Hyundai Bakal Produksi IONIQ 3 di Turki?

Tersiar kabar jika mobil studi desain Concept THREE yang bakal menjadi IONIQ 3 akan diproduksi Hyundai di İzmit, Turki mulai awal tahun 2026 mendatang.

Salah satu sumber info tersebut berasal dari Murat Berkel yang saat ini menjabat sebagai General Manager Hyundai Turkiye.

“Mobil ini (IONIQ 3) akan menjadi mobil listrik pertama Hyundai Motor’s yang dibuat di Eropa, dan produksinya di Turki,” papar Murat Berkel saat diwawancarai kantor berita Turki, Anadolu Agency (AA).

Prediksi seputar Hyundai Concept THREE yang akan diproduksi sebagai mobil listrik IONIQ 3 kian terang benderang. Tak salah pula jika Berkel menyebut IONIQ 3 jadi mobil listrik Hyundai pertama yang dibuat di Eropa. Langkah penguatan ekspansi Hyundai di pasar EV Eropa? Nampaknya demikian arahnya.

Türkiye (Turki) merupakan negara yang unik. Separuh wilayahnya masuk benua Asia dan sebagian lainnya ada di benua Eropa. Hanya saja hingga kini Turki masih belum diterima sebagai anggota organisasi Uni Eropa. Lalu bagaimana kesiapan lini produksi yang akan menjadi tempat lahirnya IONIQ 3?

Made in Türkiye

Hyundai sebenarnya sejak awal Maret 2025 sudah memberi sinyal saat mengumumkan akan memproduksi sejumlah model mobil termasuk mobil listrik di İzmit, Turki. Hanya tak dijelaskan secara rinci model mobilnya.

Hal tersebut memperkuat dugaan bakal ada model mobil listrik baru. Pasalnya, Hyundai Motor Group sejak Januari 2024 lalu telah melakukan kontrak dengan Posco selaku pemasok suku cadang komponen inti motor elektrik. Sebanyak 550.000 unit komponen yang dipesan dikirimkan ke pabrik Hyundai di Turki untuk masa kontrak selama 10 tahun hingga 2034 mendatang.

Sebagai catatan, pabrik perakitan yang berlokasi di İzmit, Turki telah beroperasi sejak tahun 1997. Ini adalah basis produksi pertama Hyundai di luar Korea Selatan dan telah memproduksi 3 juta unit kendaraan.

Saat ini operasional produksi pabrik ini dikelola oleh Hyundai Motor Türkiye, yang cikal bakalnya merupakan kemitraan Hyundai Motor Group dan perusahaan lokal, Turkish Kibar Holding.

Hyundai menjadi produsen kendaraan nomor lima terbesar di Turki. Pada tahun 2024 lalu pabrik ini memproduksi 242.016 unit kendaraan. Kempuan produksinya cukup optimal, lebih dari 90 persen.

Dengan luas areal 100 hektar, pabrik ini memiliki kapasitas produksi hingga 245.000 unit kendaraan pertahun. Model yang kini diproduksi yakni Hyundai i10 dan i20 serta Bayon. Namun karena sedang dalam tahap konversi lini produksi untuk EV, kapasitas produksi sementara waktu direduksi menjadi hanya 190.000 unit.

Sekira 55 persen komponen dan bahan baku produksi kendaraan dipasok oleh lebih dari 50 produsen lokal. Sebanyak 85 persen unit kendaraan yang diproduksi di pabrik ini diekspor ke berbagai negara di Eropa dan selebihnya untuk memenuhi permintaan pasar domestik Turki.

IONIQ 3 nantinya akan menjadi mobil listrik kedua yang diproduksi di Turki setelah mobil listrik buatan brand lokal, TOGG.

IONIQ 3

Mobil konsep yang dipamerkan Hyundai di Munich yakni Concept THREE hanya sebatas gambaran desain eksterior maupun interior secara garis besar.

Saat diproduksi dalam wujud IONIQ 3, tentu akan ada cukup banyak penyesuaian baik desain maupun teknis. Bodi mobil compact ini panjangnya 4,29 m, dengan lebar 1,94 m dan tingginya 1,43 m. Sedikit lebih kecil dari IONIQ 5. Jika dilihat dari desainnya yang ala IONIQ 5 N, apakah kemungkinan bakal ada versi IONIQ 3N? Hmm…boleh jadi…

Walau belum disebutkan detail teknisnya, namun platform yang digunakan nantinya sama seperti IONIQ 5 yakni Electric Global Modular Platform (E-GMP). Dengan platform modular khusus mobil listrik E-GMP ini, maka cukup banyak variasi segmen kendaraan yang bisa diproduksi. Yang membedakan antar model hanya konstruksi baterai, bodi serta motor elektrik penggeraknya. Hyundai dan Kia menggunakan platform ini untuk lini mobil listrik kedua pabrikan.

Perihal sistem kelistrikan yang digunakan, masih belum dapat dipastikan apakah versi 400-volt atau voltase tinggi 800-volt. Jika merujuk pada model Kia EV3, EV4 dan EV5 yang sudah ada, maka opsi sistemnya adalah versi 400-volt. Tentunya agar biaya produksi lebih ekonomis sehingga harga jual bisa lebih terjangkau. Pada versi 400-volt, ada 2 opsi baterai yang kemungkinan ditawarkan, yakni 60.3 kWh dan 81.4 kWh yang dipadukan dengan motor elektrik tunggal penggerak roda depan (FWD) beroutput hingga 160 kW.

Prospek Pasar Yang Menjanjikan

Seperti halnya Indonesia, pasar mobil listrik di Turki baru mulai tumbuh. Saat ini populasi mobil listrik di Turki telah tembus 200.000 unit kendaraan. Hanya dalam kurun waktu lima tahun, penjualan mobil listrik di Turki mengalami pertumbuhan dari 1 persen menjadi 15 persen. Diprediksi pada tahun 2030 mendatang, populasi mobil listrik di Turki bakal mencapai angka 1 juta unit. Itu baru Turki, belum ditambah pertumbuhan EV di Eropa yang cukup pesat dan jadi prospek pasar yang menjanjikan.

Pasar mobil bekas (mobkas) terutama mobil listrik di Turki pun tak terpengaruh rumor dan trend bahkan “gorengan”makelar. Harga jual mobil listrik seken di Turki cenderung stabil, tak terlalu anjlok dari harga barunya. Tentu saja harga bergantung model, kondisi mobil serta tahun pembuatan. Konsumen membeli mobil listrik seken karena memang butuh dan harganya lebih terjangkau sesuai budget yang dimiliki.

Seperti di Eropa, konsumen di Turki amat menyadari mobil listrik lebih ekonomis. Biaya tagihan listrik untuk pengecasan di rumah pun tak mahal. Rerata hanya 450 Lira Turki atau sekira Rp 178 ribuan untuk pengecasan daya setara jarak jelajah 600 km. (kurs 1 Lira Turki = Rp 396,-).

Sekarang kita bandingkan dengan pengguna mobil peminum bensin. Harga bensin di Turki rerata 52 Lira atau setara Rp 20 ribuan per liter. Dengan konsumsi BBM paling irit 5-6 liter/100 km, butuh 30-36 liter bensin untuk jarak 600 km. Biaya yang harus dikeluarkan sekira Rp 600-720 ribuan. Terlihat jelas kan bedanya, mobil listrik jauh lebih ekonomis.

Hyundai saat ini memproduksi mobil listrik Kona Electric untuk pasar Eropa di Nosovice, Republik Ceko. Sedangkan lini model IONIQ dan Hyundai Inster EV masih diproduksi di Korea Selatan. Dengan dimulainya produksi IONIQ 3 di Turki, maka rantai pasok mobil listrik Hyundai untuk pasar Eropa kian kuat. Semoga strategi ekspansi Hyundai di pasar mobil listrik Eropa sudah pada jalan yang benar dan tepat.

Concept THREE, Wujud Ambisi Hyundai Menuju Benua Eropa 

Penampilan megah Hyundai Motor’s dalam ajang IAA Mobility 2025 jadi jejak sejarah bagi pabrikan asal Korea Selatan tersebut. Ini merupakan momen comeback Hyundai setelah empat tahun absen dari event ini.

IAA Mobility yang dahulu dikenal dengan sebutan Munich Motor Show jadi ajang unjuk kemampuan teknologi dan industri otomotif yang dimiliki Hyundai kepada publik Eropa dan dunia.

Penguatan Sub-brand IONIQ

Pada event yang berlangsung di Munich Messe tersebut Hyundai memperkenalkan konsep mobil listrik compact perdana dari sub-brand IONIQ, Concept THREE. Debut global mobil konsep tersebut jadi sinyal keseriusan komitmen Hyundai Motor’s dalam menghadirkan mobil listrik (EV) di pasar global. Hal tersebut merupakan bagian dari strategi dan visi transformasi menuju era mobilitas berteknologi elektrifikasi.

Xavier Martinet, President dan CEO Hyundai Motor Europe, menegaskan peluncuran Concept THREE adalah simbol penting dalam perjalanan elektrifikasi Hyundai dan juga sub-brand IONIQ.

“Dengan dimensi kompak dan bahasa desain Art of Steel, Concept THREE mewujudkan visi kami tentang mobilitas yang praktis, mudah diakses, dan bermakna secara emosional,” ujar Martinet.

Kehadiran di IAA Mobility 2025 nampaknya jadi sinyalemen kuat Hyundai semakin serius untuk terus berekspansi ke kawasan Eropa yang merupakan pangsa pasar mobil listrik strategis dan potensial.

Tak sekadar jadi simbol era baru Hyundai di kancah persaingan teknologi mobil listrik global. Mobil konsep ini juga menjadi bagian dari langkah Hyundai dalam melakukan penguatan citra dari sub-brand IONIQ yang khusus memproduksi mobil listrik.

Filosofi Desain Khas IONIQ

Concept THREE tak sekadar menampilkan gaya desain futuristis, tapi wujud dari filosofi desain yang diterapkan oleh Hyundai pada mobil lansiran sub-brand IONIQ. Tampilan eksterior dan interior konsep mobil listrik ini meskipun sangat bergaya futuristis namun tak menghilangkan esensi fungsional.

Sebagai wujud dari filosofi desain Art of Steel, besi baja yang kokoh dan lentur dapat diolah sedemikian rupa sehingga jadilah lekuk desain bodi yang sexy dan menawan.

Siluet bodi yang sangat aerodinamis dan fleksibel dari bagian depan hingga area atap dipadukan dengan gaya desain Aero Hatch yang ditandai sayap spoiler ala mobil rally di bagian belakang. Bodi yang aerodinamis menghasilkan hambatan udara yang minim, dengan demikian efisiensi energi semakin meningkat.

Filosofi desain Art of Steel juga terpancar dari laburan warna abu-abu anodized pada bodi yang menyimbolkan warna besi baja.

Nuansa kelabu nan kemilau pada eksterior nampak kontras dengan semburat warna Lemon pada seluruh kaca kabin, pelek, serta sayap spoiler di pintu hatchbacknya. Interior mobil ini pun dihiasi nuansa warna Lemon yang ‘jreng dan trendy.

Desain lampu depan dan belakang yang unik merupakan wujud dari teknologi Parametric Pixel. Lampu LED dengan reflektor mutakhir dari Hyundai ini menghasilkan pancaran cahaya yang optimal namun tetap hemat konsumsi energi listrik.

Saat masuk ke dalam kokpit, nuansa gaya futuristik dan hightech amat kental. Mulai dari jok semi bucket model single piece hingga panel dashboard minimalis. Layar digital hanya terpasang di balik kemudi. Sedangkan sistem multimedia terpadu pada mobil ini tak ditampilkan pada layar head unit, tapi via proyeksi digital pada kaca depan. Ya, mirip teknologi Virtual Reality (VR) dan Head-up Display (HUD). Pastinya, mobil konsep yang digadang bakal jadi calon IONIQ 3 ini telah menerapkan teknologi software termutakhir dari Hyundai.

Kemasan interior pun dirancang dengan sistem modular yang disebut ‘Bring Your Own Lifestyle (BYOL)’. Meskipun belum dijelaskan secara gamblang, namun terlihat jika panel dasboard dapat dipasangi beragam gadget eksternal seperti ponsel pintar maupun tablet PC. Pengemudi bebas berekspresi dengan perangkat mereka sendiri tanpa terpaku pada perangkat layar digital permanen yang ada pada mobil.

Ada kemungkinan pula jika nantinya akan tersedia beragam opsi interior sesuai gaya yang diinginkan para konsumen.

Sesuai dengan visi berkelanjutan Hyundai, area interior menggunakan material ramah lingkungan yang bisa didaur ulang. Bahkan sebagian komponen panel interior terbuat dari bahan hasil olahan alami terbarukan.

Karena ini adalah sebatas mobil konsep, pihak pabrikan tak mengulas secara detail perihal sistem penggerak yang digunakan. Masih jadi senjata rahasia nampaknya.

IONIQ Siap Dominasi Pasar Eropa

Mobil konsep compact EV perdana dari IONIQ ini hanya sebatas tahap pemanasan. Pasalnya, Hyundai rencananya akan lebih banyak lagi meluncurkan berbagai model mobil listrik di bawah sub-brand IONIQ.

Ekspansi brand IONIQ di kawasan Eropa jadi fokus utama strategi Hyundai yang ingin mendominasi pasar mobil listrik di kawasan tersebut. Terlihat dari pencapaian beberapa tahun terakhir, hampir 80 persen mobil yang dipasarkan Hyundai Motor di Eropa sudah diproduksi secara lokal. Jadi telihat jelas jika Hyundai sangat serius dalam mengolah potensi pasar otomotif kawasan Eropa yang besar serta menggiurkan, terutama segmen kendaraan listrik. Eropa tak hanya jadi rantai pasok utama mobil yang diproduksi Hyundai, tapi jadi jantung bagi industri manufaktur mobil listrik Hyundai untuk pasar global.

Rencananya, mobil konsep Concept THREE akan segera diproduksi. Calon dari model compact hatchback EV Ioniq 3? Bukan hal yang mustahil. Bahkan dikatakan nantinya Hyundai akan memasarkan mobil listrik terbaru di tahun 2027. Jika benar, maka kemungkinan besar Ioniq 3 akan diproduksi mulai tahun 2026 dan dipasarkan di Eropa serta pasar global mulai tahun 2027. Tak hanya itu, Hyundai menargetkan akan ada 21 model mobil listrik baru yang diproduksi hingga tahun 2030 mendatang. Optimisme dan harapan besar Hyundai tertumpu pada lini kendaraan elektrifikasi, khususnya mobil listrik. Dan tentu saja brand IONIQ jadi ujung tombak Hyundai dalam mencapai tujuannya.

 

 

Tunggu Tanggal Tayang Hyundai Ioniq 9 Beredar di Indonesia

Hyundai terus gencar merangsek pasar otomotif Indonesia, khususnya mobil listrik. Saat ini model Ioniq series belum semuanya masuk, baru Ioniq 5 dan Ioniq 6. Masih ada satu model lainnya yang rencananya bakal segera dirilis di Indonesia, yaitu Ioniq 9.

PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) selaku Agen Pemegang Merek (APM) mobil Hyundai di Indonesia telah mendaftarkan model Ioniq 9. Kiwari, nilai jualnya pun telah muncul dalam daftar. Hal tersebut jadi pertanda bahwa SUV listrik premium dari pabrikan asal Korea Selatan yang masih satu basis platform dengan Kia EV 9 tersebut bakal segera diluncurkan di Indonesia.

Kapan Tanggal Tayangnya?

Dengan beredarnya mobil listrik Ioniq 5 dan 6 di Indonesia, tentu kita tinggal menunggu kapan tanggal tayang model Ioniq 9.

Pada laman Samsat Jakarta, telah terdaftar harga model Hyundai Ioniq 9 dengan Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) di Rp 699 juta. Namun demikian perlu dicatat, harga NJKB itu masih harga faktur alias kosongan dari pabrik. Belum termasuk komponen pajak dan bea lain sebagainya. Jadi harga jual Hyundai Ioniq 9 nanti bisa lebih dari itu.

Sebagai gambaran, NJKB Hyundai Ioniq 5 Signature tertera mulai dari Rp 603 juta dan untuk Ioniq 5 N angka NJKB tertera Rp 755 juta. Setelah dikenakan komponen pajak dan biaya lainnya, harga jualnya akan berubah.

Untuk mobil listrik Hyundai Ioniq 9 dengan NJKB mulai dari Rp 699 juta, maka harga setelah dikenakan komponen pajak mungkin bakal berada di kisaran Rp 800 jutaan – Rp 1 miliaran (bergantung pada varian model).

Perlu diketahui, Ioniq 9 masuk ke dalam segmen SUV premium seperti halnya Hyundai Palisade. Namun tentunya kedua model SUV tersebut punya pangsa pasar tersendiri dan tak akan saling senggol.

Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto, pada awal tahun ini sempat mengatakan jika Hyundai berencana akan meluncurkan tujuh mobil baru di Indonesia, mulai dari jenis ICE, Hybrid, dan juga BEV.

Jika dirunut, saat ini sudah ada enam yang meluncur, yakni Creta, Creta N Line, Venue, Palisade, Stargazer Cartenz dan Stargazer Cartenz X.

Selain itu, HMID juga memiliki rencana untuk memproduksi Ioniq 9 secara lokal melalui fasilitas produksi Hyundai yang ada di Cikarang, Jawa Barat. Jika benar nantinya Ioniq 9 akan diproduksi secara lokal seperti Ioniq 5, maka hanya Ioniq 6 yang berstatus impor. Dengan diproduksi secara lokal, maka harga jual dapat lebih kompetitif.

Hyundai Ioniq 9

Di negara asalnya yakni Korea Selatan, Ioniq 9 telah dipasarkan sejak Februari 2025 lalu dengan label harga mulai dari 60 juta Won Korea Selatan atau sekira Rp 680 jutaan.

Dengan panjang 5.060 mm, lebar 1.980 mm, tinggi 1.790 mm, dan jarak sumbu roda 3.130 mm, postur Ioniq 9 lebih besar dari Ioniq 5.

Kabin SUV EV dengan tiga baris bangku ini sangat lapang. Ruang bagasi belakang saat bangku baris ketiga terpasang memiliki volume 620 liter. Saat bangku baris ketiga dilipat, volume bagasi pun menjadi 1.323 liter.

Dari segi desain, tampilan depan terlihat futuristis dengan lampu LED model pixel yang memanjang dari sisi kanan dan kiri.

Lampu utama berada di sisi kanan dan kiri sejajar dengan active air flap (AAF) yang berada di posisi grille. Lampu belakang yang juga model LED pixel berada di sisi kanan dan kiri tersambung ke bagian atas kaca belakang. Visibilitas ke arah belakang sangat baik. Selain kaca belakang berukuran lebar dan polos tanpa wiper, Ioniq 9 mengganti fungsi kaca spion dengan kamera. Gambar tangkapan kamera ditampilkan pada layar di sudut kanan dan kiri dahsboard.

Hyundai Ioniq 9 tersedia dalam 3 pilihan yakni RWD Long Range, AWD Long Range, dan AWD Performance.

Varian RWD Long Range dibekali satu motor listrik 160 kW penggerak roda belakang (RWD). AWD Long Range dibekali sepasang motor listrik yang menghasilkan sistem gerak semua roda (all-wheel drive/AWD). Satu unit motor listrik 70 kW terpasang di depan, dan satu unit motor listrik 160 kW terpasang di belakang.

Varian paling bertenaga yakni Ioniq 9 AWD Performance dibekali dengan motor listrik 160 kW di bagian depan dan belakang.

Pasokan daya listrik bersumber dari baterai berkapasitas 110,3 kWh yang memiliki jarak tempuh maksimum hingga sejauh 620 km.

Dengan perangkat ultra-fast charger, Ioniq 9 dapat mengisi daya baterai dari 10 persen sampai 80 persen hanya dalam waktu 24 menit saja. Wow, sangat cepat!

Selain itu terdapat beberapa fitur andalan di dalam kabin, seperti artificial intelligence (AI) voice recognition service, 6 USB-C ports di kabin depan, tengah, dan belakang, serta masih banyak fitur lainnya.

Mobil Ioniq 9 ini dilengkapi dengan 10 airbag yang tersimpan di bagian depan, tengah, belakang, serta sisi kanan dan kiri. Terdapat sistem pemanas, ventilasi, dan pendingin udara (HVAC) pada mobil listrik ini. Selain itu juga ada fitur pijat di kursi baris pertama dan kedua. Soal fitur hiburan, Ioniq 9 tak cuma dilengkapi sistem audio dengan 14 speaker. Di balik sandaran jok depan terdapat layar digital bagi penumpang baris kedua untuk mengakses fitur infotainment.

Ioniq 9 mempunyai beberapa warna pilihan yang elegan dan eksklusif sesuai genrenya sebagai SUV mewah. Mulai dari Serenity White Pearl, Abyss Black Pearl, Nocturne gray Metallic, sunset Brown Pearl, Celadon Gray Metallic, hingga Ionosphere Green Pearl.

Nah, jadi kapan tanggal tayang Hyundai Ioniq 9 resmi dipasarkan di Indonesia? Kita tunggu saja, semoga tak lama lagi…

Review: Hyundai Ioniq 5 N 

Momen libur 17-Agustusan pada akhir pekan lalu suasana jalan raya pusat kota Jakarta santai dan lengang  Nah, ini dia… kesempatan yang pas bagi kami untuk mencicipi sensasi berkendara dengan Hyundai Ioniq 5 N.

Bicara soal mobil listrik (EV) terlebih lagi versi performa tinggi, Hyundai Ioniq 5 N memang selalu bikin penasaran dan ketagihan. Anda dijamin bakal ingin selalu mencobanya lagi dan lagi…

Beda Gaya, Beda Rasa

Dari segi tampilan, tentu akan subyektif karena berdasarkan preferensi selera yang tak sama. Ada yang kurang sreg, ada yang suka, dan ada yang suka banget.

Selain emblem huruf “N” yang jadi ciri khas, pembeda lainnya dari Ioniq 5 biasa adalah body kit pendongkrak gaya aerodinamika. Jadi bukan sekadar garnish aksesoris yang bikin tampilan makin gaya. Itu dari luar.

Di bagian dalam pun kemasannya sangat berbeda. Nah, kokpit Hyundai Ioniq 5 N kental dengan gaya sport ala mobil rally. Ditambah lagi dengan nuansa hightech yang dipadukan dengan sentuhan kemewahan.

Saat masuk kokpit dan berkendara di malam hari, seluruh layar digital dan panel konsol tengah serta dashboard akan menyala. Saat itu Anda akan disuguhi pemandangan ala pesawat tempur siluman KF-21 Boramae dan mobil KITT yang ada di film Knight Rider.

Hanya saja bagi yang baru pertama kali mengemudi mobil ini di malam hari, tampilan dashboard mungkin akan bikin agak pusing. Ditambah lagi jok sport model bucket yang posisi duduknya agak rendah. Seperti halnya kami, Anda akan terbiasa setelah dua atau tiga kali berkendara dengan mobil ini. Cuma masalah adaptasi.

Performa Menggairahkan

Saat mencoba mobil ini di sirkuit balap, tentu sensasi dan tantangannya akan jauh berbeda dengan berkendara di jalan raya dalam kota maupun di ruas jalan tol.

Karena suasana libur akhir pekan, kami pun iseng mencoba mengajak Ioniq 5 N keluar main di malam hari. Anda tentu sudah bisa menebak, kami akan menguji kemampuan performanya yang sangat menggairahkan.

Kami pun mencicipi ruas Tol Andara lalu masuk ke Tol Lingkar Dalam menuju ke arah Pantai Indah Kapuk (PIK). Jalan tol dalam kota yang lengang memang pas jadi lokasi uji handling bermanuver, performa serta tarikan akselerasi di trek panjang.

Perpaduan suspensi aktif dan ban 275/35 R21 membuat mobil bisa menapak sempurna di permukaan jalan. Handling berkendara mobil listrik yang satu ini nyaris sempurna di segala aspek. Diajak bermanuver maupun melibas tikungan cepat bukan jadi masalah bagi mobil listrik ini. Respon kemudinya sangat presisi.

Saat diajak bermanuver pun sangat stabil serta minim gejala body roll. Diajak ngedrift pun oke, karena akan dilayani oleh seluruh sistem suspensi dan output performa yang memadai. Postur bodi yang compact serta titik beban gravitasi yang rendah mendukung stabilitas berkendara serta kemampuan manuvernya.

Output performa tenaga sebesar 600 HP dan torsi puncak 770 Nm dari dua motor listrik pada masing-masing poros roda disalurkan via penggerak all wheel drive (AWD).

Jika output tenaga dirasa masih kurang, tersedia fitur Launch Control dan N Grin Boost (NGB). Pencet tombol NGB (N Grin Boost) yang ada di setir. Tenaga akan melonjak dari 600 HP menjadi 641 HP selama 10 detik. Fungsi NGB mirip turbo boost yang memberi asupan daya instant bila diperlukan.

Berkendara Menggelora

Masih kurang dengan mode berkendara Sport dan Sport+? Ada dua tombol bulat dengan logo N di bagian bawah palang setir.

Tombol N sebelah kiri menjadi shortcut untuk masuk ke N Mode…mode berkendara paling brutal yang dimiliki Ioniq 5 N. Ini adalah mode berkendara dengan kemampuan paripurna baik di sektor performa maupun kinerja suspensi. Mode ini membuat mobil bisa diatur untuk kebutuhan di sirkuit balap.

Fitur lain yang bikin aksi berkendara makin greget yakni N Launch Control dan N Drag Mode. Potensi mobil ini untuk berakselerasi dari diam akan dimaksimalkan sehingga cocok untuk aksi drag race maupun drifting.

Tombol N sebelah kanan adalah shortcut untuk mengaktifkan fitur transmisi virtual N e-Shift. Saat dipencet, tampilan layar panel instrument akan berubah menjadi tachometer dengan indikator rpm dan posisi gigi transmisi.

Meskipun ini adalah mobil listrik bertransmisi otomatis percepatan tunggal, namun Anda bisa merasakan sensasi oper gigi ala transmisi sungguhan dengan N e-Shift. Oper naik-turun gigi dilakukan via paddle shift.

Hanya saja ada hal yang perlu diingat. Output performa yang begitu besar menghasilkan gaya lateral yang besar pula. Saat Anda mulai bermanuver, perlu konsentrasi extra untuk menyesuaikan pengendaraannya yang sangat menggelora. Terutama ketika fitur NGB, N Mode, N Drift dan Launch Control aktif.

Pastikan bahwa kemampuan berkendara yang dimiliki sudah sangat memadai serta terbiasa dengan mobil berperforma tinggi. Jangan kaget jika tubuh Anda akan serasa dihentak ke kiri atau ke kanan saat bermanuver atau bagai dibenamkan dan terhenyak di sandaran jok ketika berakselerasi brutal. Ini bukan mobil biasa. Ini supercar EV berbaju hatchback!

Kecepatan puncaknya secara teoritis mampu menembus angka 260 km/jam. Hal ini jarang dijumpai pada mobil listrik yang diproduksi di dalam negeri maupun beredar di Indonesia.

Hanya saja demi keselamatan berkendara, kami cukupkan hanya di angka 210 km/jam. Harap maklum, jalan tol berpermukaan cor beton punya grip yang tak sebagus landas pacu lapangan terbang atau aspal sirkuit balap yang super mulus dan menggigit pada kembangan tapak ban.

Mobil ini juga dilengkapi fitur N Active Sound+ yang mensimulasikan suara mesin bertenaga besar ala mesin mobil balap dan supercar tulen. Dari speaker akan terdengar raungan suara soundtrack ala mesin mobil balap sungguhan setiap kali Anda menjejak pedal akselerator hingga rebah. Gairah berkendara dijamin melonjak!

Made In Indonesia

Salah satu fakta yang menarik dan belum banyak diketahui masyarakat luas yakni Ioniq 5 N sudah made in Indonesia. Walau ini mobil brand Korea Selatan, tapi unitnya dirakit secara lokal di pabrik Hyundai, Cikarang, Jawa Barat. Jadi bukan diimpor dari Korea Selatan.

Dengan harga Rp. 1.369.000.000 (OTR Jakarta), ini mobil yang memang bukan untuk kaum mendang-mending. Sensasi berkendara nan menggelora yang disuguhkan Hyundai Ioniq 5 N memang tiada bandingannya. Anda penasaran? Silahkan coba, dijamin bakal ketagihan…

Hyundai Ioniq 2 Siap Hadang Dominasi EV Tiongkok Di Eropa

Satu lagi mobil asal Korea Selatan akan segera rilis yakni Hyundai Ioniq 2. Mobil ini bakal tampil perdana pada pameran otomotif IAA Mobility di Munich, Jerman September 2025 mendatang.

Dari berbagai pemberitaan yang beredar di Korea Selatan, crossover EV ini bakal jadi mobil listrik dengan harga terjangkau. Ioniq 2  akan mengisi celah antara Hyundai Inster dan Kona Electric, baik dalam hal dimensi maupun harga jual.

CEO Hyundai Eropa, Xavier Martinet, mengatakan, Ioniq 2 akan debut perdana dan diperkenalkan ke publik dalam waktu beberapa bulan mendatang. Namun untuk pemasarannya, baru akan dilakukan pada kuartal III tahun 2026.

“Kami berencana untuk terus meningkatkan proporsi produk elektrifikasi dalam jajaran produk kami beberapa tahun ke depan,” ujar Martinet.

Pangsa Pasar Eropa

Dalam hal rancang bangun, Ioniq 2 akan menggunakan basis platform Electric Global Modular Platform (E-GMP). Platform ini digunakan pada seluruh model mobil listrik Hyundai Ioniq dan Kia EV (EV3, EV4, EV5, EV6, dan EV9). Beberapa komponen yang digunakan Ioniq 2 diadopsi dari Kia EV2 dan EV 3.

Martinet mengatakan jika Ioniq 2 dirancang dan akan diproduksi di Eropa. Walau secara garis besar Hyundai menargetkan Ioniq 2 akan memenuhi spek pasar global sebanyak 80 persen dan 20 persen spek pasar Eropa.

Pada periode tahun 2024 sebanyak 79 persen mobil Hyundai yang terjual di pasar Eropa merupakan hasil rakitan Turki dan Republik Ceko. Namun proporsi tersebut akan berubah pada penghujung tahun 2025. Pasalnya, Inster yang dipasarkan di Eropa merupakan rakitan Korea Selatan. Nantinya, proporsi unit kendaraan Hyundai yang diproduksi di Eropa akan bertambah dengan hadirnya Ioniq 2.

Spesifikasi Canggih

Untuk saat ini belum banyak info spesifikasi teknis seputar Ioniq 2 yang diungkap pihak pabrikan. Diperkirakan nantinya Ioniq 2 bakal dibekali motor elektrik tunggal penggerak roda depan (FWD). Output tenaganya 201 hp dengan torsi puncak 283 Nm. Tak jauh beda dari Kia EV3.

Untuk spek baterainya pun kemungkinan diadopsi dari Kia EV 3. Varian standar akan dibekali baterai berdaya 58,3 kWh dengan jarak tempuh 430 km (standar uji WLTP). Varian teratas dibekali baterai yang berdaya lebih besar yakni 81,4 kWh. Jarak tempuh mampu mencapai 599 km.

Basis platformnya memang identik dengan Kia EV2 yang juga bakal diluncurkan tahun 2026 dan masuk segmen entry-level EV. Namun teknologi software yang dibekalkan pada Ioniq 2 lebih canggih dan mutakhir.

Teknologi software terbaru Hyundai yakni Pleos akan disematkan pada Ioniq 2. Sistem software Pleos mengintegrasikan sistem multimedia infotaintment (Pleos Connect) yang berbasis Android hingga Vehicle Operating System (OS) atau sistem kendali fitur berkendara. Software ini pun dibekali fitur voice assistant berbasis AI.

Update software jauh lebih cepat berkat metode Over The Air (OTA) memanfaatkan penampungan data Cloud. Tak hanya itu, software Pleos mampu mengatur cahaya ambient kabin dan suara soundtrack motor elektrik sesuai mode berkendara yang sedang digunakan. Sistem software Pleos pun bisa mengoperasikan beragam fitur bantu berkendara terpadu ADAS, termasuk autonomous driving dan analisa data secara real-time. Canggih!

Ioniq 2 dan software Pleos menjadi batu loncatan Hyundai memasuki era kendaraan mutakhir berbasis software di masa depan.

Karena resminya baru dipasarkan pada tahun 2026 mendatang, maka harga jual resminya belum diumumkan. Berdasarkan prediksi yang beredar, Hyundai Ioniq 2 bakal dipasarkan di Eropa dengan kisaran harga €30.000 atau sekira Rp 572 jutaan. Sesuai posisinya yang berada di bawah Hyundai Kona Electric yang dibanderol mulai dari €31.995 atau sekira Rp 610 jutaan. Bahkan harga Ioniq 2 bakal jauh lebih murah dari Kia EV3 yang dibanderol mulai dari €35.990 atau sekira Rp 680 jutaan.

Andai nantinya Hyundai bakal memboyong Ioniq 2 dan diproduksi di Indonesia, lini mobil listrik Hyundai di Indonesia bakal makin kuat. Harga jual pun akan jauh lebih kompetitif dan terjangkau.

Hyundai SUV Listrik Baru, Nongol Dua Bulan Lagi

Kabar terdengar bahwa Hyundai berencana untuk memperlihatkan mobil listrik (EV) terbaru, di ajang IAA Mobility 2025, pada bulan September nanti. Hyundai tidak hanya memamerkan sosoknya yang berupa Sport Utility Vehicle (SUV) saja, namun juga perangkat lunak (software) yang menyertainya.

Meski masih berupa mobil konsep, SUV baru ini sudah memiliki bentuk yang nyaris final untuk versi produksi. Hyundai memproyeksikan bahwa SUV ini sudah bisa meluncur pada pertengahan tahun 2026 nanti. Dugaan terkini, bakal menyandang nama Ioniq 2.

Secara fisik, besar kemungkinan akan mengusung bahasa desain Art of Steel, seperti pada mobil konsep Hyundai Initium. Tak ketinggalan juga menerapkan teknologi terkini dari sistem lampu depan Parametric Pixels. Walaupun model ini bisa jadi tetap menggunakan platform E-GMP layaknya Ioniq 5, 6, dan 9, sepertinya Hyundai bakal mengaplikasikan sistem software Pleos teranyar pada SUV ini.

Nama Pleos berasal dari sebuah akronim. Pleo dalam bahasa Yunani berarti lebih banyak. Sedangkan OS sebagai singkatan dari Operating System. Nantinya Pleos adalah platform software yang menggabungkan chip performa tinggi dan pengaturan, sebagai sistem operasi kendaraan. Termasuk sistem infotainment, infrastruktur cloud, serta manajemen armada kendaraan.

Pleos diharapkan dapat bekerja dengan Software Defined Vehicles (SDV) generasi berikutnya, untuk menambah fitur yang ada pada sebuah mobil baru, termasuk sistem kemudi autonomous. Tidak seperti sistem pengoperasian saat ini, Pleos memiliki basis Android Automotive Operating System, sehingga pengaturan dan interface layaknya telepon selular.

SUV ini akan kental dengan rasa Eropa. Bagaimana tidak? Pada tahun 2024 saja, 79 persen unit Hyundai yang terjual di Eropa, adalah buatan Turki maupun Ceko. “Kami ingin mempertahankan kualitas produk Hyundai buatan Eropa. Oleh karenanya, lokalisasi produk itu penting,” jelas Xavier Martinet, President & CEO Hyundai Motor Europe.

Hyundai Motors Indonesia Bersiap Hadirkan Ioniq 9

Sejak tahun 2020, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) telah menjadi pemain kendaraan listrik (EV), sebagai solusi mobilitas bagi masyarakat Indonesia. Hyundai membawa Ioniq Electric dan Kona Electric pada tahun 2020. Disusul oleh Ioniq 5 di tahun 2022 dan Ioniq 6 di tahun 2023. Termasuk all-new Kona Electric, Kona Electric N Line, serta Ioniq 5 N. Besar kemungkinan Ioniq 9 bakal hadir di Tanah Air.

Berbekal komitmennya, Hyundai membangun ekosistem EV yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Melalui investasi strategis, pendirian pabrik battery cell dan battery pack, produksi EV lokal, serta ekspansi jaringan charging station di berbagai area. Rencana membawa Ioniq 9, bukan tanpa alasan. Sebab EV ini memiliki banyak keunggulan, tidak hanya secara produk, namun juga pengalaman berkendara.

Ioniq 9 Segera Dibawa

“Kami menyambut baik antusiasme konsumen Indonesia terhadap lini EV Hyundai selama ini, termasuk Ioniq 9. Kami berencana menghadirkan produk tersebut untuk diperkenalkan kepada konsumen di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk memahami lebih dalam potensi pasar Indonesia dan memperkenalkan inovasi kendaraan listrik terbaru dari Hyundai,” kata Ju Hun Lee, President Director Hyundai Motors Indonesia.

“Kami berkomitmen untuk terus berupaya mempercepat transisi menuju mobilitas ramah lingkungan. Oleh karena itu, kami tidak hanya menghadirkan kendaraan listrik inovatif, tetapi juga membangun infrastruktur yang memungkinkan ekosistem EV berkembang secara berkelanjutan,” imbuh Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia.

Investasi Senilai USD 3 Miliar

Komitmen Hyundai dalam membangun ekosistem EV di Indonesia, tercermin dalam investasi senilai USD 3 miliar. Termasuk pendirian pabrik sel baterai HLI, yang menjadi bagian krusial dalam rantai pasok kendaraan listrik. Pabrik ini berdiri di atas lahan seluas 330 ribu meter persegi, dengan investasi USD 1,1 miliar. Kemampuan produksi sel baterai lithium-ion, mencapai 10 GWh per tahun. Angka ini setara untuk kebutuhan lebih dari 150 ribu unit Battery Electric Vehicle (BEV).

Hyundai juga telah menghadirkan jaringan charging station serta program aftersales yang komprehensif. Saat ini tersedia lebih dari 600 charging station di berbagai lokasi strategis. Selain itu, Hyundai juga telah membuka akses charging station bagi pengguna EV brand lain. Melalui program EV Charging Subscription, dengan aplikasi myHyundai.

Hadirnya Ioniq 9 nanti, diproyeksikan bakal semakin memperkuat posisi Hyundai sebagai pemain utama dalam inovasi kendaraan listrik di Indonesia. Hyundai optimistm bahwa langkah ini akan semakin mendorong transisi menuju mobilitas berkelanjutan, dan mempercepat pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Hyundai Ioniq 5 Disney100 Platinum Edition, Cuma Seribu Unit

Tahun lalu Hyundai meluncurkan sebuah mobil konsep bertema Disney sebagai kado ulang tahun satu abad Walt Disney. Nah, kini giliran muncul versi produksinya yang dibuat dalam jumlah sangat terbatas. Inilah Hyundai Ioniq 5 Disney100 Platinum Edition yang hanya tersedia di Amerika Serikat dan Kanada. Jumlahnya pun hanya 1.000 (seribu) unit saja!

Sebagai penanda, tampilan eksterior dikemas berbeda dari Ioniq 5 biasa. Sekujur bodi dibalur warna khusus Gravity Gold Matte. Pada fender depan tersemat emblem Disney100 Platinum Edition sebagai penanda edisi khusus.

Pintu depan dan belakang diimbuhi aksen striping khusus. Ciri unik lainnya yakni emblem Hyundai pada bonnet dan pintu hatchback tampil dengan warna hitam.

Ciri istimewa yang paling terlihat adalah velg alloy palang 6 berukuran 20-inci. Tak hanya desainnya yang berbeda dari velg standard. Terdapat imbuhan siluet wajah Mickey Mouse yang ikonik pada bagian tengah velg.

Interior Bernuansa Two-tone

Tak hanya pada area eksterior, interior pun tampil dengan sentuhan khusus. Kemasan interior tampil mewah dengan nuansa two-tone. Dominasi warna kelabu Mud Gray pada jok, panel dashboard dan door trim dipadukan dengan sematan warna coklat muda Terra Brown plus imbuhan aksen satin chrome.

Sebagai penanda khusus, terdapat logo Disney100 pada karpet kabin, headrest jok depan dan panel konsol tengah. Tampilan intro pada layar infotainment pun bertema Disney.

Performa Tetap Standar

Ioniq 5 Disney100 Platinum Edition tak mengalami upgrade pada spesifikasi performanya. Basisnya adalah Ioniq 5 bermotor elektrik penggerak ganda. Output tenaganya tetap 320 hp dengan torsi maksimum 605 Nm. Sumber energi listriknya tetap menggunakan baterai lithium-ion berkapasitas daya 77.4 kWh.

Pengisian ulang daya baterai dapat menggunakan perangkat fast charger arus listrik DC berdaya 350 kW.

Roadshow Hyundai Dan Disney

Kolaborasi ini tak sebatas pada model edisi khusus Hyundai Ioniq 5 bertema Disney. Hyundai dan Disney pun menayangkan serangkaian video Hyundai Ioniq 5 Disney100 Platinum Edition di YouTube.

Dua aktor kenamaan AS yang banyak membintangi film Disney yakni Josh Peck dan John Stamos melakukan perjalanan napak tilas sejarah Walt Disney Company dengan Hyundai Ioniq 5 spesial ini.

Keduanya berkendara keliling AS mengunjungi sejumlah tempat yang memiliki ikatan sejarah penting bagi kiprah Disney. Tentu saja termasuk studio raksasa Walt Disney yang megah.

Dengan label harga $59.400 atau sekitar Rp 935,5 jutaan (off the road) dan jumlahnya yang hanya 1.000 unit, para pecinta Disney di AS dan Kanada dijamin bakal terpikat. Sayang sekali tidak masuk Indonesia…

Road trip bersama Ioniq 5 dan Ioniq 6

1.300 km Bersama Hyundai Ioniq 5 dan 6

Pertanyaan terbesar kami saat Hyundai memperkenalkan EV Ioniq 5 dan Ioniq 6 di Indonesia adalah, ini mobil ditujukan untuk siapa? Mobil listrik berbentuk sedan empat pintu dengan bentuk eksotis, tidak semua orang bisa menerima. Satunya lagi berbentuk retro dan tidak kalah eksotis. Belum lagi, sedan atau hatchback bukan pilihan favorit pangsa pasar otomotif jaman sekarang.

Namun hal tersebut tidak menahan Hyundai Motors Indonesia (HMID) untuk memperkenalkan keduanya. Mereka percaya diri berkat performa mobil yang sporty. Tenaga buas, bentuk mudah diingat dan fitur berlimpah. Ini yang membuat orang malah jadi penasaran. Belum lagi yang dipasarkan di Indonesia memiliki format gerak empat roda (AWD) dengan dua motor listrik. Satu di sumbu roda depan, satunya di belakang.

Perjalanan mayoritas dilakukan di dalam Ioniq 5. Jakarta hingga Semarang lalu lanjut Surabaya ke Banyuwangi dan Gilimanuk menuju Nusa Dua di Bali.

Hyundai Ioniq 5

 

Kami berkesempatan mencoba Ioniq 6 dari kota Solo menuju Surabaya. Melewati tol yang panjang dan membosankan. Duduk di posisi penumpang, kami merasakan seperti apa rasa sedan kencang ini.

Kencang adalah kata kunci penting. Hyundai Ioniq 6 didesain dengan berorientasi kepada pengemudi. Jadi, kalau Anda familiar dengan Ioniq 5, ini tidak bisa dibandingkan. Ioniq 5 adalah hatchback keluarga. Ioniq 6 adalah sedan sport yang mengedepankan kepuasan mengemudi.

Efek bawaannya, Ioniq 5 akan terasa menyenangkan untuk membawa keluarga. Jok belakang bisa diatur sandarannya, ruang kaki dan kepala lega di depan maupun belakang. Pada ‘the 6’, kelegaan kabin mungkin akan menyusut karena ruang kepala belakang yang lebih rendah. Efek dari atap macam mobil coupe. Selain itu, di depan partisi antara penumpang dan pengemudi sangat tegas. Pada Ioniq 5, ruang kaki depan bagian kiri dan kanan tidak ada pemisah.

Performa

Itu baru dari sisi kenyamanan berkendara. Rasa Ioniq 6 yang dibekali dual motor cukup berbeda. Untuk diketahui, Hyundai membekali sedan ini dengan sepasang motor listrik yang mengeluarkan daya total 321,4 hp. Torsinya 605 hp. Kalau Anda penggiat otomotif, pasti paham, angka tersebut adalah ranahnya sport car atau supercar entry level.

Ini yang membuat kami tersenyum saat menekan pedal gas sedalam mungkin. Angka 120 km/jam seolah diraih tanpa mobil merasa kepayahan, seperti yang kami rasakan. Itupun, mobil diisi empat penumpang dewasa dengan rata-rata bobot diatas 80 kg. Plus empat koper, laptop, kamera dan bawaan lainnya.

Menurut klaim, akselerasi 0-100 km/jam bisa diselesaikan dalam 5,1 detik untuk versi yang ada ini. Hyundai Motors Indonesia (HMID) APM mobil Korea Selatan tersebut tidak menyebutkan bobotnya berapa, tapi di beberapa media luar tertera kisaran beratnya antara 1.800 hingga 2.055 kg. Karena yang dijual di Indonesia adalah versi Signature dengan gerak AWD dan baterai paling besar (77,4 kW), kemungkinan bobotnya yang paling berat itu.

Ioniq 5, untuk mendapatkan rasa yang agresif, harus dijalankan dalam mode Sport. Mode Normal sebetulnya masih memberikan tonjokan torsi ala EV, namun tidak sekuat 6.

Beda Kaki

Untuk itu, Hyundai melakukan penyesuaian pada bagian suspensi. Dengan mengandalkan format MacPherson Strut di depan serta multi link untuk belakang, Ioniq 6 diberikan suspensi yang lebih kaku. Beda dengan Ioniq 5 yang cenderung mengedepankan kenyamanan berkendara.

Dengan begitu, Ioniq 6 mampu bermanuver dengan lebih tajam, serta melaju di kecepatan tinggi dengan lebih stabil. Kami mencoba peredamannya di jalan tol Solo-Surabaya dan memang, rasanya cukup berbeda. Untuk penumpang belakang, peredaman yang keras lebih terasa. Tapi pengemudi diberikan rasa percaya diri yang lebih tinggi saat melaju.

Bicara pengendalian, bobot setir terasa kosong saat berada dalam mode berkendara Eco ataupun Normal. Tipikal elektronik power steering (EPS) yang ada di mobil modern. Responsif, tapi kosong. Saat diganti ke mode Sport yang lebih agresif, bobotnya memberat. Dan ini melenceng dari perkiraan kami yang berharap paling tidak pergerakan kemudi jadi lebih mantap.

Jarak Tempuh

Hyundai Ioniq 6 AWD diklaim memiliki jarak tempuh hingga 440 km. Tentunya kami tidak memaksimalkan kemampuan jarak tersebut.

Pengisian ulang baterai 77,1 kWh dilakukan di Surabaya dari 48 persen hingga penuh untuk menempuh perjalanan berikutnya ke Banyuwangi. Rentang kecepatannya cukup beragam antara 60-100 km/jam. Tentunya kemampuan berlari mobil ini lebih dari itu. 

Deretan fitur pembantu berkendara kami manfaatkan mulai dari mode berkendara Eco (selain Normal dan Sport), cruise control adaptif hingga lane keeping assist. Termasuk regenerative braking yang tersedia dalam empat tingkatan plus kemampuan i-Pedal (berkendara dengan satu pedal).

Secara keseluruhan,  kami berkendara menggunakan Hyundai Ioniq 5 dan 6 sejauh kurang lebih 1.300 km. Demiembuktikan kalau EV juga bisa digunakan perjalanan antar pulau.

Soal SPKLU, meski harus diakui masih terbatas, tapi sudah lumayan mendukung. Kamintidak kesulitan menemukan charger super fast 200 kW di tol atau fasilitas fast charging di perkotaan yang dilewati. Total lima kali Ioniq 5 dan 6 diisi baterai sepanjang perjalanan. 

Yang agak kami paksakan adalah saat mengendarai Ioniq 5 dari Jakarta. Isi ulang terlalu dini di km 130 (tol Cipali), dan terus berjalan hingga baterai tinggal delapan persen. Dengan pedal gas diinjak seenaknya. Untungnya Hyundai dan oanitia penyelenggara menginformasikan SPKLU ada di km 279. Rest area terakhir sebelum gerbang tol Kalikangkung. 

Perjalanan ini meyakinkan kami kalau EV cukup reliable dibawa jauh. Dengan catatan, rencanakan betul perjalanan. Termasuk unduh aplikasi yang menyediakan informasi soal lokasi SPKLU.  

Hyundai Ioniq 6-GIIAS_1

Impresi Pertama Hyundai Ioniq 6: Karakter Retro Futuristis

Aspek elektrifikasi masih menjadi salah satu menjadi fokus dari Hyundai dalam menciptakan produk. Hyundai tanpa henti ingin memperkenalkan berbagai lini kendaran listrik yang ramah lingkungan, namun tetap nyaman bagi penggunanya. Setelah sukses dengan kehadiran Sport Utility Vehicle (SUV) Hyundai Ioniq 5, tahun ini PT Hyundai Mobil Indonesia menghadirkan Hyundai Ioniq 6.

Sebenarnya Hyundai sudah memberikan ‘sinyal’ mengenai rencana dipasarkannya hadirnya Ioniq 6. Sebab ada satu unit Hyundai Ioniq 6 yang dipamerkan di Hyundai Motorstudio, Senayan Park, Jakarta Pusat, sejak beberapa bulan silam.

Mengacu pada konsep Hyundai Prophecy EV

Hyundai Ioniq 6 merupakan sedan elektrik dengan gaya melandai yang aerodinamis dan elegan. Cikal bakal desain bodi terlihat kuat mengacu pada mobil konsep Hyundai Prophecy EV. Desain streamline dan aerodinamis ini menghasilkan angka coefficient drag yang amat baik, yakni Cd 0,21 saja. Desain retro futuristis juga ditampilkan lampu depan dan lampu belakang dengan menganut gaya parametric pixel.

Sedan EV ini hadir dengan konfigurasi dual motor elektrik bertenaga 239 kW dan torsi sebesar 605 Nm. Dengan kombinasi sepasang motor listrik tersebut, membuat Hyundai Ioniq 6 memiliki sistem penggerak roda all-wheel drive. Dengan penggunaan baterai berkapasitas 77.4 kWh, maka Hyundai mengklaim dengan jarak tempuhnya mencapai 519 km.

Pengisian daya baterainya pun cukup singkat. Untuk mencapai daya 80 persen, jika menggunakan DC ultra-fast charging berkapasitas 350 kW, maka cukup menghabiskan waktu sekitar 18 menit saja. Bahkan mobil ini juga sudah dilengkapi fitur Vehicle to Load (V2L) layaknya pada Hyundai Ioniq 5.

Bisa ditebus dengan harga Rp 1,197 milyar

Interiornya dirancang untuk mengutamakan kenyamanan dan keleluasaan pengguna. Dengan menggunakan platform E-GMP yang telah dikembangkan untuk memberikan kenyamanan maksimal di dalam kendaraan. Interiornya yang lapang tidak terlepas dari wheelbase sepanjang 2.950 mm.

Dimensi secara keseluruhan, ukuran panjangnya ialah 4.855 mm, lebar 1.880 mm, dan tinggi 1.495 mm, serta ground clearance 141 mm yang menawarkan kenyamanan dan kestabilan selama perjalanan. Hyundai Ioniq 6 kini bisa dipesan pada jaringan dealer PT Hyundai Mobil Indonesia dengan 6 pilihan warna, yaitu Gravity Gold Matte, Nocturne Gray Matte, Abyss Black Pearl, Serenity White Pearl, Biophilic Blue Pearl. Hyundai Ioniq 6 dijual dengan harga Rp 1,197 milyar (on-the-road DKI Jakarta).

Hyundai Serahkan Ioniq 5 untuk Dukung ASEAN Summit 2023

PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) melakukan serah terima armada Ioniq 5 untuk penyelenggaraan ASEAN Summit 2023. Woojune Cha, President Director PT Hyundai Motors Indonesia hadir langsung melakukan serah terima kendaraan kepada Setya Utama, Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia di Hyundai Driving Experience, SCBD Lot 19.

Langkah ini menjadi dukungan Hyundai dalam membantu kesuksesan Indonesia sebagai ASEAN Chairmanship 2023 yang akan menyelenggarakan ASEAN Summit 2023 di Labuan Bajo, NTT, pada 5 hingga 12 Mei 2023 nanti.

Hyundai dukung penuh ASEAN Summit 2023

“Kami bangga bisa menjadi bagian dari ASEAN Summit 2023 dan memberi dukungan nyata bagi Indonesia dalam memegang Chairmanship ASEAN di tahun ini. Hyundai pun senang dapat meneruskan sinergi dengan pemerintah setelah sebelumnya kami juga menyediakan kendaraan resmi untuk G20 Summit 2022,” ujar Woojune Cha, President Director PT Hyundai Motors Indonesia (HMID).

Hyundai memberikan dukungan sebanyak 117 mobil Hyundai Ioniq 5, dengan jumlah yang banyak sehingga dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan mobilitas menteri, protokol, keamanan, dan untuk mobil penyelamatan dalam Rangkaian VVIP dan Spouse.

Gunakan unit Signature Long Range

“Kami menyampaikan terima kasih mewakili panitia nasional kepada Hyundai yang selalu berkomitmen untuk membantu ajang internasional mulai dari KTT G20 hingga saat ini di ASEAN Summit 2023,” jelas Setya Utama, Sekertaris Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia.

Hyundai Ioniq 5 yang digunakan ialah tipe Signature Long Range dengan varian warna Midnight Black Pearl. Hyundai juga melengkapi Layanan Darurat 24 Jam, Roadside Assistance, Mobile Service, Mobile Charging dan Service booth. Solusi ini akan memenuhi berbagai kebutuhan yang diperlukan dalam memastikan performa kendaraan selama acara berlangsung, meliputi keperluan perbaikan serta dukungan suku cadang.

Untuk memastikan pengalaman mobilitas terbaik selama ASEAN Summit 2023, Hyundai juga telah mengadakan pelatihan bagi Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Pelatihan tersebut meliputi pengenalan fungsi kendaraan dan pengalaman berkendara Hyundai Ioniq 5 bagi seluruh pihak yang akan mengendarai selama penyelenggaraan kegiatan.

Commemorative Exhibition Untuk Genesis Electrified G80

PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) gelar commemorative exhibition kendaraan resmi eks G20 Summit dari Hyundai, mulai Rabu, (23/11) di Ashta District 8, SCBD. Menghadirkan mobil super langka, Genesis Electrified G80 Special Edition Long-Wheelbase. Dipajang juga Genesis Electrified G80 Regular Model Standard-Wheelbase, dan Hyundai IONIQ 5.

Anda berkesempatan untuk melihat langsung tampilan eksterior dan interior dari kendaraan resmi varian Genesis Electrified G80 Special Edition Long-Wheelbase. Mobil ini didesain khusus dan diproduksi secara eksklusif untuk pertama kalinya di Korea Selatan, untuk KTT G20 di Bali. Lengkap dengan logo G20 pada pilarnya. Meski belum pernah dipertontonkan secara langsung ke publik.

Hyundai juga menghadirkan Electrified G80 Regular Model Standard-Wheelbase yang memang sudah tersedia secara global. Selain itu, Hyundai IONIQ 5 yang digunakan untuk G20 Summit dan diproduksi di Indonesia juga ditampilkan sepanjang pameran.

44 Unit Versi Genesis Electrified G80 LWB

Sebanyak 44 unit Genesis Electrified G80 Special Edition Long-Wheelbase digunakan sebagai kendaraan Kepala Negara, sedangkan 87 unit Genesis Electrified G80 Standard-Wheelbase dan 262 unit Hyundai IONIQ 5 yang digunakan untuk kendaraan bagi pasangan dari Kepala Negara, rombongan delegasi, protokol, keamanan, dan tim penyelamat.

Sedan limo mewah ini mengandalkan baterai lithium-ion berkapasitas 87.2 kWh, tenaga maksimal sebesar 365 HP. Dinamo penggerak terpasang di as roda depan dan belakang. Kendaraan listrik mewah ini dapat mencapai kecepatan maksimal 225 km/jam dengan jarak tempuh hingga 500 km dalam sekali pengisian.

G80 limusin memiliki panjang keseluruhan 5.222 mm dengan wheelbase sepanjang 3.227 mm, dan lebar keseluruhan 1.925 mm. Ciri khas unik dari sedan bongsor ini terdapat pada ukuran eksteriornya yang lebih panjang, dengan penambahan panjang jarak antar sumbu roda hingga 217 mm. Dari luar, Anda bisa melihat pilar B yang lebih tebal. 

Pelatihan Mobil Listrik Untuk Aparat

Selain menyediakan berbagai lini mobil listriknya sebagai kendaraan resmi G20 Summit, Hyundai juga mengadakan G20 Driver Training pada bulan September (21/9) berlokasi di Hyundai Training Academy, untuk memperkenalkan teknologi dan juga memberikan pelatihan yang komprehensif bagi Paspampres dan TNI yang bertugas saat perhelatan G20 Summit.

Lebih lanjut, dukungan Hyundai juga dilakukan melalui kehadiran Hyundai Service booth, sebagai fasilitas pengecekan dan perbaikan untuk kendaraan listrik resmi dari Hyundai yang digunakan oleh para kepala negara dan delegasi dari G20 Summit 2022. Hyundai menyediakan 28 teknisi bersertifikasi, 10 Hyundai Mobile Service, 10 Hyundai Mobile Charging, dan 2 mobil towing, yang selalu standby 24 jam selama persiapan dan pada saat berjalannya acara.