Mercedes-Benz Siap Mengaplikasikan Pengendaraan Otonom Level 3 Di Nevada, AS
Sebuah kabar gembira baru saja diumumkan oleh pabrikan otomotif asal Jerman, Mercedes-Benz pada event Consumer Electronics Show di Las Vegas, Amerika Serikat.
Mercedes-Benz menjadi pabrikan otomotif pertama yang diperbolehkan untuk mengaplikasikan teknologi pengendaraan otonom level 3 pada produk kendaraan mereka yang dipasarkan di Amerika Serikat, khususnya di Negara Bagian Nevada.
Hal ini tentunya membuat posisi Mercedes-Benz berada selangkah di depan brand otomotif lainnya, terutama pabrikan tuan rumah yakni Tesla yang gencar mengembangkan teknologi pengendaraan otonom.
Teknologi pengendaraan otonom Drive Pilot yang dikembangkan oleh Mercedes-Benz merupakan fitur berkendara mutakhir yang saat ini disematkan pada model S-Class dan mobil listrik EQS.
Di Amerika Serikat memang terdapat sejumlah perusahaan yang menerapkan teknologi pengendaraan otonom penuh. Akan tetapi teknologi tersebut digunakan pada robotaxi, bukan pada kendaraan pribadi.
Meskipun baru diterapkan di AS, namun Drive Pilot sebenarnya telah lebih dahulu ditawarkan kepada para konsumen Mercedes-Benz di Eropa, khususnya Jerman.
Jika menghendaki penambahan fitur Drive Pilot yang merupakan paket opsional, maka para konsumen di Jerman dikenakan biaya sebesar €5.000 atau sekitar Rp 83,35 juta untuk S-Class, dan €7.430 yang setara Rp 123,86 juta untuk EQS.
Pengendaraan Otonom Level 3 dan Drive Pilot
Anda tentu penasaran, apa sebenarnya yang dimaksud dengan pengendaraan otonom level 3, terutama teknologi Drive Pilot.
Berdasarkan informasi yang dijabarkan oleh organisasi standarisasi enjiniring global, SAE International, pada pengendaraan otonom level 3 kendaraan dapat mengemudi secara mandiri dalam kondisi tertentu dan terbatas.
Mungkin yang ada dalam pikiran anda dengan teknologi ini maka mobil dapat mengemudi sendiri tanpa perlu dikendalikan oleh supir. Ya, mungkin memang terkesan sederhana, namun sebenarnya cara kerjanya tidak sesederhana itu.
Lantas, seperti apa kemampuan dan cara kerja dari teknologi Drive Pilot yang ada pada sejumlah mobil Mercedes-Benz?
Sistem pengendaraan otonom Drive Pilot hanya bekerja pada kecepatan di bawah 64 km/jam. Dengan kata lain, sistem Drive Pilot idealnya diaktikan saat berkendara di tengah kemacetan atau sedang mencari tempat parkir.
Meskipun mobil melaju dan mengemudi sendiri secara mandiri saat sistem Drive Pilot diaktifkan, namun bukan berarti si pengemudi serta merta lepas setir dan tanpa mengawasi kondisi sekeliling…atau bahkan malah tertidur.
Kamera dan sejumlah sensor pun terintegrasi dengan sistem Drive Pilot untuk memantau kondisi jalan dan sekeliling kendaraan. Bila kendaraan di depan terdeteksi melakukan pengereman atau berhenti, maka sistem Drive Pilot akan melakukan pengereman secara otomatis untuk menghindari terjadinya tabrakan atau benturan.
Sebagai pengaman, sistem ini juga dilengkapi dengan alarm peringatan yang agak sedikit cerewet memberitahu kepada pengemudi secara berkala untuk mengambil alih kemudi.
Nah, jika tak ada respon dari pengemudi dalam waktu 10 detik sejak alarm berbunyi, maka sistem secara otomatis akan membuat mobil mengerem mendadak dan berhenti.
Jadi jelas, meskipun mobil dapat berkendara secara mandiri dengan adanya teknologi pengendaraan otonom, namun pengemudi tetaplah yang harus memegang kendali…bukan sebaliknya.
Setelah mendapat izin untuk pengaplikasian Drive Pilot di Negara Bagian Nevada, Mercedes-Benz akan mengajukan sertifikasi untuk wilayah lainnya, khususnya Negara Bagian California yang memiliki standar kebijakan dan peraturan sangat ketat, baik di sektor otomotif maupun lalu lintas. Bahkan peraturan di California terbilang paling ketat dibandingkan dengan negara bagian lainnya di Negeri Paman Sam.