabin lebih intuitif dan dibuat berdasarkan masukan dari konsumennya. Meski demikian, pabrikan Wolfsburg, Jerman ini mengatakan bentuknya belum final.

Interior Tiguan baru.

Salah satu masukan mungkin soal tombol di setir. Jika sebelumnya menggunakan soft touch, kini kembali lagi jadi tombol fisik. Ini berita bagus, karena kami juga harus akui, soft touch di setir bukan ide yang bagus. Sementara itu, tuas transmisi bukan di konsol tengah, tapi di kolom setir.

Yang pasti, VW mengedepankan bagaimana mereka memuat interior VW Tiguan menggunakan material berkelas. Selain itu, diklaim juga mobil ini punya insulasi suara terbaik, yang bisa ditingkatkan melalui paket peningkatan akustik opsional.

Peningkatan di Balik Rupa

Untuk diketahui, ini adalah VW Tiguan dengan chassis pendek. Mengandalkan platform MQB Evo. Versi upgrade dari MQB yang sudah digunakan. Dimensi Tiguan, berdasarkan rilis VW adalah 4.551 mm untuk panjang, lebar 1.939 mm sedangkan tingginya 1.640 mm.

VW Tiguan akan punya varian PHEV.

Dengan demikian, mobil ini lebih panjang 32 mm dibanding pendahulunya. Juga bertambah tinggi 5 mm. Sedangkan lebarnya tidak berubah. Diberikan juga wheelbase sebesar 2.681 mm. Untuk informasi, ini tidak berubah. Sama seperti Tiguan wheelbase pendek sebelumnya. Namun ditegaskan, ruang kabinnya lebih luas. Contohnya, bagasi sekarang bisa menampung 648 liter barang. Meningkat 33 liter dibanding sebelumnya.

Sebagai penggerak, ada beberapa opsi. Pertama, empat silinder 1,5 liter dengan teknologi mild hybrid yang disebut eTSI. Lalu mesin berkapasitas 2,0 liter bensin dan diesel serta dua pilihan berpenggerak PHEV. Detailnya akan diumumkan nanti. Yang kami penasaran adalah VW Tiguan R tidak disertakan di pengumuman mereka. Kita tunggu saja.

VW Golf R 333 Limited Edition, 333 Unit Ludes Dalam 8 Menit!

Volkswagen memang tengah gencar mengenjot pengembangan teknologi mobil listrik. Namun untuk para penggemar setia VW Golf, tetap mendapat perhatian istimewa.

Sebuah model edisi khusus VW Golf R 333 Limited Edition baru saja diluncurkan pekan ini. Hatchback high performance ini dibuat secara hanya sebanyak 333 unit. Dibangun dari basis Golf R 20 Years Edition yang meluncur tahun 2022 lalu.

Tak hanya menandai dua dekade lahirnya label “R” pada model mobil high performance Volkswagen. Namun sekaligus menjadi napak tilas evolusi model Golf R yang dipasarkan pertamakali di tahun 2002 silam. Apa keistimewaan dari VW Golf R 333 Limited Edition ini?

333 Pferdestarke!

Di balik bonnet Golf R 333 Limited Edition terpasang spek mesin yang sama dengan VW Golf R 20 Years Edition dan Golf R Performance.

Sebongkah mesin 4-silinder 2.0-liter turbo menghasilkan output tenaga 333 PS (sekitar 329 hp) dan torsi maksimum 420 Nm.  Hm… 333 PS, dari sinilah asal mula label “333” pada model edisi terbatas ini.

Istilah “Pferdestarke” (biasa disingkat “PS”) yang dalam Bahasa Indonesia artinya “kekuatan kuda” adalah satuan besaran daya yang umum digunakan di Eropa, termasuk Jerman. Sama halnya seperti istilah “Horsepower” (HP) yang juga umum digunakan di dunia. Perbedaan antara kedua istilah ini adalah cara perhitungannya.

Hot-hatch Golf R 333 edisi khusus ini memang diracik untuk memberikan kenikmatan berkendara. Tak hanya di aspal jalan raya, tapi juga di trek balap.

Tak heran jika terdapat dua pilihan mode berkendara khusus: Drift and Special. Seperti halnya Golf R Performance, penyaluran tenaga ke poros roda diolah melalui transmisi 7-speed Dual-Shift Gear (DSG) dan fitur launch control.

Hembusan gas buang disalurkan via sistem pipa exhaust titanium lansiran Akrapovic. Akselerasi 0-100 km/jam cukup dengan 4,6 detik. Kecepatan maksimumnya dapat menembus angka 270 km/jam.

Kemasan Eksterior Menggoda

Tampilan eksterior dari VW Golf R 333 Limited Edition ini. Baluran warna kuning terang Lime Yellow Metallic yang begitu eyecatching pada sekujur bodynya membuat mobil ini tampil beda.

Paket aerodinamika pada body termasuk spoiler dan sirip diffuser di bagian belakang. Penopang body berupa satu set velg balap Estoril 19-inci berkelir hitam berlogo “R” dibalut ban balap semi-slick. Kaliper rem high performance dilabur warna biru khas VW “R”.

 Interior Sporty Khas VW Golf R

Seperti pada umumnya varian Golf R, aura sporty terlihat begitu kental pada area interior. Dominasi warna hitam dan abu-abu dipadukan dengan aksen serat karbon.

Jok sport semi bucket dikemas dengan balutan kulit Nappa plus aksen jahitan benang warna biru. Biru adalah warna khas dari model “R”. Pada dashboard pun tersemat emblem khusus bertuliskan nomor urut produksi dari edisi terbatas Golf R 333.

Sistem audio mewah? Tentu saja. Seperangkat sistem tata suara premium lansiran Harman Kardon berdaya 480 W dengan 8 speaker + 1 subwoofer jadi pemanja telinga nan eksklusif.

Dengan label harga €76,410 atau setara Rp 1,2 miliar, seluruhnya terjual hanya dalam waktu 8 menit setelah diluncurkan! Produksi akan dimulai September mendatang di Wolfsburg, Jerman. Pengiriman perdana diperkirakan mulai Oktober mendatang.

Sebuah acara istimewa àkan dihelat di Autostadt, Wolfsburg, khusus untuk menyambut para konsumen VW Golf R 333 Limited Edition yang menjemput langsung mobil pesanan mereka pada Oktober mendatang. Hmm…Apakah anda adalah salah satu pemilik mobil ini?

Inilah Konsep Desain VW ID. Buzz Bergaya Ala Storm Trooper

Mobil bertenaga listrik saat ini mulai dilirik oleh para tuner, builder dan modifikator. Salah satunya adalah van VW ID. Buzz yang dimodifikasi oleh Prior Design.  Tuner asal Jerman yang memilih VW ID. Buzz karna memiliki aspek gaya semi futuristik yang hanya memerlukan sedikit sentuhan agar dapat tampil lebih keren.

Prior Design merupakan perusahaan spesialis yang bergerak dibidang desain otomotif dan distributor perangkat aerodinamika, body kit serta beragam parts aftermarket lainnya. Dengan kemampuan ini, tentu tak terlalu sulit untuk mengubah tampilan sebuah mobil, termasuk VW ID. Buzz.

VW ID. Buzz Storm Trooper Van

VW ID. Buzz by Prior Design

Tampilan desain dasar dari VW ID. Buzz merupakan versi modern dari mobil legendaris VW Bus atau di Indonesia populer dengan sebutan VW Kombi.

Gambaran Modifikasi Nanti

Konsep desain dan modifikasi yang ditampilkan oleh Prior Design berupa gambar rendering. Belum berwujud mobil sungguhan yang telah dimodifikasi. Namun demikian, konsep yang mereka tampilkan dapat menjadi gambaran akan seperti apa nantinya hasil modifikasi yang akan dilakukan.

modifikasi ID.Buzz

Konstruksi ID. Buzz terbagi menjadi dua bagian utama. Yang pertama adalah panel body beserta interior kabin. Bagian kedua yakni platform sasis terintegrasi yang terdiri dari baterai dan motor listrik penggerak. Dengan demikian, modifikasi yang dapat dilakukan tak sebanyak mobil konvensional.

Bagian mobil yang diubah adalah tampilan eksterior. Pada area depan Prior Design menyematkan ubahan pada bumper depan yang dilengkapi kisi-kisi udara berukuran lebar plus imbuhan sirip lip spoiler. Headlamp LED pun diubah dengan desain yang mirip seperti mata. Hasilnya, tampilan depan ID. Buzz pun kini terlihat bagaikan helm pasukan Storm Trooper dalam film Star Wars.

Pada body bagian samping tersemat side sill minimalis. Merambah ke area belakang, terdapat sirip diffuser pemecah angin di sepanjang bumper belakang bagian bawah. Sayap spoiler pada atap belakang pun tak lupa disematkan oleh Prior Design.

Sebagai penopang body, terpasang satu set velg monoblock center lock Aerodisc model ‘piring’ berkelir putih lansiran Rotiform yang senada dengan body yang bernuansa two-tone putih dan dark silver.

Meskipun hanya sebatas ubahan pada eksterior dan tak merambah area interior, namun apa yang ditorehkan oleh Prior Design pada VW ID. Buzz membuktikan bahwa mobil listrik juga dapat dimodifikasi. Sangat keren…

 

VW Group Segera Produksi SUV Cupra Tavascan EV di China Untuk Pasar Eropa

Cupra, salah satu brand otomotif yang berada di bawah naungan Volkswagen Group berencana memproduksi SUV bertenaga listrik di RRC yang nantinya akan dipasarkan di Eropa.

Mobil yang diberi nama Cupra Tavascan tersebut berawal dari sebuah konsep desain yang diperkenalkan di Frankfurt Motor Show 2019. SUV berbody serat karbon dengan tampilan desain semi futuristik dan wajah yang agresif ini memang terlihat begitu memukau.

Rancang bangun mobil ini nantinya akan menggunakan platform MEB dari Volkswagen. Sebagai sumber penggerak, Tavascan bakal dibekali sepasang motor listrik dengan output daya total 302 hp. Sebuah baterai berkapasitas daya 77 kWh akan digunakan sebagai sumber pasokan listrik.

Mobil ini diklaim hanya butuh 6,5 detik untuk mencapai kecepatan100 km/jam. Sementara dengan kapasitas daya baterai penuh, kemampuan jelajahnya diperkirakan mampu mencapai sejauh 450 km berdasarkan standar siklus WLTP.

Secara statistik, performa yang ditawarkan oleh Cupra Tavascan mungkin nyaris sama seperti model ID.4 dan ID.5 GTX lansiran Volkswagen. Akan tetapi Tavascan memiliki tampilan yang jauh lebih atraktif dan memikat.

Cupra akan memproduksi SUV Tavascan di fasilitas manufaktur di Anhui, China yang dioperasikan bersama oleh Cupra dan JAC.

Para petinggi Volkswagen cukup optimis terhadap SUV bertenaga listrik ini. Namun krisis semikonduktor dan software yang saat ini sedikit memperlamban proses produksi kendaraan di jaringan manufaktur Volkswagen membuat Tavascan paling cepat baru akan diproduksi pada tahun 2024 mendatang.