Arista Serahkan Mesin Buat SMKN 1 Bangkinang

Berkomitmen mendukung pendidikan bagi para penerus bangsa, Mercedes-Benz Arista menyumbangkan unit mesin Mercedes-Benz tipe M274, transmisi otomatis tipe 722, dan rack end pinion W205 ke SMKN 1 Bangkinang.

Upacara penyerahan mesin yang diadakan pada 7 Februari 2024 ini, menjadi langkah konkret dalam memperkuat hubungan antara Arista Group dan lembaga pendidikan di Riau.

Mesin yang diberikan oleh Mercedes-Benz Arista ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di SMKN 1 Bangkinang, serta memberikan para siswa akses langsung ke teknologi terkini dalam dunia otomotif.

“Kami berharap mesin ini tidak hanya menjadi perangkat pembelajaran, tetapi juga sumber inspirasi untuk siswa-siswa SMKN1 Bangkinang dalam menghadapi dunia otomotif yang terus berkembang,” ujar Vika Agustinus Budhiyanto, Service Manager Mercedes-Benz Arista Medan.

SMKN 1 Bangkinang, sebagai penerima manfaat, menyambut baik inisiatif tersebut, mengakui pentingnya dukungan dari pihak swasta, dalam hal ini seperti Arista Group, untuk memajukan pendidikan teknik di daerah tersebut.

“Kami sangat berterima kasih atas sumbangan mesin dari Mercedes-Benz Arista. Ini tidak hanya sebagai dukungan secara material, tetapi juga investasi dalam masa depan pendidikan teknik di SMKN 1 Bangkinang,” sambut Yusrin, selaku Kepala Sekolah SMKN 1 Bangkinang.

Melalui kolaborasi ini, diharapkan generasi muda Riau dapat lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja dalam bidang otomotif di masa depan. Termasuk memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi pendidikan dan pembangunan masyarakat di wilayah Riau.

HWA AG Luncurkan Restomod Mercedes-Benz 190E 2.5-16 Evo II

Salah satu mobil balap legendaris era ’90-an yakni Mercedes-Benz 190E 2.5-16 Evolution II (W201) bakal diproduksi ulang. Hanya saja bukan digarap oleh Mercedes-Benz dan AMG, tapi oleh perusahaan asal Jerman yakni HWA AG. Proyek restomod ini diberi nama EVO.

HWA (Hans-Werner Aufrecht) yang juga bermarkas di Affalterbach, Jerman seperti halnya AMG merupakan salah satu tuner spesialis balap yang cukup tersohor di berbagai kancah motorsport Eropa. HWA AG yang berdiri sejak tahun 1999 memproduksi sejumlah komponen dan merancang mobil balap untuk Mercedes-AMG. Tak perlu heran, pendiri HWA yakni dua bersaudara Hans dan Werner Aufrecht adalah juga yang mendirikan AMG.

Proyek restomod EVO ini tak digarap sendirian. HWA bekerjasama dengan Curated, perusahaan spesialis restomod mobil historik asal AS untuk menghasilkan detail yang otentik seperti versi aslinya. Perancang otomotif ternama Khyzyl Saleem pun turut dilibatkan dalam penggarapan restomod HWA EVO.

Versi asli dari Mercedes-Benz 190E 2.5-16 Evolution II (W201) muncul pada tahun 1990 silam. Dibuathanya  502 unit untuk syarat homologasi agar bisa ikut balap mobil touring Jerman, Deutsche Tourenwagen Meisterschaft (DTM) dan International Touring Car Championship (ITC).

Walhasil, 190E Evolution II jadi salah satu “Holy Grail” incaran para kolektor. Beberapa unit yang beredar di balai lelang berhasil tembus jutaan dolar!

Identik Tapi Tak Sama

Secara keseluruhan, tampilan mobil EVO garapan HWA ini sangat identik dengan versi originalnya yakni Evo II. Namun tentunya ada sejumlah detail yang jadi pembeda. Ditambah dengan sentuhan citarasa personal dari para konsumen pemesan.

Grille dilabur warna hitam yang senada dengan mika lampu depan berwarna smoke. Versi aslinya menggunakan grille chrome dan lampu depan halogen bermika bening.

Tampilan bagian samping pun sangat mirip, terutama pada body kit seputar bemper, side skirt dan spatbor. Desain pelek pun terlihat sangat identik.

Pada bagian buritan, nyaris sulit dibedakan antara EVO dengan versi orisinil. Bemper hingga sayap spoiler belakang model gawang berukuran besar pada EVO detailnya sangat presisi seperti aslinya. Yang berbeda, lampu belakang telah menggunakan LED.

Tak dijelaskan secara rinci perihal kemasan pada area interior. Namun HWA tentunya membuka opsi pilihan bagi para konsumen. Ingin tampil dalam versi original atau bespoke dengan sentuhan khusus.

Di sisi teknis, versi aslinya menggunakan mesin 4-silinder 2.5-liter 16 katup racikan tuner asal Inggris, Cosworth. Tenaganya 232 hp, terbilang besar untuk ukuran awal era ’90-an. Kabarnya HWA bakal menggandeng Cosworth lagi untuk memproduksi ulang mesin legendaris tersebut. 

Girbox dan limited slip differentialnya kemungkinan bakal menggunakan spek seperti versi aslinya. Transmisi manual 5-speed sequential close ratio lansiran Getrag

Penasaran berapa harga EVO garapan HWA ini per unitnya? Cukup bikin berlinanng air mata. Tak kurang dari €714.000 atau sekitar Rp 12 miliar! Jumlah produksinya pun sangat terbatas, hanya 100 unit.

 

Mercedes-AMG SL 63 S E Performance Kencang Betulan

Jangan pernah meragukan potensi yang dimiliki teknologi plug-in hybrid. Jika dikombinasikan dengan mesin high performance, hasilnya sangat dahsyat. Ya, seperti Mercedes-AMG SL 63 S E Performance model tahun 2024.

Makin Kencang Tapi Irit BBM

Bicara soal SL 63, maka yang terlintas adalah sebuah roadster atap terbuka dengan yang bikin ketagihan diajak ngebut.

Anda tidak salah… Dari segi performa, mesin plug-in hybrid yang dibekalkan AMG pada SL versi terbaru ini diadopsi dari sedan 4-pintu Mercedes-AMG GT 63 S E Performance.

Mesin V8 4.0-liter twin-turbo racikan AMG dipadukan dengan motor elektrik penggerak hybrid beroutput 150kW atau sekitar 201 hp. Dengan baterai 400V berdaya 6.1kWh, cukup untuk berkendara sejauh 13 km dalam mode EV mengandalkan daya baterai.

Penasaran berapa total output kombinasi performanya? SL 63 S E Performance terbaru ini memiliki output tenaga 805 hp dengan torsi maksimum 1.420 Nm! SL 63 4MATIC bermesin V8 non-hybrid memiliki tenaga 577 hp dan torsinya cuma 800 Nm.

Aksi sprint 0-100 km/jam diklaim butuh 2,9 detik. Hanya kalah 0,1 detik dari Porsche 911 Turbo S Cabriolet. Untuk top speed dibatasi secara elektronik hanya 317 km/jam.

Meskipun performanya kian dahsyat, namun Mercedes-AMG SL 63 S E Performance diklaim lebih irit konsumsi BBM. Hanya butuh 7,7 liter bensin untuk menempuh jarak 100 km. SL 63 non-hybrid mengkonsumsi 13,9 liter bensin untuk jarak yang sama.

Emisi gas buang CO2 roadster hybrid ini pun hanya 175 g/km. Jauh lebih rendah dari SL 63 non-hybrid yang kadar emisi CO2-nya 319 g/km.

Sarat Teknologi Berkendara

Motor elektrik hybrid tersebut dipasang pada poros roda belakang. Hasilnya tak hanya gesit saat lepas start. Mobil ini pun bisa melaju sangat kencang namun tetap stabil. Sistem penggerak all-wheel drive (AWD) 4MATIC dan limited slip differential mekanis akan membagi torsi serta tenaga antara poros roda belakang maupun depan sesuai beban traksi pada roda.

Soal mode berkendara, tersedia beragam pilihan seperti sedan GT 63 S E Performance. Ada 8 mode berkendara, yakni Electric, Battery Hold, Comfort, Smoothness, Sport, Sport Plus, Race dan Individual.

Mode terakhir memberi kebebasan untuk melakukan setting dan kalibrasi pada respon throttle, transmisi, beban kemudi dan suspensi. Bahkan level suara mesin bisa diatur. Ingin senyap atau menggelora.

Pengemudi juga dapat mengatur intensitas pengisian daya regeneratif ke baterai.

Aerodinamika Lebih Sempurna

Tampilan SL 63 the plug-in hybrid ini jelas beda dari versi SL 63 4MATIC non-hybrid. Sistem aerodinamika aktif disempurnakan.

Yang membedakan dari variant non-hybrid adalah soket charger pada bemper belakang serta emblem “E Performance”.

Velg alloy 20-inci bisa diganti dengan versi 21-inci. Keduanya dirancang untuk meningkatkan aerodinamika. Dibalik velg terpasang rem cakram keramik-karbon berukuran besar dengan kaliper berkelir Bronze.

Pada area interior, layout tampilan sedikit identik dengan SL 63 non-hybrid. Perbedaan terletak pada tambahan indikator khusus mobil hybrid pada sistem infotainment MBUX. Terdapat tampilan informasi penyaluran daya serta temperatur baterai dan motor elektrik.

SL mengalami evolusi yang cukup banyak. Mobil idaman era modern dan masa depan.

“SL adalah label ikonik dari Mercedes-Benz. Roadster generasi terbaru ini merupakan wujud nyata dari mobil impian yang diidamkan oleh para konsumen kami,” papar bos AMG, Michael Schiebe.

MJI Tour de Celebes 2023 Lakukan Baksos Disertai Wisata

Menutup tahun 2023, Mercedes Jip Indonesia (MJI) kembali menggelar event tahunan mereka, yakni long touring. Dengan mengusung tema MJI Tour de Celebes 2023, sebanyak 23 unit Mercedes-Benz G-Class melakukan perjalanan dari kota Makassar menuju Tana Toraja.

Dalam event kali ini, seluruh peserta diajak untuk mengunjungi sejumlah tempat wisata, mulai dari Buntu Burake, Perkampungan Lolai, lalu hingga Kete Kesu, yang menjadi salah satu desa tertua di Tana Toraja.

Tidak hanya itu saja, karena peserta touring juga menggelar kegiatan off-road dan bakti sosial (baksos) kepada Masyarakat yang membutuhkan. Kali ini MJI memberikan berbagai bahan pokok makanan, bahan bangunan untuk masjid, hingga Al-Qur’an untuk Daerah Malino dan Kete Kesu.

“Touring kali ini memang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sehingga kita harus benar-benar menyiapkannya dengan matang. Apalagi ini menyangkut jadwal pengiriman kendaraan dari Jakarta ke Makassar melalui angkutan laut,” kata Bonnie Herman, Person In Charge (PIC) MJI Tour de Celebes 2023.

Lalui Rintangan

“Walaupun harus melalui beberapa rintangan, perjalanan MJI Tour de Celebes 2023 ni bisa berjalan dengan lancar berkat kerjasama tim panitia yang solid. Apalagi selama perjalanan kita selalu disuguhi dengan pemandangan alam yang sangat indah,” imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama, Tarmizi, salah satu anggota, mengungkapkan sebuah pengalaman yang mungkin tidak akan terlupakan. “Pada long touring kali ini, saya dan keluarga bisa menikmati keindahan daerah Sulawesi yang belum pernah saya lihat secara langsung,” ujarnya.

“Hal yang seru jika touring bareng MJI adalah mengeksplor tempat yang memang belum pernah kita kunjungi selama ini. Semoga tahun depan MJI bisa menggelar turing ke tempat-tempat eksotis lainnya,” ungkap pria yang berdomisili di Pulau Batam. Sekaligus menjadi peserta MJI Tour de Celebes 2023 terjauh.

Waktu selama sembilan hari dirasa masih kurang untuk mengeksplor pulau Sulawesi. Banyak tempat-tempat yang sangat indah. Terutama di wilayah pedalaman. Diharapkan tahun depan dapat dilaksanakan aktivitas yang serupa dan lebih seru lagi di wilayah Sulawesi.

Velg Lorinser RS90 Legendaris Mau Diproduksi Lagi!

Velg telah menjadi bagian dari gaya hidup otomotif dan aspek modifikasi yang sering dilakukan sejak puluhan tahun silam. Oleh karenanya, desain velg selalu mengikuti tren dan model mobil. Tahun 1990an bisa dibilang merupakan masa peralihan. Dari mobil tahun 1980an yang garis desainnya biasanya tegas, dan memasuki era 2000an yang sarat desain modern.

Selain desain, ciri lain yang membedakan velg masa lalu dengan masa kini ialah bobotnya. Hal ini terkait material dan teknologi produknya. Tidak jarang velg era 1980an dan 1990an memiliki nilai yang Istimewa, sebab begitu populer di kalangan para antusias otomotif.

Bahkan ada pabrikan juga ada yang melakukan produksi ulang produk legendarisnya, namun dengan spesifikasi yang diperbarui. Tampilan tetap klasik tapi dibuat dengan teknologi dan material yang lebih mutakhir.

Salah satu modifikator yang memiliki produk velg legendaris ialah Lorinser. Ya, brand asal Jerman ini memang identik kendaraan Mercedes-Benz. Produk velg Lorinser yang sempat ‘ngetop’ ialah RS90. Wajar saja jika velg tersebut menjadi pilihan bagi pengguna Mercedes-Benz yang menginginkan penampilan sporty namun gagah pada mobilnya.

Setelah lama menghilang di pasaran, Lorinser berencana untuk melansir kembali RS90. Perusahaan keluarga ini menjadwalkan Lorinser RS90 dipasarkan kembali pada 1 Januari 2024 nanti. Alasan kenapa Lorinser mau membuat produk RS90 lagi ialah karena desainnya yang tak lekang waktu dan cocok untuk digunakan pada bermacam tipe Mercedes-Benz.

Lorinser mengklaim bahwa RS90 versi modern ini akan hadir dalam diameter 17 inci dan 18 inci. Untuk ukuran 17 incinya tersedia dalam tiga jenis offset. Sedangkan untuk ukuran 18 inci memiliki dua pilihan offset. Kedua diameter tersebut sengaja dipilih untuk mengakomodir kebutuhan modifikasi para pemilik Mercedes-Benz era klasik maupun youngtimer. Siapkan saldo di rekening bank Anda!

Mercedes dan BMW Kolaborasi Bikin Jaringan Charging Station

BMW dan Mercedes-Benz sejak lama dikenal sebagai dua rival abadi yang selalu bersaing. Namun kini keduanya akhirnya dapat berkolaborasi. Ya, dua brand otomotif asal Jerman tersebut akan bermitra untuk membangun jaringan stasiun charging station (pengisian ulang daya baterai mobil listrik) di China.

Nota kesepakatan kerja sama telah ditandatangani antara Mercedes-Benz Group China dan BMW Brilliance Automotive. Kemitraan dengan pembagian 50:50 tersebut akan membangun 1.000 titik lokasi charging station dengan 7.000 titik sambungan pengisian daya di seantero China pada tahun 2026 mendatang.

BMW dan mersi bikin charging station

Tak hanya melayani mobil BMW atau Mercedes-Benz saja. Seluruh jenis dan merek mobil listrik yang ada di China juga dapat menggunakannya.

Tentunya para pemilik mobil listrik lansiran BMW dan Mercedes-Benz akan mendapat akses prioritas. Mulai dari layanan pengisian ulang daya secara eksklusif hingga layanan reservasi secara daring. Jadi tak perlu repot antre dan menunggu lama. Desain jaringan charging station ini kemungkinan bakal sama seperti yang telah dibangun di AS dan Eropa.

Teknologi Canggih Dan Ramah Lingkungan

Jaringan charging station yang akan dibangun tersebut dikatakan bakal menggunakan teknologi pengisian daya listrik “state-of-the-art”. Nampaknya bakal lebih ke arah Fast Charging dengan kapasitas daya 400W atau lebih.

charging station mercedes-benz

Bahkan bilamana memungkinkan, sejumlah titik charging station akan memanfaatkan teknologi pembangkit energi listrik ramah lingkungan. Salah satu contohnya yakni pembangkit listrik tenaga surya. Tak hanya ramah lingkungan, tapi juga memanfaatkan sumber energi yang terbarukan dan berkelanjutan.

Proyek prestisius ini tengah dikaji dan menunggu persetujuan dari instansi terkait pemerintah RRC. Pasalnya, proposal izin pembangunan infrastruktur pengisian baterai EV tak hanya diajukan oleh BMW dan Mercedes-Benz. Tapi juga brand besar seperti Tesla dan sejumlah pabrikan dalam negeri RRC lainnya seperti BYD dan Geely.

 

Jika berjalan mulus, charging station pertama diharapkan dapat beroperasi mulai tahun 2024. Lokasinya akan berada di kawasan berpopulasi mobil listrik terbanyak seperti Shanghai dan Guangzhou.

 

 

Tujuh Bintang Baru Mercedes-Benz Muncul Bersamaan

Untuk pertama kalinya di Indonesia, Inchcape dan Mercedes-Benz mengadakan acara peluncuran tujuh produk barunya secara bersamaan. Acara bertajuk The 7 Stars ini juga merupakan acara resmi pertama Mercedes-Benz setelah bergabung bersama Inchcape Indonesia. Tak ketinggalan juga pengenalan tim manajemen baru Mercedes-Benz di Indonesia.

Inchcape Indonesia bersama dengan tim manajemen Mercedes-Benz berkomitmen untuk melanjutkan dan mengembangkan bisnis Mercedes-Benz di Indonesia. Seiring dengan hal tersebut, tentunya termasuk menawarkan produk dan layanan terbaik bagi para pelanggan setia Mercedes-Benz.

Sudah lebih dari 2.600 unit terjual sejak awal tahun

Di tahun 2023 ini, Mercedes-Benz telah meluncurkan 11 model kendaraan baru yang mencakup kendaraan listrik seperti EQA, EQB, EQS Edition 1 dan EQS SUV.

Tak ketinggalan kendaraan berperforma tinggi dari lini Mercedes-AMG, di antaranya G 63 Edition 53, SL 43, A 35 dan A45. Mercedes-Benz pun menghadirkan sedan terbaru A 200 dan SUV yang dirakit secara lokal maupun CBU, yakni GLC 300. Menurut catatan awal tahun hingga saat ini, Mercedes-Benz sudah berhasil menjual lebih dari 2.600 unit kendaraan di Indonesia.

Acara peluncuran terbesar di 2023

“The 7 Stars adalah acara pertama setelah bergabungnya Mercedes-Benz dengan Inchcape Indonesia. Kami sangat bangga untuk bisa mengatakan bahwa Mercedes-Benz telah menjadi bagian dari Inchcape Indonesia,” kata Khoo Shao Tze, President Director Inchcape Indonesia.

Pada acara The 7 Stars, ada tujuh produk baru yang diperkenalkan. Mulai dari GLE 450 AMG Line, GLE 450 AMG Line Coupe, AMG GLE 53, CLA 200 AMG Line, AMG CLA 45, GLB 200 Progressive Line, hingga GLC 300 Coupe. Tidak berlebihan jika Mercedes-Benz mengklaim bahwa momen The 7 Stars ini merupakan acara peluncuran terbesar dari Mercedes-Benz di tahun 2023.

“Bersama Inchcape Indonesia, kami memiliki keyakinan penuh dalam mengembangkan bisnis dan juga bertumbuh menjadi semakin besar. Prioritas Mercedes-Benz adalah untuk selalu menghadirkan produk dan layanan terbaik bagi para pelanggan setia di Indonesia,” pungkas Roelof Lamberts, Chief Executive Officer PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia.

Mercedes-Benz eActros 600 Siap Lahap Rute Jarak Jauh

Transportasi angkutan jalan raya menjadi aspek yang amat diperhatikan oleh Mercedes-Benz Truck sejak lama. Oleh karenanya, teknologi terbaru yang menyangkut sektor transportasi angkutan jalan raya, Mercedes-Benz Trucks ingin selalu mengikuti dan mengembangkannya. Tepat pada 10 Oktober 2023 lalu, Mercedes-Benz Trucks memperkenaljan eActros 600 di pinggiran kota Hamburg, Jerman.

Mercedes-Benz eActros 600 merupakan truk listrik heavy-duty dengan jarak tempuh yang mengagumkan. Pabrikan ini bermaksud untuk menetapkan standar baru dalam transportasi angkutan jalan raya, terutama dalam hal teknologi, keberlanjutan, desain, dan profitabilitas bagi operator armada kendaraan listrik.

Mencapai jarak tempuh 500 kilometer tanpa isi ulang

Mercedes-Benz eActros 600 memiliki kapasitas baterai yang tinggi, yakni lebih dari 600 kWh, sehingga model ini dinamai 600. Poros penggerak listrik sangat efisien dikembangkan secara internal memungkinkan truk ini mencapai jarak tempuh 500 kilometer tanpa pengisian ulang. Secara hitungan kasar, truk eActros 600 akan mampu menempuh jarak lebih dari 1.000 kilometer per hari.

Hal tersebut mungkin saja, sebab pengisian ulang selama waktu istirahat pengemudi. Sekitar 60 persen perjalanan jarak jauh pelanggan Mercedes-Benz Trucks di Eropa, masih di bawah 500 kilometer, sehingga infrastruktur pengisian daya di depo dan di titik bongkar muat sudah mencukupi untuk kondisi seperti itu.

Untuk penggunaan di area lain, perluasan infrastruktur pengisian daya publik yang berkelanjutan sangat penting untuk membuat truk listrik dapat digunakan untuk transportasi jarak jauh di seluruh Eropa. Selain pengisian daya CCS hingga 400 kW, eActros 600 nantinya akan dapat menggunakan pengisian daya Megawatt (MCS).

Berat kombinasi kotor hingga 44 ton

Sejak awal penjualan, pelanggan akan dapat memesan pra-instalasi untuk ini. Segera setelah teknologi MCS tersedia dan distandarisasi di semua produsen, maka MCS akan mungkin untuk dipasang pada model eActros 600 ini. Baterai dapat diisi dari 20 hingga 80 persen, dalam waktu sekitar 30 menit di stasiun pengisian daya dengan output sekitar satu megawatt.

Kendaraan ini secara teknis dirancang untuk berat kombinasi kotor hingga 44 ton. Dengan semi-trailer standar, eActros 600 mampu memiliki muatan sekitar 22 ton di Uni-Eropa. eActros 600 memiliki tiga paket baterai, masing-masing 207 kWh. Hal ini memberikan total kapasitas terpasang sebesar 621 kWh. Baterainya berteknologi sel Lithium Iron Phosphate (LFP).

Output puncak 600kW

Mercedes-Benz Trucks telah mengembangkan sistem penggerak listrik 800 volt, dengan dua motor listrik dan transmisi empat kecepatan, untuk digunakan dalam pengangkutan jarak jauh. Motor listrik menghasilkan output 400 kW dan output puncak 600 kW, sehingga dapat memastikan akselerasi yang kuat dan dinamika berkendara.

Kabin barunya memiliki desain dengan kap mesin yang besar, tertutup sepenuhnya dan bulat. Bumper dioptimalkan termasuk bagian bawah bodi. Aerodinamika yang lebih baik sangat penting, karena menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi konsumsi energi. Peningkatan aerodinamis ini mampu memberikan kontribusi yang menentukan pada jarak tempuh eActros 600 sejauh 500 kilometer.

AMG GLC 43 Dan 63 Coupe Kini Mengusung Mesin 4 Piston

AMG GLC 43 dan 63 S E Performance merupakan SUV 5-penumpang dari Mercedes-Benz yang cukup diminati.

Ingin versi coupe yang lebih ramping dan sporty? Akan segera tersedia versi terbaru…tentu dengan mesin baru.

Apakah ada perbedaan antara AMG GLC 43 dan 63 S E Performance versi biasa dengan versi Coupe? Ternyata tidak, versi Coupe hanya beda di bentuk bodi saja dengan atap belakang yang lebih landai.

Konstruksi sasis dan setting suspensi pun tak ada perbedaan. Kemasan dan layout interior pun sama.

Lantas, apa yang jadi daya pikat dari generasi terbaru ini?

Mesin 4-Piston Tak Kalah Greget

Para pecinta SUV Mercedes-Benz khususnya AMG GLC 43 dan 63 harus bisa menerima kenyataan bahwa mesin 6 dan 8 silinder tak lagi tersedia. Sebagai gantinya adalah mesin empat piston yang diimbuhi modul hybrid.

Apakah performanya segreget yang disuguhkan mesin V6 dan V8? Tentu saja, karena mesin tetap diracik sesuai karakter AMG.

AMG GLC 43 dan 63 S E Performance termasuk versi Coupe kini mengusung mesin baru 4-silinder turbo 2.0-liter berkode M139l. Antara varian 43 dan 63 hanya beda output performanya.

Meskipun jumlah pistonnya hanya empat, namun performa tak kalah dari mesin V6 dan V8 AMG. Hanya saja, raungan suara menggelegar khas AMG kini sirna. Sayang sekali…

Mesin yang diimbuhi modul hybrid ini merupakan upaya Mercedes-Benz dan AMG beradaptasi terhadap regulasi emisi gas buang di Eropa. Tak sekadar rendah emisi, konsumsi BBM pun dikatakan lebih irit. Seperti apa perbedaan antara varian 43 dan 63?

AMG GLC 43 Coupe

Pada model AMG GLC 43 Coupe, mesin 2.0-liter turbo dipadukan dengan sistem mild-hybrid 48V.

Tenaganya yang 416 hp ternyata melampaui mesin V6 AMG model sebelumnya yang ‘hanya’ 385 hp.

Saat melaju dengan kecepatan rendah, motor elektrik starter generator akan memasok suplemen daya sebesar 13 hp.

Torsi puncak mesin bermodul hybrid ringan ini mencapai 500 Nm pada 5.000 rpm. Untuk penyaluran daya ke roda memadukan penggerak AWD 4Matic dengan transmisi automatic 9-speed.

Meskipun performanya lumayan besar, namun kecepatan maksimum dibatasi secara elektronik di 250 km/jam. Mobil ini pun hanya butuh 4,8 detik untuk mencapai kecepatan 100 km/jam.

Catatan waktu akselerasi ternyata tak berbeda dari AMG GLC 43 model tahun 2023 yang masih bermesin V6 3.0-liter biturbo.

GLC 63 S E Performance Coupe

Masih kurang puas Ada pilihan adalah GLC 63 S E Performance. Mesin M139l 2.0L turbo diramu hingga memuntahkan output tenaga 469 hp. Masih ditambah lagi dengan suplemen 201 hp dari motor elektrik hybrid PSM. Total output tenaganya pun menjadi 671 hp!

Torsi maksimumnya yang 554 Nm hanya beda tipis dari AMG GLC 43. Performa yang sangat greget bukan?

Sistem penggerak AWD variabel AMG Performance 4MATIC+ akan menjamin penyaluran daya dan torsi ke seluruh roda dengan sempurna.

Akselerasi 0-100 km/jam? Hanya butuh waktu 3,5 detik. Kecepatan maksimum juga dibatasi, namun agak lebih longgar yakni di 275 km/jam.

Jadi, terbukti bahwa mesin empat piston racikan AMG gregetnya setara dengan mesin V6 atau V8.

Soal harga maupun kapan bakal tersedia di pasar Eropa, AS maupun global akan diumumkan beberapa waktu mendatang. Kita tunggu saja.

 

Menebak Keperkasaan Mercedes-AMG GT Concept E Performance

Belum genap satu bulan mobil sport AMG GT generasi kedua diluncurkan di California dalam event Monterey Car Week yang berlangsung pada Agustus lalu. Seperti apa jadinya jika AMG GT dibuat dalam versi plug-in hybrid? Inilah dia mobil konsep Mercedes-AMG GT Concept E Performance.

AMG GT Versi PHEV

Perhelatan event IAA Mobility 2023 di Munich, Jerman yang lebih populer dengan sebutan Munich Motor Show nampaknya dimanfaatkan dengan sangat baik oleh Mercedes-Benz.

AMG GT generasi 2 yang baru saja diluncurkan bulan lalu dipamerkan bersama dengan konsep AMG GT Concept E Performance. Tak hanya satu, tapi dua mobil sekaligus yang tampil dengan warna hitam dan merah.

Dari tampilan luarnya sekilas tak ada bedanya dengan Mercedes-AMG GT (C192) bermesin 4.0-liter V8 biturbo. Namun saat melihat soket listrik yang tersembunyi di bumper belakangnya, baru terlihat perbedaannya.

Mobil konsep Mercedes-AMG GT Concept E Performance dibekali dengan teknologi plug-in hybrid (PHEV). Jadi, tak hanya mengusung mesin yang mengkonsumsi bensin, tapi juga motor elektrik hybrid.

Mobil konsep ini juga diimbuhi sejumlah komponen opsional dari AMG sebagai pemanis tampilan. Mulai dari sayap spoiler di bagian buritan hingga pelek alloy 21-inci berkelir hitam yang kontras dengan kaliper rem cakram karbon keramik berkelir emas.

Mesin V8 Biturbo Plus Motor Hybrid

Seperti halnya AMG GT generasi 2, di balik kap depannya terpasang mesin 4.0-liter V8 biturbo. Hanya saja pada poros roda belakang terdapat tambahan motor elektrik penggerak sistem hybrid. Sayang sekali, pihak pabrikan tak menjelaskan spek teknologi hybrid yang dibekalkan.

Kami hanya bisa memperkirakan berdasarkan sejumlah model PHEV Mercedes dengan spek yang kurang lebih setara.

Mobil konsep AMG GT versi PHEV ini kemungkinan dibekali spek seperti sedan mewah Mercedes-Benz S63 E Performance yang bertenaga 791 hp. Atau mungkin seperti coupe 4-pintu AMG GT63 S E Performance yang bertenaga 831 hp.

Lebih Perkasa Dari AMG GT Generasi 2

Nah, mobil konsep AMG GT Concept E Performance dipamerkan bersama dengan Mercedes-AMG GT (C192). Mobil sport AMG GT generasi kedua yang kini berkonfigurasi 2+2 ini dibekali mesin V8 dengan dua spek berbeda. Varian standar yakni AMG GT 55 output tenaganya hanya 469 hp. Sedangkan untuk varian AMG GT 63 punya output 577 hp.

Jika saja benar mobil konsep AMG GT versi PHEV ini dibekali spek seperti yang kami perkirakan, maka performanya jelas jauh lebih perkasa dari AMG GT generasi kedua. Bahkan melampaui performa AMG GT Black Series yang bertenaga 720 hp.

Dengan munculnya mobil konsep AMG GT versi PHEV, AMG nampaknya masih akan mempertahankan mesin V8 hingga beberapa tahun kedepan.Hanya saja, imbuhan teknologi hybrid menjadi solusi efektif bagi AMG untuk melipatgandakan output performa. Kapan AMG GT versi PHEV ini akan diproduksi, belum ada informasi dari pihak Affalterbach.

Sebagai catatan, AMG GT generasi kedua menggunakan platform yang sama dengan SL Roadster. Nah, jika AMG GT bakal muncul dalam versi PHEV yakni E Performance, maka kemungkinan SL Roadster juga bakal hadir dalam versi serupa. Apakah bakal masuk jalur produksi di penghujung tahun 2024? Kita tunggu kejutan berikutnya, semoga tak terlalu lama.

 

Mercedes-AMG SL43, Percaya Diri Meski Hanya Empat Silinder

Jika Mercedes-Benz memberi sentuhan pada SL roadster untuk mengusung emblem AMG, pasti tidak akan main-main. Uniknya, langkah Mercedes-Benz kali ini ialah menawarkan pengalaman berkendara sebuah roadster premium dengan harga yang (mungkin) terjangkau. Hasilnya ialah Mercedes-AMG SL43 yang hadir di gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023.

Ada hal yang mungkin mengundang pro dan kontra, tapi Mercedes-Benz menjamin bahwa keputusan tersebut tidak mengurangi kenikmatan mengendarai mobil roadster. Mercedes-AMG SL43 mengusung mesin empat silinder M139 2.0 liter yang bertenaga 381 hp dan punya torsi puncak 480 Nm.

Memang SL43 ini masih ‘tekor’ 100 hp dari SL55, setidaknya mampu berakselerasi 0-100 km/jam dalam tempo 4,8 detik saja. Top speed juga tergolong memukau, yakni 274 km/jam. Mercedes-AMG SL43 didaulat sebagai roadster ‘entry-level’ dari pabrikan asal kota Stuttgart ini dan satu-satunya SL yang berpenggerak roda belakang.  

Seperti layaknya produk Mercedes-AMG lainnya, SL43 juga mendapat sederet kelengkapan yang ada di SL55 maupun SL63. Mulai dari chassis racikan AMG, opsi suspensi adaptif Ride Control, termasuk sistem pengereman komposit. Tak ketinggalan transmisi otomatis 9-speed.

Mercedes-Benz telah lama tidak meluncurkan SL dengan mesin empat silinder, setelah kehadiran 190 SL di era 1950an. Bisa jadi dengan diperkenalkannya SL43 ini, semakin banyak calon konsumen Mercedes-Benz yang dapat memiliki sebuah roadster dengan harga kompetitif. Banderolnya ialah Rp 3,2 milyar (off-the-road).

Mercedes-EQS SUV, Dimensi Baru Mobil Listrik Premium

Kehadiran Mercedes-EQS menjadi momen penting bagi Mercedes-Benz dan mengguncang segmen kendaraan listrik global. Dengan mengambil ciri khas S-Class, Mercedes-Benz mengubah sebuah sedan premium menjadi mobil untuk masa depan. Masih mengiringi sosok EQS, Mercedes-Benz kini menghadirkan EQS SUV.

Langkah pabrikan asal Jerman tersebut memang tidak mengherankan, sebab sudah ada lini kendaraan listrik lain yang dipasarkan. Sebut saja, EQA, EQB, dan EQC. Jika produk Sport Utility Vehicle (SUV) lansiran Mercedes-Benz identik dengan aspek kemewahan, maka EQS SUV membawa brand tersebut menuju tingkat lebih tinggi.

Mercedes-EQS SUV menggunakan basis dari EQS dan meleburnya menjadi sosok SUV yang tampan. Namun, EQS SUV masih menyisakan sedikit aksen sporty, meskipun bagian depannya amat mirip dengan EQS versi sedan. Bagian belakangnya tentu dilengkapi dengan pintu kargo berdesain hatchback untuk memberikan akses menuju ruang bagasi berkapasitas 565 liter.

Mercedes-EQS SUV memiliki desain yang sederhana namun elegan. Bodi bongsornya memiliki panjang 5.125 mm, sehingga penumpang pun mendapatkan ruang kabin yang lega. Mercedes-Benz memang memberi opsi untuk jok baris ketiga, tapi pilihan tersebut tentu dapat disesuaikan dengan spesifikasi di masing-masing pasar.  

Di balik lantai EQS SUV, terdapat baterai berkapasitas 108.4 kWh untuk mendukung sepasang motor listrik yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 265 kW (360 hp) dan torsi 800 Nm. Walaupun output tersebut tergolong besar, penggunanya tetap dapat mengendarai EQS SUV ini secara nyaman. Layaknya setiap produk Mercedes-Benz… Harganya ialah Rp. 3,59 milyar (off the road)

The New Mercedes-AMG A 35 dan A 45 S Resmi Diluncurkan di Indonesia

PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia secara resmi meluncurkan The new Mercedes-AMG A 35 4MATIC Sedan dan Mercedes-AMG A 45 S 4MATIC+ Hatchback. Kedua model ini menjadi model ketujuh dan delapan yang diluncurkan Mercedes-Benz tahun ini di Indonesia. Khusus A 35 4MATIC Sedan akan dirakit lokal di pabrik Mercedes-Benz di Wanaherang.

The new Mercedes-AMG A 35 4MATIC Sedan

The new Mercedes-AMG A 35 4MATIC Sedan adalah model entry level pada lini Mercedes-AMG. Menawarkan tampilan yang ringkas dan elegan. Fitur-fitur seperti pelek AMG light-alloy 19-inci dengan desain dynamic spoke; rear apron AMG; dan panoramic sliding sunroof terlihat apik. Bagaimana menurut Anda?

Dalam kabinnya, dibekali kursi sports berlapis material ARTICO man-made leather/MICROCUT Fibre Black yang nyaman dan elegan. Kemudian lingkar setir dipenuhi tombol ala AMG Performance. Dengan paduan sabuk pengaman standar berwarna merah yang mencerminkan sporty luxury.

Untuk infotainment, The new Mercedes-AMG A 35 4MATIC Sedan menggunakan sistem multimedia MBUX yang dapat diakses melalui Central Media Display. Untuk mendengarkan lagu dengan kualitas suara jernih, siap dihantarkan oleh Burmester® surround sound system.

Sedan ini ditenagai oleh mesin Mercedes-AMG M260 2.0-liter 4-silinder 8 transmisi bertenaga 306hp, torsi 400 Nm dan dapat melaju dari 0-100 km/jam dalam hitungan 4,8 detik.

Sistem keamanan, The new Mercedes-AMG A 35 4MATIC dilengkapi dengan fitur-fitur seperti Active Brake Assist, Blind Spot Assist, Active Parking Assist dengan PARKTRONIC dan tyre pressure monitor. The new Mercedes-AMG A 35 4MATIC tersedia dalam 4 pilihan warna seperti Cosmos Black, Iridium Silver, Digital White dan Mountain Grey.

Mercedes-AMG A 45 S 4MATIC+ Hatchback

The new Mercedes-AMG A 45 S 4MATIC+ Hatchback tampil dengan front dan rear apron khas AMG. Lengkap dengan pelek AMG 5 19-inci, garis-garis AMG serta tampilan elegan dan sporty.

Di kabin tersemat setir AMG Performance berbahan Nappa Leather dan microfiber MICROCUT. Kursi AMG Performance untuk pengemudi dan penumpang dan elemen trim AMG berwarna hitam dan silver.

Selain itu juga dilengkapi fitur-fitur infotainment terkini. Instrument cluster digital dengan sistem multimedia MBUX tidak dilupakan. Kualitas suara jernih juga dihasilkan oleh Burmester® surround sound system.

A 45 S 4MATIC+ Hatchback menggendong mesin Mercedes-AMG M139q 2.0-liter 4-silinder. Transmisinya  8-kecepatan. Mesin ini bertenaga 421hp dengan torsi 500 Nm dan dapat melaju dari 0-100 km/jam dalam hitungan hanya 3,9 detik.

The new Mercedes-AMG A 45 S 4MATIC+ juga dilengkapi fitur keamanan Active Brake Assist; knee airbag; PARKTRONIC dan fitur lain khas mobil mewah. Hadir dalam 10 pilihan warna seperti  Cosmos Black, Iridium Silver, Digital White, Mountain Grey, MANUFAKTUR mountain grey MAGNO, MANUFAKTUR Patagonia red metallic, Night Black, Polar White, Rose Gold dan Spectral Blue.

Saat ini, The new Mercedes-AMG A 35 4MATIC Sedan dan Mercedes-AMG A 45 S 4MATIC+ Hatchback resmi tersedia di dealer resmi Mercedes-Benz.

Untuk harga, Mercedes-AMG A 35 4MATIC Sedan ditawarkan dengan harga Rp 1.180 juta. Sedangkan Mercedes-AMG A 45 S 4MATIC+ Hatchback dengan harga Rp 1.510 juta.

Mercedes-Benz CLK GTR

Mercedes-Benz CLK GTR, Terinspirasi Porsche 911 GT1, Menyontek McLaren F1

Kegigihan Karl Benz akhirnya melahirkan terobosan dalam bentuk kendaraan roda empat yang bisa berjalan dengan mesin pembakaran internal. Atau Internal Combustion Engine (ICE), bahasa anak sekarang menyebutnya. Segala cara ia tempuh untuk meyakinkan khalayak, kalau inovasinya itu akan membentuk masa depan baru. Dan benar saja. Lihat seperti apa Mercedes-Benz sekarang. 

Namun dalam bidang balapan, Mercedes-Benz agak sulit untuk dibilang yang paling sukses. Oke, lah mereka sukses di balapan F1 dengan delapan titel konstruktor dan tujuh gelar juara dunia pembalap (Lewis Hamilton). Namun perjalanan mereka di motorsport menarik untuk dilihat karena selain sukses, juga pedih.

Tim Mercedes-Benz CLK GTR musim 1997

Dari situ, kami terpancing menelisik salah satu produk yang berbasis mobil balap, Mercedes-Benz CLK GTR. Kenapa? Karena dengan CLK GTR, tiba-tiba pabrikan Stuttgart ini berdiri menghadang Ferrari, Lamborghini, McLaren di sirkuit.

Arahan untuk desainer dan engineer-nya hanya, “Terserah kalian!” Hasilnya, mobil ini begitu kencang hingga mengubah peta balapan GT dunia. Pertanyaanya, kenapa Mercedes-Benz perlu mobil ini?

Dominasi McLaren F1 Perlu Ditumbangkan

Saat balapan World Sportscar Championship bubar tahun 1993, pabrikan besar dunia tidak punya lahan untuk unjuk gigi. Tentunya selain di LeMans dan F1. Hal ini membuat beberapa pelaku balapan di Eropa khawatir. Mereka lantas sepakat membuat seri balapan baru, bernama BPR Global GT.

Dominasi McLaren F1 perlu ditumbangkan

Awalnya yang ikut hanya Porsche dan Venturi Racing. Namun kemudian beberapa pabrikan mulai tertarik. Datanglah Jaguar XJ220, Ferrari F40 GTE hingga Mclaren F1. Mobil terakhir itu memporak porandakan persaingan. Karya Gordon Murray tersebut begitu dominan dan menghancurkan harapan pabrikan lain untuk bisa menang.

Karena balapannya makin besar, FIA lalu turun tangan menjadi regulator. Mereka mensyaratkan homologasi, dengan tujuan pabrikan bisa lebih berinovasi dan balapan makin seru. Salah satu aturannya, mobil yang turun harus punya 25 versi jalan raya. Cuma 25? Tentunya ini jadi bahan tertawaan pabrikan besar, sekaligus menarik mereka untuk ikutan.

Tapi tetap terasa hambar. Karena McLaren masih saja dominan. Akhir musim 1995, mereka juaranya. Salah satu pabrikan yang meradang dengan dominasi McLaren F1 adalah Porsche. Loh, bukan Mercedes? Tunggu dulu…

Porsche 911 GT1 yang menginspirasi CLK GTR

Porsche 911 GT1

Masa senggang antar musim dimanfaatkan Porsche untuk membuat sesuatu yang baru. Waktu mereka sempit. Hanya beberapa bulan sebelum balapan GT 1996 dimulai. Engineer Porsche putar otak. Salah satu regulasi FIA menyebutkan soal 25 mobil jalan raya tadi. Tidak mungkin bikin mobil baru dalam waktu sesingkat itu.

Engineer lalu memanfaatkan Porsche 962, jagoan mereka di Le Mans dengan powertrain bertenaga 740 hp. Tapi 962 benar-benar mobil balap. Tidak ada versi jalan raya. Jalan keluarnya, moncong 911 generasi 993 yang saat itu baru hadir, dipasang. Buntutnya tetap 962. Lahirlah Porsche 911 GT1 untuk balapan dan versi jalan raya. Dominasi McLaren F1 pun runtuh di musim balap BPR GT 1996.

Mercedes-Benz Mulai Terusik

Mercedes-Benz yang diam saja, akhirnya terinspirasi oleh 911 GT1 ini. Mereka melihat potensi mobil balap Porsche itu masih bisa digali. Empat bulan sebelum musim balap 1997 dimulai, petinggi di Stuttgart memerintahkan jajarannya untuk membuat mobil yang lebih baik dari Porsche tadi. Engineer dan desainer Mercedes-Benz mulai bekerja.

MclAren F1 GTR chassis no 11R

McLaren F1 GTR chassis no.11R

Mereka punya waktu 128 hari untuk membuat mobil balap. Karena segalanya mepet, kreativitas pun diuji, jalan pintas ditempuh. Mereka beli satu unit McLaren F1 GTR. Nomor chassisnya 11R. Yes, mereka akan mencontek resep sukses McLaren F1.

11R dipreteli lalu dipasang body dan mesin Mercedes-Benz. Meski statusnya prototype, tapi uji coba yang dilakukan menjadikan mobil ini lebih kencang dari aslinya. Lalu purwarupa itu kecelakaan, beberapa bagian body hancur. Untung strukturnya aman. Body asli McLaren dipasang kembali lalu mobilnya dilelang. Supaya tidak mengundang kecurigaan.

Prototype CLK GTR

Di balik body, ada monokok McLaren F1

Hasil dari uji coba tersebut membukakan mata dan ide para engineer, selebar-lebarnya. Tim AMG yang ikut membantu lalu mencontek desain body 911 GT1. Pasang lampu depan dan belakang serta grill CLK, lalu kirim desainnya ke Lola Composite untuk dibuatkan platform.

Sebagai penggerak, Mercedes-Benz dan AMG memasang mesin M120 5,0 liter, yang juga dipakai oleh S-Class pada masa itu. Kemudian dipasangkan peningkatan berupa material titanium dan kompresinya dinaikan. Hasilnya adalah mesin V12 600 hp dengan suara yang enak didengar.

Seperti pada McLaren F1, Mercedes menjadikan mesin sebagai satu kesatuan chassis yang terpasang di belakang kabin. Transmisinya 6-speed manual.

Awal Yang Menyedihkan

CLK GTR awalnya tidak bergitu bersinar. Tapi sukses.

Mercedes-Benz CLK GTR untuk balap GT

Mercedes, AMG dan Lola sukses membuat mobil balap tepat pada waktunya. April 1997, mereka siap meramaikan balapan dengan dua Mercedes-Benz CLK GTR. Sayang, setelah itu semuanya berantakan. Masalah rem lalu mendera. Satu mobil terpaksa berhenti. Finish terbaik mereka hanya posisi 27. Diraih di Hockenheim Ring, Jerman.

Beberapa bulan kemudian saat balapan di Silverstone, Inggris, mereka mampu mengacungkan ancaman untuk McLaren. Lalu di balapan 4hr Nurburgring, mereka sukses finish 1-2 dengan pembalap Bernd Schneider dan Klaus Ludwig. Lalu kesuksesan itu berulang di 3hr Sebring dan Laguna Seca. Juara konstruktor dan pembalap pun mereka amankan. Keceriaan melanda Stuttgart, juara di musim pertama mereka turun. Tentunya sesuatu sekali.

FIA Tagih Janji

Ingat aturan 25 mobil jalan raya tadi? Mercedes sepertinya lupa untuk menyiapkan. Hingga mereka menang, baru ada satu mobil prototype. Jadinya, mereka potong jalan lagi. Body tidak diubah terlalu banyak. Beberapa peranti aerodinamika dihaluskan supaya ramah dengan kondisi lalu lintas. Lalu mesinnya ‘diperhalus’ sedikit. Noken as direndahkan derajatnya supaya tidak agresif, tapi kapasitas mesin dinaikan jadi 6,9 liter. Jadi torsinya bisa tetap mengisi.

Mercedes-Benz CLK GTR versi jalan raya.

Versi jalan raya CLK GTR Hanya 28 unit di dunia.

Interior tentu diubah supaya penggunannya betah. Mobil balap pastinya tidak ada AC, fitur hiburan apalagi karpet. CLK GTR jalan raya punya segala kelengkapan layaknya sebuah mobil yang manusiawi. Ada airbag, hiburan, karpet Alcantara, catalytic converter. Tapi AC tetap sebagai fitur opsional.

Selebihnya, semua sama seperti versi balap. Mulai dari monokok carbon fiber, transmisi sequential (tapi ditambahi paddle shifter) hingga karakter berkendara yang ‘racing banget’ dan suara mesin yang sama.

Mercedes-Benz CLK GTR tidak terlalu beda dengan versi balap.

Secara teknis, tidak terlalu beda dengan versi balapan

Hans Werner Aufrecht, ditugaskan untuk menyelesaikan Mercedes-Benz CLK GTR Strabenversion. Atau Street Version alias versi jalan raya. Ia bahkan sempat memutuskan bikin versi roadster, yang jumlahnya amat sangat terbatas. Siapa Hans Aufrecht? Huruf A di merek AMG adalah namanya.

Produksinya berjalan lambat karena segalanya ‘hand made’. Akhirnya, hanya ada 28 Mercedes-Benz CLK GTR lahir. Dua prototype, 20 versi atap tertutup, dan enam roadster. Harganya? US $1,5 juta. Inilah mobil jalan raya yang paling mahal. Rekor yang ia pegang selama 20 tahun hingga Ferrari FXX hadir.

Turun Le Mans 

Anda pasti ingat, 1955 jadi tahun kelam untuk dunia otomotif, terutama Mercedes-Benz. Di Circuit De La Sarthe, Le Mans, mobil mereka kecelakaan dan menewaskan bukan hanya pembalapnya, tapi juga 80 orang penonton. Mercedes pun menarik diri dan berniat tidak akan pernah balapan Le Mans lagi. Tapi CLK GTR mengubah itu semua. 

Sukses di balapan GT, AMG merasa perlu untuk menaklukan balap ketahanan ini. Masalahnya, sirkuit De La Sarthe adalah sirkuit kecepatan tinggi, dengan lintasan lurus yang sangat panjang. AMG sadar juga, mobil ini tidak akan bisa menaklukan arena kalau tidak diubah. Namun sekali lagi, waktu kurang bersahabat. 

Mercedes-Benz CLK LM gagal di balapan pertama.

CLK LM, gagal karena power steering

Sedikit modifikasi dilakukan untuk balap Le Mans 1998. Aerodinamika dibenahi dan mesinnya diganti dari V12 ke V8, dari mobil balap Sauber C9. Nama mobil berubah jadi CLK LM. Tapi seperti pertama turun GT, mereka tidak berhasil. Masalah power steering jadi ganjalan. Namun ini sudah cukup untuk memberikan input. Tahun 1999 mereka turun lagi dengan mobil yang lebih optimal. Namanya CLR. 

Akhir Yang Menyedihkan

Karena tidak ada batasan homologasi, Mercedes dan AMG lebih bebas mendesain mobilnya. Di sini mereka menemukan sesuatu yang baru. Tepatnya saat pembalap Mark Webber mengendarai CLR nomer empat, menempel ketat Audi di sesi kualifikasi. 

CLR, kenangan buruk untuk mercedes-benz di le mans

CLR meninggalkan ingatan yang tidak menyenangkan

Di luar dugaan, turbulensi dari Audi membuat CLR terbang. Benar-benar terbang dan terbanting ke aspal. Webber dibawa ke rumah sakit, CLR ditarik ke pit untuk usaha perbaikan. Dua hari kemudian, mobil siap, Mark juga sudah dinyatakan fit. 

CLR nomer empat keluar dari pit untuk sesi pemanasan. Dan terbang lagi. Untung Webber tidak cedera. CLR ini pun dinyatakan tidak layak balap. Tapi pembalap Mercedes lain juga menyatakan moncong mobil jadi ringan saat di kecepatan tinggi. 

Mark Webber dua kali tinggal landas di Le Mans

Benar saja, CLR no.5 mengalami hal serupa. Terbang setinggi 50 kaki dan mendarat di hutan sebelah sirkuit. Pembalapnya, Peter Drumbreck pingsan tapi selamat tanpa cedera. Bayang-bayang Le Mans dulu menghantui lagi. Mercedes-Benz langsung menarik diri dari balapan. 

Karir balapan CLK pun selesai. Sebuah akhir yang menyedihkan untuk program balap ambisius yang cukup sukses. Biarpun sangat singkat. 

Dari berbagai sumber

Mercedes-Benz CLE Gusur C-Class dan E-Class Coupe

Sejumlah pabrikan otomotif saat ini tengah berupaya melakukan efisiensi produksi dan penyederhanaan jajaran model. Hal ini terutama untuk lini model bermesin motor bakar sebagai imbas dari diversifikasi manufaktur otomotif yang mulai bergeser ke mobil listrik. Harus ada yang ‘dikorbankan’, dengan dalih atas nama efisiensi. Demikian pula dengan Mercedes-Benz. CLE Coupe model tahun 2024 yang diluncurkan pekan ini adalah salah satu contohnya. Coupe 2-pintu ini bakal menggantikan dua model coupe sekaligus dari E-Class dan C-Class. 

Kawin Silang E-Class dan C-Class

Dari segi ukuran, CLE Coupe memiliki dimensi yang berada di antara coupe E-Class dan C-Class. Jarak sumbu rodanya yang 2.865 mm mengacu pada platform model E-Class.

Mungkin dapat dikatakan CLE Coupe terbaru ini merupakan kawin silang antara dua model coupe yang digantikannya.

Pasalnya, tampilan CLE Coupe banyak mengadopsi elemen desain dari C-Class. Mulai dari moncong yang mengerucut, grille yang tipis dengan frame sewarna body hingga desain headlamp yang ramping.

Yang menjadi ciri pembeda CLE dari versi E-Class maupun C-Class yakni kaca pintu model frameless. Lekukan fender depan dan belakang pun terlihat lebih sexy.

Fitur Infotainment Lebih Gaul

Pada interior, CLE Coupe dibekali layar instrumen 12.3-inci di balik setirmya. Sedangkan pada bagian tengah dashboard terpampang layar sentuh 11.9-inci yang berdiri sedikit mengambang di atas konsol tengah.

Layout panel layar digital ini mirip seperti S-Class model tahun 2020 dan Mercedes-AMG SL.

Untuk sistem infotaintment terpadu MBUX yang dibekalkan telah menggunakan koneksi jaringan berteknologi 5G. Software dan hardwarenya pun kompatibel dengan aplikasi video teleconference seperti Webex maupun Zoom. Anda bahkan dapat berTikTok ria. Penumpang pun  dapat bermain video game online via layar head-unitnya. Fitur yang sangat gaul dan kekinian bukan…

Opsi Mesin Lengkap Dan Berteknologi Mild-hybrid

Untuk opsi mesin yang ditawarkan pada CLE Coupe amat beragam seperti halnya sedan E-Class. Bahkan seluruh varian mesin bensin maupun diesel dilengkapi perangkat mild-hybrid. Penambah suplemen gizi instant yang dibekalkan pun berdaya lebih besar yakni 23 hp. Generasi mild-hybrid terdahulu hanya 20 hp.

Varian CLE baik diesel maupun bensin hampir seluruhnya dibekali mesin 4-silinder turbo berkapasitas 2.0 liter. Hanya varian teratas yang dibekali mesin 6-silinder. Perbedaan setiap tingkat varian model hanya pada output performa tenaga dan torsinya.

Untuk spek dasar kawasan Eropa, varian diesel CLE 220d output tenaganya 197 hp. Sedangkan varian bermesin bensin CLE 200 output tenaganya 201 hp. Akselerasi 0-100 km/jam CLE 200 hanya sekedip mata lebih gesit dari CLE 220d, yakni 7,5 detik.

Kedua varian dasar ini menggunakan sistem penggerak roda belakang (RWD). Sementara untuk seluruh varian di atasnya dilengkapi sistem penggerak all-wheel drive (AWD). Ya, semua menyandang label 4Matic.

Naik satu level dari varian dasar yakni CLE 300 4Matic. Varian ini tak sekadar versi AWD dari CLE 200 yang diimbuhi label 4Matic. Output tenaga mesin 2.0-liter turbonya lebib besar yakni 255 hp. Torsi maksimumnya pun 400 Nm. Lebih perkasa dari CLE 200 standar yang torsi maksimumnya hanya 320 Nm. Catatan waktu akselerasi 0-100 km/jam CLE 300 pun lebih cepat yakni 6,2 detik.

Ingin yang jauh lebih bertenaga? Pilihannya adalah varian teratas yakni CLE 450 4Matic. Mesin 6-silinder 3.0-liter yang dibopongnya menyuguhkan output tenaga 376 hp, dengan torsi maksimum 500 Nm. Hanya butuh waktu 4,4 detik untuk melesat dari posisi start hingga mencapai kecepatan 100 km/jam.

Opsi transmisi untuk seluruh varian mesin yakni automatic 9-speed 9G-Tronic. Versi tiga pedal? Tentu saja ada.

Varian AMG dan CLE Cabriolet?

Nah, yang bikin penasaran adalah varian CLE AMG dan CLE Cabriolet. Apakah kedua varian model ini juga bakal diproduksi? Tentu saja.

Di Amerika Serikat sendiri sayup-sayup telah beredar kabar bocoran untuk varian CLE Cabriolet dan juga AMG CLE 53. Keduanya diprediksi bakal mulai beredar tahun depan.

Untuk model AMG CLE 53 kabarnya bakal dibekali mesin 6-silinder turbo 3.0-liter berkode M256. Mesin yang sama dengan GLE 53 versi facelift terbaru. Output tenaganya kurang lebih sekitar 429 hp dengan torsi maksimum 560 Nm.

Lantas apakah juga bakal muncul varian paling perkasa yakni AMG CLE 63? Dengan beredarnya foto spy shoot prototype yang saat ini tengah diuji, ada kemungkinan besar varian AMG CLE 63 bakal muncul. Namun belum dapat dipastikan varian mesin apa yang akan dibekalkan. Apakah versi 6-silinder turbo atau 6-silinder dengan modul plug-in hybrid (PHEV).

Penasaran Berapa Harganya?

Mercedes-Benz bakal memasarkan CLE terbaru ini di kawasan Eropa paling cepat mulai November 2023 mendatang. Untuk kawasan Amerika Serikat dan Kanada mulai beredar sekitar awal tahun 2024. Nah, untuk penyuka drop-top bakal tersedia Mercedes-Benz CLE Cabriolet yang rencananya resmi dipasarkan di Eropa dan AS mulai tahun 2024 mendatang.

Penasaran berapa label harganya? Kami pun demikian. Harap bersabar hingga muncul pengumuman harga resmi dari markas Mercedes-Benz di Sindelfingen, Jerman. Dan tentunya para penyuka mobil Mercedes-Benz di Tanah Air bakal menantikan kehadiran CLE Coupe di Indonesia.

Mercedes-Benz CLE Cabriolet Bakal Segera Dipasarkan

Hanya selang satu hari setelah debut perdana all-new Mercedes-Benz CLE Coupe model 2024, kini giliran versi Cabriolet.

Model drop-top terbaru dari CLE ini secara perlahan bakal menggantikan model Cabriolet di jajaran C-Class dan E-Class. Seperti halnya dengan CLE Coupe, Mercedes-Benz tengah melakukan langkah penyederhanaan varian model. Dengan hadirnya new CLE Cabriolet ini, maka praktis model drop top lainnya yang ada pada jajaran mobil Mercedes-Benz saat ini hanya SL Roadster.

Lantas, apa yang ingin ditonjolkan dari CLE Cabriolet ini hingga diproyeksikan menjadi pengganti dua model Cabriolet sekaligus?

Rancang Bangun dan Desain Baru

CLE Coupe maupun versi Cabriolet menggunakan basis platform sasis yang sama. Tentu saja perbedaan terbesar pada area body.

Jika diukur panjang body dari depan hingga belakang, ukurannya sama dengan CLE Coupe terbaru yakni 4.850 mm. Lebar body pun sama.

Namun seperti pada umumnya model drop top, konstruksi para area seputar kabin dibuat lebih kokoh dibandingkan versi coupe. Pasalnya, pada saat posisi atap terlipat, maka windshield tak memiliki penopang.

Tak seperti pada versi sedan maupun coupe yang mengandalkan pilar kabin dan atap sebagai penyangga rangka windshield. Ditambah lagi dengan konstruksi mekanisme atap lipat yang bobotnya cukup berat.

Demikian pula dengan CLE Cabriolet, konstruksi pada area kabin dan buritan dibuat lebih kokoh. Titik penguatan terutama dilakukan pada rangka windshield. Dibandingkan versi Coupe, kaca depan CLE Cabriolet terlihat lebih landai.

Saat dicermati, pada bagian atas windshield terdapat bilah deflektor penahan angin yang dapat dilipat. Deflektor akan terbuka secara otomatis saat atap dalam posisi terlipat.

Tak hanya pada windshield saja. Pada kompartemen penyimpan atap di belakang head rest jok belakang pun terdapat tameng vertikal penahan angin. Deflektor yang bentuknya mirip tameng penangkis peluru pada mobil James Bond ini akan terangkat secara otomatis saat atap dalam posisi terlipat.

Kedua perangkat deflektor tersebut dirancang untuk menahan hembusan angin dari arah depan dan belakang. Jadi, penumpang maupun pengemudi akan tetap nyaman saat berkendara pada kecepatan tinggi dalam posisi atap terbuka.

Kubah penutup kompartemen penyimpan atap lipat pun dirancang dengan lekukan yang aerodinamis.

Dengan adanya deflektor penahan angin, maka sensasi terpaan angin pada rambut kini tak lagi terlalu terasa bila dibandingkan pada mobil sport cabriolet Mercedes model terdahulu.

Kabin Mewah Sarat Fitur Hightech

Karakter sebuah sport cabriolet pada interior new CLE Cabriolet begitu kental. Pada kabin dilengkapi empat jok individual dengan desain yang khas. Kurang lebih hampir mirip seperti pada Mercedes-Benz SL Roadster.

Desain maupun layout dashboard terlihat identik seperti pada CLE Coupe. Imbuhan aksen serat karbon dan aluminium pada interior pun mirip. Balutan kulit mewah pada interior CLE Cabriolet pun setara dengan SL Roadster.

Di balik setir terpasang layar instrumen digital berukuran 12.3-inci. Sedangkan di tengah dashboard terpampang layar sentuh 11.9-inci plus sistem infotaintment MBUX yang identik dengan CLE Coupe.

Opsi Mesin Variatif

Perihal opsi mesin yang tersedia pada CLE Cabriolet kurang lebih sama seperti versi coupe. Tentu saja sumbernya berasal dari E-Class.

Pilihan mesin diesel maupun bensin 4-silinder 2.0-liter serta mesin bensin 6-silinder 3.0-liter pada CLE Cabriolet seluruhnya hanya tersedia dengan transmisi automatic 9-speed.

Sama seperti pada CLE Coupe, tersedia opsi mild-hybrid. Untuk versi plug-in hybrid kemungkinan akan tersedia mulai tahun 2024. Jika kurang puas dengan penggerak RWD, tersedia opsi penggerak AWD 4Matic.

Untuk pecinta versi AMG, harap bersabar. Body dan tuning ala AMG untuk CLE varian Coupe maupun Cabriolet baru tersedia tahun depan.

Dealer baru DCVI di Palembang

Daimler Commercial Vehicles Indonesia Buka Dealer Baru, Dukung Potensi Sumatera Selatan

Salah satu truk yang selalu menarik perhatian kami adalah truk ‘mersi’, sejak jaman dulu. Kini, truk Mercedes-Benz diatur distribusi dan penjualannya oleh PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI). Mereka mengumumkan baru saja memperluas jaringan penjualannya ke Sumatera Selatan.

DCVI membuka dealer baru di kota Palembang, bekerja sama dengan PT Gowa Kencana Motor (GKM). Dealer ini tidak hanya melayani penjualan tapi juga perawatan dan perbaikan. Menurut rilis yang kami terima, peresmian diler ini merupakan bagian dari komitmen DCVI untuk memenuhi serta melayani kebutuhan kendaraan niaga di wilayah Sumatra Selatan dan sekitarnya dengan layanan dan fasilitas sesuai dengan standar terbaru dari Daimler Truck.

Peresmian dealer DCVI Sumatera Selatan.

Diharapkan, dengan adanya diler GKM yang berlokasi di Jl. Alamsyah Ratu Prawiranegara No.89, Bukit Lama, Kec. Ilir Bar. I, Kota Palembang ini bisa menjadi solusi untuk mendukung para pelaku usaha transportasi yang menggunakan Truk Mercedes-Benz.

Dengan menempati lahan seluas 3,200 meter persegi, area bengkelnya diklaim memiliki fasilitas workshop yang modern dan gudang spare part yang mampu menampung lebih dari 5,000 line item. Sementara itu, untuk mendukung penjualan, terdapat area dealing room. Tidak ketinggalan, ketersediaan ruang inap pengemudi untuk memberikan kenyamanan dalam mewujudlkan dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Kenapa Palembang?

Ini karena Sumatera Selatan memiliki potensi perkembangan berkat cadangan batubara terbesar di Pulau Sumatra. Selain itu terdapatnya beberapa industri besar, pertanian dan perkebunan, serta dilalui oleh jalur tol Lintas Sumatra. “Dalam operasionalnya, semua potensi tersebut membutuhkan truk yang mumpuni dan layanan yang berkualitas,” kata Naeem Hassim selaku Presiden Direktur Daimler Commercial Vehicles Indonesia.

Oleh karena itu, ia yakin dengan hadirnya diler resmi Truk Mercedes-Benz di Palembang ini dapat berkontribusi dalam memanfaatkan potensi besar yang dimiliki wilayah Sumatera Selatan, khususnya di kota Palembang.

Christopher Janssen selaku Presiden Direktur GKM Group menambahkan, “Pembukaan diler GKM Palembang ini adalah bukti keseriusan kami untuk mendekatkan diri pada konsumen di Sumatera Selatan, dengan fasilitas 3S (Sales, Services, Sparepart) yang merupakan cabang kami yang ke-4  di Indonesia setelah kota Makassar, Purwakarta, dan Kendari. Melalui fasilitas diler ini, kami berharap bisa terus memberikan solusi kepada pelaku bisnis dengan pelayanan terbaik.”

Mercedes-Benz EQE Hajar MCB, Jangan Main-main Dengan Torsi EV

Kecelakaan tunggal dialami mobil listrik Mercedes-Benz EQE di Tol JORR dekat GT Ciputat 2, pada hari Rabu (21/6/2023), telah menuai perhatian yang banyak, baik dari pihak Mercedes-Benz maupun khalayak umum. Kendaraan listrik premium tersebut ambrol di sejumlah bagian, terutama di area bumper depan.

Kasat Patroli Jalan Raya (PJR) Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Sutikno mengatakan, pihaknya telah menerima keterangan pengemudi yang membawa Mercedes-Benz EQE tersebut. Menurut pengakuan sopir, kendaraan mengalami masalah di bagian kemudi dan terasa menarik ke kiri. Akhirnya kendaraan tersebut menabrak Mass Concrete Barrier (MCB) beton di sisi jalan dan tersangkut pada guard rail.

Diketahui, sebelumnya, kecelakaan mobil listrik Mercedes-Benz EQE sempat diumumkan TMC Polda Metro Jaya melalui media sosial resminya. Menurut keterangan mereka, kejadian naas itu terjadi pada sekitar pukul 06.15 WIB. Melalui foto, terlihat bumper mobil bagian kiri depan terlihat rusak dan salah satu rodanya pun nampak naik hingga pembatas jalan.

Berdasarkan penelusuran dari pihak Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI), kejadian di tol JORR tersebut, sepenuhnya adalah kecelakaan. Sebab MBDI tidak menemukan abnormalitas pada kendaraan dan tidak ada masalah di kendaraan. Hal ini juga diperkuat dengan hasil investigasi di vehicle onboard diagnosis terhadap komponen electrical power steering.

Mobil listrik Mercedes-Benz EQE sendiri tergolong kendaraan premium yang amat mutakhir. Mobil tersebut merupakan produk yang diimpor langsung dari Jerman, dan baru dijual di Indonesia pada penghujung tahun lalu. Mercedes-Benz EQE saat ini dibanderol Rp 2,215 miliar (off the road).

Sebagai sumber utama penggerak EQE 350+ Electric Art yang dipasarkan di Indonesia, dibekali dengan motor listrik berdaya maksimum 292 hp dengan torsi puncak 565 Nm. Pasokan daya listrik bersumber dari baterai berkapasitas 90 kWh yang membuat mobil ini mampu menempuh jarak lebih dari 660 km dengan satu kali pengisian baterai.