BMW M2 Versi Custom Hebohkan Essen Motor Show 2023

Tahun ini event Essen Motor Show kembali dihelat di kota Essen, Jerman. Hajatannya para tuner, modifikator, produsen parts aftermarket dan para pecinta motorsports ini bagaikan SEMA versi Eropa. Nah, inilah salah satu modifikasi yang menyita perhatian, BMW M2 (G87) hasil garapan Alpha-N.

BM2 M2 (G87) memang model terlaris BMW M yang digandrungi kawula muda di Jerman dan Eropa. Tampilan sporty dan performa yang yahud plus harga yang terjangkau membuat mobil ini kerap jadi bahan modifikasi.

Salah satunya adalah hasil garapan Alpha-N. Berawal saat tuner spesialis parts aftermarket mobil BMW asal Jerman ini melansir paket modifikasi khusus untuk BMW M2 pada Juni lalu.

Body kit add-on lansiran GP Product disematkan pada hampir seluruh bagian eksterior. Mulai dari lip spoiler pada bemper depan hingga ke sirip diffuser bemper belakang. Sayap spoiler berukuran ekstra besar ala mobil balap terpasang di buritan. Membuatnya mirip BMW M3 GT dari masa E36 dulu. Seluruh panel body kit terbuat dari bahan CFRP (carbon fiber reinforced polymer).

Kap mesin standar diganti versi custom ala GT lubang intake. Grille dan fender pun diganti dengan bahan serat karbon. Sangat serasi dengan lampu DRL berkelir kuning. Sekujur bodi dibalur warna hijau tosca British Racing Green. Kontras dengan pelek alloy lansiran HRE berkelir Bronze yang menopang bodi.

Tune-up Wajib

Tak sekadar rombakan tampilan, area ruang mesin dan transmisi pun tak luput dari sentuhan. Performa mesin 6-silinder 3.0-liter turbonya ditune-up ulang. Tak sekadar remapping kurva pada chip ECU. Intake manifold pun dimodifikasi agar bisa mengakomodir air intake kit high performance dan…sepasang turbo yang dicangkok ke mesin. Ya, mesin diupgrade jadi versi bi-turbo! 

Output tenaga standarnya yang 460 hp dan torsi 550 Nm spek pabrikan dijamin melejit. Hanya saja output performa hasil modifikasi ini tak diungkap. Untuk mengimbangi lonjakan performa hasil rombakan total pada mesin, sejumlah penyesuaian pun dilakukan.

Radiator standar diganti versi heavy duty spek balap ketahanan. Bahkan blok transmisi pun dipasangi sistem pendingin. Sistem rem tentu saja diupgrade. Agar pengendaraan lebih stabil, sistem suspensi dipasangi lowering kit. Sektor kaki-kaki dan stabilizer serta penopang mesin dicangkok dari BMW M4 CSL.

Ubahan pun ternyata juga merambah pada area interior. Tak heran jika biaya modifikasi BMW M2 ini menyenggol angka €264.487. Kurang lebih sekitar Rp 4,4 milyar! 

 

BMW New R 12

BMW Motorrad R 12 dan R 12 nineT 2024, Perpaduan Klasik dan Asik

BMW Motorrad mengumumkan kehadiran produk baru untuk masa edar 2024. Inilah BMW R 12 dan R 12 nineT. Memang bukan all new (model baru) tapi keluarga R 12 diberikan peningkatan di beberapa hal.

BMW R 12 nineT didesain untuk jadi roadster dengan desain klasik. Diklaim memberikan pengendaraan yang rileks baik di perkotaan atau jalanan berliku. Sesuai dengan namanya, nineT adalah produk BMW yang mengedepankan tema desain tersebut, digabungkan dengan teknologi modern. Dan kini, embel-embel nineT diturunkan pada beberapa produk, yang menggunakan bentuk klasik. Termasuk untuk keluarga R 12 yang Anda lihat di sini.

Sementara untuk BMW R 12 ‘biasa’, didesain untuk jadi cruiser. Diklaim memberikan pengendaraan menyenangkan untuk jarak jauh. Hal tersebut ditegaskan dengan tema produk ‘The Spirit Of Easy’. 

Rangka Baru

BMW R 12 nineT

Persamaannya, kedua motor ini menggunakan mesin boxer berpendingin udara dan oli, khas motor BMW. Kapasitasnya 1.170 cc namun ada perbedaan tuning untuk kedua motor ini. R 12 memiliki tenaga 95 hp dengan torsi 109,8 Nm. Sedangkan R 12 nineT punya tenaga lebih besar dengan 109 hp. Torsinya 115,2 Nm.

Sebagai rangka, kedua New R 12 menggunakan frame tralis tubular dengan sub-frame model bolt on. BMW mengatakan rangka ini benar-benar baru. Suspensinya model up side down di depan dengan diameter shock 45 mm. Khusus R 12 nineT, bagian ini bisa diatur kekuatan rebound dan kompresinya. Untuk penopang belakang, keduanya diberikan swing arm dengan monoshock yang geometrinya dihitung ulang oleh BMW.

BMW R 12

Rodanya menggunakan pelek dengan ukuran berbeda. R 12 nineT diberikan ukuran 17 inci untuk depan dan belakang. Sedangkan R 12 ukurannya ‘belang’. 19 inci di depan dan 16 di belakang. Untuk pengereman, keduanya mengandalkan cakram 310 mm dengan kalliper 4-piston. Belakang mengandalkan kaliper piston ganda yang menjepit disc brake 265 mm.

Rock and Roll

Sebagai bawaan standar, tersedia instrument cluster bulat klasik dengan jarum analog. Versi nineT dibekali dengan tachometer, sedangkan di R 12 tachometer ini jadi fitur opsional.

BMW Motorrad juga menyediakan layar TFT ukuran 3,5 inci sebagai peranti opsional. Di dalamnya, tersedia tampilan yang sederhana: Kecepatan, posisi gigi dan riding mode.

Bicara mode berkendara, R 12 dan versi nineT diberikan pembeda sesuai peruntukannya. R 12, selain mode Normal ditambahkan Rock dan Roll. Sementara di R 12 nineT ada mode Rain, Road dan Dynamic.

BMW Serius Kembangkan Kemampuan Autonomous Drive Level 3

Selama kurun waktu 5 tahun terakhir pabrikan otomotif dunia gencar melakukan riset dan pengembangan teknologi pengendaraan otonom atau autonomous drive. BMW adalah salah satu pabrikan yang sangat serius dan berambisi dapat menerapkan teknologi ini pada mobil buatan mereka. Sejauh mana upaya yang telah dilakukan oleh brand asal Bavaria, Jerman ini?

Personal Pilot Level 3

Untuk saat ini, tingkatan paling tinggi dari teknologi pengendaraan otonom Level 3. Pada tingkatan ini mobil dapat berkendara secara mandiri dan pengemudi bisa lepas setir. Meski bukan berarti bisa santai dan tidur. Pengaktifan teknologi ini sifatnya hanya temporer.

Teknologi pengendaraan otonom yang dikembangkan oleh BMW disebut Personal Pilot yang saat ini Level 3. Cara kerjanya, memanfaatkan panduan peta GPS live dengan gambar 360° beresolusi HD yang diperbarui secara berkala. Hal tersebut terintegrasi dengan beragam perangkat teknologi dan sensor. Mulai dari LiDAR 3D, sensor ultrasonic dan radar, kamera serta koneksi 5G ke sistem jaringan data BMW Cloud.

Sensor dan kamera akan menjadi acuan bagi sistem untuk mengatur kecepatan berkendara, jarak antar kendaraan di depan serta posisi lajur berkendara. Cukup tekan tombol pada setir, Personal Pilot L3 secara otomatis akan mengambil alih kendali kemudi.

Simbol indikator yang muncul pada panel instrument tak hanya menandakan sistem sedang ON. Tapi juga menginformasikan apakah situasi memungkinkan.

Personal Pilot L3 dapat digunakan pada kecepatan hingga 60 km/jam. Bahkan sistem ini dapat digunakan saat berkendara pada malam hari. Pengemudi pun dapat sejenak lepas kemudi dan melakukan sejumlah aktifitas lain seperti mengecek pesan e-mail atau panggilan ponsel. Penggunaan fitur Personal Pilot L3 tentunya hanya untuk situasi tertentu dan sifatnya hanya sementara waktu.

Saat ini, kemampuan autonomous drive level 3 baru bisa digunakan di Jerman. karena baru negara itu yang melegalkan teknologi tersebut. 

 

BMW 635i Carlex

Modifikasi BMW 635i Garapan Polandia, Interiornya Bukan Main

BMW 635i adalah coupe yang dibuat BMW antara 1976 hingga 1989. Mobil ini jadi legenda karena memang punya performa dan bentuk yang, hingga sekarang, dianggap keren. Lalu datanglah Carlex Design. Modifikator dan supplier komponen otomotif asal Polandia.

Di tangan mereka, BMW 635i berubah jadi menakjubkan. Eksteriornya dibiarkan asli. Hanya ganti pelek 2-piece custom. Kalau konsumen tidak suka, bisa pakai BBS RS. Plus dibuat kinclong. Yang berubah siginifikan adalah kaki-kaki yang lebih ceper. Meski tidak dibilang secara detail perubahannya seperti apa. Hanya tertera menggunakan produk custom buatan PK. PK siapa?

Carlex BMW 635i

Tapi coba lihat interiornya. Mereka modifikasi bentuk dan pelapis jok dengan bahan kulit asli dan Alcantara berwarna coklat patina. Hasilnya bukan cuma mewah, tapi nyaman. Dashboard, kepala tuas transmisi, setir hingga door trim juga mendapatkan perlakuan yang sama. Intinya, semua bahan plastik yang biasa dipakai BMW, mereka lapis ulang.

Sementara itu, bahan Alcantara digunakan untuk melapisi headliner (plafon), trim pilar dan sun visor. Karpet dasar tidak disebutkan bahannya apa, tapi warnanya dikatakan mengambil dari pola warna yang biasa dipakai Porsche. Sementara karpet tambahan lagi-lagi menggunakan kulit asli dipadukan dengan Alcantara. Hal serupa juga melapisi bagasi. Terakhir, Carlex juga membuat kepala kunci khusus untuk mobil ini.

Carlex Design mengatakan hanya akan membuat tujuh BMW 635i yang dimodifikasi. Yang Anda lihat di sini adalah hasilnya yang pertama. Keren memang. Tapi kami jadi tidak tega menduduki interiornya.

BMW iX5 hydrogen di Jepang

Memahami Maksud Kehadiran 100 Unit BMW iX5 Hydrogen

Kami mendengar kehadiran BMW iX5 Hydrogen pada Februari lalu. Waktu itu tidak terlalu memperhatikan karena toh, hidrogen bukan bahan bakar yang populer di Indonesia. Namun karena BMW Indonesia mengundang kami mengunjungi BMW Group Tokyo Bay dan menghadiri sesi seminar soal Hidrogen, X5 elektrik ini jadi masuk ‘radar’ kami.

Sayangnya, tidak ada kesempatan untuk mencoba. Namun salah satu kolega kami dari Singapura mengatakan mobil ini mumpuni. Rasanya seperti mobil listrik BMW yang lain. Tapi tidak perlu waktu lama untuk isi ulang baterai. Ia mencobanya di kawasan Eropa, yang infrastruktur pengisian H2 sudah lebih siap. Meski belum banyak.

Seperti yang pernah kami tulis, kehadiran BMW X5 FCEV ini melengkapi jajaran mobil listrik pabrikan Jerman tersebut. Hidrogen dirasakan sebagai bahan bakar alternatif yang sebetulnya lebih menarik dari listrik. Bahkan saat ini, regulator di Uni Eropa mengharuskan pabrikan membuat paling tidak satu varian, yang bersumber energi H2. Masuk akal, karena membuat komponen utama sebuah FCEV lebih mudah, plus prosesnya ramah lingkungan.

Laboratorium Berjalan

Interior BMW iX5 Hydrogen

Kembali ke BMW iX5 Hydrogen, BMW hanya membuat sebanyak 100 unit. Itupun belum dijual untuk umum. FCEV ini bertugas sebagai laboratorium bergerak. Tujuannya memantapkan pemanfaatan H2 sebagai energi untuk motivasi kendaraan harian. Keseratus mobil tersebut disebar di seluruh penjuru dunia muai dari Eropa, Korea Selatan, Jepang, Cina, Amerika Serikat dan TImur Tengah.

Deretan iX5 Hydrogen itu juga akan berpartisipasi dalam pengembangan teknologi kendaraan H2 di kawasannya masing-masing. Terutama dalam mengembangkan teknologi pengisian ulang hidrogen dengan tekanan hingga 700 bar, untuk berbagai jenis kendaraan. Mulai dari kendaraan perkotaan hingga komersial.

Untuk melancarkan proses di atas, BMW melakukan menerapkan pendekatan ‘Open Technology”, yang bisa menyesuaikan dengan regulasi, kondisi politik dan ketersediaan infrastruktur di setiap regional. Dengan pendekatan ini, BMW mengklaim bisa dengan cepat menyesuaikan mobilnya sesuai dengan kebutuhan yang ada.

Lebih Ringan Dari BEV

Layout BMW iX5

Di balik body, terpasang tangki hidrogen berkapasitas 6 kg dengan tekanan 700 bar. Hidrogen kemudian dialihkan ke fuel cell di bawah kap mesin, untuk dikonversi bersama oksigen menjadi listrik yang disimpan di baterai. Fuel cell tadi memiliki output hingga 125 kW. Daya elektrik tersebut mengerakan eDrive generasi kelima yang menjalankan iX5 bongsor ini.

Menurut BMW, eDrive tersebut menghasilkan tenaga hingga 401 hp. Jarak tempuhnya, dklaim 504 km dengan top speed dibatasi 185 km/jam. Dr Jurgen Guldner, General Program Manager Hydrogen Technology BMW Group menegaskan bobot iX5 juga lebih ringan 100 kg daripada mobil listrik berbasis baterai (di kelasnya). Ia mengatakan berat mobil ini setara dengan BMW X5 versi PHEV.

Menarik. Tenaga sebesar itu dan emisi yang dihasilkan adalah air ditambah saat proses pembuatan mobil, dampak terhadap lingkungan juga bisa diminmalisir. Sayangnya, kondisi di Indonesia sekarang sangat fokus untuk pengadaan kendaraan listrik berbasis baterai (KLBB). Melihat segala kelebihan yang bisa disediakan oleh kendaraan berbahan bakar hidrogen, tentunya kita tidak bisa menutup mata mengenai hal ini. 

Apalagi, melihat beberapa negara sudah mulai mengaplikasikan, Indonesia juga pasti bisa. Sayangnya, kita terlalu fokus pada mobil listrik. 

 

 

BMW X2

Ini Dia, All New BMW X2 M35i Dengan Spesifikasi Yang Seru

Jujur, kami bukan penggemar mobil coupe yang ditinggikan. Atau mobil tinggi yang di-coupe-kan. Apapun mereknya. Tapi entah kenapa, saat melihat BMW X2 dan iX2 hal itu berubah. Tidak total. Tapi tetap saja berubah. Dipicu oleh saat akhirnya menyaksikan dan meraba langsung BMW X2 terbaru di Japan Mobility Show (JMS) 2023. Pastinya, ini lebih menarik dari generasi pertama.

All New BMW X2 yang diperlihatkan dibalur warna biru yang enak dilihat. Ini adalah varian tertinggi, X2 M35i dengan gerak xDrive (AWD). Grill depan yang proporsional dengan lebar mobil terlihat menarik. Untuk varian ini, bagian tersebut bisa beriluminasi plus ditambahkan berbagai aksesoris M di sekeliling badannya.

All New BMW X2

Kalau diperhatikan, di bawah bemper ada yang disebut M Splitter. Ini adalah peranti pendukung aerodinamika. Di samping, diberikan spion yang spesifik untuk trim ini. Versi standar diberikan yang berbeda. Lalu kakinya dibekali pelek M dengan ukuran 21 inci. Ini pertama kalinya ada BMW berukuran compact pakai pelek sebesar itu. Menurut keterangan yang buat, X2 memiliki opsi pelek mulai dari ukuran 17 hingga 21 inci.

Di baliknya, terpasang cakram rem berukuran 19 inci untuk menghentikan mobil. Imbuhan aerodinamika juga hadir di belakang, berupa spoiler yang bertengger di penutup bagasi. Tidak lupa, ada empat lubang knalpot di mobil ini. Seperti yang mau menunjukan kalau X2 M35i punya performa serius.

Kabin Menyenangkan

Beralih ke kabin, seperti di iX2, kami juga suka kelegaan di mobil ini. Ruang kepala belakang yang biasa saja seolah menegaskan kalau ini adalah ‘driver’s car’ alias Anda harus mengemudikan sendiri untuk menikmatinya. Jangan jadi penumpang. X2 M35i hadir dengan interior yang cukup sporty. Ada bahan Alcantara melapisi di beberapa bagian.

Jok kulit model bucket digerakan oleh pengaturan elektrik. Jok di mobil yang diperlihatkan kepada kami juga dilapis Alcantara plus, logo M di headrest yang bisa menyala. Menurut penjelasan salah satu product expert BMW, jok ini sebetulnya opsional. Tapi kalau kami diberikan kesempatan untuk punya X2 baru, jok ini pasti akan dipilih. Keren sekali.

Sistem infotainment diotaki oleh BMW OS 9, yang merupakan pengembangan terbaru. Seperti biasa, BMW Curved Display tertancap di dashboard untuk menampilkan informasi berkendara dan hiburan.

Deretan Pilihan Mesin

Khusus untuk All New BMW X2 M35i xDrive, diberikan mesin empat silinder berkapasitas 2.0 liter. Output tenaganya ada dua versi. Untuk pasar Eropa bertenaga 300 hp, tapi di pasar global lain bisa menghasilkan 317 hp. Alasannya cukup masuk akal: Regulasi emisi yang ketat di benua biru itu.

Untuk yang ingin lebih moderat, BMW menyediakan beragam pilihan penggerak. Mesin bensin 3-silinder berkapasitas 1,5 liter mentenagai varian BMW X2 sDrive20i. Lengkap dengan tambahan mild hybrid 48 volt. Outputnya 170 hp. Sementara penyuka diesel disediakan BMW X2 sDrive18d. Bermesin empat silinder dengan tenaga 150 hp. Semua opsi mesin di atas dipasangkan dengan transmisi otomatis dual-clutch, 7-speed Steptronic.

BMW iX5 Hidrogen

BMW Angkat Bicara Soal Mobil Hidrogen di Tokyo

Dilema antara mobil listrik berbasis baterai dan mobil listrk hidrogen sepertinya masih akan berlangsung. Paling tidak di beberapa negara maju, contohnya di Jepang. Kami ada di negeri matahari terbit ini atas undangan BMW Indonesia.

Salah satu agendanya adalah pemaparan soal penggunaan hidrogen untuk penggerak mobil listrik BMW. Ada dua hal menarik yang diungkap. Pertama mereka menampilkan BMW iX5 Hydrogen. Mobil ini dihadirkan sebagai bahan studi para engineer BMW. Kedua, tentunya soal kesiapan BMW dan kendala ketersediaan hidrogen di Jepang dan global.

Sistem kerja Hidrogen BMW

Untuk yang belum pernah dengar mobil listrik hidrogen adalah mobil listrik yang menggunakan fuel cell (FCEV/Fuel Cell Electric Vehicle) untuk menghasilkan listrik yang disimpan di baterai. Gambarannya seperti di atas. Hidrogen memicu fuel cell untuk menghasilkan listrik melalui reaksi yang disebut Redox, hasil pencampuran hidrogen dan oksigen. Listrik kemudian disimpan di baterai lalu menggerakkan motor listrik. 

Keuntungannya, hidrogen bisa diisi ulang di stasiun pengisian biasa seperti isi BBM. Tidak seperti isi ulang menggunakan SPKLU atau wall charger yang perlu waktu lama. Beda dengan BEV biasa, kan? 

Gandeng Yang Berpengalaman

Jepang memang harus diakui, pemimpin di bidang pengembangan dan penggunaan hidrogen sebagai pendukung mobilitas. Kami mengamati, selain kendaraan pribadi, angkutan umum terutama bis sudah menggunakan teknologi ini. Di lokasi JMS 2023 juga dipamerkan kendaraan komersial hingga off roader berlogo H2 (hidrogen). 

Diskusi BMW Hidrogen

Toyota, adalah yang paling sukses dengan hal ini. Karena itu, BMW menggandeng pabrikan Jepang tersebut untuk mengembangkan kendaraan FCEV hidrogen. Meskipun diakui, pengadaan hidrogen ini tidak mudah. Sebagai contoh, di Jepang sendiri punya 164 sarana pengisian H2. 133 lokasi tetap, sisanya bersifat mobile (fasilitas pengisian bergerak). Secara global, tempat pengisian hidrogen baru ada 1.070 stasiun. 

Namun BMW tetap optimis. Dikatakan, hidrogen adalah pelengkap di era elektrifikasi. Alternatif untuk mereka yang memerlukan kendaraan ramah lingkungan selain mobil (atau motor) yang keberatan kalau listrik rumah dipakai juga untuk recharging baterai kendaraan EV-nya. Juga lebih fleksibel berkat kemudahan pengisian ulang tadi.

Mudah Daur Ulang

Selain itu, menurut Dr Jurgen Guldner, General Program Manager Hydrogen Technology BMW Group, penggunaan FCEV hidrogen memiliki lebih banyak keuntungan dibanding BEV. Ia mencontohkan, pengadaan dan daur ulang material yang diperlukan untuk membentuk sebuah penggerak FCEV. Pertama, mobil bisa lebih ringan hingga 100 kg karena dimensi dan bobot fuel cell dan baterai lebih ringkas. Kedua, kebutuhan material mentah untuk membuat baterai, 90 persen lebih sedikit dibanding baterai EV biasa.   Terakhir, dipaparkan Dr Jurgen, bahan utama fuel cell, platinum, sudah sangat mudah untuk didaur ulang. 

BMW iX5

Jadi, jangan melihat FCEV dengan sumber energi H2 sebagai pengganti kendaraan listrik yang biasa Anda lihat sekarang. Tapi suatu saat nanti, kami yakin, kedua jenis EV ini akan berjalan berdampingan. Pembedanya adalah BEV sudah lebih dulu berlari kencang. Sedangkan FCEV masih dalam tahap pematangan. Tapi negara-negara Eropa sudah mewajibkan setiap merek kendaraan di benua itu untuk memiliki model FCEV berdampingan dengan BEV. Paling telat 2030. Artinya, benua itu juga mau tidak mau harus punya stasiun pengisian hidrogen.

Sepertinya, ini akan jadi masa depan yang bagus. Apalagi, hidrogen juga bisa digunakan untuk menghidupkan mesin ICE, seperti yang sedang diriset oleh Toyota. 

 

 

BMW iX2 Tampil Perdana di JMS 2023

Setelah perkenalan secara daring, BMW iX2, versi EV perdana di keluarga X2 akhirnya tampil ke hadapan publik di JMS 2023. Agak berbeda karena mobil ini justru hadir pertama kali di Jepang. Bukan di Eropa. Mobil ini akan dijual di Jepang segera, dengan konfigurasi setir kanan, tentunya. 

BMW iX2 di JMS 2023 menggunakan trim xDrive30. Artinya, semua rodanya bekerja untuk menggerakkan mobil (AWD). Hal ini dimungkinkan berkat penggunaan dua motor listrik. Versi yang lebih murah, dengan trim bernama eDrive20, dengan satu motor penggerak roda depan akan hadir mulai musim panas tahun depan. Sekitar Juli atau Agustus 2024. Dan kami rasa, untuk Indonesia, varian terakhir ini yang paling mungkin akan dipasarkan. 

Jujur,  coupe jangkung ini memang terlihat kecil. Bahkan saat kami lihat langsung sekalipun. Tapi menurut spesifikasi, panjangnya 4.554 mm, lebar 1.845 mm dan tinggi 1.560 mm. Ini angka yang sebetulnya mendekati ukuran BMW X3 generasi pertama. Panjangnya hanya 10 mm lebih pendek. Atau 20 mm lebih panjang X2 dari sebelumnya. 

Bmw ix2 jms 2023

Saat duduk di dalamnya, Anda akan merasakan mobil ini memang lebar. Ruang bahu terasa lega. Dan agak mengejutkan, ruang kepala belakang ternyata cukup. Tidak istimewa tapi cukup lega. Ruang kaki jelas terasa luas, serta gasinya punya daya tampung 525 liter.  Sistem operasi infotainment, kini menggunakan BMW OS 9, dengan kemampuan konektivitas serta desain user interface terkini. Seperti model BMW lain, tentunya iX2 juga dibekali dengan layar lengkung (curved display) yang enak dilihat. 

BMW menyediakan fitur ConnectedDrive yang isinya berbagai fitur tambahan untuk dinikmati, dengan beberapa syarat dan ketentuan. Salah satu contohnya adalah BMW Digital Premium. Dengan fitur ini, Anda bisa melakukan streaming video melalui aplikasi yang biasa tersedia seperti Youtube. 

Laris Manis

Sebagai platform, seperti pada BMW elektrik lainnya, iX2 berbagi basis dengan versi bermesin pembakaran internal. Menggunakan platform UKL2. Ini sebetulnya platform untuk mobil gerak roda depan, namun mampu mendukung sistem AWD. Pada iX2 xDrive30, motor listriknya mampu menghasilkan 313 hp. Baterai 64,7 kWh mampu menggerakkan mobil hingga 449 km. 

Pabrikan Jerman ini mengatakan, pengisian ulang baterainya akan sangat efisien. Disebabkan iX2 dibekali sistem charging yang memiliki kemampuan untuk mengolah listrik yang masuk dengan optimal. Terutama saat menggunakan itu charger biasa di rumah, atau listrik yang ditangkap oleh panel surya.  

Tidak kalah menarik adalah, meski di Indonesia X2 dijual dalam batasan kuota tertentu, tapi secara global mobil ini ternyata cukup sukses. Generasi pertamanya terjual lebih dari 380.000 unit. Tidak heran BMW ‘sayang’ pada model ini. Kita tunggu kehadirannya di Indonesia.

Mengenal Trio BMW M Yang Jadi Safety Car MotoGP 2023

Kerjasama strategis BMW M bersama Dorna Sports dengan MotoGP, kembali ditampilkan pada ajang MotoGP Pertamina Grand Prix of Indonesia akhir minggu lalu. Secara global, BMW adalah Official Partner, menyediakan berbagai model BMW M sebagai Safety Car untuk gelaran MotoGP. Selain itu, BMW M merupakan hadiah untuk pembalap terbaik, dimana musim ini adalah BMW XM Label Red.

Untuk ajang MotoGP 2023 ini, BMW M GmbH menghadirkan BMW M5 CS, the First-Ever BMW M3 Touring, dan All-New BMW M2 Coupé untuk mengawal para pembalap MotoGP di Pertamina Mandalika Circuit.

“2023 adalah musim ke-25 BMW M GmbH sebagai Official Partner of MotoGP, kemitraan jangka panjang dan erat seperti ini adalah hal yang istimewa di balap internasional. Salah satu contoh dengan hadirnya All-New BMW M2 Coupé sebagai Safety Car di musim ini. Dengan ini BMW melanjutkan tradisi kami dalam menghadirkan kendaraan BMW M performa tinggi terbaru untuk melayani aspek keselamatan MotoGP. Baik itu rangkaian kendaraan Safety Car, BMW M Award, atau berbagai aktivitas lainnya,” ujar Jodie O’tania, Director of Communications BMW Group Indonesia.

BMW Indonesia juga menghadirkan BMW i4 eDrive40 M Sport sebagai Safety Car Mandalika Grand Prix Association (MGPA) khusus untuk Pertamina Mandalika Circuit selama gelaran MotoGP 2023. Tak hanya itu, BMW iX xDrive40 Sport juga memimpin sesi MotoGP Riders Parade.

BMW M2 MotoGP Safety Car.

Tahun ini, Safety Car terbaru di MotoGP adalah New BMW M2. Bodi kompak, mesin TwinPower turbo 6-silinder segaris diadaptasi dari BMW M3/BMW M4. Tenaganya menyentuh 460 hp dan torsi puncak 550 Nm. Modifikasi khusus Safety Car diantaranya: roll bar, RECARO seats, 6-point racing harness, fire extinguisher, safety car roof bar dan front light.

Beberapa M Performance seperti exhaust system, sasis, carbon wing mirror covers, diffusor, dan rear wing juga disematkan di kendaraan Safety Car terbaru ini. BMW M2 MotoGP Safety Car juga menggunakan standard BMW M safety car livery yang mencolok.

Keempat kakinya terpasang pelek 19″/ 20″ M Y-Spoke 963M Frozen Gunmetal Grey, identik dengan BMW M3 Competition Touring MotoGP Safety Car.

BMW M3 Touring MotoGP Safety Car.

BMW M3 Competition Touring hadir sebagai salah satu MotoGP Safety Car. Dibekali mesin BMW M TwinPower Turbo enam silinder segaris menghasilkan tenaga maksimum 510 hp dan torsi puncak 650 Nm. Hantaran mesin ini dipadukan transmisi M Steptronic delapan percepatan dengan Drivelogic. Akselerasi dari 0 hingga 100 km/jam hanya membutuhkan waktu 3,6 detik.

Khusus M3 Competition Touring MotoGP™ Safety Car, warna livery dihadirkan dalam balutan warna BMW M Homage “50 Years”. Modifikasi khusus diantaranya lightbar roof, front flashing lights. Interior dibekali Recaro Sports seats, 6-point Schroth harness dan 4-point Schroth harness serta emergency power switches dan fuel extraction system.

Official Mobility Partner MGPA

Kolaborasi BMW Indonesia dengan MGPA pada MotoGP pertama, menampilkan BMW 330e sebagai Official Mobility Partner. Tahun ini BMW Indonesia kembali menghadirkan BMW i4.

BMW i4 eDrive40 menggabungkan motor listrik 340 hp bekerja sama dengan penggerak roda belakang. Akselerasi nol hingga 100 km / jam dalam 5,7 detik. Diklaim mencatat jangkauan hingga 580 kilometer (WLTP).

 

 

New BMW X5 Meluncur, Makin Tebar Pesona dan Ada Mild Hybrid

Jelang akhir tahun, BMW Indonesia menyegarkan tampilan terbaru dari Sport Activity Vehicle (SAV), X5 dengan menghadirkan The New BMW X5.

X5 baru hadir dalam varian BMW X5 xDrive40i M Sport dengan teknologi mild hybrid 48V. SUV premium ini juga dilengkapi sistem mengemudi terbaru, parkir otomatis serta iDrive digital modern dengan BMW Curved Display menggunakan BMW Operating System 8.

“Pembaruan ini akan memberikan segala yang dibutuhkan New BMW X5 untuk pertahankan kepemimpinan pasar global di segmennya dan terus penuhi kebutuhan pelanggan. Di antara model-model BMW X lainnya pun, BMW X5 merupakan model BMW X terfavorit. Kendaraan ini juga dirakit secara lokal di BMW Production Network 2, PT Gaya Motor, guna memenuhi kebutuhan pelanggan serta mempercepat waktu tunggu,” ujar Ramesh Divyanathan, President Director BMW Group Indonesia.

Headlamp Tipis Dengan Illuminated BMW Kidney Grille

Eksterior mengusung elemen desain M Sport sebagai standar untuk penampilan visual yang jauh lebih baik. Headlamp baru kini memiliki garis lebih ramping 35 milimeter dengan paduan lampu DRL berbentuk panah sebagai lampu sein. Lampu depan LED dengan kontrol adaptif dan high beam BMW Selective Beam juga menjadi perlengkapan standar.

BMW Kidney ‘Iconic Glow’ disematkan sebagai standar untuk varian yang hadir di Indonesia. pencahayaan cascade-nya menciptakan tampilan yang sangat menarik perhatian.

Desain X5 model LCI ini mencakup ventilasi udara baru di panel samping depan dan standar trim Exterior Line Satin Aluminium dan roof rails yang Aluminium satinated. Keempat kakinya tersemat pelek M V-spoke 915 M Bicolour 21-inci dengan mixed tyres dan ban runflat, serta locking wheel bolts.

Interior Mewah

Di bagian interior, permainan nuansa khas M terlihat mulai dari M Leather steering wheel, dan jok sport dengan fitur pemanas dibagian depan.

Upholstery dengan trim Sensafin terbaru menjadi standar di pesaing Mercedes-Benz GLE ini. M headliner Anthracite juga hadir sebagai standar di BMW X5 xDrive40i M Sport.

BMW Curved Display berukuran 12.3-inci information display dan 14.9-inci control display dikendalikan lewat BMW Operating System 8. Fitur baru lainnya adalah bilah lampu sekitar lampu latar LED yang terintegrasi di bagian bawah elemen trim area penumpang depan.

Mild Hybrid 48V

Mesin segaris enam-silinder generasi terbaru yang identik pada BMW X7 xDrive40i M Sport kini diadopsi untuk BMW X5 xDrive40i M Sport. Otomatis, hasil output dari mesin baru ini sebesar 381 hp, dengan hantaran torsi puncak mencapai hingga 520 Nm.

Terpenting adalah integrasi teknologi mild hybrid 48V generasi baru. Generator starter terintegrasi ke dalam transmisi dan menyumbangkan output ekstra 12 hp. Tidak ketinggalan, torsi ekstra 200 Nm. Transmisi Sport Steptronic 8-percepatan mengirimkan tenaga mesin melalui sistem permanent intelligent all-wheel-drive system BMW xDrive.

Harga dan Ketersediaan

BMW X5 xDrive40i M Sport ditawarkan Rp. 1,797 milyar (off-the-road) dan tersedia di seluruh diler resmi BMW. Kendaraan ini sepenuhnya sudah dibekali dengan BMW Service Inclusive.

BMW iX2 tampak belakang

BMW X2 Generasi Kedua Diperkenalkan, Ada Kejutan Bernama iX2

Untuk pertama kalinya BMW memperkenalkan SUV coupe dengan penggerak listrik. Inilah BMW iX2, yang merupakan bagian dari keluarga X2 generasi kedua. BMW memperkenalkan compact SUV premium tersebut secara daring hari ini (11/10/2023).

iX2 diperkenalkan dalam satu varian yang disebut xDrive30. Ini menandakan kalau mobilnya punya dua motor listrik untuk masing-masing sumbu roda. Kombinasi tenaga yang dihasilkan menurut BMW adalah 313 hp atau setara 230 kW. Lengkap dengan fungsi boost temporer. Torsinya berada di angka 494 Nm. Sementara akselerasi 0-100 km/jam diklaim bisa selesai dalam 5,6 detik dengan kecepatan puncak 180 km/jam.

Generasi baru BMW X2

Baterainya memiliki kapasitas yang dapat digunakan sebesar 64,8 kWh. Berdasarkan pengujian WLTP, jarak tempuh SUV coupe ini dikatakan hingga 449 km. Sistem pengisian ulang baterai mampu mengakomodir fast charging hingga 130 kW, sementara pengisian AC (standar) bisa menerima hingga 11 kW. Dengan arus AC tersebut, untuk mencapai tingkat keterisian 100 persen memerlukan enam setengah jam. Tapi kalau pakai DC dengan kemampuan maksimalnya, untuk mencapai 80 persen hanya perlu 29 menit.

Yang menarik, seperti yang ada di BMW i5, mobil ini dibekali software “Max Performance Charging”. Peranti lunak ini memungkinkan proses pengisian ulang baterai berjalan secara efisien dengan memaksimalkan daya yang masuk ke baterai, sesuai kondisi.

Delivery Mulai Maret

BMW iX2 memiliki panjang 4.554 mm, lebar 1.845 mm dan tinggi 1.560 mm. Bobotnya dikatakan sedikit melewati dua ton (2.020 kg).

Kami bukan penggemar SUV coupe buatan siapapun. Tapi harus diakui, BMW X2 baik yang versi elektrik maupun ICE memiliki desain belakang yang keren. Lengkungan atap dipadukan dengan bentuk lampu belakang baru yang menyiku. Fasia depan dibekali kidney grill lebar diapit lampu khas BMW. Air dam depan tampak kurang proporsional karena ukurannya yang besar. Tapi itu masalah selera saja.

Interiornya dibekali berbagai hal baru. Untuk negara dengan empat musim, ada heater yang bukan cuma menghangatkan tapi memomb=pa udara dingin keluar dari kabin. Ini akan mengefisienkan proses penghangatan. Sistem GPS-nya berbasis cloud jadi, peta daerah yang diperlukan mudah tersedia di layar.

Sistem operasi infotainment menggunakan BMW OS 9 yang paling baru. Display berukuran 10,25 inci jadi fitur standar. Kalau kurang besar disediakan ukuran 10,7 inci sebagai fitur opsional. Hasil olah suara dikeluarkan melalui enam speaker yang tersebar di kabin. Lengkap dengan amplifier.

Interior BMW iX2 2024

Pabrik di Regensburg, Jerman akan segera memulai proses perakitan BMW iX2. Untuk pasar Eropa, direncanakan akan mulai delivery pada Maret 2024 mendatang. Pasar global menyusul setelahnya.

Bedah BMW X5 Protection VR6, ‘Panser’ Paling Ganteng Sedunia

Hanya selang beberapa pekan setelah meluncurkan model 7 Series dan i7 Protection, BMW menghadirkan versi upgrade dari X5 varian Protection.

Upgrade apa saja yang ditorehkan BMW pada X5 Protection VR6 yang diklaim sebagai “kendaraan berproteksi VR6 terlaris di dunia” ini?

Secara sepintas, para Bimmer mania sekalipun akan sulit membedakan antara X5 Protection VR6 dengan X5 biasa. Tampilan eksterior hingga opsi warna bodi termasuk spek warna BMW Individual tak ada perbedaan.

Perbedaannya tidaklah kentara, karena terdapat di balik panel bodi dan kaca. BMW mengimbuhkan sekat plat baja tahan peluru serta serat kevlar komposit pada sejumlah area yang rentan tertembus peluru atau serpihan granat. Mulai dari panel pintu, rangka bodi, atap, hingga area seputar bagasi dilapisi sekat pelindung balistik.

Kaca standar diganti dengan kaca tahan peluru setebal kurang lebih sekitar 3,3 cm yang dilapisi bahan polycarbonate. Kaca khusus ini mampu meredam terjangan peluru, hantaman martil dan serpihan granat.

Pada area dek kabin dan kolong mobil pun dilapisi plat aluminium dan baja yang mampu meredam serpihan ledakan granat tangan DM51 standar Angkatan Bersenjata Jerman.

Pelindung balistik level VR6 yang diimbuhkan pada X5 Protection ini tujuannya tentu saja untuk menjamin keselamatan seluruh penumpang di dalam kabin.

Mulai dari berondongan amunisi tajam kaliber 7.62×39 dari senapan serbu AK-47, hantaman munisi kaliber 30.06 penembus baja dari senapan sniper hingga peledak C4 seberat 3,5 kg.

Tangki BBM mobil ini pun dilengkapi pelapis yang secara otomatis akan menambal lubang bocor akibat terkena terjangan peluru. Pelek mobil ini pun beda dari X5 biasa. Ban yang digunakan adalah jenis run-flat tires (RFT). Mobil tetap bisa melaju hingga 80 km/jam meskipun pelek dan ban diberondong peluru.

Upgrade Dari M50i Menjadi M60i

BMW X5 Protection VR6 tak lagi berbasis dari varian M50i xDrive seperti versi yang diluncurkan empat tahun lalu. Tapi kini naik level menggunakan varian M60i xDrive yang jauh lebih bertenaga. Mesin 4.4-liter V8 twin-turbo yang dibekalkan adalah jenis baru.

Transmisi automatic 8-speed Steptronic yang digunakan dilengkapi motor elektrik. Pendongkrak performa instant ini akan memberi suplemen tenaga 12 hp dan torsi ekstra sebesar 200 Nm. Output tenaga pun menjadi sekitar 530 hp dengan torsi maksimum 750 Nm.

Hanya saja lantaran bobotnya berat, X5 Protection VR6 butuh waktu 5,9 detik untuk melaju hingga 100 km/jam. Berbeda dengan X5 M60i xDrive biasa yang hanya butuh 4,3 detik.

Top speed pun dibatasi hanya sampai 210 km/jam. Performa yang cukup gesit untuk bermanuver taktis dan defensif agar bisa meloloskan diri dari sergapan serangan bersenjata.

Agar dapat bermanuver lincah, sistem suspensi menggunakan perangkat adaptive M suspension Professional. Perangkat lain yang dibekalkan yakni M Sport differential, active steering, active roll stabilization serta fitur rear-wheel steering.

Mewah Dan Nyaman

Kabin mobil ini tetap semewah dan senyaman BMW X5 versi standar dengan empat buah jok M Sport. Kapasitas bagasi pun cukup besar yakni 500 liter.

Mengingat pintu mobil ini sangat tebal dan berat, fitur Automatic Soft Close akan membuka dan menutup pintu secara otomatis. Fitur multimedia dan infotaintment tak beda dengan X5 biasa, hanya saja ditambah dengan fitur Live Cockpit Professional. Kelengkapan dan fitur spesifik lainnya dapat diimbuhkan sesuai spek yang diinginkan oleh pihak pemesan.

Seperti halnya X5 ‘biasa’, X5 varian kebal peluru ini pun diproduksi di pabrik BMW Spartanburg, South Carolina, AS.

Dalam pameran IAA Mobility 2023 di Munich 5 September mendatang, BMW X5 Protection VR6 akan dipamerkan bersama dengan dua saudaranya yakni i7 dan 7 Series Protection. Harga mobil ini tentunya bergantung pada spek fitur yang dibutuhkan oleh para pemesan. Yang jelas, jauh lebih mahal dari X5 biasa.

Sesaat Merasakan MINI Cooper SE, Sensasinya Terbaik

MINI Cooper SE, dikenal sebagai MINI Electric. Mobil ini merupakan varian listrik dari merek ikonik MINI Cooper. Tak ubahnya sebuah MINI standar, versi EV ini tetap mengusung desain khas MINI Cooper namun menawarkan pengalaman berkendara yang baru.

Kami pun sempat mencoba MINI Cooper SE secara singkat di sela pembukaan MINI Eurokars Studio di Central Market PIK. Berikut gambaran umum tentang MINI Cooper SE yang bisa kami bahas…

Desain dan Tampilan

Secara visual, MINI Cooper SE mempertahankan desain ikonik nan mudah dikenali layaknya MINI Cooper tradisional. Meskipun tentu ada beberapa sentuhan perubahan desain pada versi ini. Tampilannya kompak dan khas sehingga bisa langsung dikenali sebagai MINI.

Jangkauan dan Performa

Pembaruan utama adalah peningkatan jangkauan jarak berkendara. Kini, Cooper SE menawarkan jangkauan jelajah sekitar 183 kilometer, lebih meningkat dibandingkan versi sebelumnya. Meskipun jangkauan ini relatif terbatas, harusnya cukup untuk penggunaan harian dan perjalanan singkat.

Dalam hal performa, Cooper SE memang dirancang untuk memberikan pengalaman berkendara yang menyenangkan. Ditenagai motor listrik dengan output tenaga 181 hp dan torsi 270 Nm. Hentakan tenaga pun terkirim instan dengan sensasi berkendara yang responsif.

Pengendaraan dan Pengendalian

Kami akui, MINI Cooper SE memiliki pengendalian yang gesit dengan sensasi berkendara yang baik. Sama seperti MINI biasanya. Meskipun bobot mobil ini makin bertambah dari berat komponen motor listrik, namun Cooper SE sukses mempertahankan karakteristiknya yang menyenangkan.

Interior dan Fitur

Di dalam kabin, Cooper SE menyediakan fitur-fitur dan teknologi premium. Terpampang layar infotainment digital berukuran 8,8-inci. Berbagai paket opsional tersedia untuk meningkatkan kenyamanan dan kenyamanan, termasuk fitur seperti pemanas setir, peringatan keluar jalur dan pengisian nirkabel untuk handphone.

Fitur Keselamatan

MINI Cooper SE menyuguhkan berbagai fitur keselamatan, seperti peringatan tabrakan depan dengan pengereman darurat otomatis, cruise control adaptif dan lain-lain. Fitur-fitur ini berkontribusi pada keselamatan keseluruhan kendaraan.

Akomodasi dan Kenyamanan

Sisi akomodasi MINI Cooper SE agak terbatas karena ukurannya yang ringkas. Kursi depan masih menawarkan ruang kepala dan dukungan lateral yang baik. Sayangnya, kursi belakang terbilang sempit bagi penumpang berukuran tinggi. Kelebihannya, kursi belakang dapat dilipat untuk mengakomodasi barang besar, seperti sepeda.

Pengisian dan Efisiensi

Efisiensi Cooper SE terbilang kompetitif, dengan rata-rata konsumsi energi sekitar 18,3 kWh per 100 km. Biaya pengisian yang wajar membuatnya hemat biaya untuk diajak beraktifitas harian.

Kesimpulan

Menurut kami, Meskipun jarak tempuhnya mungkin terbatas dibandingkan kendaraan listrik lain, Cooper SE masih unggul dalam menawarkan pilihan kenyamanan yang khas dan stylish. Bisa dikatakan, Mobil ini sangat layak bagi Anda yang memilih kendaraan listrik unik dan menyenangkan untuk harian.

 

BMW X5 Versi RRC Diberikan Peningkatan

Facelift yang dilakukan BMW pada model SAV (Sports Activity Vehicle) X5 spek global bulan Februari lalu masih terasa hangat. Dan kini muncul versi facelift dari BMW X5 LWB yang khusus dipasarkan di negeri Cina. Apa saja yang berbeda dari model sebelumnya?

Untuk para konsumen di negara itu, ada perlakuan berbeda. X5 diberikan wheelbase lebih panjang 130 mm dari X5 standar. Pada labelnya pun tersemat imbuhan huruf “L”, sebagai penanda bahwa ini adalah varian LWB (long wheelbase).

Dengan ukuran yang lebih melar dan setara X7, maka ruang kaki penumpang baris kedua jadi kian lapang. Pintunya pun lebih lebar, sehingga akses masuk dan keluar kabin lebih mudah.

Untuk versi LWB ini tersedia dua varian, X5 xDrive30Li dan X5 xDrive40Li. Selain beda kelengkapan fiturnya, spek mesin yang diusung pun berbeda.

Polesan Tampilan Eksterior

Seperti halnya pada X5 versi global, ukuran headlamp kini 35 mm lebih tipis dari sebelumnya. Bentuk lampu DRL pjadi lebih meruncing ke arah tepi dan menyatu dengan lampu sein.

Headlamp jenis Matrix LED dilengkapi kendali pencahayaan adaptif serta lampu jauh BMW Selective Beam menjadi fitur standar pada varian X5 xDrive40Li. Sedangkan pada X5 xDrive30Li ini fitur opsional.

Lampu belakang pun mengalami ubahan. Bagian dalamnya kini menggunakan reflektor elemen serat optik untuk menghasilkan efek motif “X” saat lampu menyala.

Opsi warna yang ditawarkan BMW pada varian LWB pun sedikit berbeda yakni Frozen Pure Grey Metallic hasil racikan BMW Individual. Warna dengan finishing Frozen ini untuk pertama kalinya ditawarkan pada model yang dipasarkan di RRC.

Disediakan juga paket opsional M Sport. Jika konsumen kurang menyukai pelek light alloy V-spoke dari BMW Individual, tersedia pelek light alloy M Sport double-spoke. Kedua varian pelek berukuran 22-inci. Lingkar pelek yang pas untuk bodi bongsor X5.

Interior Sedikit Berbeda

Dari segi fitur terutama multimedia, tak ada perbedaan antara spek global dengan spek RRC. Sistem multimedia terpadu BMW iDrive dengan fitur QuickSelect telah diupdate dengan software versi 8.5 terbaru.

Layar digital pada dashboard pun telah menggunakan model frameless BMW Curved Display. Hanya saja layar sedikit lebih condong ke depan dibanding spek global.

Panel instrumen di belakang setir ukurannya 12,3-inci. Sedangkan layar infotaintment di bagian tengah dashboard 14,9-inci.

Sebagai ciri pembeda, pada panel pintu dan setir diimbuhi aksen chrome electroplated. Pada konsol tengah pun dilengkapi tray charger induktif untuk pengisian ulang daya baterai smartphone. Fitur yang satu ini hanya ada di spek RRC.

Mesin 2 Liter Atau 3 Liter?

BMW X5 untuk pasar domestik China diproduksi di pabrik yang berlokasi di Dadong, Shenyang. Proses perakitan dikerjakan oleh BMW Brilliance, kemitraan antara BMW dan industri lokal China.

Dan seperti yang telah kami jelaskan, versi LWB ini tersedia dalam dua varian. Kedua varian tersebut dilengkapi transmisi automatic 8-speed Steptronic Sport, sistem penggerak AWD BMW xDrive serta suplemen mild hybrid 48V.

Untuk varian entry-level yakni BMW X5 xDrive30Li dibekali mesin bensin empat silinder berkapasitas 2.0-liter. Output tenaganya 254 hp dengan torsi maksimum 400 Nm. Varian ini butuh waktu 7,2 detik untuk mencapai kecepatan 100 km/jam.

Jika ingin performa lebih, tersedia varian X5 xDrive40Li yang dibekali mesin bensin enam silinder segaris 3.0-liter turbo. Tenaganya 375 horsepower dengan torsi 520 Nm. Akselerasi 0-100 km/jam hanya butuh 5,5 detik.

Harga jual di China untuk varian X5 xDrive30Li mulai dari 615.000 Yuan atau setara Rp 1,28 miliar. Untuk varian xDrive40Li bermesin 6-silinder label harganya mulai dari 729.000 Yuan atau sekitar Rp 1,52 miliar. BMW X5 LWB ini akan mulai dipasarkan di China pada September mendatang.

 

BMW iX Siap Antar Jemput di Hotel Mewah.

BMW Indonesia dan Bluebird Group resmi bekerjasama untuk mengantar Anda yang ingin menginap di hotel-hotel premium Jakarta dengan mobil listrik BMW iX. Inilah hasil kerjasama BMW Indonesia dan perusahaan taksi Bluebird. BMW Indonesia dan Bluebird Group juga menggandeng The Westin Jakarta. Salah satu hotel bintang lima di Jakarta.

Pengesahan kerjasama strategis ini dihadiri Ramesh Divyanathan, President Director BMW Group Indonesia. Sementara mewakili Bluebird Group hadir Adrianto Djokosoetono, Direktur Utama PT Blue Bird Tbk dan Coody Johasman Madjid, Commercial Director PT Blue Bird Tbk.

“Kami sangat senang mengumumkan kolaborasi inovatif dengan mitra strategis kami, Bluebird Group,” ujar Ramesh Divyanathan. “Untuk memenuhi visi ini, kami telah hadirkan program JOY IS ELECTRIC. Untuk menghadirkan pengalaman berkendara dengan kendaraan listrik premium BMW kepada khalayak luas, hasil kerjasama dengan Bluebird Group.” 

Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Adrianto (Andre) Djokosoetono menyatakan “Kami merasa bangga dapat berkolaborasi dengan BMW Indonesia untuk mendekatkan pengalaman mobilitas terbaik yang mendukung keberlanjutan lingkungan.”

Bluebird siap memberikan nilai tambah berupa kenyamanan ekstra melalui layanan E-Goldenbird dengan kendaraan BMW iX. “Kini masyarakat juga dapat merasakan pengalaman berkendara dengan kenyamanan ekstra dan ramah lingkungan melalui layanan E-Goldenbird yang dapat dirasakan oleh konsumen retail,” tambah Andre.

Penjualan Tertinggi

Ramesh juga mengungkapkan, “Pada tahun 2022, BMW Group Indonesia mencapai penjualan tertinggi sejak didirikan pada tahun 2001. Dengan total pengiriman kendaraan sebanyak 3.742 unit BMW dan MINI. Naik 21 persen dari angka tahun sebelumnya sebanyak 3.102 unit.”

Selain itu, BMW Indonesia juga mengklaim telah mempertahankan posisinya sebagai brand premium terlaris di Indonesia selama semester pertama tahun ini. Peningkatannya sebesar 28 persen dibandingkan tahun 2022. “Kami juga memimpin pasar kendaraan listrik (EV) premium di Indonesia dengan pangsa pasar 54,5 persen (YTD Juni 2023),” tambahnya.

 

The All-New BMW X1 Meluncur, Makin Mewah dan Besar

BMW Indonesia hari ini meluncurkan SAV terbaru dari jajaran X1, All-New BMW X1, di Jakarta. Peluncurannya hari ini turut dihadiri oleh Manuel Sattig, Head of Government Affairs & Communications BMW Group Regions Asia-Pacific, Middle East, Eastern Europe, Africa; Ramesh Divyanathan, President Director BMW Group Indonesia; Jodie O’tania, Director of Communications BMW Group Indonesia dan jajaran manajemen dari BMW Group Indonesia.

Manuel Sattig, Head of Government Affairs & Communications BMW Group Regions Asia-Pacific, Middle East, Eastern Europe, Africa, mengatakan, “Saya sangat senang dapat berada di sini hari ini untuk menyaksikan peluncuran model penting bagi BMW Indonesia, All-New BMW X1 rakitan lokal. Pengenalan kendaraan ini semakin menegaskan pentingnya pasar Indonesia bagi BMW. BMW Group sangat percaya pada potensi pasar Indonesia sebagai komponen penting dari strategi pertumbuhan global kami,” ucapnya.

Ramesh Divyanathan, President Director BMW Group Indonesia juga memberikan komentarnya, “BMW Seri 7 yang baru diluncurkan dan BMW X1 rakitan lokal terbaru, menunjukkan dengan tepat bagaimana kami memanfaatkan berbagai teknologi untuk memberikan apa yang dibutuhkan dan diinginkan pelanggan BMW. BMW X1 adalah model penting bagi BMW Indonesia, sebagai model awal ke keluarga BMW X. Kami berharap BMW X1 terbaru dapat melanjutkan kesuksesan menjadi salah satu model terlaris kami.”

All-New BMW X1 Makin Premium

Di Indonesia, BMW X1 generasi ketiga ini hadir hanya dalam satu varian yaitu, BMW X1 sDrive18i xLine.

Model ini memiliki spesifikasi mesin 3 silinder BMW TwinPower Turbo technology: turbocharger, Double-VANOS dan menggunakan transmisi Steptronic 7-percepatan dengan double clutch.

Hantaran tenaga dari mesin ini sebesar 156 hp dan torsi maksimum 230 Nm. BMW X1 sDrive18i xLine siap berakselerasi dari 0-100 km/jam hanya dalam 9 detik.

Desain, garis, dan detail aksen eksterior BMW X1 terbaru ini makin menampakan identitas Sports Activity Vehicle yang kuat. Tak hanya itu, secara visual juga nampak jauh lebih besar. Hmm…kami merasa jika ukurannya lebih mirip sebuah X3.

Aura kokoh dari BMW X1 mengusung elemen desain khusus xLine, yang meliputi stylistic underride protection. BMW X1 sDrive18i xLine juga menggunakan pelek BMW Style 866 berukuran 18-inci di keempat kakinya. Anda pun dapat memilih dari satu warna solid dan tujuh warna metalik untuk eksterior.

Gaya Progresif

Posisi duduk yang tinggi dan suasana premium ala BMW iX menciptakan pengalaman berkendara yang khas di dalam SAV ini. Elemen kunci dari kabin yang di-desain ulang ini lewat panel instrumen yang ramping, panorama glass roof dan stereo speaker system dengan 6-speaker.

Tak ketinggalan BMW Curved Display, sandaran tangan “floating” dengan panel control terintegrasi dan smartphone tray menjadi perangkat standar. Begitu juga dengan kabinnya yang menawarkan permainan material upholstery Sensatec perforated.

Kompartemen belakang BMW X1 baru ini mencakup tiga full-sized seats. Jok belakang terbagi dalam 40: 20: 40 split bisa dilipat atau disesuaikan sudutnya untuk memperluas kapasitas bagasi. Kapasitas bagasi sebesar 540 liter dapat ditingkatkan hingga maksimum 1.600 liter.

BMW Live Cockpit Plus didukung BMW Operating System 8. Selain itu BMW Curved Display dan BMW Intelligent Personal Assistant kini telah memperoleh keterampilan tambahan, dan layar informasi full digital 10,25-inci dan kontrol layar diagonal sebesar 10,7-inci juga menjadi perangkat standar mobil ini.

Mulai hari ini, BMW X1 sDrive18i xLine sudah tersedia di seluruh dealer resmi BMW. Untuk harganya, SAV ini ditawarkan dengan harga Rp 877 Juta, (Off-the-road) dan telah termasuk BMW Service Inclusive. Anda tertarik?

 

BMW M340d Racikan Manhart Jabani Alpina D3 S

Di antara varian BMW 3-series sedan (G20) bertuning M, performa model M340d bermesin turbodiesel memang tak segalak varian bensin M340i.

Namun bagi pemilik M340d kini tak perlu minder. Manhart punya paket solusinya: MH3 400D. Seperti apa upgrade yang dilakukan tuner asal Jerman ini pada BMW M340d?

Sentuhan Tampilan Luar dan Dalam

Tampilan eksterior standar dirasa perlu mendapat sentuhan. Demikian pula dengan area interior. Setidaknya agar berimbang dengan hasil tune-up pada sektor performa.

Manhart mengimbuhkan paket body kit serat karbon M Performance pada M340d. Mulai dari lip spoiler dan sirip splitter pada bumper depan hingga sirip diffuser berukuran besar pada bumper belakang.

Untuk menguatkan aura sporty pada eksterior, Manhart menambahkan aksen stripping body warna merah dan silver. Mulai dari bagian samping body, kap mesin hingga bagian atap.

Pelek standar diganti dengan satu set pelek alloy 20-inci Concave One twin-spoke warna hitam doff. Pelek depan beroffset 20×9 inci dibalut ban berukuran 255/30. Sementara pelek belakang yang beroffset 20×10.5 inci dibalut ban ukuran 275/30.

Sistem suspensi standar diganti agar body kian ceper dan pelek serta ban terlihat lebih celup ke dalam fender.

Per keong lansiran H&R membuat setting suspensi roda depan lebih turun 40 mm dan 30 mm pada roda belakang.

Interior tak banyak dicolek oleh Manhart. Jok standar diganti versi M Sport dengan rangka serat karbon. Tuas transmisi dan paddle shift standar pun diganti dengan versi serat karbon. Pada dek pintu diimbuhi label Manhart plus lampu iluminasi yang akan menyala saat pintu dibuka.

Tune-up Mesin Ringan Ala Manhart

Mesin 6-silinder segaris 3.0-liter twin-turbo standar bawaan pabrik hanya bertenaga 340 hp. Kalah jauh dari M340i yang bertenaga 382 hp.

Namun soal torsi maksimum, output spek standarnya saja sudah 700 Nm. Jelas jauh lebih menggigit dari M340i yang hanya 500 Nm.

Untuk mendongkrak kurva performa tenaga, sentuhan tune-up ‘ringan’ pun dilakukan. ECU standar diganti MHtronik racikan Manhart untuk mengkoreksi kurva performa.

Transmisi automatic 8-speed dan setting sistem penggerak AWD xDrive tak diubah. Perangkat turbo dan intercooler tetap standar pabrikan.

Agar lebih sempurna, sistem exhaust standar diganti racikan Manhart yang dilengkapi tabung silencer dan valve control. Alunan konser turbodiesel dilantunkan via empat laras pipa muffler 90 mm.

Output tenaga kini terdongkrak 40 hp menjadi 380 hp. Hanya beda tipis dari performa M340i yang bertenaga 382 hp. Bahkan performa MH3 400D ini jauh di atas Alpina D3 S yang hanya 350 hp. Torsi maksimum pun ikut terkoreksi jadi 770 Nm. Lebih dari cukup untuk upgrade Stage 1.

Perihal catatan waktu akselerasi 0-100 km/jam setelah menjalani tune-up memang tak disebutkan. Namun dipastikan lebih cepat dari standarnya yang sekitar 4.0 detik.

Tak hanya kian bertenaga, BMW M340d versi Manhart tampil lebih macho dari versi standar bukan?

 

BMW M Kembangkan Teknologi Penggerak AWD dan Transmisi EV

BMW yang saat ini tengah melakukan pengembangan teknologi penggerak AWD untuk mobil listrik, terutama model performa tinggi dari BMW M.

Tak hanya akan digunakan pada mobil produksi versi jalan raya saja. Teknologi terbaru ini nantinya juga bakal digunakan pada mobil balap bertenaga listrik dari BMW. Seperti apa teknologi yang tengah dikembangkan tersebut?

Quad-motor, Sistem Penggerak AWD Sejati

BMW yang sedang diuji adalah sebuah prototype mobil listrik versi widebody dari BMW i4. Mobil ini dilengkapi teknologi penggerak quad-motor. Pengembangan teknologi penggerak ini dikatakan telah dimulai sejak tahun 2022 lalu.

Berbeda dari versi dual-motor yang sekarang umum digunakan. Sistem penggerak all-wheel drive (AWD) model baru ini mengaplikasikan sebuah motor elektrik penggerak pada setiap roda.

Dengan teknologi penggerak quad-motor, maka penyaluran daya dan torsi ke setiap roda dapat disesuaikan dengan beban traksi. Penggerak ini digadang kinerjanya jauh lebih sempurna dari teknologi AWD mana pun.

Mungkin teknologi ini sangat cocok untuk kendaraan SUV dan mobil rally EV yang kerap melibas trek off-road. Lalu bagaimana dengan kinerjanya di trek aspal?

Tahap Penyempurnaan

Mengenai hal tersebut, pihak BMW mengamini jika teknologi quad-motor yang saat ini tengah dikembangkan sedang dalam tahap penyempurnaan untuk pengunaan di jalan raya.

“Kemampuan yang dimiliki pengerak quad-motor, dalam hal penyaluran daya dan torsi ke roda memang jauh lebih baik dari penggerak AWD biasa. Hanya saja, transmisi single speed pada EV tentu belum bisa menandingi sensasi performa dan feedback transmisi dari mobil bermesin konvensional,” papar BMW M CEO, Frank van Meel.

Apa yang disampaikan oleh boss BMW M tersebut berkaitan dengan sejumlah hal. Pada mobil konvensional, feedback putaran mesin yang terasa pada kemudi serta raungan suara mesin jadi penanda waktunya untuk oper gigi persneling. Anugerah yang tak dimiliki EV.

Sejumlah pabrikan memang telah menggunakan simulasi suara mesin dan knalpot. Namun sebagian besar hanya sebatas ‘gimmick’ dan sensasi gaya. Selain itu, efek suara mesin imitasi tersebut fungsinya lebih sebagai penanda jika sedang ada mobil listrik yang melintas. 

EV Dengan Sensasi Transmisi Tulen

Kelemahan dari efek suara raungan mesin imitasi adalah, “Sekencang apapun suara yang terdengar, Anda tetap tak akan ‘merasakan’ sedang di RPM dan kecepatan berapa. Terkecuali mata Anda tertuju pada layar speedometer. Solusi ini sedang kami kembangkan.” kata  van Meel.

Hyundai Ioniq 5 N meluncur kencang

 

Teknologi simulasi transmisi e-shift yang digunakan Hyundai pada Ioniq 5 N nampaknya bakal menjadi salah satu acuan pengembangan teknologi yang tengah dilakukan oleh BMW M.

Dari apa yang diungkapkan oleh Frank van Meel, kami memprediksi BMW M bakal menggabungkan simulasi transmisi seperti e-shift dengan efek suara dan vibrasi pada setir. Ya, feedback pada setir adalah sensasi mengemudi yang tak dimiliki oleh mobil listrik. Dan tentu saja sensasi efek getaran tersebut juga menjadi penanda perpindahan gigi.

Hmm…bakal seru nampaknya.