Untuk Para Gamers, Microsoft Hadirkan Xbox Xs Porsche Limited Edition

Para penyuka game konsol bersiaplah untuk menyambut kehadiran edisi khusus Xbox Series Xs. Porsche yang tahun ini merayakan hari jadinya ke 75 tahun menggandeng Microsoft, pabrikan pembuat game konsol Xbox.

Ya, seperti yang telah anda duga…inilah dia Xbox Series Xs Porsche 75th Anniversary Limited Edition.

Xbox Porsche Racing!

Sepanjang 75 tahun kiprahnya di dunia otomotif, Porsche begitu melegenda di kancah balap mobil. Prestasi paling menonjol adalah di kejuaraan balap ketahanan 24 Hours of Le Mans. Cukup banyak mobil balap yang berhasil meraih juara mulai dari Porsche 917, 911 GT1 hingga mobil balap Le Mans terbaru yakni 968.

“Porsche sudah bukan nama yang asing bagi para penggemar Xbox. Mobil balap Porsche banyak digemari di sejumlah game, termasuk Forza Horizon 5,” papar Marcos Waltenberg, Xbox Director of Global Partnerships.

“Saat pihak Porsche mengajak kami untuk berkolaborasi dalam mengemas sebuah produk edisi khusus, kami pun menyambut dengan . Ini adalah wujud apresiasi kami kepada para pecinta mobil dan juga game mengemudi Xbox.” imbuh Waltenberg.

Enam Variasi Livery Porsche

Nah, Xbox edisi khusus Porsche ini akan hadir dalam 6 varian livery. Ya, kesemuanya merupakan livery dari mobil balap Porsche. Tiga livery pertama merupakan nostalgia dari mobil balap jawara di Le Mans era ’70an.

Dua varian livery mobil balap Porsche 917 yakni Salzburg Hippie 1970 dan Pink Pig 1971.  Porsche Racing Edition “Martini” yang melabur body Porsche 935/78 “Moby Dick” 1978. Kombinasi warna Biru, Oranye dan Putih yang menjadi livery mobil balap Porsche 911 GT1 tahun 1998, dan yang terakhir adalah livery dari mobil balap Porsche 963 terkini di balap Le Mans.

Tak hanya membalut body game konsol Xbox saja. Namun juga pada joystick controller nirkabel yang biasa anda mainkan. Nah, keren bukan…

Tidak Dijual…Tapi…Diundi!

Anda tentu penasaran bagaimana cara untuk dapat memiliki salah satunya bukan? Hmm…begitu pula dengan kami.

Hanya saja Xbox Series Xs Porsche ini bukan untuk dijual. Microsoft akan mengundi para pendaftar yang bakal beruntung memiliki Xbox edisi khusus ini.

Dan lagi, pendaftaran peserta undian dibatasi hanya pelanggan Xbox yang berdomisili di Amerika Serikat, Inggris dan tentu saja, Jerman. Pendaftaran undian telah dibuka dan akan berakhir pada 8 Oktober 2023 mendatang.

Sebagai bagian dari selebrasi, Porsche akan menggelar event khusus Xbox di sejumlah negara.

 

“Selama 75 tahun berkiprah di dunia motorsports, Porsche telah menorehkan 30.000 kemenangan! Ya, tentunya 6 livery saja tidaklah cukup untuk mewakili prestasi Porsche yang luar biasa,” terang Ayesha Coker, Vice President of Marketing of Porsche Cars North America, Inc.

“Meskipun demikian, livery yang kami pilih adalah yang paling ikonik dan melegenda. Para fans Porsche dan juga Xbox tentu akan sangat mengidamkan untuk dapat memilikinya.” imbuh Ayesha Coker.

Dapat anda bayangkan berapa banyak peserta undian yang bakal ikut serta jika datang dari seluruh dunia bukan? Tentunya anda dan juga kami pun pasti bakal ikut serta…

Porsche Mission X Picu Spekulasi Kembalinya Porsche 906 Carrera 6

Konsep Porsche Mission X memicu impian tentang kembalinya sosok Porsche 906 Carrera 6. Meskipun mungkin hanya bersifat spekulatif, namun desain dan semangat Mission X membangkitkan imajinasi para fans akan kembalinya mobil balap ikonik ini.

Finish di Depan Ferrari

Menurut banyak orang, konsep Porsche Mission X coba menggabungkan sisi terbaik dari masa lalu Porsche. Dalam upaya membentuk masa depan dengan hadirnya kendaraan listrik. Ini yang membuat pengamat berpikir bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk memulai bangkitnya sosok lama yang lebih modern.

Porsche 906 Carrera 6

Yup! Porsche 906 Carrera 6 harus kalah oleh Ford GT40 Mk II pada balapan 24 Jam Le Mans tahun 1966 silam. Meski begitu, mobil ini memiliki tempat tersendiri dalam sejarah. Dengan mesin 2.0 liter flat-six-nya, 906 Carrera 6 berhasil finish di posisi belakang mobil-mobil Ford. Namun tetap berada di depan barisan Ferrari yang sebelumnya dominan dengan mesin V12.

Meskipun tidak mungkin mengembalikan model 906 Carrera 6, namun konsep kembalinya nyawa ‘lama’ ini memiliki daya tarik tersendiri. Perpaduan elemen retro dan futuristik dalam wujud Mission X sukses memikat para fansnya untuk melihat interpretasi modern dari warisan balap Porsche.

Banyak yang bilang Porsche Mission X adalah kebangkaitan 906 Carrera 6.

Penerus Spiritual

Namun, penting untuk diingat bahwa konsep Mission X pada dasarnya sebagai penerus spiritual bagi 918 Spyder, yang menampilkan visi Porsche untuk masa depan performa mobil listrik.

Interior porsche Mission X

Sebagai mercusuar teknologi sejati untuk masa depannya, Mission X membuka jalan dalam memecahkan semua rekor. Hal ini menjadi indikasi bahwa akan ada kelanjutan 918 Spyder yang siap diluncurkan. Tentu akan melampaui performa mobil listrik hyper lainnya, salah satu rivalnya adalah Rimac Nevera.

Porsche mission X

Nah, kini Porsche akan menggunakan Mission X sebagai penerus spiritual bagi 918 Spyder, jika mobil ini memang diproduksi dalam jumlah terbatas. Dan nampaknya harapan untuk kemunculan kembali Porsche 906 hanyalah sebagai impian yang indah untuk dibayangkan…

Everrati Lengkapi Line-up EV Melalui Sosok Porsche 911 ST

Everrati Automotive Limited, sebuah perusahaan yang berfokus pada menciptakan kembali mobil-mobil legendaris dengan tenaga listrik, baru saja memperkenalkan produk EV terbarunya, yakni Everrati Porsche 911 ST. Karya terbaru ini menggabungkan aspek teknologi tinggi dari komponen EV masa kini dan bodi berbobot ringan layaknya mobil balap klasik.

ST sendiri merupakan varian kompetisi dari Porsche 911 yang hanya diproduksi pada tahun 1970 hingga 1971 saja. Hal ini tentu saja membuat 911 ST menjadi salah satu produk Porsche yang amat dicari oleh penyuka mobil sport asal Jerman tersebut. Sebagai mobil klasik yang disorot oleh para antusias otomotif dunia, kehadiran 911 ST bertenaga listrik juga menjadi kendaraan yang menyongsong masa depan sarana mobilitas bebas emisi gas buang.

Motor listrik berkekuatan 440 hp

Everrati Porsche 911 ST mengambil basis Porsche 911 generasi G-series, lalu disematkan battery pack berkekuatan 62 kWh dan sistem manajemen baterai. Tak ketinggalan motor listrik berkekuatan 440 hp yang akan menggerakkan roda belakang melalui fitur limited slip differential. Mobil ini diklaim mampu melaju sejauh 350 km, dengan akselerasi 0-100 km/jam dalam waktu sekitar 4 detik.

Everrati menggunakan sistem fast charging AC dan DC untuk 911 ST ini, fitur tambahan lain ialah sistem a/c, power steering, dan Apple CarPlay. Bahkan konsumen dapat melengkapi mobil ini dengan suspensi buatan TracTrive. Suspensi adaptif ini dapat dikontrol secara aktif yang mampu menawarkan sejumlah settingan, agar memberikan rasa berkendara yang dinamis dan mantap, di beragam kondisi jalan maupun trek balap.

Hidupkan lagi jiwa 911 ST

“911 ST menjadi produk Everrati yang melengkapi kendaraan EV berbasis Porsche. 911 ST asli memang sebuah mobil yang langka dan legendaris buatan Porsche. Visi kami ialah menghidupkan kembali jiwa 911 ST melalui teknologi yang modern,” bangga Justin Lunny, Founder dan CEO Everrati.

“Kami berkomitmen untuk melestarikan beragam sosok mobil legendaris, melalui transisi menuju mobilitas yang ramah lingkungan. Kami yakin mampu menghadirkan pengalaman berkendara fenomenal bersama mobil klasik yang punya performa layaknya mobil modern,” tambahnya.

Porsche 911 ST ini didesain dan dikembangkan di markas Everrati yang berada di kota Oxfordshire, Inggris. Mobil ini melengkapi jajaran kendaraan EV Everrati yang sudah lebih dulu diproduksi, sebut saja: Porsche 911 (964) Coupe, Targa, dan Cabriolet, Range Rover Classic, Land Rover Defender, Land Rover Series, Ford GT40, serta Mercedes-Benz W113 SL ‘Pagoda’.

Porsche Design Hadirkan Chronograph 718 Spyder RS

Porsche 718 Spyder RS model tahun 2024 tak tampil sendirian. Mobil sport drop top ini juga didampingi dengan jam tangan mewah yang senada. Chronograph 718 Spyder RS dari Porsche Design.

Arloji chronograph ini dibuat khusus bagi para konsumen yang memesan mobil Porsche 718 Spyder RS terbaru. Seperti halnya Porsche 718 Spyder RS yang berbobot ringan, jam tangan yang diproduksi di Solothurn, Swiss ini pun demikian.

Penunjuk Waktu Ala Porsche 718 Spyder RS

Filosofi bobot mobil yang ringan diikuti pula oleh arloji yang dikenakan oleh para pemiliknya. Case jam tangan mewah ini terbuat dari material titanium yang kokoh namun bobotnya sangat ringan. Anda dapat memilih warna kelabu alami titanium atau warna hitam. Arloji pun kedap air hingga kedalaman 100 m.

Ring bezel pada case tampil dengan nuansa warna metalik. Imbuhan angka penanda hitungan tachymeter pun tertera cukup jelas pada ring bezel. Penanda khas arloji chronograph.

Kaca yang digunakan terbuat dari kristal safir tahan gores di dilapis bahan anti reflektif sebanyak 7 lapis. Persis seperti pada kaca mobil Porsche. Meskipun di bawah terik sinar matahari maupun cahaya lampu yang terang, anda tetap dapat melihat arloji anda dengan mudah dari segala posisi kemiringan lengan. Cahaya tak akan memantul pada kaca arloji.

Tampilan dial model standard model “RS” dan “GT” terbuat dari material serat karbon bernuansa warna hitam. Namun tampilan dial dapat dipersonifikasi dengan warna senada body mobil atau warna lain yang dikehendaki. Tersedia 114 pilihan warna seperti halnya warna opsional yang ditawarkan oleh Porsche.

Porsche Design melapisi jarum penanda menit dan detik dengan bahan berpendar Super Luminova. Jarum jam akan tetap bercahaya terang meskipun dalam kondisi gelap atau minim pencahayaan.

Pada posisi jam 9 terdapat ornamen gir dan bendera Start sebagai penghias tampilan dial. Sementara label Porsche Design tertera pada posisi jam 3.

Flyback Chronograph Penghitung Catatan Waktu Anda

Chronograph model bi-compax ini tampil dengan dua kolom register. Pada posisi jam 12 sebagai penghitung menit dan di posisi jam 6 untuk menghitung jam. Fungsi chrono dapat diaktifkan cukup dengan menekan tombol Start, Stop dan Reset di bagian sisi case.

Movement automatic chronograph Werk 01.200 dari Porsche Design pada arloji ini dilengkapi fungsi flyback chrono yang sangat akurat dan tahan guncangan.

Dengan frekwensi kerja 4Hz (28.800 denyut per jam), fungsi chrononya memiliki tingkat akurasi yang telah tersertifikasi oleh badan sertifikasi COSC Swiss.

Power reserve 48 jam yang dimiliki akan membuat arloji tetap aktif meskipun sedang tak digunakan selama hampir 2 hari. Gerak rotor akan mengisi ulang kembali daya movement arloji.

Bagian belakang case dikemas dengan gaya display berlapis kaca safir. Anda akan terpukau melihat rotor yang dikemas persis seperti desain velg Porsche 718 Spyder RS. Tak hanya warnanya saja yang dapat dipilih sesuai selera. Anda pun dapat mempersonifikasi bagian rotor dengan tulisan nama atau mungkin angka plat nomor kendaraan anda.

Strap Berbahan Interior 718 Spyder RS

Jam tangan mewah identik dengan strap berbahan kulit yang melekat nyaman pada lengan. Demikian pula dengan chronograph terbaru dari Porsche Design ini.

Strap terbuat dari bahan kulit lembut berkelir hitam yang dipadukan dengan material Race-Tex warna hitam. Bahan yang sama dengan pelapis interior 718 Spyder RS. Namun jika konsumen menghendaki opsi lain, tersedia rantai berbahan titanium berwarna senada dengan case sebagai pengganti strap kulit standar.

Porsche Design hanya menawarkan arloji chronograph ini khusus kepada konsumen pemesan Porsche 718 Spyder RS model 2024. Label harganya mulai dari $8,800 atau sekitar Rp 129,4 jutaan. Tak mahal untuk para pemilik Porsche 718 Spyder RS yang label harga mobilnya mulai dari $160,700 atau setara Rp 2,3 miliaran. Harga yang sepadan dengan kualitas…

Porsche 963 Akan Berlaga Di Balap 24 Hours of Le Mans

Ajang balap ketahanan 24 Hours of Le Mans akan segera dimulai. Tahun ini dianggap istimewa, karena bertepatan dengan perayaan 100 Tahun 24 Hours of Le Mans yang pertamakali diselenggarakan pada tahun 1923.

Setelah lima tahun absen, Porsche akan kembali berlaga di sirkuit La Sarthe. Sebanyak 3 unit mobil balap 963 dari tim balap yang didukung oleh pabrikan akan bertanding bersama satu 963 dari tim privateer.

Tahun ini juga bertepatan dengan peringatan 75 Tahun Porsche. Oleh sebab itu salah satu mobil akan bernomor start 75. Mobil balap dari tim Porsche IMSA ini khusus diboyong dari AS ke Perancis untuk tampil di Le Mans.

Mobil balap spesial Porsche no. 75 akan dipiloti oleh pembalap asal Brazil, Felipe Nasr. 

Dua dari tiga pilot Porsche 963 IMSA yakni Mathieu Jaminet, Nick Tandy, dan Matt Campbell kemungkinan bakal mendampingi Felipe Nasr di Le Mans.

Porsche 963 lainnya akan menggunakan nomor 5 dan 6. Mobil no. 5 akan dipiloti oleh Michael Christensen, Dane Cameron dan Frederic Makowiecki. Sedangkan pada mobil no. 6 akan diawaki secara bergantian oleh Kevin Estre, Andre Lotterer, dan Laurens Vanthoor.

Lotterer yang merupakan veteran di Le Mans pada tahun ini akan berusaha untuk meraih gelar juaranya yang keempat. Pembalap Jerman ini menjuarai 24 Hours of Le Mans di tahun 2011, 2012, dan 2014 saat bersama Audi.

Sementara mobil balap Porsche 963 keempat dari tim balap privateer Hertz Team Jota akan dipiloti oleh trio Antonio Felix da Costa, Will Stevens, dan Ye Yifei.

Le Mans Akan Beda

Untuk kelas Hypercar, tercatat 16 starter yang akan berbaris di grid. Tahun ini lebih beragam karena ada pabrikan baru yang akan berlaga.

Porsche akan bertarung bersama Toyota, Cadillac, Ferrari, dan Peugeot. Mobil balap prototype yang diterjunkan di kelas ini menyesuaikan dengan spek regulasi balap Hypercar.

Tim balap Glickenhaus Racing dan Floyd Vanwall Racing Team juga akan tampil di kelas Hypercar dengan desain mobil balap mereka sendiri. Sedangkan tim balap Action Express Racing akan menerjunkan Cadillac V-Series R.

Dari LMP Ke Hypercar LMDh

Porsche menghentikan program LMP pada akhir musim balap tahun 2017. Mobil balap 919 Hybrid pun dipensiunkan setelah meraih sukses selama 4 tahun berkiprah di balap ketahanan.

Mobil balap 919 Hybrid yang diperkenalkan pada tahun 2014 menandai kembalinya Porsche ke balap mobil prototype setelah hiatus selama 15 tahun.

Meski kurang sukses di awal kemunculannya, 919 Hybrid berhasil mendominasi seri balap FIA World Endurance Championship (WEC) dari tahun 2015 hingga 2017.

Tak hanya merajai WEC selama tiga tahun berturut-turut. Porsche 919 Hybrid meraih hattrick di balap 24 Hours of Le Mans dan tak terkalahkan selama tiga tahun berurutan.

Porsche 919 yang dikembangkan dalam program LMP dibekali mesin V4 2.0 liter turbo bertenaga 500 HP dengan motor-generator 400 HP. Output kombinasinya mencapai 900 HP. Porsche pun mengembangkan versi 919 Evo dengan perangkat aerodinamika yang jauh lebih ekstrem plus output tenaga 1.160 HP.

Porsche 963 yang dikembangkan dalam program LMDh dibekali mesin 4.6 liter V8 twin-turbo plus motor listrik penggerak sistem hybrid yang terpasang di bagian depan. Hanya saja, total output tenaga yang dihasilkan lebih kecil dari 919 Hybrid yakni hanya di kisaran 671 HP.

Porsche 963

Sayangnya, kiprah perdana Porsche 963 pada laga balap 24 Hours of Daytona beberapa pekan lalu hasilnya tak memuaskan.

 

 

Flat 4 Indonesia, Tempatnya Parts VW Dan Porsche Klasik

Para pecinta mobil klasik, khususnya Volkswagen atau Porsche di Tanah Air tentu sangat menyadari akan keterbatasan suku cadang, fast moving parts atau komponen yang susah ditemukan di pasaran. Bagian ini seperti puzzle yang harus terisi atau disematkan agar mobil koleksinya kembali menjadi original. Hadir sebagai solusi, ialah diresmikannya Flat 4 Indonesia.

Nah, untuk mendukung hal ini, Flat 4 Authorized Dealer Indonesia menjual semua parts, aksesoris, apparel dan merchandise khusus untuk Aircooled VW dan Aircooled Porsche baik yang diproduksi langsung oleh Flat 4 Jepang maupun brand lain.

Flat 4 Authorized Dealer Indonesia merupakan salah satu merk yang dipegang langsung oleh Gearhead Monkey Garage selain Mooneyes dan Bendpak Car Lift. Flat 4 adalah sebuah kultur, kebanggaan serta kehormatan bagi pehobi Volkswagen dan Porsche. Peminatnya cukup besar, tak terkecuali di Indonesia, sehingga dirasa perlu untuk membawa nama Flat 4 ke pasar lokal.

Berawal dari 1976 silam, Takashi Komori memulai bisnisnya di Jepang. Flat 4 menjadi merek dagang yang ia gunakan di gerai pertamanya yang berlokasi ke Meguro-ku, Tokyo. Gerai ini menjadi saksi berkembangnya Flat 4 menjadi sebuah merek yang dipandang di skema Volkswagen dunia.

Dipo Ario, President Flat 4 Authorized Dealer Indonesia menjelaskan, “Populasi Air Cooled Volkswagen dan Air Cooled Porsche cukup besar di Indonesia. Kemudian timbul kendala untuk ketersediaan komponen mobil-mobil tersebut, maka kami merasa terpanggil untuk hadir di Indonesia. Selain mempermudah para penggemar untuk mendapatkannya di dalam negeri, sekaligus bisa melestarikan VW klasik di Indonesia.”

Hal ini sejalan dengan pemikiran Takashi Komori, founder Flat 4 Japan. Menurutnya, “Walau Volkswagen yang dimiliki termasuk langka, namun Anda harus tetap bisa mengendarainya kemana saja”. Atas pemikiran tersebut Flat 4 Japan telah membangun kerjasama dengan banyak mitra selama lebih dari 40 tahun.

Dalam prosesi peluncurannya, Flat 4 Authorized Dealer Indonesia mengajak beberapa komunitas Volkswagen. Beragam komunitas antara lain Volkswagen Indonesia Association, VW Bekasi, Volkswagen Beetle Club, Volkswagen Van Club, VWeekenders, Bunna Mafia, Type 3 Lover Indonesia, Super Beetle Owners Indonesia, Kodok Baris, Indonesia Volkswagen Society dan beberapa komunitas VW lainnya ikut menjelajahi beberapa destinasi yang sedang ‘hype’ di Jakarta.

Mulai dari dealer shop di Gedung Tambang, Jalan Kapten Tendean no. 15, Jakarta Selatan, Bunna Coffe & Eatery di Senopati, hingga akhirnya finish di Sum Ting Wong Coffee di kawasan Pantai Indah Kapuk.

Porsche Vision 357

Porsche Vision 357, Mobil Untuk Menghormati para Leluhur

Porsche biasanya suka mengeluarkan mobil edisi khusus untuk memperingati sesuatu. Kali ini, pabrikan sports car Jerman tersebut mengeluarkan Porsche Vison 357, untuk mengingat awal mula Porsche mendunia. Mobil ini diperlihatkan di forum “DRIVE” Volkswagen Group.

Porsche Vision 357 forum

Porsche Vision 357 merupakan mobil yang dibuat untuk menghormati leluhurnya, sang legenda Porsche 356 yang hadir 75 tahun lalu. Makanya, jangan meski 357 ini berbasis 718 Cayman GT4 RS, tapi bentuknya benar-benar terinspirasi oleh 356 Coupe. Dan iya, ini bukan mobil listrik. Mesinnya menghasilkan 670 hp.

Kami harus bilang desainer Porsche sukses membuat mobil konsep yang menarik dan mudah dipahami. Meski tetap ada saja teknologi yang nyeleneh tapi ini mobil keren sekali.

357 Porsche

Dari depan, terlihat siluet 356 dengan kabin yang sempit. Belakangnya hadir dengan pinggang yang lebar lengkap dengan guratan ventilasi udara di tengah. Ventilasi ini membentang dari kaca belakang hingga ke body belakang bagian bawah.

Yang kami perhatikan, body-nya mulus dan mengkilat. 356 edisi pertama, karena dibuat dengan tangan 75 tahun yang lalu, memiliki body yang agak kasar. Tapi bukan berarti kurang, 357 tetap terlihat menarik.

Bisa Balapan

 

Selain unsur retro, Porsche Vision 357 juga mengedepankan sisi modern dan motorsportnya. Lampu depan dan belakang tersamarkan. Yang jelas terlihat hanya titik bersusun membulat untuk di depan, dan kotak di belakang. Bukaan puntu tersembunyi dengan rapi di body samping.

Untuk menegaskan kalau ini mobil kencang, spliter depan terlihat menjorok keluar di moncong bagian bawah. Dilihat dari samping, ada skirt berbahan natural fiber reinforced plastic. Jangan lupa, angka 75 yang terpampang jelas seperti menegaskan kalau ini mobil bisa balapan.

Pelek mobil konsep ini juga menarik. Ukurannya 20 inci terbuat dari magnesium. Desainnya menggabungkan pelek dengan aerodisk ala mobil balap era 80-an dengan batang pelek model klasik. Serius, kami suka pelek ini.

“Dengan Porsche Vision 357, kami telah menciptakan hadiah ulang tahun yang sangat spesial. Ini menggarisbawahi pentingnya DNA desain kami (yang) berdasarkan 356,” kata Michael Mauer, VP Style Porsche.

Porsche design and BOD

“Studi ini merupakan upaya untuk menggabungkan masa lalu, sekarang, dan masa depan secara koheren. Proporsinya mengingatkan pada model historis, sementara detailnya memvisualisasikan pandangan ke masa depan.”

Porscge World Road Show 2023_1

Porsche World Road Show 2023 Bakal Jamu Penyuka Kecepatan

Buat Anda penyuka kecepatan, maka Porsche Indonesia punya obatnya. Tahun depan Porsche World Road Show (PWRS) bakal digelar pada tanggal 3 hingga 10 Februari 2023, di Sentul International Circuit di Sentul, Bogor. Selain memberikan kepuasan berkendara, partisipan event ini pun akan merasakan banyak produk unggulan Porsche.

PWRS merupakan acara berkendara profesional yang diselenggarakan oleh Porsche AG. Event ini telah diadakan di lebih dari 45 negara hingga saat ini. Tentunya didukung oleh para instruktur profesional Porsche bersama dengan instruktur pendamping dari Indonesia. Sederet mobil sport Porsche yang diterbangkan khusus dari Jerman untuk dijajal langsung di Tanah Air.

PWRS Indonesia 2023 digelar di trek sepanjang 3,965 kilometer, dengan lintasan lurus utama sepanjang 900 meter dan sejumlah tikungan tajam. Di kesempatan tersebut, peserta dapat merasakan performa unit Porsche secara maksimal, sekaligus mengasah keterampilan berkendara.

Event ini juga menampilkan 26 model Porsche mulai dari all-electric Taycan, 911, Boxster, Cayman, Panamera, Macan, dan Cayenne. Tak hanya itu, Porsche Indonesia juga membawa all-new 911 GT3 RS generasi 992 dan 718 Cayman GT4 RS. Kalau sudah ada embel-embel RS, maka dua huruf tersebut bakal memacu adrenalin siapapun yang berada di balik kemudinya.

“Kami sangat senang kembali menjadi penyelenggara Porsche World Roadshow di Indonesia. Sejak PWRS terakhir di Indonesia pada tahun 2015 lalu, komunitas pecinta Porsche tumbuh secara signifikan. Kami juga gembira melihat lebih banyak lagi anggota komunitas Porsche yang berada di belakang kemudi dan merasakan adrenalin Porsche, di dalam dan di luar lintasan,” kata Alexander Riedel, selaku General Manager Porsche Indonesia.

Instruktur Porsche akan membawa peserta melalui sejumlah aktivitas berkendara termasuk off-road, braking, handling dan slalom. “Tim Porsche kami dari Porsche Centre Jakarta dan Surabaya akan mendemonstrasikan bagaimana pelanggan Porsche dapat memaksimalkan performa dari setiap model. Kami menantikan dalam menyambut semua penggemar Porsche ke acara yang penuh aksi dan sangat menyenangkan,” imbuh Alex Riedel.

“Pelanggan akan menerima sertifikat Porsche di akhir acara sebagai bukti nyata, tetapi yang lebih penting, mereka juga akan mendapatkan keterampilan baru serta kenangan tak terlupakan dari pengalaman berkendara Porsche yang unik ini,” tukas Alex Riedel.

Lintasan balap dibuka khusus untuk pemilik Porsche mulai 11 hingga 12 Februari 2023, memberi mereka kesempatan untuk memaksimalkan potensi mobil mereka di bawah bimbingan para instruktur Porsche profesional. Pendaftaran Porsche World Road Show dibuka mulai 1 Desember 2022 hingga 20 Januari 2023. Harga tiket Rp 10 juta per orang untuk seluruh rangkaian program dan Rp 1,5 juta bagi pendamping.

KARMA Bodykit Porsche Cayman

KARMA Bodykit Porsche Cayman 987.2 Tampil di Amerika

Setelah debutnya di 2018 melalui aplikasi bodykit Toyota 86, tanpa ragu KARMA Bodykit terus menggedor pasar bodykit dunia. Hingga kini sudah ada 5 negara menjadi tujuan utama pasar KARMA Bodykit. Tahun ini, bodykit lokal hasil karya anak bangsa ini kembali hadir di ajang Specialty Equipment Market Association (SEMA) Show yang berlangsung pada 1-5 November 2022 silam, di Las Vegas Convention Center, Paradise Road, Las Vegas, Amerika Serikat.

Dalam perhelatan akbar komponen aftermarket, produk dan pameran modifikasi tersebut, KARMA Bodykit menampilkan produk terbarunya di 2022 berlabel KARMA Porsche Cayman 987.2. Sesuai dengan namanya, bodykit terbaru KARMA ini menempel pada Porsche Cayman milik Tyler Cordura.

“Tyler Cordura merupakan salah satu tokoh anak muda penyuka modifikasi di Amerika yang menjadi rujukan trend dan gayanya dalam mendandani mobil kesukaannya. Setiap modifikasi dan arahannya selalu menjadi kiblat anak muda penyuka modifikasi di sini. Bisa dilihat postingan di Instagram,” ungkap Kiki Anugraha selaku founder KARMA Bodykit.

Untuk bodykit Porsche Cayman ini, sebenarnya sudah dibuat produksi ketiga. Karena yang edisi perdana sudah diaplikasikan pada Porsche Cayman milik Mochamad Chandra Kurniawan (Charock). Porsche Cayman KARMA milik Charock ini rilis perdana di tahun 2020 lalu.

Bodykit KARMA Cayman terdiri dari bumper depan, bumper lip, side skirt bumper belakang, fender, over fender, dan wing spoiler. Desain agresif menjelma lewat air dam besar serta mempertahankan lekukan khas di ujung bumper dan side skirt. Semua fungsi dan performa bodykit ini sudah diperhitungkan secara akurat, termasuk cara pemasangannya yang plug and play.

KARMA Bodykit diproduksi dari material FRP (Fibreglass Reinforced Plastics) grade A. Bahan tersebut dipilih karena konstruksinya yang fleksibel, namun kuat serta ringan. Dipadukan dengan sentuhan karbon pada bagian lip yang semuanya dikerjakan secara manual oleh sumber daya manusia (SDM) dalam Tanah Air.

Kisah sukses di Amerika, tidak lepas dari dukungan sahabatnya, Mike Torino, pengguna Toyota 86 FRS yang juga dipercaya menjadi representative person di Amerika. Komunikasi antara keduanya berlanjut intens hingga berujung pada mulainya kerjasama untuk pemasaran KARMA Bodykit di Amerika.

“Dari awal, Mike support dengan kami. Dia memang penggiat modifikasi di Amerika. Karakternya yang humble, Mike juga memiliki jaringan pertemanan luas, baik dan respek pada semua orang, masuk ke semua kalangan anak mobil di sana,” tambah Kiki.

Hingga kini, permintaan bodykit terbesar masih datang dari Toyota Supra dan Toyota GR 86. Khusus KARMA GR 86 belum didistribusikan, baru sebatas kembarannya yakni Subaru BRZ. Untuk Subaru BRZ ini sudah lima unit body kit terjual. Saat ini, bodykit KARMA Cayman 987 versi satu sudah dibuat sebanyak 3 set. Yang pertama untuk Porsche Cayman milik Charock, yang kedua untuk Porsche Cayman milik Tyler Cordura, dan produksi ketiga masih dalam perjalanan menuju pemiliknya.

Terkait kehadiran produk Indonesia ini di SEMA Show 2022, publik Amerika menyatakan senang memakai produk KARMA Bodykit. “Hal tersebut memperlihatkan karakter mereka yang mampu menghargai produk lokal kita dengan berbagai kelebihannya. Itu hal yang patut diapresiasi dan dihargai bersama,” tutup Kiki.

Porsche 911 Dakar Lahir Kembali, Siap Hadang Lamborghini Huracan Sterrato

Dalam beberapa hari ke depan, beragam model mobil terbaru akan melakukan world premiere dalam event Los Angeles Auto Show 2022 yang akan dimulai pada 16 November mendatang. Salah satu mobil yang saat ini tengah menjadi sorotan dan dinantikan kemunculannya adalah sebuah sport coupe nine-eleven versi off-road (ya… Anda tak salah baca), Porsche 911 Dakar.

Sekian dekade silam, Porsche memiliki 911 SC/RS 4×4 (953) berkemampuan lintas medan yang dipiloti duet pereli René Metge dan Dominique Lemoyne. Keduanya pun berhasil menjuarai Rally Paris-Dakar 1984.

Nostalgia kejayaan 911 di salah satu event rally paling ganas di dunia pada 38 tahun silam tersebut membuat Porsche tertantang untuk kembali mereinkarnasinya dalam versi yang lebih modern.

Dua buah coupe 911 Carrera 4S (type 992) berpenggerak all-wheel-drive bertenaga 443 hp pun dimodifikasi sedemikian rupa dengan tampilan, konstruksi chassis serta suspensi khusus untuk medan off-road. Transmisi manual 7-speed bawaan Carrera 4S tetap dipertahankan.

Lokasi medan off-road yang dipilih pun tak main-main, gunung vulkanik aktif tertinggi di muka bumi, Ojos del Salado di Chile. Area ini dipilih karena memiliki beragam variasi kondisi trek off-road yang cocok untuk pengujian mulai dari gurun pasir, gravel, hingga jalan bersalju.

Kedua 911 yang tampilannya berbeda dari yang biasa anda lihat di parkiran valet mall atau perkantoran megah tersebut salah satunya dikendarai oleh pembalap ketahanan Romain Dumas.

Dari ibukota Chile di Santiago, kedua prototype 911 menyusuri rute jalan semi off-road sepanjang ratusan kilometer menuju camp aklimatisasi di Refugio Universidad de Atacama/Jorge Rojas yang berada di ketinggian 5.200 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Pengujian prototipe Porsche 911 Dakar dilakukan di Chile

Trek gravel dan lereng berbatu terjal serta hamparan jalan berpasir tanpa terasa terus menanjak hingga ketinggian 6.500 mdpl mendekati puncak tertinggi di Pegunungan Andes tersebut. Tak hanya dihadang oleh terpaan angin gunung yang cukup kencang, suhu udara yang mencapai -30° C plus kadar oksigen yang tipis pun menjadi tantangan tersendiri pada pengujian kedua prototipe 911 Dakar tersebut.

Pengujian prototipe 911 Dakar di Chile tersebut merupakan bagian dari serangkaian pengujian yang melampaui jarak 500.000 km. Bahkan untuk menguji kekuatan chassis di trek off-road, prototipe 911 Dakar disiksa habis-habisan hingga 10.000 km di trek gravel dan lereng terjal yang berlokasi di wilayah selatan Perancis.

Pihak pabrikan saat ini masih belum mengumbar spek detil mobil tersebut. Kita tunggu hingga tabir selubung dari calon penghadang Lamborghini Huracan Sterrato ini dibuka secara resmi di Los Angeles Auto Show pada 16 November mendatang. Ahaa… Anda penasaran bukan…

Porsche B32, Bukan VW Transporter Biasa

Sosoknya memang seperti Volkswagen (VW) Transporter T3, mata awam mungkin menyangka bahwa pemiliknya memodifikasi mobil ini dengan spoiler depan dan belakang, sedangkan velg aslinya dilengser dengan velg Fuchs milik Porsche. Padahal, mobil ini sudah tak lagi menyandang identitas sebagai VW, namun memiliki nama resmi Porsche B32.

Oke, kembali ke tahun 1979, VW menciptakan generasi ketiga dari Transporter dan cukup populer di pasar global. Sayangnya, Transporter T3 ini tidak resmi masuk ke pasar Indonesia, jadi hanya segelintir saja yang ada di Tanah Air. Produksi VW Transporter T3 berlangsung hingga tahun 1990, namun di Afrika Selatan baru berakhir di tahun 2002.

Ide liar Porsche ini tercetus di pertengahan tahun 1980an, kemungkinan besar di antara tahun 1983 dan 1985. Di saat Porsche sedang bersemangat mengembangkan 959 untuk ajang motorsport Group B dan serius untuk mengikuti event reli Paris-Dakar, mereka memerlukan kendaraan pendukung (support vehicle) yang untuk membawa komponen serta perkakas, namun harus berperforma tinggi.

Sempat terpikirkan, unit Mercedes-Benz 280 GE yang mesin aslinya diganti dengan mesin V8 milik Porsche 928. Supaya tetap masih ada ‘hubungan darah’ dengan Porsche, maka diputuskan untuk menggunakan VW Transporter T3. Mesin asli dilepas, lalu dijejalkan mesin Porsche 911 Carrera 3.2. Mesin Porsche 6 silinder boxer 3.2 liter ini memiliki tenaga 231 hp dan dipadu dengan transmisi 915 5-speed milik Porsche 911 SC.

Agar mobil ini tidak tergopoh-gopoh di kecepatan tinggi, maka suspensi pun mendapat upgrade dan sistem pengereman turut dioptimalkan. Hasilnya, Porsche B32 ini mampu berakselerasi dari posisi diam hingga 100 km/jam dalam tempo 8 detik. Sedangkan top speed mencapai 185 km/jam! Angka yang mustahil diperoleh jika mesin menggunakan mesin VW 4 silinder boxer 1.9 liter atau 2.1 liter bawaan pabrik.

Karena Porsche mengambil beberapa unit VW Transporter T3 dengan varian Caravelle Carat, maka interiornya pun tergolong mewah. Jok pada baris kedua pun dapat diputar dan ada meja lipat di antara jok baris kedua dan ketiga. Sebagai sentuhan akhir, setir dan tuas transmisi menggunakan milik Porsche 911.

Kenapa Porsche B32 ini begitu jarang terlihat? Ya, karena Porsche hanya membuat Transporter ‘mencekam’ ini tak lebih dari 15 unit, itupun sudah termasuk beberapa unit prototipe. Belum lama ini, ada satu unit yang muncul di permukaan dan dibanderol dengan harga €364.900 (atau setara dengan Rp 6 milyar). Angka ini sudah setara dengan nilai sebuah Porsche 911 klasik…

Theon Design CHI001

Theon Design Tawarkan Kreasi Yang Getarkan Jiwa

Theon Design belum lama ini menyelesaikan kreasi unik terbarunya dan langsung mengirim unit tersebut kepada pelanggan pertama di Chile. Kreasi yang dinamakan CHI001 ini menggunakan basis Porsche 911 (generasi 964), yang dimodifikasi dengan menerapkan bodi bermaterial karbon, suspensi semi-aktif, dan mesin bertenaga hingga 400 hp.

Dengan memadukan desain murni, kualitas pengerjaan, dan pembuatan layaknya pabrikan, Theon Design amat memperhatikan setiap detil dalam menciptakan CHI001. Sosok di balik layar Theon Design ialah Adam Hawley, yang merupakan penggila Porsche dan telah berpengalaman selama dua dekade dalam urusan desain bagi BMW, Jaguar, Land Rover, Lexus, dan Lotus. Tak ketinggalan, turut mendesain interior milik pesawat terbang Airbus A380.

Di tangan Adam Hawley, Theon Design memiliki visi untuk menciptakan produk mobil yang berbobot ringan, lebih bertenaga, dan lebih menyenangkan ketika dikendarai, seiring dengan mengapresiasi karya legendaris dari Porsche. Theon Design didukung oleh sekelompok kecil para teknisi dan engineer yang antusias terhadap pengembangan mobil sport.

Kembali ke CHI001, mobil donor Porsche 911 (964) diurai hingga bagian terkecil lalu direstorasi. Meskipun banyak menggunakan material serat karbon, sejumlah desain penting dari Porsche tidak dihilangkan. Untuk bagian atap, kap bagasi, kap mesin, spoiler, dan bumper memakai material komposit. Bagian bodi yang masih memakai material logam hanya pintu saja. Khusus liner pada fender, menggunakan bahan Kevlar.

Mengutamakan detil setiap komponen

Komponen bodi CHI001 dihitung ulang secara digital melalui software desain 3D guna menjamin tingkat kepresisian setiap bagiannya. Sehingga Theon Design mampu mengakomodir detil spesifikasi yang diinginkan oleh pelanggan. “Aspek detil menjadi hal yang utama bagi Theon Design. Setiap komponen pada CHI001 dibuat secara seksama, baik yang terlihat secara fisik maupun yang berada di balik bodinya,” kata Adam Hawley.

CHI001 memberikan rasa berkendara yang nikmat berkat penggunaan sistem power steering hydro-electric buatan Theon Design dan suspensi semi-aktif lansiran TracTive. Pengemudi dapat memilih lima mode performa suspensi, melalui switch yang terintegrasi pada console tengah. TracTive juga ‘menyumbang’ sistem Active Controlled Electronics (ACE), yang dapat mengatur performa suspensi secara menyeluruh, sesuai dengan kondisi berkendara.

Sistem ACE ini memungkinkan CHI001 tetap stabil ketika berakselerasi, mengerem, maupun saat melahap tikungan di kecepatan tinggi. Pengaturan daya cengekeram selalu dimaksimalkan melalui keempat sokbrekernya. Setiap sokbreker menggunakan kontrol katup Dynamic Damping Adjustment (DDA) yang telah dipatenkan, serta didukung oleh multi-axis g-sensor dan program algoritma yang mutakhir. Sehingga sokbreker memiliki respons yang amat cepat, yakni antara 6 hingga 10 milidetik saja!

Bobotnya tak sampai 1,2 ton

Sistem pengereman memakai kampas rem dan piringan rem bermaterial karbon, agar mantap ketika pengemudi ingin mengurangi kecepatan. Bagian kelistrikan menggunakan MoTeC Power Distribution Modules dengan kabel berspesifikasi pesawat terbang. Karena CHI001 ini mengambil donor 911 (964) Carrera 4, maka sistem penggerak empat rodanya tetap digunakan dan kini dilengkapi dengan Wavetrac limited slip differential. Jika ditimbang, CHI001 dengan tangki bahan bakar terisi penuh, maka bobotnya cukup 1.164 kilogram saja.

Nah, apapun jika terkait Porsche mesti tak jauh-jauh dari mesin aircooled 6 silinder. Theon Design memiliki beberapa pilihan mesin yang berkepasitas 3.6 liter dan 4.0 liter. Khusus pada CHI001 adalah mengusung mesin naturally-aspirated 4.0 liter dengan output 400 hp dan torsi 474 Nm. Throttle body buatan Jenvey Dynamics bertugas mengatur udara yang masuk ke dalam mesin. Hampir lupa, pelanggan dapat memilih penambahan komponen supercharger maupun turbocharger. Kami jadi langsung jatuh cinta…

Theon Design memberikan kebebasan penuh bagi pelanggan untuk mengeksplor desain interior. Namun kemungkinan besar pelanggan tetap ingin aura kabin tetap mempertahankan elemen klasik Porsche 911, namun dipadu dengan teknologi masa kini. Seperti pada CHI001, joknya menggunakan Recaro Club Sport beraksen Porsche Royal Purple.

Kerusakan dompet yang harus dialami jika ingin memiliki kreasi Theon Design ini ialah mulai dari £380,000 atau nyaris Rp 7 milyar. Waktu pembuatannya sekitar 18 bulan dan… biaya itu belum termasuk mobil donor, ongkos kirim, dan pajak.

Porsche 911 mesin Subaru

Porsche 911 GT3 Bermesin Subaru STI Hebohkan SEMA Show 2022

Mesin boxer telah sekian dekade menjadi ciri khas bagi Porsche 911 dan Subaru Impreza STI. Nah, apa yang Anda bayangkan bila sebuah Porsche 911 (997) GT3 dibekali mesin Subaru Impreza STI plus body kit GT3R? Mustahil? Hmm…tentu tidak. Eneos dan DevSpeed Motorsports sukses melakukannya.

Mesin boxer bagi Eneos memiliki ikatan benang merah yang menyatukan antara Subaru dan Porsche di kancah balap mobil. Mengapa tak dicoba saja untuk menyatukan keduanya?

Proyek cangkok mesin ini bermula saat Faruk Kugay, seorang dirfter profesional yang juga berprofesi sebagai custom builder meminang Porsche 911 GT3 lansiran 2007 dari sebuah lelang. Mobil tersebut diperoleh dalam kondisi body ringsek dan tanpa mesin. 

Sebongkah mesin boxer EJ25 ex-Subaru Impreza STI 2008 yang telah diracik ulang menjadi pilihan untuk dijejalkan pada 911 GT3 tersebut. Chip diset ulang untuk mendongkrak performa. Sistem exhaust custom berbahan stainless steel dibuat sesuai spek mesin Subaru dan sasis Porsche.

Hasilnya, output tenaga pun kini mencapai 542 HP. Lebih dari cukup untuk menggantikan mesin boxer 6-silinder 3.6-liter berdaya 409 HP bawaan Porsche 911 (997) GT3. Bobot mesin Subaru pun lebih ringan 77 kg. Pemasangan perseneling manual 6-speed lansiran Subaru STI dikerjakan oleh Subiwork. Agar dapat terhubung ke poros roda belakang, transfer case Subaru dikombinasikan dengan perangkat reverse-cut ring gear.

Konstruksi sasis mobil ini sudah siap untuk balapan, hanya perlu spek suspensi yang sesuai. BC Racing pun mencangkok sistem suspensi dari mobil balap Porsche 911 Cup plus per keong adjustable high performance.

Cakram dan kaliper rem bawaan 911 GT3 dipadukan dengan kampas rem spek balap dari Hawk untuk meningkatkan kemampuan pengereman. Mobil ini pun dilengkapi dengan dongkrak Nuke Performance Air Jack 90 Competition untuk memudahkan penggantian ban. Ya, persis seperti saat pit stop di paddock sirkuit balap.

Tentu tak lengkap rasanya jika sebuah mobil balap modifikasi tanpa diimbuhi perangkat aerodinamika dan ubahan pada body. Seperangkat bodykit GT3R yang dimodifikasi pun disematkan oleh VAD Design. Mulai dari splitter depan, fender extra lebar, atap serat karbon, lampu belakang Porsche 997.2, hingga bumper belakang dengan coakan yang memperlihatkan sebagian tapak ban belakang. Tak ada lagi sayap di bagian belakang dan juga cover mesin.

Kemasan body dengan laburan warna biru-kuning khas livery mobil rally Subaru WRC digarap oleh Sean Smith Design dengan menggunakan livery mobil balap Porsche 917 Salzburg sebagai acuan referensi.

Sebagai penopang body sekaligus penggerus aspal, mobil ini dibekali velg ultra-wide 19-inci Rotiform 917 yang dibalut ban Toyo Proxes R888R tapak lebar berukuran 265/35 R19 (depan) dan 345/30 R19 (belakang).

Suasana di dalam kokpit? Minimalis ala kadarnya layaknya sebuah mobil balap tulen. Roll cage pelindung kokpit sesuai standar FIA digarap oleh CageKits. Panel instrumen digital dipasang pada dasbor custom berbahan anti pantul. Sepasang jok balap serat karbon Tillet B6 Screamer plus seat harness spek FIA, dan setir balap custom kian memperkental nuansa mobil balap di dalam kokpit.

Nah…tak ada hal yang mustahil bukan? Subaru ehmm…Porsche 911 GT3-STI yang berhasil membuat setiap orang menoleh ini sukses dipamerkan di booth Eneos pada ajang SEMA 2022 di Las Vegas.

Speaker Porsche

Porsche Design Luncurkan Perangkat Audio Berbahan Tabung Exhaust Porsche 992 GT3

Menikmati alunan musik favorit di ruang pribadi dengan sistem audio berkelas memang selalu menjadi kenikmatan tersendiri. Nah, Mungkin sistem audio 911 Soundbar 2.0 Pro dari Porsche Design terbaru yang satu ini mungkin akan membuat anda tergiur. Inilah speaker Porsche. 

Unik, penampakannya tak seperti sistem audio lainnya yang beredar di pasaran. Hmm…ini speaker atau knalpot? Ya, perangkat audio ini memang dibuat dari bahan tabung exhaust Porsche 911 sungguhan. Bukanlah sebuah Porsche biasa, namun dari Porsche 911 (type 992) GT3!

Rongga tabung exhaust dan lubang pipa silencer mobil sport Porsche tersebut menghasilkan output suara dengan karakter yang sangat khas. Selain itu, tentu saja desainnya yang sangat unik. Speaker ini pun dikemas dengan perpaduan warna hitam dan silver. Porsche Design juga membekalkan sistem virtual surround sound 2.1.2 dengan output daya 300 watt.

Sejumlah fitur yang disematkan pada perangkat audio ini antara lain soket HDMI 4K, koneksi Bluetooth 5.0, dan teknologi audio Dolby Atmos DTS-HD. Dengan teknologi in-room multi-channel streaming serta fitur konektifitas Apple AirPlay 2 dan Google Chromecast. Dijamin, perangkat audio ini siap menghantarkan kualitas tata suara yang sempurna.

Mengingat perangkat audio berukuran 150 x 46 x 50 cm ini terbuat dari knalpot Porsche sungguhan berbahan stainless steel tebal, berat bobotnya pun terbilang cukup berat yakni 65 kg. Tak hanya dapat dipajang pada penyangga khusus seperti meja atau rak, perangkat ini juga dapat dipasang di dinding.

Bagi Anda para pecinta Porsche dan juga sistem audio berkualitas tinggi dengan karakter yang tak biasa, anda dapat mempertimbangkan perangkat audio 911 Soundbar 2.0 Pro Limited Edition ini menjadi pilihan.

Soal harga, please jangan kaget, per unitnya dibanderol seharga $12.000 atau setara Rp 188 juta dengan tambahan belum termasuk pajak. Pasalnya Porsche Design hanya memproduksi perangkat ini sebanyak 500 unit. Hmm…tentu barang koleksi ini siap diburu oleh para kolektor Porsche dunia.

 

 

Porsche 911 Carrera T

Porsche 911 Carrera T, Jagoan Stuttgart Berbobot Ringan

Porsche 911 Carrera T memang menjadi unit entry-level, namun bisa berlari kencang.

Membahas Porsche 911 seperti tidak ada tidak ada habisnya, tapi memang benar. Pabrikan asal Jerman ini memang gemar untuk menghadirkan beragam varian dari 911 tersebut. Baru saja Porsche menambah anggota keluarga baru dari mobil andalannya, yakni 911 Carrera T. Huruf T ini berarti Touring, sehingga memiliki karakter sporty dan ditujukan untuk konsumen yang suka berkendara di jalan berliku.

Sedikit mundur ke masa lampau, tepat di tahun 1968, 911 varian T menjadi basis homologasi untuk mobil balap turing. Porsche 911 T dipasarkan hingga tahun 1973 dan varian T baru hadir lagi di tahun 2017. Sejak itu versi stripped-down dengan karakter sporty alias T, hinggap di banyak model Porsche. Sebut saja 718 Cayman T 718 Boxster T, serta Macan T.

Porsche 911 Carrera T ini diposisikan di antara 911 Carrera dan the 911 Carrera S, dengan memakai mesin boxer 6 silinder biturbo 3.0 liter bertenaga 380 hp dan punya torsi maksimal 450 Nm. Versi standarnya menggunakan transmisi manual 7-speed, namun tersedia opsi transmisi PDK dual-clutch 8-speed buat konsumen yang malas injak-injak pedal kopling.

Porsche 911 Carrera T bertransmisi manual dilengkapi dengan fitur Porsche Torque Vectoring (PTV) dan differential lock mekanis. Kelengkapan standar juga meliputi Sport Chrono package dan Porsche Active Suspension Management (PASM), sehingga ketinggian 911 Carrera T lebih rendah 10 mm dibandingkan 911 Carrera maupun Carrera S. Konsumen juga dapat memilih opsi rear-axle steering.

Velg yang digunakan pada 911 Carrera T ialah milik 911 Carrera S berwarna Titanium Grey, dengan diameter 20 inci untuk bagian depan dan 21 inci untuk di belakang. Mobil sport ini juga mengadopsi setir GT, knalpot model sport, dan jok elektrik Sports Seats Plus. Dengan bobot hanya 1.470 kg, maka Carrera T bertransmisi manual merupakan 911 entry-level yang paling ringan. Bahkan lebih ringan 35 kg dibandingkan 911 Carrera bertransmisi PDK.

Hampir menembus angka sakral

Performanya tergolong mengasyikan, karena mampu sprint dari posisi diam menuju 100 km/jam dalam tempo 4,5 detik. Lalu prestasi top speed hampir saja menyentuh angka sakral 300 km/jam, yakni 291 km/jam ‘saja’. Carrera T hadir dengan empat pilihan warna solid, yaitu Black, White, Guards Red, dan Racing Yellow. Lalu pilihan warna metalik, terdiri dari Deep Black, Gentian Blue, Ice Grey, serta GT Silver.

Porsche pun menyediakan warna spesial, seperti Chalk, Ruby Star Neo, Carmine Red, Shark Blue, dan Python Green. Namun, siapa saja dapat memilih kelir kesukaannya melalui program Paint to Sample sebanyak 110 pilihan warna. Anda tertarik? Sabar dulu, Porsche baru mendistribusikan 911 Carrera T ini pada bulan Februari 2023 nanti.

Porsche Taycan Jennie Kim - 1

Porsche Taycan Spesial Untuk Jennie Kim

Porsche Taycan milik JENNIE dimodifikasi langsung oleh departemen Sonderwunsch di Jerman.

Jennie Kim atau yang kini lebih sering dipanggil dengan nama JENNIE, merupakan salah satu artis terkenal asal Korea Selatan. Wanita berusia 26 tahun ini juga merupakan anggota dari BLACKPINK, yang tentunya sudah ngetop di kalangan pecinta music K-pop. Berkat adanya program Sonderwunsch dari Porsche Korea, maka JENNIE pun ingin memiliki sebuah mobil impian yang berbasis Taycan 4S Cross Turismo.

Terdapat aksen warna Meissenblue pada eksterior dan interior, termasuk logo Jennie Ruby Jane yang ia ciptakan sendiri, merupakan beberapa hal khusus yang terdapat pada Porsche ini. Mobil unik tersebut dijuluki Taycan 4S Cross Turismo for Jennie Ruby Jane dan akan tampil pada Sunderwunsch Haus seriring dengan tur dunia BLACKPINK yang dimulai di kota Seoul.

“JENNIE punya pandangan spesifik mengenai Porsche impiannya. Oleh karena itu, berkolaborasi dengan dirinya menjadi seru dan menyenangkan. Dalam hal ini, tantangannya ialah bagaimana tim termotivasi untuk menghadirkan impian klien kami,” kata Alexander Fabig, selaku Vice President Individualisation & Classic Porsche.

Sepertinya JENNIE memang sengaja memilih tema eksterior yang simpel dan tidak ingin tampil mencolok. Aksen kontras dari bodi Taycan berkelir hitam ini hanyalah velg Exclusive Design berdiameter 21 inci yang berwarna Meissenblue. Tulisan Electric pada pintu pengemudi, emblem Taycan, dan logo awan pada pilar B menggunakan warna biru khusus dari program Paint to Sample.

Panel door sill bagian depan terdapat tulisan Jennie Ruby Jane, sedangkan door sill belakang bertulisan NiNi, panggilan dari JENNIE. Sesuai dengan keinginannya, jenis huruf yang digunakan untuk tulisan Porsche pun disesuaikan dengan milik 911 (generasi 992). Nama JENNIE dan Sonderwunsch terlihat juga di bagian tengah velg.

Terdapat paduan aksen tiga warna pada interior, yakni Black (hitam), Crayon (putih kapur), dan Meissenblue (biru). Warna Crayon ada pada bagian jok dan bagian ataa dashboard. Aksen Meissenblue merambah panel door trim, bingkai ventilasi udara, cup holder, hingga bagian setir. Sedangkan pamungkasnya ialah logo berbentuk awan dengan tulisan Jennie Ruby Jane pada headrest.

Proyek ini pun ditangani oleh Grant Larson, yang menjabat sebagai Project Manager dalam program Sonderwunsch. “Mampu berkolaborasi untuk menciptakan Porsche impian saya menjadi pengalaman yang tidak terlupakan,” papar JENNIE. Porsche Taycan miliknya dimodifikasi langsung oleh depertemen Sonderwunsch milik Porsche Exclusive Manufaktur di kota Stuttgart-Zuffenhausen.

Porsche Cayman GT4 Tribute To 906

Porsche 718 Cayman GT4 Tribute To 906 Antik Layak Dimiliki!

Cayman GT4 untuk mengenang mobil balap Porsche 906, pemenang Japan Grand Prix 1967. Catat, ini mobil jarang!

Porsche kembali menghadirkan modifikasi yang terinspirasi dari mobil balap legendaris. Modifikasi yang ditampilkan oleh Porsche Exclusive Manufaktur kali ini berbasis dari 718 Cayman GT4 yang dikemas dengan tampilan menyerupai mobil balap Porsche 906 dari pebalap Tetsu Ikuzawa yang berhasil menjuarai Japan Grand Prix 1967 di sirkuit Fuji Speedway, Jepang.

Masa itu, Porsche adalah lawan kuat Nissan di arena balap. Ikuzawa adalah pembalap Nissan/Prince sebelum membelot pada 1967 dan turun menggunakan 906. Dan hanya menang di tahun tersebut. 

Nah, karena kemenangannya cukup berarti, hadirlah modifikasi berlabel “Porsche 718 Cayman GT4 Tribute to 906” ini dikemas dengan body berwarna putih plus kombinasi warna kuning dan silver yang otentik seperti pada mobil balap aslinya. Nomor start 8 yang disematkan pada body Cayman pun dibuat dengan detil yang sangat mirip seperti pada versi mobil aslinya.

Namun beberapa hal tidak mengikuti mobil Ikuzawa. Contoh, jika spion pada 906 berwarna silver yang kontras, pada Cayman ini dilabur warna kuning. Memang masih tetap kontras, tapi sepertinya kalau dibuat sama seperti mobil contohnya, akan lebih menarik. 

Interior dibekali bucket seat hitam dengan jahitan merah yang kontras, lengkap dengan layout sirkuit Fuji menempel di headrest. Ini juga berbeda dengan 906 yang jadi inspirasi. Mobil itu menggunakan jok merah. Lainnya, ada beberapa aksesoris yang menunjukan kalau ini adalah mobil yang spesial seperti siluet Porsche 906 di jendela samping belakang, outline Fuji Speedway di door sil dan beberapa hal lainnya. 

Mobil modifikasi yang dipamerkan di Porsche Experience Center di kota Tokyo pada 23-31 Agustus 2022 lalu ini berhasil memikat para pecinta Porsche di Jepang. Namun mobil yang Anda lihat di halaman ini merupakan satu-satunya dan tidak dijual.

Tapi, pihak Porsche menyatakan bahwa para konsumen dapat memesan opsi paket modifikasi ala Porsche 906 ’67 Tetsu Ikuzawa ini untuk Porsche 718 Cayman mereka via program Porsche Exclusive Manufaktur. Bagaimana, Anda berminat?

Rizky Vox

KAMM 912c Punya Sensasi Berkendara Tanpa Intervensi Komputer

KAMM 912c menciptakan kembali mobil berbasis Porsche 912 produksi tahun 1965 hingga 1969.

Beberapa tahun terakhir, banyak perusahaan otomotif baru yang bermunculan dengan produk yang dihasilkan menggunakan konsep restomod. Biasanya, unit yang dilahirkan kembali tentu memerlukan mobil donor dan disempurnakan agar mampu beradaptasi dengan kondisi masa kini. Salah satunya ialah KAMM Manufaktur asal Hungaria yang menciptakan KAMM 912c.

Perusahaan yang didirikan oleh Miklós Kázmér ini bermarkas di kota Budapest dan memfokuskan diri dalam menciptakan kembali mobil yang berbasis Porsche 912 produksi tahun 1965 hingga 1969. Di antara keluarga Porsche 911 dan 912 era klasik, mobil yang diproduksi di rentang tahun tersebut merupakan unit yang tergolong ringan. Alasan itulah yang membuat KAMM Manufaktur memilihnya sebagai bahan untuk restomod.

Jujur saja, kami mengakui jika setiap produk Porsche itu pasti berpotensi membuat setiap penggunanya memperoleh pengalaman berkendara yang nikmat. Namun, KAMM ingin menyempurnakannya dengan menggunakan berbagai sentuhan istimewa. Uniknya, di era yang sarat dengan teknologi canggih, KAMM malah mencari solusi lain untuk memberikan kenikmatan berkendara tanpa ada intervensi komputer atau perangkat elektronis lainnya.

Sebagai awal, satu unit Porsche 912 dijadikan mobil donor. Lalu KAMM merestorasi sekujur tubuhnya, semua struktur bodinya dikembalikan ke kondisi seperti awal pembuatan, serta diperkuat lagi. Usai tahap tersebut, KAMM mulai berkreasi dengan mengganti panel bodi yang terbuat dari logam dengan panel karbon dan kaca pun diganti dengan panel Lexan. Semuanya dilakukan secara seksama, agar berpadu sempurna.

Tim KAMM juga menoptimalkan semua komponen chassis, sistem pengereman, suspensi, velg dan ban. Termasuk karet-karet bodi, baut pengencang, hingga sistem elektrikal. Jadi tidak ada barang bekas yang masih menempel di mobil tersebut. Setiap klien KAMM diberi kebebasan penuh untuk memilih warna bodi dan gaya interior yang diinginkan.

KAMM 912c memang mumpuni untuk digunakan untuk di trek balap, namun mobil ini juga tidak masalah jika ingin digunakan sehari-hari. Karena KAMM menciptakan 912c untuk dapat digunakan oleh siapa saja. Jok belakang masih terpasang, sistem audio tidak dilucuti, retrim ruang bagasi dilakukan secara mendetil. Bahkan sistem penyejuk udara kabin tetap berfungsi.

Mesinnya hanya 2.0 liter tapi 170 hp

KAMM bekerja sama dengan JPS Aircooled asal Swiss, dalam membuat menciptakan mesin 4 silinder boxer berpendingin udara tipe 616 dengan kapasitas 2.0 liter dan bertenaga 170 hp. Mesin yang didukung oleh sepasang karburator Weber 44 IDF mampu dibesut hingga 7200 rpm tanpa harus bersusah payah dan dipadu dengan transmisi manual 5-speed dog-leg.

Bisa mengebut berarti harus bisa mengerem. Maka KAMM menggunakan seluruh komponen rem depan milik Porsche 911 generasi 964 dan untuk rem belakang memakai produk buatan Brembo. Kaki depan menggunakan coilover custom buatan KAMM sedangkan lengan suspensi belakang dapat diatur sesuai kebutuhan.

KAMM 912c mulai diproduksi pada tahun 2023 dengan banderol sekitar €325 ribu. Klien dapat membeli 912c secara utuh dari KAMM atau menyediakan unit Porsche 912 untuk dikonversi. Seperti yang telah disebut di atas, setiap klien KAMM dipersilakan untuk mengatur spesifikasi yang diinginkannya, namun harganya pasti terkoreksi. Ayo siapkan saldo rekening Anda!