Isuzu Dengan Dunia F1, Memang Ada Kaitannya?

Mendengar kata Jepang dan Formula 1 (F1), mungkin langsung terlintas Honda sebagai pabrikan Jepang pertama yang turun F1, dan menjadi yang paling sukses. Mungkin akan terlintas juga Toyota. Tetapi Isuzu? Brand ini lebih identik mesin diesel dan mobil komersial. Siapa sangka bahwa Isuzu sempat membuat mesin F1, dan bahkan sudah dites oleh pihak Team Lotus. 

Mulai pertengahan tahun 1980an, ekonomi Jepang meningkat drastis atau lazim disebut dengan bubble economy. Hasilnya, perusahaan Jepang memiliki uang hampir tidak terbatas, untuk mengembangkan produk dengan teknologi terbaru. Tujuannya untuk menjawab minat publik Jepang yang memiliki daya beli besar. 

Ekonomi gelembung ini juga berdampak kepada popularitas F1 di Jepang. Apalagi saat itu Honda menjadi juara dunia bersama McLaren. Sejumlah perusahaan Jepang juga berbondong-bondong menjadi sponsor tim F1. 

Hanya melibatkan tim kecil

Meski dikenal sebagai jagoan mesin diesel dan juga mobil komersial, Isuzu memproduksi mobil penumpang. Termasuk memiliki sejarah balap pada era 1960an dengan Isuzu Bellett GT Type-R, menjadi lawan Nissan Skyline GT-R. Dengan bubble economy, Isuzu memiliki dana tambahan bagi para desainer dan insinyur untuk berkreasi. 

Pada bulan Januari 1990, manajemen Isuzu memberikan lampu hijau bagi tim Research and Development untuk meciptakan mesin 3.5 liter, sesuai regulasi F1 dan Group C. Hebatnya hanya empat orang saja yang terlibat, dan mayoritas pembuatan mesinnya juga dilakukan in-house, yang dibantu Kobe Steel untuk aspek metalurgi. 

Hasilnya pada bulan Desember 1990, mesin berkode P799WE lahir dan pada bulan Februari 1991 mesin ini dites untuk pertama kalinya. Mesin ini menggunakan desain V12 bersudut 75 derajat, dengan kepala silinder DOHC 48 klep. Dengan berat 158 kg, mesin ini mampu menghasilkan tenaga 646 hp dan torsi 402 Nm. 

Terus disempurnakan agar mencapai 765 hp

Angka ini memang belum menandingi mesin Honda V12 yang bertenaga 774 hp. Tetapi para insinyur Isuzu terus menyempurnakan mesin ini, sehingga hasilnya mesin tersebut mampu menghasilkan tenaga 765 hp. Dengan prestasi itu, maka insinyur Isuzu ingin menjajal mesin ini di mobil F1. Pada saat itu saham Isuzu sebagian dimiliki oleh General Motors, yang memiliki produsen mobil sport dan tim F1 Lotus. Lagipula, Isuzu juga bekerjasama dengan Lotus, untuk melakukan pengembangan serta memasok mesin untuk Lotus Elan M100. 

Pada bulan Mei 1991, ketika bos Team Lotus Peter Collins dan Peter Wright menyambangi Jepang, mereka diperkenalkan dengan perwakilan Isuzu. Kala itu, Team Lotus tidak hanya kesulitan bersaing dengan mesin Judd, tetapi juga hampir bangkrut. Mereka juga berharap bisa menarik Isuzu untuk masuk F1 dan mengamankan keuangan tim. Akhirnya pada bulan Juli 1991, Team Lotus menerima sebuah unit mesin P799WE, untuk diadaptasi ke mobil F1 Team Lotus, yakni 102B. 

Tetapi satu masalah muncul ketika mobil dites, mesin ini membutuhkan kelistrikan yang cukup banyak, sehingga alternator mesin tidak kuat untuk memasok tenaga listrik. Para engineer Lotus dan Isuzu akhirnya memutuskan untuk mencopot alternator, dan mematikan sebagian sistem kelistrikan. Untuk menstarter mobil, maka digunakan aki tambahan. 

Cukup 10 unit yang dibuat

Mobil yang diberi nama 102C ini akhirnya mengaspal pada tanggal 6 Agustus 1991 di sirkuit Silverstone di Inggris. Pembalap asal Inggris Johnny Herbert, dipercaya untuk menjajal 102C. Selama dua hari, Herbert mencatatkan jarak 270 km, dan waktu terbaik 1 menit 30 detik. 

Mesin Isuzu ini mendapat pujian dari Herbert, yang menyebut mesin ini vibrasi serta memiliki respon yang bagus. Hal yang sama dilontarkan oleh manajer Team Lotus Peter Collins. Ia menyebut mesin Isuzu merupakan mesin F1 pertama yang mampu berjalan lancar pada saat pengetesan pertama. 

Dengan hasil positif ini, pembuatan mesin F1 ini tidak lebih dari eksperimen untuk mengetes kemampuan Isuzu. Bahkan disebut biaya pengetesan mesin di chassis Team Lotus, menggunakan dana sisa dari biaya pengetesan P799WE di bench testing. Puncak bubble economy Jepang ialah pada tahun 1991, dan berakhir di tahun 1992. 

Pada tahun 1993, Isuzu juga mengumumkan akan berhenti memproduksi mobil penumpang sendiri dan hanya melakukan rebadge. Praktis cerita Isuzu di F1 berakhir, dengan memproduksi 10 unit mesin P799WE. Pada tahun 1997, disebut bahwa dari 10 unit ini, hanya tujuh mesin yang tersisa dalam bentuk utuh dan dua dalam bentuk terurai.

Astrido Isuzu Purwakarta Perkuat Jaringan Isuzu di Jawa Barat

PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), terus memperluas dan memperkuat jaringan penjualan dan layanan purna jual di wilayah Jawa Barat, khususnya di lokasi yang sangat strategis. Hari ini (12/11/2024), Isuzu secara resmi membuka outlet Astrido di wilayah Purwakarta. Bertempat di Jl. Raya Ciwangi No. 390, Bungursari, Purwakarta, Jawa Barat. Outlet ini dapat mengakomodir semua kebutuhan pelanggan Isuzu, khususnya yang berdomisili di sekitar wilayah Purwakarta.

Selain melayani penjualan kendaraan komersial Isuzu, outlet Astrido Isuzu Purwakarta juga siap melayani pelanggan dalam hal perawatan dan perbaikan kendaraan. Termasuk menjamin ketersediaan suku cadang. Konsep single access for sales and after sales, dapat dirasakan oleh pelanggan melalui kemudahan pelayanan yang diberikan hanya melalui satu pintu.

“Kehadiran outlet Purwakarta ini merupakan bagian dari upaya IAMI bekerja sama dengan Astrido Isuzu untuk memperluas jangkauan layanan Isuzu guna memenuhi kebutuhan kendaraan niaga masyarakat di daerah Jawa Barat,” kata Rian Erlangga, Division Head of Business Strategy PT Isuzu Astra Motor Indonesia.

Peresmian ini juga bertujuan untuk memperkenalkan outlet Astrido Isuzu Purwakarta sebagai representasi Isuzu. Yang mana status sebagai outlet 3S (Sales, Service, dan Sparepart), penyedia pelayanan bagi para pelanggan Isuzu yang berada di kawasan jalur utama lalu lintas strategis.

Astrido Isuzu percaya bahwa kunci kesuksesan terletak pada kepuasan pelanggan. Sehingga selalu berusaha untuk memberikan pengalaman pelanggan yang optimal dalam segala aspek pelayanan yang dilakukan.

“Dari sistem standar keselamatan sampai pelayanan kepada pelanggan, tetap mengikuti peraturan yang sudah ditentukan oleh Isuzu. Konsep outlet Isuzu adalah bagaimana memberikan pelayanan yang bersifat terbuka, juga mudah dijangkau. Sebagai perwujudan dari karakter Isuzu yang selalu ingin mendukung konsumennya,” ujar Kristian S. Halim, Direktur Astrido Isuzu

Setengah Abad Eksistensi Isuzu di Indonesia

PT Isuzu Astra Motor Indonesia sebagai Agen Pemegang Merek (APM), Manufaktur, dan Distributor resmi kendaraan Isuzu di Indonesia, tahun ini merayakan 50 tahun kehadirannya di Indonesia. Sejak pertama kali masuk pasar lokal pada tahun 1974, Isuzu telah berkontribusi aktif dalam menggerakkan perekonomian Tanah Air.

Eksistensi selama lima dekade melayani para pengusaha di Indonesia, melalui produk yang fungsional dan andal untuk berbagai jenis usaha. Isuzu berkomitmen untuk melayani para penggunanya, terus melakukan inovasi produk serta layanan purna jual yang optimal.

Hadir pertama kali bersama truk TLD

“Terima kasih atas kepercayaan konsumen kepada Isuzu selama ini, sehingga perusahaan sudah mencapai 50 tahun eksistensi di industri otomotif nasional. Kami berupaya terus memenuhi kebutuhan konsumen di Indonesia, dengan produk yang sesuai dengan kebutuhan untuk menunjang bisnis dan usaha,” jelas Yusak Kristian Solaeman, Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI).

“Kami berterima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan oleh para pelanggan, mitra bisnis, dan seluruh masyarakat Indonesia. Perjalanan kami selama 50 tahun ini tidak akan tercapai tanpa dukungan mereka,” imbuhnya.

Isuzu memulai bisnisnya di Indonesia, dengan menghadirkan mitra distributor resmi di Tanah Air, sejak tahun 1974. Kehadirannya juga dibarengi dengan dipasarkan Isuzu TLD, yang mendapatkan respon positif dari banyak konsumen.

Isuzu juga menjaga kualitas pelayanannya di tingkat tertinggi, guna melayani konsumen di Indonesia. Sejak 2006, Isuzu Indonesia aktif berpartisipasi dalam kompetisi mekanik Isuzu seluruh dunia, I1-Grand Prix. Bahkan konsisten berada pada urutan teratas, serta mendapatkan Triple Star pada After Sales Award.

Menjadi basis ekspor

Pada tahun 2008, nama perusahaan berubah menjadi PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI). Momen ini menjadi tonggak penting arah bisnis PT IAMI yang kembali berfokus kepada industri kendaraan komersial.

Keseriusan PT IAMI di segmen kendaraan komersial kemudian ditunjukkan dengan pengembangan kendaraan khusus yang diperuntukan pasar Indonesia dan sejumlah negara lainnya. Di tahun 2018, hadir Isuzu Traga yang mengisi segmen medium pick up, dan diproduksi secara lokal. Langkah ini, menjadikan PT IAMI sebagai manufaktur, sekaligus basis ekspor.

Digitalisasi di berbagai aspek baik produk maupun layanan purna jual senantiasa dilakukan. Atas inovasi ini, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia mendaulat Isuzu sebagai perusahaan produsen kendaraan komersial pertama yang tersertifikasi Industri Indonesia 4.0 Readiness Index (INDI 4.0).

Pembalap Wanita Lody dan Sasty Ikut AXCR 2024, Geber Mobil Baru

Sukses mengikuti ajang Asia Cross Country Rally (AXCR) 2023 atau yang dikenal sebagai Rally Dakar versi Asia, duet pembalap wanita Lody dan Sasty kembali mengikuti AXCR 2024. Acara akan digelar di Thailand pada tanggal 11-17 Agustus 2024 dengan menggeber mobil baru. 

“Asia Cross Country Rally ini sangat kami tunggu. Ibaratnya, tidak ada event seperti ini di Indonesia. Jalur yang disuguhkan sangat menantang, tidak hanya mengandalkan kemampuan menyetir tapi juga navigasi, teamwork, sampai kekuatan mobil,” lanjut Lody Natasha. 

Berlaga di bawah bendera Indonesia Cross Country Rally Team, Lody dan Sasty menjadi satu-satunya perempuan yang mewakili Indonesia pada kelas T1D. Tahun ini, ajang yang pertama kali digelar pada tahun 1996 ini, akan menempuh rute sepanjang 2.400 km mengelilingi Thailand

Duet pembalap yang telah berteman sejak TK ini memang menggemari kegiatan otomotif terutama di offroad. Kecintaan ini membuat Lody Natasha terjun ke ajang AXCR pada tahun 2017, dengan menjadi navigator bagi offroader senior Memen Harianto. Sedangkan Sasty Laksamana sendiri baru mengikuti ajang AXCR pada tahun 2023 bersama Lody. 

Dalam tahun pertama sebagai driver dan co-driver, Lody dan Natasha berhasil finish peringkat kedua di kelas perempuan dan peringkat 35 overall. Meskipun menghadapi beberapa masalah, mulai keluar dari rute hingga terjebak di lumpur, sehingga harus menunggu mobil bantuan. 

Seperti tahun lalu, Lody dan Natasha mengandalkan mobil Isuzu D-Max, namun tahun ini mereka menggunakan unit yang lebih baru dengan mesin diesel empat silinder 3.0 liter turbocharger dan juga dilengkapi dengan sokbreker ganda. Alasan dipilihnya D-Max karena mobil ini dianggap sesuai untuk menghadapi AXCR. 

“Tahun lalu, kami menggunakan jenis mobil yang sama. Kini kami semakin percaya bahwa Isuzu D-Max memang tangguh untuk event berat ini. Harapannya, kami bisa finish dan lebih baik dari sebelumnya,” tutup Lody.

Isuzu D-Max BEV

Investasi Masif Isuzu di Thailand Untuk BEV

Isuzu memastikan investasi besar-besaran di Thailand. Hal tersebut dilakukan untuk mendukung program elektrifikasi produk mereka, yang akan segera dipasarkan secara global.

Untuk itu, dana  sebesar 133,3 milyar Yen akan dialokasikan untuk membangun pabrik baterai dan mobil listrik di Thailand.

Angka tersebut adalah bagian dari 1 triliun yen (lebih dari Rp 104 triliun) yang akan dikucurkan hingga 2030 mendatang dan bukan cuma untuk Thailand. Ini adalah usaha Isuzu untuk mencapai netralitas karbon dan digitalisasi secara global.

skstsa Isuzu D-Max BEV

Meski begitu, mereka belum memutuskan di mana lokasi pabrik pembuatan sel baterai. Yang pasti, Isuzu sudah menetapkan wilayah Samrong, provinsi Samut Prakan di sebelah tenggara Bangkok, sebagai tempat untuk merakit D-Max BEV.

“Kami sedang mempertimbangkan berapa biaya yang diperlukan untuk pembangunan sel beterai EV dan mobil listrik. Selain itu, kami akan menetapkan kapasitas produksi sel baterai,” kata Takashi Oodaira, Executive VP Isuzu Motors yang menangani strategi netralitas karbon dan engineering.    

Untuk Ekspor

D-Max BEV diumumkan kehadirannya minggu lalu oleh Isuzu Thailand. Double cabin elektrik ini akan dipasarkan di Eropa pada 2025 mendatang dan Australia jadi target berikutnya untuk ekspor.

Secara desain teknis, D-Max memanfaatkan teknologi Isuzu Elf EV, dengan menempatkan baterai di tengah ladder frame-nya. Baterai 66,9 kWh mentenagai dua motor listrik. Dengan konfigurasi tersebut, D-Max mempertahankan kemampuan gerak empat rodanya.

Motor listrik depan memiliki tenaga 53,2 hp dengan torsi 180 Nm. Penggerak listrik belakang sepertinya akan jadi penggerak utama karena memiliki daya 120,2 hp dengan torsi 217 Nm. Dikutip dari Isuzu, kombinasi keduanya menghasilkan tenaga hingga 174,3 hp dengan torsi 325 Nm.

Dikatakan juga, D-MAx BEV mampu menarik beban hingga 3,5 ton. Dengan kapasitas angkut 1 ton. Jarak tempuh yang tersedia belum diumumkan oleh pembuatnya. Tapi perkiraan kami sekitar 400-an km.

Sumber: Bangkok Post

Isuzu D-Max BEV

Isuzu Perkenalkan D-Max BEV, Meluncur Resmi Minggu Depan

Isuzu serius bersaing di era elektrifikasi ini. Salah satu buktinya, mereka memperkenalkan Isuzu D-Max BEV alias D-Max listrik. Ini bukan prototype lagi, karena double cabin tersebut akan meluncur di Eropa tahun depan. Diikuti Australia dan Thailand setelahnya.

Untuk peluncuran resmi, Isuzu memanfaatkan event Bangkok International Motor Show 2024 yang akan berlangsung 27 Maret nanti. Tumben, mobil double cabin Isuzu dijual di Eropa dulu? Menurut mereka, mobil ini dipasarkan di wilayah yang infrastruktur EV charging-nya sudah mumpuni. Masuk akal.

skstsa Isuzu D-Max BEV

Isuzu D-Max BEV dikatakan dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan pasar, utamanya segmen mobil pickup komersial dan penumpang. Tentunya, sambil mempertahankan ketangguhan mobil yang bisa melewati berbagai medan.

Untuk mendukung kemampuan tersebut, Isuzu menghadirkan dua motor listrik dan sistem penggerak e-Axle di depan dan belakang sebagai gerak empat roda. Digabungkan dengan rangka chassis baru yang kokoh.

Selain itu, Isuzu juga mengklaim D-Max BEV punya kemampuan towing (menarik beban) hingga 3,5 ton serta mampu mengangkut beban hingga 1 ton. Kedua motor listriknya mampu menghasilkan tenaga hingga 130 kW,setara 174,3 hp. Torsinya menyentuh 325 Nm. Sangat masuk akal untuk sebuah mobil seperti D-Max.

Isuzu tidak menyebutkan baterai lithium ion yang dipakai buatan siapa, tapi kapasitasnya 66,9 kWh. Jarak tempuhnya juga tidak (belum) diketahui. Tapi kami tidak akan terkejut kalau mobil bisa berjalan hingga 400-an km. Kecepatan puncak diklaim 130 km/jam.

Isuzu Mendekat Ke Masyarakat di GIICOMVEC 2024

PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) selaku agen pemegang merek (APM) dan distributor resmi kendaraan Isuzu di Indonesia kembali berpartisipasi di GIICOMVEC tahun ini. Sejumlah kendaraan niaga mulai dari bus, pickup, hingga truk dipamerkan oleh Isuzu.

Salah satu kendaraan yang cukup menarik yakni Isuzu Giga FVR-U Wingbox. Truk box berukuran besar ini merupakan hasil kerjasama antara PT IAMI dengan PT Mobilitas Digital Indonesia (MODA). Truk ini digunakan untuk mengangkut berbagai kebutuhan logistik dengan daya angkut maksimal, klaim Isuzu.

Isuzu di GIICOMVEC 2024

Bus sekolah khusus difabel berbasis Isuzu ELF pun turut dipamerkan. Bus ini dioperasikan oleh pemerintah provinsi DKI Jakarta.

Ada juga Mobil Aspirasi Kampung Juara (Maskara) berbasis Isuzu Traga milik pemerintah provinsi Jawa Barat. Traga ini menjembatani komunikasi antara pemda dengan warga pedesaan di pelosok Jawa Barat.

Produk andalan Isuzu lainnya yakni pickup D-Max Single Cabin yang kerap jadi kendaraan operasional tambang, ikut dipajang. 

“Selama pameran GIICOMVEC 2024 para pengunjung tak hanya dapat melihat secara langsung berbagai fitur unggulan dari model kendaraan Isuzu yang dipamerkan. Tapi juga berbagai informasi spesifikasi teknis dari masing-masing produk,” terang Yusak Kristian, President Director PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI).

Penguatan Tiga Pilar Utama

Pada event GIICOMVEC kali ini Isuzu juga menggelar sejumlah kegiatan edukasi interaktif. Tak hanya untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang industri truk dan solusi transportasi masa depan. Para pengunjung juga dapat berinteraksi secara langsung dengan tim Isuzu.

Lalu, cara mendekat kepada konsumen lainnya adalah dengan mensinergikan tiga pilar utama. Penguatan sektor penjualan kendaraan (sales), layanan servis dan keberlangsungan suku cadang.

Program layanan servis jemput bola “mechanic on site” jadi salah satu langkah penguatan di sektor layanan purna jual. Para teknisi Isuzu akan menyambangi para pelanggan untuk melakukan pengecekan dan servis berkala. Program ini telah berjalan selama beberapa tahun dan dinilai sangat efektif dalam merespon keluhan para pelanggan.

Program layanan konsumen berbasis digital myIsuzuID jadi langkah efektif untuk lebih cepat merespon kebutuhan para pelanggan.

Selain itu, keberadaan Part Depo menjadi salah satu ujung tombak Isuzu dalam layanan purna jual. Part Depo menjaga ketersediaan pasokan suku cadang yang dibutuhkan oleh seluruh jaringan dealer dan para pelanggan Isuzu di seluruh Indonesia.

Review Isuzu mu-X 4×4, Mesin CC Kecil Tapi Kapabilitasnya Oke

Menyebut nama Isuzu, biasanya langsung terlintas ialah Panther yang legendaris atau truk Elf. Namun, jalan lupa bahwa Isuzu punya produk sport utility vehicle (SUV) yang gagah, yakni mu-X. PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) pertama kali menghadirkan mu-X di Tanah Air pada tahun 2014. Seingat kami PT IAMI rasanya tidak pelit dalam memberikan fitur pada mu-X, tapi sayangnya respons pasar masih ‘adem ayem’ saja…

Kami pun penasaran dengan sosok Isuzu mu-X ini, apalagi yang generasi kini sudah menggunakan mesin turbodiesel baru. Selain itu, fitur dan kenyamanan berkendara yang ditawarkan SUV ini pun dirasa juga oke. PT IAMI juga hanya menghadirkan satu varian, yakni 4×4 bertransmisi otomatis. Lagipula, PT IAMI lebih fokus mendorong Isuzu mu-X menjadi kendaraan operasional bagi perusahaan.

Disiapkan sebagai ‘mobil lapangan’

Dimensi SUV ini memiliki panjang 4.850 mm, lebar 1.870 mm, tinggi 1.815 mm, dan wheelbase 2.855 mm. Sedangkan bobotnya mencapai 2,8 ton. Isuzu mu-X punya cukup banyak ubahan dibandingkan model sebelumnya. Khususnya, pada bagian eksteriornya yang menjadi lebih keren. Karena dipersiapkan untuk ‘mobil lapangan’, maka bannya pun menggunakan tipe M/T.

Di bagian interior, tidak terlalu banyak mengalami ubahan, yang penting tidak mengurangi kenyamanan dan fungsi. Bagi kami, posisi berkendara tergolong cukup mumpuni, sehingga untuk mencari sudut ergonomis pun mudah, meskipun pengaturan joknya masih manual. Untuk setir, memiliki fitur tilt dan telescopic.

Kubikasi mesin tidak terlalu besar

Isuzu mu-X menggunakan mesin turbodiesel empat silinder RZ4E-TC 1,9 liter bertenaga 148 hp dan torsi puncaknya sebesar 350 Nm. Transmisi otomatisnya menggunakan unit AWR6B45-II 6-speed dengan fitur Tiptronic. Sistem penggerak empat roda menganut sistem Shift on The Fly dan dibekali fitur Rough Terrain Mode. Fitur ini berfungsi membaca kondisi permukaan jalan dan akan menyesuaikan output mesin menuju roda.

Meski tampilannya bongsor, kami tak ragu menggunakannya di lalu lintas perkotaan. Respons dari posisi diam hingga kecepatan menengah, kami tidak pernah merasa ‘keteteran’. Namun, jika mau berakselerasi sampai 100 km/jam, maka perlu waktu ekstra.

Harganya kompetitif

Karakter suspensi Isuzu mu-X berada di settingan yang moderat. Tidak terlalu kaku, tapi tidak terlalu lembut juga. Walaupun di kecepatan rendah dan melibas jalanan kurang rata, masih terasa guncangannya. Lain cerita saat kami menggiringnya ke jalan tol, maka kinerja suspensinya terasa lebih mantap.

Kesimpulannya, Isuzu mu-X punya kemampuan yang mumpuni, meski kelengkapannya lebih menonjolkan aspek fungsionalitas. Mesin berkapasitas 1.9 liter, bukan berarti tidak mampu menghasilkan performa yang baik. Untuk penggunaan medan offroad saja cukup, apalagi jika untuk aktivitas di perkotaan. Hanya ada dua pilihan warna, yaitu Splash White dan Onyx Black Mica. Rasanya banderol Rp 599,54 juta terdengar begitu kompetitif…

Honda e:N1

Honda, Isuzu, Toyota, Mitsubishi Investasi Besar di Thailand

15 Desember lalu, Honda mengumumkan mereka telah sukses melakukan perakitan mobil listrik Honda e:N1 di Thailand.  Isuzu siap menghadirkan pickup elektrik tahun 2025 nanti. Toyota sudah siap uji coba mobil komersial listrik, yang kami perkirakan bentuknya macam Hilux Champ/Rangga. Tapi itu hanya secuil kabar.

Berita besarnya adalah, empat pabrikan otomotif Jepang itu melakukan penanaman modal besar-besaran di Thailand. Total 150 milyar Baht (setara Rp 66,9 trilyun) akan mengucur dalam jangka waktu lima tahun ke depan. Ini diungkap resmi oleh pemerintah Thailand, melalui Chai Watcharong, juru bicara perdana menteri.

Menurut Chai, perdana menteri Thailand Settha Thavisin telah melakukan diskusi dengan tujuh pabrikan Jepang, saat berlangsungnya peringatan 50 tahun kerjasama Thailand-Jepang pada 14-18 Desember lalu. Dalam diskusi tersebut tujuh pabrikan berkomitmen untuk menjadikan Thailand sbeagai pusat produksi mereka.

Sementara itu, empat diantaranya berjanji akan memperluas produksi EV di negara itu. Investasi Toyota dan Honda masing-masing sebesar 50 milyar baht, Isuzu yang menguasai setengah pasar pikap di negara itu mengucurkan 30 milyar baht dan Mitsubishi menanamkan 20 milyar Baht.

“Perdana Menteri menegaskan kembali bahwa produsen mobil Jepang telah memainkan peran penting dalam pengembangan dan promosi industri kendaraan listrik di Thailand untuk menjadi pemimpin dalam produksi kendaraan listrik di kawasan ASEAN,” kata Chai Watcharong.

Investasi Toyota cs di segmen EV ini akan memuluskan jalan menuju target 750.000 kendaraan listrik di Thailand pada 2030 yang akan datang. Di Indonesia, target produksi mobil listrik adalah 600.000 unit di tahun yang sama, mulai 2024. Tentunya, di Indonesia ada syarat harus memenuhi TKDN 40 persen. Ketentuan itu harus dipenuhi oleh produsen kalau mau mendapatkan insentif pajak.

Sumber: Thaigov.go.th

Isuzu Mau Produksi Pickup EV, Apa Ini D-Max Ramah Lingkungan?

Ada sebuah kejutan lain yang ditampilkan oleh Isuzu pada acara peluncuran pickup D-Max di Bangkok, Thailand. Shinsuke Minami, Isuzu President and COO, mengumunkan bahwa Isuzu akan segera memproduksi pickup EV bertenaga baterai di Thailand.

Hanya saja produk bervisi masa depan Isuzu ini akan dipasarkan terlebih dahulu di Eropa, bukan di ASEAN. Seperti apa detailnya?

Brand Lain Bisa, Isuzu Pun Bisa!

Seperti diketahui, belum lama ini telah muncul midsize pickup Ford Ranger plug-in hybrid dan Toyota Hilux diesel bermodul mild hybrid.

Isuzu yang cukup berpengaruh besar di segmen pickup kelas sedang tentunya tak ingin ketinggalan langkah dari dua rival terkuatnya.

Platform apa yang bakal digunakan belum diungkap secara resmi oleh pihak pabrikan. Namun dikabarkan yang bakal dibuat ini adalah pickup EV yang berbasis dari D-Max.

Jika pickup bertenaga listrik ini benar-benar diproduksi, maka ini adalah mobil listrik pertama Isuzu di segmen kendaraan penumpang.

“Isuzu turut berperan aktif dalam upaya mewujudkan visi bebas emisi karbon. Oleh sebab itu, Isuzu akan segera memproduksi model pickup truck bertenaga listrik baterai di Thailand.” papar Shinsuke Minami, Isuzu President and COO, dalam keterangan persnya pada acara peluncuran Isuzu D-Max facelift di Bangkok, Thailand.

“Sebagai langkah awal adalah pasar Eropa, yang kemudian akan berlanjut ke kawasan lainnya termasuk Thailand.” imbuh Minami.

Pickup Isuzu D-Max Versi EV?

Prediksi kuat bahwa pickup EV ini akan berbasis dari D-Max santer bergaung di kalangan media Jepang dan Thailand.

Pasalnya, pickup D-Max memiliki variant platform model yang sangat lengkap. Selain itu, D-Max memiliki peran besar sebagai ujung tombak Isuzu. Penjualan global pickup D-Max periode tahun 2022 mencapai angka 340.000 unit. Hampir separuh dari total penjualan global Isuzu atau sekira 40%.

Sejumlah petunjuk mengindikasikan bahwa pickup EV ini akan muncul tak lama lagi. Setidaknya di tahun 2025.

Isuzu telah meluncurkan kendaraan komersil ringan NRR series versi EV di awal tahun 2023. Truk ringan yang mengusung baterai 20 kWh sebagai pasokan tenaga listriknya ini akan segera dipasarkan mulai tahun 2024.

Platform teknologi yang diusung truk NRR tersebut sangat mungkin untuk diaplikasikan pada pickup D-Max. Pasalnya, truk NRR maupun pickup D-Max sama-sama menggunakan sasis ladder frame. Tentu saja akan ada sejumlah penyesuaian dalam pengaplikasian baterai dan motor elektrik penggerak pada sasis D-Max.

Muncul belakangan di kancah EV bukanlah sebuah ketertinggalan. Justru pihak pabrikan dapat menerapkan teknologi yang lebih mutakhir pada pickup D-Max versi EV yang diperkirakan bakal segera diproduksi ini.

Pangsa pasar pickup di Eropa memang tidak sebesar di ASEAN maupun RRC dan Timur Tengah. Justru regulasi mobil listrik yang berlaku di Eropa dapat menjadi acuan pembelajaran bagi Isuzu. Jika pickup EV ini bisa lolos di pasar Eropa, maka kawasan lain pun demikian. Dan tentunya di kancah persaingan pickup elektrifikasi, jika brand lain bisa, maka Isuzu pun pasti bisa. Kita tunggu perkembangan selanjutnya.

Kompetisi Poster Isuzu Melahirkan Sejumlah Pemenang Bertalenta

PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) memiliki sejumlah aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) dari berbagai sektor. Salah satunya ialah Isuzu Supply Chain Partner (ISCP). Program CSR tahun adalah gelaran kompetisi poster Isuzu bertema Sustainable Development Goals (SDG) 2030.

Program kompetisi poster Isuzu ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap 17 poin dari SDG 2030 di kalangan pelajar. Perlu diketahui, ISCP merupakan organisasi yang beranggotakan pemasok dari Isuzu sebagai partner penunjang pasokan komponen berdasarkan CQDSME (Cost, Quality, Delivery, Safety, Moral and Environment).

Secara umum, program ini memiliki tujuan untuk menyelesaikan permasalahan sosial dan ekonomi di negara yang membutuhkan bantuan.

Partisipasi lebih dari 100 sekolah

Muhammad Ichsan Fajrianto, CSR Working Group Leader of Isuzu Supply Chain Partner menjelaskan, peserta kompetisi poster ini memiliki keterkaitan dengan link, match dan vokasi dari Isuzu. Secara total, lebih dari 100 sekolah ikut dalam kompetisi poster ini.

“Untuk Peserta saat ini yang mengirimkan gambar terdiri dari Provinsi Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur,” tutur Ichsan. Pemenang kompetisi poster Isuzu saat ini berasal dari Provinsi Jawa Barat, dengan konsep poster clean energy, innovation, sea and earth.

Bertema Sustainable Development Goals

“Penilaian gambar dinilai berdasarkan kesesuaian Tema SDG 2030, mengandung unsur Isuzu, imajinasi desain poster, desain poster tidak mengandung SARA, Pornografi, dan sejenisnya,” tutur Hans Kurniawan, Purchasing Supplier Management Dept. Head PT IAMI.

Berdasarkan penilaian dan syarat yang sesuai, maka terpilih tiga pemenang yaitu Firza Maulana sebagai juara 1 (SMKN 1 Kota Bekasi), Lailatusholiha, juara 2 (SMKN 1 Kota Bekasi) dan Khansa Yuenna, juara 3 (SMKN 1 Bekasi).

Kami turut berbangga, Khansa Yuenna menyalurkan kreativitasnya dalam poster, meski sebagai penyandang tuna rungu. Ia tetap memberikan karya terbaik sehingga meraih juara ketiga. Selamat untuk para pemenang!

Isuzu_1

Isuzu Traga Sambangi Pebisnis Ternak di Bogor

Isuzu Traga masih menjadi produk andalan dari PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI). Berbagai prestasi telah diukir pada kendaraan niaga ringan Isuzu ini sejak diluncurkan pada bulan April 2018 silam. Salah satu pencapaian terbaik yang diperolehnya ialah distribusi sebanyak ribuan unit ke berbagai negara tujuan ekspor di kawasan ASEAN. Bahkan Isuzu berencana untuk membidik negara-negara di Timur Tengah, Amerika Latin dan Afrika.

Beragam upaya terus dilakukan oleh Isuzu untuk lebih mendekatkan produk ciptaan Indonesia tersebut kepada segmen konsumen yang disasarnya, yakni pelaku bisnis. Untuk itu, Isuzu Indonesia turut mendukung acara Isuzu Real Harvester Camp yang digelar dengan mengusung konsep glamping dan workshop edukasi peternakan pada 6-7 Januari 2023.

Pada aktivitas yang diikuti tidak kurang dari 50 peserta peternak kambing dan sapi ini, Isuzu Indonesia melalui Astra Isuzu Bogor turut memperkenalkan keunggulan dari Isuzu Traga dan All New Isuzu D-Max terbaru. “Kami menyambut positif kegiatan yang dilakukan oleh Jagadtani, dengan melibatkan para peternak sapi dan kambing sebagai salah satu segmentasi konsumen yang tepat bagi Isuzu Traga,” ujar M. Taufiq Qurahman, Sales Supervisor Astra Isuzu Bogor.

Taufiq mengakui bahwa lewat aktivitas seperti inilah pihaknya dapat bertatap muka langsung dengan para konsumen, yang sudah merasakan keunggulan lini produk Isuzu termasuk Isuzu Traga. Sesi uji jalan pun disediakan bagi peserta, dengan rute pengujian di kawasan Agro Wisata Bunder Lab. Kawasan agro wisata ini terletak di kaki Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, dengan trek yang didominasi jalan menanjak.

Jalur tersebut mampu memenuhi ekspektasi keunggulan Isuzu Traga. “Dengan mendengarkan masukan dan keluh kesah mereka, maka setelah menggunakan Isuzu Traga dirasa tepat untuk memperlancar berbagai usaha bisnisnya,” tambah Taufiq, saat pemaparan keunggulan Traga di hadapan peserta.

Teknologi Common Rail diterapkan pada Isuzu Traga 

Taufiq memaparkan, salah satu keunggulan dari Isuzu Traga adalah dapat mengonsumsi bahan bakar (BBM) sekelas Bio Solar, meski tetap diwajibkan menggunakan BBM jenis Dexlite atau pun Pertamina Dex. Menurutnya, berkat keunggulan teknologi common rail yang disematkan pada lini produk Isuzu yang dipasarkan saat ini, tentunya dapat menghemat pengeluaran biaya ekstra, khususnya dari bahan bakar yang digunakan.

“Kami mengakui, sejak diperkenalkan teknologi common rail pada mesin diesel Isuzu di tahun 2011, kami cukup sulit memberikan pemahaman seluruh keunggulannya. Tapi begitu konsumen kami merasakan keuntungannya, Isuzu Traga cukup terimbas dimana penjualannya terus meroket,” imbuh Taufiq.

Sepanjang acara berlangsung, workshop diisi oleh berbagai nara sumber yang diyakini dapat membantu usaha bisnis peserta, di antaranya datang dari Edi Wijayanto, sosok pengusaha peternak yang sukses mengelola Sapi Bagus. Kemudian hadir juga nara sumber lainnya yang mengupas tuntas tentang cara ‘menanamkan’ benih embrio sapi ternak yang baik, oleh Dr. drh. Wenny Kurniawati Dari Balai Embrio Ternak.

Isuzu Elf EV Masih Tahap Studi Untuk Indonesia

Isuzu Elf EV hadir dengan fungsi dan performa yang dibutuhkan seluruh kendaraan komersial.

Pada gelaran otomotif GIIAS 2022, menjadi kesempatan bagi PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) untuk menampilkan truk niaga ringan dengan penggerak motor listrik berbasis baterai, yakni Isuzu Elf EV. Namun, seperti yang kami duga sebelumnya, truk canggih itu belum dijual ke pasar Tanah Air, karena Elf EV merupakan prototipe yang dibuat oleh Isuzu Motor Limited di Jepang.

“Isuzu Elf EV didatangkan ke Indonesia untuk melihat respons masyarakat Indonesia terhadap kendaraan listrik dan kebutuhannya seperti apa,” kata Marketing Division Head PT IAMI, Attias Asril. Jadi, Isuzu Elf EV merupakan bukti bahwa Isuzu sudah mempersiapkan kendaraan niaga berbasis baterai. Sehingga inilah langkah selanjutnya dalam hal zero emission, terutama di sektor logistik.

“Tahun ini, produsen kendaraan komersial, khususnya yang ada di Jepang, memperlihatkan kalau kendaraan listrik atau EV sudah dalam pengembangan. Oleh karenanya, kini justru sedang mencari feedback,” imbuhnya. Salah satu langkah untuk mendapatkan feedback ialah dengan ditampilkan di pameran otomotif yang berskala besar. Jadi untuk pasar lokal, dapat diketahui kebutuhannya seperti apa, apakah memungkinkan dengan penggunaan truk listrik.

Isuzu dikenal lama sebagai produsen kendaraan yang jago dalam hal mesin diesel. Bahkan di Indonesia, Anda sering mendengar bahwa Isuzu kerap dikaitkan dengan panggilan ‘Rajanya Diesel’. Seiring dengan diperkenalkannya truk Elf EV, maka pabrikan yang bermarkas di Nishi-ku, Yokohama, Jepang ini mulai melirik pengembangan kendaraan komersial berbasis tenaga listrik.

Salah satunya mereka tunjukkan pada sosok Isuzu Elf EV yang sepenuhnya menggunakan tenaga listrik dan sempat dipamerkan pada ajang Tokyo Motor Show 2019 silam. Elf sudah lama melayani segmen light duty truck dan memberikan banyak nilai kepada konsumennya. Elf EV hadir lengkap dengan fungsi dan performa yang dibutuhkan seluruh kendaraan komersial.

Salah satu wujud ekspansi Isuzu ke bidang kendaraan komersial elektrik adalah dengan memperkenalkan Elf EV. Truk ini menggunakan teknologi motor listrik yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 150 kW atau setara dengan 201 PS. Sedangkan baterai yang digunakan adalah tipe Lithium-ion yang mampu membawanya melaju hingga 100 kilometer setelah terisi penuh. Dengan tenaga sebesar itu, daya angkut maksimalnya mencapai 3 ton.

Selain fitur utama motor listrik, Elf EV ini juga mengusung beberapa fitur unggulan. Mulai dari kursi putar yang memudahkan pengemudi untuk akses masuk maupun keluar, kamera yang disisipkan menggantikan kaca spion samping yang didukung dengan kamera 3D surround-view, sehingga mampu membuat pengemudi melihat kondisi di sekeliling truk.

Sebelum mejeng di GIIAS 2022, Isuzu Elf EV telah dibawa ke Nusa Dua, Bali pada Maret 2022 silam, karena truk konsep tersebut menjadi salah satu produk yang akan digunakan dalam program EV Smart Mobility – Joint Project.