Toyota Corolla Altis Facelift Varian GR Sport Cuma Ada Versi HEV

Versi facelift dari sedan Toyota Corolla Altis baru saja diperkenalkan di Thailand. Hanya saja untuk model yang satu ini tak punya varian GR. Berbeda dengan versi hatchback, yang punya versi GR Corolla. Meskipun begitu, sedan Corolla Altis punya varian GR Sport yang bergaya sporty.

Meskipun cukup menghibur hati penyuka sedan Corolla, namun Altis GR Sport hanya tersedia versi hybrid (HEV). Hal ini tentu saja bikin iri para penyuka versi bermesin bensin.

Bodykit GR Sport

Sesuai labelnya, varian GR Sport dibekali bodykit yang bikin gaya tampilan jadi lebih sporty. Aksesoris eksterior pun dibedakan dari sedan Corolla Altis varian reguler.

Pada bagian depan terlihat desain bumper Toyota Corolla Altis GR Sport punya lubang intake berukuran lebih besar. Desainnya mengacu pada GR Yaris dan GR Corolla. Desain grille yang lebih ramping bikin wajah jadi terlihat agak meruncing. Serasi dengan desain lampu depan model yang agak menyipit.

Pada sejumlah panel bodi diberi aksen warna Gloss Black yang serasi dengan pelek alloy 17-inci berkelir hitam. Panel side skirt tak ada ubahan. Demikian pula dengan sirip diffuser pada bemper belakang.

Yang sedikit beda di bagian buritan hanya tambahan spoiler. Lampu belakang LED pakai versi smoke yang dipadukan dengan mika bening. Dari sentuhan eksterior yang tak terlalu ekstrem pada varian GR Sport menjadi ciri pembeda dari versi GR tulen.

Interior Khas GR Sport

Tak hanya sentuhan eksterior, kemasan interior pun digarap agak beda dari versi reguler. Jok dibalut kulit suede berpori dengan aksen jahitan benang warna merah senada seatbelt.

Aksen garnish warna Smoked Silver dan emblem GR pada setir serta tombol Start/Stop bikin tampilan interior jadi kian sporty.

Pada dashboard terpampang layar head unit 9-inci dan layar instrumen 12.3-inci plus fitur proyeksi head-up display berwarna.

Update Fitur?

Ternyata ubahan lebih banyak pada seputar kosmetik. Bahkan mesin 1.8-liter bermodul hybrid yang tertanam di depan outputnya tetap 121 hp.

Yang mengalami upgrade adalah baterai penyuplai daya listrik untuk modul hybrid. Baterai jenis nickel-metal hydride (Ni-MH) kini diganti dengan lithium-ion. Kapasitas baterai pun berubah dari sebelumnya 3.6 Ah menjadi 4 Ah.

Ubahan spek baterai sedikit berdampak pada konsumsi BBM. Dari sebelumnya 4,3 l/100 km menjadi 4,2 l/100 km. Hanya lebih irit setetes. Electric power-steering, stabilizer belakang serta per keong dan pegas shockbreaker pada sistem suspensi pakai spek GR Sport.

Corolla Altis HEV GR Sport di Thailand unitnya saat ini sudah mulai dipasarkan. Label harganya mulai dari 1.129.000 Baht Thailand atau sekira Rp 514,4 jutaan. Selisihnya tak terlampau jauh dari sedan HEV sekelasnya di Negeri Gajah Putih yang berada di kisaran 1.009.000 Baht Thailand atau setara Rp 459,8 jutaan.

Harga Toyota Corolla Untuk Model 2025 Naik!

Toyota Corolla model tahun 2025 sudah resmi dipasarkan di Amerika Serikat. Hanya sedikit sekali update yang dilakukan agar harga jual tak naik drastis. Namun untuk bisa lebih memikat konsumen, Toyota menambahkan varian FX Special Edition.

Label Harga Naik

Adalah hal lumrah jika harga mengalami kenaikan setiap kali muncul model terbaru, walau sekadar facelift. Demikian halnya dengan Toyota Corolla model tahun 2025.

Varian LE masih tetap jadi model dengan label harga termurah. Jika model tahun lalu harganya $22.050 (Rp 334 jutaan), kini naik jadi $22.175 (Rp 335,96 jutaan). Tak hanya harganya yang naik, tapi biaya administrasi juga mengalami kenaikan walau sedikit.

Mesin 4-silinder 2.0-liter bertenaga 169 hp dengan torsi 205 Nm dan transmisi CVT tak berubah dari model tahun lalu.

Corolla varian LE 2025 dilengkapi pelek alloy 16-inci sebagai paket standar. Sistem keselamatan berkendara ADAS Toyota Safety Sense 3.0 juga dibekalkan pada varian LE. Fiturnya antara lain Lane Departure Assist with Steering Assist dan Proactive Driving Assist.

Naik satu level di atasnya yakni Corolla SE harganya juga naik tipis dari $24.490 (Rp 371 jutaan) jadi $24.615 (Rp 372,9 jutaan).

Hanya saja kini varian SE mengalami sedikit ubahan gaya pada area grille. Warna bodi pun tersedia opsi two-tone. Pada interior pun tersedia opsi layar head unit 10.5-inci dan jok elektrik.

Toyota Corolla varian teratas di luar model GR yakni XSE label harganya juga sedikit terdongkrak. Dari $27.150 (Rp 411,3 jutaan) jadi $27,890 (Rp 422,5 jutaan). Layar head unit standarnya lebih besar dari varian lainnya yakni ukuran 10.5-inci. Selain itu, sistem audionya pakai JBL Premium yang dilengkapi sembilan speaker.

Corolla FX Special Edition

Untuk memikat para konsumen sekaligus menghibur karena harga naik, Toyota menambahkan varian FX Special Edition. Ini adalah model yang hanya beredar di AS dalam jangka waktu terbatas.

Sebenarnya ini adalah Corolla varian SE yang diimbuhi beragam paket tambahan agar tampil lebih sporty. Suspensi diturunkan agar velg sport 18-inci berkelir satin black terlihat pas di ruang roda. Bagian buritan diimbuhi spoiler.

Interior pun tampil memikat dengan jok sport berbahan kain berkelir Moonstone berhias aksen jahitan benang oranye. Layar head unit sama seperti varian XSE yakni ukuran 10.5-inci. Warna eksterior tersedia opsi single-tone Midnight Black Metallic dan dua pilihan warna two-tone yakni Underground dan Ice Cap yang dikombinasikan dengan atap berkelir Midnight Metallic Black.

Toyota harrier 2020

Siapa Pengguna Pertama Mesin Terbaru Toyota?

Saat workshop Multi Path Way Toyota yang berlangsung akhir Mei 2024 lalu, Toyota memperkenalkan dua mesin empat silinder terbaru yang masing-masing berkapasitas 1,5 dan 2.0 liter. Pertanyaan kami saat itu adalah, mobil mana yang akan pakai mesin ini?

situs BestCarWeb mengungkapkan bahwa mesin yang diklaim sangat efisien ini akan digunakan pertama pada Toyota Harrier dan Corolla generasi mendatang. Ini menarik karena ada sejumlah imbuhan teknologi baru yang bersifat terobosan untuk kedua mobil tersebut.

Presiden Subaru, Toyota dan Mazda

Untuk diketahui, Toyota Harrier generasi berikutnya akan punya platform baru yang dikembangkan dari basis untuk mobil listrik berrbasis baterai (BEV). Meski belum diketahui akan pakai 1,5 liter atau 2,0 liter tapi hampir bisa dipastikan Harrier akan digerakkan oleh mesin turbo dengan tambahan kemampuan PHEV.

Sementara untuk Toyota Corolla, akan dibangun dengan fondasi platform TNGA-C yang diperbarui. Mobil ini akan mengusung teknologi hybrid EV (HEV). Mesinnya diperkirakan 1,5 liter non-turbo (NA/Naturally Aspirated).

Terobosan Mesin Toyota

Toyota harrier versi JDM

Soal mesin barunya, Toyota mengatakan jantung mekanis ini akan jadi ‘game changer’ di dunia otomotif. Chief Technical Officer Toyota, Hiroki Nakajima mengatakan produknya ini akan sangat berbeda dengan mesin konvensional (ICE, Internal Combustion Engine) pada umumnya.

Yang manapun yang dipakai, mesin-mesin ini dirancang untuk mampu hidup dengan berbagai jenis bahan bakar bensin terbarukan. Mulai dari biofuel, hidrogen, hingga synthetic fuel.

Selain itu, keduanya juga didesain untuk bisa bersinergi dengan motor listrik untuk menjadi hybrid atau plug-in hybrid (PHEV). Makanya, Toyota mengatakan, akan ada banyak mobil yang bisa dipasangkan penggerak terbaru ini. Mulai dari kendaraan segmen B (sekelas Yaris) hingga D (sekelas Alphard).

Sumber: Bestcarweb

Toyota Corolla FX Special Edition, Pemanasan Jelang Corolla Baru

Menjelang pertengahan tahun, Toyota kembali menambahkan satu varian baru Corolla untuk model tahun 2025.

Model terbaru berlabel Toyota Corolla FX Special Edition yang diperkenalkan ini meminjam label “FX” yang digunakan pada salah satu model Corolla di era ’80an.

Mobil Nostalgia

Toyota Corolla FX16 muncul pertamakali di tahun 1987 dan merupakan salah satu model ikonik. Versi hatchback dari Corolla ini menjembatani alih teknologi mesin compact 4-silinder DOHC Toyota ke General Motors (GM).

Saat itu GM merebadged Corolla FX di bawah bendera Chevrolet dengan nama Chevy Nova.

Hanya saja, Corolla FX Special Edition yang dibuat Toyota kali ini bukanlah hatchback seperti FX16 yabg modelnya mirip Starlet GT. Tapi basis yang digunakan adalah Corolla sedan.

Untuk membedakannya dari Corolla sedan biasa, tampilan Corolla FX dikemas khusus dengan sejumlah ciri khas pembeda.

Agar tampilan depan lebih terlihat garang dan agresif, bumper depan diadopsi dari Corolla SE dan Nightshade. Jadi para teknisi Toyota tak perlu repot bikin desain baru.

Pelek alloy 18-inci berkelir satin black dengan aksen warna metal yang kontras pada tepian kembangan pelek. Desainnya beda dari pelek Corolla sedan biasa. Dari kejauhan, kembangan pelek terlihat bagai 7 kelopak bunga yang sedang mekar. Pada bagian buritan pun tersemat spoiler ala Corolla GT twin-cam AE90.

Biar tongkrongan makin terlihat sporty, Toyota menurunkan ketinggian pegas suspensi agar pelek pas di ruang roda. Setting electric power steering pun diramu ulang untuk menyesuaikan ubahan pada suspensi. Tentunya handling kemudi jadi lebih stabil. Nah, makin kental aura retronya bukan?

Untuk tampilan eksterior, tersedia tiga opsi warna yakni Midnight Black Metallic, buansa putih Ice Cap, dan Underground bernuansa kelabu. Laburan warna hitam menghiasi atap, spion dan emblem.

Layar Display Lebih Lega

Tak lengkap rasanya jika area interior belum tersentuh sama sekali. Agar konsumen kian greget, maka layar head unit dashboard pun dipensiunkan.

Layar touchscreen penampil fitur infotaintment standar berukuran 8.0-inci diganti dengan versi baru berukuran 10.5-inci.

Performa Standar

Ternyata Corolla FX jadi yang pertama menggunakan layar baru ini. Sedan ini pun dibekali layar instrumen digital 7-inci serta wireless charging pad. Untuk fitur keselamatan terpadu sudah menggunakan sistem ADAS Toyota Safety Sense 3.0 terbaru.

Untuk mesin, Toyota Corolla FX tetap dengan versi 4-silinder 2.0-liter DOHC 16-valve tanpa imbuhan turbo maupun modul hybrid. Layaknya Corolla yang bukan GR. Performanya pun tetap standar alias tak mengalami upgrade.

Output tenaga tetap 169 hp dengan torsi maksimum 205 Nm. Transmisi juga tetap versi CVT. Hanya saja, perihal harga jual untuk saat ini belum diumumkan.

 

Di Indonesia, Toyota Corolla hadir dalam dua varian. Yang pertama Corolla Altis HEV dengan harga Rp 629.200.000. Satunya, Altis bermesin konvensional seharga Rp 575.100.000. Banderol keduanya bersifat OTR Jakarta. 

 

Yaris Cross GR Sport

Efek Skandal Uji Tabrak, Toyota Dan Mazda Stop Pengiriman Mobil

Masih ingat skandal uji tabrak yang melanda Daihatsu akhir tahun lalu? Efeknya ternyata makin luas. Otoritas Jepang makin banyak menemukan penyimpangan dilakukan oleh berbagai merek mobil di pasar setempat.

Kemarin (03/06) Toyota dan Mazda mengumumkan pemberhentian sementara pengiriman beberapa model mobilnya yang dijual di market domestik Jepang. Hal tersebut dikabarkan kepada kami melalui rilis terpisah dari dua raksasa otomotif itu.

Mengutip Reuters, kementerian transportasi Jepang mengatakan, ternyata bukan hanya di Toyota dan Mazda. Honda, Yamaha dan Suzuki juga terdeteksi ada data pengujian keselamatan produknya yang tidak sesuai.

Kementerian tranportasi Jepang telah memerintahkan Toyota, Yamaha dan Mazda untuk menghentikan pengiriman mobil ke konsumen dan akan melaksanakan inspeksi ke kantor pusat Toyota di Aichi hari ini.

Mazda2 Kena Imbas

toyota Isis

Lalu, mobil apa saja yang terimbas? Tidak banyak memang dan semuanya JDM. Dari Toyota ada Corolla Fielder, Corolla Axio, dan Yaris Cross (sekali lagi, versi Jepang). Tercatat ada empat model yang sudah tidak diproduksi lagi sejak 2014 seperti Crown, Toyota Isis, Sienta dan Lexus RX.

Versi Mazda lebih detail lagi. Mereka mengakui ada kejanggalan dalam test uji tabrak untuk model yang sudah tidak lagi diproduksi yaitu Mazda Atenza (Mazda 6) produksi November 2014 hingga April 2018. Lalu, Axela atau dikenal juga sebagai Mazda3, produksi Agustus 2016 sampai Februari 2019. Kemudian Atenza versi improvement (facelift) juga terimbas, untuk batch buatan April 2018 hingga 2024.

Pabrikan Hiroshima ini menegaskan, meski terdapat ketidak sesuain dalam prosedur pengujian, tapi tetap aman dan sesuai dengan regulasi setempat. Ini disimpulkan setelah mereka melakukan pengetesan ulang pada mobil-mobil tersebut. 

Mazda2

Di luar uji keselamatan, ditemukan juga kecurangan dalam pengujian output (tenaga) mesin. Ini karena saat diuji, menggunakan ECU yang berbeda dengan versi jualan. Tercatat, Mazda Roadster (MX-5) RF dan Mazda2 facelift bermesin bensin 1,5 liter, yang hingga sekarang masih diproduksi, diuji dengan metode tersebut.

Mazda menegaskan kalau kedua model itu sudah dihentikan sementara produksinya sejak 30 Mei lalu, setelah mereka menemukan ada yang tidak beres.

Sementara untuk Honda, Suzuki dan Yamaha, kami masih menunggu update resmi dari mereka. 

Toyota GR Corolla Sudah Bisa Dipesan!

Toyota Astra Motor mengumumkan dimulainya proses pra pemesanan (pre-booking) untuk Toyota GR Corolla. Anda sudah bisa memesan di dealer Toyota terdekat, namun harganya belum diungkap.

GR Corolla dibekali mesin turbo G16E-GTS yang sama dengan milik GR Yaris. Memurut Toyota, penggerak 3-silinder 1.618 cc berteknologi D-4ST & Port Injection ini, sanggup menghasilkan tenaga 295 hp pada 6.500 rpm. Torsinya 370 Nm pada 3.000–5.550 rpm. Angka ini berbeda dengan penggerak GR Yaris yang jadi basisnya. Pada Yaris, tenaga 257 hp dan torsi 360 Nm.

Toyota GR Corolla

“GR Corolla memberikan memberikan race performance yang luar biasa, membuat takjub yang memandangnya, memberikan excitement dan joy of GR bagi siapapun yang berada di balik kemudinya. Namun tetap memadai untuk daily use. Mengusung tema Untamed Energy, ada 3 misi yang ingin dicapai oleh GR Corolla, yakni making ever-better motorsports-bred car, making sports car that WOWs customer, dan bring back sports DNA to Corolla,” jelas Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director PT Toyota-Astra Motor (TAM).

Baju Baru TGRI

Toyota Gazoo Racing Indonesia (TGRI) juga sekaligus mengumumkan warna baru untuk mobil-mobil yang turun balapan di berbagai cabang motorsport Indonesia dan internasional.

Menurut pernyataan TAM, meskipun terbilang baru, TGRI telah aktif berkompetisi di 6 ajang motorsport yang berbeda baik di tingkat regional seperti GT World Challenge Asia (GTWCA) dan Asia Cross Country Rally. Maupun di Tingkat nasional seperti balap touring ISSOM, Rally, Sprint Rally, dan Slalom. TGRI menutup tahun 2023 dengan podium juara pada hampir semua cabang motorsport yang diikuti.

Toyota GR

Tahun ini, partisipasi di seluruh ke-6 cabang motorsport yang telah diikuti pada tahun 2023 akan dilanjutkan oleh TGRI. Bahkan, beberapa cabang seperti GTWCA akan dilakukan improvement dengan bergabung di kejuaraan GTWCA Japan Cup 2024 yang lebih kompetitif.

Perubahan livery ini menandakan debut All New Agya GR Sport yang akan turun penuh bersama pembalap-pembalap muda TGRI. Kiprah Mobil compact TGRI ini di beberapa seri tahun lalu, membuat TAM percaya diri. Kini, dibekali berbagai improvement diklaim sebagai kompetitor yang layak diperhitungkan.

 

Ini Dia, Perubahan Ekstrim Toyota GR Corolla Versi Tom’s Racing

Tom’s Racing, produsen parts aftermarket serta tuner spesialis mobil lansiran Toyota dan Lexus menggarap Toyota GR Corolla. Hasilnya ditampilkan di SEMA 2023 di Las Vegas Amerika Serikat. Dan kerna GR Corolla banyak penggemarnya di negara itu, tak pelak jadi pusat perhatian.

GR Corolla Tom's Racing

Tuner tersebut menggarap  GR Corolla varian Circuit dan Morizo Edition. Dan layak diakui, garapan Tom’s Racing ini jauh lebih sangar dan extreme. Wajahnya berubah drastis. Grille original diganti dengan model kotak dengan moncong menonjol. Mirip kotak radiator intercooler di mobil rally Safari Afrika dan mobil balap jalanan.

Bemper depan pun dirombak total. Sepasang sirip canard berukuran besar terpasang di pojokan. Di bawahnya lagi ditambahkan splitter pemecah angin dilabur warna gloss black.

Di bagian sisi bodi, bukan hanya side skirt di bawah dek samping. Ventilasi udara pada bodi pun digarap ala mobil rally. Seperti yang bisa dilihat, spakbor depan diberikan lubang udara besar. Sementara, dibalik velg alloy buatan Tom’s palang-5 terselip kaliper rem cakram berkelir merah.

Spoiler Peningkat Aerodinamika

Belakangnya juga tidak luput dari sentuhan. Tom’s Racing bahkan membuat sebuah spoiler baru. Terpasang rapi di atas pintu bagasi, menyambung ke sisi kiri-kanan kaca belakang. Spoiler berukuran besar ini mengingatkan kami pada Toyota Corolla Rally WRC.

Bagian ini juga diberikan canard di sisi kiri dan kanan plus, di bagian tengahnya tersemat deretan sirip kecil berjajar. Aliran udara dari arah depan yang melintasi atap dibiaskan ke arah belakang untuk meningkatkan gaya tekan.

Tidak ketinggalan, di bawah ada diffuser dan seperangkat pipa exhaust hasil garapan Tom’s Racing. Benar, kan? Tampilan GR Corolla yang berubah drastis, bahkan sampai disebut mirip mobil balap Pikes Peak. 

Kapan Dijual?

Namun untuk sektor mesin dan transmisi masih standar. Tak ada perubahan pada mesin 3-silinder 1.6-liter turbonya. Performa spek standar nampaknya dianggap memadai dengan 300 hp dengan penggerak AWD. 

Tom's Racing garap GR Corolla untuk tampil di SEMA 2023

Lalu, kapan tersedia di pasaran? Sayangnya, belum ada kabar perihal ini. Sepertinya Tom’s Racing ingin menggebrak dan mengingatkan kembali para penyuka modifikasi, kalau mereka masih berdiri. 

 

 

 

Toyota Corolla

Toyota Produksi 300 Juta Unit, Corolla Jadi Yang Paling Dominan

Toyota Motor Corporation mengumumkan pencapaian baru kemarin (06/11/2023). Mereka menyatakan telah memproduksi 300 juta unit mobil sejak mobil pertama mereka, Toyota Model G1 menggelinding keluar pabrik pada tahun 1935. Ini merupakan angka gabungan produksi di pabrik domestik Jepang dan juga global.

Disebutkan dalam rilis yang kami terima, produksi Toyota di Jepang sebanyak 180,52 juta unit. Sedangkan pabrik yang tersebar di beberapa negara menyumbangkan 119,6 juta unit. Angka tersebut dihitung selama 88 tahun, hingga September 2023 lalu. Model yang paling banyak diproduksi? Jawabannya adalah Toyota Corolla. Sedan ini secara akumulatif dibuat sebanyak 53,399 juta di seluruh dunia.

Corolla WRC

“Saya sampaikan rasa terima kasih kepada konsumen ynag telah memilih Toyota di seluruh dunia,” ujar Koji Sato, President Toyota. “Juga kepada mereka yang telah membuat (merakit) mobil Toyota dengan setulus hati, serta kepada para supplier dan dealer yang telah menghantarkan produk Toyota. Juga kepada para stakeholder.”

Koji menambahkan, “Saya yakin, angka 300 juta ini hanya bisa dicapai dengan usaha dari para kolega di semua bagian perusahaan. Mulai dari perencanaan komponen dan produk, produksi, sales hingga service. Bersama juga dengan mereka yang membantu mendukung setiap langkah (kami).” Diakui Sato, tantangan yang telah mereka lewati benar-benar tidak mudah. Gempa bumi besar, Covid-19 dan kelangkaan micro chip adalah sebagian dari contoh pengganjal produksi Toyota. “Setiap kali kami terancam tidak bisa memproduksi, semua bekerjasama untuk memulihkan atau menyesuaikan produksi,” kata mantan bos Lexus ini.

Toyota Camry JDM

Sementara itu, Akio Toyoda yang sekarang menjabat sebagai Chairman tidak menutupi rasa bangganya. “Kiichiro Toyoda pernah mengatakan, membuat mobil adalah sebuah kerjasama. Saya rasa, angka 300 juta ini adalah bukti kerja keras tim setiap hari di Toyota, supplier, dealer dan mereka yang ada sebelum kami.” Akio juga tidak melepaskan penghargaannya kepada para pendiri Toyota yang sudah jatuh bangun membuat nama dan citra Toyota seperti sekarang.

Nyaris Tak Terdengar, Toyota Beri Penyegaran Pada Corolla Altis

Corolla telah menjadi salah satu produk kebanggaan Toyota sejak tahun 1966. Bisa jadi nama Corolla dikenal oleh sebagian besar konsumen dunia, selain Land Cruiser dan Hilux. Di Indonesia, segmen kendaraan medium sedan memang berada di balik bayang-bayang segmen kendaraan MPV maupun SUV. Namun, bukan berarti Corolla tidak bisa ‘survive’ di Tanah Air.

Itulah sebabnya, PT Toyota-Astra Motor (TAM) berkomitmen untuk terus mengawal Corolla di pasar medium sedan. Tahun ini, hadir Toyota Corolla Altis yang tampil lebih elegan dan memiliki penyempurnaan di beberapa aspek. Tersedia dalam dua pilihan New Corolla Altis, yaitu 1.8 V CVT dan 1.8 HEV CVT.

Muka Lebih Sporty

New Corolla Altis sendiri dibangun di atas platform TNGA, yang telah dipakai sejak Corolla generasi ke-12 di Indonesia pada tahun 2019 silam. Altis tampak lebih dinamis dengan perubahan pada grill bawah. Bilah horizontal berubah jadi motif jaring bergaya sporty.

Velg 17 inci sekarang berdesain baru. Untuk pilihan laburan cat bodi, terdapat tiga pilihan warna yang terdiri dari Celestite Gray Metallic, Platinum White Pearl Mica dan Attitude Black Mica.

Kabinnya kini diberikan head unit berukuran 9-inci. Berlaku untuk varian 1.8 V CVT dan 1.8 HEV CVT. Sistemnya sudah terintegrasi dengan enam speaker, AM/FM, Bluetooth dan Wifi, NFC (Khusus V), Voice Command, Wireless Apple CarPlay dan Android Auto.

Penambahan Fitur Untuk T Intouch

Multi Information Display (MID) berukuran 12.3 inci dilengkapi tiga opsi interface yaitu Casual, Smart dan Sporty. Tak ketinggalan ada tiga slot USB-C yang dapat dimanfaatkan saat berkendara.

Fitur T Intouch memastikan pengguna dapat terhubung dengan layanan berbasis digital lewat aplikasi mTOYOTA. Terdapat dua kategori layanan, yakni Safety & Convenience dan Peace of Mind. Toyota melakukan penambahan fitur baru T Intouch yaitu Time Fencing, Speed Alert, Idle Alert, Guest Driver Alert, Driving Report serta Safe Driving Reward.

Toyota New Corolla Altis ini sudah dapat dibeli di showroom Toyota, dengan harga mulai dari Rp 566,7 juta untuk varian 1.8 V CVT dan mulai dari Rp 620,1 juta untuk varian 1.8 HEV CVT. Harga tersebut berstatus on-the-road DKI Jakarta.

GR Corolla di GIIAS 2023

GR Corolla Muncul di GIIAS 2023, Lengkapi Lini Mobil GR di Indonesia

Saat melihat langsung wujud GR Corolla di GIIAS 2023, rasanya sah sudah kalau inilah mobil idaman kami. Menggeser mobil-mobil GT Eropa dan Jepang lainnya. Bukan tanpa alasan, tapi apa yang ada di balik kulitnya sungguh memikat.

Dan tidak, ini bukan GR Yaris yang diperbesar, seperti anggapan kebanyakan para ‘car enthusiast’. GR Corolla adalah monster berbeda, untuk segmen yang juga berbeda, tapi visinya sama: Suka mobil kencang.

Toyota GR Corolla 2023

Desainnya digurat supaya memancarkan apa yang ada di balik kulitnya. Kap mesin, pintu belakang dan panel pintu dibuat menggunakan bahan alumunium. Kalau Anda merasa warna atapnya agak beda, itu karena menggunakan material CFRP. Material ‘kombo’ ini memangkas bobot mobil dan menurunkan titik berat (center of gravity).

Jangan lupa, bentuk body yang galak ini bukan asal dibentuk. Semua memiliki fungsi aerodinamika. Supaya performa mesin, rem dan suspensi tidak mubazir.

Yang paling asik adalah, GR Corolla mempertahankan format hatchback yang ramah. Artinya, ada empat pintu dengan bagasi yang cukup luas untuk barang bawaan. Dimensinya 4.407 x 1.851 x 1.479 mm (PxLxT). Sementara wheelbase-nya 2.640 mm. Angka yang masuk akal untuk mobil harian yang praktis. Tapi punya performa. 

Interior GR Corolla

Tenaga Naik Signifikan

Meski sama-sama menggunakan mesin tiga silinder turbo G16E-GTS, tapi engineer Gazoo Racing (GR) melakukan tuning ulang sehingga tenaga yang dihasilkan di Corolla menjadi 297,5 hp pada 6.000 rpm. Naik 30 hp dari versi GR Yaris, meski kapasitas mesinnya tetap 1,6 liter. Sementara torsinya naik dari 360 menjadi 370 Nm pada 3.000–5.550 rpm.

Penyaluran dayanya didukung oleh peranti GR Four 4WD. Seperti yang ada di GR Yaris, Corolla kencang ini didukung gerak empat roda. Sistem gerak ini mampu membagi daya ke roda depan atau belakang dengan tiga opsi rasio yaitu 60:40, 50:50, dan 30:70.

Toyota GR Corolla

Differential torsen dipasang di as roda depan dan belakang untuk membantu mengatur traksi sesuai kebutuhan dan gaya berkendara.

GR Corolla diberikan transmisi manual 6-speed dengan teknologi iMT (Intelligent Manual Transmission). Lengkap dengan short-shifter pintar menyajikan perpindahan gigi yang halus dan responsif sesuai putaran mesin.

Dengan segala kelengkapan teknis itu, Toyota mengklaim GR Corolla mampu berakselerasi 0-100 km/jam dalam masa 5,3 detik saja. Sementara top speed dibatasi 230 km/jam saja. Untuk memberhentikan mobil dipasang rem cakram ventilasi 18 inci di depan dan 16 inci di belakang. Sementara pelek alloy ukuran 18 inci terlihat mendukung aura galak sang Corolla. Enak dilihat.

Dijual di Indonesia? TAM tidak memastikan. Namun antrian mereka yang berminat dikabarkan sudah sangat panjang. Mengingat mobil ini dipasarkan secara terbatas, sepertinya kita akan melihat fenomena saat keran pemesanan GR Yaris: Jadi bahan ‘gorengan’.

Toyota Corolla Cross_1

Review Mobil Bekas: Toyota Corolla Cross 1.8, Mengesankan Meski Bukan Hybrid

Menyebut nama Corolla, pasti yang langsung terlintas di benak setiap orang ialah sedan populer buatan Toyota. Memang tak salah, sebab produk ini begitu dikenal oleh konsumen global sejak lebih dari setengah abad silam. Berbekal ketenaran nama tersebut, maka Toyota pun menciptakan produk Sport Utility Vehicle (SUV) kompak dengan DNA Corolla tersebut. Ya, namanya ialah Corolla Cross.

Alasan utama Toyota tetap membidik segmen tersebut ialah besarnya jumlah konsumen yang masih mengidolakan kendaraan SUV penunjang aktivitas kesehariannya. Oleh karenanya, PT Toyota Astra Motor (TAM) memboyong Corolla Cross ke Indonesia pada tahun 2020 silam. TAM langsung menyuguhkan dua varian Toyota Corolla Cross, yakni versi mesin bensin dan versi hybrid.

Toyota Corolla Altis berbaju SUV kompak

Konsumen Indonesia yang sudah ‘meraba’ keunggulan kendaraan hybrid, tentu lebih banyak memilih Toyota Corolla Cross Hybrid. Sayangnya, TAM menghentikan penjualan Toyota Corolla Cross 1.8 ini pada bulan Agustus 2021, sebab angka penjualan yang tergolong minim.

Namun, bukan berarti yang versi mesin bensin tidak menyenangkan dikendarai. Corolla Cross bermesin bensin tak ubahnya seperti Corolla Altis yang ‘berbaju’ bodi SUV kompak. Secara fisik, mobil ini hadir dengan desain bodi yang terkesan dinamis. Toyota menyebutnya dengan konsep Simple & Stylish with Urban Sleek Look.

Ruang kabin memadai

Toyota Corolla Cross dengan platform Toyota New Global Architecture C-segment (TNGA-C) ini, memiliki panjang 4.460 mm, lebar 1.825 mm, tinggi 1.620 mm, serta wheelbase sejauh 2.640 mm. Sehingga memberikan ruang yang memadai antara bangku baris pertama dan kedua. Ditambah lagi dengan volume bagasi seluas 487 liter dengan ketinggian lantai yang optimal.

Rasa berkendara yang nyaman dan cekatan juga didukung oleh ground clearance setinggi 165 mm, ditambah lagi dengan radius putar 5,2 meter. Performanya dihasilkan dari mesin 2ZR-FE 1.8 liter dengan tenaga maksimum 138 hp dan torsi puncak 171 Nm. Output tersebut mengalir halus dan didistribusikan menuju roda depan melalui transmisi Super CVT-i berkode K311.

Tidak pelit fitur

Toyota Corolla Cross juga tak pelit fitur, mulai dari steering switch, ac digital dual zone, panel instrumen dengan MID 4,2 inci, head unit 9 inci IPS display terintegrasi dengan radio, Bluetooth, NFC, Miracast, dan voice command. Bahkan SUV kompak ini dilengkapi dengan glass moonroof serta rain sensor di kaca depan.

Urusan keselamatan berkendara tidak luput dari perhatian Toyota. Oleh karenanya, Corolla Cross dilengkapi dengan pengereman ABS+EBD, 3-point seatbelt with pretensioner and force limiter, 7 airbag, Hill Start Assist (HSA), Vehicle Stability Control (VSC), Emergency Brake Signal (EBS), sensor parkir di depan dan belakang, kamera parkir di belakang, termasuk immobilizer dan alarm.

Anda tertarik memiliki Toyota Corolla Cross 1.8 seperti ini? Di bursa mobil bekas biasanya dipasarkan dengan rentang harga mulai dari Rp 355 juta hingga Rp 395 juta (untuk keluaran tahun 2020), tergantung kondisi dan jarak tempuh. Karena unitnya tidak terlalu banyak terjual antara tahun 2020 hingga 2021, maka inilah salah satu produk Toyota di Indonesia yang cukup langka di pasaran.

Segarnya Toyota GR Corolla Circuit Edition

Berita baik untuk para pecinta hot hatch! Toyota GR Corolla Circuit Edition akan dihadirkan pada tahun 2024 dengan beberapa fitur baru. Model ini mendapatkan beberapa pembaruan yang membuatnya semakin fresh.

Warna Biru Segar 

Jelas, yang paling mencolok adalah catnya. Circuit Edition akan menggunakan balutan warna Blue Flame yang identik dengan milik GR86 dan Corolla Hatchback versi standar untuk tahun 2024.

Selain itu, Corolla Circuit Edition juga dilengkapi dengan velg BBS berukuran 18-inci milik Morizo Edition yang kemungkinan akan dihentikan produksinya.

Agresif Diluar, Elegan Didalam

Pada bagian bodi, terdapat atap karbon buatan (forged carbon roof), spoiler belakang yang lebih besar, dan grafis hitam baru pada panel samping dengan emblem “GR-FOUR” yang khas.

Upgrade di bagian interior lebih elegan namun tetap bergaya. Dalam kabin, terlihat jahitan biru yang melintasi panel pintu, setir, tuas persneling, dan kursi. Bahkan, ada juga garis biru baru di tengah tombol persneling yang sesuai dengan warna Blue Flame pada bagian eksterior. Dalam hal teknologi, sistem audio premium JBL 8-speaker, kini menjadi fitur standar.

Andalkan Mesin Lama

Secara mekanis, tidak ada perubahan. GR Corolla Circuit Edition masih mengandalkan mesin tiga silinder 1.6-liter dengan turbocharger yang sama seperti model sebelumnya. Mesin ini siap menghantarkan tenaga 300 hp dan torsi 370 Nm. Mesin ini dipasangkan dengan transmisi manual 6- percepatan dan sistem penggerak AWD yang dapat diatur. Sistem diferensial terbatas di bagian depan dan belakang pun tetap dipertahankan.

Belum ada informasi mengenai harga resmi Toyota GR Corolla Circuit Edition 2024 saat ini. Nampaknya akan ada sedikit kenaikan harga dari model sebelumnya. Jika Anda berminat menebusnya, Anda perlu bertindak cepat karena Toyota hanya akan memproduksi 1,600 unit Corolla Circuit Edition tahun ini.

 

Toyota GR Corolla Jadi Lab Uji Bahan Bakar Hidrogen Cair

Ada pemandangan unik pada tes pra-musim seri kejuaraan balap ketahanan Super Taikyu di sirkuit Fuji Speedway, Jepang beberapa pekan lalu. Sebuah mobil balap Toyota GR Corolla berkelir putih dengan livery biru-kuning melesat kencang di trek sepanjang 5,999 km tersebut. Ini adalah penampakan kedua GR Corolla dengan warna ini. Yang pertama balapan di Thailand, dikemudikan langsung oleh Akio Toyoda, waktu itu.

Mobil ini ternyata menggunakan bahan bakar hidrogen cair. Tentunya mesin yang digunakan masih memadukan dengan penggunaan jus dinosaurus balap, belum sepenuhnya menggunakan hidrogen cair.

“Kami terus berusaha melakukan riset dan pengembangan mesin berbahan bakar hidrogen cair. Hanya saja masih terkendala pada suhu hidrogen cair yang harus berada pada kondisi -253 °C,” terang Masahiro Sasaki, test driver Toyota Corolla.

Tantangan Bahan Bakar Hidrogen Cair

Dalam kondisi cair, hidrogen tak membutuhkan tabung penyimpanan bertekanan tinggi. Lain halnya saat berwujud gas yang harus disimpan dalam tabung silinder bertekanan 10.000 psi. Dengan demikian, bentuk tangki penyimpanan hidrogen cair pada mobil dapat dirancang dengan lebih leluasa.

Yang jadi problem adalah hidrogen harus berada pada suhu -253 °C agar tetap dapat berwujud cair. Hal tersebut berlaku baik saat penyimpanan maupun pengisian.

Yang dikatakan oleh Masahiro Sasaki memang benar adanya. Saat ini yang menjadi tantangan dari bahan bakar hidrogen cair adalah sistem pengisian dan penyimpanannya yang harus dalam kondisi embrionik, alias dalam suhu amat rendah.

Sebuah tantangan tersendiri tentunya. Pasalnya, mobil balap harus melakukan beberapa kali pengisian ulang bahan bakar dengan cepat. Selain itu, hidrogen cair dapat mengalami penguapan akibat terjadi peningkatan suhu pada tangki.

Tentunya para perancang di Toyota perlu mendesain sistem pendingin tangki untuk menjaga suhu hidrogen cair agar tetap stabil.

Oleh sebab itulah mobil balap Toyota GR Corolla “Super Taikyu” menjadi ‘laboratorium’ uji coba Toyota dalam hal penanganan bahan bakar hidrogen cair.

Mobil Balap GR Corolla H2 Jadi Lab Berjalan

Di sepanjang Februari 2023, Toyota telah melakukan tiga kali pengujian dan simulasi di sirkuit Fuji Speedway. Tim balap Toyota berharap untuk dapat sukses berlaga pada seri Super Taikyu 2023 yang akan dimulai pada Maret ini.

Seperti pada keikutsertaan Toyota di seri Super Taikyu 2022 lalu, mobil balap GR Corolla menjadi lab berjalan pengembangan bahan bakar hidrogen cair.

Terlepas dari sejumlah tantangan yang ada, hidrogen cair memiliki energi 1,7 lebih besar dari bensin oktan tinggi. Dengan demikian, konsumsinya jauh lebih irit.

Oleh sebab itulah pemanfaatan hidrogen cair sebagai bahan bakar alternatif rendah emisi atau pendamping pada mesin pembakaran internal terus dikembangkan. Namun tak ada yang dapat menjamin dengan adanya bahan bakar alternatif yang rendah emisi seperti hidrogen cair, akan mengurangi ketergantungan dunia terhadap bahan bakar fosil.

Setidaknya, bahan bakar hidrogen cair jauh lebih ramah lingkungan dan tak menguras isi perut bumi. Ya, tentu bila dibandingkan dengan mobil listrik yang baterainya masih sangat bergantung pada bahan mineral mahal seperti lithium, cobalt dan nikel dalam jumlah yang sangat banyak.

 

Corolla GTI

Toyota Corolla Twin Cam GTI, Datang Belakangan Penggemar Paling Banyak

Toyota Corolla mungkin mobil dengan turunan model dan varian paling banyak. Tapi di Indonesia, ada satu yang selalu membuat kami kagum. Inilah Toyota Corolla Twin Cam GTI (AE92). Bentuk mungkin biasa saja, tapi performanya menggugah.

Corolla GT

Corolla GTI dibekali mesin yang disebut-sebut sebagai penggerak terbaik buatan Toyota. Dan itulah yang membuat sedan empat pintu ini begitu memiliki nilai.

Sebelum lanjut, sebaiknya dikenali dulu apa itu Corolla AE92. Ini adalah Toyota Corolla generasi keempat yang muncul pada 1987 di Jepang. Indonesia kebagian mobil ini tahun berikutnya, dan dipasarkan sebagai Corolla Twincam.

Pada masa awal, hadir dalam dua varian mesin: 1,3 liter SOHC dengan nama varian SE dan 1,6 liter dengan nama SE Limited. Serta satu model berbentuk liftback yang kurang diminati. Versi SE mengusung mesin 2E, sedangkan SE limited memakai 4A-F. Corolla Liftback menggunakan mesin serupa SE Limited. Ketiganya dibekali sistem pengabutan BBM karburator.

Sang Raja Tiba

Masuk Tahun 1990, Twin Cam mengalami perubahan minor pada lampu dan grill, tapi yang paling signifikan adalah kedatangan satu varian baru, GTI. Ini adalah tipe tertinggi di keluarga Twincam di Indonesia. Mesinnya berbeda dengan yang lain. Tertanam jantung mekanis empat silinder 1,6 liter 4A-GE yang dikenal memiliki performa dan daya tahan jempolan.

Brosur twincam gti

Tidak lagi pakai karburator karena GTI, sesuai penamaannya, menggunakan injektor untuk menyemburkan bensin ke ruang bakar. Tenaga puncak mencapai 140 hp di 7.200 rpm, dengan torsi maksimum 149 Nm pada 4.800 rpm.

Mesin Twincam GTI

Ya, ini mesin yang mampu berputar hingga rpm tinggi. Makanya banyak yang suka dengan mobil ini. Selain karakter high revving-nya, mesin 4A-GE pun mudah untuk dimodifikasi.

Perbedaan Fisik

Sepintas, bagi yang kurang paham mungkin antara semua varian Twin Cam akan sama. Tapi untuk GTi, ada beberapa perbedaan yang signifikan. Pertama di grill ada emblem GT Twin Cam. Logo serupa juga bisa ditemukan di pintu belakang bagian bawah, dalam bentuk stiker. Kaca belakang tertulis Grand Touring Injection, kepanjangan GTi.

Logo GT

 

Di belakang, selain logo tadi, kalau mobilnya masih orisinil, harusnya memiliki dua lubang knalpot dalam satu muffler. Rem cakram terpasang di depan dan belakang. Versi di bawahnya, cakram hanya untuk menahan laju roda depan. Buka kap mesin, ada strut bar bawaan standar. Tujuannya agar chassis lebih rigid dan pengendalian membaik.

Lebih signifikan perbedaan di interior. Pada GTI, jok semi bucket warna hitam dan abu-abu terpasang. Lengkap dengan headrest yang unik. Setir 3-spoke terbungkus kulit membedakannya dengan versi yang lain. Nuansanya sangat ‘racing’. Bentuk dashboard sebetulnya tidak berbeda. Tapi untuk yang satu ini ketambahan indikator jam, volt meter dan indikator tekanan oli.

Harganya Sekarang

Seperti biasa, mobil ini jarang tapi belakangan peminatnya makin banyak. Karena jarang, harganya jadi mahal. Di pasar mobil seken online, rentang harganya luas. Mulai dari Rp 50 juta hingga Rp 90 jutaan. Tentunya, harga menentukan kualitas. 

Corolla Twincam GTI

Perhatikan juga, GTI banyak yang mengalami ‘penyiksaan’ selama masa hidupnya. Banyak yang memodifikasi mobil ini untuk jadi mobil balapan. Tidak salah memang, karena platformnya menunjang. Tapi ada baiknya diwaspadai, terutama di bagian kaki dan chassis. 

Selain itu, perhatikan juga ketersediaan onderdil. Karena mobil ini dibuat untuk lebih tangguh dan punya mesin yang berbeda, beberapa komponen akan lebih mahal. Selain itu, ketersediaan suku cadang ini juga banyak yang mengatakan mulai jarang untuk beberapa komponen. Apalagi kalau sudah menyangkut barang yang sifatnya aksesoris. 

 

 

Toyota Corolla DX_1

Toyota Corolla DX KE70, Obat Gaul Era 1980an Hingga Kini

Saat ini, di tengah maraknya penggila mobil 1990an, ternyata tidak sedikit penyuka otomotif yang masih setia dengan mobil kegemarannya yang lahir di era 1980an. Salah satunya ialah Toyota Corolla DX. Ya, Toyota Corolla generasi keempat ini sepertinya selalu menjadi bahan diskusi bagi banyak antusias otomotif. 

Produk Toyota dengan kode internal KE70 ini punya sejumlah faktor yang membuatnya digemari oleh banyak orang. Kemudahan modifikasi serta durabilitas yang mumpuni, membuat  sulit berpaling dari Corolla DX. Reputasi Toyota Corolla yang menjadi salah satu tipe mobil terlaris di dunia juga berperan penting bagi konsumen global.

Variannya Banyak

Toyota Corolla generasi keempat ini dipasarkan dengan sejumlah pilihan sumber tenaga, mulai dari mesin bensin 1.3 liter, 1.5 liter, 1.6 liter, 1.8 liter, hingga diesel 2.0 liter. Selain itu, hadir sederet pilihan bodi. Sedan dua pintu, empat pintu, hardtop dua pintu, coupe dan liftback tiga pintu, termasuk station wagon dan van. Uniknya, di pasar Amerika malah ada varian convertible alias atap terbuka.

Khusus di Indonesia, PT Toyota Astra Motor meniagakan secara resmi varian DX yang bermesin 1.3 liter. Penjualannya dimulai dari tahun 1980 sampai 1983. Toyota Corolla DX ini sempat mengalami beberapa kali ubahan minor. Mungkin supaya konsumen tidak bosan dengan penampilannya.

Mesin Legendaris

Sejumlah penggemar otomotif sepakat bahwa tampilan Toyota Corolla DX tergolong abadi. Ini karena desainnya menganut garis bodi yang menyudut dan nyaris tanpa lengkungan. Uniknya, Toyota sendiri telah memikirkan desain tersebut sejak tahun 1974. Jauh sebelum diluncurkan di pasar dunia. Dimensinya juga bisa dianggap kompak, dengan panjang sekitar 4.050 mm, lebar 1.610 mm, dan tinggi hanya 1.385 mm.

Corolla DX dibekali dengan salah satu mesin legendaris Toyota K-series, yakni 4K 1.3 liter (1.290 cc), dengan mekanisme katup overhead valve (OHV) dan pushrod. Mampu menghasilkan 74 tenaga kuda dengan torsi maksimum 105 Nm. Menggunakan sistem pasokan bahan bakar karburator.

Mesin ini tergolong sederhana dan mudah ditangani oleh mekanik tanpa membutuhkan peralatan khusus. Bahkan Anda bisa minta tolong kepada siswa STM, jika kepepet. Oke, transmisi manual K40 4-speed bertugas untuk menyalurkan output mesin menuju gardan dan selanjutnya ke roda belakang.

Karena minim teknologi, selain mudah dirawat, juga dimodifikasi. Bahkan untuk urusan motorsport pun proses modifikasinya jarang menemui kendala berarti. Di era 80an, para penyuka kecepatan dapat menjebloskan mesin 2T-G DOHC 1.6 liter milik Toyota Corolla GT. Seiring berjalannya waktu, pilihannya ialah 4A-GE DOHC 1.6 liter milik Corolla Levin AE86 atau Toyota Sprinter Trueno AE86. Jika ada dana lebih, maka bisa mencomot 3S-GE DOHC 2.0 liter kepunyaan Toyota Altezza.

Pemilik Toyota Corolla DX yang ingin mendapatkan performa lebih baik, namun enggan mengubah dudukan mesin, biasanya melirik mesin 7K atau 7K-E 1.8 liter milik Toyota Kijang ‘kapsul’.  Proses penggantian mesin bisa dikatakan ‘plug and play’, namun jika memakai tipe 7K-E tentu harus menata ulang perkabelan terkait sistem injeksi bahan bakar elektronis.

Mobil Harian

Kami menjumpai salah satu pengguna Toyota Corolla DX lansiran 1983 yang selalu dipakai sehari-hari. Desain mobil yang sederhana, mesin bandel, hingga suku cadang mudah ditemui, membuatnya yakin untuk mebesut Corolla DX setiap hari. Modifikasi ringan dilakukan demi kepraktisan penggunaan dan mendongkrak penampilannya.

Tidak dipungkiri, faktor nostalgia juga begitu melekat pada Toyota Corolla DX, khususnya di Indonesia. Mereka yang besar di era 1980an, terutama yang melewati masa muda di era tersebut, mustahil tidak mengenali sosok mobil ini. Jika ingin merasakan serunya nostalgia otomotif era 80an, maka Toyota Corolla DX bisa jadi salah satu jalan keluarnya.

Hampir lupa, sekarang harga Toyota Corolla DX KE70 memang punya rentang harga yang membentang lebar. Ada yang dijual dengan harga di bawah Rp 50 jutaan, tapi Anda jangan terlalu berharap banyak dengan kondisinya. Namun, jangan heran jika Anda menjumpai yang harganya mencapai Rp 200 jutaan. Kalau sudah begini, jangan ragukan lagi dengan kualitas unitnya ya… 

Toyota Corolla Coupe Dapat Nyawa Kedua Pasca Tsunami

Suatu hari di tahun 2011, gelombang tsunami akibat gempa bumi Tōhoku menghantam sisi Timur wilayah Jepang. Sejumlah daerah hancur lebur, tak ketinggalan beragam cerita yang menyeramkan juga menyertai musibah tersebut. Namun, di balik peristiwa mengenaskan itu ternyata ada satu cerita mengharukan dan penuh rasa kemanusiaan. Salah satunya melibatkan satu unit Toyota Corolla Coupe 1400 SR lansiran 1971.

Model ini memang cukup langka di Jepang, karena hanya diproduksi hanya satu tahun saja. Masayuki Watanabe merupakan pemilik mobil coupe yang ia beli dalam kondisi baru. Di tahun 1971, Watanabe-san baru berusia 21 tahun, baru saja lulus kuliah dan istrinya belum lama melahirkan anak pertama mereka. Di saat yang sama, ia amat menginginkan Toyota Celica, namun Corolla Coupe baru saja diluncurkan. Sehingga akhirnya Watanabe-san menebus coupe berkelir merah ini.

Langsung menuju tahun 2011. Suatu hari, pukul 14.46 siang, terjadi gempa bumi cukup kencang yang berlangsung selama 6 menit. Toyota Corolla milik Watanabe tersebut sedang parkir di rumahnya yang berada di Minami Sanriku, Prefektur Miyagi. Karena berada di pesisir laut, maka daerah di sekitaranya mengalami hempasan gelombang tsunami. Diperkirakan lebih dari 70 ribu kendaraan hancur akibat bencana tsunami, termasuk Corolla kesayangan Watanabe.

Watanabe menemukan mobil kesayangannya 30 meter dari posisi rumah, dalam kondisi ringsek dan tertancap di sebuah pohon. Bahkan salah satu pintunya tidak bisa dibuka, air laut menghancurkan interiornya, dan mesinnya rusak total. Dua bulan setelah bencana tersebut, Corolla ini mulai dievakuasi dari lokasi.

Watanabe pun sempat merasa putus asa karena kondisi Corolla tersebut yang amat parah dan sulit untuk diperbaiki. Namun, kenyataan berkata lain, para antusias otomotif dari segala penjuru Jepang langsung menggalang donasi untuk Watanabe. Toyota Corolla malang ini dibawa ke sebuah bengkel di Tokyo, untuk memulai proses restorasi.

Nasib kurang baik kembali datang. Di bulan November 2014, bengkel tempat mobil ini direstorasi mengalami kebakaran. Corolla ini memang tidak hangus, namun cat pada bodi dan sejumlah komponennya yang bermaterial plastik menjadi meleleh. Sialnya lagi, sejumlah komponen langka yang masih baru dan belum sempat dipasang pada mobil, ikut terkena api sehingga mustahil dipakai.

Toyota Corolla ini seolah mendapat kesempatan hidup kembali. Bantuan pun datang tanpa diminta, sebuah bengkel di Ibaraki menawarkan untuk melanjutkan pengerjaan restorasi. Tepat lima tahun setelah bencana tsunami, Toyota Corolla Coupe kesayangan Watanabe akhirnya kembali hidup dan meluncur dari bengkel untuk menempuh perjalanan selama 4 jam menuju Prefektur Miyagi. Seperti yang dapat Anda duga, kondisi mobil milik Watanabe itu persis seperti baru lahir dari pabrik.

Varian Hybrid Terbaru Toyota Corolla Cross Resmi Dipasarkan Di Eropa

Toyota Corolla Cross Hybrid sudah bisa dibeli oleh konsumen Eropa. 

Setelah tampil di Paris Motor Show 2022 pada awal Oktober lalu, model terbaru Toyota Corolla Cross Hybrid resmi dipasarkan di kawasan Eropa. Dari segi tampilan eksterior, sematan grille model trapezoid ganda terlihat serasi dengan headlamp bi-LED. Fender yang melebar membuat body mobil ini menjadi terlihat kekar.

Untuk kemasan eksterior, tersedia empat pilihan warna baru dengan kombinasi atap berwarna hitam: Sonic Silver, Barcelona Red, Blue Crush Metallic dan Acidic Blast. Tersedia pula warna opsional (dengan biaya tambahan): Wind Chill Pearl, Sonic Silver Metallic, Jet Black Mica, Barcelona Red Metallic, dan Cypress Blue Crush Metallic.

Pada area interior, posisi duduk pengemudi yang tinggi memberi visibilitas ke arah depan yang lebih baik. Kabin penumpang pun terbilang cukup lapang sehingga nyaman digunakan sebagai kendaran harian keluarga.

Volume kargo di bagian belakang dapat diperbesar dari 433 liter menjadi 1.337 liter dengan melipat kursi belakang. Untuk memudahkan saat membuka pintu kargo belakang, Toyota pun menawarkan fitur opsional power hatch. Anda cukup menggoyangkan kaki di bawah bumper belakang dan sensor pendeteksi langsung akan membuka kunci pintu kargo belakang secara otomatis.

Ada paket berlangganan Toyota Smart Connect

Fitur baru yang disematkan pada interior Corolla Cross Hybrid yakni desain dasbor spesifik untuk pasar Eropa dengan layar instrumen digital 12.3-inci ‘combimeter’ (fitur standar pada seluruh varian). Sistem infotaintment dan multimedia serta paket jaringan Toyota Smart Connect yang ditampilkan pada layar sentuh berukuran 10.5-inci dilengkapi sistem navigasi berbasis cloud, voice assistant, serta koneksi ponsel (nirkabel untuk Apple CarPlay dan menggunakan kabel untuk Android Auto). Para konsumen pun mendapatkan paket berlangganan layanan jaringan digital Toyota Smart Connect secara gratis selama 4 tahun.

Tersedia dua varian mesin yang ditawarkan pada Corolla Cross Hybrid yakni 1.8 liter (hanya tersedia versi FWD) dan mesin 2.0 liter yang tersedia dalam varian berpenggerak FWD maupun AWD-i. Mesin bensin 4-silinder segaris 1.8 liter yang digunakan memiliki output tenaga 96 hp dan torsi 142 Nm. Sedangkan varian mesin 2.0 liter memiliki output daya lebih besar yakni 150 hp dengan torsi 190 Nm.

Motor penggerak yang digunakan pada sistem hybrid dibedakan berdasarkan jenis sistem penggerak. Pada varian FWD dibekali motor listrik berdaya 70 kW atau 94 hp, dengan torsi 185 Nm yang terpasang pada poros roda depan. Untuk varian AWD dibekali motor listrik dengan output 83 kW atau 206 Nm pada poros roda depan dan motor penggerak belakang beroutput 30 kW atau 83 Nm.

Transmisi eCVT menjadi fitur standar sekaligus opsi satu-satunya yang ditawarkan pada seluruh varian Corolla Cross Hybrid. Pun demikian, rasio gigi transmisi pada kedua varian mesin dibedakan, yakni 3.218:1 untuk mesin 1.8 liter dan 3.605:1 untuk varian mesin 2.0 liter.

Kecepatan maksimum yang berada di kisaran 170-180 km/jam, dengan akselerasi 0-100 km/jam di angka 9,9 detik untuk 1.8 liter dan 7,5 detik untuk AWD 2.0 liter (7,6 detik untuk versi FWD), terbilang lebih dari cukup untuk sebuah mobil keluarga dan kendaraan harian.

Toyota Safety Sense menjadi fitur standar

Fitur keselamatan berkendara pada Toyota Corolla Cross Hybrid turut mengalami penyempurnaan. Kamera dan radar pendeteksi yang dibekalkan kini memiliki jarak pantauan yang lebih luas dibandingkan model terdahulu. Teknologi terbaru dari sistem keselamatan berkendara Toyota Safety Sense menjadi fitur standar pada seluruh varian Corolla Cross.

Mulai dari Pre-collision System, Intersection Collision Avoidance Support, Cruise Control, Panoramic View Monitor (PVM), Rear Cross Traffic Alert dan masih banyak lagi. Update software versi terbaru dari TSS (Toyota Safety Sense) pun dapat diunduh secara daring. Untuk kawasan Eropa, Corolla Cross Hybrid dipasarkan dengan harga mulai dari €24.000 (off-the road). Varian bermesin 1.8 liter untuk sementara hanya tersedia di Turki.

Toyota Corolla 2023

Toyota Corolla Hybrid Kini Lebih Bertenaga Dengan Opsi Penggerak AWD

Toyota Corolla baru punya varian hybrid yang lebih mumpuni.

Tak hanya mengimbuhkan sejumlah sentuhan penyegaran dan update konten pada Corolla Sedan dan Hatchback lima-pintu. Hal yang sama pada Toyota Corolla Hybrid. Versi ini malah lebih menarik

Seperti halnya pada Toyota Corolla Hatchback, varian Hybrid pun mengalami perubahan tampilan, mulai dari headlamp hingga imbuhan perangkat diffuser udara.

Velg 16-inci kini menjadi kelengkapan standar pada varian LE menggantikan velg 15-inci yang digunakan pada versi sebelumnya. Corolla Hybrid pun kini hadir dengan dua varian trim baru yakni SE dan XLE.

Deretan warna pilihan eksterior mengalami sedikit perubahan. Opsi warna Black Sand Pearl dan Blue Cush Metallic dihapus dari daftar yang ditawarkan. Sebagai gantinya, tersedia dua warna baru yakni Midnight Black Metallic dan Underground.

Bagi penyuka warna merah, tersedia “Infrared Edition” yang hanya tersedia pada varian SE dengan dominasi aksen warna merah pada area eksterior dan interior.

Di sektor penggerak, Toyota juga melakukan revisi pada sistem hybrid yang diusung mobil ini.

Mesin bensin berkapasitas 1.8-liter ditandemkan dengan sepasang motor-generator yang mengalami revisi pada desain magnet dan plat elektromagnetik berbahan baja. Inilah yang diklaim meningkatkan daya yang dihasilkan.

Performa sistem hybrid hasil revisi ini pun meningkat dari 121 hp/198 Nm menjadi 134 hp/213 Nm. Sebagai penerus daya, Corolla Hybrid menggunakan transmisi CVT. Ini bukan hal baru. Hampir Semua mobil berelektrifikasi menggunakan CVT.

Konsumsi energi rata-rata Corolla Hybrid yang kini diklaim berada di kisaran 1 liter/20 km (siklus kombinasi) jauh lebih ekonomis dari versi sebelumnya.

Dengan output performa yang meningkat, Toyota pun mengklaim Corolla Hybrid kini memiliki akselerasi dan bandwith tenaga pada putaran menengah yang jauh lebih baik.

Toyota Corolla AWD

Ini yang menarik. Toyota membekalkan sistem penggerak AWD yang dapat diaktifkan jika diperlukan. Sistem penggerak AWD ini merupakan fitur opsional pada Corolla Hybrid.

Penggunaan sistem AWD dengan motor penggerak di buritan yang menggerakkan as roda belakang diklaim menghasilkan stabilitas berkendara yang jauh lebih baik. Dibandingkan dengan penggunaan kopel yang terhubung ke gardan pada poros roda belakang. Tentu saja.

Sistem AWD pada Corolla Hybrid pun dirancang untuk dapat mereduksi gejala understeer serta slip pada roda depan. Selain itu, motor listrik AWD menghasilkan torsi dan tenaga ekstra pada roda belakang sebagai suplemen.

Area interior pun tak luput dari sentuhan revisi dengan kelengkapan fitur pada interior yang tidak jauh berbeda dari model Corolla Hatchback teranyar.

Empat soket USB-C serta sistem multimedia infotaintment dengan layar sentuh 8.0-inci plus koneksi wireless Apple CarPlay dan Android Auto menjadi fitur standar pada seluruh varian trim. Teknologi keselamatan berkendara terbaru Toyota Safety Sense 3.0 pun menjadi kelengkapan standar, termasuk fitur Proactive Driving Assist.

Label harganya? Hmm…$22.800 atau sekira $1.250 lebih murah dari model Corolla yang dipasarkan saat ini dengan harga dasar mulai dari $24.050 (harga off-the road). Cukup menarik.