Restomod Renault Dauphine 1960 di SEMA Show 2024, Pengunjung Terbelalak!

Produsen pelumas ENEOS kali ini ikut berpartisipasi di SEMA Show 2024. Tak hanya produk pelumas otomotif. Pada booth mereka yang menempati area Central Hall di Las Vegas Convention Center juga dipajang sejumlah mobil modifikasi. Salah satu mobil yang dipamerkan adalah Renault Dauphine lansiran 1960, mobil berstatus ‘legend’ pada eranya.

Mobil made in France di booth ENEOS yang notabene brand pelumas asal Jepang tentu bukanlah hal yang biasa.

Awalnya banyak yang mengira sebuah VW Beetle bergaya balap. Para pengunjung pun geleng kepala sekaligus terbelalak saat mengetahui jika aslinya adalah sebuah Renault jadul. Gokil!

Modifikasi hasil garapan Justin Cashmore ini berhasil mengecoh memang sangat layak dipamerkan di SEMA Show 2024. Lantas bagaimana awal kisahnya?

Berawal Dari Hot Wheels

Justin Cashmore adalah veteran Angkatan Laut AS yang telah melanglang buana ke berbagai negara.

Singkat cerita, Cashmore mendapatkan bahan Renault Dauphine yang terbengkalai dari sebuah junkyard di tengah gurun pada tahun 2017. Butuh waktu setahun lebih bagi Cashmore untuk memodifikasinya.

Hasilnya cukup memuaskan, Renault Dauphine hasil garapan Cashmore pun jadi finalis pada kontes modifikasi bergengsi Hot Wheels Legends Tour 2019. Dari sinilah ia mulai dikenal dan menghasilkan lebih banyak lagi karya restomod yang dahsyat.

Bodi Ala Group-5 

Memodifikasi sebuah mobil memang butuh kesabaran dan ketelatenan. Material dan parts yang digunakan pun tak asal pasang.

Bodykit versi awal yang pernah dipasang pada Renault Dauphine dirombak total. Ganti dengan widebody kit baru berbahan serat karbon. Selain mempelajari sejumlah gaya Renault Dauphine versi balap maupun modifikasi yang pernah ada, mobil mainan Hotwheels VW Käfer Racer dan Custom VW Beetle juga jadi acuan bagi Cashmore.

Kit over fender berukuran gambot membuat bodi Dauphine melebar sekira 56 cm. Pas dengan pelek 17-inci tapak lebar Felgen Factory two-tone berbalut ban balap Toyo R888R. Bodinya pun dibuat ceper ala mobil balap Group-5 era ’70an. Sekujur bodi dilabur warna biru khas tim balap Renault, lengkap dengan aksen patina belel serta berbagai decal stiker ala balap.

Meskipun pakai bodykit ala balap lengkap dengan lips spoiler dan air scoope, namun Cashmore tetap memasang bemper depan dan belakang chrome asli bawaan Renault Dauphine. Termasuk pula lis bodi chrome dan lampu rem asli.

Emblem depan dan belakang original bertuliskan “Dauphine Renault” pun masih terpasang. Lampu depan warna kuning plus lampu kabut model bulat lansiran CIBIE di tengah palang bemper depan pun jadi sisi unik tersendiri.

Rombak Mesin dan Sasis 

Mesin 845 cc bawaan Renault Dauphine yang juga kondang dengan sebutan Gordini dianggap kekecilan. Engine swap pun dilakukan. Pilihan pun jatuh pada mesin 6-silinder 2.8L VR6 cabutan dari mobil VW tahun muda.

Untuk penggarapan mesin dikerjakan oleh bengkel tuner United Motorsports. Saluran intake dan satu set pipa exhaust custom pun dipasang. Hasilnya, tenaga terdongkrak jadi 230 hp dan suara mesin pun merdu.

Transmisi sequential 6-speed VW O2M dan limited-slip differential lansiran Peloquin cukup untuk mengimbangi output mesin.

Agar mesin dan girbox serta limited-slip bisa terpasang, sebagian konstruksi sasis pun terpaksa harus bikin baru alias custom.

Sistem suspensi high performance Eibach menopang keempat kaki Dauphine. Agar mobil tetap stabil meskipun ceper, maka sistem kemudi hingga dudukan girbox dan mesin ditopang suspensi spek mobil balap NASCAR. Sistem rem standar pun diganti rem cakram spek NASCAR lansiran Wilwood.

Interior Unik 

Masuk ke dalam kokpitnya, sebagian besar panel interior yang bergaya retro dipadukan dengan parts custom. Agar aman saat berkendara, sekeliling kokpit dipasangi rollcage pipa tubular ala mobil balap.

Mobil ini pun versi setir kanan, sangat anti-mainstream dengan mobil di AS yang menganut setir kiri. Yang unik dari interior mobil ini bukan lantaran kemasan interiornya ala kadarnya. Selain panel speedometernya sudah pakai layar digital, dan karpet kabinnya menggunakan permadani rajut Persia! Hmm… benar-benar garapan yang sangat gokil!

Renault Tampilkan Konsep Sepeda Motor Listrik Scrambler Ala Renault 4

Di pameran otomotif Paris Motor Show 2024 ternyata tak cuma dimeriahkan oleh mobil terbaru. Tapi juga ada sepeda motor listrik yang merupakan konsep desain dari brand asal Perancis, Renault.

Konsep sepeda motor listrik Renault yang bernama Heritage Spirit Scrambler R4 ini merupakan hasil kreasi studio Ateliers HeritageBike yang bermarkas di Annecy, Perancis.

Inspirasi desainnya dari mobil legendaris Renault 4. Selain modelnya yang khas dan ikonik, Renault 4 jangka waktu produksinya pun cukup panjang yakni 1961-1994. Hanya sedikit sekali mobil yang bisa menyamai reputasi Renault 4.

Tak sekadar menjadi komemorasi nostalgia pada sang legenda Renault 4. Sepeda motor listrik R4 ini mendampingi reinkarnasi Renault 4 versi modern yakni mobil listrik Renault 4 E-Tech yang diluncurkan di Paris Motor Show 2024.

Konsep Retro Modern

Tampilannya merupakan perpaduan motor jenis Scrambler yang bergaya retro dengan fitur dan teknologi modern.

Livery warna biru Cloud Blue nan ikonik dilaburkan pada motor listrik Scrambler ini. Renault 4 saat pertamakali dipasarkan pada tahun 1962 menggunakan warna yang sama.

Agar kokoh namun bobotnya tak terlampu berat, konstruksi frame berbahan baja dipadukan dengan panel bodi berbahan serat komposit. Nuansa retro ala motor Scrambler era ’60-’70an terlihat pada jok kulit suede yang digarap handmade.

Pelek 17-inci tapak lebar berbalut ban jenis semi tracker Anakee Wild lansiran Michelin di depan dan belakang memang terlihat sangat pas. Rider bisa melibas trek semi off-road maupun jalan raya dengan bebas dan leluasa.

Sistem rem pada roda depan menggunakan cakram 320 mm yang diapit kaliper 4-piston lansiran Brembo.

Motor elektrik penggerak yang diusung memang hanya berdaya 7 kW. Tapi torsinya yang 280 Nm. Hanya saja, kecepatan berkendara dibatasi 99 km/jam.

Baterai 4.6 kWh yang dibopongnya cukup untuk menempuh jarak hingga 110 km. Tak terlampau jauh memang, tapi lumayan jika sekadar untuk berkeliling kota seharian.

Sepeda motor listrik Heritage Spirit Scrambler R4 karya Ateliers HeritageBike yang dipamerkan ini ternyata akan segera diproduksi. Jumlahnya tak banyak, hanya sebanyak 10 unit dengan warna Cloud Blue yang ikonik. Harga per unitnya €26.900 atau setara Rp 453,5 jutaan!

 

Komunitas Mobil Prancis PeReCi, Main ke GIIAS 2024

Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 memang telah usai, tapi ada satu hari spesial bagi Citroën Indonesia. Sebab booth mereka disambangi oleh komunitas mobil Prancis, yakni PeReCi, pada 27 Juli lalu.

Ide untuk mendirikan komunitas mobil Prancis PeReCi ini sudah ada sejak 2013. Awalnya ada tiga orang perwakilan dari komunitas Peugeot, Renault, dan Citroen yang saling berjumpa dalam sebuah event otomotif. Setelah melakukan perbincangan, konsep komunitas yang mewadahi penggemar mobil Prancis ini pun dibentuk. PeReCi lahir pada 7 Januari 2017.

Komunitas PeReCi ini menjadi wadah untuk memperkuat silaturahim dan solidaritas antar sesama penggemar mobil Prancis. Yang mana saat ini telah memiliki lebih dari 100 anggota, yang tersebar di seluruh Indonesia.

Di dalam PeReCi tentu ada sejumlah pengguna kendaraan Citroën, terutama yang model klasik. Mereka pun giat dalam berbagai aktivitas, salah satunya memenuhi undangan dari Citroën Indonesia di pameran GIIAS 2024.

“Saya sangat senang melihat kehadiran para pecinta mobil Citroën yang selalu menjadi bagian penting dari perjalanan kami di Indonesia. Kami bangga dapat berbagi momen istimewa ini bersama komunitas PeReCi,” sambut Tan Kim Piauw, CEO PT Indomobil National Distributor.

“Mayoritas anggota komunitas kami merupakan pemilik mobil klasik, tak terkecuali yang keluaran lebih muda. Khususnya Citroën yang dulu penah eksis di Indonesia pada tahun 1980an. Kami harap dengan hadirnya brand Citroën, dapat memberikan lebih banyak pilihan bagi konsumen Indonesia,” imbuh Marius Pratiknjo, salah satu perwakilan PeReCi.

Komunitas PeReCi terbuka untuk para penggemar mobil Prancis dan tidak wajib memiliki mobil. Walaupun terdapat beberapa anggota yang merupakan pemilik mobil Citroën lawas, dari era 1950an hingga 1980an. Beberapa koleksi mobil klasik Citroën yang ada di dalam komunitas PeReCi ialah Traction Avant, 2CV, AK, Ami, Dyane, Méhari, DS, GS, CX, dan BX.

Sang Maestro Desain Marcello Gandini Berpulang di Usia 85 Tahun

Dalam perjalanan sejarah otomotif dunia, Marcello Gandini selalu diingat sebagai perancang mobil yang ikonik. Pria kelahiran kota Turin, Italia, ini menjadi salah satu desainer mobil yang mampu menginspirasi banyak hal. Sang maestro desain ini menghembuskan nafas terakhirnya pada 13 Maret 2024, di usia 85 tahun.

Marcello Gandini yang lahir pada 26 Agustus 1938, meraih puncak karirnya saat bekerja di studio milik Nuccio Bertone. Di studio tersebut, namanya menjadi terkenal berkat goresan tangannya dalam mendesain sosok sejumlah Lamborghini. Mulai dari Miura, Countach, hingga Diablo.

Selalu berinovasi

Dirinya pertama kali memperkenalkan ide mengenai pintu gunting (scissor door), pada mobil konsep Alfa Romeo Carabo di tahun 1968. Beberapa tahun sebelum akhirnya diterapkan pada Lamborghini Countach, lalu dilanjutkan pada Diablo. Pintu gunting ini lalu menjadi ciri khas dari beberapa model supercar Lamborghini.

“Saya membangun identitas sebagai seorang desainer, terutama saat menggarap supercar Lamborghini. Setiap model yang saya rancang, harus berupa inovasi baru, dan harus berbeda dengan apa yang telah sebelumnya,” ujarnya di tahun 2021 silam.

Tak melulu mobil Italia

Meski namanya seolah lekat dengan brand berlogo ‘banteng mengamuk’ itu, Marcello Gandini juga sibuk merancang sejumlah mobil Italia ngetop lainnya. Sebut saja Ferrari Dino 308 GT4, Fiat X1/9, Lancia Stratos, Maserati Quattroporte II dan IV, Maserati Shamal/Ghibli II, serta Alfa Romeo Montreal.

Talentanya tidak selalu tertuang pada mobil Italia saja. Sebab masih ada sederet mobil Eropa lain yang lahir berkat goresan pena Marcello Gandini. Mulai dari Volkswagen Polo generasi pertama, Renault 5 Turbo, Citroën BX, Bugatti EB110 concept, dan tak lupa BMW Seri 5 generasi pertama (E12).

Pernah merancang bodi helikopter

“Ayah saya seorang konduktor orkestra dan menginginkan saya menjadi seorang pianis. Namun, saya akhirnya memilih jalan hidup yang ingin saya lalui sendiri,” ungkapnya.

Sosoknya yang berani dan memiliki kemampuan untuk mendesain sesuatu yang baru, tanpa harus melihat kesuksesan mobil pendahulu, menjadi karakter keras yang dipegang teguh selama hidupnya.

Marcello Gandini tak hanya merancang mobil saja, karena ia sempat mendesain sejumlah properti rumah, interior nightclub, furnitur industrial, sampai bodi helikopter Heli-Sport CH-7.

Renault 5 E-Tech

Renault 5 Resmi Lahir Kembali, Pastinya jadi Mobil Listrik

Renault 5 lahir kembali! Ya, itu yang digemborkan oleh Renault untuk mobil terbaru mereka. Inilah Renault 5 E-Tech electric yang diperkenalkan secara daring kemarin (27/02).

Ya, namanya merepresentasikan kalau ini adalah sebuah mobil listrik. Bentuknya masih menunjukan sebuah hatchback dengan lekukan khas sebuah Renault 5. Terutama di bagian belakang. Guratan body-nya mengggabungkan kedinamisan dan ketegasan melalui sudut-sudut desain yang variatif.

Renault 5 versi listrik. Sudah dijual.

Mukanya minim grill karena hanya segaris bukaan di bemper dan air dam di bawahnya. Logo Renault di depan itu bisa dibuka dan di baliknya ada soket untuk pengisian ulang baterai. Desainernya memberikan ciri khas berupa lampu persegi yang unik. Anda tidak akan salah kalau ini Renault 5. Entah kenapa, bagian ini mengingatkan kami pada model mobil-mobilan yang dibuat oleh Lego.

Berdiri di atas platform AmpR Small, yang didesain memang untuk mobil listrik berukuran compact. Panjangnya 3,92 meter dengan wheelbase 2,54 meter. Lebarnya 1,7 meter dengan tinggi 1,5 meter.

Sebagai penggerak diberikan tiga opsi. Pertama motor listrik bertenaga 147,8 hp dengan torsi 245 Nm. Varian ini dibekali baterai nikel (NMC) berkapasitas 52 kWh. Jarak tempuhnya 400 km. Kedua 120 hp/225 Nm serta 93,6 hp/215 Nm. Dua yang terakhir ini menggunakan baterai NMC 40 kWh, dengan jarak tempuh hingga 300 km.

Lama pengecasan ulang dikatakan 30 menit dengan tingkat keterisian 15-80 persen. Tapi untuk DC charging, versi 52 kWh mampu menerima listrik hingga 100 kW. Versi di bawahnya sanggup menelan aliran listrik hingga 80 kW.

Kelengkapan & Harga

Interior renault 5 EV

Menurut Renault, mobil ini dilengkapi fitur yang sangat lengkap untuk sebuah mobil B-segment. Ada cruise control adaptif, pengereman darurat otomotis, lane keeping assist.

Disediakan fitur infotainment dengan sistem operasi OpenR Link, yang merupakan buatan Renault sendiri. Di dalamnya sudah tersedia akses Google. Dengan begitu, Anda bisa membuka Google Maps, Youtube dan sebagainya. Tentunya sudah punya kemampuan Aplle Carplay dan Android Auto nirkabel.

Renault 5 E-Tech untuk versi awal hanya tersedia dalam penggerak 247 hp. Dibagi jadi dua varian bernama Techno dan Iconiq Chic. Harganya mulai dari (setara) Rp 424 jutaan.

Alpine Luncurkan A110 Pelumat Trek Pikes Peak

Ikut serta di rally Pikes Peak, adalah cara pabrikan otomotif meraih prestasi sekaligus ajang promosi. Ya, prestise dan level tantangannya jelas beda, tak seperti balap rally yang biasa kita lihat. Pikes Peak adalah balapan level dewa dan usia gelarannya pun sudah 1 abad. Alpine, pabrikan asal Perancis yang juga bukan pemain baru di kancah rally pun merasa tertantang untuk mencicipi trek Pikes Peak.

Sebuah mobil balap A110 Pikes Peak telah disiapkan oleh Alpine untuk berlaga di event Pikes Peak International Hill Climb pada Juni mendatang. Mobil ini akan dipiloti oleh pereli asal Perancis, Raphaël Astier. Hmm, seperti apa mobilnya?

Melesat Menembus Awan

Dalam menggarap rancang bangun mobil yang bakal diterjunkan, Alpine menggandeng Signatech. Aerodinamika dan gaya tekan gravitasi alias downforce jadi salah satu kunci penting di balapan Pikes Peak. Oleh sebab itu, Alpine A110 versi Pikes Peak dibekali desain body kit khusus.

Tak hanya sirip splitter pemecah angin, pada bagian depan juga dilengkapi deflektor. Sayap dan sirip diffuser pembias angin di bagian belakang pun ukurannya luwayan besar. Demikian pula dengan panel side skirt yang dipasang pada mobil ini, desainnya berbeda dari body kit Alpine A110 GT4. Desain body kit khususnya bagian belakang diadopsi dari mobil balap Le Mans.

Karena kadar oksigen di gunung Pikes Peak terbilang minim, pada bagian atap mobil dipasangi corong udara. Aliran udara yang ditampung tak hanya berfungsi sebagai pendingin dan jadi pasokan udara ekstra ke mesin, tapi juga dialirkan ke kokpit.

Velg yang dibekalkan pun model khusus, dibalut ban slick dengan grip yang sangat menggigit ke trek. Tak diungkap seperti apa detail dari kokpit yang ada di balik body berkelir kombinasi biru, putih, hitam dan gradasi warna merah ini. Namun seperti umumnya mobil rally, kokpit sangat penuh dengan perabot esensial.

Jok balap plus sabuk pengaman khusus  serta kerangkeng pipa tubular sesuai standar regulasi FIA adalah hal wajib. Selebihnya adalah perangkat GPS, radio komunikasi dan telemetri, panel dengan beraneka tombol serta tabung APAR dan oksigen. Hanya dibekali perangkat yang perlu saja guna mengurangi bobot.

Dengan body dan sasis berbobot ringan plus perabot ‘minim’ pada kokpit, mobil ini bobotnya hanya 950 kg. Sekitar 132 kg lebih ringan dari A110 R standar versi jalan raya.

Proyek Prestisius Alpine dan Renault

Keikutsertaan Alpine di balap Pikes Peak adalah proyek prestisius. Renault Group sebagai induk perusahaan pun mendukung penuh. Hal ini tentunya sangat menguntungkan bagi Alpine, terutama dari segi pendanaan, R&D maupun teknologi.

Berlanjut ke sasis, suspensi dan mesin. Melibas 156 tikungan di jalan pegunungan yang menanjak ekstrem pada kecepatan tinggi bukan urusan sepele. Trek sepanjang 19,93 km itu harus bisa dilumat dalam hitungan menit saja.

Sayangnya untuk area yang kami sebutkan di atas masih dirahasiakan oleh pabrikan. Hanya dikatakan bahwa mesin yang dibopong tenaganya lebih dari 500 hp.

Sebagai perbandingan, mesin 4-silinder 1.8-liter turbo dari Alpine A110 Rally, outputnya di kisaran 330 hp. Mobil ini membawa Raphaël Astier menjadi juara FIA R-GT Cup tahun 2022. Apakah mobil ini menggunakan versi upgrade dari mesin A110 Rally? Atau justru mesin 1.6 liter-turbo V6 (RE22) dari mobil balap F1 Alpine-Renault?

Serangkaian uji coba teknis telah dilakukan Alpine di trek pegunungan Dróme dan Val Thorens di Perancis. Sesi uji tambahan pada 25 dan 26 April lalu di Lurcy-Lévis, Aubagne, Perancis hasilnya pun dikabarkan cukup meyakinkan.

Pada gelaran Pikes Peak International Hill Climb yang 25 Juni 2023 mendatang di Colorado, Amerika Serikat, Alpine A110 Pikes Peak akan berlaga di kategori Time Attack 1. Akankah Raphaël Astier mampu mencetak sejarah bagi Alpine dan merebut mahkota juara? Bakal jadi 19,93 km yang sangat panjang serta menegangkan bagi Alpine dan juga Astier.

Renault Megane E-Tech Ramaikan Pasar Mobil Listrik Indonesia

Komitmen Renault untuk meramaikan pasar kendaraan listrik di Indonesia dibuktikan melalui kehadiran All New Megane E-Tech pada 27 Maret 2023, di showroom Prestige Pluit, Jakarta. Mobil ini dibawa oleh Prestige Renault Indonesia (PRI) selaku dealer resmi Renault. PRI sendiri lahir dari akuisisi sebagian saham PT. Maxindo Renault Indonesia (MRI) oleh Prestige Corp. yang resmi dilakukan pada Desember 2020 silam.

All New Renault Megane E-Tech bertenaga 100 persen listrik sehingga ramah lingkungan. Tampilannya yang elegan dan mewah, namun tidak meninggalkan aksen sporty sehingga sesuai dengan selera pasar otomotif saat ini. Renault Megane E-Tech dibekali dengan output setara 220 hp sehingga mampu membuatnya melesat dari 0-100 km/jam hanya dalam tempo 7,5 detik saja.

Jarak tempuh maksimal 450 km

Mobil ini menjadi terobosan baru di antara lini mobil listrik yang saat ini ada di pasar otomotif Indonesia, sebab jarak tempuh Renault Megane E-Tech dapat mencapai 450 km dan ruang kargo seluas 440 liter sehingga cocok dijadikan mobil keluarga, maupun pengendara yang memiliki gaya hidup aktif.

All New Renault Megane E-Tech 100% Electric memiliki gaya tersendiri, dengan menampilkan bodi bergaya crossover, garis bodi yang aerodinamis diekspresikan secara berani. Jarak sumbu roda yang cukup panjang dan velg 20 inci menghadirkan tampilan yang gagah. Uniknya, logo depan Renault akan menyala dan menerangi jalan saat mobil dioperasikan.

Interior bisa didaur ulang

Crossover ini didesain untuk memenuhi semua kebutuhan pengemudi, kokpitnya dilengkapi dengan entertainment area yang berada di kluster berukuran 12,3 inci. Sedangkan layar multimedia OpenR berukuran 9 inci yang disertai sistem navigasi. Ruang kabin memiliki atmosfer yang hangat dan memiliki konsep ‘Sustainable Living’, sebab jok dan panel pintunya menggunakan material daur ulang.

Sound System Harman Kardon yang menghasilkan total 410W. Didukung oleh 2 tweeter di sisi dasbor, 2 woofer di pintu depan, 2 tweeter, dan 2 woofer di pintu belakang, serta 1 subwoofer di bagasi. Suara audio dipancarkan dengan 5 soundscapes yang berbeda dan Quantum Logic Surround Technology. Keselamatan berkendara selalu diperhatikan oleh Renault, sebab itu ada 22 buah Advanced Driving Assistance Systems pada All New Megane E-Tech.

“Kami optimis Renault Megane E-Tech dapat menjadi pilihan baru bagi para pecinta otomotif di Indonesia,” kata Rudy Salim, Presiden Direktur Prestige Renault Indonesia.

Prestige Renault Indonesia menghadirkan All New Renault Megane E-Tech dengan varian Iconic khusus untuk pasar Tanah Air. Mobil ini dibanderol dengan harga Rp 1,375 milyar (on the road DKI Jakarta). Pemesanan unit dapat dilakukan di dealer resmi Renault, maupun secara online melalui Tokopedia.

Aramco Berikan Dukungan Dana Untuk Renault dan Geely

Perusahaan energi Arab Saudi, Aramco, akan terjun dan berinvestasi pada industri manufaktur mesin otomotif. Raksasa pertambangan ini menanamkan modalnya pada usaha patungan antara Renault dan Geely.

Aramco dukung Renault dan Geely

Kemitraan kedua brand otomotif tersebut akan mengembangkan mesin pembakaran internal rendah emisi dan sistem penggerak hybrid. Investasi yang ditanamkan oleh Aramco akan memperkuat pendanaan riset dan pengembangan sistem penggerak, serta teknologi bahan bakar alternatif sintetis maupun hidrogen.

Perusahaan baru yang belum memiliki nama resmi itu akan memberi akses kepada Geely dan Renault untuk memanfaatkan 17 lokasi pabrik manufaktur mesin. Tidak ketinggalan lima pusat litbang yang ada di tiga benua yakni Asia, Eropa dan Amerika.

Kerjasama Renault dan Geely untuk hasilkan mesin ramah lingkungan

Nantinya perusahaan ini akan menjadi pemasok global dengan kemampuan produksi hingga 5 juta unit mesin pembakaran internal, hybrid dan juga plug-in hybrid serta transmisi setiap tahunnya.

Batu Loncatan

“Rencana investasi di bidang teknologi otomotif dan transportasi merupakan batu loncatan bagi riset dan pengembangan Aramco di sektor inovasi mesin,” terang wakil presiden eksekutif industri hilir Aramco, Mohammed Y. Al Qahtani.

Masih belum dapat dipastikan berapa porsi saham yang akan dipegang oleh perusahaan tambang itu. Namun Aramco diprediksi memegang kendali sebesar 20 persen dari usaha patungan tersebut. Sementara 80 persen sisanya akan dibagi sama rata antara Geely dan Renault dengan porsi masing-masing sebesar 40 persen saham.

Fasilitas Aramco

“Kemitraan Aramco, Geely, Renault sejalan dengan ekspansi bisnis global Aramco, khususnya dalam industri otomotif,” imbuh Al Qahtani. “Aramco akan memperkuat tak hanya di sektor manufaktur mesin kendaraan rendah emisi. Namun juga dalam pengembangan teknologi otomotif lainnya,” terang Luca de Meo, CEO Renault Group.

Perusahaan Arab Saudi itu punya sumber daya dan kemampuan teknis mumpuni. Bukan cuma menambang, mereka juga sudah melangkah ke pengembangan teknologi bahan bakar sintetis dan hidrogen cair. Aramco memiliki segalanya, dalam artian yang sebenarnya.

Kita tunggu saja terobosan Aramco, Renault dan Geely dalam waktu dekat. Kami selalu suka dengan hal-hal baru. Apalagi kalau berhubungan dengan otomotif dan ramah lingkungan.

 

 

 

Mobil Klasik Renault Digarap R-FIT Untuk Konversi Jadi Mobil Listrik

Mengkonversi mobil klasik menjadi mobil bertenaga listrik saat ini mulai menjadi trend baru di Eropa. Pabrikan otomotif asal Prancis, Renault bahkan menggandeng R-FIT untuk melakukan konversi mobil klasik Renault, khususnya model Renault 4L dan Renault 5.

R-FIT merupakan merek dagang komersil dari MCC Automotive yang berpusat di Cassis, sebuah kota kecil di pesisir pantai Mediterania yang terletak di Timur kota Marseille, Prancis.

Perusahaan teknologi otomotif ini telah merintis pengembangan sistem dan konversi mobil listrik sejak tahun 2016 silam. Mobil klasik yang mereka garap antara lain Citroën 2CV dan Renault 4L.

Contoh mobil klasik Renault 4L “Quatrelle” yang telah dikonversi oleh R-FIT menjadi mobil listrik saat ini tengah dipamerkan di Porte de Versailles, Paris dalam pameran mobil klasik 47th Salon Rétromobile 2023 yang berlangsung pada 1-5 Februari 2023.

Kerjasama berjuluk “L’hexagone” dengan R-FIT ini sejalan dengan rencana peluncuran mobil listrik Renault 4 dan Renault 5 pada tahun 2024 mendatang. Pada konversi yang dilakukan R-FIT, mesin lawas bawaan mobil diganti dengan motor listrik sebagai penggerak. Seluruh pengerjaan dilakukan di workshop R-FIT.

Tak disebutkan secara spesifik berapa output tenaga yang dihasilkan oleh motor listrik yang dibekalkan oleh R-FIT. Hanya disebutkan setara performa mesin aslinya yang di kisaran 20-30 hp.

Motor listrik penggerak dipadukan dengan transmisi dan gardan bawaan mobil.

Renault 4L versi konversi ini kecepatan maksimumnya pun diklaim tak jauh berbeda dari mesin aslinya yang mampu mencapai 120 km/jam.

Para konsumen dapat memilih untuk menyimpan mesin asli bawaan mobil mereka. Dan dapat dipercayakan kepada R-FIT untuk direbuild dan komponen yang masih bagus bisa dimanfaatkan kembali sesuai kondisi mesin.

Pasokan listrik bersumber dari baterai lithium-iron phosphate (LFP) berkapasitas daya 10.7 kWh. Dalam kondisi penuh, anda dapat berkendara antara 80-90 kilometer. Pengisian ulang daya baterai menggunakan charger 220V butuh waktu sekira 3,5 jam.

Sayangnya, R-FIT tak menyediakan sistem buatan mereka dalam bentuk kit konversi di pasar bebas. Para pemilik mobil klasik Renault harus datang langsung ke workshop R-FIT untuk melakukan pengerjaan konversi menjadi mobil listrik.

Sungguh betapa beruntungnya para pemilik mobil klasik Renault di Prancis. Tentunya agak merepotkan bagi para pemilik mobil klasik di luar Prancis jika harus membawa mobil mereke ke workshop R-FIT di Cassis.

Untuk menuju kota Cassis yang jaraknya sekitar 822 km dari Paris, setidaknya anda harus berkendara selama lebih dari 14 jam perjalanan dengan Renault 4 anda.

Ongkos instalasi berikut paket lengkap perangkat konversi menjadi mobil listrik dikenakan biaya sekitar €11.900 atau setara Rp 148 jutaan. Cukup mahal juga biayanya, bahkan lebih mahal dari harga mobilnya yang rata-rata berada di kisaran €3.000 – €5.000.

Mungkin inilah yang jadi penyebab mengapa R-FIT tak memproduksi dan memasarkan teknologi kit konversi mereka secara massal.

Tak hanya untuk mobil klasik Renault saja. R-FIT juga menyediakan paket konversi untuk mobil klasik Citroën 2CV. Sementara untuk model Renault 5 baru akan dipasarkan mulai bulan September 2023 mendatang. Bahkan rencananya R-FIT juga akan meluncurkan versi untuk Renault Twingo sekira tahun 2024 mendatang.

 

Renault 5 Turbo

Renault 5 Turbo 3E, EV Retro Siap Gymkhana

Renault 5 Turbo 3E, konsep ‘gila’ untuk mengenang kejayaan. Ini mobil yang menakjubkan.

Menyambut 50 tahun lahirnya city car hatchback legendaris Renault 5, pihak pabrikan menggarap sejumlah modifikasi istimewa. Sebagai kelanjutan dari Renault 5 Diamant Concept yang telah diperkenalkan, giliran modifikasi bernuansa balap rally dunia dengan Renault 5 Turbo 3E. Mobil konsep ini coba membawa kembali era kejayaan mobil balap Renault 5 Turbo yang tersohor.

Renault 5 Turbo 3E bagaikan sebuah reinkarnasi Renault 5 Turbo di era elektrifikasi. Tampilan body kekar berotot dan sayap berukuran super besar membuatnya terlihat garang. Body mobil dibalut livery Renault dengan dominasi warna ungu. Oh ya, jangan cari bohlam lampu pada mobil ini, karena seluruh lampu telah menggunakan LED.

Sebagai pengganti mesin konvensional, sepasang motor listrik penggerak terpasang pada masing-masing roda belakang dengan total output tenaga 375 hp dan torsi maksimum 700 Nm. Pasokan daya listrik disuplai dari baterai lithium-ion berdaya 42 kWh.

Pihak pabrikan menggadang Renault 5 Turbo 3E mampu mencapai kecepatan 100 km/jam hanya dalam waktu 3,5 detik. Kecepatan maksimumya menyenggol angka 200 km/jam.

Di balik body retro, terdapat sasis yang diperkuat oleh roll cage pipa tubular dan panel serat karbon sesuai standar FIA. Untuk menopang bobot total yang hanya sekitar 1000 kg, roda depan menggunakan velg 19-inci dengan ban 225/35, dan pada roda belakang tersemat velg 20-inci yang dibalut ban berukuran 325/25.

Renault 5 Turbo 3E Siap Gymkhana

Dengan performa yang dimiliki, mobil ini mampu melibas tantangan gymkhana yang melliputi aksi drifting, time trial dan beragam manuver layaknya sebuah mobil rally.

Untuk merekam aksi, terdapat 10 titik dudukan kamera pada interior dan eksterior plus flash LED untuk mendukung aksinya saat malam hari.

Sebagai penunjang kelengkapan interior, kabin mobil ini dibekali sepasang jok bucket serat karbon berikut seat harness serta setir balap sesuai standar FIA yang kesemuanya merupakan buatan SABELT. Tuas rem tangan pun dibuat cukup tinggi untuk memudahkan pedrifter saat melakukan aksi manuver.

Yang mungkin membuat tampilan interior mobil ini terlihat penuh sesak adalah 10 layar digital pada dashbor yang berfungsi sebagai panel instrumen sistem kendaraan mulai dari speedometer hingga indikator daya baterai.

Uniknya, dasbor dan panel pintu mobil ini dilapisi dengan kulit Alcantara serta bonus sebuah maskot berupa boneka beruang yang diberi nama “Drifty”.

Renault 5 Turbo 3E akan tampil pada 25 September lusa dalam event Chantilly Arts & Elegance 2022 di Chatteau du Chantilly, Perancis sebelum dipamerkan pada event Paris Motor Show sekira pertengahan Oktober 2022 mendatang.

Hmm.. semoga bukan hanya menjadi pajangan. Kita nantikan kabar selanjutnya..

Rizky Vox

Mitsubishi ASX Siap Meluncur Dengan Lima Pilihan Powertrain

Mitsubishi ASX dibangun diatas platform Renault-Nissan-Mitsubishi Alliance CMF-B.

Mitsubishi kembali menghadirkan model terbaru dari jajaran Outlander Sport. Ya, inilah Mitsubishi ASX, crossover terbaru untuk pasar Eropa dengan menawarkan beberapa varian seperti ICE, hybrid, dan PHEV. Penjualan akan segera dimulai pada Maret 2023 mendatang.

Secara visual, Mitsubishi ASX identik dengan model aliansinya, Renault Captur dengan gaya eksterior yang sangat kompak. Fascia depan menampilkan grille dynamic khas Mitsubishi dengan aksen garnish krom, juga headlamp berbentuk capit kepiting dipadu Daytime Running Lamp (DRL) berbentuk kait di bawahnya. Crossover ini tersedia dalam enam warna pilihan, dan untuk trim tertinggi menampilkan warna hitam pada atapnya.

Setiap kabinnya memiliki perbedaan diantara model varian. Model entry-level mengusung cluster analog dengan layar 4,2-inci diantara speedometernya. Sedangkan untuk model diatasnya memiliki layar instrumen digital berukuran 7,0-inci hingga 10,25-inci.

Sementara untuk layar infotainment standar hanya berukuran 7,0-inci dan memiliki tampilan horizontal. Jika masih kurang besar, Mitsubishi juga menyediakan upgrade layar infotainment 9,3-inci dengan tampilan vertikal yang mendukung koneksi Apple CarPlay dan Android Auto.

Ada banyak opsi powertrain

Mitsubishi ASX dibangun diatas platform Renault-Nissan-Mitsubishi Alliance CMF-B. Didukung juga oleh lima pilihan powertrain seperti :

1.0-liter 3-silinder M/T 6-speed 90 HP / 160 Nm

1.3-liter 4-silinder, Mild Hybrid, M/T 6-speed 138 Hp / 260 Nm

1.3-liter 4-silinder, Mild Hybrid, A/T 7-speed dual-clutch 156 HP / 270 Nm

1.6-liter 4-silinder, Hybrid 141 HP / 148 Nm / 1,3 kWh

1.6-liter 4-silinder, Plug-in Hybrid 160 HP / 144 Nm / 10,5 kWh / 50 kilometer

Untuk keselamatan, semua model ASX mendapatkan fitur emergency brake assist, lane departure warning, traffic sign recognition, and parking assist. Sedangkan untuk versi diatasnya mendapatkan fitur blind spot assist, active lane departure warning, and speed alert. Model range-topping mendapatkan semua fitur plus adaptive cruise control dan active lane-following assist.

Mitsubishi belum mengungkap secara detail tentang harga dari Mitsubishi ASX, namun hal ini akan segera terdengar kala mendekati momen peluncurannya.