Suzuki e Vitara mulai dijual tahun 2025

Setelah e Vitara, Belum Tentu Ada Mobil Listrik Lagi Dari Suzuki

Setelah meluncurkan Suzuki e Vitara, pabrikan Jepang itu ternyata memilih untuk menunda rencana jangka panjang mereka soal EV. Awalnya, Suzuki menyiapkan empat model mobil listrik, termasuk e Vitara, yang akan diperkenalkan dalam rentang waktu satu dekade ini.

Tidak tanggung, nilai investasi Suzuki untuk pengembangan mobil listrik ini mencapai US $35 miliar. Namun, mengutip Autocar Inggris, Suzuki sepertinya memilih untuk menunggu seperti apa respon pasar untuk e Vitara.

Ini terlihat dari sikap Toshihiro Suzuki yang tidak menentukan tenggat waktu kapan mobil EV berikutnya akan muncul. Ia juga tidak menegaskan apakah 2030 masih jadi target untuk memperkenalkan mobil-mobil EV-nya.

Suzuki e Vitara mobil listrik Suzuki yang punya kemampuan offroad

“Saat ini situasinya sulit karena penjualan BEV sedang melambat,” kata Toshihiro, “Di sisi lain, EV murah dari Tiongkok mulai masuk ke pasar, jadi ini adalah waktu yang sangat sulit untuk memperkenalkan (lebih lanjut) BEV.”

Ditambahkan juga, pihaknya harus memilih dengan sangat hati-hati, karena berbagai hal. Salah satunya adalah insentif dari pemerintahan di berbagai belahan dunia yang sudah mulai menipis.

Saat disinggung soal produk mobil listrik berikutnya, yang berukuran lebih kecil dari Suzuki e Vitara, Toshihiro mengatakan, “Kami menantikan (kelanjutannya). Tapi kami akan lihat seperti apa penjualan e Vitara, sambil memperhatikan trend pasar,” tambahnya.

Seperti Toyota dan pabrikan Jepang lainnya, Suzuki meyakini, masa depan otomotif dunia bukan hanya terpatok di mobil listrik. Pendekatan multi pathway seperti yang digaungkan Toyota juga ‘mengena’ di Suzuki. Artinya, mereka juga fokus mengembangkan mobil berpenggerak hybrid, e-Fuel hingga biogas seperti yang dilakukan di India.

Sumber: Autocar

Perawatan Suzuki Grand Vitara Hybrid Mudah dan Relatif Terjangkau

Saat ini sudah terlihat tanda akan memasuki musim penghujan. Oleh sebab itu hindari berkendara di daerah yang terkena banjir. Tapi jika terpaksa melalui daerah yang banjir, jangan lupa untuk melakukan perawatan kendaraan.

Meskipun mobil Suzuki Grand Vitara masuk kategori SUV, jangan memaksakan diri untuk nekat melintasinya. Apalagi jika kedalaman genangan airnya hingga melebihi setengah tinggi roda. Hal tersebut untuk menjaga agar sistem kelistrikan dan perangkat elektronik pada kendaraan tetap aman.

Seperti diketahui, Suzuki Grand Vitara dilengkapi teknologi SHVS (Suzuki Hybrid Vehicle System). Pada sistem hybrid ini ada dua komponen penting yakni motor elektrik hybrid ISG (Integrated Starter Generator) dan baterai lithium pemasok daya listrik untuk sistem hybrid.

Rendaman air banjir berisiko membuat sistem dan perangkat elektrikal mengalami malfungsi hingga kerusakan serius. Hal ini tentunya mengganggu kinerja kendaraan. Lebih baik mencegah daripada pusing karena harus keluar ongkos banyak untuk biaya perbaikan bukan?

Cek Fungsi Kendaraan

Meskipun mobil sekarang sudah canggih, tetap perlu untuk memanaskan kendaraan Anda secara rutin. Terutama pada pagi hari sebelum mulai berkendara, terlebih lagi jika kendaraan tidak digunakan dalam waktu yang cukup lama hingga beberapa hari. Tak perlu terlalu lama, cukup sekira dua menit.

Selain mengecek kapasitas BBM serta temperatur kendaraan yang tertera pada MID (Multi Information Display), pastikan untuk selalu memperhatikan indikator daya baterai. Suzuki Grand Vitara dilengkapi dua jenis baterai yakni baterai Lithium untuk perangkat hybrid dan baterai biasa untuk sistem kelistrikan kendaraan.

Cek juga fungsi lampu utama, lampu rem dan lampu sein. Hal yang terkesan sepele, tapi sebenarnya sangat penting.

Rutin Servis Berkala

Rajin mencuci dan membersihkan area kolong mobil saja tidaklah cukup, terlebih setelah melewati area banjir. Pastikan untuk rutin melakukan perawatan kendaraan Anda secara berkala di bengkel resmi Suzuki.

Servis di bengkel resmi Suzuki ditangani tenaga mekanik bersertifikasi, dengan prosedur pengecekan sebanyak 23 item.

Suzuki menyediakan layanan gratis biaya jasa servis hingga jarak tempuh 50.000 kilometer bagi konsumen yang melakukan pemeriksaan berkala Grand Vitara. Biaya jasa servis baru dikenakan setelah 60.000 hingga 100.000 kilometer dan seterusnya.

Biaya perawatan selama lima tahun atau 100.000 kilometer (mana yang tercapai lebih dulu) totalnya sekitar Rp 11.084.750. Kurang lebih setara Rp 6.000-an per hari.

Biaya perawatan tersebut sudah termasuk penggantian komponen fast moving dan oli Ecstar. Namun tidak termasuk penggantian suku cadang tambahan, baik berdasarkan kebutuhan atau permintaan konsumen.

Tak hanya melayani perawatan kendaraan berkala di bengkel resmi, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) juga punya layanan servis darurat yakni Halo Suzuki. Para pemilik mobil Suzuki bisa memanfaatkan layanan telpon hotline bebas pulsa di nomor 0800-1100-800, siaga 24 jam. Jadi tak perlu khawatir bila mengalami masalah pada kendaraan, kapanpun dan dimanapun.

Bea Pajak Relatif Terjangkau

Selain biaya perawatan, yang kerap jadi perhitungan para konsumen sebelum membeli sebuah mobil adalah besaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). Nah, besaran pajak untuk Grand Vitara tipe GL dan GX ternyata sedikit berbeda.

Suzuki Grand Vitara tipe GL besaran pajaknya sebesar Rp 5.712.000, sedangkan tipe GX sebesar Rp 6.111.000 per tahun. Dengan demikian, hitung-hitung dana yang harus disisihkan untuk pajak tahunan sekira Rp 15.000-16.000-an per hari.

Di luar ongkos parkir dan bensin serta tol, biaya yang harus dikeluarkan untuk sebuah Suzuki Grand Vitara tidak terlampau mahal dan masih relatif terjangkau.

New Suzuki Spacia Gear Ramaikan Pasar Kei Car Di Jepang

Pangsa pasar mobil mungil di Jepang yang populer dengan sebutan Kei Car tak pernah surut. Ukurannya yang mungil dan harganya yang terjangkau membuat model mobil segmen kei car selalu laris manis.

Hanya selang beberapa bulan setelah meluncurkan konsep Spacia dan Spacia Custom di Tokyo Auto Salon 2024. Suzuki resmi meluncurkan versi produksi kei car terbarunya, Spacia Gear.

Gaya Retro Modern

Saat melihat kemasan tampilan Suzuki Spacia Gear, terlihat mirip seperti mobil konsep Suzuki Spacia Papa Boku Kitchen yang dipamerkan di Tokyo Auto Salon 2024. Tentunya ada sejumlah perbedaan gaya, karena keduanya punya fungsi berbeda.

Dibandingkan dengan versi Spacia dan Spacia Custom, tampilan wajah Spacia Gear terlihat unik dan bergaya semi retro dengan lampu depan LED model bundar.

Bilah grille model vertikal dan imbuhan skid plate di bawah bumper depan bikin gaya tampilan kian gagah. Bumper depan juga mengalami desain ulang pada lubang intake. Gaya tampilan baru Spacia Gear terinspirasi dari sejumlah model Jimny.

Sebagai pelengkap, Spacia Gear dilengkapi aksen garnish pelindung panel bodi serta roof rail di atap. Satu set pelek alloy 15-inci berkelir gunmetal gray bikin gaya tampilan jadi lebih fresh.

Interior Hanya Sedikit Berubah

Jika pada eksterior mengalami cukup banyak sentuhan, pada area interior tak banyak berubah dari versi konsepnya. Sentuhan penyegaran paling terlihat pada kemasan interior yang kini tampil dengan warna natural.

Lapisan jok pun menggunakan material yang tahan air. Jadi tak perlu khawatir jok basah terciprat air saat mobil ini diajak berpetualang. Tinggal usap dengan kain lap, semua beres. Ruang kargo pun dilengkapi cover pelindung barang bawaan yang juga berbahan tahan air.

Untuk kelengkapan lainnya, tersedia paket opsional antara lain setir berpenghangat dan soket USB tambahan.

Sejumlah aksesoris juga tersedia untuk Suzuki Spacia Gear. Mulai dari roof rack, decal sticker, atap kanopi lipat di bagian samping, jaring pengaman kargo untuk hewan peliharaan dan kasa nyamuk pada pintu. Untuk kabin juga tersedia sofa yang dapat diubah jadi kasur. Suzuki nampaknya menyiapkan penunjang aktifitas kemping maupun piknik dengan Spacia Gear.

Yang masih bikin penasaran pada new Spacia Gear yakni spek mesinnya. Suzuki belum mengungkapnya, mungkin nanti bersamaan dengan label harga resminya.

Sebagai catatan, Spacia standar tersedia dalam dua varian mesin bensin 3-silinder 660 cc bermodul mild-hybrid. Untuk versi penggerak 2WD output tenaganya 48 hp. Sedangkan versi 4WD bertenaga 80 hp. Keduanya dilengkapi transmisi CVT.

Nah, oke juga jika Suzuki Spacia Gear bisa beredar di Indonesia. Mungkin sekalian dengan saudara satu platform, yakni Suzuki Hustler Tough Wild.

Mobil Listrik Suzuki eVX Concept Unjuk Muka Di GIIAS 2024

Setelah dinantikan seperti apa wujudnya, mobil listrik Suzuki eVX Concept akhirnya muncul juga. PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memboyong mobil listrik perdana dari Suzuki ini ke pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS).

Event ini bakal berlangsung cukup lama yakni pada 18-28 Juli 2024 di ICE BSD, Tangerang.

Bagi pabrikan berlogo “S” ini eVX Concept sangat istimewa. Ini jadi mobil yang pertama bagi mereka sekaligus awal kiprah Suzuki di kancah mobil listrik.

Seperti namanya, Suzuki eVX Concept masih mobil konsep dan belum diproduksi. Jadi masih banyak kemungkinan perubahan yang bakal terjadi pada mobil ini.

Sempat Kepergok Wira Wiri Uji Jalan

Sebelum dipajang di GIIAS 2024, Suzuki eVX telah beberapa kali kepergok sedang diuji coba di jalan raya India dan Polandia. Mobil penyedot setrum ini bahkan terlihat sedang melakukan pengisian daya baterai di SPKLU setempat saat uji jalan di Polandia.

Dalam mengembangkan mobil listrik ini Suzuki tak sendirian. Mobil konsep eVX memanfaatkan platform rancang bangun dari Toyota. Sedangkan baterainya dipasok oleh BYD.

“Multi-pathway merupakan strategi global Suzuki dalam mengatasi permasalahan karbon netral saat ini. Salah satunya melalui pengembangan kendaraan listrik berbasis baterai (BEV),” papar Minoru Amano, President Director PT Suzuki Indomobil Sales dalam sambutannya di ICE BSD, Tangerang.

Suzuki eVX kabarnya akan dibekali baterai blade 60 kWh buatan BYD. Pembekalan tersebut membuat kendaraan mampu berjalan sejauh 550 km dalam kondisi baterai penuh berdasarkan pengetesan MIDC (Modified Indian Driving Cycle). Mobil listrik ini bahkan sudah dibekali teknologi V2L atau vehicle-to-load.

Untuk sistem penggeraknya, dikatakan menggunakan teknologi new All-Grip ev 4FWD system. Ini adalah evolusi teknologi penggerak All-Grip yang dikembangkan oleh Suzuki pada Jimny, Escudo dan Vitara.

Nah, penasaran seperti apa detail lebih lengkap dari mobil ini? Sabar, akan kami ulas lebih dalam pada sesi berikutnya nanti.

Suzuki Jimny Horizon, Tanda Berakhir Peredaran Jimny di Jerman?

Ada kabar gembira bagi para penyuka Suzuki Jimny di Jerman. Sebuah model edisi terbatas baru saja diluncurkan, Jimny Horizon. Hanya saja, mobil ini sekaligus jadi penanda bakal berakhirnya peredaran Jimny bermesin bensin di negara tersebut. Karena basis yang digunakan adalah Jimny versi standar, merombak tampilan dan memasang aksesoris pun jadi lebih mudah.

Tampilan Bergaya Retro

Grille model kawat kasa dengan emblem tulisan Suzuki di bagian tengah mirip grille Suzuki Jimny ‘Jangkrik’. Bumper depan dan over fender tampil senada dengan warna hitam. Di bawah bumper depan terpasang skid plate warna aluminium yang serasi dengan side skirt di bawah dek pintu.

Agar kian kental dengan gaya retro, pada ruang roda terpasang mud flap penahan cipratan lumpur. Cover ban serep di belakang pun bertuliskan Suzuki plud logo huruf “S” yang khas. Tampilan ala retro pada eksterior Jimny Horizon kian lengkap dengan pelek stainless-steel model ‘kaleng’ yang dibalur warna hitam doff.

Untuk warna eksterior hanya ada satu pilihan yakni Medium Grey. Pada tepi bodi diimbuhi decal sticker berupa garis warna hitam. Pada pintu terpampang stiker hitam tulisan Jimny. Sebagai penanda edisi spesial, pada sisi atas fender depan kiri dan kanan terpasang emblem Horizon.

Sebagai aksesoris tambahan, di buritan terdapat hook gandengan trailer yang bisa dilepas. Jimny Horizon bisa membawa gandengan anhang jika ingin memuat kargo barang lebih banyak maupun perlengkapan camping.

Harga Terjangkau

Uniknya, hanya tersedia dua jok di kabin depan Jimny Horizon. Tak ada jok belakang. Karena lantai kabin belakang rata, maka volume kargo pun kian besar yakni 863 liter. Antara kabin depan dan belakang dibatasi jaring pengaman kargo. Nah, cocok bagi yang suka berpetualang.

Tak ada ubahan sama sekali pada isi di balik bonnet. Masih dengan mesin bensin empat silinder 1,5 liter bertenaga 101 hp dengan torsi 130 Nm. Transmisi hanya tersedia versi manual 6-speed, dengan sistem penggerak four wheel drive.

Karena regulasi emisi yang ketat, Suzuki Jimny di Eropa dan Inggris sejak tahun 2021 ‘terpaksa’ masuk kategori kendaraan niaga ringan. Maka tak heran jika Jimny versi Eropa sedikit beda dari negara lainnya. Tak perlu takut kehabisan, karena tersedia 900 unit Jimny Horizon. Namun, hanya ada di dealer Suzuki tertentu, itu pun cuma di Jerman.

Soal harga pun tak terlampau mahal, mulai dari €32.340 atau kisaran Rp 565,9 jutaan. Hanya beda tipis dari Jimny spek standar di Jerman yang dibanderol mulai dari €29.490 atau setara Rp 516 jutaan.

Perihal kapan bakal muncul Jimny versi EV, Suzuki saat ini masih terus melakukan tahap uji dan pengembangan. Mudah-mudahan sudah siap produksi sebelum tahun 2030.

 

Review Mobil Bekas: Suzuki Jimny JB43, Langka Dan Makin Mahal

Semua generasi Suzuki Jimny punya penggemarnya masing-masing. Beberapa tahun terakhir, Suzuki Jimny menjadi sorotan bagi banyak car enthusiast, terutama di Indonesia. Uniknya, Suzuki Jimny generasi ketiga dengan kode bodi JB43 ialah yang paling sedikit populasinya di Tanah Air.

Suzuki Jimny JB43 atau dikenal juga sebagai Jimny wide

Beruntung kami sukses ‘menangkap’ satu spesies langka yang ada di Indonesia, yakni Suzuki Jimny Wide alias Jimny generasi ketiga. Ya, sport utility vehicle (SUV) ringkas ini, bentuknya lebih modern dari dua generasi sebelum. Namun, tidak menghilangkan karakter aslinya.

Lahir 1998

Aspek kepraktisannya jauh lebih baik dari generasi sebelumnya. Pembaruan dilakukan oleh Suzuki untuk tetap bisa menaklukkan medan off-road.

Walaupun mulai dipasarkan pada tahun 1998, tapi PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) baru mengimpor Jimny Wide JB43 pada tahun 2017.

Saat itu, harganya Rp 285 juta dan hanya berjumlah 88 unit saja. Oleh karenanya, SUV ini terjual habis untuk menjadi barang koleksi, bukan untuk kerja keras di medan off-road.

Di Indonesia hanya transmisi otomatis

Bodi Suzuki Jimny Wide lebih terkesan dinamis. Bentuk bodi yang disertai lengkungan, menghasilkan tampilan yang lebih modern. Desain lampu yang lebih besar, over fender lebar dengan side body moulding, serta roof rail, menjadi beberapa ciri khas SUV fungsional yang disematkan.

Dimensi tergolong ringkas, dengan panjang 3.675 mm, lebar 1.600 mm, tinggi sekitar 1.700 mm. Wheelbase-nya 2.250 mm.

Mesin yang digunakan Suzuki Jimny Wide JB43 ialah M13A 1.3 liter DOHC bertenaga 83 hp dan torsi 110 Nm.

Penggerak tersebut dipadu dengan transmisi otomatis 4-speed. Transmisi manual 5-speed memang ada, tapi tidak tersedia untuk Indonesia. Aktivasi mode 4WD dapat dilakukan cukup dengan menekan tombol. Terdapat tiga pilihan mode sistem penggerak roda, yaitu 2WD, 4WD dan 4WD-L.

Rasa suspensi lebih baik

Kebetulan unit yang kami pakai ialah buatan tahun 2011 dan versi Inggris yang dipasarkan oleh importir umum.

Ada sedikit perbedaan fitur dengan unit yang dibawa oleh PT SIS. Sebut saja panel instrumen dashboard, setir, headunit audio, handel pintu dalam, material jok, bumper, kap mesin, hingga velg.

Dashboard Jimny wide versi importir umum beda dengan jualan Suzuki Indomobil.

Rasa berkendara Suzuki Jimny Wide memang jauh lebih baik dari Jimny generasi pertama dan kedua. Memang terasa rigid, namun bukan keras ‘gronjalan’. Kami sama sekali tidak komplain dengan performa suspensinya.

Konsol tengah jimny jb43

Suspensi depan dan belakang menggunakan 3-link rigid axle dengan per keong, sehingga ground clearance mencapai kisaran 190 mm. Kombinasi tersebut mampu menghasilkan approach angle 34 derajat, departure angle 46 derajat, serta ramp break over angle 31 derajat.

Harga bekas lebih mahal

Untuk berpindah mode dari 2WD ke 4WD atau sebaliknya, dapat dilakukan saat melaju tidak lebih dari 20 km/jam. Sedangkan akses menuju atau dari 4WD-L, harus dilakukan dengan kondisi mobil berhenti dan transmisi pada posisi netral (N).

Untuk sebuah Suzuki Jimny yang populasinya sedikit di Indonesia, wajar kalau saat ini harganya jadi mahal.

Tahun 2017 harganya Rp 285 jutaan, sekarang jangan kaget kalau sudah melewati Rp 350 juta. Apalagi kalau unit versi importir umum dengan spesifikasi unik, harganya pasti lebih ‘gelap’. Suzuki Jimny memang selalu bikin heran…

Suzuki Carry Terus Jadi Angkutan Umum Berstandar Nasional

PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mampu membawa Suzuki Carry mewarnai perjalanan panjang perkembangan angkutan umum di berbagai daerah Indonesia.

Bertepatan dengan hari Angkutan Nasional yang diperingati pada 24 April, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengajak masyarakat untuk kembali menggunakan angkutan umum.

Awal hadirnya Carry hingga akhirnya mulai diproduksi di dalam negeri, terjadi pada era awal perkembangan otomotif Indonesia, pada tahun 1970-an. Sesuai peruntukannya, Carry menjadi andalan kendaraan para wirausahawan Tanah Air, selama hampir 50 tahun.

Selain itu, Suzuki Carry juga identik dengan industri angkutan umum Indonesia. Di tahun 1978, pertama kalinya Carry menjadi angkutan kota di Manado, Sulawesi Utara. Kemudian terus berkembang di wilayah Indonesia, hingga Jakarta.

Tahun 2019, pemerintah DKI Jakarta menginisiasi inovasi angkutan umum yang nyaman dengan fasilitas AC, penunjuk arah, LED Trayek, dan CCTV pada unit Mikrotrans. New Carry menjadi unit yang pertama dijadikan Mikrotrans percontohan, dengan layanan trayek Cikini – Gondangdia.

Hingga kini, New Carry merajai lebih dari 50 persen unit Mikrotrans yang beredar melalui para operator angkutan umum di bawah naungan PT Transportasi Jakarta. Dalam setiap inovasi karoseri, New Carry mengikuti standar dan arahan pemerintah. Peraturan yang tertuang pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 turut menertibkan keseragaman badan kendaraan yang meliputi kaca-kaca, pintu, engsel, tempat duduk, pemasangan tanda kendaraan, hingga fasilitas di dalamnya.

Sukma Dewi, Asst. to Dept. Head of Fleet Business & Sales Support PT SIS menyampaikan komitmen Suzuki dalam pengembangan angkutan kota di Indonesia. “Karoseri New Carry menjadi sarana transportasi umum merupakan salah satu kebanggan bagi Suzuki. Pada hari Angkutan Nasional ini, Suzuki turut memperingati kembali komitmen untuk terus berkontribusi terhadap penyediaan kendaraan yang andal,” ujarnya.

Project Espresso

Project Espresso, Saat Bugatti Coba Bikin Mobil Untuk…Suzuki?

Seperti yang pernah kami tulis, Bugatti dan Suzuki punya ikatan yang erat di masa lalu. Tepatnya saat Romano Artioli memegang kendali pabrikan Prancis-Italia itu. Hal tersebut melahirkan proyek baru bernama Project Espresso

Artioli yang merupakan pengusaha kawakan, pemilik jaringan dealer Ferrari terbesar di Eropa dan punya hak distribusi Suzuki di Italia. Saat ia mendirikan Bugatti Automobili pada 1987, perusahaan ini bukan hanya menghidupkan kembali merek legendaris, tapi sempat (hampir) berkontribusi untuk Suzuki.

Diawali dari niat Artioli untuk menjual sports car mungil Suzuki Cappuccino di kawasan Eropa, terutama Italia. Namun gagal karena Kei Car itu tidak bisa memenuhi regulasi keselamatan setempat.

Jegal Mazda MX-5

Foto: Motor.es

Tahun 1992, Ia lantas memerintahkan tim desain di Bugatti Automobili untuk mendesain sebuah sports car kecil bermesin tengah yang bisa dimuati penggerak milik Capuccino. Proyek ini yang dinamai Project Espresso (tidak ada hubungannya dengan Espresso yang ada sekarang).

Tujuannya satu, menjual mobil sport Suzuki berukuran ringkas, ringan dan bisa bersaing dengan Mazda MX-5, yang saat itu baru dua tahun beredar di pasar dunia. Proyek ini tentunya sudah mendapatkan restu dari Suzuki.

Tim desain juga tidak main-main. Isinya adalah orang-orang baru saja kelar membuat Bugatti EB110. Saat itu, mereka juga seacara bersamaan sedang mengerjakan sedan EB112. Ada Simon Wood, Project Manager yang dibajak dari Lotus. Ada juga Steeve Bernard Heyd, desainer handal yang mengerjakan mobil-mobil Touring Superleggera.

Mereka kemudian keluar dengan desain mobil beratap T-top (atap keras yang bisa dilepas sebagian). Guratannya terlihat jelas dibuat oleh Bugatti karena beberapa bagian sepertinya terinspirasi dari EB110. Siluet lampu depan, garis body dari hadapan spakbor depan hingga ke lampu belakang, mirip EB110.

Ongkos Produksi

Suzuki Cappuccino

Salah satu yang wajib jadi pertimbangan adalah biaya produksi, yang pasti akan berpengaruh terhadap harga jual. Artioli dan tim desainnya mencoba berbagai material untuk menekan harga. Mulai dari rangka tubular hingga penggunaan lantai berbahan komposit. Bahkan sempat dipertimbangkan memakai rangka Suzuki Every!

Body wajib berbahan ringan demi mengejar rasio bobot-tenaga. Bukan mau gaya, tapi mesin Capuccino yang berkapasitas 667 cc hanya bertenaga 68 hp. Makanya sejak awal dipastikan body akan pakai bahan fiberglass. Sempat juga dipertimbangkan kalau dibuat tanpa atap dan pintu.

Kelar urusan desain, Project Espresso menjalani uji tabrak. Kami tidak menemukan apakah mobil ini berhasil atau tidak di pengujian tersebut. Tapi Artioli kehilangan ‘selera’ untuk meneruskan project ini.

Dikutip dari Motor.es, sepertinya ia melihat tidak ada untungnya membuat sportscar kecil. Ada juga yang bilang, di saat Artioli merancang mobil tersebut, Suzuki juga menggarap Capuccino supaya bisa dijual di Eropa. Dan memang Capuccino sempat beredar sebentar di Inggris sebelum regulasi emisi berubah lebih ketat tahun 1995.

Tapi kami merasa sejak pengusaha sukses itu mengambil alih Lotus di tahun 1993, ia lebih fokus di merek Inggris ini. Toh di Lotus, Artioli bisa lebih bebas bereksplorasi karena memang ahlinya mobil kencang dan ringan. Di masanya, Lotus mengeluarkan Elise, sportscar compact dengan bobot kurang dari 800 kg.

Sumber: Motor.es

 

Suzuki India Capai Jumlah Produksi 30 Juta Unit

Suzuki Motor Corporation berhasil meraih akumulasi angka produksi 30 juta unit kendaraan di India, pada akhir bulan Maret 2024 silam. Dengan hasil capaian Suzuki tersebut, membuat India menjadi negara kedua setelah Jepang yang menorehkan prestasi itu.

Sekaligus menjadi negara basis produksi Suzuki tercepat untuk mencapai angka 30 juta unit kendaraan. Hanya dalam waktu 40 tahun dan 4 bulan, sejak pabrik Suzuki di India mulai beroperasi pada bulan Desember 1983. Pabrik Suzuki di Jepang saja baru bisa memperoleh akumulasi angka produksi 30 juta unit selama 55 tahun dan 2 bulan.

Produksi kendaraan roda empat Suzuki di India yang bermula pada bulan Desember 1983, ditandai oleh pembuatan Maruti 800, sebagai model pertama yang dibuat oleh Maruti Udyog. Perusahaan ini merupakan cikal bakal dari Maruti Suzuki. Saat ini, produksi kendaraan berlangsung di fasilitas Gurgaon dan Manesar milik Maturi Suzuki. Termasuk di Gujarat, milik Suzuki Motor Gujarat.

Dengan ketiga fasilitas tersebut, tidak kurang dari 16 model yang diproduksi di India. Sebut saja WagonR, Swift, Baleno, hingga sport utility vehicle (SUV) Brezza dan Fronx. Fasilitas Suzuki di India memiliki kapasitas produksi sebesar 2,25 juta unit per tahun. Hal ini guna mendukung rencana mencapai angka produksi tahunan sebesar 4 juta unit, pada tahun 2030 nanti. Termasuk persiapan dibukanya fasilitas baru di Kharkhoda pada tahun 2025 dan di Gujarat pada 2028.

Sejumlah rencana Suzuki tersebut, tentu juga akan berpengaruh terhadap perkembangan industri otomotif di sejumlah negara lain, termasuk di Indonesia. Sebagai catatan, selama beberapa tahun terakhir, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) ‘gemar’ mengimpor beberapa model dari India. Sebut saja Ignis, S-Presso, dan yang baru-baru ini adalah Jimny 5-Door.

Bugatti EB110

Bugatti Pernah Dijatuhkan Oleh….Suzuki?

Bugatti, nama yang anak sekarang mungkin mengasosiasikannya dengan kecepatan, ultra mewah dan target serta tujuan hidup. Jatuh bangunnya perusahaan Perancis ini, menarik untuk dipelajari.

Dulu, saat Ettore Bugatti mendirikan pabrik ini, tidak pernah terpikir kalau apa yang dia bangun bisa dijatuhkan oleh…Suzuki?

Ettore Bugatti adalah seorang perfeksionis, yang kalau jaman sekarang disebut sebagai manusia dengan OCD. Segalanya harus perfect dan kencang. Makanya hasilnya seperti Type 57 SC, 101 dan sebagainya enak dilihat.

Bugatti Type 57

Bugatti Type 57

Lalu, Apa andil Suzuki? Jadi ceritanya, Ettore meninggal pada tahun 1947. Bugatti lalu gulung tikar. Sempat buat suku cadang pesawat, tapi tidak lama. Pabriknya di Molsheim tutup dan nama ini hanya jadi legenda.

Tahun 1986, beberapa mantan pegawai Lamborghini, termasuk pendirinya, Ferrucio Lamborghini sedang ngobrol bareng. Ingat, Ferrucio melepas kepemilikan Lambo sebelas tahun sebelumnya. Hadir juga Paolo Stanzani, ‘bapaknya’ Lamborghini Countach, serta Nuccio Bertone, desainer mobil.

Diskusi mereka mengerucut pada ingin bikin mobil lagi. Masalahnya, mereka punya ‘skill’ tapi  tidak punya dana. Untungnya, di acara  Turin Car Show tahun tersebut,  Ferrucio dikenalkan pada konglomerat sukses Romano Artioli, yang sama-sama doyan mobil. 

Romano ArtioliPhoto: ikonographia.com

Romano Artioli, konglomerat sukses Italia.

Artioli adalah pemilik jaringan dealer Ferrari di Jerman, importir Suzuki pertama di Italia dan belakangan Lotus sempat ia akuisisi.

Perbedaan visi lalu muncul. Lamborghini Cs ingin bikin perusahaan kecil-kecilan saja dulu. Artioli ingin langsung ngebut dan bercita-cita membangkitkan kembali Bugatti. Kalau kata Lamborghini, “Ini macam membangunkan mayat!” Lamborghini lalu angkat kaki. Tidak jadi ikut kongsi. 

Tahun 1987, setelah berbagai perdebatan, Bugatti Automobili S.p.A pun lahir. Pabrik Bugatti lalu dipindah dari Molsheim ke Modena di Italia. Menjadikan tiga merek mobil kencang kini berada di negara pizza itu.

Terlalu Berlebihan

Tidak hanya ingin membangunkan kembali sebuah merek mewah, Visi Artioli membuat Bugatti sebagai sebuah nama yang berasosiasi dengan gaya hidup mewah diperluas. Istrinya, Renata Kettmeir, membuat pernak-pernik mewah Bugatti seperti tas, parfum, dan semacamnya.

Di bawah pengawasan Artioli, perusahaan ini melahirkan EB110, mobil hebat yang membuat dunia tercengang dengan rekor kecepatannya. Rekor yang dipegang beberapa bulan saja, sebelum dipatahkan oleh McLaren F1.

Bugatti di bawah pengawasan Artioli

Bugatti EB110 Hadir dengan gemerlap

EB110 diperkenalkan di dua tempat sekaligus di Prancis, Versailles dan Grande Arche de la Défense, pada 15 September 1991. Tepat 110 tahun setelah Ettore Bugatti dilahirkan.

Acaranya luar biasa meriah, mencolok dan ‘lebay’. Bukan cuma launching, tapi pesta dan jamuan berlangsung berhari-hari. Menyedot dana besar-besaran.

Masalahnya, saat EB110 masuk ke pasaran di tahun tersebut, perekonomian Amerika dan dunia sedang masa resesi. Bahkan sudah terjadi sejak beberapa bulan setelah Bugatti Automobili S.p.A berdiri. Pangsa pasar terbesar yang jadi harapan Artioli melempem.
Target memproduksi 150 unit setahun, hanya terwujud 115 unit, sepanjang tiga tahun EB110 dipasarkan.

Selanjutnya bisa ditebak. Proyek EB110 yang menyedot dana besar membuat keuangan perusahaan berguncang. Tahun 1995, Bugatti Automobili S.p.A bangkrut.

LOtus Elise

Lotus Elise hadir di masa kepemilikan Romano

Efeknya beruntun. Romano harus menjual Lotus ke Perusahaan Otomotif Nasional (Proton) Malaysia. Suzuki pun meradang karena ada hal yang tidak bisa dipenuhi oleh Artioli. Haknya sebagai distributor Suzuki di Italia diputus.

Konon, masalah Suzuki ini gongnya yang membuat ia kehilangan harapan untuk mempertahankan Bugatti.

Volkswagen Group lantas mengambil alih kepemilikan di tahun 1998. Merek ini langsung melejit, sekencang Veyron yang mereka buat.

Sumber: 

Autodrome.fr

refine-marques

Ragam Karoseri Suzuki New Carry Hadir Di GIICOMVEC 2024

PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) turut berpartisipasi dalam pameran Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo 2024 (GIICOMVEC). Di booth seluas 312 m2 di Hall A3, PT SIS memamerkan enam unit Suzuki New Carry dan APV berbagai segmen industri. 

Mulai dari pelayanan kesehatan, usaha kuliner, armada logistik, dan transportasi umum. Paket kredit khusus dan hadiah menarik juga disiapkan bagi pelanggan B2B yang melakukan pembelian selama pameran berlangsung.

Harold Donnel, 4W Marketing Director PT SIS, menjelaskan “Kembalinya GIICOMVEC kami yakini merupakan tanda baik akan masa depan perekonomian Indonesia. Suzuki Indonesia kembali membawa Suzuki New Carry yang telah dimodifikasi menjadi kendaraan tepat guna untuk bisnis di industri yang beragam,” tutur Harold.

Prestasi Carry sebagai kendaraan komersial ringan terlaris di Indonesia diakui selama lebih dari 10 tahun berturut-turut dengan market share lebih dari 50% secara nasional. Pada tahun 2023 sendiri, New Carry tetap menempati posisinya sebagai kendaraan niaga ringan terlaris dengan market share tertinggi di Indonesia.

Di ajang ini, Suzuki menggandeng mitra leasing Suzuki Finance Indonesia, Mandiri Tunas Finance, BCA Finance, Adira Finance dan Indomobil Finance dengan paket kredit khusus.

“Kali ini, kami menghadirkan mobil modifikasi dengan konsep yang berbeda-beda karena New Carry hadir sebagai solusi yang dapat disesuaikan pada berbagai jenis industri,” tutup Harold.

Suzuki Jimny 5-door Resmi Dijual di Indonesia, Ini Harganya

Suzuki Indomobil Sales (SIS) resmi meluncurkan dan menjual Suzuki Jimny 5-door, atau Jimny lima pintu, di Indonesia. Mobil ini Diperlihatkan di ajang IIMS 2024 yang berlangsung 15-25 Februari 2024 di Jakarta. Harga Jimny 5-door ini cukup menarik. 

Jimny lima pintu mengusung perubahan body yang signifikan, terutama dalam hal dimensi. Meski paras tidak berubah, tapi tambahan sepasang pintu belakang meningkatkan kepraktisan secara drastis. Ditambah ruang bagasi yang juga sekarang lebih luas. Kami bisa bilang, Jimny 5-door lebih ramah terhadap mobilitas keluarga.

Harga Jimny 5-door

Panjang Jimny ‘keluarga’ ini sekarang 3.965 mm. Lebar sama seperti versi tiga pintu yaitu 1.645 mm. Tinggi juga identik, 1.720 mm. Wheelbase memanjang menjadi 2.590 mm. Kapasitas bagasi 211 liter dengan jok tegak.

Di balik kap mesinnya juga tidak ada yang berubah. Tetap mengandalkan mesin K15B bertenaga 102 ps dengan torsi 130 Nm. Yang menarik, mobil ini juga dipasarkan dalam versi transmisi manual 5-speed. Seperti versi pendek. Tentunya dengan sistem gerak 4WD.

Di kabin, dashboard tidak berubah. Yang berbeda adalah head unit dengan layar ukuran 9-inci. Sudah bisa Apple Carplay wireless. Tapi Android Auto masih tetap memerlukan sambungan kabel. Tidak lupa, fitur keselamatan lebih lengkap dengan enam airbag. Di Jimny pendek hanya tiga.

Harganya juga menarik harga resminya tidak ada yang mencapai Rp 500 juta. Sudah bisa dipesan sekarang di dealer Suzuki. Daftarnya ada di bawah.

Harga Suzuki Jimny 5-door 2024

MT Rp 462.000.000
AT Rp 475.600.000
MT two tone Rp 465.000.000
AT two tone Rp 478.600.000

Suzuki Caravan Tour Berkeliling Jelang IIMS 2024

Sambut ajang Indonesia International Motor Show (IIMS), PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengadakan “Suzuki Caravan Tour” selama dua hari, 12-13 Februari 2024.

Siap keliling Jakarta

Caravan Tour akan berkeliling sejak jam 8 pagi hingga 8 malam di Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat.

Mobil karavan bertema petualangan-futuristik ala Suzuki ini siap memberikan giveaway berupa tiket masuk, tiket parkir, hingga merchandise orisinal Suzuki yang bisa ditukarkan selama IIMS 2024 berlangsung.

Dukungan terhadap IIMS 2024

Harold Donnel, 4W Marketing Director PT SIS, menjelaskan bahwa kegiatan Suzuki Caravan Tour ini merupakan bentuk dukungan Suzuki terhadap pameran IIMS 2024.

“Sebelum memulai keseruan Suzuki di IIMS 2024, kami lebih dulu menyapa masyarakat dengan kegiatan Suzuki Caravan Tour yang akan berkeliling kota Jakarta selama dua hari penuh,” ucap Harold.

Aktivitas seru Suzuki di IIMS

Rute yang ditempuhnya meliputi area Sudirman, Thamrin, dan Gatot Subroto. Anda juga bisa melakukan pemesanan tiket test drive, tiket masuk pameran gratis, tiket parkir gratis, hingga merchandise eksklusif dari Suzuki Indonesia yang dapat ditukarkan di booth Suzuki pada saat pameran berlangsung.

Tahun ini, Suzuki akan memboyong berbagai lini produk unggulannya untuk memanjakan para pengunjung dan konsumen setia. Tidak sampai disitu saja, kehadiran Suzuki juga menyiapkan beragam kegiatan seru seperti interactive games, penampilan dari musisi Indonesia, adventure experience khusus untuk SUV legendaris Suzuki, doorprize menarik, dan promo spesial IIMS 2024.

Mengenal Kei Car ABC, Trio Mungil Dari Jepang 

Jepang dikenal sebagai negara yang unik mulai dari budaya hingga adatnya. Rupanya keunikan ini juga berlaku dalam mobil buatan Jepang. Ada jenis mobil yang unik di Jepang, yakni Keijidosha atau lazim dikenal dengan nama Kei car. 

Awalnya Kei car sendiri bertujuan memberikan mobilitas ke penduduk Jepang yang bangkit setelah Perang Dunia II, namun dengan ekonomi Jepang yang terus membaik, bahkan produsen mobil pun membuat sports car yang masuk ke dalam regulasi kei car, pada era 1990an. 

Ada tiga Kei car yang popular dikenal dengan nama ABC. Kenapa ABC? Karena diambil dari huruf depan dari ketiga model tersebut, mulai dari Autozam AZ-1, Honda Beat, dan Suzuki Cappuccino. Penasaran dengan jejak ABC ini? Ayo simak bersama… 

Bermula Dari Solusi Mobilitas 

Kei car atau keijidosha yang berarti mobil ringan dalam bahasa Jepang pertama kali dibuat oleh pemerintah Jepang pada tahun 1949. Kei car memiliki regulasi yang membatasi dimensi serta kapasitas mesin, namun diberikan insentif pajak agar terjangkau. Sehingga diharapkan bisa memberikan solusi mobilitas bagi warga Jepang yang baru saja bangkit pasca Perang Dunia II. 

Awalnya regulasi Kei car sendiri tidak diminati pabrikan karena sangat membatasi. Baru setelah adanya revisi, Kei car mulai populer di era 50an melalui kehadiran Subaru 360. Meski ekonomi Jepang terus naik, Kei car terbukti tetap populer dan mulai mengikuti zaman. Ketika bubble economy yang membawa kekayaan ke publik Jepang lahir, mobil mungil ini ikut berevolusi.

Tidak hanya fitur-fitur canggih mulai muncul di Kei car, pabrikan Jepang menghasilkan sports car sesuai regulasi tersebut. Antara lain adalah panjang mobil hingga 3,3 meter, lebar 1,4 meter, dan tinggi 2 meter. Sedangkan mesin dibatasi hingga 660 cc dan tenaga maksimal 63 hp saja. 

Autozam AZ-1 

Mobil pertama dalam angka ABC merupakan Autozam AZ-1. Brand ini merupakan sub brand dari Mazda yang pertama kali muncul pada tahun 1989. Target pasarnya ialah muda atau yang berjiwa muda. Karena itu lini Autozam umumnya diisi dengan mobil entry level dengan desain yang menarik. AZ-1 sendiri bukan dikembangkan oleh Mazda melainkan Suzuki.

Hal ini dikarenakan Mazda dan Suzuki berkolaborasi dalam pengembangan Kei car serta rebadge produk. Proposal mobil yang menjadi AZ-1 sendiri awalnya dibuat untuk Suzuki, namun akhirnya ditolak manajemen karena dianggap terlalu ekstrim. Bentuknya tergolong eksotis dengan penempatan mesin ditengah dan pintu gullwing.

Chassisnya menggunakan material logam besi, tapi bodinya terbuat dari fiberglass. Awalnya AZ-1 memakai lampu pop-up, namun pada versi akhir malah menggunakan lampu bulat. Sumber tenaga AZ-1 berasal dari mesin Suzuki F6A tiga silinder 657 cc 12 katup DOHC turbocharger, yang dipasang melintang di tengah. Tenaganya 63 hp dan torsi mencapai 85 Nm. Output tersebut disalurkan menuju roda belakang melalui transmisi manual 5 speed. 

Dengan berat hanya 720 kg, AZ-1 sendiri mampu melaju dari 0-100 km/jam dalam waktu 11 detik. Top speed yang dibatasi pada 140 km/jam. Hanya ada 4.392 unit AZ-1 yang pernah dibuat hingga tahun 1994. Selain itu AZ-1 juga memiliki kembaran Suzuki bernama Cera yang diproduksi lebih sedikit lagi yaitu 531 unit saja. 

Honda Beat

Kalau menyebut Honda Beat di Indonesia, pasti terlintas skuter matik yang telah dijual sejak tahun 2008. Namun di Jepang, nama Beat digunakan untuk nama Kei car milik Honda. Beat menjadi produk yang special, lantaran menjadi mobil terakhir yang disetujui oleh Soichiro Honda sebelum meninggal. 

Desain Beat berasal dari proyek mobil sport Pininfarina, yang kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh Honda. Beat menggunakan desain roadster dengan atap vinyl yang bisa dibuka tutup. Interiornya juga atraktif berkat pola jok beraksen hitam dan putih. 

Honda menggunakan mesin E07A tiga silinder 656 cc yang mampu menghasilkan tenaga 63 hp dan torsi 60 Nm. Mesin dengan posisi melintang di tengah ini, dilengkapi dengan Multi Throttle Responsive Engine Control (MTREC) individual throttle body untuk setiap silinder.

Tenaga mesin disalurkan melalui transmisi manual 5 speed menuju roda belakang. Akselerasi dari 0-100 km/jam dapat ditempuh dalam waktu 12 detik. Top speed dibatasi pada 135 km/jam saja. Honda Beat diproduksi hingga tahun 1996 dengan total produksi mencapai 33.600 unit.

Suzuki Cappuccino

Jika AZ-1 awalnya lahir sebagai proyek Suzuki yang ditolak manajemen. Maka Cappuccino dibuat sebagai penggantinya. Dibandingkan AZ-1 dan Beat yang menggunakan layout mid-engine, Suzuki lebih memilih mesin depan yang dianggap biaya pembuatannya lebih terjangkau. 

Body Cappuccino menggunakan model roadster yang unik dengan atap metal yang bisa dilepas sehingga bisa dikonversi menjadi T-bar, targa, maupun atap terbuka. Suzuki Cappuccino juga memiliki distribusi bobot 50:50 yang ideal, sehingga pengendaliannya tidak kalah dengan AZ-1 dan Beat. 

Mesin yang digunakannya serupa dengan Autozam AZ-1, yaitu Suzuki F6A. Uniknya, Suzuki Cappuccino tak hanya ditawarkan dengan transmisi manual 5 speed saja, namun juga ada opsi transmisi otomatis 3 speed. Karena bodinya menggunakan material aluminium, maka Cappuccino ini cukup ringan dengan berat 725 kg.

Akselerasi 0-100 km/jam dapat ditempuh dalam waktu 10 detik. Lalu top speed dibatasi hingga 137 km/jam saja. Berbeda dengan AZ-1 dan Beat, Cappuccino sendiri diekspor menuju pasar Eropa. Masa produksi Cappuccino termasuk Panjang, dari tahun 1991 hingga 1998 dengan total produksi mencapai 28.010 unit.

pabrik suzuki Indonesia

Suzuki Indonesia Fokus Kurangi Karbon di Seluruh Pabriknya

Suzuki Indonesia sukses berkiprah selama 53 tahun di tanah air. Kini, pabrikan asal Jepang tersebut mengklaim semakin konsisten dalam menghadirkan produk rendah emisi. Ini untuk mencapai target reduksi karbon yang lebih besar tahun 2060 mendatang.

Selain teknologi hybrid dan mesin yang minim polusi, Suzuki Indonesia fokus membangun sistem produksi pabrik ramah lingkungan. Hal tersebut terhitung sejak tahun 2020 lalu. 

Disela acara Suzuki Media Gathering 2024 yang digelar pada Selasa, (23/1) di Jakarta, Joshi Prasetya, Dept. Head of Strategic Planning PT SIS, mengungkapkan bahwa prioritas utama perusahaan saat ini adalah mereduksi karbon. Sistem reduksi karbon di lingkungan pabrik Suzuki didukung oleh sejumlah penerapan yang difokuskan untuk menekan emisi karbon dari hulu hingga ke hilir.

“Suzuki Indonesia saat ini sangat fokus mengkaji dan menjalankan beragam strategi. Demi mencapai target reduksi karbon perusahaan di tahun 2060 mendatang.” Ia menambahkan, beberapa langkah terintegrasi yang dikerjakan dapat dilihat lewat produksi kendaraan yang ramah lingkungan dan rendah emisi. Tidak ketinggalan kegiatan CSR dan Peduli Pendidikan untuk banyak siswa daerah di Indonesia. Termasuk, implementasi reduksi karbon di seluruh pabrik Suzuki.

Vendor Wajib Kurangi Emisi

Tahap awal, Suzuki menjalankan Suzuki Green Procurement Guideline, untuk vendor. Hingga tahun 2023, program tersebut telah mengawasi 464 vendor aktifnya. Selain itu, Suzuki Indonesia juga menargetkan setiap vendor dapat mengurangi lima persen emisi di keseluruhan proses produksinya. 

Sejak tahun 2020 hingga 2023 lalu, Suzuki Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk mereduksi penggunaan energi pada setiap proses produksi melalui metode Kaizen. Di tahun ini dan kedepannya, mereka menargetkan beberapa inisiatif diantaranya dengan upaya green energy, dan green electricity.

Upaya tersebut juga turut diimbangi dengan hasil produk akhirnya. Pabrik juga dikatakan berperan aktif dalam mengumpulkan limbah yang dihasilkan selama proses produksi untuk diproses daur ulang sehingga tidak mencemari lingkungan. Dalam tiga tahun terakhir, Suzuki Indonesia berhasil mencatatkan lebih dari 9,000 ton sampah yang disalurkan untuk didaur ulang, guna mencegah dampak negatif terhadap lingkungan sekitar.

Suzuki Swift

Tidak Akan Ada Suzuki Swift Atau Jimny Pakai Lambang Toyota

Praktek ganti logo (rebadging) Mobil Toyota dan Suzuki sudah lama dilakukan. Tujuannya untuk saling bantu meningkatkan penjualan dan mencapai target produksi. Anda pasti pernah dengar Suzuki Baleno jadi Toyota Starlet di Afrika Selatan atau Innova Zenix jadi Suzuki Invicto di India. Tapi ada dua mobil yang tidak akan berganti logo: Suzuki Jimny dan Swift.

Menguti media Autocar India, sumber mereka di Maruti Suzuki mengatakan Toyota sudah menyatakan minat untuk rebadge Jimny. Namun hal tersebut ditolak. Alasannya tegas Suzuki Jimny dan Swift adalah jati diri mereka. Lalu, kenapa Toyota berniat rebadge mobil ini?

Untuk Jimny, Toyota perlu SUV tangguh berpenggerak empat roda yang diposisikan di bawah Fortuner. Tentunya ini akan jadi segmen yang menggiurkan. Apalagi Fortuner sekarang harganya sudah makin menggila. Untuk Suzuki pun, sebetulnya ini kesempatan emas. Maruti Suzuki akan kebagian order produksi berlimpah.

Seperti diketahui, minat Jimny di beberapa negara kini sudah mulai melandai. Di India, Maruti hanya mampu menjual 15 ribuan unit dari Januari hingga November. Bahkan bulan lalu, hanya terjual 1.020 unit saja. Meski begitu, hal tersebut tidak menggoyahkan pendirian Suzuki. “Ini seperti meminta Land Cruiser diberikan logo Suzuki. Model yang jadi jatidiri tidak pantas untuk dibagi. Dan kami (Suzuki dan Toyota) menyadari hal itu,” ujar sumber di dalam Maruti Suzuki.

Swift Menggoda

Untuk Suzuki Swift, dasar pemikirannya juga jualan. Hatchback ini sukses jadi salah satu produk paling laris yang dijual oleh Maruti Suzuki. Rata-rata tidak kurang dari 17.100 unit terjual setiap bulan sepanjang 2023 ini.

Tidak akan ada suzuki swift pakai lambang toyota

Selain itu, produk rebadge dari Suzuki seperti Toyota Glanza (Baleno) dan Rumion yang berbasis Suzuki Ertiga, bisa diterima dengan baik di pasar India. Kalau ditotal, dua produk ini menyumbangkan 25 persen volume penjualan setiap bulannya. Kalau Swift bisa dijual sebagai Toyota, diperkirakan akan menyumbangkan tambahan 25 persen lagi. Namun sekali lagi, Swift sangat berharga untuk Suzuki.

Saat ini, kerjasama dua merek tersebut terbukti menghasilkan keuntungan untuk kedua belah pihak. Bahkan, keduanya sudah sepakat Maruti akan merakit EV untuk Toyota, berbasis Suzuki eVX.

Sumber: Autocar India

Suzuki GSX-8R Tampil Spektakuler, Kami Suka!

Salah satu pabrikan sepeda motor yang tak pernah absen dari event EICMA adalah Suzuki. Pada perhelatan yang berlangsung di Milan, Italia tahun ini salah satu model baru yang diboyong oleh brand berlogo huruf “S” ini adalah sportbike GSX-8R. Sportbike berfairing dengan tampilan agresif ini merupakan versi berjubah dari naked bike GSX-8S.

 

Rancang bangunnya mulai dari sasis, suspensi dan juga mesin berbasis dari Suzuki GSX-8S dan V-Storm 800. Bobot kosongya yang sekira 208 kg. Terpaut enam kilogram lebih berat dari GSX-8S.

 

Suspensi depan ditopang garpu USD (up-side down) Showa SFF-BP 41 mm. Sedangkan swing arm berbahan aluminium di belakang ditopang monoshock. Rem depan menggunakan sepasang cakram 310 mm, diapit kaliper rem empat piston. Sedangkan belakang dilengkapi cakram tunggal berukuran 240 mm, dicengkeram kaliper rem piston tunggal.

 

Velg CW aluminium 17-inci dibalut ban Dunlop RoadSport 2. Pada roda depan menggunakan ban berukuran 120/70ZR17M/C (58W). Sedangkan ban belakang 180/55ZR17M/C (73W).

 

Mesin Berstandar Emisi Euro 5

 

 

Di balik fairingnya terpasang mesin 4-tak parallel-twin DOHC 4-katup per silinder berpendingin radiator. Basis mesin yang diusung sama seperti pada GSX-8S.

Ruang bakar memiliki kubikasi 776 cc. Suplai bahan bakar ke mesin dipercayakan pada sepasang throttle body dengan ukuran venturi 42 mm. Output tenaga maksimum sebesar 82 hp dan torsi maksimum sebesar 78 Nm diolah via transmisi manual 6-speed. Performa yang tak berbeda dengan GSX-8S. Aksi oper gigi transmisi dapat dilakukan lebih cepat berkat fitur quick-shifter dua arah.

Soal kadar emisi gas buang tak perlu khawatir. Suzuki telah membekali GSX-8R dengan catalytic converter dua tingkat, sehingga kadar emisi gas buang CO2 sudah memenuhi ambang batas sesuai standar emisi Euro 5. Dengan tangki BBM berkapasitas 14 liter, konsumsi BBM GSX-8R diklaim berada di angka 28.3 km/liter. Cukup irit untuk kelas 800 cc. Suzuki akan segera memasarkan GSX-8R ke kawasan Eropa termasuk Inggris. 

Tampilan keren, mesin bertenaga. Kami suka motor ini. Semoga saja dipasarkan juga di Indonesia. 

 

Suzuki Burgman Datang Lagi ke Indonesia!

PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) tidak ingin absen pada pameran Indonesia Motorcycle Show + (IMOS+) 2023 yang digelar mulai tanggal 25 hingga 29 Oktober 2023 di ICE BSD City, Tangerang. Sebab ada produk terbaru yang sudah bisa dipesan oleh calon konsumennya, yakni Suzuki Burgman.

Suzuki Burgman pernah hadir di pasar Indonesia pada beberapa tahun silam. Namun, saat itu mesinnya berkapasitas 250 cc. Kini Burgman tampil dengan varian Street 125EX merupakan skutik urban untuk menunjang mobilitas dan aktivitas sehari-hari penggunanya. Skuter ini telah dilengkapi dengan teknologi mesin Suzuki Eco Performance Alpha (SEP-α).

Berkat teknologi ini, Suzuki Burgman Street 125 EX memiliki fitur Engine Auto Stop-Start (EASS) yang membantu menekan konsumsi bahan bakar. Selain itu, sekaligus membuat mesinnya lebih senyap. Fitur Silent Start System yang membuat Burgman Street 125EX lebih halus dan senyap ketika dinyalakan.

Skuter ini memiliki kapasitas bagasi yang besar, tempat duduk yang nyaman, USB charging port, LED headlight dan rearlight, serta panel instrumen full-digital.

“Suzuki memperkenalkan Burgman Street 125EX sebagai lini produk pilihan terbaru dengan gaya baru lebih elegan dan performa berkendara yang memuaskan di kelasnya,” kata Shigemori Keisuke, selaku General Manager Sales & Marketing 2W PT Suzuki Indomobil Sales.

PT SIS memberi banderol Burgman Street 125EX di angka Rp 24,7 juta (on the road DKI Jakarta). Asyiknya, skuter ini sudah bisa dipesan sejak hari pertama IMOS+ 2023.