The All-New BMW X1 Meluncur, Makin Mewah dan Besar

BMW Indonesia hari ini meluncurkan SAV terbaru dari jajaran X1, All-New BMW X1, di Jakarta. Peluncurannya hari ini turut dihadiri oleh Manuel Sattig, Head of Government Affairs & Communications BMW Group Regions Asia-Pacific, Middle East, Eastern Europe, Africa; Ramesh Divyanathan, President Director BMW Group Indonesia; Jodie O’tania, Director of Communications BMW Group Indonesia dan jajaran manajemen dari BMW Group Indonesia.

Manuel Sattig, Head of Government Affairs & Communications BMW Group Regions Asia-Pacific, Middle East, Eastern Europe, Africa, mengatakan, “Saya sangat senang dapat berada di sini hari ini untuk menyaksikan peluncuran model penting bagi BMW Indonesia, All-New BMW X1 rakitan lokal. Pengenalan kendaraan ini semakin menegaskan pentingnya pasar Indonesia bagi BMW. BMW Group sangat percaya pada potensi pasar Indonesia sebagai komponen penting dari strategi pertumbuhan global kami,” ucapnya.

Ramesh Divyanathan, President Director BMW Group Indonesia juga memberikan komentarnya, “BMW Seri 7 yang baru diluncurkan dan BMW X1 rakitan lokal terbaru, menunjukkan dengan tepat bagaimana kami memanfaatkan berbagai teknologi untuk memberikan apa yang dibutuhkan dan diinginkan pelanggan BMW. BMW X1 adalah model penting bagi BMW Indonesia, sebagai model awal ke keluarga BMW X. Kami berharap BMW X1 terbaru dapat melanjutkan kesuksesan menjadi salah satu model terlaris kami.”

All-New BMW X1 Makin Premium

Di Indonesia, BMW X1 generasi ketiga ini hadir hanya dalam satu varian yaitu, BMW X1 sDrive18i xLine.

Model ini memiliki spesifikasi mesin 3 silinder BMW TwinPower Turbo technology: turbocharger, Double-VANOS dan menggunakan transmisi Steptronic 7-percepatan dengan double clutch.

Hantaran tenaga dari mesin ini sebesar 156 hp dan torsi maksimum 230 Nm. BMW X1 sDrive18i xLine siap berakselerasi dari 0-100 km/jam hanya dalam 9 detik.

Desain, garis, dan detail aksen eksterior BMW X1 terbaru ini makin menampakan identitas Sports Activity Vehicle yang kuat. Tak hanya itu, secara visual juga nampak jauh lebih besar. Hmm…kami merasa jika ukurannya lebih mirip sebuah X3.

Aura kokoh dari BMW X1 mengusung elemen desain khusus xLine, yang meliputi stylistic underride protection. BMW X1 sDrive18i xLine juga menggunakan pelek BMW Style 866 berukuran 18-inci di keempat kakinya. Anda pun dapat memilih dari satu warna solid dan tujuh warna metalik untuk eksterior.

Gaya Progresif

Posisi duduk yang tinggi dan suasana premium ala BMW iX menciptakan pengalaman berkendara yang khas di dalam SAV ini. Elemen kunci dari kabin yang di-desain ulang ini lewat panel instrumen yang ramping, panorama glass roof dan stereo speaker system dengan 6-speaker.

Tak ketinggalan BMW Curved Display, sandaran tangan “floating” dengan panel control terintegrasi dan smartphone tray menjadi perangkat standar. Begitu juga dengan kabinnya yang menawarkan permainan material upholstery Sensatec perforated.

Kompartemen belakang BMW X1 baru ini mencakup tiga full-sized seats. Jok belakang terbagi dalam 40: 20: 40 split bisa dilipat atau disesuaikan sudutnya untuk memperluas kapasitas bagasi. Kapasitas bagasi sebesar 540 liter dapat ditingkatkan hingga maksimum 1.600 liter.

BMW Live Cockpit Plus didukung BMW Operating System 8. Selain itu BMW Curved Display dan BMW Intelligent Personal Assistant kini telah memperoleh keterampilan tambahan, dan layar informasi full digital 10,25-inci dan kontrol layar diagonal sebesar 10,7-inci juga menjadi perangkat standar mobil ini.

Mulai hari ini, BMW X1 sDrive18i xLine sudah tersedia di seluruh dealer resmi BMW. Untuk harganya, SAV ini ditawarkan dengan harga Rp 877 Juta, (Off-the-road) dan telah termasuk BMW Service Inclusive. Anda tertarik?

 

BMW M340d Racikan Manhart Jabani Alpina D3 S

Di antara varian BMW 3-series sedan (G20) bertuning M, performa model M340d bermesin turbodiesel memang tak segalak varian bensin M340i.

Namun bagi pemilik M340d kini tak perlu minder. Manhart punya paket solusinya: MH3 400D. Seperti apa upgrade yang dilakukan tuner asal Jerman ini pada BMW M340d?

Sentuhan Tampilan Luar dan Dalam

Tampilan eksterior standar dirasa perlu mendapat sentuhan. Demikian pula dengan area interior. Setidaknya agar berimbang dengan hasil tune-up pada sektor performa.

Manhart mengimbuhkan paket body kit serat karbon M Performance pada M340d. Mulai dari lip spoiler dan sirip splitter pada bumper depan hingga sirip diffuser berukuran besar pada bumper belakang.

Untuk menguatkan aura sporty pada eksterior, Manhart menambahkan aksen stripping body warna merah dan silver. Mulai dari bagian samping body, kap mesin hingga bagian atap.

Pelek standar diganti dengan satu set pelek alloy 20-inci Concave One twin-spoke warna hitam doff. Pelek depan beroffset 20×9 inci dibalut ban berukuran 255/30. Sementara pelek belakang yang beroffset 20×10.5 inci dibalut ban ukuran 275/30.

Sistem suspensi standar diganti agar body kian ceper dan pelek serta ban terlihat lebih celup ke dalam fender.

Per keong lansiran H&R membuat setting suspensi roda depan lebih turun 40 mm dan 30 mm pada roda belakang.

Interior tak banyak dicolek oleh Manhart. Jok standar diganti versi M Sport dengan rangka serat karbon. Tuas transmisi dan paddle shift standar pun diganti dengan versi serat karbon. Pada dek pintu diimbuhi label Manhart plus lampu iluminasi yang akan menyala saat pintu dibuka.

Tune-up Mesin Ringan Ala Manhart

Mesin 6-silinder segaris 3.0-liter twin-turbo standar bawaan pabrik hanya bertenaga 340 hp. Kalah jauh dari M340i yang bertenaga 382 hp.

Namun soal torsi maksimum, output spek standarnya saja sudah 700 Nm. Jelas jauh lebih menggigit dari M340i yang hanya 500 Nm.

Untuk mendongkrak kurva performa tenaga, sentuhan tune-up ‘ringan’ pun dilakukan. ECU standar diganti MHtronik racikan Manhart untuk mengkoreksi kurva performa.

Transmisi automatic 8-speed dan setting sistem penggerak AWD xDrive tak diubah. Perangkat turbo dan intercooler tetap standar pabrikan.

Agar lebih sempurna, sistem exhaust standar diganti racikan Manhart yang dilengkapi tabung silencer dan valve control. Alunan konser turbodiesel dilantunkan via empat laras pipa muffler 90 mm.

Output tenaga kini terdongkrak 40 hp menjadi 380 hp. Hanya beda tipis dari performa M340i yang bertenaga 382 hp. Bahkan performa MH3 400D ini jauh di atas Alpina D3 S yang hanya 350 hp. Torsi maksimum pun ikut terkoreksi jadi 770 Nm. Lebih dari cukup untuk upgrade Stage 1.

Perihal catatan waktu akselerasi 0-100 km/jam setelah menjalani tune-up memang tak disebutkan. Namun dipastikan lebih cepat dari standarnya yang sekitar 4.0 detik.

Tak hanya kian bertenaga, BMW M340d versi Manhart tampil lebih macho dari versi standar bukan?

 

BMW M Kembangkan Teknologi Penggerak AWD dan Transmisi EV

BMW yang saat ini tengah melakukan pengembangan teknologi penggerak AWD untuk mobil listrik, terutama model performa tinggi dari BMW M.

Tak hanya akan digunakan pada mobil produksi versi jalan raya saja. Teknologi terbaru ini nantinya juga bakal digunakan pada mobil balap bertenaga listrik dari BMW. Seperti apa teknologi yang tengah dikembangkan tersebut?

Quad-motor, Sistem Penggerak AWD Sejati

BMW yang sedang diuji adalah sebuah prototype mobil listrik versi widebody dari BMW i4. Mobil ini dilengkapi teknologi penggerak quad-motor. Pengembangan teknologi penggerak ini dikatakan telah dimulai sejak tahun 2022 lalu.

Berbeda dari versi dual-motor yang sekarang umum digunakan. Sistem penggerak all-wheel drive (AWD) model baru ini mengaplikasikan sebuah motor elektrik penggerak pada setiap roda.

Dengan teknologi penggerak quad-motor, maka penyaluran daya dan torsi ke setiap roda dapat disesuaikan dengan beban traksi. Penggerak ini digadang kinerjanya jauh lebih sempurna dari teknologi AWD mana pun.

Mungkin teknologi ini sangat cocok untuk kendaraan SUV dan mobil rally EV yang kerap melibas trek off-road. Lalu bagaimana dengan kinerjanya di trek aspal?

Tahap Penyempurnaan

Mengenai hal tersebut, pihak BMW mengamini jika teknologi quad-motor yang saat ini tengah dikembangkan sedang dalam tahap penyempurnaan untuk pengunaan di jalan raya.

“Kemampuan yang dimiliki pengerak quad-motor, dalam hal penyaluran daya dan torsi ke roda memang jauh lebih baik dari penggerak AWD biasa. Hanya saja, transmisi single speed pada EV tentu belum bisa menandingi sensasi performa dan feedback transmisi dari mobil bermesin konvensional,” papar BMW M CEO, Frank van Meel.

Apa yang disampaikan oleh boss BMW M tersebut berkaitan dengan sejumlah hal. Pada mobil konvensional, feedback putaran mesin yang terasa pada kemudi serta raungan suara mesin jadi penanda waktunya untuk oper gigi persneling. Anugerah yang tak dimiliki EV.

Sejumlah pabrikan memang telah menggunakan simulasi suara mesin dan knalpot. Namun sebagian besar hanya sebatas ‘gimmick’ dan sensasi gaya. Selain itu, efek suara mesin imitasi tersebut fungsinya lebih sebagai penanda jika sedang ada mobil listrik yang melintas. 

EV Dengan Sensasi Transmisi Tulen

Kelemahan dari efek suara raungan mesin imitasi adalah, “Sekencang apapun suara yang terdengar, Anda tetap tak akan ‘merasakan’ sedang di RPM dan kecepatan berapa. Terkecuali mata Anda tertuju pada layar speedometer. Solusi ini sedang kami kembangkan.” kata  van Meel.

Hyundai Ioniq 5 N meluncur kencang

 

Teknologi simulasi transmisi e-shift yang digunakan Hyundai pada Ioniq 5 N nampaknya bakal menjadi salah satu acuan pengembangan teknologi yang tengah dilakukan oleh BMW M.

Dari apa yang diungkapkan oleh Frank van Meel, kami memprediksi BMW M bakal menggabungkan simulasi transmisi seperti e-shift dengan efek suara dan vibrasi pada setir. Ya, feedback pada setir adalah sensasi mengemudi yang tak dimiliki oleh mobil listrik. Dan tentu saja sensasi efek getaran tersebut juga menjadi penanda perpindahan gigi.

Hmm…bakal seru nampaknya.

Kacamata BMW ConnectedRide HUD, Antara Perlu dan Tidak

Anda mungkin pernah mendengar tentang teknologi head-up display (HUD). Penampil informasi yang memanfaatkan pancaran proyektor ini telah ada lebih dari dua dekade. Kini, BMW menghadirkan kacamata BMW ConnectedRide. Apa itu?

Berawal dari dunia aviasi dan militer, kini HUD digunakan oleh industri otomotif. Teknologi ini tak hanya menjadi fitur bantu berkendara pada mobil, namun kini juga diaplikasikan bagi para pengendara sepeda motor.

Beberapa tahun lalu BMW Motorrad menciptakan konsep helm motor yang dilengkapi dengan HUD. Kemudian raksasa industri teknologi multimedia Google memperkenalkan pengaplikasian yang lebih praktis yakni konsep kacamata Google Glass.

Tak mau ketinggalan langkah, BMW Motorrad pun meringkaskan teknologi yang pernah mereka buat. Dari helm menjadi kacamata. Ingin tahu seperti apa cara kerjanya?

Kacamata Canggih dan Praktis

Pada sebagian model sepeda motor terbaru lansiran brand asal Jerman ini dilengkapi fitur koneksi antara sepeda motor dan aplikasi ponsel BMW ConnectedRide.

Dengan kacamata ConnectedRide, Anda tetap dapat berkendara dengan leluasa tanpa perlu melihat ke layar ponsel atau speedometer. Seluruh tampilan informasi dialihkan ke kacamata BMW ConnectedRide via teknologi HUD.

Selain terkoneksi dengan aplikasi BMW ConnectedRide pada ponsel pintar via koneksi nirkabel Bluetooth, kacamata canggih ini juga terkoneksi dengan sistem komputer pada sepeda motor BMW.

Anda dapat mengetahui beragam informasi kecepatan berkendara pada speedometer, posisi gigi transmisi dan masih banyak lagi.

Bahkan rider dapat mengetahui info navigasi rute berkendara via tampilan teks. Mirip seperti fungsi HUD pada helm pilot heli dan pesawat tempur modern.

Bijak Dalam Menggunakan Teknologi

Meskipun dapat menampilkan beragam informasi, namun visibilitas dan konsentrasi berkendara jauh lebih penting. Oleh sebab itu rider dapat mengatur dan membatasi seberapa banyak informasi yang ditampilkan.

Ya, jangan sampai konsentrasi berkendara menjadi buyar dan visibilitas rider terganggu oleh tampilan informasi HUD. Tetap bijak dalam menggunakan fitur teknologi. Keselamatan berkendara adalah hal utama yang harus diperhatikan.

Secara garis besar, kacamata BMW ConnectedRide ini fungsi dan cara kerjanya hampir mirip dengan konsep kacamata Google Glass.

Perbedaannya, kacamata hightech dari BMW Motorrad ini tak memiliki fitur perekam foto dan video seperti yang dimiliki kacamata Google Glass. Kacamata ini memang masih model awal. Namun pada versi berikutnya, mungkin fitur kamera perekam foto dan video bakal disematkan.

Nah, bagi yang berminat, kacamata canggih BMW ConnectedRide HUD akan segera tersedia di jaringan dealer BMW Motorrad kawasan Eropa dalam waktu dekat. Label harganya €690 atau sekitar Rp 11,6 jutaan, belum termasuk pajak konsumen. Menarik? Pasti. Perlu? Hmm, harus dicoba dulu. 

 

BMW CE 02, Moped Bagi Semua Kalangan Usia

Event tahunan BMW Motorrad Days kembali dihelat di kota Berlin, Jerman pada 7-9 Juli 2023 lalu. Event yang berlangsung di Berlin Messe ini dimanfaatkan oleh BMW Motorrad dengan meluncurkan sepeda motor listrik terbarunya, BMW CE 02.

Meskipun bentuknya sepeda motor, tapi pihak pabrikan justru menyebut CE 02 ini sebagai “eParkourer”. Sebuah gimmick agar terkesan unik dan beda?

Sepeda Motor Listrik Atau Moped?

Masih ingat dengan Concept CE 02 yang debut perdana tahun 2021 lalu? Nah, BMW CE 02 ini adalah versi produksinya.

Tampilan keduanya sekilas mirip. Bedanya, CE 02 menggunakan foot peg sebagai pijakan kaki. Bukan papan skateboard seperti versi konsepnya. Sementara seluruh sistem lampu telah menggunakan LED.

Bila model BMW CE 04 yang berukuran lebih besar ditujukan sebagai kendaraan harian para profesional muda di perkotaan. BMW CE 02 ini ditujukan bagi rider pemula dan semua kalangan usia.

Rancang Bangun

BMW CE 02 mengadopsi frame double-loop berbahan baja. Meskipun jenisnya moped, tapi suspensi yang digunakan tak kalah dari moge. Garpu depan menggunakan model teleskopik upside-down berperedam hidrolik.

Lengan ayun dan shockbreaker tunggal di belakang mirip skutik 50 cc. Velg cast alloy 14-inci pada roda depan dan belakang desainnya diadopsi dari versi konsepnya.

Kedua roda dilengkapi rem cakram, plus ABS pada rem depan. Uniknya, tuas rem depan dapat disetel.

Ketinggian posisi jok pun cukup rendah yakni hanya 750 mm. Rider usia remaja yang tidak jangkung pun tetap dapat mengendarainya.

Pilih Varian Yang Mana?

BMW CE 02 tersedia dalam tiga varian: Standar, Highline, dan AM- restricted (terbatas). Nah, varian terakhir ini berkaitan dengan aturan berkendara yang berlaku di Jerman.

AM-restricted merupakan kategori kendaraan roda dua bagi pemegang SIM motor kelas pemula kurang dari dua tahun atau pemotor berusia 15-18 tahun dan juga pemotor yang hanya memiliki SIM mobil.

Karena fungsinya mirip moped, maka motor elektrik yang dibekalkan pada CE 02 varian standar dan Highline outputnya hanya 11 kW atau sekitar 15 hp, dengan torsi 55 Nm. Setara skuter bermesin 50 cc.

Khusus untuk varian AM-restricted, outputnya dibatasi hanya 4 kW, atau sekitar 5 hp. Torsi tetap sama, 55 Nm.

Untuk varian Highline kecepatannya dapat mencapai 95 km/jam dengan jarak tempuh maksimum 90 km. Untuk varian AM-restricted, lajunya dibatasi tak lebih dari 45 km/jam.

Mode Berkendara Sesuai Varian

BMW CE 02 standar memiliki dua mode berkendara: Flow dan Surf.

Saat melintasi kemacetan dalam kota yang stop-and-go, pilih mode Flow. Sedangkan mode Surf ditujukan untuk pengendaraan dengan jarak jelajah maksimum.

Pada varian Highline, terdapat mode Flash yang akan melepaskan seluruh potensi berkendara, mirip mode “sporty and dynamic” pada mobil.

Varian standar dan AM-restricted dibekali charger eksternal 0.9-kW. Pengisian daya dari 20 hingga 80 persen menggunakan sumber listrik 110/220V kurang dari 3 jam.

Sedangkan varian Highline dilengkapi charger 1.5kW. Pengisian ulang daya lebih cepat, hanya 1 jam 40 menit.

Standar Atau Extra Lengkap?

Seluruh varian CE 02 dilengkapi fitur Keyless ride, soket USB-C untuk charger ponsel dan layar TFT.

Mau lebih lengkap, pilihannya  Highline. Anda dapat memanfaatkan aplikasi ponsel BMW Motorrad Connected dan membuka mode Cradle. Pada mode ini ponsel anda dapat berfungsi sebagai layar dashboard kedua.

Fitur berkendara yang dibekalkan pada CE 02 Highline antara lain automatic stability control, recuperative stability control, dan reverse assistant.

Di kawasan Amerika Serikat, BMW CE 02 hanya tersedia dalam dua varian beroutput 11 kW. Varian standar dibanderol mulai dari $7,599 atau sekitar Rp 115,4 jutaan.

Untuk varian Highline dilengkapi garpu depan anodized warna gold, body warna Cosmic Black 2, jok Pro tiga warna, hingga grip setang berpenghangat. Untuk tambahan fitur koneksi dan aplikasi ponsel, totalnya menjadi $9,069 atau setara Rp 137,7 jutaan. Mahal juga, ya?

 

Pabrik Baterai BMW Dibangun di Amerika Serikat, Skalanya Masif

Tanpa pasokan baterai yang cukup, proses produksi mobil listrik BMW di Spartanburg bakal terhambat. Oleh sebab itulah pabrikan asal Jerman ini pun segera membangun sebuah pabrik manufaktur baterai berskala besar, di Amerika Serikat. 

Pabrik yang berlokasi di Woodruff, South Carolina ini akan memproduksi baterai bervoltase tinggi yang merupakan teknologi baterai generasi keenam. Baterai ini nantinya akan digunakan pada jajaran model SUV EV BMW X yang diproduksi di Spartanburg.

Komplek infrastruktur pabrik yang tengah dibangun ini amat sangat luas, sekitar 9,29 hektar. Itu hanya sebagian kecil dan baru tahap pertama dari total keseluruhan lahan pabrik yang luasnya mencapai 127,47 hektar! Ya, salah satu pabrik BMW terbesar selain Spartanburg.

Produksi di pabrik ini merupakan kerjasama antara BMW dengan perusahaan teknologi baterai asal AS, Automotive Energy Supply Corporation (AESC). Sel baterai akan dipasok dari pabrik manufaktur AESC di Florence, AS yang saat ini juga tengah dibangun.

Untuk tahap awal, diperkirakan pabrik ini bakal menyerap sebanyak 300 tenaga kerja. Jumlahnya memang tak terlalu banyak, karena seluruh proses produksi telah menggunakan teknologi sistem otomasi terkomputerisasi dan robotika modern yang canggih. Tentunya, semua itu berkaitan dengan efisiensi produksi. Namun kedepannya jumlah pekerja akan bertambah seiring dengan penambahan kapasitas produksi baterai.

“Pabrik baterai Woodruff menjadi pondasi awal penerapan teknologi manufaktur yang canggih, fleksibel, dan berkelanjutan,” papar Dr. Robert Engelhorn, president and CEO of BMW Manufacturing.

Hemat Energi Dan Ramah Lingkungan

Tak hanya canggih, pabrik ini pun memanfaatkan sumber daya energi listrik yang ramah lingkungan. Salah satu teknologi yang digunakan yakni panel surya.

Sistem sirkulasi udara pabrik ini juga diklaim hemat energi. Hal tersebut berkat teknologi motor kipas sirkulasi udara hasil kerjasama antara BMW i Ventures dan Turntide. Konsumsi energi listrik digadang dapat ditekan hingga 40 persen.

Nah, untuk kebutuhan air bersih, pabrik ini mengandalkan sistem tadah hujan. Air hujan ditampung kemudian dimurnikan agar aman untuk digunakan. Dengan teknologi tersebut, penggunaan sumber air tanah dapat dikurangi. Kurang lebih hampir mirip dengan pabrik Ducati di Borgo Panigale, Italia. 

Guna mengurangi polusi udara, BMW menerapkan sistem filtrasi gas buang yang dihasilkan oleh proses produksi. Di lingkungan sekitar pabrik pun BMW melakukan penghijauan berupa taman dan deretan pepohonan area terbuka hijau. Tak hanya sedap dipandang mata, pepohonan yang ditanam akan menyerap gas karbondioksida. Hal ini merupakan bagian dari target BMW untuk mengurangi emisi karbondioksida hingga 40 persen pada tahun 2030 mendatang.

Investasi 700 Juta Dollar

Dengan sistem produksi canggih berikut fasilitas infrastruktur dan sarana pendukung yang terpadu, pabrik ini membutuhkan dana investasi yang besar.

Total dana investasi fasilitas manufaktur sebesar $1.7 miliar atau kurang lebih setara Rp 25,5 trilyun telah dianggarkan oleh BMW sejak Oktober 2022 lalu.

Dana sebesar $1 milyar atau sekitar Rp 15 trilyun dialokasikan untuk ektensifikasi produksi mobil listrik generasi mendatang dari BMW di pabrik manufaktur Spartanburg.

Untuk pembangunan pabrik baterai di Woodruff ini menelan biaya 700 juta dollar atau sekitar 10,5 trilyun rupiah.

Pabrik baterai ini ditargetkan dapat segera beroperasi mulai tahun 2026 mendatang. Memang bukan proyek yang mudah, mengingat sistem dan teknologi manufaktur terpadu yang diterapkan terbilang kompleks. Selain itu tentu saja… areal pabriknya sendiri amat sangat luas.

Paket Upgrade MH3 650 Racikan Manhart Ubah BMW M3 Touring Jadi Superwagon

Setelah Sedan, pemilik BMW M3 Touring kini juga dapat mengupgrade mobil mereka. Ini dia paket MH3 650 Touring dari tuner spesialis BMW, Manhart. Tak hanya ubahan tampilan, namun juga mendongkrak output performa. Ya, dari sport wagon menjelma menjadi super wagon.

Adapun paket MH3 650 Touring yang ditawarkan Manhart meliputi upgrade performa, suspensi, dan tentu saja aksesoris serta body kit.

Tuner dan modifikator kondang yang bermarkas di wilayah Wuppertal, Jerman ini tak hanya menawarkan paket modifikasi saja. Mobil BMW M3 Touring (G81) 2023 hasil garapan mereka pun dipamerkan pada event Tuning World Bondesee. Event akbar modifikasi otomotif ini digelar di Friedrichshafen, Jerman di penghujung Mei 2023 lalu.

Body Touring Rasa M4 CSL

Pada contoh model M3 Touring yang telah diupgrade menjadi versi MH3 650 Touring, body berkelir Baby Blue dipadukan dengan imbuhan grafis warna hitam dan aksen serat karbon. Melengkapi paket opsional body kit lansiran BMW M.

BMW M3 Touring diracik ulang oleh tuner Manhart. Tenaganya naik, body makin galak.

Bonnet serat karbon dan sirip splitter pada bumper depan dicangkok dari BMW M4 CSL. Grille standar diganti dengan versi Manhart. Sirip canard peningkat aerodinamika dipasang pada tepi bumper depan. Lubang air intake pada bagian depan pun dihiasi garnish.

Mobil keluarga tapi beringas.

Pada bagian samping, body M3 Touring diimbuhi body kit add-on, mulai dari side skirts hingga fender. Di bagian buritan, terdapat ekstensi pada spoiler di bagian atap. Emblem Manhart pun tak lupa disematkan pada body bagian belakang.

Agar makin garang, Manhart membekalkan velg alloy lansiran Yido Performance dengan desain yang keren. Roda depan menggunakan velg ukuran 20 inci. Sedangkan roda belakang dibekali velg ukuran 21 inci.

Untuk mengimbangi penggunaan velg baru dan agar body terlihat kian ceper, suspensi pun dipasangi lowering kit adjustable dari H&R.

Upgrade Performa 

Hanya mengupgrade tampilan eksterior rasanya nanggung dan kurang totalitas. Alhasil, sektor performa pun turut mendapat sentuhan upgrade. Piranti sistem komputer manajemen mesin racikan Manhart yakni MHtronic auxiliary control unit dicangkok ke M3 Touring.

Mesin BMW M3 Touring di-upgrade oleh manhart.

Sistem penyalur gas buang standard diganti dengan buatan mereka. Pipa exhaust sport lansiran HJS dipadukan dengan tabung peredam Remus yang berujung pada 4 laras pipa exhaust 100 mm garapan Manhart.

Interior MH3 650 berbasis M3 Touring.

Output performa mesin 6-silinder segaris 3.0-liter twin turbo pun melonjak drastis. Tenaga maksimum kini menjadi 650 PS (inilah asal mula label MH3 650), atau 641 horsepower. Puntiran maksimum pun melejit dari 650 Nm menjadi 800 Nm. Output performa kini setara dengan BMW M3 racikan Manhart yang paling perkasa, MH3 GTR.

BMW M3 Touring modifikasi oleh manhart.

Tak hanya performa saja yang beringas. Alunan nada empat laras yang dilantunkan BMW M3 Touring pun segarang tampilan barunya.

Perihal rincian biaya yang harus dikeluarkan, Anda dapat mengunjungi situs resmi Manhart. Tapi jangan kaget setelah melihat label harga per itemnya, ya…

Kap mesin serat karbon M4 CSL saja harganya €17,250. Ya, kurang lebih kursnya sekitar Rp 283 jutaan! Sementara untuk satu set velg alloy yang dipasang dibanderol €5,829 atau setara Rp 95,7 jutaan. Tabung peredam knalpot Remus label harganya €4,165 yang kursnya kurang lebih sekitar Rp 68 jutaan.

Setidaknya peminat harus merogoh kocek sebesar €3,510 atau setara Rp 56,7 jutaan untuk piranti MHtronic control unit pendongkrak performa. Yang ini wajib harus terpasang pada paket MH3 650 Touring. Tak bisa ditawar.

Ehm… itu baru sebagian kecil dari keseluruhan daftar paket. Ada rupa, tentu ada harga.

 

BMW M5 touring 2024

Kelahiran BMW M5 Touring Sedang Disiapkan, Hadir 2024

Menjelang semesster kedua setiap tahun memang waktu sibuk para produsen mobil. Salah satunya adalah BMW yang mengeluarkan teaser BMW M5 Touring. Ini mobil yang istimewa bagi para penyuka BMW. Dan jadi produk M5 Touring ketiga yang pernah ada.

Kurang lebih 15 tahun lalu, BMW terakhir mengeluarkan Ser-5 station wagon yang kencang (keluarga BMW E61). Saat itu, kami langsung jatuh cinta dengan bentuk dan kemampuannya, luar dalam. Sekarang, format mobil keluarga kencang ini mulai diperlihatkan.

BMW keluarkan teaser M5 touring.

Dipastikan, M5 akan hadir dalam bentuk wagon dan sedan. Tidak terlalu mengejutkan sebetulnya. Generasi terbaru Seri-5, termasuk versi EV, BMW i5 sudah resmi dipertontonkan. Dari situ, kami sudah bisa menebak seperti apa kemampuan M5 generasi terbaru ini.

 

Pertama, platform pasti baru. Seperti diketahui, BMW M5 sebelum ini dibekali basis lawas yang memang sudah waktunya diganti. Kedua, desain. Dari beberapa spyshot versi sedan, terlihat grill depan yang ‘kembali ke fitrahnya’. Berukuran lebih wajar dan sejajar lampu depan.

 

Bemper depan dibekali intake kotak, dengan bingkai di sekelilingnya berbentuk trapezoid. Di pojokan bemper juga terdapat lubang hawa untuk mengalirkan udara demi mendinginkan rem. Dari samping, versi sedan masih terlihat punya moncong panjang dengan kabin yang ditarik kebelakang. Akibatnya bagasi terlihat pendek.

Untuk M5 Touring, tentunya tidak ada buntut sedan. Melihat foto teaser yang kami terima dari BMW, bagian belakangnya terlihat mengotak. Meski tertutup samaran, tapi sepertinya penutup bagasi ini akan memiliki garis desain yang tegas.

M5 Elektrifikasi

BMW belum menegaskan seperti apa mesinnya. Tapi melihat versi wagon, ada empat lubang knalpot di belakang. Meski ini bukan patokan, tapi kami merasa akan ada mesin V8 baru di mobil ini. Kenapa?

 

Kalau Anda perhatikan di mobil uji M5 sedan, ada tulisan Electrified Vehicle. Ini karena M5 akan mengusung teknologi hybrid. Menurut beberapa sumber, sistem penggerak tersebut akan diambil dari BMW XM.

 

Tepatnya V8 4,4 liter turbo bertenaga 482 hp. Dipasangkan dengan motor listrik bertenaga 194 hp. Pada XM, output maksimal (kombinasi) adalah 644 hp dengan torsi 800 Nm. Entah kalau BMW berniat memasang mesin XM Label Red yang berkekuatan 748 hp. Transmisinya otomatis 8-speed, kalau memang tidak diganti. Plus sistem penyaluran daya xDrive (all wheel drive).

BMW M5 Touring dan Sedan terbaru akan meluncur awal 2024. Kami akan update lagi kalau ada hal baru. 

Foto M5 Sedan: AutoExpress

BMW M Tinggalkan DCT, Balik Ke Transmisi Otomatis Konvensional

Perkembangan teknologi transmisi terus berkembang pesat dalam tiga dekade terakhir. Salah satunya adalah transmisi kopling ganda (Dual-Clutch). Teknologi yang awalnya digunakan pada mobil balap ini kemudian diadopsi banyak pabrikan pada mobil jalan raya. Sukses? Sangat sukses.

Namun beberapa tahun terakhir ini mulai terbentuk dua kubu: tetap menggunakan transmisi DCT vs kembali ke transmisi automatic tradisional. BMW M merupakan salah satu yang kembali ke teknologi transmisi automatic dan perlahan menggusur penggunaan transmisi semi-automatic.

BMW M5 terbaru pakai transmisi otomotis biasa.

Dan tipikal BMW yang kukuh pada pendirian, “BMW M tak lagi menggunakan transmisi kopling ganda. Selesai,” papar Dirk Hacker, BMW M head of development. “Kami (BMW M) hanya menawarkan pilihan transmisi manual, automatic dan di masa mendatang akan hadir transmisi otomatis elektrik,” imbuh Hacker.

BMW sebenarnya telah meninggalkan opsi 8-speed DCT sejak tahun 2021 lalu. Gantinya adalah kembali pada transmisi automatic 8-speed dengan torque converter.

“Kami telah mengkaji soal transmisi pada saat pengembangan generasi terbaru M5. Pilihan yang kami ambil tak semata berkaitan dengan biaya produksi, namun juga soal kenyamanan dan kinerja saat berkendara, serta banyak hal lainnya,” tambah Hacker.

Ya, selain rancang bangunnya terbilang rumit dan kompleks, transmisi DCT biayanya sangat mahal. Lagipula, BMW M adalah mobil yang identik dengan para penyuka performa…dan transmisi tiga pedal.

Prinsip Kerja DCT BMW

Dual-Cutch Transmission (DCT) alias transmisi kopling ganda adalah jenis sistem transmisi yang memanfaatkan dua bak kopling untuk gigi transmisi genap dan ganjil yang terpisah. Pengoperasian oper gigi tak terhubung langsung antara girbox dengan stik persneling, tapi via solenoid hidrolik.

Tidak ada lagi DCT untuk BMW M.

Tak ada pedal kopling. Kinerja kopling memanfaatkan aktuator yang dikendalikan komputer. Saat naik gigi, satu kopling akan aktif, dan satu lagi akan los. Hal ini untuk mengurangi hambatan penyaluran daya.

Naik-turun gigi diatur oleh modul elektronik/hidrolik DCT yang ada di sisi blok girbox. Prinsip kerja mekatronik ini mirip seperti modul rem ABS.

Tekanan dorongan hidrolik normalnya berkisar 5-20 bar (72.5-290 psi). Untuk kinerja lebih responsif dapat ditingkatkan menjadi 30 bar (435 psi) (mode sport).

Mana Yang Lebih Baik, AT atau DCT?

Perpindahan gigi pada transmisi automatic memang lebih halus kinerjanya dibanding DCT pada kecepatan rendah. Sementara pada kecepatan tinggi, DCT lebih responsif dan presisi. Itu dulu…

Namun kini teknologi transmisi automatic jauh lebih responsif dan lebih bagus dari DCT pada kecepatan tinggi. Salah satu contohnya yakni pada M4 CSL terbaru. Ya, mobil kencang M4 bertransmisi automatic konvensional.

Nah, jadi BMW M kian mantap dengan pilihannya yakni transmisi automatic. Untuk transmisi manual tetap akan tersedia pada M2 bagi para penyuka tiga pedal. Namun kemungkinan hanya sampai generasi terakhir M2 (G87), sekira tahun 2030 mendatang.

Interior BMW terbaru.

Problemnya untuk transmisi manual yakni pihak produsen transmisi secara perlahan mulai mengurangi kapasitas produksi dan pindah jalur ke teknologi lain.

Mungkin transmisi manual secara perlahan akan pensiun, tapi tidak dalam waktu dekat. Lantas, bagaimana dengan teknologi transmisi elektronik rasa ‘manual’ pada mobil listrik?

Tak seperti brand otomotif lainnya, BMW tak berminat untuk menerapkan teknologi transmisi manual ‘imitasi’ pada mobil listrik. Membuat teknologi transmisi seperti itu bukan hal yang sulit bagi BMW. Hanya saja bagi pabrikan asal Bavaria ini, “Buat apa?”

Jika konsumen kurang menyukai atau menginginkan transmisi automatic atau bahkan single speed seperti pada mobil listrik BMW i, maka BMW bukanlah mobil yang cocok untuk Anda.

Jadi, nikmati opsi transmisi yang ada…

I5 terbaru mulai dijual Oktober 2023

BMW i5, Akhirnya Ada BMW 5-series Tanpa Emisi Knalpot

Nah, ini dia yang dinantikan para penggemar BMW berteknologi ramah lingkungan, BMW i5. Versi tanpa asap knalpot dari keluarga BMW 5 Series terbaru. Sedan ini hadir dalam dua varian.

Brand otomotif dari tanah Bavaria tersebut meluncurkan versi BMW 5-series dengan sejumlah ubahan dibandingkan model terdahulu.

Tak hanya dimensi ukurannya saja yang sedikit bertambah besar. Jarak sumbu roda pun kini lebih mulur 20 mm menjadi 2.995 mm.

BMW i5 M60

 

Untuk versi i5, tampilan eksteriornya sedikit mengalami penyegaran. Handle pintu kini mengadopsi gaya polos ala mobil listrik BMW i Series.

 

Tarikan garis body mengalir dinamis dari depan ke belakang. Bagian ekor kini sedikit lebih mulur dari sebelumnya. Lampu belakang pun mengalami sedikit sentuhan ubahan desain.

 

Penyegaran Kemasan interior

Seperti yang telah diprediksi sebelumnya, kemasan interior 5 Series Sedan bakal dibekali dengan layout BMW Curved Display.

Interior i5

 

Dan benar saja, panel layar digital fitur infotaintment berukuran 12.3-inci terintegrasi dengan layar kontrol berukuran 14.9-inci yang tampil melengkung di sepanjang dashboard.

 

Dibandingkan generasi terdahulu, BMW mengurangi jumlah tuas dan tombol pada dashboardnya. Sebagai gantinya, pengaturan fitur dilakukan melalui sentuhan pada perangkat kendali BMW Interaction Bar. Kian hightech dan bergaya semi futuristik bukan?

 

BMW i5 M60 xDrive

Bagi yang menginginkan i5 dengan performa ekstra namun tetap ramah lingkungan, varian M60 xDrive adalah jawabannya.

 

Berbekal sepasang motor listrik berdaya total 593 hp, hanya butuh 3,8 detik untuk mencapai angka 100 km/jam. Cukup gesit. Namun kecepatan maksimum i5 berpenggerak AWD ini dibatasi hanya 230 km/jam.

 

Kedua varian i5 dibekali baterai dengan kapasitas daya yang sama yakni 81.2 kWh. Namun dengan adanya perbedaan output performa, maka daya jelajah keduanya pun berbeda.

I5 terbaru mulai dijual Oktober 2023

 

Berdasarkan standar siklus WLTP Eropa, i5 M60 xDrive digadang dapat menjelajah hingga 512 km. Hanya terpaut sekitar 67 km lebih rendah dari varian standar i5 eDrive40.

 

Namun dengan fitur Max Range yang dibekalkan, daya jelajah dapat ditingkatkan hingga 25 persen. Sebagai kompensasinya tentu saja dengan membatasi output performa dan kecepatan berkendara.

 

Untuk pengisian ulang daya baterai, BMW i5 dibekali charger arus listrik AC standar berdaya 11 kW. Tersedia pula charger opsional berdaya 22 kW.

 

Pengisian daya dengan fast charger arus DC dengan daya maksimum 205 kW, dari kapasitas 10% hingga 80% hanya butuh waktu 30 menit.

Dalam waktu dekat BMW akan meluncurkan sistem pengisian daya Connected Home Charging.

Fitur Berkendara Tak Perlu Diragukan

Para konsumen tentu akan bertanya, paket fitur berkendara apa saja yang dibekalkan pada BMW 5 Series Sedan dan i5 terbaru ini. Jawabannya: sangat lengkap dan tak perlu diragukan.

 

Selain fitur berkendara standar berbasis teknologi ADAS (Advance Driving Assistance System) yang dibekalkan, terdapat pula paket fitur berkendara opsional.

 

Paket fitur berkendara opsional Driver Assistant Professional antara lain termasuk Steering and Lane Control Assist dan Distance Control dengan fungsi Stop & Go.

 

Untuk sejumlah kawasan tertentu seperti AS, Kanada, dan Jerman, terdapat fitur Highway Assistant. Saat berkendara di jalan bebas hambatan, sistem akan menjaga kecepatan berkendara tak lebih dari 130 km/jam sesuai batas maksimum kecepatan yang berlaku.

Tak hanya itu, untuk pertamakalinya BMW menawarkan fitur Active Lane Change Assistant pada model 5 Series.

BMW 5 Series Sedan dan i5 akan mulai resmi dipasarkan di Eropa dan AS paling cepat mulai Oktober 2023 mendatang. Sementara untuk variant 5 Series Touring (wagon) baru mulai dipasarkan pada kwartal pertama tahun 2024. Seluruh varian model 5 Series dan i5 hanya akan diproduksi di pabrik BMW di Dingolfing, Jerman.

Perihal harga jual belum diumumkan secara resmi. Tentunya akan sedikit lebih mahal dari generasi 5 Series yang saat ini tengah dipasarkan. Untuk para konsumen Indonesia, kita tunggu saat BMW Indonesia resmi menghadirkannya di Tanah Air pada penghujung tahun ini….paling cepat.

 

BMW 3-series 2023

Didukung Sime Darby dan Galeon, BMW Indonesia Buka Dealer Baru

Satu lagi nama perusahaan distribusi otomotif ASEAN hadir di Indonesia. Sime Darby Berhad, perusahaan Malaysia resmi masuk ke Indonesia sebagai penjual mobil BMW dan MINI. Mereka, melalui anak perusahaan Sime Singapore Ltd, memiliki mitra lokal Galeon Group dan membentuk PT Performance Indonesia Motors. Diklaim, inilah langkah awal memperluas jaringan ke pasar otomotif tanah air.

Sime Darby membuka dealer BMW di Jakarta, serta dealer BMW dan MINI di kota Medan, Sumatera Utara. “Kami sangat senang bekerja sama dengan Galeon Group untuk mewujudkan rencana ekspansi. Galeon yang telah masuk dalam industri bisnis otomotif sejak tahun 1989, memiliki keahlian strategis dan pemahaman tentang situasi otomotif lokal,” kata Dato’ Jeffri Salim Davidson, Chief Executive Officer Sime Darby Berhad Group.

Dealer BMW Sime darby

Dato’ Jeffri juga mengungkapkan alasan kenapa pihaknya tertarik dengan pasar otomotif Indonesia. “Indonesia, sebagai salah satu negara dengan pasar otomotif terbesar di kawasan dengan kelas menengah dan menengah atas yang berkembang pesat menjadi pasar yang sangat penting bagi kami untuk mengembangkan usaha.”

Ekspansi Indonesia

BMW Indonesia tentu menyambut baik kehadiran jaringan dealer baru ini. Ramesh Divyanathan, President Director BMW Indonesia mengatakan, “Hal ini merupakan penanda jelas dari keyakinan terhadap keberadaan BMW Group Indonesia. Dengan kinerja penjualan yang kuat dari merek BMW dan MINI pada pasar Indonesia, keduanya mencetak rekor penjualan di tahun 2022.”

MINI Cooper

Sementara Galeon Group, melalui Principal-nya, Leonel Gozali meyakini kalau kerjasama dengan Sime Darby akan mempercepat ekspansi merek. Termasuk MINI dan memperluas wilayah cakupannya di luar lokasi yang sudah ada.

“Dengan pengalaman Sime Darby yang kuat di otomotif serta BMW, sistem back-end yang kokoh, dan kapasitas keuangan yang kuat untuk mendukung pertumbuhan, kami yakin bahwa kerja sama ini akan membawa keberhasilan,” tegas Leonel.

BMW X1 dan iX1 Versi LWB Untuk RRC, Ini Bedanya Dengan Versi Global

Meskipun beragam model SUV dan crossover brand lokal bertaburan, namun produk lansiran BMW tetap memiliki pangsa pasar cukup kuat di daratan China. Salah satunya adalah BMW X1 dan versi tanpa polusi, iX1.

Pada pameran otomotif Auto Shanghai 2023 yang kini tengah berlangsung, BMW melansir model terbaru X1 dan iX1. Tak hanya baru, tapi lain dari yang dipasarkan di Eropa maupun AS, bahkan di negara Asia lainnya. Kedua model tersebut merupakan versi long wheelbase (LWB).

Apa yang menjadi pembeda pada kedua model ini dari versi global?

BMW X1 dan iX1 LWB

Tak perlu heran dengan BMW X1 versi LWB. Pabrikan asal Jerman ini sebelumnya pernah membuat dan memasarkan X1 versi LWB di tahun 2016 silam. Jadi sebenarnya bukan hal baru bagi konsumen BMW di negara tersebut.

Slogan “Made in China for China” pun disematkan pada crossover entry level dari BMW yang tengah dipamerkan tersebut. Dari imbuhan pada namanya, dimensi ukuran X1 dan juga iX1 LWB lebih panjang dibanding versi standarnya. Eksterior X1 sDrive20Li dilengkapi dengan headlamp LED, atap kaca panoramik serta velg alloy 18-inci.

Panjang body keseluruhan versi LWB terhitung 4.616 mm, 116 mm lebih mulur dari X1 standar. Jarak sumbu roda versi LWB yang di angka 2.802 mm pun lebih panjang 110 mm dari versi standar. Dengan ukuran panjang body dan jarak sumbu roda yang lebih mulur, ukuran pintu kabin tengah pun lebih lebar.

Perbedaan tak hanya pada segi dimensi ukuran. Versi LWB memiliki jok belakang dengan ruang kaki yang lebih lapang. Pada bagian atap pun dilengkapi dengan kaca panoramik berukuran extra. Wow…keren.

BMW X1 dan iX1 LWB Bakal Segera Dipasarkan?

Untuk para konsumen di RRC, variant entry level alias termurah yakni X1 sDrive20Li dikabarkan bakal dibanderol di kisaran harga 288.900 Yuan atau sekitar Rp 625,9 jutaan.

Spek yang diusung yakni mesin bensin 3-silinder 1.5-liter bertenaga 154 hp dengan torsi maksimum 230 Nm. Dengan kecepatan maksimum 206 km/jam, akselerasi 0-100 km/jam tercatat di angka 9,2 detik.

Sementara pada area interior, X1 versi termurah dikemas dengan jok sport berbalut kulit Veganza, interior bernuansa warna hitam high-gloss plus setir sport berlapis kulit warna hitam.

Panel instrumen pada dashboard dilengkapi layat digital 10.25-inci. Sementara untuk fitur infotaintment dilayani oleh layar digital 10.7-inci dengan sistem versi OS 9.

Harganya

Jika ingin performa dan spek kelengkapan yang lebih tinggi, tersedia versi 25Li dengan harga jual 316.900 Yuan atau setara Rp 686,6 jutaan.

Mesin 4-silinder 2.0-liter yang dibekalkan memiliki output tenaga 201 hp dengan torsi maksimum 300 Nm. Tersedia pula opsi dengan sistem penggerak all-wheel drive yang mampu mencapai 100 km/jam dalam waktu 7,7 detik. Top speednya dipatok di angka 227 km/jam.

Sayangnya, pihak BMW tak menjelaskan secara detail perihal spek dari model iX1 LWB. Mengenai hal tersebut masih dirahasiakan karena spek teknologi digital yang diusung harus ‘disesuaikan’ dengan regulasi yang berlaku di RRC.

BMW hanya menjelaskan bahwa iX1 LWB masih menggunakan sistem penggerak all-wheel drive yang digerakkan sepasang motor listrik bertenaga baterai.

Belum dapat dipastikan apakah iX1 LWB spek RRC bakal hadir dalam versi yang serupa dengan versi Eropa yakni iX1 xDrive30. Sepasang motor listrik berpenggerak all-wheel drive yang dibekalkan menghasilkan daya 230 kW atau setara 308 hp. Torsi maksimumnya sebesar 494 Nm.

Akselerasi 0-100 km/jam yang dicapai dalam 5,6 detik terbilang cukup gesit, dengan top speed 180 km/jam. Sumber tenaga mengandalkan baterai berdaya 64.7 kWh, dengan jarak jelajah mampu mencapai 439 km.

Tak disebutkan kapan X1 dan iX1 LWB mulai dipasarkan. Apakah keduanya bakal mampu memikat hati para konsumen crossover di China seperti pada tahun 2016 silam?

 

BMW i7 M70

BMW i7 M70 Diperkenalkan, Mobil Listrik Paling Kencang BMW, Katanya

BMW memperkenalkan produk mobil listrik yang diklaim sebagai mobil lisrik paling kuat yang pernah mereka buat. Inilah BMW i7 M70 xDrive. Diperlihatkan 17/04 lalu. Dibalik kulitnya tertanam penggerak yang mampu menghasilkan 485 kW, atau setara 660 hp.

Berdiri diatas chassis yang diracik ulang oleh BMW M, i7 varian tertinggi ini mampu berakselerasi 0-100 km/jam dalam 3,7 detik. Kecepatan puncaknya dibatasi secara elektronis di 250 km/jam.

i7 M70 mendebut di Auto Shanghai yang berlangsung 18-27 April ini, dan akan dibuat di pabrik BMW Group Dingolfing, bersama dengan semua varian model sedan mewah lainnya. Pabrik di Bavaria ini memang khusus merakit mobil high end BMW. Juga jadi pusat pembuatan propulsi elektronik untuk BMW. Jadi kalau di rumah ada i4, penggerak listriknya kumgkinan berasal dari tempat ini.

Terus Dikembangkan

BMW i7 M70 2024

Menurut rilis BMW, Teknologi BMW eDrive generasi kelima yang dipasang di BMW i7 terus dikembangkan untuk lebih meningkatkan output daya dan efisiensi. Ini berlaku tidak hanya untuk powertrain dan sistem kelistrikan, tetapi juga baterai dan teknologi pengisian daya.

BMW i7 M70 xDrive dilengkapi dengan unit penggerak yang terintegrasi di as roda depan dan belakang, yang menyatukan motor listrik dan transmisi dalam satu casing berukuran ringkas. Jadi, ya, ini mobil AWD.

Baterainya memiliki kapasitas 105,7 kWh, dengan energi yang bisa digunakan sebesar 101,7 kWh. Diklaim, BMW i7 M70 mampu memberikan jarak tempuh 488 – 560 km. mampu mengisi daya AC hingga 22 kW sebagai standar, sementara daya DC dapat digunakan dengan arus hingga 195 kW.

M70 i7

Yang menarik, demi memaksimalkan jarak tempuh, dalam keadaan darurat i7 M70 dilengkapi dengan mode Max Range. Ini hal baru di BMW yang akan membatasi kecepatan tertinggi mobil hingga 90 km/jam. Sistem juga akan membatasi fungsi kenyamanan seperti pengatur suhu dan pemanas kursi. Dengan begitu, mobil bisa memanfaatkan secara maksimal daya yang tersisa.

Kabinnya akan dibekali dengan interior yang secara spesifik dibuat untuk i7 terkencang ini. Fitur dan kelengkapannya dikatakan menonjolkan sisi sporty dan meningkatkan rasa kenikmatan berkendara. Ini termasuk trim pintu M yang menyala, trim kulit M Merino berwarna Hitam/Atlas Grey. Tidak lupa setir kulit M, konten khusus M pada BMW Curved Display dan pijakan kaki pengemudi (foot rest) M.

Interior BMW i7 M70

Harga? Belum diketahui karena BMW belum mengungkap. Untuk patokan, BMW i7 biasa itu harganya sekitar US $120.000. Ini pasti lebih mahal.

Jok Depan Berisiko Lepas, BMW Recall 51 Unit Mobil

Brand otomotif asal Jerman, BMW mengumumkan recall terhadap sejumlah mobil yang dipasarkan di Amerika Serikat. Untuk saat ini memang jumlahnya tidak banyak, sekira 51 unit yang meliputi 10 unit 3 Series dan 41 model SUV.

Keseluruh mobil tersebut terindikasi berisiko bermasalah pada sambungan las dudukan jok bagian depan.

Hal ini terdeteksi dari sejumlah keluhan pelanggan yang diterima oleh pihak BMW of North America sejak penghujung tahun 2022 lalu. Mereka mengeluhkan jok dan back rest pada kabin depan goyang-goyang, seolah akan terlepas dari dudukannya.

Penyelidikan pun segera dilakukan oleh pihak BMW beserta Badan Administrasi Keselamatan Lalu-lintas Jalan Raya AS (NHTSA) terhadap sejumlah keluhan pelanggan mobil BMW di AS dengan problem yang sama.

Dari hasil investigasi, jok yang ditenggarai cacat produksi dan bermasalah pada 51 unit mobil tersebut berasal dari suplier jok BMW, Lear.

Pihak BMW pun melakukan penyelidikan terhadap Lear. Tenyata, penggarapan konstruksi rangka jok dilakukan oleh sub-kontraktor level 2 yakni Adient Ramos. Pengerjaan pengelasan dilakukan di pabrik baja Arizpe yang berlokasi di Meksiko.

Pastinya, sambungan las pada rangka dan dudukan jok digarap tidak sesuai standard, sehingga berisiko patah. Hal tersebut dapat membahayakan keselamatan pengemudi dan penumpang kabin depan bilamana terjadi tabrakan.

Mobil yang terdampak yakni 10 unit 3 Series buatan 2019 – 2021, termasuk 330i, 330i xDrive, dan M340i xDrive. Sementara model SUV terdapat 36 unit X3 buatan tahun 2020 dan 2021 plus lima unit X4 lansiran tahun 2021, termasuk X4M.

 

 

Manhart Rombak Tampilan BMW M4 DTM Champion Edition 2016

Bosan dengan tampilan mobil BMW Limited Edition yang tersimpan di garasi anda? Manhart dengan senang hati akan menggarap ulang tampilan mobil anda.

Yang dirombak tampilannya oleh tuner spesialis BMW asal Jerman tersebut kali ini bukan sembarang ‘Limited Edition’. Tapi salah satu dari 200 unit BMW M4 DTM Champion Edition 2016.

Mobil ini dibuat khusus untuk merayakan kemenangan Marco Wittman yang membawa BMW sebagai juara seri balap DTM (Deutsche Tourenwagen Masters) untuk kedua kalinya. Saat pertamakali diluncurkan, label harganya sekira €148.500 (off the road) atau kursnya setara Rp 2,3 milyar pada saat itu. Ubahan apa saja yang dilakukan Manhart pada mobil spesial ini?

Cukup Sedikit Sentuhan Pada Interior

Tak banyak ubahan yang dilakukan Manhart pada area interior mobil yang berbasis dari BMW M4 (F82) generasi pertama ini. Pasalnya, kemasan interior mobil ini sangat khas dan spesifik. Konten standar pada interior mobil ini tak ubahnya sebuah mobil balap.

Pada kabin terdapat sepasang jok balap model bucket berbahan serat karbon…dan tanpa jok belakang. Seisi kabin pun terlindungi pipa roll bar dan roll cage ala mobil balap DTM. Harness standar FIA pada jok balap terjangkar pada dek kabin belakang.

Manhart hanya sedikit menginfokan ubahan area interior. Di antaranya yakni melepas salah satu panel ventilasi A/C pada konsol tengah dan menggantinya dengan layar digital tambahan lansiran Awron.

Tune-up Mesin Ala Manhart

Dalam kondisi standar, M4 edisi khusus ini dibekali mesin 6-silinder 3.0 liter twin-turbo berkode S55. Output tenaganya 493 hp dengan torsi maksimum 600 Nm.

Hanya butuh sekira 3,8 detik untuk melesat ke angka 100 km/jam. Top speed dibatasi secara elektronik di angka 306 km/jam.

Tak ingin tanggung, Manhart melakukan tune-up pada sektor performa. Dimulai dengan melakukan upgrade dari spek bawaan pabrik menjadi versi Manhart, yakni spek MH4 GTR. Perangkat turbo plus intercooler diganti baru. Tekanan boost pada turbo pun disetting ulang. Sejumlah komponen mesin pun tak luput dari upgrade versi Manhart.

Intake manifold bawaan mesin diganti versi berbahan serat karbon. Demikian pula dengan sistem exhaust yang tak luput dari upgrade.

Sistem saluran gas buang stainless-steel yang kini dibekalkan dilengkapi katup pengontrol aliran gas buang sesuai putaran mesin. Keempat ujung laras exhaust terbuat dari bahan serat karbon.

Tahapan yang terakhir adalah upgrade pada ECU serta melakukan remapping kurva performa mesin.

Hasilnya, performa mesin mobil ini pun mengalami lonjakan tenaga menjadi 698 hp. Torsi maksimum pun melesat menjadi 980 Nm. Hanya saja pihak Manhart tak mengungkap angka akselerasi dan top speed dari M4 hasil racikan mereka.

Penyegaran Tampilan Eksterior

Versi standar dari BMW M4 DTM Champion Edition gen 2 versi 2016 tampil dengan baluran warna Alpine White dengan stripping decal khas BMW M.

Kemasan standar pun diganti dengan livery “Marlboro”. Plus decal ala mobil balap DTM pada sekujur body M4 berkelir Alpine White ini. Logo khas Manhart pun tersemat pada grille.

Spoiler ‘ducktail’ pada buritan diganti dengan sayap ala mobil balap GT berbahan serat karbon. Lip spoiler dan side skirt tambahan berbahan serat karbon nampak serasi dengan sirip canard bawaan mobil.

Sebagai penopang body, tak ada ubahan pada setup suspensi bawaan mobil. Namun pelek BMW M bawaan M4 diganti alloy high performance 20 inci 6-double-spoke warna Satin Black.

Pelek depan memiliki off-set 9 x 20-inci dan 10.5 x 20-inci belakang. Ban high-performance Michelin Pilot Sport 255/35 ZR20 terpasang pada roda depan. Belakangnya 295/30 ZR20. Piranti rem tetap menggunakan cakram serat karbon BMW M.

 

 

BMW CE 04 Vagabund Concept, Skutrik Kaum Urban Ultra Modern

Memodifikasi skutrik mewah menjadi sebuah konsep bergaya semi futuristik? Mungkin sebuah hal yang amat jarang anda temui. Salah satunya adalah hasil kolaborasi antara BMW Motorrad Austria dengan Vagabund Moto GmbH, spesialis modifikasi motor yang berpusat di Graz, Austria. Basis garapannya adalah BMW CE 04.

BMW CE 04 dikemas ulang menjadi sebuah konsep alat transportasi kaum urban bergaya ultra modern yang diberi nama CE 04 Vagabund Moto Concept. Hmmm..padahal tampilan standarnya saja sudah futuristik.

Gagasan dan konsep modifikasi pada BMW CE 04 tersebut muncul dari Paul Brauchart, pendiri Vagabund Moto GmbH. Tema yang diusung yakni “Action meet Fashion”.

“Masing-masing pabrikan otomotif memiliki visi yang berbeda-beda mengenai mobilitas. Bahkan setiap pengguna kendaraan pun memiliki pandangan yang berbeda,” papar Paul Brauchart.

Ya, Anda akan menemukan banyak konsep kendaraan masa depan seperti skuter listrik yang tampil dengan gaya futuristik namun sisi fungsionalitasnya kurang. Ada pula yang fungsionalitasnya cukup mumpuni namun spek teknis maupun kemasan tampilannya tidak sepadan.

“BMW CE 04 Vagabund Moto Concept menjembatani beragam visi mengenai makna dari ‘mobilitas’ dengan mengedepankan fungsionalitas sebuah kendaraan harian bervisi masa depan tanpa meninggalkan nilai estetika,” imbuh Brauchart.

Tampilan Dan Fungsionalitas

Kemasan tampilan keren dengan balutan warna yang eye catching adalah salah satu faktor pemikat konsumen. CE 04 Vagabund Moto Concept dikemas dengan warna yang keren dan sedap dipandang mata.

Dominasi warna putih dengan paduan aksen warna hitam, beige dan hijau pekat pada konsep skutrik modern ini memang terlihat keren bukan?

Dari segi desain dan gaya tampilan, Vagabund memang lebih menyasar pada konsumen kalangan muda perkotaan yang aktif. Namun tentu saja skutrik ini juga keren digunakan oleh para bapak-bapak atau ibu rumah tangga.

Sebagai kendaraan harian serbaguna, maka kepraktisan dan kompartemen barang bawaan adalah hal yang sangat diperhatikan oleh Vagabund dan BMW.

Pada jok belakang tak hanya dibekali dengan box kompartemen yang dapat memuat beragam barang bawaan. Skutrik konsep dari Austria ini bahkan tampil dengan papan surfing! Tak perlu ditanggapi secara harfiah. Papan surfing hanyalah sebuah gambaran bahwa skutrik ini dapat digunakan untuk beragam aktifitas.

Tak Perlu Performa Super

Karena konsep skutrik ini ditujukan untuk kebutuhan mobilitas harian perkotaan, maka performa super pun dirasa tidak perlu. Jadi, tak ada ubahan sedikitpun yang dilakukan Vagabund pada sistem penggerak skutrik ini. Performa spek standar BMW CE 04 dirasa memadai.

Output daya maksimum yang dihasilkan motor listrik penggerak masih di angka 31 kW atau setara 42 HP yang dicapai pada 4 900 rpm dengan torsi maksimum 62 Nm mulai 1.500 rpm.

Untuk mencapai kecepatan 50 km/jam hanya butuh 2,6 detik saja. Hmmm, cukup gesit juga akselerasinya. Hanya saja top speed dibatasi secara elektronik di 120 km/jam.

Pasokan daya listrik masih bersumber dari baterai lithium ion 8.9-kWh bertegangan 148 volt. Perihal daya jelajah tak perlu ragu. Dalam kondisi baterai terisi penuh anda dapat menempuh jarak hingga 130 km dengan kecepatan sedang.

Konsep desain CE 04 Vagabund Moto Concept memang sangat keren. Hanya saja belum ada rencana untuk diproduksi secara massal. 

 

Kisah Panjang Penggarapan BMW 3.0 CSL

Anda mungkin kerap menemukan label “Special Edition” atau “Limited Edition” pada mobil edisi khusus yang dibuat dalam jumlah yang terbatas.

Pada umumnya, tampilan interior maupun eksterior dikemas sedikit berbeda dari model versi reguler yang dipasarkan. Namun hanya segelintir saja yang benar-benar digarap secara khusus dan istimewa.

Salah satunya adalah BMW 3.0 CSL yang diluncurkan pada November 2022 lalu. Mobil ini dibuat khusus sebagai kado ulang tahun ke-50 M-Division, divisi motorsports dari BMW. Anda tentu penasaran seperti apa proses penggarapan mobil spesial yang jumlahnya hanya 50 unit sedunia. Nah, mari kita simak…

Penggarapan Secara Handmade

Sebagai mobil yang sangat spesial, sport coupe BMW 3.0 CSL digarap secara khusus di fasilitas tersendiri tak jauh dari pabrik BMW di Dingolfing, Jerman.

Meskipun fasilitas proyek 3.0 CSL ini terpisah dari pabrik induk, namun pengelolaan operasionalnya tetap berada di bawah kendali pabrik BMW di Dingolfing.

Meskipun model M4 CSL digunakan sebagai basis dasar mobil ini, namun 3.0 CSL memiliki tampilan yang sangat berbeda. Bahkan sebuah tim khusus yang terdiri dari 30 orang spesialis bertugas melakukan proses penggarapan modifikasi BMW 3.0 CSL ini.

Tahap pertama adalah melakukan perombakan pada panel body standar M4 CSL. Fender depan dan belakang dibuat lebih mekar dan kekar dari versi standarnya. Proses penekukan dan pengelasan plat baja dilakukan secara manual oleh para teknisi khusus. Penggarapan mobil ini tak ubahnya seperti pada saat pembuatan body mobil balap legendaris BMW 3.0 CSL (E9) ‘Batmobile’ era ’70an.

Tak hanya body, area sasis pun mengalami modifikasi. Salah satunya adalah poros roda standar yang dimodifikasi agar bisa dipasangi velg center-lock.

Mesin 6-silinder 3.0-liter twin-turbo (S58) bawaan M4 CSL pun diracik ulang. Transmisi automatic 8-speed bawaan M4 CSL diganti dengan transmisi manual 6-speed close-ratio. Output tenaga mesin terdongkrak 10 HP menjadi 560 HP. Namun torsi maksimum justru dikurangi 100 Nm menjadi 550 Nm…dengan alasan untuk melindungi transmisi agar tidak jebol.

67.000 Tahapan Proses Pengecatan Per Mobil

Workshop pengecatan adalah yang paling sibuk. Proses pengecatan mobil ini terbilang rumit dan memakan waktu cukup lama. Setidaknya terdapat 22 komponen yang harus dicat secara manual dan terpisah.

Bahkan masing-masing komponen harus melalui 134 tahapan proses pengecatan. Jadi untuk satu mobil totalnya sekitar 6.700 tahapan pengecatan secara manual. Ya, hanya untuk satu unit mobil saja.

Body mobil BMW 3.0 CSL dicat sesuai standar produksi BMW dan di tempat pengecatan yang sama dengan mobil produksi reguler. Sementara untuk pengecatan sejumlah komponen khusus seperti panel atap dan bumper dilakukan di pabrik BMW lainnya.

Setelah proses pengecatan warna dasar pada body selesai, tahapan selanjutnya adalah detailing termasuk penyematan stripping body. Tiga garis warna merah, putih dan biru khas BMW M yang diimbuhkan pada body pun dikerjakan secara manual.

Mau Dikirim Atau Ambil Sendiri?

Untuk mendapatkan hasil yang sangat detil, maka seluruh proses pengerjaaan modifikasi hingga perakitan dikerjakan secara manual. Mobil yang sudah dirakit kemudian dikirim ke pabrik BMW di Dingolfing.

Serangkaian tahapan inspeksi dan pengujian termasuk dyno test pun dilakukan secara teliti. Bahkan setiap unit mobil BMW 3.0 CSL diuji di proving ground BMW yang ada di Dingolfing.

Tahapan proses penggarapan cukup panjang, sehingga untuk membuat satu unit mobil butuh waktu sekitar 2 pekan. Diperkirakan 50 unit BMW 3.0 CSL edisi khusus ini baru akan rampung digarap paling cepat dalam waktu 3 bulan.

BMW M3 CSL

Para pemesan akan dikonfirmasi dan dapat memilih, apakah mobil pesanan mereka ingin dikirim atau mereka ingin mengambil sendiri ke BMW Welt di Munich. Adakah salah satu dari mobil ini yang menjadi milik kolektor asal Indonesia?

 

Manhart MH4 600, BMW M4 Competition Yang Makin Beringas

Manhart Performance, mungkin gaungnya tak setenar AC Schnitzer, Alpina, Hartge atau Hamann. Namun tuner ini punya pengalaman memodifikasi BMW selama 35 tahun.  Bahkan mereka memiliki cabang di Indonesia. Hasil garapan dari workshop mereka di Wuppertal, Jerman tak bisa dipandang sebelah mata. Termasuk BMW M4 Competition di halaman ini. 

BMW M4 Competition by Manhart

Hadirnya sport coupe BMW M4 Competition (G82) yang performanya sangat mengigit membuat mobil ini banyak dijadikan sebagai bahan modifikasi. Manhart pun tertantang untuk meracik ulang dan menggali lebih dalam potensi yang dimiliki.

Peras Performa

BMW M4 Competition (G82) mungkin tak ubahnya seperti BMW M3 (E30) yang begitu digandrungi para ‘speed freak’ maupun tuner spesialis BMW. Harus diakui keduanya memiliki kesamaan.

Mobil hasil rancangan Anne Forschner ini versi dasarnya saja sudah kencang, namun potensi performanya masih bisa diperas hingga satuan molekul…!

Manhart MH4

Memodifikasi performa bukanlah hal yang sulit bagi Manhart. Namun regulasi emisi di benua Eropa kian ketat. Manhart pun berpikir keras agar hasil garapan mereka tetap sesuai dengan regulasi tersebut.

Tak perlu mencangkok mesin baru ke balik bonnet M4. Manhart tetap memanfaatkan mesin 6-silinder segaris 3.0-liter twin turbo bawaan M4 Competition (G82). Untuk melakukan setting ulang performa, mereka menanam perangkat piggyback MHtronik auxiliary control unit.

Kurva puncak tenaga mesin pun didongkrak dari 503 hp jadi 626 hp. Sementara puntiran maksimum melejit dari 650 Nm menjadi 780 Nm.

MH4 600 manhart

Sistem pipa knalpot standard pun diganti dngan satu set pipa exhasut stainless steel, dengan empat laras berukuran 100 mm versi Manhart. Tersedia dua pilihan exhaust yang ditawarkan, ceramic-coated atau carbon coated. Anda dapat memilih untuk tetap dipasangi catalytic converter atau tidak.

Versi standard M4 Competition (G82) RWD mampu mencapai angka 100 km/jam dalam waktu 3,8 detik dan versi xDrive sedikit lebih cepat yakni 3,4 detik. Sayang, tak dicantumkan berapa waktu pengujian itu dari M4 Competition (G82) racikan Manhart. Namun mereka menyatakan bahwa untuk melesat dari start hingga 200 km/jam hanya butuh 10,5 detik.

Setup Ulang Suspensi Dan Rem!

Sistem suspensi pun tak luput dari pengaturan ulang. Bagi penyuka aliran body ceper, maka Anda dapat memilih paket suspensi dengan lowering kit lansiran H&R.

Pelek BMW M4 Manhart

Untuk para penyuka aksi manuver di jalan raya maupun sirkuit, pilihannya adalah paket suspensi Variant 4 Coilover dari KW Suspensions.

Konsumen pun dapat memilih untuk mempertahankan sistem rem standard atau menggantinya dengan paket rem cakram karbon-keramik dari BMW M Munich.

Tampilan Eksterior Segarang Performanya

Tak lengkap rasanya performa garang jika tanpa ubahan area eksterior. Manhart mencangkokkan grille dan lip spoiler dari paket body kit garapan mereka pada mobil ini.

Side skirt baru yang menyambung dengan fender pun kini terlihat lebih aerodinamis dari versi standarnya.

Area buritan pun tak luput dari sematan body kit Manhart. Pada bagian tengah sirip diffuser pemecah angin bumper belakang dilengkapi lubang laras pipa exhaust. Sayap spoiler minimalis terpasang anggun pada tepian kap bagasi.

Sentuhan akhir yang diberikan Manhart pada eksterior adalah velg 6-twin-spoke berkelir Matte Gold-Bronze. Velg bagian depan menggunakan ukuran 20 inci. Sedangkan pada bagian belakang menggunakan velg ukuran 21 inci.

Manhart pun mengemas ulang tampilan interior dengan imbuhan panel serat karbon. Tak dicantumkan biaya yang harus Anda bayar untuk modifikasi BMW M4 Competition ala Manhart MH4 600 ini. Sebagai catatan, perangkat MHtronik auxiliary control unit untuk mobil ini saja label harganya sudah €2.525. atau sekitar Rp 41 jutaan.

Jika racikan performa versi ini dirasa masih belum cukup, tersedia paket Manhart MH4 GTR II dengan output 702 HP dan torsi maksimum 880 Nm.