Hyundai Bakal Produksi IONIQ 3 di Turki?

Tersiar kabar jika mobil studi desain Concept THREE yang bakal menjadi IONIQ 3 akan diproduksi Hyundai di İzmit, Turki mulai awal tahun 2026 mendatang.

Salah satu sumber info tersebut berasal dari Murat Berkel yang saat ini menjabat sebagai General Manager Hyundai Turkiye.

“Mobil ini (IONIQ 3) akan menjadi mobil listrik pertama Hyundai Motor’s yang dibuat di Eropa, dan produksinya di Turki,” papar Murat Berkel saat diwawancarai kantor berita Turki, Anadolu Agency (AA).

Prediksi seputar Hyundai Concept THREE yang akan diproduksi sebagai mobil listrik IONIQ 3 kian terang benderang. Tak salah pula jika Berkel menyebut IONIQ 3 jadi mobil listrik Hyundai pertama yang dibuat di Eropa. Langkah penguatan ekspansi Hyundai di pasar EV Eropa? Nampaknya demikian arahnya.

Türkiye (Turki) merupakan negara yang unik. Separuh wilayahnya masuk benua Asia dan sebagian lainnya ada di benua Eropa. Hanya saja hingga kini Turki masih belum diterima sebagai anggota organisasi Uni Eropa. Lalu bagaimana kesiapan lini produksi yang akan menjadi tempat lahirnya IONIQ 3?

Made in Türkiye

Hyundai sebenarnya sejak awal Maret 2025 sudah memberi sinyal saat mengumumkan akan memproduksi sejumlah model mobil termasuk mobil listrik di İzmit, Turki. Hanya tak dijelaskan secara rinci model mobilnya.

Hal tersebut memperkuat dugaan bakal ada model mobil listrik baru. Pasalnya, Hyundai Motor Group sejak Januari 2024 lalu telah melakukan kontrak dengan Posco selaku pemasok suku cadang komponen inti motor elektrik. Sebanyak 550.000 unit komponen yang dipesan dikirimkan ke pabrik Hyundai di Turki untuk masa kontrak selama 10 tahun hingga 2034 mendatang.

Sebagai catatan, pabrik perakitan yang berlokasi di İzmit, Turki telah beroperasi sejak tahun 1997. Ini adalah basis produksi pertama Hyundai di luar Korea Selatan dan telah memproduksi 3 juta unit kendaraan.

Saat ini operasional produksi pabrik ini dikelola oleh Hyundai Motor Türkiye, yang cikal bakalnya merupakan kemitraan Hyundai Motor Group dan perusahaan lokal, Turkish Kibar Holding.

Hyundai menjadi produsen kendaraan nomor lima terbesar di Turki. Pada tahun 2024 lalu pabrik ini memproduksi 242.016 unit kendaraan. Kempuan produksinya cukup optimal, lebih dari 90 persen.

Dengan luas areal 100 hektar, pabrik ini memiliki kapasitas produksi hingga 245.000 unit kendaraan pertahun. Model yang kini diproduksi yakni Hyundai i10 dan i20 serta Bayon. Namun karena sedang dalam tahap konversi lini produksi untuk EV, kapasitas produksi sementara waktu direduksi menjadi hanya 190.000 unit.

Sekira 55 persen komponen dan bahan baku produksi kendaraan dipasok oleh lebih dari 50 produsen lokal. Sebanyak 85 persen unit kendaraan yang diproduksi di pabrik ini diekspor ke berbagai negara di Eropa dan selebihnya untuk memenuhi permintaan pasar domestik Turki.

IONIQ 3 nantinya akan menjadi mobil listrik kedua yang diproduksi di Turki setelah mobil listrik buatan brand lokal, TOGG.

IONIQ 3

Mobil konsep yang dipamerkan Hyundai di Munich yakni Concept THREE hanya sebatas gambaran desain eksterior maupun interior secara garis besar.

Saat diproduksi dalam wujud IONIQ 3, tentu akan ada cukup banyak penyesuaian baik desain maupun teknis. Bodi mobil compact ini panjangnya 4,29 m, dengan lebar 1,94 m dan tingginya 1,43 m. Sedikit lebih kecil dari IONIQ 5. Jika dilihat dari desainnya yang ala IONIQ 5 N, apakah kemungkinan bakal ada versi IONIQ 3N? Hmm…boleh jadi…

Walau belum disebutkan detail teknisnya, namun platform yang digunakan nantinya sama seperti IONIQ 5 yakni Electric Global Modular Platform (E-GMP). Dengan platform modular khusus mobil listrik E-GMP ini, maka cukup banyak variasi segmen kendaraan yang bisa diproduksi. Yang membedakan antar model hanya konstruksi baterai, bodi serta motor elektrik penggeraknya. Hyundai dan Kia menggunakan platform ini untuk lini mobil listrik kedua pabrikan.

Perihal sistem kelistrikan yang digunakan, masih belum dapat dipastikan apakah versi 400-volt atau voltase tinggi 800-volt. Jika merujuk pada model Kia EV3, EV4 dan EV5 yang sudah ada, maka opsi sistemnya adalah versi 400-volt. Tentunya agar biaya produksi lebih ekonomis sehingga harga jual bisa lebih terjangkau. Pada versi 400-volt, ada 2 opsi baterai yang kemungkinan ditawarkan, yakni 60.3 kWh dan 81.4 kWh yang dipadukan dengan motor elektrik tunggal penggerak roda depan (FWD) beroutput hingga 160 kW.

Prospek Pasar Yang Menjanjikan

Seperti halnya Indonesia, pasar mobil listrik di Turki baru mulai tumbuh. Saat ini populasi mobil listrik di Turki telah tembus 200.000 unit kendaraan. Hanya dalam kurun waktu lima tahun, penjualan mobil listrik di Turki mengalami pertumbuhan dari 1 persen menjadi 15 persen. Diprediksi pada tahun 2030 mendatang, populasi mobil listrik di Turki bakal mencapai angka 1 juta unit. Itu baru Turki, belum ditambah pertumbuhan EV di Eropa yang cukup pesat dan jadi prospek pasar yang menjanjikan.

Pasar mobil bekas (mobkas) terutama mobil listrik di Turki pun tak terpengaruh rumor dan trend bahkan “gorengan”makelar. Harga jual mobil listrik seken di Turki cenderung stabil, tak terlalu anjlok dari harga barunya. Tentu saja harga bergantung model, kondisi mobil serta tahun pembuatan. Konsumen membeli mobil listrik seken karena memang butuh dan harganya lebih terjangkau sesuai budget yang dimiliki.

Seperti di Eropa, konsumen di Turki amat menyadari mobil listrik lebih ekonomis. Biaya tagihan listrik untuk pengecasan di rumah pun tak mahal. Rerata hanya 450 Lira Turki atau sekira Rp 178 ribuan untuk pengecasan daya setara jarak jelajah 600 km. (kurs 1 Lira Turki = Rp 396,-).

Sekarang kita bandingkan dengan pengguna mobil peminum bensin. Harga bensin di Turki rerata 52 Lira atau setara Rp 20 ribuan per liter. Dengan konsumsi BBM paling irit 5-6 liter/100 km, butuh 30-36 liter bensin untuk jarak 600 km. Biaya yang harus dikeluarkan sekira Rp 600-720 ribuan. Terlihat jelas kan bedanya, mobil listrik jauh lebih ekonomis.

Hyundai saat ini memproduksi mobil listrik Kona Electric untuk pasar Eropa di Nosovice, Republik Ceko. Sedangkan lini model IONIQ dan Hyundai Inster EV masih diproduksi di Korea Selatan. Dengan dimulainya produksi IONIQ 3 di Turki, maka rantai pasok mobil listrik Hyundai untuk pasar Eropa kian kuat. Semoga strategi ekspansi Hyundai di pasar mobil listrik Eropa sudah pada jalan yang benar dan tepat.

Concept THREE, Wujud Ambisi Hyundai Menuju Benua Eropa 

Penampilan megah Hyundai Motor’s dalam ajang IAA Mobility 2025 jadi jejak sejarah bagi pabrikan asal Korea Selatan tersebut. Ini merupakan momen comeback Hyundai setelah empat tahun absen dari event ini.

IAA Mobility yang dahulu dikenal dengan sebutan Munich Motor Show jadi ajang unjuk kemampuan teknologi dan industri otomotif yang dimiliki Hyundai kepada publik Eropa dan dunia.

Penguatan Sub-brand IONIQ

Pada event yang berlangsung di Munich Messe tersebut Hyundai memperkenalkan konsep mobil listrik compact perdana dari sub-brand IONIQ, Concept THREE. Debut global mobil konsep tersebut jadi sinyal keseriusan komitmen Hyundai Motor’s dalam menghadirkan mobil listrik (EV) di pasar global. Hal tersebut merupakan bagian dari strategi dan visi transformasi menuju era mobilitas berteknologi elektrifikasi.

Xavier Martinet, President dan CEO Hyundai Motor Europe, menegaskan peluncuran Concept THREE adalah simbol penting dalam perjalanan elektrifikasi Hyundai dan juga sub-brand IONIQ.

“Dengan dimensi kompak dan bahasa desain Art of Steel, Concept THREE mewujudkan visi kami tentang mobilitas yang praktis, mudah diakses, dan bermakna secara emosional,” ujar Martinet.

Kehadiran di IAA Mobility 2025 nampaknya jadi sinyalemen kuat Hyundai semakin serius untuk terus berekspansi ke kawasan Eropa yang merupakan pangsa pasar mobil listrik strategis dan potensial.

Tak sekadar jadi simbol era baru Hyundai di kancah persaingan teknologi mobil listrik global. Mobil konsep ini juga menjadi bagian dari langkah Hyundai dalam melakukan penguatan citra dari sub-brand IONIQ yang khusus memproduksi mobil listrik.

Filosofi Desain Khas IONIQ

Concept THREE tak sekadar menampilkan gaya desain futuristis, tapi wujud dari filosofi desain yang diterapkan oleh Hyundai pada mobil lansiran sub-brand IONIQ. Tampilan eksterior dan interior konsep mobil listrik ini meskipun sangat bergaya futuristis namun tak menghilangkan esensi fungsional.

Sebagai wujud dari filosofi desain Art of Steel, besi baja yang kokoh dan lentur dapat diolah sedemikian rupa sehingga jadilah lekuk desain bodi yang sexy dan menawan.

Siluet bodi yang sangat aerodinamis dan fleksibel dari bagian depan hingga area atap dipadukan dengan gaya desain Aero Hatch yang ditandai sayap spoiler ala mobil rally di bagian belakang. Bodi yang aerodinamis menghasilkan hambatan udara yang minim, dengan demikian efisiensi energi semakin meningkat.

Filosofi desain Art of Steel juga terpancar dari laburan warna abu-abu anodized pada bodi yang menyimbolkan warna besi baja.

Nuansa kelabu nan kemilau pada eksterior nampak kontras dengan semburat warna Lemon pada seluruh kaca kabin, pelek, serta sayap spoiler di pintu hatchbacknya. Interior mobil ini pun dihiasi nuansa warna Lemon yang ‘jreng dan trendy.

Desain lampu depan dan belakang yang unik merupakan wujud dari teknologi Parametric Pixel. Lampu LED dengan reflektor mutakhir dari Hyundai ini menghasilkan pancaran cahaya yang optimal namun tetap hemat konsumsi energi listrik.

Saat masuk ke dalam kokpit, nuansa gaya futuristik dan hightech amat kental. Mulai dari jok semi bucket model single piece hingga panel dashboard minimalis. Layar digital hanya terpasang di balik kemudi. Sedangkan sistem multimedia terpadu pada mobil ini tak ditampilkan pada layar head unit, tapi via proyeksi digital pada kaca depan. Ya, mirip teknologi Virtual Reality (VR) dan Head-up Display (HUD). Pastinya, mobil konsep yang digadang bakal jadi calon IONIQ 3 ini telah menerapkan teknologi software termutakhir dari Hyundai.

Kemasan interior pun dirancang dengan sistem modular yang disebut ‘Bring Your Own Lifestyle (BYOL)’. Meskipun belum dijelaskan secara gamblang, namun terlihat jika panel dasboard dapat dipasangi beragam gadget eksternal seperti ponsel pintar maupun tablet PC. Pengemudi bebas berekspresi dengan perangkat mereka sendiri tanpa terpaku pada perangkat layar digital permanen yang ada pada mobil.

Ada kemungkinan pula jika nantinya akan tersedia beragam opsi interior sesuai gaya yang diinginkan para konsumen.

Sesuai dengan visi berkelanjutan Hyundai, area interior menggunakan material ramah lingkungan yang bisa didaur ulang. Bahkan sebagian komponen panel interior terbuat dari bahan hasil olahan alami terbarukan.

Karena ini adalah sebatas mobil konsep, pihak pabrikan tak mengulas secara detail perihal sistem penggerak yang digunakan. Masih jadi senjata rahasia nampaknya.

IONIQ Siap Dominasi Pasar Eropa

Mobil konsep compact EV perdana dari IONIQ ini hanya sebatas tahap pemanasan. Pasalnya, Hyundai rencananya akan lebih banyak lagi meluncurkan berbagai model mobil listrik di bawah sub-brand IONIQ.

Ekspansi brand IONIQ di kawasan Eropa jadi fokus utama strategi Hyundai yang ingin mendominasi pasar mobil listrik di kawasan tersebut. Terlihat dari pencapaian beberapa tahun terakhir, hampir 80 persen mobil yang dipasarkan Hyundai Motor di Eropa sudah diproduksi secara lokal. Jadi telihat jelas jika Hyundai sangat serius dalam mengolah potensi pasar otomotif kawasan Eropa yang besar serta menggiurkan, terutama segmen kendaraan listrik. Eropa tak hanya jadi rantai pasok utama mobil yang diproduksi Hyundai, tapi jadi jantung bagi industri manufaktur mobil listrik Hyundai untuk pasar global.

Rencananya, mobil konsep Concept THREE akan segera diproduksi. Calon dari model compact hatchback EV Ioniq 3? Bukan hal yang mustahil. Bahkan dikatakan nantinya Hyundai akan memasarkan mobil listrik terbaru di tahun 2027. Jika benar, maka kemungkinan besar Ioniq 3 akan diproduksi mulai tahun 2026 dan dipasarkan di Eropa serta pasar global mulai tahun 2027. Tak hanya itu, Hyundai menargetkan akan ada 21 model mobil listrik baru yang diproduksi hingga tahun 2030 mendatang. Optimisme dan harapan besar Hyundai tertumpu pada lini kendaraan elektrifikasi, khususnya mobil listrik. Dan tentu saja brand IONIQ jadi ujung tombak Hyundai dalam mencapai tujuannya.

 

 

Tunggu Tanggal Tayang Hyundai Ioniq 9 Beredar di Indonesia

Hyundai terus gencar merangsek pasar otomotif Indonesia, khususnya mobil listrik. Saat ini model Ioniq series belum semuanya masuk, baru Ioniq 5 dan Ioniq 6. Masih ada satu model lainnya yang rencananya bakal segera dirilis di Indonesia, yaitu Ioniq 9.

PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) selaku Agen Pemegang Merek (APM) mobil Hyundai di Indonesia telah mendaftarkan model Ioniq 9. Kiwari, nilai jualnya pun telah muncul dalam daftar. Hal tersebut jadi pertanda bahwa SUV listrik premium dari pabrikan asal Korea Selatan yang masih satu basis platform dengan Kia EV 9 tersebut bakal segera diluncurkan di Indonesia.

Kapan Tanggal Tayangnya?

Dengan beredarnya mobil listrik Ioniq 5 dan 6 di Indonesia, tentu kita tinggal menunggu kapan tanggal tayang model Ioniq 9.

Pada laman Samsat Jakarta, telah terdaftar harga model Hyundai Ioniq 9 dengan Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) di Rp 699 juta. Namun demikian perlu dicatat, harga NJKB itu masih harga faktur alias kosongan dari pabrik. Belum termasuk komponen pajak dan bea lain sebagainya. Jadi harga jual Hyundai Ioniq 9 nanti bisa lebih dari itu.

Sebagai gambaran, NJKB Hyundai Ioniq 5 Signature tertera mulai dari Rp 603 juta dan untuk Ioniq 5 N angka NJKB tertera Rp 755 juta. Setelah dikenakan komponen pajak dan biaya lainnya, harga jualnya akan berubah.

Untuk mobil listrik Hyundai Ioniq 9 dengan NJKB mulai dari Rp 699 juta, maka harga setelah dikenakan komponen pajak mungkin bakal berada di kisaran Rp 800 jutaan – Rp 1 miliaran (bergantung pada varian model).

Perlu diketahui, Ioniq 9 masuk ke dalam segmen SUV premium seperti halnya Hyundai Palisade. Namun tentunya kedua model SUV tersebut punya pangsa pasar tersendiri dan tak akan saling senggol.

Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto, pada awal tahun ini sempat mengatakan jika Hyundai berencana akan meluncurkan tujuh mobil baru di Indonesia, mulai dari jenis ICE, Hybrid, dan juga BEV.

Jika dirunut, saat ini sudah ada enam yang meluncur, yakni Creta, Creta N Line, Venue, Palisade, Stargazer Cartenz dan Stargazer Cartenz X.

Selain itu, HMID juga memiliki rencana untuk memproduksi Ioniq 9 secara lokal melalui fasilitas produksi Hyundai yang ada di Cikarang, Jawa Barat. Jika benar nantinya Ioniq 9 akan diproduksi secara lokal seperti Ioniq 5, maka hanya Ioniq 6 yang berstatus impor. Dengan diproduksi secara lokal, maka harga jual dapat lebih kompetitif.

Hyundai Ioniq 9

Di negara asalnya yakni Korea Selatan, Ioniq 9 telah dipasarkan sejak Februari 2025 lalu dengan label harga mulai dari 60 juta Won Korea Selatan atau sekira Rp 680 jutaan.

Dengan panjang 5.060 mm, lebar 1.980 mm, tinggi 1.790 mm, dan jarak sumbu roda 3.130 mm, postur Ioniq 9 lebih besar dari Ioniq 5.

Kabin SUV EV dengan tiga baris bangku ini sangat lapang. Ruang bagasi belakang saat bangku baris ketiga terpasang memiliki volume 620 liter. Saat bangku baris ketiga dilipat, volume bagasi pun menjadi 1.323 liter.

Dari segi desain, tampilan depan terlihat futuristis dengan lampu LED model pixel yang memanjang dari sisi kanan dan kiri.

Lampu utama berada di sisi kanan dan kiri sejajar dengan active air flap (AAF) yang berada di posisi grille. Lampu belakang yang juga model LED pixel berada di sisi kanan dan kiri tersambung ke bagian atas kaca belakang. Visibilitas ke arah belakang sangat baik. Selain kaca belakang berukuran lebar dan polos tanpa wiper, Ioniq 9 mengganti fungsi kaca spion dengan kamera. Gambar tangkapan kamera ditampilkan pada layar di sudut kanan dan kiri dahsboard.

Hyundai Ioniq 9 tersedia dalam 3 pilihan yakni RWD Long Range, AWD Long Range, dan AWD Performance.

Varian RWD Long Range dibekali satu motor listrik 160 kW penggerak roda belakang (RWD). AWD Long Range dibekali sepasang motor listrik yang menghasilkan sistem gerak semua roda (all-wheel drive/AWD). Satu unit motor listrik 70 kW terpasang di depan, dan satu unit motor listrik 160 kW terpasang di belakang.

Varian paling bertenaga yakni Ioniq 9 AWD Performance dibekali dengan motor listrik 160 kW di bagian depan dan belakang.

Pasokan daya listrik bersumber dari baterai berkapasitas 110,3 kWh yang memiliki jarak tempuh maksimum hingga sejauh 620 km.

Dengan perangkat ultra-fast charger, Ioniq 9 dapat mengisi daya baterai dari 10 persen sampai 80 persen hanya dalam waktu 24 menit saja. Wow, sangat cepat!

Selain itu terdapat beberapa fitur andalan di dalam kabin, seperti artificial intelligence (AI) voice recognition service, 6 USB-C ports di kabin depan, tengah, dan belakang, serta masih banyak fitur lainnya.

Mobil Ioniq 9 ini dilengkapi dengan 10 airbag yang tersimpan di bagian depan, tengah, belakang, serta sisi kanan dan kiri. Terdapat sistem pemanas, ventilasi, dan pendingin udara (HVAC) pada mobil listrik ini. Selain itu juga ada fitur pijat di kursi baris pertama dan kedua. Soal fitur hiburan, Ioniq 9 tak cuma dilengkapi sistem audio dengan 14 speaker. Di balik sandaran jok depan terdapat layar digital bagi penumpang baris kedua untuk mengakses fitur infotainment.

Ioniq 9 mempunyai beberapa warna pilihan yang elegan dan eksklusif sesuai genrenya sebagai SUV mewah. Mulai dari Serenity White Pearl, Abyss Black Pearl, Nocturne gray Metallic, sunset Brown Pearl, Celadon Gray Metallic, hingga Ionosphere Green Pearl.

Nah, jadi kapan tanggal tayang Hyundai Ioniq 9 resmi dipasarkan di Indonesia? Kita tunggu saja, semoga tak lama lagi…

Review: Hyundai Ioniq 5 N 

Momen libur 17-Agustusan pada akhir pekan lalu suasana jalan raya pusat kota Jakarta santai dan lengang  Nah, ini dia… kesempatan yang pas bagi kami untuk mencicipi sensasi berkendara dengan Hyundai Ioniq 5 N.

Bicara soal mobil listrik (EV) terlebih lagi versi performa tinggi, Hyundai Ioniq 5 N memang selalu bikin penasaran dan ketagihan. Anda dijamin bakal ingin selalu mencobanya lagi dan lagi…

Beda Gaya, Beda Rasa

Dari segi tampilan, tentu akan subyektif karena berdasarkan preferensi selera yang tak sama. Ada yang kurang sreg, ada yang suka, dan ada yang suka banget.

Selain emblem huruf “N” yang jadi ciri khas, pembeda lainnya dari Ioniq 5 biasa adalah body kit pendongkrak gaya aerodinamika. Jadi bukan sekadar garnish aksesoris yang bikin tampilan makin gaya. Itu dari luar.

Di bagian dalam pun kemasannya sangat berbeda. Nah, kokpit Hyundai Ioniq 5 N kental dengan gaya sport ala mobil rally. Ditambah lagi dengan nuansa hightech yang dipadukan dengan sentuhan kemewahan.

Saat masuk kokpit dan berkendara di malam hari, seluruh layar digital dan panel konsol tengah serta dashboard akan menyala. Saat itu Anda akan disuguhi pemandangan ala pesawat tempur siluman KF-21 Boramae dan mobil KITT yang ada di film Knight Rider.

Hanya saja bagi yang baru pertama kali mengemudi mobil ini di malam hari, tampilan dashboard mungkin akan bikin agak pusing. Ditambah lagi jok sport model bucket yang posisi duduknya agak rendah. Seperti halnya kami, Anda akan terbiasa setelah dua atau tiga kali berkendara dengan mobil ini. Cuma masalah adaptasi.

Performa Menggairahkan

Saat mencoba mobil ini di sirkuit balap, tentu sensasi dan tantangannya akan jauh berbeda dengan berkendara di jalan raya dalam kota maupun di ruas jalan tol.

Karena suasana libur akhir pekan, kami pun iseng mencoba mengajak Ioniq 5 N keluar main di malam hari. Anda tentu sudah bisa menebak, kami akan menguji kemampuan performanya yang sangat menggairahkan.

Kami pun mencicipi ruas Tol Andara lalu masuk ke Tol Lingkar Dalam menuju ke arah Pantai Indah Kapuk (PIK). Jalan tol dalam kota yang lengang memang pas jadi lokasi uji handling bermanuver, performa serta tarikan akselerasi di trek panjang.

Perpaduan suspensi aktif dan ban 275/35 R21 membuat mobil bisa menapak sempurna di permukaan jalan. Handling berkendara mobil listrik yang satu ini nyaris sempurna di segala aspek. Diajak bermanuver maupun melibas tikungan cepat bukan jadi masalah bagi mobil listrik ini. Respon kemudinya sangat presisi.

Saat diajak bermanuver pun sangat stabil serta minim gejala body roll. Diajak ngedrift pun oke, karena akan dilayani oleh seluruh sistem suspensi dan output performa yang memadai. Postur bodi yang compact serta titik beban gravitasi yang rendah mendukung stabilitas berkendara serta kemampuan manuvernya.

Output performa tenaga sebesar 600 HP dan torsi puncak 770 Nm dari dua motor listrik pada masing-masing poros roda disalurkan via penggerak all wheel drive (AWD).

Jika output tenaga dirasa masih kurang, tersedia fitur Launch Control dan N Grin Boost (NGB). Pencet tombol NGB (N Grin Boost) yang ada di setir. Tenaga akan melonjak dari 600 HP menjadi 641 HP selama 10 detik. Fungsi NGB mirip turbo boost yang memberi asupan daya instant bila diperlukan.

Berkendara Menggelora

Masih kurang dengan mode berkendara Sport dan Sport+? Ada dua tombol bulat dengan logo N di bagian bawah palang setir.

Tombol N sebelah kiri menjadi shortcut untuk masuk ke N Mode…mode berkendara paling brutal yang dimiliki Ioniq 5 N. Ini adalah mode berkendara dengan kemampuan paripurna baik di sektor performa maupun kinerja suspensi. Mode ini membuat mobil bisa diatur untuk kebutuhan di sirkuit balap.

Fitur lain yang bikin aksi berkendara makin greget yakni N Launch Control dan N Drag Mode. Potensi mobil ini untuk berakselerasi dari diam akan dimaksimalkan sehingga cocok untuk aksi drag race maupun drifting.

Tombol N sebelah kanan adalah shortcut untuk mengaktifkan fitur transmisi virtual N e-Shift. Saat dipencet, tampilan layar panel instrument akan berubah menjadi tachometer dengan indikator rpm dan posisi gigi transmisi.

Meskipun ini adalah mobil listrik bertransmisi otomatis percepatan tunggal, namun Anda bisa merasakan sensasi oper gigi ala transmisi sungguhan dengan N e-Shift. Oper naik-turun gigi dilakukan via paddle shift.

Hanya saja ada hal yang perlu diingat. Output performa yang begitu besar menghasilkan gaya lateral yang besar pula. Saat Anda mulai bermanuver, perlu konsentrasi extra untuk menyesuaikan pengendaraannya yang sangat menggelora. Terutama ketika fitur NGB, N Mode, N Drift dan Launch Control aktif.

Pastikan bahwa kemampuan berkendara yang dimiliki sudah sangat memadai serta terbiasa dengan mobil berperforma tinggi. Jangan kaget jika tubuh Anda akan serasa dihentak ke kiri atau ke kanan saat bermanuver atau bagai dibenamkan dan terhenyak di sandaran jok ketika berakselerasi brutal. Ini bukan mobil biasa. Ini supercar EV berbaju hatchback!

Kecepatan puncaknya secara teoritis mampu menembus angka 260 km/jam. Hal ini jarang dijumpai pada mobil listrik yang diproduksi di dalam negeri maupun beredar di Indonesia.

Hanya saja demi keselamatan berkendara, kami cukupkan hanya di angka 210 km/jam. Harap maklum, jalan tol berpermukaan cor beton punya grip yang tak sebagus landas pacu lapangan terbang atau aspal sirkuit balap yang super mulus dan menggigit pada kembangan tapak ban.

Mobil ini juga dilengkapi fitur N Active Sound+ yang mensimulasikan suara mesin bertenaga besar ala mesin mobil balap dan supercar tulen. Dari speaker akan terdengar raungan suara soundtrack ala mesin mobil balap sungguhan setiap kali Anda menjejak pedal akselerator hingga rebah. Gairah berkendara dijamin melonjak!

Made In Indonesia

Salah satu fakta yang menarik dan belum banyak diketahui masyarakat luas yakni Ioniq 5 N sudah made in Indonesia. Walau ini mobil brand Korea Selatan, tapi unitnya dirakit secara lokal di pabrik Hyundai, Cikarang, Jawa Barat. Jadi bukan diimpor dari Korea Selatan.

Dengan harga Rp. 1.369.000.000 (OTR Jakarta), ini mobil yang memang bukan untuk kaum mendang-mending. Sensasi berkendara nan menggelora yang disuguhkan Hyundai Ioniq 5 N memang tiada bandingannya. Anda penasaran? Silahkan coba, dijamin bakal ketagihan…

Hyundai Stargazer Cartenz dan Cartenz X Bawa Citarasa Indonesia 

Pada pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) selaku agen pemegang merek (APM) brand Hyundai di Indonesia meluncurkan varian terbaru MPV Stargazer, yakni Cartenz dan Cartenz X.

Kedua mobil tersebut merupakan wujud dari tema GIIAS “The Real Indonesian Car” yang diusung Hyundai tahun ini. Cartenz dan Cartenz X merupakan kendaraan yang lahir dari pemahaman mendalam terhadap karakter, kondisi, dan kebutuhan konsumen Indonesia. Diketahui, Cartenz adalah nama puncak tertinggi Pegunungan Jayawijaya di Papua. Maka tak heran jika tampilan booth Hyundai di GIIAS kali ini kental dengan nuansa tradisional khas Papua.

Citarasa Indonesia

Bukan sekadar model facelift, Cartenz dan Cartenz X mengalami ubahan menyeluruh pada desain, fitur, dan pengalaman berkendara. Dengan didominasi konsumen dari kalangan keluarga muda dan pengguna di kawasan perkotaan, Stargazer Cartenz dan Cartenz X kian memperkuat posisi Hyundai di segmen MPV Tanah Air.

Puncak Cartenz sebagai titik tertinggi di Indonesia mencerminkan standar tinggi Hyundai dalam hal kenyamanan dan inovasi.

Stargazer Cartenz dan Stargazer Cartenz X tak hanya beredar di Indonesia, tapi juga akan diekspor ke berbagai negara dalam waktu dekat. Pengembangan lebih lanjut pada Cartenz akan dilakukan sesuai trend dan kebutuhan konsumen di masing-masing negara tujuan. Langkah ini tentunya kian memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat produksi berstandar global di kawasan Asia.

Secara dimensi, Cartenz memiliki panjang 4.575 mm, lebar 1.780 mm, tinggi 1.695 mm, dengan jarak ground clearance 185 mm.

Sementara itu, bodi Cartenz X sedikit lebih besar, dengan panjang 4.610 mm, lebar 1.820 mm, tinggi 1.740 mm, dan ground clearance 190 mm.

Meskipun ukuran bodinya berbeda, namun ukuran wheelbase kedua model Cartenz sama yakni 2.780 mm, yang sekaligus jadi salah satu yang terpanjang di kelasnya.

Tampilan eksterior terutama area depan Cartenz nampak berbeda dari Stargazer yang saat ini beredar di Indonesia.

Desain grille mirip Palisade dan ukurannya jauh lebih besar dari Stargazer reguler. Siluet bodi Cartenz dari depan hingga area belakang pun dibuat lebih tegas tajam, sehingga lekuk bodi Stargazer pun jadi nampak gagah dan kekar.

Desain lampu depan dan DRL LED pada Cartenz pun tampil beda. Pencahayaan Stargazer makin sempurna berkat Multi Focus Reflector, DRL, dan lampu belakang LED Rear Combination Lamp.

Pelek alloy 17 inci yang menopang bodi Cartenz pun nampak lebih sporty. Hyundai berhasil meramu desain mobil keluarga yang tampil keren dan tak membosankan.

Beraneka Fitur Canggih

Mesin yang diusung Stargazer Cartenz sama seperti versi reguler yakni mesin bensin 4-silinder 1.500 cc Smartstream.

Output tenaga maksimum sebesar 113 hp dicapai pada putaran mesin 6.300 rpm. Sedangkan torsi puncak sebesar 143,8 Nm dirasakan pada 4.500 rpm. Untuk transmisi tersedia versi manual dan Intelligent Variable Transmission (IVT). Khusus model Cartenz X dilengkapi dengan teknologi transmisi Shift-by-Wire. Perpindahan gigi transmisi jadi lebih smooth dan presisi.

Sistem bantu berkendara terpadu ADAS Hyundai SmartSense jadi kelengkapan standar pada Cartenz dan Cartenz X. Beragam fitur ADAS seperti Forward Collision-Avoidance Assist (FCA), Lane Keeping Assist (LKA), hingga Safe Exit Warning semakin meningkatkan kualitas keselamatan berkendara.

Sebagai fitur penunjang kenyamanan berkendara, Hyundai menyematkan fitur Built-in Navigation di Cartenz dan Cartenz X. Saat berkendara pengemudi bisa dengan mudah menemukan rute terbaik tanpa memerlukan perangkat tambahan seperti GPS maupun ponsel sehingga tak perlu khawatir tidak ada sinyal.

Sudah Bisa Dipesan

Bagi para konsumen yang ingin memiliki mobil Hyundai terbaru, ada promo spesial khusus selama perhelatan GIIAS 2025.

Kedua model Stargazer terbaru ini sudah bisa dipesan dengan kisaran harga mulai dari Rp 269,9 juta OTR Jakarta. Sedangkan untuk Cartenz X dipasarkan mulai dari Rp 361,9 juta OTR Jakarta.

Berikut daftar harga Hyundai Stargazer Cartenz dan Stargazer Cartenz X (OTR Jakarta)

Stargazer Cartenz Trend MT: Rp269.900.000,-

Stargazer Cartenz Trend IVT: Rp279.900.000,-

Stargazer Cartenz Style MT: Rp289.900.000,-

Stargazer Cartenz Style IVT: Rp299.900.000,-

Stargazer Cartenz Smart HSS: Rp332.900.000,-

Stargazer Cartenz Prime HSS: Rp350.400.000,-

Stargazer Cartenz X Trend: Rp361.900.000,-

Stargazer Cartenz X Style: Rp374.900.000,-

Stargazer Cartenz X Prime Package: Rp391.900.000,-

Hyundai SUV Listrik Baru, Nongol Dua Bulan Lagi

Kabar terdengar bahwa Hyundai berencana untuk memperlihatkan mobil listrik (EV) terbaru, di ajang IAA Mobility 2025, pada bulan September nanti. Hyundai tidak hanya memamerkan sosoknya yang berupa Sport Utility Vehicle (SUV) saja, namun juga perangkat lunak (software) yang menyertainya.

Meski masih berupa mobil konsep, SUV baru ini sudah memiliki bentuk yang nyaris final untuk versi produksi. Hyundai memproyeksikan bahwa SUV ini sudah bisa meluncur pada pertengahan tahun 2026 nanti. Dugaan terkini, bakal menyandang nama Ioniq 2.

Secara fisik, besar kemungkinan akan mengusung bahasa desain Art of Steel, seperti pada mobil konsep Hyundai Initium. Tak ketinggalan juga menerapkan teknologi terkini dari sistem lampu depan Parametric Pixels. Walaupun model ini bisa jadi tetap menggunakan platform E-GMP layaknya Ioniq 5, 6, dan 9, sepertinya Hyundai bakal mengaplikasikan sistem software Pleos teranyar pada SUV ini.

Nama Pleos berasal dari sebuah akronim. Pleo dalam bahasa Yunani berarti lebih banyak. Sedangkan OS sebagai singkatan dari Operating System. Nantinya Pleos adalah platform software yang menggabungkan chip performa tinggi dan pengaturan, sebagai sistem operasi kendaraan. Termasuk sistem infotainment, infrastruktur cloud, serta manajemen armada kendaraan.

Pleos diharapkan dapat bekerja dengan Software Defined Vehicles (SDV) generasi berikutnya, untuk menambah fitur yang ada pada sebuah mobil baru, termasuk sistem kemudi autonomous. Tidak seperti sistem pengoperasian saat ini, Pleos memiliki basis Android Automotive Operating System, sehingga pengaturan dan interface layaknya telepon selular.

SUV ini akan kental dengan rasa Eropa. Bagaimana tidak? Pada tahun 2024 saja, 79 persen unit Hyundai yang terjual di Eropa, adalah buatan Turki maupun Ceko. “Kami ingin mempertahankan kualitas produk Hyundai buatan Eropa. Oleh karenanya, lokalisasi produk itu penting,” jelas Xavier Martinet, President & CEO Hyundai Motor Europe.

Hyundai Inster Siap Melawan Dominasi Mobil Listrik Cina

Dalam beberapa tahun terakhir, pasar mobil listrik global seolah tengah bergeliat. Australia? Saat ini jadi target pasar potensial baru yang siap untuk dikuasai. Hyundai yang telah cukup lama bercokol di Aussie pun tak tinggal diam. Sebagai gambaran, Hyundai Inster yakni Standard Range yang dipasarkan di Australia label harganya AU$39.900 (off-the road). Belum termasuk biaya pajak dan lain sebagainya.

Dilema Harga Jual

Dari segi harga jual memang sulit untuk bisa menyaingi produk Cina. Terlebih segmen mobil listrik entry-level alias spek dengan harga menengah bawah.

Selisihnya cukup banyak bila dibandingkan dengan BYD Dolphin (AU$29.990) dan GWM Ora (AU$33.990) yang harganya sudah OTR (on-the road).

Apalagi untuk varian yang lebih tinggi yakni Extended Range dan Inster Cross, keduanya dibanderol mulai dari $45,000 (off-the road). Agak sulit untuk dilawan…

Walau harga Hyundai Inster lebih mahal, tapi soal kualitas tak perlu diragukan. Butuh waktu lebih dari tiga dekade bagi Hyundai untuk membangun reputasi di pasar global.

Mulai dari kendali mutu produk yang tetap terjaga, layanan purna jual hingga jaminan garansi menjadi pondasi utama Hyundai dalam membangun reputasinya. Bahkan dalam hal riset dan pengembangan desain serta teknologi, Hyundai menggelontorkan investasi yang sangat besar.

Inster mungkin adalah salah satu produk termurah yang dimiliki Hyundai, tapi kualitas tidak murahan. Sekali lagi, reputasi menjadi taruhan. Kepuasan konsumen untuk jangka panjang jadi salah satu etos yang dijunjung oleh pabrikan asal Korea Selatan ini.

Mobil Mungil Menyenangkan

Perihal desain tampilan, Hyundai Inster punya dua versi. Inster versi standar ditujukan bagi konsumen dengan mobilitas di area perkotaan. Lalu ada Inster Cross yang tampil funky ala mobil rally. Lengkap dengan ban all-terrain (A/T) dan roof rack yang jadi kelengkapan standar. Inster Cross dirancang bagi konsumen muda yang suka dengan gaya petualang.

Saat masuk ke dalam kabinnya pun Anda bakal dibuat takjub. Kemasan interior yang semi futuristik dikemas dengan desain fungsional dan ergonomis.

Kabin mini hatchback empat penumpang yang bodinya lebih mungil dari SUV terkecil Hyundai yakni Venue ini justru terkesan cukup lapang. Bahkan terasa lebih lega dari Hyundai Venue.

Kapasitas bagasi di balik jok belakang memang cuma 280 liter. Namun saat jok belakang dilipat, Hyundai Inster mampu memuat barang bawaan dengan volume mencapai 1.059 liter. Kapasitas yang cukup besar dengan ukuran bodinya yang mungil.

Soal fitur keselamatan berkendara pun Hyundai tak pernah pelit. Di sekeliling kabin termasuk pada setir ada 7 buah airbag. Fitur berkendara lainnya seperti auto emergency braking, adaptive cruise control, lane keep assist, rear cross traffic alert, hingga blind spot monitoring jadi kelengkapan baku.

Performa Memadai

Dari segi performa, Hyundai Inster memiliki sejumlah varian yang dapat dipilih sesuai kebutuhan konsumen. Varian terendah yakni Standard Range dibekali motor elektrik tunggal penggerak roda depan (FWD). Outputnya 71 kW (95 hp) dengan torsi puncak 147 Nm. Berbekal baterai berdaya 42 kWh, jarak jelajahnya bisa mencapai 327 km.

Jika ingin performa lebih, ada dua pilihan yakni Extended Range dan Inster Cross. Keduanya punya gaya tampilan yang berbeda. Extended Range tampil ala mini hatchback perkotaan. Beda lagi dengan Inster Cross yang posturnya agak jangkung ala mobil rally.

Meskipun beda gaya, namun spek motor elektrik penggerak keduanya sama, dengan output 84 kW (112,6 hp) dan torsi 147Nm.

Kapasitas baterai keduanya pun sama yakni 49 kWh. Jarak jelajah maksimum keduanya pun sama yakni 360 km. Hanya saja, jarak jelajah Inster Cross bakal melorot menjadi 293 km saat atapnya dipasangi roof rack dengan beban muatan maksimum. Kalau cuma pakai sunroof, jarak jelajahnya sama dengan varian Extended Range.

Apa yang terjadi di Australia mungkin nyaris sama seperti yang terjadi di Indonesia. PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) sejak tahun lalu tengah melakukan studi pasar perihal peluang untuk memboyong Inster ke Indonesia. Hyundai Inster bahkan sudah terdaftar di Indonesia untuk kategori mobil dan kendaraan listrik.

Jika saja Hyundai Inster diproduksi di Indonesia dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 40 persen, tentunya biaya produksi bakal bisa ditekan sehingga harga jual bisa lebih terjangkau.

Perlu diingat, kultur konsumen Indonesia itu unik. Brand image jauh lebih utama. Bahkan para konsumen tak segan membeli mobil dengan selisih harga sedikit lebih mahal untuk produk lansiran brand yang sudah jelas reputasi serta asal usulnya. Peluang pasar akan selalu ada, termasuk untuk Hyundai Inster di Indonesia.

Pabrik Hyundai CSR di Bekasi.

Pabrik Hyundai Ajak Masyarakat Rayakan Kemuliaan Ramadan

Hyundai Motors Manufacturing Indonesia (HMMI) adalah cabang Hyundai yang lain di Indonesia. Mereka adalah pabrik yang merakit mobil-mobil Hyundai, termasuk membuat baterai EV, di pabriknya yang berada di Cikarang.

Bertepatan dengan bulan Ramadan ini, HMMI menggelar berbagai kegiatan sosial dan keagamaan bersama warga Desa Sukamukti, Kecamatan Bojongmangu, Kabupaten Bekasi. Bertempat di Masjid Al-Hadist, mereka menggandeng Pemerintah setempat serta Majelis Ulama Indonesia (MUI) Desa Sukamukti untuk menyemarakkan Ramadan.

“Kami ingin merayakan Ramadan tidak hanya di lingkungan internal perusahaan, tetapi juga bersama masyarakat sekitar pabrik. Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat mempererat hubungan dengan warga Desa Sukamukti dan berbagi kebahagiaan dalam suasana Ramadan yang suci,” kata Ade Mahendra, Head of External Affairs Department PT HMMI.

Pabrik Hyundai mengadakan kegiatan Ramadan 2025

Kegiatan di masjid Al Hadist tersebut cukup beragam mulai dari lomba kaligrafi ayat-ayat suci Al Quran. Ada juga lomba tahfidz yang menguji kemampuan anak-anak dan remaja dalam menghafal Al Quran. Hingga lomba busana muslim yang menjadi ajang untuk mendorong rasa percaya diri anak-anak. Sambil tentunya, menerapkan nilai-nilai Islami.

Bersamaan dengan kegiatan tersebut, HMMI juga membagikan paket lebaran dan hampers untuk yatim piatu, lansia, korban banjir dan Masyarakat yang membutuhkan. Dan pastinya tidak ketinggalan, ada kegiatan buka puasa bersama.

Dengan adanya kegiatan Ramadan ini, menurut keterangan resminya, “HMMI menegaskan komitmen untuk tidak hanya menjadi pelaku industri otomotif terkemuka. Tetapi juga mitra yang peduli terhadap kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.

Ke depan, pabrik mobil Hyundai ini berencana untuk terus mengembangkan program CSR yang bermanfaat dan berkelanjutan. Sejalan dengan visi perusahaan untuk tumbuh bersama masyarakat Indonesia.

“Program ini merupakan wujud nyata komitmen HMMI dalam bidang Corporate Social Responsibility (CSR), yang mencakup berbagai inisiatif sosial, pendidikan, lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat. Perayaan Ramadan tahun ini menjadi salah satu bentuk implementasi program tersebut dengan fokus pada penguatan hubungan sosial dan kepedulian terhadap sesama,” tutup Ade Mahendra.

Hyundai Motors Indonesia Bersiap Hadirkan Ioniq 9

Sejak tahun 2020, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) telah menjadi pemain kendaraan listrik (EV), sebagai solusi mobilitas bagi masyarakat Indonesia. Hyundai membawa Ioniq Electric dan Kona Electric pada tahun 2020. Disusul oleh Ioniq 5 di tahun 2022 dan Ioniq 6 di tahun 2023. Termasuk all-new Kona Electric, Kona Electric N Line, serta Ioniq 5 N. Besar kemungkinan Ioniq 9 bakal hadir di Tanah Air.

Berbekal komitmennya, Hyundai membangun ekosistem EV yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Melalui investasi strategis, pendirian pabrik battery cell dan battery pack, produksi EV lokal, serta ekspansi jaringan charging station di berbagai area. Rencana membawa Ioniq 9, bukan tanpa alasan. Sebab EV ini memiliki banyak keunggulan, tidak hanya secara produk, namun juga pengalaman berkendara.

Ioniq 9 Segera Dibawa

“Kami menyambut baik antusiasme konsumen Indonesia terhadap lini EV Hyundai selama ini, termasuk Ioniq 9. Kami berencana menghadirkan produk tersebut untuk diperkenalkan kepada konsumen di Indonesia. Hal ini dilakukan untuk memahami lebih dalam potensi pasar Indonesia dan memperkenalkan inovasi kendaraan listrik terbaru dari Hyundai,” kata Ju Hun Lee, President Director Hyundai Motors Indonesia.

“Kami berkomitmen untuk terus berupaya mempercepat transisi menuju mobilitas ramah lingkungan. Oleh karena itu, kami tidak hanya menghadirkan kendaraan listrik inovatif, tetapi juga membangun infrastruktur yang memungkinkan ekosistem EV berkembang secara berkelanjutan,” imbuh Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia.

Investasi Senilai USD 3 Miliar

Komitmen Hyundai dalam membangun ekosistem EV di Indonesia, tercermin dalam investasi senilai USD 3 miliar. Termasuk pendirian pabrik sel baterai HLI, yang menjadi bagian krusial dalam rantai pasok kendaraan listrik. Pabrik ini berdiri di atas lahan seluas 330 ribu meter persegi, dengan investasi USD 1,1 miliar. Kemampuan produksi sel baterai lithium-ion, mencapai 10 GWh per tahun. Angka ini setara untuk kebutuhan lebih dari 150 ribu unit Battery Electric Vehicle (BEV).

Hyundai juga telah menghadirkan jaringan charging station serta program aftersales yang komprehensif. Saat ini tersedia lebih dari 600 charging station di berbagai lokasi strategis. Selain itu, Hyundai juga telah membuka akses charging station bagi pengguna EV brand lain. Melalui program EV Charging Subscription, dengan aplikasi myHyundai.

Hadirnya Ioniq 9 nanti, diproyeksikan bakal semakin memperkuat posisi Hyundai sebagai pemain utama dalam inovasi kendaraan listrik di Indonesia. Hyundai optimistm bahwa langkah ini akan semakin mendorong transisi menuju mobilitas berkelanjutan, dan mempercepat pertumbuhan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Peremian charging station hyundai

Pengguna EV Bisa ‘Ngecas’ Pakai Program Berlangganan Hyundai

Untuk mempermudah penggunaan charging station untuk kendaraan listrik (EV), per tanggal 3 Februari 2025, PT Hyundai Motors Indonesia memperluas akses EV charging station, melalui program berlangganan. Bukan hanya bagi pemilik EV Hyundai, tapi juga bagi pemilik EV dari brand lainnya.

Pengguna dapat mengakses aplikasi myHyundai untuk menikmati layanan di lebih dari 296 charging stations. Seperti yang telah diketahui, Hyundai bersama mitranya memiliki dengan 538 titik charging station, baik slow maupun ultra fast charger.

Pembaharuan program berlangganan

PT Hyundai Motors Indonesia juga meluncurkan pembaharuan dari program EV Charging Subscription. Kini dapat dinikmati oleh pemilik EV Hyundai dan pemilik EV dari merek lainnya. Program berlangganan ini memiliki tiga varian paket, yang mencakup layanan public charging dan emergency mobile charging. Bahkan metode pembayarannya dibuat lebih praktis dan ekonomis.

Perluasan ini menjadi respons atas tingginya minat pelanggan akan program EV Charging Subscription, yang sejak diluncurkan pada November 2024 silam. Konsumen yang berlangganan bisa mengisi daya kendaraan di ratusan charging station Hyundai, dengan harga hingga 47 persen lebih rendah.

“Program EV Charging Subscription menjadi wujud komitmen Hyundai untuk terus memajukan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Kami pun antusias bisa mengembangkan program EV Charging Subscription agar tak hanya memanjakan pengguna EV Hyundai, tetapi juga bisa dinikmati semua pemilik EV di Indonesia,” kata Ju Hun Lee, President Director PT Hyundai Motors Indonesia.

Meningkatkan adopsi EV

Lewat inisiatif ini, Hyundai memungkinkan setiap pengguna EV bisa merasakan pengalaman kepemilikan kendaraan yang semakin aman, nyaman, dan menyenangkan dengan harga yang terjangkau.

“Kami harap, perluasan program ini dapat mendorong banyak orang, untuk menikmati mobilitas ramah lingkungan terdepan, dengan biaya yang hemat bersama Hyundai,” imbuh Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia.

Program EV Charging Subscription dapat diakses melalui aplikasi myHyundai, dengan jaringan charging station yang didukung oleh mitra Hyundai. Sebut saja Voltron, Casion, Buzz, dan Daya Green. Hyundai akan meneruskan ekspansi charging station di seluruh Indonesia, dengan memperluas kolaborasi dengan mitra operator lainnya.

Harga paket langganan yang tercantum akan mendapatkan penyesuaian pada biaya listrik dan biaya layanan lain sesuai peraturan pemerintah di lokasi tertentu.

Untuk menikmati pengalaman terbaik, pelanggan bisa mengaktifkan notifikasi dan tagihan bulanan secara otomatis (recurring payment) di aplikasi myHyundai. Metode pembayaran yang terintegrasi di aplikasi myHyundai, bisa melalui e-wallet, kartu debit, dan kartu kredit.

Hyundai Gowa Raih Prestasi Dalam Hyundai National Skills Contest

Seiring dengan meningkatnya minat masyarakat untuk memiliki mobil Hyundai dan jumlah pelanggan yang semakin bertumbuh, Hyundai Gowa berupaya untuk terus meningkatkan kualitas layanannya. Penjualan Hyundai Gowa yang mampu berkontribusi sebesar 1.400 unit, atau 27 persen dari penjualan Hyundai nasional pada kuartal keempat tahun 2024 lalu.

Angka tersebut merupakan bukti kepercayaan pelanggan atas pelayanan yang diberikan oleh para frontliner dan team support. Pelayanan berdasar pada kemampuan dan kompetensi yang mumpuni, juga dibuktikan atas pencapaian Hyundai Gowa memenangkan juara pertama sales consultant dan juara pertama technician, dalam ajang Hyundai National Skills Contest 2024. Prestasi tersebut diumumkan pada 22 Januari 2025, bertempat di Hyundai N Brand Experience Center, Jakarta.

Hyundai National Skills Contest merupakan ajang tahunan, yang diselenggarakan oleh Hyundai Motor Indonesia (HMID). Sebagai wujud komitmen dalam menjaga kualitas layanan pelanggan, dan membangun kepercayaan masyarakat terhadap keunggulan kendaraan Hyundai.

Kegiatan ini diselenggarakan untuk seluruh dealer resmi Hyundai di Indonesia, dan diperuntukkan bagi frontliner dan team support dengan beberapa kategori. Kontes sendiri sudah berjalan sejak awal tahun 2024, untuk melakukan tahap prakualifikasi, berupa pengecekan pencapaian KPI dari para peserta.

“Seluruh pencapaian ini tentu dimulai dari pembinaan dalam meningkatkan kualitas yang sesuai standar Hyundai. Hal ini mengisyaratkan bahwa kompetensi global harus dimiliki. Sehingga menjadi ujung tombak layanan Hyundai Gowa, dalam mencapai kepuasan dan loyalitas pelanggan,” tutur Ferry, Chief Operation Officer Hyundai Gowa.

Kegiatan skill contest dimulai dari level regional sampai final, pada periode November 2024 hingga Januari 2025. Sebagai dealer dengan jaringan terbesar di Indonesia, Hyundai Gowa berupaya untuk konsisten memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan.

Review: Hyundai Santa Fe Calligraphy 1.6 T-GDi HEV

Hyundai membuat gebrakan baru, melalui kehadiran Santa Fe generasi terbaru. Jika Santa Fe generasi sebelumnya memiliki bentuk yang berotot, maka Santa Fe generasi terbaru malah terlihat semakin maskulin. Bahkan tidak ada aspek yang tersisa dari semua generasi Santa Fe sebelumnya. Agar tak berlama-lama penasaran, kami langsung saja pilih varian Calligraphy yang bermesin hybrid.

Dari depan, area depan Santa Fe tampak agresif karena disertai dengan lampu daytime running (DRL) berpola ‘H’ dan lampu depan LED yang menyorot tajam. Semuanya benar-benar mengusung garis lurus dan terlihat kontras dengan kaca depan yang miring. Bahkan bentuk kap mesinnya saja tampak sangat kokoh.

Secara visual saja, SUV ini pasti menawarkan ruang kabin yang lapang. Memandang Hyundai Santa Fe dari sisi samping, amat jelas bahwa SUV ini sarat akan garus lurus yang tegas. Lekuk fender yang berotot, diisi oleh velg multi-spoke 20 inci berwarna hitam, dan dibalut ban 255/45 R20. Fisiknya yang berukuran besar, memiliki wheelbase sepanjang 2.815 mm.

Assist Handle fungsional

Ada keunikan pada pilar C-nya, yakni tersedia Assist Handle. Sehingga memudahkan pengguna untuk memanjat, untuk mengakses barang-barang yang terpasang di atap. Amat fungsional buat pengguna yang menggunakan roobox atau yang gemar beraktivitas di alam terbuka.

Masuk ke kabin depan, tersedia kursi depan sendiri suportif dan nyaman. Dilengkapi pemanas dan sistem ventilasi, serta penyesuaian elektrik dengan dua pengaturan memori untuk pengemudi. Sehingga mengatur kursi ke posisi yang diinginkan menjadi mudah. Setirnya dilengkapi kontrol untuk audio, telepon, adaptive cruise control, dan untuk scrolling berbagai halaman di panel instrumen.

Seperti yang ada pada Hyundai masa kini, dua layar besar diletakkan berdampingan di dashboard. Panel instrumen ditata dengan baik dan di sampingnya terdapat sistem infotainment layar sentuh 12,3 inci, yang dilengkapi Apple CarPlay dan Android Auto. Asyiknya, tata letaknya tergolong dan mudah dimengerti. Sistem audio juga terdengar mantap, wajar saja karena didukung seperangkat speaker bikinan Bose.

Ruangan sterilisasi beragam barang

Panel kontrol AC, mempunyai kombinasi optimal antara kontrol fisik dan tombol sentuh, sehingga pengoperasinya sangat mudah. ​​Laci dashboard berukuran cukup besar, bahkan ada kompartemen untuk sterilisasi UV-C di atasnya. Pengoperasiannya? Cukup tekan tombol di sebelah layar infotainment, fitur ini dapat digunakan untuk sterilisasi ponsel, dompet, dan lain-lain.

Pada varian Calligraphy, terdapat panoramic sunroof berukuran besar, sehingga memungkinkan penumpang belakang dapat melihat langsung ke arah langit. Tirai pada sunroof tersebut juga dioperasikan secara elektris. Ada dua wireless charger pada konsol tengah, agar daya ponsel pengemudi dan penumpang depan tetap dapat terisi.

Di konsol tengah, terdapat Bilateral Multi-Console. Istilah bilateral ini berarti tutup konsol dapat dibuka dari depan dan belakang. Di baliknya ada laci yang berukuran cukup lapang dan dalam, bisa untuk menyimpan berbagai macam barang. Ventilasi AC tersedia di kedua pilar B, untuk menjaga penumpang baris kedua tetap sejuk. Sedangkan, port USB Type-C berada di sisi belakang setiap kursi depan.

Untuk masuk ke kabin belakang, cukup tekan tombol One-touch Walk-In, maka jok baris kedua pun memberikan akses untuk masuk dan keluar. Jok baris ketiga cukup untuk menampung anak-anak untuk perjalanan jarak jauh, atau untuk orang dewasa untuk perjalanan singkat. Jika perlu ruang bagasi yang besar, cukup lipat jok baris ketiga tersebut. Sehingga ruang bagasi yang awalnya memiliki kapasitas 628 liter, maka menjadi nyaris 2.000 liter.

Tersedia torsi besar

Dimensi Hyundai Santa Fe terbaru ini memang terlihat cukup besar, dengan panjang 4.830 mm, lebar 1.900 mm, dan tinggi 1.720 mm. Meski begitu, tak perlu canggung untuk mengendarainya. Sebeb pengendaliannya cukup supel dan mudah. Kaca spion samping yang besar dan kaca yang luas, memberikan visibilitas yang baik.

Sumber tenaga berasal dari mesin Smartstream 1.6 T-GDi yang dipadu dengan motor listrik 44,2 kW. Output gabungannya sebesar 235 PS dan torsi kombinasi 367 Nm. Karena SUV ini memiliki teknologi hybrid, maka akselerasi terasa mantap dan padat. Wheelbase yang panjang, membuat ayunan bodi terasa oke. Sehingga membuat perjalanan jarak jauh tetap terasa menyenangkan.

Hyundai Santa Fe terbaru dipasarkan dalam empat varian yang menarik. Mulai dari varian Prime 2.5 GDi (Rp 699 juta), Prime 1.6 T-GDi HEV (Rp 786,3 juta), Calligraphy 2.5 GDi (Rp 784,5 juta), dan tentunya Calligraphy 1.6 T-GDi HEV (Rp 869,6 juta).

Mengenal Hyundai Initium, Mobil Konsep FCEV Bukti Kemampuan Hyundai

Persaingan teknologi otomotif tak hanya gencar di sektor mobil listrik bertenaga baterai (BEV), tapi juga di sektor kendaraan dengan sel bahan bakar (FCEV). Sebuah konsep FCEV berbahan bakar sel hidrogen baru saja diperkenalkan yakni Hyundai Initium Concept.

Mobil konsep yang dipresentasikan di Seoul, Korea Selatan ini perlahan tapi pasti akan diproduksi pada pertengahan tahun 2025 mendatang.

Dari segi desain, Hyundai menerapkan gaya bahasa desain baru yang disebut “Art of Steel” pada Initium Concept. Karena wujudnya adalah sebuah SUV, maka gaya tampilannya menyesuaikan karakter mobil serbaguna baik dalam kota maupun diajak berpetualang.

Para desainer Hyundai menampilkan karakter desain baru, yang nampak jauh lebih menarik dibandingkan sebelumnya. Hal tersebut juga berlaku pada Initium Concept yang nampak stylish dan semi futuristik namun tetap terlihat mewah. Tak hanya pada gaya eksterior, namun juga pada kemasan interiornya.

Sejumlah elemen desain mobil yang ada pada lini brand Hyundai seperti Ioniq5 dan Nexo diterapkan pada Initium Concept. Jadi para konsumen tak akan kaget saat Hyundai resmi memproduksi Initium tahun depan.

Dalam bahasa Latin, nama Initium tak hanya memiliki arti ‘permulaan’, tapi juga ‘misteri’. Seperti namanya, spek teknis mobil FCEV ini masih jadi misteri. Pihak pabrikan belum mengungkap secara lengkap, hanya ada sedikit petunjuk yang bikin penasaran.

Berjarak Tempuh 640 km

Tangki bahan bakar hidrogen cair yang digunakan dikatakan ukurannya besar, tapi tak disebutkan berapa kapasitasnya. Agar jarak jelajah cukup jauh, jenis ban yang digunakan punya hambatan gesek rendah.

Initium dikatakan menggunakan motor elektrik penggerak berdaya 150 kW (201 hp) dan ditargetkan mampu menempuh jarak hingga 640 km. Dibandingkan dengan mobil FCEV Hyundai yakni Nexo, catatan waktu akselerasi 0-100 km/jam Initium diklaim jauh lebih cepat yakni 8 detik (Nexo berkisar 8.4 detik).

Pada versi produksinya nanti Initium FCEV akan menggunakan teknologi sel bahan bakar generasi ketiga Hyundai. Generasi pertama yakni Tucson FCEV tahun 2013 punya densitas daya 2.09 kW/l. Generasi kedua yakni Nexo 2018 densitasnya 3.2 kW/l.

Meskipun untuk Initium tak disebutkan besaran angkanya, hasilnya diperkirakan jauh lebih baik dari dua FCEV terdahulu. Sel bahan bakar Initium pun diklaim punya daya 40 persen lebih baik dibandingkan Nexo. Soal fitur yang akan dibekalkan nantinya memang masih jadi misteri. 

Salah satu fitur penting yang dibekalkan adalah kemampuan vehicle-to-load (V2L). Soket listrik bervoltase 220-volt yang dibekalkan sama dengan voltase listrik rumah tangga yang umum digunakan di Korea Selatan dan juga di beberapa negara, termasuk Indonesia.

Hyundai Initium Concept

Tidak Usah Beli Token Listrik

Kapasitas baterai dan tangki sel hidrogen (H2) yang dibopong Initium Concept memang belum diungkap. Namun dalam kondisi tangki terisi penuh, daya listrik yang dihasilkan diklaim mampu mencapai 100 kWh. Cukup untuk memenuhi kebutuhan daya listrik rumah tangga selama sepekan hingga 10 hari. Nah, tak perlu beli token listrik selama sepekan.

Yang jadi pertanyaan adalah infrastruktur stasiun pengisian bahan bakar hidrogen. Pasalnya, saat ini di seantero Korea Selatan baru tersedia sekira 200 titik stasiun pengisian bahan bakar sel hidrogen. Itu pun tak semua kota tersedia.

Dalam dunia otomotif, mobil bertenaga sel hidrogen memang masih barang baru. Tentu butuh waktu beberapa tahun lagi untuk bisa berkembang. Bukan hanya jumlah populasi kendaraannya saja, tapi juga jaringan infrastruktur pendukungnya.

Melihat Langsung Aktivitas Ekosistem Hyundai di Indonesia

PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) berkomitmen dalam mendorong kemajuan industri otomotif Tanah Air, melalui kehadiran ekosistem yang terintegrasi dan komprehensif. Melalui Hyundai Discovery Trip, kami beserta sejumlah awak media mengunjungi Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI), di di Deltamas, Cikarang. Termasuk fasilitas HMID yakni Hyundai Training Academy, PIO & Logistic, serta Parts Center.

Dalam kesempatan ini, Hyundai memperlihatkan proses produksi produk unggulan yang memanfaatkan teknologi terkini. Mulai dari ekosistem produksi hingga tahap pengecekan produk sebelum distribusi. Ketersediaan suku cadang pendukung yang berperan penting, dalam layanan purnajual bagi konsumen Indonesia.

Pabrik perakitan HMMI dibangun untuk memastikan kualitas terbaik di setiap tahap pembuatan kendaraan. Mengusung konsep produksi yang berkelanjutan, ekosistem pabrik ini dirancang dengan orientasi pada lingkungan, serta menciptakan suasana kerja yang nyaman bagi para pekerja.

Diproduksi dengan energi ramah lingkungan

HMMI telah 100 persen menggunakan listrik dari energi terbarukan yang sudah tersertifikasi oleh Renewable Energy Certificate (REC) dari PLN. Setiap kendaraan diproduksi dengan energi listrik ramah lingkungan, HMMI juga memastikan setiap produknya telah memenuhi standar global Hyundai.

“Kami berkomitmen bahwa setiap kendaraan yang diproduksi di fasilitas HMMI memiliki kualitas pembuatan yang unggul, sesuai dengan standar internasional Hyundai. Kami menjamin bahwa setiap tahap dilakukan dengan presisi tinggi, untuk menghasilkan kendaraan yang berkualitas bagi konsumen,” tambah Bong Kyu Lee, President Director of Hyundai Motor Manufacturing Indonesia.

HMMI menyediakan fasilitas lengkap termasuk Mobility Innovation Center, yakni pusat penelitian dan pengembangan yang menjadi pilar inovasi teknologi, serta pemenuhan kebutuhan mobilitas masyarakat Indonesia. Pusat penelitian dan pengembangan ini memastikan produk Hyundai sesuai dengan preferensi pasar lokal. Termasuk memperkuat rantai pasokan melalui kolaborasi dengan penyedia komponen lokal.

Gabungan kinerja robotik dan sumber daya manusia

Area produksi utama telah memenuhi standar operasional berskala internasional, mencakup press shop, body shop, paint shop, engine shop, hingga assembly shop. Fasilitas produksi di HMMI juga beroperasi menggunakan teknologi ramah lingkungan, serta menggabungkan kerjasama antara teknologi robotik dan sumber daya manusia.

Fasilitas HMMI juga memiliki lintasan driving test untuk pengujian kendaraan secara langsung. HMMI mampu memproduksi dengan total kapasitas mencapai 150 ribu unit per tahun, dan mampu ditingkatkan hingga 250 ribu unit per tahun. Dengan finalisasi produk dilakukan di Port Installation Option (PIO) yang dikelola oleh HMID.

Di PIO, kendaraan menjalani serangkaian pengujian ketat, termasuk inspeksi komponen dan pengujian baterai, untuk memastikan kualitas optimal sebelum didistribusikan. PIO juga mempekerjakan 13 persen tenaga kerja perempuan.

Kapasitas 30 ribu komponen 

Dengan kapasitas stockyard 1.900 unit, PIO Hyundai memastikan setiap kendaraan yang diproduksi memenuhi standar kualitas tinggi sebelum didistribusikan. Dalam kecepatan produksi sekitar 7,5 menit per kendaraan, PIO menjalankan proses akhir yang meliputi pemasangan aksesori, kaca film, serta pemeriksaan menyeluruh.

Sedangkan di Hyundai Training Academy, teknisi lokal hingga tingkat regional ASEAN dan tim sales juga mendapatkan pelatihan menyeluruh untuk menjaga standar layanan yang konsisten. Fasilitas pelatihan teknisi EV pertama di Indonesia ini telah menghasilkan banyak teknisi andal. Untuk menghadirkan layanan purnajual yang andal, maka Hyundai mendirikan Hyundai Parts Center seluas 1,2 hektar di Deltamas, Cikarang. Sehingga menjamin ketersediaan suku cadang di Indonesia dengan kapasitas penyimpanan lebih dari 30 ribu komponen.

“Hyundai berupaya untuk menghadirkan produk berkualitas dan berinovasi dalam menciptakan solusi mobilitas terbaik bagi masyarakat Indonesia. Melalui Hyundai Discovery Trip, kami ingin menunjukan komitmen dalam menjaga kualitas produk yang kami hadirkan, dari mulai tahap produksi hingga distribusi,” jelas Ju Hun Lee, President Director Hyundai Motors Indonesia.

Hyundai Kona Mauna Loa Edition Jadi Kona Terlangka Di Jepang

Banyak pabrikan otomotif meluncurkan model edisi khusus dengan jumlah unit terbatas untuk memikat konsumen. Hyundai pun melakukan hal serupa dengan meluncurkan Kona Mauna Loa Edition di Jepang. Kaum muda di negara tersebut diharapkan bakal terpikat pada mobil listrik Kona Electric.

Nama yang disematkan diambil dari gunung berapi aktif terbesar di Hawaii. Tema ‘Wild & Tough Black’ yang disematkan pada gaya eksteriornya sesuai dengan gaya semi off-road yang diusung.

Untuk membedakan dari model reguler, opsi warna bodi hanya tersedia satu macam yakni Mirage Green. Agar terlihat garang, mulai dari bemper depan, fender, spion, lis bodi samping bagian bawah hingga bemper belakang dilabur warna hitam dof.

Nuansa hitam dof juga terlihat pada velg alloy ala BBS ‘akar’ yang dibalut ban radial Open Country A/T lansiran Toyo Tires. Mudguard pun diimbuhkan agar gaya rally pada Kona Electric kian kental.

Warna hitam dof pada mobil ini memakai cat tahan gores. Gaya yang diadopsi pada Kona Mauna Loa terinspirasi dari Hyundai Ioniq 5 XRT. Imbuhan warna hitam dof juga melambangkan pasir gunung berapi yang berwarna hitam pekat.

Untuk menunjang gaya adventure, pada atap terpasang roof bar. Selain dipasangi sepeda MTB, papan ski atau papan surfing, roof bar juga bisa dipasangi roof box untuk penyimpanan barang bawaan ekstra.

Interior Bernuansa Alam

Kemasan interiornya didominasi balutan kulit warna abu-abu muda dan kombinasi warna kuning terang. Karena ini mobil semi off-road, maka lantai bagasi dan karpet kabin menggunakan bahan tahan cuaca yang mudah dibersihkan.

Mobil ini juga dilengkapi kursi lipat, wadah kompartemen dan ruang penyimpanan di bagasi belakang. Piknik maupun aksi petualangan jadi makin menyenangkan.

Hyundai Kona Mauna Loa Edition speknya sama dengan Kona Electric reguler. Tak ada sentuhan upgrade maupun modifikasi pada sektor performa. Motor elektrik penggerak roda depan tetap beroutput 150 kW (201 hp). Baterainya berdaya 64.8 kWh.

Harganya Sangat Menggoda

Keistimewaan dari Hyundai Kona Electric yang satu ini bukan lantaran hanya beredar di Jepang. Hyundai hanya membuat Kona Mauna Loa Edition sebanyak 30 unit. Jadi ini benar-benar model yang eksklusif dan terbatas!

Label harganya mulai dari 4,95 juta Yen Jepang atau sekira Rp 510,7 jutaan. Hanya selisih ¥55.000 atau Rp 56,7 jutaan lebih mahal dari Kona Lounge. Bahkan harganya cuma selisih ¥110.000 atau Rp 11 jutaan lebih murah dari Kona N Line. Hmm…sangat menggoda.

Hyundai Pamer Mobil Listrik Terbarunya di GIIAS Surabaya 2024

PT Hyundai Motors Indonesia mengumumkan kehadirannya di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Surabaya 2024, di Grand City Convex hingga 1 September 2024. Hyundai menghadirkan dua mobil listrik andalannya, yaitu Kona Electric dan Ioniq 5 N. Kedua mobil listrik (EV) ini juga sempat menggoda pengunjung GIIAS 2024 beberapa waktu silam.

“Kami senang bisa menghadirkan all-new Kona Electric dan Ioniq 5 N bagi warga Surabaya. Perluasan jangkauan produk ini menunjukkan komitmen Hyundai untuk terus menjawab kebutuhan konsumen. Sejalan dengan upaya memajukan industri mobil listrik di Tanah Air,” kata Fransiscus Soerjopranoto, Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia.

All-new Kona Electric merupakan EV pertama di Indonesia dengan komponen baterai yang dibuat di dalam negeri. Baterai tersebut diproduksi oleh PT HLI Green Power. Kehadiran All-new Kona Electric menjadi bukti upaya Hyundai dalam mendukung komitmen pemerintah dalam mencapai net zero emission di tahun 2060.

Selain Kona Electric, Hyundai memboyong Ioniq 5 N merupakan high-performance EV pertama untuk pasar Indonesia. Kehadiran Ioniq 5 N turut menandai debut Hyundai N di pasar otomotif Indonesia, sekaligus menjadikannya model N Brand pertama bagi konsumen Tanah Air.

Hadir sejak 2015, Hyundai N aktif menghasilkan inovasi dan teknologi terdepan dalam dunia otomotif. Selain itu, Hyundai N dirancang untuk memenuhi kebutuhan para penggemar otomotif akan pengalaman berkendara yang berkarakter.

Teknologi canggih dan inovatif dari Hyundai Ioniq 5 N dikembangkan di Namyang, Korea Selatan. Selain itu, Ioniq 5 N juga telah melalui berbagai uji coba di sirkuit Nürburgring, Jerman. Bahkan Hyundai Ioniq 5 N ini telah berhasil meraih sejumlah penghargaan bergengsi secara global.

Hyundai City Store Jadi Benchmark Pelayanan Terbaik

Hyundai Motors Indonesia bersama salah satu jaringan dealer terkemuka di Indonesia, yakni PT Gowa Modern Motor atau dikenal dengan nama Hyundai Gowa menggelar acara test drive bersama dengan para awak media. Acara ini juga sekaligus mengunjungi Hyundai City Store Lotte Shopping Avenue.

Konsep City Store pertama di Indonesia

Acara yang berlangsung Senin (29/04/2024) di Jakarta tak hanya mengajak sejumlah awak media untuk mencicipi line up mobil listrik Hyundai. Para awak media diajak berkunjung ke Hyundai City Store Lotte Shopping Avenue yang berlokasi di Mall Lotte Shopping Avenue, Lantai GF, Jl. Prof. Dr. Satrio Kav 3 – 5, Karet Kuningan, Jakarta.

Salah satu bagian dari jaringan Hyundai Gowa ini merupakan dealer berkonsep City Store pertama di Indonesia. Hyundai City Store Lotte Shopping Avenue diresmikan oleh PT Hyundai Motors Indonesia pada penghujung tahun 2020 lalu.

Showroom yang berada dalam pusat perbelanjaan, tepat di kawasan sentra bisnis kota Jakarta terbukti memberi kemudahan dan kenyamanan bagi para pelanggan.

“Merupakan suatu kehormatan bagi kami untuk bisa menjadi dealer berkonsep City Store pertama sekaligus menjadi cabang utama untuk Hyundai di Indonesia,” sambut Hariyadi Kaimuddin, Director in Charge Hyundai Gowa (PT Gowa Modern Motor), Senin (29/4).

Area seluas 447 meter persegi

Showroom seluas 447 meter persegi ini menyediakan empat display mobil Hyundai. Tersedia pula ruang tunggu dan lounge yang nyaman, serta ruangan privat untuk konsultasi atau bertransaksi.

Bagi pelanggan yang ingin tahu lebih banyak seputar mobil Hyundai, semua tersedia di zona Car Configurator. Berbagai ragam informasi mengenai produk Hyundai di Indonesia dapat diakses secara lengkap menggunakan platform digital yang user friendly.

Agar pelanggan lebih betah, di showroom ini pelanggan bisa menikmati permainan trek rally WRC dengan mobil balap Hyundai i20 coupe. Para calon konsumen juga bisa memanfaatkan sesi test drive untuk line up mobil listrik Hyundai.

Acara sesi test drive ini tak hanya menjalin kebersamaan antara awak media dan Hyundai Motors Indonesia. Namun Hyundai ingin memperkenalkan Hyundai Gowa sebagai benchmark jaringan dealer yang mengutamakan kepuasan pelanggan. Hingga saat ini Hyundai Gowa memiliki 21 cabang di berbagai kota di Indonesia.

Sesuai dengan slogan utamanya, “Your First Choice”, Hyundai Gowa menawarkan kemudahan transaksi dan mengutamakan pengalaman terbaik bagi semua pelanggan.

“Kami berkomitmen untuk terus memberi layanan terbaik dan berfokus kepada kepuasan pelanggan,” papar Hariyadi Kaimuddin, Director in Charge Hyundai Gowa.

Hyundai Palisade 2.2 D Signature AWD, Nyamannya Bikin Nagih

Momen libur Hari Raya Idul Fitri tahun ini waktunya cukup panjang. Jadi kami pun memanfaatkannya untuk melakukan sesi #PerjalananMotomobiMudikKemana. Kami mudik sambil jalan-jalan. Mobilnya? Sebuah SUV terbaru Hyundai yang bikin penasaran para penyuka mobil 7-seater: New Palisade 2.2 D Signature AWD AT. Ya, ini mobil SUV bermesin diesel dengan sistem penggerak AWD (all-wheel drive).

Tampilan American Style

Tatapan mata para pemudik ehm.. pengendara selama perjalanan terutama saat melaju perlahan ketika kami terjebak kemacetan di jalan tol tertuju pada Palisade. Mungkin mereka heran dan penasaran. Dari depan mirip Hyundai Creta, tapi bodinya kok bongsor…?

Nama dan gaya tampilan Palisade memang sesuai… sangat American style. Tak hanya bodi saja yang bongsor. Grille yang besar membuat wajahnya terlihat garang seperti SUV yang banyak beredar di Amerika.

Palisade yang kami bawa merupakan versi facelift. Hyundai memperbarui tampilan wajah Palisade dengan Parametric Shield dan Parametric Hidden-Type DRL yang mengintegrasikan grille serta lampu depan.

Lounge On Wheels

Bodinya yang cukup bongsor memang terbukti mampu membawa tujuh orang plus barang bawaan yang lumayan banyak. Kabin mobil ini dirancang sesuai ergonomi postur tubuh konsumen AS dan Eropa yang rata-rata tinggi besar. Jadi kabin tetap terasa lapang meskipun kami bertujuh memiliki postur yang kurang lebih. ‘American size’.

Untuk sebuah SUV, interior mobil ini bagai lounge berjalan. Tak hanya sebatas jok model Captain Seat di baris kedua. Jok kulit yang lembut pada baris belakang pun sangat empuk dan nyaman. Jok baris pertama dan kedua pun dilengkapi dengan penghangat. Persis seperti di spa.

Kemasan interior pun terlihat mewah dan berkelas. Plafon, door trim, dasbor dan setir yang bernuansa kelabu nampak kontras dengan jok berkelir merah maroon.

Panoramic sunroof? Tentu saja ada. Bahkan tak hanya satu, tapi ada dua yakni pada kabin baris depan dan belakang.

Tujuan pertama perjalanan kami yakni dari Jakarta menuju kota Bandung. Saat masuk tol MBZ, lalu lintas sudah dipadati oleh para pemudik dan pelancong dengan beraneka jenis mobil…dan bus.

Kegerahan saat macet? Tentu tidak, karena mobil ini dilengkapi ventilasi AC yang melebar di sepanjang dashboard dan juga blower AC di kabin belakang. Ditambah lagi dengan fitur automatic climate control, sehingga kabin tetap sejuk dan nyaman.

Fitur multimedia infotaintment terpadu tersaji pada layar touchscreen berukuran 12,3 inci pada dashboard. Pengaturan fitur pada layar pun cukup mudah. Nah, yang paling kami sukai adalah sistem audionya. Infinity Premium Audio dengan 12 speaker. Kualitas suaranya tak perlu diragukan. Kenyamanan kabin mobil ini bahkan membuat kami tak terasa kalau sudah sampai di Bandung hanya dalam waktu 3 jam. Cukup cepat untuk kondisi lalu lintas padat musim liburan.

Mesin Diesel Tetap Nikmat

Di antara mobil sejenisnya yang sebagian besar dibekali mesin hybrid yang kini tengah trend, Hyundai tetap percaya pada mesin diesel.

New Hyundai Palisade dibekali mesin diesel 4-silinder 2,2-liter CRDI e-VGT (electronic Variable Geometry Turbocharger) dengan transmisi automatic 8-speed.

Tenaga maksimum sebesar 197 hp dicapai pada 3.800 rpm. Tenaga putaran tengah memang ciri khas mesin diesel Hyundai. Sedangkan torsi puncaknya yang sebesar 440 Nm bermain di putaran bawah yakni kisaran 1.750 – 2.750 rpm. Jadi tak heran jika mobil ini cukup gesit meski berpenggerak AWD (all-wheel drive) yang membagi torsi dan tenaga ke seluruh poros roda. Soal respon tenaga hanya sedikit lebih lamban dari Palisade versi 4×2.

Untuk mengakomodir gaya mengemudi yang beragam, Palisade dibekali mode berkendara atau Drive Mode: Eco, Comfort, Smart, dan Sport.

Saat berkendara di tol maupun seputar kota Bandung yang padat merayap, kami coba pakai mode Eco. Mode berkendara yang satu ini terintegrasi dengan fitur Engine Start/Stop, sehingga konsumsi BBM tetap irit walau terjebak kemacetan cukup lama.

Hanya ada sedikit hal yang bikin kami penasaran. Saat melaju pada kecepatan rendah, terasa sedikit getaran pada area kolong dek sasis. Hal ini entah disebabkan oleh getaran kopel yang merambat ke lantai kabin via sasis monokoknya, atau ada penyebab lain seperti lapisan peredam dek kabin yang kurang tebal. Saat melaju di atas kecepatan 60 km/jam, getaran tidak terasa.

Bodi Bongsor Tapi Tetap Gesit

Setelah puas berkeliling kota Bandung, kami pun lanjut menuju Semarang. Saat masuk ruas tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) kami coba pakai mode Comfort karena lalu lintas terbilang ramai lancar. Laju berkendara tak terlalu ngegas, tapi justru mode Comfort menyuguhkan setting suspensi yang nyaman sesuai namanya. Redaman suspensi terasa empuk layaknya mobil mewah buatan Eropa.

Kami masuk tol Palikanci (Palimanan-Kanci). Saatnya kita ‘keluar main’. Mode Sport kami aktifkan di ruas tol yang lengang dan memiliki spot tikungan melebar. Handling kemudi cukup presisi. Redaman suspensi pun mampu mengimbangi aksi manuver dan melahap tikungan. Respons performa benar-benar kami rasakan. Ini mobil diesel tapi gesit diajak bermain.

979 km Dalam Kondisi Tangki Full Tank

Karena bodinya yang bongsor, gejala limbung tetap ada walau sedikit. Setidaknya dapat diimbangi oleh redaman suspensi serta sistem penggerak AWD yang membagi torsi serta traksi ke seluruh roda secara berimbang.

Tak terasa kami sudah sampai di tol Pejagan dan perjalanan berlanjut menuju Semarang via kota Pemalang. Lalu lintas mulai ramai, jadi kami coba pakai mode Smart. Mode berkendara yang satu ini merupakan hasil kombinasi gaya mengemudi yang terekam dengan mengintegrasikan beragam fitur bantu berkendara yang ada.

Perjalanan Motomobi Mudik Kemana yang kami tempuh totalnya sekira 1000 km dari Jakarta-Bandung-Semarang hingga kembali ke Jakarta. Konsumsi BBM mobil ini tak terlalu boros dengan kombinasi tol/dalam kota rata-rata sekira 13.8 km/liter. Tak perlu khawatir kehabisan BBM saat bepergian ke luar kota. Kapasitas tangki BBM nya cukup besar yakni 71 liter. Dengan konsumsi BBM rata-rata 13,8 km/liter, Hyundai Palisade dapat menempuh jarak hingga sekira 979 km dalam kondisi tangki full tank. Isi tangki BBM masih sisa lebih dari separuh jika hanya menempuh perjalanan Jakarta-Semarang yang sejauh 450an km.

 

Secara keseluruhan, kami suka dengan performa mesin dieselnya yang responsif, serta handlingnya yang gesit dan presisi. Kinerja suspensi pun tetap mampu memberi rasa nyaman meskipun melintasi jalan yang kurang mulus.

Jika ditanya mengapa harga varian termahalnya mencapai Rp 1,044 milyar? Bukan lantaran kemasannya saja yang terbilang mewah. Fitur berkendara yang dibekalkan sangat lengkap.

Mulai dari sensor dan kamera parkir plus kamera 360°, Hill-Start Assist Control, Downhill Assist Control, hingga fitur keselamatan berkendara terpadu ADAS (Advanced Driver Assistance Systems) canggih Hyundai SmartSense. Ditambah lagi dengan fitur terpadu Hyundai Bluelink yang terkoneksi dengan ponsel pintar. Ini adalah SUV yang tak sekadar tampil mewah, tapi juga sarat teknologi tinggi. Tak kalah dari SUV sejenis buatan brand asal Eropa yang harganya jauh lebih mahal.

#PerjalananMotomobiMudikKemana