Punya Mobil Pakai Sunroof? Begini Cara Merawatnya Supaya Awet

Mobil dengan fitur sunroof dan moonroof tentu menjadi kebanggan tersendiri bagi pemiliknya. Sebab, fitur ini memiliki daya tarik tersendiri karena memberikan kesan mewah saat berkendara. Namun kelengkapan ini perlu perawatan khusus, terutama di negara tropis seperti Indonesia.

Cuaca yang cenderung panas, berdebu, dan berpolusi tinggi pasti amat berpengaruh terhadap komponennya. Berikut ada sejumlah hal penting yang perlu dilakukan dan dihindari oleh para pemilik mobil dengan fitur tersebut.

Hindari Paparan Panas Langsung Terlalu Lama

Hal ini berkaitan dengan performa seal karet dan kelenturannya, sehingga apabila sering dibiarkan kepanasan maka keawetan karet akan lebih pendek. Terlebih karet mudah getas atau kaku yang berakibat tidak lagi menempel dipermukaan kaca dengan baik dan rawan bocor. Untuk itu, parkir mobil di tempat yang sejuk atau menggunakan sarung mobil (car cover).

Pastikan Sunroof Dalam Keadaan Bersih

Memastikan kaca dalam keadaan bersih membuat kaca terhindar dari jamur. Anda butuh mengeringkan kaca dengan segera mungkin apabila terkena air. Karena Indonesia sendiri cenderung berdebu, maka perlu perawatan ekstra untuk menjaga kebersihan kaca.

Perhatikan Kondisi Motor Penggerak Sunroof

Untuk membuka dan menutup kaca sunroof dibutuhkan motor penggerak yang harus bekerja dengan semestinya. Apabila terdapat kendala pada proses buka atau tutup kaca, maka membuat motor bekerja berat. Anda perlu memberikan pelumasan atau pembersiha rel dari kemungkinan adanya daun, debu, atau kerak yang menggumpal.

Pastikan Tertutup Rapat Saat Parkir

Memastikan keamanan dan kenyamanan mobil dengan sunroof adalah menutupnya dengan baik, sehingga menghindari risiko pencurian maupun hewan yang masuk tanpa diketahui.

Jadi, bagi Anda yang memiliki mobil dengan fitur sunroof, alangkah lebih baiknya mencermati sejumlah aspek di atas, sehingga masa penggunaan sunroof dapat bertahan lama dan memberikan rasa nyaman selama berkendara.

Libur Nataru Pakai Kendaraan Pribadi? Segera Cek Komponen Ini!

Libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) semakin dekat. Jika berencana liburan memakai kendaraan pribadi, penting untuk memperhatikan beberapa komponen dalam kendaraan agar tetap aman dan nyaman di perjalanan.

Seperti diketahui, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. memprediksi sebanyak 2,88 juta kendaraan akan keluar Jakarta pada mudik Nataru ini. Kondisi tersebut dimulai sejak 18 Desember 2023 hingga 4 Januari 2024 mendatang.

Jika Anda salah satu bagian dari pemilik kendaraan pribadi yang akan melakukannya, maka pastikan komponen mobil dalam kondisi aman. Dengan begitu, perjalanan libur Nataru Anda dan keluarga tidak terganggu.

Mengganti Semua Oli dan Pelumas

Salah satu komponen penting yang wajib dicek secara berkala adalah oli mobil. Berfungsi sebagai pelumas agar mesin tidak overheat, terdapat beberapa jenis oli dengan masa berlaku berbeda-beda.

Di antaranya, oli mesin, oli transmisi, oli power steering, oli gardan. Agar mobil tetap terasa nyaman dan terjaga performanya, maka penting bagi setiap pemilik kendaraan mengganti oli mesin sesuai anjuran pabrik.

Anda dapat mengganti oli transmisi pada mobil manual yang memiliki jarak tempuh 10 ribu km, dan mengganti setiap kelipatan 20 ribu km pada mobil brtransmisi otomatis. Sedangkan, penggantian oli gardan biasanya dilakukan bersamaan dengan oli transmisi.

Lain halnya dengan mobil baru, pengecekan oli biasanya dilakukan setelah menempuh jarak seribu km pertama untuk memastikan kendaraan memiliki performa sesuai standar spesifikasi. Karena itu, jangan melewatkan servis berkala seribu km pertama untuk Anda pemilik mobil baru.

Cek Kondisi Kaki-Kaki

Komponen lainnya yang tak kalah penting diperhatikan adalah kaki-kaki mobil. Sebagai komponen krusial dari segi kenyamanan maupun keselamatan, ada beberapa bagian dari kaki-kaki mobil yang penting dicek saat hendak menempuh perjalanan panjang. Mulai dari tie rod, long tie rod, bearing, ball joint, hingga bushing arm, menjadi komponen yang penting diperiksa dan dipastikan berfungsi baik.

Periksa Filter Udara

Agar selalu nyaman saat dikendarai, maka pastikan filter udara di kabin mobil selalu aman. Berfungsi sebagai penyaring udara dari air intake ke ruang pembakaran, penumpukan kotoran di filter udara akan membuat kinerja mobil tidak efisien. 

Karena itu, penting untuk membersihkan filter udara setiap 10 ribu km dan menggantinya setelah jarak tempuh kendaraan mencapai 40 ribu km. Bahkan jika filter udara kendaraan belum waktunya untuk diservis, Anda tetap harus rutin mengeceknya, apalagi di musim penghujan.

Perhatikan Lampu Mobil

Komponen penting lainnya yang harus diperhatikan adalah lampu mobil. Jika lampu mobil tidak berfungsi atau mati, maka akan sangat membahayakan untuk berkendara.

Tidak hanya lampu mobil bagian depan atau headlamp atau bagian belakang saja, berbagai jenis lampu mobil penting untuk diperhatikan kondisinya baik dan bisa hidup. Dengan begitu, perjalanan liburan Anda akan terasa aman dan nyaman.

Ini Deretan Penyebab Daya Aki Sepeda Motor Drop

Baterai atau aki sepeda motor drop bisa jadi masalah yang serius bagi pemilik sepeda motor. Pasalnya banyak komponen kelistrikan sepeda motor yang bergantung tenaga listrik dari aki seperti starter elektrik, sistem pencahayaan dan lainnya.

Oleh sebab itu, pemilik sepeda motor perlu merawat aki agar usia pakainya lebih panjang. Ada beberapa faktor penyebab kinerja aki drop, seperti:

Usia Baterai

Semua aki memiliki masa pakai yang terbatas. Seiring waktu pemakaian, kinerja aki dapat menurun sehingga tak mampu lagi menyimpan dan menyalurkan daya listrik yang dibutuhkan komponen kelistrikan sepeda motor.

Pengisian yang Tidak Tepat

Sebagian besar sepeda motor menggunakan sistem pengisian baterai atau aki otomatis, tapi pengisian berlebih (overcharging) atau penggunaan perangkat pengisian yang tidak cocok dapat merusak aki.

Normalnya, pengisian daya aki tidak boleh lebih atau kurang. Pengisian aki berlebih atau overcharging bisa mengakibatkan aki rusak. Overcharging biasanya diakibatkan oleh kiprok atau regulator. Sedangkan pengisian yang kurang membuat aki sepeda motor tekor sehingga starter elektrik tak bisa digunakan.

Siklus Pengisian dan Pengosongan yang Berlebihan

Siklus pengisian dan pengosongan aki yang tidak mencukupi bisa memengaruhi kesehatan baterai. Hal ini biasanya terjadi akibat sepeda motor jarang digunakan atau hanya digunakan untuk perjalanan singkat.

Kurangnya Pemeliharaan

Kurangnya pemeriksaan dan perawatan sepeda motor secara berkala bisa menjadi penyebab daya aki drop. Dengan melakukan pemeriksaan dan perawatan berkala secara teratur, pemilik sepeda motor bisa mengetahui kondisi kesehatan aki, arus tegangan listrik, kondisi terminal, dan sebagainya.

Untuk mencegah terjadinya daya aki drop, lakukanlah pemeriksaan dan perawatan berkala sepeda motor secara teratur di bengkel terdekat sehingga potensi terjadinya kerusakan yang parah dapat diantisipasi.

Gas Buang Kendaraan Terasa Pedih? Banyak Penyebabnya!

Hasil pembakaran dari kendaraan menjadi salah satu hal penting yang menjadi indikator kesehatan mesin. Biasanya, akan muncul asap atau aroma gas buang yang membuat pedih di mata. Hal ini merupakan sebuah tanda adanya kendala pada sistem pembakaran mesin kendaraan. Asap yang muncul pun biasanya diiringi aroma tertentu.

Masalah pada pembakaran juga bisa bisa ditandai oleh beberapa gejala yang terlihat atau bisa dirasakan langsung. Jika dibiarkan maka berpotensi menimbulkan kerusakan mesin yang lebih berat. Berikut ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, terkait penyebab hasil gas buang mesin yang terasa pedih di mata.

Komponen Sistem Pembuangan

Salah satu penyebab utama gas buang terasa pedih di mata yakni komponen pada sistem pembuangan yang sudah berusia lama. Saat sistem pembuangan mengalami kerusakan, gas buang yang seharusnya terbuang malah tidak keluar dengan sempurna. Ini dapat menyebabkan adanya aroma menyengat menjadi tercium di dalam kabin kendaraan.

Sistem Pasokan Bahan Bakar Terganggu

Gangguan pada sistem bahan bakar yang dapat menyebabkan gas buang terasa pedih. Saat terjadi kerusakan pada sistem ini, kandungan yang terdapat pada bahan bakar tidak dapat terbakar dengan sempurna. Sehingga ketika terkena mata, maka akan terasa sangat pedih.

Modifikasi Sistem Manajemen Mesin

Engine Control Unit (ECU) sebenarnya sudah mengatur cara kerja sistem pembakaran, termasuk mengatur perbandingan akurat bahan bakar dan udara. Jadi, modifikasi yang dilakukan khususnya pada ECU pada akhirnya akan menyebabkan perbandingan bahan bakar dan udara menjadi tidak normal. Hal inilah  yang mengakibatkan proses pembakaran menjadi tidak sempurna dan asap knalpot menjadi perih di mata.

Busi Mobil Bermasalah

Busi memiliki peranan yang sangat penting dalam siklus pembakaran pada mesin kendaraan. Masalah yang terjadi pada sistem busi ini yang kemudian memberi pengaruh terhadap gas buang yang terasa pedih di mata. Masalah pada busi ini pun beragam, seperti busi yang mulai melemah, busi yang kotor dan penuh kerak karbon, atau bahkan ada masalah pada komponen pengapian yang sudah tidak layak pakai.

Kualitas Bahan Bakar

Penggunaan bahan bakar yang kurang bagus dapat mengakibatkan munculnya gejala gas buang menjadi lebih pedih. Bahan bakar dengan oktan dan cetane yang rendah dapat menyebabkan masalah pada sistem pembakaran. Untuk itu, penting untuk menggunakan bahan bakar dengan kualitas terbaik buat kendaraan.

Oli Transmisi Otomatis dengan CVT Punya Beda Karakter

Saat ini transmisi CVT (Continous Variable Transmission) sudah jamak dipakai oleh banyak kendaraan roda empat di Indonesia. Konstruksi transmisi CVT yang mengandalkan sabuk baja yang diputar oleh sepasang puli untuk meneruskan daya dari mesin ke roda terbilang ringkas dan ringan karena sudah tidak ada lagi deretan rasio gigi ala matik konvensional.

Di awal kemunculannya memang pernah dikeluhkan masalah respons daya sabuk baja yang seringkali terasa ada delay atau ‘lemot’ di putaran rendah. Namun seiring waktu, pengembangan di sektor komputer mesin dan material, maka transmisi CVT mampu semkain gesit mengikuti kemauan pengemudi, sehingga mobil terasa semakin responsif.

Perlu paham karakter

Jika terjadi performa yang ‘lemot’ tersebut, tentu berimbas pada borosnya konsumsi bahan bakar. Oleh karenanya, pemilik kendaraan perlu memahami perbedaan karakter dari transmisi otomatis dengan CVT. Agar berkendara tetap terasa menyenangkan dan performa kendaraan tetap terjaga dengan baik. Termasuk juga kinerja setiap komponen mesin dan transmisi pun jadi optimal.

Selain memahami cara berkendara, pemilik mobil juga patut mengetahui karakter dan langkah perawatan antara kedua transmisi tersebut. Jika transmisi otomatis konvensional itu masih memiliki gigi (gear) yag wajib dilumasi secara menyeluruh, maka pada CVT tidak membutuhkan pelumasan yang banyak.

Oleh karenanya, pelumas transmisi otomatis atau automatic transmission fluid (ATF) memiliki spesifikasi yang lebih ‘berbobot’ ketimbang oli CVT. Perbedaan utama terletak pada komposisinya. ATF terdiri dari campuran pelumas dasar dengan aditif khusus yang dirancang untuk transmisi otomatis konvensional.

Oli CVT lebih ‘ringan’ dibanding ATF

Sedangkan, CVT menggunakan bahan dasar yang berbeda, seperti minyak sintetis dan pelarut untuk menjaga kekentalannya pada suhu rendah. CVT memiliki aditif yang khusus dirancang untuk mengurangi keausan pada sabuk atau rantai. Hal ini memastikan bahwa CVT dapat mempertahankan efisiensi yang lebih tinggi daripada ATF. Selain itu, CVT juga lebih ramah lingkungan karena komposisinya yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan ATF.

Nilai viskositas juga menjadi satu poin perbedaan oli CVT dan ATF. Oli ATF lebih tebal dibandingkan dengan oli CVT, karena digunakan untuk menahan panas yang dihasilkan dari gesekan bagian dalam transmisi. Oli CVT memiliki viskositas yang lebih tipis dan lebih stabil pada suhu rendah. Selain itu, viskositas yang lebih tipis pada oli CVT, untuk membantu memperpanjang masa pakai komponen internal.

Jika sudah mengetahui perbedaan antara oli ATF dan oli CVT, Anda jangan sampai salah beli, apalagi salah menggunakannya. Sebab jika salah penggunaan, bisa berakibat fatal terhadap komponen internal transmisi dan berujung pada kerusakan yang bakal menyedot biaya perbaikan yang tidak sedikit pula.

Deretan Petunjuk Agar Performa AC Mobil Tetap Sejuk

Tidak hanya mesin mesin, perangkat AC pun juga harus diperhatikan dan dirawat. Terlebih lagi jika cuaca sedang panas dan terik, tentu Anda tidak ingin performa AC mobil ‘kedodoran’ dalam menangkis suhu panas kan?

Selain di cuaca panas, AC juga berfungsi menghilangkan embun dari dalam mobil ketika sedang turun hujan. Peran AC memang amat penting, sehingga Anda patut mengetahui sejumlah cara untuk merawatnya, agar dapat selalu beroperasi secara optimal dan tetap sejuk.

Jaga kebersihan mobil

Kabin mobil yang kotor dan berdebu pasti mempengaruhi kebersihan AC. Karena sistem sirkulasi atau putaran udara AC mobil adalah memanfaatkan udara yang ada di dalam kabin mobil maka debu dan kotoran yang ada di dalam kabin mobil akan tersedot ke dalam ventilasi AC dan udara yang keluar dari lubang AC akan kotor juga.

Jangan membuka kaca mobil saat sedang melaju

Karena debu dan kotoran yang ada di dalam kabin akan mempengaruhi performa AC mobil, maka jangan biasakan membuka jendela saat sedang berkendara. Selain akan membuat kabin mobil dan AC kotor, Anda juga bisa terkena debu maupun kotoran dari luar.

Rutin bersihkan filter AC

Meskipun Anda sudah melakukan dua langkah di atas, namun filter AC tetap harus diganti secara berkala. Anda bisa membawa mobil ke bengkel atau mengganti filternya sendiri di rumah. Jika filternya sudah kotor, performa AC bukannya optimal, malah menjadi bekerja keras untuk mencapai suhu yang diinginkan. Beban kerja yang berat berpotensi usia komponen AC jadi lebih cepat rusak. 

Gunakan AC dengan benar

Jangan menyalakan AC ketika suhu kabin mobil masih panas, biarkan semua jendela terbuka supaya suhu panas keluar dari kabin mobil. Hal ini harus Anda lakukan supaya udara panas di dalam mobil tidak menetap lama dan terhirup. Karena udara panas dari kabin bersifat karsinogen yang dapat mengganggu kesehatan tubuh.

Catat, Tilang Uji Emisi Jakarta Berlaku Lagi per 1 November!

Bagi Anda yang kendaraannya belum lolos uji emisi gas buang, mari segera benahi. Sebab Polda Metro Jaya yang berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta, kembali memberlakukan tilang uji emisi pada 1 November 2023. Pengadaan tilang emisi kendaraan mengacu pada Pasal 285 dan 286 Undang-Undang (UU) Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan.

“Kami juga sudah berkoordinasi dengan rekan-rekan dari Polda Metro Jaya. Dengan Pak Dirlantas per 1 November kita akan kembali melaksanakan tilang terhadap pelanggaran uji emisi,” kata Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, kemarin (8/10/2023).

Masyarakat sudah sadar uji emisi

Seperti yang sebelumnya diketahui, tilang uji emisi sempat dihentikan karena dianggap kurang efektif. Namun Syafrin pun menjelaskan pertimbangan diberlakukannya tilang uji emisi lagi. “Kemarin datanya sudah ada 1,2 juta yang melakukan uji emisi untuk roda 4 dan kemudian jumlah roda 2 juga cukup masif. Artinya secara keseluruhan masyarakat sudah sadar melakukan uji emisi. Sehingga pada saat kita melakukan penilangan, itu populasi sudah sepenuhnya melakukan uji emisi,” imbuhnya.

Dalam mekanisme pelaksanaannya, masih sama seperti yang pernah dilakukan beberapa waktu lalu. Pihak Dishub bekerjasama dengan Dinas LH (Lingkungan Hidup) dan Polri. Sedangkan terkait lokasi, masih dalam pembahasan internal. Yang jelas, titik lokasinya akan berpindah-pindah.

Sanksi biaya parkir mahal

Kendaraan yang tidak lolos uji emisi akan dikenakan denda sebesar Rp 250 ribu untuk kendaraan roda dua, dan Rp 500 ribu untuk kendaraan roda empat. Pemprov DKI Jakarta juga telah menyiapkan 107 bengkel uji emisi untuk kendaraan roda 2 dan 333 bengkel untuk roda empat. Selain itu, di beberapa terminal bus juga tersedia alat uji emisi yang bisa digunakan oleh pengendara.

Apabila kendaraan tetap nekat digunakan padahal tidak lulus uji emisi, maka salah satu sanksi adalah biaya parkir mahal yang berlaku di hampir 155 lokasi di Jakarta. Biaya parkir tinggi bagi kendaraan tidak lulus uji emisi, akan mulai beroperasi bulan Oktober 2023 ini.

Langkah Mudah Rawat Kendaraan Untuk Kurangi Polusi

Pemerintah kembali akan melakukan uji emisi kendaraan bermotor sebagai salah satu solusi mengatasi memburuknya polusi udara di kawasan DKI Jakarta. Seperti diketahui, uji emisi kendaraan bermotor merupakan upaya pengecekan kelayakan kinerja mesin kendaraan dengan memakai alat khusus. Dengan pengecekan ini, maka kadar buangan mesin yang memengaruhi tingkat polusi udara dapat diperoleh.

Untuk persyaratan kendaraan lulus uji emisi untuk mobil bensin dengan tahun pembuatan di bawah 2007, maka kadar karbondioksida (CO2) harus memenuhi standar 3 persen, dengan HC 700 ppm. Sedangkan mobil yang pembuatannya di atas tahun 2007, maka harus memenuhi standar CO2 1,5 persen dengan HC 200 ppm.

Untuk kendaraan bermesin diesel dengan pembuatan di bawah tahun 2007 dan berbobot kurang dari 3,5 ton, maka kadar timbalnya sebesar 50 persen. Kendaraan bermesin diesel berbobot di atas 3,5 ton, harus memenuhi kadar timbalnya harus 60 persen.

Lain halnya dengan kendaraan bermesin diesel dengan tahun pembuatan 2010 dan berbobot kurang dari 3,5 ton, maka harus memenuhi kadar timbal sebesar 40 persen. Bagi kendaraan diesel yang memiliki bobot lebih dari 3,5 ton, maka kadar timbalnya harus 50 persen.

Selain mobil, sepeda motor juga harus memenuhi syarat lulus uji emisi kendaraan. Sepeda roda dua berjenis mesin 2 tak dengan tahun pembuatan di bawah 2010 harus memiliki kadar CO2 di bawah 4,5 persen dengan HC 12.000 ppm. Sedangkan motor mesin 4 tak dengan tahun pembuatan di bawah 2010 harus memenuhi standar karbondioksida tertinggi 5,5 persen dengan HC 2.400 ppm.

Kondisi tersebut tentu membuat kendaraan harus memenuhi syarat lulus cek emisi gas buang. Untuk memenuhinya, Anda bisa mengecek emisi gas buang dengan membawa kendaraan ke bengkel yang menyediakan fasilitas tersebut.

Rajin Servis Mesin Secara Berkala

Selain untuk menjaga performa kendaraan, servis berkala juga dapat membuat emisi gas buang mesin kendaraan tetap baik. Sehingga aman saat digunakan.  Servis berkala membuat komponen masuk dan keluarnya bahan bakar terawat, sehingga bisa menjaga pembakaran maksimal. Mesin yang dirawat secara berkala juga lebih hemat BBM.

Cek Saluran dan Jenis BBM yang Dipakai

Pastikan saluran masuk bahan bakar tidak dalam keadaan kotor, sehingga aliran udara ke mesin selalu aman. Sebab, angka HC atau kadar emisi lain dari hasil pembakaran akan semakin tinggi jika saluran terhambat. Gunakan bahan bakar sesuai rekomendasi pabrikan, dengan pemakaian bahan bakar yang tepat, pembakaran di mesin jadi lebih baik dan sempurna.

Perhatikan Oli dan Komponen Pengapian

Sebagai bagian pelumas mesin, oli berperan penting untuk menjaga mesin agar kondisinya selalu optimal dan prima. Pastikan kondisi komponen pengapian mesin tidak aus, karena pengapian yang aus akan membuat kadar gas karbondioksida jadi tinggi.

Cek Filter Udara

Jika filter udara kotor, maka akan menyumbat udara yang masuk ke mesin dan proses pembakaran menjadi kurang optimal, sehingga gas buang yang keluar dari knalpot semakin tinggi.

Dengan beberapa langkah mudah di atas, kami yakin bahwa kendaraan Anda dapat beroperasi lebih optimal dan tentunya kadar polusi gas buangnya pun dapat diminimalisir. Selain itu, secara tidak langsung Anda pun berkontribusi terhadap perbaikan kondisi udara dan lingkungan di Jakarta.

Cara Ampuh Hilangkan Baret Pada Cat Kendaraan Kesayangan

Aktivitas harian tentu tak terlepas dari mobilitas yang tinggi, termasuk tuntutan untuk tetap produktif ke luar rumah yang memungkinkan mobil dapat tersenggol kendaraan lain atau bahkan tersenggol badan jalan, dikarenakan padatnya jalan di Indonesia yang dapat berdampak merusak lapisan cat kendaraan.

Berdasarkan data yang dihimpun hingga akhir tahun 2022 indeks kemacetan di DKI Jakarta berada di angkat 48 persen. Angka tersebut naik drastis dari tahun 2020 yang berada di angka 34 persen. Sementara 2019, kemacetan mencapai angka 53 persen.

Hal tersebut terus sejalan dengan temuan data bahwa jumlah kendaraan di Indonesia terus mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. Menurut data Kepolisian Republik Indonesia mencatat angka kendaraan yang teregistrasi per 30 Juli 2023 mencapai 156.668.635 unit. Jumlah tersebut melampaui lebih dari setengah populasi Indonesia yang mencapai 276 juta jiwa.

Karena mobilitas yang tinggi, terkadang situasi seperti tersenggolnya kendaraan kesayangan dengan pengemudi lain, dapat mengakibatkan rusaknya cat bodi kendaraan. Oleh karena itu sebaiknya langsung memberikan perawatan yang tepat guna menjaga tampilan kendaraan selalu prima. Berikut beberapa tips melakukan perawatan bodi mobil khususnya pada cat kendaraan, yang bisa Anda aplikasikan di rumah:

Menghilangkan baret dengan kompon

Memudarkan baret mobil dengan ini merupakan salah satu cara yang paling mudah digunakan, krim pasta yang terkandung di dalamnya dapat membersihkan goresan bodi yang bekerja dengan cara mengikis lapisan cat hingga tidak terlihat. Ketika terdapat baret yang ringan. Anda dapat menggunakan jenis kompon berwarna putih karena kompon ini memiliki daya kikis yang sangat kuat.

Menggunakan pasta gigi

Pasta gigi merupakan bahan yang paling mudah dicari, tidak hanya berfungsi untuk membersihkan gigi, kandungan yang ada di dalamnya juga bisa membersihkan baret yang ada di bodi mobil. Sebelum menggunakan pasta gigi, pastikan terlebih dahulu mobil Anda dalam keadaan bersih.

Menggunakan wax atau cairan pembersih

Menghilangkan baret dengan menggunakan tipe wax hanya dapat dilakukan jika goresan yang terjadi merupakan goresan halus. Terdapat dua jenis tipe wax, yaitu tipe wax dalam bentuk padat dan cair. Wax cair dapat membuat goresan terlihat lebih samar karena bahannya yang bersifat abrasif. Sedangkan untuk wax padat tidak memiliki kandungan bahan abrasif, jadi aman untuk Anda gunakan.

Mengecat ulang bodi kendaraan

Saat ingin mengecat ulang kendaraan secara sendiri, Anda perlu berhati-hati karena hal ini bukan sesuatu yang mudah. Sebaiknya pengecatan kendaraan dilakukan di bengkel, namun bukan berarti tidak bisa dilakukan di rumah. Anda perlu mempersiapkan segala kebutuhan, baik peralatan maupun tempat yang bersih.  

Langkah Tetap Tampil Mengkilap di Musim Pancaroba

Saat ini, cuaca sedang tidak menentu. Dalam satu hari cuaca di satu wilayah dapat berubah menjadi hujan deras dan secara tiba-tiba menjadi panas yang terik. Cuaca di musim pancaroba saat ini sulit diprediksi yang membuat para pemilik mobil baik motor maupun mobil harus memberikan perhatian ekstra khususnya pada cat, agar mobil tetap mengkilap meski terpapar panas dan debu.

Terlebih masyarakat Indonesia mulai memasuki era pasca pandemi. Kehidupan kembali disibukkan dengan mobilitas yang tinggi, termasuk tuntutan untuk tetap produktif ke luar rumah yang memungkinkan mobil dapat terpapar panas berlebih hingga terpaan cairan yang dapat merusak lapisan cat mobil.

Berbagai rutinitas dan kesibukan yang kembali memasuki fase normal, maka akan ada dampak yang terjadi pada mobil, khususnya cat pada bodi mobil maupun motor selama musim pancaroba berlangsung. Kini Indonesia sedang memasuki musim pancaroba yang tak jarang sering kali hujan dan panas. Berikut adalah beberapa langkah dalam melakukan perawatan bodi mobil khususnya pada musim pancaroba:

Cuci mobil setelah terkena air hujan

Banyak yang masih menganggap remeh akan bahaya air hujan dengan membiarkannya mengering dengan sendirinya pada bodi mobil. Celakanya, air hujan mengandung zat asam yang jika dibiarkan mengering akan menjadi jamur dan merusak cat mobil. Segera cuci mobil dan lap sampai kering untuk menghilangkan zat asam tersebut. Tidak harus menggunakan sabun, sebab dengan membilas mobil dengan air bersih saja sudah cukup untuk menghilangkan air hujan dari bodi mobil.

Penggunaan sarung mobil

Menutup mobil dengan sarung mobil dengan tujuan cat mobil awet dan tetap mengkilap. Namun hal ini tidak direkomendasikan jika berada di tempat terbuka. Sebab saat malam hari atau saat terjadinya hujan, akan membuat bodi mobil menjadi lembap sehingga menjadi lebih mudah berpotensi timbulnya jamur. Sama halnya dengan panas, debu yang menempel pada permukaan cat yang terkena angin akan menjadi lebih susah dihilangkan.

Hindari sinar matahari secara langsung

Sinar matahari bisa mengurangi kadar warna pada cat mobil. Untuk itu, disarankan sebaiknya mobil jangan terlalu sering terkena paparan sinar matahari langsung, agar warna cat mobil menjadi lebih tahan lama serta tetap mengkilap.

Embun malam

Sama halnya dengan hujan, embun pada malam hari juga mengandung zat asam yang terkandung pada air hujan. Lebih baik jika menyimpan mobil kesayangan pada tempat tertutup pada garasi yang kering dan tidak lembap.

Gunakan wax atau cairan pembersih

Salah satu perawatan yang paling ampuh yaitu coating cat mobil. Pori bodi kendaraan dapat tertutup dan menambahkan lapisan pada cat mobil. Dipastikan lebih aman dan tidak menyebabkan masalah saat hujan. Dengan melakukan perawatan ini tentunya mobil akan terhindar dari water spot pada bodi mobil air hujan yang menempel pada bodi mobil akan langsung turun dan tidak menyentuh permukaan cat terlalu lama.

Perlu diketahui bersama adalah bahwa air hujan mengandung zat asam, jika dibiarkan kering akan menjadi jamur dan merusak cat mobil. Oleh karena itu, sebaiknya langsung dicuci dan dibersihkan, agar cat tidak menjadi kusam dan berjamur.

Ini Penyebab Ban Berdecit Saat Mobil Belok

Saat berkendara, ban mobil kerap mengeluarkan suara berdecit saat berbelok dengan cepat, mengerem, atau berakselerasi. Berdecitnya ban mobil terjadi karena tapak ban yang bersentuhan dengan permukaan jalan untuk mendapatkan traksi. Hal ini sebetulnya normal terjadi, apalagi saat mobil melewati permukaan yang licin atau dilapisi cat, seperti pada area parkir gedung bertingkat.

Namun suara decit ban mobil juga dapat menjadi indikasi adanya masalah dengan sistem pengereman atau ada komponen suspensi yang mulai aus. Apalagi jika suara tersebut timbul saat mobil berbelok atau melaju dengan pelan. Ada beberapa faktor penyebab ban berdecit, yang jika tidak segera diatasi maka berpotensi menimbulkan masalah.

Kurang tekanan angin

Kurangnya tekanan angin pada ban tidak hanya membuat ban kempes, tapi juga rentan rusak. Di mana kondisi tersebut akan membuat kemampuan traksi ban semakin buruk. Jika tekanan angin ban kurang, saat mobil berbelok tidak ada perlawanan yang cukup terhadap kekuatan fisik dalam ban, sehingga tapak ban akan mencoba menemukan kontak yang tepat dengan permukaan jalan. Kondisi ini membuat ban berdecit saat berbelok di tikungan.

Keausan yang tidak merata

Tapak ban menjadi kunci untuk kendaraan mendapatkan traksi yang cukup. Saat keausannya tidak merata, ban akan mengeluarkan suara berdecit. Untuk menghindari keausan tidak rata, ban perlu diperiksa secara berkala, mulai dari balancing dan rotasi, memeriksa tekanan angin ban, suspensi, hingga kondisi tapak paling luar.

Roda yang tidak sejajar

Pengaturan sudut camber dan toe, membantu posisi roda sejajar antara satu sama lain dan permukaan jalan. Jika salah satu komponen tidak sejajar, ban akan mengalami keausan tidak merata dan menyentuh permukaan jalan dengan posisi yang salah. Penting untuk diingat bahwa penyelarasan roda (spooring) berbeda dengan penyeimbangan ban (balancing). Sebab spooring akan mempengaruhi posisi suspensi, sedangkan balancing dilakukan dengan pembagian distribusi bobot pada ban.

Kebiasaan mengemudi yang kurang tepat

Cara mengemudi yang kurang tepat juga bisa menyebabkan ban berdecit. Untuk memastikan kemudi, suspensi, roda, dan ban dalam kondisi prima dan bertahan lebih lama, pastikan untuk menghindari akselerasi dan pengereman mendadak. Saat melewati tikungan juga disarankan untuk tidak mengemudikannya dengan kecepatan tinggi, karena perbedaan antara ban dan titik arah mobil akan menghasilkan suara berdecit dan suhu juga meningkat dengan cepat, yang bisa menyebabkan ban aus sebelum waktunya.

BBM

BBM Oktan 90 dan 92 Boleh Dicampur?

Sepertinya masih banyak pemilik mobil di Indonesia yang mencampur pemakaian bahan bakar minyak (BBM) oktan 90 dan 92. Lalu, apakah kedua jenis BBM tersebut boleh dicampur? Dan apakah akan menimbulkan dampak tertentu pada mesin?

Ada berbagai alasan mengapa pemilik kendaraan mencampur bahan bakar beroktan 90 dengan bahan bakar beroktan 92. Misalnya, ada yang ingin agar tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk membeli BBM, atau ada juga yang mencampur BBM oktan 90 dan BBM oktan 92 guna mendapat bahan bakar lebih baik, sehingga performa lebih terjaga.

Padahal, agar performa mesin kendaraan tetap terjaga, tidak boleh mencampur pemakaian BBM dengan oktan berbeda. Pasalnya, mencampur bahan bakar dengan oktan berbeda justru menyebabkan konsumsi bahan bakar jadi lebih boros karena pencampuran BBM membuat kualitasnya jadi turun.

Mengurangi Kinerja Mesin

Setiap pemilik kendaraan tidak disarankan untuk mencampur jenis BBM, karena keduanya memiliki kandungan oktan atau RON berbeda. Mencampur kedua jenis bahan bakar ini justru dapat mengurangi kinerja mesin dan menghasilkan emisi lebih tinggi. Seperti diketahui, oktan merupakan ukuran resistensi bahan bakar terhadap detak mesin yang berlebihan atau knocking. Semakin tinggi oktan, semakin baik bahan bakar menahan knocking dan semakin baik kinerja mesin. Namun, konsumsi bahan bakar juga tergantung pada kondisi pemakaian dan pengendaranya masing-masing.

Ada Potensi Merusak Komponen Mesin

Tidak ada manfaat signifikan mencampur BBM oktan 90 dan BBM oktan 92. Jika mesin mobil butuh bahan bakar dengan oktan tinggi, maka sebaiknya gunakan yang memiliki oktan 92 ke atas. Bila pencampuran bahan bakar dilakukan dalam jangka waktu lama, maka jangan kaget jika performa mesin akan semakin menurun karena kerak yang terbentuk di dalam mesin. Agar performa bisa kembali normal, Anda harus menyiapkan dana untuk membersihkan komponen internal mesin mobil.

Gunakan BBM Sesuai Rekomendasi

Lantaran mencampur BBM beroktan 90 dan 92, maka berpotensi menimbulkan dampak kinerja mesin yang menurun, meningkatnya emisi, hingga kerusakan pada komponen mesin dalam jangka panjang, maka sebaiknya pakai jenis bahan bakar sesuai rekomendasi pabrik atau produsen mesin kendaraan yang dimiliki.

Kondisi Kendaraan Perlu Diperiksa Usai Libur Panjang

Supaya kondisi kendaraan tetap terjaga, penting untuk kembali melakukan servis kendaraan Anda setelah digunakan saat libur panjang akhir tahun.  Sebelum berangkat liburan, tentu saja Anda harus memastikan mobil dalam kondisi prima. Karena itu, mengecek kendaraan dapat dilakukan setelah pulang liburan Natal dan Tahun Baru 2023 ini.

Beberapa pemeriksaan untuk merawat kendaraan yang digunakan setelah liburan penting dilakukan setiap pemiliknya. Untuk itu, pelajari lebih lanjut jenis-jenis pemeriksaan yang penting dilakukan setelah menggunakan kendaraan dalam liburan akhir tahun, agar tetap dalam kondisi prima.

Periksa Oli Mesin

Oli merupakan material pelumas yang paling penting fungsinya bagi kendaraan. Tanpa adanya oli, maka mesin tidak akan beroperasi dengan normal.  Apalagi, gesekan antar besi akan membuat satu sama lain aus, hingga membuat mesin tersebut rusak. Karena pentingnya, oli wajib selalu dicek secara berkala.

Untuk itu, Anda bisa melakukan pengecekan oli mesin secara berkala agar dapat diketahui kualitas dan jumlah oli yang ada di dalam mesin. Penting untuk Anda berhati-hati melakukannya saat kondisi mesin panas, karena itu pengecekan oli mesin harus dilakukan ketika kondisi mesin diam atau tidak beroperasi.

Periksa Komponen Aki

Tegangan listrik baterai alias aki merupakan sumber listrik dalam sebuah kendaraan. Karena itu, penting untuk selalu menjaga kondisinya tetap prima. Jika kendaraan jarang digunakan, panaskan mesin pada periode waktu tertentu. Hidupkan mesin minimal satu minggu sekali agar daya listrik tidak hilang dan baterai tidak mudah rusak atau soak.

Guna menjaga agar tegangan listrik aki tetap baik dan berfungsi maksimal pada kendaraan, Anda dapat membersihkan terminal aki atau kepala terminal positi (+) dan negatif (-) dengan sikat kawat serta air panas.

Cek Cairan Radiator

Cairan radiator berperan besar dalam menjaga kestabilan suhu mesin. Saat cairan radiator mulai habis, mesin kendaraan akan mengalami overheat dan menyebabkan kerusakan parah pada mesin. Untuk itu, Anda wajib mengetahui tanda saat cairan radiator habis. Yakni, bisa dicek dengan melihat indikator pada panel instrumen atau mengecek langsung pada radiator. Periksa ketinggian air pada tabung cadangan cairan radiator setiap seminggu sekali.

Periksa Kondisi Ban

Saat bepergian dengan kendaraan, ban menjadi salah satu bagian sangat penting yang berkaitan dengan keselamatan berkendara. Pasalnya, jika ban pecah akan menyebabkan kecelakaan pada kendaraan.

Untuk itu, Anda harus mengetahui cara merawat bagian kendaraan satu ini, yaitu dengan melakukan pengecekan tekanan udara. Jika dibiarkan kempes terlalu lama, dapat rusak dan merubah bentuk ban (terjadi flatspot). Selain itu, ban kempes atau bertekanan rendah juga berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan.