Bayar Tol Tanpa Stop, Celah Kejahatan Teknologi Digital Mengintai

Teknologi membuat hidup lebih praktis dan cepat, tapi di saat yang sama, membuka celah-celah baru bagi para penjahat teknologi digital untuk beraksi. Nampaknya hal ini serupa dengan apa yang dikatakan David S. Wall. “Setiap lompatan teknologi akan menciptakan lompatan kejahatan,” ujar Profesor Kriminologi Digital Universitas Leeds.

Kini, Indonesia bersiap mengadopsi sistem pembayaran tol nirsentuh alias MLFF (Multi Lane Free Flow). Lewat sistem ini, kendaraan tak perlu lagi berhenti di gerbang tol. Tak ada palang, tak ada tap kartu, tak ada antrean. Pengemudi cukup melaju, dan saldo otomatis terpotong lewat aplikasi. Tapi justru karena semua berjalan otomatis, digital, dan nyaris tanpa kontak fisik, di situlah potensi celah keamanan bisa muncu. Bisa lewat manipulasi data, pencurian identitas, atau peretasan sistem dari balik layar.

Manfaatkan Aplikasi Cantas

Kami tidak ingin mendiskreditkan teknologi tol nirsentuh, apalagi memberi ide melakukan tindak kriminal. Justru sebaliknya, ini bentuk kepedulian agar inovasi yang baik ini tidak dicemari oleh pelaku kejahatan digital.

MLFF bekerja menggunakan teknologi GNSS (Global Navigation Satellite System), yang dikombinasikan dengan kamera pelacak pelat nomor atau Automatic Number Plate Recognition (ANPR). Melalui aplikasi bernama Cantas, pergerakan kendaraan dipantau via satelit dan tarif tol dihitung sesuai jarak tempuh. Pengguna cukup mendaftar melalui ponsel pintar, menautkan metode pembayaran, dan mengaktifkan GPS saat berkendara. Setelah itu, sistem akan otomatis memotong saldo, tanpa perlu berhenti atau tap kartu.

Pemerintah Indonesia menggandeng Roatex Ltd. Zrt, perusahaan asal Hungaria, untuk mengembangkan sistem MLFF ini. Indonesia pun bakal menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang menerapkan sistem ini. Gagasannya muncul sekitar tahun 2017-2018, ketika sistem e-Toll berbasis Radio Frequency Identification (RFID) dianggap belum cukup efisien mengurai antrean di gardu tol. Proyek MLFF resmi diluncurkan pada 2021 dan ditargetkan berlaku secara nasional pada 2026.

MLFF Lebih Efisien

Dari sisi efisiensi waktu, MLFF jelas unggul. Sistem tap RFID saat ini masih mengharuskan kendaraan berhenti dan sering kali proses membaca kartu masih menyita waktu. Sedangkan MLFF memungkinkan mobil terus melaju tanpa hambatan karena tidak perlu lagi melewati gardu tol. Di ruas-ruas tol padat seperti Jabodetabek atau Trans-Jawa, ini akan sangat membantu mengurangi kemacetan.

Uji coba awal MLFF dilakukan di Tol Bali-Mandara. Hasilnya menjanjikan: antrean berkurang drastis, pemotongan saldo berjalan otomatis, dan kamera berhasil membaca pelat nomor kendaraan. Meski masih ada kendala kecil seperti sinyal GPS lemah atau notifikasi yang tertunda, sistem ini dinilai cukup siap diterapkan secara luas.

Namun teknologi digital yang makin canggih tak hanya memperluas kenyamanan, tapi juga memperluas risiko. Setiap sistem digital yang terhubung, apalagi yang otomatis dan tanpa kontak fisik seperti MLFF, tentunya bakal menarik perhatian mereka yang berniat jahat. Apalagi jika infrastrukturnya belum matang dan para penggunanya belum cukup memahami cara kerjanya.

Terdapat Sejumlah Potensi Modus Kejahatan

Dalam kriminologi ada Teori Aktivitas Rutin dari Lawrence E. Cohen dan Marcus Felson: kejahatan muncul ketika tiga unsur bertemu: pelaku yang termotivasi, target yang rentan, dan ketiadaan pengawasan memadai. Tiga unsur ini sangat mungkin hadir dalam sistem tol digital yang masih dalam masa transisi seperti sekarang.

Beberapa potensi modus kejahatan yang mungkin muncul saat tol nirsentuh diterapkan di Indonesia antara lain:

GPS spoofing: memanipulasi sinyal lokasi agar sistem tidak mendeteksi kendaraan di ruas tol. Hasilnya? Bebas melintas tanpa bayar.

Aplikasi Cantas palsu: pelaku menyebar versi tiruan aplikasi melalui tautan jebakan. Begitu korban mengunduh dan login, data pribadinya bisa dicuri.

Pemalsuan pelat nomor: pelaku memakai pelat palsu mirip kendaraan lain, sehingga tagihan tol masuk ke akun orang yang tak bersalah.

Akun Cantas diretas atau dijual: seperti akun ojek online, akun tol bisa dicuri atau dijual di pasar gelap digital.

Eksploitasi bug aplikasi: celah dalam sistem bisa dimanfaatkan untuk menghindari potongan saldo atau mengklaim rute palsu.

India Pernah Kebobolan

Kejahatan digital dalam sistem tol tanpa sentuhan bukan lagi sekadar kemungkinan, sebab sudah jadi kenyataan di India. Negara ini telah lebih dulu menerapkan sistem bernama FASTag, berbasis RFID, yang kini digunakan lebih dari 50 juta kendaraan. Namun di balik kemudahan itu, berbagai celah mulai dimanfaatkan.

Di Mumbai, misalnya, sekelompok pelaku membuat ribuan transaksi palsu seolah-olah pengguna gagal bayar. Lalu mereka mengajukan refund fiktif, dan uangnya mengalir ke rekening pribadi. Kerugiannya? Diperkirakan setara dengan Rp 360 miliar. Di Uttar Pradesh, skema manipulasi software di ratusan gerbang tol berlangsung selama lima tahun tanpa terdeteksi. Sindikat operator internal mengubah data transaksi agar dana tol masuk ke pihak tertentu, dan total kerugiannya ditaksir lebih dari Rp 13 triliun.

Modus lain yang juga marak adalah phishing. Pengguna diarahkan ke situs tiruan FASTag melalui SMS atau tautan jebakan. Begitu data dimasukkan, rekening mereka langsung dikuras. Rugi per kasusnya bisa berkisar antara Rp 1 juta hingga Rp 90 juta. Kasus-kasus di India tersebut menunjukkan bahwa secanggih apa pun sistem tol digital, tanpa keamanan yang kuat dan edukasi pengguna yang memadai, maka risiko penyalahgunaan akan selalu mengintai.

Indonesia masih punya waktu untuk belajar dan mengantisipasi sejak awal, karena keberhasilan MLFF tidak hanya ditentukan oleh teknologinya, tapi oleh kesiapan ekosistem pendukung. Termasuk pengguna yang paham, pengawasan yang sigap, dan sistem yang tahan terhadap celah penyalahgunaan.

Teks: Anton Musthafa

Kenalan Sama Stiker Khusus JDM Ini!

Pernah lihat mobil di Jepang yang ditempeli stiker segitiga hijau-kuning di bagian belakang atau depan? Atau stiker berbentuk hati yang dibelah dua warna jingga dan kuning? Bagi sebagian pencinta mobil-mobil JDM (Japanese Domestic Market), stiker tersebut mungkin dianggap sekadar aksesoris pemanis tampilan. Padahal, di Jepang, masing-masing stiker khusus ini punya arti penting, bahkan punya dasar hukum.

Buat Anda yang menggandrungi car culture Jepang, memahami makna stiker-stiker khusus ini bukan cuma soal gaya, tapi juga soal respek dan konteks. Jangan sampai salah kaprah saat ikutan menempelkannya.

Wakaba Mark (若葉マーク)

Simbol daun muda berwarna hijau dan kuning ini wajib ditempelkan oleh pengemudi pemula (kurang dari satu tahun memiliki SIM Jepang). Nama resminya adalah Shoshinsha Mark (初心者マーク), atau New Driver Symbol. Di balik desainnya yang simpel, stiker ini bertujuan memberi peringatan pada pengendara lain agar lebih sabar, dan tidak melakukan manuver berisiko terhadap mobil yang mungkin belum piawai sepenuhnya.

Stiker ini mulai diwajibkan pada tahun 1972. Jika pengemudi pemula tidak memasangnya, mereka bisa dikenai denda ¥4.000 (sekitar Rp 520 ribu) dan tambahan 1 poin pelanggaran SIM. Sedangkan, pengemudi lain yang melakukan manuver agresif (aori unten) terhadap mobil dengan stiker ini, bisa didenda hingga ¥6.000 (sekitar Rp 780 ribu), juga disertai potongan poin.

Koreisha Mark (高齢者マーク)

Disebut juga momiji mark atau autumn leaf mark, stiker ini berbentuk hati dua warna (jingga dan kuning). Ditujukan bagi pengemudi lansia (usia di atas 70 tahun), yang secara sukarela mengaku perlu perhatian ekstra. Sejak 2022, pengemudi usia 75 tahun ke atas diwajibkan untuk memasangnya, terutama setelah menjalani evaluasi kognitif saat perpanjangan SIM. Awalnya, desain stiker ini sempat diprotes karena dianggap mirip daun layu, yang menyinggung martabat lansia. Karena itu, sejak 2011 desainnya diubah jadi dua warna cerah dan bentuk hati.

Choukaku Shougai Mark (聴覚障害者マーク)

Bentuknya seperti kupu-kupu hijau dan kuning. Ini adalah simbol bagi pengemudi dengan gangguan pendengaran. Penggunaannya diwajibkan oleh hukum mulai 2008, terutama bagi mereka yang mendapatkan SIM dengan pengecualian, karena keterbatasan pendengaran. Pengemudi lain harus memberi ruang ekstra dan tidak membunyikan klakson sembarangan. Melanggar aturan ini bisa dikenai denda sekitar ¥6.000 (sekitar Rp 780 ribu).

Shintai Shougai Mark (身体障害者マーク)

Stiker berwarna biru dengan simbol semanggi putih ini mulai diperkenalkan tahun 2001, ditujukan untuk pengemudi penyandang disabilitas fisik selain pendengaran. Misalnya kelumpuhan, keterbatasan gerak tangan atau kaki, dan sebagainya. Meski tidak selalu diwajibkan, penggunaan stiker ini bisa membantu pengemudi lain lebih waspada dan mendapatkan akses parkir prioritas. Penyalahgunaan fasilitas ini bisa memicu sanksi ringan hingga teguran resmi.

Semua stiker ini tersedia di toko aksesoris mobil, juga bisa dibeli di beberapa konbini (mini market) tertentu. Harganya bervariasi, mulai dari ¥150 hingga ¥500 (sekitar Rp 20 ribu–Rp 65 ribu) per stiker, tergantung bahan dan desain. Lebih lanjut, sebagian besar stiker ini berbahan magnet atau suction cup. Alasannya agar bisa mudah dilepas dan dipindahkan, saat pengemudi berganti kendaraan. Namun, meski bentuknya fleksibel, penggunaannya tetap harus taat aturan dan sesuai kondisi si pengemudi.

Jangan Sampai Asal Tempel Stiker

Sayangnya, ada juga orang-orang yang menyalahgunakan stiker-stiker ini. Ada yang menempelkannya agar dapat parkir di tempat khusus atau terhindar dari tilang, meski tidak termasuk kategori yang berhak. Bahkan sempat viral di media sosial, turis asing di Jepang menempel semua jenis stiker sekaligus (Wakaba, Koreisha, dan disabilitas) di mobil sewaan mereka. Aksi ini menuai kritik di forum Jepang, karena dianggap tidak menghargai makna simbolik yang penting bagi masyarakat Jepang.

Kalau Anda di Indonesia sekiranya ingin menambah aura JDM di mobil, boleh-boleh saja pasang stiker seperti Wakaba atau Koreisha ini.  Tapi pahami dulu maknanya, jangan cuma ikut-ikutan. Apalagi sampai menempel semua jenis stiker, termasuk stiker khusus untuk penyandang disabilitas atau gangguan pendengaran. Bukannya lucu, tapi malah jadi terlihat ‘tidak pintar’.

 

Teks: Anton Musthafa

Land Rover Freelander: Konsep Menginspirasi Honda CR-V?

Umur spesies Land Rover yang satu ini tergolong pendek dibandingkan model Series yang berlanjut ke Defender, Range Rover, dan Discovery, yang terus bermutasi selama puluhan tahun. Inilah Land Rover Freelander, yang hanya diproduksi selama 18 tahun. Tetapi konsep yang diusungnya benar-benar mendobrak tradisi kendaraan khas Solihull.

Sport Utility Vehicle (SUV) ringkas ini adalah Land Rover pertama berpenggerak AWD (All Wheel Drive), yang menggantikan sistem full-time 4WD. Tidak ada transfer case dengan rasio low gear, menggunakan chassis monokok, suspensi independen, mesin transversal (melintang), serta menjadi mobil pertama di dunia yang dilengkapi fitur Hill Descent Control (HDC). Untuk pertama kalinya Land Rover memperkenalkan SUV yang lebih mudah dioperasikan.

Dikembangkan Sebelum Era BMW

Banyak yang mengira Freelander lahir atas campur tangan BMW. Padahal, konsep ‘baby Landy’ ini sudah dimulai sejak 1989. Petinggi Land Rover kala itu terinspirasi oleh strategi BMW. Dengan Discovery dan Range Rover sudah mengisi posisi tengah dan atas. Tinggal Land Rover ‘kecil’ yang belum ada, dan bakal dipanggil dengan nama Lifestyle.

Setelah Land Rover diambil alih British Aerospace (BAe) dari British Leyland pada 1988, pengembangan Lifestyle melibatkan tim desain dari Land Rover dan Rover Cars. Lifestyle diputuskan memakai platform monokok. Mesinnya menggunakan unit Rover O-Series 2.0 liter bensin dan Perkins Prima diesel. Transmisi manualnya pakai unit PG1 5-speed.

Meski konsep Lifestyle cukup menjanjikan, pada sekitar tahun 1992, proyek berganti nama menjadi Pathfinder. Kemudian, masing-masing brand mengembangkan versinya sendiri. Rover lebih menyerupai Multi Purpose Vehicle (MPV). Sedangkan versi Land Rover sudah mirip Freelander.

Di sinilah konflik internal mulai muncul. Rover ingin Pathfinder sebagai MPV 2WD, sedangkan Land Rover mau mempertahankan DNA off-roader. Terpaksa dewan direksi BAe harus memilih salah satu. Land Rover unggul, sebab lebih pantas punya reputasi di segmen kendaraan segala medan. Proyek ini digarap sepenuhnya oleh Land Rover, dan nama Pathfinder kemudian diganti menjadi Oden.

Konsep Cyclone Berbasis Honda Civic!

Gaya manajemen khas Inggris yang konservatif dan bertele-tele, menjadi penghambat utama proyek ini. Akhirnya, divisi Rover Special Products (RSP) turun tangan, dengan membangun prototipe berbasis Honda Shuttle, dari keluarga Honda Civic generasi ketiga. Konsep ini yang kemudian dinamai Cyclone. Maksudnya sebagai alat bantu visual saja, namun karena desainnya yang unik dan berjiwa muda, justru menuai antusiasme dari para petinggi Land Rover.

Proyek ini akhirnya melaju ke tahap eksekusi. Setelah mendapatkan lampu hijau dari manajemen, proyek CB40 (akronim dari Canley Building 40) resmi berjalan. Dick Elsy ditunjuk sebagai Direktur Proyek, dan diberi waktu hanya enam bulan untuk membereskan spesifikasi dan persiapan produksi.

Karena Land Rover tak punya kocek membangun jalur produksi baru di Solihull, maka perusahaan Valmet di Finlandia turut digandeng. Tugasnya untuk memproduksi bodi Freelander, yang kemudian dikirim ke Inggris untuk dirakit. Lalu pada Januari 1994, BMW resmi mengakuisisi Rover Group dari BAe senilai £ 800 juta. Sehari setelah akuisisi, Bernd Pischetsrieder dan Wolfgang Reitzle langsung melakukan inspeksi ke fasilitas Land Rover. Reaksi mereka terhadap proyek CB40 juga sangat positif.

Freelander Melesat

Dengan dana segar dari Jerman, pengembangan dipercepat. Teknologi CAD/CAM memangkas waktu secara signifikan. Di sisi lain, kerja sama dengan Valmet menimbulkan kendala logistik dan kualitas. Akhirnya, BMW memutuskan membangun fasilitas produksi baru di Solihull.

Dipilih mesin bensin K-Series 1.8 liter dan diesel L-Series 2.0 liter. Desain akhir CB40 dikawal oleh Gerry McGovern. Ia memperkuat proporsi yang kokoh, serta menambahkan sejumlah detail. Mobil ini sempat mau pakai nama Highlander, tetapi dibatalkan.

Maka nama Freelander pun dipilih, dan diluncurkan di Frankfurt Motor Show 1997. Selama tahun 1998 hingga 2002, Freelander menjadi SUV terlaris di Eropa. Bahkan pada tahun 2000, ia menyumbang setengah dari total penjualan global Land Rover. Generasi L314 ini lalu digantikan oleh Freelander 2/LR2 (L359) pada 2006.

Sayangnya, usia Freelander berakhir di tahun 2015. Tata Motors sebagai pemilik Jaguar Land Rover saat itu, memutuskan untuk fokus ke Range Rover serta Discovery. Tapi, Land Rover Freelander tidak sepenuhnya hilang, sebab bertransformasi menjadi Discovery Sport!

Kembaran Honda CR-V?

Inilah bagian yang mengundang banyak teori. Honda pernah memiliki 20 persen saham Rover Group sebelum BMW masuk. Memang tidak ada kolaborasi resmi, antara Honda dan Land Rover dalam proyek CB40. Namun, Honda sejak awal sudah mengetahui keberadaan proyek ini secara detail.

Manajemen senior Honda bahkan sempat menyaksikan langsung prototipe Freelander, enam tahun sebelum diluncurkan. Maka mungkin saja Honda terinspirasi untuk pengembangan CR-V. Uniknya, Honda CR-V justru diluncurkan lebih dahulu, hanya setahun setelah pengembangan CB40 dipercepat oleh BMW. Heran…

 

Teks: Anton Musthafa

Usai Libur Panjang, Pastikan Ban Aman untuk Aktivitas Harian

Masa libur panjang telah usai, saatnya kembali ke rutinitas. Bagi yang telah melakukan perjalanan panjang dengan kendaraan pribadi, jangan lupa memeriksa kembali kendaraan Anda, khususnya kondisi ban. Sebagai satu-satunya komponen yang bersentuhan langsung dengan jalan, ban berperan vital dalam keselamatan dan kenyamanan berkendara.

Kerusakan Kecil Berpotensi Jadi Besar

Berikut ini adalah sejumlah tips untuk memastikan ban kendaraan siap kembali beraktivitas usai perjalanan panjang:

Pastikan tekanan angin sesuai rekomendasi pabrikan (biasanya tertera di pintu pengemudi). Tekanan yang tepat menjaga kenyamanan, efisiensi bahan bakar, dan mencegah keausan tidak merata. Gunakan alat pengukur tekanan, dan pertimbangkan penggunaan nitrogen untuk performa lebih stabil.

Periksa ban dari potensi kerusakan selama perjalanan, yang mungkin tidak kita sadari. Seperti adanya luka sobek karena melindas benda tajam, benjolan karena membentur lubang atau trotoar, atau ada benda tajam yang menancap. Karena kerusakan kecil bisa menjadi awal dari kerusakan yang lebih besar di kemudian hari dan dapat berbahaya bagi keselamatan.

Balancing adalah proses menyeimbangkan berat ban dan velg, untuk mencegah getaran saat berkendara. Keseimbangan yang baik penting untuk kenyamanan dan mencegah getaran yang bisa menyebabkan keausan ban tidak merata.

Penting untuk memeriksa keselarasan roda dan keausan ban, dengan melakukan spooring dan rotasi. Spooring menyelaraskan roda yang mungkin bergeser akibat benturan, sedangkan rotasi berguna untuk meratakan keausan, agar umur ban lebih panjang dan performanya tetap optimal.

Jika tapak sudah menyentuh batas Tire Wear Indicator (TWI) atau tersisa hanya 1.6 mm, maka harus segera ganti. Ban aus sangat berisiko, apalagi di musim hujan, karena bisa menyebabkan hydroplaning (mobil seperti melayang di atas air dan kehilangan kontrol).

Setelah menempuh perjalanan jauh, kendaraan tentu mengalami beban kerja yang lebih berat dari biasanya. Oleh karena itu, penting untuk segera memeriksa kondisi kendaraan begitu kembali dari perjalanan.

Perjalanan Mudik Bareng Si Kecil, Ada Beberapa Tips

Mudik bukan sekadar perjalanan kembali ke kampung halaman, tetapi juga momen berharga untuk berkumpul dan berbagi kebahagiaan bersama keluarga. Tren mudik dengan kendaraan pribadi terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Tantangan Tersendiri

Kementerian Perhubungan bahkan memperkirakan sekitar 33 juta masyarakat akan memilih moda transportasi ini, menunjukkan bahwa perjalanan darat masih menjadi pilihan utama bagi banyak keluarga.

Namun, bagi keluarga muda yang baru pertama kali mudik bersama anak, perjalanan ini bisa menjadi tantangan tersendiri. Berbagai hal mungkin belum biasa dipersiapkan, mulai dari kenyamanan anak hingga keamanan selama di perjalanan. Berikut ada beberapa tips bisa dilakukan agar perjalanan mudik pertama bersama si kecil menjadi lebih aman dan praktis.

Gunakan kursi khusus untuk anak. Keselamatan merupakan aspek yang tidak dapat dikompromikan. Pastikan kendaraan telah dilengkapi ISOFIX, untuk memudahkan pemasangan kursi khusus anak (car seat). Pastikan sesuai dengan usia dan berat badan anak.

Selain itu, keberadaan fitur keselamatan seperti sabuk pengaman, fitur electronic stability program (ESP), dan airbag menjadi faktor penting dalam memberikan perlindungan optimal. Dengan demikian, pengendara hingga penumpang bisa merasa lebih tenang.

Lengkapi perlengkapan si kecil. Perjalanan dengan anak kecil memerlukan persiapan perlengkapan yang lebih banyak, seperti popok, susu, pakaian ganti, dan perlengkapan medis dasar. Untuk menjaga keteraturan dalam kabin, manfaatkan ruang penyimpanan secara efisien. Kebanyakan mobil modern telah menyediakan ruang penyimpanan fleksibel, sehingga semua barang kebutuhan si kecil bisa tersimpan dengan rapi selama perjalanan.

Permainan Interaktif

Siapkan hiburan bagi si kecil. Perjalanan jauh dapat menjadi tantangan bagi anak-anak, karena bisa saja mudah merasa bosan. Oleh karenanya, menyediakan hiburan yang sesuai menjadi langkah penting. Buku cerita, permainan edukatif, serta pemanfaatan fitur hiburan dalam kendaraan, dapat membantu menjaga suasana tetap menyenangkan.

Hindari penggunaan gadget secara berlebihan. Meskipun gadget bisa menjadi solusi hiburan paling praktis, penggunaan berlebihan dapat mengurangi interaksi antar anggota keluarga. Sebagai alternatif, orang tua dapat mengajak anak berpartisipasi dalam permainan interaktif sederhana yang melibatkan seluruh keluarga, seperti tebak-tebakan atau mengenali berbagai kendaraan di sepanjang perjalanan.

Pilih kendaraan yang tepat untuk perjalanan mudik. Kendaraan nyaman dan efisien berperan penting dalam memastikan kelancaran perjalanan mudik. Ruang kabin lega, fitur keselamatan lengkap, serta efisiensi konsumsi bahan bakar menjadi aspek utama dalam memilih kendaraan paling sesuai. Sehingga perjalanan mudik terasa menyenangkan, hingga tiba di tujuan.

Mobil Listrik Melintasi Genangan Air? Perhatikan Beberapa Hal Ini!

Saat ini, mobil listrik (EV) mulai menjadi pilihan untuk aktivitas sehari-hari, baik untuk perjalanan di dalam kota maupun antar kota. Beragam model dan pilihan mobil listrik menawarkan berbagai keunggulan. Mulai dari desain futuristik hingga teknologi canggih, yang memberikan fitur kenyamanan dan keselamatan berkendara. Namun, seiring dengan meningkatnya intensitas hujan dan potensi banjir di beberapa wilayah, pengguna EV perlu memahami sejumlah tips, terutama saat melintasi area dengan genangan air atau banjir.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika mobil listrik Anda melewati genangan, atau bahkan sudah terlanjur terkena banjir:

  • Pastikan genangan tidak melebihi setengah tinggi ban. Sebelum melintasi genangan air, pastikan bahwa kedalaman genangan tidak lebih dari setengah tinggi ban kendaraan. Jika kedalamannya lebih tinggi, sebaiknya cari jalur alternatif yang lebih aman.
  • Kecepatan berkendara di bawah 10 km/jam. Pengendara disarankan untuk mengurangi kecepatan kendaraan ketika melewati genangan air, guna menghindari kerusakan pada kendaraan, dan memastikan keselamatan diri serta pengendara lainnya.
  • Batas waktu berhenti tidak lebih dari 30 menit saat terjebak macet. Jika sudah melebihi waktu tersebut, pengemudi diminta untuk mengambil tindakan yang aman. Seperti mencari lokasi aman untuk berhenti atau melanjutkan perjalanan dengan hati-hati.

Apabila kendaraan terendam air akibat banjir, maka tindakan berikut harus segera dilakukan:

  • Jangan menyalakan mobil listrik Anda. Jika sudah terendam banjir, jangan mencoba untuk menyalakan EV yang telah terendam air. Biarkan kendaraan benar-benar kering terlebih dahulu. Setelah itu, kendaraan harus segera dibawa ke dealer resmi terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut dan untuk menghindari kerusakan yang lebih parah.
  • Lepaskan Parking Brake secara manual. Pastikan untuk melepaskan parking brake (rem parkir) secara manual, karena kendaraan yang terendam air tidak boleh dihidupkan sama sekali, jika belum benar-benar kering.

Harus Benar-Benar Kering

“Intinya, kendaraan harus dalam keadaan mati atau tidak dihidupkan saat proses evakuasi, terutama untuk EV. Hal ini sangat penting, apabila EV terendam banjir, maka risiko kerusakan pada sistem kelistrikan akan meningkat jika kendaraan dinyalakan. Oleh karena itu, pastikan mobil listrik tidak dihidupkan sama sekali, setelah terpapar air untuk menghindari kerusakan lebih lanjut,” jelas Januar Eka Sapta, Senior Manager After Sales PT Neta Auto Indonesia.

Dengan mengikuti sejumlah tips di atas, pengalaman berkendara tidak hanya lebih aman dan nyaman, namun juga siap menghadapi segala situasi jalanan, dan kondisi cuaca. Jangan lupa juga untuk mencari informasi lebih lengkap, terkait daerah terdampak banjir sebelum Anda berkendara.

Sistem TetraDrive, Penunjang Kapabilitas Toyota Fortuner 4×4

Nyaris dua dekade, pasar Indonesia diisi oleh salah satu produk Sport Utility Vehicle kebanggaan PT Toyota-Astra Motor (TAM), yakni Fortuner. Mobil ini secara konsisten selalu menjadi pilihan oleh konsumen SUV di Tanah Air. Apalagi kalau bukan karena desain, performa, dan durabilitasnya.

Sebagai model top-of-the-line dari Toyota Fortuner saat ini ialah varian 2.8 GR Sport 4×4 TSS, dengan fitur T Intouch. Toyota Fortuner 2.8 GR Sport 4×4 TSS merupakan kendaraan all-rounder yang sanggup memberikan tingkat kenyamanan tinggi di jalan perkotaan, namun juga dapat diandalkan di medan off-road.

Untuk varian tersebut, di balik kap depannya terdapat mesin diesel empat silinder 1GD-FTV berkapasitas 2.8 liter, dan disertai perangkat VNT Intercooler. Perpaduan tersebut mampu menghasilkan tenaga sebesar 201 hp pada 3.000 sampai 4.000 rpm. Hebatnya lagi, torsi maksimal mencapai 500 Nm, yang tersedia pada rentang 1.600 hingga 2.000 rpm. Transmisi otomatis 6-speed Sport Sequential Switchmatic, bertugas untuk menyalurkan output mesin menuju roda.

Traksi Optimal di Berbagai Kondisi Jalan

Stiker TetraDrive pada bodi samping, menekankan pada kemampuan off-road yang lebih mumpuni. Sebab SUV ini dilengkapi dengan sistem penggerak 4×4, yang memberikan traksi optimal di berbagai kondisi jalan, termasuk medan off-road yang menantang.

Dengan sistem ini memungkinkan distribusi tenaga secara merata ke keempat roda, sehingga meningkatkan kemampuan mobil dalam menaklukkan tanjakan terjal, medan berlumpur atau jalan berbatu.

TetraDrive merupakan sistem 4×4 berjenis part-time. Jadi pengguna bisa memilih sistem 4×2 untuk penggunaan jalan raya atau medan aspal yang mulus, dengan memilih mode 2H. Saat menghadapi permukaan jalan licin, seperti melaju di jalan hambatan saat hujan deras, atau di permukaan gravel, pengemudi bisa langsung memilih mode 4H. Hanya dengan memutar knob yang ada di fascia panel tengah.

Bantuan Downhill Assist Control

Jika ingin melahap medan off-road yang cukup menantang, pengemudi dapat langsung memilih mode 4L. Namun, harus dalam berhenti terlebih dahulu. Guna mengoptimalkan traksi di kondisi medan buruk, tersedia fitur Downhill Assist Control (DAC) dan Differential Lock. Sistem ini sangat ideal bagi pengguna yang sering berpetualang di luar jalan raya, atau di medan buruk sekalipun.

Sistem penggerak TetraDrive memang dirancang oleh Toyota, untuk memberikan kapabilitas yang optimal bagi pemilik Fortuner 2.8 GR Sport 4×4 TSS. Sehingga SUV ini mampu dibawa ke berbagai kondisi jalan, sesuai dengan aktivitas dan kebutuhan penggunanya.

Kenalan Dengan Teknologi Mutakhir e³ Platform Punya Denza

Selain fokus menghadirkan inovasi teknologi, BYD juga menjadi pionir dalam mengintegrasikan teknologi canggih ke berbagai sektor strategis termasuk sektor otomotif di dunia. Denza, sebagai sub-brand premium dari BYD, tentu turut mengimplementasikan teknologi terdepan. Salah satu inovasi terbaru yang yang diperkenalkan pada kuartal empat tahun 2024, dan pertama kali diterapkan pada Denza Z9 GT dan Denza Z9, yakni e³ Platform.

Teknologi ini menjadi terobosan dalam meningkatkan efisiensi, performa tinggi, serta menghadirkan pengalaman berkendara yang lebih mutakir. Dengan e³ Platform, maka Denza berkomitmen untuk menghadirkan kendaraan premium yang inovatif, lebih responsif, nyaman, dan ramah lingkungan.

Satu kesatuan teknologi inovatif

e³ Platform adalah sistem penggerak tiga motor independen. Terdiri dari satu motor listrik di bagian depan, dan dua motor di bagian belakang. Setiap motor memiliki control unit yang bekerja secara independen, untuk memberikan torsi optimal di setiap kondisi berkendara.

Dengan arsitektur ini, kendaraan mampu menghadirkan akselerasi yang presisi dan responsif, serta meningkatkan stabilitas saat melaju di berbagai medan.

Teknologi ini juga terintegrasi dengan CTB (Cell-to-Body), yang berfungsi menyatukan motor listrik yang berada di dalam e-platform. Berintegrasi dengan teknologi Blade Battery, sehingga menjadi satu kesatuan struktur pada bodi mobil.

Dikombinasikan dengan VMC

Pada model Z9 GT, sistem ini dikombinasikan dengan Vehicle Motion Control (VMC), supaya memberikan kendali penuh terhadap distribusi tenaga, dan kestabilan kendaraan di berbagai kondisi jalan.

Selain itu, kendaraan berbasis e³ Platform juga dilengkapi dengan centralized computing platform. Sistem ini memungkinkan kendali yang lebih cerdas terhadap tiga motor listrik, active rear-wheel steering, penyesuaian torsi, dan sudut kemudi belakang secara independen. Semua data kendaraan terus diperbarui melalui OTA (Over-the-Air) updates, memastikan setiap fitur selalu dalam kondisi terkini.

Parkir lebih mudah dan efisien

Denza juga menghadirkan fitur e³ Parking, yang dapat memberikan kemudahan dalam berbagai kondisi parkir, baik di ruang normal maupun sempit dengan lebih efisien. Saat mode parkir diaktifkan, roda depan terkunci untuk menjaga stabilitas. Sedangkan roda belakang bergerak secara independen ke arah luar (outward). Mekanisme ini memungkinkan kendaraan masuk ke slot parkir, dalam satu gerakan tanpa perlu bermanuver maju atau mundur berulang kali.

Teknologi e³ Platform memudahkan pengemudi untuk mengendalikan kendaraannya pada jalanan yang licin. Teknologi ini telah diuji dalam low-adhesion road test, di mana kendaraan menghadapi permukaan jalan dengan adhesion coefficient yang rendah, berisiko menyebabkan oversteer atau understeer (hilangnya stabilitas).

Dengan pengetesan pada jalur dengan radius putar sebesar 15 meter, Z9 GT berhasil untuk melaju secara stabil tanpa koreksi arah berlebihan. Uji coba serupa dilakukan pada permukaan jalan dengan radius 66 meter, dan adhesion coefficient yang bervariasi, dengan rasio rentang terendah sebesar 0.35 hingga yang terbesar 0.85. Pada uji coba ini, Z9GT membuktikan dapat melaju secara aman dan terkendali, tanpa kemungkinan oversteer atau understeer.

Enteng diuji Moose Test

Denza Z9 GT pun telah melalui pengetesan Moose Test (uji manuver darurat) dan mendapatkan sertifikat resmi dari China Automotive Engineering Research Institute (CAERI). CAERI merupakam lembaga penelitian dan pengujian otomotif di China, yang memiliki otoritas dalam menilai standar keselamatan, kinerja, dan efisiensi kendaraan.

Tes ini membuktikan bahwa e³ Platform juga memungkinkan kendaraan untuk bermanuver dengan presisi tinggi di jalur sempit. Denza Z9 GT mampu melaju stabil di jalur pengetesan Moose Test, dan berhasil mencapai kecepatan maksimum 93,6 km/jam.

Salah satu keunggulan utama dari e³ Platform adalah kemampuannya menjaga stabilitas kendaraan bahkan dalam kondisi ekstrem. Misalnya ketika ban pecah di kecepatan tinggi hingga 140 km/jam. Berkat kombinasi teknologi Intelligent Driving System, DiSus Intelligent Body Control System, dan Vehicle Motion Control (VMC), kendaraan tetap berada dalam kondisi aman, terkendali, dan mampu mencari jalur pemberhentian yang optimal.

Mengedepankan keselamatan berkendara

Intelligent Driving System dengan ADAS (Advanced Driver Assistance System) secara otomatis mendeteksi kondisi ban pecah dalam hitungan milidetik. Sistem ini segera menganalisis situasi, mengidentifikasi jalur aman, dan mengarahkan kendaraan menuju lokasi pemberhentian yang paling aman. Sehingga mengurangi risiko kecelakaan akibat kehilangan kendali.

DiSus Intelligent Body Control System adalah sistem suspensi cerdas yang menyesuaikan respons kendaraan terhadap perubahan kondisi jalan dan kestabilan mobil. Dalam situasi ban pecah, sistem ini bekerja secara otomatis untuk menjaga keseimbangan kendaraan dengan mengatur posisi suspensi secara independen.

Sedangkan Vehicle Motion Control (VMC), berfungsi mengontrol motor listrik secara real-time, untuk menyesuaikan distribusi tenaga ke roda dan pengaturan sudut kemudi agar tetap optimal. Teknologi ini memungkinkan kendaraan mempertahankan traksi, mengoreksi arah kemudi dengan presisi, serta mencegah oversteer atau understeer.

Dengan teknologi canggih yang terintegrasi, kendaraan Denza berbasis e³ Platform menyuguhkan standar baru dalam kenyamanan, keselamatan, dan kendali penuh. Sehingga memberikan solusi mobilitas yang lebih baik dan berkelanjutan.

Empat Dekade Volkswagen Transporter All-Wheel Drive

Tahun ini, Volkswagen Commercial Vehicles merayakan momen ’40 Years of All-wheel Drive’. Perayaan ini membuktikan kemampuan Volkswagen (VW) dalam memberikan kapabilitas off-road pada kendaraan komersialnya. Motto yang diusungnya ialah: ke mana saja tujuannya, tidak harus melewati jalan mulus.

Awal mula lahirnya kendaraan komersial 4×4 dari VW, saat Gustav Mayer (head of VW Transporter development) acapkali tersangkut di padang pasir Sahara, saat menggunakan VW T2 di era 1970an. Kesal karena keterbatasan kemampuan sistem penggerak roda belakang, maka ia dan timnya mengembangkan prototipe VW T2 dengan penggerak empat roda. Lokasi pengujian bertempat di wilayah Afrika Utara.

Baru diaplikasikan di T3

Pada akhirnya, VW T2 4×4 tidak pernah masuk ke jalur produksi. Sebab siklus produksi T2 sudah menjelang berakhir. Setidaknya pengembangan sistem 4×4 tersebut, menjadi dasar untuk kendaraan generasi berikutnya. Dengan segala hasil yang didapat, akhirnya VW menerapkan sistem 4×4 pada T3, pada tahun 1985.

T3 Syncro ini menjadi VW Transporter pertama yang menerapkan sistem penggerak empat roda. VW berkolaborasi dengan Steyr-Daimler-Puch, untuk menguji kapabilitas dan durabilitasnya di medan off-road. Tidak seperti T2 4×4 versi eksperimen, yang bisa menjadi mobil 4×2. Sebab T3 Syncro menggunakan sistem penggerak all wheel drive permanen, yang disertai kopling visco, guna membagi distribusi daya antara roda depan dan belakang.

Modifikasi lainnya adalah suspensi yang ditinggikan dan sejumlah komponen yang diperkuat. Seluruh penyempurnaan tersebut membuat T3 Syncro mampu diandalkan di meda off-road. Pada tahun 1987, T3 Syncro menggunakan velg 16 inci, ukuran rem lebih besar, locker roda belakang, dan ground clearance menjadi 246 mm. Model ini diciptakan buat melahap medan off-road serius, hanya 2.138 unit saja. Namun, 60 unit di antaranya merupakan T3 Syncro dengan bodi flatbed yang super langka.

Memecahkan rekor

Di awal 1990an, VW meluncurkan Transporter generasi baru, yakni T4. Model ini menggunakan layout yang benar-benar baru, dengan posisi mesin di depan dan berpenggerak roda depan. Tahun 1993, diperkenalkan varian Syncro, dengan sistem kopling visko untuk menyalurkan daya ke roda belakang saat diperlukan. Hasilnya, sistem all-wheel drive ini menyuguhkan rasa berkendara yang stabil, namun tetap menghadirkan kepraktisan sebuah VW Transporter.

Prestasi sistem all-wheel drive Volkswagen Commercial Vehicles, semakin terdongkrak di tahun 1999. Ketika ada dua tim yang ingin membelah rute Pan-American Highway, dari Alaska hingga Argentina. Dua tim tersebut berangkat dari Prudhoe Bay, Alaska, pada 25 September 1999, menembus medan non-aspal yang buruk, cuaca yang ekstrem, hingga harus menghadapi situasi politik yang ‘menantang’ di wilayah Amerika Latin.

T4 Multivan Syncro yang dikemudikan oleh Andreas Renz dan Matthias Göttenauer itu, menyelesaikan medan penuh tantangan sejauh 22.880 km, hanya dalam waktu 15 hari, 14 jam, dan 6 menit. Kesuksesan ini langsung dicatat dalam Guinness Book of World Records.

Sederet produk legendaris menjadi acuan penting bagi produk kendaraan VW all-wheel drive saat ini. Sebut saja Multivan, California, Transporter, Caravelle, dan ID. Buzz. Kendaraan modern tersebut meneruskan semangat petualangan, yang telah dihadirkan oleh kendaraan komersial VW sejak puluhan tahun silam.

Mercedes-Benz 300 CE 5.6, Coupe Frankenstein Asal Afrika Selatan

Kesan menyaru terlihat kental pada Mercedes-Benz 300 CE ini. Dari jarak jauh saja, para antusias Mercedes-Benz langsung mengetahui keunikan fisik mobil ini, yaitu bumper depan dan belakang, velg berdiameter lebih besar dari standar, dan knalpotnya. Tapi inti penting dari ‘Mercy Boxer’ dua pintu ini adalah seonggok mesinnya.

Sejarah bermula di tahun 1986, ketika dua karyawan Mercedes-Benz South Africa tergerak untuk mengoprek satu unit C124 300 CE, supaya performa meningkat drastis. Modifikasi ini dilakukan jauh sebelum konsumen di Afrika Selatan bisa membeli W126 560 SEL.

Akses ke gudang penyimpanan komponen

Kala itu, Peter Lastrucci punya banyak ‘jabatan’. Sebenarnya ia bekerja di dealer service department, tapi karena juga menjabat sebagai district manager, maka ia terlibat penuh pula dengan divisi teknis. Singkat kata, Peter Lastrucci punya akses penuh ke gudang penyimpanan komponen kendaraan.

Awalnya mobil ini dimiliki oleh Dale Petty, kolega Peter Lastrucci, yang juga bekerja di Mercedes-Benz of South Africa. Keduanya berdiskusi mengenai langkah untuk meningkatkan performa C124 300 CE ini.

Mereka memang mengetahui sosok AMG Hammer, tapi karena di tahun tersebut belum tersedia internet, maka detil mengenai program AMG terhadap unit Mercedes-Benz 124-series itu. Untungnya, Peter Lastrucci sempat mengendarai unit AMG Hammer milik salah satu bos AMG.

Tidak disetujui Mercedes-Benz of South Africa

Di era 1980an, prinsipal Mercedes-Benz di Jerman masih tergolong perusahaan yang konservatif. Modifikasi sekecil apapun, tidak bisa dilakukan dengan mudah. Karena biaya impor kendaraan ke Afrika Selatan begitu besar, maka ide awal ialah menciptakan sebuah mobil serupa dengan yang dilakukan AMG di Jerman.

Sejujurnya, Mercedes-Benz of South Africa tidak menyetujui keinginan mereka. Namun, tidak memberi larangan untuk ide liar tersebut. Seiring dengan waktu, proyek ini ternyata disambut baik oleh departemen pemasaran di Mercedes-Benz of South Africa. Apalagi proyek ini dilakukan sepenuhnya secara domestik.

Yang tidak bisa diprediksi ialah adanya pergeseran fokus di industri otomotif Afrika Selatan di akhir tahun 1980an. Hampir semua berfokus ke kendaraan niaga, sehingga kue pasar untuk mobil berperforma tinggi menjadi kecil. Niat Peter Lastrucci dan Dale Petty tetap bersemangat, mereka tetap mengoprek mobil setelah jam kantor.

Begitu banyak pengembangan dan modifikasi yang harus ditempuh. Termasuk suspensi belakang, gardan yang dilengkapi limited-slip, dan sistem pengereman. Semua komponennya diperoleh dari stok komponen asli dari Mercedes-Benz.

Mesin V8 bertenaga 295 hp

Mesin V8 M117 5.5 liter dan transmisi otomatis dari W126 560 SEL, diimpor langsung dari Jerman. Untuk selanjutnya bertugas untuk menggantikan mesin enam silinder M103 3.0 liter bawaan 300 CE.

Interiornya masih dibiarkan standar, hanya satu bagian saja yang diubah, yakni speedometer. Sebab speedometer mekanis asli ‘hanya’ sampai 260 km/jam. Sedangkan speedometer penggantinya ialah versi elektronis milik W126, dengan angka hingga 320 km/jam.

Setelah semuanya berfungsi normal, mesin yang digunakan mampu menghasilkan tenaga 295 hp dan torsi 455 Nm, yang disalurkan ke roda belakang melalui transmisi otomatis 4-speed. Akselerasi 0-100 km/jam dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 6,8 detik. Sedangkan top speed mencapai 295 km/jam.

Secara sekilas, mobil coupe ini terlihat layaknya 300 CE dengan velg berukuran besar saja. Tapi jika melihat emblem 5.6 di kap bagasi, maka jangan coba-coba meremehkan performanya…

Musim Hujan Terbukti Perlu Perhatian Khusus Ketika Berkendara

Memasuki musim hujan, jalanan basah, dan licin sering kali membawa tantangan besar bagi para pengemudi. Jalanan yang licin akibat air hujan sering kali menyebabkan pengemudi kehilangan kendali, terutama jika kecepatan kendaraan terlalu tinggi atau ketika ada genangan air yang tak terlihat.

Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, bahkan pada pengemudi yang berpengalaman sekalipun, karena permukaan jalan yang basah cenderung menurunkan traksi ban pada kendaraan. Sehingga penting bagi kita semua untuk lebih berhati-hati dalam berkendara di musim hujan. Berikut beberapa tips penting agar mengemudi bisa tetap aman saat kondisi jalanan licin:

Kurangi Kecepatan

Jalanan basah meningkatkan risiko aquaplaning, kondisi saat ban tidak dapat menyerap air dengan baik, sehingga mobil terasa seperti melayang di atas air. Hal ini dapat menghilangkan traksi ban pada permukaan jalan, yang akhirnya membuat kendaraan sulit dikendalikan. Dengan mengurangi kecepatan, Anda meminimalkan risiko kehilangan kendali kendaraan akibat aquaplaning.

Hati-hati Dengan Kubangan Air

Kubangan air di jalan bisa menutupi lubang yang membahayakan, bahkan bagi pengemudi yang berpengalaman sekalipun. Ketika Anda melintasi kubangan, kendaraan Anda dapat menyebabkan percikan besar yang berpotensi mengganggu visibilitas pengendara di belakang atau samping Anda.

Gunakan Lampu

Saat hujan deras, gunakan lampu utama agar kendaraan Anda lebih mudah terlihat oleh pengendara lain. Hindari penggunaan lampu hazard, yang justru dapat menimbulkan kebingungan di jalan. Karena pengemudi lain tidak dapat mengetahui arah atau kondisi kendaraan Anda.

Dashboard Toyota Voxy

Setir Berat? Bisa Jadi Steering Rack Bermasalah

Kaki-kaki mobil menjadi bagian yang harus diperhatikan pada kendaraan. Perilaku pengendara yang tidak tepat, bisa merusak bagian kaki-kaki, khususnya steering rack yang berfungsi menghubungkan dengan lingkar kemudi. Steering rack adalah komponen yang berfungsi sebagai penghubung antara kemudi dengan roda, serta suspensi yang termasuk bagian dari kaki-kaki mobil.

Kerusakan tersebut sebaiknya segera diatasi, untuk menghindari kerusakan yang lebih parah, sehingga bakal menyedot biaya perbaikan besar. Steering rack yang bermasalah bahkan dapat mengancam keselamatan berkendara, sebab pengemudi akan kehilangan kendali dan berpotensi menyebabkan kecelakaan.

Perlu memahami gelaja kerusakan

Oleh karenanya, Anda perlu mengetahui gejala steering rack bermasalah. Kami telah merangkum sejumlah penyebabnya:

Timbul Suara di Bagian Roda. Salah satu gejala steering rack rusak adalah munculnya suara seperti memekik atau berdengung pada bagian roda ketika mobil melaju dalam kecepatan rendah atau lambat. Jika hal tersebut terjadi pada mobil Anda, ada baiknya segera memeriksakan mobil ke bengkel agar segera ditangani dengan tepat.

Setir Terasa Berat. Setir yang terasa berat ketika dibelokkan, juga menjadi gejala rusaknya steering rack. Mobil tidak bisa berjalan lurus meski setir sudah diluruskan, dan roda akan berjalan sendiri ke kanan atau ke kiri. Bila tidak segera diatasi, hal ini akan membahayakan Anda dan pengguna jalan lainnya.

Gigi Pinion Mulai Tumpul. Gejala kerusakan selanjutnya adalah gigi pinion yang tumpul. Hal ini terjadi karena gigi di dalam steering rack saling bergesekan, akibat tidak adanya pelumasan dan ada debu yang menempel saat setir dioperasikan. Untuk menanganinya, gigi perlu dicor kembali agar membentuk gerigi-gerigi baru. Selain itu, seal oli juga perlu diganti baru, khusus untuk mobil yang masih memakai sistem power steering hidrolis.

Sering Berkendara di Jalan Berlubang. Selain merusak suspensi, mobil yang kerap berkendara di jalan berlubang juga bisa membuat steering rack rusak. Hal ini karena jalan yang berlubang akan menimbulkan guncangan yang besar terhadap kaki-kaki mobil. Terutama ketika melaju dalam kecepatan tinggi.

Setir Diputar Mentok Dalam Waktu Lama. Pada saat berkendara atau parkir, Anda juga harus memperhatikan posisi setir. Jika Anda sering memutar setir hingga mentok, dalam waktu yang lama, maka steering rack akan mengalami kerusakan. Sebab suhu pada karet pinion akan menjadi panas, dan pada titik tertentu karet tersebut akan mudah sobek.

Ada Kendala Pada Sistem Power Steering. Khusus power steering yang menggunakan sistem hidrolis, jika muncul rembesan oli, maka dampaknya mempengaruhi kinerja sistem kemudi. Minyak power steering yang kurang, bisa membuat pengoperasian setir terasa berat.

Oil Sludge Bisa Jadi Sumber Masalah Internal Mesin

Banyak orang berpikir bahwa selama mesin masih dapat berfungsi, maka tidak ada tanda-tanda kerusakan yang berarti. Sebagai contoh ialah adanya endapan pekat dari oli mesin, atau lazim disebut oil sludge. Penumpukan oil sludge seringkali dianggap sebagai masalah sepele, yang tidak memerlukan perhatian khusus oleh pemilik mobil. Anggapan tersebut sangat keliru.

Oil sludge atau endapan kental yang terbentuk akibat akumulasi oli mesin yang terdegradasi, terdiri dari campuran kotoran, partikel, dan zat aditif dalam oli. Endapan tersebut dapat mengubah konsistensi oli menjadi seperti lumpur.

Penumpukan sludge dapat memiliki dampak serius pada kinerja dan kesehatan mesin. Sludge yang terakumulasi dapat menghambat aliran oli ke berbagai komponen mesin. Akibatnya, pelumasan menjadi berkurang. Padahal pelumasan yang sangat penting untuk menjaga mesin tetap beroperasi dengan baik. Mengabaikan masalah ini dapat berujung pada kerugian finansial yang jauh lebih besar, dibandingkan dengan biaya rutin perawatan dan penggantian oli.

Penyebab oil sludge pada mesin

Sering ganti merk oli. Setiap pelumas yang dianjurkan oleh produsen, tentunya sudah didasarkan pada karakteristik dan kemampuan mesin. Oil sludge terjadi ketika kedua merek oli tidak dapat bercampur dan menyisakan endapan lumpur.

Penggantian oli yang tidak teratur. Salah satu faktor paling penting dalam menjaga kesehatan mesin, adalah mengganti oli secara teratur. Ketika oli tidak diganti sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan, zat aditif dalam oli akan habis, dan kotoran mulai mengendap. Ini dapat menyebabkan oli menjadi kotor dan membentuk sludge. Selanjutnya dapat menghalangi aliran oli ke bagian-bagian mesin yang vital.

Dampak Oil Sludge pada Mobil

Kerusakan mesin. Sludge dapat menyumbat saluran oli, mengurangi aliran oli ke bagian vital mesin, dan menyebabkan overheating atau bahkan kerusakan total.

Kinerja buruk. Mobil yang mengalami sludge sering kali mengalami penurunan performa, seperti kehilangan tenaga dan efisiensi bahan bakar yang lebih rendah.

Biaya perbaikan tinggi. Mengatasi masalah oil sludge seringkali memerlukan pembersihan menyeluruh atau bahkan penggantian bagian mesin, yang dapat sangat mahal.

Oil sludge adalah masalah serius yang dapat mempengaruhi kinerja dan umur panjang mesin mobil. Dengan pemahaman yang baik tentang penyebab dan dampaknya, serta penerapan solusi yang tepat, Anda dapat melindungi kendaraan dari masalah ini.

Perawatan Suzuki Grand Vitara Hybrid Mudah dan Relatif Terjangkau

Saat ini sudah terlihat tanda akan memasuki musim penghujan. Oleh sebab itu hindari berkendara di daerah yang terkena banjir. Tapi jika terpaksa melalui daerah yang banjir, jangan lupa untuk melakukan perawatan kendaraan.

Meskipun mobil Suzuki Grand Vitara masuk kategori SUV, jangan memaksakan diri untuk nekat melintasinya. Apalagi jika kedalaman genangan airnya hingga melebihi setengah tinggi roda. Hal tersebut untuk menjaga agar sistem kelistrikan dan perangkat elektronik pada kendaraan tetap aman.

Seperti diketahui, Suzuki Grand Vitara dilengkapi teknologi SHVS (Suzuki Hybrid Vehicle System). Pada sistem hybrid ini ada dua komponen penting yakni motor elektrik hybrid ISG (Integrated Starter Generator) dan baterai lithium pemasok daya listrik untuk sistem hybrid.

Rendaman air banjir berisiko membuat sistem dan perangkat elektrikal mengalami malfungsi hingga kerusakan serius. Hal ini tentunya mengganggu kinerja kendaraan. Lebih baik mencegah daripada pusing karena harus keluar ongkos banyak untuk biaya perbaikan bukan?

Cek Fungsi Kendaraan

Meskipun mobil sekarang sudah canggih, tetap perlu untuk memanaskan kendaraan Anda secara rutin. Terutama pada pagi hari sebelum mulai berkendara, terlebih lagi jika kendaraan tidak digunakan dalam waktu yang cukup lama hingga beberapa hari. Tak perlu terlalu lama, cukup sekira dua menit.

Selain mengecek kapasitas BBM serta temperatur kendaraan yang tertera pada MID (Multi Information Display), pastikan untuk selalu memperhatikan indikator daya baterai. Suzuki Grand Vitara dilengkapi dua jenis baterai yakni baterai Lithium untuk perangkat hybrid dan baterai biasa untuk sistem kelistrikan kendaraan.

Cek juga fungsi lampu utama, lampu rem dan lampu sein. Hal yang terkesan sepele, tapi sebenarnya sangat penting.

Rutin Servis Berkala

Rajin mencuci dan membersihkan area kolong mobil saja tidaklah cukup, terlebih setelah melewati area banjir. Pastikan untuk rutin melakukan perawatan kendaraan Anda secara berkala di bengkel resmi Suzuki.

Servis di bengkel resmi Suzuki ditangani tenaga mekanik bersertifikasi, dengan prosedur pengecekan sebanyak 23 item.

Suzuki menyediakan layanan gratis biaya jasa servis hingga jarak tempuh 50.000 kilometer bagi konsumen yang melakukan pemeriksaan berkala Grand Vitara. Biaya jasa servis baru dikenakan setelah 60.000 hingga 100.000 kilometer dan seterusnya.

Biaya perawatan selama lima tahun atau 100.000 kilometer (mana yang tercapai lebih dulu) totalnya sekitar Rp 11.084.750. Kurang lebih setara Rp 6.000-an per hari.

Biaya perawatan tersebut sudah termasuk penggantian komponen fast moving dan oli Ecstar. Namun tidak termasuk penggantian suku cadang tambahan, baik berdasarkan kebutuhan atau permintaan konsumen.

Tak hanya melayani perawatan kendaraan berkala di bengkel resmi, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) juga punya layanan servis darurat yakni Halo Suzuki. Para pemilik mobil Suzuki bisa memanfaatkan layanan telpon hotline bebas pulsa di nomor 0800-1100-800, siaga 24 jam. Jadi tak perlu khawatir bila mengalami masalah pada kendaraan, kapanpun dan dimanapun.

Bea Pajak Relatif Terjangkau

Selain biaya perawatan, yang kerap jadi perhitungan para konsumen sebelum membeli sebuah mobil adalah besaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). Nah, besaran pajak untuk Grand Vitara tipe GL dan GX ternyata sedikit berbeda.

Suzuki Grand Vitara tipe GL besaran pajaknya sebesar Rp 5.712.000, sedangkan tipe GX sebesar Rp 6.111.000 per tahun. Dengan demikian, hitung-hitung dana yang harus disisihkan untuk pajak tahunan sekira Rp 15.000-16.000-an per hari.

Di luar ongkos parkir dan bensin serta tol, biaya yang harus dikeluarkan untuk sebuah Suzuki Grand Vitara tidak terlampau mahal dan masih relatif terjangkau.

Toyota AE86 BEV

Jangan Keliru, Mobil Listrik dan Hybrid Ada Bedanya

Mobil listrik dan mobil hybrid kini semakin populer karena lebih ramah lingkungan. Meski tampak serupa dalam hal mengurangi emisi gas buang, mobil listrik dan hybrid memiliki perbedaan signifikan. Memahami perbedaan ini bisa membantu konsumen memilih kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Mobil listrik dan hybrid merupakan dua teknologi kendaraan yang memanfaatkan listrik sebagai sumber tenaga utama. Namun, cara kerja kedua jenis kendaraan ini berbeda. Tenaga mobil listrik sepenuhnya dari motor listrik, dan baterai. Dengan begitu, tidak akan menemukan mesin pembakaran internal pada mobil listrik, karena sumber daya utamanya adalah energi listrik yang disimpan di dalam baterai besar.

Perlu dorongan tambahan

Berbeda dengan mobil listrik, mobil hybrid menggabungkan mesin pembakaran internal dengan kendaraan listrik. Mobil hybrid memiliki dua sistem penggerak, yaitu mesin pembakaran internal, dan motor listrik. Motor listrik ini biasanya digunakan untuk mempercepat mobil saat melaju dengan kecepatan rendah, atau saat butuh dorongan tambahan untuk menghemat bahan bakar.

Meski sama-sama menggunakan energi listrik, mobil listrik sepenuhnya bergantung pada baterai, sedangkan mobil hybrid menggabungkan mesin tradisional dengan tenaga listrik, untuk menciptakan pengalaman berkendara yang lebih hemat energi.

Tekan emisi karbon

Jika membahas kelebihan dan kekurangan mobil listrik dan hybrid, penting untuk mempertimbangkan aspek-aspek seperti efisiensi energi, biaya perawatan, dan dampak lingkungan. Kelebihan utama mobil listrik adalah efisiensi energinya. Mobil listrik tidak memerlukan bahan bakar fosil, sehingga dapat mengurangi emisi karbon secara drastis.

Pemilik mobil listrik juga dapat menikmati biaya operasional lebih rendah, karena tidak ada bahan bakar yang harus diisi. Selain itu, perawatan mobil listrik lebih sederhana karena tidak adanya mesin pembakaran internal.

Tetap ada kekurangan

Meski ramah lingkungan, mobil listrik memiliki beberapa kekurangan. Salah satu yang utama adalah keterbatasan infrastruktur pengisian daya, terutama di wilayah pedesaan atau daerah terpencil. Waktu pengisian daya yang lebih lama juga menjadi masalah bagi sebagian orang yang butuh kendaraan siap pakai dalam waktu singkat.

Salah satu kelebihan utama mobil hybrid adalah fleksibilitasnya. Dengan menggunakan mesin pembakaran internal dan motor listrik, mobil ini memiliki jangkauan yang lebih jauh dibandingkan mobil listrik. Pemilik mobil ini tidak perlu khawatir tentang kehabisan daya di tengah perjalanan panjang, karena mesin bensin atau diesel dapat mengambil alih ketika baterai habis.

Meski lebih efisien dari kendaraan konvensional, mobil hybrid tetap memiliki kelemahan dalam hal emisi. Mesin pembakaran internal tetap menghasilkan emisi dalam jumlah lebih rendah. Lagipula, perawatan mobil ini bisa lebih rumit, karena adanya dua sistem penggerak yang perlu dirawat.

Waspada Terjadi Gejala Rem Blong Pada Mobil

Rem mobil adalah salah satu komponen paling vital untuk memastikan keselamatan saat berkendara. Jika rem tidak berfungsi sama sekali atau blong, maka akan membahayakan pemilik kendaraan dan pengguna jalan lainnya.

Oleh karenanya, penting untuk mengenali ciri-ciri masalah pada rem mobil. Berikut ini adalah beberapa tanda awal mobil akan mengalami rem blong:

Pedal rem terasa lebih ringan, menandakan bahwa minyak rem pada mobil berkurang, bahkan cenderung habis. Jika minyak rem habis, maka injakan pada rem akan terasa ringan dan hilang. Atau karena ada ‘angin palsu’ pada jalur minyak rem, dan harus segera dibuang. Selain itu, ada kemungkinan master rem juga bermasalah.

Mobil tertarik ke satu sisi ketika rem diinjak, kemungkinan ada gangguan pada saluran distribusi tekanan minyak rem. Mungkin juga ada kebocoran pada salah satu silinder piston rem.

Jika pedal rem terasa keras, maka saluran minyak rem yang tersumbat. Selain itu, ada kemungkinan pecahnya selang vakum rem, silinder kaliper rem macet, atau bagian kampas rem tersiram oli.

Rem bergetar bisa disebabkan oleh kampas rem yang mengeras atau rem terkena oli. Jika oli pada rem tidak dibersihkan dapat mengakibatkan rem blong. Rem bergetar juga bisa berasal dari piringan cakram atau teromol rem yang tidak rata.

Adanya suara gesekan pada rem, biasanya disebabkan oleh ada komponen yang aus. Umumnya terjadi karena kampas rem sudah habis. Akibatnya terjadi gesekan antara piringan cakram atau teromol, dan pegangan kampas rem.

Langkah paling mudah dan efektif untuk mencegah rem mobil blong, adalah dengan melakukan servis berkala di bengkel resmi. Sehingga teknisi akan memeriksa kondisi sistem rem secara keseluruhan.

Kapan Waktu Tepat Untuk Servis Mobil?

Salah satu cara menjaga kondisi mobil tetap prima adalah dengan melakukan servis secara berkala. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kemungkinan mobil rusak mendadak dan mengalami penurunan performa.

Mengetahui waktu tepat untuk merawat mobil sangat penting, karena dapat mencegah kerusakan lebih besar di kemudian hari yang membuat biaya perbaikan membengkak.

Dari berkala hingga darurat

Ada beberapa jenis servis mobil dan waktu tepat untuk melakukannya, komponen-komponen yang perlu dicek, serta alasan servis mobil sangat penting dilakukan.

Servis berkala merupakan jenis servis yang dilakukan secara rutin setelah mobil menempuh jarak tertentu, biasanya setiap 10 ribu kilometer atau enam bulan sekali, tergantung mana yang lebih dulu tercapai. Pekerjaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan oli mesin, filter udara, hingga sistem kelistrikan.

Servis ringan dilakukan saat mobil mengalami masalah kecil atau untuk memastikan tidak ada gangguan serius. Umumnya, servis ini mencakup pengecekan sistem rem, penggantian oli, dan pemeriksaan komponen lain yang bisa dilakukan dalam waktu singkat.

Servis besar dilakukan setiap mobil mencapai jarak tertentu, seperti setiap 40 ribu hingga 50 ribu kilometer. Pada servis besar, hampir semua komponen utama kendaraan seperti busi, filter bahan bakar, v-belt, dan timing belt (jika menggunakan) akan diperiksa dan diganti jika diperlukan.

Servis darurat merupakan tindakan perbaikan yang harus dilakukan segera karena adanya kerusakan mendadak pada mobil. Biasanya, servis ini diperlukan saat ada komponen yang mengalami masalah serius, seperti rem tidak berfungsi atau mesin overheat.

Investasi untuk masa depan

Dengan rutin melakukan perawatan kendaraan, akan memberikan banyak keuntungan. Baik jangka pendek maupun panjang. Ada sejumlah manfaat yang dapat Anda peroleh. Mulai dari mencegah kerusakan besar pada mobil, sebab masalah kecil sudah terdeteksi sebelum berkembang menjadi kerusakan yang lebih parah.

Mobil yang dirawat dengan baik, cenderung lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar. Sehingga kinerja mesin dan komponen mobil beroperasi lebih lancar dan efisien.

Rutin servis membuat mobil lebih berumur panjang. Dengan melakukan perawatan berkala, mobil akan lebih tahan lama dan tidak mudah rusak. Hal ini tentunya akan menguntungkan, terutama jika berniat menjual mobil di masa depan.

Microsleep dan Risikonya Bagi Pengendara

Microsleep atau kondisi ketika seseorang secara singkat tertidur tanpa disadari, memang sangat berbahaya, terutama saat sedang berkendara. Microsleep terjadi dalam beberapa detik saja, namun dapat menyebabkan risiko kecelakaan yang sangat serius.

Karena terjadinya sangat singkat, orang sering kali tidak sadar tengah mengalami microsleep. Namun, dalam waktu singkat tersebut, potensi kecelakaan bisa sangat besar, apalagi jika saat berkendara dalam kecepatan tinggi, maupun saat berada di lalu lintas yang ramai.

Penyebab microsleep dapat didasari oleh beberapa faktor. Yang pertama ialah kurang tidur. Orang-orang yang bekerja dengan shift, terutama di malam hari, lebih rentan mengalami microsleep. Sebab, pola tidur yang terganggu, sehingga membuat otak lebih mudah kelelahan. Otak lalu mencari cara mendapat waktu untuk beristirahat, dan masuk ke fase microsleep.

Selanjutnya, microsleep bisa terjadi ketika fisik dan mental seseorang sedang dalam kondisi lelah. Akibatnya otak mengalami kesulitan untuk membuat tubuh tetap waspada. Hal ini bisa semakin diperparah, terutama saat melakukan aktivitas yang monoton, seperti menyetir di jalan tol yang lurus dan sepi.

Gangguan tidur seperti sleep apnea atau insomnia, memang mengganggu kualitas tidur seseorang. Hasilnya, membuat otak tidak mendapat waktu yang cukup untuk beristirahat. Akibatnya, saat sedang melakukan aktivitas sehari-hari, otak akan mencoba ‘colongan’ dengan mencari cara untuk memasuki fase microsleep.

Ada beberapa cara tetap waspada dan mengurangi risiko agar tidak mengalami microsleep saat berkendara. Yang pertama adalah cukup tidur sebelum berkendara. Pastikan tidur yang cukup dengan durasi minimal tujuh jam.

Selanjutnya, jangan lupa untuk beristirahat secara berkala. Setiap dua jam, berhenti sejenak untuk meregangkan otot dan membiarkan otak beristirahat. Lalu hindari berkendara pada rawan, seperti tengah malam hingga dini hari. Sebab itulah waktu di mana otak secara alami merasa lelah.