Isi BBM

Daftar Harga BBM Pertamina Mulai 1 November 2024

Harga bahan bakar minyak (BBM) Pertamina non-subsidi kembali terkoreksi. Harga baru tersebut berlaku mulai 1 November 2024.

Tercatat Pertamax Turbo (RON 98), Pertamax Green 95, Dexlite dan Pertamina Dex mengalami kenaikan harga. Untungnya, harga Pertamax tidak berubah. Masih Rp 12.100.

Pertamax Turbo mengalami kenaikan sebesar Rp 250 menjadi Rp 13.500. Kemudian Pertamax Green, BBM terbaru Pertamina itu mengalami peningkatan harga sebesar Rp 450. Kini dijual dengan harga Rp 13.150/liter.

Untuk BBM kendaraan diesel, Dexlite mengalami kenaikan sebesar Rp 250 menjadi Rp 13.050/liter. Sementara PErtamina Dex kini dijual Rp 13.440 seliter. Mengalami kenaikan sebesar Rp 290.

Menurut Pertamina, perubahan harga BBM tanpa subsidi ini merupakan implementasi Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

Daftar harga BBM non-subsidi buatan Pertamina Per 1 November 2024

Wilayah Pertamax Pertamax Turbo Pertamax Green 95 Dexlite Pertamina DEX Solar Non-Subsidi Pertamax di Pertashop
Prov. Aceh 12.100 13.500 13.050 13.440 12.000
Free Trade Zone (FTZ) Sabang 11.100 11.900 11.000
Prov. Sumatera Utara 12.400 13.800 13.350 13.730 12.300
Prov. Sumatera Barat 12.650 14.100 13.650 14.020 12.550
Prov. Riau 12.650 14.100 13.650 14.020 12.550
Prov. Kepulauan Riau 12.650 14.100 13.650 14.020 12.550
Free Trade Zone (FTZ) Batam 11.500 12.800 12.450 12.750 11.400
Prov. Jambi 12.400 13.800 13.350 13.730 12.300
Prov. Bengkulu 12.650 14.100 13.650 14.020 12.550
Prov. Sumatera Selatan 12.400 13.800 13.350 13.730 12.300
Prov. Bangka-Belitung 12.400 13.800 13.350 13.730 12.300
Prov. Lampung 12.400 13.800 13.350 13.730 12.300
Prov. DKI Jakarta 12.100 13.500 13.150 13.050 13.440 12.000
Prov. Banten 12.100 13.500 13.150 13.050 13.440 12.000
Prov. Jawa Barat 12.100 13.500 13.150 13.050 13.440 12.000
Prov. Jawa Tengah 12.100 13.500 13.150 13.050 13.440 12.000
Prov. DI Yogyakarta 12.100 13.500 13.150 13.050 13.440 12.000
Prov. Jawa Timur 12.100 13.500 13.150 13.050 13.440 12.000
Prov. Bali 12.100 13.500 13.150 13.050 13.440 12.000
Prov. Nusa Tenggara Barat 12.100 13.500 13.150 13.050 13.440 12.000
Prov. Nusa Tenggara Timur 12.100 13.500 13.150 13.050 13.440 12.950 12.000
Prov. Kalimantan Barat 12.400 13.800 13.350 13.730 12.300
Prov. Kalimantan Tengah 12.400 13.800 13.350 13.730 12.300
Prov. Kalimantan Selatan 12.650 14.100 13.650 14.020 12.550
Prov. Kalimantan Timur 12.400 13.800 13.350 13.730 12.300
Prov. Kalimantan Utara 12.650 14.100 13.650 14.020 12.550
Prov. Sulawesi Utara 12.400 13.800 13.350 13.730 12.300
Prov. Gorontalo 12.400 13.800 13.350 13.730 12.300
Prov. Sulawesi Tengah 12.400 13.800 13.350 13.730 12.300
Prov. Sulawesi Tenggara 12.400 13.800 13.350 13.730 12.300
Prov. Sulawesi Selatan 12.400 13.800 13.350 13.730 12.300
Prov. Sulawesi Barat 12.400 13.800 13.350 13.730 12.300
Prov. Maluku 12.400 13.350 12.300
Prov. Maluku Utara 12.400 13.350 12.300
Prov. Papua 12.400 13.800 13.350 12.300
Prov. Papua Barat 12.400 13.350 13.730 12.300
Prov. Papua Selatan 12.400 13.350 12.300
Prov. Papua Pegunungan 12.400 13.350 12.300
Prov. Papua Tengah 12.400 13.350 12.300
Prov. Papua Barat Daya 12.400 13.350 13.730 12.300

Sumber: Pertamina

Solar B35_a

Pertamina Jelaskan Sumber Pengganti BBM, Ternyata Bebas Impor

PT Pertamina (Persero) menjelaskan bahwa jenis Bahan Bakar Nabati (BBN) dapat menjadi salah satu langkah untuk mengganti peran Bahan Bakar Minyak (BBM). Perlu dicatat, hingga saat ini sebagiam dari kebutuhan Indonesia terhadap BBM masih diimpor.

Hal itu seperti yang diungkapkan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati. Upaya mengurangi impor BBM, bisa dilakukan dengan meningkatkan ketahanan, keterjangkauan, aksesibilitas, hingga keberlanjutan energi. Salah satu cara yang didorong oleh perseroan, bisa melalui pengembangan program bioenergi seperti biodiesel, biogasoline, dan bioavtur.

Ada potensi keberlanjutan di Tanah Air

“Masih banyak potensi keberlanjutan di Indonesia, kami dapat meningkatkan program bioenergi, biodiesel, biogasoline, bahan bakar penerbangan berkelanjutan, termasuk carbon offsetting seperti natural base solution dan Carbon Capture Utilization Storage,” kata Nicke, dalam acara Indonesian Petroleum Association (IPA) Convex (14/5/2024).

Saat ini Pertamina mendorong penggunaan bahan bakar berbasis nabati untuk jenis bahan bakar diesel, melalui pencampuran antara BBM dengan bahan bakar basis sawit sebesar 35 persen (B35). Pencampuran olahan sawit dengan BBM tersebut akan terus dikembangkan hingga sebesar 60 persen pada BBM (B60).

“Salah satu program prioritas Pertamina adalah biofuel. Saat ini kami mulai dengan B35 dan kami akan menambahkan pencampuran hingga B60. Dan dari B25 saja, sebenarnya kita sudah mengurangi emisi karbon sekitar 32,7 juta ton CO2 per tahun,” imbuhnya.

Pakai basis tetes tebu

Untuk jenis biogasoline, Pertamina saat tengah mengembangkan campuran bioetanol atau bahan bakar basis tetes tebu (molase) dengan BBM. Saat ini, perusahaan telah menjual secara komersial BBM dengan campuran bioetanol sebesar 5 persen (E5), pada Pertamax Green 95.

Nantinya, bioetanol akan mencapai E40 atau pencampuran hingga 40 persen pada BBM. “Bioetanol, sekarang dimulai dari bahan bakar non subsidi dengan nama E5 dan E7, yaitu Pertamax Green 92 dan 94. Kami akan tambahkan blending-nya hingga E40 untuk semua bahan bakar,” lanjut Nicke.

Pertamina kini sudah mulai memproduksi bahan bakar penerbangan melalui SAF (Sustainable Aviation Fuel), dengan mencampurkan bioavtur basis sawit sebesar 2,4 persen.

“Hal ini juga mematuhi kebijakan energi nasional dan sudah mulai memproduksi SAF dengan 2,4 persen pencampuran CPO pada bensin serta avtur kami,” tutupnya.

Pertamina Nyatakan Siap Hadapi Puncak Lebaran 2024

Jelang masa puncak mudik Lebaran 2024, Satuan Tugas Ramadan dan Idulfitri (Satgas RAFI) memastikan seluruh sarana dan fasilitas (Sarfas) Pertamina, siap melayani masyarakat yang akan menuju kota tujuan masing-masing.

Untuk mengantisipasi peningkatan konsumsi energi jelang liburan panjang Idul Fitri 1445 H, Pertamina telah menyiapkan Sarfas tambahan yang meliputi 1.792 SPBU Siaga 24 Jam, 5.027 Agen LPG Siaga 24 Jam, 200 Mobil Tangki Stand By, 61 Kiosk Pertamina Siaga, 54 Motorist, dan 281 Pertamina Delivery Service.

Sesuai dengan fokus Satgas RAFI 2024, periode 1 April hingga 21 April, Pertamina menyediakan layanan tambahan di wilayah jalur mudik, daerah wisata, daerah rawan banjir, dan daerah rawan bencana.

“Seluruh sarana dan fasilitas, mulai terminal, DPPU, dan SPBU, telah berjalan dan siap melayani jutaan pemudik Lebaran,” ujar Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero).

Pertamina juga melakukan antisipasi kendala suplai ke remote area akibat cuaca ekstrem, seperti di wilayah kepulauan melalui built up stock BBM sejak H-14 di SPBU dan stok LPG di Agen atau Pangkalan. Selain itu, telah disiagakan tambahan tangki atau modular pada SPBU existing di remote area atau kepulauan kecil.

“Kami juga mengintensifkan komunikasi dengan Pemerintah Daerah. Juga kerjasama dengan TNI-AL untuk angkutan BBM/LPG untuk mengantisipasi cuaca ekstrem, serta layanan 24 jam Call Center 135,” tambahnya.

Selain itu, Fadjar menuturkan bahwa seluruh Subholding Pertamina yang tergabung dalam Satgas RAFI 2024 juga memastikan operasionalnya telah siap mendukung Perseroan dalam menyambut momen mudik dan arus balik Lebaran tahun ini.

Pertamina dan Toyota Buat Ekosistem Hidrogen Bagi Transportasi

Untuk mendukung upaya pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih, Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) berkolaborasi dengan Toyota untuk mengembangkan ekosistem hidrogen di Indonesia. Peresmian fasilitas hydrogen refueling station (HRS) ini dilaksanakan pada tanggal 17 Januari 2024, di SPBU Daan Mogot, Jakarta.

Keduanya sepakat bahwa dalam membangun ekosistem tersebut tidak hanya penting menyiapkan infrastrukturnya, melainkan juga kolaborasi dengan konsumen untuk memastikan tingkat permintaan.

Kolaborasi kedua entitas tersebut tertuang dalam Joint Development Agreement, yang dilakukan oleh Chief Executive Officer Pertamina NRE Dannif Danusaputro dan President Director Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Nandi Julyanto.

Diharapkan agar ekosistem ini terus berkembang

Peresmian ini juga disaksikan oleh Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama, dan Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati. “Saya harap kerjasama ini terus berlanjut, agar ekosistem ini terus berkembang,” ujar Basuki Thahaja Purnama dalam sambutannya.

“Dengan infrastruktur dari hulu ke hilir yang kami miliki, Pertamina siap untuk mengembangkan ekosistem hidrogen untuk transportasi. Di tambah lagi, kolaborasi dengan Toyota ini menjadi langkah yang sangat tepat untuk mempercepat terciptanya ekosistem ini,” tambah Nicke Widyawati.

Perkuat ketahanan energi

“Groundbreaking hydrogen refueling station ini menjadi salah satu milestone dalam membangun ekosistem hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan di Indonesia. Dalam menciptakan ekosistem adalah berkolaborasi tidak saja di sisi hulu tapi di sisi hilir. Kami sangat menyambut baik kolaborasi strategis bersama Toyota,” imbuh Dannif Danusaputro.

Hidrogen sebagai bahan bakar transportasi akan memperkuat ketahanan energi, pengendara kendaraan bermotor nantinya punya hidrogen sebagai alternatif bahan bakar.

“Kami sangat bangga menjadi bagian dari proyek ini dan bersama-sama memastikan mekanisme pengisian hidrogen yang cepat, efisien, serta aman,” kata Nandi Julyanto.

SPBU Daan Mogot akan menjadi integrated energy refueling station pertama di Indonesia. Dengan menyediakan tiga jenis bahan bakar dalam satu stasiun pengisian. Mulai dari BBM, gas, serta hidrogen. 

Harga BBM Nonsubsidi Alami Penurunan Harga Per Januari 2024

Tepat di hari pertama tahun 2024, PT Pertamina (Persero) kembali mengumumkan harga BBM terbaru yang malah mengalami penurunan harga. Menurut keterangan resmi Pertamina, harga seluruh BBM nonsubsidi saat ini turun dibandingkan awal tahun 2023 lalu.

Adapun penurunan harga mencakup seluruhnya seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, hingga Pertamina Dex. Penurunannya pun berkisar antara Rp 400 hingga Rp 1.100. Tentu ini menjadi kabar baik di momen pergantian tahun baru ini.

Melansir info mypertamina.id, harga BBM Pertamax wilayah Jabodetabek turun Rp 400 menjadi Rp 12.950 per liter dari sebelumnya Rp 13.350 per liter. Begitu juga dengan Pertamax Turbo yang turun mencapai Rp 950 menjadi Rp 14.400 per liter dari sebelumnya Rp 15.350 per liter.

Sementara BBM Dexlite turun dari Rp 15.550 per liter menjadi Rp 14.550 per liter. Terakhir, Pertamina Dex turun Rp 1.100 per liter dari Rp 16.200 per liter menjadi Rp 15.100 per liter.

Yang menarik harga BBM subsidi jenis Pertalite dan BioSolar tetap masih sama dan tidak mengalami perubahan. Harga BBM Pertalite tetap di harga Rp 10.000 per liter dan BioSolar di harga Rp 6.800 per liter.

Shell dan BP-AKR 

Tak hanya Pertamina, Shell pun juga menurunkan harga BBM per 1 Januari 2024. Harga BBM Shell Super turun Rp 600 menjadi Rp 13.390 per liter dari sebelumnya Rp 13.990 per liter.

Harga Shell V-Power turun Rp 960 menjadi Rp 14.180 dari sebelumnya Rp 15.140 per liter. Sementara Shell V-Power Diesel turun Rp 2.140 menjadi Rp 15.190 dari sebelumnya Rp 16.330 per liter dan Shell Diesel extra di Jawa Timur tercatat Rp 14.640 per liter.

Terakhir, Shell V-Power Nitro+ turun Rp 1.010 menjadi Rp 14.470 per liter dari sebelumnya Rp 15.480 per liter.

BP-AKR juga menurunkan harga BBM nya pada 1 Januari 2024. Harga BP Ultimate turun menjadi Rp 14.180 per liter dibanding harga 1 Desember 2023 yang mencapai Rp 15.140 per liter.

Harga BP 92 turun sebesar Rp 750 menjadi Rp 13.200 per liter dari sebelumnya Rp 13.950 per liter. Sementara BP Diesel turun menjadi Rp 14.640 per liter dari sebelumnya Rp 15.665 per liter.

Berikut daftar harga BBM di Jakarta dan sekitarnya:

Pertamina

  • Pertalite: Rp10.000 per liter
  • Pertamax: Rp12.950 per liter
  • Pertamax Turbo: Rp14.400 per liter
  • Dexlite: Rp14.550 per liter
  • Pertamina Dex: Rp15.100 per liter
  • Pertamax Green: Rp13.900 per liter 

Shell

  • Shell Super: Rp 13.390 per liter
  • Shell V-Power: Rp 14.180 per liter
  • Shell V-Power Diesel: Rp 15.190 per liter
  • Shell V-power Nitro+: Rp 14.470 per liter

BP-AKR 

  • BP Ultimate: Rp 14.180 per liter
  • BP 92: Rp 13.200 per liter
  • BP diesel: Rp 14.640

Pertamina Enduro RSV Championship 2023, Pesta Pembalap Motor

RSV Helmets bersama Pertamina Enduro dan Bank BJB, berencana untuk menghadirkan Pertamina Enduro RSV Championship 2023. Event ini merupakan gelaran balap nasional yang tidak hanya berupa kompetisi, namun sekaligus menjadi kesempatan bagi para pembalap untuk menampilkan bakat unggul mereka.

Kolaborasi antara RSV Helmets dan Pertamina Enduro dalam menginsiasi Pertamina Enduro RSV Championship 2023 ini, juga memiliki visi bersama kepedulian terhadap dunia balap nasional. Sebab masih ada tantangan yang harus dihadapi, yakni kesejahteraan bagi para pembalap.

Selama ini sebagian besar event terbatas dalam sumber daya dan apresiasi. Harapannya, Pertamina Enduro RSV Championship 2023 hadir sebagai jawaban untuk mengatasi tantangan ini.

Acara ini hadir sebagai panggung inspirasi dan dukungan bagi para pembalap. Dengan dukungan pelanggan setia dan komunitas penggemar otomotif, Pertamina Enduro RSV Championship 2023 berkomitmen untuk menciptakan dampak positif nyata melalui apresiasi yang signifikan.

Pertamina Enduro RSV Championship 2023 membuka 16 kelas, termasuk lima kelas utama dan 11 kelas pendukung. Dengan total hadiah hampir Rp 600 juta, event ini menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan pembalap. Dengan kepedulian yang dibuktikan melalui hadiah dan apresiasi, gelaran motorsport ini juga berkomitmen untuk terus menjadi pelopor dalam aktivasi pemasaran yang memberikan dampak positif.

Pertamina Enduro RSV Championship 2023 diharapkan menjadi seri dengan enam rangkaian, menjadi prioritas bagi pembalap profesional dan bakat muda di seluruh Indonesia.

Honda e di IEMS 2023

Honda Dorong Elektrifikasi, Ramaikan Pameran IEMS 2023

Anda dengar ada pameran kendaraan listrik di Cibinong, Bogor? Nah, sekarang Anda tahu. Pameran kendaraan listrik, atau Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2023 diselenggarakan di Gedung ICC BRIN, Kawasan Sains Teknologi (KST) Soekarno, Cibinong, Bogor. Berjalan mulai tanggal 20-23 September 2023.

IEMS merupakan pameran kendaraan listrik yang sekaligus menjadi ajang edukasi tentang kendaraan listrik. Salah satu merek besar yang ikut meramaikan adalah Honda. Mereka memiliki berbagai macam aktivitas permainan menyenangkan serta edukasi tentang elektrifikasi Honda di Indonesia.

Honda N-Van EV

Partisipasi mereka di IEMS 2023 juga dikatakan merupakan kelanjutan dari visi elektrifikasi yang mereka dorong. Sebelumnya, Honda Prospect Motor, APM-nya di Indonesia sudah meluncurkan Honda CR-V RS e:Hybrid di GIIAS 2023. Ditegaskan juga, setelah peluncuran produk e:HEV ini, Honda berkomitmen untuk meluncurkan berbagai model berbasis listrik lainnya, termasuk model yang akan diproduksi secara lokal di Indonesia.

“Dalam IEMS 2023 kali ini, Honda memperkenalkan teknologi mobil listrik yang dimiliki. Sekaligus menunjukkan dukungan terhadap elektrifikasi di Indonesia, melalui aktivitas riset dan studi yang sedang dilakukan,” ujar Yessy Anastasia, PR & Event Dept. Head PT Honda Prospect Motor.

Honda e

Ia juga berharap pihaknya dapat mengedukasi para pengunjung sekaligus menerima berbagai masukan. Demi mempersiapkan strategi yang paling tepat untuk menerapkan visi elektrifikasi di Indonesia.

Studi Penggunaan EV

Menurut rilis yang kami terima, salah satu mobil listrik yang dipamerkan dalam ajang ini adalah Honda e. Mobil ini digunakan Honda dan Universitas Indonesia (UI) untuk mendorong edukasi dan riset teknologi elektrifikasi.

Dalam kerjasama tersebut, selain dua Honda e, juga meminjamkan satu unit Honda PCX Electric serta satu Honda’s LiB-AID E500 untuk mendukung mobilitas dan kegiatan pembelajaran di lingkungan UI.

Honda di IEMS 2023

Honda juga berkolaborasi dengan Pertamina Patra Niaga dan Pertamina New Renewable Energy untuk menjalankan riset penggunaan EV dalam kegiatan niaga di perkotaan. Honda menyediakan satu unit Honda N-VAN EV Prototype, prototipe mobil listrik terbaru dari Honda. Digunakan untuk pengantaran barang dari gudang ke toko Bright Store di area Jakarta dan sekitarnya.

Honda N-VAN EV Prototype juga digunakan oleh Honda untuk mengirimkan berbagai suku cadang ke berbagai dealer Honda di area Jakarta. Ini menarik, karena jadi ajang uji coba dan pembelajaran persiapan elektrifikasi Honda di Indonesia.

BBM Pertalite Mau Diganti Pertamax Green 92, Sudah Siap?

Polemik antara emisi gas buang dengan kualitas bahan bakar seolah tidak pernah usai dibahas. Terlebih jika dikaitkan dengan dengan kondisi udara di kawasan Jakarta yang semakin memburuk, akibat polusi dari gas buang hasil pembakaran. Dalam hal ini emisi gas buang kendaraan pun terkena sorotan tajam dari banyak pihak. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pun memberikan pernyataan terkait spesifikasi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang boleh dikonsumsi kendaraan bermotor.

“Kendaraan yang diproduksi sejak Oktober 2018 tidak boleh menggunakan bensin dengan nilai oktan (Research Octane Number/RON) di bawah 91,” kata Sigit Reliantoro, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)

Sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20 tahun 2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O. Sehingga kendaraan yang diproduksi sejak Oktober 2018 seharusnya tidak diperbolehkan mengisi BBM jenis Pertalite (RON 90).

Pertalite mau digantikan Pertamax Green 92

PT Pertamina (Persero) telah menetapkan standar dan mutu BBM yang ramah lingkungan, dengan merilis BBM RON 95 dicampur bahan nabati bioetanol 5 persen atau E5. Langkah selanjutnya ialah mengganti Pertalite menjadi Pertamax Green 92 pada 2024 mendatang.

Etanol yang digunakan Pertamax Green 95 tersebut merupakan hasil molases tebu dan menjadi bahan bakar nabati terbarukan. Sedangkan Pertamax Green 92 merupakan produk pengganti Pertalite yang dibuat dengan campuran 7 persen etanol.

Pertamax Green 92 ini dinilai memiliki kadar oktan yang memenuhi syarat ramah lingkungan. Itu berarti, produk ini bisa menekan emisi karbon dan menekan jumlah impor gasoline (bensin) dari luar negeri. Dengan begitu, produk ini diproyeksikan dapat menjadi solusi pemakaian bahan bakar yang ramah lingkungan. Pertamina rencananya merilis Pertamax Green 92 pada 2024, sejalan dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), dengan nilai oktan bensin minimal 91.

Kandungan nabati bioetanol bisa tekan emisi gas buang

Saat ini, Pertamina tengah melakukan kajian untuk meningkatkan kadar oktan bensin Pertalite (RON 90) menjadi RON 92 atau setara Pertamax. Dengan mencampur bensin Pertalite dengan etanol 7 persen (E7), sehingga dapat menjadi Pertamax Green 92. Diharapkan kandungan nabati di dalamnya dapat membuat produk bahan bakar ini menjadi lebih ramah lingkungan.

Tantangan berikutnya ialah ketersediaan etanol di dalam negeri. Hal ini harus turut diperhatikan, sebab produksi etanol di dalam negeri saat ini masih cukup terbatas. Sebagai catatan, saat ini baru ada satu perusahaan penghasil bioetanol di Indonesia, dengan total produksi sebesar 160 ribu kiloliter per tahun.

Namun dari jumlah tersebut, sekitar 115 ribu kiloliter dikonsumsi sendiri dan sisanya 45 ribu kiloliter baru dapat digunakan untuk produksi etanol. Sedangkan untuk penggunaan sebagai campuran bahan bakar, tentu diperlukan jumlah yang jauh lebih banyak. Jadi menurut Anda, siapkah negara ini menghapus Pertalite?

Kolaborasi Honda dan Pertamina Guna Riset Penggunaan EV

Hari ini (14/08/23), PT Honda Prospect Motor (HPM) resmi menjalin kerjasama dengan Pertamina Patra Niaga dan Pertamina New Renewable Energy, untuk menjalankan riset penggunaan mobil listrik dalam kegiatan niaga di perkotaan. Melalui kerjasama ini, Honda akan menyediakan 1 unit Honda N-Van EV Prototype.

Seperti yang ditampilkan di booth Honda selama pameran Gaikindo Indonesia International auto show (GIIAS) 2023, Honda N-Van ialah sebuah prototipe mobil listrik terbaru dari Honda. Mobil listrik ini akan digunakan untuk mendukung mobilitas pengantaran barang dari gudang ke unit-unit Bright Store (unit usaha retail milik PT Pertamina Retail, sekaligus anak usaha Pertamina Patra Niaga) di area Jakarta dan sekitarnya.

Studi pengumpulan data bagi kedua pihak

Peresmian kerjasama ini ditandai dengan penandatangan Joint Study Agreement yang dilakukan oleh Kotaro Shimizu selaku President Director PT Honda Prospect Motor dan Dannif Danusaputro selaku Direktur Utama Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE). Turut serta Riva Siahaan selaku Direktur Utama Pertamina Patra Niaga.

Tujuan utama dari kerjasama ini adalah untuk mengumpulkan data dan pengalaman terkait penggunaan mobil listrik, terutama dalam kegiatan komersil. Berbagai aspek akan diteliti dalam kerjasama studi ini, termasuk reliabilitas baterai, proses pengisian ulang, kenyamanan, dan kepraktisan mobil Honda N-Van EV Prototype dalam kegiatan pengantaran barang di area perkotaan.

Akan berlangsung selama 4 bulan

Kerjasama untuk riset ini akan berlangsung hingga 4 bulan, dimana mobil EV ini akan dioperasikan selama 6 hari dalam seminggu, guna mengirimkan logistik dimulai dari gudang penyimpanan barang Pertamina Retail ke 14 lokasi Bright Store di area Jakarta dan sekitarnya. Hasil riset ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang potensi mobil listrik sebagai solusi ramah lingkungan dan efisien untuk kegiatan logistik dan distribusi.

Lebih dalam mengenai Honda N-Van EV Prototype, mobil ini merupakan pengembangan dari model mobil Honda N-Van, salah satu model kendaraan komersial yang sangat sukses dari Honda. Pertama kali diperkenalkan di pasar Jepang pada tahun 2018, N-Van tidak hanya banyak untuk penggunaan pribadi, tetapi untuk memenuhi kebutuhan mobilitas dalam kegiatan bisnis dan niaga. Khususnya dalam hal pengantaran barang. Honda N-Van sendiri memiliki desain yang kompak dan lincah, terlebih lagi ruang bagasi yang mudah digunakan, sebab absennya pilar tengah di sisi penumpang.

Selain itu, Honda telah menetapkan visi untuk mewujudkan netralitas karbon untuk semua produk dan aktivitas perusahaan pada tahun 2050. Termasuk rencana memperkenalkan hingga 30 mobil berbasis listrik secara global pada tahun 2030, dengan volume produksi mencapai 2 juta unit setiap tahunnya.

SPBU Pertamina

Lagi-lagi, Harga BBM Nonsubsidi Kembali Naik

Pertamina kembali menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) per 1 Agustus 2023 ini. Mengutip pengumuman resmi dari pihak Pertamina, ada tiga jenis BBM nonsubsidi yang harganya kembali mengalami kenaikan, yaitu Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.

Penyesuaian harga tersebut dilakukan dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum. Harga Pertamax Turbo melanjutkan tren kenaikan di bulan sebelumnya.

Untuk wilayah Jabodetabek, BBM jenis bensin dengan nilai oktan 98 (RON 98) tersebut dipatok seharga Rp 14.400 per liter pada Agustus 2023, naik Rp 400 dari bulan sebelumnya yang dibanderol di harga Rp 14.000 per liter.

Sedangkan pada BBM jenis diesel, harga Dexlite naik Rp 800 menjadi Rp 13.950 per liter per Agustus 2023 ini. Sebab pada Juli 2023, Dexlite berada di harga Rp13.150 per liter. Untuk Pertamina Dex, kini harganya Rp 14.350 per liter atau naik Rp 800, dibandingkan bulan sebelumnya angka Rp 13.550 per liter.

Selanjutnya, harga Pertamax (RON 92) tidak mengalami perubahan sejak 1 Juni 2023 dan tetap seharga Rp 12.400 per liter. Hal serupa terjadi pada BBM jenis Pertalite (RON 90) dan Solar subsidi yang tidak mengalami perubahan.

Berikut ialah daftar lengkap harga BBM di SPBU Pertamina per 1 Agustus 2023:

Solar subsidi:                   Rp 6.800 per liter

Pertalite:                           Rp 10.000 per liter

Pertamax:                         Rp 12.400 per liter

Pertamax Turbo:             Rp 14.400 per liter (dari sebelumnya Rp 14.000 per liter)

Dexlite:                              Rp 13.950 per liter (dari sebelumnya Rp 13.150 per liter)

Pertamina Dex:                Rp 14.350 per liter (dari sebelumnya Rp 13.550 per liter)

Pertamina luncurkan Pertamax green 95

Pertamina Perkenalkan Pertamax Green 95 Dengan Bioethanol

Pertamina resmi mulai memperkenalkan Pertamax Green 95, bahan bakar kendaraan (BBK) terbaru yang mengandung lima persen bahan baku terbarukan, Bioethanol (E5). Harganya Rp 13.500 per liter.

Dikutip dari rilis Pertamina yang kami terima, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan bahwa produk baru ini merupakan langkah nyata Pertamina dalam mendukung capaian target Net Zero Emission (NZE) 2060.

“Produk ini adalah produk BBK hijau yang ramah lingkungan karena menggunakan bioetanol dari molases tebu. Ini merupakan implementasi dari salah satu pilar transisi energi Pertamina dalam mendukung transisi energi nasional dengan penggunaan campuran bahan bakar nabati,” ujar Nicke.

Pertamina

Pertamax Green 95 baru tersedia di 15 SPBU di Jakarta dan Surabaya

Dikatakan juga, BBK ini merupakan sinergi antar BUMN. PT Energi Agro Nusantara, anak usaha PT Perkebunan Nusantara X (Persero)  menyediakan bahan baku Bioetanol dari molases tebu. Yang diproses menjadi etanol fuel grade. Lalu diolah jadi bensin siap pakai oleh Pertamina. Kehadiran Pertamax Green 95 juga diklaim membuka kesempatan kerja bagi 9.000 petani tebu.

VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyampaikan harapannya semoga produk baru ini dapat diterima masyarakat. Sehingga bisa bersama-sama mendukung program pemerintah dalam mencapai target NZE 2060 tadi.

“Kami mengajak masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam mendukung transisi energi dan target NZE pemerintah Indonesia dengan ikut menggunakan BBK ramah lingkungan, salah satunya dengan menggunakan Pertamax Green 95 ini,” jelas Fadjar.

Saat ini, pemasarannya masih terbatas SPBU yang dikelola langsung oleh Pertamina (SPBU 31). Lokasinya lima ada di Jakarta yaitu SPBU Fatmawati 1, Fatmawati 2, Lenteng Agung, MT Haryono dan Sultan Iskandar Muda.

Sementara di Surabaya tersedia di sepuluh SPBU yaitu, Jemursari, Mulyosari, Soetomo, Ketintang, Merr, Mastrip, Karang Asem, Juanda, Buduran dan Citra Raya. Cirinya, nozzle pengisian yang berwarna ungu.

SPBU Pertamina

Harga BBM Pertamina Naik Per 1 Juli 2023

Pertamina mengumumkan penyesuaian harga untuk beberapa produk BBM hari ini, 1 Juli 2023. Kenaikan harga tersebut berlaku untuk produk Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex. Sementara Pertamax dan Pertalite tidak mengalami perubahan.

Dikutip dari situs resmi Pertamina, keputusan kenaikan harga BBM non-subsidi ini berdasarkan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022. Sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar, yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

Pertamax Turbo naik dari Rp 13.600 menjadi Rp 14.000 di wilayah Jawa dan Bali. Sementara di Sumatera harganya berbeda-beda. Di Riau dan Kepulauan Riau, banderolnya Rp 14.700. Namun di Provinsi Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jambi serta Bangka dan Belitung harga Pertamax Turbo adalah Rp 14.350. Harga ini juga berlaku Kalimantan, Sulawesi, Papua dan Papua Barat.

Lalu Dexlite harganya berubah menjadi Rp 13.150. Naik dari 12.650. Dengan catatan itu adalah harga di NAD, pulau Jawa, Bali, NTB dan NTT. Provinsi Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jambi serta Bangka dan Belitung harga Dexlite adalah Rp 13.400. Demikian juga di Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara dan Papua. Namun di Riau dan Kepulauan Riau harganya Rp 13.650. Di Batam, Rp 12.400.

Terakhir, Pertamina Dex di NAD, pulau Jawa, Bali, NTB dan NTT harganya menjadi Rp 13.550. Sebelumnya Rp 13.250 per liter. Kemudian di Sumatera Barat, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jambi serta Bangka dan Belitung harga Dexlite adalah Rp 13.800. Demikian juga di Kalimantan, Sulawesi dan Papua Barat.

Harga BBM Non-subsidi Pertamina Juli 2023

WILAYAH PERTAMAX TURBO DEXLITE PERTAMINA DEX SOLAR NON-SUBSIDI
Prov. Aceh 14.000 13.150 13.550
Free Trade Zone (FTZ) Sabang 11.900
Prov. Sumatera Utara 14.350 13.400 13.800
Prov. Sumatera Barat 14.350 13.400 13.800
Prov. Riau 14.700 13.650 14.050
Prov. Kepulauan Riau 14.700 13.650 14.050
Free Trade Zone (FTZ) Batam 13.300 12.400 12.800
Prov. Jambi 14.350 13.400 13.800
Prov. Bengkulu 14.700 13.650 14.050
Prov. Sumatera Selatan 14.350 13.400 13.800
Prov. Bangka-Belitung 14.350 13.400 13.550
Prov. Lampung 14.350 13.400 13.800
Prov. DKI Jakarta 14.000 13.150 13.550
Prov. Banten 14.000 13.150 13.550
Prov. Jawa Barat 14.000 13.150 13.550
Prov. Jawa Tengah 14.000 13.150 13.550
Prov. DI Yogyakarta 14.000 13.150 13.550
Prov. Jawa Timur 14.000 13.150 13.550
Prov. Bali 14.000 13.150 13.550
Prov. Nusa Tenggara Barat 14.000 13.150 13.550
Prov. Nusa Tenggara Timur 14.000 13.150 13.550 13.050
Prov. Kalimantan Barat 14.350 13.400 13.800
Prov. Kalimantan Tengah 14.350 13.400 13.800
Prov. Kalimantan Selatan 14.350 13.400 13.800
Prov. Kalimantan Timur 14.350 13.400 13.800
Prov. Kalimantan Utara 14.350 13.400 13.800
Prov. Sulawesi Utara 14.350 13.400 13.800
Prov. Gorontalo 14.350 13.400 13.800
Prov. Sulawesi Tengah 14.350 13.400 13.800
Prov. Sulawesi Tenggara 14.350 13.400 13.800
Prov. Sulawesi Selatan 14.350 13.400 13.800
Prov. Sulawesi Barat 14.350 13.400 13.800
Prov. Maluku 13.400
Prov. Maluku Utara 13.400
Prov. Papua 14.350 13.400
Prov. Papua Barat 13.400 13.800

Sumber

Pertamina Lubricants Siapkan Aktivitas Guna Iringi Ramadan dan Lebaran

Seiring bulan suci Ramadan dan Idul Fitri 1444H/2023, PT Pertamina Lubricants (PTPL), melalui brand Fastron dan Enduro, menyiapkan program menarik bagi masyarakat seperti Festival Ganti Oli, Lesehan Enduro dan Ketupat Enduro, serta Pertamina Siaga Fastron.

Ada peningkatan jumlah pemudik

“Tradisi Ramadan dan Mudik Lebaran merupakan momen yang sangat berkesan bagi masyarakat Indonesia terlebih bersemangat, kondisi negeri mulai normal seusai pandemi COVID-19. PTPL mendukung tradisi ini melalui kemudahan dan kenyamanan bagi pengendara saat mudik,” kata Sari Rachmi, Direktur Sales & Marketing PTPL (28/03/2023).

Menurut data Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, potensi pergerakan masyarakat di masa mudik Lebaran tahun ini mencapai 123,8 juta orang. Pengguna kendaraan pribadi roda empat menjadi pilihan tertinggi masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik.

Festival Ganti Oli ada di 185 bengkel

Selama lebih dari dua pekan, mulai 31 Maret hingga 16 April 2023, Pertamina Lubricants menghadirkan program Festival Ganti Oli yakni program penggantian oli mesin secara masal di 185 bengkel di 20 kota dan atau kawasan otomotif di Indonesia. Program ini menghadirkan diskon Rp 50 ribu untuk produk Fastron dan Rp 10 ribu untuk produk Enduro.

Dengan pembelian produk pelumas atau ganti oli, peserta mendapatkan bermacam merchandise edisi Ramadan, yakni Ketupat Enduro atau THR Fastron. PTPL menargetkan lebih dari 25 ribu konsumen untuk berpartisipasi dalam festival ini. Untuk daftar bengkel Festival Ganti Oli dapat dilihat di https://ptm.id/FestivalGantiOli2023.

“Ini merupakan pertama kali Festival Ganti Oli diadakan. Tujuannya untuk mendekatkan Pertamina dengan konsumen di momen Ramadan dan Idul Fitri. Kami berharap festival ini dapat memfasilitasi konsumen untuk melakukan persiapan mudik dengan optimal,” imbuh Sari.

Siapkan Lesehan Enduro dan Pertamina Siaga Fastron

PTPL menyediakan posko mudik Lesehan Enduro bagi pengendara motor, dengan fasilitas istirahat disertai promo ganti oli dengan merchandise Ketupat Enduro. Fasilitasnya meliputi ta’jil dan santap sahur, pijat, pangkas rambut, area bermain anak, tv, wifi, hand sanitizer, masker, serta minuman segar.

Lesehan Enduro yang menyediakan fasilitas ganti oli dan servis ringan ini, hadir di Cirebon dan Pekalongan, mulai 15 April sampai 21 April 2023. PTPL juga menyiapkan layanan Pertamina Siaga Fastron di rest area dengan fasilitas ganti oli serta merchandise THR Fastron.

Terdapat dua titik posko, yakni KM 57 dan KM 379A, dengan layanan P3K, ta’jil dan minuman, wifi, serta fasilitas ganti oli. Posko Pertamina Siaga Fastron ini dapat dijumpai mulai 15 April hingga 21 April 2023.

SPBU Pertamina

Pertamina Koreksi Harga BBM, Berlaku 1 Maret 2023

Pertamina kembali melakukan penyesuaian harga BBM non-subsidi yang berlaku mulai hari ini (01/03/2023). Tercatat BBM jenis Pertamax berubah harga menjadi Rp 13.300 di beberapa wilayah. Banderol tersebut terkoreksi Rp 500 karena sebelumnya Pertamax dihargai Rp 12.800.

Dikutip dari situs resmi PT Pertamina (Persero), mereka melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) Umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No.245.K/MG.01/MEM.M/2022. Sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

Harga BBM Diesel Turun

Pertamax turbo

Di seluruh provinsi di pulau Jawa, Bali, NTB dan NTT harga Pertamax adalah Rp 13.300 per liter. Di Provinsi Riau, Kepulauan Riau dan Batam serta Bengkulu, harga Pertamax adalah Rp 13.800. Wilayah Sumatera yang lain, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara dan Papua serta Papua Barat harga Pertamax adalah Rp 13.550.

Sementara itu, Pertamax Turbo juga mengalami kenaikan dari Rp 14.850 menjadi Rp 15.100, untuk Jawa, Bali, NTT dan NTB. Provinsi Riau, Kepulauan Riau dan Batam serta Bengkulu, harga Pertamax Turbo adalah Rp 15.700. Di wilayah Sumatera lain, Kalimantan, Sulawesi dan Papua harga Pertamax Turbo menjadi Rp 15.400. di Provinsi Papua Barat, Maluku Utara dan Maluku tidak tersedia Pertamax Turbo. 

Untuk pengguna mobil diesel, BBM jenis Dexlite justru turun Rp 1.200 untuk di pulau Jawa, Bali, NTB dan NTT, serta Aceh. Kini harganya Rp 14.950 per liter. Sebelumnya Rp 16.150. Khusus Provinsi Bengkulu, Riau, Kepulauan Riau dan wilayah Batam Dexlite dijual Rp 15.550. Sementara provinsi lainnya BBM ini dijual Rp 15.250.

Bahan bakar diesel jenis Pertamina Dex juga berubah harganya per 1 Maret. Harganya menjadi Rp 15.850. Atau turun Rp 1.000 dari sebelumnya Rp 16.850. Harga tersebut berlaku untuk wilayah pulau Jawa, Bali, NTB dan NTT. Di Provinsi Riau, Kepulauan Riau, Batam dan Bengkulu harga Pertamina Dex Rp 16.450. Kalimantan, Sulawesi serta Papua Barat harganya Rp 16.150. Di Maluku dan Papua, Pertamina tidak menjual Dex.

Daftar Harga BBM Non-Subsidi (Mulai 1 Maret 2023)

Wilayah Pertamax Pertamax Turbo Dexlite Pertamina Dex
Aceh  IDR 13.300 IDR 15.100 IDR 14.950 IDR 15.850
Sumatera Utara IDR 13.550 IDR 15.400 IDR 15.250 IDR 16.150
Sumatera Barat IDR 13.550 IDR 15.400 IDR 15.250 IDR 16.150
Riau IDR 13.800 IDR 15.700 IDR 15.550 IDR 16.450
 Kepulauan Riau IDR 13.800 IDR 15.700 IDR 15.550 IDR 16.450
Free Trade Zone (FTZ) Batam IDR 13.800 IDR 15.700 IDR 15.550 IDR 16.450
Jambi IDR 13.550 IDR 15.400 IDR 15.250 IDR 16.150
Bengkulu IDR 13.800 IDR 15.700 IDR 15.550 IDR 16.450
Sumatera Selatan IDR 13.550 IDR 15.400 IDR 15.250 IDR 16.150
Bangka-Belitung IDR 13.550 IDR 15.400 IDR 15.250 IDR 16.150
Lampung IDR 13.550 IDR 15.400 IDR 15.250 IDR 16.150
DKI Jakarta IDR 13.300 IDR 15.100 IDR 14.950 IDR 15.850
 Banten IDR 13.300 IDR 15.100 IDR 14.950 IDR 15.850
Jawa Barat IDR 13.300 IDR 15.100 IDR 14.950 IDR 15.850
Jawa Tengah IDR 13.300 IDR 15.100 IDR 14.950 IDR 15.850
DI Yogyakarta IDR 13.300 IDR 15.100 IDR 14.950 IDR 15.850
Jawa Timur IDR 13.300 IDR 15.100 IDR 14.950 IDR 15.850
Bali IDR 13.300 IDR 15.100 IDR 14.950 IDR 15.850
Nusa Tenggara Barat IDR 13.300 IDR 15.100 IDR 14.950 IDR 15.850
 Nusa Tenggara Timur IDR 13.300 IDR 15.100 IDR 14.950 IDR 15.850
Kalimantan Barat IDR 13.550 IDR 15.400 IDR 15.250 IDR 16.150
 Kalimantan Tengah IDR 13.550 IDR 15.400 IDR 15.250 IDR 16.150
Kalimantan Selatan IDR 13.550 IDR 15.400 IDR 15.250 IDR 16.150
Kalimantan Timur IDR 13.550 IDR 15.400 IDR 15.250 IDR 16.150
Kalimantan Utara IDR 13.550 IDR 15.400 IDR 15.250 IDR 16.150
Sulawesi Utara IDR 13.550 IDR 15.400 IDR 15.250 IDR 16.150
Gorontalo IDR 13.550 IDR 15.400 IDR 15.250 IDR 16.150
Sulawesi Tengah IDR 13.550 IDR 15.400 IDR 15.250 IDR 16.150
Sulawesi Tenggara IDR 13.550 IDR 15.400 IDR 15.250 IDR 16.150
 Sulawesi Selatan IDR 13.550 IDR 15.400 IDR 15.250 IDR 16.150
 Sulawesi Barat IDR 13.550 IDR 15.400 IDR 15.250 IDR 16.150
 Maluku IDR 13.550 IDR 15.250 –  
 Maluku Utara IDR 13.550 IDR 15.250 –  
Papua IDR 13.550 IDR 15.400 IDR 15.250 –  
Papua Barat IDR 13.550 IDR 15.250 IDR 16.150

 

Sumber: Pertamina

 

 

Harga BBM Pertamina berubah

Harga Naik, Bingung Pilih Pertalite Atau Pertamax? Ayo Simak Perbedaannya!

Harga Pertalite dan Pertamax tentu akan berpengaruh terhadap keputusan masyarakat dalam memilih jenis BBM. Apalagi pemerintah resmi umumkan kenaikan harga Pertalite dan Solar masing-masing menjadi Rp 10.000 dan Rp 6.800. Tidak lupa Pertamax jad Rp 14.500 per liter.

Kenaikan BBM jenis Pertalite dan Pertamax, tentu akan berpengaruh terhadap keputusan masyarakat dalam memilih BBM yang sesuai dengan anggaran.

Tidak sedikit masyarakat yang berencana untuk beralih menggunakan bahan bakar Pertalite yang memiliki harga lebih rendah agar dapat menghemat ongkos pengeluaran. Padahal belum tentu kendaraan mereka cocok pakai bahan bakar dengan RON lebih rendah kan?

Ada informasi terkait perbedaan dasar antara kedua jenis BBM tersebut. Diharapkan dengan teliti dan mengetahui perbedaan tersebut, Anda dapat memilih bakar bakar yang tepat untuk kendaraan. Ayo simak apa saja!

Nilai oktan

Pertalite dan Pertamax memiliki nilai oktan yang berbeda. Pertalite memiliki RON (Research Octane Number) 90 dan Pertamax 92. Angka ini menunjukan bahwa besaran tekanan yang bisa diberikan sebelum pembakaran bensin secara spontan. Semakin tinggi nilai oktan suatu bahan bakar, maka BBM akan lebih lama untuk terbakar.

Oktan atau RON juga berguna sebagai indikator penggunaan bahan bakar bagi kendaraan Anda. Biasanya, setiap perusahaan yang memproduksi kendaraan mengeluarkan nilai minimum RON untuk setiap kendaraannya.

Bagi kendaraan yang memiliki kompresi tinggi lebih cocok menggunakan bahan bakar beroktan tinggi. Jadi, Anda tinggal mencocokkan bahan bakar mana yang paling tepat untuk kendaraan yang digunakan.

Kompresi mesin

Selanjutnya adalah kompresi mesin yang juga bisa dijadikan patokan perbedaan keduanya. Untuk Anda ketahui, bahwa Pertamax dibuat untuk mesin dengan kompresi diatas 10:1 sampai 10,9:1. Sedangkan, Pertalite ditujukan untuk kompresi di bawah Pertamax, yaitu 9:1 hingga 10:1.

Meski begitu, Pertamax memiliki kandungan yang kurang lebih sama dengan Pertalite, yaitu mengandung zat aditif seperti pembersih, anti karat, dan zat penjaga kemurnian bahan bakar dari air atau demulsifier.

Warna cairan

Pertalite biasanya berwarna hijau, sedangkan Pertamax berwarna biru, dan untuk Pertamax Turbo berwarna merah. Warna asli BBM hasil produksi dari kilang Pertamina adalah bening. Sehingga untuk memudahkan dalam operasional di lapangan sengaja diberikan pewarna berbeda-beda. Selain itu, pemberian warna tiap jenis BBM ini agar konsumen juga mengetahui jenis BBM yang digunakan.

Tingkat polusi

Setiap bahan bakar memiliki tingkat polusi yang berbeda berdasarkan kualitas dari bahan bakar tersebut. Karena itu, pemilik kendaraan sebaiknya juga memperhatikan hal ini untuk menjaga lingkungan lebih sehat. Perlu diketahui bahwa semakin tinggi nilai oktan dari sebuah BBM, maka polusinya justru semakin kecil.

Harga

Pertalite memiliki harga yang lebih murah daripada Pertamax. Untuk itu, banyak orang yang mempertimbangkan untuk membeli Pertalite karena harganya yang relatif lebih murah daripada Pertamax. Meski lebih mahal sedikit, faktanya Pertamax lebih irit dari Pertalite.

Perlu Anda ketahui juga bahwa harga ini juga berdasarkan tinggi oktan. Semakin tinggi nilai oktan suatu BBM, akan semakin tinggi pula harga jualnya. Maka dari itu, harga Pertamax lebih mahal daripada harga Pertalite.

Itulah beberapa perbedaan dasar antara bahan bakar Pertalite dan Pertamax yang perlu diketahui, agar bisa menyesuaikan kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) dengan jenis kendaraan yang Anda miliki.

SPBU Pertamina

Harga Pertamax Turbo Turun!

Pertamina turunkan harga BBM, sesuai dengan keputusan Menteri ESDM.

Hari ini (01/09/2022) Pertamina menurunkan harga BBM “elite” Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina DEX. Dikutip dari situs Pertamina, penyesuaian harga tersebut adalah pengimplementasian Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina.

Besaran penurunan adalah Rp 2.000 untuk Pertamax Turbo, Rp 700 untuk Dexlite. Sedangkan Pertamina Dex turun sebesar Rp 1.500 rupiah. 

Harga BBM Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex per 1 September 2022 adalah sebagai berikut:

Provinsi N.A.D
Pertamax Turbo Rp 15.900
Dexlite Rp 17.100
Pertamina Dex Rp 17.400

Sumatera Utara
Pertamax Turbo Rp 16.250
Dexlite Rp 17.450
Pertamina Dex Rp 17.750

Sumatera Barat
Pertamax Turbo Rp 16.250
Dexlite Rp 17.450
Pertamina Dex Rp 17.750

Provinsi Riau
Pertamax Turbo Rp 16.600
Dexlite Rp 17.800
Pertamina Dex Rp 18.100

Provinsi Kepulauan Riau
Pertamax Turbo Rp 16.600
Dexlite Rp 17.800
Pertamina Dex Rp 18.100

Batam (FTZ)
Pertamax Turbo Rp 16.600
Dexlite Rp 17.800
Pertamina Dex Rp 18.100

Provinsi Jambi
Pertamax Turbo Rp 16.250
Dexlite Rp 17.450
Pertamina Dex Rp 17.750

Provinsi Bengkulu
Pertamax Turbo Rp 16.600
Dexlite Rp 17.800
Pertamina Dex Rp 18.100

Provinsi Sumatera Selatan
Pertamax Turbo Rp 16.250
Dexlite Rp 17.450
Pertamina Dex Rp 17.750

Provinsi Bangka Belitung
Pertamax Turbo Rp 16.250
Dexlite Rp 17.450
Pertamina Dex Rp 17.750

Provinsi Lampung
Pertamax Turbo Rp 16.250
Dexlite Rp 17.450
Pertamina Dex Rp 17.750

DKI Jakarta
Pertamax Turbo Rp 15.900
Dexlite Rp 17.100
Pertamina Dex Rp 17.400

Provinsi Banten
Pertamax Turbo Rp 15.900
Dexlite Rp 17.100
Pertamina Dex Rp 17.400

Provinsi Jawa Barat
Pertamax Turbo Rp 15.900
Dexlite Rp 17.100
Pertamina Dex Rp 17.400

Provinsi Jawa Tengah
Pertamax Turbo Rp 15.900
Dexlite Rp 17.100
Pertamina Dex Rp 17.400

Provinsi D.I Yogyakarta
Pertamax Turbo Rp 15.900
Dexlite Rp 17.100
Pertamina Dex Rp 17.400

Provinsi Jawa Timur
Pertamax Turbo Rp 15.900
Dexlite Rp 17.100
Pertamina Dex Rp 17.400

Provinsi Bali
Pertamax Turbo Rp 15.900
Dexlite Rp 17.100
Pertamina Dex Rp 17.400

Provinsi Nusa Tenggara Barat
Pertamax Turbo Rp 15.900
Dexlite Rp 17.100
Pertamina Dex Rp 17.400

Provinsi Nusa Tenggara Timur
Pertamax Turbo Rp 15.900
Dexlite Rp 17.100
Pertamina Dex Rp 17.400

Provinsi Kalimantan Barat
Pertamax Turbo Rp 16.250
Dexlite Rp 17.450
Pertamina Dex Rp 17.750

Provinsi Kalimantan Tengah
Pertamax Turbo Rp 16.250
Dexlite Rp 17.450
Pertamina Dex Rp 17.750

Provinsi Kalimantan Selatan
Pertamax Turbo Rp 16.250
Dexlite Rp 17.450
Pertamina Dex Rp 17.750

Provinsi Kalimantan Timur
Pertamax Turbo Rp 16.250
Dexlite Rp 17.450
Pertamina Dex Rp 17.750

Provinsi Kalimantan Utara
Pertamax Turbo Rp 16.250
Dexlite Rp 17.450
Pertamina Dex Rp 17.750

Provinsi Sulawesi Utara
Pertamax Turbo Rp 16.250
Dexlite Rp 17.450
Pertamina Dex Rp 17.750

Provinsi Gorontalo
Pertamax Turbo Rp 16.250
Dexlite Rp 17.450
Pertamina Dex Rp 17.750

Provinsi Sulawesi Tengah
Pertamax Turbo Rp 16.250
Dexlite Rp 17.450
Pertamina Dex Rp 17.750

Provinsi Sulawesi Tenggara
Pertamax Turbo Rp 16.250
Dexlite Rp 17.450
Pertamina Dex Rp 17.750

Provinsi Sulawesi Selatan
Pertamax Turbo –
Dexlite Rp 17.450
Pertamina Dex –

Provinsi Sulawesi Barat
Pertamax Turbo –
Dexlite Rp 17.450
Pertamina Dex –

Provinsi Maluku
Pertamax Turbo –
Dexlite Rp 17.450
Pertamina Dex –

Provinsi Maluku Utara
Pertamax Turbo –
Dexlite Rp 17.450
Pertamina Dex –

Provinsi Papua
Pertamax Turbo Rp 16.250
Dexlite Rp 17.450
Pertamina Dex –

Provinsi Papua Barat
Pertamax Turbo –
Dexlite Rp 17.450
Pertamina Dex Rp 17.750

Kami sungguh berharap, Pertamax juga ikut turun. Juga dengan Pertalite. Tapi tentu, pemerintah punya perhitungan yang lebih jeli. Meski kadang suka bikin kaget. Seperti turunnya harga BBM di atas.