MG Maxus 9, Kabinnya Bikin Mager Presiden Jokowi

Hadirnya MG Maxus 9 diakui menjadi pusat perhatian di ajang GIIAS 2024. Ya, MPV listrik ini jelas menawarkan kemewahan, performa, dan inovasi teknologi terkini.

Yang menarik, Presiden Joko Widodo pun menjadi orang pertama yang mencoba langsung MG Maxus 9, Ia pun terkesan dengan kenyamanan maksimal dan pengalaman berkendaranya.

MG Maxus 9 menawarkan kursi baris kedua dengan teknologi Kursi Suhu dan Pijat, kontrol sentuh, serta material kulit Nappa yang mewah. Belum lagi ditambah fitur Dual Sunroof dan Rear Panoramic Sunroof yang segar selama perjalanan.

Presiden pun mengungkapkan kekagumannya, “Desain mobil MG luar biasa,” tuturnya.

Apresiasi ini disambut hangat oleh Arief Syarifudin, Marketing & PR Director MG Motor Indonesia. “Ini mendorong kami untuk terus berkomitmen dalam menciptakan produk yang tidak hanya memenuhi harapan konsumen Indonesia, namun juga menginspirasi mereka untuk merasakan pengalaman berkendara yang lebih baik,”.

MG Maxus 9 menampilkan desain eksterior elegan, modern dan futuristik. Tersemat beragam fitur canggih seperti kaca spion digital, pengisi daya nirkabel, head-up display, AC modular otomatis dengan PM 2.5 Air Purifier.

Mobil ini menggunakan baterai lithium-ion berkapasitas besar sebesar 90kWh, dengan jelajah jarak hingga 540 km saat terisi penuh. Dilengkapi fitur pengisian daya cepat dari 30 persen hingga 80 persen hanya dalam waktu 36 menit saja.

MPV mewah ini telah dilengkapi oleh Advanced Synchronised Protection System yang telah meraih sertifikasi keselamatan 5-bintang dari EURO NCAP dan ANCAP.

Tak hanya itu, MG Maxus 9 juga telah menuai berbagai penghargaan, salah satunya BEST FAMILY EV oleh The Thailand EV.

Chery Dan PLN Gelar Power Up EVent Buat Pemesan OMODA E5

PT Chery Sales Indonesia dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) memberikan penawaran spesial untuk pemesanan Chery OMODA E5 selama IIMS 2024 berlangsung.

Penandatanganan kerja sama ini dilakukan oleh Qu Jizong, Executive Vice President PT Chery Sales Indonesia dan Tonny Bellamy, Executive Vice President Penjualan dan Pelayanan Pelanggan Retail PT PLN Persero.

Melalui kerja sama ini, konsumen pemesan Chery OMODA E5 akan mendapatkan harga khusus dari program Power Up event PLN untuk penambahan daya listrik di rumah. Ditambah diskon biaya penggunaan listrik untuk pengisian ulang kendaraan pada malam hari.

“Hal ini merupakan solusi yang sangat efektif dan efisien bagi konsumen kendaraan listrik untuk memiliki infrastruktur pengisian ulang di rumah,” ujar Qu Jizong, Executive Vice President PT Chery Sales Indonesia.

Keunggulan baterai Chery OMODA E5 sanggup menempuh jarak antara 430 km (WLTP) hingga 530 km (NEDC) dalam satu kali pengisian penuh. Sementara waktu pengisian ulang antara 30-80 persen hanya memerlukan waktu kurang lebih 28 menit.

Dua kelebihan ini digabungkan dengan program Power Up Event dari PLN ini yang memberikan diskon 30 persen pengisian ulang di malam hari, secara umum akan lebih efisien bagi konsumen Chery OMODA E5.

Program Power Up Event

Pemesanan Chery OMODA E5 selama periode IIMS 2024 akan mendapatkan berupa penambahan daya listrik hingga 5.500 VA dengan biaya mulai dari Rp 152.024, dengan kuota terbatas hingga 90 ribu voucher.

Chery di IIMS 2024

PLN juga menawarkan harga spesial untuk peningkatan daya 1 Fasa dengan maksimal daya 11.000 VA senilai Rp 150 ribu dari harga normal Rp 11 juta. Untuk peningkatan daya 3 Fasa dengan daya maksimal 16.500 VA, konsumen bisa mendapatkan harga spesial Rp 450 ribu dari harga normal Rp 10 juta.

“Salah satu bentuk dukungan kami adalah dengan memberikan kemudahan bagi konsumen dalam hal penambahan daya listrik untuk mengisi daya kendaraan listrik,” ungkap Daniel Lestanto, Vice President Pengelolaan Pemasaran PLN.

VinFast VF 5 Plus Beradu Dengan Wuling Binguo dan Neta V?

Segmen mobil listrik kompak atau Compact EV memiliki potensi yang cukup menggiurkan. Harga jual yang terjangkau membuat para konsumen banyak yang berminat. Dua mobil listrik yang sudah mulai membidik pangsa pasar segmen ini di Indonesia adalah Wuling Binguo dan Neta V. Kini pemain di pasar mobil listrik Tanah Air bertambah satu lagi, yakni VinFast. Salah satu produk unggulannya ialah VF 5 Plus.

Lalu, potensi apa saja yang dibawa oleh VF 5 Plus untuk menghadapi kompetitornya?

Harga Murah Tapi Tak Murahan

Mobil listrik terkecil dalam lini produk VinFast ini tak hanya berukuran cukup imut. Di negara asalnya pun harganya terbilang sangat terjangkau, yakni mulai dari 458 juta Dong Vietnam atau setara Rp 287,5 jutaan.

Untuk mobil 5-seater yang sekelas dengan Wuling Binguo EV dan Neta V, harga VF 5 Plus yang tak sampai Rp 300 jutaan jelas sangat menggiurkan.

Bodi VF 5 Plus terbilang mungil dengan panjang 3.967 mm, lebar 1.723 mm, dan tinggi 1.578 mm. Jarak antar sumbu roda (wheelbase) 2.514 mm mengindikasikan kabin yang lumayan lapang, terutama pada ruang kaki.

Namun jangan lihat bodi mungilnya. VinFast VF 5 Plus dibekali motor elektrik tunggal penggerak roda depan yang bertenaga 100 kW atau setara 134 hp. Torsi maksimumnya yang sebesar 135 Nm pun cukup lumayan.

Sebagai sumber pasokan daya listrik, VinFast VF 5 Plus dibekali baterai Lithium Iron Phosphate (LFP) berkapasitas daya 37,23 kWh.

Jarak jelajah maksimumnya diklaim mampu mencapai sejauh 326,4 km berdasarkan standar siklus uji New European Driving Cycle (NEDC).

Pengisian ulang daya baterai menggunakan perangkat fast charger dari 10-70 persen dikatakan hanya butuh waktu 30 menit. Wow, cukup cepat…

Fitur Plus, Harga Murah

Dengan harga under Rp 300 jutaan, VinFast VF5 Plus ternyata dibekali fitur yang tak murahan.

Sistem keselamatan berkendara terbilang modern dan lengkap. Mulai dari enam buah airbag, rem ABS dan EBD, Electronic Stability Control, bahkan termasuk pula intelligent Tire Pressure Monitoring System (iTPMS).

Sistem bantu berkendara Advanced Driver Assistance Systems (ADAS) kian melengkapi kecanggihan konten fitur yang ada pada VinFast VF 5 Plus.

Update Software Secara Remote

Mulai dari fitur Blind Spot Warning, Rear Parking Assist, Emergency Brake Assist, Rear Traffic Warning hingga Basic Cruise Monitoring dibekalkan pada VinFast VF 5 Plus. Jadi soal keselamatan berkendara tak perlu ragu dan khawatir.

Untuk kemasan interior, memang tak jauh beda dari Neta V atau Wuling Binguo. Ada harga ada rupa. Panel instrumen pada VinFast VF5 Plus sudah menggunakan layar digital. Head unit berukuran 8 inci pada bagian tengah dashboard-nya memang terbilang kecil. Meskipun demikian, update software VinFast VF5 Plus bisa dilakukan secara remote atau over-the-air (OTA) via koneksi internet.

Tak hanya itu, VinFast VF5 Plus juga dibekali fitur berkendara modern. Mulai dari Smart Car Control, Remote Vehicle Location, dan Virtual Assistant. Meski harganya terbilang murah namun fitur yang dibekalkan tidak murahan.

Tak sabar ingin segera meminang VinFast VF 5 Plus? VinFast VF 5 sudah resmi dipasarkan di Indonesia. Pemesanan dapat dilakukan di sejumlah jaringan dealer VinFast yang ada di wilayah Jabodetabek. Salah satunya yakni di Margonda, Depok. Konsumen yang berminat akan memperoleh Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) dengan menyetor biaya tanda jadi sebesar Rp 10 juta.

Harga jual VF 5 saat ini memang belum diumumkan secara resmi oleh VinFast Indonesia selaku agen pemegang merk (APM). Namun berdasarkan sejumlah sumber, harga jual VF5 diprediksi akan berada di kisaran Rp 250 hingga Rp 260 jutaan.

Sedangkan satu model lainnya yang saat ini juga sudah bisa dipesan yakni VF e34. Label harganya kemungkinan berada di kisaran Rp 300 jutaan. Anda tergiur? 

Gebrakan MG Boyong Maxus 9 dan ES EV di IIMS 2024

Masih berfokus terhadap era mobilitas yang lebih hijau, MG Motor Indonesia sepertinya tidak ingin melewatkan momen penting dalam industri kendaraan listrik di Indonesia. Dalam ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024, MG Motor Indonesia tak hanya membawa satu produk terbaru saja, namun dua model sekaligus, yaitu Maxus 9 dan ES EV.

Kehadiran kedua kendaraan ini menandai lengkapnya jajaran kendaraan listrik MG di Indonesia. MG tidak hanya menghadirkan alternatif kendaraan yang lebih ramah lingkungan, tetapi juga mengubah paradigma mengenai mobilitas di Indonesia.

Bawa dua model EV sekaligus

“Melalui pengenalan MG Maxus 9 dan MG ES EV, merupakan langkah maju yang signifikan bagi kami dan bagi Indonesia. Dengan menawarkan pilihan yang lebih luas bagi konsumen dan siap memenuhi kebutuhan mobilitas yang beragam dari masyarakat Indonesia,” tukas Donald Rachmat, Chief Operating Officer MG Motor Indonesia.

MG telah berubah menjadi inovasi otomotif global dengan jejak langkah di lebih dari 100 negara selama satu abad. MG menetapkan standar baru dalam pembuatan kendaraan yang efisien dan bersih, sebagai langkah penting menuju masa depan yang lebih baik.

Jadi pionir inovasi dan teknologi EV

“Kami bangga menjadi pionir inovasi dan teknologi kendaraan listrik. MG Maxus 9 dan MG ES EV merupakan solusi mobilitas ramah lingkungan, desain elegan, fitur canggih, dan kenyamanan berkendara premium. Kami ingin menunjukkan bahwa kendaraan listrik bukan sekadar pilihan ramah lingkungan, tetapi juga mampu menghadirkan kemewahan dan performa,” lanjut Arief Syarifudin, Marketing & PR Director MG Motor Indonesia.

MG Maxus 9 menandai era baru dalam segmen multi-purpose vehicle (MPV) listrik premium dengan kapasitas untuk tujuh penumpang, memiliki fitur canggih, berdesain menarik, jangkauan yang optimal, dan pengalaman berkendara yang elegan.

Sedangkan MG ES EV merupakan kendaraan listrik berwujud station wagon, yang mampu menjadi jawaban bagi konsumen yang mencari kendaraan sehari-hari dengan aspek ramah lingkungan, tanpa mengorbankan kenyamanan dan gaya.

Kedua model ini semakin menegaskan komitmen MG dalam mendukung visi pemerintah untuk mobilitas berkelanjutan tetapi juga menandai keunggulan MG dalam menyediakan jajaran kendaraan listrik terlengkap di pasar otomotif Indonesia.

BYD Seal SUV

BYD Seal Muncul Dalam Versi SUV, Jarak Tempuh Hingga 500 KM

BYD sepertinya terus merangsek di pasar otomotif dunia. Untuk pasar Eropa, mereka baru saja memperkenalkan BYD Seal U. Ini adalah versi SUV dari BYD Seal yang juga baru saja diperkenalkan di Indonesia.

Seal U diluncurkan dalam dua varian yang disebut Design dengan baterai 87 kWh, memiliki jarak tempuh hingga 500 km. Varian di bawahnya dinamai Comfort. Diberikan baterai 71,8 kWh dengan jarak tempuh 420 km. Kedua jarak tempuh tersebut diklaim menggunakan metode pengujian WLTP. Tentu, baterainya menggunakan Blade Battery bermaterialkan LFP.

BYD Seal U

Pengisian ulang dari 30 persen hingga 80 persen dikatakan hanya perlu 27 menit untuk BYD Seal U Comfort. Sedangkan untuk Design, bedanya tipis. Perlu satu menit lebih lama.

BYD mengatakan bahwa perlindungan baterainya mengandalkan konstruksi panel model sarang lebah, digabungkan dengan penggunaan rangka baja untuk konstruksi body.

Keduanya memiliki motor listrik dengan tenaga 214 hp dan torsi 330 Nm. Dimensinya identik dengan panjang 4,785 mm dan lebar 1.890 mm. Tingginya mencapai 1.668 mm dengan wheelbase 2.765 mm. Dimensi tersebut menawarkan ruang bagasi sebesar 552 liter dengan baris kedua difungsikan. Kalau dilipat kapasitasnya meningkat jadi 1.440 mm.

Bagasi Seal SUV

BYD Seal U berdiri di atas suspensi Multi link di belakang dan MacPherson Strut untuk depan. Setup yang kurang lebih sama seperti versi sedan yang pernah kami uji.

Fitur Mirip Sedan

Kelengkapan fiturnya pun kurang lebih sama. Tetap ada layar infotainment besar yang orientasinya bisa diubah (horisontal atau vertikal). Ukurannya antara 12,8 inci, atau 15,6 inci. Tergantung varian. Tentunya sudah bisa Apple Carplay dan Android Auto, plus kemampuan koneksi 4G. Di depan pengemudi, terpasang layar informasi digital berukuran 12,3 inci.

Kemampuan bantu berkendara (ADAS) juga lengkap. Empat radar dan satu kamera jadi pemindai kondisi di sekeliling mobil. Data dari radar dan kamera kemudian diolah untuk mengoperasikan berbagai fitur tolak bala otomatis seperti AEB (rem otomatis), peringatan tabrak depan, cruise control adaptif, dan sebagainya.

Dashboard Seal U

Menurut BYD Eropa, Seal U dijual mulai dari 42.000 Euro. Tersedia dalam enam pilihan warna eksterior dan dua opsi tema warna untuk interior.

BYD Siap Tempur, Langsung Resmikan Delapan Dealer

BYD Indonesia resmi membuka dealer mereka di Indonesia hari ini (08/02/2024). Tidak tanggung, delapan dealer dibuka sekaligus. Pembukaan dealer-dealer tersebut dilakukan secara simbolis di BYD Arista BSD.

Kedelapan dealer tersebut berada dibawah naungan grup usaha Arista Group. Dan semuanya dikatakan sudah memiliki kemampuan 3S (Sales, Service, Spare Part). Termasuk fasilitas pengisian baterai EV.

Adapun pusat penjualan BYD tersebar di wilayah Jabodetabek, Bandung, Semarang dan Medan. Menurut Eagle Chaw, pimpinan BYD Indonesia, mereka telah memulai proses untuk masuk ke pasar Tanah Air sejak 2021. Tahun berikutnya, dipertemukan dengan Arista Group yang didirikan oleh pengusaha Hartono Sohor.

“Kami telah memperkenalkan tiga produk, yakni Dolphin, Atto3 dan Seal. Tapi itu baru permulaan. Dibanding negara di sekitarnya, Indonesia memiliki rasio kepemilikan EV yang paling berkembang,” ujar Chaw.

Oleh karenanya, ia menegaskan komitmen BYD untuk pasar Indonesia. Termasuk soal produksi lokal unit kendaraan BYD di Indonesia. Hal ini tentu harus didukung oleh layanan purnajual yang mumpuni. Maka Arista Group pun telah menyatakan kesiapannya sejak jauh-jauh hari.

“Bahkan, meskipun mobilnya belum ada, kami sudah siapkan infrastruktur dan SDM. Kami akan terus dinamis dan telah memiliki pengalaman puluhan tahun melayani pelanggan otomotif,” kata Ali Hanafiah, Presiden Direktur Arista Group.

Arista Group juga siap melayani konsumen BYD dengan fasilitas mobile service. Memang BYD saat ini belum mengumumkan secara resmi, berapa harga dari ketiga model mobilnya. Mereka akan membuka informasi ini di Indonesia International Motor Show 2024, pada 15 Februari nanti.

Konsumsi Listrik NETA V Diklaim Menyelamatkan Keuangan Anda Hingga 87 Persen

Masih banyak dilema soal biaya konsumsi listrik dan seberapa boros pengeluaran kalau hijrah menggunakan EV. Untuk itu, PT NETA Auto Indonesia menjabarkan tentang akumulasi konsumsi listrik NETA V. Untuk diingat, penggunaan energi listrik dan biaya yang dikeluarkan, tentunya tidak mengikat. Tergantung gaya dan kebutuhan mobilitas Anda. 

Konsumsi listrik Neta V

Baterai NETA V memiliki kapasitas 40,7 kWh. Diklaim siap menjelajah hingga 401 km sekali pengisian. Untuk itu, NETA V hanya memerlukan biaya dengan kisaran mulai dari Rp 70.000 lewat pengisian daya penuh di SPKLU. Apabila biaya konsumsi listrik NETA V diakumulasi hingga 20.000 km per tahun, mobil ini hanya memerlukan biaya konsumsi listrik kisaran Rp 3.500.000 per tahun atau sekitar Rp 290.000 per bulan.

Perbandingan ini cukup signifikan dan lebih hemat dibandingkan mobil konvensional. Biaya bahan bakar small SUV mulai dari Rp 26 juta per tahun atau sekitar Rp 2.2 juta per bulan. Nah, mobil listrik NETA V justru menawarkan penghematan hingga 87 persen dari segi bahan bakar.

Keuntungan lain dari NETA V adanya fitur DC Fast Charging yang mampu mengisi daya dari 30 persen ke 80 persen dalam waktu 30 menit. Fleksibilitas dalam pengisian daya menjadi hal penting. Untuk memikat konsumen, NETA juga memberikan Wall Charger beserta instalasi secara gratis untuk pembelian NETA V hingga 29 Februari 2024.

Namun, pemilik disarankan menambah listrik baru dengan kapasitas minimal sebesar 7700 VA untuk pengisian daya yang optimal. “Kami berkomitmen untuk memberikan produk dan layanan yang berkualitas yang berkelanjutan untuk semua konsumen kami,” ujar Jordy Angkawidjaja, Product Planning Manager  PT NETA Auto Indonesia.

 

Review BYD Seal, Rasa Akselerasinya Seperti Mau Take-off

Memadukan aspek kecepatan, tenaga, teknologi canggih, dan kemewahan ke dalam sebuah kendaraan, rasanya bukan perkara mudah. Namun, BYD berusaha untuk merealisasikan langkah tersebut melalui Seal. Ya, inilah mobil sedan bertenaga listrik yang menjadi flagship BYD, untuk segera dipasarkan di Indonesia.

Setelah memperkenalkan sederet produk andalannya, BYD ingin menunjukkan keunggulan akselerasi dari inovasi teknologi yang disematkan pada Seal. Tidak hanya performanya saja, BYD Seal juga menawarkan kenyamanan berkendara dengan sentuhan kemewahan. Tanpa melupakan visi BYD terhadap terkait ramah lingkungan.

Terinspirasi konsep OceanX

Seal menjadi salah satu komitmen BYD untuk menyajikan kendaraan listrik berupa sedan bertenaga tinggi untuk konsumen Indonesia. Kemampuan akselerasinya diklaim mampu menepis anggapan bahwa kendaraan listrik tidak bisa memberikan rasa berkendara yang menyenangkan.

BYD mengusung tema Ocean Aesthetics pada eksterior Seal. Tema tersebut bukan tanpa alasan khusus, sebab rancangan itu terinspirasi dari konsep OceanX milik Ray Dalio. Wolfgang Egger, selaku Head of Design BYD, mendefinisikan sosok Seal sebagai estetika laut. Desain bodi BYD Seal terlihat ramping dan aerodinamis, kedua hal tersebut tentu untuk mendukung performa saat berkendara.

Kabin anti gerah

BYD Seal menawarkan interior yang dirancang dengan memperhatikan aspek elegan, sekaligus sporty. Panoramic glass roof memberi kesan kabin yang lapang. Namun, berkat teknologi UV resistance double glaze yang mampu menangkal sinar UV, suhu panas dapat diredam dan mengisolasi suara dari luar mobil. Jok pengemudi dan penumpang dirancang agar menghasilkan posisi ergonomis.

Fitur in-car entertainment didukung oleh head unit berukuran 15,6 inci yang dapat dirotasi. Sedangkan speaker hi-fi menggunakan produk lansiran Dynaudio. Tak ketinggalan ada Windshield Head-Up Display (W-HUD), teknologi yang memproyeksikan informasi langsung ke kaca depan, terutama saat berkendara.

Rasanya mau take-off 

Walaupun tampilan fisiknya ‘menghanyutkan’ dan memiliki interior yang elegan, ternyata BYD Seal memang memiliki performa yang beringas. Unit kami jajal ialah varian Performance dengan dua motor Listrik, sehingga menghasilkan total output sebesar 390 kW atau setara 523 hp. Bahkan total torsinya ialah 670 Nm.

BYD mengklaim bahwa Seal varian Performance mampu sprint dari diam menuju 100 km/jam, hanya dalam waktu 3,8 detik saja. Saat kami menjajalnya, akselerasi tersebut membutuhkan waktu nyaris 4,5 detik. Apa mungkin karena bobot kami yang kurang ringan, atau mungkin juga karena daya baterainya yang saat itu sudah berada di 58 persen… Satu hal yang pasti, torsi monster yang dihasilkannya, membuat kami seolah mau take-off.

BYD membawa tiga varian Seal untuk pasar Indonesia, yang terbagi dari kemampuan maksimal jarak tempuhnya. Varian Dynamic dengan jarak tempuh 510 km, varian Premium memiliki jangkauan hingga 650 km, dan varian Performance yang punya jangkauan mencapai 580 km. Kira-kira Anda mau pilih yang mana?

BYD Atto3

Review BYD Atto3: Gaya Biasa Saja, Sisanya Luar Biasa

Setelah mengulas soal eksterior, interior dan fitur, kami juga menguji sensasi lainnya saat mengendarai BYD Atto3. Ada dua varian Atto3, Advance Standard dan Superior Extended. Kemampuan jelajah maksimum keduanya berbeda. Untuk pengujian kali ini, kami menggunakan BYD Atto3 Superior Extended.

Keduanya dilengkapi motor elektrik penggerak tunggal, beroutput 204 hp dan torsi maksimun 310 Nm. Nah, yang membedakan antar varian adalah kapasitas baterainya.

Advance Standard dibekali baterai berkapasitas 49.92 kWh. Jarak jelajahnya mencapai 410 km. Varian Superior Extended kapasitas baterainya lebih besar yakni 60.48 kWh. Jarak jelajahnya 480 km. Jarak jelajah ini dihitung menggunakan siklus uji NEDC yang berlaku di Cina.

Pilihan Mode Berkendara

Terdapat tiga mode berkendara yakni Eco, Normal, dan Sport yang akan menyesuaikan sensitivitas pijakan pedal gas.

Menurut kami, mode Normal memiliki sensasi berkendara paling alami. Bagi pengguna EV pemula mungkin akan merasakan sensasi hentakan tenaga yang progresif, terutama pada mode Sport. Namun respon kemudi mobil ini kurang sigap dan sedikit bergoyang kala membenamkan pedal gas untuk meraih akselerasi.

Kinerja suspensi menjadi perhatian tersendiri bagi kami. Saat diajak bermanuver, bantingan suspensi terbilang medium. Namun bodi mobil jadi terasa agak goyang. Terutama saat melaju cukup kencang di jalan tol dengan permukaan cor beton. Bantingan suspensi juga masih terasa tajam saat melintasi permukaan jalan yang bergelombang.

Sistem pengereman terbilang pakem, namun terasa ragu kala pengereman mendadak. Pedal rem memerlukan hentakan kaki cukup dalam dan sedikit mengagetkan saat kami ingin meraih jarak aman. Terutama jalan menurun dengan kecepatan yang lumayan tinggi.

Keselamatan Berkendara

BYD Atto 3 diakui sebagai mobil listrik terlaris di Swedia pada Juli 2023 lalu. Mobil ini dipuji karena performa dan interiornya yang nyaman.

Selain itu, SUV ini pun sukses meraih peringkat lima bintang dalam uji keselamatan berkendara di Eropa yakni Euro NCAP. Skor tertinggi diperoleh untuk perlindungan penumpang dewasa dan anak-anak. Peringkat bintang lima Global NCAP juga diraih oleh BYD Atto 3. Cukup meyakinkan.

Nah, ternyata fitur keselamatan berkendara yang dibekalkan pada Atto 3 terbilang modern dan lengkap.

Tak hanya dibekali 7 airbag. Fitur keselamatan berkendara berbasis ADAS juga tersedia. Mulai dari cruise control adaptif, pengereman darurat otonom, peringatan keluar jalur, dan masih banyak yang lainnya.

Kami merasa sistem ADAS pada Atto 3 berfungsi dengan baik. Meskipun sesekali masih menampilkan beberapa keanehan. Seperti peringatan yang diberikan sistem kadang terlalu dekat dengan tanda jalur. Penyesuaian respon kemudi masih kurang presisi dan di tikungan kadang sedikit terasa goyang. 

Konsumsi Irit

BYD Atto 3 telah dibekali dengan baterai Blade dengan sel jenis lithium iron phosphate (LFP). Baterai jenis ini diklaim konsumsi energinya jauh lebih irit dibanding bateri sel lithium manganese cobalt yang banyak digunakan brand mobil listrik lainnya.

Yang jadi perhatian kami adalah konsumsi energi serta kemampuan pengisian ulang daya baterainya.

Kami mengkombinasikan penggunaan mode Normal untuk dalam kota dan Sport saat melaju di jalan tol. Dengan jarak tempuh 220 km, kapasitas daya baterai hanya tersedot 51 persen. Cukup irit juga.

Soal pengisian ulang daya baterai, Atto 3 varian Superior Extended dapat terkoneksi dengan sumber listrik standard 220V dengan kemampuan pengisian daya hingga 7 kW. Atto 3 juga dibekali onboard charger 11 kW dengan soket listrik 3-fasa untuk pengisian daya yang lebih cepat.

Jika terhubung dengan perangkat fast charger DC, mobil ini dapat menerima sumber listrik berdaya cukup besar yakni hingga 80 kW. Dengan fast charger DC berdaya 60 kW, pengisian daya dari 30 persen hingga 90 persen butuh waktu sekitar 50 menit. Lumayan cepat juga.

Berapa Harga Jualnya?

Nah, yang membuat kami penasaran adalah berapa harga jual Atto 3 nantinya saat resmi dipasarkan di Indonesia.

Sebagai gambaran, di Thailand label harganya mulai dari 1.099.900 Baht sampai 1.199.900 Baht. Kurang lebih sekira Rp 480 jutaan hingga Rp 526 jutaan. Sedangkan di Filipina, label harganya mulai dari 1.598.000 Peso hingga 1.798.000 Peso. Kurang lebih di kisaran Rp 446 jutaan sampai Rp 500 jutaan.

Malaysia sebagai tolok ukur terdekat dalam soal harga berada di rentang 150.430 Ringgit hingga 168.630 Ringgit. Kurang lebih sekitar Rp 500 hingga Rp 550 jutaan.

BYD Atto3 Indonesia

Harga jual mobil listrik di sejumlah negara juga berkaitan dengan kebijakan pajak serta insentif untuk pembelian mobil listrik.

Nah jika BYD Atto3 resmi dipasarkan di Indonesia, maka kemungkinan besar label harganya konon akan berada di kisaran Rp 450-550 jutaan. Ini berdasarkan percakapan dari beberapa sumber karena BYD Indonesia belum mengeluarkan harganya. Cukup rasional dan tak berbeda jauh dari mobil sejenis lansiran brand kompetitor.

Hyundai Ioniq 5 Disney100 Platinum Edition, Cuma Seribu Unit

Tahun lalu Hyundai meluncurkan sebuah mobil konsep bertema Disney sebagai kado ulang tahun satu abad Walt Disney. Nah, kini giliran muncul versi produksinya yang dibuat dalam jumlah sangat terbatas. Inilah Hyundai Ioniq 5 Disney100 Platinum Edition yang hanya tersedia di Amerika Serikat dan Kanada. Jumlahnya pun hanya 1.000 (seribu) unit saja!

Sebagai penanda, tampilan eksterior dikemas berbeda dari Ioniq 5 biasa. Sekujur bodi dibalur warna khusus Gravity Gold Matte. Pada fender depan tersemat emblem Disney100 Platinum Edition sebagai penanda edisi khusus.

Pintu depan dan belakang diimbuhi aksen striping khusus. Ciri unik lainnya yakni emblem Hyundai pada bonnet dan pintu hatchback tampil dengan warna hitam.

Ciri istimewa yang paling terlihat adalah velg alloy palang 6 berukuran 20-inci. Tak hanya desainnya yang berbeda dari velg standard. Terdapat imbuhan siluet wajah Mickey Mouse yang ikonik pada bagian tengah velg.

Interior Bernuansa Two-tone

Tak hanya pada area eksterior, interior pun tampil dengan sentuhan khusus. Kemasan interior tampil mewah dengan nuansa two-tone. Dominasi warna kelabu Mud Gray pada jok, panel dashboard dan door trim dipadukan dengan sematan warna coklat muda Terra Brown plus imbuhan aksen satin chrome.

Sebagai penanda khusus, terdapat logo Disney100 pada karpet kabin, headrest jok depan dan panel konsol tengah. Tampilan intro pada layar infotainment pun bertema Disney.

Performa Tetap Standar

Ioniq 5 Disney100 Platinum Edition tak mengalami upgrade pada spesifikasi performanya. Basisnya adalah Ioniq 5 bermotor elektrik penggerak ganda. Output tenaganya tetap 320 hp dengan torsi maksimum 605 Nm. Sumber energi listriknya tetap menggunakan baterai lithium-ion berkapasitas daya 77.4 kWh.

Pengisian ulang daya baterai dapat menggunakan perangkat fast charger arus listrik DC berdaya 350 kW.

Roadshow Hyundai Dan Disney

Kolaborasi ini tak sebatas pada model edisi khusus Hyundai Ioniq 5 bertema Disney. Hyundai dan Disney pun menayangkan serangkaian video Hyundai Ioniq 5 Disney100 Platinum Edition di YouTube.

Dua aktor kenamaan AS yang banyak membintangi film Disney yakni Josh Peck dan John Stamos melakukan perjalanan napak tilas sejarah Walt Disney Company dengan Hyundai Ioniq 5 spesial ini.

Keduanya berkendara keliling AS mengunjungi sejumlah tempat yang memiliki ikatan sejarah penting bagi kiprah Disney. Tentu saja termasuk studio raksasa Walt Disney yang megah.

Dengan label harga $59.400 atau sekitar Rp 935,5 jutaan (off the road) dan jumlahnya yang hanya 1.000 unit, para pecinta Disney di AS dan Kanada dijamin bakal terpikat. Sayang sekali tidak masuk Indonesia…

Neta EP41 Station wagon EV

Gerak Cepat, Neta Ungkap Keberadaan Station Wagon Neta EP41

Pabrikan mobil listrik China, Neta sepertinya akan bergerak cept tahun 2024 ini. Minggu lalu, mereka memperkenalkan SUV Neta L yang akan segera dipasarkan di negara itu. Kini, dipastikan akan ada model baru dalam formt station wagon. Kodenya, Neta EP41

Nama resminya memang belum diungkap, tapi yang Anda lihat di sini adalah foto resmi dari Neta. Foto ini dikeluarkan setelah bocor beberapa foto Neta station wagon sedang uji jalan. Bentuk mukanya tidak terlalu berbeda dari Neta S, dan ini memicu istilah Neta S station wagon.

EV berbasis sedan Neta S ini akan diperkenalkan di Beijing Auto Show 2024 bulan April mendatang. Harganya diperkirakan kurang dari US $42.000. Atau kurang dari Rp 661 jutaan. Zhang Yong, CEO Neta mengatakan station wagon tersebut dibentuk berdasarkan arsitektur Shanhai 2.0. Yang menarik, kalau diperhatikan, ada semacam benjolan di atas kaca depan. Itu adalah sistem ADAS berbasis LiDAR buatan perusahaan teknologi Hesai.

Informasi teknisnya belum disebar, tapi kalau melihat Neta S, panjang body-nya adalah 4.980 mm dengan wheelbase 2.980 mm. Seperti yang pernah kami uji, Neta S memiliki performa jempolan berkat dua motor (AWD) bertenaga 455,9 hp. Mungkin untuk versi wagon, akaan sedikit diperhalus performanya. 

Akan masuk ke Indonesia? Jujur kami agak ragu. Station wagon bukan segmen yang menarik untuk dimasuki di negara ini. Eropa mungkin akan bisa lebih mudah menyerap Neta EP41. Seperti diketahui, Neta memiliki rencana ekspansi yang gencar. Untuk itu, mereka perlu produk yang sesuai dengan setiap negara yang mereka masuki.

Porsche Macan EV

Porsche Macan EV Diperkenalkan, Jarak Tempuh 613 KM

Porsche Macan EV akhirnya resmi diperkenalkan oleh pembuatnya tadi malam (15/01). SUV listrik ini diklaim menetapkan standar baru. Sepuluh tahun setelah Macan dihadirkan, dan sekarang berjalan dalam dua generasi. Ini adalah untuk pertama kalinya mobil ini diberikan varian eletrik sepenuhnya.

Tersedia dalam dua opsi, Macan 4 (baca: Four) dan Turbo, di balik kulitnya terpasang penggerak tenaga, 630 hp. Terpasang di as roda depan dan belakang. Baterai lithium-ion 100 kWh mampu memberikan energi sejauh 516 untuk Macan Turbo dan 613 km di Macan 4. Ini angka yang terlihat menyenangkan. Baterai ini juga merupakan bagian integral dari platform baru bernama PPE (Premium Platform Electric). Dan untuk pertama kalinya juga, ada Porsche listrik yang dibekali arsitektur kelistrikan 800 Volt.

Macan EV

Dengan output DC Charging (pengisian cepat) hingga 270 kW, baterai akan terisi dari 10 persen hingga 80 persen dalam 21 menit. Tentu tidak cuma fast charging, Macan EV juga bisa menerima arus AC 11 kW untuk wall charger rumahan.

Teknologi berkendara lainnya termasuk sistem kemudi empat roda dan peredaman yang didukung kaki-kaki baru. Pastinya perlu karena konstruksi Macan EV beda dengan versi konvensional.

Atap Coupe

Bentuknya agak berbeda dari Macan yang biasa kita lihat di jalanan. Atapnya melengkung ke belakang membentuk proporsi sebuah SUV coupe. “Macan baru dapat dikenali dengan jelas sebagai bagian dari keluarga produk Porsche,” papar Michael Mauer, Vice President Style Porsche. “Proporsi klasik Porsche telah dikembangkan lebih lanjut dan disesuaikan secara optimal dengan tantangan kendaraan listrik.”

Interior Macan EV

Porsche juga mengklaim, produknya ini mampu memberikan kemudahan dalam mobilitas harian baik di dalam atapun ke luar kota. Ini berkat kepraktisan yang dikembangkan lebih lanjut oleh tim desain. Yang pasti interior lebih lega karena ini mobil listrik. Lantainya pasti rata. Makanya posisi duduk pengemudi dan penumpang bisa lebih rendah. Lalu, ruang bagasi mampu menampung 540 liter. Atau jadi 1.348 liter saat jok direbahkan. Tambahan ruang sebesar 84 liter juga tersedia di bagian bonnet.

Teknologi kelengkapan kabin diklaim lebih mumpuni. Paling tidak ada tiga layar di kabin untuk informasi dan hiburan. Termasuk layar tersendiri untuk penumpang. Porsche Macan EV akan mulai dihantarkan ke pemesan mulai paruh kedua tahun ini.

Review Nissan Kicks, Tidak Perlu Repot Cari Charger

Mobil ini menjadi salah satu unit yang unik di aktivitas #MotomobiMauKemana. Dalam iklan Nissan Kicks, tertulis ‘Sensasi Mengendarai Mobil Listrik Tanpa Nge-charge’. Di saat brand lainnya memakai mesin bensin sebagai penggerak utama dan motor listriknya sebagai doping tenaga, Nissan Kicks ini malah sebaliknya.

Nissan sengaja memasang motor elektrik sebagai penggerak utama dan mesin bensinnya berfungsi untuk mengisi daya baterai. Apa sih maksudnya? Jadi Nissan Kicks ini menyasar konsumen yang suka dengan mobil listrik, namun malas untuk mengisi daya di SPKLU atau charging station. Sejujurnya, terkadang kami juga suka malas menunggu lama di charging station… Nissan Kicks pun kami ajak ke Pantai Rancabuaya di Garut Selatan, dengan jarak lebih dari 700 kilometer. Menyenangkan sekali!

Stealth Mode: ON!

Desain eksteriornya tidak terlihat seperti mobil listrik kebanyakan. Malah masih terlihat seperti sebuah crossover dengan mesin bakar biasa. Karena biasanya mobil listrik desainnya selalu unik. Lalu bagaimana Nissan Kicks ini? Kami rasa malah terlihat seperti ‘stealth mode’. 

Sosok sebuah compact crossover modern sangat kuat, dengan DRL dan lampu LED yang terang di siang hari. Pada bagian samping ada ‘rasa-rasa’ Nissan Juke, namun terasa lebih pas. Bagian belakangnya ada garnish merah yang menyambung ke lampu belakang LED. Tidak ada yang salah dengan desain eksterior yang mainstream ini.

Dashboard terkesan sederhana

Masuk ke dalam interiornya, langsung terasa betul harum kulit sintetis baru yang dipakai oleh Nissan Kicks. Joknya masih memakai pengaturan manual. Memang joknya tidak terlalu empuk, namun kami suka aspek ergonomisnya. Material interiornya tergolong kokoh dan bermutu baik. Sebab tidak ada suara-suara mengganggu selama perjalanan kami. 

Bentuk dashboard terkesan sederhana. Setir flat bottom yang dibalut kulit pun enak untuk digenggam dan banyak tombol di setirnya. Sayangnya belum ada fitur Line Keeping Assist. Kami suka dengan tombol fisik pada Nissan Kicks ini, karena masih mengandalkan tombol atau putaran fisik. Headunit dengan layar sentuh, sudah dilengkapi dengan Apple CarPlay dan Android Auto. Lalu, tuas transmisinya unik sekali, seperti mouse komputer. 

Dibalas oleh torsi instan

Agar Nissan Kicks mampu bergerak, sebongkah jantung elektrik untuk menggerakan roda depan. Yang digunakan adalah Nissan e-POWER generasi kedua dengan kode EM47 punya tenaga 134 hp pada putaran 4.000-8992 rpm dan torsi 280 Nm pada putaran 500-3.008 rpm. Bila dilihat secara spesifikasi sepertinya biasa saja, yang pasti sekali pedal gas diinjak penuh, langsung dibalas oleh torsi instan! Melibas daerah terjal di Ciwidey pun terasa puas sekali…

Karena Nissan Kicks bawa genset kemana-mana, kami tidak kuatir baterainya cepat habis, karena mesin bensinnya selalu siap mengisi daya baterainya jika diperlukan. Mesin bensin yang dipakai unit HR12DE tiga silinder 1.2 liter. Ya benar, seperti pada Nissan March dan Datsun Go.

Nissan Kicks ini tidak punya pesaing di kelasnya, apalagi motor listriknya tidak pernah ‘ngempos’. Pengendaliannya, tergolong oke, sayang sekali artikulasi suspensinya agak terbatas. Hal yang paling kami sukai ialah tidak perlu ngecharge! Di Indonesia, aspek mobil listrik ini tidak ada lawan…

Reviewer: M. Rizhan

Editor: Aldi Prihaditama

 

BYD Mau Beralih ke Teknologi Baterai Prismatik

Baterai merupakan perangkat yang sangat penting bagi mobil listrik dan hybrid. Sebagai penyimpan energi listrik, teknologi baterai saat ini telah mengalami perkembangan pesat. Tak hanya materialnya, tapi juga desain dan kapasitas dayanya.

BYD adalah salah satu pabrikan yang menjadi barometer perkembangan teknologi baterai di dunia saat ini.

Belakangan muncul berbagai kejadian malfungsi dan kebocoran baterai pada mobil listrik buatan BYD dan sejumlah brand otomotif lain. BYD pun memutuskan untuk beralih dari baterai jenis selubung ke prismatik guna meningkatkan keamanan.

Sel Baterai Selubung Kurang Aman

Saat ini terdapat tiga jenis baterai yang digunakan yakni selubung, silindris dan prismatik. Baterai jenis selubung telah ada cukup lama dan paling banyak digunakan dalam berbagai industri. Desainnya yang sederhana dan praktis membuat biaya produksi jauh lebih murah dibanding dua jenis baterai lainnya.

Kekurangannya, sel baterai jenis ini rentan mengalami kebocoran cairan elektrolit. Tak hanya itu, durabilitas dan daya tahan sel baterai selubung terbilang rendah. Risiko perambatan panas tinggi antar sel yang dapat menimbulkan kebakaran pun jauh lebih besar. Hal ini jelas berbahaya.

Berbeda dengan sel baterai jenis prismatik. Sel baterai terlindungi oleh rangka cangkang model prisma yang kokoh dan kedap. Risiko kebocoran pada baterai pun dapat diminimalisir. Desain cangkang berbentuk prisma mempermudah penyusunan sel pada paket baterai. Biaya produksi sel prismatik memang sedikit lebih mahal, namun jauh lebih aman.

Hingga tahun 2022, BYD telah melakukan penarikan (recall) pada 60 ribu unit mobil hybrid Tang DM-I berkaitan dengan adanya malfungsi dan indikasi cacat produksi pada baterai sel selubung yang digunakan.

BYD saat ini masih menggunakan sel baterai jenis selubung untuk mobil hybrid dan plug-in hybrid (PHEV) yang dipasarkan di China. Jumlahnya sekira 98 persen dari total unit kendaraan yang diproduksi.

Masa Transisi Ke Sel Baterai Prismatik

Tentunya BYD tak bisa langsung serta merta menghentikan penggunaan baterai jenis ini. Perlu konversi lini produksi dan masa transisi.

Pabrik baterai di provinsi Qinghai sementara ini masih memproduksi sel baterai jenis selubung. Rencananya BYD tak akan lagi menggunakan sel baterai jenis selubung mulai tahun 2025 mendatang.

Di saat yang sama, BYD tengah melakukan konversi lini produksi pada pabrik manufaktur baterai yang ada di provinsi Shaanxi dan Zhejiang. Kedua pabrik ini akan memproduksi baterai jenis sel prismatik.

Tak hanya BYD, sejumlah pabrikan otomotif dunia masih menggunakan sel baterai jenis selubung. Meskipun sudah menggunakan teknologi baterai jenis bilah (Blade), namun isinya masih menggunakan sel jenis selubung. Paket baterainya memang kokoh, tapi sel baterainya masih berisiko mengalami kebocoran.

Berdasarkan catatan yang kami peroleh dari sejumlah sumber, sekira 48 persen mobil PHEV yang beredar di pasar global pada tahun 2023 lalu masih menggunakan sel baterai jenis selubung. Jumlah yang masih sangat banyak. Ke depannya, isi dari baterai Blade pada mobil PHEV dan hybrid akan menggunakan sel jenis prismatik seperti yang digunakan mobil listrik. Hal ini telah dilakukan Volkswagen dan Tesla sejak tahun 2021.

Tingkat keamanan teknologi baterai yang digunakan bukan hal yang bisa dianggap sepele. Keselamatan para konsumen jauh lebih utama dan jangan sampai tersisihkan.

Neta L

Neta L EV Diperkenalkan di China, Diklaim Senyaman Rumah

Pagi ini (20/01), kami menerima informasi kalau Neta L, SUV berpenggerak listrik asal China meluncur di negara itu. Mobil tersebut diklaim mampu memberikan pengendaraan nyaman dan rileks bagi penggunanya. Berkapasitas lima penumpang, dan dikategorikan sebagai medium SUV.

Neta L menyuguhkan kenyamanan berlebih berkat interior yang lega dan pengaturan kabin yang lebih cerdas. Menurut Neta, desain kabin mobil berkode EP32 tersebut diberikan kursi senyaman sofa di rumah. Penumpang belakang bahkan dimanjakan dengan hadirnya meja lipat dan ruang kaki yang lega.

Interior Neta L

Fiturnya belum disebutkan secara lengkap, tapi berdasarkan foto-foto saat peluncuran, ada layar penampil yang cukup besar terpampang di tengah dashboard hingga ke hadapan penumpang depan. Tidak ketinggalan panoramic roof dan cool box. Menarik.

Secara desain, sepintas Neta L memiliki desain yang modern, layaknya SUV listrik kekinian. dimensinya belum disebutkan secara resmi, tapi menurut beberapa media setempat, wheelbasenya sekitar 2,98 meter, dengan lebar 1,98 meter. Pastinya ini lebih besar dari BYD Atto3 yang wheelbase-nya 2.720 mm, lebar 1.875 mm. Karena itu juga, kami berasumsi mobil ini diposisikan lebih tinggi dari SUV yang akan hadir di Indonesia, Neta X.

Dari sisi teknis, EV ini menggunakan baterai CATL Shenxing. Penyimpanan daya ini dikatakan sangat bisa diandalkan dengan umurnya yang lebih panjang dari beterai EV kebanyakan. Selain itu, Neta juga mengklaim, jarak tempuhnya lebih panjang, kemampuan fast charging di rentang suhu yang lebih beragam dan punya sistem keamanan baterai yang superior. Itu kata mereka. Lalu kapan akan meluncur di Indonesia? Sumber kami di Neta mengatakan paling cepat 2025.

BYD Resmi Hadir di Indonesia

Merek mobil BYD resmi beroperasi di Indonesia. Mereka sekaligus, seperti perkiraan kami, memperkenalkan sedan BYD Seal, Dolphin (hatchback) dan Atto3 yang berbentuk crossover. Sayangnya, harga ketiga mobil ini belum diungkap.

Selain itu, berita besarnya adalah pabrikan China ini akan membangun fasilitas perakitan sendiri di Indonesia, tidak menumpang di fasilitas pabrik lain. Hal ini juga sudah kami duga sebelumnya.

Pertimbangan mereka, Indonesia akan menjadi pangsa pasar yang melejit (di pasar EV). Dan mereka berniat untuk melayani pasar lokal dengan sepenuh hati. “Kami akan bekerja sama dengan pemerintah dan rekanan kami secepatnya untuk bisa melayani pasar,” kata Liu Xueliang, GM BYD Asia Pacific.

Bicara produk, ketiga mobil yang Anda lihat di sini, masih didatangkan dari fasilitas mega factory mereka di China. Dan sepertinya, untuk masa-masa awal mobilnya masih akan didatangkan dalam bentuk CBU.

Pengembangan Dealer

Nathan Sun, Operational Director BYD Motors Indonesia mengatakan mereka akan punya tujuh dealer 3S (sales, service, spare part) yang akan beroperasi penuh di akhir Januari 2024 ini.

Lebih jauh lagi, target mereka ada 50 dealer yang akan dibuka di Tanah Air. Sebuah target yang cukup mengejutkan. Sepertinya, mereka sudah punya rekanan dealer yang sudah berkomitmen. Yang kami tahu, Arista Group adalah salah satu main dealer mereka.

Tujuh dealer yang akan dibuka ada di Bandung, Jakarta, Depok, Medan dan Tangerang. Khusus Jakarta, tersedia di Sunter, Tebet dan Kalimalang.

Masuki 2024, ICE-µ Jadi Kaca Film OEM Mobil Listrik

Mengawali tahun 2024, banyak Perusahaan yang menyiapkan strategi baru. Namun, tak sedikit pula yang mengukir prestasi. Seperti yang dicapai oleh salah satu brand kaca film asal Jepang, ICE-µ Premium Window Film. Brand ini menguatkan eksistensinya dengan dipercaya oleh para Agen Pemegang Merek (APM) mobil di Tanah Air.

Bahkan, capaian terkini ICE-µ Premium Window Film ialah dipercaya untuk menjadi kaca film Original Equipment Manufacturer (OEM) untuk sejumlah mobil listrik bertenaga baterai (BEV) terbaru yaitu Wuling Binguo EV, MG 4 EV, dan MG ZS EV.

Dukungan untuk target karbon netral

“Kaca film ICE-µ sudah dipercaya sebagai kaca film OEM untuk brand mobil terkemuka di Indonesia. Diawali dengan Mitsubishi, Mazda, dan Honda. Menyusul Wuling dan Volvo. Kini Wuling Binguo EV, MG 4 EV, MG ZS EV, dan model MG lainnya juga menggunakan kaca film ICE-µ,” ujar Andi Setiawan, Presiden Direktur PT Global Auto International (GAI), agen pemegang merek ICE-µ Premium Window Film.

Ia pun mengungkapkan bahwa digunakannya ICE-µ Premium Window Film pada mobil listrik, menjadi bagian dukungan PT GAI terhadap pencapaian target karbon netral yang dicanangkan pemerintah Republik Indonesia.

Mobil listrik Wuling Binguo EV, MG 4 EV, termasuk MG ZS EV menggunakan kaca film ICE-µ perpaduan OEM Series dan Premium series, yaitu kaca film CT70 premium series serta SKKB JB10. Saat ini, ICE-µ telah digunakan oleh Mitsubishi Xpander, Honda WR-V, Wuling Air EV dan Wuling Alvez serta semua model Mazda, Volvo, dan MG yang dijual di Indonesia.

Raih sertifikasi untuk sistem manajemen mutu

Selain itu, GAI mengumumkan prestasi yang tak kalah membanggakan. Dengan meraih sertifikat ISO 9001:2015, yang merupakan standar manajemen mutu yang dikeluarkan oleh International Organization for Standardization (ISO). Berisikan berbagai persyaratan yang harus dipenuhi sebuah Perusahaan atau organisasi dalam membentuk suatu sistem manajemen mutu (quality management system).

Dengan diterapkannya sistem manajemen mutu ISO 9001:2015, maka dapat memastikan konsistensi mutu yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan perusahaan. Termasuk mencegah terjadi kegagalan mutu produk sepanjang proses produksi. Langkah peningkatan juga menjadi lebih mudah dilakukan dan dapat direkam dengan baik, sehingga perbaikan dapat selalu ditingkatkan.

PLN Ciptakan Tiang Listrik Versi SPKLU

Maraknya penjualan kendaraan listrik, membuat PT PLN (Persero) melakukan berbagai upaya baru untuk mendukung pertumbuhan ekosistemnya. Mobil elektrik diklaim sangat hemat dari segi biaya perawatan, pengisian daya serta mengurangi emisi karbon secara signifikan. 

Untuk itu, PT PLN (Persero) melakukan teerobosan melalui tiang listrik. Ya, mereka mengatakan siap menjadikan aset tiang listrik sebagai Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk pengisian daya EV.

”Kami sangat serius untuk mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik karena terbukti lebih irit bagi masyarakat dan mampu mengurangi emisi karbon secara signifikan, sehingga target Net Zero Emissions (NZE) di tahun 2060 bisa dicapai atau bahkan lebih cepat,” ucap Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo.

SPKLU bertipe pole mounted charger merupakan inovasi menghadirkan EV Charger dengan memanfaatkan tiang listrik secara langsung. Saat ini sudah ada tiga prototipe yang terpasang dan telah beroperasi. Terdapat dua tipe kapasitas SPKLU PLN EYE. Yakni 7 kilo Watt (kW) dan 22 kW yang didesain PLN Enjiniring. Untuk model Pole Mounted Charger yang menempel di luar (tiang listrik beton) maupun model masuk dalam tiang (tiang besi).

Lokasinya berada di Kantor PLN KS Tubun Jakarta Barat, dan satu di Sekolah Dasar (SD) Yasporbi Bidakara, Jakarta Selatan. Tentunya, keberadaan EV Charging versi tiang listrik ini dapat memuaskan ketenangan pemilik kendaraan listrik yang makin mudah mengisi ulang daya baterai kendaraannya.