Road trip bersama Ioniq 5 dan Ioniq 6

1.300 km Bersama Hyundai Ioniq 5 dan 6

Pertanyaan terbesar kami saat Hyundai memperkenalkan EV Ioniq 5 dan Ioniq 6 di Indonesia adalah, ini mobil ditujukan untuk siapa? Mobil listrik berbentuk sedan empat pintu dengan bentuk eksotis, tidak semua orang bisa menerima. Satunya lagi berbentuk retro dan tidak kalah eksotis. Belum lagi, sedan atau hatchback bukan pilihan favorit pangsa pasar otomotif jaman sekarang.

Namun hal tersebut tidak menahan Hyundai Motors Indonesia (HMID) untuk memperkenalkan keduanya. Mereka percaya diri berkat performa mobil yang sporty. Tenaga buas, bentuk mudah diingat dan fitur berlimpah. Ini yang membuat orang malah jadi penasaran. Belum lagi yang dipasarkan di Indonesia memiliki format gerak empat roda (AWD) dengan dua motor listrik. Satu di sumbu roda depan, satunya di belakang.

Perjalanan mayoritas dilakukan di dalam Ioniq 5. Jakarta hingga Semarang lalu lanjut Surabaya ke Banyuwangi dan Gilimanuk menuju Nusa Dua di Bali.

Hyundai Ioniq 5

 

Kami berkesempatan mencoba Ioniq 6 dari kota Solo menuju Surabaya. Melewati tol yang panjang dan membosankan. Duduk di posisi penumpang, kami merasakan seperti apa rasa sedan kencang ini.

Kencang adalah kata kunci penting. Hyundai Ioniq 6 didesain dengan berorientasi kepada pengemudi. Jadi, kalau Anda familiar dengan Ioniq 5, ini tidak bisa dibandingkan. Ioniq 5 adalah hatchback keluarga. Ioniq 6 adalah sedan sport yang mengedepankan kepuasan mengemudi.

Efek bawaannya, Ioniq 5 akan terasa menyenangkan untuk membawa keluarga. Jok belakang bisa diatur sandarannya, ruang kaki dan kepala lega di depan maupun belakang. Pada ‘the 6’, kelegaan kabin mungkin akan menyusut karena ruang kepala belakang yang lebih rendah. Efek dari atap macam mobil coupe. Selain itu, di depan partisi antara penumpang dan pengemudi sangat tegas. Pada Ioniq 5, ruang kaki depan bagian kiri dan kanan tidak ada pemisah.

Performa

Itu baru dari sisi kenyamanan berkendara. Rasa Ioniq 6 yang dibekali dual motor cukup berbeda. Untuk diketahui, Hyundai membekali sedan ini dengan sepasang motor listrik yang mengeluarkan daya total 321,4 hp. Torsinya 605 hp. Kalau Anda penggiat otomotif, pasti paham, angka tersebut adalah ranahnya sport car atau supercar entry level.

Ini yang membuat kami tersenyum saat menekan pedal gas sedalam mungkin. Angka 120 km/jam seolah diraih tanpa mobil merasa kepayahan, seperti yang kami rasakan. Itupun, mobil diisi empat penumpang dewasa dengan rata-rata bobot diatas 80 kg. Plus empat koper, laptop, kamera dan bawaan lainnya.

Menurut klaim, akselerasi 0-100 km/jam bisa diselesaikan dalam 5,1 detik untuk versi yang ada ini. Hyundai Motors Indonesia (HMID) APM mobil Korea Selatan tersebut tidak menyebutkan bobotnya berapa, tapi di beberapa media luar tertera kisaran beratnya antara 1.800 hingga 2.055 kg. Karena yang dijual di Indonesia adalah versi Signature dengan gerak AWD dan baterai paling besar (77,4 kW), kemungkinan bobotnya yang paling berat itu.

Ioniq 5, untuk mendapatkan rasa yang agresif, harus dijalankan dalam mode Sport. Mode Normal sebetulnya masih memberikan tonjokan torsi ala EV, namun tidak sekuat 6.

Beda Kaki

Untuk itu, Hyundai melakukan penyesuaian pada bagian suspensi. Dengan mengandalkan format MacPherson Strut di depan serta multi link untuk belakang, Ioniq 6 diberikan suspensi yang lebih kaku. Beda dengan Ioniq 5 yang cenderung mengedepankan kenyamanan berkendara.

Dengan begitu, Ioniq 6 mampu bermanuver dengan lebih tajam, serta melaju di kecepatan tinggi dengan lebih stabil. Kami mencoba peredamannya di jalan tol Solo-Surabaya dan memang, rasanya cukup berbeda. Untuk penumpang belakang, peredaman yang keras lebih terasa. Tapi pengemudi diberikan rasa percaya diri yang lebih tinggi saat melaju.

Bicara pengendalian, bobot setir terasa kosong saat berada dalam mode berkendara Eco ataupun Normal. Tipikal elektronik power steering (EPS) yang ada di mobil modern. Responsif, tapi kosong. Saat diganti ke mode Sport yang lebih agresif, bobotnya memberat. Dan ini melenceng dari perkiraan kami yang berharap paling tidak pergerakan kemudi jadi lebih mantap.

Jarak Tempuh

Hyundai Ioniq 6 AWD diklaim memiliki jarak tempuh hingga 440 km. Tentunya kami tidak memaksimalkan kemampuan jarak tersebut.

Pengisian ulang baterai 77,1 kWh dilakukan di Surabaya dari 48 persen hingga penuh untuk menempuh perjalanan berikutnya ke Banyuwangi. Rentang kecepatannya cukup beragam antara 60-100 km/jam. Tentunya kemampuan berlari mobil ini lebih dari itu. 

Deretan fitur pembantu berkendara kami manfaatkan mulai dari mode berkendara Eco (selain Normal dan Sport), cruise control adaptif hingga lane keeping assist. Termasuk regenerative braking yang tersedia dalam empat tingkatan plus kemampuan i-Pedal (berkendara dengan satu pedal).

Secara keseluruhan,  kami berkendara menggunakan Hyundai Ioniq 5 dan 6 sejauh kurang lebih 1.300 km. Demiembuktikan kalau EV juga bisa digunakan perjalanan antar pulau.

Soal SPKLU, meski harus diakui masih terbatas, tapi sudah lumayan mendukung. Kamintidak kesulitan menemukan charger super fast 200 kW di tol atau fasilitas fast charging di perkotaan yang dilewati. Total lima kali Ioniq 5 dan 6 diisi baterai sepanjang perjalanan. 

Yang agak kami paksakan adalah saat mengendarai Ioniq 5 dari Jakarta. Isi ulang terlalu dini di km 130 (tol Cipali), dan terus berjalan hingga baterai tinggal delapan persen. Dengan pedal gas diinjak seenaknya. Untungnya Hyundai dan oanitia penyelenggara menginformasikan SPKLU ada di km 279. Rest area terakhir sebelum gerbang tol Kalikangkung. 

Perjalanan ini meyakinkan kami kalau EV cukup reliable dibawa jauh. Dengan catatan, rencanakan betul perjalanan. Termasuk unduh aplikasi yang menyediakan informasi soal lokasi SPKLU.  

Hyundai Bikin Fasilitas Litbang Mandiri di Indonesia, dan Sukses!

Pusat manufaktur mobil Hyundai di ASEAN, PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) sukses mengembangkan pemasok lokal untuk membangun fasilitas penelitian dan pengembangan (Research and Development atau R&D) secara mandiri. Prestasi ini merupakan yang pertama di Indonesia bahkan produk komponen yang dirancang mandiri oleh pemasok lokal, kini digunakan pada Hyundai Stargazer X.

Pengembangan pemasok ini dilakukan lewat rangkaian program Supplier Education. Sejak 2021, HMMI menjaring pemasok lokal untuk kemudian dibina, dievaluasi, hingga didorong untuk mengembangkan fasilitas R&D mandiri, lewat skema program yang intensif dan komprehensif.

Produksi sesuai standar kualitas OEM

PT Frina Lestari Nusantara, perusahaan pemasok komponen yang mengikuti program ini, yang sekarang mempunyai fasilitas R&D untuk melakukan semua proses mulai dari merancang desain, pengembangan material, hingga pengujian komponen secara mandiri. Selanjutnya memproduksi sesuai dengan standar kualitas Original Equipment Manufacturer (OEM).

“Tumbuh dan berkembang bersama Indonesia merupakan komitmen besar yang kami coba wujudkan saat membangun pabrik Hyundai. Melihat PT. Frina Lestari Nusantara terus berkembang, membuat kami sangat terpacu untuk terus mendukung industri otomotif Indonesia,” kaya Bong Kyu Lee, President Director of PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia.

Sukses merancang dan memproduksi komponen Hyundai Stargazer X

PT Frina Lestari Nusantara telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 2000. Perusahaan ini juga merekrut engineer, dan berinvestasi di CAD/Drawing design-simulation hingga perangkat pengujian material. Berkat kemandiriannya, mereka sukses merancang dan memproduksi komponen untuk Hyundai Stargazer X, salah satunya roof rail (railing atap).

“Kami sangat berterima kasih dan terbantu lewat program edukasi pemasok Hyundai. Aktivitas ini sangat meningkatkan kemampuan engineering kami untuk membuat sendiri engineering drawing dan disetujui oleh pusat R&D Hyundai,” imbuh C. Tri Djoko Irwanto, Commercial Director PT Frina Lestari Nusantara.

Peluang bisnis yang meningkat

Perusahaan ini bersama banyak mitra pemasok lainnya, sudah mengikuti program Supplier Education yang digelar Hyundai Motor Manufacturing Indonesia sejak 2021. 

Hyundai sendiri berharap, ke depannya lebih banyak lagi mitra pemasok yang meningkat kemampuan engineering-nya lewat program Supplier Education Hyundai. Sehingga dengan meningkatnya kapabilitas engineering perusahaan pemasok, maka ada manfaat lebih besar hingga peluang bisnis yang meningkat.

Pelatihan yang diadakan Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, dipusatkan di Hyundai Mobility Innovation Center (MIC). Fasilitas ini dilengkapi MS Lab dengan total 70 perlengkapan evaluasi pengujian. MIC juga memiliki fasilitas Engine Durability Test Lab yang terdiri dari 13 perlengkapan pengujian mesin gamma II yang diproduksi oleh HMMI untuk pengetesan durabilitas hingga 300 jam.

Mobil baru Hyundai 2024

Hyundai Kona Gen-2 Masuk Pasar AS, Indonesia Kapan?

Hyundai Kona generasi kedua telah resmi dipasarkan di Negeri Paman Sam dan sudah bisa dipesan.

Hanya saja saat ini baru tersedia varian Limited dan N-Line. Varian SE dan SEL baru akan mulai tersedia sekira bulan depan yang kemudian disusul oleh Kona Electric.

Nah, seperti apa konten dan gaya dari Hyundai Kona terbaru ini?

Beda Gaya Interior dan Daftar Fitur

Sesuai dengan karakter maskulin yang jadi ciri khas varian N-Line, interior dikemas dengan dominasi warna hitam. Berbeda dengan varian Limited yang mengusung nuansa elegan. Interior dikemas dengan balutan kulit sintetis dan sapuan warna krem yang kalem.

Untuk fitur standar pada interior varian N-Line dan Limited tak ada perbedaan. Keduanya dilengkapi jok depan berpenghangat serta jok pengemudi dengan 8 setelan posisi duduk. Kedua varian dilengkapi sepasang layar digital 12.3-inci sebagai penampil fitur infotaintment dan panel instrument.

Kelengkapan lain seperti fitur wireless charging, power sunroof serta sistem tata suara Bose Premium Audio dengan 8-speaker ada pada kedua varian. Demikian pula fitur bantu berkendara ADAS.

Karena lebih mahal, daftar fitur varian Limited sedikit lebih banyak dari N-Line. Salah satunya yakni fitur kamera surround view monitor.

Eksterior Kona N-Line vs Limited

Gaya tampilan eksterior pun berbeda. Varian Limited dilengkapi skid plate dan fender serta side skirt berbahan plastik berkelir hitam yang kontras dengan warna bodi.

Varian N-Line tampil dengan body kit sewarna bodi plus spoiler belakang berukuran besar dan dua laras knalpot yang menyembul dari sirip diffuser belakang.

Kedua varian menggunakan pelek standar berukuran 19-inci yang berbalut ban 235/45R19.

Desain pelek varian N-Line yang bergaya 3D menggambarkan lima kelopak bunga Mugunghwa yang sedang mekar. Bunga nasional Korea Selatan ini di Indonesia dikenal dengan nama Kembang Sepatu.

Semengtara pelek varian Limited, desainnya bagai lima bilah kincir air yang terdapat di wilayah pedesaan Korea Selatan.

Opsi warna eksterior terdapat 10 variasi, termasuk satu warna eksklusif untuk Kona Electric.

Varian Hybrid Tak Masuk Amerika

Hyundai Kona yang dipasarkan di AS tersedia dalam dua varian mesin bensin dan dua varian EV. Untuk varian hybrid tak masuk dalam daftar.

Kona Limited dan N-Line dibekali mesin bensin 4-silinder 1.6-liter turbo. Output tenaga sebesar 190 hp dan torsi 265 Nm disalurkan ke poros roda via transmisi automatic 8-speed.

Varian yang lebih murah yakni SE dan SEL dibekali mesin bensin 4-silinder 2.0-liter non-turbo. Performanya pun lebih kecil, hanya bertenaga 147 hp dengan torsi maksimum 179 Nm

Opsi transmisi hanya ada jenis CVT Hyundai Smartstream Intelligent Variable Transmission. Tersedia versi berpenggerak FWD dan AWD.

Beda sistem penggerak, suspensinya pun beda. Untuk versi all-wheel drive (AWD) dilengkapi suspensi belakang model independent multi-link. Versi FWD dilengkapi suspensi belakang model torsion beam axle yang karakternya sedikit lebih rigid.

Kona Electric Menggaet Konsumen Mobil Listrik AS

Varian yang terakhir adalah Kona Electric. Dibandingkan varian hybrid, Hyundai lebih memilih Kona versi EV untuk dipasarkan di AS. Tentu saja untuk menggaet pangsa pasar mobil listrik yang lebih luas.

Kona Electric yang diperkirakan mulai tersedia di AS pada November 2023 mendatang tersedia dalam dua versi. Harga jualnya belum diumumkan.

Keduanya dibekali motor elektrik tunggal bertorsi 255 Nm, hanya output tenaganya saja yang berbeda.

Varian termurah output tenaganya 133 hp dengan baterai berdaya 48.6 kWh. Jarak tempuh maksimumnya mencapai 317 km sesuai standar EPA.

Ingin performa lebih besar? Tersedia versi bertenaga 201 hp dengan baterai 64.8 kWh. Jarak jelajahnya lebih jauh yakni 418 km. Hyundai Kona Electric pun tampilan dan fiturnya dibuat spesifik dan berbeda dari varian penikmat jus dinosaurus.

Perihal harga jual, Hyundai Kona termurah yakni varian SE label harganya mulai dari $24.100 atau sekitar Rp 370,8 jutaan. Harga jual dari varian di atasnya yakni SEL belum diumumkan.

Untuk varian N-Line harga jualnya mulai dari $30.650 atau sekitar Rp 471,6 jutaan. Sedangkan varian Limited label harganya mulai dari $31.650. Hanya selisih Rp 153 jutaan lebih mahal dari varian N-Line termurah. Seluruh harga off-the road.

Selisih harga antar varian model tak terpaut jauh. Trik jitu dari Hyundai untuk lebih memikat para konsumen di AS.

Nah, para pecinta Kona di Tanah Air harap sedikit bersabar. Versi pasar domestik Indonesia bakal muncul tak lama lagi…tunggu saja.

 

Hyundai Ioniq 5 Bluelink

Hyundai IONIQ 5 2023 Versi Bluelink, Makin Pintar?

MPT Hyundai Motors Indonesia (HMID) meluncurkan IONIQ 5 2023 yang dilengkapi teknologi Hyundai Bluelink dan juga 19 fitur terbaru. Hyundai IONIQ 5 versi Bluelink ini mulai tersedia secara nasional di seluruh dealer Hyundai mulai Rabu, (13/9).

Woojune Cha, President Director PT Hyundai Motors Indonesia, mengatakan, “Kehadiran Hyundai Bluelink di IONIQ 5 diharapkan akan semakin memberikan kenyamanan, keamanan, dan kemudahan berkendara yang lebih lengkap bagi konsumen.”

Sejak pertama kali meluncur, IONIQ 5 diklaim sukses menjadi pilihan konsumen berkat fitur dan teknologi terdepan. Adapun fitur standar yang ditawarkan ialah Hyundai SmartSense yang siap menjaga keselamatan Anda di jalan raya. Kini, dengan Bluelink di Ioniq 5, Hyundai menawarkan akses penuh terhadap kondisi kendaraan dan juga rasa pengalaman berkendara yang lebih pintar.

Pengendalian Menjadi Fleksibel

Aplikasi Hyundai Bluelink pada IONIQ 5 menghadirkan fitur kendali jarak jauh pada berbagai fungsi kendaraan. Salah satunya adalah fitur Remote Start & Stop Climate Control langsung dari aplikasi. Bluelink juga bisa menjadwalkan pengaturan AC dan pengisian daya secara otomatis pada waktu yang telah ditentukan.

Untuk memudahkan charging, Anda bisa menggunakan fitur Remote Open & Close Charging Door dan fitur Remote Start & Stop Charging. Kemudian ada EV Service untuk mengatur batas pengisian daya, mengatur notifikasi sebelum pengisian daya selesai, dan memonitor konsumsi energi yang digunakan.

Mengelola Dengan Mudah

Khusus Charging Port Connection Status, Anda akan menemukan tampilan lima status dari port pengisian daya, yaitu Not Plugged In, Plugged In, Fast Charging, Standard Charging, atau Waiting for Schedule.

Selain itu, aplikasi Hyundai Bluelink IONIQ 5 juga memiliki informasi Odometer kendaraan. Jadi, Anda dapat memeriksa informasi jarak tempuh kendaraan kapan pun dan dimana pun untuk pengingat melakukan servis berkala. Semua fitur yang disebutkan di atas dapat pengguna lihat pada menu Status di aplikasi Hyundai Bluelink.

Navigasi Makin Canggih 

IONIQ 5 dengan Hyundai Bluelink juga dilengkapi fitur navigasi yang lebih lengkap. Salah satunya, Search Nearby untuk mengetahui lebih banyak point of interest (POI), seperti restoran atau pusat perbelanjaan. Informasi petunjuk arah ke lokasi POI juga terintegrasi sehingga bisa dikirimkan dari aplikasi ke kendaraan.

Anda dapat melihat jarak yang dapat ditempuh kendaraan berdasarkan kapasitas baterai yang tersedia melalui fitur EV Driving Range. Ada pula fitur Previous Destinations untuk info seputar lokasi yang sempat dikunjungi sebelumnya.

Hyundai turut menghadirkan integrasi antara head unit dengan Hyundai Bluelink. Melalui fitur Last Mile Navigation, Anda dapat memindahkan navigasi di kendaraan ke aplikasi Hyundai Bluelink saat lokasi tujuan berjarak 200 m – 2 km dari lokasi kendaraan diparkir. Lalu ada fitur Connected Routing untuk menampilkan informasi terkait rute perjalanan yang lebih tepat, waktu tiba yang lebih presisi, hingga kondisi lalu lintas yang lebih akurat.

Harga Ioniq 5 2023

Anda juga bisa melakukan pembaharuan Map dan sistem infotainment secara over-the-air (OTA). Anda juga dapat memberikan perintah suara  lewat fitur Voice Command. Hyundai Bluelink kini juga menyajikan informasi prakiraan cuaca di lokasi sekitar untuk enam hari ke depan melalui fitur Weather.

Hyundai IONIQ 5 Bluelink tersedia dalam berbagai warna eksterior, Optic White, Titan Gray Metalic, Magnetic Silver Metalic dan Midnight Black Pearl. IONIQ 5 Bluelink juga menawarkan pilihan warna eksterior Gravity Gold Matte dengan biaya tambahan sebesar Rp3.500.000,-.

Harga Hyundai IONIQ 5 2023 Bluelink (OTR Jakarta):

  • IONIQ 5 Bluelink Prime Standard Range: Rp759,000,000,-
  • IONIQ 5 Bluelink Prime Long Range: Rp800,000,000.
  • IONIQ 5 Bluelink Signature Standard Range: Rp820,000,000,-
  • IONIQ 5 Bluelink Signature Long Range: Rp870,000,000,-.

 

Hyundai Ioniq6 N

Pemerintah Targetkan 600 Ribu Unit Mobil Listrik, Memang Bisa?

Populasi mobil listrik memang meningkat belakangan ini. Kalau melihat data GAIKINDO, hingga bulan Juni lalu (semester I 2023) sebanyak 5.849 unit mobil listrik. Ini adalah angka distribusi dari pabrik ke dealer, atau biasa disebut wholesales. Jumlah tersebut sebetulnya menggembirakan jika dibanding 2022 yang setahun penuh angkanya hanya 10.000-an unit. Itupun adalah penjualan grosir (dari dealer ke konsumen).

Kementrian Perindustrian, melalui siaran persnya mengatakan mereka mentargetkan paling tidak 600 ribu unit mobil listrik dan 2,45 juta motor elektrik bisa diproduksi. Pemerintah optimis ini bisa dicapai, dengan ekosistem kendaraan listrik yang semakin berkembang. Melibatkan para pemangku kepentingan yang meliputi industri otomotif, produsen baterai dan konsumen.

“Kementerian Perindustrian (Kemenperin) optimistis bahwa penggunaan kendaraan listrik untuk menggantikan kendaraan berbahan bakar fosil akan mampu mengurangi emisi CO2,” ujar Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif di Jakarta, Jumat (8/9).

Namun disiratkan juga, memang perlu waktu karena kebiasaan. Masyarakat sudah sangat familiar dengan penggunaan kendaraan konvensional, yang tidak repot mengisi BBM. Kemudian beralih ke EV yang fasilitas isi ulangnya masih sangat terbatas.

Kia EV6 GT

Untuk mengatasi keterbatasan itu, semua wajib kompak. Pemerintah harus bergerak cepat memberikan ruang untuk pembentukan ekosistem EV yang mumpuni. Komitmen pengurangan polusi serta insentif atau bantuan kepemilikan itu satu hal. Masih ada deretan hal lain yang harus terwujud demi membangun ekosistem ini. Seperti iklim investasi produsen hingga penyedia fasilitas isi ulang listrik, hingga bagaimana sistem daur ulang komponen yang sudah waktunya diganti.

GAIKINDO Yakin

Sementara itu, dari sisi produsen, GAIKINDO (Gabungan Industri Kendaraan Indonesia) juga menyatakan keyakinannya. Berdasarkan Sertifikat Uji Tipe (SRUT) hingga Juli 2023 lalu, telah terdaftar lebih dari 18.000 unit mobil listrik.

Wuling Air ev ke KTT G20

Ketua I GAIKINDO Jongkie Sugiarto mengatakan, target besar tersebut bukan mustahil tercapai mengingat era kendaraan listrik merupakan suatu keniscayaan secara global. Namun ia juga menegaskan, untuk mencapai target tersebut perlu lebih banyak mobil listrik dengan harga yang lebih terjangkau.

Dan memang harus diakui, saat ini harga mobil listrik masih terasa mahal dibanding versi konvensional. Itupun pemerintah sudah menggelontorkan kebijakan insentif pemotongan pajak pertambahan nilai (PPN) 10 persen. Namun baru dua produsen mobil listrik saja yang berhak mendapat insentif tersebut. Keduanya adalah Wuling dan Hyundai.

Hyundai Stargazer Essential

Review Hyundai Stargazer Essential, Utamakan Fitur Dasar MPV

Tidak dapat dipungkiri bahwa segmen Multi-Purpose Vehicle (MPV) masih difavoritkan oleh konsumen Tanah Air, tentunya selain segmen Sport Utility Vehicle (SUV). Sejumlah pabrikan pun menyasar segmen MPV sebagai penyumbang volume penjualan produknya. Pasar otomotif Indonesia memang telah lama diramaikan oleh produsen mobil asal Jepang, namun kini brand dari Tiongkok dan Korea Selatan ikut gencar menjajakan produk andalannya.

Hyundai pun ingin merasakan manisnya pasar MPV dengan memasarkan Stargazer di tahun 2022 silam. Kami pun masih ingat ucapan Woojune Cha, President Director PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), saat peluncuran Hyundai Stargazer. “Stargazer menjadi tanda bahwa Hyundai memberikan jawaban bagi gaya hidup masyarakat Indonesia yang gemar bepergian jauh bersama keluarga,” ujarnya.

Pengganti varian Trend

Tak sampai satu tahun setelah debutnya, pihak HMID pun mengoptimalkan Hyundai Stargazer, sekaligus mengganti varian yang dirasa ‘sepi pengunjung’. Pada awalnya Stargazer memiliki varian Active, Trend, Style, dan Prime. Maka pada bulan Juli 2023 silam, hadir varian Essential sebagai pengganti Trend. Bukan hanya menggantikan, tapi juga memiliki penyesuaian fitur yang dirasa lebih penting bagi pengguna kendaraan MPV. Setidaknya itu yang ingin disampaikan oleh HMID…

Pada eksterior, terutama pada grille, bumper dan paduan warna di varian Essential ini terlihat serupa dengan Trend maupun Prime. Termasuk penggunaan Horizon LED DRL dan LED Headlamp yang senada dengan nuansa modern kendaraan ini. Melihat ke bagian sisinya, velg alloy yang digunakan pun identik dengan Stargazer Active versi update, yakni berdiameter 16 inci dan memiliki warna single tone.

Sesuai dengan masukan dari konsumen kepada HMID terkait panel instrumen pada dashboard, maka kini Stargazer mengadopsi desain panel instrumen yang rendah, dengan frame warna hitam, sehingga menyuguhkan visibilitas berkendara lebih baik. Pada varian Essential, panel meter sudah menggunakan layar TFT LCD 4,2 inci full digital yang menampilkan informasi dari sistem kendaraan. Head unit 8 inci yang disematkan juga memiliki konektivitas Android Auto dan Apple CarPlay.

Fitur Blue Link ditiadakan

Ternyata ada yang kurang dari Stargazer Essential ini, yaitu vanity mirror pada sun visor penumpang depan dan map pocket pada kedua jok baris pertama. Namun setidaknya barang bawaan bisa diletakkan di tempat penyimpanan pada door trim. Kelengkapan lain yang absen ialah fitur Blue Link yang sebelumnya dimiliki oleh varian Trend.

Namun, HMID melakukan kompensasi dengan menyebar lebih banyak fitur buat Stargazer Essential. Mulai dari Auto Up/Down & Safety Power Window, Remote Window Control, 2nd Row USB Charging Port, Smart Keyless Entry, Parking Distance Warning, Tire Pressure Monitoring System, dan Outside Rear View Mirror with Electric Folding. Khusus fitur Push Start Button, Smart Key Button, Remote Start Engine hanya tersedia pada varian Essential bertransmisi IVT.

Jok berbahan fabric terbukti lebih sejuk

Jarak sumbu roda 2,780 mm milik Stargazer merupakan terpanjang di kelasnya. Dimensi panjang 4.460 mm, lebar 1.780 mm, dan tinggi 1.695 mm. Sedangkan overhang 800 mm untuk bagian depan dan 880 mm untuk belakang, membuat kabin menjadi lapang. Jok varian Essential menggunakan material fabric, memang tidak memberikan kesan elegan, namun kami merasa lebih sejuk ketika diduduki.

Mesin yang digunakan tidak bebeda dengan varian Stargazer lainnya, yakni unit Smartstream G4FIII DOHC 1.5 liter dengan output 113 hp dan torsi maksimal 143,8 Nm. Seperti varian Style dan Prime, Stargazer Essential IVT juga dilengkapi dengan 4 pilihan mode berkendara, yaitu Normal, Eco, Sport, dan Smart. Amat berguna di beragam kondisi berkendara. Fitur tersebut belum ada di beberapa Low MPV lain seperti Toyota Avanza G, Daihatsu Xenia R atau Mitsubishi Xpander Exceed.

Harga Hyundai Stargazer Essential yang ditawarkan pun tergolong menarik, sebab masih berada di bawah Rp 300 juta. Untuk varian Essential M/T berada di Rp 258,8 juta, sedangkan untuk yang bertransmisi IVT ialah Rp 272,5 juta. Hyundai sendiri mengklaim bahwa varian Essential ini lebih murah sekitar Rp 8 juta dibandingkan varian Trend yang dilengserkannya. Bagi konsumen yang ingin menggunakan opsi captain seat di jok baris kedua, cukup tambahkan dana sebesar Rp 1 juta.

Fasilitas EV Charging Station Hyundai Kini Tersedia di Mal Lippo

Dalam membuktikan komitmennya untuk selalu mendukung ekosistem elektrifikasi kendaraan di Tanah Air, hari ini (05/09/2023) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) dan PT Lippo Malls Indonesia, menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk pembangunan charging station untuk kendaraan listrik (EV).

Penandatanganan MoU tersebut berlangsung di Hyundai Motorstudio Senayan Park, dan dihadiri oleh Woojune Cha, Direktur Utama PT Hyundai Motors Indonesia, Henry Riadi, Chief Executive Officer PT Lippo Malls Indonesia, dan Danny Crayton, Chief Marketing Officer PT Lippo Malls Indonesia.

Tersedia di 52 mal yang dikelola Lippo Malls Indonesia

Inisiatif untuk menghadirkan Stasiun Pengisian EV Hyundai di 52 mal di bawah naungan Lippo Malls Indonesia semakin menegaskan posisi Hyundai di sektor otomotif Indonesia. Lippo Malls Indonesia saat ini menjadi pengembang dan operator mal terbesar di Indonesia, dengan 70 pusat perbelanjaan di 35 kota di Indonesia.

“Kerjasama dengan PT Lippo Malls Indonesia ini merupakan momentum penting untuk terus memperkuat upaya perusahaan dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia,” kata Woojune Cha, Direktur Utama PT Hyundai Motors Indonesia.

“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan guna memenuhi kebutuhan gaya hidup pelanggan dengan baik. Kami senang dapat menawarkan pengalaman gaya hidup ramah lingkungan, berkat ketersediaan Hyundai EV charging station di mal yang kami kelola,” sambut Henry Riady, Chief Executive Officer PT Lippo Malls Indonesia.

Banyak tipe charger yang disediakan

Hyundai dan Lippo Malls Indonesia akan memperluas perluasan EV Charging Station di jaringan pusat perbelanjaan mal Lippo di berbagai kota. Di antaranya Aceh, Medan, Palembang, Jambi, Yogyakarta, Pekalongan, Kudus, Kediri, Sidoarjo, Jember, Madiun, Palangkaraya, Kendari, Kupang, Manado, Makassar, dan Bali.

Sejumlah lokasi tersebut adalah perluasan jaringan stasiun pengisian daya kendaraan listrik dengan menggunakan tipe charger yang bervariasi, mulai dari AC standard charger 22 kW hingga DC fast charger 50 kW.

Kolaborasi ini menjadikan PT Lippo Malls Indonesia sebagai perusahaan retail pertama di Indonesia yang mengoperasikan fasilitas EV fast charging station untuk publik di jaringan pusat perbelanjaan secara nasional. Fasilitas tersebut tersedia bagi seluruh pengguna kendaraan listrik Hyundai dan pemilik EV lain yang kompatibel dengan tipe charger di stasiun pengisian daya terkait.

Hyundai Stargazer X

Hyundai Stargazer X Tak Ragu Libas Rute Menantang

Segmen crossover menjadi salah satu fokus baru bagi Hyundai di Indonesia, sebab PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) memperkenalkan Stargazer X di ajang GIIAS 2023. Stargazer X memiliki fitur canggih, teknologi terkini, dan desain terbaru yang menjadikannya kendaraan multifungsi bagi pengguna dalam berbagai kondisi.

Masyarakat Indonesia telah akrab dengan perjalanan jauh dalam menghabiskan waktu bersama keluarga atau menikmati liburan bersama para orang terdekat. Oleh karenanya, solusi mobilitas semakin dibutuhkan konsumen di Tanah Air. Mungkin ini yang membuat HMID menghadirkan Hyundai Stargazer X di Indonesia.

Menempuh rute dengan beragam kondisi jalan

Kami memang telah merasakan Stargazer X ini secara singkat beberapa minggu silam. Namun kini, kami langsung membuktikan performanya dalam rangkaian acara Media Drive Experience: Unleash the X in You with Stargazer X, 28-30 Agustus 2023. Perjalanan bersama puluhan rekan jurnalis otomotif Tanah Air ini menempuh rute dari Yogyakarta menuju Solo dan kembali lagi ke Yogyakarta.

Rute pertama memiliki kondisi jalan yang cukup menantang untuk menguji kemampuan kendaraan, salah satunya tanjakan yang cukup panjang. Hyundai Stargazer X membuktikan pengalaman berkendara yang optimal melalui fitur Drive Mode dengan empat pilihan berkendara (Eco, Comfort, Smart, dan Sport).

Diajak ke perbukitan Candirejo

Peran mesin Smartstream G4FIII 1.5 liter DOHC dan transmisi Intelligent Variable Transmission (IVT), memastikan performa maksimal serta efisien. Dengan begitu, Stargazer X dapat memberikan perjalanan yang lancar dan nyaman setiap saat. Hal ini kami buktikan saat menuju kawasan perbukitan di Kawasan Candirejo, Magelang, dengan ketinggian 700 mdpl.

Medan jalanan yang kurang mulus pun dapat dilalui, berkat ketinggian mobil yang berbeda dari Hyundai Stargazer versi Multi-Purpose Vehicle (MPV). Dengan penggunaan velg berukuran 17 inci dan dibalut ban 205/50 R17, maka mobil ini kini memiliki ground clearance setinggi 200 mm. Hyundai Stargazer X pun dapat melaju dengan lebih lincah, mulus, dan stabil di berbagai profil jalanan.

Kami menghadapi variasi karakteri jalanan yang beragam di rute kedua, contohnya saat melewati Waduk Gajah Mungkur dengan jalur menanjak dan menurun. Selain itu, kami menjumpai ruas jalan berbatu, termasuk sejumlah jalan baru dengan membelah bukit menuju pesisir Pantai Selatan.

Usai menikmati pemandangan tepi Pantai Selatan, kami kembali menempuh perjalanan sejauh 73 km menuju Landasan Pacu Depok, sekaligus mengikuti berbagai tantangan seru. Mulai dari Fun Drive Challenge untuk dapat merasakan kemampuan bermanuver, Front Parking Distance Warning Challenge untuk merasakan kemudahan memarkir.

Perjalanan kami selama 3 hari ini dirasa sesuai dalam menggambarkan aktivitas para pengguna kendaraan crossover di Indonesia. Sebab pengguna kendaraan tersebut menawarkan keandalan, keselamatan, dan kenyamanan berkendara, termasuk untuk perjalanan jauh. Sejumlah aspek ini sepertinya direpresentasikan oleh Hyundai Stargazer X.

Impresi Pertama Hyundai Stargazer X: Ubahan Minim, Dongkrak Penampilan

Beberapa pekan silam, PT Hyundai Motor Indonesia (HMID) resmi meluncurkan produk terbarunya, yakni Hyundai Stargazer X. Kami berkesempatan untuk mencobanya secara singkat di sela acara Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023. Hyundai Stargazer X ialah keluarga baru Stargazer yang kini menjelma menjadi sebuah kendaraan crossover.

Hadirnya Stargazer X dirasa untuk meneruskan prestasi Stargazer yang telah diluncurkan sebelumnya. Secara sekilas, memang siluet crossover ini masih sama dengan versi Multi-Purpose Vehicle (MPV). Namun sejumlah ubahan dilakukan untuk memperlihatkan kesan yang lebih ‘gagah’.

Aksen warna merah pada interior

Sebut saja kap mesin dan bumper yang memiliki kontur layaknya sebuah Sport Utility Vehicle (SUV). Selain itu ada Roof Garnish dan Roof Spoiler untuk menekankan karakter yang dinamis. Selanjutnya, Hyundai menyematkan velg alloy diamond-cut berdiameter 17 inci, untuk memberikan ground clearance yang lebih tinggi. Apalagi ada moulding dengan aksen warna hitam pada keempat fender roda.

Interiornya memang menawarkan kenyamanan berkendara, bahkan tersedia opsi konfigurasi captain seat untuk semua varian, baik Style maupun Prime. Captain seat memiliki sandaran lengan agar para penumpang di baris kedua mobil mendapatkan posisi duduk paling nyaman. Khusus pada crossover ini, material joknya pun berbeda dengan Stargazer, sebab pada Stargazer X memiliki aksen warna merah. Terlebih lagi ada picnic table bagi penumpang baris kedua.

Dua warna baru yang eksklusif

Mesin yang digunakan memang serupa dengan milik Stargazer, yakni unit Smartstream G4FIII DOHC 1.5 liter dengan output 113 hp dan torsi maksimal 143,8 Nm. Jantung mekanis tersebut dipadukan dengan transmisi IVT (Intelligent Variable Transmission). Transmisi ini dapat meningkatkan efisiensi mesin agar penggunaan bahan bakar lebih efisien. Agar lebih efisien, Hyundai Stargazer X juga dilengkapi fitur Cruise Control.

Hyundai Stargazer X tersedia dalam berbagai warna eksterior, seperti Creamy White Pearl, Magnetic Silver Metallic, Titan Gray Metallic, Midnight Black Pearl, dan Dragon Red Pearl. Ada warna baru yang khusus dihadirkan pada mobil ini, yaitu Gravity Gold Matte dan Optic White Matte. Jika konsumen menginginkan tampilan two-tone, Hyundai juga dapat mengakomodirnya.

Saat ini Stargazer X sudah dapat dipesan di seluruh jaringan dealer Hyundai di Indonesia. Untuk varian Style dipasarkan dengan harga Rp 325,6 juta, sedangkan untuk varian Prime dibanderol dengan harga Rp 336,2 juta. Keduanya merupakan harga on-the-road DKI Jakarta.  

Hyundai Ioniq 6-GIIAS_1

Impresi Pertama Hyundai Ioniq 6: Karakter Retro Futuristis

Aspek elektrifikasi masih menjadi salah satu menjadi fokus dari Hyundai dalam menciptakan produk. Hyundai tanpa henti ingin memperkenalkan berbagai lini kendaran listrik yang ramah lingkungan, namun tetap nyaman bagi penggunanya. Setelah sukses dengan kehadiran Sport Utility Vehicle (SUV) Hyundai Ioniq 5, tahun ini PT Hyundai Mobil Indonesia menghadirkan Hyundai Ioniq 6.

Sebenarnya Hyundai sudah memberikan ‘sinyal’ mengenai rencana dipasarkannya hadirnya Ioniq 6. Sebab ada satu unit Hyundai Ioniq 6 yang dipamerkan di Hyundai Motorstudio, Senayan Park, Jakarta Pusat, sejak beberapa bulan silam.

Mengacu pada konsep Hyundai Prophecy EV

Hyundai Ioniq 6 merupakan sedan elektrik dengan gaya melandai yang aerodinamis dan elegan. Cikal bakal desain bodi terlihat kuat mengacu pada mobil konsep Hyundai Prophecy EV. Desain streamline dan aerodinamis ini menghasilkan angka coefficient drag yang amat baik, yakni Cd 0,21 saja. Desain retro futuristis juga ditampilkan lampu depan dan lampu belakang dengan menganut gaya parametric pixel.

Sedan EV ini hadir dengan konfigurasi dual motor elektrik bertenaga 239 kW dan torsi sebesar 605 Nm. Dengan kombinasi sepasang motor listrik tersebut, membuat Hyundai Ioniq 6 memiliki sistem penggerak roda all-wheel drive. Dengan penggunaan baterai berkapasitas 77.4 kWh, maka Hyundai mengklaim dengan jarak tempuhnya mencapai 519 km.

Pengisian daya baterainya pun cukup singkat. Untuk mencapai daya 80 persen, jika menggunakan DC ultra-fast charging berkapasitas 350 kW, maka cukup menghabiskan waktu sekitar 18 menit saja. Bahkan mobil ini juga sudah dilengkapi fitur Vehicle to Load (V2L) layaknya pada Hyundai Ioniq 5.

Bisa ditebus dengan harga Rp 1,197 milyar

Interiornya dirancang untuk mengutamakan kenyamanan dan keleluasaan pengguna. Dengan menggunakan platform E-GMP yang telah dikembangkan untuk memberikan kenyamanan maksimal di dalam kendaraan. Interiornya yang lapang tidak terlepas dari wheelbase sepanjang 2.950 mm.

Dimensi secara keseluruhan, ukuran panjangnya ialah 4.855 mm, lebar 1.880 mm, dan tinggi 1.495 mm, serta ground clearance 141 mm yang menawarkan kenyamanan dan kestabilan selama perjalanan. Hyundai Ioniq 6 kini bisa dipesan pada jaringan dealer PT Hyundai Mobil Indonesia dengan 6 pilihan warna, yaitu Gravity Gold Matte, Nocturne Gray Matte, Abyss Black Pearl, Serenity White Pearl, Biophilic Blue Pearl. Hyundai Ioniq 6 dijual dengan harga Rp 1,197 milyar (on-the-road DKI Jakarta).

myHyundai 2.0 Tawarkan Kemudahan Bagi Konsumen Hyundai

Hyundai, hari ini (15/08/23) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) memperkenalkan kehadiran versi terbaru aplikasi myHyundai Indonesia pada ajang GIIAS 2023. Pengembangan aplikasi ini merupakan inovasi terbaru HMID dalam memberikan pengalaman terbaik dan nilai tambah bagi pelanggan.

Tentu saja latar belakang aplikasi ini berguna untuk mengakses kebutuhan servis, hiburan, dan solusi lainnya langsung dari ponsel pintar. Versi terbaru myHyundai Indonesia telah tersedia sejak tanggal 15 Agustus 2023.

Aneka fitur intuitif dan tampilan antarmuka yang ramah pengguna, aplikasi ini memudahkan akses rangkaian layanan dan penawaran Hyundai. Baik bagi pengguna setia Hyundai atau mereka yang baru mengenal Hyundai untuk pertama kalinya, aplikasi ini berfungsi sebagai mitra gaya hidup yang dapat terintegrasi dengan seamless ke dalam rutinitas harian,” kata Christian Abraham Gandawinata, Head of Sales Strategy Department PT Hyundai Motors Indonesia

Akses untuk mendapatkan keuntungan yang lebih

Versi terbaru aplikasi myHyundai Indonesia dengan tujuan menjadi solusi mobile yang memberikan pengalaman gaya hidup terbaik. Selain fungsionalitas penting seperti registrasi kendaraan dan Service @myHyundai yang sebelumnya tersedia, myHyundai Indonesia versi terbaru kini memiliki fitur utama: Exclusive Benefits for You yang dapat diakses oleh anggota myHyundai Indonesia.

Terdapat Member Benefits dan Car Rewards, yang dikurasi dalam kolaborasi dengan sejumlah mitra terkemuka. Selain itu, adanya layanan One-Stop Hyundai untuk berbagai layanan terkait mobil, dan kapabilitas untuk memberikan informasi langsung terkait status kendaraan Hyundai yang terhubung dengan Bluelink.

Integrasi akun Hyundai ONE ID pada myHyundai Indonesia versi terbaru akan memudahkan akses pengguna ke dalam ekosistem layanan Hyundai. Kini pelanggan Hyundai bisa masuk ke aplikasi secara mudah dengan melakukan migrasi akun, baik itu dari aplikasi myHyundai versi sebelumnya, Hyundai Bluelink, ataupun layanan Click to Buy.

Banyak mitra yang berkolaborasi

Untuk informasi terbaru, cukup akses What’s Going On? untuk mempermudah pengguna mendapatkan informasi terbaru Hyundai maupun mitra yang bekerjasama dengan myHyundai Indonesia. Ragam layanan Hyundai dapat ditemukan dalam menu One-Stop Hyundai yang mencakup informasi terkait kendaraan yang terdaftar di My Car, keberadaan EV Charging Station terdekat, servis dan aksesoris, Hyundai Finance, book test drive, hingga melakukan pembelian mobil Hyundai.

Aplikasi versi terbaru kini menawarkan skema membership dengan manfaat yang lebih istimewa sebagai bentuk apresiasi atas kepercayaan konsumen. Adapun membership level di myHyundai Indonesia dimulai dari White, Blue, Blue+, hingga Signature.

Aplikasi myHyundai Indonesia versi terbaru kini hadir dengan UI/UX terbaru yang lebih segar dan user-friendly. Konsumen di seluruh Indonesia sudah bisa download dan upgrade myHyundai Indonesia secara gratis di Google Play Store dan App Store.

Hyundai Kirim Anak Bangsa Masuk ke Program Magang Global

Hyundai berkomitmen untuk selalu mengembangkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Oleh karenanya, Hyundai melalui Hyundai Motor ASEAN Headquarters, menyelenggarakan Hyundai Global Internship Program untuk para mahasiswa Indonesia yang bertalenta. Program magang global ini berlangsung selama empat pekan di Hyundai Motor Company di Seoul, Korea Selatan.

Hyundai Global Internship Program dihadirkan untuk para mahasiswa yang ingin mengembangkan keterampilan dan wawasan mereka terkait sektor otomotif hingga pengalaman kerja pada skala global. Upaya ini menjadi bukti komitmen Hyundai untuk memberi nilai tambah di setiap kegiatan operasionalnya, khususnya dalam mengembangkan sumber daya manusia.

Lingkungan kerja multikultural dan dinamis

“Kami senang dapat membuka peluang bagi talenta-talenta muda Indonesia untuk mengikuti Hyundai Global Internship Program. Kami harap program ini dapat memberi kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mengembangkan ekosistem industri otomotif hingga membantu pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Indonesia,” kata Youngtack Lee, selaku President of Hyundai Motor ASEAN HQ.

Program magang global dari Hyundai ini mencakup berbagai bidang, seperti marketing, sales, product, after-sales (service), procurement, serta research and development. Di setiap bidang, peserta magang akan mendapat bantuan langsung dari para profesional Hyundai untuk mendapatkan pengalaman kerja yang utuh. Para peserta juga berkesempatan untuk merasakan lingkungan kerja yang dinamis dan multikultural, melalui berbagai aktivitas selama program.

Program ini rencananya digelar setiap tahun

Lebih dari 250 mahasiswa dan mahasiswi dari berbagai universitas di Indonesia telah mendaftarkan diri untuk mengikuti Hyundai Global Internship Program. Dari jumlah tersebut, enam orang berhasil lolos seleksi dan terpilih untuk mengikuti program magang global dari Juli hingga Agustus 2023.

Hyundai Motor ASEAN Headquarters berkomitmen untuk mendukung penyelenggaraan Hyundai Global Internship Program, yang rencananya akan diadakan setiap tahun. Selain untuk Indonesia, program magang ini juga akan dilaksanakan untuk Filipina dan Thailand di tahun berikutnya.

“Kami harap, program magang global ini dapat membuka jalan bagi talenta muda Indonesia dalam menggapai mimpinya dan membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar dapat semakin bersaing di kancah dunia,” imbuh Youngtack Lee.

Hyundai Santa Fe 2024 Tampil Beda dan Kontroversial

Satu model SUV yang saat ini sedang membuat penasaran banyak orang adalah Hyundai Santa Fe. Generasi terbaru untuk model tahun 2024 dikabarkan bakal diluncurkan Agustus mendatang. Sejauh mana Hyundai melakukan perubahan pada Santa Fe?

Santa Fe generasi keempat muncul pertamakali pada tahun 2018 silam. Namun masa-masa sulit yang dilalui oleh Hyundai Motors hingga tahun 2022 membuat mid-size SUV Santa Fe hanya mengalami facelift ringan.

Model terakhir dari generasi keempat yang saat imi dipasarkan gaya tampilan desainnya masih bernuansa Hyundai Kona dan Creta. Namun untuk gen-5, tampilan dan bentuk body telah berubah drastis. Kami sampai harus melihat dua kali untuk memastikan ini adalah Santa Fe.

Dari foto teaser yang diunggah oleh pihak pabrikan, body Santa Fe generasi terbaru terlihat lebih besar dan kotak serta kekar. Tidak ada tanda-tanda desain Hyundai di mobil ini. Wajar kalau akhirnya ada yang berpendapat tampilan Santa Fe gen-5 kental dengan nuansa LR Defender dan Lexus GX terbaru

Ciri Khas Tetap Ada

Pada tampilan eksterior, pabrikan otomotif asal Korea Selatan ini cukup cerdik dalam mengemas dan ‘menyisipkan’ identitas brand mereka yakni inisial huruf H. Salah satu contohnya yakni pada desain headlamp dan lampu DRL yang kini sepintas terlihat menyerupai huruf-H. Demikian pula pada area bagian bawah grille.

Tak hanya tampilan wajah, khususnya desain grille yang berubah lebih kekar. Tampilan pada bagian belakang pun berubah drastis, terutama desain kaca, bumper dan lampu.

Desain fender dan ruang roda yang lebih tegas dan kekar sangat serasi dengan velg baru berukuran 21-inci yang dibekalkan.

“All-new Santa Fe merupakan SUV yang tak hanya menjadi kendaraan harian dalam kota, tapi juga dapat diajak berpetualang,” papar SangYup Lee, Head of Hyundai Global Design Center.

Meski kami kurang sreg dengan bentuk buritan, tapi gaya eksterior Santa Fe kini memang lebih menegaskan karakternya sebagai SUV untuk berpetualang. Bagai versi mini dari Hyundai Palisade bukan?

Tampilan Interior Lebih Mewah

Ubahan desain pada generasi baru Santa Fe pun merambah area interior. Karakter huruf-H sebagai identitas brand Hyundai pun diselipkan pada tampilan layout dashboard.

Ubahan paling terlihat yakni layar digital 12.3-inci sistem infotaintment dan panel instrumen di balik setir yang melengkung dan seolah menyatu. Gaya desain panel layar dashboard model melengkung nampaknya tengah jadi trend.

Kemasan interior seperti jok, panel pintu dan plafon pun kini tampil dengan warna lebih cerah. Ornamen kayu dan kulit Nappa yang digunakan pun kian memberi kesan elegan dan mewah pada tampilan interior.

Meski tak diungkap secara detail, kabin Santa Fe kini tak hanya kian lapang. Kapasitas kargonya pun kini jauh lebih besar. Terlebih saat bangku baris kedua dan ketiga terlipat.

Opsi Mesin Akankah Berubah?

Untuk sektor performa yakni opsi mesin yang dibekalkan, Hyundai masih merahasiakan daftarnya.

Akan tetapi emblem “2.5T” yang menempel di bagian belakang mengindikasikan bahwa Santa Fe masih mengusung mesin bensin 4-silinder turbo 2.5-liter. Namun entah apakah output tenaganya tetap 277 hp atau mengalami perubahan.

Santa Fe untuk kawasan Amerika Serikat dan Kanada diprediksi bakal tersedia varian hybrid. Sementara varian hybrid ringan bermesin 1.6-liter turbo T-GDi dan varian plug-in hybrid kemungkinan bakal beredar untuk pasar Eropa.

Yang membuat penasaran yakni emblem “HTRAC” yang tersemat di bagian belakang. Santa Fe bermesin 2.5-liter nampaknya akan dibekali penggerak AWD-HTRAC (Hyundai TRACtion All Wheel Drive) seperti Palisade.

Hyundai Santa Fe di Indonesia cukup populer dan diminati konsumen kelas menengah atas. Santa Fe model tahun 2023 saat ini dipasarkan mulai dari Rp 575,2 juta untuk varian dasar 2.5 6AT Style bermesin bensin. Spek teratas yang bermesin diesel yakni 2.2 8DCT Signature dibanderol Rp 736,8 juta (harga on the road).

Kami amini jika desain Santa Fe kini tampil beda dan terlihat lebih ‘radikal’. Ya, seperti apa yang digambarkan oleh pihak pabrikan.

Desain mobil Hyundai termasuk Santa Fe beberapa tahun ini mengalami perubahan drastis dan tak kalah dari brand kompetitor asal Eropa. Maka tak heran jika SangYup Lee, Head of Hyundai Global Design Center tahun ini meraih predikat sebagai World Car Person 2023.

Penasaran ingin melihat wujud lengkap dari Santa Fe terbaru? Kita tunggu launching resminya bulan Agustus mendatang.

 

Hyundai Stargazer facelift akan segera hadir.

Hyundai New Stargazer Siap Hadir Minggu Depan

Saat sedang berdiskusi membahas pesaing Mitsubishi Xpander dengan pihak MMKSI, entah kenapa tiba-tiba datang undangan ke redaksi, isinya mengundang untuk meliput peluncuran Hyundai New Stargazer. Catat, New Stargazer. Peluncurannya dilakukan di Hyundai Driving Experience, Jakarta.

Selain itu, pada undangan tersebut juga tertera varian baru bernama Stargazer Essential. Sempat terlintas inikah yang dimaksud dengan Stargazer ‘Cross’ yang sempat ramai beberapa waktu lalu? Tapi sepertinya tidak. Mobil itu akan meluncur di GIIAS 2023, bukan sebelumnya.

Hyundai Stargazer 2022

Kemungkinan Essential adalah pengganti nama salah satu varian yang sudah ada. Tentunya dengan berbagai peningkatan. Dari penelusuran kami, beberapa varian akan mengalami peningkatan fitur. Perubahan paras dan kemampuan teknis masih kecil kemungkinannya. Makanya Stargazer baru ini diperkenalkan di properti Hyundai, bukan tempat yang lebih mentereng.

Perubahan meliputi hal kosmetis di eksterior seperti grill, lampu LED untuk semua varian, start-stop button untuk varian selain Prime serta sedikit desainn ulang untuk dashboard yang dikatakan akan lebih rendah. Hal ini akan bermanfaat untuk visibilitas berkendara.

Hyundai Stargazer Active 2023 beda pelek

Saat ini, Hyundai Stargazer dipasarkan dalam empat varian. Paling tinggi adalah Stargazer Prime dengan harga Rp 311 jutaan di DKI. Kemudian di bawahnya ada Style seharga Rp 300 jutaan. Setingkat ke bawah, ada Stargazer trend yang tersedia dalam opsi transmisi manual (Rp 267 jutaan) dan IVT seharga Rp 280 jutaan.

Paling bawah, yang juga jadi varian favorit kami dengan kelengkapannya, adalah Stargazer Active. Untuk versi manual dihargai Rp 247 jutaan. Sedangkan Active dengan IVT Rp 260 juta. Sekali lagi, ini harga untuk wilayah DKI.

Layanan Connected Car Service Hyundai Motor Group Raih 10 Juta Pengguna

Layanan Connected Car Service milik Hyundai Motor Group sukses mencapai 10 juta pengguna secara global pada bulan ini. Pencapaian ini direngkuh hanya dalam waktu 1 tahun 10 bulan setelah meraih 5 juta pengguna pada Agustus 2021 lalu. Pertumbuhan secara signifikan ini dikatakan mendukung percepatan strategi Hyundai Motor Group menuju Software-Defined Vehicle (SDV).

Apakah itu Connected Car Service?

Connected car service mengandalkan jaringan nirkabel untuk mengaktifkan sistem infotainment di kendaraan dan aplikasi smartphone untuk akses kepada kendaraan. Layanan ini berkembang pesat dengan menawarkan fungsi dasar seperti navigasi real-time, voice recognition dan remote vehicle control.

Selain itu juga menghadirkan fitur inovatif seperti over-the-air (OTA) updates, pembayaran di dalam kendaraan, serta streaming audio dan video. Adapun Hyundai Motor, Kia, dan Genesis saat ini telah menyematkan Bluelink, Kia Connect, dan Genesis Connected services di kendaraannya.

Teknologi ini pertama kali diperkenalkan di Korea Selatan 2003 silam dan terus berkembang ke pasar global. Layanan tersebut pertama kali berekspansi menuju Amerika Serikat pada Juni 2011, disusul Cina, Eropa, India, dan Singapura. Kini, telah berkembang di lebih dari 50 negara.

Berkembang Pesat

Jumlah pengguna secara global mencapai 1 juta pada Mei 2018, kemudian 5 juta pada Agustus 2021, 8 juta pada Oktober 2022, dan 10 juta di bulan ini. Dengan semakin luasnya pasar global untuk layanan ini, justru jumlah pengguna di luar Korea Selatan pun tumbuh lebih cepat.

Dengan tren pertumbuhan ini, Hyundai Motor Group memprediksi akan mencapai 20 juta pengguna di seluruh dunia, termasuk Korea Selatan pada akhir 2026 mendatang.

Tak hanya itu, Hyundai Motor Group berencana mengekspansi connected car service ke pasar Asia Tenggara dengan memperkuat kolaborasi bersama penyedia layanan kenamaan di dunia.

Hyundai Motor Group juga tengah mengembangkan software dan perangkat-perangkat terkait berdasarkan perspektif user experience yang holistik. Dengan begitu, perangkat terkait dapat terhubung dengan berbagai layanan untuk menciptakan ekosistem mobilitas baru. Dari perspektif itu pula, data mobilitas yang kaya dan artificial intelligence (AI) akan memahami pengguna untuk memberikan pengalaman yang terkoneksi dengan natural.

Lebih lanjut, connected car service akan terus ditingkatkan sejalan dengan visi Hyundai Motor Group terhadap transisi ke sistem SDV. Berdasarkan arsitektur domain-centralized, Hyundai Motor Group fokus mengintegrasikan kontrol kendaraan pada empat domain, yaitu kelistrikan dan kenyamanan, performa berkendara, infotainment, dan advanced driver assistance system (ADAS).

 

Hyundai SOnata 2024

Mungkinkah Hyundai Sonata Jadi Senjata Hyundai di Indonesia?

Pameran otomotif Gaikindo-Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 akan segera dihelat di ICE BSD, Tangerang Selatan pada Agustus mendatang. Sejumlah brand otomotif telah mulai menebar bocoran mobil apa saja yang bakal mereka boyong. Mulai dari sekadar facelift hingga model yang benar-benar baru.

Salah satu brand otomotif yang saat ini tengah digandrungi adalah Hyundai. Pabrikan asal Korea Selatan ini berhasil melakukan gebrakan di pasar otomotif Indonesia. Ya, langkah penetrasi pasar yang dilakukan kali ini terbilang sukses berkat sederet produk yang berhasil menyedot minat beli konsumen. Sebut saja mulai dari Creta, Ioniq 5 yang fenomenal hingga Stargazer. Bagaimana dengan segmen pasar sedan?

Di tengah gencarnya gempuran beraneka produk city car dan SUV serta MPV, pangsa pasar sedan di Tanah Air mungkin grafiknya terbilang cukup ‘lurus’. Tidak semenarik SUV atau MPV. Namun bukan berarti peminatnya kosong sama sekali. 

Kalangan eksekutif masih perlu mobil seperti ini. Saat ini, kelas sedan menengah ke atas diisi oleh merek seperti Honda Accord, Toyota Camry, Mazda 6 Sedan serta rombongan BMW dan Mercedes-Benz. Hyundai? Mewakili pabrikan Korea Selatan, mereka punya produk yang bisa bersaing paling tidak dengan Camry dan Accord. 

Salah satu produk Hyundai di segmen sedan adalah Sonata. Versi terbaru model tahun 2024 sedan kelas premium ini telah diperkenalkan di Seoul, Korea Selatan pada akhir Maret lalu. Tahun lalu sempat tersiar kabar bahwa Sonata akan stop produksi, namun nyatanya tidak.

Kemunculannya berhasil memukau tak hanya konsumen di dalam negeri Korea Selatan, tapi juga para pecinta Hyundai di berbagai negara. Nah, apakah Hyundai bakal segera memboyong Sonata terbaru ini ke Indonesia?

Hyundai Sonata, Sedan Berwajah Supercar

Wajah baru Sonata sangat kental dengan filosofi desain Hyundai, yakni Sensuous Sportiness. Lekuk bodinya yang bergaya coupe terlihat sexy.

Bagian depan yang rendah dihiasi dengan grille lebar serta strip lampu LED Seamless Horizon Lamp yang melebar seolah tak terputus dari ujung ke ujung. Headlamp seolah tersembunyi pada frame yang menyerupai ventilasi udara berukuran besar pada bumper depan. Sonata menjelma menjadi sedan sport bergaya Eropa dengan wajah yang mirip supercar.

Pasar sedan di Indonesia memang flat. Tapi Hyundai Sonata bisa jadi andalan Hyundai di sini.

Pada bagian buritan yang bergaya fastback dihiasi lampu strip model serupa plus lampu rem dan sein berbentuk huruf H. Di balik bumper belakang tersembul 4 laras knalpot bergaya sport.

Interior Hightech

Tampilan interiornya yang semi futuristik dan hightech memadukan karakter sporty dari Kona dengan nuansa kemewahan seperti halnya Hyundai Ioniq 6.

Dashboard dihiasi layar sentuh digital 12.3 inci penampil fitur infotaintment plus panel instrument yang berukuran sama di balik kemudi. Desainnya mirip dengan Curved Display BMW.

Teknologi shift-by-wire yang dibekalkan memudahkan oper naik-turun gigi transmisi via selektor pada kemudi yang mirip supercar.

Sistem audio yang dibekalkan pun cukup menggugah, Bose Sound System dengan 12 speaker.

Sport Atau Hybrid?

Untuk mengakomodir selera konsumen, Hyundai Sonata hadir dalam varian standar serta N-Line bagi yang menginginkan karakter sport jauh lebih kental.

Hyundai Sonata N Line, untuk yang suka sedan sporty.

Untuk penyuka karakter sporty, tersedia varian N-Line yang dibekali mesin 2.5-liter turbo bertenaga 290 hp dengan torsi maksimum 422 Nm. Penyaluran daya ke roda dipercayakan pada transmisi automatic 8-speed dual-clutch.

Hyundai Sonata 2024, pesaing Honda Accord dan Camry.

Varian lainnya yakni Sonata Hybrid yang dibekali mesin 2.0-liter hybrid bertenaga 195 hp. Sedangkan untuk variant dasar dibekali mesin 2.5-liter non-turbo bertenaga 191 hp.

Jika saja Hyundai benar-benar memboyong sedan Sonata ke Indonesia…

Komitmen Hyundai Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik

Hyundai belum lama mendirikan pabrik battery system di wilayah Cikarang, Jawa Barat. Langkah ini diharapkan akan membantu perusahaan mencapai tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang ditentukan untuk kendaraan listrik. Lebih lanjut, Hyundai pun telah berkomitmen dalam memusatkan kegiatan produksi kendaraan listriknya di dalam negeri yang diwujudkan dengan memproduksi Ioniq 5 di fasilitas PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia.

Lebih lanjut, dengan proses konstruksi pabrik battery system yang akan selesai pada tahun depan, Hyundai akan dapat segera menghadirkan rantai pasok kendaraan listrik yang lengkap. Produksi battery system dan sel baterai akan melengkapi kegiatan manufaktur kendaraan listrik Hyundai di Indonesia yang telah beroperasi sejak Maret 2022.

Turut mendorong elektrifikasi 

Sederet inisiatif dari Hyundai sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia dalam mewujudkan peta jalan ekosistem kendaraan listrik, termasuk untuk menjadi pemain kunci di industri kendaraan listrik global. Indonesia sendiri didukung dengan sumber daya melimpah untuk terus mengakselerasi perluasan pasar dan ekosistem kendaraan listrik.

Lebih lanjut, pemerintah juga berencana untuk mempertahankan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) sebesar 0 persen untuk BEV buatan Indonesia begitu ekosistem kendaraan listrik telah lengkap. Di sisi lain, nantinya akan ada peningkatan PPnBM untuk hybrid electric vehicle (HEV) dan plug-in hybrid electric vehicle (PHEV).

“Hyundai akan terus memperkuat komitmennya untuk mendorong elektrifikasi di industri otomotif Indonesia secara berkelanjutan, termasuk melanjutkan dukungan penuh kami terhadap pemerintah dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air dengan mematuhi berbagai regulasi dan kebijakan yang diterapkan,” ungkap Woojune Cha, President Director PT Hyundai Motors Indonesia, beberapa saat silam.

Sudah siap lebih dari 200 titik charging station

Oleh karenanya, Hyundai, berbekal ekosistem yang semakin komprehensif, akan terus memperkuat fokusnya dalam menghadirkan lini BEV terdepan yang dapat memberikan manfaat lebih bagi konsumen. Dalam memajukan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Hyundai Motors Indonesia menyediakan jaringan charging station di lebih dari 200 titik di Indonesia.

Hyundai juga telah meluncurkan Ultra Fast Charging Station tercepat di Indonesia yang berlokasi di Plaza Indonesia, Jakarta. Ke depan, Hyundai Motors Indonesia akan terus memperluas jaringan charging station ke lebih banyak wilayah untuk mempermudah pengisian daya kendaraan listrik bagi pengguna.

Hyundai Mulai Dirikan Fasilitas Hyundai Energy Indonesia

Hari ini (31/05/2023) Hyundai Energy Indonesia (HEI), anak perusahaan dari Hyundai Motor Group, secara resmi mengumumkan dimulainya pembangunan pabrik battery system Hyundai pertama di Indonesia yang berlokasi di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Dibangun sebagai hasil kolaborasi Hyundai Motor Manufacturing Indonesia dengan Hyundai Mobis, fasilitas ini akan mendukung Indonesia untuk menjadi hub kendaraan listrik di Asia Tenggara.

Dana sebesar US$ 60 juta (sekitar 900 miliar rupiah) digelontorkan pada pembangunan pabrik ini. Fasilitas HEI ini akan memulai produksi masal pada paruh pertama tahun 2024 nanti. Didirikannya pabrik battery system ini bertujuan memastikan pasokan baterai kendaraan listrik yang stabil untuk mobil listrik bertenaga baterai atau battery electric vehicle (BEV) Hyundai.

Adanya fasilitas HEI sekaligus menegaskan komitmen Hyundai dalam membangun ekosistem mobil listrik di Indonesia. Oleh karenanya, Hyundai dapat secara konsisten mendukung industri dan ekosistem mobil listrik Tanah Air dalam mengembangkan kapabilitas industri komponen otomotif Indonesia, khususnya di segmen kendaraan listrik.

“Pembangunan pabrik battery system ini semakin menegaskan komitmen Hyundai dalam memimpin elektrifikasi di industri otomotif Indonesia. Investasi yang diputuskan sudah melalui pertimbangan matang dan terukur dari prinsipal global Hyundai, untuk memastikan kapabilitas fasilitas tersebut dalam mendukung rantai pasok kendaraan listrik secara maksimal,” jelas Chang Oug Hong, President Director Hyundai Energy Indonesia.

Dalam mendirikan Hyundai Energy Indonesia, Hyundai Motor Group telah mengatur seluruh kegiatan produksi di fasilitas terkait. Hyundai Motor Group juga telah melibatkan Hyundai Mobis, perusahaan elektrifikasi industri otomotif global, untuk mendukung sistem EV PE (Power Electric). Nantinya, di atas lahan seluas 32.188 meter persegi, pabrik ini akan memproduksi battery system untuk dipasok ke model-model BEV buatan Indonesia yang diharapkan dapat dirilis di pasar Asia Tenggara pada 2024.

Gandeng LG Energy Solution

Komponen tersebut nantinya akan dioptimalkan dengan dua jenis sel baterai, yaitu kapasitas standar dan kapasitas besar untuk jarak tempuh yang lebih jauh. Lebih lanjut, Hyundai melalui Hyundai Motor Group juga akan memproduksi sel baterai tersebut di Indonesia lewat joint venture dengan LG Energy Solution dalam pembangunan pabrik sel baterai di Karawang, Jawa Barat.

Lokasinya yang berdekatan dengan fasilitas perakitan PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia dan pabrik sel baterai, kehadiran pabrik battery system ini akan meningkatkan efisiensi operasional dan rantai pasok. Dengan begitu, kehadiran tiga fasilitas Hyundai ini diharapkan dapat mendorong Indonesia untuk menjadi hub kendaraan listrik di kawasan Asia Tenggara.