Mitsubishi XFC Concept

Akankah Mitsubishi XFC Concept Merambah Pasar Global?

Mitsubishi XFC Concept terlihat futuristik dan modern, siap jadi kompetitor Honda HR-V.

Sebuah prototipe compact SUV berlabel XFC Concept baru saja diluncurkan oleh Mitsubishi Motors Corporation di Ho Chi Minh City, Vietnam pada 19 Oktober 2022. Mobil yang rencananya akan dipasarkan mulai tahun 2023 mendatang ini bakal mengisi slot segmen compact SUV khusus untuk pasar otomotif di negara kawasan ASEAN, termasuk Indonesia.

Dengan demikian, dalam beberapa bulan mendatang Mitsubishi Xpander akan mendapat adik baru. Yang cukup menarik, versi produksi dari compact SUV atau crossover ini akan berada di bawah Xpander dan Xpander Cross, yang berarti harga jualnya diperkirakan bakal berada di kisaran Rp 200 jutaan.

Filosofi desain Robust & Ingenious dari Mitsubishi Motors yang diusung pada kemasan eksterior XFC Concept menggabungkan sejumlah elemen desain dari berbagai model mobil Mitsubishi terkini. Headlamp dan lampu belakang LED, spion yang telah tergantikan oleh kamera, plus pipa exhaust hexagon serta grille bertema Dynamic Shield diambil dari berbagai model mobil Mitsubishi.

Seperti umumnya sebuah konsep desain, tampilan eksterior (dan juga kemasan interior) XFC Concept yang terlihat semi futuristik dan modern ini sedikit banyak akan mengalami revisi saat resmi masuk jalur produksi. Terkait rancang bangun dari XFC Concept, maka muncul pertanyaan paling mendasar. Platform dan mesin apa yang akan digunakan oleh calon compact SUV terbaru ini?

Mungkin pakai platform Xpander

Pihak MMC tak menjelaskan apakah mobil ini hanya akan dipasarkan dalam versi penggerak FWD, atau juga bakal tersedia dalam versi AWD, atau malah keduanya. Disimak dari mode berkendara yang disematkan yakni Normal, Wet, Gravel dan Mud, diperkirakan mobil ini akan memiliki ground clearance yang cukup tinggi seperti halnya Xpander Cross yang berpenggerak FWD. Nah, ini menimbukan dua pertanyaan di benak kami. Pertama, platform apa yang akan digunakan. Apa XFC malah nantinya akan menggunakan basis platform dari Xpander?

Kedua, Wet mode. Berdasarkan penulusuran kami, ini pertama kalinya ada Wet mode dalam jajaran produk mobil Mitsubishi. Untuk melibas jalanan basah? Yang kerap terjadi di negara berkembang di kawasan ASEAN saat hujan? Ini menarik. Kami akan coba update nanti. 

Kalau memang benar, maka besar kemungkinan XFC akan memiliki wheelbase 2.775 mm dan tinggi di kisaran 1.695 – 1.750 mm alias ukuran dimensinya tak jauh berbeda dari Xpander maupun Xpander Cross.

Yang masih menjadi misteri paling utama adalah mesin jenis apa yang bakal dipakai oleh XFC. Jika sama persis seperti Xpander, maka opsinya adalah mesin bensin 4-silinder segaris 1.5-liter MIVEC berkode 4A91 bertenaga 103 hp dan torsi maksimum 141 Nm.

Kemungkinan diproduksi di Vietnam

Namun untuk opsi mesin yang lebih bertenaga, varian mesin bensin 4-silinder 1.5-liter turbo berkode 4B40 dari Outlander Sport dengan output daya di kisaran 148-161 hp nampaknya akan terasa lebih pas untuk mobil bergenre SUV. Pilihan transmisi manual 5-speed dan automatic 4-speed serta CVT seperti yang ditawarkan pada Xpander dan Xpander Cross kemungkinan besar bakal menjadi opsi yang ditawarkan pada XFC.

Berkaitan dengan debut perdananya yang bertempat di Vietnam dan akan dipamerkan dalam event Vietnam Motor Show 2022 pada 26-30 Oktober pekan depan, terdapat kemungkinan mobil ini akan diproduksi di Dĩ An, Bình Dương, Vietnam (Mitsubishi Motors Vietnam) atau di Indonesia yang merupakan basis manufaktur dari Xpander dan Xpander Cross untuk kawasan ASEAN.

Kita perlu sedikit bersabar untuk menanti jawaban dari misteri jatidiri XFC Concept yang belum terungkap, terutama perihal spesifikasi detil dan label nama apakah yang bakal disematkan pada versi produksi dari mobil ini. Anda memiliki ide nama yang cocok untuk mobil ini?

Mitsubishi Outlander PHEV 2021

Mitsubishi Outlander PHEV, Mobil Canggih Yang Terlupakan

Apakah Mitsubishi Outlander PHEV masih punya potensi di era mobil listrik sepenuhnya?  

Bicara Mitsubishi Outlander PHEV, selalu berhubungan dengan mobil yang terlupakan. Saat pertama kali diluncurkan semua terpukau dengan teknologi yang maju. Terlalu maju mungkin, sehingga Mitsubishi berani mematok harga jual tinggi. Apalagi diiming-imingi bisa jadi genset untuk menyalakan peralatan rumah.

Saat itu, gema elektrifikasi mulai terdengar sayup-sayup dan tidak ada yang memperhatikan. Pemerintah masih belum bergerak serius untuk menggarap mobil yang penggeraknya dibantu baterai. Toyota punya Prius dan deretan Lexus hybrid tapi terganjal harga yang mahal. Akhirnya pasar mobil hybrid tidak berkembang. Mitsubishi Outlander PHEV terlupakan, Prius agak dikenal karena digunakan sebagai armada taksi, atau mereka yang paham mobil.

Makanya, saat pemerintah menyuarakan program mobil listrik, era hybrid seperti dilewati begitu saja. Padahal pemainnya ada.

Kembali ke soal Mitsubishi Outlander PHEV. Ini adalah compact SUV yang sebetulnya nyaman dan mudah digunakan. Apalagi untuk Anda yang punya mobilitas tinggi di perkotaan. Sistem plug-in hybrid (PHEV) sangat membantu untuk menghemat BBM dan juga berakselerasi. Seperti apa rasanya? Baca terus.

Teknologi

Mitsubishi membekali Outlander ini dengan paket teknologi yang mumpuni. Energi listrik disediakan oleh baterai lithium-ion 13,8 kWh yang diletakan di balik lantai. Baterai ini menggerakan dua dinamo listrik yang terpasang di as roda depan dan belakang. Menjadikan Outlander sebagai mobil AWD.

Dinamo di depan memiliki daya 80,8 hp. Sedangkan yang belakang 93,6 hp. Dengan baterai terisi penuh, mobil bisa bergerak sejauh 54 km dengan mode EV sepenuhnya, tanpa dibantu mesin bensin.

Karena ini mobil Plug-In Hybrid, tidak perlu kaget kalau melihat lubang pengisian ulang baterai. Untuk recharging, tersedia pilihan pengisian cepat menggunakan arus DC dengan model CHAdeMO. Sedangkan pengisian listrik normal (AC) menggunakan CCS type 1. Sayangnya, di mobil yang kami uji tidak disediakan adaptor soket biasa yang bisa digunakan di rumah. Jadi tidak bisa dicoba pengisian baterai di rumah.

Kualitas Fitur & Kabin

Hal pertama yang akan menyapa adalah jok berbalut kulit. Tapi jangan bayangkan kualitas kulit yang digunakan, misalnya, Mercedes-Benz. Tapi ini kulit asli. Kursinya mengakomodir tubuh dengan baik.

Dashboard juga terasa memiliki kualitas yang baik, meski desainnya terlihat sudah mulai menua. Lingkar kemudinya bisa Anda temukan juga di Mitsubishi Pajero Sport terkini. Terasa kalau Mitsubishi harus membawa Outlander PHEV generasi terbaru. Kalau memang masih berniat untuk memasarkan Outlander PHEV.

Tapi kelebihan dari interior ini adalah fiturnya yang sangat lengkap. Layar infotainment yang menampilkan hiburan, informasi distribusi energi. Ada juga moonroof, tempat penyimpanan yang merata.

Bidang pandang cukup luas, terutama untuk pengemudi. Pengaturan jok elektrik dan setir yang fleksibel membuat pengendara mudah mendapatkan pandangan yang leluasa, sesuai kebutuhannya. Di belakang, moonroof tadi memberikan pengurangan ruang kepala, meski masih cukup untuk membuat nyaman. Ruang kakinya biasa saja di bagian ini.

Akomodasi cukup baik. Cup holder, ventilasi AC, soket USB, arm rest tersedia. Namun cukup disayangkan, kualitas material plastik yang digunakan kurang begitu meyakinkan kalau dibandingkan dengan harganya yang mahal.

Tapi, Outlander PHEV hanya punya dua baris kursi. Jadi kalau perlu baris lebih, tidak akan diakomodir. Karena itu, bagasinya luas.

Pengendaraan & Pengendalian

Jujur, mobil ini terasa menyenangkan. Dalam mode EV, segalanya terasa halus dan tenang. Halus karena tidak ada getaran maupun suara mesin. Dan tenang karena saat bergumul dengan kemacetan Jakarta tidak perlu khawatir menghabiskan terlalu banyak bensin.

Proses penyalaan mesin empat silinder 2,4 liter juga mulus. Tidak ada gejala jeda ataupun lonjakan. Semuanya berlangsung tanpa disadari kalau tidak melihat monitor pemantau distribusi energi di dashboard.

Mesin akan menyala kalau memang dibutuhkan. Semisal baterai perlu diisi ulang atau Anda gatal menginjak gas dalam-dalam. Itu pun akselerasinya masih terasa halus sekaligus berisi. Tenaga sebesar 126 hp dengan torsi 199 Nm tersalurkan dengan baik ke roda depan. Ingat, roda belakang hanya digerakan oleh dinamo listrik.

Pengujuan akselerasi 0-100 km/jam yang kami lakukan mencatatkan 9,16 detik. Tidak terlalu mengejutkan atau mengecewakan. Ini tipikal performa mobil harian.

Pengendaliannya didukung oleh titik bobot yang rendah. Ini karena peletakan baterai yang di bawah lantai. Makanya mobil terasa stabil saat bermanuver agak kencang. Namun kami kurang suka dengan rasa setirnya yang agak kosong. Tipikal mobil dengan power steering elektrik.

Kualitas peredaman mobil dengan platform monokok ini juga patut diacungi jempol. Sepadan dengan harga yang mengiringinya.

Mau Beli Outlander PHEV?

Untuk beli, mungkin akan sedikit menantang. Menurut MMKSI, mobil ini masih dijual. Tepatnya masih ada dealer Mitsubishi yang menjual. Ini masalahnya, tidak semua dealer punya stok Mitsubishi Outlander PHEV baru. Harganya pun diiringi dengan diskon yang menarik. Harga Mitsubishi Outlander Sport adalah Rp 898 juta. Ya, sudah tidak lagi Rp 1,2 milyar sekian itu.

Mitsubishi Xpander AP4 Juarai Rally Danau Toba APRC 2022

Bukti kalau Mitsubishi Xpander AP4 bisa tampil kompetitif di event motorsport kelas internasional.

Pereli Rifat Sungkar bersama dengan Xpander Rally Team (XRT), memenangkan dan meraih gelar juara Rally Danau Toba Asia Pacific Rally Championship (APRC), sekaligus Kejuaraan Nasional Rally 2022 pada Minggu, 25 September 2022. Hasil tersebut diraih Rifat Sungkar, yang mengendarai Mitsubishi Xpander AP4 dengan didampingi navigator Benjamin Searcy, menuntaskan 4 Special Stage (SS) di Leg-2 hari kedua.

Rifat Sungkar dan Xpander Rally Team yang telah berhasil menjuarai Rally Danau Toba Asia Pacific Rally Championship dan Kejuaraan Nasional Rally 2022 dengan Xpander AP4. Prestasi tersebut juga sebagai bukti kendaraan MPV pertama yang menjuarai ajang rally APRC. Ternyata Mitsubishi Xpander tidak hanya sebagai mobil keluarga favorit, tapi juga bisa kompetitif di event motorsport kelas internasional.

“Sesuai dengan konsep branding ‘Life’s Adventure’ yang dicanangkan MMKSI, Xpander dan line-up kendaraan Mitsubishi Motors di Indonesia siap menemani seluruh aktivitas konsumen yang beragam, mulai dan kegiatan sehari-hari, hingga mendukung petualangan dan gaya hidup konsumen guna meraih kepuasan dan pencapaian hidup,” jelas Naoya Nakamura, selaku President Director PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia.

“Saya sangat bangga dengan hasil yang kami peroleh. Menjadi juara di Rally Danau Toba APRC bukan semata karena usaha saya dan Benjamin Searcy di balik kemudi, namun merupakan hasil kerja keras seluruh tim. Meski sempat didera masalah, Xpander AP4 tetap mampu memberikan penampilan terbaik. Ini merupakan pencapaian yang luar biasa karena mampu menjuarai ajang reli di tingkat Asia Pasifik. Ini akan memperpanjang catatan emas Mitsubishi Motors di arena reli,” kata Rifat Sungkar.

Sejak hari pertama, Xpander AP4 bersaing secara ketat di kelas RC2 APRC. Bahkan mobil ini sempat mengalami beberapa kendala teknis, yakni dua kali pecah ban akibat panas dan kerasnya lintasan. Namun, kendala tersebut dapat diatasi dengan mencatat waktu 2 jam 2menit dan 24,4 detik setelah menyelesaikan 12 SS sejak hari pertama.

Mitsubishi ASX Siap Meluncur Dengan Lima Pilihan Powertrain

Mitsubishi ASX dibangun diatas platform Renault-Nissan-Mitsubishi Alliance CMF-B.

Mitsubishi kembali menghadirkan model terbaru dari jajaran Outlander Sport. Ya, inilah Mitsubishi ASX, crossover terbaru untuk pasar Eropa dengan menawarkan beberapa varian seperti ICE, hybrid, dan PHEV. Penjualan akan segera dimulai pada Maret 2023 mendatang.

Secara visual, Mitsubishi ASX identik dengan model aliansinya, Renault Captur dengan gaya eksterior yang sangat kompak. Fascia depan menampilkan grille dynamic khas Mitsubishi dengan aksen garnish krom, juga headlamp berbentuk capit kepiting dipadu Daytime Running Lamp (DRL) berbentuk kait di bawahnya. Crossover ini tersedia dalam enam warna pilihan, dan untuk trim tertinggi menampilkan warna hitam pada atapnya.

Setiap kabinnya memiliki perbedaan diantara model varian. Model entry-level mengusung cluster analog dengan layar 4,2-inci diantara speedometernya. Sedangkan untuk model diatasnya memiliki layar instrumen digital berukuran 7,0-inci hingga 10,25-inci.

Sementara untuk layar infotainment standar hanya berukuran 7,0-inci dan memiliki tampilan horizontal. Jika masih kurang besar, Mitsubishi juga menyediakan upgrade layar infotainment 9,3-inci dengan tampilan vertikal yang mendukung koneksi Apple CarPlay dan Android Auto.

Ada banyak opsi powertrain

Mitsubishi ASX dibangun diatas platform Renault-Nissan-Mitsubishi Alliance CMF-B. Didukung juga oleh lima pilihan powertrain seperti :

1.0-liter 3-silinder M/T 6-speed 90 HP / 160 Nm

1.3-liter 4-silinder, Mild Hybrid, M/T 6-speed 138 Hp / 260 Nm

1.3-liter 4-silinder, Mild Hybrid, A/T 7-speed dual-clutch 156 HP / 270 Nm

1.6-liter 4-silinder, Hybrid 141 HP / 148 Nm / 1,3 kWh

1.6-liter 4-silinder, Plug-in Hybrid 160 HP / 144 Nm / 10,5 kWh / 50 kilometer

Untuk keselamatan, semua model ASX mendapatkan fitur emergency brake assist, lane departure warning, traffic sign recognition, and parking assist. Sedangkan untuk versi diatasnya mendapatkan fitur blind spot assist, active lane departure warning, and speed alert. Model range-topping mendapatkan semua fitur plus adaptive cruise control dan active lane-following assist.

Mitsubishi belum mengungkap secara detail tentang harga dari Mitsubishi ASX, namun hal ini akan segera terdengar kala mendekati momen peluncurannya.

Mitsubishi Ralliart Umumkan Lineup Tim untuk AXCR 2022

Tim Mitsubishi Ralliart memiliki sumber daya yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan AXCR.

Tim Mitsubishi Ralliart akan berkompetisi di ajang Asia Cross Country Rally (AXCR) dengan dukungan teknis dari Mitsubishi Motors. Mereka mengumumkan susunan tim untuk AXCR 2022 mendatang yang akan diadakan dari tanggal 21 hingga 26 November 2022 di Thailand dan Kamboja.

Tim Mitsubishi Ralliart diperkuat Rifat Sungkar (Indonesia), pemenang Indonesian Sprint Rally Championship dan Chayapon Yotha (Thailand) juara Thailand Autocross Championship. Mereka mengendarai dua mobil reli Triton di kategori Grup T1 (prototipe kendaraan lintas alam). Sakchai Hantrakul (Thailand) pembalap yang sangat berpengalaman akan mendukung mereka dengan sebuah Triton ketiga sebagai mobil support.

Tim Mitsubishi Ralliart akan memiliki semua sumber daya yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan AXCR, yakni TANT SPORT (Thailand) sebagai pengelola tim, lalu ada direktur tim Hiroshi Masuoka. Juara Reli Dakar dua kali sekaligus engineer dari Mitsubishi Motors itu akan menemani tim untuk memberikan dukungan teknis.

Persiapan Mitsubishi Triton

Tim Mitsubishi Ralliart telah melakukan tes ketahanan mobil reli Triton sejauh 1.100 km di trek balap off-road Grand Prix Motor Park di Kanchanaburi, di barat Thailand, dari 29 hingga 31 Agustus 2022. Mengurangi bobot dan meningkatkan karakteristik output dari engine telah meningkatkan kemampuan berkendara, memungkinkan penanganan yang gesit di jalan yang berkelok-kelok. Selain itu, dual damper baru telah meningkatkan kinerja mengikuti jalan dan berkontribusi pada peningkatan signifikan dalam stabilitas berkendara dan kemampuan berkendara di jalan yang kasar.

“Pereli melewati banyak tikungan yang berbeda. Oleh karena itu, sangat penting bagi mobil reli untuk memiliki kemampuan manuver dan pengendaraan yang sangat baik seperti yang diinginkan pengemudi, dan daya tahan dan keandalan yang tinggi di jalan yang kasar. Melalui uji ketahanan, kami dapat memastikan bahwa mobil reli Triton memberikan kinerja yang sangat baik dalam hal jalan kasar kelincahan dan daya tahan,” kata Rifat Sungkar

“Untuk menang, penting untuk memaksimalkan rasa persatuan antara pengemudi dan mobil reli, dan mengendalikan tempo secara fleksibel antara akselerasi dan deselerasi. Kami telah mengkonfirmasi bahwa mobil reli Triton memiliki hasil akhir yang bagus dan merespons masukan pengemudi dengan tepat dan gesit,” imbuh Chayapon Yotha.

Hiroshi Masuoka Bangga

“Rifat memiliki banyak pengalaman dalam reli sprint, jadi jika kami melakukan pekerjaan dengan baik sebagai tim untuk mengelola aspek jarak jauh dari reli lintas alam, dia akan memberikan kinerja yang hebat. Chayapon memiliki pengalaman luas dalam reli lintas alam dan meningkat setiap kali dia masuk ke dalam mobil, jadi saya mengharapkan hasil yang baik darinya. Performa Triton sejauh ini terlihat bagus dan saya yakin para pembalap akan mampu memberikan performa yang Tangguh,” ungkap Hiroshi Masuoka.

Rizky Vox

Isi BBM

BBM Mahal? Ini Deretan Mobil 1.500 cc Yang Efisien

Ada sejumlah mobil bermesin 1.500 cc yang punya efisiensi bahan bakar minyak (BBM) yang oke.

Memilih mobil yang memiliki efisiensi BBM memang perlu banyak pertimbangan, karena saat ini mayoritas mobil sudah dibekali dengan teknologi canggih dan mesin yang modern. Sehingga konsumsi bahan bakarnya menjadi jauh lebih efisien. Peran jenis bahan bakar pun juga menentukan, karena sejumlah mesin memang memerlukan tingkat oktan tertentu, agar performanya optimal dan konsumsi bahan bakarnya pun menjadi efisien.

Tak bosan-bosannya kami menyampaikan bahwa konsumsi BBM yang efisien dari suatu mobil tidak ditentukan dari mesin saja. Melainkan juga dari gaya mengemudi dan rute yang dilaluinya. Apabila memiliki gaya mengemudi yang agresif, tentu saja tidak akan mendapatkan konsumsi bahan bakar yang efisien. Kemudian terkait juga dengan rute jalanan yang padat, dijamin konsumsinya lebih boros dibandingkan dengan jalanan lancar.

Konsumsi bahan bakar efisien diiringi dengan perfoma mesin yang oke, sudah pasti menjadi idaman banyak orang, mungkin juga Anda salah satunya. Berikut ialah rangkuman sejumlah mobil dengan prestasi konsumsi bahan bakar yang efisien, tapi sengaja kami kerucutkan ke dalam kelompok mobil bermesin 1.500 cc. Selain itu, klaim data konsumsi bahan bakar pun kami peroleh dari beberapa sumber pengetesan mandiri. Apa sajakah mobil tersebut? Ayo simak bersama!

Honda City

Dengan mengaplikasikan mesin berkapasitas 1.497 cc, All New Honda City masuk jajaran mobil paling efisien mengonsumsi BBM. Meskipun hemat BBM, tenaga maksimal yang dikeluarkan adalah 118 hp dan torsi maksimal sebesar 145 Nm. Mesin dengan kode L15ZF ini memiliki rasio 1 liter BBM dapat menempuh jarak hingga 23,3 kilometer untuk luar kota, dan 18 kilometer dalam kota.

Wuling Almaz RS

Model teratas pada produk Wuling ini masuk jajaran mobil hemat bahan bakar dengan kapasitas mesin 1.451 cc. Untuk konsumsi BBM, Wuling Almaz RS mampu menempuh jarak hingga 14,2 kilometer hanya dengan satu liter BBM untuk jalan luar kota. Tak hanya hemat BBM, mobil buatan Negeri Panda ini juga memiliki tenaga cukup besar, yakni 140 hp. Sebab mesin 4 silindernya dibekali juga dengan turbocharger.

Toyota Yaris

Hatchback dengan desain modern ini memang sesuai untuk aktivitas area perkotaan. Mobil ini tergolong disukai oleh kaum wanita dan cocok juga untuk anak muda. Mobil yang berkapasitas 1.496 cc empat silinder DOHC Dual VVTi ini juga memiliki performa tinggi. Tenaga yang dihasilkan oleh mesin 2NR-FE ini ialah 106 hp dengan torsi maksimal 140 Nm. Untuk bahan bakar, konsumsinya 1 liter BBM bisa menempuh jarak 13,8 kilometer untuk di kota dan 17,4 kilometer untuk luar kota.

Mitsubishi Xpander

Untuk mobil ini dengan kapasitas mesin 1.499 cc terbilang efisien karena dilengkapi dengan teknologi penggerak katup variabel MIVEC. Teknologi ini mampu membuat rasio konsumsi BBM 1 liter untuk menempuh jarak 12 kilometer untuk dalam kota. Sedangkan untuk konsumsi luar kota, 1 liter BBM bisa menempuh jarak hingga 19,8 kilometer. Konsumsi BBM masih bisa dioptimalkan lagi bila pengemudi mengaktifkan fitur ECO dalam berkendara.

Suzuki Ertiga

Mungkin sebagian orang tidak menyangka bahwa Suzuki Ertiga masuk ke dalam jajaran mobil efisien BBM. Hal tersebut memang memungkinkan, sebab mesin K15B yang bertenaga 105 hp dan memiliki torsi 138 Nm ini telah mengunakan teknologi terbaru VVT (Variable Valve Timing). Dengan kapasitas mesin 1.462 cc, maka setiap 1 liter BBM Suzuki Ertiga mampu menempuh jarak hingga 12 kilometer di dalam kota dan 17 kilometer di luar kota.

Hyundai Stargazer

Ini dia jagoan baru di kancah persaingan sengit Low Multi Purpose Vehicle (LMPV). Hyundai Stargazer ‘nyemplung’ dalam jajaran mobil bermesin 1.500 cc yang efisien BBM. Dengan mesin Smartstream G1.5 berkapasitas mesin 1.497 cc, Hyundai Stargazer mampu menempuh jarak hingga 12 kilometer untuk pemakaian dalam kota dan rata-rata 16 kilometer untuk luar kota. Tenaga mesinnya mencapai 113 hp dan torsi puncak 144 Nm.

Hyundai Stargazer 2022

Ini Plus (dan Minus) Hyundai Stargazer Dibanding Mitsubishi Xpander

Sosok Hyundai Stargazer seringkali dikaitkan dengan wujud Mitsubishi Xpander.

Setelah mencoba Hyundai Stargazer varian Prime melalui rute Surabaya-Malang-Surabaya-Solo, sedikit banyak mobil ini mengingatkan pada Mitsubishi Xpander yang sempat kami punyai selama lima tahun. Saat pertama mencoba Mitsubishi Xpander, kami merasa ini adalah sebuah lompatan jauh di kelas LMPV. Rasanya seperti melihat mobil dari masa depan karena sebelumnya pasar dicekoki Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Suzuki ertiga atau Honda Mobilio yang bertahun-tahun tidak berubah. Belum lagi rasa berkendara yang solid dan nyaman berkat platform monokok.

Kebaikan-kebaikan Xpander itu, lantas diterjemahkan ulang oleh Hyundai melalui Stargazer. Desainnya lebih membulat dinamis dipadukan garis-garis tegas. Mukanya penuh dengan lekukan menarik, seolah meneruskan trend yang dimulai oleh LMPV Mitsubishi.

Bedanya, kalau Xpander tampak tegas, Stargazer seperti lebih ramah dan fleksibel. Ditambah lagi keberanian desainernya menyematkan deretan LED di sela kap mesin depan dan pintu bagasi. Katanya, ini melambangkan garis khatulistiwa dan persatuan bangsa Indonesia. Katanya…

Tapi itu soal desain. Yang jelas-jelas tergantung pada selera Anda. Kami ingin memperlihatkan yang bisa dipertanggung jawabkan, melalui lembar fakta. Sekali lagi, kami mencoba Hyundai Stargazer melalui rute jalan tol dan perkotaan yang padat di wilayah Timur pulau Jawa.

Sistem Penggerak

Baik Stargazer maupun Xpander dibekali penggerak empat silinder. Bikinan Mitsubishi memiliki kapasitas 1.499 cc, sedangkan mesin Hyundai adalah 1.497 cc. Yang paling mencolok adalah perbedaan tenaga. Mitsubishi lebih konservatif dengan 103,6 hp, sedangkan Hyundai lebih berani dengan 113,4 hp. Torsinya 144,1 Nm di Stargazer yang dicapai pada 4.500 rpm. Xpander lebih cepat meraih momen puntir puncak pada 4.000 rpm sebesar 141 Nm.

Penyalur daya sama-sama mengarah ke roda depan, melalui CVT (Continuous Variable Transmission). Transmisi ini menghasilkan pengendaraan yang halus dan penghantaran tenaga yang lebih linear. Tapi, jangan berharap lonjakan tenaga yang bikin adrenalin Anda mendesir. Ingat, ini mobil keluarga.

Perbedaan Torsion Beam

Maaf, ini agak teknis. Ini berhubungan dengan kualitas kaki-kaki. Bukan suara. Kami jujur kesulitan menemukan perbedaan. Keduanya dibekali MacPherson Strut di depan dan torsion beam di buritan. Bedanya, Hyundai Stargazer dibekali yang namanya Coupled Torsion Beam Axle. Ini adalah inovasi baru dari Hyundai, yang memungkinkan sudut toe roda belakang menyesuaikan saat bermanuver.

Untuk diketahui, torsion beam banyak digunakan pada mobil-mobil seperti ini. Biaya produksinya tidak tinggi, dan mudah dirawat. Namun biasa cenderung kaku saat bermanuver karena penyetelan hanya berlaku untuk sudut camber (penyesuaian posisi atas dan bawah roda) dan caster atau penyesuaian sudut sumbu kemudi dari sumbu vertikal roda kemudi. Bingung? Intinya, kemampuan penyesuaian toe inilah yang membuat Stargazer seperti bocah penurut yang patuh pada perintah saat berbelok. Lincah. Terutama saat putar balik.

Pengaruh Ban

Memang, kualitas peredaman suara kedua mobil ini tidak terlalu jauh berbeda. Harus diakui, Stargazer terasa lebih baik pada beberapa kesempatan, terutama saat melahap medan tidak rata pada kecepatan 100 km/jam dengan beban yang cukup terisi dari kursi depan hingga bagasi. 

Jika Xpander terasa memantul berlebihan, Stargazer bisa lebih meredam. Namun di pengendaraan kecepatan rendah, Xpander bisa setara. Suspensi kadang protes juga ada pada Stargazer, tapi prediksi kami, bushing yang lebih baik membuat mobil ini memiliki kualitas yang bikin percaya diri.

Hal sederhana lainnya, penggunaan ban. Xpander dilengkapi ban bersifat ‘eco’. Alias bisa menekan penggunaan BBM. Tidak salah. Namun biasanya, ban seperti itu keras dan berisik. Hyundai membekali ban Kumho untuk LMPV mereka. Terasa lebih empuk dan senyap saat melewati medan beton jalan tol Trans Jawa.

Kami Bingung

Nah, setelah ini, jujur kami makin suka dengan mobil-mobil di kelas LMPV. Alasannya sederhana, mobil makin canggih dan praktis dengan penampilan yang mengikuti zaman. Dan harus diakui juga, dengan rentang harga yang sangat berdekatan, proses memilih mobil jadi makin seru. 

Bagi kami, Stargazer dengan kepraktisan kabin (terutama pada varian dengan captain seat) dan tenaga paling besar di kelasnya, jadi penilaian utama. Tapi Xpander punya rem tangan elektrik yang mudah dioperasikan. Ah, kami jadi bingung. Silahkan Anda coba sendiri di dealer masing-masing. 

Mitsubishi Galant Eterna

Mitsubishi Eterna GTI, Sedan ‘Sleeper’ Ngetop Era 90an

Mitsubishi Eterna GTI memang bukan sedan yang bisa dipandang sebelah mata.

Buat para antusias otomotif Indonesia yang tumbuh besar di era 1990an, mungkin salah satunya Anda, pasti sempat menaruh hati dengan sosok Mitsubishi Eterna GTI. Sedan ini pernah dinobatkan sebagai Japanese Car of The Year di tahun 1988, jadi memang bukan mobil ‘kaleng-kaleng’ yang bisa dipandang sebelah mata.

Di era tersebut, Mitsubishi Eterna GTI juga sering digunakan untuk ajang reli di Indonesia, biasanya yang menggunakan ialah pereli privateer. Karena kalau pereli kawakan, langsung memilih saudara kandungnya yang lebih jagoan, yaitu Mitsubishi Galant VR-4. Secara fisik, penampilan mobil ini memang sudah oke dan tergolong modern di akhir tahun 1980an menuju awal 1990an.

Sebenarnya yang sukses memikat banyak ‘petrolhead’ lokal kala itu ialah mesin 4G63 DOHC 16V yang diusung oleh Mitsubishi Eterna GTI tersebut. Mesin berkapasitas 1.997 cc ini memang memiliki basis yang serupa dengan unit 4G63 pada Eterna Super Saloon, namun perbedaannya terdapat pada cylinder head dan sistem pasokan bahan bakar.

Jika Mitsubishi Eterna GTI sudah menggunakan cylinder head model Double Overhead Camshaft (DOHC) dan sistem injeksi bahan bakar elektronis (EFI), maka pada Eterna Super Saloon memakai cylinder head model Single Overhead Camshaft (SOHC) serta karburator sebagai sistem pasokan bahan bakarnya.

Di eranya, tenaga mesinnya cukup besar di segmen sedan 2.000 cc Indonesia, mencapai 145 hp pada 6.500 rpm. Kompresi mesinnya juga tinggi, yakni 9.8:1, termasuk ada dua fitur canggih yang disematkan oleh Mitsubishi, yaitu Hydraulic Lash Adjuster untuk menjaga kerenggangan celah klep tetap optimal dan Balancer Shaft untuk meredam getaran mesin di setiap putaran.

Ketika masih baru, mobil ini mampu berakselerasi dari posisi diam hingga 100 km/jam dalam kisaran tempo 9 detik. Bahkan untuk mencapai kecepatan 220 km/jam saja, sepertinya penggunanya tidak perlu banyak berusaha. Jadi, kami anggap Mitsubishi Eterna GTI memang dihadirkan di Indonesia untuk kaum bapak yang suka buru-buru…

Ada Versi LeMans

Oya, di sekitar tahun 1993, sempat dihadirkan Eterna GTI unit terbatas, dengan judul LeMans. Unitnya memang benar-benar terbatas, karena hanya 50 unit saja. Oleh karenanya banderolnya pun tak main-main, yaitu Rp 92,5 juta ‘saja’. Tentu Anda bertanya-tanya, fitur apa saja yang membuat mobil ini jadi istimewa. Oke, dimulai dari side body moulding, bumper, dan (tentu saja) logo LeMans. Lalu bentuk velgnya pun berbeda, yaitu palang lima. Grille depan dan lampu belakang pun berbeda dengan versi GTI pada umumnya.  

Tak berhenti sampai di situ saja, ada komponen kompetisi milik Mitsubishi Galant VR-4 yang dijejalkan pada unit LeMans ini. Beberapa part kompetisi yang terpasang antara lain rem brembo, exhaust kit, engine tune up dan suspension kit racing. Wajar saja jika langkah upgrade ini berkhasiat untuk mendongkrak performa Mitsubishi Eterna GTI LeMans mencapai 20 persen, atau tenaganya bisa lebih dari 170 hp. Jadinya memang sedan ‘sleeper’ sejati.

Berkat ‘urban legend’ Mitsubishi Eterna GTI yang berlangsung hingga kini, kami pun tergugah untuk memiliki satu unitnya dan melakukan berbagai hal menarik bersama mobil tersebut. Tunggu saja waktunya, nanti kami akan suguhkan kepada Anda!!!

Mitsubishi Triton 2023

Mitsubishi Triton Siap Ganti Generasi, Bakal Muncul Tahun Depan

Mitsubishi Triton dibenahi untuk tahun 2023. Akan berbagi komponen dengan Nissan Navara?

Sebuah pikap double cabin dengan kamuflase tebal tertangkap kamera. Ini adalah Mitsubishi Triton L200 generasi baru, yang diperkirakan meluncur 2024 nanti. Meskipun kamuflasenya cukup tebal, tapi sudah bisa terlihat beberapa guratan yang mencerminkan pembaruan. Dan jujur, sepertinya Triton akan terlihat lebih berwibawa. 

Yang pasti, parasnya akan berubah total. Lampu depan diposisikan lebih ke atas dengan grill depan yang lebar dan tidak lagi berbeda aksen atas dan bawah. Kami menduga, bahasa desainnya berubah lagi. Kap mesin dan bemper juga terlihat lebih membulat, tidak terlalu kaku.

Garis body di bagian depan yang terlihat tegas, sama seperti garis di bak. Begitu juga dengan bentuk fender. ‘Bagasi’ belakang terlihat lebih besar dengan pintu akses yang rata dan terlihat lebih rapi. Lampu buritan terlihat konvensional dibanding yang ada sekarang. Mungkin ada bagian lampu yang ditutup kamuflase. Atapnya diberikan roof rail. Jadi mengingatkan kami pada Nissan Navara.

Interior dan mesin masih jadi misteri. Tunggu ada bocoran lagi. Tapi kami tidak akan terkejut kalau mesinnya masih sama, hanya ada penambahan kemampuan. Sistem penggerak 4WD itu hampir bisa dipastikan. Tentu, ada varian 2WD.

Berbagi Dengan Nissan Navara?

Bicara soal Navara, kami suka mobil itu. Tapi intinya bukan itu. Mitsubishi Triton generasi baru ini, menurut rumor di kalangan jurnalis global, akan berbagi komponen dengan double cabin Nissan tersebut. Wajar saja ada rumor itu, Mitsubishi dan Nissan berada dalam satu induk usaha.

Toh ini (kalau gosip diatas benar) bukan pertama kalinya mereka kerjasama membuat double cabin di satu fasilitas perakitan. Namun sejak Navara yang ada sekarang, mereka pisah pabrik. Itu sebelum kejadian skandal konsumsi BBM Mitsubishi merebak. Setelah keriuhan itu, Nissan mengambil alih Mitsubishi. Jadi mungkin saja akan ada Triton rasa Navara.

Yang pasti, Mitsubishi memang pernah mengungkap akan menelurkan Triton baru di tahun fiskal 2022 (antara April 2022 hingga Maret 2023). Namun dilihat dari kamuflase yang terpasang di mobil, sepertinya akan mundur hingga semester kedua tahun depan.

Sumber: Carscoops

Xpander Cross 2022

Mitsubishi Xpander Cross 2022 Yang Makin Presisi

Mitsubishi Xpander Cross dibekali fitur yang membuat proses berbelok jadi menyenangkan. Bukan Untuk ugal-ugalan!

Saat melihat Mitsubishi Xpander Cross 2022 yang diperkenalkan di GIIAS lalu, kami merasa perubahannya hanya bersifat kosmetis. Mengingat mobil ini baru meluncur pertama 2019. Tapi kami lupa. Keluarga Xpander berbeda dengan mobil lain, ada perlakuan khusus untuk LMPV ini dari Mitsubishi. 

Ingat ketika Mitsubishi Xpander tiba-tiba diguyur peningkatan sekitar tahun 2018 akhir? Saat itu semua terkejut karena ada cruise control. Hal serupa diberlakukan untuk Xpander Cross 2022 ini. Malah lebih menyeluruh. Selain lampu dan grill depan serta sekeliling tubuh yang terlihat lebih SUV, pesaing Toyota Rush dan Daihatsu Terios ini ditambah fitur bantu berkendara yang signifikan. 

Memang tidak ada perubahan pada sektor mesin atau transmisi, tapi kaki-kaki dibenahi. Dan ini yang kami rasakan saat mencoba secara singkat pada Rabu (24/08/2022) lalu di kawasan Pusdiklantas Polri, Tangerang. Sebelum bicara rasanya, kita lihat dulu apa yang diganti pada Xpander Cross 2022. 

Dari penjabaran pihak Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) kami simpulkan dua hal. Pertama adalah body yang lebih rigid (kokoh) dan shock absorber baru. Shock breaker yang dipakai kini berukuran lebih besar, terutama di buritan. Diklaim, ukurannya sekarang sama dengan Pajero Sport. 

Peningkatan berikutnya adalah penambahan kekuatan struktural. Seperti Dudukan shock depan dan belakang serta beberapa titik lainnya. Selain itu, pengamatan kami setelah mencoba mobil, sepertinya ada peningkatan juga pada kualitas bushing-bushing yang dipakai. 

AYC Bikin Anti Tekor

Salah satu fitur utama yang disuarakan oleh Mitsubishi adalah kemampuan menikung Xpander Cross yang lebih baik. Ini berkat AYC (Active Yaw Control). Biasanya, yang punya peranti ini adalah mobil-mobil kelas atas seperti Outlander PHEV. Lagi-lagi, Xpander jadi mobil pertama di kelasnya yang punya alat itu. 

Apa fungsinya? Yang jelas, proses berbelok jadi lebih presisi dan aman. Ini kami coba langsung saat pengujian bersama MMKSI. Skenario tikungannya macam-macam. Mulai dari tajam, medium hingga lebar tapi lintasan tergenang air. Jangan lupa juga kalau Xpander Cross berpenggerak roda depan, yang cenderung understeer (stir belok, mobil lurus). 

Dengan bantuan AYC, seberapa payah Anda mengemudi, mobil seperti paham harus bagaimana. Belokan lumayan tajam yang kami libas dalam kecepatan 20-30 km/jam lancar saja, tidak tekor. Mobil protes pun tidak. Berikutnya, tikungan medium yang ditaburi pasir, bisa diselesaikan dengan presisi tanpa kebablasan keluar jalur, pada kecepatan sekitar 40 km/jam. Mulai terdengar kalau komputer memerintahkan fitur kestabilan untuk bekerja lebih keras.

Paling menarik adalah tikungan lebar yang kami selesaikan dalam kecepatan sekitar 50 km/jam. Kondisi lintasan sekali lagi basah. Terasa kalau Xpander Cross ini agak protes dan sedikit mengalami gejala understeer. Namun saat itu terjadi, AYC bekerja dengan tegas menarik roda ke arah yang diinginkan pengemudi. Seru. Anda juga bisa melihat sebesar apa bantuan AYC berkat indikator digital di instrument cluster. Tapi, dari mana alat ini tahu kalau mobil mau kemana? 

Ada empat parameter yang diukur oleh sensor AYC: Sudut kemudi, kecepatan roda, putaran mesin dan rem. Bila pada sistem kendali kestabilan macam ASC (Automatic Stability Control) biasa hanya membaca kecepatan roda (akan mengurangi kecepatan roda yang berputar lebih cepat sendiri), AYC mampu mengetahui putaran mesin sehingga saat belok, tenaga tidak drop. Itulah kenapa kami merasa mobil ini beloknya presisi dan saat pedal gas digentak tenaganya tetap ada. Hebat juga. 

Bukan Untuk Ugal-ugalan

Nah, setelah pengujian singkat selama 30 menit, kesimpulan awal adalah, mobil ini menyenangkan. Dengan membayangkan skenario Anda sedang berada di jalan non-aspal, kosong dan tidak rata, kecepatan 40-60 km/jam bisa dengan meyakinkan melibas kelokan. Sistem peredaman yang tidak berisik, bisa makin bikin percaya diri. 

Tapi perlu kami tekankan, fitur AYC ini bukan untuk ugal-ugalan. Melainkan untuk membantu Anda berkendara lebih selamat. Di jalan biasa, banyak rintangan yang tiba-tiba muncul dan perlu manuver yang presisi. Ini yang bisa diberikan oleh Xpander Cross dan AYC-nya. Jadi, tetaplah waspada dan berkendaralah dengan selamat. Jangan menabrak, jangan sampai ditabrak, apalagi menyebabkan tabrakan. Salam. 

Mitsubishi Triton Ralliart Bakal Lahap Event AXCR 2022

Mitsubishi Ralliart New Triton akan lahap rute 2.000 kilometer melalui medan alam yang unik di Asia Tenggara.

Mitsubishi Motors Corporation berencana turun di ajang Asia Cross Country Rally (AXCR) 2022 yang akan diadakan di Thailand, pada 21-26 November 2022. Unit yang bakal berlaga ialah Mitsubishi Ralliart New Triton AXCR, mobil tersebut juga dipamerkan di ajang GIIAS 2022.

AXCR adalah reli lintas alam dengan medan yang amat berat dan menantang. Hanya dengan membayangkannya saja, rute sepanjang 2.000 kilometer melalui medan alam yang unik di Asia Tenggara, cukup membuat kepala kami menjadi pening. Rute yang akan dimulai di Buriram, sebelah timur laut Thailand sebelum menyeberang ke Kamboja, dan berakhir di situs Warisan Dunia Angkor Wat. Eksotis memang, tapi Anda harus ingat, ini reli, bukan traveling…

Mitsubishi Ralliart New Triton AXCR 2022 yang akan dibesut oleh Rifat Sungkar itu sudah melakukan rangkaian uji coba ketahanan di rute jalan raya dan off-road di Thailand pada Juni 2022 silam. Ia pun mengklaim bahwa berbagai persiapan terkait perlombaan berjalan lancar dan sesuai harapan.

Nah, Mitsubishi Ralliart New Triton AXCR 2022 ini masuk ke dalam klasifikasi mobil reli Fédération Internationale de l’Automobile (FIA), yang masuk pada golongan Group T1 (prototipe kendaraan lintas alam). Rifat bersama Julian Johan pun menilai ajang ini bisa mendapat banyak pelajaran dan pengalaman berharga.

“Komitmen Mitsubishi dan Ralliart adalah komitmen yang besar. Harapannya dari hasil yang kita ikuti karena ketahanan, akan turun jadi kendaraan yang lebih baik lagi di masa datang. Kenapa saya ajak Julian Johan, dari saya orang Indonesia, ini kesempatan emas untuk kita belajar banyak,” kata Rifat Sungkar.

“Ini reli yang belum pernah kita ikuti, namun sesuai dengan kondisi alam Asia Pasifik, banyak hutan dan banyak jalan berlumpur. Kehadiran Julian Johan akan cocok karena jadi technical advisor dan akan melihat apakah memungkinkan juga untuk bisa kita terapkan untuk event motorsport Indonesia. Ini kesempatan kita untuk belajar dan karena saya bersama Mitsubishi ada banyak hal yang dapat saya lakukan di bidang motorsport,” imbuhnya.

“Partisipasi untuk motorsport ini diprakarsai oleh Ralliart dan dibawah pimpinan Hiroshi Masuoka. Pemenang reli Dakar tahun 2002 dan 2003. Tim Mitsubishi Ralliart ini mau mencoba kekuatan dari Triton dari partisipasi lintas negara di Asia,” papar General Manager of Marketing Communication & PR Division PT MMKSI, Intan Vidiasari.

Berdasarkan spesifikasi model dobel kabin, maka kap mobil, pintu depan dan belakang, interior dan bagian lainnya telah dibuat menjadi ringan, sedangkan bodi mobil telah diperkuat dengan roll cage serta underguard.

Karena DNA dari Mitsubishi itu sendiri sebenarnya mengarah ke karakter sporty. “Akan ada dua unit Mitsubishi Triton Ralliart AXCR, dimana salah satunya akan dikendarai oleh Rifat Sungkar,” kata Intan.

Suspensi yang dipasang juga khusus untuk kebutuhan reli sehingga memberikan karakteristik pengendalian jauh lebih baik dan durabilitas lebih tinggi. Untuk mesinnya, Triton versi reli ini dibekali mesin turbodiesel 4 silinder 4N15 MIVEC turbo diesel 2.442 cc bertenaga 178 hp dan torsi 430 Nm.

Settingan mesin tersebut difokuskan untuk mereduksi gesekan antar komponen internal mesin dan bobot kendaraan, serta meningkatkan respons pada rentang kecepatan sedang, yang sering digunakan dalam event reli. Lebih lanjut, modifikasi kedap air juga mutlak dilakukan, seperti penguatan pada seal dan pengoptimalan snorkel saluran masuk udara menuju mesin.

eCanter Jadi Jagoan Canggih FUSO di GIIAS 2022

Mitsubishi ingin terus memberikan edukasi sekaligus memperkenalkan eCanter kepada publik.

PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) sebagai distributor resmi Mitsubishi FUSO memboyong truk listrik eCanter pada pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022. Di ajang kali ini memang bukan debut bagi Mitsubishi FUSO eCanter, namun KTB ingin terus memberikan edukasi sekaligus memperkenalkan eCanter kepada masyarakat.

Diperkenalkan pertama kali dalam ajang Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2020, Mitsubishi FUSO eCanter mungkin sudah pernah Anda lihat berkali-kali. Meski begitu, kami tetap saja penasaran kapan waktunya truk listrik ini mulai dilempar ke pasar Tanah Air. Terkait dengan hal tersebut, pihak KTB pun angkat bicara.

“Kami masih mempelajari terkait keputusan untuk menjual eCanter di Indonesia. Memang belum bisa memutuskan kapan waktunya, tapi proof of concept tetap dilakukan secara detil dan aktual, sehingga diharapkan ada penyempurnaan dalam pengembangan produk ke depan,” kata General Manager Product KTB, Bayu Aprizal.

Langkah tersebut ditempuh KTB agar tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan akhir terhadap pemasaran Mitsubishi eCanter. “Ini teknologi baru dan fasilitasnya harus memungkinkan. Faktor penting yang harus dipertimbangkan adalah dari segi fasilitas dan infrastruktur untuk menunjang kendaraan listrik. Kalau semua ideal, maka kami akan mengarah ke tahap pemasaran eCanter,” jelasnya lagi.

“Truk Mitsubishi FUSO e-Canter saat ini masih menjadi produk uji coba yang masih menjalani serangkaian studi di Indonesia. Termasuk proses studi penerimaan pasar bersama dengan konsumen Indonesia. Secara teknis kami sudah siap, tapi secara pasar harus kita lihat lagi,” ungkap Direktur Sales and Marketing KTB Duljatmono.

Di balik penampilan khas Mitsubishi FUSO, e-Canter ini mengusung teknologi penggerak dari motor listrik dan mendapatkan tenaganya dari 6 baterai listrik dengan kapasitas masing-masing 30 kWH. Saat dalam kapasitas penuh, truk ini mampu melaju hingga jarak 100 kilometer dengan daya angkut 75 persen dari muatan maksimal.

Tenaga yang bisa dihasilkan oleh Mitsubishi FUSO eCanter ini mencapai 181,4 hp dengan torsi maksimum 390 Nm. Selain itu, ada beberapa teknologi canggih berada di dalam truk, termasuk di antaranya anti-lock braking system (ABS), electronic stability program (ESP), dan lane departure warning (LDW), sehingga pengemudi menjadi lebih aman saat mengendarainya.

Memiliki spesifikasi canggih tersebut, truk listrik Mitsubishi FUSO e-Canter ini menjadi salah satu pusat perhatian booth Mitsubishi FUSO yang terletak di lokasi Hall 8 Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD pada gelaran GIIAS 2022. Bahkan Anda dapat merasakan langsung truk listrik ini pada area test ride di Hall 10.

Deretan FUSO Andalan dan Ramah Lingkungan di GIIAS 2022

Lini produk yang kuat dan lengkap dari varian EURO-4.

PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), memajang produk yang tangguh dan ramah lingkungan di gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022. Mitsubishi FUSO menampilkan produk tangguh dan ramah lingkungan yang terdiri dari unit FUSO EURO4 Line Up dan e-Canter, kendaraan komersial dengan tenaga listrik.

Dalam acara GIIAS, FUSO mengajak masyarakat untuk menyaksikan secara langsung dan merasakan teknologi FUSO e-Canter melalui acara test ride yang tersedia di Hall 10.

Di GIIAS 2022, FUSO menghadirkan empat unit produk unggulannya. Antara lain:

Fighter X FN 62FHDR dengan tambahan Mining Equipment berupa PTO, Radiator Guard, Rotary Lamp. Tidak lupa, dua tambahan fitur baru yaitu Engine Hour Meter & Air Conditioner. Engine hour meter adalah alat untuk mengukur lamanya mesin beroperasi. Ini dapat digunakan sebagai pengingat untuk melakukan perawatan berkala seperti penggantian oli. Fitur AC bakal memberikan kenyamanan yang lebih bagi pengemudi di area pertambangan. Kami yakin pengemudinya bisa terlena karena tetap sejuk saat mengendarainya.

Canter FE 84GBC sudah lama dikenal karena aspek nyaman, bertenaga, dan perawatannya mudah, serta cocok untuk menunjang sektor bisnis transportasi. Mitsubishi FUSO menghadirkan unit bus dari varian Canter FE 84GBC, Anda pun dapat menyaksikan unit milik PT. Bagong Dekaka Makmur, yang ngetop di area Jawa Timur.

Canter FE 71 Long, dengan ROH yang telah diperpanjang dari 1,3 m menjadi 2m, sehingga panjang totalnya menjadi 6,4 meter. Varian populer ini akan mampu menampung muatan yang lebih banyak dan konsumsi bahan bakar yang lebih efisien untuk mendukung bisnis konsumen khususnya di sektor logistik di perkotaan.

Nah, ini dia bintangnya, yaitu eCanter. Truk ini menjadi pelopor untuk mencapai misi ‘karbon netral’. eCanter adalah kendaraan komersial listrik pertama yang diproduksi secara masal di Jepang. Mitsubishi FUSO membawa eCanter ke Indonesia untuk menunjukkan bahwa eCanter siap secara teknis. Asyiknya, ini bukan prototipe lagi, tetapi telah digunakan dalam operasional sehari-hari khususnya di sektor logistik.

Mitsubishi FUSO baru saja memulai dan sedang melakukan Uji Coba Unit dengan di Bali. Bahkan di GIIAS 2022 ini, Anda dapat mencoba kecanggihan teknologi eCanter dengan datang ke area test ride di hall 10.

Mitsubishi Outlander Sport 2022

Mitsubishi Outlander Sport Kena Recall!

Lebih dari 75.000 Outlander Sport terdampak, mobil bisa tiba-tiba mogok saat sedang ngebut. 

Mitsubishi mengumumkan perbaikan yang harus segera dilakukan. Recall ini terbilang signifikan karena kerusakannya cukup fatal dan mengenai 75.000 Mitsubishi Outlander Sport dan internal mesinnya. Ini terjadi di Amerika Serikat, tapi menarik untuk diketahui. 

Diawali tiga Outlander Sport yang tiba-tiba mogok di jalan atau tidak bisa hidup sama sekali setelah mesin dimatikan. Ini terjadi pada bulan Mei 2019 lalu. Penyelidikan panjang dimulai, tapi jawabannya tidak kunjung datang. Hingga akhirnya Mitsubishi mendapatkan laporan Outlander Sport keempat mengalami gejala serupa.   

Diketahui, klep buang di mesin bertabrakan dengan piston. Alias tembus melewati batasannya. Tentu tidak bagus. Mobil harus turun mesin. Tapi Mitsubishi belum juga paham, apa yang menyebabkan klep tidak betah di tempatnya. Mei 2020 hingga April 2021, setelah lebih banyak kejadian, akhirnya diketahui, ada yang salah dengan CVT ECU. Ini Electronic Control Unit yang mengatur kinerja transmisi, bukan mesin. 

Jadi diketahui, kalau CVT ECU ini kadang kehilangan suplai daya sesaat. Ini bisa Anda ibaratkan seperti mereset. Setalh hidup kembali, ECU transmisi secara otomatis mencari rasio gigi paling rendah (ingat ini CVT). Supaya mudah dipahami, bayangkan Anda jalan di jalan tol, kecepatan 100 km/jam, tiba-tiba transmisi pindah sendiri ke gigi satu. Hasilnya tentu tidak indah. 

Putaran meninggi secara tiba-tiba melewati batas yang bisa ditoleransi oleh mesin. Makanya klep bisa beradu dengan piston. Mitsubishi lantas memperbaiki peranti lunak pada CVT ECU yang terdapat pada 76.508 Outlander Sport di Amerika Serikat.

Meski begitu, Pabrikan Tiga Berlian ini mengatakan, ada dua tipe Outlander Sport yang tidak perlu khawatir. Pertama yang transmisi manual, pastinya. Kedua yang menggunakan tombol start-stop. Meski kami belum mendapatkan korelasi start-stop button dengan kinerja transmisi (starter hanya akan memutar fly wheel/kruk as, bukan transmisi). Nah, ini bisa menarik karena di Indonesia ada versi yang memakai kunci dan transmisi CVT. 

Kami mencoba menghubungi pihak MMKSI untuk mengetahui apakah Outlander Sport di Indonesia juga terpengaruh. Mengingat Outlander Sport adalah produk global. Namun mereka belum dapat menjawab karena belum mendapatkan info. Bukti kalau kami selalu jadi yang pertama. Hmm. Tunggu update kami selanjutanya. 

Sumber

 

Mitsubishi XPander Cross 2022

Mitsubishi Xpander Cross 2022 Diluncurkan. Apa Bedanya Dengan yang Lama?

Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia, APM kendaraan penumpang Mitsubishi, meluncurkan Xpander Cross dengan wajah baru hari ini (11 Agustus) di ajang GIIAS 2022. Apa saja yang beda? Yang pasti harganya.

Sebelum bahas banderol, perubahan kasat mata ada di mukanya. Sekarang terlihat lebih modern. Meski sebetulnya beberapa komponen seperti lampu utama, sama dengan versi Mitsubishi Xpander biasa. Lampu tersebut mengapit grille baru dengan desain yang lebih terkesan kokoh.

Dari samping, Xpander Cross 2022 terlihat tetap tinggi. Yang menarik adalah penggunaan velg baru. Desainnya lebih terlihat modern dan seperti menegaskan ini mobil tangguh. Roof rail dan over fender masih sama, tidak berubah.

Interiornya ketambahan beberapa fitur baru. Salah satunya adalah kemampuan wireless charging untuk isi ulang gadget Anda. Tidak lupa, lingkar kemudi juga baru. Desainnya lebih segar dengan empat spoke. Sebelumnya tiga. Tapi ini bukan stir baru. Anda bisa juga melihatnya di Mitsubishi Pajero Sport.

Tentu, sebagai crossover MPV-SUV, mobil ini menawarkan kepraktisan berlimpah. Kursi tiga baris yang lega, kecuali di paling belakang yang keluasannya biasa saja. Jangan lupa bagasi luas dan banyak ruang penyimpanan di kabin.

Bagaimana dengan mesinnya? Masih tetap 1,5 liter DOHC dengan imbuhan teknologi MIVEC. Tenaga juga tidak berubah. Masih 103 hp dengan torsi 141 Nm pada 4.000 rpm. Sayang sekali. Dengan body macho begitu, mungkin lebih baik kalau ada tambahan performa. Itu pendapat kami saja. 

Untuk membantu pengendalian, Mitsubishi menyematkan Active Yaw Control untuk pertama kalinya di keluarga Xpander. Benda yang sama juga hadir di keluarga Mitsubishi Lancer Evo. Fungsinya agar mobil bisa menikung dengan lebih aman dalam berbagai kondisi. Detailnya akan kami bahas di artikel lainnya. Menunggu penjelasan Mitsubishi, bagaimana mereka menerapkan yaw control untuk mobil gerak depan. 

Mitsubishi Xpander Cross 2022 dijual dengan harga mulai dari Rp 309.950.000 juta. Paling mahal Rp 335.750.000. Ini adalah harga OTR untuk wilayah Jakarta. Tertarik? Jangan hubungi kami, hubungi saja dealer Mitsubishi terdekat.

Baca Juga: Daihatsu munculkan Ayla setrum