Chery Dan PLN Gelar Power Up EVent Buat Pemesan OMODA E5

PT Chery Sales Indonesia dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memberikan penawaran spesial untuk pemesanan Chery OMODA E5 selama IIMS 2024 berlangsung.

Penandatanganan kerja sama ini dilakukan oleh Qu Jizong, Executive Vice President PT Chery Sales Indonesia dan Tonny Bellamy, Executive Vice President Penjualan dan Pelayanan Pelanggan Retail PT PLN Persero.

Melalui kerja sama ini, konsumen pemesan Chery OMODA E5 akan mendapatkan harga khusus dari program Power Up event PLN untuk penambahan daya listrik di rumah. Ditambah diskon biaya penggunaan listrik untuk pengisian ulang kendaraan pada malam hari.

“Hal ini merupakan solusi yang sangat efektif dan efisien bagi konsumen kendaraan listrik untuk memiliki infrastruktur pengisian ulang di rumah,” ujar Qu Jizong, Executive Vice President PT Chery Sales Indonesia.

Keunggulan baterai Chery OMODA E5 sanggup menempuh jarak antara 430 km (WLTP) hingga 530 km (NEDC) dalam satu kali pengisian penuh. Sementara waktu pengisian ulang antara 30-80 persen hanya memerlukan waktu kurang lebih 28 menit.

Dua kelebihan ini digabungkan dengan program Power Up Event dari PLN ini yang memberikan diskon 30 persen pengisian ulang di malam hari, secara umum akan lebih efisien bagi konsumen Chery OMODA E5.

Program Power Up Event

Pemesanan Chery OMODA E5 selama periode IIMS 2024 akan mendapatkan berupa penambahan daya listrik hingga 5.500 VA dengan biaya mulai dari Rp 152.024, dengan kuota terbatas hingga 90 ribu voucher.

Chery di IIMS 2024

PLN juga menawarkan harga spesial untuk peningkatan daya 1 Fasa dengan maksimal daya 11.000 VA senilai Rp 150 ribu dari harga normal Rp 11 juta. Untuk peningkatan daya 3 Fasa dengan daya maksimal 16.500 VA, konsumen bisa mendapatkan harga spesial Rp 450 ribu dari harga normal Rp 10 juta.

“Salah satu bentuk dukungan kami adalah dengan memberikan kemudahan bagi konsumen dalam hal penambahan daya listrik untuk mengisi daya kendaraan listrik,” ungkap Daniel Lestanto, Vice President Pengelolaan Pemasaran PLN.

Tak Sekedar Nama, Wuling Cloud EV Ternyata Terinspirasi Awan

Di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024, Wuling menampilkan langsung Cloud EV ke depan mata pengunjung. Mobil listrik kelas medium hatchback ini punya tampilan yang dinamis, terutama pada bagian eksteriornya. Kesan elegan juga dihadirkan pada bagian interior, melalui ruang gerak yang lega. Supaya terlihat optimal, maka Wuling menggunakan material berkualitas pada di sejumlah bagian.

Cloud EV sengaja ditampilkan sebagai wujud inovasi kendaraan listrik yang melengkapi pilihan segmen kendaraan listrik Wuling, setelah Air ev dan BinguoEV. Mobil ini diklaim dapat menempuh jarak 460 km hingga 505 km, sehingga dapat menjadi solusi mobilitas ramah lingkungan.

Cloud Shaped Design

“Perpaduan antara tampilan dinamis dan interior berkualitas, tentu membawa pengalaman bersama EV ke level yang lebih tinggi,” kata Danang Wiratmoko, Product Planning Wuling Motors.

Terkait nama yang disandangnya, ternyata Cloud EV memang mengusung desain yang terinspirasi dari lekukan dan bentuk awan (Cloud Shaped Design). Wuling menggunakan siluet melengkung tanpa sudut yang tajam, sehingga menambah kesan minimalis yang terlihat ramah.

Velg ala wahana bianglala

Pada fascia depan, terdapat bentangan lampu DRL horizontal di bagian tengah, dengan lampu sein LED di kiri dan kanan, serta LED projector headlamp di bagian bawahnya. Di bagian samping, Cloud EV mengaplikasikan desain aerodinamis. Multifunctional Rearview Mirror dan Hidden Inductive Door Handles, menambah kesan ‘halus’ pada bagian pintu.

Velg alloy berukuran 18 inci dengan desain yang terinspirasi dari wahana bianglala. Sedangkan di bagian belakangnya mempunyai tampilan modern dengan LED position lamp horizontal, lampu belakang LED dengan High Stop Mount Lamp, termasuk built-in antenna.

Masuk ke kabin Cloud EV, maka akan disambut oleh ruang yang luas. Memang terkesan lapang ya… Kesan nyaman ditonjolkan melalui desain jok Italian Bubble Sofa Style. Posisi jok ini dapat diatur secara elektrik enam arah di kursi pengemudi dan empat arah di kursi penumpang depan.

Material premium berkualitas pun melapisi dashboard, sandaran tangan pada door trim, hingga konsol tengah. Tidak ketinggalan lapisan kulit juga membalut lingkar kemudi yang punya berbagai tombol pengoperasian fungsi.

Wuling Cloud EV dibekali dengan dua layar besar pada dashboard. Segala informasi kendaraan dapat dipantau melalui layar 8.8 Inch Multi Information Display. Pusat kendali fitur dan hiburan canggih terintegrasi di layar head unit 15.6 Inch LED Central Control Screen yang berada di tengah.

Wuling Cloud EV mengusung ruang kabin yang lega dengan 18 kompartemen penyimpanan. Tidak hanya itu, penyimpanan barang juga didukung bagasi deep sunk dengan volume hingga 606 liter. Bila membutuhkan ruang bagasi yang lebih, pengguna dapat melipat bangku belakang hingga rata untuk mendapatkan volume maksimal 1.707 liter.

Jok bisa dibuat selayaknya sofa

Keunikan interior Cloud EV ialah Sofa Mode yang menambah kenyamanan dalam kabin. Fungsi ini dioperasikan dengan cara merebahkan bangku baris pertama secara maksimal, kemudian merebahkan bangku belakang hingga 135 derajat. Sehingga keseluruhan kursi menyerupai sofa panjang yang nyaman. Sofa Mode dapat digunakan saat beristirahat dalam perjalanan.

Wuling Cloud EV memadukan tampilan elegan dan kenyamanan yang optimal ke dalam sebuah mobil listrik inovatif. Kendaraan listrik ini dapat dilihat langsung di booth Wuling selama pameran IIMS berlangsung hingga 25 Februari 2024.

VinFast VF 5 Plus Beradu Dengan Wuling Binguo dan Neta V?

Segmen mobil listrik kompak atau Compact EV memiliki potensi yang cukup menggiurkan. Harga jual yang terjangkau membuat para konsumen banyak yang berminat. Dua mobil listrik yang sudah mulai membidik pangsa pasar segmen ini di Indonesia adalah Wuling Binguo dan Neta V. Kini pemain di pasar mobil listrik Tanah Air bertambah satu lagi, yakni VinFast. Salah satu produk unggulannya ialah VF 5 Plus.

Lalu, potensi apa saja yang dibawa oleh VF 5 Plus untuk menghadapi kompetitornya?

Harga Murah Tapi Tak Murahan

Mobil listrik terkecil dalam lini produk VinFast ini tak hanya berukuran cukup imut. Di negara asalnya pun harganya terbilang sangat terjangkau, yakni mulai dari 458 juta Dong Vietnam atau setara Rp 287,5 jutaan.

Untuk mobil 5-seater yang sekelas dengan Wuling Binguo EV dan Neta V, harga VF 5 Plus yang tak sampai Rp 300 jutaan jelas sangat menggiurkan.

Bodi VF 5 Plus terbilang mungil dengan panjang 3.967 mm, lebar 1.723 mm, dan tinggi 1.578 mm. Jarak antar sumbu roda (wheelbase) 2.514 mm mengindikasikan kabin yang lumayan lapang, terutama pada ruang kaki.

Namun jangan lihat bodi mungilnya. VinFast VF 5 Plus dibekali motor elektrik tunggal penggerak roda depan yang bertenaga 100 kW atau setara 134 hp. Torsi maksimumnya yang sebesar 135 Nm pun cukup lumayan.

Sebagai sumber pasokan daya listrik, VinFast VF 5 Plus dibekali baterai Lithium Iron Phosphate (LFP) berkapasitas daya 37,23 kWh.

Jarak jelajah maksimumnya diklaim mampu mencapai sejauh 326,4 km berdasarkan standar siklus uji New European Driving Cycle (NEDC).

Pengisian ulang daya baterai menggunakan perangkat fast charger dari 10-70 persen dikatakan hanya butuh waktu 30 menit. Wow, cukup cepat…

Fitur Plus, Harga Murah

Dengan harga under Rp 300 jutaan, VinFast VF5 Plus ternyata dibekali fitur yang tak murahan.

Sistem keselamatan berkendara terbilang modern dan lengkap. Mulai dari enam buah airbag, rem ABS dan EBD, Electronic Stability Control, bahkan termasuk pula intelligent Tire Pressure Monitoring System (iTPMS).

Sistem bantu berkendara Advanced Driver Assistance Systems (ADAS) kian melengkapi kecanggihan konten fitur yang ada pada VinFast VF 5 Plus.

Update Software Secara Remote

Mulai dari fitur Blind Spot Warning, Rear Parking Assist, Emergency Brake Assist, Rear Traffic Warning hingga Basic Cruise Monitoring dibekalkan pada VinFast VF 5 Plus. Jadi soal keselamatan berkendara tak perlu ragu dan khawatir.

Untuk kemasan interior, memang tak jauh beda dari Neta V atau Wuling Binguo. Ada harga ada rupa. Panel instrumen pada VinFast VF5 Plus sudah menggunakan layar digital. Head unit berukuran 8 inci pada bagian tengah dashboard-nya memang terbilang kecil. Meskipun demikian, update software VinFast VF5 Plus bisa dilakukan secara remote atau over-the-air (OTA) via koneksi internet.

Tak hanya itu, VinFast VF5 Plus juga dibekali fitur berkendara modern. Mulai dari Smart Car Control, Remote Vehicle Location, dan Virtual Assistant. Meski harganya terbilang murah namun fitur yang dibekalkan tidak murahan.

Tak sabar ingin segera meminang VinFast VF 5 Plus? VinFast VF 5 sudah resmi dipasarkan di Indonesia. Pemesanan dapat dilakukan di sejumlah jaringan dealer VinFast yang ada di wilayah Jabodetabek. Salah satunya yakni di Margonda, Depok. Konsumen yang berminat akan memperoleh Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) dengan menyetor biaya tanda jadi sebesar Rp 10 juta.

Harga jual VF 5 saat ini memang belum diumumkan secara resmi oleh VinFast Indonesia selaku agen pemegang merk (APM). Namun berdasarkan sejumlah sumber, harga jual VF5 diprediksi akan berada di kisaran Rp 250 hingga Rp 260 jutaan.

Sedangkan satu model lainnya yang saat ini juga sudah bisa dipesan yakni VF e34. Label harganya kemungkinan berada di kisaran Rp 300 jutaan. Anda tergiur? 

Gebrakan MG Boyong Maxus 9 dan ES EV di IIMS 2024

Masih berfokus terhadap era mobilitas yang lebih hijau, MG Motor Indonesia sepertinya tidak ingin melewatkan momen penting dalam industri kendaraan listrik di Indonesia. Dalam ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024, MG Motor Indonesia tak hanya membawa satu produk terbaru saja, namun dua model sekaligus, yaitu Maxus 9 dan ES EV.

Kehadiran kedua kendaraan ini menandai lengkapnya jajaran kendaraan listrik MG di Indonesia. MG tidak hanya menghadirkan alternatif kendaraan yang lebih ramah lingkungan, tetapi juga mengubah paradigma mengenai mobilitas di Indonesia.

Bawa dua model EV sekaligus

“Melalui pengenalan MG Maxus 9 dan MG ES EV, merupakan langkah maju yang signifikan bagi kami dan bagi Indonesia. Dengan menawarkan pilihan yang lebih luas bagi konsumen dan siap memenuhi kebutuhan mobilitas yang beragam dari masyarakat Indonesia,” tukas Donald Rachmat, Chief Operating Officer MG Motor Indonesia.

MG telah berubah menjadi inovasi otomotif global dengan jejak langkah di lebih dari 100 negara selama satu abad. MG menetapkan standar baru dalam pembuatan kendaraan yang efisien dan bersih, sebagai langkah penting menuju masa depan yang lebih baik.

Jadi pionir inovasi dan teknologi EV

“Kami bangga menjadi pionir inovasi dan teknologi kendaraan listrik. MG Maxus 9 dan MG ES EV merupakan solusi mobilitas ramah lingkungan, desain elegan, fitur canggih, dan kenyamanan berkendara premium. Kami ingin menunjukkan bahwa kendaraan listrik bukan sekadar pilihan ramah lingkungan, tetapi juga mampu menghadirkan kemewahan dan performa,” lanjut Arief Syarifudin, Marketing & PR Director MG Motor Indonesia.

MG Maxus 9 menandai era baru dalam segmen multi-purpose vehicle (MPV) listrik premium dengan kapasitas untuk tujuh penumpang, memiliki fitur canggih, berdesain menarik, jangkauan yang optimal, dan pengalaman berkendara yang elegan.

Sedangkan MG ES EV merupakan kendaraan listrik berwujud station wagon, yang mampu menjadi jawaban bagi konsumen yang mencari kendaraan sehari-hari dengan aspek ramah lingkungan, tanpa mengorbankan kenyamanan dan gaya.

Kedua model ini semakin menegaskan komitmen MG dalam mendukung visi pemerintah untuk mobilitas berkelanjutan tetapi juga menandai keunggulan MG dalam menyediakan jajaran kendaraan listrik terlengkap di pasar otomotif Indonesia.

Jonas Wallerström Ubah Saab 900 Jadi EV

Saab 900 telah menjadi salah satu ikon dunia otomotif dan bahkan bangsa Swedia pun banyak yang membanggakannya. Banyak penyuka otomotif global yang dibuat heran dengan sosok Saab 900 ini. Bentuknya yang unik, pengendaliannya yang netral, hingga performanya yang mantap. Saab 900 juga sukses mengambil hati Jonas Wallerström, namun ia memberi nyawa lain bagi mobil tersebut.

Pria yang bekerja di Husqvarna sebagai Battery Research & Development Manager ini, tak hanya menyukai dunia otomotif, namun juga pemerhati lingkungan. Sekitar empat tahun silam, ia menemukan sebuah Saab 900 tahun 1993 yang terbengkalai di ladang milik seseorang. Kondisinya cukup menyedihkan dan mesinnya sudah sulit untuk diperbaiki.

Cinta terhadap Saab 900

Daripada membiarkan mobil ini semakin hancur, Jonas mewujudkan kecintaan terhadap Saab 900 dan berencana untuk mengubahnya menjadi kendaraan listrik. Jonas Wallerström tinggal di pinggiran kota Jönköping, Swedia. Orang tuanya tidak memiliki minat pada mobil, jadi kesukaannya terhadap otomotif memang berkembang secara otomatis.

Baginya, memilih komponen yang tepat untuk konversi sangatlah penting. Nissan LEAF dipilih sebagai donornya, sebab mobil ini menjadi salah satu pionir mobil listrik di pasaran. Ia menemukan komponen yang dibutuhkan untuk disatukan dengan bodi Saab 900.

“Semua suku cadang Nissan LEAF sudah tersedia dan harganya cukup terjangkau. Satu-satunya komponen yang mahal adalah baterai. Sebab saat ini banyak diminati, karena keserbagunaannya dalam aplikasi untuk kebutuhan lain,” jelasnya.

Sibuk mempelajari skema kelistrikan

Mengubah kendaraan dengan mesin pembakaran internal menjadi kendaraan listrik bukanlah hal yang mudah. Jonas menghabiskan waktu lama untuk meneliti, baik secara online maupun melalui berbagai buku manual.

Ia mempelajari skema kelistrikan dan membaca buku manual Nissan, untuk memahami cara menyambungkan dan mengintegrasikan komponen dengan tepat. Bergabung ke dalam forum online juga terbukti memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran dan mengeksekusi proyek ini.

Sebagian besar komponen yang digunakan pada proyek Saab 900 EV ini berasal dari ‘kampakan mobil’. Ia pun tak ragu untuk menjelajahi banyak kampakan mobil di seluruh wilayah Nordik, khususnya di Norwegia.

Dapat bantuan dari SFRO

“Wilayah Norwegia adalah pemimpin dalam kendaraan listrik, jadi ada banyak suku cadang yang tersedia di sana. Namun, saya membeli baterai untuk proyek ini di Swedia, karena membawanya melintasi perbatasan bisa menuai masalah lagi,” ungkap Jonas.

Asosiasi Pembuat Kendaraan Swedia (Sveriges Fordonsbyggares Riksorganisation atau SFRO) berperan penting dalam membantu dan menavigasi proses rumit dalam memodifikasi, sekaligus mendaftarkan Saab milik Jonas. Sebab SFRO juga menerbitkan sertifikat dan menyetujui kendaraan yang dimodifikasi.

Meskipun pernah mengerjakan proyek otomotif, namun ini pertama kalinya ia mengubah mobil konvensional menjadi mobil listrik. Proyek restorasi ambisius dan konversi penuh ketelitian ini membutuhkan waktu lebih dari 2,5 tahun. Dedikasi Jonas Wallerström menjadi bukti komitmen dalam melestarikan mobil klasik, sekaligus menerapkan solusi transportasi berkelanjutan untuk masa depan.

BYD Siap Tempur, Langsung Resmikan Delapan Dealer

BYD Indonesia resmi membuka dealer mereka di Indonesia hari ini (08/02/2024). Tidak tanggung, delapan dealer dibuka sekaligus. Pembukaan dealer-dealer tersebut dilakukan secara simbolis di BYD Arista BSD.

Kedelapan dealer tersebut berada dibawah naungan grup usaha Arista Group. Dan semuanya dikatakan sudah memiliki kemampuan 3S (Sales, Service, Spare Part). Termasuk fasilitas pengisian baterai EV.

Adapun pusat penjualan BYD tersebar di wilayah Jabodetabek, Bandung, Semarang dan Medan. Menurut Eagle Chaw, pimpinan BYD Indonesia, mereka telah memulai proses untuk masuk ke pasar Tanah Air sejak 2021. Tahun berikutnya, dipertemukan dengan Arista Group yang didirikan oleh pengusaha Hartono Sohor.

“Kami telah memperkenalkan tiga produk, yakni Dolphin, Atto3 dan Seal. Tapi itu baru permulaan. Dibanding negara di sekitarnya, Indonesia memiliki rasio kepemilikan EV yang paling berkembang,” ujar Chaw.

Oleh karenanya, ia menegaskan komitmen BYD untuk pasar Indonesia. Termasuk soal produksi lokal unit kendaraan BYD di Indonesia. Hal ini tentu harus didukung oleh layanan purnajual yang mumpuni. Maka Arista Group pun telah menyatakan kesiapannya sejak jauh-jauh hari.

“Bahkan, meskipun mobilnya belum ada, kami sudah siapkan infrastruktur dan SDM. Kami akan terus dinamis dan telah memiliki pengalaman puluhan tahun melayani pelanggan otomotif,” kata Ali Hanafiah, Presiden Direktur Arista Group.

Arista Group juga siap melayani konsumen BYD dengan fasilitas mobile service. Memang BYD saat ini belum mengumumkan secara resmi, berapa harga dari ketiga model mobilnya. Mereka akan membuka informasi ini di Indonesia International Motor Show 2024, pada 15 Februari nanti.

Review BYD Seal, Rasa Akselerasinya Seperti Mau Take-off

Memadukan aspek kecepatan, tenaga, teknologi canggih, dan kemewahan ke dalam sebuah kendaraan, rasanya bukan perkara mudah. Namun, BYD berusaha untuk merealisasikan langkah tersebut melalui Seal. Ya, inilah mobil sedan bertenaga listrik yang menjadi flagship BYD, untuk segera dipasarkan di Indonesia.

Setelah memperkenalkan sederet produk andalannya, BYD ingin menunjukkan keunggulan akselerasi dari inovasi teknologi yang disematkan pada Seal. Tidak hanya performanya saja, BYD Seal juga menawarkan kenyamanan berkendara dengan sentuhan kemewahan. Tanpa melupakan visi BYD terhadap terkait ramah lingkungan.

Terinspirasi konsep OceanX

Seal menjadi salah satu komitmen BYD untuk menyajikan kendaraan listrik berupa sedan bertenaga tinggi untuk konsumen Indonesia. Kemampuan akselerasinya diklaim mampu menepis anggapan bahwa kendaraan listrik tidak bisa memberikan rasa berkendara yang menyenangkan.

BYD mengusung tema Ocean Aesthetics pada eksterior Seal. Tema tersebut bukan tanpa alasan khusus, sebab rancangan itu terinspirasi dari konsep OceanX milik Ray Dalio. Wolfgang Egger, selaku Head of Design BYD, mendefinisikan sosok Seal sebagai estetika laut. Desain bodi BYD Seal terlihat ramping dan aerodinamis, kedua hal tersebut tentu untuk mendukung performa saat berkendara.

Kabin anti gerah

BYD Seal menawarkan interior yang dirancang dengan memperhatikan aspek elegan, sekaligus sporty. Panoramic glass roof memberi kesan kabin yang lapang. Namun, berkat teknologi UV resistance double glaze yang mampu menangkal sinar UV, suhu panas dapat diredam dan mengisolasi suara dari luar mobil. Jok pengemudi dan penumpang dirancang agar menghasilkan posisi ergonomis.

Fitur in-car entertainment didukung oleh head unit berukuran 15,6 inci yang dapat dirotasi. Sedangkan speaker hi-fi menggunakan produk lansiran Dynaudio. Tak ketinggalan ada Windshield Head-Up Display (W-HUD), teknologi yang memproyeksikan informasi langsung ke kaca depan, terutama saat berkendara.

Rasanya mau take-off 

Walaupun tampilan fisiknya ‘menghanyutkan’ dan memiliki interior yang elegan, ternyata BYD Seal memang memiliki performa yang beringas. Unit kami jajal ialah varian Performance dengan dua motor Listrik, sehingga menghasilkan total output sebesar 390 kW atau setara 523 hp. Bahkan total torsinya ialah 670 Nm.

BYD mengklaim bahwa Seal varian Performance mampu sprint dari diam menuju 100 km/jam, hanya dalam waktu 3,8 detik saja. Saat kami menjajalnya, akselerasi tersebut membutuhkan waktu nyaris 4,5 detik. Apa mungkin karena bobot kami yang kurang ringan, atau mungkin juga karena daya baterainya yang saat itu sudah berada di 58 persen… Satu hal yang pasti, torsi monster yang dihasilkannya, membuat kami seolah mau take-off.

BYD membawa tiga varian Seal untuk pasar Indonesia, yang terbagi dari kemampuan maksimal jarak tempuhnya. Varian Dynamic dengan jarak tempuh 510 km, varian Premium memiliki jangkauan hingga 650 km, dan varian Performance yang punya jangkauan mencapai 580 km. Kira-kira Anda mau pilih yang mana?

Duet SUV Elektrifikasi BMW Teranyar, iX1 dan iX xDrive50 Sport

Melalui prestasi dan dominasi di segmen mobil listrik premium Tanah Air, BMW tampaknya ingin menjaga posisinya dengan meluncurkan dua mobil listrik pada hari Jumat (02/02/2024) di Jakarta. Kedua produk terbaru itu ialah SUV listrik kompak iX1 eDrive20 M Sport dan juga iX varian tercepat dengan jarak tempuh terjauh, yakni model xDrive50 Sport. 

“Kami menghadirkan BMW X1 full-electric untuk pertama kalinya, yaitu BMW iX1. Kami berharap kendaraan listrik terbaru ini dapat memenuhi kebutuhan pelanggan khususnya di segmen SUV kompak premium,” kata Ramesh Divyanathan, President Director BMW Group Indonesia.

Berbagi platform dengan BMW X1

Kendaraan ini menggunakan platform serupa dengan X1 yang diluncurkan di Indonesia tahun lalu, wajar saja jika memiliki dimensi yang mirip. Pada bagian eksterior tidak banyak perbedaan antara X1 dengan mesin bensin dan iX1. Namun ubahan paling mencolok berada di grille, aksen BMW i blue, dan velg berukuran 19 inci. 

Masuk ke dalam, terdapat BMW curved display yang menggabungkan panel instrumen 10,25 inci dan layar infotainment 10,7 inci. Kedua fitur tersebut didukung oleh operating system BMW OS 9.0 dengan integrasi untuk ponsel, termasuk over the air update. BMW iX1 juga telah dilengkapi fitur seperti climate control 2 zone, panoramic roof, sistem audio premium Harman Kardon, Parking Assistant, serta Reversing Assist Camera.

BMW iX1 dilengkapi dengan satu motor listrik yang mampu menghasilkan tenaga 204 hp dan torsi 250 Nm. Hasilnya, akselerasi 0-100 km/jam dapat diselesaikan dalam waktu 8,6 detik. Powertrain BMW eDrive generasi kelima ini menggunakan baterai berukuran 64,78 kWh, sehingga memiliki jarak tempuh hingga 474 km. 

SUV listrik ini dilengkapi dengan fitur fast charging yang memungkinkan pengisian daya dari 10 ke 80 persen, hanya dalam waktu 29 menit saja. Sedangkan untuk pengisian AC 22 kW, membutuhkan waktu 6,5 jam untuk mengisi dari 0 ke 100 persen. 

Lebih cepat 1,5 detik

Pada kesempatan yang sama BMW juga meluncurkan varian tercepat dan range terjauh dari iX, yaitu xDrive50 Sport. Pada model ini dua motor listrik yang digunakan, kini mampu menghasilkan tenaga 523 hp dan torsi 765 Nm. Prestasi 0 ke 100 km/jam cukup memakan waktu 4,6 detik saja. Dengan kata lain, lebih cepat 1,5 detik dibanding model xDrive 40. 

Selain itu jarak tempuh iX xDrive 50 Sport juga lebih jauh, yakni mencapai 630 km berkat baterai berukuran 100 kWh. BMW iX xDrive50 Sport didukung kemampuan fast charging 200 kW, sehingga mengisi daya dari 10 ke 80 persen dapat dilakukan hanya dalam 40 menit saja. 

“BMW iX xDrive50 Sport dibuat dengan memiliki berbagai peningkatan fitur. Dirancang untuk menghadirkan pengalaman berkendara yang lebih bertenaga, efisien, dan mewah. BMW iX xDrive50 Sport akan menetapkan tolok ukur baru di segmen kendaraan Listrik,” imbuh Ramesh

BMW iX1 dibanderol dengan harga Rp 1,447 miliar atau menjadi mobil listrik termurah di lini BMW Indonesia. Sedangkan BMW iX xDrive50 Sport dipasarkan mulai dari Rp 2,627 miliar. Keduanya merupakan harga off the road. Tidak lupa setiap pembelian model BMW i sudah termasuk garansi baterai selama 8 tahun atau 160 ribu km.

Hyundai Ioniq 5 Disney100 Platinum Edition, Cuma Seribu Unit

Tahun lalu Hyundai meluncurkan sebuah mobil konsep bertema Disney sebagai kado ulang tahun satu abad Walt Disney. Nah, kini giliran muncul versi produksinya yang dibuat dalam jumlah sangat terbatas. Inilah Hyundai Ioniq 5 Disney100 Platinum Edition yang hanya tersedia di Amerika Serikat dan Kanada. Jumlahnya pun hanya 1.000 (seribu) unit saja!

Sebagai penanda, tampilan eksterior dikemas berbeda dari Ioniq 5 biasa. Sekujur bodi dibalur warna khusus Gravity Gold Matte. Pada fender depan tersemat emblem Disney100 Platinum Edition sebagai penanda edisi khusus.

Pintu depan dan belakang diimbuhi aksen striping khusus. Ciri unik lainnya yakni emblem Hyundai pada bonnet dan pintu hatchback tampil dengan warna hitam.

Ciri istimewa yang paling terlihat adalah velg alloy palang 6 berukuran 20-inci. Tak hanya desainnya yang berbeda dari velg standard. Terdapat imbuhan siluet wajah Mickey Mouse yang ikonik pada bagian tengah velg.

Interior Bernuansa Two-tone

Tak hanya pada area eksterior, interior pun tampil dengan sentuhan khusus. Kemasan interior tampil mewah dengan nuansa two-tone. Dominasi warna kelabu Mud Gray pada jok, panel dashboard dan door trim dipadukan dengan sematan warna coklat muda Terra Brown plus imbuhan aksen satin chrome.

Sebagai penanda khusus, terdapat logo Disney100 pada karpet kabin, headrest jok depan dan panel konsol tengah. Tampilan intro pada layar infotainment pun bertema Disney.

Performa Tetap Standar

Ioniq 5 Disney100 Platinum Edition tak mengalami upgrade pada spesifikasi performanya. Basisnya adalah Ioniq 5 bermotor elektrik penggerak ganda. Output tenaganya tetap 320 hp dengan torsi maksimum 605 Nm. Sumber energi listriknya tetap menggunakan baterai lithium-ion berkapasitas daya 77.4 kWh.

Pengisian ulang daya baterai dapat menggunakan perangkat fast charger arus listrik DC berdaya 350 kW.

Roadshow Hyundai Dan Disney

Kolaborasi ini tak sebatas pada model edisi khusus Hyundai Ioniq 5 bertema Disney. Hyundai dan Disney pun menayangkan serangkaian video Hyundai Ioniq 5 Disney100 Platinum Edition di YouTube.

Dua aktor kenamaan AS yang banyak membintangi film Disney yakni Josh Peck dan John Stamos melakukan perjalanan napak tilas sejarah Walt Disney Company dengan Hyundai Ioniq 5 spesial ini.

Keduanya berkendara keliling AS mengunjungi sejumlah tempat yang memiliki ikatan sejarah penting bagi kiprah Disney. Tentu saja termasuk studio raksasa Walt Disney yang megah.

Dengan label harga $59.400 atau sekitar Rp 935,5 jutaan (off the road) dan jumlahnya yang hanya 1.000 unit, para pecinta Disney di AS dan Kanada dijamin bakal terpikat. Sayang sekali tidak masuk Indonesia…

Review Nissan Kicks, Tidak Perlu Repot Cari Charger

Mobil ini menjadi salah satu unit yang unik di aktivitas #MotomobiMauKemana. Dalam iklan Nissan Kicks, tertulis ‘Sensasi Mengendarai Mobil Listrik Tanpa Nge-charge’. Di saat brand lainnya memakai mesin bensin sebagai penggerak utama dan motor listriknya sebagai doping tenaga, Nissan Kicks ini malah sebaliknya.

Nissan sengaja memasang motor elektrik sebagai penggerak utama dan mesin bensinnya berfungsi untuk mengisi daya baterai. Apa sih maksudnya? Jadi Nissan Kicks ini menyasar konsumen yang suka dengan mobil listrik, namun malas untuk mengisi daya di SPKLU atau charging station. Sejujurnya, terkadang kami juga suka malas menunggu lama di charging station… Nissan Kicks pun kami ajak ke Pantai Rancabuaya di Garut Selatan, dengan jarak lebih dari 700 kilometer. Menyenangkan sekali!

Stealth Mode: ON!

Desain eksteriornya tidak terlihat seperti mobil listrik kebanyakan. Malah masih terlihat seperti sebuah crossover dengan mesin bakar biasa. Karena biasanya mobil listrik desainnya selalu unik. Lalu bagaimana Nissan Kicks ini? Kami rasa malah terlihat seperti ‘stealth mode’. 

Sosok sebuah compact crossover modern sangat kuat, dengan DRL dan lampu LED yang terang di siang hari. Pada bagian samping ada ‘rasa-rasa’ Nissan Juke, namun terasa lebih pas. Bagian belakangnya ada garnish merah yang menyambung ke lampu belakang LED. Tidak ada yang salah dengan desain eksterior yang mainstream ini.

Dashboard terkesan sederhana

Masuk ke dalam interiornya, langsung terasa betul harum kulit sintetis baru yang dipakai oleh Nissan Kicks. Joknya masih memakai pengaturan manual. Memang joknya tidak terlalu empuk, namun kami suka aspek ergonomisnya. Material interiornya tergolong kokoh dan bermutu baik. Sebab tidak ada suara-suara mengganggu selama perjalanan kami. 

Bentuk dashboard terkesan sederhana. Setir flat bottom yang dibalut kulit pun enak untuk digenggam dan banyak tombol di setirnya. Sayangnya belum ada fitur Line Keeping Assist. Kami suka dengan tombol fisik pada Nissan Kicks ini, karena masih mengandalkan tombol atau putaran fisik. Headunit dengan layar sentuh, sudah dilengkapi dengan Apple CarPlay dan Android Auto. Lalu, tuas transmisinya unik sekali, seperti mouse komputer. 

Dibalas oleh torsi instan

Agar Nissan Kicks mampu bergerak, sebongkah jantung elektrik untuk menggerakan roda depan. Yang digunakan adalah Nissan e-POWER generasi kedua dengan kode EM47 punya tenaga 134 hp pada putaran 4.000-8992 rpm dan torsi 280 Nm pada putaran 500-3.008 rpm. Bila dilihat secara spesifikasi sepertinya biasa saja, yang pasti sekali pedal gas diinjak penuh, langsung dibalas oleh torsi instan! Melibas daerah terjal di Ciwidey pun terasa puas sekali…

Karena Nissan Kicks bawa genset kemana-mana, kami tidak kuatir baterainya cepat habis, karena mesin bensinnya selalu siap mengisi daya baterainya jika diperlukan. Mesin bensin yang dipakai unit HR12DE tiga silinder 1.2 liter. Ya benar, seperti pada Nissan March dan Datsun Go.

Nissan Kicks ini tidak punya pesaing di kelasnya, apalagi motor listriknya tidak pernah ‘ngempos’. Pengendaliannya, tergolong oke, sayang sekali artikulasi suspensinya agak terbatas. Hal yang paling kami sukai ialah tidak perlu ngecharge! Di Indonesia, aspek mobil listrik ini tidak ada lawan…

Reviewer: M. Rizhan

Editor: Aldi Prihaditama

 

BYD Mau Beralih ke Teknologi Baterai Prismatik

Baterai merupakan perangkat yang sangat penting bagi mobil listrik dan hybrid. Sebagai penyimpan energi listrik, teknologi baterai saat ini telah mengalami perkembangan pesat. Tak hanya materialnya, tapi juga desain dan kapasitas dayanya.

BYD adalah salah satu pabrikan yang menjadi barometer perkembangan teknologi baterai di dunia saat ini.

Belakangan muncul berbagai kejadian malfungsi dan kebocoran baterai pada mobil listrik buatan BYD dan sejumlah brand otomotif lain. BYD pun memutuskan untuk beralih dari baterai jenis selubung ke prismatik guna meningkatkan keamanan.

Sel Baterai Selubung Kurang Aman

Saat ini terdapat tiga jenis baterai yang digunakan yakni selubung, silindris dan prismatik. Baterai jenis selubung telah ada cukup lama dan paling banyak digunakan dalam berbagai industri. Desainnya yang sederhana dan praktis membuat biaya produksi jauh lebih murah dibanding dua jenis baterai lainnya.

Kekurangannya, sel baterai jenis ini rentan mengalami kebocoran cairan elektrolit. Tak hanya itu, durabilitas dan daya tahan sel baterai selubung terbilang rendah. Risiko perambatan panas tinggi antar sel yang dapat menimbulkan kebakaran pun jauh lebih besar. Hal ini jelas berbahaya.

Berbeda dengan sel baterai jenis prismatik. Sel baterai terlindungi oleh rangka cangkang model prisma yang kokoh dan kedap. Risiko kebocoran pada baterai pun dapat diminimalisir. Desain cangkang berbentuk prisma mempermudah penyusunan sel pada paket baterai. Biaya produksi sel prismatik memang sedikit lebih mahal, namun jauh lebih aman.

Hingga tahun 2022, BYD telah melakukan penarikan (recall) pada 60 ribu unit mobil hybrid Tang DM-I berkaitan dengan adanya malfungsi dan indikasi cacat produksi pada baterai sel selubung yang digunakan.

BYD saat ini masih menggunakan sel baterai jenis selubung untuk mobil hybrid dan plug-in hybrid (PHEV) yang dipasarkan di China. Jumlahnya sekira 98 persen dari total unit kendaraan yang diproduksi.

Masa Transisi Ke Sel Baterai Prismatik

Tentunya BYD tak bisa langsung serta merta menghentikan penggunaan baterai jenis ini. Perlu konversi lini produksi dan masa transisi.

Pabrik baterai di provinsi Qinghai sementara ini masih memproduksi sel baterai jenis selubung. Rencananya BYD tak akan lagi menggunakan sel baterai jenis selubung mulai tahun 2025 mendatang.

Di saat yang sama, BYD tengah melakukan konversi lini produksi pada pabrik manufaktur baterai yang ada di provinsi Shaanxi dan Zhejiang. Kedua pabrik ini akan memproduksi baterai jenis sel prismatik.

Tak hanya BYD, sejumlah pabrikan otomotif dunia masih menggunakan sel baterai jenis selubung. Meskipun sudah menggunakan teknologi baterai jenis bilah (Blade), namun isinya masih menggunakan sel jenis selubung. Paket baterainya memang kokoh, tapi sel baterainya masih berisiko mengalami kebocoran.

Berdasarkan catatan yang kami peroleh dari sejumlah sumber, sekira 48 persen mobil PHEV yang beredar di pasar global pada tahun 2023 lalu masih menggunakan sel baterai jenis selubung. Jumlah yang masih sangat banyak. Ke depannya, isi dari baterai Blade pada mobil PHEV dan hybrid akan menggunakan sel jenis prismatik seperti yang digunakan mobil listrik. Hal ini telah dilakukan Volkswagen dan Tesla sejak tahun 2021.

Tingkat keamanan teknologi baterai yang digunakan bukan hal yang bisa dianggap sepele. Keselamatan para konsumen jauh lebih utama dan jangan sampai tersisihkan.

BYD Resmi Hadir di Indonesia

Merek mobil BYD resmi beroperasi di Indonesia. Mereka sekaligus, seperti perkiraan kami, memperkenalkan sedan BYD Seal, Dolphin (hatchback) dan Atto3 yang berbentuk crossover. Sayangnya, harga ketiga mobil ini belum diungkap.

Selain itu, berita besarnya adalah pabrikan China ini akan membangun fasilitas perakitan sendiri di Indonesia, tidak menumpang di fasilitas pabrik lain. Hal ini juga sudah kami duga sebelumnya.

Pertimbangan mereka, Indonesia akan menjadi pangsa pasar yang melejit (di pasar EV). Dan mereka berniat untuk melayani pasar lokal dengan sepenuh hati. “Kami akan bekerja sama dengan pemerintah dan rekanan kami secepatnya untuk bisa melayani pasar,” kata Liu Xueliang, GM BYD Asia Pacific.

Bicara produk, ketiga mobil yang Anda lihat di sini, masih didatangkan dari fasilitas mega factory mereka di China. Dan sepertinya, untuk masa-masa awal mobilnya masih akan didatangkan dalam bentuk CBU.

Pengembangan Dealer

Nathan Sun, Operational Director BYD Motors Indonesia mengatakan mereka akan punya tujuh dealer 3S (sales, service, spare part) yang akan beroperasi penuh di akhir Januari 2024 ini.

Lebih jauh lagi, target mereka ada 50 dealer yang akan dibuka di Tanah Air. Sebuah target yang cukup mengejutkan. Sepertinya, mereka sudah punya rekanan dealer yang sudah berkomitmen. Yang kami tahu, Arista Group adalah salah satu main dealer mereka.

Tujuh dealer yang akan dibuka ada di Bandung, Jakarta, Depok, Medan dan Tangerang. Khusus Jakarta, tersedia di Sunter, Tebet dan Kalimalang.

Masuki 2024, ICE-µ Jadi Kaca Film OEM Mobil Listrik

Mengawali tahun 2024, banyak Perusahaan yang menyiapkan strategi baru. Namun, tak sedikit pula yang mengukir prestasi. Seperti yang dicapai oleh salah satu brand kaca film asal Jepang, ICE-µ Premium Window Film. Brand ini menguatkan eksistensinya dengan dipercaya oleh para Agen Pemegang Merek (APM) mobil di Tanah Air.

Bahkan, capaian terkini ICE-µ Premium Window Film ialah dipercaya untuk menjadi kaca film Original Equipment Manufacturer (OEM) untuk sejumlah mobil listrik bertenaga baterai (BEV) terbaru yaitu Wuling Binguo EV, MG 4 EV, dan MG ZS EV.

Dukungan untuk target karbon netral

“Kaca film ICE-µ sudah dipercaya sebagai kaca film OEM untuk brand mobil terkemuka di Indonesia. Diawali dengan Mitsubishi, Mazda, dan Honda. Menyusul Wuling dan Volvo. Kini Wuling Binguo EV, MG 4 EV, MG ZS EV, dan model MG lainnya juga menggunakan kaca film ICE-µ,” ujar Andi Setiawan, Presiden Direktur PT Global Auto International (GAI), agen pemegang merek ICE-µ Premium Window Film.

Ia pun mengungkapkan bahwa digunakannya ICE-µ Premium Window Film pada mobil listrik, menjadi bagian dukungan PT GAI terhadap pencapaian target karbon netral yang dicanangkan pemerintah Republik Indonesia.

Mobil listrik Wuling Binguo EV, MG 4 EV, termasuk MG ZS EV menggunakan kaca film ICE-µ perpaduan OEM Series dan Premium series, yaitu kaca film CT70 premium series serta SKKB JB10. Saat ini, ICE-µ telah digunakan oleh Mitsubishi Xpander, Honda WR-V, Wuling Air EV dan Wuling Alvez serta semua model Mazda, Volvo, dan MG yang dijual di Indonesia.

Raih sertifikasi untuk sistem manajemen mutu

Selain itu, GAI mengumumkan prestasi yang tak kalah membanggakan. Dengan meraih sertifikat ISO 9001:2015, yang merupakan standar manajemen mutu yang dikeluarkan oleh International Organization for Standardization (ISO). Berisikan berbagai persyaratan yang harus dipenuhi sebuah Perusahaan atau organisasi dalam membentuk suatu sistem manajemen mutu (quality management system).

Dengan diterapkannya sistem manajemen mutu ISO 9001:2015, maka dapat memastikan konsistensi mutu yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan perusahaan. Termasuk mencegah terjadi kegagalan mutu produk sepanjang proses produksi. Langkah peningkatan juga menjadi lebih mudah dilakukan dan dapat direkam dengan baik, sehingga perbaikan dapat selalu ditingkatkan.

PLN Ciptakan Tiang Listrik Versi SPKLU

Maraknya penjualan kendaraan listrik, membuat PT PLN (Persero) melakukan berbagai upaya baru untuk mendukung pertumbuhan ekosistemnya. Mobil elektrik diklaim sangat hemat dari segi biaya perawatan, pengisian daya serta mengurangi emisi karbon secara signifikan. 

Untuk itu, PT PLN (Persero) melakukan teerobosan melalui tiang listrik. Ya, mereka mengatakan siap menjadikan aset tiang listrik sebagai Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk pengisian daya EV.

”Kami sangat serius untuk mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik karena terbukti lebih irit bagi masyarakat dan mampu mengurangi emisi karbon secara signifikan, sehingga target Net Zero Emissions (NZE) di tahun 2060 bisa dicapai atau bahkan lebih cepat,” ucap Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo.

SPKLU bertipe pole mounted charger merupakan inovasi menghadirkan EV Charger dengan memanfaatkan tiang listrik secara langsung. Saat ini sudah ada tiga prototipe yang terpasang dan telah beroperasi. Terdapat dua tipe kapasitas SPKLU PLN EYE. Yakni 7 kilo Watt (kW) dan 22 kW yang didesain PLN Enjiniring. Untuk model Pole Mounted Charger yang menempel di luar (tiang listrik beton) maupun model masuk dalam tiang (tiang besi).

Lokasinya berada di Kantor PLN KS Tubun Jakarta Barat, dan satu di Sekolah Dasar (SD) Yasporbi Bidakara, Jakarta Selatan. Tentunya, keberadaan EV Charging versi tiang listrik ini dapat memuaskan ketenangan pemilik kendaraan listrik yang makin mudah mengisi ulang daya baterai kendaraannya.

Ini Harga MG4 EV Dan MG ZS EV Rakitan Indonesia

Morris Garage (MG) Indonesia resmi meluncurkan dua mobil mereka yang dirakit di Indonesia, dengan harga yang membuat kaget. Keduanya adalah MG4 EV dan MG ZS EV. 

Harga MG4 EV sekarang adalah Rp 433 juta. Sedangkan harga MG ZS EV, di luar dugaan ternyata lebih mahal yaitu Rp 453 juta. Dengan catatan, kedua harga itu adalah untuk varian tertinggi (OTR Jakarta). Versi lebih murah akan kami informasikan segera.

Mobil listrik MG4 EV adalah hatchback elektrik yang cukup menarik. Kami di redaksi Motomobi News dan Motomobi TV sepakat, mobil ini punya potensi yang besar. Berkat pengendaraan dan kualitasnya.

Harga MG ZS EV

Sementara, MG ZS EV yang diperkenalkan di GIIAS 2023 lalu juga cukup menarik perhatian. Namun untuk menilai kemampuan crossover elektrik ini, kami perlu mengujinya dulu. Mereka mengklaim jarak tempuhnya adalah mencapai 403 km berkat baterai berkapasitas 50,3 kWh.

Harga MG4 EV

Donald Rachmat, COO MG Indonesia mengatakan, “Inisiatif ini menunjukan komitmen yang lebih dalam untuk Indonesia. Juga selaras dengan visi pemerintah Indonesia untuk produksi 600 ribu mobil listrik berbasis baterai di tahun 2030.”

Harga MG4 EV dan ZS EV lokal ini tentunya didukung dengan program after sales MG Electric Package yang di dalamnya ada berbagai bentuk garansi dan dukungan purna jual. Mulai dari garansi baterai delapan tahun, gratis home dan mobile charging 7,7 kW dan gratis adaptor V2L.

Optimisme Chery di Asia Tenggara Melalui Omoda E5

Pertumbuhan pasar kendaraan yang memiliki energi terbarukan terus menggeliat. Tidak terkecuali di kawasan Asia Tenggara. Hal ini tentu saja terkait dengan adanya perkembangan ekonomi, sejumlah kebijakan baru, serta industri otomotif yang meminimalisir konsumsi karbon dan emisi. Chery ingin menjadi bagian dari solusi global, dengan menghadirkan teknologi kendaraan energi terbarukan yakni kendaraan Listrik (EV).

Perhatian Chery untuk pasar kendaraan energi terbarukan, salah satunya difokuskan pada kawasan Asia Tenggara. Chery melihat keoptimisan negara di wilayah Asia Tenggara untuk menggunakan kendaraan listrik. Hal ini juga ditunjukkan melalui dukungan para pejabat negara kepada Chery, yang berkomitmen untuk menyediakan kendaraan listrik terbaik bagi para konsumen otomotif.

Di Indonesia, Chery telah menandatangani kontrak strategis dengan Kementerian Perindustrian di Indonesia. Dukungan pemerintah Indonesia terhadap Chery tersebut ditunjukkan dengan kehadiran Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, pada seremonial produksi perdana kendaraan listrik Chery Omoda E5.

Bahkan Menteri Airlangga melalui staf khususnya melakukan pemesanan untuk 12 unit Chery Omoda E5. Bahkan salah satu negara Asia Tenggara lainnya, yaitu Malaysia, melalui Kementerian Perdagangan Internasional dan Industri, juga menyatakan dukungan strategis yang kuat untuk pengembangan Omoda dan penerapan energi baru di Malaysia.

Kontribusi Chery untuk Industri EV Tanah Air

Efisiensi energi dan pengurangan emisi menjadi beberapa agenda utama di Indonesia. Sehingga pemerintah pun tergerak untuk mempercepat implementasi, termasuk menerbitkan berbagai kebijakan yang relevan. Chery memanfaatkan kebijakan mengenai kendaraan energi baru ini akan memperkuat kesempatan masuknya kendaraan energi baru. Dalam hal ini ialah Omoda E5.

Chery menanggapi agenda pemerintah dengan cepat, dengan menghadirkan kendaraan listrik yang sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat Indonesia.

Chery telah menandatangani perjanjian investasi dan lokalisasi produk. Kesepakatan dengan Kementerian Perindustrian Indonesia ini akan membuka jalan bagi rencana Chery membangun membangun pusat produksi Omoda E5. Selain itu, secara bertahap Chery juga akan memperkenalkan fasilitas pendukung kendaraan listrik di Indonesia.

Dengan dukungan antusias dari Indonesia dan negara lain di kawasan Asia Tenggara, maka Chery optimis untuk membangun pondasi kuat dalam menyediakan berbagai model EV, dimulai dengan Omoda E5.

Rencana Besar BYD Untuk Wujudkan Ekosistem Bebas Emisi

Build Your Dreams atau yang populer dikenal sebagai BYD, menjadi perusahaan teknologi global yang berkomitmen untuk menciptakan masa depan berkelanjutan melalui beragam inovasi teknologi. Perusahaan yang bermarkas di kora Shenzhen, Guangdong, China, ini melakukan investasi yang signifikan dalam penelitian dan pengembangan, untuk menghasilkan sejumlah teknologi inovatif.

Langkah tersebut guna mewujudkan visi untuk membangun ekosistem bebas emisi. Kini, BYD telah menggeluti industri global dalam pengembangan beberapa produk. Mulai dari kereta, baterai, hingga kendaraan listrik atau New Energy Vehicle (NEV). Sebagai produsen NEV, BYD saat ini memiliki prestasi penjualan lebih dari enam juta unit.

“Produk NEV dari BYD adalah solusi mobilitas listrik yang berkelanjutan. Didorong oleh teknologi mutakhir, seperti baterai Lithium-ion berdensitas energi tinggi yang menawarkan jangkauan yang lebih jauh dengan biaya yang lebih rendah, platform Blade Battery yang aman dan tahan lama, serta sistem manajemen termal AI yang cerdas,” ujar Eagle Zhao, Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia.

Penetrasi di Pasar Global

Produk NEV dari BYD saat ini telah tersebar di 70 negara dan 400 kota yang berada pada enam benua. Pencapaian ini menjadikan BYD sebagai produsen kendaraan elektrik terbesar di dunia. Kepercayaan dunia terhadap BYD dibangun melalui reputasi e-platform inovatifnya yang cerdas, efisien, dan aman.

Platform elektronik ini dibangun dari gabungan berbagai teknologi canggih, seperti baterai Lithium-ion, motor listrik, dan sistem kontrol elektronik, untuk memberikan kinerja yang optimal dan pengalaman berkendara yang menyenangkan.

E-platform memberikan cara pandang baru dalam pengembangan kendaraan elektrik. Integrasi ketahanan, keselamatan, teknologi, dan kecerdasan membuat kinerja e-platform NEV BYD menjadi efisien. Pada e-platform buatannya, BYD menempatkan motor, gearbox, inverter, konverter DC/DC, dan komponen penting lainnya dalam satu unit. Unit ini dapat mengurangi berat, meningkatkan efisiensi, dan memaksimalkan ruang untuk kabin yang lebih luas.

E-platform ini juga dapat mengelola suhu baterai agar tetap terkontrol dalam cuaca ekstrim sekalipun. Sehingga dapat memperpanjang jangkauan berkendara dan meningkatkan kenyamanan. E-platform ini terbuka untuk produsen kendaraan elektrik lainnya, sehingga memungkinkan teknologi tersebut dapat dirasakan oleh lebih banyak orang.

Salah satu bagian dari e-platform tersebut adalah Blade Battery yang menjadi sumber energi utama. Baterai Blade yang inovatif menawarkan tingkat pengisian daya yang cepat, jangkauan yang lebih jauh, dan, yang terpenting, tingkat keamanan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan baterai lithium-ion konvensional.

Mengisi Banyak Karakter Pasar

Model-model NEV sangat beragam, mulai dari mobil penumpang seperti sedan mewah, Han EV, Dolphin, hingga bus listrik pada kota-kota besar, seperti unit Transjakarta. Awalnya, pada tahun 2018 BYD masuk ke Indonesia untuk mendukung segmen kendaraan umum. Unit digunakan untuk bus listrik Transjakarta dan mobil penumpang taksi Blue Bird.

Melihat besarnya peluang pasar yang didukung respon positif masyarakat Indonesia, BYD menyatakan kesiapannya untuk memasuki pasar otomotif Indonesia, khususnya segmen mobil listrik pada awal semester 2024. BYD juga akan membangun kemitraan lokal, dealer mobil lokal, guna meningkatkan investasi di Indonesia.

Prototipe XP-1 Jadi Pembuka Masa Depan Morgan

Pegangan hidup terkadang harus bisa menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Mungkin ini yang akhirnya ‘hinggap’ di perjalanan bisnis Morgan Motor Company. Brand otomotif asal Inggris ini berencana untuk bergeser ke kancah elektrifikasi dan mulai memperlihatkan sosok mobil yang menjadi pionir dari semua produknya di masa depan. Mobil tersebut ialah Morgan XP-1.

XP-1 menjadi mobil prototipe yang memiliki segala kunci informasi kepada para desainer dan engineer, dalam mengembangkan produk Morgan di era selanjutnya. XP-1 ini dikembangkan oleh Morgan selama 12 bulan terakhir, dengan menggunakan basis Morgan Super 3 yang berbasis platform alumunium.

Mobil prototipe ini tidak direncanakan untuk langsung diproduksi, namun dibuat agar memberikan sejumlah kunci penting dalam karakter berkendara, pengembangan sistem penggerak, hingga pengujian secara langsung. Seusai proses pembuatan selama 12 bulan, Morgan XP-1 akan menjalani program pengujuan selama 18 hingga 24 bulan ke depan.

Baterai, motor listrik, dan perangkat inverter pada XP-1 merupakan sumber tenaga yang pertama kali digunakan oleh produk Morgan. Kendaraan listrik Morgan di masa depan nantinya akan tetap memiliki bobot yang ringan, selayaknya setiap produk Morgan selama 114 tahun.

XP-1 menggunakan sistem pengisian daya Combined Charging System (CCS), sehingga memungkinkan proses fast charging berlangsung optimal. Sesuai dengan teknologi elektronik yang mutakhir, XP-1 ini juga menerapkan electronic park brake (EPB), pertama kalinya untuk kendaraan Morgan.

Selain itu, meski program eksperimen dilakukan untuk mengejar karakter berkendara, mobil ini juga dikembangkan untuk mencari aspek aerodinamika. Bagian depannya dirancang sedemikianrupa untuk menghasilkan nilai aerodinamika yang tinggi. Setidaknya Morgan telah mampu menghasilkan peningkatan sebesar 33 persen.

Agar prototipe XP-1 dapat menjadi basis produksi kendaraan Morgan di masa depan, maka Perusahaan yang bermarkas di kota Malvern, Worcestershire, Inggris, ini juga melakukan pelatihan yang mendalam terhadap para tenaga kerjanya. Termasuk kesiapannya dalam membuat kendaraan listrik di masa depan.