Penjualan Melonjak, Suzuki Bangga Dengan New Carry Pick-up

Tahun 2022 dinilai sebagai tahun bangkitnya berbagai industri di Indonesia. Dampak positif ini juga dirasakan oleh PT Suzuki Indomobil Sales (PT SIS) yang mencatatkan penjualan positif sepanjang tahun 2022.

Secara keseluruhan, total penjualan Suzuki selama tahun 2022 mencapai angka yang fantastis, sebanyak 89.067 unit. Sebut saja varian seperti New Carry, All New Ertiga, dan XL7 terus mendominasi sebagai kontributor utama dalam menyokong angka penjualan Suzuki.

“New Carry berhasil berkontribusi sebanyak 60%, kemudian disusul oleh XL7 yang berkontribusi sebesar 18 persen. Ketiga adalah All New Ertiga yang berkontribusi sebesar 12 persen,” kata Randy R. Murdoko, Asst. to Dept. Head 4W Sales PT Suzuki Indomobil Sales.

“Dengan adanya pencapaian penjualan ini, kami ingin berterima kasih kepada pelanggan yang mempercayakan mobil Suzuki untuk kebutuhan sehari-harinya.”

New Carry varian pick-up terus menjaga performa penjualan bahkan berhasil catatkan peningkatan penjualan secara positif selama tahun 2022. Bila dibandingkan dengan November, catatan penjualan di Desember 2022 mengalami peningkatan sebesar 17 persen.

New Carry Pick Up Meraja

New Carry pick-up berhasil menguasai 52 persen market share di kategori kendaraan niaga ringan mini pick-up seluruh Indonesia yang total penjualannya mencapai 99.992 unit. Market share penjualan ritel New Carry juga berkontribusi sebagai yang terbesar yaitu 33% dari total penjualan ritel kendaraan niaga jenis pick-up sebesar 156.271 unit.

Suzuki XL7 mencatatkan penjualan sebanyak 15.998 unit. Setara peningkatan sebesar 9 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sedangkan di Desember, XL7 meningkat sebesar 25 persen jika dibandingkan dengan bulan November 2022.

Selanjutnya, adalah All New Ertiga. Bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya, All New Ertiga di Desember 2022 mengalami peningkatan sebesar 18%. All New Ertiga varian hybrid berikan kontribusi sebesar 59% selama Desember 2022. Penjualan ritel varian hybrid di Desember terus mengalami peningkatan sebesar 7% dibandingkan bulan sebelumnya.

Sejak pertama kali All New Ertiga Hybrid meluncur, penjualannya mampu mencapai hampir 2 kali lipat dari varian non-hybrid, atau memegang porsi sekitar 66% secara keseluruhan varian. Yang lebih membanggakan hingga akhir tahun 2022, All New Ertiga Hybrid masih memegang predikat pionir dan satu-satunya LMPV di Indonesia yang dibekali teknologi hybrid.

Selain ketiga kontributor, penjualan mobil CBU (Completely Built Up) Suzuki juga berhasil menjual 5.785 unit CBU secara ritel di tahun 2022 lalu. Hal ini memberikan peningkatan sebanyak 4% Model global yang atraktif seperti S-Presso dan Baleno. Hal tersebut menunjukkan bahwa meningkatnya kepercayaan konsumen yang ada di Indonesia terhadap model yang dimiliki oleh Suzuki global.

 

Grand Vitara 2022

Tiga Hal Menarik Soal Suzuki Grand Vitara Yang Akan Hadir di IIMS 2023

Indomobil Suzuki mengumumkan mereka akan mendatangkan Suzuki Grand Vitara terbaru untuk pasar Indonesia. Ini akan membuka persaingan baru di pasar compact SUV (B-Segment) yang sudah ramai.

Untuk itu, rasanya tidak salah kalau kita berkenalan dulu dengan mobil ini. Ada beberapa fakta menarik yang bisa Anda simak di sini.

Mesin Hybrid dan CNG

Mobil ini diperkirakan datang dengan membawa mesin K15C berkapasitas 1,5 liter yang ditambahkan sistem mild hybrid seperti punya Ertiga. Melihat speisfikasi di India, tempat perakitannya, Grand Vitara punya tenaga puncak 102 hp. 

Grand Vitara Hybrid

Untuk pasar India, Suzuki Grand Vitara juga punya opsi mesin hybrid M15D-FXE. Penggerak ini sebetulnya dibuat oleh Toyota dan merupakan bagian dari keluarga mesin Dynamic Force. Bedanya, M15 berkonfigurasi tiga silinder. Tenaganya 114 hp (kombinasi motor listrik dan mesin ICE). Meski kami ragu apakah versi full hybrid ini akan masuk, tapi tidak menutup kemungkinan untuk terjadi.

Suzuki Grand Vitara CNG

Yang menarik, Suzuki juga memiliki Grand Vitara berbahan bakar gas (CNG) dan bensin, yang diperkenalkan minggu lalu di India. Mesinnya tetap K15C, dengan penyesuaian kemampuan agar bisa menghirup BBG. Saat menggunakan pembakaran bensin, tenaga puncaknya 99 hp. Namun turun jadi 91 hp kalau menggunakan gas.

2023 Suzuki Grand Vitara

Selain berpenggerak roda depan, ada juga versi Grand Vitara AllGrip. Ya, berpenggerak empat roda seperti Suzuki Jimny. Ada tiga varian yang tersedia untuk pasar India. Sigma, Delta, Zeta dan Alpha untuk Grand Vitara versi mild hybrid. Untuk yang hybrid sepenuhnya ada Zeta+ dan Alpha+.

Maruti Suzuki memberikan opsi transmisi 5-speed manual untuk mild hybrid, AllGrip  dan CNG. Sementara transmisi otomatis 6-speed ada untuk Grand Vitara mild hybrid. Yang hybrid? Menggunakan transmisi eCVT tentunya. 

Lebih Besar Dari Hyundai Creta

Dimensinya adalah panjang 4.345 mm, lebar 1.795 mm dan tinggi 1.645 mm. Sementara wheelbase-nya mencapai 2.600 mm.

Hyundai Creta

Dimensi tersebut menunjukan kalau mobil ini lebih besar dari Hyundai Creta (4.315 mm x 1.790 mm x 1.630 mm), lebih pendek dari Honda HR-V (4.385 mm x 1.790 mm x 1.590 mm.). Namun jarak sumbu roda Creta maupun HR-V lebih panjang dari keluaran Suzuki, yaitu 2.610 mm.

Honda HR-V

Platform yang digunakan adalah TECT yang diklaim memiliki kekuatan yang lebih baik untuk menyerap benturan, berkat penggunaan material baja.

Produk Kembar

Kalau Anda bertanya kenapa ada Grand Vitara bermesin hybrid buatan Toyota? Jawabannya adalah Suzuki Grand Vitara adalah hasil kolaborasi dari Maruti Suzuki dan Toyota di India. Produk kembarannya bernama Toyota Urban Cruiser Hyrider. Bentuk dan dimensinya mirip.

Toyota Urban Cruiser

Baik Grand Vitara maupun Urban Cruiser, sama-sama dibuat di pabrik Toyota Kirloskar Motor yang berlokasi di Bidadi, Karnataka, India. Produksinya sudah dimulai sejak Agustus 2022 lalu.

Suzuki Grand Vitara

Tentunya, kolaborasi Toyota dengan pabrikan lain sudah bukan hal aneh. Bersama Subaru mereka menghasilkan BRZ dan 86 atau bersama Daihatsu yang produknya merajai jalanan Indonesia. Kerjasama dengan BMW hadir Z4 dan Supra. Sempat juga dengan Mazda untuk membuat Mazda2 jadi Yaris di pasar Amerika Serikat. 

Suzuki Grand Vitara

Suzuki Grand Vitara Terbaru Dipastikan Hadir di Indonesia

Akhrnya Suzuki memastikan akan membawa SUV baru tahun ini. Bukan Espresso yang ditingkatkan, tapi Suzuki Grand Vitara akan hadir di Indonesia. BErdasarkan unggahan di media sosial, Suzuki Indomobil akan memunculkan mobil ini ke hadapan publik pada acara Indonesia International Motor Show 2023 bulan depan.

Grand Vitara generasi baru ini punya cerita latar belakang yang cukup menarik. Ini merupakan produk kerjasama Maruti Suzuki di India dengan Toyota. Hasilnya, selain Grand Vitara adalah Toyota Urban Cruiser Hyrider yang hanya dipasarkan di negeri Taj Mahal itu.

Grand Vitara 2022

Bukan pertama kali juga kedua pabrikan itu melakukan kerjasama. Suzuki Baleno jadi Toyota Starlet, Toyota Noah jadi Suzuki Landy di Jepang, dan sebagainya.

Makanya saat Hyrider dan dan Grand Vitara diperkenalkan bulan Juli 2022, kami tidak terlalu terkejut kalau kedua mobil ini memiliki kemiripan. Meski versi Suzuki terlihat punya gaya yang lebih mewah dan agresif.

Desain Mirip

Kedua SUV dibekali muka dengan lampu depan sama-sama terpisah. Yang atas berfungsi sebagai DRL, headlight sejajar bemper. Tapi pada Grand Vitara, DRL didesain untuk terlihat lebih tegas, grill diposisikan lebih ke atas dan berbentuk heksagonal. Sementara headlight dipisahkan dengan tegas dari grill. Punya Toyota, lampu ini seperti satu kesatuan dengan bagian tersebut.

2023 Suzuki Grand Vitara

Bagian belakang meski mirip dengan Urban Cruiser, tapi pembedanya cukup tegas. Desain lampu buritan seperti menyambung dari kiri ke kanan, dan diikat oleh logo S di bagian tengah. Yang kami suka adalah, penggunaan warna dark chrome di bagian ini. Dan juga di grill depan.

Dimensi panjang SUV ini mencapai 4.345 mm, dengan lebar 1.795 mm. Tingginya 1.645 mm. Besaran wheelbase (panjang sumbu roda) ada di angka 2,600 mm.

Interior Mirip Toyota

Sah saja kalau mirip. Karena memang produk bersama. Di India, interior Grand Vitara dibekali kombinasi warna hitam dan burgundy. Ini terlihat di jok, trim pintu dan dashboard. Untuk yang tidak suka interior warna ‘ramai’ begini, tersedia juga pilihan kabin sewarna. Entah di Indonesia akan masuk yang mana.

Interior Grand Vitara 2023

Sarana hiburan didukung layar monitor 9-inci di dashboard tentunya sudah bisa Apple Carplay dan Android Auto. Ada juga versi yang menggunakan instrument cluster 7-inci dan HUD.

Ada Versi Hybrid

Di India, Suzuki Grand Vitara dibekali dua opsi penggerak. Pertama empat silinder 1,5 liter dengan imbuhan Smart Hybrid. Menghasilkan daya 101 hp, dengan torsi 135 Nm. Menariknya lagi, tersedia dua opsi gerak roda. FWD atau 4WD AllGrip. Transmisinya 5-speed manual atau 6-speed otomatis. Versi Toyota hanya dibekali FWD.

Pilihan kedua adalah Grand Vitara Hybrid. Ini hybrid full, bukan mild hybrid seperti pada Ertiga. Nama sistemnya adalah Inteligent Electric Drive. Sistem ini terdiri dari mesin 1,5 liter yang berbeda dengan mesin K15 yang biasa dipakai. Kemudian ada elektrik motor dan baterai lithium berkapasitas besar. Total daya yang dihasilkan adalah 114 hp, dengan torsi puncak 141 Nm.

Suzuki Grand Vitara diperkirakan akan diimpor utuh dari pabrik Toyota di Bidadi, Karnataka, India.

Suzuki EVx, Era Baru Suzuki Di Kancah Mobil Listrik

Perhelatan pameran otomotif dwi tahunan New Delhi Motor Show yang tengah berlangsung di India menjadi panggung debut perdana konsep SUV bertenaga listrik dari Suzuki.

Mobil konsep yang diberi nama EVx ini akan menjadi mobil listrik produksi pertama dari Suzuki yang rencananya akan dipasarkan pada tahun 2025 mendatang.

“Kami dengan bangga mempersembahkan EVx, mobil listrik pertama dalam strategi global Suzuki.  Mobil ini merupakan salah satu wujud komitmen Suzuki untuk ikut berperan serta dalam mengurangi pemanasan global yang disebabkan oleh efek gas rumah kaca,” sambut Toshihiro Suzuki, President of Suzuki Motor Corporation pada peluncuran EVx.

Teknologi Elektrifikasi Suzuki, Investasi Rp 20,1 Trilyun

Dalam mengembangkan teknologi mobil listrik serta mendorong percepatan elektrifikasi otomotif di India, Suzuki Motor Corporation telah menggelontorkan dana investasi lebih dari $1,3 milyar atau setara atau setara Rp 20,1 trilyun.

 

Program tersebut termasuk pembangunan pabrik baterai untuk mobil listrik di India yang akan dimulai pada tahun 2026 mendatang. Saat ini Maruti Suzuki tak hanya gencar bersaing dengan brand otomotif lainnya di India, namun juga berupaya memikat konsumen yang sedang doyan mobil SUV dan MPV berukuran besar.

Sementara pada saat yang bersamaan, mereka harus menyiasati regulasi yang digulirkan sejak beberapa tahun lalu oleh pemerintah India. Para produsen otomotif ditekankan agar memproduksi mobil yang lebih aman dan ramah lingkungan. Hal ini tentunya akan berdampak pada biaya produksi dan harga jual yang menjadi lebih mahal.

Guna mendorong pabrikan otomotif di dalam negeri untuk dapat meningkatkan produksi mobil listrik, pemerintah India mengucurkan dana insentif senilai milyaran dolar. Pasalnya, mobil listrik di India masih sepi dari peminat. Bahkan saat ini penjualan mobil listrik di India porsinya tak sampai 1%.

Dengan adanya insentif dari pemerintah, diharapkan nantinya mobil listrik akan menempati porsi sekira 30% dari total pangsa pasar kendaraan di India pada tahun 2030 mendatang.

EVx, Jawaban Suzuki Di Kancah Elektrifikasi Otomotif Global

Dari segi tampilan, mobil ini mirip dengan Suzuki S-Cross. Dari segi dimensi ukuran (PxLxT) 4.300 mm x 1.800 mm x 1.600 mm dan wheelbase 2.700 mm, EVx pun tak jauh berbeda dari Suzuki S-Cross.

Dalam pengembangan EVx, Suzuki menggaet perusahaan teknologi asal Kanada, InMotive. Hasil kolaborasi kedua industri ini adalah teknologi transmisi 2-speed ‘Ingear’ yang desainnya telah didaftarkan hak patennya dan diprediksi bakal diaplikasikan pada versi produksi daei EVx.

Perihal informasi teknis, pihak Suzuki tak mengungkap secara gamblang. Masih belum diketahui jenis platform motor listrik apa yang bakal digunakan pada mobil ini.

Pun demikian, mobil yang dibekali baterai berdaya 60 kWh ini diklaim mampu menjelajah hingga sejauh 550 km. Berdasarkan standar siklus MIDC (Modified Indian Drive Cycle) yang diterapkan di India.

Dibandingkan dengan standar siklus WLTP di Eropa maupun EPA yang digunakan pabrikan otomotif di Amerika Serikat, standar siklus MIDC India hasilnya lebih masuk akal dan mendekati kondisi sebenarnya.

Belum Tentu AWD

Meskipun mobil ini mengusung DNA ala mobil 4×4, namun sistem penggerak yang akan dibekalkan belum tentu All Wheel Drive (AWD) seperti pada Toyota Bz4X. Ada kemungkinan nantinya Suzuki EVx  menggunakan sistem penggerak RWD atau FWD dengan biaya produksi yang jauh lebih murah.

 

EVx menjadi jalan pembuka bagi Suzuki untuk masuk ke kancah elektrifikasi otomotif. Tak hanya di India, namun juga di pasar global. Mobil ini juga merupakan wujud dari komitmen Suzuki dalam mendukung program pemerintah India menuju era mobil listrik.

“Dengan beragam teknologi, kami yakin dapat membantu mewujudkan negara India yang rendah emisi gas buang dan konsumsi BBM,” papar Hisashi Takeuchi, managing director, Maruti Suzuki India.

Suzuki Fronx, Crossover Bernyawa Baleno Dan Grand Vitara

Sejumlah prediksi yang berkembang seputar crossover terbaru dari Maruti Suzuki yang berbasis dari platform HEARTECT yang digunakan Baleno pun terjawab sudah. Namanya aneh, Suzuki Fronx.

Maruti Suzuki Fronx dibuka selubungnya dalam event Auto Expo 2023 India yang tengah dihelat di India Expo Mart, Uttar Pradesh, India pada 12 Januari 2023. Secara resmi baru akan dipasarkan pada April 2023, namun pemesanan untuk Fronx  telah dibuka untuk konsumen di India.

Citarasa Baleno Dan Grand Vitara

Tampilan eksterior dari all-new Fronx seperti memadukan karakter desain dari Baleno dan Grand Vitara yang dipasarkan di India. Kedua mobil tersebut sangat populer dan digemari para konsumen di India. Fronx nampaknya dirancang untuk mengakomodir para konsumen yang menginginkan mobil yang memiliki unsur dari kedua model tersebut.

Sejumlah elemen desain Baleno yang disematkan pada bagian depan Fronx antara lain kaca spion, fender yang kekar, garnish chrome pada bumper hingga grille berukuran besar.

Siluet garis body depan Fronx bergaya Baleno. Namun garis atap hingga ke buritan yang bergaya coupe membuat Fronx terlihat jauh lebih keren dan aerodinamis dibandingkan Baleno. Bahkan saat dilihat dari samping, sepintas mengingatkan kami pada Suzuki Swift dan SX4.

Head lamp dan lampu belakang menggunakan model LED ala Grand Vitara. Aksen pelindung bumper depan dan belakang serta body yang jangkung pun mengadopsi gaya crossover ala Grand Vitara.

Dengan panjang 3.995 mm dan 1.765 mm, dimensi Fronx nyaris seukuran Baleno. Hanya berbeda di tinggi body yang di angka 1.550 mm. Wheelbasenya yang berukuran 2.520 mm terpaut 70 mm lebih pendek dari Jimny 5-pintu.

Interior Bernuansa Baleno

Saat melihat area kabin dari all-new Fronx, mulai dari setir, head unit sistem infotaintment, panel instrument identik dengan Baleno. Bahkan hingga nuansa two-tone pada interiornya pun serupa.

Layar sentuh 9.0 inci pada dasbor terintegrasi dengan SmartPlay. Berkemampuan koneksi nirkabel Android Auto dan Apple CarPlay. Fitur charger ponsel wireless juga hadir. Kamera 360° sistem audio Arkamys juga menjadi fitur pemikat yang tersedia.

Tombol multifungsi pada setir dan enam buah airbag sama seperti Suzuki Baleno Hatchback. Meski kabin Fronx tak selapang dan sebesar Grand Vitara, namun dikatakan tetap lebih lapang dan lebih nyaman dari Baleno.

Pilih Mesin 1.0L Atau 1.2L ?

Pilihan mesin tak hanya menentukan harga jual, namun juga segmentasi konsumen. Suzuki Fronx dibekali mesin bensin 3-silinder 1.0-liter turbo Boosterjet Mild Hybrid menjadi penggerak pada Fronx. Mesin yang juga sempat digunakan pada Baleno RS ini memiliki output tenaga maksimum 98 hp pada 5.500 rpm dengan torsi maksimum 147,6 Nm.

Versi kedua bermesin 4-silinder 1.2-liter polosan alias naturally-aspirated (K-12) dengan tenaga maksimum 88 hp dan torsi maksimum 113 Nm.

Para konsumen pun memiliki pilihan transmisi yang beragam. Untuk varian 1.0L akan dipasarkan dengan pilihan transmisi manual 5-speed maupun automatic 6-speed dengan paddle shift. Sedangkan untuk varian bermesin 1.2L akan tersedia dalam opsi transmisi manual 5-speed maupun 5-speed Automated Gear Shift (AGS).

Trend yang saat ini berkembang di India mulai bergeser pada SUV berbody besar. Namun demikian, tetap ada ceruk pasar bagi segmen konsumen yang menginginkan mobil bergaya SUV yang ekonomis namun harganya terjangkau. Fronx adalah jawabannya.

 

Jimny 5 pintu laris terpesan.

Maruti Suzuki Jimny 5-pintu Debut Global di India, Mulai Dijual Mei 2023

Maruti Suzuki akhirnya resmi memperkenalkan Suzuki Jimny 5-pintu. SUV ini diperkenalkan di acara Auto Expo 2023 yang berlangsung di New Delhi, India hari ini. Suzuki Jimny panjang ini akan terlebih dahulu dijual di India, mulai bulan Mei 2023 nanti.

Seperti diperkirakan, bentuknya tidak jauh beda dengan Jimny pendek yang sudah dijual sekarang. Dari moncong hingga pilar B, bentuknya sama. Setelah itu, ada pintu dan jendela tambahan di area belakang. Bokongnya dibekali pintu yang berbeda dari versi pendek.

Jimny lima pintu

Yang juga jelas beda adalah dimensinya. Panjang Suzuki Jimny 5-pintu adalah 3.985 mm, lebar 1.645 mm, tinggi 1.720 mm. Jarak sumbu roda (wheelbase) kini jadi 2.590 mm, lebih panjang 340 mm. Untuk melibas jalan berat, salah satu modalnya adalah ground clearance 210 mm.

Interior Jimny 5-pintu

Di kabin, Maruti Suzuki membekali dashboard yang serupa dengan versi 3-pintu. Bangku belakangnya menampung tiga orang.

JImny chassis panjang

Layar multimedia berukuran 9-inci terpasang mendominasi area tengah dashboard. Tentunya sudah bisa terkoneksi dengan Apple Carplay dan Android Auto secara wireless. 

Selebihnya tidak jauh berbeda. Tuas transmisi disandingkan dengan tuas pengoperasian gerak 4WD AllGrip. Rem tangan masih model tarik. Di depan pengemudi, instrumen cluster masih analog dan jok dibungkus bahan kain, cocok untuk mobil offroader seperti ini. 

interior Jimny

Fitur bantu berkendara lain ada cruise control, lampu utama LED, climate control otomatis, ESC dan enam airbag. Tidak lupa, ada sistem mild hybrid.

Mesin & Kaki-kaki

Maruti Suzuki membekali mobil barunya dengan mesin yang pasti tidak asing lagi. Empat silinder K15B berkapasitas 1,5 liter. Ini agak tertinggal dibanding produk Maruti Suzuki lain di India yang sudah menggunakan versi K15C.

Suzuki Jimny

Ini sama seperti yang ada di Jimny pendek. Tenaganya 105 hp dengan torsi puncak 134 Nm. Maruti Suzuki menyediakan dua pilihan transmisi, 4-speed otomatis dan 5-speed manual. Tentunya, dengan gerak empat roda AllGrip yang dioperasikan manual. Ada pilihan 2WD, 4WD High dan 4WD Low. 

Di kolong, selain chassis ladder frame terpasang juga suspensi 3-link rigid axle. Dibekali juga dengan fitur traction control.

Detail harganya belum diungkap. Tapi diperkirakan harga Suzuki Jimny 5-pintu akan mulai dari Rp 225 jutaan di India.

Suzuki Grand Vitara CNG

Suzuki Grand Vitara Berbahan Bakar CNG Meluncur di India

Maruti Suzuki meluncurkan Suzuki Grand Vitara yang agak berbeda. Yang satu ini bisa menenggak bahan bakar gas (BBG) dengan konsumsi mencengangkan: 26,6 km/kg.

Lantas, seperti apa spesfikasi Suzuki Grand Vitara CNG ini? Mesinnya memanfaatkan keluarga Next-gen K-Series. Kapasitasnya 1,5 liter dengan teknologi Dual Jet dan Dual VVT. Tenaga puncaknya tidak spektakuler. Saat menggunakan bensin, tenaga 99 hp pada 5.500 rpm. Torsinya memuncak di angka 136 Nm pada 4.400 rpm. Saat berkendara dengan CNG Mode, jadi 87 hp dan 121,5 Nm.

Hanya tersedia dalam pilihan transmisi 5-speed manual. Tidak istimewa memang, tapi dengan konsumsi BBG 26,6 km/kg rasanya Suzuki Grand Vitara ini cukup menarik.

Diberitakan media setempat, Grand Vitara CNG tersedia dalam dua varian, Delta dan Zeta. Fitur standarnya dibekali dengan sitem multimedia wireless Apple CarPlay dan Android Auto. Tersedia juga Next Gen Suzuki Connect dan sistem keselamatan dengan enam airbag.

2023 Suzuki Grand Vitara

Shashank Srivastava, Senior Executive Officer, Marketing & Sales, Maruti Suzuki India Limited, mengatakan, “Sejak diluncurkan pada September 2022, Grand Vitara telah diterima dengan baik oleh konsumen India, berkat daya tarik SUV-nya yang dilengkapi dengan beberapa powertrain yang siap untuk masa depan. Pengenalan opsi S-CNG semakin membuat Grand Vitara lebih menarik. Grand Vitara S-CNG akan berkontribusi pada rencana agresif kami untuk memperluas penawaran produk green-powertrain.” Maruti Suzuki memang berencana untuk memperluas hingga 14 model, yang mengusung teknologi yang lebih hijau.

Maruti Suzuki membanderol mobil  dengan harga setara Rp 243 jutaan untuk versi Delta. Zeta yang lebih tinggi stratanya harganya setara Rp 281 jutaan. Pilihan lainnya, Grand Vitara juga tersedia dalam varian mesin bensin dengan mild hybrid, full hybrid atau gerak empat roda. 

Sumber

Engine Auto Start-Stop Suzuki Ertiga Dukung Berkendara Eco-Driving

Mengetahui dan melakukan teknik berkendara Eco-Driving, akan memberikan banyak manfaat bagi pengendara. Salah satunya membantu mengurangi emisi gas karbon dan mengoptimalkan penggunaan bahan bakar secara efisien. Suzuki Ertiga Hybrid memiliki fitur yang mendukung hal tersebut. 

Untuk mendukung gaya berkendara Eco-Driving, PT Suzuki Indomobil Sales (PT SIS) menyematkan fitur Engine Auto Start-Stop pada All New Ertiga Hybrid. Fitur ini  tentu sangat berguna kala mengalami kepadatan lalu lintas di perjalanan.

Mesin akan menjadi non-aktif saat mobil terhenti beberapa detik sehingga penggunaan bahan bakar dapat diminimalisir. Namun mesin akan menyala secara otomatis jika diperlukan kembali.

Dampak positifnya, mesin mobil minim emisi gas buang serta lebih efisien pada kondisi tersebut. Dengan cara seperti itulah Suzuki mengklaim dapat membantu pengendara menerapkan gaya Eco-Driving. Dan tentunya ikut berkontribusi menekan emisi. Namun untuk sistem Auto Start-stop bisa berfungsi, ada beberapa syarat dan ketentuan. 

Fitur Engine Auto Start-Stop Selalu Aktif Secara Otomatis

Fitur Engine Auto Start-Stop dalam kondisi normal akan selalu aktif setiap mobil dinyalakan. Secara otomatis memberikan kemudahan bagi pengendara karena tidak memerlukan penyetelan tertentu pada mobil.

Persyaratan Engine Auto Start-Stop Bekerja

Agar fitur Engine Auto Start-Stop ini dapat bekerja di All New Ertiga Hybrid, hal pertama yang harus dipastikan adalah pastikan pintu pengemudi dalam keadaan tertutup. Kedua, terpasangnya sabuk pengaman pada sisi pengendara.

Ketiga, daya baterai Lithium-ion dan Accu memadai. Atau indikator baterai pada MID (Multi Information Display) terlihat lebih dari 2 bar setelah mesin dinyalakan. Keempat, fitur ini akan mulai bekerja saat mobil telah melaju dengan kecepatan minimal 10 km/jam.

Jika salah satu syarat tidak terpenuhi, maka fitur Engine Auto Start-Stop tidak dapat berfungsi dan ditandai dengan munculnya informasi Idling Stop Unavailable pada MID.

Cara Bekerja Fitur Engine Auto Start-Stop

Fitur ini akan berfungsi jika mobil harus berhenti seperti saat menghadapi kemacetan atau menunggu lampu lalu lintas. Secara pintar, aktivasi Engine Auto Start-Stop pada All New Ertiga Hybrid bertransmisi otomatis akan mendeteksi lewat pedal rem yang sedang ditekan. Komputer kemudian secara otomatis mesin akan menjadi non-aktif.

Sedangkan pada varian bertransmisi manual, dalam kondisi masih menginjak pedal rem, pengendara perlu memindahkan tuas transmisi ke posisi netral dan melepaskan injakan di pedal kopling.

Untuk menghidupkan mesin kembali pada All New Ertiga Hybrid bertransmisi otomatis, pengendara hanya perlu melepaskan injakan dari pedal rem dan mulai menekan pedal akselerasi. Sedangkan untuk varian bertransmisi manual, pengendara hanya perlu menginjak pedal kopling.

“Fitur Engine Auto Start-Stop hadir sebagai bagian dari teknologi Suzuki yang berfungsi untuk membuat penggunaan bahan bakar lebih efektif. Karena ketika mesin otomatis mati, disinilah baterai Accu dan baterai Lithium-ion mengalirkan energi agar fungsi kelistrikan dan fitur kenyamanan lainnya di All New Ertiga Hybrid tetap bekerja secara normal.” terang Donny Saputra, 4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (PT SIS).

Canotier J3, Tenda Praktis Untuk Suzuki Jimny Petualang

Anda ingin berpetualang di alam bebas naik Suzuki Jimny? Tapi repot harus membawa tenda? Nah, mungkin tenda lipat model pop-up Canotier J3 adalah salah satu produk yang dapat dipertimbangkan. Praktis dan tidak makan tempat di kabin. 

Canotier merupakan istilah bahasa Prancis untuk topi pet yang biasa dipakai oleh para pelaut. Nah, desain tenda lipat pop-up buatan produsen aksesoris mobil asal Jepang, Kamado ini terinspirasi dari topi Canotier tersebut.

Tenda lipat yang terpasang pada atap Jimny ini bobotnya sekitar 45 kg. Pihak produsen mengklaim bahwa bobot tenda tidak akan terlalu membebani atap mobil. Yang haru dipertimbangkan, bentuk atapnya tidak lagi ‘trepes’. Tapi itu hanya masalah selera. 

Dalam kondisi difungsikan, Canotier J3 memiliki dimensi panjang 210 cm dan lebar 112 cm serta tingginya 97 cm. Postur tubuh jangkung dengan tinggi badan hingga 200 cm tak terlampau sempit untuk masuk di dalam tenda.

Pada bagian dalam terdapat lapisan lantai dan matras berbahan karet sintetis urethane. Gunanya sebagai alas tidur.

Untuk masuk ke dalam, Anda dapat naik menggunakan tangga yang bisa dilipat dan disimpan dengan ringkas di dalam mobil. 

Tak perlu khawatir berada di dalam tenda saat hujan. Canotier J3 terbuat dari bahan neoprene yang biasa digunakan pada pakaian selam. Tak hanya tahan air, material ini juga tahan terhadap cuaca dingin. Jadi, Anda akan tetap merasa hangat saat berada di dalam tenda meskipun suhu udara di luar tenda cukup dingin.

Paket lengkap tenda Canotier J3 ini di Jepang dibanderol seharga 770.000 yen atau setara Rp 91, 2 juta. Hmm…cukup mahal juga harganya. Meski begitu, harga tersebut sudah termasuk biaya instalasi tenda pada atap mobil Suzuki Jimny yang dilakukan oleh Kamado…di Jepang.

Jika Anda menginginkan tenda ini, hanya ada dua pilihan. Anda dan Suzuki Jimny anda harus berada di Jepang…atau berharaplah semoga Kamado membuka cabang mereka di Indonesia. Satu hal yang kami bayangkan adalah, nanti kalau ada Jimny 5-pintu, pasti akan lebih praktis lagi kalau mau camping. 

 

Suzuki Jimny

Tiga Hal Penting Soal Suzuki Jimny 5-pintu Yang Harus Diketahui

Suzuki Jimny modern memiliki tingkat permintaan yang cukup tinggi di seluruh dunia. Offroader mungil ini memiliki kemampuan menjelajah berbagai medan yang mumpuni meski diimbuhi berbagai peranti modern. Bentuknya yang retro juga enak dipandang dan tidak melenceng dari filosofi sebuah Suzuki Jimny.

Kesuksesan ini mendorong Suzuki bersama Maruti untuk menghadirkan varian kedua. Tentunya yang menawarkan kepraktisan yang lebih baik tanpa mengorbankan kemampuannya sebagai sebuah mobil off road. Untuk sementara, mobil ini disebut Jimny 5-pintu. 

Suzuki Jimny by Motor1

Foto: Motor1

Nah, karena ini mobil yang menarik, dan tidak menutup kemungkinan akan masuk ke Indonesia, kami sajikan beberapa hal penting soal Jimny chassis panjang ini.

Dimensi Diperbesar

Dari bentuknya sudah kentara kalau Suzuki Jimny dengan pintu lima ini lebih panjang. Tepatnya 300 mm lebih besar dari versi short yang ada sekarang. Panjangnya 3.850 mm. Lebar tetap sama 1.645 mm dengan tinggi 1.730 mm. Tidak hanya body, tapi wheelbase juga diperbesar 300 mm menjadi 2.550 mm.

Suzuki Jimny 5-door

Foto: BestCarWeb

Kapasitas kabinnya belum ada bocoran tapi bisa jadi hanya lima kursi dengan bagasi yang lebih lega. Mungkin juga bisa menampung lima orang plus satu baris lagi di belakang. Meski kalau memang formatnya begitu, kami yakin yang belakang akan sempit.

Mesin Jimny 5-pintu

Jantung mekanis Suzuki Jimny dikabarkan menggunakan K15B. Mesin empat silinder dengan kapasitas 1,5 liter yang bisa Anda temukan juga di Suzuki Ertiga. Transmisi manual dan otomatis akan tersedia, namun sepertinya Jimny manual akan tersedia lebih dulu. Gearbox akan menyalurkan daya ke semua roda melalui sistem 4WD bernama All Grip.

Yang menarik, untuk versi Jepang kemungkinan akan tersedia varian hybrid. Motor listriknya akan menyediakan tambahan tenaga hingga 33 hp dengan torsi ekstra 60 Nm. Detail lengkapnya masih belum terkuak.

Tanggal peluncuran

Maruti Suzuki akan memperkenalkan Jimny lima pintu kepada dunia di acara Auto Expo 2023 tanggal 13 januari nanti. Untuk pasar Jepang, Suzuki akan meluncurkannya pada musim gugur 2023. Perkiraan harga di Jepang adalah setara Rp 266 jutaan.

Meski diperkenalkan pertengahan Januari, tapi pabrik Maruti Suzuki di Gurgaon, India baru memulai produksi kuartal pertama 2023. Konsumennya akan menerima paling cepat pertengahan 2023. Pasar global sepertinya paling cepat akhir 2023 baru mendapatkan mobil ini. 

Sumber

Pilih Modifikasi Suzuki Jimny Gaya Ceper Atau Off-Road?

Suzuki Jimny selalu menjadi basis yang sempurna untuk berbagai jenis modifikasi. Ini berkat gayanya yang sederhana, rasa retro yang kental, dan karakternya yang tangguh.

Nah, salah satu yang berhasil melakukan modifikasi Suzuki Jimny adalah ESB Custom. Tuner asal Osaka, Jepang ini menawarkan berbagai aksesori Jimny, yang dikelompokkan dalam dua paket kit berbeda yakni LST versi ceper dan LST-Up versi off-road.

Konsep Sama, Gaya Berbeda

Perangkat kit yang ditawarkan ESB seperti add-on gril yang memberikan raut marah. Ditambah velg CLS TC01 berwarna putih berukuran 16-inci, fender lebar dengan aksen baut, spoiler ekor bebek dan knalpot lurus.

Meskipun bergaya sama, perbedaan terpenting adalah ground clearance dan suspensinya.

Versi LST menampilkan aksen bodi ceper dengan suspensi yang diturunkan sebanyak 40-90 mm. Sedangkan LST-Up mendapatkan settingan kit body-lift setinggi 76 mm.

Selain itu, keempat rodanya memakai fitment ban yang berbeda. Model LST mengandalkan ban Nankang soft compound dengan ukuran 195/50R16. Jimny LST-Up disematkan ban Maxxis 245/70R16 yang lebih cocok untuk diajak menjelajah hutan belantara.

Fokus berbeda dari kedua Jimny modifikasi ini juga terlihat dari bodykit mereka. Untuk versi LST dilengkapi dengan bumper yang lebih besar dan sporty yang terhubung ke spakbor lebar.

Di sisi lain, model LST-Up menampilkan bumper off-road yang lebih ramping, memperlihatkan sebagian besar suspensi dan ban, dikombinasikan dengan spatbor bergaya cut-out. Settingan ini dipilih agar ban berdiameter besar dapat bergerak mulus tanpa menyentuh body. Juga berguna untuk meningkatkan sudut off-road.

Terakhir, LST juga makin sporty dengan side skirt. Sedangkan LST-Up mendapat tambahan grille dan skidplate pelindung yang terpasang pada dudukan rangka bumper.

Tetap Andalkan Mesin Standar

Meski bergaya, modifikasi Jimny ini sama sekali tidak tersentuh tangan ESB dan masih tetap mengusung mesin standarnya. Untuk pasar Jepang, Jimny ini tersedia dengan mesin 1.5-liter berkapasitas 658 cc 3-silinder turbocharged 63 HP atau mesin 1.5-liter 4-silinder natural aspirated dengan output 101 HP.

Jika Anda ingin meningkatkan Suzuki Jimny Anda menggunakan pro kit dari ESB, Anda dapat langsung mengunjungi situs web resminya. Total biaya untuk konversi LST versi ceper mencapai ¥ 596.000 atau setara dengan Rp 70 juta sebelum pajak. Versi off-road LST-Up sekitar ¥ 392.000 atau Rp 43 jutaan sebelum pajak.

Gaya LST-Up memang menjadi pilihan yang jelas bagi Anda yang doyan adventure dan off-road sesuai habitat asli sang Jimny. Namun, banyak pula para pecinta Jimny ceper di seluruh pelosok dunia tentunya. Nah, jadi gaya mana yang akan dipilih untuk Jimny Anda?

Suzuki Jimny 5 door

Produk Mobil Baru Suzuki Yang Signifikan Untuk 2023

Mobil baru 2023 akan sangat menarik. Baik untuk pasar nasional maupun global. Salah satu yang kami perhatikan memiliki pergerakan yang signifikan adalah produk mobil baru Suzuki, yang dibuat di India.

Suzuki S-Preso dan Baleno facelift yang hadir di Indonesia hanyalah pembukaan. ‘Gongnya’ adalah di Delhi Auto Expo 2023, 13-18 Januari 2023.

Maruti Suzuki, perpanjangan tangan Suzuki di India memastikan akan ada dua SUV baru di gelaran itu. Yang pertama adalah SUV/crossover berbasis Baleno. Yang kedua, Suzuki Jimny 5-door. Kedua mobil ini bukan cuma penting untuk penetrasi pasar India, tapi juga global.

Jimny lima pintu sudah lama ditunggu dan sepertinya akan diproduksi lebih masal di India, dengan mesin K15B dan gerak empat roda All Grip. Mesin ini serupa dengan Suzuki Ertiga. Kemungkinan untuk masuk Indonesia? Pasti ada.

SUV compact dengan kapasitas angkut besar dan berpenggerak 4WD masih sulit ditemukan di Indonesia. Meski belum tahu akan menyasar segmen mana, tapi melihat kapasitas mesin 1,5 liter, yang diincar tidak jauh dari Toyota Rush, Daihatsu Terios. Tapi gerak empat roda akan membuat Jimny lebih mahal. Selain itu, untuk persaingan di kelas mobil itu, mereka sudah punya XL7.

SUV Misterius Berbasis Baleno

Suzuki Baleno crossover by Autocar India

Foto: Autocar India

Sementara itu, Suzuki Baleno Crossover atau apapun nanti namanya, diperkirakan bermain di segmen Honda HR-V. Dikutip dari media setempat, mobil dengan kode internal Maruti YTB ini akan dipasangkan dengan mesin 1.0 liter turbo. Mungkin ini yang diperlukan Suzuki di Indonesia untuk bisa lebih berbicara di pasar SUV.

Satu lagi yang tidak kalah menarik adalah kehadiran mobil konsep EV dengan format SUV. Kodenya Maruti YY8. Besarannya tidak jauh dari Honda HR-V atau Hyundai Kona. YY8 mengandalkan platform eTNGA buatan Toyota, dengan wheelbase 2.700 mm.

Mobil ini juga kemungkinan besar akan hadir di GIIAS 2023, karena beberapa sumber kami bilang Suzuki akan bawa EV ke Indonesia. Dan memang sudah waktunya mereka bawa mobil EV. Pesaing senegaranya hampir semua sudah memamerkan mobil listrik.

Sumber: Rushlane, Autocar

Review Suzuki S-Presso, Praktis Untuk Diajak Jalan Harian?

Mobil berukuran mungil cukup diminati para konsumen perkotaan. Selain mampu mengakomodir kebutuhan sebagai kendaraan harian, mobil compact dapat beradaptasi di tengah kemacetan lalu lintas kota yang padat serta mudah parkir di area terbatas.

Coba menggaet kaum kota dengan mobilitas tinggi, bertepatan event GIIAS 2022 pada Agustus lalu, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memperkenalkan mobil baru mereka, Suzuki S-Presso, dengan proporsi seperti di atas. Nah, kali ini kami kedatangan 1 unit S-Presso berkelir Sizzle Orange untuk diuji dan dirasakan…yang katanya menyenangkan. 

Mobil Mungil Namun Lapang

Bentuknya yang mungil dan unik serta banderol harganya yang sangat terjangkau Suzuki S-Presso laris manis.

Mobil buatan India ini memiliki dimensi (PxLxT) 3.565 mm x 1.520 mm x 1.565 mm dengan wheelbase 2.380 mm. Bobot mobil ini pun cukup ringan yakni hanya 1.170 kg. S-preso seperti berusaha keras untuk tampil macho dengan aksesoris dan bemper depan yang tebal. Lampu depan dan belakang masih mengandalkan halogen.

Dimensi mobil ini mungkin terlihat kecil, namun kabin Suzuki S-Presso dapat memuat hingga lima penumpang dewasa, namun akan terasa kalau ini mobil compact. Naikan empat orang dan akan membuat kabin terasa lega. 

Yang agak disayangkan adalah bagasi. Masih bisa menampung galon air mineral atau koper besar memang. Tapi kalau memerlukan ruang ekstra, sandaran jok belakang bisa dilipat tapi tidak rata lantai.

Nah, perihal kemasan interior lain, meski tak terlihat ‘high tech’ dan tidak ada kesan mewah namun cukup unik. Sayang, pembuka kaca belakang masih model engkol, belum power window. Perangkat head unit multifungsi dan speedometer digital pada dasbornya pun cukup fungsional. Kualitasnya mengikuti harga, jangan terlalu berharap banyak. 

Fitur keselamatan standar Suzuki S-Preso juga cukup mumpuni. Mulai dari sistem pengereman dengan Anti-lock Braking System (ABS) dan Electronic Brakeforce Distribution (EBD), sepasang airbag pada dashboard dan kemudi hingga sensor parkir belakang.

Harga Terjangkau dan Konsumsi BBM Ekonomis

Mesin 3-silinder 998 cc DOHC berkode K10C yang diusung sama seperti yang digunakan Suzuki Karimun Wagon R. Output performanya tidak besar dengan tenaga maksimum 68 HP pada 5.500 rpm dan torsi maksimum 90 Nm pada 3.500 rpm.

Mesin mobil ini pun telah berstandar emisi Euro 4. Jujur, mesin ini cukup tangguh dalam hal menanjak. Mungkin karena didukung bobot yang ringan. Sedangkan untuk pilihan transmisi, tersedia versi transmisi manual 5-speed maupun transmisi automated-manual (AGS) 5-speed, seperti yang kami coba. Perpindahannya memang perlu pembiasaan, tidak seperti metik biasa.

Untuk di Perkotaan

Yang patut diacungi jempol,  mobil ini konsumsi BBM-nya terbilang irit. Untuk penggunaan dalam kota konsumsinya sekira 17-18 km/l. Untuk pengendaraan di jalan tol pada rentang kecepatan rata-rata 80-90 km/jam, Konsumsinya di kisaran 21-22 km/l. Tapi ingat, itu semua tergantung kondisi dan cara berkendara. 

Mengingat setting suspensi pada Suzuki S-Presso terbilang agak keras dan ukuran body yang mungil, maka bantingan suspensi cukup terasa kuat saat melintasi jalan bergelombang maupun saat bermanuver, tapi masih cukup meyakinkan.

Sejatinya, mobil ini memang dirancang untuk pengendaraan dalam kota dan bukan untuk kebut-kebutan di jalan tol. Jadi, kami menyadari ini dan tak perlu ngotot dan memaksakan diri untuk memacunya.

Mengenai harga, varian Suzuki S-Preso bertransmisi manual dibanderol seharga Rp 155 juta. Sedangkan untuk versi transmisi automated-manual (AGS) harganya Rp 164 juta. Cukup menarik untuk jadi mobil pertama. 

Cocok Untuk Harian?

Kami akan bilang iya. Diluar semua kelebihan dan kekurangannya, Suzuki S-Presso menawarkan harga yang sangat terjangkau untuk para konsumen pemula, Suzuki S-Presso dapat menjadi pertimbangan bagi pengguna yang mengutamakan kepraktisan dan mengedepankan utilitas pengendaraan harian dalam kota. 

Jambore Suzuki Club 2022, Piknik Akbar Para Pecinta Suzuki

PT Suzuki Indomobil Sales (PT SIS) berkolaborasi dengan 14 club resmi dan komunitas rescue SCRC untuk meriahkan acara Jambore Suzuki Club 2022. Mengusung tema khas, ‘Suzuki Day – Urban Picnic’, diselenggarakan pada Sabtu, (10/12).

Gelaran kumpul akbar di Museum Purna Bhakti Pertiwi, Jakarta Timur ini diselenggarakan untuk menjaga  keharmonisan antar club Suzuki. Sekaligus menciptakan contoh positif bagi pengguna maupun pecinta Suzuki di Tanah Air.

Acara ini sukses berjalan berkat keikutsertaan dari 14 club resmi Suzuki, yaitu, SXCI, IAC, SECI, SSCI, BCI, IDGV, IGNITY, SJI, SCI, ERCI, KCI, ERMAN, AIC, dan SCCI. Tidak ketinggalan komunitas rescue yaitu Suzuki Club Reaksi Cepat (SCRC) yang berkolaborasi dengan PT SIS.

“Suzuki sangat bangga memiliki club yang loyal dengan semangat solidaritas sangat tinggi untuk bekerja sama membangun keeratan bersama. Kekuatan dan kerekatan club resmi Suzuki dibuktikan dengan hadirnya Jambore Suzuki Club 2022, Suzuki Day – Urban Picnic hari ini.” ujar Donny Saputra, 4W Marketing Director PT SIS.

Tampil Ribuan Unit

Lebih dari 3.000 keluarga besar pemilik Suzuki dan lebih dari 1.500 unit mobil Suzuki dari berbagai model dan generasi, gelaran Jambore ini berhasil menarik antusiasme pengunjung. Acara pun terbagi menjadi 3 aktivitas utama, yaitu Smart Gathering, Social Movement dan Commercial Activities.

Hal ini ditunjang dengan konsep urban picnic terbesar di area seluas lebih dari 1 hektar dan diramaikan dengan berbagai kegiatan menarik seperti Eco-Driving Education, Car Contest, Fashion Week Parade, Kids Playground, Food Bazaar, Music & Entertainment serta Fun Games.

Suzuki juga menghadirkan instruktur bersertifikasi yang memberikan pemaparan materi dan edukasi tentang berkendara yang baik dan benar sesuai dengan teknik Eco-Driving. Sementara untuk aktivitas Social Movement, komunitas rescue SCRC menghadirkan perlengkapan rescue yang dimiliki, seperti kendaraan ambulans, perahu karet, peralatan medis dan peralatan pertolongan bencana.

Salah satu kegiatan SCRC terbaru yaitu pemberian bantuan kepada korban bencana gempa bumi di Cianjur. Sebagai bentuk kepedulian sosial, SCRC turut menyalurkan bantuan dan berpartisipasi langsung di lokasi bencana dengan fokus pada pelayanan dan penyediaan obat-obatan.