Suzuki XBee Tampil Lebih Fresh, Cuma Ada Di Jepang

Suzuki melakukan penyegaran pada salah satu model Kei Car terpopulernya, XBee (baca: “Crossbee”). Mobil imut ini di Jepang kondang dengan nama Suzuki Kurosubī, sesuai dialek orang Jepang untuk pelafalan “Crossbee”. Kiprah city car crossover yang diproduksi di pabrik Suzuki Makinohara, Shizuoka, Jepang ini sudah cukup lama yakni sejak Desember 2017. Anda tak akan melihatnya di negara lain, karena XBee cuma beredar secara eksklusif di Jepang. Ya, ini mobil spek Japan Domestic Market (JDM).

Sejak diproduksi tahun 2017, mobil ini sedikit mendapat sentuhan penyegaran eksterior di tahun 2022. Tahun 2023, tambah satu fitur kamera parkir di belakang sesuai regulasi keselamatan berkendara yang berlaku di Jepang. Karena kini usia produksinya sudah genap delapan tahun, perlu lebih banyak sentuhan penyegaran pada tampilannya agar makin terlihat kekinian.

Tampilan Makin Trendy

XBee versi terbaru ini bergaya adventure ala crossover. Tampilannya sepintas bagai perpaduan antara Hustler dan S-presso.

Ubahan paling terlihat ada di area depan. Beda jauh dari generasi awal yang muncul di Tokyo Motor Show 2017. Grille kini terlihat lebih ramping dengan aksen chrome. Lampu depan pun kini pakai model semi-circular dan sudah versi LED. Lekukan pada bumper depan kini lebih tegas dan terlihat kekar.

Siluet bodi jika dilihat dari samping tak terlalu banyak berubah. Ubahan pada area belakang terlihat pada bumper. Blok lampu (sein,rem dan lampu mundur) juga ganti model dan sudah pakai LED.

Tampilan eksterior tentu saja disesuaikan dengan varian tipe. Varian entry-level yakni MX pakai velg ‘kaleng’ standar berbahan baja dengan dop di bagian tengah. Varian MZ yang jauh lebih mahal pakai velg alloy model diamond -cut bermotif X.

Untuk opsi warna eksterior tersedia versi single-tone maupun two-tone. Konsumen juga bisa menambahkan paket aksesoris opsional seperti decal sticker bodi, garnish bumper dan grille dengan model berbeda.

Upgrade Interior

Layout interior sebagian besar tak berubah. Namun tentu Suzuki melakukan upgrade fitur dan kemasan agar tampil kekinian.

Panel instrumen di balik kemudi kini pakai layar digital 7-inci. Desain setir juga ganti model dan dilengkapi tuas paddle-shift. Pada dashboard tak hanya mengalami ubahan desain ventilasi AC. Layar penampil sistem infotainment kini pakai layar touchscreen 9-inci.

Karena ini adalah mobil mungil, kepraktisan layout kabin jadi perhatian. Jok belakang bisa digeser maju-mundur (sliding) dan direbahkan serta dilipat. Karpet bagasi dan lapisan jok belakang pun menggunakan bahan anti noda. Di bawah dek bagasi pun tersedia kompartemen penyimpanan.

Jika ingin upgrade, tersedia paket opsional yang dapat dipilih sesuai kebutuhan.

Mulai dari garnish kulit pada dashboard dan door trim, jok berlapis bahan tahan air, hingga lampu tambahan LED pada interior. Tersedia opsi jok dan setir  berpenghangat yang cocok saat musim dingin.

Upgrade Platform Heartect

Salah satu yang menjadi keunggulan dari platform Heartect yakni bisa pakai mesin dan transmisi yang sama dengan model mobil Suzuki lainnya. Demikian pula dengan Suzuki XBee yang konstruksinya berbasis platform Heartect.

Suzuki XBee generasi awal dibekali mesin bensin 3-silinder turbo 1.0-liter mild-hybrid. Output mesin berkode K10C ini 98 hp/5.500 rpm dengan torsi 150 Nm/1.700-4.000 rpm. Motor elektrik Integrated Starter Generator (ISG) yang dibekalkan berdaya 2,3 kW (3,1 hp) dengan torsi 60 Nm.

Untuk model tahun 2025, XBee pakai mesin 3-silinder 1.2-liter berkode Z12E plus modul mild-hybrid berupa motor ISG. Mesin tanpa turbo ini sama seperti yang digunakan Solio dan Swift spek JDM.

Output motor ISG tak berubah. Hanya output mesinnya yang berbeda, tenaganya 81 hp/5.700 rpm dengan torsi 109 Nm/4.500 rpm. Performanya mungkin lebih kecil, tapi dengan transmisi CVT membuat penyaluran performa lebih halus dibandingkan versi sebelumnya yang bertransmisi automatic 6-speed. Konsumsi BBM pun dikatakan lebih ekonomis. Sistem penggerak tersedia versi 2WD dan 4WD.

Sejumlah revisi serta upgrade juga dilakukan pada konstruksi bodi, sasis dan suspensinya untuk meredam gejala body roll sekaligus meningkatkan stabilitas berkendara.

Fitur bantu berkendara pun turut diupgrade, sehingga pengendaraan makin aman dan nyaman. Fitur Adaptive Cruise Control dan Lane Keeping Assist kini jadi kelengkapan standar pada semua varian. Khusus varian MZ kini dikengkapi rem parkir elektrik, Hill Descent Control, Grip control, serta mide berkendara Snow dan Sport. Berkendara dengan XBee jadi makin menyenangakan.

Versi terbaru Suzuki XBee ini sudah dapat dipesan para konsumen di Jepang. Label harganya mulai dari 2.157.100 Yen atau sekira Rp 243 jutaan untuk varian MX 2WD. Varian MZ 4WD harganya mulai dari 2.500.300 Yen atau kurang lebih sekira Rp 282 jutaan. Oke juga modelnya, sayang cuma beredar di Jepang.

Suzuki XL7 Hybrid Alpha Kuro, Makin Stylish Dengan Nuansa Hitam

Seperti yang dijanjikan, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) resmi meluncurkan Suzuki XL7 Hybrid Alpha Kuro secara daring pada 19 September 2025 lalu.

Kehadiran varian terbaru dari Suzuki XL7 ini diharapkan dapat semakin memperkuat lini model XL7 di pasar SUV Indonesia.

Tak hanya sebagai varian tertinggi dari lini model Suzuki XL7. New XL7 Hybrid Alpha Kuro sekaligus melengkapi varian XL7 yang sudah ada, yakni Zeta, Beta, dan Alpha.

Pihak SIS optimis XL7 Hybrid Alpha Kuro bakal diminati para konsumen dan menargetkan penjualan sebanyak 300 unit per bulan.

Suzuki menegaskan bahwa varian Alpha Kuro tak hanya menjadi opsi baru bagi para konsumen dan pelanggan setia Suzuki di Tanah Air. Aksen bernuansa hitam memberi karakter gaya sporty yang sedikit berbeda dari varian XL7 yang telah ada.

4W Deputy Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), Donny Saputra memaparkan bahwa nama ‘Kuro’ diambil dari bahasa Jepang, yang artinya Hitam. Penjelasan tersebut memiliki makna jika varian baru ini kurang lebih adalah Black Edition.

“Melihat antusiasme terhadap New XL7 Hybrid Alpha sebagai varian paling diminati, kami hadirkan New XL7 Hybrid Alpha Kuro. Model kendaraan dengan aksen warna Hitam ini menjadi persembahan spesial untuk konsumen setia Suzuki,” ujar Donny Saputra dalam tele press conference secara online.

Aksen Hitam Sporty dan Eksklusif

Sesuai labelnya yakni ‘Kuro’ yang berarti Hitam, tampilan eksterior varian Alpha Kuro didominasi aksen warna hitam. Aura sporty dan kesan eksklusif pun semakin menonjol. Sentuhan aksen serba hitam pada eksterior saat ini tengah menjadi trend di kalangan para kawula muda.

Lampu depan dan belakang kini hadir dengan efek smoke ala JDM street style. Aksen garnish warna hitam glossy di bumper depan memberi kesan eksklusif.

Di area bodi bagian samping, nuansa hitam disematkan pada handle pintu dan garnish bawah pintu. Roof rail berwarna hitam pada atap kian memberi kesan gagah dan sporty.

Aksen bernuansa hitam juga diimbuhkan pada bagian belakang. Mulai dari garnish pintu bagasi, upper spoiler, serta emblem Alpha kini bernuansa hitam.

Agar tampilan makin paripurna, Suzuki XL7 Hybrid Alpha Kuro dibekali velg 16 inci hitam glossy berbalut ban berukuran 195/60 R16.

Ground clearance dengan ketinggian 200 mm menjadi keunggulan SUV andalan Suzuki ini. Tak hanya menunjang kemampuan saat melewati jalanan bergelombang atau medan semi-offroad. Pengemudi tak perlu khawatir saat harus melewati jalan dengan genangan air yang kerap ditemui di Indonesia.

Teknologi Mild Hybrid

Pada sektor performa, Suzuki XL7 Hybrid Alpha Kuro tak mengalami ubahan. Masih dengan mesin bensin 4-silinder, DOHC, berkapasitas 1.500 cc berkode K15B.

Baterai Lithium-Ion 12V 10Ah jadi penunjang sistem Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS).

Output tenaga maksimum sebesar 102 hp dicapai pada putaran mesin 6.000 rpm. Torsi puncak sebesar 138 Nm bermain di 4.400 rpm. Mesin berpenggerak roda depan ini dipadukan dengan transmisi automatic 4-speed dengan torque converter.

Teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) menjadi keunggulan pada lini model Suzuki XL7 Hybrid.

Sistem hybrid ini bekerja cerdas pada saat berkendara dalam kondisi stop-and-go melalui bantuan motor listrik Integrated Starter Generator (ISG).

Saat mobil berhenti, kinerja mesin akan berhenti secara otomatis untuk menghemat konsumsi bahan bakar. Mesin akan kembali menyala dengan halus ketika pengemudi menekan pedal gas

Baterai Lithium-Ion 12V 10Ah jadi sumber pasokan daya listrik untuk motor ISG. Salah satu fungsi dari motor listrik ISG yakni memberikan suplemen daya tambahan pada saat akselerasi awal, sehingga beban kinerja mesin jadi lebih ringan. Akselerasi pun makin gesit dan responsif, namun konsumsi bahan bakar tetap efisien. Pengendaraan pun jauh lebih halus dibandingkan mesin non-hybrid.

Single Tone Atau Two-tone?

Suzuki XL7 Hybrid Alpha Kuro hadir dalam tiga pilihan warna. Bagi penyuka warna single-tone, tersedia varian Cool Black yang dijual dengan harga Rp 312.200.000. Penyuka tampilan bernuansa two-tone, ada dua pilihan kombinasi warna, yakni Savanna Ivory-Black dan Show White Pearl-Black yang dipasarkan seharga Rp 314.200.000. Seluruhnya harga on-the-road (OTR) Jakarta.

Unit model XL7 Hybrid Alpha Kuro telah tersedia di jaringan dealer resmi Suzuki seluruh Indonesia. Konsumen bisa langsung menyambangi outlet Suzuki terdekat untuk melihat unitnya dan sekaligus melakukan pembelian.

Berikut varian dan harga lengkap Suzuki XL7:

Zeta MT : Rp 264 juta
Zeta AT : Rp 275 juta

Beta MT SHVS : Rp 286 juta
Beta AT SHVS : Rp 297 juta

Alpha MT SHVS : Rp 296,2 juta
Alpha AT SHVS : Rp 307,2 juta
Alpha MT SHVS Two Tone : Rp 298,2 juta Alpha AT SHVS Two Tone: Rp 309,2 juta

Alpha Kuro Cool Black Rp 312,2 juta
Alpha Kuro Savanna Ivory-Black (Two Tone) Rp 314,2 juta
Alpha Kuro Snow White Pearl-Black (Two Tone) Rp 314,2 juta

Suzuki e-Vitara Tembus Predikat Empat Bintang Uji Keselamatan 

Kabar menggembirakan bagi Maruti Suzuki, model terbaru Suzuki e-Vitara sukses meraih predikat empat bintang penuh pada hasil uji benturan Euro NCAP.

Euro NCAP (New Car Assessment Program) melakukan serangkaian uji benturan pada berbagai aspek keselamatan berkendara untuk kendaraan yang dipasarkan di Eropa.

Berdasarkan laporan pada situs resmi Euro NCAP, ada sejumlah indikator penilaian yang membuat Suzuki e-Vitara gagal meraih predikat sempurna lima bintang dalam uji benturan Euro NCAP. Hasil predikat empat bintang yang dicapai mobil listrik perdana Suzuki produksi India ini cukup memuaskan. Pasalnya, banyak mobil yang gagal dalam uji benturan Euro NCAP.

Meskipun rangkaian uji benturan Euro NCAP hanya dilakukan pada mobil Suzuki e-Vitara varian GLX, LHD, namun hasil uji tetap berlaku untuk varian lainnya.

Rangkaian Uji Euro NCAP

Uji benturan Euro NCAP melalui beberapa tahapan dan skenario. Mulai dari benturan depan, samping serta menabrak berbagai obyek. Dalam berbagai skenario benturan, fitur keselamatan berkendara bekerja dengan baik dan sempurna. Bahkan airbag mampu mengembang dengan normal.

Kekuatan struktur rangka mobil terutama area kabin juga menjadi salah satu aspek yang dinilai. Meskipun rangka bodi terdapat kerusakan akibat benturan, namun cukup kokoh dan mampu melindungi seluruh penumpang dalam kabin dengan baik.

Aspek pengujian lain pada Euro NCAP yakni fitur penunjang keselamatan berkendara, antara lain uji sistem ADAS dan sensor radar untuk sistem pengendaraan otonom.

Dalam hal perlindungan pada penumpang dewasa, Suzuki e-Vitara berhasil meraih skor 77 persen. Kabin mobil ini punya airbag yang lengkap hingga ke bagian pilar pintu.

Aspek perlindungan pada penumpang balita dan kanak-kanak mendapat skor 85 persen. Pada kabin mobil ini dilengkapi dudukan ISOFIX atau kursi khusus untuk balita dan kanak-kanak. Saat terjadi kecelakaan atau benturan, penumpang kanak-kanak dan balita terlindungi dengan baik.

Aspek penilaian uji benturan pada pengguna pedestrian seperti pejalan kaki maupun pesepeda mendapat skor 79 persen. Bagian depan mobil terutama bumper, grille serta kap depan dirancang agar tak menimbulkan cidera yang terlalu fatal pada korban yang tertabrak. Risiko korban jiwa pun dapat diminimalisir.

Aspek penilaian pada sistem ADAS mobil ini skornya tidak terlalu tinggi yakni 72 persen. Meskipun fitur sistem ADAS yang dibekalkan tergolong lengkap, namun dalam beberapa kondisi kinerjanya dianggap kurang optimal walau secara keseluruhan tidak ada gejala malfungsi sistem.

Pengujian Euro NCAP yang dilakukan pada Suzuki e-Vitara berkaitan dengan rencana ekspor ke pasar Eropa. Mobil listrik perdana Suzuki ini akan merambah kawasan Inggris, Jerman, Perancis, Norwegia, Denmark, Swiss, Belanda dan masih banyak lagi.

Uji Euro NCAP jadi syarat mutlak bagi mobil baru yang akan dipasarkan di Eropa. Selain itu, hasil uji menjadi barometer kualitas keselamatan dan keamanan berkendara produk yang menjalani pengujian. Tak hanya di kawasan Eropa, tapi juga di pasar global.

Dengan predikat empat bintang yang diraih dalam uji Euro NCAP, jalan yang akan dilalui Suzuki e-Vitara di pasar kawasan Eropa kian mulus. Hasil uji menjadi pertanda jika Suzuki e-Vitara punya kualitas yang tak kalah dari mobil brand lain di kelasnya.

 

 

 

Misteri Terkuak, Suzuki Bakal Luncurkan XL7 Hybrid Alpha Kuro

Misteri video teaser yang diunggah di akun Instagram SuzukiID beberapa hari lalu akhirnya terjawab sudah. Mobil berkelir hitam tersebut berlabel New XL7 Hybrid Alpha Kuro. Persis seperti petunjuk yang terdapat pada video teasernya yakni ‘Kuro’.

4W Deputy Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales Donny Ismi Saputra, dalam keterangan resminya mengatakan bahwa Suzuki bakal segera menghadirkan New XL7 Hybrid Alpha Kuro.

“Melihat antusiasme terhadap New XL7 Hybrid Alpha sebagai varian paling diminati, kini kami hadirkan New XL7 Hybrid Alpha Kuro. Tiga pilihan warna kendaraan dengan aksen hitam eksklusif ini menjadi persembahan spesial untuk konsumen setia Suzuki,” ucap Donny.

Penyataan tersebut menjadi pertanda jika Suzuki dipastikan akan meluncurkan varian terbaru dari jajaran Sport Utility Vehicle (SUV) andalannya, yakni New XL7 Hybrid Alpha Kuro. Model ini diluncurkan sebagai apresiasi terhadap antusiasme konsumen yang menjadikan New XL7 Hybrid Alpha sebagai varian paling diminati.

Nuansa Hitam

Sesuai labelnya, ‘Kuro’ yang dalam bahasa Jepang berarti Hitam, New XL7 Hybrid Alpha Kuro hadir dengan tampilan elegan berbalut nuansa warna hitam. Karakter warna hitam merupakan perlambang dari kemewahan, ketangguhan, sekaligus ekspresi gaya hidup.

Sesuai tematik warna Hitam, area eksterior didominasi nuansa warna Hitam. Warna body tersedia dalam satu opsi single tone dan dua pilihan warna two-tone.

Label harganya pun berbeda sesuai opsi warna yang dipilih. Untuk opsi warna single tone Cool Black dibanderol seharga Rp 312,2 juta. Opsi warna Savanna Ivory Black Two Tone dan Snow White Pearl Black Two Tone dibanderol seharga Rp 314,2 juta. Cuma selisih Rp 2 juta dari versi single tone.

Untuk panel eksterior, lampu depan dan belakang didominasi mika warna hitam. Lalu pada garnish bumper depan-belakang, roof rail, door handle set, serta garnish side sill splash juga tampil dalam warna hitam.

Agar tampil kian stylish dan eksklusif, model XL7 Hybrid Alpha Kuro dibekali garnish pintu bagasi, spoiler di atap belakang, dan juga emblem Alpha serba hitam.

Untuk sektor performa, New XL7 Hybrid Alpha Kuro tetap mengusung mesin K15B yang sama dengan varian XL7 Hybrid SVHS lainnya. Mesin bensin 4-silinder berkapasitas 1.462 cc dipadukan dengan teknologi SVHS (Smart Hybrid Vehicle System). Output tenaga maksimum 103,2 hp dicapai pada 6.000 rpm. Sedangkan torsi puncak sebesar 138 Nm bermain pada putaran mesin 4.400 rpm. Sistem SVHS terdiri dari motor elektrik Integrated Starter Generator (ISG) dan baterai lithium-ion 10 Ah. Sistem hybrid ini membuat konsumsi BBM jadi lebih ekonomis dan efisien.

Launching Virtual

Berbeda dari acara peluncuran model mobil terbaru pada umumnya, launching XL7 Hybrid Alpha Kuro akan dilakukan secara virtual dan dapat disaksikan publik secara langsung pada 19 September 2025 pukul 10.00 WIB.

Meskipun demikian, PT SIS ternyata telah mendistribusikan unit XL7 Hybrid Alpha Kuro ke semua jaringan penjualan Suzuki di Indonesia. Para calon konsumen, pelanggan maupun pecinta Suzuki yang berminat pada XL7 Hybrid Alpha Kuro dapat melihat unitnya secara langsung di dealer resmi Suzuki terdekat sekaligus melakukan pembelian. Jadi tak perlu menunggu acara launching.

“Sebagai varian tertinggi, New XL7 Hybrid Alpha Kuro melengkapi jajaran XL7 yang sudah lebih dulu hadir (Zeta, Beta, Alpha). Berbagai varian ini memberi kebebasan bagi konsumen memilih SUV 3 baris yang paling sesuai dengan gaya hidup mereka,” pungkas Donny.

Berikut varian dan harga lengkap Suzuki XL7:

Zeta MT : Rp 264 juta

Zeta AT : Rp 275 juta

Beta MT SHVS : Rp 286 juta

Beta AT SHVS : Rp 297 juta

Alpha MT SHVS : Rp 296,2 juta

Alpha AT SHVS : Rp 307,2 juta

Alpha MT SHVS Two Tone : Rp 298,2 juta Alpha AT SHVS Two Tone: Rp 309,2 juta

Alpha Kuro Cool Black Rp 312,2 juta

Alpha Kuro Savanna Ivory Black Two Tone Rp 314,2 juta

Alpha Kuro Snow White Pearl Black Two Tone Rp 314,2 juta

Maruti Suzuki Victoris, Siap Mendominasi Pasar SUV 5-seater

Maruti Suzuki terus gencar memperkuat lini SUV untuk pasar domestik India dan juga pasar global. Model terbaru yang belum lama ini dirilis di India yakni Victoris.

Ini bukanlah versi facelift atau versi All-New dari Grand Vitara. Victoris merupakan model baru yang menjadi bagian visi dan strategi modernisasi yang dilakukan Maruti Suzuki. Gaya desain SUV 5-seater ini bikin pangling bukan?

Victoris panjang bodinya 4.360 mm, lebar 1.795 mm, dan tinggi 1.655 mm. Cuma selisih 15 mm lebih tinggi dan 10 mm lebih lebar dari Grand Vitara. Jarak antar sumbu roda (wheelbase) antara Victoris maupun Gramd Vitara dentik yakni 2.600 mm.

Di pasar Eropa, mobil seukuran Victoris masuk kategori SUV sub-compact. Namun di India justru Suzuki menempatkan Victoris sebagai model utama atau flagship. Hanya beda persepsi sesuai dengan kondisi pangsa pasar.

Gaya Eksterior Tampil Beda

Meskipun dari segi ukuran mungkin nyaris sama dengan Grand Vitara, namun Victoris punya gaya desain yang berbeda. Pada bagian depan terlihat jelas lampu utama LED yang lebih melebar ke bagian samping. Bentuk grille pun lebih tipis dan ramping dibanding Grand Vitara yang pakai grille berukuran besar dan lebar khas Suzuki. Desain bumper depan pun dihiasi lubang intake dan skid plate yang nampak beda dibandingkan Grand Vitara. Jika melihat wajah Victoris, Anda tak akan menyangka jika ini adalah mobil buatan Suzuki.

Tampilan bodi bagian samping juga terlihat beda dengan Grand Vitara. Fender depan Victoris bentuknya agak mengkotak dan menyatu dengan bodi. Beda gaya dengan Grand Vitara yang fendernya dilabur warna hitam. Victoris pakai pelek ukuran 17-inci dengan desain bilah mirip diafragma lensa kamera.

Pada bagian kubah kabin, dari pilar A hingga ke bagian buritan desainnya berbeda dari Grand Vitara. Ditambah lagi dengan desain lampu belakang LED model full melebar.

Warna eksterior masih tetap dengan gaya khas Suzuki, yakni opsi single-tone maupun bi-tone (two-tone) dengan separuh bodi bagian atas dilabur warna hitam. Kian jelas jika Suzuki ingin menghadirkan gaya desain SUV 5-seater yang sedikit tampil beda.

Masuk ke dalam kabin pun gaya tampilannya beda dengan Grand Vitara. Panel interior dikemas dengan bahan bertekstur. Desain jok yang ergonomis dibalut bahan lembut dan berpori ala mobil kelas premium. Interior tampil dengan nuansa two-tone perpaduan warna Black dan Ivory.

Pada area dashboard terpampang layar utama berukuran 10.1-inci untuk fungsi multimedia infotainment. Sistem terpadu yang terintegrasi pada layar dashboard antara lain fitur Alexa dan kamera 360. Tata suara kabin pun sangat mewah dengan set sistem audio Dolby Atmos lansiran Harman Kardon. Fitur tambahan seperti wireless charger pad di konsol tengah pun desainnya simple, praktis dan fungsional. Mobil ini juga dilengkapi fitur modern seperti pintu bagasi otomatis dan Victoris jadi mobil pertama buatan Maruti Suzuki yang dilengkapi sistem ADAS level 2. Bahkan mobil SUV terbaru Suzuki ini meraih poin lima bintang dalam uji keselamatan berkendara Bharat NCAP.

Yang bikin kabin Victoris terlihat mewah adalah panoramic sunroof di plafon. Fitur pendongkrak level kegantengan ini dijamin bikin konsumen makin kepincut. Masih pula ditambah pencahayaan kabin dengan 64 pilihan warna iluminasi yang bikin nuansa interior kian mewah dan eksklusif.

Jika gaya standar masih kurang memuaskan, tersedia aksesoris opsional Raffine Package yang terdiri dari aksen garnish chrome pada eksterior serta aksen garnish motif kayu pada interior. Masih ditambah lagi dengan karpet kabin bergaya eksklusif serta iluminasi tambahan pada dek pintu.

Opsi Performa Lebih Beragam

Karena basis platform Heartect yang dipakai Victoris sama seperti Grand Vitara, maka opsi mesin pun identik yakni mild hybrid dan strong hybrid (SHVS).

Sesuai trend serta kebutuhan konsumen dan regulasi yang berlaku di India, Suzuki Victoris tak cuma minum bensin, tapi juga punya opsi kombo bensin/BBG. Opsi kombo ini sangat populer di India, karena harga bahan bakar gas CNG di India amat sangat murah serta tersedia di seluruh pelosok negeri.

Opsi paling bertenaga yakni Strong Hybrid yang memadukan mesin bensin 1.5-liter plus motor elektrik. Output tenaga kombinasi mode hybrid mencapai 114 hp dengan torsi puncak 141 Nm. Penyaluran daya melalui transmisi automatic 6-speed dengan sistem penggerak all-wheel-drive (AWD) Suzuki Allgrip Select. Oh ya, baterai lithium-ion untuk modul hybrid yang digunakan Victoris merupakan produksi lokal dari TDS Lithium-Ion Battery Gujarat Pvt Ltd di Gujarat, India. Mobil ini jadi bukti keunggulan potensi industri otomotif dalam negeri India.

Bakal Masuk Ke Indonesia?

Maruti Suzuki untuk saat ini masih belum mengungkap secara resmi berapa label harga dan varian yang dimiliki Victoris. Hanya saja untuk saat ini para konsumen di India sudah bisa melakukan pemesanan via booking pre-order dengan membayar DP jaminan sebesar 11.000 Rupee atau setara Rp 2 jutaan. Masih belum jelas pula apakah nantinya label harga Victoris bakal lebih mahal dari Grand Vitara atau hanya beda tipis-tipis.

Seperti yang telah kami uraikan, Suzuki Victoris tak hanya memenuhi kebutuhan pasar domestik India. Maruti Suzuki juga akan memasarkan Victoris untuk pasar global. Sedianya Victoris bakal diekspor ke lebih dari 100 negara. Apakah nantinya PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) selaku agen pemegang merek mobil Suzuki di Tanah Air bakal memboyong Victoris ke Indonesia? Hmm…bukan hil yang mustahal…

 

Suzuki Bakal Luncurkan XL7 ‘Kuro’ Edition?

Sebuah unggahan video baru saja tayang di laman akun Instagram SuzukiID milik Suzuki Indonesia. Pada video teaser yang diunggah tersebut nampak siluet bodi mobil berwarna hitam pekat.

Walau sosok mobilnya terkesan misterius, namun dari bentuk desain lampu belakang yang ditampilkan, menguatkan dugaan jika mobil tersebut adalah Suzuki XL7. Apakah bakal segera muncul XL7 edisi baru?

‘Black’ Atau ‘Kuro’ Edition?

“The kind of black thats makes you, want to go black,”  demikian keterangan yang ada dalam unggahan video tersebut.

Nah, kian menguatkan dugaan jika PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) selaku APM mobil Suzuki di Tanah Air bakal meluncurkan mobil baru bertema warna hitam.

Penegasan edisi ‘black’ (hitam) ini juga dituliskan pada keterangan postingan tersebut jika diterjemahkan lebih kurang memiliki arti:

“Lahir dalam balutan hitam pekat, diciptakan untuk mencuri perhatian. Bersiaplah menyambut kedatangan edisi terberani kami,”

Dalam keterangan yang ditampilkan, Suzuki juga menambahkan kata ‘Kuro’ pada video teaser tersebut. Kuro dalam bahasa Jepang berarti hitam atau gelap.

Meskipun hingga saat ini pihak Suzuki belum memberi bocoran atau info lebih jauh, kuat dugaan jika mobil edisi warna hitam ini bakal berlabel ‘Black’ atau ‘Kuro’. Entah label nama apa yang nantinya bakal disematkan. Yang jelas, ini adalah salah satu langkah SIS dalam memberi penyegaran pada salah satu model andalannya.

Perihal edisi penyegaran atau facelift, hal tersebit jadi salah satu dugaan seputar mobil yang kemungkinan bakal segera muncul tersebut.

Jika diamati secara sepintas, pada video itu terlihat lampu belakang yang identik dengan Suzuki XL7 atau Ertiga. Tapi saat dicermati lebih detail, ternyata ada ciri yang beda.

Bagian warna merah dari lampu rem hanya mengalir secara vertikal, sedangkan pada lampu rem XL7 atau Ertiga yang beredar saat ini, bagian warna merahnya mengalir secara vertikal dan diteruskan secara horizontal di bagian bawah.

Kami pun mencari model lampu rem yang mendekati atau identik pada lini model Suzuki terbaru. Bentuk desainnya ternyata justru mirip lampu rem Maruti Suzuki XL6 (Ertiga) facelift yang belum lama diluncurkan di India. Selain itu, lampu belakang pada mobil yang terlihat di video tampil dalam nuansa smoke (pekat) agar serasi dengan nuansa tematik hitam yang diusung.

Sebagai catatan, Suzuki XL7 dan Ertiga terbaru yang saat ini beredar di Indonesia hadir dalam dua versi yakni Smart Hybrid (SHVS) dan bermesin bensin non-hybrid. Nah, varian manakah yang akan tampil sebagai basis model dari edisi hitam tersebut?

Perihal kapan mobil baru ‘Black Edition’ atau ‘Kuro Edition’ tersebut akan muncul, belum ada info lebih lanjut dari pihak Suzuki Indonesia. Jadi, kita tunggu kapan tanggal tayangnya. Semoga bakal meluncur dalam waktu dekat.

Suzuki e-Vitara Resmi Diproduksi di India Untuk Pasar Global

Suzuki Motor resmi memulai produksi mobil listrik pertamanya, e-Vitara, di India, pada Kamis (26/8). Perakitan e-Vitara dilakukan oleh Maruti Suzuki di Hansalpur, Gujarat, India. Pabrik yang beroperasi sejak tahun 2021 ini punya tiga lini produksi dengan kapasitas produksi masing-masing hingga 250.000 unit kendaraan pertahun.

Komplek pabrik ini merupakan salah satu fasilitas manufaktur terbesar di India, dan lini produksi yang digunakan Suzuki e-Vitara adalah unit ke-tiga.

Dana investasi awal yang dikucurkan untuk membangun fasilitas ini mencapai 32 miliar rupee atau sekira Rp 5,9 triliun.

Dalam sambutannya, Presiden Suzuki Motor, Toshihiro Suzuki mengatakan kapasitas produksi pabrik ini akan ditingkatkan hingga mencapai 1 juta unit kendaraan pertahun.

Untuk itu, dalam jangka waktu lima hingga enam tahun mendatang Suzuki secara bertahap akan menambah kucuran dana investasi sebesar 700 miliar rupee atau setara Rp 131 triliun. Dana tersebut digunakan khusus untuk lini produksi mobil listrik Suzuki.

Rencana investasi manufaktur tersebut tentunya disambut dengan sangat baik oleh pemerintah India. Perdana Menteri India, Narendra Modi mengatakan bahwa langkah Suzuki ini jadi lompatan besar pada misi pemerintah India dalam kampanye “Make in India”.

Sebagaimana yang dicita-citakan oleh perintis lahirnya negara India, Mahatma Gandhi. India harus mampu menjadi negara yang mandiri dalam hal industri serta terus berupaya mendorong tumbuh kembang industri di dalam negeri.

India Sebagai Sentra Industri Otomotif

India diproyeksikan sebagai sentra produksi mobil listrik (EV) global Suzuki. Ya, tak hanya untuk komoditi pasar domestik India, tapi juga memenuhi stok kebutuhan pasar global. Nantinya, Suzuki akan mengekspor e-Vitara ke 100 negara termasuk Jepang, kawasan ASEAN dan Eropa.

Cukup banyak yang menjadi pertimbangan Suzuki dalam memilih India sebagai basis utama produksi. Selain ketersediaan bahan baku produksi yang memadai serta pangsa pasar domestik yang besar, India memiliki jumlah tenaga kerja yang besar dengan upah yang relatif rendah.

Dalam seremoni pelepasan unit produksi perdana e-Vitara, Perdana Menteri India Narendra Modi merasa bangga dengan peran India dalam rantai pasok manufaktur kendaraan listrik global.

Selain meluncurkan produksi e-Vitara, Modi juga meresmikan fasilitas produksi baterai lithium-ion yang merupakan kerja sama antara Suzuki, Toshiba, dan Denso. Pabrik ini akan memasok baterai untuk kendaraan hybrid maupun listrik Suzuki.

Modi mengapresiasi Maruti Suzuki yang telah berhasil mengupayakan diproduksinya mobil listrik Suzuki e-Vitara secara lokal. Bahkan ia meminta masyarakat membeli mobil Suzuki karena komponennya berasal dari tanah India.

e-Vitara Jadi Mobil Listrik Pertama Suzuki

Sebagai mobil listrik pertama yang dimiliki Suzuki, versi pra-produksi dari e-Vitara telah diperkenalkan di India pada 17 Januari 2025 lalu dalam pameran Bharat Mobility Global Expo. Versi pra-produksinya tampil di GIIAS 2025 pada Juli lalu.

Maruti Suzuki menargetkan untuk tahap pertama produksi e-Vitara dapat mencapai sebanyak 67.000 unit pada Maret 2026 mendatang. Unit produksi tahap pertama mobil listrik e-Vitara yang diproduksi di Gujarat ini nantinya sebagian besar akan diekspor ke Eropa. Negara tujuannya yakni Austria, Inggris, Jerman, Norwegia, Prancis, Denmark, Swiss, Belanda, Swedia, Hungaria, Islandia, Italia, dan Belgia

Suzuki Indonesia Update Recall Untuk GIXXER 250SF

PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) resmi mengumumkan program Suzuki Product Quality Update untuk 174 unit sepeda motor model GIXXER 250SF yang telah beredar. Hal ini guna mendapatkan pemeriksaan pada komponen rear brake caliper bracket mulai 18 Agustus 2025 di seluruh Bengkel Resmi Suzuki.

Diketahui terdapat ketidaksesuaian spesifikasi yang berpotensi menyebabkan kinerja pengereman menjadi tidak optimal pada penggunaan jangka panjang. Jika tim mekanik menemukan kondisi ini pada unit konsumen, maka SIS akan menjamin melakukan penggantian parts dan jasa secara gratis.

Hariadi, Asst. to Aftersales Department Head of Service PT SIS menghimbau kepada pelanggan, “Kepedulian kami terhadap pelanggan selalu terus berjalan, seperti program Product Quality Update terbaru yang ditujukan bagi pengguna GIXXER 250SF. Tim Service dari Bengkel Resmi Suzuki siap melakukan pemeriksaan kondisi unit, sehingga pelanggan bebas dari rasa khawatir.”

Agar masuk kedalam program Product Quality Update, pemilik GIXXER 250SF dapat membuka laman resmi www.suzuki.co.id serta memasukkan nomor rangka kendaraan. Selain itu, juga bisa datang langsung ke Bengkel Resmi Suzuki terdekat di seluruh Indonesia untuk penggantian komponen selama 15 menit. Apabila diperlukan pergantian maka membutuhkan waktu maksimal satu jam. Layanan ini tidak dikenakan biaya apapun alias gratis sebagai bentuk tanggung jawab PT SIS.

“Meski potensi terjadinya ketidaksesuaian komponen pada beberapa kelompok unit yang sudah ditangan konsumen jumlahnya tidak besar, namun kami merasa sangat perlu untuk memberikan informasi ini sebagai bentuk tanggung jawab sebuah Perusahaan proesional yang peduli kepada pelanggannya. Kami berharap itikad tersebut bisa memberikan ketenangan, kepuasan serta meningkatkan kepercayaan terhadap Suzuki,” tutup Hariadi.

Booking service dapat dilakukan secara mandiri melalui layanan seperti Halo Suzuki di nomor 0800-1100-800 atau Whatsapp Halo Suzuki (0811-1993-0800). Metode alternatif lainnya bisa dilakukan melalui fitur live chat pada laman www.suzuki.co.id

 

Suzuki Fronx Pikat Pengunjung Wanita di GIIAS 2025

Optimisme PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memboyong Suzuki Fronx ke Tanah Air telah terbukti. Suzuki Fronx jadi bintang utama di booth Suzuki dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025.

Desain bodi Fronx yang bergaya coupe nan atraktif dengan postur yang compact berhasil memikat para pengunjung GIIAS 2025 di ICE BSD, Tangerang. Tak hanya diminati oleh para pengunjung pria, tampilan Fronx yang trendy justru lebih banyak diminati konsumen wanita dari berbagai kalangan usia. Berdasarkan data internal Suzuki, 35-40 persen pembeli Fronx berasal dari kalangan wanita.

Tentunya yang menjadi daya tarik dari Suzuki Fronx bukan hanya kemasan desain. Sebagian besar para konsumen justru kepincut membeli Suzuki Fronx lantaran telah dilengkapi fitur bantu keselamatan berkendara terpadu ADAS Suzuki Safety Support. Pasalnya, teknologi ADAS biasanya ditemukan di mobil kelas premium. Hal ini sekaligus menjadi wujud komitmen Suzuki dalam menghadirkan produk kendaraan dengan kualitas keselamatan dan keamanan berkendara yang terjamin.

Tak heran jika penjualan Suzuki Fronx sukses mencapai lebih dari 4.000 pemesanan (SPK) sejak resmi diluncurkan di GIIAS 2025. Bahkan sepanjang perhelatan GIIAS 2025, Fronx sukses mendominasi surat pemesanan kendaraan (SPK) Suzuki dengan total 35%.

Dengan popularitas yang cukup tinggi, maka Suzuki Fronx berhasil meraih penghargaan prestisius di GIIAS 2025 sebagai Favorite Passenger Car Crossover. Pesona yang ditampilkan model terbaru Mazda CX-2 Autoexe dan Citroen C3 Sport tak mampu menandingi Suzuki Fronx.

Booth Atraktif dan Terfavorit

Prestasi yang dicapai Suzuki Fronx selama event GIIAS 2025 tak terlepas dari dukungan display booth Suzuki Indomesia yang atraktif dan menarik.

Kombinasi desain booth dan pengalaman interaktif serta pesona Fronx membuat booth Suzuki jadi area yang paling ramai disambangi para penggunjung GIIAS 2025. Tak pelak, booth Suzuki pun berhasil meraih predikat Favorite Booth di kategori 1.600–2.500 meter persegi.

Apa yang membuat booth Suzuki Indonesia seolah tak pernah sepi dari para pengunjung GIIAS 2025?

Yang menarik dari booth Suzuki Indonesia yakni layout display mobil yang menarik. Suzuki Indonesia tak hanya memajang unit display Fronx secara berjajar ala showroom.

Desain booth model bersusun membuat unit Fronx dapat dipajang pada lantai atas booth. Para pengunjung dapat melihat unit display Suzuki Fromx dari berbagai sudut pandang.

Dengan dipajang di atas, pengunjung dapat melihat lekuk desain Suzuki Fronx secara lebih utuh dengan visualisasi mengesankan. Hal sepeti ini jarang ditemui dalam pameran otomotif di Indonesia.

Hal lain yang menarik dan out of the box dari booth Suzuki Indonesia yakni unit display Fronx dalam wujud Cut Version. Ya, bodi Suzuki Fronx yang terbelah membuat para pengunjung dapat melihat lebih jelas luar dan dalam. Tak hanya bisa melihat detail interior. Taoi juga konstruksi sasis, ruang mesin hingga sejumlah komponen utama lain yang ada pada Suzuki Fronx. Visualisasi yang menarik dari display Cut Version ini menjadi sarana edukasi kepada masyarakat perihal teknologi dan rancang bangun dari Suzuki Fronx.

Ternyata banyak dari para pengunjung booth Suzuki Indonesia terutama anak-anak yang penasaran dengan display Cut Version dari Suzuki Fronx.

Tak cukup hanya melihat unit display yang dipamerkan, pengunjung dapat merasakan sensasi berkendara dengan Suzuki Fronx di area test drive. Bagi peserta test drive yang beruntung akan.mendapat hadiah undian berupa logam mulia seberat 5 serta 10 gram.

Dengan pencapaian yang diraih Suzuki Indonesia khususnya Fronx di GIIAS 2025, membuktikan jika Suzuki Fronx memiliki peluang besar untuk meraih sukses di pasar otomotif Tanah Air.

Beli Mobil Baru Suzuki Berikut Paket Aksesorisnya di GIIAS 2025

Pameran otomotif tak hanya dimanfaatkan oleh para pengunjung untuk membeli mobil baru. Banyak pula yang memanfaatkan promo dan paket bundling aksesoris agar mobil baru mereka tampilannya lebih keren.

Fenomena ini pun dimanfaatkan oleh PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) di GIIAS 2025 dengan menawarkan aneka ragam produk aksesoris kendaraan resmi Suzuki Genuine Accessories (SGA).

Terkait dengan trend Suzuki Fronx yang kini tengah banyak dilirik konsumen di Tanah Air, paket aksesoris resminya ternyata sudah tersedia dalam daftar Suzuki Genuine Accessories (SGA). Apa saja paketnya?

Percantik Tampilan Fronx

Untuk paket aksesoris Fronx, Suzuki fokus pada peningkatan gaya estetika maupun fungsional sektor eksterior.

Tampilan wajah dan buritan Fronx makin sporty dengan tambahan Front and Rear Underbody Spoiler bernuansa Gun Metal.

Bodi bagian samping pun tak tersedia Body Side Moulding with Garnish Insert. Paket ini bukan sekadar aksesoris, tapi juga memberi perlindungan pada bodi bagian samping dari potensi lecet akibat goresan. Untuk area kaca kabin, tersedia aksesoris Visor Set yang akan melindungi kaca samping dari terik panas matahari.

Tampilan makin gaya ala mobil rally dengan imbuhan Mud Flap Rigid yang melindungi area seputar ruang roda dari hempasan serpihan batu kerikil dan cipratan lumpur.

Untuk area interior, Suzuki menyediakan paket Protective Door Sill Guard yang terpasang di dek pintu. Area pijakan tetap mulus, dan bebas lecet dari goresan alas kaki. Kebersihan lantai kabin pun makin terjaga dengan tambahan Mat Set Floor. Untuk melindungi lantai dek bagasi agar aman saat membawa barang berukuran besar atau bobotnya agak berat tersedia Luggage Mat Tray.

Berikut daftar harga paket aksesoris Suzuki Fronx:

Mat Set Floor Rp 375.000
Luggage Mat Tray Rp 518.000
Protective Door Sill Guard Rp 602.000
Underbody Spoiler (Front) Rp 570.000
Underbody Spoiler (Rear) Rp 680.000
Mud Flap Rigid Rp 170.000
Visor Set Rp. 410.000
Body Side Moulding (with Garnish Insert) Rp 793.500

Promo Menarik

Selain aneka paket aksesoris Suzuki Fronx, selama pameran otomotif GIIAS 2025 juga ada beragam paket promo menarik serta kemudahan yang diberikan pada pelanggan selama pameran berlangsung.

Untuk setiap pembelian unit mobil baru, ada insentif cashback pembelian berupa uang elektronik dengan nominal berbeda untuk setiap unit tertentu.

Setiap transaksi pembelian unit Suzuki Fronx, New XL7, dan All New Ertiga berhak atas uang elektronik senilai Rp 1 juta.

Sementara khusus S-Presso dan Grand Vitara nilai benefit meningkat menjadi Rp 2 juta. Demikian pula untuk pembeli New Carry, tersedia hadiah cashback berupa uang elektronik senilai Rp 5 juta.

Bagi konsumen yang bertransaksi untuk berbagai produk Suzuki Collection selama GIIAS 2025 akan memperoleh diskon hingga 25 persen, tidak termasuk busi dan filter oli.

Untuk transaksi minimal Rp 500.000, para konsumen juga berkesempatan membawa pulang souvenir eksklusif serta diskon tambahan 15 persen untuk setiap pembelian merchandise resmi Suzuki.

Penawaran menarik ini bersifat eksklusif sepanjang penyelenggaraan pameran GIIAS 2025 dan dapat sekaligus dikombinasikan dengan program penjualan reguler.

Suzuki juga memberi kemudahan untuk proses pembelian dengan melakukan pemesanan via aplikasi MySuzuki. Berlaku untuk pemesanan suku cadang mobil dan motor, aksesoris, oli, dan laneka produk lainnya dengan jaminan keaslian produk. Dengan aplikasi MySuzuki, transaksi jadi lebih cepat, praktis, aman dan nyaman.

Para konsumen setia Suzuki yang ingin membeli mobil Suzuki terbaru namun dana yang dimiliki terbatas, tak perlu khawatir.

Suzuki memiliki program Trade In (tukar tambah) via layanan Auto Value. Pelanggan dapat mengkonversi mobil Suzuki yang mereka miliki dengan nilai valuasi kompetitif dan harga yang pantas. Bahkan terbuka peluang Extra Cashback hingga jutaan rupiah. Metode tersebut memudahkan para pelanggan Suzuki untuk upgrade kendaraan di GIIAS 2025.

Suzuki Fronx Resmi Diserahkan Kepada 55 Konsumen Pertama

PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) secara resmi menyerahkan 55 unit perdana Suzuki Fronx kepada para konsumennya di kawasan Senayan pada Sabtu, (5/7).

Fronx terus menjadi perhatian setelah keran pemesanan dimulai pada 28 Mei lalu. Acara penyerahan unit ini diberikan secara langsung kepada 55 keluarga konsumen terpilih dari wilayah Jabodetabek. Acara ini sekaligus menandai dimulainya distribusi Fronx ke seluruh Indonesia.

Minoru Amano, President Director PT Suzuki Indomobil Sales (PT SIS), menyambut para pemilik baru dengan penuh antusias. “Sebagai wujud 55 tahun kehadiran Suzuki di Indonesia, Fronx hadir bukan sekadar sebagai model baru, tetapi sebagai perwujudan cara pandang baru terhadap mobilitas.”

Teknologi Suzuki Safety Support

Suzuki Fronx mengusung Suzuki Safety Support yang membantu pengemudi untuk mengingatkan hingga melakukan tindakan preventif, dalam menjaga keselamatan saat berkendara. Teknologi kategori advanced driving assistance system (ADAS) ini pertama kalinya disematkan pada lini produk Suzuki Indonesia. Tentunya, ini sangat membantu keselamatan pengemudi tanpa menghilangkan kesenangan dalam berkendara.

Mesin K15C 1.500cc milik Fronx didukung penuh Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) yang mampu menyeimbangkan antara performa dengan reduksi emisi gas buang sekaligus mendukung penghematan konsumsi bahan bakar secara maksimal.

Suzuki Fronx tersedia dalam tiga varian yaitu SGX, GX, dan GL, dengan harga kompetitif. Jika Anda berminat meminangnya, Suzuki menawarkan program khusus senilai 10 juta untuk seluruh varian di seluruh wilayah Indonesia hingga September 2025.

Yang menarik perhatian, nampak sosok Den Dimas dari buburayamracer dan vokalis Fourtwnty, Ari Lesmana turut hadir di seremoni ini. Mereka menjadi pemilik pertama Fronx bersama konsumen lainnya. Keduanya sangat senang dan juga membagikan cerita awal melihat kehadiran Fronx.

“Fronx bukan sekadar model baru, tetapi representasi dari rumah yang kita bangun bersama. Di setiap perjalanan, Suzuki Indonesia akan senantiasa hadir, by your side,” tutup Minoru Amano.

Berikut harga Suzuki Fronx (On the road):

GL (M/T) Rp 259 juta

GL (A/T) Rp 271 juta

GX (M/T) Rp 276 juta

GX (A/T) Rp 293,9 juta

SGX (A/T) Rp 319,9 juta

*opsi Two Tone color: tambah Rp 2 juta

Impresi Pertama: Suzuki Fronx 2025

Terjawab sudah teka-teki produk baru Suzuki di tahun 2025. Setelah Suzuki menampilkan rangka bodi pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025, dan juga iklan yang memperlihatkan sosok Sport Utility Vehicle (SUV), Suzuki resmi membuka tabir Fronx. Inilah crossover kompak yang akan menjadi lawan dari si kembar Daihatsu Rocky/Toyota Raize, Honda WR-V, maupun Chery Tiggo Cross.

Meski pengembangannya banyak dilakukan oleh Maruti Suzuki di India, Fronx dirancang sebagai mobil global termasuk untuk pasar Jepang. Di Jepang, mobil ini sudah dijual sejak tahun 2024. Unit Suzuki Fronx yang dipasarkan di Indonesia, akan dirakit oleh pabrik PT Suzuki Indomobil Motor di Tambun, Bekasi, Jawa Barat.

Secara tampilan depan, Fronx menyerupai kakaknya yaitu Grand Vitara, yang mana desain lampu kecil dan sein LED seolah menyatu dengan grille utama. Hadirnya lis chrome antara lampu hingga grille depan, tentu memberi kesan elegan. Untuk lampu utamanya menggunakan LED dan ditempatkan pada sisi samping.

Desain Atap Mobil Coupe

Bagian bawah bumper menggunakan bahan plastik yang lebih tahan goresan dan memperkuat kesan crossover. Lalu ada trim silver yang membuat bodinya tidak monoton. Berlanjut pada bagian samping, Suzuki Fronx memiliki desain atap ala coupe dengan garis atap yang menjorok ke belakang. Kesan crossover diperkuat dengan over fender plastik, yang desainnya menyatu dengan bumper depan dan belakang.

Kemudian pada bagian atap, Suzuki menyematkan roof rail serta antena model shark fin. Suzuki Fronx menggunakan velg berukuran 16 inci dengan desain multispoke, yang dibalut ban ukuran 195/50 R16. Finishing velg ini tergantung dari modelnya. Untuk model GL dan GX mendapatkan finishing alloy, sedangkan SGX punya aksen warna hitam. Terakhir pada bagian belakang terdapat lampu LED dengan desain menyatu.

Masuk ke kabin, penumpang akan disambut dengan interior kombinasi warna burgundy dan hitam. Corak ini menjadi standar untuk semua model. Terdapat aksen emas pada dashboard dan handle pintu, menariknya untuk versi Jepang malah dilabur warna hitam.

Posisi Mengemudi Minim Blind Spot

Posisi duduk Suzuki Fronx terbilang baik, dengan pandangan ke depan dan samping yang bagus. Instrument cluster yang terdiri dari dua meter analog, dan layar MID di tengah yang mudah terlihat. Setir menggunakan desain three spoke dengan tombol multifungsi. Untuk model GX ke atas setir ini dilapisi kulit. Khusus pada model SGX terdapat fitur tilt dan telescopic.

Pada bagian tengah, ada head unit berukuran 9 inci yang sudah mendukung Android Auto dan Apple CarPlay. Keduanya bisa dioperasikan melalui koneksi kabel atau wireless. Untuk model SGX terdapat fitur tambahan kamera 360 derajat, yang memudahkan saat sedang manuver parkir. Fitur climate control digital yang menjadi standar di semua model.

Kemudian terdapat cup holder dan juga soket USB pada bagian tengah. Pada model SGX, mendapatkan wireless charger. Suzuki Fronx untuk pasar Indonesia, tetap menggunakan rem tangan konvensional. Berbeda dengan versi Jepang, yang dilengkapi dengan sistem Electronic Parking Brake (EPB).

Dua Pilihan Mesin

Untuk joknya, model GL serta GX dilapisi bahan kain, sedangkan model SGX menggunakan bahan kulit. Terdapat saluran AC untuk penumpang belakang, serta soket USB. Meskipun memiliki atap desain ala coupe, ruang kepala penumpang belakang masih dirasa cukup.

Ruang bagasi Suzuki Fronx berkapasitas 308 liter. Jika ingin ruang bagasi lebih lapang lagi, pengguna bisa melipat jok belakang. Untuk membuka pintu bagasi, masih dilakukan secara manual dengan menekan tombol. Uniknya, Suzuki Fronx masih menggunakan ban full size, bukan space saver.

Fronx ditawarkan dengan dua pilihan mesin bensin, yaitu K15C 4 silinder 1.5 litet VVT dengan teknologi mild hybrid. Sistem ini terdiri dari integrated starter generator dan baterai lithium ion, sehingga mampu menghasilkan tenaga 99 hp dan torsi 135 Nm. Mesin mild hybrid ini tersedia untuk model GX dan SGX. Sedangkan untuk varian entry level, menggunakan mesin K15B yang bertenaga 103 hp dan punya torsi 138 Nm.

Terdapat pilihan transmisi manual 5-speed dan otomatis 4-speed untuk versi GL. Sedangkan versi GX ada pilihan manual 5-speee dan otomatis 6-speed. Untuk tipe SGX, hanya ada opsi transmisi otomatis 6-speed.

Suspensinya menggunakan independen MacPherson strut di depan, dan torsion beam di belakang. Radius putarnya diklaim hanya 4,8 meter. Untuk sektor pengereman, menggunakan cakram di depan dan tromol di belakang. Ditambah dukungan dari fitur ABS dan EBD.

Hadirnya Suzuki Fronx menambah pilihan di ‘kolam’ crossover ringkas, dan pasti semakin membuat riuh suasana pasar otomotif Tanah Air. Dengan produk yang solid, cukup menarik untuk melihat masa depan Suzuki Fronx. Tinggal menunggu harga resminya saja ini…

Lini Produk Suzuki Lengkap Tampil di IIMS 2025

Guna memberikan edukasi dan informasi, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) sebagai APM Suzuki di Indonesia, menghadirkan mobil konsep eWX dalam Indonesia Interational Motor Show (IIMS) 2025. Sekaligus menjadi penampilan perdananya di wilayah Asia Tenggara. Tidak hanya itu, hadir pula lini produk mobil Suzuki di Indonesia, termasuk Multi Purpose Vehicle (MPV) legendaris APV.

“Pameran IIMS bukan sekadar ajang eksibisi. Ini momentum penting bagi Suzuki untuk edukasi dan memperkuat posisi di industri otomotif yang terus berkembang. Tahun ini, kami juga kembali menghadirkan experiential event yang memberikan pengalaman terbaik bagi pengunjung,” ujar Harold Donnel, 4W Marketing Director PT SIS.

Dengan tema Empowering Your Next Move, Suzuki memboyong lini produk sejumlah 17 kendaraan. Baik untuk display maupun test drive. Terdapat zona interaktif yang memperlihatkan Light White Body Experience, sehingga pengunjung bisa mendapatkan edukasi mengenai teknologi chassis mobil. Menariknya, bentuk chassis platform HEARTECT ini menyerupai dengan sosok mobil Suzuki Fronx, yang diperkirakan bakal masuk ke Indonesia.

Suzuki juga mendirikan booth outdoor yang diberi nama Jimny Adventure Experience. Terdapat tiga unit Jimny 5-Door yang dimodifikasi dengan tema urban, camping, dan marine. Lalu terdapat jalur off-road untuk menguji ketangguhan Jimny. Pengunjung bisa merasakan Jimny pada habitatnya bersama pengemudi profesional.

“Dengan inovasi serta pengalaman imersif yang kami siapkan, Suzuki berkomitmen menciptakan momen berkesan bagi pengunjung IIMS 2025. Kami mengundang masyarakat untuk hadir, mencoba langsung kendaraan kami, dan mengikuti setiap langkah evolusi mobilitas masa depan bersama Suzuki,” tutup Harold.

Booking Membludak, Pemesanan Suzuki Jimny Nomade Ditunda 

Seperti yang kami duga, kehadiran Suzuki Jimny Nomade memang telah ditunggu para konsumen di Jepang. Jumlah SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) untuk Suzuki Jimny versi 5-pintu ini bahkan langsung membludak. Hanya dalam 4 hari, jumlah pemesanan yang masuk tembus lebih dari 50.000 unit. Luar biasa!

Sebagai catatan, Jimny Nomade ini masih diproduksi oleh pabrik Maruti Suzuki di Gurugram, India. Lini produksi Jimny 5-pintu diprioritaskan untuk pasar domestik India.

Selain Jepang, Jimny 5-pintu juga diekspor ke kawasan Afrika Selatan, Amerika Latin, Timur Tengah dan Asia Tenggara termasuk ke Indonesia. Kuota ekspor untuk pangsa pasar di Jepang dibatasi hanya 1.200 unit perbulan. Dengan jumlah pesanan yang tembus 50.000 unit, daftar tunggu para konsumen bisa lebih dari tiga tahun. Oleh sebab itu pihak Suzuki di Jepang terpaksa menghentikan sementara pendaftaran pemesanan Jimny Nomade.

Tak cuma menyetop sementara pendaftaran pemesanan, Suzuki pun terpaksa harus membatalkan seluruh jadwal event pameran dan promosi Jimny Nomade di Jepang.

Pada laman resminya, pihak Suzuki pun melayangkan permintaan maaf kepada seluruh konsumen di Jepang:

“Kami memohon maaf kepada seluruh konsumen atas penghentian sementara pemesanan untuk Jimny Nomade. Kami berterima kasih atas apresiasi dan minat yang besar terhadap produk kami. Jumlah pemesanan Jimny Nomade yang kami terima melebihi kapasitas produksi kami. Oleh sebab itu, pendaftaran pemesanan ditunda untuk sementara waktu. Kami memohon maaf sedalam-dalamnya atas adanya ketidaknyamanan ini,”

Situasi yang terjadi memang berdampak bagi kedua belah pihak, baik pabrikan maupun konsumen. Untuk pemesanan yang telah masuk lebih dulu tetap akan diproses dan segera dipenuhi. Hanya saja waktunya tak bisa ditentukan. Unit pesanan perdana Jimny Nomade diperkirakan mendarat di Jepang pada 3 April 2025 mendatang.

Sukses besar bagi Suzuki Jimny Nomade di Jepang, walau konsumen harus rela inden dan menunggu cukup lama.

 

Suzuki Solio dan Solio Bandit Versi Facelift Sudah Muncul

Sejak beberapa tahun terakhir, mobil Suzuki versi Japanese Domestic Market (JDM) selalu tampil lebih atraktif dan menarik dibanding versi pasar global. Termasuk pula kei car minivan Solio dan versi mewahnya, Solio Bandit.

Peluncuran keduanya di Jepang bersamaan dengan event Tokyo Auto Salon 2025. Seberapa banyak ubahan pada Solio dan Solio Bandit kali ini?

Akhirnya Facelift Juga

Suzuki Solio dan Solio Bandit yang saat ini beredar di pasaran merupakan generasi yang muncul perdana di penghujung tahun tahun 2020. Sudah jalan empat tahun, jadi memang waktunya perlu penyegaran gaya tampilan.

Untuk menghindari agar biaya produksi dsn harga jual tak naik drastis, maka ubahan tampilan diutamakan pada seputar bagian depan. Struktur bodi dan tampilan bagian belakang tak banyak berubah, hanya ada sentuhan tipis-tipis.

Perbedaan paling mencolok pada Solio Bandit dibanding Solio adalah grille chrome berukuran extra besar ala minivan bagi para eksekutif. Bemper depan pun ukuran dan desainnya mengimbangi bentuk grille. Yang tak berubah hanya lampu depan model split, masih sama seperti Solio Bandit versi terdahulu.

Suzuki Solio tampilan depannya justru tak banyak perubahan. Hanya sedikit imbuhan lis chrome pada grille yang menjadi batas dengan lubang intake bemper depan. Bentuk bemper depan tak berubah.

Agar tampilan kian segar, ada tambahan warna baru Speedy Blue Metallic untuk Solio dan Solio Bandit. Khusus untuk Solio Bandit ada opsi warna Gun Metal pada atapnya.

Upgrade Fitur?

Masuk ke dalam kabinnya, ternyata tak banyak perubahan dari model terdahulu.

Suzuki lebih mengutamakan sedikit upgrade pada fitur berkendara yang dibekalkan. Pada sistem infotaintment kini terdapat tambahan fitur Suzuki Connect. Kedua varian minivan ini pun kini dilengkapi fitur electric parkimg brake.

Sistem keselamatan berkendara ADAS-nya pun kini kian lengkap. Mulai dari Adaptive Cruise Control, Lane Keeping Assist, dan Blind Spot Monitor kini jadi fitur standar.

Tak ada perubahan pada spek mesin yang diusung Solio dan Solio Bandit. Masih dengan mesin 3-silinder mild-hybrid 1.2-liter bertenaga 80 hp dengan torsi 109 Nm.

Untuk transmisi juga masih tetap versi CVT, dengan opsi penggerak 2WD dan 4WD. Tak perlu heran jika mesinnya sama seperti Suzuki Swift. Konstruksi sasis Solio dan Swift sama-sama menggunakan platform Heartect.

Para konsumen di Jepang sudah bisa memesan minivan Solio dan Solio Bandit. Label harganya mulai dari ¥1.926.100 (Rp 202 jutaan) untuk Suzuki Solio. Versi yang lebih lux yakni Solio Bandit harganya mulai dari ¥2.303.400 (Rp 241 jutaan). Wow, cukup terjangkau juga. Yang pasti lebih oke dibanding minivan sejenis yang beredar di Tanah Air…

Suzuki e Vitara mulai dijual tahun 2025

Setelah e Vitara, Belum Tentu Ada Mobil Listrik Lagi Dari Suzuki

Setelah meluncurkan Suzuki e Vitara, pabrikan Jepang itu ternyata memilih untuk menunda rencana jangka panjang mereka soal EV. Awalnya, Suzuki menyiapkan empat model mobil listrik, termasuk e Vitara, yang akan diperkenalkan dalam rentang waktu satu dekade ini.

Tidak tanggung, nilai investasi Suzuki untuk pengembangan mobil listrik ini mencapai US $35 miliar. Namun, mengutip Autocar Inggris, Suzuki sepertinya memilih untuk menunggu seperti apa respon pasar untuk e Vitara.

Ini terlihat dari sikap Toshihiro Suzuki yang tidak menentukan tenggat waktu kapan mobil EV berikutnya akan muncul. Ia juga tidak menegaskan apakah 2030 masih jadi target untuk memperkenalkan mobil-mobil EV-nya.

Suzuki e Vitara mobil listrik Suzuki yang punya kemampuan offroad

“Saat ini situasinya sulit karena penjualan BEV sedang melambat,” kata Toshihiro, “Di sisi lain, EV murah dari Tiongkok mulai masuk ke pasar, jadi ini adalah waktu yang sangat sulit untuk memperkenalkan (lebih lanjut) BEV.”

Ditambahkan juga, pihaknya harus memilih dengan sangat hati-hati, karena berbagai hal. Salah satunya adalah insentif dari pemerintahan di berbagai belahan dunia yang sudah mulai menipis.

Saat disinggung soal produk mobil listrik berikutnya, yang berukuran lebih kecil dari Suzuki e Vitara, Toshihiro mengatakan, “Kami menantikan (kelanjutannya). Tapi kami akan lihat seperti apa penjualan e Vitara, sambil memperhatikan trend pasar,” tambahnya.

Seperti Toyota dan pabrikan Jepang lainnya, Suzuki meyakini, masa depan otomotif dunia bukan hanya terpatok di mobil listrik. Pendekatan multi pathway seperti yang digaungkan Toyota juga ‘mengena’ di Suzuki. Artinya, mereka juga fokus mengembangkan mobil berpenggerak hybrid, e-Fuel hingga biogas seperti yang dilakukan di India.

Sumber: Autocar

Perawatan Suzuki Grand Vitara Hybrid Mudah dan Relatif Terjangkau

Saat ini sudah terlihat tanda akan memasuki musim penghujan. Oleh sebab itu hindari berkendara di daerah yang terkena banjir. Tapi jika terpaksa melalui daerah yang banjir, jangan lupa untuk melakukan perawatan kendaraan.

Meskipun mobil Suzuki Grand Vitara masuk kategori SUV, jangan memaksakan diri untuk nekat melintasinya. Apalagi jika kedalaman genangan airnya hingga melebihi setengah tinggi roda. Hal tersebut untuk menjaga agar sistem kelistrikan dan perangkat elektronik pada kendaraan tetap aman.

Seperti diketahui, Suzuki Grand Vitara dilengkapi teknologi SHVS (Suzuki Hybrid Vehicle System). Pada sistem hybrid ini ada dua komponen penting yakni motor elektrik hybrid ISG (Integrated Starter Generator) dan baterai lithium pemasok daya listrik untuk sistem hybrid.

Rendaman air banjir berisiko membuat sistem dan perangkat elektrikal mengalami malfungsi hingga kerusakan serius. Hal ini tentunya mengganggu kinerja kendaraan. Lebih baik mencegah daripada pusing karena harus keluar ongkos banyak untuk biaya perbaikan bukan?

Cek Fungsi Kendaraan

Meskipun mobil sekarang sudah canggih, tetap perlu untuk memanaskan kendaraan Anda secara rutin. Terutama pada pagi hari sebelum mulai berkendara, terlebih lagi jika kendaraan tidak digunakan dalam waktu yang cukup lama hingga beberapa hari. Tak perlu terlalu lama, cukup sekira dua menit.

Selain mengecek kapasitas BBM serta temperatur kendaraan yang tertera pada MID (Multi Information Display), pastikan untuk selalu memperhatikan indikator daya baterai. Suzuki Grand Vitara dilengkapi dua jenis baterai yakni baterai Lithium untuk perangkat hybrid dan baterai biasa untuk sistem kelistrikan kendaraan.

Cek juga fungsi lampu utama, lampu rem dan lampu sein. Hal yang terkesan sepele, tapi sebenarnya sangat penting.

Rutin Servis Berkala

Rajin mencuci dan membersihkan area kolong mobil saja tidaklah cukup, terlebih setelah melewati area banjir. Pastikan untuk rutin melakukan perawatan kendaraan Anda secara berkala di bengkel resmi Suzuki.

Servis di bengkel resmi Suzuki ditangani tenaga mekanik bersertifikasi, dengan prosedur pengecekan sebanyak 23 item.

Suzuki menyediakan layanan gratis biaya jasa servis hingga jarak tempuh 50.000 kilometer bagi konsumen yang melakukan pemeriksaan berkala Grand Vitara. Biaya jasa servis baru dikenakan setelah 60.000 hingga 100.000 kilometer dan seterusnya.

Biaya perawatan selama lima tahun atau 100.000 kilometer (mana yang tercapai lebih dulu) totalnya sekitar Rp 11.084.750. Kurang lebih setara Rp 6.000-an per hari.

Biaya perawatan tersebut sudah termasuk penggantian komponen fast moving dan oli Ecstar. Namun tidak termasuk penggantian suku cadang tambahan, baik berdasarkan kebutuhan atau permintaan konsumen.

Tak hanya melayani perawatan kendaraan berkala di bengkel resmi, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) juga punya layanan servis darurat yakni Halo Suzuki. Para pemilik mobil Suzuki bisa memanfaatkan layanan telpon hotline bebas pulsa di nomor 0800-1100-800, siaga 24 jam. Jadi tak perlu khawatir bila mengalami masalah pada kendaraan, kapanpun dan dimanapun.

Bea Pajak Relatif Terjangkau

Selain biaya perawatan, yang kerap jadi perhitungan para konsumen sebelum membeli sebuah mobil adalah besaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). Nah, besaran pajak untuk Grand Vitara tipe GL dan GX ternyata sedikit berbeda.

Suzuki Grand Vitara tipe GL besaran pajaknya sebesar Rp 5.712.000, sedangkan tipe GX sebesar Rp 6.111.000 per tahun. Dengan demikian, hitung-hitung dana yang harus disisihkan untuk pajak tahunan sekira Rp 15.000-16.000-an per hari.

Di luar ongkos parkir dan bensin serta tol, biaya yang harus dikeluarkan untuk sebuah Suzuki Grand Vitara tidak terlampau mahal dan masih relatif terjangkau.

New Suzuki Spacia Gear Ramaikan Pasar Kei Car Di Jepang

Pangsa pasar mobil mungil di Jepang yang populer dengan sebutan Kei Car tak pernah surut. Ukurannya yang mungil dan harganya yang terjangkau membuat model mobil segmen kei car selalu laris manis.

Hanya selang beberapa bulan setelah meluncurkan konsep Spacia dan Spacia Custom di Tokyo Auto Salon 2024. Suzuki resmi meluncurkan versi produksi kei car terbarunya, Spacia Gear.

Gaya Retro Modern

Saat melihat kemasan tampilan Suzuki Spacia Gear, terlihat mirip seperti mobil konsep Suzuki Spacia Papa Boku Kitchen yang dipamerkan di Tokyo Auto Salon 2024. Tentunya ada sejumlah perbedaan gaya, karena keduanya punya fungsi berbeda.

Dibandingkan dengan versi Spacia dan Spacia Custom, tampilan wajah Spacia Gear terlihat unik dan bergaya semi retro dengan lampu depan LED model bundar.

Bilah grille model vertikal dan imbuhan skid plate di bawah bumper depan bikin gaya tampilan kian gagah. Bumper depan juga mengalami desain ulang pada lubang intake. Gaya tampilan baru Spacia Gear terinspirasi dari sejumlah model Jimny.

Sebagai pelengkap, Spacia Gear dilengkapi aksen garnish pelindung panel bodi serta roof rail di atap. Satu set pelek alloy 15-inci berkelir gunmetal gray bikin gaya tampilan jadi lebih fresh.

Interior Hanya Sedikit Berubah

Jika pada eksterior mengalami cukup banyak sentuhan, pada area interior tak banyak berubah dari versi konsepnya. Sentuhan penyegaran paling terlihat pada kemasan interior yang kini tampil dengan warna natural.

Lapisan jok pun menggunakan material yang tahan air. Jadi tak perlu khawatir jok basah terciprat air saat mobil ini diajak berpetualang. Tinggal usap dengan kain lap, semua beres. Ruang kargo pun dilengkapi cover pelindung barang bawaan yang juga berbahan tahan air.

Untuk kelengkapan lainnya, tersedia paket opsional antara lain setir berpenghangat dan soket USB tambahan.

Sejumlah aksesoris juga tersedia untuk Suzuki Spacia Gear. Mulai dari roof rack, decal sticker, atap kanopi lipat di bagian samping, jaring pengaman kargo untuk hewan peliharaan dan kasa nyamuk pada pintu. Untuk kabin juga tersedia sofa yang dapat diubah jadi kasur. Suzuki nampaknya menyiapkan penunjang aktifitas kemping maupun piknik dengan Spacia Gear.

Yang masih bikin penasaran pada new Spacia Gear yakni spek mesinnya. Suzuki belum mengungkapnya, mungkin nanti bersamaan dengan label harga resminya.

Sebagai catatan, Spacia standar tersedia dalam dua varian mesin bensin 3-silinder 660 cc bermodul mild-hybrid. Untuk versi penggerak 2WD output tenaganya 48 hp. Sedangkan versi 4WD bertenaga 80 hp. Keduanya dilengkapi transmisi CVT.

Nah, oke juga jika Suzuki Spacia Gear bisa beredar di Indonesia. Mungkin sekalian dengan saudara satu platform, yakni Suzuki Hustler Tough Wild.