Mobil BYD Atto 3

Ini Tiga Mobil BYD Yang Akan Hadir di Indonesia

UPDATE: Artikel ini diperbaharui pada 18/01/2024]

Manufaktur mobil asal Negeri Cina di Indonesia akan bertambah lagi. Minggu depan, merek BYD akan memperkenalkan diri, sekaligus memperlihatkan produk yang akan mereka di jual di sini. Untuk yang belum tahu, BYD bukan merek sembarangan. Ini raksasa otomotif global yang patut diperhitungkan.

BYD Company Limited berdiri sejak Februari 1995, di kota Shenzhen, Cina. Kerap menduduki posisi lima besar di pasar kelahirannya. Pangsa pasar mereka ada di Eropa, Australia, Asia Tenggara, Amerika. Di negeri matahari terbit, BYD bahkan dipimpin oleh orang Jepang. Lebih menarik lagi, Toyota pun menggaet pabrikan ini untuk jadi rekanan teknologi. 

Di Indonesia, terutama Jakarta, saat ini BYD bisa ditemukan dalam bentuk bis kota listrik atau taksi elektrik. Tapi lebih dari itu, BYD adalah pembuat mobil listrik yang lengkap dari hulu hingga ke hilir. Dalam arti, mereka membuat baterai EV, teknologi, hingga mobil jadi.

Lalu, mobil BYD yang akan hadir di Indonesia? Rumor kuat mengatakan Atto 3, Seal dan Dolphin. Atto 3 adalah SUV EV compact. Dolphin akan mengisi pasar hatchback EV sedangkan Seal adalah sedan elektrik. 

BYD Seal

BYD Seal

Sedan empat pintu dengan bentuk fastback ini pertama diperkenalkan pada Mei 2022 lalu. BYD Seal menggunakan basis yang dissebut e-Platform 3.0. Sumber energi listrik tersimpan di baterai lithium dengan dua opsi kapasitas: 61,4 kWh atau 82,5 kWh. Tentunya, ini adalah baterai buatan BYD sendiri. Jarak tempuhnya diklaim mulai 550 km hingga 700 km. Waktu pengisian dari 30 persen hingga 80 persen dikatakan hanya 30 menit.

Ada dua opsi penggerak yaitu AWD dan RWD. Untuk versi gerak belakang (RWD) motor listrik yang tersedia bertenaga mulai dari 201 hp/310 Nm, 228 hp/330 Nm, 308 hp/360 Nm. Versi AWD kedua motornya mampu mengeluarkan 523 hp dengan torsi 670 Nm. Belum diketahui mana yang akan dijual di Indonesia. [UPDATE: BYD memastikan Seal AWD yang dipasarkan di Indonesia]

Kemungkinan ini akan jadi produk paling mahal mereka di Indonesia. Interiornya dibekali jok mewah, dengan display infotainment di dashboard yang orientasinya bisa diputar, portrait atau landscape.

BYD Dolphin

BYD Dolphin

Dolphin memiliki panjang 4.290 mm untuk yang dipasarkan di global. Hatchback ini dibekali tiga opsi motor listrik sebagai penggerak roda depan. Yang pertama bertenaga 93,8 hp. Selanjutnya 174 hp dan 201 hp. Yang terakhir itu khusus untuk pasar non-China. Angka yang menarik untuk sebuah hatchback keluarga.

Untuk versi internasional, Dolphin dibekali baterai berkapasitas 44,9 kWh dan 60,48 kWh. Jarak tempuhnya antara 340 hingga 427 km (metode pengujian WLTP).

Interiornya dikatakan praktis layaknya sebuah mobil harian. Layar infotainment di tengah dashboard terlihat dominan dengan ukuran 12,8 inci. Instrument clusternya berbentuk display dengan ukuran lima inci. [UPDATE: Dolphin disiapkan dalam dua varian yaitu Premium Extended dengan jarak tempuh 490 km, serta Dynamic Standard yang mampu menjangkau 410 km].

BYD Atto 3

BYD Atto SUV

Inilah satu-satunya mobil BYD SUV yang akan dibawa ke Indonesia. Panjangnya 4.445 mm dengan wheelbase 2.720 mm. Diberikan motor listrik berkekuatan 203,8 hp dengan torsi 310 Nm. Baterainya tersedia dalam dua opsi yaitu 49,92 kWh dengan jarak tempuh 345 km (WLTP). Versi kedua, 60,48 kWh yang menawarkan jarak tempuh 420 km (WLTP). 

Seperti dua produk di atas, Atto 3 juga dibekali layar infotainment yang bisa berganti orientasi. Ukurannya cukup besar 12,8 inci., ditempatkan di dashboard berdesain minim sudut. Soal harga BYD? Kita tunggu saja. [UPDATE: Atto 3 dipasarkan dalam dua opsi jarak tempuh yaitu 480 km dan 410 km]

Tiga Juta BYD Elektrifikasi Terjual di 2023, Belum Bisa Lawan Tesla

 BYD, pabrikan otomotif asal RRC yang menutup tahun 2023 dengan rasa puas. Sepanjang periode tahun 2023, rival terkuat Tesla ini berhasil menjual lebih dari tiga juta unit kendaraan elektrifikasi. Tepatnya sebanyak 3.024.417 unit kendaraan yang meliputi EV, hybrid dan sel hidrogen.

SUV BYD

Pencapaian tersebut tak hanya menjadikan BYD sebagai penguasa di pasar domestik China. Dalam kancah persaingan mobil elektrifikasi, BYD masuk dalam jajaran 10 besar di pasar global. Di pasar lokal, BYD membukukan angka penjualan mobil elektrifikasi yang hanya selisih 400.000 unit dari Tesla.

 

Secara keseluruhan, BYD berhasil menjual 1,4 juta mobil hybrid. Sedangkan total penjualan mobil listrik bertenaga baterai BYD tercatat sekira 1,57 juta. Sebanyak 242.765 unit mobil buatan BYD tersebar di 70 negara. BYD dan brand senegaranya berambisi untuk menjadi eksportir kendaraan elektrifikasi khususnya mobil listrik terbesar dunia. Bukan hal yang mustahil.

Tesla Tetap Tak Tergoyahkan

Lain halnya dengan rival terkuatnya dari Amerika Serikat, Tesla. Perusahaan milik Elon Musk ini berhasil membukukan penjualan mobil listrik di pasar global sebanyak 1,8 juta unit. Tesla tetap berada di posisi puncak dan tak tergoyahkan. Sepanjang 2023 Tesla menjual 1.808.581 unit mobil listrik ke seluruh penjuru dunia.

Penjualan global Tesla didominasi oleh Model 3 dan Model Y yang mencapai 1.739.707 unit. Untuk varian lainnya yakni Model S, Model X, Cybertruck dan Semi hanya menyumbang sebanyak 68.874 unit.

Terjadi peningkatan sebesar 38 persen dibandingkan periode tahun 2022. Tesla pun optimis di periode tahun 2024 ini dapat mencapai target penjualan yang lebih prestisius. Ya, targetnya sebesar 2,2 juta unit. Jika tercapai, maka terjadi peningkatan sebesar 22 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya.

Elon Musk sungguh berambisi untuk menjadi rajanya industri mobil listrik dunia. Dan pastinya persaingan pasar mobil elektrifikasi di lingkup global bakal kian sengit.

 

 

Rencana Besar BYD Untuk Wujudkan Ekosistem Bebas Emisi

Build Your Dreams atau yang populer dikenal sebagai BYD, menjadi perusahaan teknologi global yang berkomitmen untuk menciptakan masa depan berkelanjutan melalui beragam inovasi teknologi. Perusahaan yang bermarkas di kora Shenzhen, Guangdong, China, ini melakukan investasi yang signifikan dalam penelitian dan pengembangan, untuk menghasilkan sejumlah teknologi inovatif.

Langkah tersebut guna mewujudkan visi untuk membangun ekosistem bebas emisi. Kini, BYD telah menggeluti industri global dalam pengembangan beberapa produk. Mulai dari kereta, baterai, hingga kendaraan listrik atau New Energy Vehicle (NEV). Sebagai produsen NEV, BYD saat ini memiliki prestasi penjualan lebih dari enam juta unit.

“Produk NEV dari BYD adalah solusi mobilitas listrik yang berkelanjutan. Didorong oleh teknologi mutakhir, seperti baterai Lithium-ion berdensitas energi tinggi yang menawarkan jangkauan yang lebih jauh dengan biaya yang lebih rendah, platform Blade Battery yang aman dan tahan lama, serta sistem manajemen termal AI yang cerdas,” ujar Eagle Zhao, Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia.

Penetrasi di Pasar Global

Produk NEV dari BYD saat ini telah tersebar di 70 negara dan 400 kota yang berada pada enam benua. Pencapaian ini menjadikan BYD sebagai produsen kendaraan elektrik terbesar di dunia. Kepercayaan dunia terhadap BYD dibangun melalui reputasi e-platform inovatifnya yang cerdas, efisien, dan aman.

Platform elektronik ini dibangun dari gabungan berbagai teknologi canggih, seperti baterai Lithium-ion, motor listrik, dan sistem kontrol elektronik, untuk memberikan kinerja yang optimal dan pengalaman berkendara yang menyenangkan.

E-platform memberikan cara pandang baru dalam pengembangan kendaraan elektrik. Integrasi ketahanan, keselamatan, teknologi, dan kecerdasan membuat kinerja e-platform NEV BYD menjadi efisien. Pada e-platform buatannya, BYD menempatkan motor, gearbox, inverter, konverter DC/DC, dan komponen penting lainnya dalam satu unit. Unit ini dapat mengurangi berat, meningkatkan efisiensi, dan memaksimalkan ruang untuk kabin yang lebih luas.

E-platform ini juga dapat mengelola suhu baterai agar tetap terkontrol dalam cuaca ekstrim sekalipun. Sehingga dapat memperpanjang jangkauan berkendara dan meningkatkan kenyamanan. E-platform ini terbuka untuk produsen kendaraan elektrik lainnya, sehingga memungkinkan teknologi tersebut dapat dirasakan oleh lebih banyak orang.

Salah satu bagian dari e-platform tersebut adalah Blade Battery yang menjadi sumber energi utama. Baterai Blade yang inovatif menawarkan tingkat pengisian daya yang cepat, jangkauan yang lebih jauh, dan, yang terpenting, tingkat keamanan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan baterai lithium-ion konvensional.

Mengisi Banyak Karakter Pasar

Model-model NEV sangat beragam, mulai dari mobil penumpang seperti sedan mewah, Han EV, Dolphin, hingga bus listrik pada kota-kota besar, seperti unit Transjakarta. Awalnya, pada tahun 2018 BYD masuk ke Indonesia untuk mendukung segmen kendaraan umum. Unit digunakan untuk bus listrik Transjakarta dan mobil penumpang taksi Blue Bird.

Melihat besarnya peluang pasar yang didukung respon positif masyarakat Indonesia, BYD menyatakan kesiapannya untuk memasuki pasar otomotif Indonesia, khususnya segmen mobil listrik pada awal semester 2024. BYD juga akan membangun kemitraan lokal, dealer mobil lokal, guna meningkatkan investasi di Indonesia.

BYD Dolphin tampil di JMS

Bukan Kosongan, Ini ‘Senjata’ BYD di JMS 2023

Menyaksikan sederetan mobil konsep di JMS 2023 memang menyenangkan. Tapi sebagian besar orang yang datang ke pameran otomotif justru karena ingin melihat kendaraan apa saja yang layak dan bisa mereka miliki. Inilah yang menjadi alasan utama mengapa BYD hanya menampilkan produk jadi, yang siap jual atau sudah dipasarkan.

Sepengamatan kami, di JMS 2023 BYD memboyong tiga model kendaraan yang melakukan debut perdana di Jepang. Mid-size sedan EV Seal, SUV EV U8 dari sub-brand Yangwang dan MPV mewah D9 dari sub-brand Denza cukup memikat para pengunjung di Tokyo Big Sight. Ketiganya berdampingan dengan EV hatchback Dolphin yang meluncur di Jepang September lalu. 

BYD Seal

BYD Seal

Yang menarik perhatian kami adalah BYD Seal. Mobil ini didesain Wolfgang Egger, mantan perancang Audi. Siluet pada bodi mobil ini dikatakan mengadopsi kehidupan hewan laut yang mengekspresikan kebebasan dan gerak dinamis.

Tentu saja BYD membekali produknya dengan beragam fitur dan teknologi mutakhir agar tak kalah saing. Sebut saja mulai dari baterai Blade yang digadang jauh lebih aman dan mampu menghasilkan jarak jelajah yang cukup jauh. Blade adalah baterai yang murni dikembangkan sendiri oleh pabrikan ini. 

Rancang bangun mobil ini merupakan perpaduan konstruksi e-platform 3.0 yang dirancang khusus untuk mobil listrik (EV) dengan teknologi rangka CTB (Cell-to-Body). Teknologi konstruksi tersebut dikatakan jauh lebih kokoh dan lentur. Pemanfaatan baterai sebagai bagian dari struktur bodi mengurangi jumlah komponen sehingga proses produksi menjadi lebih cepat dan efektif.

Seal ditargetkan mulai dipasarkan di Jepang pada pertengahan tahun 2024. Selain versi berpenggerak roda belakang (RWD), nantinya juga akan tersedia versi 4-wheel drive.

BYD Denza D9

BYD Denza D9, Foto dari Wikipedia

Foto: Wikipedia

Dari segmen MPV mewah, BYD memboyong Denza D9 ke JMS 2023. Ini adalah hasil kolaborasi antara BYD dan Mercedes-Benz. Fungsionalitas dan kepraktisan desain mobil ala RRC dipadukan dengan kabin yang lapang namun nyaman dan mewah khas mobil Jerman. Memadukan gaya desain, teknologi serta platform rancang bangun dari kedua pabrikan.

Salah satu teknologi dari BYD yang dibekalkan yakni sistem suspensi canggih eSus Intelligent Computing System. Sistem komputer terpadu dan sejumlah sensor akan mengatur kinerja suspensi dan handling berkendara. Teknologi ini dikatakan mampu menghasilkan kenyamanan berkendara yang jauh lebih baik dibandingkan suspensi udara maupun hidrolik konvensional.

Yangwang U8 

BYD Yangwang U8 di JMS 2023

Mobil listrik BYD yang tak luput dari perhatian di JMS 2023 adalah SUV mewah Yangwang U8. Mobil ini dapat dikatakan sebagai demonstrator teknologi canggih dan mutakhir yang dimiliki BYD. Tak hanya  dibekali suspensi canggih eSus Intelligent Computing System seperti pada Denza D9.

Platform e4 yang digunakan pada U8 merupakan platform berpenggerak empat motor elektrik independen pertama di dunia pada mobil produksi massal. Tak sekadar menghasilkan stabilitas dan handling gerak 4WD yang sangat presisi saat bermanuver. Mobil ini selain dapat berbelok ala kepiting seperti tank, tapi juga berputar 360° dalam satu poros. Mobil ini pun dikatakan dapat ‘berenang’ melintasi banjir! Hanya saja untuk saat ini BYD belum berencana untuk memasarkan Denza D9 maupun Yangwang U8 ke Jepang.

Indonesia Berikutnya?

BYD di JMS 2023

Dengan sebaran produk di 70 negara dan kawasan, termasuk penjualan segmen kendaraan penumpang di 58 negara, BYD bukanlah brand yang dapat dipandang sebelah mata. Di negara asalnya juga merek ini bertengger di jajaran atas. 

Sepanjang periode tahun 2022 hingga pertengahan tahun 2023, BYD telah memproduksi lebih dari 5 juta unit kendaraan NEV. Tak heran jika Tesla begitu ketar-ketir.

Sekali lagi, bukan hal mudah bagi BYD untuk dapat mengubah mindset para konsumen di Jepang. Tapi itu bukan berarti hal yang mustahil. Hanya saja butuh waktu. 

Lalu, untuk Indonesia, Anda bisa menemukan merek ini jadi bis listrik di kawasan ibukota. Rumornya, tahun depan mereka akan mulai masuk ke Indonesia. Namun belum ada pernyataan resmi. Kita tunggu saja. Yang jelas, dari pengamatan kami di JMS 2023, merek ini akan punya potensi berkat teknologi yang dibawa. 

BYD di JMS 2023

Hadiri JMS 2023, BYD Siap Gebrak Pasar Otomotif Jepang

Perhelatan pameran otomotif Japan Mobility Show (JMS) 2023 di Tokyo merupakan jawaban industri otomotif Jepang terhadap fenomena industri otomotif global yang mulai beralih ke teknologi mobil listrik. Namun acara ini tidak hanya didominasi oleh merek Jepang dan Eropa. BYD, perusahaan asal China juga hadir di JMS ini dengan ambisinya. 

Berbeda dengan pabrikan lain yang tampil dengan beragam mobil konsep, BYD justru memajang mobil yang sudah siap dipasarkan. Lini produk NEV yang terdiri dari mobil listrik bertenaga baterai, plug-in hybrid dan fuel cell mengakomodir beragam kebutuhan konsumen dari berbagai segmen pasar.Mulai dari SUV mewah Yangwang U8, SUV ATTO3, sedan compact Dolphin dan Seal yang rencananya tahun depan akan dipasarkan di Jepang.

Sinyal Kuat Masuk Pasar Jepang

Penampilan perdana BYD Auto Co., Ltd. (BYD) di JMS 2023 dihadiri oleh Xueliang Liu, General Manager of the Asia Pacific Automotive Sales Division serta Atsuki Tofukuji, President of BYD Auto Japan Co., Ltd. Kehadiran dua petinggi BYD ini jadi sinyal kuat bahwa BYD sudah siap untuk merangsek dan menggerus kue pangsa pasar otomotif di Jepang.

Kehadiran produk BYD di Jepang sebenarnya telah dimulai sejak awal tahun 2023. Peminat mobil buatan BYD di Jepang memang belum banyak. Tercatat baru sekitar 1.300 unit. Namun ditargetkan penjualan BYD di Jepang menembus angka 2.000 unit pada akhir tahun ini. Meski begitu, publik Jepang harusnya sudah tidak asing dengan merek tersebut. Itu karena beberapa angkutan umum seperti bis, menggunakan produknya.

“Japan Mobility Show merupakan kesempatan emas bagi kami untuk memperkenalkan produk BYD kepada publik di Jepang,” terang Tofukuji saat pembukaan JMS 2023. “Mobil yang kami pasarkan telah dilengkapi teknologi mutakhir. Jadi kami tak perlu memajang mobil konsep.” 

Ganjalannya, konsumen di Jepang masih didominasi oleh kalangan yang lebih memilih produk brand dalam negeri atau Eropa. Bukan jalan yang mudah bagi BYD untuk dapat berlaga di Jepang. Tapi mereka sudah punya amunisi. Di artikel berikutnya, kami ulas kenapa BYD bisa jadi pemain utama di pasar otomotif dunia, termasuk Jepang. 

 

BYD Song L, Calon Penjegal Tesla Model Y

Salah satu pemain utama di gelanggang mobil listrik daratan China adalah BYD. Merek ini tak hanya menguasai teknologi baterai, tapi juga rancang bangun mobil listrik. Salah satu produk terbaru yang dipamerkan di event Auto Shanghai 2023 berhasil menyedot perhatian ribuan mata para pengunjung. Inilah BYD Song L.

Song L bakal segera dipasarkan di penghujung tahun ini. Mobil yang oleh BYD dikategorikan sebagai “B-Class Pure Electric SUV” ini diberi nama yang dicuplik dari Dinasti Song, penguasa China bagian Timur pada periode tahun 960 – 1279 masehi.

Tak tanggung-tanggung, BYD memproyeksikan Song L sebagai calon penjegal  generasi terbaru dari Tesla Model Y. Apa yang menjadi daya pikat dari BYD Song L hingga membuat para pengunjung terhenyak melihatnya?

Crossover RRC Dengan Gaya Eropa

Dari bagian depan hingga kabin tengahnya kental dengan Kia EV6, mobil asal Korea Selatan yang sangat bergaya Jerman. Sementara berlanjut ke bagian belakang sedikit mirip dengan Porsche Cayenne Coupe yang memang asli Jerman.

Sebagai penanda bahwa ini adalah mobil listrik, pada grille terdapat lampu iluminasi. Headlamp LED mobil ini mencuplik desain dari BYD Han. Bumper depan yang berlekuk sexy dilengkapi dengan ventilasi udara berukuran besar ala mobil sport.

Bagian pinggul yang berlekuk hingga ke belakang pun tak kalah sexy dari tampilan depannya. Spion mobil ini terlihat minimalis karena telah memanfaatkan kamera.

Pada bagian atas kaca belakang tersemat spoiler aktif yang akan terangkat saat mobil melaju pada kecepatan tinggi. Wow…tak ubahnya sayap spoiler pada mobil sport coupe dan supercar modern.

Bumper belakangnya pun sangat bergaya supercar dengan sirip diffuser pembias angin berukuran besar bertekstur serat karbon.

Speknya Masih Rahasia

BYD Song L yang dipamerkan nampaknya sebagai trik ‘cek ombak’. Pihak BYD masih merahasiakan detail spek yang nantinya dibekalkan. Alasannya karena mobil ini belum resmi diproduksi dan dipasarkan.

Dikabarkan platform rancang bangun yang digunakan BYD pada Song L adalah e-platform 3.0. Platform khusus mobil listrik yang juga digunakan pada berbagai model dari sejumlah merek di RRC.

Dari segi teknis, konstruksi e-platform 3.0 dapat menggunakan motor listrik tunggal maupun ganda. Sementara untuk sumber daya listriknya kemungkinan besar bakal mengusung baterai Blade 800V dari BYD. Tinggal kita tunggu dan lihat saja nantinya motor listrik versi apa yang akan dibekalkan oleh BYD.

Demikian pula dengan teknologi infotaintment digital serta sistem bantu dan keselamatan berkendara yang nantinya dibekalkan pada Song L. Tak akan jauh berbeda dari model mobil listrik BYD kelas menengah atas yang saat ini dipasarkan. Atau mungkin justru bakal lebih mutakhir.

Toyota bZ3

Toyota Siap Produksi bZ3 EV Untuk Pasar Domestik Cina

Penuhi janjinya, Toyota perkenalkan lagi mobil keluarga bZ dalam bentuk sedan

Para konsumen di Negeri Tirai Bambu dalam waktu dekat bakal menikmati satu model mobil listrik terbaru Toyota bZ3. Inilah usaha Toyota untuk menjegal kejayaan Tesla Model 3 yang sukses besar. 

Mobil ini merupakan hasil pengembangan bersama antara Toyota Motor Corp. dan perusahaan otomotif asal RRC, BYD. Platform mobil listrik berwujud sedan 5-penumpang ini sama seperti yang digunakan oleh bZ4X yakni platform e-TNGA dari Toyota. Namun dipenuhi oleh komponen yang disediakan oleh mitra lokal. 

Toyota bZ3 akan diproduksi di China bekerjasama dengan mitra manufaktur lokal yakni FAW. Sebagai sumber pasokan daya listrik, bZ3 akan mengusung baterai LFP Blade dari BYD. Selain itu, berdasarkan keterangan resmi dari Kementerian Industri Dan Teknologi Informasi pemerintah RRC (MIIT), bZ3 akan dibekali dengan motor listrik berkode TZ200-XS022 yang dipasok oleh Fudi Power. Ini adalah divisi pembuat penggerak bertenaga listrik dari BYD.

Motor listrik itu menjadi penggerak roda belakang bZ3. Diklaim memiliki output daya di kisaran 135 kW (181 hp) hingga 180 kW (241 hp). Meskipun tak diungkap mengenai jenis transmisi yang akan digunakan, kecepatan maksimum bZ3 diperkirakan berada di kisaran angka 150 km/jam. jarak tempuhnya, berdasarkan standar pengujian CLTC, pihak pabrikan mengklaim mobil ini mampu menjelajah hingga 600 km.

Pihak pabrikan memberi garansi usia pakai baterai hingga 10 tahun atau 240.000 km seperti halnya pada Toyota bZ4X.

Dengan dimensi (PxLxT) 4,73 x 1,84 x 1,48 m dan wheelbase 2,88 m, bZ3 sedikit lebih bongsor dari bZ4X. Body mobil ini lebih panjang dari Corolla sedan (4,63 m), dan hanya sedikit lebih pendek dari Camry yang panjangnya 4.89 m.

Perihal harga jual dan kapan mobil ini akan mulai tersedia di jaringan dealer, pihak TMC belum membeberkan informasinya secara detil. Selain itu, belum ada kepastian apakah mobil ini akan diekspor ke pasar global seperti halnya bZ4X atau hanya untuk konsumsi pasar domestik RRC.

Jika Toyota bZ3 bakal merambah pasar global, apakah mobil ini nantinya akan menyandang emblem Toyota atau akan dipasarkan dengan label brand BYD? Kita nantikan saja kemunculan versi produksi dari bZ3 dalam beberapa bulan mendatang.