Toyota Sodorkan Solusi Mobilitas Nol Emisi di World Water Forum

PT Toyota-Astra Motor (TAM) kembali mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam mencapai target Net Zero Emissions 2060. Melalui penyediaan kendaraan elektrifikasi (xEV) jenis Battery Electric Vehicle (BEV), untuk digunakan oleh sejumlah delegasi negara dunia di acara World Water Forum (WWF) 2024.

Total ada 130 unit Toyota bZ4X yang digunakan oleh para menteri dan delegasi negara peserta, selama 18-20 Mei 2024, di Bali. Kendaraan xEV Toyota telah mendukung berbagai acara skala internasional yang diadakan oleh Pemerintah Indonesia. Konsistensi ini menunjukkan dukungan penuh Toyota kepada Pemerintah Indonesia untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan berkualitas.

“Sebuah kehormatan bagi PT Toyota-Astra Motor karena kembali dipercaya oleh Pemerintah Indonesia, untuk menyediakan kendaraan elektrifikasi berupa Toyota bZ4X di ajang World Water Forum 2024,” kata Henry Tanoto, Vice President Director PT Toyota-Astra Motor.

BEV pertama Toyota global ini sanggup menghadirkan pengalaman mobilitas terbaik bagi para delegasi tamu negara. Mobil berbasis platform e-TNGA ini menggunakan baterai Lithium-ion 71,4 kWh, dan jarak tempuh hingga 500 km jika baterainya terisi penuh.

Di Indonesia, Toyota melaksanakan Multi Pathway Strategy untuk meningkatkan popularitas kendaraan elektrifikasi. Deretan lengkap kendaraan elektrifikasi Toyota, mulai dari Hybrid Electric Vehicle, Plug-in Hybrid Electric Vehicle, hingga Battery Electric Vehicle. Nantinya ada kemungkinan riset untuk menghadirkan jenis Fuel Cell Electric Vehicle, dengan emisi berupa air murni alias tetap ramah lingkungan.

“Kontribusi PT Toyota-Astra Motor menuju netralitas karbon akan terus ditingkatkan dengan berbagai strategi. Mulai dari melengkapi opsi kendaraan elektrifikasi, hingga memperkuat layanan purnajual. Semoga partisipasi masyarakat Indonesia dalam menjaga lingkungan akan semakin meningkat,” tukas Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director PT Toyota-Astra Motor.

Masuki 2024, ICE-µ Jadi Kaca Film OEM Mobil Listrik

Mengawali tahun 2024, banyak Perusahaan yang menyiapkan strategi baru. Namun, tak sedikit pula yang mengukir prestasi. Seperti yang dicapai oleh salah satu brand kaca film asal Jepang, ICE-µ Premium Window Film. Brand ini menguatkan eksistensinya dengan dipercaya oleh para Agen Pemegang Merek (APM) mobil di Tanah Air.

Bahkan, capaian terkini ICE-µ Premium Window Film ialah dipercaya untuk menjadi kaca film Original Equipment Manufacturer (OEM) untuk sejumlah mobil listrik bertenaga baterai (BEV) terbaru yaitu Wuling Binguo EV, MG 4 EV, dan MG ZS EV.

Dukungan untuk target karbon netral

“Kaca film ICE-µ sudah dipercaya sebagai kaca film OEM untuk brand mobil terkemuka di Indonesia. Diawali dengan Mitsubishi, Mazda, dan Honda. Menyusul Wuling dan Volvo. Kini Wuling Binguo EV, MG 4 EV, MG ZS EV, dan model MG lainnya juga menggunakan kaca film ICE-µ,” ujar Andi Setiawan, Presiden Direktur PT Global Auto International (GAI), agen pemegang merek ICE-µ Premium Window Film.

Ia pun mengungkapkan bahwa digunakannya ICE-µ Premium Window Film pada mobil listrik, menjadi bagian dukungan PT GAI terhadap pencapaian target karbon netral yang dicanangkan pemerintah Republik Indonesia.

Mobil listrik Wuling Binguo EV, MG 4 EV, termasuk MG ZS EV menggunakan kaca film ICE-µ perpaduan OEM Series dan Premium series, yaitu kaca film CT70 premium series serta SKKB JB10. Saat ini, ICE-µ telah digunakan oleh Mitsubishi Xpander, Honda WR-V, Wuling Air EV dan Wuling Alvez serta semua model Mazda, Volvo, dan MG yang dijual di Indonesia.

Raih sertifikasi untuk sistem manajemen mutu

Selain itu, GAI mengumumkan prestasi yang tak kalah membanggakan. Dengan meraih sertifikat ISO 9001:2015, yang merupakan standar manajemen mutu yang dikeluarkan oleh International Organization for Standardization (ISO). Berisikan berbagai persyaratan yang harus dipenuhi sebuah Perusahaan atau organisasi dalam membentuk suatu sistem manajemen mutu (quality management system).

Dengan diterapkannya sistem manajemen mutu ISO 9001:2015, maka dapat memastikan konsistensi mutu yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan perusahaan. Termasuk mencegah terjadi kegagalan mutu produk sepanjang proses produksi. Langkah peningkatan juga menjadi lebih mudah dilakukan dan dapat direkam dengan baik, sehingga perbaikan dapat selalu ditingkatkan.

Neta V Resmi Diluncurkan, Harganya Tidak Berubah!

Sebagai ‘anak baru’ di pasar kendaraan Tanah Air, Neta sudah dapat dikatakan mendapat respons yang baik oleh masyrakat. Hal ini dibuktikan saat keikutsertaannya dalam acara Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 pada bulan Agustus silam. Hasilnya ialah jumlah prebook yang didapatkan mencapai 162 SPK untuk unit Neta V.

Hari ini (24/10/2023), Neta V meluncur secara resmi di Indonesia. Langkah ini tentu tidak terlepas dari banyaknya respon positif, sehingga Neta berkomitmen untuk menghadirkan kendaraan listrik dengan inovasi dan berkualitas tinggi. Neta V sendiri merupakan kendaraan listrik dengan desain crossover, sesuai dengan konsumen berjiwa muda.

Bakal CKD pada kuartal kedua 2024

Berbekal respons positif dari pasar domestik, Neta pun bermitra dengan PT Handal Indonesia Motor untuk melakukan perakitan secara lokal dalam bentuk Completely Knocked Down (CKD). Realisasinya akan dimulai pada kuartal kedua tahun 2024 nanti. Hal ini, membuktikan keseriusan dan kesiapan Neta dalam menggarap pasar Indonesia.

Baterainya berkapasitas 40,7 kWh yang mampu menempuh jarak 384 km, menurut standar pengujian NEDC. Jika menurut standar pengujian CLTC, maka jarak tempuhnya mencapai 401 km. Selain itu, Neta V mampu meluapkan tenaga sebesar 70 kW (atau setara 94 hp) dan torsi puncak 150 Nm.

Daya muat hingga 552 liter

Dengan daya baterai dan tenaga tersebut, Neta V menjadi mobil listrik di segmen crossover yang memiliki jarak tempuh paling jauh. Ditambah lagi kapasitas bagasi seluas 335 liter, yang jika bangku belakang dilipat, maka kapasitasnya menjadi 552 liter.

Neta V hadir dengan lima pilihan warna atraktif, mulai dari Sakura Pink, Sky Blue, Moonlight Green, White Storm, dan Midnight Gray. Kendaraan ini juga menggunakan velg 16 inci dan memiliki ground clearance setinggi 130 mm. Hasilnya, mobil ini dapat digunakan banyak kondisi medan jalanan.

Harganya tidak berubah

Kami menganggap bahwa interiornya cukup minimalis, namun tidak meninggalkan kesan modern. Terdapat layar sentuh berukuran 14,6 inci di bagian tengah, yang pengoperasiannya full touch screen, sehingga mempermudah pengguna untuk mengatur semua fitur yang ada pada Neta V.

Di momen peluncurannya, mobil ini dipasarkan dengan harga mulai dari Rp 379 juta (on the road DKI Jakarta). Harga ini tidak berubah dari waktu pengenalannya di pameran GIIAS 2023 lalu. Kesiapan Neta lainnya juga dibuktikan melalui program after sales yang mampu memberikan kenyaman kepada para konsumen. Termasuk layanan 24 jam roadside assistance dan hotline service, serta layanan on-site service.

Hyundai Mulai Dirikan Fasilitas Hyundai Energy Indonesia

Hari ini (31/05/2023) Hyundai Energy Indonesia (HEI), anak perusahaan dari Hyundai Motor Group, secara resmi mengumumkan dimulainya pembangunan pabrik battery system Hyundai pertama di Indonesia yang berlokasi di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Dibangun sebagai hasil kolaborasi Hyundai Motor Manufacturing Indonesia dengan Hyundai Mobis, fasilitas ini akan mendukung Indonesia untuk menjadi hub kendaraan listrik di Asia Tenggara.

Dana sebesar US$ 60 juta (sekitar 900 miliar rupiah) digelontorkan pada pembangunan pabrik ini. Fasilitas HEI ini akan memulai produksi masal pada paruh pertama tahun 2024 nanti. Didirikannya pabrik battery system ini bertujuan memastikan pasokan baterai kendaraan listrik yang stabil untuk mobil listrik bertenaga baterai atau battery electric vehicle (BEV) Hyundai.

Adanya fasilitas HEI sekaligus menegaskan komitmen Hyundai dalam membangun ekosistem mobil listrik di Indonesia. Oleh karenanya, Hyundai dapat secara konsisten mendukung industri dan ekosistem mobil listrik Tanah Air dalam mengembangkan kapabilitas industri komponen otomotif Indonesia, khususnya di segmen kendaraan listrik.

“Pembangunan pabrik battery system ini semakin menegaskan komitmen Hyundai dalam memimpin elektrifikasi di industri otomotif Indonesia. Investasi yang diputuskan sudah melalui pertimbangan matang dan terukur dari prinsipal global Hyundai, untuk memastikan kapabilitas fasilitas tersebut dalam mendukung rantai pasok kendaraan listrik secara maksimal,” jelas Chang Oug Hong, President Director Hyundai Energy Indonesia.

Dalam mendirikan Hyundai Energy Indonesia, Hyundai Motor Group telah mengatur seluruh kegiatan produksi di fasilitas terkait. Hyundai Motor Group juga telah melibatkan Hyundai Mobis, perusahaan elektrifikasi industri otomotif global, untuk mendukung sistem EV PE (Power Electric). Nantinya, di atas lahan seluas 32.188 meter persegi, pabrik ini akan memproduksi battery system untuk dipasok ke model-model BEV buatan Indonesia yang diharapkan dapat dirilis di pasar Asia Tenggara pada 2024.

Gandeng LG Energy Solution

Komponen tersebut nantinya akan dioptimalkan dengan dua jenis sel baterai, yaitu kapasitas standar dan kapasitas besar untuk jarak tempuh yang lebih jauh. Lebih lanjut, Hyundai melalui Hyundai Motor Group juga akan memproduksi sel baterai tersebut di Indonesia lewat joint venture dengan LG Energy Solution dalam pembangunan pabrik sel baterai di Karawang, Jawa Barat.

Lokasinya yang berdekatan dengan fasilitas perakitan PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia dan pabrik sel baterai, kehadiran pabrik battery system ini akan meningkatkan efisiensi operasional dan rantai pasok. Dengan begitu, kehadiran tiga fasilitas Hyundai ini diharapkan dapat mendorong Indonesia untuk menjadi hub kendaraan listrik di kawasan Asia Tenggara.

Mesin Honda WR-V

Jangan Harap Ada Honda WR-V Turbo

Honda WR-V kami uji di Bali 19-21 Desember 2022. Satu hal yang menggelitik adalah, kenapa masih menggunakan mesin 1,5 liter konvensional, saat kompetitornya mulai pakai turbo. Apakah akan ada varian hybrid atau BEV sekalian? Lalu kenapa tidak ada pengaturan setir teleskopik serta rem parkir elektrik?

Kami bertanya langsung kepada LPL (Large Project Leader) Honda WR-V Poychat Ua Arayaporn mengenai hal ini. Untuk turbo, jawabannya cukup teknis: Intercooler. Menurut engineer Honda ini, mereka harus mendesain mobil compact dengan interior yang lega. Dan memang haris diakui, kabin WR-V memang luas. Memasangkan peranti turbo, berarti mengubah tatanan ruang mesin, yang akan berimbas pada bergesernya firewall dan mengurangi volume interior.

“Salah satu yang paling signifikan adalah pemasangan intercooler di depan. Karena posisinya harus paling depan, otomatis semuanya akan mundur,” tutur wanita yang tinggal di Bangkok itu. Benar juga, saat kami perhatikan, memang ruang mesin terlihat tidak terlalu besar. Jarak antara grill dan radiator juga lumayan sempit karena ada sub-frame di situ.

Lalu kenapa tidak ada rem parkir elektronik dan tilt steering? Poychat tidak secara gamblang menjelaskan, tapi sepertinya tidak jauh-jauh dari alasan harga.

Tidak Ada BEV

Soal BEV, pertanyaan ini dijawab oleh President Director PT. Honda Prospect Motor Kotaro Shimizu. Ia menjelaskan kalau target mereka adalah menghasilkan mobil untuk pasar Indonesia yang harganya antara Rp 200 juta sampai Rp 300 jutaan.

Kalau menyematkan teknologi tersebut, harganya tidak akan masuk. “Tapi tenang saja, seperti yang sudah diketahui, Honda akan memasarkan mobil dengan teknologi seperti itu tahun depan. Ada dua model,” kata Shimizu.

Seperti biasa, produknya masih rahasia. Tapi kami yakin salah satunya adalah All New CR-V dengan teknologi hybrid ala Honda, e:HEV. Satunya belum diketahui. Indikasi kehadiran CR-V baru salah satunya diketahui dari pendaftaran hak paten yang sudah dilakukan. Lalu, khusus untuk SUV ini, HPM memberikan promo akhir tahun yang cukup signifikan. Kami jadi tak sabar ingin melihat sosoknya secara langsung…

Toyota Siapkan Langkah Pengembangan Energi Hidrogen

Seri balap ketahanan 25 jam usai berlangsung di Thailand pada 17 dan 18 Desember 2022. Mr. Akio Toyoda, President & CEO of Toyota Motor Corporation sekaligus pendiri serta pemilik tim ROOKIE Racing, ikut turun balap dengan nama ‘Morizo’ dengan Corolla bertenaga hidrogen milik Toyota.

Mr. Hao Quoc Tien, CEO of Asia Region, dan eksekutif senior lainnya dari Toyota, turut bergabung dengan Mr. Toyoda selama program 2 hari tersebut. Ini adalah pertama kalinya teknologi ini digunakan dalam balapan di luar Jepang. Namun, hal ini juga merupakan kesempatan Toyota untuk menjadi pendekatan jalur agar mempercepat aksi menuju Netralitas Karbon.

ROOKIE Racing_1

Ragam teknologi bersih, termasuk Hybrid Electric Vehicles (HEV), Plug-in Hybrid Vehicles (PHEV), Battery Electric Vehicles (BEV) dan Fuel Cell Electric Vehicles (FCEV) telah diusung Toyota. Nah, kini saatnya Toyota mulai menampilkan kendaraan mesin pembakaran internal bertenaga Hidrogen (HiCEV) dengan teknologi Toyota untuk mencapai komitmen global Netralitas Karbon pada tahun 2050.

Toyota percaya bahwa ‘carbon is the enemy’, dan pendekatan berbagai jalur ini memungkinkan dekarbonisasi untuk segera dimulai, tanpa menunggu kematangan semua pendukung seperti infrastruktur dan keterjangkauan, dan karenanya dapat ditingkatkan melalui aksesibilitas.

Toyota telah dengan hati-hati mempertimbangkan cara terbaik untuk beralih ke elektrifikasi massal dan dapat diakses di setiap pasar, melalui pendekatan ‘3 Lensa’ yang memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan baik faktor-faktor pendukung untuk mempercepat netralitas karbon dan elektrifikasi. Ini adalah 1) Pengurangan Emisi, melalui well to wheel dan lifecycle actions, 2) Dampak Ekonomi, termasuk untuk pelanggan, pemerintah dan industri, dan yang paling penting 3) Penerimaan Pelanggan.

Secara khusus, untuk Pengurangan Emisi, pertimbangannya adalah untuk mengevaluasi total emisi, termasuk pembangkit listrik tailpipe (tank-to-wheel) (well-to-tank; misalnya bahan bakar, listrik, dll.) dan siklus hidup emisi (dari manufaktur dan kehidupan-penggunaan waktu)

Mengaktifkan adopsi massal kendaraan listrik (xEV) juga membutuhkan Pemberdaya Dampak Ekonomi. xEV biasanya lebih mahal karena biaya baterai, dan teknologi canggih lainnya. Sedangkan, BEV dan PHEV juga membutuhkan infrastruktur pengisian daya, di mana diperlukan investasi dan insentif. Insentif dan subsidi pemerintah diperlukan untuk mempercepat adopsi xEV dan peluncuran infrastruktur, sekaligus menyeimbangkan transisi di seluruh rantai pasok dan industri pendukung.

Terakhir, dan mungkin yang paling penting, adopsi massal opsi mobilitas bersih bergantung pada Penerimaan Pelanggan. Toyota juga ingin menyediakan layanan yang bersih dan hijau “Mobility for All” dan sejalan dengan Sustainable Development Goal of ‘Leave No One Behind’. Dalam kondisi ini, ada kebutuhan untuk memenuhi harapan pelanggan terhadap elektrifikasi, termasuk kemudahan dan aksesibilitas ke infrastruktur, harga, keamanan, jangkauan, dan waktu pengisian.

Selama balapan di Thailand, Toyota menekankan bahwa pasar yang beragam membutuhkan pilihan yang beragam, agar dapat mencapai netralitas karbon dan mobility for all at speed and scale.

HiCEV, meskipun masih dalam tahap awal pengembangan dan penggunaannya, namun energi ini merupakan upaya lain dalam menciptakan planet yang lebih bersih dan lebih hijau.

Toyota bZ4X_1

Toyota Siapkan Rencana Titik SPKLU di Jaringan Bengkel Resminya

Mobil listrik berbasis baterai pertama Toyota, bZ4X telah dipasarkan di Indonesia mulai hari ini (10/11/2022). Toyota bZ4X didatangkan langsung dari Jepang dan Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang meluncurkan mobil listrik tersebut. Terkait dengan komitmennya untuk terjun ke pasar mobil listrik dengan produk bZ4X ini, maka semakin jelas bahwa ke depannya mobil listrik bakal berbondong-bondong menggantikan ‘peran’ mobil berbahan bakar fosil.

Toyota sendiri juga sangat berhati-hati dalam membuat keputusan. Setelah mencermati keseriusan Pemerintah dalam mengarahkan peralihan ke kendaraan listrik, brand berlogo tiga elips ini juga berakselerasi untuk menyiapkan produksi kendaraan listrik agar tidak kehilangan pangsa pasarnya di Tanah Air. Salah satunya dengan meluncurkan bZ4X.

Komitmen Toyota untuk masuk ke pasar Battery Electric Vehicle (BEV), maka harus didukung dengan dibangunnya sejumlah infrastruktur. Paling tidak seluruh jaringan penjualan kendaraan Toyota dilengkapi dengan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), sehingga konsumen BEV Toyota bisa mampir untuk charging di dealer setempat.

SPKLU akan tersebar banyak hingga 2023

“Kami berencana untuk menyiapkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum di sejumlah dealer resmi Toyota. Tentu saja titiknya disesuaikan dengan lokasi dari populasi bZ4X yang banyak terjual dan dilakukan secara bertahap,” kata Henry Tanoto, selaku Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), di peluncuran Toyota bZ4X.  

Lebih lanjut, ia pun menambahkan bahwa TAM sendiri memiliki target hingga akhir tahun 2023 nanti, setiap jaringan bengkel resminya di Indonesia akan memiliki SPKLU. “Kami juga berencana untuk menyiapkan SPKLU di sejumlah tempat umum, seperti di pusat perbelanjaan. Karena bZ4X juga memiliki jarak tempuh yang amat baik, tidak menutup kemungkinan kami juga akan menyiapkan SPKLU di rest area jalan tol antar kota, misalnya di jalan tol Trans-Jawa,” imbuhnya.

bZ4X ini hanya memerlukan waktu 30 menit saja untuk pengisian ulang daya listrik dengan menggunakan arus DC (fast charging). Dengan catatan, waktu tersebut adalah untuk pengisian dari kosong hingga 80 persen. Lagipula, konsumen bZ4X juga sudah dibekali dengan dua unit charger. Salah satunya unit yang portable alias dapat disimpan di bagasi.

DFSK Gelora E_1

DFSK Gelora E Lakukan Touring Jakarta-Bali

Mendukung rencana pemerintah mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air, DFSK berpartisipasi di acara ‘Turing Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai’. Rutenya dari Jakarta menuju Bali yang diinisiasi oleh Kementerian Perhubungan. Digelar dari 7 sampai 11 November 2022.

Keikutsertaan DFSK dalam perjalanan ini demi kesamaan visi dan misi Kementerian Perhubungan, dalam mensosialisasikan kendaraan listrik kepada masyarakat. Sejalan dengan DFSK sebagai merek otomotif pertama di Indonesia dalam memasarkan DFSK Gelora E. Kendaraan niaga ringan dengan teknologi Battery Electric Vehicle.

“Touring jarak jauh ini menjadi momen yang tepat untuk menunjukan kepada masyarakat terhadap penggunaan kendaraan listrik sudah bisa digunakan bahkan dari Jakarta menuju Bali. Bagi DFSK sendiri ini menjadi bukti kepada masyarakat bahwa pengembangan kendaraan listrik yang sudah dilakukan selama ini benar-benar cocok bagi kondisi serta kebutuhan di Indonesia,” ungkap Marketing Head PT Sokonindo Automobile Achmad Rofiqi.

Dalam ‘Turing Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai’, DFSK ikut serta dengan menggunakan DFSK Gelora E. Kendaraan berjenis van ini bisa menjadi contoh bagaimana kendaraan niaga yang ditawarkan ini sangat cocok untuk berbagai kebutuhan usaha atau niaga, bahkan untuk perjalanan jarak jauh sekalipun.

DFSK Gelora E sebagai kendaraan niaga tanpa emisi gas buang ini didukung teknologi yang canggih. Sistem baterai yang dimiliki mobil niaga ini didukung dengan pengisian fast charging sebanyak 20 hingga 80 persen hanya membutuhkan waktu 80 menit, dengan jarak tempuh berkendara hingga 300 kilometer.

Model minibus ini diklaim cocok digunakan sebagai kendaraan angkutan di berbagai aktivitas, tak terkecuali dalam turing kali ini. Lebih lanjut, acara ‘Turing Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai’ ini akan menempuh jarak sekitar 1.250 kilometer dan bakal menjadi bukti kemampuan DFSK Gelora E.

“Kami berharap dengan adanya turing kali ini akan semakin memasyarakatkan kendaraan listrik di Indonesia. Terlebih, kami yang mengikutsertakan DFSK Gelora E ini yang diharapkan bisa menunjukan bagaimana kemampuannya dalam menunjang mobilitas antar kota antar provinsi,” tutup Rofiqi.

 

Toyota Dukung KTT G20 Bali

Toyota bZ4X dan Lexus UX 300e Siap Dukung Mobilitas Peserta KTT G20 Bali

Toyota bZ4X sebanyak 41 unit dan Lexus UX 300e berjumlah 102 unit resmi diserahkan kepada Kementerian Sekretaris Negara.

Komitmen Toyota dalam upaya mendukung mobilitas partisipan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15-16 November 2022 mendatang, dibuktikan pada hari ini (19/10) melalui penyerahan 143 unit kendaraan elektrifikasi berteknologi Battery Electric Vehicle (BEV) kepada kantor Kementerian Sekretaris Negara (Kemensetneg).

Acara Hand Over Ceremony di Stadion Internasional Gelora Bung Karno ini dihadiri oleh Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) Henry Tanoto, Menteri Sekretaris Negara Dr. Pratikno M.Soc.Sc, dan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji. Unit yang diserahkan terdiri dari 41 unit Toyota bZ4X dan 102 unit Lexus UX 300e.

“Kami sangat mengapresiasi kepercayaan pemerintah pada produk Toyota yang dipilih sebagai kendaraan resmi KTT G20. Selain mendukung kelancaran mobilitas peserta konferensi, kehadiran Toyota bZ4X dan Lexus UX 300e ini diharapkan akan menjadi simbol komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi karbon menuju era Carbon Neutrality pada 2060 mendatang,” kata Henry Tanoto.

bZ4X menjadi kendaraan elektrifikasi BEV pertama dari Toyota yang resmi dipasarkan secara global pada pertengahan tahun 2022 ini. Penggunaannya di KTT G20 ini setelah adanya permintaan kuat dari Pemerintah Indonesia serta pengaturan ulang global supply bersama prinsipal Toyota Motor Corporation.

Komitmen untuk capai target Carbon Neutrality Indonesia di 2060

Sedangkan Lexus UX 300e ialah kendaraan elektrifikasi dengan teknologi Battery EV premium jenis subcompact Sport Utility Vehicle (SUV) yang pertama kali dipasarkan pada tahun 2020 silam. Sebagai sebuah brand premium, kehadiran model Lexus di Bali juga akan didukung dengan fasilitas e-LCMS (Electric Lexus Mobile Concierge Service) untuk lebih memberikan kenyamanan dan kelancaran mobilitas peserta KTT.

TAM berkomitmen mendukung penuh pemerintah Indonesia untuk mencapai target Carbon Neutrality pada tahun 2060. Toyota tidak hanya menawarkan berbagai teknologi elektrifikasi yang lengkap mulai dari Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), hingga Battery Electric Vehicle (BEV), termasuk mengembangkan penyediaan ekosistem kendaraan elektrifikasi yang terintegrasi melalui EV Smart Mobility Bali Project dan EV Smart Mobility Toba Project.

Toyota menawarkan pilihan yang lebih luas kepada konsumen untuk memilih kendaraan elektrifikasi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing yang begitu beragam. Sehingga semua orang bisa ikut berkontribusi mengurangi emisi karbon dengan menggunakan teknologi kendaraan ramah lingkungan.

Sejalan kebijakan pemerintah mendorong percepatan kendaraan bermotor listrik melalui Peraturan Presiden (Perpres) No. 55 Tahun 2019, Toyota melalui berbagai inovasi serta program popularisasi terus mendorong meningkatnya penggunaan kendaraan berbasis elektrifikasi di tengah masyarakat, termasuk menyiapkan kendaraan elektrifikasi pertama berteknologi Hybrid EV yang diproduk secara lokal di dalam negeri.