Ide Nyentrik Van Listrik Helixx Pakai Bodi Plastik Polimer

Helixx, sebuah perusahaan asal Inggris, memiliki ide nyentrik terkait kendaraan pengangkut barang. Karena bodinya menggunakan material plastik polimer yang dapat dikunci serta direkatkan. Mereka baru saja menyelesaikan prototipe pertama kendaraan komersial listrik berdimensi mungil dan ringkas. Dengan kata lain, proses manufaktur inovatif kendaraan komersial ini dapat menjadi murah dan mudah.

Van kecil yang menggemaskan ini merupakan salah satu dari sejumlah kendaraan komersial yang Helixx rencanakan untuk dibangun di atas platform modularnya. Kendaraan van serbaguna ini dimaksudkan untuk digunakan di kota-kota yang padat penduduk dan negara-negara berkembang di seluruh dunia.

Material bodi non-logam

Bodinya seluruhnya terbuat dari polimer yang dapat didaur ulang, sehingga menghindari penggunaan baja mahal. Keseluruhan struktur bodi kendaraan hanya terdiri dari lima bagian yang dapat disatukan secara mudah dan cepat. Sehingga menyederhanakan proses produksi kendaraan hingga 50 persen.

Hal ini tidak hanya membuat kendaraan mudah untuk dirakit, tetapi juga membuat prosesnya menjadi murah. Hal ini akan memungkinkan mitra di belahan dunia lain untuk segera mendirikan fasilitas manufaktur, yang rencananya akan didukung oleh Helixx.

Pembuatan prototipe kendaraan pertamanya ini membantu dalam melakukan validasi bahwa Helixx telah mencapai tujuannya untuk mewujudkan ‘fitment’ awal selama proses penyatuan bodi. Ketepatan fitment bodi ini berarti sebuah kendaraan Helixx tidak harus menggunakan panel bodi logam yang dicetak.

Setirnya di tengah

Kendaraan ini dibuat dengan chassis aluminium komposit, dan menawarkan penyimpanan 2.100 liter, kapasitas pengangkutan hingga 500 kg, dan ruang muat 140 cm. Van ini akan ditenagai oleh baterai Lithium Iron Phosphate yang dapat dilepas. Roda kemudi terletak di tengah kendaraan agar kompatibel di pasar pengemudi kiri dan kanan. Unik sekali!

Selain van kargo ini, rencananya juga akan dibuat truk pikap, serta versi bodi terbuka dan tertutup untuk angkutan penumpang. Kini, Helixx berencana untuk memamerkan kreasinya, dan akan meminta masukan dari pasar mengenai desain tersebut. Mereka kemudian berencana untuk memulai produksi 100 kendaraan di fasilitas percontohan di Inggris, sebelum meluncurkan kendaraan dan pabrik di Asia Tenggara.

Road trip bersama Ioniq 5 dan Ioniq 6

1.300 km Bersama Hyundai Ioniq 5 dan 6

Pertanyaan terbesar kami saat Hyundai memperkenalkan EV Ioniq 5 dan Ioniq 6 di Indonesia adalah, ini mobil ditujukan untuk siapa? Mobil listrik berbentuk sedan empat pintu dengan bentuk eksotis, tidak semua orang bisa menerima. Satunya lagi berbentuk retro dan tidak kalah eksotis. Belum lagi, sedan atau hatchback bukan pilihan favorit pangsa pasar otomotif jaman sekarang.

Namun hal tersebut tidak menahan Hyundai Motors Indonesia (HMID) untuk memperkenalkan keduanya. Mereka percaya diri berkat performa mobil yang sporty. Tenaga buas, bentuk mudah diingat dan fitur berlimpah. Ini yang membuat orang malah jadi penasaran. Belum lagi yang dipasarkan di Indonesia memiliki format gerak empat roda (AWD) dengan dua motor listrik. Satu di sumbu roda depan, satunya di belakang.

Perjalanan mayoritas dilakukan di dalam Ioniq 5. Jakarta hingga Semarang lalu lanjut Surabaya ke Banyuwangi dan Gilimanuk menuju Nusa Dua di Bali.

Hyundai Ioniq 5

 

Kami berkesempatan mencoba Ioniq 6 dari kota Solo menuju Surabaya. Melewati tol yang panjang dan membosankan. Duduk di posisi penumpang, kami merasakan seperti apa rasa sedan kencang ini.

Kencang adalah kata kunci penting. Hyundai Ioniq 6 didesain dengan berorientasi kepada pengemudi. Jadi, kalau Anda familiar dengan Ioniq 5, ini tidak bisa dibandingkan. Ioniq 5 adalah hatchback keluarga. Ioniq 6 adalah sedan sport yang mengedepankan kepuasan mengemudi.

Efek bawaannya, Ioniq 5 akan terasa menyenangkan untuk membawa keluarga. Jok belakang bisa diatur sandarannya, ruang kaki dan kepala lega di depan maupun belakang. Pada ‘the 6’, kelegaan kabin mungkin akan menyusut karena ruang kepala belakang yang lebih rendah. Efek dari atap macam mobil coupe. Selain itu, di depan partisi antara penumpang dan pengemudi sangat tegas. Pada Ioniq 5, ruang kaki depan bagian kiri dan kanan tidak ada pemisah.

Performa

Itu baru dari sisi kenyamanan berkendara. Rasa Ioniq 6 yang dibekali dual motor cukup berbeda. Untuk diketahui, Hyundai membekali sedan ini dengan sepasang motor listrik yang mengeluarkan daya total 321,4 hp. Torsinya 605 hp. Kalau Anda penggiat otomotif, pasti paham, angka tersebut adalah ranahnya sport car atau supercar entry level.

Ini yang membuat kami tersenyum saat menekan pedal gas sedalam mungkin. Angka 120 km/jam seolah diraih tanpa mobil merasa kepayahan, seperti yang kami rasakan. Itupun, mobil diisi empat penumpang dewasa dengan rata-rata bobot diatas 80 kg. Plus empat koper, laptop, kamera dan bawaan lainnya.

Menurut klaim, akselerasi 0-100 km/jam bisa diselesaikan dalam 5,1 detik untuk versi yang ada ini. Hyundai Motors Indonesia (HMID) APM mobil Korea Selatan tersebut tidak menyebutkan bobotnya berapa, tapi di beberapa media luar tertera kisaran beratnya antara 1.800 hingga 2.055 kg. Karena yang dijual di Indonesia adalah versi Signature dengan gerak AWD dan baterai paling besar (77,4 kW), kemungkinan bobotnya yang paling berat itu.

Ioniq 5, untuk mendapatkan rasa yang agresif, harus dijalankan dalam mode Sport. Mode Normal sebetulnya masih memberikan tonjokan torsi ala EV, namun tidak sekuat 6.

Beda Kaki

Untuk itu, Hyundai melakukan penyesuaian pada bagian suspensi. Dengan mengandalkan format MacPherson Strut di depan serta multi link untuk belakang, Ioniq 6 diberikan suspensi yang lebih kaku. Beda dengan Ioniq 5 yang cenderung mengedepankan kenyamanan berkendara.

Dengan begitu, Ioniq 6 mampu bermanuver dengan lebih tajam, serta melaju di kecepatan tinggi dengan lebih stabil. Kami mencoba peredamannya di jalan tol Solo-Surabaya dan memang, rasanya cukup berbeda. Untuk penumpang belakang, peredaman yang keras lebih terasa. Tapi pengemudi diberikan rasa percaya diri yang lebih tinggi saat melaju.

Bicara pengendalian, bobot setir terasa kosong saat berada dalam mode berkendara Eco ataupun Normal. Tipikal elektronik power steering (EPS) yang ada di mobil modern. Responsif, tapi kosong. Saat diganti ke mode Sport yang lebih agresif, bobotnya memberat. Dan ini melenceng dari perkiraan kami yang berharap paling tidak pergerakan kemudi jadi lebih mantap.

Jarak Tempuh

Hyundai Ioniq 6 AWD diklaim memiliki jarak tempuh hingga 440 km. Tentunya kami tidak memaksimalkan kemampuan jarak tersebut.

Pengisian ulang baterai 77,1 kWh dilakukan di Surabaya dari 48 persen hingga penuh untuk menempuh perjalanan berikutnya ke Banyuwangi. Rentang kecepatannya cukup beragam antara 60-100 km/jam. Tentunya kemampuan berlari mobil ini lebih dari itu. 

Deretan fitur pembantu berkendara kami manfaatkan mulai dari mode berkendara Eco (selain Normal dan Sport), cruise control adaptif hingga lane keeping assist. Termasuk regenerative braking yang tersedia dalam empat tingkatan plus kemampuan i-Pedal (berkendara dengan satu pedal).

Secara keseluruhan,  kami berkendara menggunakan Hyundai Ioniq 5 dan 6 sejauh kurang lebih 1.300 km. Demiembuktikan kalau EV juga bisa digunakan perjalanan antar pulau.

Soal SPKLU, meski harus diakui masih terbatas, tapi sudah lumayan mendukung. Kamintidak kesulitan menemukan charger super fast 200 kW di tol atau fasilitas fast charging di perkotaan yang dilewati. Total lima kali Ioniq 5 dan 6 diisi baterai sepanjang perjalanan. 

Yang agak kami paksakan adalah saat mengendarai Ioniq 5 dari Jakarta. Isi ulang terlalu dini di km 130 (tol Cipali), dan terus berjalan hingga baterai tinggal delapan persen. Dengan pedal gas diinjak seenaknya. Untungnya Hyundai dan oanitia penyelenggara menginformasikan SPKLU ada di km 279. Rest area terakhir sebelum gerbang tol Kalikangkung. 

Perjalanan ini meyakinkan kami kalau EV cukup reliable dibawa jauh. Dengan catatan, rencanakan betul perjalanan. Termasuk unduh aplikasi yang menyediakan informasi soal lokasi SPKLU.  

Nissan Perlihatkan Hyper Urban Jelang Japan Mobility Show 2023

Event Japan Mobility Show bakal berlangsung di akhir bulan Oktober 2023 ini. Nissan Motor Co., Ltd. telah menyiapkan sederet mobil konsep bertenaga listrik untuk ditampilkan di gelaran tersebut. Namun, sepertinya Nissan ingin menggoda publik melalui sosok Hyper Urban yang ditampilkan secara digital hari ini (03/10/2023).

Masing-masing kendaraan Nissan di Japan Mobility Show nanti bakal merepresentasikan karakter dan memiliki fitur yang disesuaikan dengan beragam gaya hidup maupun kebutuhan penggunanya. Bermacam mobil konsep Nissan tersebut akan mendukung keinginan banyak konsumen, tanpa harus kompromi dengan aspek ramah lingkungan.

Punya fungsi V2H dan V2G

Nissan Hyper Urban memiliki fungsi V2H yang dapat memberi daya untuk keperluan listrik rumah, yang dapat menghemat biaya energi dan menekan beban penggunaan pada power grid. Sedangkan kapabilitas V2G dapat berguna untuk membagi surplus daya pada power grid, sehingga bermanfaat pada masyarakat sekitar. Teknologi Intelligent Charging Management System dengan fitur AI, dapat mengisi daya pada kendaraan maupun bangunan.

Lalu pada eksteriornya, bodi dengan kelir Lime Yellow dapat berubah aksen warnanya sesuai terpaan cahaya. Pintu depan dan belakang model gunting, memperlihatkan karakter yang lapang serta supel. Sedangkan siluet bodi yang aerodinamis, tentu berpengaruh kepada efisiensi kendaraan. Roda besar yang dibalut ban lebar, cocok dengan karakter dinamis penggunanya.

Terinspirasi segitiga kaleidoskopik

Interior Nissan Hyper Urban sengaja dirancang seperti ruangan pemukiman urban. Kabinnya sarat akan garis tegas yang terinspirasi dari segitiga kaleidoskopik. Layar display dapat disesuaikan dengan selera pengguna. Lalu jok depan dapat direbahkan dan menyatu dengan jok belakang, sehingga dapat berfungsi seperti sofa nyaman.

Kendaraan elektrifikasi ini memberi andil dalam usia pemakaiannya, sehingga ideal bagi pengguna yang memang amat memperhatikan nilai sebuah benda yang dimilikinya. Adanya update pada hardware dan software, memberikan pengalaman kepemilikan yang baik setiap tahunnya. Sebagai contoh, interior bisa mendapat update di bagian panel instrumennya, sehingga selalu memiliki teknologi terkini.

Nissan Hyper Urban dipresentasikan di Nissan Technical Center, Atsugi, Kanagawa, Jepang. Mobil ini diciptakan untuk para konsumen yang berdomisili di wilayah urban maupun suburban, dan amat memprioritaskan lingkungan yang bersih serta berkelanjutan. Bentuk fisiknya yang modern dan estetik, mencerminkan gaya hidup para profesional.

Showroom Neta di Shanghai

Memahami Target Ekspansi Global Anak Baru, Neta

Neta menyatakan siap ekspansi ke pasar global, dengan target 100 ribu mobil diekspor mulai tahun 2024. Angka tersebut akan mencakup 59 negara tujuan ekspor di Timur Tengah, Amerika, Oceania, Afrika serta penetrasi lebih dalam di pasar Asia Tenggara.

Untuk membuktikan kalau hal tersebut bukan sekedar impian belaka, Neta Indonesia mengundang kami untuk berkunjung ke Tongxian, China, kota tempat salah satu pabrik mereka berdiri.

Hozon, perusahaan tempat Neta bergabung memiliki tiga fasilitas pembuatan mobil di China. Dua lagi ada di kota Naning dan Yichun. Neta V yang ada di Indonesia, datangnya dari pabrik di Naning tadi.

Foto-foto yang Anda lihat di sini kami ambil langsung di Tongxian, tempat dibuatnya SUV Neta U. Menurut Liu Lei, General Manager of Manufacturing Planning Center and Vice President of Overseas Business Department, pabrik Tongxian memiliki kapasitas produksi hingga 125 ribu unit per tahun.

Sedangkan pabrik di Naning juga memiliki kapasitas produksi serupa. Namun Yichun jadi yang terbesar dengan kemampuan membuat Neta GT dan S sebanyak 160 ribu unit setahun.

Kalau dihitung per hari, di Tongxiang paling tidak 400 mobil keluar dari lini produksi dkerjakan oleh 800 pekerja yang terbagi dalam dua shift.

Pekerjanya terbilang sedikit karena banyaknya otomatisasi dalam proses pembuatan. Contohnya, 73 persen pengerjaan pengelasan (welding) dilakukan oleh robot. Hal serupa juga berlaku untuk dua pabrik lainnya.

Perakitan Indonesia

Khusus untuk Indonesia, saat ini Neta V masih didatangkan dari Naning. Paling tidak sampai fasilitas perakitan Handal Motor Indonesia (HIM) siap merakit.

Diperkirakan, mulai kuartal kedua 2024, akan tersedia produk bikinan Bekasi. Di tempat tersebut juga nantinya akan keluar produk-produk lainnya.

Jason Ding, Deputy Managing Director PT Neta Auto Indonesia, belum mau bilang kapan akan ada model lain, tapi soal perakitan lokal ini memang jadi prioritas untuk menunjukan komitmen mereka.

Soal model lain, kami merasa Neta belum punya model dengan setir kanan yang siap dipasarkan dalam waktu dekat. Baik U, S ataupun GT untuk sekarang ini baru tersedia versi setir kiri. Kita tunggu saja.

Indra A.

Neta V dijual oleh Arista Group

Neta: Kami Tidak Asal Masuk Pasar Indonesia

Pabrikan China, Neta kembali menyatakan keseriusannya untuk penetrasi pasar Indonesia. Untuk membuktikan, hari ini (25/09/2023) kami diajak berkunjung ke kantor pusat mereka di Shanghai, China. Di kota ini, mereka memaparkan banyak hal.

Salah satu hal yang kami petik. Saat ini, sejak diperkenalkan di GIIAS 2023 lalu, tercatat 200 Neta V telah dipesan konsumen. Ini menjadi patokan optimisme perusahaan berbasis di Shanghai tersebut untuk menjejak lebih kuat di Indonesia.

Jason Ding, Deputy Managing Director PT NETA Auto Indonesia mengatakan kehadiran mereka di Indonesia bukan asal masuk. “Kami sudah riset secara menyeluruh sebelum memasuki pasar Indonesia. Apa yang kami jalanan sekarang, adalah refleksi dari hasil riset tersebut.”

Ia juga menegaskan, kepuasan konsumen dan jarak tempuh mobil listrik jadi prioritas, berdasarkan hasil penelitian mereka. Hasilnya, diputuskan model V ini dinilai paling cocok dan didaulat sebagai pendobrak awal di Indonesia.

Tahun Depan Lokal

Neta V yang diperkenalkan di GIIAS 2023 lalu, dijual dengan harga Rp 379 juta OTR Jakarta.

Hatchback ini dibekali motor elektrik 70 kW. Jarak tempuhnya diklaim 401 km berdasarkan metode pengujian CEDC. Baterainya berkapasitas 40,7 kWh. Perlu 30 menit untuk pengisian 30-80 persen dengan DC charger. Arus biasa memenuhi daya baterai dalam waktu delapan jam.

Untuk saat ini Neta V masih diimpor langsung dari RRC. Mulai Mei 2024, mobil ini akan masuk jalur produksi lokal di fasilitas Handal Indonesia Motor (HIM), Bekasi, Jawa Barat. Untuk uang sudah dipesan sejak GIIAS lalu, Oktober 2023, Neta Indonesia akan mulai proses delivery ke konsumennya.

Partisipasi Wuling di IEMS Guna Dukung Elektrifikasi Indonesia

Wuling Motors kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung pengembangan kendaraan listrik di Tanah Air dengan menyemarakkan ajang Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2023, di ICC Building BRIN, Kawasan Sains Teknologi (KST) Soekarno, Cibinong, Bogor, hingga tanggal 23 September 2023 mendatang.

Dalam pameran khusus kendaraan listrik ini, Wuling menampilkan Air ev varian Long Range sebagai unit display di booth G1, termasuk menyediakan unit test drive Air ev bagi pengunjung yang ingin merasakan secara langsung pengalaman berkendara selama pameran berlangsung.

Ajang sosialisasi kendaraan listrik ke masyarakat luas

“Wuling sebagai terus mendukung pengembangan kendaraan listrik di Indonesia, yang kami wujudkan dengan menghadirkan Wuling Air ev di IEMS. Kami berharap pameran ini dapat menjadi ajang sosialisasi kendaraan listrik ke masyarakat dan berdampak positif bagi masa depan mobilitas di Indonesia,” jelas Dian Asmahani, Brand & Marketing Director Wuling Motors.

Selama pameran berlangsung, Wuling menampilkan satu unit display Wuling Air ev varian Long Range dan menyediakan kesempatan bagi para pengunjung IEMS 2023 yang ingin merasakan pengalaman berkendara area test drive. Penggunanya dapat merasakan kemudahan mengendarai Air ev dalam bergerak bebas di jalan perkotaan dan juga memudahkan saat parkir.

Mudah dimiliki dan dirawat

Kemudahan dalam pengisian daya di rumah dengan daya minimal 2.200 Watt juga menjadi keunggulan dari Air ev. Wuling Air ev Long Range sendiri menggunakan baterai Lithium Ferro-Phosphate berkapasitas 26,7 kWh berstandar IP67 yang dijamin keamanannya dan mampu dikendarai hingga 300 km saat kondisi baterai terisi penuh.

Wuling Air ev juga turut menawarkan kemudahan dalam kepemilikan. Total biaya perawatan yang dikeluarkan untuk kendaraan listrik ini pun terjangkau dengan angka berkisar Rp 3,9 jutaan hingga 100 ribu km atau 5 tahun.

Terjual lebih dari 10 ribu unit

Terdapat pula ragam garansi yang mendukung kenyamanan pengguna selama memiliki Wuling Air ev, di antaranya adalah garansi umum kendaraan 100 ribu km atau 3 tahun, bebas biaya perawatan hingga 50 ribu km atau 2 tahun, hingga garansi baterai 120 ribu km atau 8 tahun.

Sejak debutnya di Tanah Air pada bulan Agustus 2022 lalu, Air ev mendapatkan sambutan positif dari pasar Indonesia dengan angka penjualan lebih dari 10 ribu unit dalam rentang waktu 1 tahun. Bahkan Air ev juga telah dipercaya sebagai Official Car Partner untuk para delegasi pada tiga acara KTT G20 2022 di Bali, KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo, dan KTT ASEAN 2023 di Jakarta.

Tren EV Naik, PLN Ajak Negara ASEAN Kolaborasi Bisnis SPKLU

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN baru saja usai, dalam gelaran tersebut PT PLN (Persero) turut mengajak semua negara ASEAN dan Mitra ASEAN untuk berkolaborasi dalam pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Langkah ini dipilih sebagai upaya mempercepat transisi peralihan dari kendaraan konvensional menuju kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV).

Sejauh ini, terdapat 846 SPKLU di seluruh Indonesia. Di antaranya 620 SPKLU milik PLN, sedangkan sisanya milik Agen Pemegang Merk (APM) yakni Hyundai sebanyak 157 SPKLU, Mitsubishi sejumlah 17 SPKLU, dan 52 titik SPKLU dari mitra lainnya. Hadirnya SPKLU dan infrastruktur pendukung lain tentu berperan penting dalam mengakselerasi ekosistem EV di Tanah Air.

Proyeksi populasi EV sebanyak 335 ribu unit di 2030 

“PLN berkomitmen mendukung tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik dengan terus menambah jumlah SPKLU menjadi 1.715 pada tahun 2023. Diproyeksikan pada tahun 2030 pertumbuhan populasi EV sebesar 335 ribu. Dengan jumlah itu, maka dibutuhkan sekitar 22.339 SPKLU untuk memenuhi pengisian mobil listrik di tempat umum,” kata Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo.

PLN tidak bisa bekerja sendiri dalam memenuhi kebutuhan SPKLU tersebut. Karena itu, PLN menawarkan skema bisnis menarik kepada berbagai mitra untuk ikut membangun infrastruktur stasiun pengisian kendaraan listrik di Indonesia.

SPKLU dengan skema franchising

Mengingat kebutuhan yang besar, akan sangat baik jika kerja sama ini dapat terjalin dengan langkah ikut mendukung penambahan infrastruktur kendaraan listrik. Dalam mengajak kemitraan tersebut, PLN mengembangkan model bisnis SPKLU skema franchising dengan biaya investasi lebih terjangkau, komersial dan feasible. Diyakini skema bisnis franchising bisa menjadi opsi menarik bagi kedua pihak.

Hal ini karena para mitra nantinya akan mendapatkan lebih banyak keuntungan, mulai dari memberikan hak kepada mitra untuk menggunakan brand PLN, hingga menyediakan izin lingkungan. Selain itu, untuk pembagian keuntungan, para mitra akan mendapatkan pembagian secara realtime yang dapat dikontrol langsung.

Pembagian keuntungan secara realtime

“Mitra yang bergabung dalam kemitraan SPKLU PLN, akan mendapatkan pembagian keuntungan secara realtime, berbasis komposisi investasi dari masing-masing mitra. Keuntungan di SPKLU diperoleh dari total penjualan energi listrik untuk pengisian ulang kendaraan listrik. Sedangkan tambahan biaya layanan yang dikenakan pengguna untuk pengisian di SPKLU Fast Charging dan Ultra-Fast Charging,” tambahnya.

Lebih lanjut, emisi karbon EV hanya separuh dari kendaraan Internal Combustion Engine (ICE). Di sisi lain, EV diklaim mampu menghemat biaya energi per kilometer (km) hingga 6 kali lipat dari kendaraan ICE.

BMW iX5 Bahan Bakar Hidrogen Bisa Bertahan Di Gurun Pasir

Pembatasan emisi gas buang kendaraan kian ketat diberlakukan di sejumlah negara. Mobil bermesin konvensional peminum bahan bakar minyak yang dianggap menebar polusi pun akan segera disuntik mati. Ya, secara perlahan namun pasti. Pabrikan otomotif dunia mau tidak mau terpaksa harus mempersiapkan diri dengan teknologi alternatif. Sebagai ancang-ancang jika saatnya telah tiba.

Saat ini mobil listrik (EV) bertenaga baterai diposisikan sebagai alternatif pengganti mesin konvensional.

Namun demikian, pabrikan otomotif tak dapat begitu saja meniadakan mesin bermotor bakar. Telah ada sejumlah teknologi alternatif yang diklaim cukup ramah lingkungan dan dapat diaplikasikan pada kendaraan bermesin motor bakar. Mulai dari modul hybrid ringan, plug-in hybrid (PHEV), dan sel bahan bakar sintetis.

Hidrogen Jadi Bahan Bakar Alternatif

Dibandingkan dengan mobil listrik atau hybrid, teknologi sel bahan bakar sintetis sebagai pengganti bahan bakar berbahan fosil mungkin kurang populer. Namun inilah yang justru mulai dilirik dan dikembangkan oleh produsen mobil. Salah satunya yakni bahan bakar hidrogen.

Lambannya perkembangan teknologi sel bahan bakar hidrogen lantaran biaya risetnya sangat mahal. Selain itu, pengaplikasian pada mobil pun jauh lebih rumit dari mobil listrik.

Namun demikian, pabrikan otomotif seperti Porsche, Toyota dan BMW cukup intens melakukan riset dan pengembangan. Toyota pun telah membuktikannya dengan Corolla dan Hilux bertenaga hidrogen. Kini giliran BMW yang melakukan pembuktian.

BMW iX5 Bertenaga Hidrogen

Prototype mobil hidrogen berbasis Toyota Hilux yang baru saja diuji memanfaatkan teknologi dari Mirai. Lain halnya dengan BMW. Pabrikan asal Jerman ini melakukan pengujian teknologi pada crossover yang diberi nama iX5 Hydrogen.

Tak hanya satu atau dua unit, tapi satu armada. Sejumlah unit prototype diuji di beberapa lokasi yakni di Eropa, Jepang, Korea Selatan, China, Timur Tengah dan Amerika Serikat.

Suhu Udara Bagaikan Oven

Yang paling menarik perhatian yakni unit prototype yang tengah diuji coba secara intensif di kawasan Timur Tengah.

Karena sifat Hidrogen adalah mudah menguap, maka uji coba yang dilakukan di gurun pasir Uni Emirat Arab sangatlah penting. Kelembaban udara di tempat ini sangat tinggi. Suhu udaranya yang mencapai 45 derajat Celsius bagaikan oven.

Unit kendaraan yang diujicoba dilengkapi sejumlah tangki hidrogen berbahan CRFP (carbon-fiber-reinforced plastic). Material komposit berbasis serat karbon yang diperkuat dengan campuran plastik polimer. Saat berisi hidrogen, setiap tangki memiliki bobot total sekira 6 kg.

Pada mobil yang diuji oleh BMW ini dilengkapi motor elektrik penggerak dan baterai sebagai sumber pasokan daya listrik. Sel bahan bakar hidrogen akan diubah menjadi energi listrik sebagai pengerak motor elektrik. Ya, prinsip kerjanya hampir sama seperti Toyota Corolla H2.

Seluruh sistem motor elektrik, baterai dan juga tangki hidrogen pada mobil ini dilengkapi sistem pendingin. Jadi, pengujian pada suhu ‘edan’ di gurun Uni Emirat Arab bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif kinerja sistem pendinginan yang dibekalkan di iklim kering dan panas.

Memang mobil hidrogen yang diuji oleh BMW ini sukses bertahan di ganasnya gurun pasir Uni Emirat Arab. Namun belum dapat dipastikan apakah mobil berbahan bakar sel hidrogen ini bakal segera diproduksi.

Sebagai gambaran, BMW iX5 yang saat ini tengah diuji dilengkapi motor elektrik penggerak eDrive berdaya 401 hp. Dikatakan daya jelajahnya mampu mencapai hingga 504 km berdasarkan standar siklus pengujian WLTP yang menjadi acuan bagi pabrikan otomotif di Eropa.

Jika memang benar-benar akan diproduksi, maka kian bertambah lagi alternatif mobil ramah lingkungan yang dapat dipertimbangkan oleh para konsumen. Tentu saja tidak dalam waktu dekat…

Ford Mustang Mach-E Rally, Kuda Liar Penyuka Medan Gravel

Terobosan unik dilakukan oleh Ford melalui salah satu Mustang varian Mach-E. Ya, tapi yang ini adalah Mustang Mach-E Rally. Sesuai namanya, mobil ini membawa karakter Mustang ke segmen yang berbeda, bukan hanya bergaya mobil reli, namun juga dapat digunakan di jalanan non-aspal. Langkah ini seolah mendobrak anggapan bahwa Mustang Mach-E hanya bisa dipakai di jalanan aspal halus saja.

Eksplor segmen baru

“Satu tahun lalu, mobil ini hanya merupakan ide kami saja. Namun kini, Ford berhasil merealisasikannya. Sebab kami selalu ingin mengeksplor setiap area baru yang terkait dengan performa. Mulai dari suspensi dengan spesifikasi reli, hingga penggunaan sepasang motor listrik. Kami yakin bahwa Mustang Mach-E akan disukai oleh banyak kalangan,” kata Donna Dickson, Chief Engineer untuk Ford Mustang Mach-E.

Posturnya lebih jangkung

Ford Mustang Mach-E Rally menggunakan komponen dari Mustang Mach-E GT, dengan sepasang motor listrik yang memiliki output 480 hp dan torsi 880 Nm. Baterai lithium-ion yang digunakan memiliki kapasitas 91 kWh. Supaya penampilannya semakin mantap, suspensi bawaan Mustang Mach‑E GT ditinggikan 20 mm, dengan per model baru dan sokbreker MagnaRide.

Penampilan mumpuni juga harus didukung dengan sejumlah komponen penunjang lainnya. Rem depan dengan cakram berukuran 385 mm dan kaliper buatan Brembo yang dicat warna merah. Velgnya pun bergaya mobil reli, dengan diameter 19 inci dan dilabur kelir putih. Bannya menggunakan Michelin CrossClimate2 berukuran 235/55 R19.

Spoiler ala Ford Focus RS

Pada Mustang Mach-E Rally juga disematkan RallySport Drive Mode 6 yang dirancang untuk penggunaan saat berkendara di jalanan non-aspal, serta mampu beradaptasi dengan semua sistem kontrol pada komputer mobil. Hasilnya, respons throttle sesuai kondisi kecepatan dan peredaman suspensi yang baik saat melahap medan gravel, salju, maupun permukaan basah.

Bodi Mustang Mach-E Rally dilengkapi dengan body moulding di bagian atas dan bawah, wind splitter di bagian depan, atap berwarna hitam, serta spoiler belakang bergaya Ford Focus RS. Pilihan warna pun cukup beragam, mulai dari Grabber Blue, Shadow Black, Eruption Green, Grabber Yellow, Star White, tak ketinggalan Glacier Gray.

“Mustang Mach-E Rally menjadi bukti dari jiwa Ford terhadap dunia reli. Sehingga kami ingin menyuguhkan sebuah produk yang dapat mengakomodir antusiasme para penyuka reli,” tukas Jim Farley, Chief Executive Officer Ford. Pemesanan Ford Mustang Mach-E Rally mulai dibuka pada awal tahun 2024 nanti. Untuk harga, Ford belum mengungkap angkanya…

Range Rover PHEV Seharga Rp 5 Milyar Mejeng di Butik Mewah

Untuk dapat menikmati sosok kendaraan premium, tentu tidak ada tempat yang lebih baik selain di sebuah lounge modern dan eksklusif. Hal ini yang sepertinya ingin disampaikan oleh PT JLM Indonesia dalam menghadirkan Range Rover Boutique pertama di Indonesia. Lokasinya berada di Plaza Indonesia lantai 1, dengan lahan seluas 200 meter persegi. Dibukanya butik ini juga menandai peluncuran Range Rover Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) di Tanah Air.

“Range Rover Boutique memberikan kesempatan bagi para tamu untuk merasakan kendaraan kami dengan suasana yang unik. Sesi viewing pribadi dan konsultasi akan tersedia berdasarkan permintaan, menunjukkan komitmen kami terhadap layanan khusus untuk para klien,” ungkap Gerry Kertowidjojo, President Director PT JLM Indonesia, hari ini (07/09/2023).

Komitmen JLR untuk carbon neutral pada tahun 2039

Range Rover PHEV merupakan kendaraan Plug-in Hybrid Electric Vehicle pertama dari Range Rover yang ditawarkan oleh PT JLM Auto Indonesia. Para klien Range Rover PHEV akan mendapatkan insentif pajak sesuai dengan peraturan undang-undang pemerintah Indonesia.

“Range Rover PHEV terbaru ini mewakili kami dalam membantu percepatan adopsi elektrifikasi di Indonesia. Ini merupakan komitmen Jaguar Land Rover (JLR) untuk menjadi carbon neutral pada tahun 2039. Peluncuran Range Rover PHEV merupakan langkah maju yang kuat dalam memenuhi visi tersebut,” lanjutnya.

Range Rover PHEV dilengkapi dengan mesin bensin 6 silinder Ingenium 3.0 liter turbocharged bertenaga 434 hp dan baterai 38,2kWh. Sehingga memberikan torsi maksimal sebesar 620 Nm untuk membantu menciptakan akselerasi yang kuat namun halus, serta jangkauan jarak tempuh sejauh 113 kilometer hanya dengan tenaga listrik saja.

Baterai lebih besar dari Range Rover generasi sebelumnya

Pengisian daya dengan menggunakan 50kW DC Rapid Charging, pengguna akan dapat memperoleh kembali 80 persen daya baterai dari kondisi kosong, hanya dalam waktu kurang dari satu jam. Baterai yang digunakan memiliki kapasitas nyaris tiga kali lipat lebih besar dari Range Rover generasi sebelumnya.

“Range Rover PHEV memiliki garansi baterai selama 6 tahun atau 100 ribu kilometer, dan ditawarkan untuk memberikan pengalaman kepemilikan kendaraan bebas rasa khawatir bagi penggunanya,” jelas Irvino Edwardly, Sales & Marketing Director PT JLM Auto Indonesia, di kesempatan yang sama.

Mobil ini tetap mengusung desain Clamshell Bonnet yang ikonik untuk mempertahankan detil yang presisi. Command Driving Position yang telah menjadi ciri khas dari mobil Range Rover tetap diterapkan. Fitur pemanja saat berkendara pun tersebar di interior, mulai dari kursi depan elektris dengan batu pemijat hangat di 24 titik, Pivi Pro 13.1 inch floating haptic screen, Meridian Signature Sound System dengan active noise cancelation, hingga cabin air purification.

Paket komplit ini tentu harus ditebus dengan harga yang sepadan. PT JLM Auto Indonesia menjajakan Range Rover PHEV SE mulai dari harga Rp 5,2 miliar dan Range Rover Autobiography Long Wheel Base (LWB) seharga Rp 5,7 miliar. Angka-angka fantastis tersebut merupakan banderol off the road, jadi bisa dikalkulasi harga saat unitnya sudah diterima oleh konsumen. Anda berminat meminangnya?

Begini Jadinya Jika Toyota Hilux Bertenaga Hidrogen

D2H Advanced Technologies, sebuah perusahaan asal kota Buckingham, Inggris, sedang mengembangkan sebuah Toyota Hilux yang menggunakan sumber tenaga fuel-cell berbahan bakar hidrogen. Perusahaan yang bergerak di bidang aerodinamika dan solusi manajemen termal ini telah memiliki pengalaman panjang dalam aspek pengembangan produk otomotif dan salah satu fokusnya ialah kendaraan bebas emisi.

Proyek ini didukung oleh pemerintah Inggris, melalui Advanced Propulsion Centre (APC) dan dikomandoi oleh Toyota Motor Manufacturing (UK) Ltd (TMUK). Tujuan dari proyek ini ialah menemukan solusi terbaik dari manajemen pendinginan dan aliran udara.

Solusi terbaik manajemen pendinginan dan aliran udara

“Kami sangat bangga dalam mengawal proyek prototipe Toyota Hilux yang bertenaga fuel-cell hidrogen ini. Hal ini menyusul kesuksesan implementasi dari sistem fuel-cell, seperti yang ada pada Toyota Mirai, kemudian dipasang pada Toyota Hilux. Sehingga menjadikannya kendaraan beebas emisi,” kata Matthew Hicks, D2H’ Engineering Director.

Proyek ini didukung oleh pemerintah Inggris, melalui Advanced Propulsion Centre (APC) dan dikomandoi oleh Toyota Motor Manufacturing (UK) Ltd (TMUK). Tujuan dari proyek ini ialah menemukan solusi terbaik dari manajemen pendinginan dan aliran udara.

Hasil analisa CFD dengan format yang mudah dimengerti

D2H juga mengembangkan alat inovatif yang mampu memperlihatkan hasil analisa Computational Fluid Dynamics (CFD) dengan format yang mudah dimengerti. Computational Fluid Dynamics sendiri merupakan cabang ilmu dari mekanika fluida yang menggunakan analisis numerik dan data yang terstruktur untuk menganalisis dan memecahkan permasalahan yang melibatkan fluida

“Efisiensi menjadi salah satu kunci kesuksesan dari sebuah teknologi baru. Dengan pengalaman dalam mengembangkan beragam alat, maka kami akan memperkenalkan keunggulan dari konversi sumber tenaga berbahan bakar hidrogen kepada banyak pihak,” lanjut Matthew Hicks.  

D2H akan terus melanjutkan proyek ini hingga fase pengujian. D2H juga berkolaborasi dengan Ricardo untuk mengembangkan rencana pengujian yang mendalam dan memiliki beragam skenario medan yang ditempuh. Termasuk di skenario yang buruk sekalipun, seolah kondisi saat Toyota Hilux sedang digunakan di medan yang buruk.

“Tim yang terlibat dalam proyek ini benar-benar melakukan pekerjaan yang luar biasa, bahkan di waktu yang singkat. Dari menyiapkan area pembuatan prototipe hingga penyelesaian kendaraan untuk diuji. Dana dari pemerintah Inggris tak hanya membuat kami dapat mengembangkan prototipe dalam waktu singkat, namun juga memungkinkan tim untuk mendalami teknologi hidrogen modern,” sambut Richard Kenworthy, papar Managing Director.

Tugas Negara BMW i7 di KTT ke-43 ASEAN PLUS 2023

Hari ini (05/09/2023), Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN di Jakarta Convention Center resmi diselenggarakan. Presiden Joko Widodo membuka kenferensi yang diadakan mulai dari 5 hingga 7 September 2023. BMW i7 dipilih sebagai Sustainable Mobility Partner untuk KTT ke-43 ASEAN PLUS 2023 dan seremonial serah terima BMW Indonesia bersama Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia telah dilangsungkan pada bulan Juni silam.

Melanjutkan kolaborasi sejak KTT ke-42 ASEAN

“Kami bangga dapat kembali dipercaya sebagai Sustainable Mobility Partner untuk KTT ke-43 ASEAN 2023. Kolaborasi ini merupakan kelanjutan atas keberhasilan kami menyediakan 13 unit BMW iX untuk KTT Ke-42 ASEAN 2023 bulan lalu di Labuan Bajo,” kata Ramesh Divyanathan, President Director BMW Group Indonesia.

Indonesia menjadi pasar yang sangat penting bagi BMW. BMW telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1976, dimulai dengan perakitan kendaraan BMW Seri 5 (E12), bersama mitra lokal. Kemudian, secara resmi mendirikan BMW Indonesia sebagai anak perusahaan BMW AG Jerman pada tahun 2001. Sejak saat itu, BMW Indonesia telah memperluas jaringan dealer dan telah merakit sembilan model BMW dan Mini secara lokal.

Untuk membuktikan komitmennya, BMW Indonesia memperkenalkan i7 pada bulan Juni lalu dan hadir di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023. Kini, BMW i7 memfasilitasi kesuksesan KTT ke-43 ASEAN PLUS 2023 sebagai kendaraan bagi semua pemimpin negara yang hadir.

Saloon mewah bebas emisi kebanggaan BMW

Unit yang digunakan pada KTT ke-43 ASEAN PLUS 2023 ialah BMW i7 xDrive60 Gran Lusso. Saloon mewah ini memiliki motor listrik bebas emisi dan memberikan kenyamanan tingkat tinggi, terutama dalam kabin bagian belakang yang lapang. Material baru dan berkualitas tinggi, sistem entertainment in-car dan Executive Lounge menyuguhkan suasana eksklusif dan elegan.

BMW i7 xDrive60 Gran Lusso punya teknologi BMW eDrive generasi ke-5 dan memungkinkan untuk pengisian daya 0-80 persen dalam waktu 38 menit, dengan 195 kW (DC, fast-charging station). Output maksimum mencapai 544 hp dan torsi hingga 745 Nm dari kedua mesin elektrik di depan dan belakang. BMW i7 dapat berakselerasi 0-100 km/jam dalam 4,7 detik saja dan memiliki jarak tempuh hingga 625 km.

Fasilitas EV Charging Station Hyundai Kini Tersedia di Mal Lippo

Dalam membuktikan komitmennya untuk selalu mendukung ekosistem elektrifikasi kendaraan di Tanah Air, hari ini (05/09/2023) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) dan PT Lippo Malls Indonesia, menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk pembangunan charging station untuk kendaraan listrik (EV).

Penandatanganan MoU tersebut berlangsung di Hyundai Motorstudio Senayan Park, dan dihadiri oleh Woojune Cha, Direktur Utama PT Hyundai Motors Indonesia, Henry Riadi, Chief Executive Officer PT Lippo Malls Indonesia, dan Danny Crayton, Chief Marketing Officer PT Lippo Malls Indonesia.

Tersedia di 52 mal yang dikelola Lippo Malls Indonesia

Inisiatif untuk menghadirkan Stasiun Pengisian EV Hyundai di 52 mal di bawah naungan Lippo Malls Indonesia semakin menegaskan posisi Hyundai di sektor otomotif Indonesia. Lippo Malls Indonesia saat ini menjadi pengembang dan operator mal terbesar di Indonesia, dengan 70 pusat perbelanjaan di 35 kota di Indonesia.

“Kerjasama dengan PT Lippo Malls Indonesia ini merupakan momentum penting untuk terus memperkuat upaya perusahaan dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia,” kata Woojune Cha, Direktur Utama PT Hyundai Motors Indonesia.

“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan guna memenuhi kebutuhan gaya hidup pelanggan dengan baik. Kami senang dapat menawarkan pengalaman gaya hidup ramah lingkungan, berkat ketersediaan Hyundai EV charging station di mal yang kami kelola,” sambut Henry Riady, Chief Executive Officer PT Lippo Malls Indonesia.

Banyak tipe charger yang disediakan

Hyundai dan Lippo Malls Indonesia akan memperluas perluasan EV Charging Station di jaringan pusat perbelanjaan mal Lippo di berbagai kota. Di antaranya Aceh, Medan, Palembang, Jambi, Yogyakarta, Pekalongan, Kudus, Kediri, Sidoarjo, Jember, Madiun, Palangkaraya, Kendari, Kupang, Manado, Makassar, dan Bali.

Sejumlah lokasi tersebut adalah perluasan jaringan stasiun pengisian daya kendaraan listrik dengan menggunakan tipe charger yang bervariasi, mulai dari AC standard charger 22 kW hingga DC fast charger 50 kW.

Kolaborasi ini menjadikan PT Lippo Malls Indonesia sebagai perusahaan retail pertama di Indonesia yang mengoperasikan fasilitas EV fast charging station untuk publik di jaringan pusat perbelanjaan secara nasional. Fasilitas tersebut tersedia bagi seluruh pengguna kendaraan listrik Hyundai dan pemilik EV lain yang kompatibel dengan tipe charger di stasiun pengisian daya terkait.

BMW Vision Neue Klasse Seolah Melampaui Generasi Kendaraan

Konotasi BMW klasik yang sukses biasanya tertuju pada BMW 2002, padahal jika ditelaah lebih mendalam, maka tak hanya 2002 yang menjadi kunci kesuksesan laju bisnis BMW. Produk Neue Klasse atau New Class memiliki peran penting dalam menyelamatkan hidup BMW. Mobil ini juga mendorong nama BMW untuk memiliki semangat masa depan.

Suksesnya Neue Klasse membuat BMW terhindar dari ambang kebangkrutan dan kini BMW Group memperlihatkan sebuah sosok kendaraan untuk masa depan yang terinpirasi dari Neue Klasse yang legendaris itu. Namanya adalah BMW Vision Neue Klasse. Saloon ini menggabungkan kemampuan BMW dalam berinovasi dalam aspek elektrifikasi dan digitalisasi.

“Melalui kendaraan ini, kami akan berada dua langkah lebih maju dari masa depan. Neue Klasse nantinya akan membawa tren mobilitas dekade selanjutnya di tahun 2025 dan mengantar BMW menuju era baru,” jelas Oliver Zipse, Chairman of the Board of Management BMW AG.

Tanpa disertai banyak garis tegas

Kendaraan ini tampil pertama kali di event IAA Mobility 2023 International Motor Show, Munich, Jerman, dengan memperlihatkan bahasa desain yang murni, tanpa banyak memiliki garis-garis tegas di bodinya. Namun, dua hal terpenting dari setiap produk BMW, yaitu ‘kidney grille’ dan Hofmeister kink, mustahil ditanggalkan.

Untuk interiornya, adanya teknologi BMW iDrive generasi terkini memungkinkan pengguna kendaraan mendapat pengalaman dunia nyata dan virtual secara unik. Selain itu, teknologi penggerak BMW eDrive generasi keenam digunakan untuk mengurangi jejak karbon selama Neue Klasse digunakan oleh pemiliknya.

Modelnya terlihat modern dan progresif

Eksterior BMW ini memiliki elemen desain elegan dan tak lekang oleh zaman. Berkat arsitektur kendaraan elektrifikasi, maka BMW memiliki keleluasaan yang amat baik dalam merancang interiornya. “Desain bodinya memang masih memiliki DNA kuat sebuah produk BMW. Modelnya begitu modern dan progresif, kami seolah seperti melewati satu generasi kendaraan,” ujar Adrian van Hooydonk, Head of BMW Group Design.

“Neue Klasse ini memperlihatkan lompatan teknologi yang BMW lakukan demi mencapai tingkatan EfficientDynamics yang lebih tinggi, melalui jarak tempuh yang 30 persen lebih jauh, masa pengisian daya 30 persen lebih cepat, serta tingkat efisiensi 25 persen lebih baik,” kata Frank Weber, salah satu anggota Board of Management BMW AG, bagian pengembangan produk.

Hyundai Ioniq 6-GIIAS_1

Impresi Pertama Hyundai Ioniq 6: Karakter Retro Futuristis

Aspek elektrifikasi masih menjadi salah satu menjadi fokus dari Hyundai dalam menciptakan produk. Hyundai tanpa henti ingin memperkenalkan berbagai lini kendaran listrik yang ramah lingkungan, namun tetap nyaman bagi penggunanya. Setelah sukses dengan kehadiran Sport Utility Vehicle (SUV) Hyundai Ioniq 5, tahun ini PT Hyundai Mobil Indonesia menghadirkan Hyundai Ioniq 6.

Sebenarnya Hyundai sudah memberikan ‘sinyal’ mengenai rencana dipasarkannya hadirnya Ioniq 6. Sebab ada satu unit Hyundai Ioniq 6 yang dipamerkan di Hyundai Motorstudio, Senayan Park, Jakarta Pusat, sejak beberapa bulan silam.

Mengacu pada konsep Hyundai Prophecy EV

Hyundai Ioniq 6 merupakan sedan elektrik dengan gaya melandai yang aerodinamis dan elegan. Cikal bakal desain bodi terlihat kuat mengacu pada mobil konsep Hyundai Prophecy EV. Desain streamline dan aerodinamis ini menghasilkan angka coefficient drag yang amat baik, yakni Cd 0,21 saja. Desain retro futuristis juga ditampilkan lampu depan dan lampu belakang dengan menganut gaya parametric pixel.

Sedan EV ini hadir dengan konfigurasi dual motor elektrik bertenaga 239 kW dan torsi sebesar 605 Nm. Dengan kombinasi sepasang motor listrik tersebut, membuat Hyundai Ioniq 6 memiliki sistem penggerak roda all-wheel drive. Dengan penggunaan baterai berkapasitas 77.4 kWh, maka Hyundai mengklaim dengan jarak tempuhnya mencapai 519 km.

Pengisian daya baterainya pun cukup singkat. Untuk mencapai daya 80 persen, jika menggunakan DC ultra-fast charging berkapasitas 350 kW, maka cukup menghabiskan waktu sekitar 18 menit saja. Bahkan mobil ini juga sudah dilengkapi fitur Vehicle to Load (V2L) layaknya pada Hyundai Ioniq 5.

Bisa ditebus dengan harga Rp 1,197 milyar

Interiornya dirancang untuk mengutamakan kenyamanan dan keleluasaan pengguna. Dengan menggunakan platform E-GMP yang telah dikembangkan untuk memberikan kenyamanan maksimal di dalam kendaraan. Interiornya yang lapang tidak terlepas dari wheelbase sepanjang 2.950 mm.

Dimensi secara keseluruhan, ukuran panjangnya ialah 4.855 mm, lebar 1.880 mm, dan tinggi 1.495 mm, serta ground clearance 141 mm yang menawarkan kenyamanan dan kestabilan selama perjalanan. Hyundai Ioniq 6 kini bisa dipesan pada jaringan dealer PT Hyundai Mobil Indonesia dengan 6 pilihan warna, yaitu Gravity Gold Matte, Nocturne Gray Matte, Abyss Black Pearl, Serenity White Pearl, Biophilic Blue Pearl. Hyundai Ioniq 6 dijual dengan harga Rp 1,197 milyar (on-the-road DKI Jakarta).

Chery Omoda 5 EV Siap Dijual Tahun Depan!

PT Chery Sales Indonesia (CSI) dengan bangga menghadirkan calon mobil listrik pertamanya, Chery Omoda 5 EV di ajang GIIAS 2023.

Model ramah lingkungan asal Cina ini hadir dengan inovasi teknologi dan fitur yang cukup lengkap. Mengusung tema “Come From Future” Chery ingin menunjukkan integrasi fitur canggih, desain fashionable, dan teknologi berkelanjutan, sehingga mampu menjadi tolok ukur baru dan terdepan.

Omoda 5 EV memiliki desain paduan antara estetika futuristik, teknologi ramah lingkungan, fitur inovatif, dengan kualitas standar global yang unggul. Tersemat ragam fitur utama seperti desain eksterior aerodinamis untuk efisiensi maksimal, grille tampilan “X Face” yang khas, lampu LED di siang hari dan lampu depan LED untuk memaksimalkan visibilitas, serta pelek sporty berukuran 18-inci.

Di dalam kabinnya, Omoda 5 EV menawarkan display inovatif berukuran 24,6-inci, pilihan 64 ambient light dan Intelligence Voice untuk  interaksi antar pengemudi dengan semua fitur Omoda 5 EV berjalan lancar.

Tenaga dengan output 150 kW (204 PS) dan torsi 400 Nm, plus baterai 64 kWh ini siap menjelajah hingga 450 kilometer dalam satu kali pengisian penuh. Pengisian cepat DC dari nol persen hingga 80 persen hanya butuh waktu 40 menit. Sementara, untuk pengisian daya AC memerlukan waktu lima jam.

Untuk fitur keselamatan, Omoda 5 EV dilengkapi 14 Advanced Driving Assistance System (ADAS) untuk meningkatkan keselamatan berkendara. Sertifikasi 5 bintang ANCAP dan 6 Airbag yang terdapat di Omoda 5 EV menjamin keselamatan dari benturan keras, dan Driver Monitoring System memastikan kewaspadaan pengemudi selama perjalanan.

“Kami bangga dapat memperkenalkan Omoda 5 EV sebagai pilihan terdepan bagi konsumen yang mencari mobil listrik premium di Indonesia,” ujar Shawn Xu, President PT Chery Sales Indonesia dan Vice President Chery International. Rencananya, mobil ini akan diserahkan kepada calon konsumen pada awal tahun 2024 mendatang.

Nissan e-Power

Teknologi Nissan e-Power Memang Unik

Saat ini begitu marak teknologi elektrifikasi yang diterapkan oleh pabrikan otomotif global. Namun, ternyata Nissan menjadi merek pertama pabrikan otomotif dari Jepang dan di dunia, yang memperkenalkan teknologi mobil listrik tanpa perlu pengisian daya baterai melalui plug-in charger.

Ya, debut teknologi Nissan e-Power pertama kali ialah pada Nissan Kicks di bulan September 2020. Seiring dengan kehadirannya, Nissan Kicks e-Power sudah mendapat sejumlah pembaharuan serta optimalisasi teknologi e-Power tersebut.

Teknologi Nissan e-Power merupakan mesin bensin yang terintegrasi dengan inverter dan sepenuhnya digerakkan oleh motor listrik. Sistem e-Power adalah powertrain listrik 100 persen dengan memanfaatkan pengembangan dari teknologi kendaraan listrik Nissan Leaf, serta penambahan mesin bensin untuk mengisi baterai bila diperlukan.

Hal tersebut membuat sistem ini tidak membutuhkan pengisian daya eksternal, namun tetap memberikan sensasi berkendara layaknya kendaraan listrik. Akselerasi gesit, torsi kuat, tarikan responsif, dan berkendara senyap juga dapat dirasakan pada teknologi e-Power ini. Sistem e-Power tetap menawarkan penggerak motor listrik penuh, meskipun memiliki perbedaan dengan sistem hybrid konvensional dan battery electric vehicle (BEV).

Komponen Nissan e-Power terdiri dari baterai bertenaga besar dan powertrain yang terintegrasi dengan mesin, generator listrik, inverter dan motor listrik. Mesin bensin pada kendaraan tidak terhubung langsung menuju roda, sebab hanya bertugas untuk mengisi baterai jika diperlukan.

Pada sistem hybrid konvensional, roda digerakkan oleh mesin bensin dan motor listrik secara bergantian. Serupa dengan battery electric vehicle (BEV), penggerak roda 100 persen berasal dari motor listrik yang bersumber dari daya baterai.

Sehingga keunggulan yang diperoleh dari sistem e-Power ialah torsi yang instan dan responsif, disertai dengan karakter akselerasi yang halus. Tingkat kebisingan minim, sekaligus memperoleh efisiensi bahan bakar yang amat baik, karena mesin bensin hanya bekerja saat mengisi baterai secara otomatis. Pengguna kendaraan Nissan e-Power juga tidak perlu kompromi dengan waktu pengisian daya baterai.

Wuling Air ev Lite, Makin Menarik Dengan Harga Terjangkau

Kejutan kembali datang dari Wuling Motors (Wuling) di perhelatan GIIAS 2023. Pabrikan asal Tongkok ini resmi meluncurkan versi terbaru dari Air ev, yakni Air ev Lite yang dipasarkan dengan harga Rp206 juta (OTR Jakarta).

Produk elektrifikasi Wuling paling terjangkau

Nah, harga ini belum termasuk insentif PPN dari pemerintah. Jika sudah, maka Anda hanya perlu meminangnya dengan harga Rp188,9 juta saja. Varian ini menjadi model listrik kompak paling terjangkau bagi Anda untuk menjadi kendaraan operasional ataupun mobilitas harian.

“Sebagai salah satu produsen kendaraan listrik di Tanah Air, kami melihat bahwa meningkatnya tren kendaraan listrik menjadi peluang untuk menghadirkan produk yang mudah dijangkau oleh siapa saja dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Hal tersebut mendasari Wuling dalam meluncurkan varian terbaru Air ev Lite guna menjawab kebutuhan akan mobil listrik serta dapat menjangkau lebih banyak konsumen dari berbagai wilayah di Indonesia,” jelas Dian Asmahani selaku Brand & Marketing Director Wuling Motors.

Berada di jajaran seri Air ev, varian Lite ini identik sama seperti varian Air ev sebelumnya. Tetap memiliki kenyamanan untuk empat orang dengan ruang kabin yang lega. Air ev Lite pun bisa diajak bergerak lincah di berbagai kondisi dan di monitor via aplikasi MyWuling+.

Mobil kompak ini mengusung baterai Lithium Ferro-Phosphate berkapasitas 18 kWh yang sanggup menjelajah hingga 200 kilometer saat terisi penuh. Tipe ini pun mengaplikasikan unsur easy home charging dengan daya minimal 2.200 Watt. Baterai yang disematkan juga dijamin keamanannya dengan standar IP67 dan diuji dalam berbagai kondisi ekstrem.

Biaya kepemilikan yang amat terjangkau

Biaya kepemilikan Air ev Lite sangat terjangkau. Total biaya perawatan yang dikeluarkan hingga 100 ribu kilometer atau 5 tahun untuk kendaraan listrik kompak ini berkisar Rp 3,9 jutaan. Selain itu, varian Lite memiliki garansi umum 100 ribu kilometer atau 3 tahun, garansi baterai 120 ribu kilometer atau 8 tahun, garansi komponen utama kelistrikan hingga 100 ribu kilometer atau 5 tahun, serta bebas biaya perawatan hingga 50 ribu kilometer atau 2 tahun.

Mobil listrik produksi Wuling di Cikarang, Jawa Barat ini dipasarkan dalam lima pilihan warna seperti Pristine White, Galaxy Blue, Avocado Green, Lemon Yellow, dan Peach Pink. Namun semua warna ini hanya tersedia dalam konfigurasi one-tone body color.

“Kami mengajak masyarakat yang sedang mencari kendaraan listrik untuk menjadi kendaraan operasional ataupun mobilitas harian untuk dapat melihat langsung Wuling Air ev Lite di booth kami. Tentunya, dapatkan penawaran menarik selama pameran berlangsung,” tutup Dian Asmahani.