Inikah Calon Mobil Balap BMW M2 Racing Generasi Kedua?

BMW baru merilis sejumlah foto ‘bocoran’ prototype versi balap dari 2-Series generasi kedua. Inilah (calon) versi terbaru BMW M2 Racing. Hanya saja detailnya masih dirahasiakan. Makin bikin penasaran…

Saat melihat foto, basisnya nampak lebih ke versi M2 (G87) generasi dua. Siluet body beda jauh dari 2-Series biasa seperti 220i, 230i, atau M240i.

Banyak media Eropa dan global yang memprediksi jika ini adalah penerus dari mobil balap “entry-level” M235i Racing, BMW M240i Racing, dan BMW M2 CS Racing. Mobil balap M2 Racing sudah berseliweran di sirkuit balap selama satu dekade terakhir sejak tahun 2014.

Jika benar, maka BMW M Motorsports sudah melakukan pilihan yang tepat. BMW M2 bagai bahan baku yang cukup ‘colek’ sedikit siap berlaga di sirkuit balap.

Dengan basis model M2, biaya yang harus dikeluarkan tim balap relatif terjangkau. Teknologi yang dibekalkan pada M2 spek jalan raya saja bukan level ecek-ecek, apalagi untuk spek balap.

Kualitas mobil balap BMW sejak dulu hanya ada dua: bagus dan bagus sekali. Sudah banyak prestasi yang ditorehkan oleh mobil balap lansiran BMW, termasuk generasi M2.

Versi Final?

Sekujur bodi memang masih berselubung kamuflase putih dan hitam serta kelabu. Namun siluet grille dan lubang intake depan terlihat identik dengan M2 spek jalan raya.

Sirip splitter di bumper depan terlihat lebih besar. Bahkan tow strap merah menyembul dari sela bumper. Ciri khas yang semakin memperjelas bahwa ini adalah versi balap.

Bagian sisi bodi pun nampak lebih gembung pada area fender. Sangat pas dengan pelek custom berbalut ban balap Goodyear.

Desain lip spoiler di belakang lebih besar dan agresif dibandingkan M2 biasa. Dari balik kaca samar-samar terlihat rangka pipa roll-cage dan jok balap berikut seat harness sesuai standar FIA. Dugaan makin kuat jika ini adalah versi final pra produksi.

“Kami tengah menyiapkan mobil balap pengganti generasi BMW M2 Racing terdahulu. Engineer kami pun tak henti melakukan pengembangan intensif dan optimalisasi agar mobil bisa segera digunakan para konsumen kami,” papar Björn Lellmann, kepala layanan konsumen balap BMW M Motorsport pada sejumlah media di Jerman.

 

BMW X3 LWB Resmi Diedarkan

Setelah BMW meluncurkan model 2 Series Gran Coupe L, kini muncul model X3 L di China. Sesuai namanya, ini adalah BMW X3 wheelbase panjang atau LWB. Ada dua varian model yang ditawarkan yakni 25L xDrive dan 30L xDrive.

Sama seperti halnya model 2 Series Gran Coupe L, X3 versi LWB ini diproduksi oleh BMW Brilliance Automotive di Shenyang, China.

Imbuhan label ‘L’ menandakan sebagai versi long wheelbase (LWB). Jarak sumbu rodanya 2.975 mm, lebih mulur 110 mm dari BMW X3 versi pasar global.

Kedua model X3 tersebut jadi opsi alternatif selain model terbaru X3 M50 xDrive ber-wheelbase standar yang diproduksi di Spartanburg, AS. Dari segi tampilan luar tak jauh beda dari X3 model tahun 2025 spek global yang diluncurkan beberapa bulan lalu.

Fitur Tak Jauh Beda

Di dalam kabin, tak beda seperti BMW X3 model 2025 yang beredar di kawasan lain. Mulai dari layar BMW Curved Display pada dashboard dengan sistem OS 9. Setirnya pu sama yakni model flat-bottom. Fitur layar BMW Interaction Bar yang ada di dashboard bagian bawah juga sama.

Jok standar BMW X3 LWB model semi bucket ‘Veganza’ tampil dalam dalam tiga pilihan warna two-tone. Fitur wireless charging dan atap kaca panoramik yang dibekalkan pun sama seperti X3 spek global.

Yang sedikit membedakan ternyata pada gaya eksteriornya. Kedua varian X3 LWB untuk pasar domestik China ini sudah dilengkapi M Sport Package sebagai kelengkapan standar. Tak heran jika nampak sporty karena sudah dilengkapi body kit. Konsumen tak perlu lagi tambah biaya.

Di sela kisi grille terdapat lampu iluminasi yang menguatkan karakter grille berdesain baru pada X3. Untuk warna eksterior ada enam pilihan, termasuk opsi warna Frozen.

Varian 25L xDrive dan 30L xDrive dibekali mesin bensin 4-silinder 2.0-liter turbo dengan sistem penggerak intelligent all-wheel drive. Keduanya bertransmisi automatic 8-speed.

Bedanya, X3 25L xDrive output tenaganya 190 hp dengan torsi puncak 310 Nm. Sedangkan varian 30L xDrive tenaganya lebih besar yakni 258 hp, torsinya 400 Nm.

 

BMW M5 touring akhirnya diperkenalkan

BMW M5 Touring: Mobil Keluarga Dengan Bagasi 1.063 Liter & Mesin 727 HP

Cukup lama dinanti, BMW akhirnya memperkenalkan M5 Touring. Dibekali mesin V8 plus teknologi M Hybrid System yang menghasilkan 727 hp dengan torsi puncak 1.000 Nm. Akselerasi 0-100 km/jam diselesaikan dalam 3,6 detik.

Sebagai mobil touring (station wagon) BMW M5 ini mengedepankan kenyamanan sebuah mobil keluarga untuk dipakai harian. Bonusnya, tenaga badak bisa memuaskan adrenalin. Sementara penggerak listrik mumpuni untuk menjalankan mobil tanpa polusi.

BMW M5 Touring bisa menampung lebih dari 1.000 liter barang abwaan.

Sebagai penerus daya, M Division memberikan transmisi 8-speeed M Steptronic yang akan membagi tenaga ke keempat roda (xDrive). Lengkap dengan Active M Differential.

Selain itu, mereka mengklaim, M5 Touring dibangun dengan fokus mengakomodir karakteristik M Hybrid System. Artinya, chassis di-tuning sedemikian rupa supaya mampu menangani lontaran tenaga dan torsi tadi.

M Hybrid System

Mesin BMW M5 Touring 2025.

BMW M5 Touring mengandalkan mesin V8 4,4 liter dengan imbuhan M TwinPower Turbocharger, yang mengeluarkan 585 hp dengan torsi puncak 750 Nm. Untuk motor listrik, menggunakan penggerak terbaru BMW eDrive bertenaga 197 hp dan momen puntir 280 Nm.

Menurut rilis BMW, torsi tersebut dioptimalkan menjadi 450 Nm di transmisi. Ini bisa dicapai berkat penggunaan tahapan yang disebut pre-gearing stage, sebelum benar-benar disalurkan ke transmisi dan roda. Sebuah metode terbaru yang dipatenkan oleh pabrikan Jerman itu, dan bisa juga ditemukan pada BMW XM.

Kemudian, transisi dari penggerak listrik dan mesin, diklaim sangat halus berkat pengaturan yang telah mereka rancang sedemikian rupa. Ini penting karena angka tenaga dan torsinya bukan main-main. Salah sedikit, perubahan penggerak bisa sangat terasa.

Layaknya M5 terkini, secara default, mode penggeraknya adalah 4WD. Bisa diganti ke 4WD Sport yang pembagian daya akan lebih banyak ke roda belakang. Kalau pemiliknya suka drifting, mobil ini bisa memutus daya ke roda depan, dan menjadikan M5 Touring sebagai mobil gerak roda belakang (RWD).

Bagasi Luas

Bagasi M5 touring

Sekali lagi, karena ini ‘mobil keluarga’, BMW M5 Touring memiliki kemampuan untuk menampung barang di bagasi sebanyak 500 liter. Tentu, bisa diperluas hingga 1.630 liter.

Selain itu, akses buka-tutup bagasi juga dipermudah dengan pintu elektrik. BMW juga membekali dengan kemampuan menarik beban hingga dua ton.

Kelengkapan standarnya termasuk BMW Live Cockpit Professional yang dikendalikan oleh BMW OS 8.5. Sudah memiliki kemampuan koneksi 5G untuk menikmati layanan macam video streaming atau in-car gaming.

BMW M5 Touring akan mulai dipasarkan pada November 2024 yang akan datang. Pasar pertama yang akan menerima adalah Jerman, Amerika Serikat, Inggris, Swiss dan Kanada. Inilah pangsa pasar yang dianggap paling penting untuk BMW M.

Sementara harganya, belum ada pernyataan resmi. Tapi situs Motor1 mengatakan, di Amerika Serikat, banderolnya mulai dari US $121.000. 

Ini Dia Bocoran 2025 BMW 2-Series Gran Coupe L

Untuk kesekian kalinya instansi kesayangan media otomotif global kembali memberi sejumlah info penting yang sangat berarti. Bocoran generasi terbaru BMW 2-Series Gran Coupe terpampang di situs resmi Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi pemerintah RRC.

BMW 2-Series Gran Coupe L terbaru dibocorkan tampilannya.

Mobil yang hanya akan beredar di pasar domestik Tiongkok ini berlabel 2-Series Gran Coupe L. Apakah ada perbedaan dengan 2-Series Gran Coupe yang sedang diuji BMW di sirkuit Nürburgring, Jerman?

Long Version

Mobil yang beredar di pasar domestik China biasanya punya spek dan ciri khas yang berbeda dari model pasar global. Umumnya, mobil spek RRC punya wheelbase dan ukuran. BMW 2-Series Gran Coupe L ini punya jarak wheelbase 2.780 mm. Lebih panjang 110 mm dari model terdahulu.

Gambar paten BMW 2-series gran coupe L

Panjang bodi pun kini bertambah 137 mm, sehingga menjadi 4.663 mm. Jadi jelas jika imbuhan huruf “L” tersebut jadi penanda “Long Version”.

Entah apakah model versi AS dan Eropa maupun pasar global juga akan mengalami perubahan dimensi dan jarak wheelbase.

Dengan ukuran dimensi yang lebih panjang, maka desain bodi pun sedikit berbeda. Pintu kini tampil klimis dengan handle model tersembunyi. Tekukan garis bodi hingga pilar-C yang kondang dengan sebutan “Hoffmeister kink” pun lebih rata.

Konstruksi bodi dan sasis 2025 BMW 2-Series Gran Coupe kini menggunakan platform UKL terbaru dari BMW Group. Model lain yang satu platform yakni 1-Series, X1, dan X2.

Tak heran jika tampilan depan mobil ini mengadopsi desain dari 2025 BMW 1-Series hatchback. Lampu LED belakang dicuplik dari crossover X2 versi terbaru.

Body kit yang sporty pada versi RRC nampaknya merupakan kelengkapan bawaan. Berbeda dengan spek Eropa yang hadir polos tanpa body kit.

Spek Mesin Berbeda

Berdasarkan info yang diunggah secara resmi oleh pemerintah RRC, BMW 2-Series Gran Coupe L tersedia dalam tiga varian model dengan mesin bensin.

Varian entry-level yakni 220L dibekali mesin 1.5-liter bertenaga 172 hp. Versi di atasnya yakni 225L menggunakan mesin 2.0-liter yang bertenaga 224 hp. Varian teratas yakni M235L mengusung mesin 2.0-liter dengan output tenaga 330 hp.

Untuk pasar domestik RRC, mobil ini akan diproduksi oleh rekanan BMW Brilliance. Sedangkan untuk versi Eropa, kabarnya masih akan diproduksi di Leipzig, Jerman.

All New BMW M4 CS 2024

All New BMW M4 CS, Diet Mengalahkan Segalanya

Untuk penyuka BMW kencang, ini berita bagus. BMW M4 CS diumumkan kehadirannya hari ini (08/05) melalui rilis resmi yang dikirim oleh BMW Jerman.

BMW M4 CS diposisikan diantara M4 Competition dan CSL. Mengusung karakter performa dan kedinamisan yang diklaim berbeda dengan yang pernah mereka buat.

Mesin BMW M4 CS

Di balik bonnet, terpasang mesin enam silinder 3,0 liter TwinPower turbo bertenaga 550 hp. Torsi puncaknya 650 Nm. Mesin ini juga dipakai di BMW M4 Competition, tapi diracik ulang untuk menghasilkan daya yang 20 hp lebih besar.

Tambahan tenaga itu didapat salah satunya, dari revisi sistem turbo. Boost dinaikan hingga 2,1 bar plus, setting ulang ECU. Perubahan ini juga menghasilkan kehadiran torsi puncak mulai dari 2.750 hongga 5.950 rpm. batas putaran mesin (red line) dipatok di 7.200 rpm.

Hasilnya, dipadukan dengan transmisi 8-speed Steptronic dan penggerak xDrive (AWD), akselerasi 0-100 km/jam diselesaikan dalam waktu 3,4 detik. Kecepatan puncaknya dibatasi 302 km/jam.

Diet Ketat

M4 CS baru

Selain itu, BMW juga memangkas bobot M4 CS hingga 20 kg. Tentu, ini adalah hasil dari penggunaan material ringan di eksterior maupun interior. Contohnya, atap, diffuser, kap mesin berbahan carbon fiber yang ringan. Joknya juga senasib menggunakan bahan carbon fiber (BMW menyebutnya sebagai CFRP, carbon fiber reinforced plastic). Bahkan BMW sampai memikirkan memangkas bobot knalpot hingga 3,6 kg.

Dipadukan dengan suspensi yang khusus dibuat untuk CS, hasilnya adalah mobil yang sangat dinamis dengan titik bobot yang rendah, dan mampu melibas tikungan tanpa basa-basi. Ditambah lagi, BMW meracik ulang kekuatan engine mounting, supaya bisa lebih bersinergi dengan rangka. Menghasilkan satu kesatuan yang kokoh antara keduanya. 

Dengan setup seperti itu, diklaim BMW, M4 CS mampu menyelesaikan sirkuit Nurburgring dalam tempo 7 menit 21,99 detik. Lebih lambat 1,5 detik dari M4 CSL yang lebih brutal memang. Tapi tetap saja ini kencang.

Ada opsi ban dan pelek yang lebih agresif, kalau mau bermain di sirkuit. Ukurannya 19 inci untuk depan, serta 20 inci di belakang.

Sentuhan khusus CS lainnya bisa dilihat di kabin. Jok hitam dengan jahitan merah dan logo CS terpampang di beberapa tempat. Sementara di luar, supaya tidak salah grill (frameless, untuk menghemat bobot) diberikan aksen merah.

Harganya? Mulai dari US $124,675. Produksi akan mulai di bulan Juli 2024 dan delivery menjelang akhir tahun. Indonesia juga kemungkinan besar kebagian. Jadi, kalau mau silahkan kontak dealer BMW terdekat.

MINI EV

Pengguna BMW i dan MINI Electric Dapat Fasilitas Baru Dari PLN

BMW Indonesia dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT Haleyora Power dan PT Tri Energi Berkarya mengumumkan kolaborasi strategis untuk mendukung konsumen merek mobil premium tersebut lebih leluasa. Kabar tersebut dikeluarkan 22 Januari kemarin di Jakarta.

Tujuan dari kolaborasi ini tentunya memberikan paket Home Charging Services untuk pengguna BMW i dan MINI Electric. Dikutip dari ilis BMW Indonesia, Home Charging Services merupakan produk layanan satu pintu bagi pelanggan BMW dan MINI yang terdiri dari layanan tambah daya listrik, sehingga pelanggan BMW i dan MINI Electric tidak perlu ragu akan kecukupan daya listrik dirumahnya. Kemudian disediakan juga peranti home charger atau Wallbox, lengkap dengan pemasangannya.

BMW Indonesia dan PLN

Yang menarik, wall charger rumahan ini akan terkoneksi dengan sistem di apllikasi PLN, Charge.IN. Dengan begitu, konsumen akan mendapatkan diskon tarif penggunaan home charger pada pukul 22.00 – 05.00 WIB sebesar 30 persen. Kami kerap menggunakan aplikasi ini untuk pengisian mobil listrik di SPKLU berbagai wilayah. Cukup mudah penggunaannya.

“Pelanggan adalah inti dari semua yang BMW lakukan. Hal ini kami pertegas dengan menghadirkan kolaborasi strategis dengan PT PLN (Persero) guna meningkatkan kemudahan pelanggan dalam mendapat kebutuhan listrik khususnya home-charging,” kata Jodie O’Tania, Director of Communications BMW Group Indonesia.

Tambah Daya Jadi Murah

Ia menambahkan, “Benefit yang bisa didapatkan dari kerjasama strategis ini adalah BMW dapat menerbitkan eVoucher untuk pelanggan BMW sehingga mendapatkan keringan harga untuk naik daya ataupun pasang baru. Hal yang membedakan antara BMW i dengan kendaraan listrik lainnya adalah Wallbox Charger sudah termasuk dalam paket pembelian. Pelanggan kendaraan listrik BMW i akan mendapatkan kemudahan untuk pemasangan BMW Wallbox oleh PLN, dan biaya yang terjangkau.”

Ia mencontohkan, untuk penambahan daya tiga fasa 16,500 VA pelanggan BMW hanya perlu mengeluarkan biaya sebesar Rp 450,000. Harga normal Rp 16,000,000. Dan masih banyak beragam paket lainnya. Selain itu dengan penandatangan kerjasama ini, semua proses naik daya ataupun pasang baru terekam dengan baik di sistem PLN bernama iWOODS. “Untuk itu pelanggan kendaraan listrik BMW tidak perlu lagi khawatir akan proses pengisian daya listrik di rumah,” tutup Jodie.

BMW M2 Versi Custom Hebohkan Essen Motor Show 2023

Tahun ini event Essen Motor Show kembali dihelat di kota Essen, Jerman. Hajatannya para tuner, modifikator, produsen parts aftermarket dan para pecinta motorsports ini bagaikan SEMA versi Eropa. Nah, inilah salah satu modifikasi yang menyita perhatian, BMW M2 (G87) hasil garapan Alpha-N.

BM2 M2 (G87) memang model terlaris BMW M yang digandrungi kawula muda di Jerman dan Eropa. Tampilan sporty dan performa yang yahud plus harga yang terjangkau membuat mobil ini kerap jadi bahan modifikasi.

Salah satunya adalah hasil garapan Alpha-N. Berawal saat tuner spesialis parts aftermarket mobil BMW asal Jerman ini melansir paket modifikasi khusus untuk BMW M2 pada Juni lalu.

Body kit add-on lansiran GP Product disematkan pada hampir seluruh bagian eksterior. Mulai dari lip spoiler pada bemper depan hingga ke sirip diffuser bemper belakang. Sayap spoiler berukuran ekstra besar ala mobil balap terpasang di buritan. Membuatnya mirip BMW M3 GT dari masa E36 dulu. Seluruh panel body kit terbuat dari bahan CFRP (carbon fiber reinforced polymer).

Kap mesin standar diganti versi custom ala GT lubang intake. Grille dan fender pun diganti dengan bahan serat karbon. Sangat serasi dengan lampu DRL berkelir kuning. Sekujur bodi dibalur warna hijau tosca British Racing Green. Kontras dengan pelek alloy lansiran HRE berkelir Bronze yang menopang bodi.

Tune-up Wajib

Tak sekadar rombakan tampilan, area ruang mesin dan transmisi pun tak luput dari sentuhan. Performa mesin 6-silinder 3.0-liter turbonya ditune-up ulang. Tak sekadar remapping kurva pada chip ECU. Intake manifold pun dimodifikasi agar bisa mengakomodir air intake kit high performance dan…sepasang turbo yang dicangkok ke mesin. Ya, mesin diupgrade jadi versi bi-turbo! 

Output tenaga standarnya yang 460 hp dan torsi 550 Nm spek pabrikan dijamin melejit. Hanya saja output performa hasil modifikasi ini tak diungkap. Untuk mengimbangi lonjakan performa hasil rombakan total pada mesin, sejumlah penyesuaian pun dilakukan.

Radiator standar diganti versi heavy duty spek balap ketahanan. Bahkan blok transmisi pun dipasangi sistem pendingin. Sistem rem tentu saja diupgrade. Agar pengendaraan lebih stabil, sistem suspensi dipasangi lowering kit. Sektor kaki-kaki dan stabilizer serta penopang mesin dicangkok dari BMW M4 CSL.

Ubahan pun ternyata juga merambah pada area interior. Tak heran jika biaya modifikasi BMW M2 ini menyenggol angka €264.487. Kurang lebih sekitar Rp 4,4 milyar! 

 

BMW Serius Kembangkan Kemampuan Autonomous Drive Level 3

Selama kurun waktu 5 tahun terakhir pabrikan otomotif dunia gencar melakukan riset dan pengembangan teknologi pengendaraan otonom atau autonomous drive. BMW adalah salah satu pabrikan yang sangat serius dan berambisi dapat menerapkan teknologi ini pada mobil buatan mereka. Sejauh mana upaya yang telah dilakukan oleh brand asal Bavaria, Jerman ini?

Personal Pilot Level 3

Untuk saat ini, tingkatan paling tinggi dari teknologi pengendaraan otonom Level 3. Pada tingkatan ini mobil dapat berkendara secara mandiri dan pengemudi bisa lepas setir. Meski bukan berarti bisa santai dan tidur. Pengaktifan teknologi ini sifatnya hanya temporer.

Teknologi pengendaraan otonom yang dikembangkan oleh BMW disebut Personal Pilot yang saat ini Level 3. Cara kerjanya, memanfaatkan panduan peta GPS live dengan gambar 360° beresolusi HD yang diperbarui secara berkala. Hal tersebut terintegrasi dengan beragam perangkat teknologi dan sensor. Mulai dari LiDAR 3D, sensor ultrasonic dan radar, kamera serta koneksi 5G ke sistem jaringan data BMW Cloud.

Sensor dan kamera akan menjadi acuan bagi sistem untuk mengatur kecepatan berkendara, jarak antar kendaraan di depan serta posisi lajur berkendara. Cukup tekan tombol pada setir, Personal Pilot L3 secara otomatis akan mengambil alih kendali kemudi.

Simbol indikator yang muncul pada panel instrument tak hanya menandakan sistem sedang ON. Tapi juga menginformasikan apakah situasi memungkinkan.

Personal Pilot L3 dapat digunakan pada kecepatan hingga 60 km/jam. Bahkan sistem ini dapat digunakan saat berkendara pada malam hari. Pengemudi pun dapat sejenak lepas kemudi dan melakukan sejumlah aktifitas lain seperti mengecek pesan e-mail atau panggilan ponsel. Penggunaan fitur Personal Pilot L3 tentunya hanya untuk situasi tertentu dan sifatnya hanya sementara waktu.

Saat ini, kemampuan autonomous drive level 3 baru bisa digunakan di Jerman. karena baru negara itu yang melegalkan teknologi tersebut. 

 

New BMW X5 Meluncur, Makin Tebar Pesona dan Ada Mild Hybrid

Jelang akhir tahun, BMW Indonesia menyegarkan tampilan terbaru dari Sport Activity Vehicle (SAV), X5 dengan menghadirkan The New BMW X5.

X5 baru hadir dalam varian BMW X5 xDrive40i M Sport dengan teknologi mild hybrid 48V. SUV premium ini juga dilengkapi sistem mengemudi terbaru, parkir otomatis serta iDrive digital modern dengan BMW Curved Display menggunakan BMW Operating System 8.

“Pembaruan ini akan memberikan segala yang dibutuhkan New BMW X5 untuk pertahankan kepemimpinan pasar global di segmennya dan terus penuhi kebutuhan pelanggan. Di antara model-model BMW X lainnya pun, BMW X5 merupakan model BMW X terfavorit. Kendaraan ini juga dirakit secara lokal di BMW Production Network 2, PT Gaya Motor, guna memenuhi kebutuhan pelanggan serta mempercepat waktu tunggu,” ujar Ramesh Divyanathan, President Director BMW Group Indonesia.

Headlamp Tipis Dengan Illuminated BMW Kidney Grille

Eksterior mengusung elemen desain M Sport sebagai standar untuk penampilan visual yang jauh lebih baik. Headlamp baru kini memiliki garis lebih ramping 35 milimeter dengan paduan lampu DRL berbentuk panah sebagai lampu sein. Lampu depan LED dengan kontrol adaptif dan high beam BMW Selective Beam juga menjadi perlengkapan standar.

BMW Kidney ‘Iconic Glow’ disematkan sebagai standar untuk varian yang hadir di Indonesia. pencahayaan cascade-nya menciptakan tampilan yang sangat menarik perhatian.

Desain X5 model LCI ini mencakup ventilasi udara baru di panel samping depan dan standar trim Exterior Line Satin Aluminium dan roof rails yang Aluminium satinated. Keempat kakinya tersemat pelek M V-spoke 915 M Bicolour 21-inci dengan mixed tyres dan ban runflat, serta locking wheel bolts.

Interior Mewah

Di bagian interior, permainan nuansa khas M terlihat mulai dari M Leather steering wheel, dan jok sport dengan fitur pemanas dibagian depan.

Upholstery dengan trim Sensafin terbaru menjadi standar di pesaing Mercedes-Benz GLE ini. M headliner Anthracite juga hadir sebagai standar di BMW X5 xDrive40i M Sport.

BMW Curved Display berukuran 12.3-inci information display dan 14.9-inci control display dikendalikan lewat BMW Operating System 8. Fitur baru lainnya adalah bilah lampu sekitar lampu latar LED yang terintegrasi di bagian bawah elemen trim area penumpang depan.

Mild Hybrid 48V

Mesin segaris enam-silinder generasi terbaru yang identik pada BMW X7 xDrive40i M Sport kini diadopsi untuk BMW X5 xDrive40i M Sport. Otomatis, hasil output dari mesin baru ini sebesar 381 hp, dengan hantaran torsi puncak mencapai hingga 520 Nm.

Terpenting adalah integrasi teknologi mild hybrid 48V generasi baru. Generator starter terintegrasi ke dalam transmisi dan menyumbangkan output ekstra 12 hp. Tidak ketinggalan, torsi ekstra 200 Nm. Transmisi Sport Steptronic 8-percepatan mengirimkan tenaga mesin melalui sistem permanent intelligent all-wheel-drive system BMW xDrive.

Harga dan Ketersediaan

BMW X5 xDrive40i M Sport ditawarkan Rp. 1,797 milyar (off-the-road) dan tersedia di seluruh diler resmi BMW. Kendaraan ini sepenuhnya sudah dibekali dengan BMW Service Inclusive.

BMW iX2 tampak belakang

BMW X2 Generasi Kedua Diperkenalkan, Ada Kejutan Bernama iX2

Untuk pertama kalinya BMW memperkenalkan SUV coupe dengan penggerak listrik. Inilah BMW iX2, yang merupakan bagian dari keluarga X2 generasi kedua. BMW memperkenalkan compact SUV premium tersebut secara daring hari ini (11/10/2023).

iX2 diperkenalkan dalam satu varian yang disebut xDrive30. Ini menandakan kalau mobilnya punya dua motor listrik untuk masing-masing sumbu roda. Kombinasi tenaga yang dihasilkan menurut BMW adalah 313 hp atau setara 230 kW. Lengkap dengan fungsi boost temporer. Torsinya berada di angka 494 Nm. Sementara akselerasi 0-100 km/jam diklaim bisa selesai dalam 5,6 detik dengan kecepatan puncak 180 km/jam.

Generasi baru BMW X2

Baterainya memiliki kapasitas yang dapat digunakan sebesar 64,8 kWh. Berdasarkan pengujian WLTP, jarak tempuh SUV coupe ini dikatakan hingga 449 km. Sistem pengisian ulang baterai mampu mengakomodir fast charging hingga 130 kW, sementara pengisian AC (standar) bisa menerima hingga 11 kW. Dengan arus AC tersebut, untuk mencapai tingkat keterisian 100 persen memerlukan enam setengah jam. Tapi kalau pakai DC dengan kemampuan maksimalnya, untuk mencapai 80 persen hanya perlu 29 menit.

Yang menarik, seperti yang ada di BMW i5, mobil ini dibekali software “Max Performance Charging”. Peranti lunak ini memungkinkan proses pengisian ulang baterai berjalan secara efisien dengan memaksimalkan daya yang masuk ke baterai, sesuai kondisi.

Delivery Mulai Maret

BMW iX2 memiliki panjang 4.554 mm, lebar 1.845 mm dan tinggi 1.560 mm. Bobotnya dikatakan sedikit melewati dua ton (2.020 kg).

Kami bukan penggemar SUV coupe buatan siapapun. Tapi harus diakui, BMW X2 baik yang versi elektrik maupun ICE memiliki desain belakang yang keren. Lengkungan atap dipadukan dengan bentuk lampu belakang baru yang menyiku. Fasia depan dibekali kidney grill lebar diapit lampu khas BMW. Air dam depan tampak kurang proporsional karena ukurannya yang besar. Tapi itu masalah selera saja.

Interiornya dibekali berbagai hal baru. Untuk negara dengan empat musim, ada heater yang bukan cuma menghangatkan tapi memomb=pa udara dingin keluar dari kabin. Ini akan mengefisienkan proses penghangatan. Sistem GPS-nya berbasis cloud jadi, peta daerah yang diperlukan mudah tersedia di layar.

Sistem operasi infotainment menggunakan BMW OS 9 yang paling baru. Display berukuran 10,25 inci jadi fitur standar. Kalau kurang besar disediakan ukuran 10,7 inci sebagai fitur opsional. Hasil olah suara dikeluarkan melalui enam speaker yang tersebar di kabin. Lengkap dengan amplifier.

Interior BMW iX2 2024

Pabrik di Regensburg, Jerman akan segera memulai proses perakitan BMW iX2. Untuk pasar Eropa, direncanakan akan mulai delivery pada Maret 2024 mendatang. Pasar global menyusul setelahnya.

BMW X1 2023

Review BMW X1 2023, Makin Ganteng Dengan Keterbatasannya

Ini merupakan mobil premium dengan status entry level yang harganya tidak sampai Rp 1 milyar. Inilah BMW X1 sDrive18i. Dirakit lokal dan diperkenalkan akhir Juli 2023 lalu di Jakarta. Satu hal yang pasti, saat GIIAS 2023 lalu, X1 generasi ketiga menuai banyak pujian. Makanya kami penasaran ingin review.

Dari yang beberapa pengunjung booth BMW yang kami tanya, rata-rata mengakui X1 bertambah keren dan besar. Soal keren mungkin subjektif, tapi kalau bertambah besar, memang benar. Kalau Anda perhatikan, BMW X5 yang juga makin besar, ukurannya ditempati oleh X3. Nah, X1 ini, sekarang ukurannya hampir serupa dengan BMW X3 pertama.

Sebuah hal yang kami apresiasi, karena ruang dalamnya makin lega. Dengan harga Rp 900-an juta, Anda mendapatkan kabin lega dengan kualitas interior khas BMW. Namun harga tersebut juga memberikan batasan.

Bunyi Mesin 3-silinder

MEsin BMW X1 2023

BMW X1 2023 dibekali mesin berkode B38 tiga silinder turbo berkapasitas 1,5 liter (1.499 cc). Performanya didorong oleh teknologi TwinPower Turbo dan menghasilkan daya sebesar 156 hp dengan torsi puncak 230 Nm. Tidak lupa double Vanos juga ada. Tenaga disalurkan ke roda depan menggunakan transmisi 7-speed dual clutch.

Nah, biasanya ada yang anti dengan dual clutch karena banyak rumor yang mengatakan transmisi model begini enak buat lari, bukan macet-macetan. TIdak salah, tapi teknologi yang berkembang membuat DCT (Dual Clutch Transmision) semakin ramah digunakan.

Kami coba mobil ini sejauh 100-an kilometer melalui beragam kondisi lalu lintas. Kondisi jalan ya begitu saja. Aspal semua. Tentunya, karena paham ada dual clutch, kami perhatikan betul bagaimana rasanya di saat stop-and go. Biasa saja. Tidak ada gejala perpindahan yang seperti kebingungan harus pilih gigi yang mana.

BMW X1 2023

Yang jadi ganjalan malah sistem start-stop otomatis yang kadang mengganggu. Mobil masih bergerak maju (kecepatan belum nol) sistemnya sudah aktif. Ada saat tanggung kala macet, dimana mobil belum berhenti sempurna dan mesin mati, tapi mobil depan sudah berjalan. Jadinya respon bergerak kami lebih lambat dari yang diharapkan. Memang ini hanya soal kebiasaan, tapi sepertinya bisa lebih baik.

Selebihnya, akselerasi di tingkat putaran mesin manapun, harus diakui membuat mobil terasa meyakinkan. Meskipun suara khas mesin tiga silinder terdengar jelas. Tenaganya terus mengisi dari putaran rendah hingga jarum mendekati batas merah. Perpindahan gigi juga instan, khas DCT saat sedang digeber. Kesimpulannya, sistem penggerak BMW X1 mampu memberikan kepuasan berkendara di kecepatan menengah ke atas.

Kenyamanan Kabin

Dashboard BMW X1

Memang mobil ini harganya di bawah Rp 1 milyar. Tapi harus diakui kalau BMW tidak kompromi dengan kualitas kabin. Mulai dari material, hingga kekedapan. Yang agak berkurang adalah fitur.  Kami cukup terkejut mengetahui mobil ini tidak ada adaptive cruise control sebagai bawaan.  Tapi bisa dipesan sebagai fitur opsional

Jok depan mampu diduduki dengan nyaman karena cukup lebar. Pengaturannya juga tentu elektrik. Lebar kabin terasa biasa saja. Sewajaranya mobil dengan lebar 1.845 mm. Tapi dibanding X1 generasi pertama, ruang bahu di baris depan terasa signifikan bedanya. 

Diantara kursi depan terpasng konsol berisi tuas kecil untuk perpindahan transmisi. Ya, tuasnya kecil saja. Menandakan pergerakan transimis dari P hingga D diatur oleh perkabelan elektronik. Mudah untuk dioperasikan, bahkan untuk mereka yang pertama naik BMW sekalipun. 

Layar di depan pengemudi berisi pastinya berisi beragam informasi berkendara. Menyatu dengan display multimedia untuk penumpang. Layaknya BMW terkini, bentuk layar ini melengkung tanpa bingkai. Terlihat modern. 

Jok belakang X1 2023

Sistem hiburannya bisa mengakomodir Apple Carplay ataupun Android Auto. Terkoneksi dengan mudah tanpa sambungan kabel. Di dalamnya bisa menampilkan sambungan dengan handphone, navigasi, setting kendaraan dan sebagainya. 

Yang sangat kami suka adalah bagian baris kedua. Ruang kaki untuk kami dengan tinggi 165 cm bisa terakomodir dengan baik. Mobil ini nyaman untuk perjalanan jarak dekat atau jauh. Meski kami kurang sreg dengan ruang kepala. Andai tidak ada sunroof, mungkin bisa lebih lega. 

Bagasi X1 baru

Bicara lega. bagasi punya kapasitas sebesar 540 liter. Untuk memperbesar, lipat kursi belakang dan Anda akan mendapatkan ruang penyimpanan 1.600 liter.

Kesimpulan

Memuaskan? Jujur iya. Berdasarkan review BMW X1  2023 ini, kami agak keberatan dengan tidak adanya kemampuan adaptive cruise control sebagai fitur bawaan. Hanya ada lane keeping assist. Selebihnya, untuk Anda yang ingin naik kelas, ini cocok untuk jadi BMW pertama Anda.

BMW X1 terbaru

Rasa pengendaraan dan pengendalian BMW dipadukan mesin tiga silinder yang jinak tapi bertenaga. Sebagai informasi, akselerasi 0-100 km/jam diklaim 9,2 detik. Top speed-nya 208 km/jam. Sementara konsumsi BBM-nya diklaim antara 14-15,8 km/liter. 

 

 

 

 

Bedah BMW X5 Protection VR6, ‘Panser’ Paling Ganteng Sedunia

Hanya selang beberapa pekan setelah meluncurkan model 7 Series dan i7 Protection, BMW menghadirkan versi upgrade dari X5 varian Protection.

Upgrade apa saja yang ditorehkan BMW pada X5 Protection VR6 yang diklaim sebagai “kendaraan berproteksi VR6 terlaris di dunia” ini?

Secara sepintas, para Bimmer mania sekalipun akan sulit membedakan antara X5 Protection VR6 dengan X5 biasa. Tampilan eksterior hingga opsi warna bodi termasuk spek warna BMW Individual tak ada perbedaan.

Perbedaannya tidaklah kentara, karena terdapat di balik panel bodi dan kaca. BMW mengimbuhkan sekat plat baja tahan peluru serta serat kevlar komposit pada sejumlah area yang rentan tertembus peluru atau serpihan granat. Mulai dari panel pintu, rangka bodi, atap, hingga area seputar bagasi dilapisi sekat pelindung balistik.

Kaca standar diganti dengan kaca tahan peluru setebal kurang lebih sekitar 3,3 cm yang dilapisi bahan polycarbonate. Kaca khusus ini mampu meredam terjangan peluru, hantaman martil dan serpihan granat.

Pada area dek kabin dan kolong mobil pun dilapisi plat aluminium dan baja yang mampu meredam serpihan ledakan granat tangan DM51 standar Angkatan Bersenjata Jerman.

Pelindung balistik level VR6 yang diimbuhkan pada X5 Protection ini tujuannya tentu saja untuk menjamin keselamatan seluruh penumpang di dalam kabin.

Mulai dari berondongan amunisi tajam kaliber 7.62×39 dari senapan serbu AK-47, hantaman munisi kaliber 30.06 penembus baja dari senapan sniper hingga peledak C4 seberat 3,5 kg.

Tangki BBM mobil ini pun dilengkapi pelapis yang secara otomatis akan menambal lubang bocor akibat terkena terjangan peluru. Pelek mobil ini pun beda dari X5 biasa. Ban yang digunakan adalah jenis run-flat tires (RFT). Mobil tetap bisa melaju hingga 80 km/jam meskipun pelek dan ban diberondong peluru.

Upgrade Dari M50i Menjadi M60i

BMW X5 Protection VR6 tak lagi berbasis dari varian M50i xDrive seperti versi yang diluncurkan empat tahun lalu. Tapi kini naik level menggunakan varian M60i xDrive yang jauh lebih bertenaga. Mesin 4.4-liter V8 twin-turbo yang dibekalkan adalah jenis baru.

Transmisi automatic 8-speed Steptronic yang digunakan dilengkapi motor elektrik. Pendongkrak performa instant ini akan memberi suplemen tenaga 12 hp dan torsi ekstra sebesar 200 Nm. Output tenaga pun menjadi sekitar 530 hp dengan torsi maksimum 750 Nm.

Hanya saja lantaran bobotnya berat, X5 Protection VR6 butuh waktu 5,9 detik untuk melaju hingga 100 km/jam. Berbeda dengan X5 M60i xDrive biasa yang hanya butuh 4,3 detik.

Top speed pun dibatasi hanya sampai 210 km/jam. Performa yang cukup gesit untuk bermanuver taktis dan defensif agar bisa meloloskan diri dari sergapan serangan bersenjata.

Agar dapat bermanuver lincah, sistem suspensi menggunakan perangkat adaptive M suspension Professional. Perangkat lain yang dibekalkan yakni M Sport differential, active steering, active roll stabilization serta fitur rear-wheel steering.

Mewah Dan Nyaman

Kabin mobil ini tetap semewah dan senyaman BMW X5 versi standar dengan empat buah jok M Sport. Kapasitas bagasi pun cukup besar yakni 500 liter.

Mengingat pintu mobil ini sangat tebal dan berat, fitur Automatic Soft Close akan membuka dan menutup pintu secara otomatis. Fitur multimedia dan infotaintment tak beda dengan X5 biasa, hanya saja ditambah dengan fitur Live Cockpit Professional. Kelengkapan dan fitur spesifik lainnya dapat diimbuhkan sesuai spek yang diinginkan oleh pihak pemesan.

Seperti halnya X5 ‘biasa’, X5 varian kebal peluru ini pun diproduksi di pabrik BMW Spartanburg, South Carolina, AS.

Dalam pameran IAA Mobility 2023 di Munich 5 September mendatang, BMW X5 Protection VR6 akan dipamerkan bersama dengan dua saudaranya yakni i7 dan 7 Series Protection. Harga mobil ini tentunya bergantung pada spek fitur yang dibutuhkan oleh para pemesan. Yang jelas, jauh lebih mahal dari X5 biasa.

Modifikasi BMW XM Gaya Rusia

Dari sederet mobil SUV yang pernah dibuat oleh BMW, mungkin yang desainnya terbilang paling radikal adalah BMW XM. Usianya belum genap setahun, namun SUV PHEV garapan BMW M ini telah memikat banyak tuner dan modifikator. Salah satunya adalah Renegade Design atau lebih populer dengan label RNG Design, yang keluar dengan modifikasi BMW XM yang enak dilihat.

Tuner asal Rusia yang berdiri sejak tahun 2005 dan kini bermarkas di Dubai ini cukup ternama di kancah modifikasi mobil sport dan mobil mewah. Sebagian besar mobil hasil garapan RNG tampil ekstrim dan garang. Ya, desain khas Rusia. Nah, seperti apa jadinya jika BMW XM dikustom dengan gaya Rusia?

Kurang Sangar

Bagi sebagian orang mungkin tampilan BMW XM terlihat sangar. Tapi ada pula yang bilang wajahnya malah kurang sangar dan justru terlihat aneh bin absurd.

Bahkan banyak yang melihat grille model “ginjal” ciri khas BMW pada XM mirip lubang hidung banteng. Ya, ukuran grillenya memang besar.

Empat laras knalpotnya pun tidak berjajar, tapi bersusun 2-2 di kiri dan kanan. Desain yang terlihat tak lazim. Hal inilah yang membuat RNG Design kemudian membuat body kit khusus untuk merubah tampilan BMW XM.

Serat Karbon Jadi Pilihan

Pada body kit yang digarap oleh RNG Design, sebagian besar material yang digunakan adalah serat karbon. Selain bobotnya sangat ringan, tekstur bahan serat karbon yang khas kian memperkuat kesan misterius dan garang ala mobil SUV gaya Rusia.

Ubahan pada bagian depan tidak terlampau banyak. Tapi membuat wajah XM berubah lebih misterius.

Di sekeliling grille diimbuhi frame serat karbon, menggantikan frame standar yang bernuansa mengkilap. Bagian bumper depan pun sedikit dirombak dengan add-on lip spoiler dan sirip splitter macam mobil balap GT. Sementara kap mesin standar diganti dengan versi serat karbon. Ukuran lubang intakenya tak terlampau besar.

Merambah ke bagian samping, fender standar diimbuhi extender over fender serat karbon dengan guratan garis yang tegas.

Suspensi dipasangi lowering kit agar ground clearance jadi lebih rendah. Hasilnya, satu set pelek forged model ‘snake tongue’ spoke berwarna hitam lansiran HRE pun tampil celup dengan sempurna di rongga fender yang extra lebar.

Pelek gambot dari brand aftermarket asal California ini tengah digandrungi para pecinta mobil berbody ceper yang ditopang roda ukuran extra besar.

Pada bagian bawah dek pintu diimbuhi side skirt yang juga berbahan serat karbon. Batok spion standar pun diganti dengan bahan serat karbon.

Bagian belakang pun tak luput dari ubahan. Pada ujung atap belakang dipasangi roof spoiler. Bumper belakang dipermak dengan sirip diffuser yang ukurannya lebih besar.

Dengan body kit serat karbon dan pelek gambot, tampilan BMW XM kini makin sangar bukan? RNG Design tak mencolek area interior maupun performa. Masih standar. Hanya saja mereka tak mengungkap berapa total biaya untuk paket body kit BMW XM ini.

Terlebih lagi hanya ada 10 paket body kit saja yang akan dibuat. Hmm… bakal merogoh kocek cukup dalam nampaknya untuk kit edisi yang sangat terbatas dan eksklusif ini.

Paket Upgrade MH3 650 Racikan Manhart Ubah BMW M3 Touring Jadi Superwagon

Setelah Sedan, pemilik BMW M3 Touring kini juga dapat mengupgrade mobil mereka. Ini dia paket MH3 650 Touring dari tuner spesialis BMW, Manhart. Tak hanya ubahan tampilan, namun juga mendongkrak output performa. Ya, dari sport wagon menjelma menjadi super wagon.

Adapun paket MH3 650 Touring yang ditawarkan Manhart meliputi upgrade performa, suspensi, dan tentu saja aksesoris serta body kit.

Tuner dan modifikator kondang yang bermarkas di wilayah Wuppertal, Jerman ini tak hanya menawarkan paket modifikasi saja. Mobil BMW M3 Touring (G81) 2023 hasil garapan mereka pun dipamerkan pada event Tuning World Bondesee. Event akbar modifikasi otomotif ini digelar di Friedrichshafen, Jerman di penghujung Mei 2023 lalu.

Body Touring Rasa M4 CSL

Pada contoh model M3 Touring yang telah diupgrade menjadi versi MH3 650 Touring, body berkelir Baby Blue dipadukan dengan imbuhan grafis warna hitam dan aksen serat karbon. Melengkapi paket opsional body kit lansiran BMW M.

BMW M3 Touring diracik ulang oleh tuner Manhart. Tenaganya naik, body makin galak.

Bonnet serat karbon dan sirip splitter pada bumper depan dicangkok dari BMW M4 CSL. Grille standar diganti dengan versi Manhart. Sirip canard peningkat aerodinamika dipasang pada tepi bumper depan. Lubang air intake pada bagian depan pun dihiasi garnish.

Mobil keluarga tapi beringas.

Pada bagian samping, body M3 Touring diimbuhi body kit add-on, mulai dari side skirts hingga fender. Di bagian buritan, terdapat ekstensi pada spoiler di bagian atap. Emblem Manhart pun tak lupa disematkan pada body bagian belakang.

Agar makin garang, Manhart membekalkan velg alloy lansiran Yido Performance dengan desain yang keren. Roda depan menggunakan velg ukuran 20 inci. Sedangkan roda belakang dibekali velg ukuran 21 inci.

Untuk mengimbangi penggunaan velg baru dan agar body terlihat kian ceper, suspensi pun dipasangi lowering kit adjustable dari H&R.

Upgrade Performa 

Hanya mengupgrade tampilan eksterior rasanya nanggung dan kurang totalitas. Alhasil, sektor performa pun turut mendapat sentuhan upgrade. Piranti sistem komputer manajemen mesin racikan Manhart yakni MHtronic auxiliary control unit dicangkok ke M3 Touring.

Mesin BMW M3 Touring di-upgrade oleh manhart.

Sistem penyalur gas buang standard diganti dengan buatan mereka. Pipa exhaust sport lansiran HJS dipadukan dengan tabung peredam Remus yang berujung pada 4 laras pipa exhaust 100 mm garapan Manhart.

Interior MH3 650 berbasis M3 Touring.

Output performa mesin 6-silinder segaris 3.0-liter twin turbo pun melonjak drastis. Tenaga maksimum kini menjadi 650 PS (inilah asal mula label MH3 650), atau 641 horsepower. Puntiran maksimum pun melejit dari 650 Nm menjadi 800 Nm. Output performa kini setara dengan BMW M3 racikan Manhart yang paling perkasa, MH3 GTR.

BMW M3 Touring modifikasi oleh manhart.

Tak hanya performa saja yang beringas. Alunan nada empat laras yang dilantunkan BMW M3 Touring pun segarang tampilan barunya.

Perihal rincian biaya yang harus dikeluarkan, Anda dapat mengunjungi situs resmi Manhart. Tapi jangan kaget setelah melihat label harga per itemnya, ya…

Kap mesin serat karbon M4 CSL saja harganya €17,250. Ya, kurang lebih kursnya sekitar Rp 283 jutaan! Sementara untuk satu set velg alloy yang dipasang dibanderol €5,829 atau setara Rp 95,7 jutaan. Tabung peredam knalpot Remus label harganya €4,165 yang kursnya kurang lebih sekitar Rp 68 jutaan.

Setidaknya peminat harus merogoh kocek sebesar €3,510 atau setara Rp 56,7 jutaan untuk piranti MHtronic control unit pendongkrak performa. Yang ini wajib harus terpasang pada paket MH3 650 Touring. Tak bisa ditawar.

Ehm… itu baru sebagian kecil dari keseluruhan daftar paket. Ada rupa, tentu ada harga.

 

BMW M Tinggalkan DCT, Balik Ke Transmisi Otomatis Konvensional

Perkembangan teknologi transmisi terus berkembang pesat dalam tiga dekade terakhir. Salah satunya adalah transmisi kopling ganda (Dual-Clutch). Teknologi yang awalnya digunakan pada mobil balap ini kemudian diadopsi banyak pabrikan pada mobil jalan raya. Sukses? Sangat sukses.

Namun beberapa tahun terakhir ini mulai terbentuk dua kubu: tetap menggunakan transmisi DCT vs kembali ke transmisi automatic tradisional. BMW M merupakan salah satu yang kembali ke teknologi transmisi automatic dan perlahan menggusur penggunaan transmisi semi-automatic.

BMW M5 terbaru pakai transmisi otomotis biasa.

Dan tipikal BMW yang kukuh pada pendirian, “BMW M tak lagi menggunakan transmisi kopling ganda. Selesai,” papar Dirk Hacker, BMW M head of development. “Kami (BMW M) hanya menawarkan pilihan transmisi manual, automatic dan di masa mendatang akan hadir transmisi otomatis elektrik,” imbuh Hacker.

BMW sebenarnya telah meninggalkan opsi 8-speed DCT sejak tahun 2021 lalu. Gantinya adalah kembali pada transmisi automatic 8-speed dengan torque converter.

“Kami telah mengkaji soal transmisi pada saat pengembangan generasi terbaru M5. Pilihan yang kami ambil tak semata berkaitan dengan biaya produksi, namun juga soal kenyamanan dan kinerja saat berkendara, serta banyak hal lainnya,” tambah Hacker.

Ya, selain rancang bangunnya terbilang rumit dan kompleks, transmisi DCT biayanya sangat mahal. Lagipula, BMW M adalah mobil yang identik dengan para penyuka performa…dan transmisi tiga pedal.

Prinsip Kerja DCT BMW

Dual-Cutch Transmission (DCT) alias transmisi kopling ganda adalah jenis sistem transmisi yang memanfaatkan dua bak kopling untuk gigi transmisi genap dan ganjil yang terpisah. Pengoperasian oper gigi tak terhubung langsung antara girbox dengan stik persneling, tapi via solenoid hidrolik.

Tidak ada lagi DCT untuk BMW M.

Tak ada pedal kopling. Kinerja kopling memanfaatkan aktuator yang dikendalikan komputer. Saat naik gigi, satu kopling akan aktif, dan satu lagi akan los. Hal ini untuk mengurangi hambatan penyaluran daya.

Naik-turun gigi diatur oleh modul elektronik/hidrolik DCT yang ada di sisi blok girbox. Prinsip kerja mekatronik ini mirip seperti modul rem ABS.

Tekanan dorongan hidrolik normalnya berkisar 5-20 bar (72.5-290 psi). Untuk kinerja lebih responsif dapat ditingkatkan menjadi 30 bar (435 psi) (mode sport).

Mana Yang Lebih Baik, AT atau DCT?

Perpindahan gigi pada transmisi automatic memang lebih halus kinerjanya dibanding DCT pada kecepatan rendah. Sementara pada kecepatan tinggi, DCT lebih responsif dan presisi. Itu dulu…

Namun kini teknologi transmisi automatic jauh lebih responsif dan lebih bagus dari DCT pada kecepatan tinggi. Salah satu contohnya yakni pada M4 CSL terbaru. Ya, mobil kencang M4 bertransmisi automatic konvensional.

Nah, jadi BMW M kian mantap dengan pilihannya yakni transmisi automatic. Untuk transmisi manual tetap akan tersedia pada M2 bagi para penyuka tiga pedal. Namun kemungkinan hanya sampai generasi terakhir M2 (G87), sekira tahun 2030 mendatang.

Interior BMW terbaru.

Problemnya untuk transmisi manual yakni pihak produsen transmisi secara perlahan mulai mengurangi kapasitas produksi dan pindah jalur ke teknologi lain.

Mungkin transmisi manual secara perlahan akan pensiun, tapi tidak dalam waktu dekat. Lantas, bagaimana dengan teknologi transmisi elektronik rasa ‘manual’ pada mobil listrik?

Tak seperti brand otomotif lainnya, BMW tak berminat untuk menerapkan teknologi transmisi manual ‘imitasi’ pada mobil listrik. Membuat teknologi transmisi seperti itu bukan hal yang sulit bagi BMW. Hanya saja bagi pabrikan asal Bavaria ini, “Buat apa?”

Jika konsumen kurang menyukai atau menginginkan transmisi automatic atau bahkan single speed seperti pada mobil listrik BMW i, maka BMW bukanlah mobil yang cocok untuk Anda.

Jadi, nikmati opsi transmisi yang ada…

Jok Depan Berisiko Lepas, BMW Recall 51 Unit Mobil

Brand otomotif asal Jerman, BMW mengumumkan recall terhadap sejumlah mobil yang dipasarkan di Amerika Serikat. Untuk saat ini memang jumlahnya tidak banyak, sekira 51 unit yang meliputi 10 unit 3 Series dan 41 model SUV.

Keseluruh mobil tersebut terindikasi berisiko bermasalah pada sambungan las dudukan jok bagian depan.

Hal ini terdeteksi dari sejumlah keluhan pelanggan yang diterima oleh pihak BMW of North America sejak penghujung tahun 2022 lalu. Mereka mengeluhkan jok dan back rest pada kabin depan goyang-goyang, seolah akan terlepas dari dudukannya.

Penyelidikan pun segera dilakukan oleh pihak BMW beserta Badan Administrasi Keselamatan Lalu-lintas Jalan Raya AS (NHTSA) terhadap sejumlah keluhan pelanggan mobil BMW di AS dengan problem yang sama.

Dari hasil investigasi, jok yang ditenggarai cacat produksi dan bermasalah pada 51 unit mobil tersebut berasal dari suplier jok BMW, Lear.

Pihak BMW pun melakukan penyelidikan terhadap Lear. Tenyata, penggarapan konstruksi rangka jok dilakukan oleh sub-kontraktor level 2 yakni Adient Ramos. Pengerjaan pengelasan dilakukan di pabrik baja Arizpe yang berlokasi di Meksiko.

Pastinya, sambungan las pada rangka dan dudukan jok digarap tidak sesuai standard, sehingga berisiko patah. Hal tersebut dapat membahayakan keselamatan pengemudi dan penumpang kabin depan bilamana terjadi tabrakan.

Mobil yang terdampak yakni 10 unit 3 Series buatan 2019 – 2021, termasuk 330i, 330i xDrive, dan M340i xDrive. Sementara model SUV terdapat 36 unit X3 buatan tahun 2020 dan 2021 plus lima unit X4 lansiran tahun 2021, termasuk X4M.

 

 

Manhart Rombak Tampilan BMW M4 DTM Champion Edition 2016

Bosan dengan tampilan mobil BMW Limited Edition yang tersimpan di garasi anda? Manhart dengan senang hati akan menggarap ulang tampilan mobil anda.

Yang dirombak tampilannya oleh tuner spesialis BMW asal Jerman tersebut kali ini bukan sembarang ‘Limited Edition’. Tapi salah satu dari 200 unit BMW M4 DTM Champion Edition 2016.

Mobil ini dibuat khusus untuk merayakan kemenangan Marco Wittman yang membawa BMW sebagai juara seri balap DTM (Deutsche Tourenwagen Masters) untuk kedua kalinya. Saat pertamakali diluncurkan, label harganya sekira €148.500 (off the road) atau kursnya setara Rp 2,3 milyar pada saat itu. Ubahan apa saja yang dilakukan Manhart pada mobil spesial ini?

Cukup Sedikit Sentuhan Pada Interior

Tak banyak ubahan yang dilakukan Manhart pada area interior mobil yang berbasis dari BMW M4 (F82) generasi pertama ini. Pasalnya, kemasan interior mobil ini sangat khas dan spesifik. Konten standar pada interior mobil ini tak ubahnya sebuah mobil balap.

Pada kabin terdapat sepasang jok balap model bucket berbahan serat karbon…dan tanpa jok belakang. Seisi kabin pun terlindungi pipa roll bar dan roll cage ala mobil balap DTM. Harness standar FIA pada jok balap terjangkar pada dek kabin belakang.

Manhart hanya sedikit menginfokan ubahan area interior. Di antaranya yakni melepas salah satu panel ventilasi A/C pada konsol tengah dan menggantinya dengan layar digital tambahan lansiran Awron.

Tune-up Mesin Ala Manhart

Dalam kondisi standar, M4 edisi khusus ini dibekali mesin 6-silinder 3.0 liter twin-turbo berkode S55. Output tenaganya 493 hp dengan torsi maksimum 600 Nm.

Hanya butuh sekira 3,8 detik untuk melesat ke angka 100 km/jam. Top speed dibatasi secara elektronik di angka 306 km/jam.

Tak ingin tanggung, Manhart melakukan tune-up pada sektor performa. Dimulai dengan melakukan upgrade dari spek bawaan pabrik menjadi versi Manhart, yakni spek MH4 GTR. Perangkat turbo plus intercooler diganti baru. Tekanan boost pada turbo pun disetting ulang. Sejumlah komponen mesin pun tak luput dari upgrade versi Manhart.

Intake manifold bawaan mesin diganti versi berbahan serat karbon. Demikian pula dengan sistem exhaust yang tak luput dari upgrade.

Sistem saluran gas buang stainless-steel yang kini dibekalkan dilengkapi katup pengontrol aliran gas buang sesuai putaran mesin. Keempat ujung laras exhaust terbuat dari bahan serat karbon.

Tahapan yang terakhir adalah upgrade pada ECU serta melakukan remapping kurva performa mesin.

Hasilnya, performa mesin mobil ini pun mengalami lonjakan tenaga menjadi 698 hp. Torsi maksimum pun melesat menjadi 980 Nm. Hanya saja pihak Manhart tak mengungkap angka akselerasi dan top speed dari M4 hasil racikan mereka.

Penyegaran Tampilan Eksterior

Versi standar dari BMW M4 DTM Champion Edition gen 2 versi 2016 tampil dengan baluran warna Alpine White dengan stripping decal khas BMW M.

Kemasan standar pun diganti dengan livery “Marlboro”. Plus decal ala mobil balap DTM pada sekujur body M4 berkelir Alpine White ini. Logo khas Manhart pun tersemat pada grille.

Spoiler ‘ducktail’ pada buritan diganti dengan sayap ala mobil balap GT berbahan serat karbon. Lip spoiler dan side skirt tambahan berbahan serat karbon nampak serasi dengan sirip canard bawaan mobil.

Sebagai penopang body, tak ada ubahan pada setup suspensi bawaan mobil. Namun pelek BMW M bawaan M4 diganti alloy high performance 20 inci 6-double-spoke warna Satin Black.

Pelek depan memiliki off-set 9 x 20-inci dan 10.5 x 20-inci belakang. Ban high-performance Michelin Pilot Sport 255/35 ZR20 terpasang pada roda depan. Belakangnya 295/30 ZR20. Piranti rem tetap menggunakan cakram serat karbon BMW M.

 

 

BMW M5 CS Ini Siap Libas Ferrari F8 Tributo

Sudah cukup banyak model BMW M2 dan M3 yang performanya diracik ulang oleh sejumlah tuning house. Namun tak banyak yang menggarap sedan sport BMW M5 CS.

Tuner spesialis BMW asal Bavaria, G-Power pun menawarkan paket upgrade performa untuk BMW M5 CS.

Meskipun tak setenar tuner Jerman lainnya, namun hasil garapan workshop G-Power yang didirikan oleh Jochen Grommisch sejak 1983 ini tak kalah sangar.

Upgrade Performa Ala Supercar

Saat keluar dari dapur produksi di Dingolfing, mesin 4.4 liter V8 twin-turbo berkode S53 di balik bonnet M5 CS menghasilkan tenaga tak kurang dari 626 hp dengan torsi maksimum 750 Nm.

Penyaluran daya dan torsi ke roda menggunakan pengerak AWD xDrive dan transmisi automatic 8-speed 8HP lansiran ZF dengan torque converter.

Akselerasi 0-100 km/jam dicapai hanya dalam 3 detik. Top speed mampu menembus angka 306 km/jam. Masih kurang? Menurut Grommisch masih.

Untuk mendongkrak output performa, G-Power melakukan revitalisasi. Dimulai dari upgrade software dan setting ulang ECU. Tak sekadar remapping kurva pada software, ‘belenggu’ limiter pun dilepas untuk menghasilkan output performa yang optimal.

Perangkat turbocharger diupgrade dan tekanan boost ditingkatkan. Seperangkat sistem knalpot mulai dari header hingga muffler diganti dengan racikan G-Power. Selain mengimbuhkan perangkat intercooler, G-Power juga melakukan setting ulang software controller sistem transmisi untuk mengimbangi lonjakan performa.

Hasilnya cukup mengejutkan. Output tenaga kini menjadi 808 hp. Torsi maksimum melonjak drastis menjadi 1.000 Nm!

Tak disebutkan secara rinci berapa catatan sprint M5 CS hasil upgrade ini. Akan tetapi G-Power mengklaim akselerasi 0-100 km/jam racikan mereka dapat menjabani Ferrari F8 Tributo yang catatan waktunya 2,9 detik. Wow!

Paket Aksesoris Tambahan? Ada…

Jika konsumen ingin paket upgrade yang lebih lengkap, G-Power menyediakan sejumlah aksesoris serta parts aftermarket tambahan.

Kap mesin, body kit, sayap spoiler belakang hingga grille tersedia dalam versi berbahan CFRP maupun serat karbon. Beraneka model velg hingga setir balap pun tersedia. Ingin mengganti jok sport bawaan M5 CS dengan gambar sirkuit Nurburgring Nordschleife pada headrestnya? Ada tapi untuk hal yang satu ini nampaknya akan jarang yang ingin melakukannya.

Dengan upgrade performa G-Power, tak perlu ragu lagi untuk membawa BMW M5 CS melibas setiap tikungan di The Green Hell….dan supercar lainnya di Autobahn. Soal rincian harga bergantung paket yang dipilih oleh konsumen. Bagaimana, Anda berminat?