Menyelami Teknologi Hybrid Milik GWM Haval

Teknologi hybrid memang bukan barang baru, namun selalu menarik untuk diselami. Seperti acara yang diiniasi oleh Great Wall Motor (GWM) Indonesia, dalam memaparkan inovasi teknologi hybrid terbaru pada Haval Jolion HEV. Workshop yang diselenggarakan oleh Inchcape GWM Retail Indonesia (IGRI) ini, diisi dengan penjelasan mendalam mengenai keunggulan teknologi hybrid Haval Jolion.

Haval Jolion HEV dirancang untuk memberikan keseimbangan antara performa, efisiensi bahan bakar, dan kenyamanan berkendara. Mobil ini menggunakan platform L.E.M.O.N., dilengkapi dengan Dedicated Hybrid Transmission (DHT), serta tentunya mesin 1.5 liter. Output maksimal yang dihasilkan oleh gabungan mesin dan motor listriknya ialah 187 hp. Sedangkan torsi puncak mencapai 375 Nm.

Pengalaman berkendara yang tenang dan nyaman, tidak terlepas dari minimnya aspek NVH (Noise, Vibration, Harshness) pada Haval Jolion. Desain chassis yang ringan namun kokoh, Haval Jolion mampu meminimalisir kebisingan maupun getaran, saat berkendara. Dengan kendaraan ini, GWM Indonesia membawa solusi mobilitas yang ramah lingkungan, tanpa harus kompromi dengan performa yang dihasilkan.

Haval Jolion HEV menyuguhkan enam mode operasional, untuk menyesuaikan kebutuhan pengemudi di beragam kondisi jalan. Yang pertama ialah EV Mode, yang menggunakan tenaga listrik sepenuhnya dari baterai untuk menggerakkan kendaraan. Kedua adalah Serial Mode, yang mana mesin bensin berfungsi sebagai generator, untuk mengisi ulang baterai hybrid sambil memberikan daya ke motor penggerak.

Lalu ada Parallel Mode, yang berlangsung pada kecepatan menengah. Sistem menggabungkan daya dari mesin bensin dan baterai, untuk memastikan efisiensi bahan bakar optimal, cocok untuk perjalanan lancar. Untuk Parallel Mode pada kecepatan tinggi, mesin bensin bertindak sebagai sumber tenaga utama.

Sedangkan Dynamic Performance Mode, aktif saat membutuhkan tenaga besar, seperti saat melewati kendaraan di depan atau melewati tanjakan curam. Dengan menggabungkan tenaga dari mesin bensin, baterai, dan motor listrik. Regenerative Braking Mode terjadi selama deselerasi atau berkendara menurun. Sistem akan mengubah energi kinetik menjadi Listrik, untuk menjaga performa baterai tetap optimal.

Melihat Langsung Aktivitas Ekosistem Hyundai di Indonesia

PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) berkomitmen dalam mendorong kemajuan industri otomotif Tanah Air, melalui kehadiran ekosistem yang terintegrasi dan komprehensif. Melalui Hyundai Discovery Trip, kami beserta sejumlah awak media mengunjungi Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI), di di Deltamas, Cikarang. Termasuk fasilitas HMID yakni Hyundai Training Academy, PIO & Logistic, serta Parts Center.

Dalam kesempatan ini, Hyundai memperlihatkan proses produksi produk unggulan yang memanfaatkan teknologi terkini. Mulai dari ekosistem produksi hingga tahap pengecekan produk sebelum distribusi. Ketersediaan suku cadang pendukung yang berperan penting, dalam layanan purnajual bagi konsumen Indonesia.

Pabrik perakitan HMMI dibangun untuk memastikan kualitas terbaik di setiap tahap pembuatan kendaraan. Mengusung konsep produksi yang berkelanjutan, ekosistem pabrik ini dirancang dengan orientasi pada lingkungan, serta menciptakan suasana kerja yang nyaman bagi para pekerja.

Diproduksi dengan energi ramah lingkungan

HMMI telah 100 persen menggunakan listrik dari energi terbarukan yang sudah tersertifikasi oleh Renewable Energy Certificate (REC) dari PLN. Setiap kendaraan diproduksi dengan energi listrik ramah lingkungan, HMMI juga memastikan setiap produknya telah memenuhi standar global Hyundai.

“Kami berkomitmen bahwa setiap kendaraan yang diproduksi di fasilitas HMMI memiliki kualitas pembuatan yang unggul, sesuai dengan standar internasional Hyundai. Kami menjamin bahwa setiap tahap dilakukan dengan presisi tinggi, untuk menghasilkan kendaraan yang berkualitas bagi konsumen,” tambah Bong Kyu Lee, President Director of Hyundai Motor Manufacturing Indonesia.

HMMI menyediakan fasilitas lengkap termasuk Mobility Innovation Center, yakni pusat penelitian dan pengembangan yang menjadi pilar inovasi teknologi, serta pemenuhan kebutuhan mobilitas masyarakat Indonesia. Pusat penelitian dan pengembangan ini memastikan produk Hyundai sesuai dengan preferensi pasar lokal. Termasuk memperkuat rantai pasokan melalui kolaborasi dengan penyedia komponen lokal.

Gabungan kinerja robotik dan sumber daya manusia

Area produksi utama telah memenuhi standar operasional berskala internasional, mencakup press shop, body shop, paint shop, engine shop, hingga assembly shop. Fasilitas produksi di HMMI juga beroperasi menggunakan teknologi ramah lingkungan, serta menggabungkan kerjasama antara teknologi robotik dan sumber daya manusia.

Fasilitas HMMI juga memiliki lintasan driving test untuk pengujian kendaraan secara langsung. HMMI mampu memproduksi dengan total kapasitas mencapai 150 ribu unit per tahun, dan mampu ditingkatkan hingga 250 ribu unit per tahun. Dengan finalisasi produk dilakukan di Port Installation Option (PIO) yang dikelola oleh HMID.

Di PIO, kendaraan menjalani serangkaian pengujian ketat, termasuk inspeksi komponen dan pengujian baterai, untuk memastikan kualitas optimal sebelum didistribusikan. PIO juga mempekerjakan 13 persen tenaga kerja perempuan.

Kapasitas 30 ribu komponen 

Dengan kapasitas stockyard 1.900 unit, PIO Hyundai memastikan setiap kendaraan yang diproduksi memenuhi standar kualitas tinggi sebelum didistribusikan. Dalam kecepatan produksi sekitar 7,5 menit per kendaraan, PIO menjalankan proses akhir yang meliputi pemasangan aksesori, kaca film, serta pemeriksaan menyeluruh.

Sedangkan di Hyundai Training Academy, teknisi lokal hingga tingkat regional ASEAN dan tim sales juga mendapatkan pelatihan menyeluruh untuk menjaga standar layanan yang konsisten. Fasilitas pelatihan teknisi EV pertama di Indonesia ini telah menghasilkan banyak teknisi andal. Untuk menghadirkan layanan purnajual yang andal, maka Hyundai mendirikan Hyundai Parts Center seluas 1,2 hektar di Deltamas, Cikarang. Sehingga menjamin ketersediaan suku cadang di Indonesia dengan kapasitas penyimpanan lebih dari 30 ribu komponen.

“Hyundai berupaya untuk menghadirkan produk berkualitas dan berinovasi dalam menciptakan solusi mobilitas terbaik bagi masyarakat Indonesia. Melalui Hyundai Discovery Trip, kami ingin menunjukan komitmen dalam menjaga kualitas produk yang kami hadirkan, dari mulai tahap produksi hingga distribusi,” jelas Ju Hun Lee, President Director Hyundai Motors Indonesia.

Moto Guzzi Stelvio, Usung Fitur Terbaru Dengan Sensor Radar

PT Piaggio Indonesia resmi merilis Moto Guzzi Stelvio. Sebagai motor penjelajah, model terbaru ini dilengkapi Piaggio Fast Forward (PFF) Rider Assistance Solution.

Teknologi ini siap memberikan rasa aman dan nyaman saat berkendara di segala medan.

Motor Pertama Dengan Sensor Radar

Teknologi PFF ini dikembangkan oleh Piaggio Fast Forward. Merupakan ahli robotika dari Boston, Amerika Serikat, yang didirikan pada tahun 2015 oleh Piaggio Group. Inovasi terkini ini dapat mengintegrasikan sistem radar ke dalam motor untuk pertama kalinya.

Teknologi canggih ini menggunakan radar 4D Imaging, dengan sensor yang terletak di atas dan di bawah lampu depan, menawarkan cakupan yang lebih luas dan lebih dapat diandalkan dibandingkan dengan sensor ultrasonik tradisional.

Compact Block

Teknologi ini memiliki dinamika yang sangat berbeda dibandingkan  mobil, terutama saat memperhitungkan variabel seperti sudut kemiringan saat menikung.

Untuk performa, Moto Guzzi Stelvio mengandalkan mesin V-twin melintang 90° Compact Block, bertenaga maksimum hingga 11,5 hp pada 8.700 rpm dan torsi maksimum 105 Nm pada 6.750 rpm.

Selain itu Moto Guzzi Stelvio menawarkan lima pilihan mode berkendara yang meliputi Tour, Rain, Road, Sport, Off-Road.

Moto Guzzi Stelvio tersedia dalam warna Giallo Savana dengan aksen kuning cerah di bagian depan tangki dan panel sampingnya.

“Jajaran kendaraan Moto Guzzi terus berkembang dan mendobrak batasan baru dalam berkendara on-road dan off-road, dengan karakter motor yang tangguh untuk sensasi seru saat menjelajahi berbagai rute di Indonesia,” ujar Marco Noto La Diega, Managing Director dan Country CEO PT Piaggio Indonesia.

Nissan Jajal Teknologi Cat Inovatif, Diklaim Lebih Adem

Nissan sedang menguji teknologi cat inovatif untuk bodi kendaraan. Tujuannya, untuk mereduksi suhu dalam interior ketika musim panas, sehingga mengurangi frekuensi pengunaan sistem a/c. Langkah Nissan ini bermitra dengan Radi-Cool, yang memiliki spesialisasi menciptakan produk pendinginan radiatif.

Teknologi cat inovatif ini punya komposisi metamaterial, yakni material komposit sintetis dengan struktur yang tidak ada di alam bebas. Proyek ini menjadi bagian dari keinginan Nissan untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih.

Diaplikasikan pada Nissan NV100

Pada November 2023 silam, Nissan memutuskan untuk menguji percobaan selama 12 bulan di Terminal Internasional Bandara Haneda, Tokyo. Aktivitas ini melibatkan Radi-Cool Japan, Japan Airport Terminal Co., Ltd., dan All Nippon Airways (ANA). Jadi, teknologi cat inovatif Nissan diaplikasikan pada sejumlah Nissan NV100 milik ANA, yang digunakan sebagai kendaraan operasional bandara.

Alasannya, bandara Haneda memiliki area terbuka, dengan permukaan aspal yang luas. Sehingga sesuai untuk mengevaluasi kemampuan teknologi cat inovatif Nissan di lingkungan bersuhu tinggi, terutama di musim panas.

Walaupun masih di tahap uji coba, terbukti hasilnya positif. Saat kendaraan dijemur, unit dengan cat khusus ternyata bodinya lebih ‘adem’ 12 derajat Celcius, sedangkan suhu interiornya lebih rendah 5 derajat Celcius, ketimbang unit dengan cat mobil biasa. Kemampuan cat unik ini akan efektif saat kendaraan dijemur dalam waktu yang lama.

Cocok buat kendaraan komersial

Teknologi cat inovatif yang mampu menekan suhu ini bukanlah barang baru, sebab sudah pernah diterapkan pada struktur bangunan maupun gedung bertingkat. Namun, seringkali cat tersebut memiliki ketebalan, yang mengharuskan penggunaan kuas atau roller saat pengaplikasian. Apalagi dengan absennya lapisan pernis, cat tersebut residu seperti kapur saat tersentuh.

Perjalanan uji coba cat inovatif ini belum usai, sebab masih ada pengembangan untuk dapat disertai dengan lapisan pernis, dan untuk dapat diaplikasikan dengan menggunakan spray gun.

Selain itu, pengujian juga sudah masuk ke tahap daya tahan terhadap goresan, terkelupas, hingga reaksi kimia. Diharapkan cat ini juga dapat memiliki beberapa pilihan warna, selain putih. Sehingga potensial untuk digunakan oleh kendaraan komersial lainnya.

Honda dan IBM Kerjasama Buat Riset Cip Semikonduktor

Honda dan IBM mengumumkan penandatanganan kerjasama untuk penelitian bersama jangka panjang, serta pengembangan teknologi komputer generasi mendatang. Hal tersebut diperlukan untuk menghasilkan kemampuan proses, konsumsi daya, dan kompleksitas desain untuk kendaraan di masa depan.

Penerapan teknologi intelijen artifisial/AI diperkirakan akan meningkat pesat pada tahun 2030 dan seterusnya, sehingga menciptakan peluang baru untuk pengembangan perangkat lunak. Honda dan IBM mengantisipasi bahwa perangkat lunak bakal mengalami peningkatan yang lebih kompleks. Baik dari sisi desain, kinerja pemrosesan, dan konsumsi daya semikonduktor dibandingkan dengan produk mobilitas konvensional.

Untuk mewujudkan perangkat lunak baru, sangat penting untuk mengembangkan kemampuan dalam penelitian dan pengembangan teknologi untuk generasi mendatang. Berdasarkan pemahaman ini, kedua perusahaan mempertimbangkan penelitian dan pengembangan bersama untuk waktu jangka panjang.

Nota kesepahaman kedua belah pihak menguraikan bidang-bidang penelitian bersama yang potensial mengenai teknologi khusus seperti komputasi semikonduktor dan teknologi chiplet. Tujuannya untuk meningkatkan kinerja pemrosesan sekaligus pada saat bersamaan dapat mengurangi penggunaan daya.

Optimalisasi perangkat keras dan perangkat lunak penting untuk memastikan kinerja serta waktu pemasaran yang cepat. Untuk mencapai hal tersebut, kedua perusahaan juga berencana untuk mengeksplorasi solusi perangkat lunak yang terbuka dan fleksibel. Melalui kolaborasi ini, kedua perusahaan akan berupaya mewujudkan perangkat lunak yang yang lebih canggih lagi, serta kinerja yang hemat daya.

BMW Serius Kembangkan Kemampuan Autonomous Drive Level 3

Selama kurun waktu 5 tahun terakhir pabrikan otomotif dunia gencar melakukan riset dan pengembangan teknologi pengendaraan otonom atau autonomous drive. BMW adalah salah satu pabrikan yang sangat serius dan berambisi dapat menerapkan teknologi ini pada mobil buatan mereka. Sejauh mana upaya yang telah dilakukan oleh brand asal Bavaria, Jerman ini?

Personal Pilot Level 3

Untuk saat ini, tingkatan paling tinggi dari teknologi pengendaraan otonom Level 3. Pada tingkatan ini mobil dapat berkendara secara mandiri dan pengemudi bisa lepas setir. Meski bukan berarti bisa santai dan tidur. Pengaktifan teknologi ini sifatnya hanya temporer.

Teknologi pengendaraan otonom yang dikembangkan oleh BMW disebut Personal Pilot yang saat ini Level 3. Cara kerjanya, memanfaatkan panduan peta GPS live dengan gambar 360° beresolusi HD yang diperbarui secara berkala. Hal tersebut terintegrasi dengan beragam perangkat teknologi dan sensor. Mulai dari LiDAR 3D, sensor ultrasonic dan radar, kamera serta koneksi 5G ke sistem jaringan data BMW Cloud.

Sensor dan kamera akan menjadi acuan bagi sistem untuk mengatur kecepatan berkendara, jarak antar kendaraan di depan serta posisi lajur berkendara. Cukup tekan tombol pada setir, Personal Pilot L3 secara otomatis akan mengambil alih kendali kemudi.

Simbol indikator yang muncul pada panel instrument tak hanya menandakan sistem sedang ON. Tapi juga menginformasikan apakah situasi memungkinkan.

Personal Pilot L3 dapat digunakan pada kecepatan hingga 60 km/jam. Bahkan sistem ini dapat digunakan saat berkendara pada malam hari. Pengemudi pun dapat sejenak lepas kemudi dan melakukan sejumlah aktifitas lain seperti mengecek pesan e-mail atau panggilan ponsel. Penggunaan fitur Personal Pilot L3 tentunya hanya untuk situasi tertentu dan sifatnya hanya sementara waktu.

Saat ini, kemampuan autonomous drive level 3 baru bisa digunakan di Jerman. karena baru negara itu yang melegalkan teknologi tersebut.