Angkot Superben

Deretan Mobil Angkutan Umum Legendaris di Indonesia

Angkutan umum tidak bisa dipungkiri adalah bagian dari hidup masyarakat Indonesia. Meski kelakuan supirnya tidak bisa dibanggakan, tapi kendaraan ini sudah jadi kebutuhan untuk mobilitas. Sekaligus mendukung jalannya roda perekonomian.  

Melihat ke belakang, angkutan umum terutama angkot (Angkutan Perkotaan), punya deretan mobil unik yang jadi andalannya. Ada nama yang bertahan dengan bentuk baru, ada pula mobil legendaris yang punah dimakan waktu. Ini deretannya. 

Daihatsu Hijet 1000

Angkutan umum hijet 1000

Daihatsu Hijet 1000 adalah mobil komersial berukuran compact yang multifungsi dan tangguh. Muncul di Indonesia pertama tahun 1984, penggunaannya beragam. Mulai dari angkutan penumpang sampai barang. Kami pribadi pernah punya versi pikap yang dimodifikasi untuk lomba slalom. Dan ya, hasilnya kami bawa pulang piala. 

Termasuk untuk angkutan umum. Mesin tiga silinder, kapasitas 1.0 liter (993 cc) terkenal ‘bandel’ dan tidak gampang rusak. Perawatannya yang mudah dan irit BBM menjadikan mobil ini ekonomis, makanya banyak yang suka. Chassis kuat, membuat angkot Hijet bisa dimuati hingga tujuh orang biarpun ukuran mobilnya tidak bisa dibilang besar. Tentunya dengan sedikit pemaksaan dari kernet yang tidak tahu diri. 

Mitsubishi Jetstar

Angguna MItsubishi Jetstar

Jetstar jadi angkot mungkin agak terlupakan karena kalah populer dengan Hijet 1000. Tapi antara keduanya, masih ada ikatan. Mitsubishi Jetstar adalah bagian dari keluarga Minicab, namun hanya dijual di Indonesia.

Menurut rumor, mobil compact ini adalah hasil kolaborasi antara Daihatsu dan Mitsubishi, waktu itu. Nama Jetstar sendiri, berasal dari HiJET dan Star (logo tiga berlian mitsubishi yang menyerupai bintang). Mesinnya sama seperti Hijet 1000 di atas, yaitu Daihatsu CB20 berkapasitas 993 cc.

Chevrolet Suburban

Angkot Superben

Kalau sekarang angkutan antar kota didominasi kendaraan berjuluk elf, padahal bukan Isuzu, dulu Chevrolet Suburban jadi andalannya. Tanyakan pada orang tua Anda, kalau mereka bingung, coba bilang ‘Superben’. Itulah julukan yang biasa diberikan, karena mengatakan Suburban cukup sulit.

Era 1950-an hingga 1960-an, Chevrolet meraja dengan minibusnya yang tangguh dan bertenaga. Populasinya banyak di Jawa. Di Sumatera bahkan mobil ini statusnya bus antar kota. Salah satu alasan kenapa mobil ini jadi angkutan umum di dalam maupun luar kota adalah, ukurannya besar. Tipikal mobil Amerika, segalanya besar. Mesinnya pun besar. Populasi Superben kemudian menurun karena datangnya mobil minibus Eropa yang bermesin diesel seperti Mercedes-Benz. Lebih irit.

Morris Minor

Oplet MOrris Minor 1000

Ini mungkin angkutan perkotaan jaman dulu yang populer hingga sekarang. Berkat film Si Doel tentunya. Basisnya adalah Austin Morris Minor 1000 dan punya cerita panjang, terutama di Jakarta. Bermesin 1,0 liter, Minor dikenal tangguh waktu itu. Kencang pula, bisa lari sampai 100 km/jam. Masuk ke Indonesia menjelang akhir era 1950-an. Ada yang digunakan untuk pribadi, banyak juga jadi angkutan. Yang terakhir itu, akrab disebut oplet.

Popularitas Oplet menurun setelah Gubernur DKI era 70-an, Ali Sadikin mengeluarkan kebijakan ‘mengurangi’ populasi oplet. Hasilnya, bukan cuma berkurang tapi hampir punah digeser oleh Mikrolet. Sekarang, oplet Morris Minor malah jadi incaran kolektor mobil. Ada kisah panjang soal Oplet ini. Kami akan buatkan artikel tersendiri. 

Suzuki Carry

Angkot suzuki carry. Foto: Kaltimfactual.co

Ini mungkin angkutan umum yang sulit tergantikan. Suzuki Carry, hadir mendampingi Daihatsu Hijet sebagai mobil yang bisa dijadikan angkutan umum. Popularitasnya menanjak setelah muncul Carry Extra, menggantikan Carry ‘burung hantu’. Mesinnya biasa saja, empat silinder 1,0 liter. Irit dan yang penting tidak gampang rusak.

Kepopuleran Carry sebagai angkot berlanjut hingga sekarang. Generasi terbarunya yang bermesin 1,5 liter laris bahkan menyumbangkan penjualan tertinggi untuk Suzuki di Indonesia.

Isuzu Panther

Angkutan Kota Isuzu Panther

Siapa tidak kenal rajanya diesel ini. Isuzu Panther dengan mesin berkode C223 dikenal bandel dan tahan banting. Diisi solar busuk pun tidak keberatan. Asal jangan diisi bensin. Ini juga yang membuat Panther sempat meraja di pasar angkutan perkotaan.

Meski sekarang makin sedikit karena digusur Suzuki Carry, tapi para pengguna angkot Panther tidak akan lupa, mobil ini pernah jaya memberikan setoran. Tidak peduli hujan dan banjir, Panther jalan terus. 

Honda TN360

Angkot Honda TN. Foto: Pinterest

Kami pernah membahas mobil mungil ini. Honda TN360 adalah mobil komersial buatan Honda, yang juga melambungkan nama pabrikan Jepang ini. Harganya murah, mudah dirawat dan tidak rewel. Menjadikan TN360 cepat disukai oleh pasar. Di Indonesia, mobil ini hadir bukan hanya dalam bentuk pikap, tapi juga angkutan penumpang. 

Didatangkan oleh PT Istana Motor Raya (IMORA) milik pengusaha Ang Kang Hoo di era 1970-an, Honda TN menjamur menjadi angkutan umum, terutama di wilayah Jawa Barat. Bahkan saking populernya, masyarakat setempat menyebut angkot sebagai ‘Honda’. 

Toyota Kijang

Angkutan kota Toyota Kijang Super. Foto: Pinterest

Ini juga pasti Anda kenal. Saingannya Panther berbahan bakar bensin yang ‘tiada duanya’. Kehandalan Toyota Kijang membuat mobil ini mudah untuk dioperasikan. Makanya banyak pengusaha angkutan umum memilihnya sebagai armada angkut penumpang.

Kijang mulai digunakan sebagai angkot sejak 1980-an hingga terakhir, generasi Kijang kapsul. Chassis panjang seperti Panther, mesin irit BBM menjadikan faktor ekonomisnya tinggi. Sekarang, angkutan umum Kijang sudah sangat jarang. Namun kami menduga, Toyota mungkin menyiapkan Rangga sebagai sarana transportasi umum. Mungkin.

Kijang Innova Zenix Hybrid Ekpor_1

Kijang Innova Zenix Hybrid Melesat ke Pasar Global

Toyota Indonesia melakukan ekspor perdana kendaraan elektrifikasi Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid, sekaligus menandai peningkatan level kapabilitas dan keunggulan industri manufaktur otomotif nasional. Langkah tersebut juga terkait dengan aktivitas ekspor produk berteknologi tinggi ke level berikutnya.

Toyota Indonesia berupaya untuk terus memberikan kontribusi pada pengembangan industri otomotif nasional yang telah memasuki era elektrifikasi, dan menyumbang pada neraca dagang yang positif. Ekspor perdana Kijang Innova Zenix ini tidak mungkin tercapai tanpa dukungan penuh dari Pemerintah Indonesia, kemitraan yang kuat dari seluruh rantai pasok kami termasuk industri kecil dan menengah (IKM), dan dukungan masyarakat.

Target ekspor lebih dari 8.000 unit

“Semoga kami dapat berkontribusi lebih besar lagi agar dapat bersama-sama tumbuh dan meningkatkan daya saing global untuk memenuhi perkembangan industri otomotif Indonesia dan global,” kata Warih Andang Tjahjono, selaku Presiden Direktur Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), hari ini (21/02).

Pada tahun 2023, TMMIN menargetkan ekspor Kijang Innova Zenix sebanyak lebih dari 8.000 unit dengan komposisi 30 persen tipe HEV dan 70 persen tipe internal combustion engine (ICE) ke negara-negara di kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah. Diharapkan, ekspor Innova Zenix ini akan terus meningkat dari tahun ke tahun dengan target 17,000 unit di 2025 untuk tipe hybrid dan konvensional.

Basis produksi dan ekspor kendaraan elektrifikasi

Ekspor mobil utuh ini juga tentunya termasuk baterai elektrifikasi yang dirakit lokal di pabrik TMMIN di Karawang. Toyota Indonesia telah memperkenalkan beragam model kendaraan yang dapat mengurangi emisi karbon melalui strategi multipathway, baik kendaraan konvensional hemat bahan-bakar, kendaraan dengan bahan bakar bio (bio-fuel), serta kendaraan berteknologi elektrifikasi, yaitu HEV, PHEV, dan BEV, selain memproduksi lokal Kijang Innova Zenix Hybrid.

“Kami akan terus mempertahankan posisi Indonesia sebagai basis produksi dan ekspor kendaraan elektrifikasi buatan dalam negeri, khususnya hybrid,” tambah Warih.

Ekspor perdana Kijang Innova Zenix disaksikan langsung oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji, Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana, dan CEO of Asia Region and President of Toyota Motor Asia Pacific Hao Quoc Tien, serta jajaran manajemen Toyota Indonesia dan perwakilan perusahaan pemasok Toyota Indonesia yang termasuk di dalamnya Industri Kecil dan Menengah (IKM).

Test Drive Innova Zenix Hybrid, Kesempuraan Baru Untuk Sebuah Kijang

Di akhir penghujung tahun 2022 ini, PT Toyota Astra Motor (TAM) sepertinya ingin merayakan keberhasilan pencapaiannya di tahun ini sekaligus memperkenalkan lebih jauh tentang varian fenomenal terbarunya, All New Kijang Innova Zenix Hybrid.

Ya, kedatangan Zenix, terutama versi Hybrid memang jadi perhatian dan barang panas di dunia otomotif, khususnya di segmen crossover MPV. Bentuk terbarunya makin menawan. Bisa dibilang mirip dengan Toyota Kluger Hybrid yang diperuntukkan untuk pasar Australia.

Maka tak salah jika TAM langsung memboyong para awak media untuk mencoba langsung rasa berkendara Zenix dengan destinasi Jakarta-Semarang-Yogyakarta-Jakarta. Acara yang digelar selama 4 hari ini dibagi sebanyak 2 batch dan berjalan dari 19 hingga 21 Desember 2022 dengan menempuh jarak hampir 600 kilometer.

Bisa dikatakan, All New Kijang Innova Zenix sukses bertransformasi menjadi Cross-MPV dengan kenyamanan paripurna plus dukungan teknologi elektrifikasi dan fitur modern. Setelah 45 tahun terus mengandalkan struktur ladder-on-frame dan penggerak roda belakang, kini Zenix berubah jauh menjadi lebih comfort dan advance sekaligus premium.

Ya, mobil ini hampir kehilangan ‘rasa’ Kijangnya. Meski begitu hal ini bukanlah sesuatu yang buruk, namun malah menjadi sensasi baru yang jauh lebih berkelas. Kami menyadari semua ini saat mulai mengendarainya. Performanya berubah drastis. Jauh makin superior dengan paduan paket lengkap dari fitur keselamatannya.

Makin menarik, sebelum memulai perjalanan, seraya memasukkan barang ke mobil, kami mencoba langsung fitur voice command yang disematkan di mobil ini. Hanya perlu mengucapkan “Halo Innova, buka pintu bagasi” Voila! secara otomatis, pintu bagasi pun langsung terbuka. Begitu pun sebaliknya, saat ingin menutupnya.

Masuk di batch ke 2, Kami siap start justru dari resto bergaya Bali, Tip Tap Toe yang berada di kabupaten Sleman untuk bergerak ke kota Semarang via jalur perbukitan Kopeng. Satu unit Innova Zenix Hybrid tipe Q HV, menjadi kendaraan kami. Rasa pertama yang kami rasakan justru langsung mengarah kepada sisi performanya. Mesin hybrid yang kini diusung Zenix terus menghantarkan kenyamanan dengan daya output yang presisi, begitu juga dengan transmisinya.

Kini, tak lagi mengusung opsi transmisi manual maupun otomatis, Sebagai gantinya, varian bensin non-hybrid kini dibekali transmisi CVT Direct Shift 10-speed. Sedangkan pada Zenix hybrid dibekali dengan transmisi jenis eCVT yang menghasilkan efisiensi bahan bakar yang maksimal. Hantaran tenaga bawah hingga atas terus mengisi secara linear di setiap putaran mesin. Menakjubkan!

Sistem komputer terus mengatur setiap rasio torsi dan tenaga mesin sesuai mode berkendara yang dipilih serta mengatur putaran mesin pada perpindahan antar gigi. Perpindahan naik-turun gigi dan penyaluran output tenaga maupun torsi mesin jauh lebih halus dibandingkan dengan transmisi automatic konvensional.

Pada kolom transmisi Kijang Innova Zenix terdapat pilihan posisi tuas yang hampir mirip dengan transmisi automatic yakni P (PARKING), R (REVERSE), N (NEUTRAL), dan D (Drive). Perbedaannya, pada kolom transmisi CVT yang kini diusung terdapat kolom tambahan dengan tanda (+) (-) di bagian paling bawah sebelah kanan yang akan mengubah kinerja transmisi CVT dari Direct-Shift ke mode Sequential Shiftmatic.

Meski tanpa pedal kopling, kami tetap dapat melakukan aksi oper stik persneling ala transmisi manual dengan sentuhan halus jemari pada shift knob ke posisi (+) maupun (-) saat melaju di tol Trans Jawa. Pada mode ini, perpindahan gigi pun dapat dilakukan via tuas paddle-shift yang terdapat pada setir. Hmm…praktis dan menyenangkan untuk sebuah Innova.

Varian Hybrid Mendapatkan Pilihan Mode EV

Saat mengaktifkan mode EV, maka sistem komputer manajemen kendaraan akan menonaktifkan mesin bensin dan beralih sepenuhnya pada kinerja motor listrik penggerak sistem hybrid yang memiliki output daya 111 HP dan torsi 206 Nm.

Pasokan daya listrik penggerak hybrid bersumber dari baterai Ni-MH yang berada di bawah kursi depan. Tentunya kapasitas daya baterai yang terpakai bergantung pada berapa lama dan seberapa jauh jarak yang anda tempuh dengan mode EV.

Pada saat berada di kondisi lalu lintas yang padat dan stop and go atau sedang berkendara santai, mode berkendara ECO merupakan pilihan paling tepat. Sistem komputer akan mengatur kinerja mesin pada putaran mesin rendah dengan pengaturan suplai BBM yang lebih ekonomis.

Mode ECO sukses memadukan kinerja mesin dan motor listrik hybrid. Dengan asupan suplemen performa dari motor listrik hybrid, kinerja mesin bensin pun menjadi lebih ringan dan konsumsi BBM menjadi jauh lebih efisien alias lebih irit. Nah, saat kami menginginkan output performa yang lebih optimal dan responsif serta akselerasi yang jauh lebih cepat, tinggal mengaktifkan mode POWER.

Meskipun mengusung transmisi CVT, namun Innova Zenix Hybrid sangat responsif saat diajak melintasi tanjakan. Selain menggunakan sabuk baja CVT yang lebih lebar dan rasio final gear yang lebih besar, terdapat fitur uphill/downhill shift control yang terintegrasi dengan sensor kemiringan kendaraan. Fitur ini akan menjaga output performa dan rpm mesin agar tidak kehilangan tenaga saat menanjak.

Destinasi menuju area Gunung Merbabu via Kopeng ini terbilang cukup ekstrim. Jalan sempit berkelok dengan jalur menanjak dan menurun ditambah hamparan kabut tebal cukup menguras skill berkendara kami. Tingkat kestabilan mobil ini sangat aman didukung penuh oleh bantuan fitur Electronic Power Steering yang terbilang sempurna dan akurat. Visibiltas pun semakin jelas bagi kami, karena bagian ujung mobil ini dapat terlihat dengan jelas.

Pengembangan sempurna bagi generasi terbaru Innova ini juga berasal dari platform baru TNGA (GA-C) dengan struktur monokok. Dengan berbekal mesin bensin 2.0-liter berkode M20A-FXS 4-silinder yang dipadukan dengan motor listrik penggerak sistem hybrid, Innova Zenix Hybrid sukses merubah ekspektasi kami menjadi suatu kepuasan tertinggi saat mengendarainya.

Overall, kami hampir tidak bisa menemukan cela apapun untuk varian ini. Apalagi saat cruising santai dengan menikmati bias cahaya matahari sore lewat fitur New Panoramic Retractable Roof yang membuat ruang kabin terasa semakin fresh sepanjang perjalanan.  Saat ingin santai, kami hanya perlu memainkan perangkat Rear Seat Entertainment di balik kursi depan untuk menikmati media penting seperti Youtube hingga Netflix dan duduk nyaman di captain seat dengan kaki tertopang. Sempurna…

 

Toyota TMO_1

Dua Varian Baru Oli Toyota TMO Untuk Spesifikasi Mesin Modern

PT Toyota-Astra Motor (TAM) kembali menghadirkan produk inovatif dan layanan terbaik bagi pelanggannya, dengan meluncurkan 2 varian baru dari oli Toyota TMO yaitu TMO 0W-16 SN GF-5 (Applicable for SP GF-6) dan TMO LITE 0W-20 SN GF-5. Peluncuran kedua varian TMO tersebut sebagai salah satu bagian dari inisiatif Toyota dalam memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan yang kian beragam dan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi kendaraan Toyota.

”Peluncuran 2 varian terbaru TMO ini adalah wujud dari total ownership experience yang Toyota tawarkan bagi para pelanggan, yaitu melalui penyediaan layanan terbaik mulai pada saat membeli hingga perawatan kendaraan. Kami berharap, varian terbaru ini dapat memenuhi kebutuhan para pelanggan setia Toyota akan kenyamanan berkendara dan kualitas kendaraan yang senantiasa terjaga,” ujar Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director TAM.

TMO merupakan genuine oil yang dikeluarkan oleh Toyota-Astra Motor untuk pasar Indonesia. Seluruh spesifikasi varian TMO ditentukan oleh Toyota Motor Corporation (TMC) Jepang dan telah disesuaikan dengan standar global. Pelanggan Toyota direkomendasikan untuk menggunakan TMO pada kendaraannya.

Pasalnya, formulanya telah disesuaikan dengan kinerja mesin Toyota, bahkan untuk kendaraan Toyota dengan model mesin terbaru sekalipun, sehingga mampu membuat performa mesin kendaraan semakin optimal.

TMO memiliki ACTIFILM Technology Double Protector yaitu lapisan membran Double Protector yang didesain khusus oleh Toyota dengan keseimbangan formula yang optimal dalam melindungi setiap bagian mesin bahkan celah terdalam dan terkecil sekalipun dari keausan dan kebocoran, serta sekaligus berfungsi sebagai penghancur kerak pada dinding mesin.

TMO 0W-16 SN GF-5 (Applicable for SP GF-6) merespons kendaraan berteknologi yang semakin tinggi dan canggih. Untuk mendukung perkembangan teknologi tersebut, dibutuhkan oli dengan teknologi yang lebih tinggi pula dan tingkat keenceran yang lebih rendah. Oli mesin ini tersedia dalam 2 ukuran, yaitu ukuran 1 liter dan 4 liter.

Dengan spesifikasi termutakhir ILSAC GF-6 yang mendukung hemat bahan bakar, dan memberikan performa pembersihan dan pencegahan deposit lebih baik, serta cocok untuk mesin teknologi terbaru yang lebih sensitif terhadap deposit. Varian ini sangat direkomendasikan pada model-model terbaru Toyota dengan mesin Toyota New Global Architecture (TNGA), seperti All New Voxy, Camry Hybrid, Raize, dan juga pada All New Kijang Innova Zenix.

Lebih lanjut, TMO LITE 0W-20 SN GF-5 hadir sebagai bagian dari upaya Toyota untuk menyesuaikan dengan teknologi kendaraan yang semakin berkembang dan juga mengarah pada teknologi yang ramah lingkungan. Varian ini dapat memberikan proteksi maksimal pada kendaraan dan mendukung penghematan bahan bakar dan rendah emisi.

TMO LITE 0W-20 SN GF-5 adalah oli dengan viskositas rendah namun memiliki harga yang lebih terjangkau. Oli ini cocok untuk kendaraan Toyota LCGC (Agya dan Calya), atau pun model-model lainnya seperti Avanza, Veloz, Raize, Sienta, Yaris, Rush, dan lainnya. Varian ini tersedia dalam kemasan 3,5 liter saja.

Toyota Kijang Innova Zenix

TMMIN Akan Ekspor 8.500 Toyota Kijang Innova Zenix Setahun

Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) sedang berbangga. Mereka untuk pertama kalinya merakit mobil yang diberikan elektrifikasi di Indonesia. Namanya Toyota Kijang Innova Zenix. Pasti sudah paham, calon mobil sejuta umat ini dirilis kemarin, 21 November di Jakarta.

Tidak hanya untuk pasar Indonesia, Kijang Innova Zenix baik yang berpenggerak mesin konvensional maupun hybrid, akan dipasarkan ke seluruh dunia. Targetnya, untuk awal ini cukup masuk akal. Sekitar 8.500-an unit untuk semua varian. Tercatat ada 13 negara di Amerika Latin, Asia dan Timur Tengah yang akan memasarkan.

Kami melihat langsung peresmian produksi perdana Kijang Innova Zenix di Karawang, Jawa Barat. Satu hal yang patut dicatat adalah, dengan mulainya lini produksi mobil elektrifikasi ini, TMMIN menyerap sekitar 1.000 tenaga kerja baru. Selain itu, ada 100 pemasok komponen lokal. Termasuk delapan vendor setempat yang turut merakit komponen baterai.

TMMIN juga mengklaim, sudah merangkul pemasok tingkat pertama (tier 1) untuk mentransfer pengetahuan ini ke pemasok mereka sehingga efek domino dapat tercapai. Ini akan sangat berguna kalau nantinya Toyota akan langsung terjun membuat mobil listrik sepenuhnya.

“Produksi Kijang Innova Zenix merupakan upaya kami untuk terus memberikan kontribusi terhadap perkembangan industri otomotif Indonesia,” ungkap Warih Andang Tjahjono Presiden Direktur PT TMMIN. Warih, yang juga orang Indonesia pertama yang jadi pemimpin pabrik Toyota, menambahkan kalau timnya terus berusaha meningkatkan performa Kijang supaya bisa melanjutkan kontribusi kepada pelanggannya. Apalagi sekarang industri otomotif mulai bergeser ke arah kendaraan berpenggerak listrik.

“Kami ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan kuat Pemerintah Indonesia dalam pengembangan industri otomotif nasional dan kepada masyarakat Indonesia yang telah memberikan kepercayaan kepada Kijang sebagai kendaraan pilihan utama keluarga Indonesia selama 7 generasi,” tambah Warih.

Karena bukan hanya untuk Indonesia, Toyota Kijang Innova Zenix sendiri dikembangkan oleh tim Toyota global. Basisnya platform TNGA-C yang juga digunakan oleh Toyota Voxy, Prius dan Corolla. Jadi jangan kaget kalau nanti suku cadangnya bisa saling substitusi.

Mesinnya, baik versi hybrid atau konvensional diambil dari keluarga M20 Dynamic Force. Ini memang penggerak yang khusus didesain untuk platform TNGA.

Kijang Innova Zenix

Toyota All New Kijang Innova Zenix Punya Sistem Hybrid Unggul

Lama dinantikan oleh banyak kalangan, Toyota All New Kijang Innova Zenix akhirnya resmi diluncurkan pada 21 November 2022. Mobil ini mengalami evolusi yang begitu besar, karena tak lagi menggunakan platform ladder-frame dan digantikan dengan platform TNGA (Toyota New Global Architecture).

Seperti yang telah kami duga sejak lama, Innova generasi terbaru hadir dalam varian bermesin bensin 2.0 liter dan versi hybrid yang dipadukan dengan penggerak elektrik. Sedangkan versi mesin diesel sudah selesai dari daftar pilihan. Untuk mesin bensin 2.0 liter, menggunakan unit dari keluarga Dynamic Force berkode M20A-FKS.

Maka untuk Toyota All New Kijang Innova Zenix varian hybrid, menggunakan mesin M20A-FXS. Mesin tersebut merupakan mesin baru yang dimiliki oleh keluarga Toyota Dynamic Force. Menilik spesifikasinya, mesin ini memiliki kapasitas 1.987 cc dan dirancang agar memberikan efisiensi termal hingga 41 persen.

Menariknya Mesin All New Kijang Innova Zenix

Salah satu yang menarik dari mesin M20A-FXS ini ialah ketika dikombinasikan dengan sistem hybrid, maka dapat memberikan keunggulan dibandingkan sistem hybrid berkapasitas 1.8 liter. Lebih lanjut, bobot mesin M20A-FXS lebih ringan dibandingkan hybrid 1.8 liter Hal ini tentu tak terlepas dari dimensi Power Control Unit (PCU) yang 20 persen lebih kecil dan 10 persen lebih ringan.

Toyota bahkan meletakkan perangkat PCU tepat di atas transaxle yang membuat sistem hybrid dari unit M20A-FXS menjadi lebih sederhana. Selain PCU, baterai pada sistem hybrid bermesin ini pun lebih kompak. Namun mampu memuat sel lebih banyak jika dibandingkan dengan mesin hybrid 1.8 liter.

Keunggulan lain dari sistem hybrid M20A-FXS yakni diklaim memiliki tingkat power loss lebih rendah hingga 25 persen. Dalam upaya menekan efek power loss tersebut, Toyota memadukan sistem hybrid M20A-FXS dengan motor baru yang memiliki struktur rolling coil. Motor listrik ini memiliki tenaga yang 111 hp dan torsi 205 Nm. Output ini belum dipadukan dengan performa mesin bensinnya.

Dengan semua keunggulan tersebut, Toyota juga mengklaim bahwa mesin M20A-FXS dapat memacu akselerasi 18 persen lebih baik. Juga konsumsi bahan bakar lebih hemat hingga 9 persen.

Toyota Kijang Innova Zenix

Evolusi Radikal Toyota Kijang Innova Zenix

Debut global Toyota All New Kijang Innova Zenix di Indonesia pada hari ini, 21 November 2022, menjadi momen penting bagi PT Toyota Astra Motor.

Pasalnya, kesuksesan mobil ini di Indonesia akan menjadi tolok ukur bagi pamor Innova di pasar MPV 7-seater sejumlah negara lainnya, terutama kawasan Asia dan Timur Tengah.

Innova mengalami evolusi di semua lini baik interior, eksterior maupun rancang bangunnya. Grille baru model trapezoid berkisi hitam dengan bingkai chrome yang digunakan Innova terbaru ini terlihat identik dengan Corolla Cross dan RAV-4.

Perubahan pun terlihat pada headlamp LED proyektor ganda model baru yang desainnya kini sedikit meruncing dengan lampu DRL LED horizontal yang dicuplik dari Fortuner.

PT Toyota Astra Motor tak hanya menghadirkan variant bermesin bensin 2.0-liter, namun juga hadir dalam versi hybrid.

Penggunaan platform baru TNGA-C dengan konstruksi rangka body monokok tentunya berpengaruh pada dimensi body Innova yang dipastikan mengalami perubahan. Sepintas, body Innova kini terlihat lebih besar.

Dengan platform baru TNGA-C (GA-C) seperti yang digunakan pada model Voxy, Innova Zenix kini beralih dari penggerak RWD menjadi FWD. Transmisi CVT kini digunakan. Terintegrasi dengan mesin dan terhubung ke poros roda depan.

Hasilnya, pada dek rangka body monokok yang kini digunakan tak ada lagi lorong transmisi serta kopel. Hal ini tentunya membuat volume kabin menjadi kian lapang, walau tak selega kabin Voxy yang merupakan saudara satu platform baru GA-C.

Bertebaran fitur modern

Innova Zenix juga tampil dengan panel dasbor dan setir model baru yang sepintas mirip seperti pada Toyota Voxy. Selain layar sentuh digital model baru, sistem infotainment teranyar dari Toyota yang ukurannya berkisar 9 sampai 10 inci.

Teknologi modern seperti Voice Command, Head-up Display, charger ponsel nirkabel, cruise control, serta koneksi Apple CarPlay dan Android Auto hingga kamera 360° pun bakal menjadi fitur standar pada Innova (bergantung pada variant model tentunya).

Yang bakal menjadi magnet pemikat konsumen adalah fitur teknologi keselamatan berkendara canggih Toyota Safety Sense dan Panoramic Retractable Roof yang untuk pertama kalinya dibekalkan pada Innova. Atap panoramik tersebut hadir khusus pada varian Q Hybrid dan V Hybrid. Konten yang diusung oleh Innova kian berbobot dan tentunya merupakan evolusi yang luar biasa.

Yang menarik, tuas transmisi pun kini posisinya berada di panel tengah dasbor bagian bawah. Secara keseluruhan, tampilan interior Innova kian terlihat mewah dan hightech.

Ubahan baru pada interior tak hanya berhenti sampai di situ. Tak hanya pada kabin depan, baris bangku kedua beberapa varian Innova Q HV, kini dibekali dengan captain seat. Bahkan ada fitur Dual Rear Seat Entertainment, khusus untuk varian Q Hybrid, V Hybrid, dan 2.0 V.  

Tiga Varian Kijang Innova Zenix

Kedua versi Innova masing-masing akan terbagi menjadi 3 variant trim yakni G, V dan Q yang tentunya bakal dibekali kelengkapan dan konten fitur yang berbeda untuk setiap trim nya.

Perihal harga jual, varian termurah Innova G Bensin banderol harga dasarnya Rp 419 juta untuk varian mesin bensin dan Rp 458 juta untuk versi hybrid. Ingat, itu versi paling murah.

Naik ke level berikutnya yakni variant V dibanderol seharga Rp 467 juta untuk vesi bermesin bensin dan mulai dari Rp 532 juta untuk versi hybridnya. Sementara varian Q sebagai kasta tertinggi dibanderol mulai dari Rp 611 juta. Varian Q ini hanya tersedia untuk versi hybrid.

Konten fitur yang diusung pada variant Q ini tak sekadar paling lengkap, tampilannya pun dikemas dengan sangat mewah. Varian inilah yang punya fitur TSS, layar monitor untuk kursi belakang dan pelek 18 inci.

Tipe 2.0 G: Rp 419 juta

Tipe 2.0 V: Rp 467 juta

Tipe G Hybrid: Rp 458 juta

Tipe V Hybrid: Rp 532 juta 

Tipe Q Hybrid: Rp 611 juta

Toyota All New Kijang Innova Zenix

Toyota All New Kijang Innova Zenix 2022 Meluncur

Peluncuran perdana Toyota All New Kijang Innova Zenix akhirnya berlangsung di Jakarta. hari ini (21/11/2022). Info perubahan baru yang signifikan perihal Multi-Purpose Vehicle (MPV) 7-seater ini adalah seputar platform dan mesin yang digunakan.

Ada satu hal yang membuat penasaran kami sejak beberapa bulan silam, yakni nama Zenix. Akhirnya terjawab yang pada hari ini, Zenix merupakan akronim dari kata Zenith yang berarti puncak dan X yang mewakili karakter crossover.

Perubahan Total 

Toyota All New Kijang Innova Zenix mengalami perubahan platform. Konstruksi ladder frame digantikan oleh TNGA (Toyota New Global Architecture). Seperti yang telah kami perkirakan, Innova generasi terbaru akan hadir dalam varian bermesin bensin 2.0-liter.  Versi Hybrid mengusung mesin bensin yang dipadukan dengan penggerak elektrik. Sedangkan versi mesin diesel hilang dari daftar pilihan. 

Kedua varian mengusung mesin terbaru bernama ‘Dynamic Force’. Platform TNGA yang kini digunakan oleh Innova sekaligus merubah sistem penggerak dari gerak roda belakang (RWD) menjadi gerak roda depan (FWD). 

Innova non-hybrid menggelontorkan tenaga hingga 171,5 hp dengan torsi 204,9 Nm. Penyalur output torsi dan tenaga mesin ke sistem penggerak pun tak lagi menggunakan transmisi otomatis biasa, namun digantikan oleh jenis transmisi CVT.

 

 

Sementara untuk Innova varian hybrid juga menggunakan mesin 2.0-liter Dynamic Force seri M20A, namun versinya berbeda yakni M20A-FXS. Tanpa modul hybrid, output tenaga maupun torsi maksimum dari mesin yang digunakan sedikit lebih kecil. Tercatat 183,4 hp bisa dihasilkan dari mesin dan penggerak listrik. Garansi baterainya diberikan hingga 8 tahun, agar pemilik kendaraan ini merasa tenang dan nyaman.

Dibandingkan versi non-hybrid, kompresi mesin yang bakal digunakan pada Innova varian ini sedikit lebih tinggi yakni 14:1. Transmisi yang digunakan pada versi hybrid serupa dengan varian non-hybrid. Dengan CVT, transfer daya dari mesin konvensional dan elektrik tidak akan terasa. 

Harga (on-the-road) Toyota All New Kijang Innova Zenix 2022 adalah sebagai berikut:

Tipe 2.0 G: Rp 419 juta

Tipe 2.0 V: Rp 467 juta

Tipe G Hybrid: Rp 458 juta

Tipe V Hybrid: Rp 532 juta 

Tipe Q Hybrid: Rp 611 juta

Toyota Kijang Terus Alami Penyempurnaan

Toyota Kijang generasi keempat diluncurkan pada tahun 1997 dengan desain model baru pada interior dan eksteriornya menjadi lebih aerodinamis. Model ini akrab disebut sebagai Kijang Kapsul. Di model ini tingkat lokalisasi part dan komponen telah mencapai 53 persen.

Kijang Kapsul

Kijang Kapsul memiliki perubahan bentuk total dimana penampilannya lebih aerodinamis dengan lekukan yang lebih halus. Untuk pertama kalinya, jajaran Kijang memiliki varian mesin diesel dan transmisi otomatis.

Di tahun 2000, Kijang Kapsul hadir dengan penyegaran pada lampu, bumper, dan dashboard. Di tahun ini pula Kijang memasuki era baru yaitu mesin dengan teknologi electronic fuel injection. Di tahun 2002, Kijang Kapsul kembali mendapat ubahan pada grille, lampu depan, dan lampu belakang yang dilengkapi garnish. Generasi ini semakin mengukuhkan posisi Toyota Kijang sebagai mobil keluarga Indonesia.

Kijang Innova

Toyota Kijang telah mengalami perubahan yang cukup drastis dibandingkan dengan model dari generasi sebelumnya. Jika pada awal konsep Kijang generasi pertama adalah Basic Utility Vehicles atau kendaraan kelas bawah, maka Kijang Innova yang menjadi Kijang generasi kelima lebih dikategorikan sebagai kendaraan kelas menengah. Selain di Indonesia, model ini juga dipasarkan ke pasar luar negeri dengan nama Innova (tanpa Kijang).

Walaupun terlihat berbeda sekali dengan Kijang pendahulunya, Kijang Innova tetap memiliki benang merah dengan Kijang Buaya, Doyok, Super, dan Kapsul. Benang merah tersebut adalah pengadopsian ladder frame yang membuatnya sedikit berbeda dibanding MPV modern lain yang menggunakan konfigurasi monocoque.

Kijang Innova dibekali sejumlah teknologi khas abad ke-21 seperti mesin berteknologi VVT-i, diesel common rail, hingga multi-information display dan airbag. Kijang Innova juga memiliki fleksibilitas kabin ala MPV modern dimana jok baris ketiga bisa dilipat menyamping ke arah jendela, dengan yang baris kedua digulingkan sehingga kapasitas bagasi mampu menampung lebih banyak.

Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2004 lalu, Kijang Innova telah mengalami beberapa kali improvement demi memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Generasi ini merupakan milestone penting karena Kijang bargabung dengan proyek global IMV bersama Hilux dan Fortuner. Kijang mulai naik kelas, tampilan dari Kijang Innova sama sekali baru menjelma menjadi MPV.

All New Kijang Innova

Lebih lanjut, All New Kijang Innova yang hadir di tahun 2015, tampil sebagai Kijang generasi keenam yang lebih modern dan lebih terlihat ramping. Masih juga terdapat dua pilihan mesin yakni bensin dan diesel, namun yang menarik mesin diesel menggunakan yang varian terbaru, dari KD ke GD Series, sama seperti yang digunakan Hilux dan Fortuner. Lebih menariknya lagi, ada pilihan transmisi otomatis 6-speed.

Sebagai bentuk komitmen terhadap kebijakan Pemerintah Indonesia mendorong teknologi ramah lingkungan di sektor otomotif, PT Toyota-Astra Motor melalui ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2022 memperkenalkan Kijang Innova EV Concept yang sepenuhnya menggunakan tenaga listrik sebagai penggerak. Kehadiran Kijang Innova EV Concept menjadi bagian upaya Toyota untuk menegaskan komitmen memberikan kontribusi terbaik kepada industri otomotif nasional.

Menjelang akhir tahun 2022, Toyota Kijang generasi ketujuh pun bakal diperkenalkan. Tepatnya di tanggal 21 November 2022, bahkan debutnya diiringi dengan tema Global Premiere of The New Toyota Electrified Vehicle. Dengan kata lain, Toyota secara tegas mengatakan peluncuran mobil ini akan menjadi debut dunia. Kami yakin sekali bahwa Anda telah mendengar nama lengkapnya, yakni Toyota Kijang Innova Zenix.

Toyota Kijang, Dibuat Untuk Indonesia Oleh Orang Indonesia

Tepat 45 tahun lalu Toyota Kijang resmi diluncurkan di Indonesia pada Kamis, 9 Juni 1977 di Hotel Hilton, Jakarta. Toyota Kijang lahir karena pemerintahan Orde Baru yang dipimpin Presiden Soeharto, saat mengeluarkan Program Kendaraan Bermotor Niaga Serbaguna (KNBS) pada awal 1970. Tujuannya adalah menciptakan kendaraan niaga produksi dalam negeri dengan harga terjangkau sehingga bisa dibeli masyarakat banyak sebagai alat transportasi dan distribusi barang.

Toyota Kijang adalah model kendaraan niaga dan keluarga buatan Toyota yang merupakan kendaraan paling populer untuk kelas Minibus di Indonesia. Toyota Kijang hadir di Indonesia sejak tahun 1977 dan saat ini merupakan salah satu model yang diusung Toyota dan paling lekat di hati masyarakat Indonesia.

Kijang Buaya

Kijang generasi pertama diluncurkan pada tahun 1977. Generasi pertama ini menerapkan konsep pickup dengan bentuk kotak mendasar. Model ini sering dijuluki Kijang Buaya karena tutup kap mesinnya yang dapat dibuka sampai ke samping. Di model ini tingkat lokalisasi part dan komponen telah mencapai 19 persen. Mesinnya menggunakan tipe 3K 1.2 liter yang serupa dengan milik Toyota Corolla KE20 dan KE30.

Kijang Doyok

Toyota Kijang generasi II mulai dijual pada tahun 1981. Mobil dengan kode rangka KF20 ini akrab sebagai Kijang Doyok. Di model ini tingkat lokalisasi part dan komponen telah mencapai 30 persen. Seiring dengan populernya Kijang Doyok, maka mobil ini perlahan menjelma sebagai kendaraan keluarga serba guna (multi-purpose vehicle atau MPV) buatan PT Toyota Astra Motor (TAM). Mesinnya menggunakan tipe 4K 1.3 liter seperti milik Toyota Corolla DX.

Kijang Super

Kesuksesan Toyota Kijang semakin diperkuat dengan kehadiran generasi III ini memiliki bentuk lebih melengkung pada lekukannya sehingga tampak lebih modern. Di model ini tingkat lokalisasi part dan komponen telah mencapai 44 persen. Kijang Super yang diluncurkan pada tahun 1986 ini memperkenalkan terobosan terbaru dalam proses produksi, yakni teknologi full pressed body yang dapat mengurangi 2 hingga 5 kg dempul per mobil.

Kijang Super bermesin tipe 5K 1.5 liter hadir dalam dua versi yaitu sasis pendek (KF40) dan panjang (KF50). Fokus pemasaran dari Kijang Super ini juga mulai bergeser dari konsep niaga menjadi kendaraan keluarga. Di tahun 1992, Kijang Grand Extra hadir dengan teknologi Toyota Original Body yang menjadikannya sebagai minibus pertama dengan kualitas bodi bebas dempul setara sedan.

Ditunjang dengan perubahan interior seperti desain dashboard baru dan hadirnya AC double blower. Pada 1995, terdapat improvement dari Kijang sebelumnya, terutama pergantian tipe mesin menjadi 7K 1.8 liter. Dari segi eksterior juga dibedakan dengan hadirnya grille tegak.

Kijang generasi III ini juga berhasil mencetak sejarah pada tahun 1989 dimana terdapat peluncuran Kijang ke 200 ribu unit yang bertepatan dengan produksi Toyota ke 500 ribu unit. Seiring dengan perayaan Kemerdekaan ke-50 Indonesia di tahun 1995, Toyota membuat 50 unit Kijang khusus untuk aktivitas ‘Kijang Lintas Nusa’. Kijang dengan balutan warna putih mendapat corak-corak dan garis merah, berpawai berkeliling Indonesia dari kota ke kota, dan melakukan perjalanan dari Aceh sampai Larantuka, NTT. Konon, inilah varian Kijang paling langka.

Toyota Kijang Innova Jadi Naik Kelas?

Kijang Innova bermesin hybrid akan menjadi langkah menuju teknologi EV.

Alasan mengapa tidak ada wujud Kijang Innova model terkini di booth Toyota pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 silam, mulai masuk akal. Padahal kami sempat heran, kenapa kendaraan legendaris ini malah sepi-sepi saja di pameran mobil tahunan tersebut.

Terdengar kabar bahwa menuju akhir tahun 2022 ini, Toyota berencana memperkenalkan sosok Kijang Innova baru. Tak hanya memiliki tampilan yang lebih update, tapi juga ada pilihan yang bermesin hybrid! Kami masih ingat ketika beberapa bulan silam, Toyota menguak Kijang Innova versi EV. Jadi, Kijang Innova bermesin hybrid akan menjadi batu loncatan menuju teknologi EV tersebut.

Diperkenalkannya Kijang Innova EV menjadi bagian upaya Toyota untuk menegaskan komitmen memberikan kontribusi terbaik kepada industri otomotif nasional, serta mendukung kebijakan Pemerintah dalam mempercepat pengembangan kendaraan berbasis listrik. Mobil ini adalah kendaraan yang sepenuhnya menggunakan tenaga listrik.

Kehadiran mobil itu sekaligus menjadi bukti kuat bahwa Indonesia mempunyai peluang besar untuk membangun ekosistem industri kendaraan listrik. Meski belum memasuki tahap komersial, setidaknya Kijang Innova EV telah melalui tahap Quality & Safety Assurance dan standar dari Kementerian Perhubungan.

Bakal Usung Model Hybrid?

Masih terkait dengan banyak isu mengenai emisi gas buang, perlahan sejumlah pabrikan otomotif mulai ‘buka jalur baru’. Yang tadinya giat menggarap produk bermesin diesel, kini bergeser ke teknologi hybrid maupun electric vehicle. Hal ini sepertinya juga dilakukan oleh Toyota terhadap Kijang Innova, yakni memperkenalkan pilihan mesin hybrid untuk mulai mengerem varian mesin diesel.

Kijang Innova dengan varian mesin hybrid diduga bakal punya nama baru, yakni Zenix. Nama Innova Zenix sudah didaftarkan di Indonesia dua tahun lalu oleh Toyota Motor Corporation (TMC) Jepang. Innova Zenix ini diprediksi memakai platform baru yaitu TNGA (Toyota New Global Architecture) yang akan memakai sistem penggerak roda depan dan mengusung mesin bensin 4 silinder 2.0 liter yang dipadu dengan sistem hybrid.

Apakah kabar ini akan terealisasi pada akhir tahun ini? Atau malah lebih cepat? Mari kita bersabar dan tunggu kehadirannya. Kalau sampai kejadian, maka Toyota Kijang Innova memang sudah naik kelas dan siap mendukung elektrifikasi kendaraan di pasar otomotif Tanah Air.