Kampanye global Hyundai Continue menunjukkan komitmen terhadap masa depan yang berkelanjutan.
PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menghadirkan kampanye global terbaru, Hyundai Continue, dalam acara Asia Pacific Media Forum (APMF) pada 20-21 Oktober 2022, di Bali Nusa Dua Convention Center. Kampanye ini menunjukkan komitmen perusahaan terhadap masa depan yang berkelanjutan dengan fokus kepada Earth, Mobility, dan Hope.
Hyundai Continue merupakan sebuah proyek menyeluruh yang mencakup seluruh aktivitas CSV (Creating Shared Value) global dari perusahaan. Hyundai juga menampilkan video promosi ‘Continue – Journey of PET’ yang menggambarkan perjalanan upcycling dari polusi sampah plastik di laut, juga menyediakan booth sustainability dengan bahan yang terbuat dari teknologi daur ulang yang ramah lingkungan.
“Kami senang dan merasa terhormat dapat mendukung perhelatan Asia Pacific Media Forum (APMF) 2022. Hyundai mengambil peran aktif dalam mendukung visi mobilitas bersih dan masa depan yang berkelanjutan melalui kampanye global kami, Hyundai Continue, sebuah komitmen teguh dari Hyundai menuju masa depan yang berkelanjutan,” kata Makmur, selaku Chief Operating Officer of PT Hyundai Motors Indonesia.
Ada tiga fokus utama di bawah Hyundai Continue yang meliputi Earth, Mobility, dan Hope. Hyundai telah menerapkan berbagai inisiatif menuju sustainability di Indonesia, di antaranya mempercepat mobilitas masa depan Indonesia dengan mengembangkan ekosistem mobil listrik serta mengedukasi dan menerapkan kegiatan berkelanjutan guna meningkatkan kesadaran masyarakat akan gaya hidup keberlanjutan di masa depan.
Booth Hyundai yang terbuat dari bahan ramah lingkungan
“Hyundai juga bangga menjadi bagian dari KTT G20, dengan menyediakan produk mobil listrik unggulan kami sebagai kendaraan resmi delegasi G20. Hal ini merupakan wujud dari komitmen kami dalam mengakselerasi era elektrifikasi di Indonesia,” imbuh Makmur.
Di acara APMF tersebut, Hyundai menampilkan area booth yang terdiri dari sampah plastik dan gabah padi yang didukung oleh teknologi daur ulang. Selain itu, terdapat juga dropbox sampah plastik, informasi proses daur ulang sampah plastik, serta video komitmen Hyundai terhadap sustainability.
Hyundai mengambil komitmen kuat terhadap mobilitas dan gaya hidup berkelanjutan dengan visinya Progress for Humanity, di mana Hyundai percaya bahwa nilai kemanusiaan akan memperkuat relasi dalam menghubungkan setiap orang menuju mobilitas masa depan dunia yang lebih baik.
Hyundai Ioniq 5 demo kemampuan V2L dengan menyediakan daya untuk penginapan. Sepertinya seru
Anda mungkin tak akan percaya jika sebuah mobil listrik dapat memasok daya listrik untuk sebuah rumah penginapan. Namun dengan adanya teknologi vehicle-to-load (V2L) Hyundai Ioniq 5, ceritanya jadi lain.
Kemampuan dari teknologi V2L tersebut pun didemonstrasikan Hyundai dengan menjadikan mobil listrik Hyundai Ioniq 5 sebagai pemasok energi listrik pada sebuah rumah penginapan.
Berlokasi di daerah pedesaan di Essex, Inggris yang memang minim pasokan daya listrik, rumah penginapan dadakan (dan temporer) tersebut dibuka untuk umum oleh Hyundai selama 14 malam mulai 19 Oktober hingga 5 November 2022 mendatang. Tak hanya menikmati alam pedesaan yang indah, para pengunjung dapat melihat secara langsung penginapan pertama di dunia yang sumber energi listriknya dipasok dari sebuah mobil!
Energi listrik berarus DC dari Ioniq 5 dikonversi melalui inverter menjadi energi listrik AC bertegangan 250V dengan pasokan daya maksimum hingga 3.6kW. Energi listrik tersebut disalurkan dari soket power outlet yang terpasang pada Ioniq 5 ke soket inlet sumber daya listrik penginapan via sebuah adaptor khusus. Tak hanya terdapat pada Ioniq 5, teknologi V2L telah digunakan pada model mobil lainnya yakni Kia EV6 dan Kia Niro. Nantinya, teknologi ini juga akan dibekalkan pada Ioniq 6.
Selain di Inggris, Hyundai juga telah memperkenalkan teknologi V2L yang terdapat pada Ioniq 5 di Australia. Namun belum diketahui, apa yang akan dihidupi oleh listrik Ioniq 5 ini.
Hyundai Ioniq 5
Ioniq 5 adalah hatchback lebar berpenggerak listrik pertama yang dirakit di Indonesia. Memanfaatkan platform khusus mobil listrik buatan Hyundai -Kia bernama E-GMP. Pembuatnya menjanjikan kenyamanan sebuah mobil premium dengan kabin yang lega dan digabungkan dengan kehalusan sebuah penggerak listrik.
Penggerak listriknya menghasilkan tenaga setara 215 hp dengan torsi 350 Nm. Tersedia dalam dua varian, Ioniq 5 Long Range dengan jarak tempuh 481 km (tipe Prime) dan 451 km untuk Signature. Satunya lagi adalah Standard Range dengan jarak tempuh 384 km untuk tipe Prime dan Signature.
Kalau Anda tertarik, harga Hyundai Ioniq 5 ada di bawah ini
IONIQ 5 Prime Standard Range Rp. 748.000.000
IONIQ 5 Prime Long Range Rp. 789.000.000
IONIQ 5 Signature Standard Range Rp. 809.000.000
IONIQ 5 Signature Long Range Rp. 859.000.000
Hyundai Grandeur mungkin bukan mobil populer, meski sempat juga dijual resmi di Indonesia. Tapi pembuatnya masih merasa yakin kalau sedan ini punya potensi, makanya kemarin (19/10/2022) mereka memperkenalkan generasi terbaru yang bentuknya futuristis.
Muka Hyundai Grandeur mengusung bahasa desain Hyundai terkini. Bisa dilihat dari garis LED yang menyambung dari kiri ke kanan di depan. Di bawahnya, grill lebar dan mengotak dan lebar seolah menyatu dengan lampu utama. Ini mengingatkan kami pada muka Hyundai Staria.
Dari samping, pendekatan desain Grandeur lebih condong kepada coupe empat pintu. Atapnya meninggi di dari kaca depan, dan melandai setelah melewati pilar B. Desain jendel agak unik karena ketambahan kaca segitiga besar yang membelah pilar C. Memberikan kesan seolah mobil ini punya empat pilar. Kaca segitiga itu sebetulnya punya nilai sentimentil. Grandeur pertama, yang tidak lain adalah Mitsubishi Debonair ganti logo, punya kaca macam begini.
Yang agak sulit dipahami adalah bentuk bagasi. Hyundai membuat spoiler bagasi sebagai bagian yang terintegrasi, ini seperti mengganggu flow garis desain yang sudah anggun dari depan hingga belakang. Tapi lampu di bagian ini memang keren. Hanya berbentuk garis yang melintang dari ujung kiri ke kanan, seperti mengimbangi deretan LED di depan. Hebat sekali.
Bagaimana dengan interior? Hyundai Grandeur diposisikan dengan kasta tinggi di keluarga mobil Korea Selatan ini. Makanya tidak perlu heran kalau kabin dijejali dengan beragam kemewahan. Bahkan, menurut Hyundai kualitasnya sekarang meningkat dibanding sebelumnya. Merefleksikan misi mereka yang sedang mencoba untuk naik kelas sebagai pembuat mobil premium.
Desain lingkar kemudi terinspirasi dari Grandeur generasi pertama. Instrument cluster digital terkoneksi dengan layar infotainment. Kualitas tinggi terlihat dari penggunaan trim kayu asli di beberapa bagian. Sebagai pelengkap untuk menunjukan ini mobil modern, ada imbuhan aksen alumunium di dashboard.
Hyundai belum merilis info soal kemampuan sedan mewah ini. Namun kami perkirakan akan ada penggerak V6 di balik moncongnya, sekaligus opsi PHEV. Bukan tidak mungkin juga tersedia versi EV seperti yang ada pada Genesis G80.
PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) mengadakan pelatihan In-Depth Level R&D kepada enam pemasok komponen otomotif lokal, sebagai bagian dari rangkaian Indonesia Supplier R&D Improvement Program yang telah dilakukan sejak tahun 2021.
Setelah melalui Basic Level pada tahun 2021 dan Advance Level pada awal tahun 2022, Hyundai Motor Manufacturing Indonesia melanjutkan pelatihan In-Depth Level yang dimulai pada bulan September dan akan berakhir pada bulan Oktober 2022 di Hyundai Mobility Innovation Center, Cikarang.
Pelatihan In-Depth Level R&D ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemasok (supplier) dalam merancang komponen otomotif dan memvalidasi pengujian suku cadang mobil. Dengan menggunakan metode reverse engineering. Nantinya, diharapkan mereka bisa melakukan rancang bangun hingga melakukan validasi secara mandiri.
Peserta Dari Berbagai Daerah
Peserta Indonesia Supplier R&D Improvement Program berasal dari berbagai daerah seperti Jabodetabek, Cirebon, dan Surabaya. Setiap tahapan pendidikan R&D Improvement Program mencakup penilaian terhadap potensi pemasok.
Khusus di tahap In-Depth Level, Hyundai melakukan proses seleksi yang menyeluruh seperti kunjungan ke pemasok dan melakukan penilaian pada tim R&D mereka. Ini dilakukan untuk memastikan bahwa para peserta memiliki komitmen yang tinggi untuk mengikuti program tersebut.
Hyundai Mobility Innovation Center dilengkapi dengan MS Lab dengan total 64 perlengkapan evaluasi pengujian dan Engine Durability Test Lab. Salah satu fungsinya adalah untuk mengevaluasi mesin gamma II yang diproduksi oleh HMMI. Dengan total 13 perlengkapan untuk melakukan pengujian hingga 300 jam.
Fungsi utama ruangan ini adalah untuk mengembangkan produk-produk suku cadang yang sesuai untuk Asia Tenggara. Serta membantu perusahaan lokal dalam mengembangkan verifikasi suku cadang. Hyundai Mobility Innovation Center juga menyediakan ruangan Lab EV/Kolaborasi untuk mendukung Industri EV (Electric Vehicle, kendaraan listrik) di Indonesia dengan menggandeng perguruan tinggi & perusahaan otomotif Indonesia.
Yoon Seok Choi, President Director of PT Hyundai Manufacturing Indonesia, mengatakan, “Hyundai tidak hanya menyediakan produk dan layanan inovatif untuk Indonesia, tetapi kami juga memberdayakan mitra pemasok lokal dengan berbagi pengetahuan yang dibutuhkan.”
Ditambahkan juga, “Kami sangat berkomitmen menjalankan program ini agar para pemasok lokal dapat mengembangkan kemampuan riset dan pengembangan mereka serta berpartisipasi dalam tahap pengembangan awal pembuatan mobil, juga mengembangkan bisnisnya tidak hanya di sektor manufaktur tetapi juga di sektor desain komponen otomotif,” tutup Yoon Seok Choi.
Hyundai Ioniq 6 laris dipesan puluhan ribu unit. Mencetak rekor baru dalam penjualan Hyundai EV.
Hyundai IONIQ 6 menjadi salah satu mobil yang kerap diperbincangkan serta diulas oleh berbagai media otomotif global selama beberapa bulan belakangan ini. Desainnya memikat. Lebih menawarkan perpaduan antara Porsche Taycan, Audi TT RS serta VW Beetle. Bahkan 24 jam setelah peluncurannya, IONIQ 6 diklaim berhasil membukukan pemesanan sebanyak 37.446 unit. Melampaui rekor IONIQ 5 (23.760 unit) dan Kia EV6 (21.000 unit). Luar biasa!
Platform E-GMP (juga digunakan pada Kia EV6 dan Genesis GV60) jadi basis Hyundai Ioniq 6. Menggunakan cukup banyak fitur terkini dari saudara satu platformnya itu. Contohnya adalah teknologi baterai Lithium Long Range berdaya 77,43 kWh yang diadopsi dari IONIQ 5. Diklaim mampu membuat mobil ini menjelajah hingga lebih dari 610 km. Tentunya dengan kapasitas daya baterai terisi penuh.
Sistem motor listrik yang digunakan pada mobil ini pun diadopsi dari Ioniq 5, namun dengan sejumlah penyesuaian. Setidaknya, IONIQ 6 akan ditawarkan dalam dua varian yakni penggerak listrik tunggal di roda belakang (RWD) dan motor listrik ganda yang menjadikannya mobil AWD.
Sistem Charging IONIQ 6
Yang sedikit membedakan dari IONIQ 5 ada pada sistem pengisian ulang baterai yang dilengkapi kemampuan multi-charge. Hyundai IONIQ 6 dapat melakukan pengisian ulang daya baterai menggunakan fast charger CCS berarus listrik DC dengan daya hingga 350 kW. Pengisian cepat ini bekerja pada tegangan listrik 400 maupun 800 volt. Pengisian kapasitas daya baterai dari 10 hingga 80 persen hanya butuh waktu 18 menit. Cukup cepat.
Sementara dari sisi fitur berkendara, mobil ini akan mengusung variasi fitur yang tak jauh berbeda dengan IONIQ 5. Mulai dari fitur infotaintment berlayar digital 12.3-inci yang dilengkapi koneksi Apple CarPlay maupun Android Auto hingga teknologi sistem keselamatan berkendara seperti Highway Driving Assist 2, Remote Smart Parking 2. Dan yang paling keren adalah fitur mirror camera yang dapat merekam foto maupun video.
Untuk pasar domestik Korea Selatan, IONIQ 6 akan mulai diproduksi paling cepat di penghujung tahun ini. Sementara untuk harga jual pasar AS memang belum diumumkan secara resmi, namun diperkirakan tak akan terpaut jauh dari IONIQ 5 yang label harganya mulai dari $40.000-an (off-the road).
Tentunya harga jual maupun fitur yang dibekalkan akan bervariasi antara pasar domestik Korea Selatan maupun spek pasar global, termasuk Amerika Serikat. Untuk pasar domestik Korea Selatan sendiri, mobil ini dibanderol mulai dari 52 juta Won atau setara Rp 575 juta.
Bagaimana dengan para pecinta IONIQ di Indonesia? Siap merogoh kocek lebih dalam untuk meminangnya?
Hyundai G20 Driver Training digelar untuk yang akan mengemudikan mobil listrik untuk para pembesar negara.
Untuk mendukung pertemuan G20 Summit di Nusa Dua, Bali pada 15-16 November 2022 mendatang, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menyelenggarakan sesi pelatihan G20 Driver Training untuk para personil bertugas untuk mengemudikan lini produk mobil listrik Hyundai.
Kegiatan selama lima hari ini digelar mulai 19 – 23 September 2022 dan dilaksanakan di Hyundai Training Academy, Cikarang. Tujuannya adalah untuk mengenalkan fungsi kendaraan dan pengalaman berkendara di kendaraan resmi G20 yaitu, Genesis Electrified G80, IONIQ 5 dan Hyundai IONIQ Electric yang akan dikendarai tim Paspampres yang diperbantukan oleh tim gabungan Paspampres, Sekretariat Negara dan TNI.
Hyundai Training Academy berdiri diatas area seluas 1,134m2, memiliki tujuh area ruang pelatihan dan memiliki kapasitas harian mencapai 168 orang/hari. Hyundai Training Academy saat ini memiliki 3 Sales Coach & 5 Technical Trainer dan 1 Non-Technical Trainer. HTA juga menyediakan para pelatih bersertifikat untuk teknologi kendaraan mobil listrik.
Materi Pelatihan
Peserta akan mendapatkan materi dan praktik langsung berupa pengetahuan produk. Baik dari fitur hingga beragam fungsi teknologi terbaru dari unit yang akan digunakan selama acara. Peserta juga akan diberikan pelatihan mengenai pencegahan insiden darurat yang terjadi pada mobil dan bagaimana cara mengatasinya.
Nantinya, para peserta terbagi menjadi delapan batch. Mereka akan menggunakan sembilan unit EV antara lain, tiga unit Genesis Electrified G80, tiga unit Hyundai IONIQ 5 dan tiga unit IONIQ Electric selama pelatihan.
Lebih lanjut terkait gelaran G20 Summit, Hyundai akan mendukung penuh perhelatan tersebut melalui lebih dari 450 unit kendaraan listrik akan digunakan selama acara, terdiri dari Genesis Electrified G80, Hyundai IONIQ 5, dan IONIQ Electric.
Ada sejumlah mobil bermesin 1.500 cc yang punya efisiensi bahan bakar minyak (BBM) yang oke.
Memilih mobil yang memiliki efisiensi BBM memang perlu banyak pertimbangan, karena saat ini mayoritas mobil sudah dibekali dengan teknologi canggih dan mesin yang modern. Sehingga konsumsi bahan bakarnya menjadi jauh lebih efisien. Peran jenis bahan bakar pun juga menentukan, karena sejumlah mesin memang memerlukan tingkat oktan tertentu, agar performanya optimal dan konsumsi bahan bakarnya pun menjadi efisien.
Tak bosan-bosannya kami menyampaikan bahwa konsumsi BBM yang efisien dari suatu mobil tidak ditentukan dari mesin saja. Melainkan juga dari gaya mengemudi dan rute yang dilaluinya. Apabila memiliki gaya mengemudi yang agresif, tentu saja tidak akan mendapatkan konsumsi bahan bakar yang efisien. Kemudian terkait juga dengan rute jalanan yang padat, dijamin konsumsinya lebih boros dibandingkan dengan jalanan lancar.
Konsumsi bahan bakar efisien diiringi dengan perfoma mesin yang oke, sudah pasti menjadi idaman banyak orang, mungkin juga Anda salah satunya. Berikut ialah rangkuman sejumlah mobil dengan prestasi konsumsi bahan bakar yang efisien, tapi sengaja kami kerucutkan ke dalam kelompok mobil bermesin 1.500 cc. Selain itu, klaim data konsumsi bahan bakar pun kami peroleh dari beberapa sumber pengetesan mandiri. Apa sajakah mobil tersebut? Ayo simak bersama!
Honda City
Dengan mengaplikasikan mesin berkapasitas 1.497 cc, All New Honda City masuk jajaran mobil paling efisien mengonsumsi BBM. Meskipun hemat BBM, tenaga maksimal yang dikeluarkan adalah 118 hp dan torsi maksimal sebesar 145 Nm. Mesin dengan kode L15ZF ini memiliki rasio 1 liter BBM dapat menempuh jarak hingga 23,3 kilometer untuk luar kota, dan 18 kilometer dalam kota.
Wuling Almaz RS
Model teratas pada produk Wuling ini masuk jajaran mobil hemat bahan bakar dengan kapasitas mesin 1.451 cc. Untuk konsumsi BBM, Wuling Almaz RS mampu menempuh jarak hingga 14,2 kilometer hanya dengan satu liter BBM untuk jalan luar kota. Tak hanya hemat BBM, mobil buatan Negeri Panda ini juga memiliki tenaga cukup besar, yakni 140 hp. Sebab mesin 4 silindernya dibekali juga dengan turbocharger.
Toyota Yaris
Hatchback dengan desain modern ini memang sesuai untuk aktivitas area perkotaan. Mobil ini tergolong disukai oleh kaum wanita dan cocok juga untuk anak muda. Mobil yang berkapasitas 1.496 cc empat silinder DOHC Dual VVTi ini juga memiliki performa tinggi. Tenaga yang dihasilkan oleh mesin 2NR-FE ini ialah 106 hp dengan torsi maksimal 140 Nm. Untuk bahan bakar, konsumsinya 1 liter BBM bisa menempuh jarak 13,8 kilometer untuk di kota dan 17,4 kilometer untuk luar kota.
Mitsubishi Xpander
Untuk mobil ini dengan kapasitas mesin 1.499 cc terbilang efisien karena dilengkapi dengan teknologi penggerak katup variabel MIVEC. Teknologi ini mampu membuat rasio konsumsi BBM 1 liter untuk menempuh jarak 12 kilometer untuk dalam kota. Sedangkan untuk konsumsi luar kota, 1 liter BBM bisa menempuh jarak hingga 19,8 kilometer. Konsumsi BBM masih bisa dioptimalkan lagi bila pengemudi mengaktifkan fitur ECO dalam berkendara.
Suzuki Ertiga
Mungkin sebagian orang tidak menyangka bahwa Suzuki Ertiga masuk ke dalam jajaran mobil efisien BBM. Hal tersebut memang memungkinkan, sebab mesin K15B yang bertenaga 105 hp dan memiliki torsi 138 Nm ini telah mengunakan teknologi terbaru VVT (Variable Valve Timing). Dengan kapasitas mesin 1.462 cc, maka setiap 1 liter BBM Suzuki Ertiga mampu menempuh jarak hingga 12 kilometer di dalam kota dan 17 kilometer di luar kota.
Hyundai Stargazer
Ini dia jagoan baru di kancah persaingan sengit Low Multi Purpose Vehicle (LMPV). Hyundai Stargazer ‘nyemplung’ dalam jajaran mobil bermesin 1.500 cc yang efisien BBM. Dengan mesin Smartstream G1.5 berkapasitas mesin 1.497 cc, Hyundai Stargazer mampu menempuh jarak hingga 12 kilometer untuk pemakaian dalam kota dan rata-rata 16 kilometer untuk luar kota. Tenaga mesinnya mencapai 113 hp dan torsi puncak 144 Nm.
GIIAS Surabaya resmi digelar. Diramaikan oleh 13 merek mobil dan motor .
Perhelatan GIIAS Surabaya 2022 di Grand City Convex resmi dibuka pada Rabu, (14/9). Pameran ini menampilkan 13 merek yang siap mengenalkan teknologi terkini dan produk terbarunya hingga kendaraan listrik seperti Audi, Daihatsu, Honda, Hyundai, Kia, Lexus, Mazda, MG, Mitsubishi Motors, Suzuki, Toyota, VW, dan Wuling. Tak ketinggalan, untuk sepeda motor turut berpartisipasi Honda, Benelli dan Keeway.
Menteri Perindustrian RI yang diwakili oleh Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, Dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier turut didampingi Gubernur Jawa Barat yang diwakili oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, Drajat Irawan, dan Dirjen Perhubungan Darat, Hendra Sugiatno membuka pameran yang berlangsung selama empat hari dari 14 – 18 September 2022.
Dalam sambutannya, Yohannes Nangoi, selaku Ketua Umum GAIKINDO menyampaikan apresiasi tertinggi kepada Kementerian Perindustrian atas arahan, dukungan dan kebijakan untuk industri otomotif Indonesia, khususnya untuk pertumbuhan industri otomotif di Jawa Timur. “Lewat penyelenggaraan GIIAS Surabaya 2022, GAIKINDO ingin menunjukkan bahwa pencapaian dan potensi industri otomotif di Jawa Timur sangat menjanjikan, sebuah capaian yang tidak lepas dari dukungan Pemerintah Republik Indonesia, khususnya Kementerian Perindustrian,” jelas Nangoi.
Nangoi juga menyampaikan bahwa kehadiran berbagai produk otomotif dengan teknologi terbaru diharapkan dapat memberikan informasi dan edukasi yang tepat kepada masyarakat Jawa Timur.
Dalam sambutannya yang diwakilkan oleh Dirjen ILMATE, Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita turut mengucapkan terima kasih dan apresiasi terhadap GAIKINDO atas terselenggaranya GIIAS dan berharap GIIAS dapat mendorong tercapainya Green Mobility dalam industri otomotif Indonesia.
Setelah seremonial pembukaan, para pejabat pun melakukan tinjauan ke area pameran. Mereka terlihat antusias dengan hadirnya teknologi terkini dari produk otomotif Indonesia. Dirjen ILMATE juga tampak mencoba beberapa produk secara langsung yang ditampilkan pada ajang GIIAS Surabaya.
GIIAS Surabaya 2022 akan berlangsung pada 14-18 September 2022, dan untuk tiket hanya dijual secara online pada aplikasi GIIAS Auto360, dan tersedia pada Appstore dan Playstore.
Sosok Hyundai Stargazer seringkali dikaitkan dengan wujud Mitsubishi Xpander.
Setelah mencoba Hyundai Stargazer varian Prime melalui rute Surabaya-Malang-Surabaya-Solo, sedikit banyak mobil ini mengingatkan pada Mitsubishi Xpander yang sempat kami punyai selama lima tahun. Saat pertama mencoba Mitsubishi Xpander, kami merasa ini adalah sebuah lompatan jauh di kelas LMPV. Rasanya seperti melihat mobil dari masa depan karena sebelumnya pasar dicekoki Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Suzuki ertiga atau Honda Mobilio yang bertahun-tahun tidak berubah. Belum lagi rasa berkendara yang solid dan nyaman berkat platform monokok.
Kebaikan-kebaikan Xpander itu, lantas diterjemahkan ulang oleh Hyundai melalui Stargazer. Desainnya lebih membulat dinamis dipadukan garis-garis tegas. Mukanya penuh dengan lekukan menarik, seolah meneruskan trend yang dimulai oleh LMPV Mitsubishi.
Bedanya, kalau Xpander tampak tegas, Stargazer seperti lebih ramah dan fleksibel. Ditambah lagi keberanian desainernya menyematkan deretan LED di sela kap mesin depan dan pintu bagasi. Katanya, ini melambangkan garis khatulistiwa dan persatuan bangsa Indonesia. Katanya…
Tapi itu soal desain. Yang jelas-jelas tergantung pada selera Anda. Kami ingin memperlihatkan yang bisa dipertanggung jawabkan, melalui lembar fakta. Sekali lagi, kami mencoba Hyundai Stargazer melalui rute jalan tol dan perkotaan yang padat di wilayah Timur pulau Jawa.
Sistem Penggerak
Baik Stargazer maupun Xpander dibekali penggerak empat silinder. Bikinan Mitsubishi memiliki kapasitas 1.499 cc, sedangkan mesin Hyundai adalah 1.497 cc. Yang paling mencolok adalah perbedaan tenaga. Mitsubishi lebih konservatif dengan 103,6 hp, sedangkan Hyundai lebih berani dengan 113,4 hp. Torsinya 144,1 Nm di Stargazer yang dicapai pada 4.500 rpm. Xpander lebih cepat meraih momen puntir puncak pada 4.000 rpm sebesar 141 Nm.
Penyalur daya sama-sama mengarah ke roda depan, melalui CVT (Continuous Variable Transmission). Transmisi ini menghasilkan pengendaraan yang halus dan penghantaran tenaga yang lebih linear. Tapi, jangan berharap lonjakan tenaga yang bikin adrenalin Anda mendesir. Ingat, ini mobil keluarga.
Perbedaan Torsion Beam
Maaf, ini agak teknis. Ini berhubungan dengan kualitas kaki-kaki. Bukan suara. Kami jujur kesulitan menemukan perbedaan. Keduanya dibekali MacPherson Strut di depan dan torsion beam di buritan. Bedanya, Hyundai Stargazer dibekali yang namanya Coupled Torsion Beam Axle. Ini adalah inovasi baru dari Hyundai, yang memungkinkan sudut toe roda belakang menyesuaikan saat bermanuver.
Untuk diketahui, torsion beam banyak digunakan pada mobil-mobil seperti ini. Biaya produksinya tidak tinggi, dan mudah dirawat. Namun biasa cenderung kaku saat bermanuver karena penyetelan hanya berlaku untuk sudut camber (penyesuaian posisi atas dan bawah roda) dan caster atau penyesuaian sudut sumbu kemudi dari sumbu vertikal roda kemudi. Bingung? Intinya, kemampuan penyesuaian toe inilah yang membuat Stargazer seperti bocah penurut yang patuh pada perintah saat berbelok. Lincah. Terutama saat putar balik.
Pengaruh Ban
Memang, kualitas peredaman suara kedua mobil ini tidak terlalu jauh berbeda. Harus diakui, Stargazer terasa lebih baik pada beberapa kesempatan, terutama saat melahap medan tidak rata pada kecepatan 100 km/jam dengan beban yang cukup terisi dari kursi depan hingga bagasi.
Jika Xpander terasa memantul berlebihan, Stargazer bisa lebih meredam. Namun di pengendaraan kecepatan rendah, Xpander bisa setara. Suspensi kadang protes juga ada pada Stargazer, tapi prediksi kami, bushing yang lebih baik membuat mobil ini memiliki kualitas yang bikin percaya diri.
Hal sederhana lainnya, penggunaan ban. Xpander dilengkapi ban bersifat ‘eco’. Alias bisa menekan penggunaan BBM. Tidak salah. Namun biasanya, ban seperti itu keras dan berisik. Hyundai membekali ban Kumho untuk LMPV mereka. Terasa lebih empuk dan senyap saat melewati medan beton jalan tol Trans Jawa.
Kami Bingung
Nah, setelah ini, jujur kami makin suka dengan mobil-mobil di kelas LMPV. Alasannya sederhana, mobil makin canggih dan praktis dengan penampilan yang mengikuti zaman. Dan harus diakui juga, dengan rentang harga yang sangat berdekatan, proses memilih mobil jadi makin seru.
Bagi kami, Stargazer dengan kepraktisan kabin (terutama pada varian dengan captain seat) dan tenaga paling besar di kelasnya, jadi penilaian utama. Tapi Xpander punya rem tangan elektrik yang mudah dioperasikan. Ah, kami jadi bingung. Silahkan Anda coba sendiri di dealer masing-masing.
Hyundai Stargazer sudah punya modal untuk mengejar bintang-bintang lainnya.
Jika kami mengutip dari ensiklopedia Britannica, Stargazer berasal dari kata dasar ‘stargaze’ yang berarti melakukan pengamatan secara astronomi. Apakah Hyundai Stargazer berniat untuk menjadi produk yang terdepan dan menjadi contoh bagi lawan lawannya? Baca saja.
Hyundai Stargazer didesain di Indonesia dari sebelum tahun 2019, akhirnya Hyundai Indonesia mengeluarkan Stargazer pada pertengahan 2022 silam. Dan kami diajak jalan-jalan ke luar kota untuk mencoba mobil ini menempuh perjalanan jarak jauh.
Anda mungkin sudah paham bentuk dan kelebihan serta kekurangannya. Namun ada beberapa hal yang baru terungkap dan kami baru tahu tadi malam (05/09/2022) saat dibeberkan di kota Malang, Jawa Timur.
Desain
Hyundai Stargazer memang futuristis, ada yang bilang mirip dengan Staria bahkan dibilang baby Staria, tapi sebenarnya LMPV ini bukan mencontoh MPV bongsor itu. Bentuk eksterior ini adalah visualisasi Hyundai, atas permintaan pasar Indonesia. Walhasil, Stargazer jadi mencerminkan negara Indonesia yang luas dan indah.
Salah satunya bisa dilihat dari garis LED di moncong dan buritan. Menurut Hyundai, LED di depan itu bukan ada untuk menghias. Tapi melambangkan garis khatulistiwa yang melintang di Indonesia. Sementara di belakang, Garis yang menghubungkan lampu kiri dan kanan dikatakan memiliki arti menyatukan wilayah Indonesia yang luas. Mungkin ini gimmick marketing, tapi patut diapresiasi.
Riset dan Pengembangan
Kami pernah menghadiri sesi focus group discussion Hyundai pada 2018 lalu. Saat itu mereka menampakkan gambar mobil MPV yang bentuknya masih berupa coretan kasar. Itu membuktikan kalau pabrikan Korea ini sudah mulai masa riset dan pengembangan.
Tapi bukan cuma itu, risetnya juga meliputi interior mulai dari baris pertama hingga baris ketiga yang didesain untuk kenyamanan penumpang. Namun kami harus mengkritik jok belakang yang posisinya terlalu sejajar dengan jok depan. Kurang memberikan pandangan yang luas bagi penumpangnya. Meski dikompensasi dengan Captain Seat untuk mempermudah akses ke baris ketiga.
Fitur Lengkap
Kebutuhan akan fitur keselamatan pada Stargazer sudah dibekali oleh Hyundai Smartsense terdapat juga FCA, LKA, LFA, BCA, RCCA, SEW, DEW, dan airbag 6 titik. Kepraktisan pada mobil ini sangat banyak untuk mengakomodir kebutuhan pengguna Stargazer, silahkan browsing sendiri aneka singkatan di atas.
Fitur yang tergolong canggih juga adanya Bluelink pada mobil ini, yaitu akses digital yang didapatkan para pemilik Hyundai Stargazer untuk mengakses beberapa fitur dari jarak jauh. Contoh, bisa menyalakan mobil untuk mendinginkan AC sebelum anak dan istri Anda mengeluh karena mobil panas setelah parkir di tempat yang terik.
Bisa Pakai Pertalite, Tapi…
Mesin 1.497 cc empat silinder 16 katup MPI (Multi Point Injection) memberikan daya hingga 113,3 hp. Torsinya 114 Nm. Mesin yang digunakan adalah Smartstream G1.5 kodenya G4FL. Menurut laman Wikipedia, G4FL punya rasio kompresi 10,4:1. Ini yang harus diperhatikan.
Makmur Chief Operating Officer Hyundai Motors Indonesia menginfokan penggunaan Pertalite dapat diberikan pada mesin Stargazer dan tidak membatalkan garansi mobil tersebut, cocok sekali buat Anda yang pelit untuk beli Pertamax. Tapi sekali lagi, perhatikan rasio kompresi di atas. 10,4:1 perlu BBM oktan tinggi. Kalau tidak, ECU harus mengatur ulang pengapian dan mengakibatkan performa menurun.
Kesimpulan
Stargazer memang diperuntukan untuk pengguna LMPV di Indonesia, kenyamanan dan kestabilan dalam mengendarainya sangat cocok untuk kondisi jalan di Indonesia, walaupun joknya menurut kami agak sedikit keras. Tentunya masih banyak yang harus ditambahkan pada mobil ini. Tapi di kelasnya, Hyundai Stargazer sudah punya modal untuk mengejar bintang-bintang lainnya.
Sekarang, setelah kami juga ikut beli, jadi penasaran gebrakan apa yang yang diberikan oleh Hyundai nantinya melalui Stargazer ini. Akan terus berkembang dan jadi contoh, atau dia akan menjadi pelamun yang hanya mengamati bintang-bintang seperti artinya di atas? Kita akan lihat gebrakan Stargazer dan Hyundai Motors Indonesia ke depannya.
Hyundai Stargazer memiliki desain seperti pesawat luar angkasa.
Pasar Low Multi Purpose Vehicle (LMPV) Tanah Air kembali diganggu dengan kehadiran produk baru asal pabrikan Hyundai, yakni Stargazer. Sosoknya mulai terlihat pada pertengahan tahun 2022 ini dan jadi topik hangat sejumlah kalangan otomotif Indonesia. Ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 dimanfaatkan sebagai momen peluncuran resmi dari mobil yang kami anggap memiliki penampilan layaknya kendaraan di film science fiction.
Begitu banyak keunikan dari Hyundai Stargazer yang dibeberkan saat peluncuran resminya, wajar saja jika Anda pun pasti menjadi penasaran dengan fitur yang dimilikinya. Sebab mobil ini masuk di segmen pasar yang paling besar dan selalu disorot oleh konsumen, serta harus bersaing dengan para jagoan yang lebih dulu ‘nyemplung’. Sebut saja Toyota Avanza, Suzuki Ertiga, dan Mitsubishi Xpander.
Ah, seringkali kami mendengar kalau Hyundai Stargazer dikait-kaitkan dengan Mitsubishi Xpander itu. Bentuk fisik keduanya terlihat jauh berbeda, tapi memang seperti ada manis-manisnya… Jika Mitsubishi Xpander lebih menonjolkan garis tegas dan kesan macho, maka bodi Hyundai Stargazer banyak memiliki lengkungan serta desainnya seperti pesawat luar angkasa yang canggih itu.
Eksterionya menganut bahasa desain Sleek One Box yang lebih mengutamakan aerodinamika, supaya mudah membelah udara ketika melaju. Fascia depan menggunakan penerangan LED horizontal di depan layaknya Hyundai Staria, sedangkan di bagian belakang juga ada lampu LED berbentuk huruf H dengan aksen hitam yang membentang, jadi dari jauh pun mobil ini sudah dapat dikenali.
Bodi sampingnya, memiliki garis dari bagian depan hingga belakang, agar terlihat kokoh. Velg diamond cut 16 inci memiliki berdesain unik dan dibalut ban Solus berdiameter 205/55 R16. Sepertinya ruang spakbor ini masih bisa dijejali velg dan ban yang berukuran lebih besar, tapi itu Kembali lagi ke preferensi masing-masing konsumen ya.
Interior Kalem dan Modern
Masuk ke interiornya, Anda bakal disambut dengan atmosfer kalem, paduan antara warna hitam dan abu-abu, berkesan sederhana tapi disertai dengan sejumlah aksen modern. Hal pertama yang Anda temui ialah meter cluster TFT Colour LCD berukuran 4.2 inci dengan fitur Tire Pressure Monitoring System (TPMS) dan panel Audio Display berukuran 8 inci dengan konektivitas smartphone. Terdapat Ambient Mood Light di dashboard yang selalu menemani Anda berkendara. Kami amat menyukai bentuk lingkat setir dan tuas transmisi mobil ini, benar-benar seperti kontrol kendaraan di film fiksi ilmiah.
Panel pengatur a/c tergolong cukup atraktif, ya memang benar-benar panel yang bisa disentuh, bukan tombol untuk mengaktifkannya. Oya, Anda mungkin sempat mendengar rumor bahwa Hyundai Stargazer tidak memiliki fitur a/c double blower. Hal tersebut tidak sepenuhnya benar, karena pada varian Trend, Style, dan Prime sudah menggunakan evaporator. Hanya varian Active yang masih memakai air circulator saja.
Pada varian Prime yang kami coba, material jok yang digunakan adalah Leatherette dan jok baris keduanya ialah model Captain Seat. Ruang kaki untuk penumpang baris kedua pun cukup lega, lagipula jok baris kedua pun dapat diatur maju maupun mundur. Lebih lanjut, Hyundai telah memikirkan juga akses penumpang yang ingin duduk di baris ketiga, dengan membuat Finger Pocket dan Hand Form pada trim interior samping.
Mesin Serupa Dengan Hyundai Creta
Tak ingin berlama-lama, kami pun membesut Hyundai Stargazer Prime. Mobil ini dibekali mesin bensin 4-silinder Smartstream G1.5 DOHC berkapasitas 1.497 cc dengan tenaga 115 hp pada 6.300 rpm dan torsi maksimal 144 Nm pada 4.500 rpm. Mesin ini sama seperti yang digunakan pada Hyundai Creta. Transmisinya menggunakan model Intelligent Variable Transmission (IVT), dengan 6 fungsi ‘virtual gear’, agar memiliki rasa perpindahan gigi mendekati transmisi otomatis 6-speed.
Virtual gear tersebut memang disediakan agar pengemudi merasa ‘fun’ ketika ingin berakselerasi, tapi kinerja IVT pada Stargazer ini sudah cukup baik untuk penggunaan di dalam kota. Anda juga dapat memilih empat mode berkendara dari Sport, Smart, Eco maupun Comfort, cukup dengan menekan tombol di dekat tuas transmisi.
Pengendalian dalam mengendarai MPV ini juga oke. Gejala limbung kami anggap minim. Riset Hyundai dalam menciptakan Stargazer sudah sangat baik. Contohnya saat kami ingin berputar arah, ternyata radius putarnya tergolong kecil. Menjumpai tikungan patah atau harus parkir paralel, mudah untuk ditaklukkan.
Kesimpulannya, sebagai pemain baru yang dipasarkan mulai Rp 243,3 juta hingga Rp 307,1 juta, Stargazer bisa jadi opsi untuk dipertimbangkan. Daftar harganya ada di bawah. Desain eksterior dan interior yang modern, serta fitur keselamatan lengkap, menjadi menu yang disuguhkan oleh Hyundai Stargazer. Anda tinggal pilih planet mana yang akan dituju…
Harga Hyundai Stargazer 2022 (OTR DKI Jakarta)
Hyundai Stargazer Active MT Rp 243.300.000
Hyundai Stargazer Active IVT Rp 255.900.000
Hyundai Stargazer Trend MT Rp 263.300.000
Hyundai Stargazer Trend IVT Rp 275.900.000
Hyundai Stargazer Style IVT Rp 296.300.000
Hyundai Stargazer Prime IVT Rp 307.100.000
Ingat, harganya tidak mengikat dan Hyundai bisa saja mengubah banderol diatas tanpa pemberitahuan.
Setelah sempat dicoba terbatas oleh kalangan media, akhirnya Hyundai Stargazer 2022 resmi dijual ke publik. Kalau tidak salah, salah satu pembeli pertama adalah Om Mobi. Tapi bukan itu yang ingin kami bahas. Mobil ini biar dibilang mirip sama kompetitor, tetap saja menarik.
Hyundai Stargazer hadir dalam empat varian utama: Active, Trend, Style dan Prime. Active dan Trend tersedia dalam pilihan transmisi manual 6-speed dan IVT. Yang terakhir itu sebetulnya sama saja seperti CVT, hanya saja mereka punya istilah berbeda. Mungkin. Besok kami tulis soal transmisi dan hal teknis Stargazer.
Spesifikasinya Stargazer sebetulnya mirip dengan MPV sekelas. Empat silinder, berkapasitas 1,5 liter. Tenaganya 113,4 hp pada 6.300 rpm. Sementara torsinya memuncak di angka 144 Nm yang terjadi pada 4.500 rpm. Standar Low MPV. Tidak ada yang mengejutkan.
Fitur kenyamanan cukup menyenangkan. Tentunya paling seru di Stargazer Prime. Head unit layar sentuh besar, ambient light, pengaturan AC digital dengan tombol kapasitif. Di depan pengemudi ada instrument cluster digital. Jangan lupa, ada opsi kursi model captain seat untuk baris kedua.
Berikut adalah daftar harga Hyundai Stargazer 2022:
Active MT: Rp 243.300.000
Active IVT: Rp 255.900.000
Trend MT: 263.300.000
Trend IVT: Rp 275.900.000
Style: Rp 296.300.000
Prime: Rp 307.100.000
Sedikit catatan, untuk Anda yang ingin bangku baris kedua model captain seat, sediakan ekstra Rp 1 juta. Itu pun hanya bisa dipasangkan pada tipe Trend, Style dan Prime. Ingin warna dual tone? Tambah lagi Rp 1,5 juta. Tapi hanya bisa dilakukan untuk Stargazer Prime. Jangan lupa, harga di atas adalah OTR DKI Jakarta.