Porsche 911 R 1967: Nine-Eleven Paling Ringan Yang Pernah Dibuat

Porsche harus menjual minimal 50 unit 911 R sebagai syarat homologasi.

Tak banyak yang tahu jika Porsche 911 berbobot paling ringan yakni 911 R berawal dari gagasan dua pria muda yang kelak akan membawa pengaruh penting pada perjalanan sejarah Porsche saat ini. Pada tahun 1966, Rolf Wütherich, mantan mekanik Luftwaffe yang merupakan tandem dari mendiang aktor film James Dean yang tewas saat memacu Porsche 550 Spyder ‘Little Bastard’ tersebut memiliki gagasan untuk membuat sebuah mobil balap Porsche yang berbobot ringan, kencang, dan harganya terjangkau.

Ia tak dapat mewujudkannya tanpa bantuan dari Ferdinand Piech, kepala riset dan pengembangan Porsche yang merupakan saudara sepupu dari Ferry Porsche. Keduanya pun kemudian menggarap sebuah proyek berkode ‘R’ (singkatan dari Rennsport atau mobil balap). Pada awal tahun 1967 berhasil dibuat 4 unit prototipe (R1-R4) yang berbasis dari Porsche 911S bermesin boxer air-cooled 6-silinder 2.0-liter (type 901/02) bertenaga 160 hp.

Porsche 911R masuk ke kelas balap GTP

Piech awalnya berencana untuk menghomologasi dan membawa 911 R berlaga di kelas Group 3 untuk menggantikan Porsche 911S. Namun rencana tersebut dipatahkan oleh dewan petinggi Zuffenhausen, karena biaya produksi yang tinggi dan harga jual yang mahal sangatlah berisiko bagi keuangan perusahaan pada saat itu.

Bahkan gagasan Piech pun terbilang tak masuk akal untuk memboyong mobil super ringan ini di kelas balap FIA Group 4. Selain regulasi teknis yang rumit dan mahal (Porsche 906 adalah salah satu contohnya), pabrikan harus menjual minimal 50 unit 911 R sebagai syarat homologasi. Namun Porsche hanya berhasil memproduksi 20 unit saja. Dengan segala keterbatasan yang ada, Piech dan Wütherich pun akhirnya memasukkan 911 R di kelas balap 2.0-liter GTP (Gran Turismo Prototype).

Porsche 911 R melakukan debut balap perdananya di sirkuit Mugello pada Juli 1967. Kendati hanya finish di posisi tiga, namun mobil ini berhasil mengasapi kompetitor unggulan yang terbilang masuk kategori kelas berat: Ford GT40 bermesin V8, bahkan Ferrari 275 GTB/C dan Bizzarrini GT Strada yang keduanya menggunakan mesin V12! Balapan tetap berlanjut berbarengan dengan uji prototype.

Bahkan pada pengujian di bulan November 1967, prototype 001R berhasil mematahkan lima rekor dunia dan 14 rekor kelas internasional di sirkuit Monza, dengan kecepatan rata-rata di angka 200 km/jam. Rahasia kesuksesan 911 R terletak pada output mesin boxer 6-silinder 2.0-liter (type 901/22) yang mampu memuntahkan tenaga 210 horsepower pada putaran mesin 8.000 rpm, dengan transmisi manual 5-speed plus limited-slip differential dan tentu saja, bobot totalnya yang hanya 800 kilogram!

Lebih unggul dari 904 Carrera GTS!

Mobil ini hanya butuh 5,9 detik untuk mencapai angka 100 kilometer per jam dan menembus kecepatan 200 km/jam dalam waktu 24,2 detik. Porsche 911 R unggul 1 detik lebih cepat dari 904 Carrera GTS dan lima detik lebih cepat dari sebuah mobil balap Alfa Romeo Giulia Sprint GTA. Dari sebanyak 20 unit Porsche 911 R yang berhasil dibuat, lima unit disimpan sebagai aset Porsche, dan 15 unit lainnya dijual kepada khalayak umum seharga 45.000 Deutschmark (setara dengan €89.000 nilai uang saat ini). Harga jual yang dua kali lipat dari harga Porsche 911S saat itu.

959 Canepa

Porsche 959SC Canepa, Bertenaga 800 HP dan Akan Mahal!

Ini adalah Porsche 959 langka yang kemudian dirombak dan dijadikan lebih keren. Kemudian akan jadi incaran kolektor karena lebih langka dari yang langka tadi. Paham? 

Era ’80an adalah masa keemasan supercar jalan raya dengan body sexy, bermesin turbo, bertenaga beringas dan suara menggelegar. Salah satunya adalah mobil langka, Porsche 959.

Saat pertama kali diluncurkan tahun 1986, mobil hasil rancangan Helmuth Bott yang digarap oleh Karosserie Baur ini adalah salah satu supercar terkencang di planet bumi.

Mesin boxer 6-silinder 2.85-liter twin-turbo yang diusungnya mampu memuntahkan tenaga 444 hp dan torsi maksimum 500 Nm. Dengan transmisi manual 6-speed dan penggerak all-wheel drive, hanya butuh 3,6 detik untuk mencapai 100 km/jam dan mampu menembus top speed 319 km/jam.

Performa dan desainnya yang fenomenal berhasil memikat para pecinta supercar di dunia yang rela menebusnya seharga 431.550 Deutschmark (setara $225.000). Lebih dari 337 unit Porsche 959 berhasil dibuat selama periode 1986-1988 yang terdiri dari 292 unit Porsche 959 versi “Sport” (termasuk 29 unit versi upgrade “500+ HP”), dan 37 unit prototype. Sebanyak 8 unit 959 versi “Komfort” yang dirakit Zuffenhausen pada tahun 1992-1993 adalah edisi penutup yang dibanderol seharga DM747.500 (setara $1.433.705).

Dilarang di Amerika Serikat

Porsche 959 dilarang beredar di Amerika Serikat pada 1987 karena dianggap tidak memenuhi regulasi Federal Motor Safety Standards (FMVSS). Butuh waktu lama bagi Porsche 959 hingga akhirnya dapat melenggang di jalan raya Amerika Serikat. Yakni pada tahun 1999. Berkat peraturan “Show and Display” yang digagas oleh Bill Gates dan Bruce Canepa.

Syaratnya, mobil ini tak boleh dikendarai lebih dari 4.000 km/tahun. Ini peraturan yang bagus. Cocok untuk para penggemar mobil di Indonesia. Meski tanpa undang-undang pun, yang punya mobil langka pasti lebih memilih menyimpan saja mobilnya. 

Bicara Bruce Canepa, ia adalah tuner spesialis Porsche asal AS. Bagi Canepa performa standar mobil ini dirasa belum memuaskan. Ia pun meracik ulang (lebih tepatnya, merombak total) Porsche 959 pada tahun 1999 hingga lahirlah 959 SC (Sports tuned by Canepa) “Reimagined” yang lebih bertenaga dan sesuai standar regulasi UU Jalan Raya di AS.

Perombakan Total Porsche 959

Konstruksi sasis dan body berbahan aluminium dan Aramid (kevlar) serta dek berlapis serat Nomex tahan api dirasa sudah lebih dari cukup. Ubahan yang dilakukan Canepa pada Porsche 959 meliputi lebih dari 3.000 macam komponen pada mesin, sistem pengerak, suspensi, sistem rem, velg, interior, kelistrikan hingga lampu.

Komponen mesin dirombak total, termasuk manajemen mesin dan perangkat twin-turbo yang dirubah dari sistem sequential menjadi versi paralel menggunakan turbo lansiran Borg-Warner. Kami suka turbo! Hasilnya, output daya melesat menjadi 800 hp dengan torsi maksimum 813 Nm!

Porsche 959SC bernomor sasis 003 dengan body berkelir hijau Porsche Emerald Green ini adalah satu dari 50 unit 959SC hasil gubahan Canepa. Interiornya pun dibuat matching. Harganya? Hmmm…mobil langka yang dibikin langka. Ide bagus sekali. Pasti membuat harga mobil ini menembus angka jutaan dolar untuk setiap unitnya.

Rizki Vox

Audi F1 Design by Sean Bell

Audi Dipastikan Ikut Balapan F1!

Langkah signifikan yang akan meramaikan balapan F1. Audi tertarik karena kompetisinya akan lebih berimbang.  

Audi mengumumkan hari ini kalau mereka akan ikut balapan Formula 1 (F1) mulai tahun 2026. Ini pengumuman yang bagus, makin banyak merek mobil yang ikut, makin seru. Mungkin belum seheboh MotoGP, tapi ini langkah yang bagus.

Berdasarkan konferensi pers yang kami ikuti, Audi tertarik untuk meramaikan balapan mobil ini karena FIA dan managemen F1 mengumumkan aturan baru soal teknis mesin dan pembatasan biaya pengembangan (cost cap) yang masuk akal untuk mereka. 

Namun yang masih belum diumumkan adalah tim mana yang akan mereka ambil alih. Markus Duessman, Chairman Of The Board Of management Audi mengatakan dengan gamblang, “Akan lebih masuk akal (dalam hal biaya) untuk mengambil alih tim yang sudah ada. Ketimbang harus membangun tim dari nol.” Toh mereka sedang menyiapkan mesin untuk kompetisi F1.

Gosip yang beredar, Audi akan mengambil alih Sauber F1 Team dengan nilai lebih dari US $450 juta. Namun perlu diketahui, bukan pertama kali Audi turun ke balapan dunia. Mereka sukses di arena Rally, DTM (balap mobil turing Jerman), Le Mans 24 Hour dan balapan ketahanan lainnya. 

“Kami ucapkan selamat datang kepada Audi. Merek otomotif terdepan yang penuh inovasi. Ini adalah momen utama dalam perkembangan olahraga otomotif,” ujar Stefano Domenicali, CEO F1. “Ini juga merupakan pengakuan besar bahwa langkah kami ke mesin hibrida berbahan bakar berkelanjutan pada tahun 2026 adalah solusi masa depan untuk sektor otomotif. Kami semua menantikan logo Audi di grid dan akan mendengar rincian lebih lanjut dari mereka tentang rencana mereka.”

Langkah Audi ini diperkirakan segera diikuti oleh Porsche, perusahaan yang sama-sama berada di bawah payung usaha Volkswagen Group. Belakangan santer beredar kabar kalau Porsche akan mengambil sebagian saham Red Bull Racing.

Aturan Yang Menarik Pabrikan

Aturan teknis yang disebutkan tadi menyangkut pengembangan dan penggunaan teknologi mesin yang lebih setara untuk semua tim yang berlaga. Artinya, bisa jadi teknologi dan tenaga jantung mekanis Mercedes-AMG F1 akan sama dengan Williams F1 Team.

Format mesinnya akan tetap V6 turbo, namun beberapa komponen yang mahal seperti Motor Generator Unit Heat (MGU-H). Ini komponen hybrid yang kompleks dan merupakan bagian dari turbocharger. Panasnya alat bantu induksi mesin ini, diolah menjadi daya listrik. MGU-H juga bisa menggerakkan roda. Canggih, kan? Makanya mahal.

Foto: Sean Bull Design via Pinterest

Porsche Indonesia Tampilkan Produk Menggiurkan di GIIAS 2022

Kami pasti berhenti sebentar untuk mengagumi bentuk mobil yang tampil di area Porsche.

Tidak sulit menemukan booth Porsche di GIIAS 2022. Meski mungil, tapi 718 Cayman hijau mentereng di depan akan jadi penarik perhatian. Karena ruang yang kecil juga, mereka hanya memajang tiga unit mobil.

Bukan sembarangan. Porsche Cayman tadi adalah versi GT4 dengan tenaga yang siap membenamkan badan ke kursi. Ini mobil yang sudah ‘track ready’ sekaligus bisa dipakai berkelana di jalanan umum. Di sebelahnya tidak kalah menggiurkan. Ada Porsche Taycan Turbo di situ.

Pasti Anda sudah tahu ini adalah mobil listrik yang kencang. Nama Turbo yang tersemat bukan menandakan ada peranti induksi itu, tapi lebih menandakan kalau performanya mengasyikan. Kemudian ada juga SUV Porsche Cayenne Turbo S E-hybrid. Nah ini turbo betulan. Ditambah penggerak elektrik. Kami suka ini.

Kehadiran dua kendaraan yang ada penggerak listriknya di booth Porsche di GIIAS 2022 menunjukan dukungan dan keseriusan mereka terhadap program elektrifikasi pemerintah. Dan tentunya supaya dagangan mobil listrik mereka makin laris. Selain tentunya, memperkenalkan karakter mobil-mobil Porsche kepada kalangan yang lebih luas.

“Elektrifikasi adalah masa depan pengembangan otomotif. Sejak pertama kali kami memperkenalkan mobil sport yang full electric (Taycan), kami mendapatkan masukan yang sangat positif,” kata Managing Director Porsche Indonesia Michael Vetter. Ia juga menambahkan bahwa mobil listrik mereka itu banyak dibeli. Juga untuk Porsche dengan teknologi Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) seperti yang ada di Cayenne atau Panamera.

Informasi Produk di Booth Porsche

Jujur saja, Porsche Cayman GT4 ini menangkap perhatian kami. Kami pernah mencoba Cayman ‘biasa’ dan karakternya kami suka. Lincah, bertenaga, intinya fun to drive. Varian GT4 memang belum pernah menaiki. Tapi spesifikasinya hebat.

Mesin boxer 6-silinder berkapasitas 4.0 liter. Tanpa turbo. Hmm… tapi tenaganya 420 hp. Putaran mesin maksimum diklaim hingga 8.000 rpm. Kami angkat topi.

Lalu untuk Taycan Turbo. Mobil listrik pertama Porsche yang bikin heboh jagat otomotif dunia. Kami suka performanya. Itu pasti. 0-100km/jam hanya perlu 3,2 detik. Seru sekali. Ini berkat penggerak elektrik yang mampu mengeluarkan daya hingga 680 ps. Tanpa suara dan polusi.

Terakhir Cayenne Turbo S E-hybrid. Mesin konvensional V8 bertenaga 550 hp. Motor elektrik yang diintegrasikan di transmisi Tiptronic memiliki kekuatan 134 hp. 0-100 km/jam diklaim 3,8 detik saja. Kami suka. Tapi kami tidak mau lama-lama di booth ini. Takut ingin beli.