De Tomaso Pantera, Sukses Bikin Kesal Elvis

Kata hybrid dalam dunia otomotif kini identik dengan kendaraan yang menggabungkan mobil bensin dan mobil listrik. Jika ditarik mundur setengah abad yang lalu, kata hybrid memiliki arti yang berbeda. Biasanya dikonotasikan dengan mobil desain Eropa dengan mesin dari Amerika. Salah satu mobil hybrid yang cukup populer dimasanya adalah De Tomaso Pantera.

Meski tidak terlalu ngetop seperti Ferrari, Lamborghini, atau Maserati, De Tomaso sempat menjadi salah satu produsen sports car asal Italia yang cukup terkenal. Didirikan pada tahun 1959 di Modena, oleh Alejandro de Tomaso. Pria tersebut merupakan kelahiran Argentina, namun akhirnya menetap di Italia.

Awalnya de Tomaso adalah seorang pembalap dan berlaga di berbagai kejuaraan termasuk F1. Ketika bergabung di tim OSCA, de Tomaso bereksperimen membuat mobil sendiri dan akhirnya mendirikan De Tomaso Automobili tahun 1959. Di tahun 1963, de Tomaso menciptakan produk pertamanya, yakni Vallelunga.

Awal mula pakai mesin Ford

Vallelunga sendiri awalnya dibuat sebagai konsep oleh De Tomaso Automobili, untuk dijual ke brand lain. Karena tidak ada yang mau membeli desain tersebut, maka akhirnya mobil ini diproduksi sendiri saja. Mesinnya diambil dari Ford Cortina dan diproduksi sebanyak 59 unit saja.

Selanjutnya, pada tahun 1967 lahir Mangusta, menariknya nama mobil ini diambil dari hewan Mongoose (atau cerpelai). De Tomaso Mangusta menggunakan mesin V8 dari Ford dengan bodi rancangan Giorgetto Giugiaro, saat masih berada di rumah desain Ghia. Walaupun Mangusta diproduksi sebanyak 401 unit, namun Alejandro de Tomaso belum puas. Ia sadar bahwa perusahaannya butuh mitra besar jika ingin melakukan produksi massal.

Lee Iacocca, salah satu eksekutif di perusahaan Ford, melihat kesuksesan Chevrolet Corvette di pasar mobil sport. Ia melihat peluang bagi Ford untuk masuk ke segmen tersebut. Dibanding mengembangkan mobil dari awal, Iacocca ingin menghemat waktu dan biaya, dengan menjalin kerjasama dengan pabrikan lain.

Tom Tjaarda merancang bodi Pantera

De Tomaso Automobili maju sebagai mitra kerjasama Ford dalam membuat mobil sport bermesin tengah. Ford akhirnya setuju membeli saham De Tomaso, disusul dengan debut Pantera pada tahun 1970. Dibandingkan mobil De Tomaso sebelumnya, Pantera menggunakan chassis monokok. Bodinya merupakan hasil rancangan Tom Tjaarda, desainer asal Amerika.

Di bagian depan terdapat lampu pop up, sehingga tampilan mobil lebih eksotis. Bentuk bodinya yang serba tajam dan ‘gepeng’, tentu mendongkrak nilai aerodinamika. Pada bagian belakang terdapat lampu belakang milik Alfa Romeo 2000 Berlina.

Interiornya menggunakan bahan vinyl. Sedangkan panel instrumen memiliki desain yang unik. Spidometer dan tachometer berada di depan pengemudi, sedangkan instrumen lainnya ditaruh secara vertikal di konsol tengah. Karena menyasar pasar Amerika, maka Pantera dilengkapi fitur power window dan AC.

Dapur pacu Pantera menggunakan mesin Ford V8 351 Cleveland berkapasitas 5,8 liter yang diletakkan di bagian tengah. Tenaganya sebesar 330 hp dan torsi puncak 515 Nm. Output mesin disalurkan melalui transmisi manual 5 percepatan buatan ZF menuju roda belakang. Aspek engineering mobil ini dibawah pengawasan Giampaolo Dallara.

Build quality kurang mumpuni

De Tomaso Pantera mampu berakselerasi 0-100 km/jam dalam waktu 5,5 detik. Top speed menyentuh 260 km/jam. Kala itu, harganya mulai dari USD 10 ribu atau sekarang setara dengan USD 82 ribu. Seketika Ford mendapatkan banyak pesanan dan produksi Pantera dimulai pada tahun 1971. Sayangnya De Tomaso yang baru memulai produksi massal menghasilkan mobil dengan kualitas tidak optimal. Mulai dari kurangnya anti karat membuat bodi mobil cepat berkarat, gap antara panel yang besar, hingga penggunaan dempul yang tidak rata.

Pada tahun 1972 mesin Pantera dimodifikasi untuk memenuhi regulasi emisi baru, tenaganya melorot jadi 296 hp. Kemudian pada tahun 1972 De Tomaso meluncurkan Pantera L yang berarti Lusso. Kemudian ada Pantera GTS yang hanya dijual di Eropa.

Penjualan Pantera jauh dari target 5.000 unit per tahun. Karena kasus kualitas pembuatan yang kurang apik, terbukti mempengaruhi reputasi Pantera. Bahkan Elvis Presley sempat kesal karena Pantera miliknya tidak mau distarter. Karena super kesal, Elvis akhirnya menembak mobil ini.

Perang Yom Kippur yang terjadi di tahun 1973, berujung embargo minyak ke negara Barat. Akibatnya harga bahan bakar meningkat dan pasar mobil premium jadi melemah. Keapesan terakhir adalah regulasi keselamatan kendaraan untuk tahun 1974, membuat Pantera harus dimodifikasi dan Ford enggan membiayai proses ini.

Ford bubar jalan dengan De Tomaso

Akhirnya pada tahun 1974, Ford menyetop Pantera setelah 5.000 unit terjual di Amerika. Namun cerita Pantera tidak berakhir, sebab Alejandro de Tomaso membeli kembali seluruh saham De Tomaso dan melanjutkan produksi Pantera L dan GTS terutama untuk pasar Eropa. Pada tahun 1980, De Tomaso meluncurkan versi GT5 dengan ciri khas overfender dan wing besar.

De Tomaso meluncurkan GT5-S dengan bodi yang lebih lebar di tahun 1985. Pada tahun 1990, hadir Pantera Si yang dirombak total. Mulai dari chassis spaceframe, bodi yang didesain ulang oleh Marcello Gandini, hingga mesin V8 302 5,0 liter injeksi dari Ford.

Model ini menjadi varian Pantera terlangka dengan hanya 41 unit yang diproduksi, sebelum jalur produksi Pantera ditutup pada tahun 1993. De Tomaso sendiri mengganti Pantera dengan model baru bernama Guara. Karena Alejandro de Tomaso berpulang pada tahun 2003, maka perusahaan De Tomaso hanya sanggup bertahan hingga tahun 2004.

Inilah Dua Maserati Pesanan Khusus

Maserati baru saja menyelesaikan dua mobil pesanan khusus, Quattroporte Gran Finale dan supercar MC20 Iris. Kedua mobil tersebut mendapat sentuhan khusus dari Maserati Fuoriserie sesuai permintaan sang pemilik.

Penyerahan kedua unit mobil dilakukan pada 31 Juli 2024 lalu di sebuah villa eksotis di tepi Danau Maggiore. Salah satu lokasi menawan di sisi selatan pegunungan Alpen.

Kedua mobil tersebut nantinya akan diterbangkan menuju Negeri Paman Sam. Sang pemilik mobil merupakan pengusaha sektor biomedis asal AS. Tak perlu ditanya siapa, identitasnya sangat dirahasiakan.

Quattroporte V8 Terakhir

Maserati Quattroporte Gran Finale tak hanya model Maserati Quattroporte terakhir yang bermesin V8. Namun sekaligus model generasi terakhir Maserati yang dibekali mesin lansiran Ferrari. Jadi tak heran jika mobil ini sangatlah istimewa.

Sekujur bodi dilabur nuansa biru metalik Blue Nobile yang diracik khusus. Aksen serat karbon pada bodi pun dicat dengan warna yang sama.

Hanya kaliper remnya saja yang bernuansa brushed aluminium agar kontras dengan warna bodi dan pelek.

Nomor seri khusus yang tertera pada plakat di rangka dan cover mesin mobil ini pun istimewa, 999999. Bahkan terdapat tanda tangan teknisi spesialis Maserati Fuoriserie yang merakit mobil ini.

Selain kemasan eksterior dan interior, yang istimewa dari mobil ini adalah mesinnya. Sebongkah mesin 3.8-liter V8 twin-turbo yang dibenamkan merupakan lansiran Ferrari. Hanya saja setting mesin disesuaikan dengan ‘standar’ Maserati di Turin. Mesin berkode F154 ini output tenaganya 572 hp dengan torsi maksimum 730 hp. Perfromanya sedikit dibedakan dari Ferrari California T dan GTC4 Lusso.

Interior Tak Kalah Istimewa

Tak hanya eksterior saja yang digarap dengan sangat sempurna. Interior pun digarap dengan sentuhan khusus sesuai keinginan pemilik mobil.

Pada setir dan handle pintu bagian dalam dihiasi aksen kayu burl. Serasi dengan panel door trim berkelir Tan. Pilar-A kabin dilapisi kulit Alcantara warna hitam. Hampir seluruh interior kabin Quattroporte dilapisi kulit dengan aksen jahitan benang yang serasi.

Sebagai penanda, pada konsol tengah dan dek pintu Quatrroporte tersemat emblem “Gran Finale”. Ya, ini adalah salah satu dari Maserati Quattroporte V8 generasi terakhir.

Maserati MC20 Iris

Satu model pesanan khusus lainnya adalah Maserati MC20 Iris. Supercar ini digarap khusus oleh Maserati Fuoriserie.

Laburan warna AI Aqua Rainbow bernuansa biru muda pada sekujur bodi diramu khusus. Di bagian tengah bodi dari depan hingga belakang diimbuhi pinstripping warna putih.

Kemasan pada kokpit yang didominasi balutan kulit warna putih dihiasi aksen jahitan benang warna biru sewarna bodi.

Mesin 3.0-liter Nettuno V6 twin-turbo yang diusung masih spek standar dengan output tenaga maksimum 621 hp.

Tak diungkap berapa harga Maserati Quattroporte Gran Finale dan MC20 Iris pesanan khusus ini. Pastinya amat sangat mahal. Belum termasuk ongkos kirim dan bea pajak dan sejumlah biaya lainnya.

EV Fiat Topolino Tampil Ala Mobil Pantai

Mobil listrik mungil Fiat Topolino ternyata bisa tampila unik ala mobil pantai. Tentunya terlebih dahulu harus melakukan rombakan bodi. Salah satu contohnya seperti hasil garapan Castagna Milano.

Perusahaan karoseri yang berpusat di kota Milan, Italia ini bukan nama baru di dunia otomotif. Castagna Milano telah membuat karoseri bodi mobil sejak tahun 1905.

Pada tahun 2018 Castagna Milano bahkan pernah mengkonversi Fiat 500 menjadi mobil pantai Spiaggina. Membangkitkan nostalgia pada mobil pantai Fiat 500 Jolly Spiaggina yang muncul di tahun 1958 dan populer hingga akhir era 1960an.

Fiat Topolino ukurannya sedikit lebih kecil dari Fiat 500 dan masih seplatform dengan Citröen Ami. Castagna Milano sebelumnya pernah melakukan modifikasi bodi pada Citröen Ami. Maka tak terlampau sulit untuk merombak bodi Fiat Topolino.

Mobil Pantai Retro Modern

Agar tampilan mobil listrik Fiat Topolino bisa seperti Fiat 500 Jolly Spiaggina, sejumlah rombakan pada bodi pun dilakukan. Atap dan pilar kabin Topolino dipangkas. Rangka bodi Topolino pun menjelma jadi versi drop top. Fender diberi ekstensi untuk menahan cipratan pasir pantai.

Agar kian mirip Jolly Spiaggina, bodi bagian samping dan dek kargo di belakang jok dilapisi panel kayu. Handle pintu pun diganti dengan versi custom berbahan aluminium.

Interior Topolino pun kena modifikasi. Hasilnya, mobil listrik ini pun menjelma bagai pickup mini two-seater. Jika ingin membawa barang muatan yang lebih banyak, tersedia opsi bak kargo yang lebih panjang. 

Hanya kemasan tampilan saja yang dirombak total. Sedangkan spek motor listrik penggerak bawaan Topolino masih tetap standar.

Dengan motor elektrik penggerak berdaya 8 hp plus baterai lithium-ion berdaya 5.5 kWh, Topolino EV Spiaggina bisa menempuh jarak hingga 75 km. Cukup untuk berkeliling area wisata pantai.

Bagi yang berminat, siapkan dana mulai dari €25.000 (sekira Rp 440,5 jutaan) untuk versi standar. Versi long bed dibanderol mulai dari €35.000 atau sekitar Rp 616,7 jutaan. Itu baru ongkos modifikasinya saja, belum termasuk bahan mobilnya.

Tak dijelaskan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan konversi. Selain itu, Castagna Milano hanya melayani modifikasi bagi konsumen di Italia.

Astaga! Ongkosnya jauh lebih mahal dari harga Fiat Topolino EV versi standar yang dibanderol mulai dari €7,544 atau sekitar Rp 132,9 jutaan (off the road).

Fiat Sedici

Arti Nama Mobil Italia Yang Terdengar Keren Tapi…

Apalah arti sebuah nama. Yang penting terdengar keren bagi orang luar negeri. Itu mungkin yang ada di benak orang Italia saat memberi nama mobil.

Memang kalimat atau kata dalam bahasa negeri itu selalu terdengar keren, apalagi dengan logatnya yang khas. Meski artinya sepele. Contohnya? Ada di bawah ini.

Maserati Quattroporte

Arti nama mobil Maserati Quattroporte

Artinya Maserati empat pintu. That’s it! Ini memang sedan mewah bikinan Maserati yang punya empat pintu. Yang lebih menarik ada di balik kap mesinnya. Tahun 1963, saat Quattroporte generasi pertama diperkenalkan, sempat jadi sedan tercepat. Kini, pesaing Porsche Panamera ini dibekali mesin V6 3,0 liter atau V8 3,8 liter.

Alfa Romeo Stradale 33

Stradale 33

Ini salah satu mobil dengan bentuk yang indah dilihat. Tidak ada sudut dan lekukannya rapi. Performanya juga juara. Arti namanya? Stradale adalah Jalan Raya. Alfa Romeo Jalan Raya. Ya. Sudah itu saja.

Alfa Romeo Disco Volante

Satu lagi mobil keren dari Alfa Romeo, meski hanya muncul satu tahun (1952-1953). Bentuknya futuristis agak aneh karena lahir sebagai mobil balap yang mengedepankan aerodinamika. Versi modernnya dibuat oleh Carrozzeria Touring tahun 2013. Arti namanya juga tidak kalah ‘antik’. Disco Volante adalah piring terbang dalam bahasa Italia.

Ferrari 488 Pista

Ferrari Pista

Salah satu Ferrari favorit kami selain FF. 488 Pista diciptakan untuk kecepatan dengan nama yang sesuai: Pista. Artinya jalur lintasan, atau bisa juga artinya melacak. Coba minta orang Italia mengucapkan Pista. Dengan logatnya, akan terasa ini mobil kencang. Coba minta teman Anda bilang Pista. Pasti aneh. Yang pasti, jangan mengatakan Pista ke orang Ukraina, Persia, Estonia. Bisa diajak adu jotos. 

Audi Quattro

Arti nama mobil audi quattro

Audi memilih nama Quattro untuk mobil yang mengubah peta persaingan otomotif baik di bidang balapan maupun produksi masal. Artinya? Empat. Merepresentasikan gerak empat roda yang terpasang. Audi Empat. Pasti ilfil…Dan jangan juga beri nama anak Anda dengan Audi Quattro. Kami mohon…

Fiat Cinquecento

Nama mobil

Mobil perkotaan yang biasa saja. Namanya terdengar keren padahal tidak istimewa dan kami kesulitan mengetikannya. Cinquecento artinya 500. Mesin paling besar yang dipakai berkapasitas 1,1 liter. Mobil ini dibuat sejak 1991 – 1998. Laku terjual lebih dari 1,5 juta unit.

Fiat Sedici

Arti nama mobil fiat sedici

Ini adalah hasil kolaborasi Fiat dengan Suzuki. Basisnya SX4, yang desainnya digurat oleh Giugiaro. Untuk versi Fiat, ada sedikit perubahan di grill dan beberapa bagian lain. Sedici sendiri artinya 16. Kenapa 16? Karena mobil ini berpenggerak 4×4. Paham?

Fiat Uno

Fiat Uno

Pasti paham ini artinya Satu dalam bahasa Italia. Fiat Uno pastinya terdengar lebih keren daripada nama mobil Fiat Satu atau bahkan Fiat One sekalipun. Betul?

Ferrari F430 Scuderia

Ferrari 430 Scuderia

Salah satu Ferrari yang berhasil di pasaran. Arti Scuderia adalah Stable dalam bahasa Inggris. Ini bisa multi tafsir. Pertama, stabil. Mencerminkan kemampuan berlari sang mobil. Yang kedua, kandang kuda. Yah, kita anggap saja yang pertama. Kan, tidak oke kalau F430 Kandang Kuda.

Ferrari Tetarossa

Lagi-lagi, salah satu icon dunia otomotif. Testarossa, atau kepala merah. Ini mencerminkan warna kepala silinder mesin (cylinder head) yang dicat merah. Bukan merah warna body-nya.

Lamborghini Countach Quattrovalvole

Lamborghini Countach

Kalau ada Testarossa, harus ada Countach juga. Ini menarik. Countach sendiri sebetulnya tidak punya arti. Hanya suara ekspresi orang Italia kalau menghadapi sesuatu yang diluar dugaan. Lalu Quattrovalvole. Artinya empat katup. Atau empat klep. Ada empat klep di setiap silinder. Lamborghini *****!! Empat Klep.

Alfa Romeo Tonale Jadi Mobil Polisi

SUV Alfa Romeo Tonale saat ini tengah menjadi pilihan utama sebagai kendaraan operasional instansi aparat penegak hukum Italia. Tak sekadar bentuk rasa cinta terhadap produk dalam negeri. Tapi compact SUV bermesin hybrid ini kemampuannya memang dapat diandalkan.

Sebanyak 400 unit Alfa Romeo Tonale akan memperkuat armada patroli reaksi cepat “Gazelle” Carabinieri di seantero Italia. Unitnya diserahkan secara bertahap sejak Juli 2023 hingga akhir tahun 2024 mendatang.

Langkah yang dilakukan Polisi Militer Italia, Carabinieri diikuti oleh Polizia di Stato (Kepolisian Negara Italia). Tak tanggung-tanggung, jumlah yang dipesan lebih banyak yakni 850 unit.

Tonale nantinya akan menjadi bagian dari armada patroli “Pantera”, unit reaksi cepat Squadra Volante dari Polizia di Stato yang akan disebar ke seluruh Italia. Apa yang membedakan dari Tonale milik Carabinieri?

Sesuai Kondisi Geografis

Kondisi geografis Italia dikelilingi dataran tinggi dan pegunungan serta memiliki daerah pedesaan yang cukup banyak. Untuk memudahkan patroli di wilayah tersebut, butuh kendaraan serbaguna yang mampu melintasi berbagai kondisi jalan yakni SUV.

Bentuk dan dimensinya yang cukup ringkas membuat Tonale dapat melitasi jalan raya dalam kota di Italia yang sempit dan padat. Tak heran jika Tonale jadi pilihan yang pas.

Tonale dibekali mesin bensin 1.5-liter bermodul mild hybrid 48V plus motor elektrik 20 hp (15 kW). Output total sebesar 163 hp disalurkan ke poros roda depan via transmisi automatic kopling ganda 7-speed TCT.

Speknya sama seperti Tonale versi Carabinieri dan model sipil yang dipasarkan di Italia. Tonale bermesin mild hybrid ini akselerasi 0-100 km/jam butuh waktu 8,8 detik. Mobil ini memang untuk patroli di dalam kota dan wilayah pedesaan, bukan mengejar penjahat yang ngebut melarikan diri di jalan tol. Jadi tak perlu super kencang.

Mobil Baru, Livery Baru

Serah terima unit perdana dilakukan di Turin, Italia pada 29 November 2023 lalu. Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh CEO Alfa Romeo, Jean-Philippe Imparato kepada Kepala Kepolisian Negara Italia, Vittorio Pisani dengan disaksikan oleh Menteri Dalam Negeri Italia, Matteo Piantedosi dan Managing Director of Stellantis Italia, Santo Ficili.

Seluruh unit kendaraan patroli tersebut akan diserahkan paling cepat pada pertengahan tahun 2024.

Berbeda dengan versi Carabinieri yang dilabur livery biru gelap plus striping petir warna merah. Alfa Romeo Tonale versi Polizia di Stato tampil dengan kombinasi warna biru muda dan putih. Ini adalah livery model terbaru. Sama seperti pada Lamborghini Huracan dan Gallardo unit patroli reaksi cepat polisi Italia.

Seperti halnya Tonale yang digunakan oleh Carabinieri, mobil patroli polisi ini juga dilengkapi proteksi balistik. Ya, mobil ini tahan tembakan peluru maupun aksi vandalisme seperti lemparan batu, hantaman palu, linggis atau stik baseball.

Seperti mobil patroli polisi pada umumnya, lampu strobo warna biru tersemat di sisi kiri dan kanan grille Scudetto yang ikonik. Kelengkapan lain seperti sirene, radio CB serta peralatan penunjang tugas penegakan hukum lainnya juga turut dibekalkan pada mobil ini.

Mobil ini dilengkapi teknologi sistem multimedia “Mercurio Extended” yang terintegrasi dengan sistem navigasi serta pusat layanan pesan singkat laporan dan keluhan masyarakat.

Identifikasi plat nomor kendaraan maupun daftar kepolisian lainnya pun dapat diakses dengan cepat. Sistem tersebut kian memudahkan petugas saat tengah berpatroli.

Alfa Romeo Tonale tak sekadar menjadi mobil patroli polisi Italia yang keren dan modern. Ini adalah wujud dari era baru Kepolisian Negara Italia.

Fiat 600 Hybrid, Pilihan Alternatif Bagi Konsumen Anti Mobil Listrik

Mobil listrik Fiat 600e nampaknya tak sendirian jadi urban crossover rendah emisi Fiat di pasar Eropa. Fiat 600 Hybrid jadi alternatif pilihan bagi konsumen yang masih suka mesin bensin.

Apa yang direncanakan oleh pabrikan otomotif Italia ini dengan munculnya versi hybrid dari Fiat 600?

Mobil Mungil Ramah Lingkungan

Dari segi dimensi ukuran, tak ada perbedaan antara Fiat 600 Hybrid dengan versi elektriknya, Fiat 600e.

Kompartemen penyimpanan di dalam kabin jumlahnya banyak seperti Fiat 600e. Volumenya pun sama yakni 15 liter. Belum lagi ditambah dengan volume bagasi yang sebesar 385 liter.

Kapasitas kabin pun sama yakni lima penumpang. Desain interiornya pun tak banyak perbedaan dari Fiat 600e maupun Jeep Avenger.

Panel interior dan jok menggunakan material kain daur ulang. Joknya yang berkelir putih mengingatkan gaya Fiat 600 klasik di era ’60an.

Panel dashboard bernuansa hitam menggunakan bahan plastik organik. Fiat nampaknya mulai beralih pada bahan ramah lingkungan.

Untuk perpindahan gigi transmisi, pada setir terdapat paddle shifter. Mirip seperti pada Jeep Avenger.

Pengemudi pun dapat memantau kapasitas energi baterai via indikator Powermeter pada dashboard.

Seperti halnya Fiat 600e, konsumen dapat memilih varian 600 Hybrid dengan konten fitur paling lengkap yakni La Prima. Varian ini dilengkapi teknologi swa kemudi Level 2.

Versi Hybrid Jadi Pilihan Alternatif

Mobil listrik saat ini tengah gencar dipasarkan di kawasan Uni Eropa. Namun tidak semua konsumen berminat. Oleh sebab itulah Fiat tak hanya meluncurkan mobil listrik 600e, tapi juga dalam versi hybrid.

Sesuai kodrat Fiat 600 sebagai mobil perkotaan seperti versi orisinalnya, sistem penggerak yang diusung tetap versi ekonomis.

Mesin bensin 3-silinder 1.2-liter berdaya 99 hp dipadukan dengan motor elektrik hybrid berdaya 21 kW atau setara 28 hp.

Motor elektrik penggerak dan mesin bensin terintegrasi dengan transmisi kopling ganda elektrik 6-percepatan.

Baterai lithium-ion 48V menjadi sumber pemasok energi listrik modul hybrid. Ya, ini adalah kategori sistem hybrid ringan.

Modul Hybrid Penghemat BBM

Dalam mode EV, Fiat 600 Hybrid bisa melaju dengan kecepatan hingga 30 km/jam. Namun jangan berharap muluk. Jarak tempuh hanya bisa sejauh 1 km, karena kapasitas daya baterai habis.

Modul hybrid ringan memang fungsi utamanya untuk memberi dorongan akselerasi. Motor elektrik hybrid jadi alternatif saat butuh kecepatan laju yang sangat rendah, semisal merayap di kemacetan lampu merah atau antrean loket parkir. Penggunaan mode EV membantu menghemat konsumsi BBM

Karena kapasitas dan output daya mesin yang kecil, Anda harus puas dengan akselerasi 0-100 km/jam yang butuh waktu 11 detik.

Perpindahan sistem penggerak dari mesin bensin ke motor hybrid dikatakan sangat halus dan senyap. Fiat menggunakan sabuk sebagai penggerak pulley motor starter, bukan rantai seperti modul hybrid sejenis dari pabrikan lainnya.

Berdasarkan klaim pabrikan, modul hybrid yang digunakan pada Fiat 600 Hybrid mampu mengurangi kadar emisi CO2 pada gas buang. Konsumsi BBM pun lebih irit hingga 15 persen dibandingkan tanpa modul hybrid.

Fiat 600 Hybrid akan segera dipasarkan di Italia dan sejumlah negara kawasan Eropa lainnya termasuk Inggris.

Pemasaran Fiat 600 Hybrid akan menyasar pada negara yang tipikal konsumennya kurang berminat pada mobil listrik seperti 600e. Dengan demikian, konsumen memiliki pilihan alternatif mobil rendah emisi selain mobil listrik.

Label harga Fiat 600 Hybrid di Italia diprediksi mulai dari €24.950, yang kurang lebih setara Rp 408,6 jutaan.

Lebih murah Rp 85 jutaan dari mobil listrik Fiat 600e yang dipasarkan di Italia dengan harga mulai dari €29.500 atau sekitar Rp 483 jutaan.

Jadi, pilih mobil listrik atau hybrid?

 

Alfa Romeo Tonale Concept ‘Edizione Bambini’, Gambaran Mobil Ramah Anak

Bagi anda yang memiliki anak pada rentang usia mulai dari bayi hingga 11 tahun, tentu kerap mengalami sejumlah kerepotan saat hendak bepergian dengan mobil. Alfa Romeo punya solusinya, Tonale Concept ‘Edizione Bambini’.

Biasanya berbagai keperluan yang harus dibawa di dalam mobil sangat banyak. Mulai dari cemilan, botol susu, mainan hingga stroller bahkan kursi ISOFIX khusus balita.

Nah, selain itu kesamaan dari kanak-kanak pada rentang usia tersebut yakni kerap rewel dan tak bisa duduk anteng di dalam mobil.

Duduk dengan waktu perjalanan yang cukup lama membuat kanak-kanak lekas bosan. Bahkan balita yang duduk di kursi khusus ISOFIX pun kerap kali rewel bukan? Yang paling sering dilakukan oleh kanak-kanak adalah menendang-nendang kursi depan.

Konsep Mobil Ramah Anak

Bambini dalam bahasa Italia artinya adalah kanak-kanak. Ya, mobil yang berbasis dari crossover Tonale ini interiornya dikemas khusus sebagai mobil ramah anak.

Sebelum merancang Edizione Bambini, Alfa Romeo melakukan survei secara acak pada 2.000 responden di Inggris. Seluruhnya merupakan pengguna mobil pribadi yang juga memiliki anak dengan rentang usia mulai dari bayi hingga 11 tahun.

Dari hasil survei tersebut diperoleh kesimpulan, solusi seperti apa yang dibutuhkan para konsumen dari sebuah mobil harian keluarga yang ideal dan ramah anak.

Untuk mengantisipasi kanak-kanak yang suka menendang jok depan, maka bagian belakang jok dipasang panel pelindung.

Kompartemen penyimpanan pada mobil tak hanya sangat banyak, namun mudah diakses dengan lekas.

Pada panel plafon terpasang rak barang model geser untuk tempat pakaian ganti anak. Lapisan rak pun dapat dilepas dan mudah dibersihkan seperti halnya karpet kabin.

Ruang kargo di bagian belakang pun dimanfaatkan secara optimal. Para perancang menempatkan box penyimpanan serta rak susun tiga yang dapat dilipat dan dibongkar-pasang dengan mudah. Bagian paling atas dari rak susun ini sekaligus dapat berfungsi sebagai meja.

Nah, untuk memudahkan dalam mengambil perabotan anak, pada bagian belakang jok depan terpasang wadah botol minum, cemilan hingga braket dudukan ponsel maupun layar tablet. Kanak-kanak pun dapat duduk santai sambil menonton film kartun kesukaan mereka selama perjalanan.

Pada bagian belakang konsol tengah terdapat tempat sampah. Kanak-kanak dapat diajarkan untuk tidak membuang sampah sembarangan.

Membersihkan interior mobil dari remah-remah cemilan seperti biskuit maupun keripik memang cukup merepotkan.

Untuk memudahkan dalam membersihkan jok dan karpet lantai mobil, tersedia soket listrik 12 volt untuk alat penyedot debu portable.

Karena titik utama dari konsep desain ada pada area interior, maka tak ada ubahan pada sektor performa maupun eksterior.

Bahan Studi

Sayangnya, entah mengapa Alfa Romeo hanya menjadikan Tonale ini sebatas konsep studi desain. Ya, Tonale Edizione Bambini tidak akan masuk jalur produksi, alias hanya ada satu-satunya di dunia.

Hmm… mungkin kelak perangkat tambahan yang ada pada interior mobil ini akan menjadi fitur opsional. Solusi yang sangat kreatif dalam menciptakan mobil harian keluarga yang benar-benar ideal dan ramah anak.

Abarth CLassiche SP

Abarth Classiche 1000 SP Akhirnya Masuk Jalur Produksi

Entah kenapa Abarth Classiche perlu waktu lama untuk bisa berwujud. Tapi hasilnya memang tidak mengecewakan.

Setelah menanti cukup lama, mobil konsep Abarth Classiche 1000 SP akhirnya akan segera diproduksi. Sebenarnya mobil ini dirancang berbarengan dengan Alfa Romeo 4C sejak tahun 2009, namun sketsa rancangan mobil ini hanya mengendap di ruang studio desain dan prototype.

Mobil konsepnya, dengan bergaya barchetta (terjemahahan aslinya perahu kecil, tapi digunakan sebagai penggambaran mobil sport compact oleh pembuat mobil Italia), melakukan debut perdana pada awal tahun lalu. Akhirnya kini dipastikan akan diproduksi menggunakan platform Alfa Romeo 4C. 

Secara visual, Abarth Classiche 1000 SP yang mengadopsi desain mobil balap FIAT Abarth 1000 Sport Prototipo ’66 malah terlihat lebih galak dari Alfa Romeo 4C.

Pada body bagian depan terpampang dua pasang headlamp sirkular bersusun yang mengikuti lekuk fender depan dan mengapit air scope berukuran besar pada bonnet.

Grille bergaya minimalis diapit oleh lampu DRL yang berada di sisi kiri dan kanan pada bumper depan.

Lekuk body bagian samping hingga bagian buritan, mulai dari fender, bumper hingga lampu belakang Alfa Romeo 4C dirancang ulang. Desain body dibuat sedemikian rupa agar terlihat klasik. Seperti FIAT Abarth 1000 SP pendahulunya. Dan kami rasa mereka berhasil melakukannya. Lekuk body enak dilihat. Proporsional. 

Dari balik velg alloy 10-spoke yang menopang body tersembunyi rem cakram berventilasi dengan kaliper rem Brembo empat piston pada roda depan dan kaliper dua piston pada roda belakang.

Interior Abarth Classiche

Kokpit mobil 2-seater ini dikemas dengan gaya minimalis khas mobil balap era ’60an. Tachometer dan spidometer analog terpampang di balik setir. Sepasang jok balap model bucket klasik berkelir hitam terlihat serasi dengan seatbelt berwarna merah. Panel dasbor warna hitam pun nampak kontras dengan trim pintu berlapis kulit warna merah-hitam. Kolom persneling model dogleg dan tombol Engine Start berwarna merah terlihat otentik bagaikan sebuah mobil sport klasik.

Mesin bensin 4-silinder 1.75-liter turbocharged yang diadopsi dari Alfa Romeo 4C menghasilkan output daya 237 hp dan torsi sebesar 450 Nm Transmisi mobil ini menggunakan model 6-speed dual-clutch. Dengan bobot 1.074 kg, mobil ini digadang mampu melesat hingga 250 km/jam.

Untuk saat ini pihak pabrikan belum mengumumkan secara resmi berapa unit yang akan dibuat dan termasuk harga jualnya. Berdasarkan info pihak pabrikan pada tahun lalu, mobil ini rencananya akan diproduksi sebanyak lima unit. Namun dengan banyaknya minat dari para pengunjung saat mobil ini tampil dalam pameran mobil klasik Auto Moto D’Epoca 2022 di Padua, Italia pada 20-23 Oktober lalu, mungkin akan lebih banyak.  50 unit seperti halnya mobil balap FIAT Abarth 1000 Sport Prototipo ’66? Kami masih menunggu kabar resminya.