Hyundai Tawarkan Keuntungan Ekstra di GIIAS Semarang 2023

Ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Semarang 2023 dimanfaatkan oleh PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) untuk menghadirkan beragam pilihan kendaraan terbaru yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi konsumen Indonesia. Termasuk kehadiran kendaraan listrik berbasis baterai dengan teknologi terdepan.

“Setelah rilis di GIIAS 2023, kami kembali menghadirkan solusi mobilitas terbaru, yaitu Hyundai Stargazer X, Ioniq 6, dan Ioniq 5 Bluelink di GIIAS Semarang. Melalui peluncuran ini, kami harap konsumen Tanah Air bisa selalu menikmati pengalaman berkendara aman dan nyaman bersama Hyundai di segala kondisi jalan dan jarak tempuh,” kata Astrid Ariani Wijana, Head of Marketing Department PT Hyundai Motors Indonesia, (18/10/2023).

Di pameran yang diadakan pada 18 hingga 22 Oktober 2023 tersebut, HMID tak hanya menampilkan Hyundai Stargazer X, Hyundai Ioniq 6, dan Hyundai Ioniq 5. Karena Hyundai juga menawarkan berbagai promo dan keuntungan eksklusif yang hanya bisa didapatkan melalui pembelian kendaraan Hyundai selama GIIAS Semarang 2023.

Untuk Hyundai Ioniq 5 (tanpa fitur Hyundai Bluelink), mendapat tambahan gratis dua tahun suku cadang sehingga total suku cadang 3+2 tahun/75 ribu km (khusus trim Prime). Berikutnya untuk Hyundai Palisade, konsumen mendapatkan program gratis suku cadang untuk 2 tahun/30 ribu km (khusus trim Prime).

Pelanggan Hyundai di GIIAS Semarang 2023 juga berkesempatan mendapatkan Door Visor gratis untuk pembelian Hyundai Stargazer varian Prime dan seluruh varian Hyundai Creta. Jangan lewatkan juga kesempatan lucky dip untuk mendapatkan berbagai hadiah total lebih dari Rp 300 juta.

Tak ketinggalan ada program undian berhadiah Paket Wisata ke Korea untuk 50 orang pemenang beruntung yang melakukan pembelian kendaraan Hyundai Stargazer, Stargazer X, dan Creta selama periode bulan Oktober hingga Desember 2023.

Kendali regenerative braking Hyundai Ioniq

Regenerative Braking di Mobil Listrik, Efektifkah?

Belakangan ini, dengan makin banyaknya mobil dengan teknologi elektrifikasi, salah satu istilah yang makin populer adalah regenerative braking. Atau regen braking. Tapi kalau malas, biasanya hanya disebut regen (baca: rijen).

Kemampuan ini, biasanya ada di mobil hybrid biasa, plug-in hybrid atau mobil listrik (EV). Secara umum, regenerative braking adalah kemampuan untuk menyimpan energi kinetik saat kendaraan melakukan deselerasi. Energi tersebut kemudian dikonversi menjadi listrik, yang disimpan di baterai.

Hyundai Ioniq 6

Cara kerja lengkapnya, akan terlalu kompleks dan panjang untuk dibahas. Ini melibatkan motor listrik dan komponen lainnya. Tapi tidak melibatkan gesekan rem. Makanya, kalau Anda lihai dalam mengoperasikan pengereman renegeratif, kanvas rem dan disc bisa awet.

Mencoba Ke Bali

Sebelumnya, kami tidak terlalu memperhatikan kemampuan ini. Yang kami rasakan, mobil melambat lebih cepat tanpa harus menginjak pedal rem. Namun ternyata sistem regenerative braking sekarang, lebih canggih dan efisien. Ini kami buktikan saat mengendarai Hyundai Ioniq 5 (dan Ioniq 6) dari Jakarta ke Nusa Dua, Bali, beberapa hari lalu.

Hyundai membekali Ioniq 5 dengan empat tingkat kekuatan regenerative braking. Plus kemampuan i-Pedal. Apakah siginifikan mengumpulkan energi listri untuk digunakan kembali? Di jalan tol, menurut kami ini hanya untuk ‘menabung’ sedikit demi sedikit supaya jarak tempuh bisa sedikit lebih jauh. Ingat, sedikit lebih jauh. 

Hyundai Ioniq 5

Kami katakan sedikit karena, seberapa banyak Anda melakukan deselerasi dibandingkan menginjak pedal gas, di jalan bebas hambatan (selain tol di Jakarta)? Tapi bagaimanapun, ini fitur yang bermanfaat. Pertama, selain ada tambahan energi listrik, juga seperti dikatakan tadi, menghemat penggunaan rem.

Contohnya, pada Ioniq 5 yang mengaktifkan regenerative braking level empat, rasanya seperti pindah dari gigi empat ke gigi dua di mobil manual. Dan menghasilkan tangkapan energi kinetik yang lebih besar. Untuk yang tidak biasa, ini akan membuat penumpang protes.

Pada Kenyataanya

Untuk itu, kami mengaktifkan pengereman regeneratif level tiga saat melaju di tol, dan tingkat dua di jalanan biasa dari Surabaya-Banyuwangi. Dengan memperhatikan jarak dengan kendaraan di depan, kaki kanan tidak perlu ‘rusuh’ menginjak rem terlalu sering. Kecuali saat darurat tentunya. Kalau sudah emergency, insting langsung menggusur kaki kanan ke pedal rem. Dan itu sah.

Untuk i-Pedal atau umumnya disebut one pedal driving (mengendarai dengan satu pedal), Anda bahkan tidak perlu menginjak rem. Tapi perhatikan juga, pedal gas harus dilepas dengan intuitif. Main asal lepas, mobil benar-benar mengerem dengan cepat.

Regenerative braking untuk overtaking

Satu hal yang kami suka, meskipun regenerative braking tidak terlalu signifikan memberikan energi untuk disimpan, tapi hasil yang disimpan itu, akan bermanfaat untuk manuver. Terutama akselerasi saat mendahului kendaraan lain. Ini kami rasakan saat melaju dari Surabaya ke Banyuwangi. 

Jadi, apakah perlu fitur ini? Jawabannya, kami tidak keberatan. Bagaimanapun, ini membantu menghemat baterai. Plus, kalau Anda sudah lihai, pedal rem tidak perlu sering-sering diinjak. 

Road trip bersama Ioniq 5 dan Ioniq 6

1.300 km Bersama Hyundai Ioniq 5 dan 6

Pertanyaan terbesar kami saat Hyundai memperkenalkan EV Ioniq 5 dan Ioniq 6 di Indonesia adalah, ini mobil ditujukan untuk siapa? Mobil listrik berbentuk sedan empat pintu dengan bentuk eksotis, tidak semua orang bisa menerima. Satunya lagi berbentuk retro dan tidak kalah eksotis. Belum lagi, sedan atau hatchback bukan pilihan favorit pangsa pasar otomotif jaman sekarang.

Namun hal tersebut tidak menahan Hyundai Motors Indonesia (HMID) untuk memperkenalkan keduanya. Mereka percaya diri berkat performa mobil yang sporty. Tenaga buas, bentuk mudah diingat dan fitur berlimpah. Ini yang membuat orang malah jadi penasaran. Belum lagi yang dipasarkan di Indonesia memiliki format gerak empat roda (AWD) dengan dua motor listrik. Satu di sumbu roda depan, satunya di belakang.

Perjalanan mayoritas dilakukan di dalam Ioniq 5. Jakarta hingga Semarang lalu lanjut Surabaya ke Banyuwangi dan Gilimanuk menuju Nusa Dua di Bali.

Hyundai Ioniq 5

 

Kami berkesempatan mencoba Ioniq 6 dari kota Solo menuju Surabaya. Melewati tol yang panjang dan membosankan. Duduk di posisi penumpang, kami merasakan seperti apa rasa sedan kencang ini.

Kencang adalah kata kunci penting. Hyundai Ioniq 6 didesain dengan berorientasi kepada pengemudi. Jadi, kalau Anda familiar dengan Ioniq 5, ini tidak bisa dibandingkan. Ioniq 5 adalah hatchback keluarga. Ioniq 6 adalah sedan sport yang mengedepankan kepuasan mengemudi.

Efek bawaannya, Ioniq 5 akan terasa menyenangkan untuk membawa keluarga. Jok belakang bisa diatur sandarannya, ruang kaki dan kepala lega di depan maupun belakang. Pada ‘the 6’, kelegaan kabin mungkin akan menyusut karena ruang kepala belakang yang lebih rendah. Efek dari atap macam mobil coupe. Selain itu, di depan partisi antara penumpang dan pengemudi sangat tegas. Pada Ioniq 5, ruang kaki depan bagian kiri dan kanan tidak ada pemisah.

Performa

Itu baru dari sisi kenyamanan berkendara. Rasa Ioniq 6 yang dibekali dual motor cukup berbeda. Untuk diketahui, Hyundai membekali sedan ini dengan sepasang motor listrik yang mengeluarkan daya total 321,4 hp. Torsinya 605 hp. Kalau Anda penggiat otomotif, pasti paham, angka tersebut adalah ranahnya sport car atau supercar entry level.

Ini yang membuat kami tersenyum saat menekan pedal gas sedalam mungkin. Angka 120 km/jam seolah diraih tanpa mobil merasa kepayahan, seperti yang kami rasakan. Itupun, mobil diisi empat penumpang dewasa dengan rata-rata bobot diatas 80 kg. Plus empat koper, laptop, kamera dan bawaan lainnya.

Menurut klaim, akselerasi 0-100 km/jam bisa diselesaikan dalam 5,1 detik untuk versi yang ada ini. Hyundai Motors Indonesia (HMID) APM mobil Korea Selatan tersebut tidak menyebutkan bobotnya berapa, tapi di beberapa media luar tertera kisaran beratnya antara 1.800 hingga 2.055 kg. Karena yang dijual di Indonesia adalah versi Signature dengan gerak AWD dan baterai paling besar (77,4 kW), kemungkinan bobotnya yang paling berat itu.

Ioniq 5, untuk mendapatkan rasa yang agresif, harus dijalankan dalam mode Sport. Mode Normal sebetulnya masih memberikan tonjokan torsi ala EV, namun tidak sekuat 6.

Beda Kaki

Untuk itu, Hyundai melakukan penyesuaian pada bagian suspensi. Dengan mengandalkan format MacPherson Strut di depan serta multi link untuk belakang, Ioniq 6 diberikan suspensi yang lebih kaku. Beda dengan Ioniq 5 yang cenderung mengedepankan kenyamanan berkendara.

Dengan begitu, Ioniq 6 mampu bermanuver dengan lebih tajam, serta melaju di kecepatan tinggi dengan lebih stabil. Kami mencoba peredamannya di jalan tol Solo-Surabaya dan memang, rasanya cukup berbeda. Untuk penumpang belakang, peredaman yang keras lebih terasa. Tapi pengemudi diberikan rasa percaya diri yang lebih tinggi saat melaju.

Bicara pengendalian, bobot setir terasa kosong saat berada dalam mode berkendara Eco ataupun Normal. Tipikal elektronik power steering (EPS) yang ada di mobil modern. Responsif, tapi kosong. Saat diganti ke mode Sport yang lebih agresif, bobotnya memberat. Dan ini melenceng dari perkiraan kami yang berharap paling tidak pergerakan kemudi jadi lebih mantap.

Jarak Tempuh

Hyundai Ioniq 6 AWD diklaim memiliki jarak tempuh hingga 440 km. Tentunya kami tidak memaksimalkan kemampuan jarak tersebut.

Pengisian ulang baterai 77,1 kWh dilakukan di Surabaya dari 48 persen hingga penuh untuk menempuh perjalanan berikutnya ke Banyuwangi. Rentang kecepatannya cukup beragam antara 60-100 km/jam. Tentunya kemampuan berlari mobil ini lebih dari itu. 

Deretan fitur pembantu berkendara kami manfaatkan mulai dari mode berkendara Eco (selain Normal dan Sport), cruise control adaptif hingga lane keeping assist. Termasuk regenerative braking yang tersedia dalam empat tingkatan plus kemampuan i-Pedal (berkendara dengan satu pedal).

Secara keseluruhan,  kami berkendara menggunakan Hyundai Ioniq 5 dan 6 sejauh kurang lebih 1.300 km. Demiembuktikan kalau EV juga bisa digunakan perjalanan antar pulau.

Soal SPKLU, meski harus diakui masih terbatas, tapi sudah lumayan mendukung. Kamintidak kesulitan menemukan charger super fast 200 kW di tol atau fasilitas fast charging di perkotaan yang dilewati. Total lima kali Ioniq 5 dan 6 diisi baterai sepanjang perjalanan. 

Yang agak kami paksakan adalah saat mengendarai Ioniq 5 dari Jakarta. Isi ulang terlalu dini di km 130 (tol Cipali), dan terus berjalan hingga baterai tinggal delapan persen. Dengan pedal gas diinjak seenaknya. Untungnya Hyundai dan oanitia penyelenggara menginformasikan SPKLU ada di km 279. Rest area terakhir sebelum gerbang tol Kalikangkung. 

Perjalanan ini meyakinkan kami kalau EV cukup reliable dibawa jauh. Dengan catatan, rencanakan betul perjalanan. Termasuk unduh aplikasi yang menyediakan informasi soal lokasi SPKLU.  

Hyundai Ioniq 6

SPK Hyundai Ioniq 6 Lumayan, Inden Tiga Bulan

Hyundai Ioniq 6 rupanya cukup menarik minat konsumen Hyundai. Sedan elektrik yang meluncur di GIIAS 2023 ini dikabarkan sudah mendapatkan puluhan SPK (Surat Pemesanan Kendaraan), dari satu main dealer Hyundai.

Hyundai Gowa, salah satu main dealer yang memasarkan Ioniq 6 mengatakan mereka mendapatkan 58 pemesanan dari konsumennya, selama berlangsungnya GIIAS 2023 lalu. Namun karena ini kendaraan CBU yang diimpor dari Korea Selatan, maka mau tidak mau ada proses inden yang harus dijalani.

Peluncuran Ioniq 6

“Kami estimasikan 2-3 bulan unit dikirim ke kustomer. Estimasi ini berdasarkan jumlah pemesannya. Jika jumlah pemesannya meningkat atau membludak, mungkin indennya sedikit mundur,” kata Ugam, General Manager Hyundai GOWA area Jabodetabek dan Jawa Barat. Namun, ia menegaskan, yang memesan pada GIIAS Agustus 2023, akan menerima unitnya pada November 2023.

Meski begitu, kami masih menunggu pernyataan resmi dari Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengenai berapa total Ioniq 6 yang mereka jual sejak peluncurannya pada 14 Agustus lalu.

Pesanan Sebelum GIIAS

Yang lebih menarik lagi, Gowa juga dikatakan telah menerima order Hyundai Ioniq 6 bahkan sejak sebelum GIIAS. Dikatakan Ugam, pihaknya mendapatkan 20 pemesanan dari wulayah Jabodetabek dan Bandung. “Para pemesannya adalah loyalis merek Hyundai yang berpandangan, jika order dilakukan lebih cepat, maka unitnya akan diterima lebih cepat pula,” tambahnya.

Para pemesan ini juga tidak semuanya konsumen baru. Namun merupakan pengguna setia Hyundai. Beberapa bahkan sudah memiliki Ioniq 5. Ugam berharap IONIQ 6 dapat diterima konsumen otomotif Indonesia seperti IONIQ yang sudah buatan Indonesia.

Untuk diketahui, Hyundai Ioniq 6 adalah mobil listrik yang berdiri di atas platform E-GMP buatan Hyundai Group. Platform ini juga digunakan oleh Ioniq 5, Kia EV6 dan EV9 serta beberapa mobil listrik baru yang akan muncul dalam waktu dekat ini. Spesifikasinya, dibekali dengan dua motor penggerak, total tenaganya mencapai 321,4 hp. Torsi sebesar 605 Nm dan waktu tempuh 0-100 km/jam diraih dalam waktu 5,1 detik.

Sebagai sumber energi, tersedia baterai 77,4 kwh berpendingin cairan . Jarak tempuh yang bisa dicapai diklaim sejauh 519 km. Diukur dengan menggunakan metode WLTP.

Hyundai Ioniq 6 saat ini dijual dengan harga 1,197 milyar, on the road untuk wilayah Jakarta. Pemesanan tentunya bisa dilakukan di semua dealer Hyundai.

Hyundai Ioniq 6-GIIAS_1

Impresi Pertama Hyundai Ioniq 6: Karakter Retro Futuristis

Aspek elektrifikasi masih menjadi salah satu menjadi fokus dari Hyundai dalam menciptakan produk. Hyundai tanpa henti ingin memperkenalkan berbagai lini kendaran listrik yang ramah lingkungan, namun tetap nyaman bagi penggunanya. Setelah sukses dengan kehadiran Sport Utility Vehicle (SUV) Hyundai Ioniq 5, tahun ini PT Hyundai Mobil Indonesia menghadirkan Hyundai Ioniq 6.

Sebenarnya Hyundai sudah memberikan ‘sinyal’ mengenai rencana dipasarkannya hadirnya Ioniq 6. Sebab ada satu unit Hyundai Ioniq 6 yang dipamerkan di Hyundai Motorstudio, Senayan Park, Jakarta Pusat, sejak beberapa bulan silam.

Mengacu pada konsep Hyundai Prophecy EV

Hyundai Ioniq 6 merupakan sedan elektrik dengan gaya melandai yang aerodinamis dan elegan. Cikal bakal desain bodi terlihat kuat mengacu pada mobil konsep Hyundai Prophecy EV. Desain streamline dan aerodinamis ini menghasilkan angka coefficient drag yang amat baik, yakni Cd 0,21 saja. Desain retro futuristis juga ditampilkan lampu depan dan lampu belakang dengan menganut gaya parametric pixel.

Sedan EV ini hadir dengan konfigurasi dual motor elektrik bertenaga 239 kW dan torsi sebesar 605 Nm. Dengan kombinasi sepasang motor listrik tersebut, membuat Hyundai Ioniq 6 memiliki sistem penggerak roda all-wheel drive. Dengan penggunaan baterai berkapasitas 77.4 kWh, maka Hyundai mengklaim dengan jarak tempuhnya mencapai 519 km.

Pengisian daya baterainya pun cukup singkat. Untuk mencapai daya 80 persen, jika menggunakan DC ultra-fast charging berkapasitas 350 kW, maka cukup menghabiskan waktu sekitar 18 menit saja. Bahkan mobil ini juga sudah dilengkapi fitur Vehicle to Load (V2L) layaknya pada Hyundai Ioniq 5.

Bisa ditebus dengan harga Rp 1,197 milyar

Interiornya dirancang untuk mengutamakan kenyamanan dan keleluasaan pengguna. Dengan menggunakan platform E-GMP yang telah dikembangkan untuk memberikan kenyamanan maksimal di dalam kendaraan. Interiornya yang lapang tidak terlepas dari wheelbase sepanjang 2.950 mm.

Dimensi secara keseluruhan, ukuran panjangnya ialah 4.855 mm, lebar 1.880 mm, dan tinggi 1.495 mm, serta ground clearance 141 mm yang menawarkan kenyamanan dan kestabilan selama perjalanan. Hyundai Ioniq 6 kini bisa dipesan pada jaringan dealer PT Hyundai Mobil Indonesia dengan 6 pilihan warna, yaitu Gravity Gold Matte, Nocturne Gray Matte, Abyss Black Pearl, Serenity White Pearl, Biophilic Blue Pearl. Hyundai Ioniq 6 dijual dengan harga Rp 1,197 milyar (on-the-road DKI Jakarta).

Hyundai ioniq

Hyundai Ioniq 6 Siap Melaju di Indonesia, Ini Harganya

Hyundai Indonesia resmi memasarkan mobil listrik terbaru, Hyundai Ioniq 6. Diperlihatkan kepada publik di GIIAS 2023 hari ini (14/08). Dengan bentuknya dan kelengkapannya yang patut diacungi jempol, Hyundai menempatkan mobil ini sebagai kendaraan flagship mereka.

Ioniq 6 dilabeli harga Rp 1,197 milyar, on the road Jakarta. Hanya ada satu varian bernama Signature. Di balik kulitnya, ini adalah salah satu pengguna platform e-GMP. Didesain untuk mendukung mobilitas harian dan membangkitkan potensi pribadi penggunanya. Entah apa maksudnya, tapi kami salut dengan banyaknya material daur ulang yang dipakai di kabin. Di luar kelengkapan fitur dan kemewahan yang ditawarkan.

Peluncuran Ioniq 6

Contohnya, bahan padded (empuk) di beberapa bagian interior termasuk headliner, jahitannya menggunakan Bio-TPO. Diekstrak dari tebu. Bahan kulit alaminya diproses menggunakan minyak yang diambil dari biji rami. Karpet yang melapisi lantai mobil dibuat dari hasil daur ulang jaring nelayan yang tidak lagi terpakai.

Lalu, Cat yang melapisi door trim dan dashboard disebut bio paint karena menggunakan bahan dasar dari biji bunga rapeseed, yang juga biasa jadi bahan untuk minyak, biodiesel dan sebagainya.

Berbagi Daya

Di luar material ramah lingkungan, Hyundai Ioniq 6 mampu memberikan jarak tempuh 519 km (metode WLTP). Dilengkapi dua motor listrik yang menjadikan mobil ini berstatus AWD. Sumber energi disimpan di dalam baterai lithium-ion berkapasitas 77,4 kWh, yang juga dilengkapi pendingin cair. Untuk pengisian penuh menggunakan charger biasa (AC) perlu 12 jam. Sedangkan fast charging, dengan charger 50 kW perlu sekitar 70 menit. Untuk pengisian hingga 80 persen, hanya perlu 18 menit, menggunakan charger DC 350 kW.

Selain untuk menggerakkan mobil, baterai Ioniq 6 bisa juga menyediakan listrik untuk infrastruktur lain. Daya yang bisa disediakan hingga 3,6 kW. Contohnya, menjadi charger untuk Ioniq lain atau isi ulang baterai laptop. Fasilitas ini disebut V2L (Vehicle-to- Load). Soketnya ada di luar mobil, atau di dalam mobil. Yang terakhir itu untuk menghidupi peranti elektronik apapun.

Motor listriknya menghasilkan tenaga 321,4 hp. Torsi sebesar 605 Nm langsung tersedia begitu mobil dinyalakan. Akselerasi 0-100 km/jam diklaim hanya perlu 5,1 detik.

Garansi yang diberikan Hyundai untuk Ioniq 6 tidak jauh berbeda dengan yang lain. Garansi baterai hingga delapan tahun atau 160.000 km. Vehicle warranty hingga tiga tahun atau 100.000 km. Dukungan gratis suku cadang dan perawatan selama enam tahun atau 90.000 km.

Hyundai Ioniq 6

Hyundai Group Sikat Tiga Penghargaan ‘World’s Best’

Pada acara penganugerahan World Car of the Year Award yang tahun ini merupakan perhelatan ke-20 dipenuhi sejumlah kejutan. Dan untuk tahun ini nampaknya Hyundai Group adalah bintangnya.

Pada pembacaan pengumuman yang berlangsung di New York 5 April lalu, tanpa diduga, SangYup Lee yang menjabat sebagai Hyundai and Genesis Head of Design dinobatkan sebagai Person of the Year 2023.

Kia yang merupakan bagian dari Hyundai Group pun mendapat penghargaan. Kia EV6 GT berhasil meraih  penghargaan untuk kategori World Performance Car of the Year. Padahal, yang sebenarnya diprediksi bakal meraih penghargaan di kategori ini adalah Hyundai Ioniq 6. Namun dugaan ratusan jurnalis seluruh dunia yang hadir meleset.

Ternyata Ioniq 6 justru meraih level penghargaan tertinggi yakni World Car of the Year! Dua mobil listrik finalis yang dijagokan yakni BMW X1 dan Kia Niro kalah pamor. Tak hanya itu, Hyundai Ioniq 6 bahkan juga menyabet gelar untuk kategori World Electric Vehicle, mengalahkan BMW i7 dan Lucid Air.

Sungguh luar biasa, Hyundai Group dengan bangga berhasil membawa pulang 4 penghargaan di tahun ini.

Hyundai Ioniq 6 mengikuti jejak kesuksesan Ioniq 5 yang telah lebih dahulu meraih predikat World Car of the Year dan World Electric Vehicle of the Year.

Sebenarnya, syarat apa saja yang harus dipenuhi untuk dapat masuk dalam nominasi mobil terbaik sedunia ini?

Syarat pertama yang harus dipenuhi yakni kapasitas produksi yang minimal sebanyak 10.000 unit/tahun. Harga jual kendaraan harus cukup terjangkau dan lebih murah dari model mobil premium di pangsa pasar utama masing-masing pabrikan dan model mobil yang dinominasikan.

Syarat Masuk Nominasi

Mobil yang akan dinominasikan pun harus sudah dipasarkan di dua kawasan pasar otomotif besar yang ada di dua benua berbeda selama periode 1 Januari 2022 hingga 30 Maret 2023.

Syarat tersebut baru untuk calon nominasi. Untuk para calon finalis, masih ada sejumlah syarat lainnya.

Para juri akan melakuan sesi test drive setidaknya pada dua kesempatan berbeda. Nantinya daftar nominasi finalis akan dibagi ke dalam 8 kategori. Ulasan hasil test drive yang dilakukan oleh para jurnalis pun turut menjadi poin pertimbangan yang cukup menentukan bagi para juri.

Sederet kategori yang ada pada anugerah penghargaan World Car of the Year tak hanya disesuaikan dengan jenis kendaraannya saja. Namun lebih diutamakan pada fungsi kendaraan tersebut bagi para konsumen. Ya, setiap konsumen memiliki kebutuhan yang berbeda-beda walau untuk sebuah model mobil yang sama.

Dan penghargaan ini menjadi acuan bagi para konsumen dalam menentukan mana mobil yang terbaik dan paling sesuai dengan kebutuhan. Hyundai Ioniq 6 memang layak untuk meraih predikat sebagai mobil terbaik di dunia. Congratulations Hyundai Ioniq 6…. Bravo…!

Hyundai ioniq

Hyundai Ioniq 6 Resmi Dipasarkan Di Inggris Raya

Hyundai IONIQ 6 First Edition yang secepat kilat langsung ludes hanya dalam 24 jam sejak pemesanan dibuka pada November 2022 lalu memang sangat fenomenal. Mungkin karena edisi perdana IONIQ 6 yang hanya tersedia sebanyak 2.500 unit untuk negara kawasan Eropa yakni Jerman, Inggris, Prancis, Norwegia, dan Belanda ini, baik tampilan maupun konten yang diusung memang beda dari versi ‘biasa’.

Namun demikian para konsumen di kawasan Eropa tak perlu berkecil hati. Hyundai IONIQ 6 versi reguler kini telah resmi dipasarkan di Inggris dengan dua pilihan trim yakni, Premium dan Ultimate.

Pilih versi RWD atau AWD?

Seluruh variant IONIQ 6 baik Premium maupun Ultimate dibekali baterai 77.4 kWh yang kompatibel dengan sistem pengisian catu daya 800-volt maupun fast charger DC 350 kW. Perihal sistem penggerak, tersedia pilihan RWD maupun AWD.

Untuk versi berpenggerak rear-wheel drive (RWD), IONIQ 6 dibekali penggerak motor listrik tunggal dengan hantaran output daya 225 hp dan torsi maksimum 350 Nm.

Sedangkan untuk versi berpenggerak AWD, dibekali dua motor listrik yang terpasang pada poros roda depan dan belakang. Output daya gabungan kedua motor listrik berada di kisaran angka 320 HP dengan torsi maksimum 605 Nm.

Bedanya, untuk varian trim Premium hanya tersedia dalam opsi penggerak AWD dengan harga jual mulai dari £50.245 atau setara $61.646.

Namun jika menginginkan tampilan yang lebih mewah, pilihannya tentu saja varian Ultimate yang tersedia dalam versi penggerak RWD dengan harga £50.245 (sekira $61.646) atau versi AWD yang banderol harganya di kisaran £53.745 atau setara $65,941.

Meski begitu, konten fitur teknologi berkendara yang dibekalkan pada seluruh variant IONIQ 6 tak terdapat perbedaan. Mulai dari Blind Sport Collision Avoidance Assist, Pedestrian, Cycle & Junction Turning, Highway Drive Assist Level 2, Intelligent Speed Limit Assist, hingga Rear Cross Traffic Collision Avoidance Assist menjadi fitur standar pada varian Ultimate dan Premium baik RWD maupun AWD.

IONIQ 6 Ultimate, konten fitur super lengkap

Ada harga ada rupa, hal ini pun berlaku pada Hyundai IONIQ 6. Bagi para konsumen yang menginginkan paket konten dan fitur super lengkap, variant Ultimate adalah jawabannya.

Dibandingkan dengan varian Premium, kemasan interior pada versi Ultimate jauh lebih mewah. Mukai dari jok kulit berbahan eco-leather, memori setting posisi duduk, sunroof dengan pengoperasian elektrik. Pemanja telinga pun tentu dipercayakan pada sistem audio premium dari Bose dengan 7 speaker dan sebuah subwoofer.

Fitur teknologi berkendara seperti blind spot view monitor, head-up display, surround view monitor, remote smart parking, parking collision avoidance assist menjadi kelengkapan ekstra yang dibekalkan pada varian Ultimate.

Tak hanya itu, terdapat sejumlah fitur lain yang hanya disematkan pada varian Ultimate. Sebut saja mulai dari LED steering wheel lights yang dapat dioperasikan via perintah suara. Bahkan ada suara sambutan “Welcome” dan “Goodbye” dari dalam kabin saat Anda masuk dan keluar dari mobil. Tenang, tak sehoror itu. Oh ya, tersemat pula fitur Active Sound Design, teknologi software yang menghasilkan suara mesin artifisial yang menjadi fitur unik lainnya dan hanya dibekalkan pada varian Ultimate. Sayangnya fitur spion digital masih menjadi konten opsional.

Kedua varian trim tersedia dalam 11 pilihan warna. Untuk varian warna Pearl dan Metallic dikenakan biaya ekstra sebesar £585 ($717). Sementara untuk warna Gravity Gold Matte dan Nocturne Grey Matte, terdapat biaya tambahan sebesar £685 ($840). Hanya warna standar, Byte Blue Pearl yang tidak dikenakan biaya tambahan.

Pemesanan untuk IONIQ 6 telah dibuka mulai saat ini bagi para konsumen di daratan Inggris Raya. Pengiriman perdana kepada para pemesan paling cepat akan dimulai pada kwartal pertama tahun 2023.

Hyundai Ioniq 6

Mengenal Hyundai Ioniq 6, Fastback Fenomenal Yang Dinantikan

Hyundai Ioniq 6 laris dipesan puluhan ribu unit. Mencetak rekor baru dalam penjualan Hyundai EV. 

Hyundai IONIQ 6 menjadi salah satu mobil yang kerap diperbincangkan serta diulas oleh berbagai media otomotif global selama beberapa bulan belakangan ini. Desainnya memikat. Lebih menawarkan perpaduan antara Porsche Taycan, Audi TT RS serta VW Beetle. Bahkan 24 jam setelah peluncurannya, IONIQ 6 diklaim berhasil membukukan pemesanan sebanyak 37.446 unit. Melampaui rekor IONIQ 5 (23.760 unit) dan Kia EV6 (21.000 unit). Luar biasa!

Platform E-GMP (juga digunakan pada Kia EV6 dan Genesis GV60) jadi basis Hyundai Ioniq 6. Menggunakan cukup banyak fitur terkini dari saudara satu platformnya itu. Contohnya adalah teknologi baterai Lithium Long Range berdaya 77,43 kWh yang diadopsi dari IONIQ 5. Diklaim mampu membuat mobil ini menjelajah hingga lebih dari 610 km. Tentunya dengan kapasitas daya baterai terisi penuh.

Sistem motor listrik yang digunakan pada mobil ini pun diadopsi dari Ioniq 5, namun dengan sejumlah penyesuaian. Setidaknya, IONIQ 6 akan ditawarkan dalam dua varian yakni penggerak listrik tunggal di roda belakang (RWD) dan motor listrik ganda yang menjadikannya mobil AWD.

Sistem Charging IONIQ 6

Yang sedikit membedakan dari IONIQ 5 ada pada sistem pengisian ulang baterai yang dilengkapi kemampuan multi-charge. Hyundai IONIQ 6 dapat melakukan pengisian ulang daya baterai menggunakan fast charger CCS berarus listrik DC dengan daya hingga 350 kW. Pengisian cepat ini bekerja pada tegangan listrik 400 maupun 800 volt. Pengisian kapasitas daya baterai dari 10 hingga 80 persen hanya butuh waktu 18 menit. Cukup cepat.

Sementara dari sisi fitur berkendara, mobil ini akan mengusung variasi fitur yang tak jauh berbeda dengan IONIQ 5. Mulai dari fitur infotaintment berlayar digital 12.3-inci yang dilengkapi koneksi Apple CarPlay maupun Android Auto hingga teknologi sistem keselamatan berkendara seperti Highway Driving Assist 2, Remote Smart Parking 2. Dan yang paling keren adalah fitur mirror camera yang dapat merekam foto maupun video.

Untuk pasar domestik Korea Selatan, IONIQ 6 akan mulai diproduksi paling cepat di penghujung tahun ini. Sementara untuk harga jual pasar AS memang belum diumumkan secara resmi, namun diperkirakan tak akan terpaut jauh dari IONIQ 5 yang label harganya mulai dari $40.000-an (off-the road).

Tentunya harga jual maupun fitur yang dibekalkan akan bervariasi antara pasar domestik Korea Selatan maupun spek pasar global, termasuk Amerika Serikat. Untuk pasar domestik Korea Selatan sendiri, mobil ini dibanderol mulai dari 52 juta Won atau setara Rp 575 juta.

Bagaimana dengan para pecinta IONIQ di Indonesia? Siap merogoh kocek lebih dalam untuk meminangnya?

 

 

 

 

Toyota bZSedan

Toyota bZ Sedan Akan Coba Goyang Tesla Model 3

Sedan listrik Toyota bZ Sedan akan segera hadir untuk menjegal Tesla Model 3. Tapi mereka tidak sendirian. 

Toyota memang agak lambat untuk masuk ke pasar kendaraan listrik murni. Namun bukan berarti mereka diam saja. Bahkan bisa dikatakan pergerakannya sekarang lumayan signifikan dengan menghadirkan platform E-TNGA khusus untuk mobil listrik. Toyota bZ4X, SUV pertama mereka untuk segmen ini, sudah diperkenalkan dan segera delivery. Kini, akan hadir lagi Toyota bZ Sedan yang membidik langsung Tesla Model 3.

Namun belum untuk semua pasar otomotif dunia. Pertama, mereka akan mengganggu pasar Model 3 di negeri China dulu. Pabrikan Jepang ini memang tidak secara resmi mengumumkan kehadiran Toyota bZ Sedan di sana tahun depan, tapi menurut Autocar, di negeri Tirai Bambu pasar sedan sporty sedang mekar-mekarnya. Tidak heran Toyota akan tergiur.

Toyota bZ Sedan Tidak Sendirian

Namun mereka tidak sendirian dalam menggoyang Tesla sedan di China. VW akan meluncurkan ID 6, Hyundai punya Ioniq 6, belum lagi Kia EV6. Dari pabrikan setempat sendiri ada BYD Seal, Nio ET5. Agak mahal sedikit ada Zeekr 001 dengan kemampuan baterai yang menghebohkan itu.

Khusus BYD Seal, ini agak menarik. Karena mobil tersebut, dengan bZ Sedan akan menggunakan baterai yang sama bikinan BYD. Namanya Blade Battery. Kelebihannya, ukuran lebih compact serta bisa lebih tahan lama. Macam Duracell sepertinya. BYD mengklaim baterai ini juga lebih tahan panas. Ini akan menghasilkan mobil sedan dengan interior yang lebih lega dan fleksibel.

Tahun 2024, bZ Sedan kemungkinan besar akan meramaikan pasar Eropa dan belahan dunia lainnya. Dasar strateginya juga sama, menggoyang Tesla Model 3 yang berkembang pesat di benua itu. Penantangnya juga hampir bisa dipastikan sama.

Sepertinya, di pasar Eropa, bZ Sedan yang ukurannya mirip dengan Toyota Corolla akan menggantikan posisinya. Corolla adalah sedan yang cukup laris. Apalagi beberapa negara di benua itu sudah mematok, 2035 tidak ada lagi produksi mobil bermesin konvensional.

Belum ada bocoran spesifikasi dari Toyota, tapi penelusuran kami, kementerian industri China menyebutkan ada dua varian untuk bZ Sedan. Yang pertama adalah varian bertenaga 178 hp. Yang kedua bertenaga 238 hp. Dimensi panjangnya 4.725 mm, lebar 1.835 mm dan tinggi 1.475 mm. Bobot berkisar 1710-1840 kg.

Indra A.

Foto: InsideEV