Toyota dan Subaru kolaborasi pastinya bukan berita baru. Tapi tidak pernah basi. Kabar terkini adalah, Toyota dan Subaru akan membuat produk bersama dalam format mobil listrik berbentuk SUV.
Ini akan jadi produk EV kedua setelah Toyota bZ4X dan Subaru Solterra yang sudah lama dipasarkan. Nama mobil listrik terbaru belum diketahui, tapi bisa dipastikan akan keluar dari lini produksi mulai Januari 2026.
Yang menarik, kalau bZ4X dan Solterra dibuat di pabrik Toyota di Aichi, Jepang, maka Subaru akan kebagian membuat mobil listrik yang baru nantinya, di pabrik Yajima.
Pangsa pasar yang dibidik adalah Amerika Serikat, Eropa dan untuk pasar domestik Jepang. Namun sepertinya tidak menutup kemungkinan SUV listrik tersebut akan dihadirkan di pasar negara lain. Dikutip dari harian Nikkei, mobil listrik Toyota dan Subaru ini akan dibuat sebanyak 15.000-20.000 unit sebulan.
Toyota dan Subaru juga tidak memerlukan usaha yang terlalu besar untuk membangun mobil listrik terbarunya. Mereka diperkirakan akan menggunakan platform yang sudah ada, lengkap dengan komponen geraknya. Itu kenapa mobilnya bisa siap dipasarkan di awal 2026. Dan seperti di bZ4X dan Solterra, Toyota akan menangani soal chassis, sementara Subaru akan menyumbangkan keahliannya dalam hal gerak AWD.
Karena itu juga, sepertinya pada pertengahan tahun depan, Toyota dan Subaru sudah bisa memperlihatkan wujudnya ke publik.
Toyota Astra Motor mengumumkan mereka telah ditunjuk oleh pemerintah Indonesia untuk menyediakan mobil ramah lingkungan, mendukung upacara peringatan kemerdekaan di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Penunjukan tersebut dijawab dengan dikirimnya 40 unit Toyota bZ4X, untuk mendukung mobilitas para VVIP di yang mengikuti upacara peringatan HUT RI ke 79 tersebut. “PT Toyota-Astra Motor (TAM) merasa terhormat karena telah dipercaya untuk menghadirkan 40 unit Toyota bZ4X, sebagai kendaraan rangkaian VVIP yang bebas emisi pada pelaksanaan Upacara Peringatan HUT ke-79 RI di IKN,” kata Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), Henry Tanoto.
Ia menambahkan, “Partisipasi tersebut diharapkan dapat mendukung keinginan Pemerintah Indonesia untuk mewujudkan mobilitas yang bebas polusi udara, sekaligus mendorong transformasi yang berkelanjutan dalam penggunaan mobil listrik sebagai future mobility solution di Indonesia.”
TAM juga menyatakan mereka memastikan mobilitas Toyota bZ4X dapat berjalan tanpa kendala di acara penting di IKN ini. Diantaranya, Toyota menyiapkan tim teknisi bersertifikat Toyota global yang terlatih dalam perawatan Battery EV Toyota.
Sementara untuk kebutuhan pengisian ulang daya baterai sudah disediakan oleh PLN lewat fasilitas Ultra Fast Charger (UFC) 200 kW. Disebar di beberapa titik di IKN dan kota-kota sekitarnya.
Bagian Strategi Toyota
Marketing Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy juga tidak menutupi rasa bangganya. “Kepercayaan Pemerintah Indonesia kepada PT Toyota-Astra Motor (TAM) merupakan sebuah kebanggaan. Karena dapat membantu menyukseskan berbagai kegiatan resmi negara.”
Ia juga menjelaskan bahwa pemilihan Toyota bZ4X juga merupakan bagian dari strategi dan refleksi pengalaman Toyota. Untuk menghadirkan pengalaman mobilitas tanpa polusi udara di IKN. “Kami berharap, ke depannya akan lebih banyak lagi kolaborasi dengan Pemerintah Indonesia dalam membangun masa depan yang berkelanjutan,” tambah Anton.
Ini adalah untuk kesekian kalinya Toyota bZ4X mendukung kegiatan kenegaraan. Sebelumnya, mobil listrik ini turut mendukung kegiatan konferensi tingkat internasional seperti G20 yang berlangsung di Bali November tahun lalu. KTT ASEAN ke-43 di Labuan Bajo dan Jakarta juga turut mendukung.
Diikuti KTT Archipelagic and Island States (AIS) Forum dan World Water Forum yang berlangsung Bali. Yang terakhir itu bahkan Toyota sampai menurunkan 130 unit bZ4X.
PT Toyota-Astra Motor (TAM) kembali mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam mencapai target Net Zero Emissions 2060. Melalui penyediaan kendaraan elektrifikasi (xEV) jenis Battery Electric Vehicle (BEV), untuk digunakan oleh sejumlah delegasi negara dunia di acara World Water Forum (WWF) 2024.
Total ada 130 unit Toyota bZ4X yang digunakan oleh para menteri dan delegasi negara peserta, selama 18-20 Mei 2024, di Bali. Kendaraan xEV Toyota telah mendukung berbagai acara skala internasional yang diadakan oleh Pemerintah Indonesia. Konsistensi ini menunjukkan dukungan penuh Toyota kepada Pemerintah Indonesia untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan berkualitas.
“Sebuah kehormatan bagi PT Toyota-Astra Motor karena kembali dipercaya oleh Pemerintah Indonesia, untuk menyediakan kendaraan elektrifikasi berupa Toyota bZ4X di ajang World Water Forum 2024,” kata Henry Tanoto, Vice President Director PT Toyota-Astra Motor.
BEV pertama Toyota global ini sanggup menghadirkan pengalaman mobilitas terbaik bagi para delegasi tamu negara. Mobil berbasis platform e-TNGA ini menggunakan baterai Lithium-ion 71,4 kWh, dan jarak tempuh hingga 500 km jika baterainya terisi penuh.
Di Indonesia, Toyota melaksanakan Multi Pathway Strategy untuk meningkatkan popularitas kendaraan elektrifikasi. Deretan lengkap kendaraan elektrifikasi Toyota, mulai dari Hybrid Electric Vehicle, Plug-in Hybrid Electric Vehicle, hingga Battery Electric Vehicle. Nantinya ada kemungkinan riset untuk menghadirkan jenis Fuel Cell Electric Vehicle, dengan emisi berupa air murni alias tetap ramah lingkungan.
“Kontribusi PT Toyota-Astra Motor menuju netralitas karbon akan terus ditingkatkan dengan berbagai strategi. Mulai dari melengkapi opsi kendaraan elektrifikasi, hingga memperkuat layanan purnajual. Semoga partisipasi masyarakat Indonesia dalam menjaga lingkungan akan semakin meningkat,” tukas Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director PT Toyota-Astra Motor.
Terlepas dari namanya yang agak sulit diucapkan, tapi kami akui Toyota bZ4X ini memiliki potensi yang mumpuni. Meski banyak yang menyayangkan harganya yang lumayan mahal, tapi hal tersebut bisa disanggah dengan teknologi yang terkandung di dalamnya. Dan kini, kami berkesempatan melakukan review Toyota bZ4X.
Toyota bZ4X adalah jawaban Toyota untuk pasar yang bergeser dengan cepat ke arah mobil listrik berbasis baterai. Meski terbilang agak lambat, tapi pabrikan Jepang ini gesit dengan segera mengeluarkan platform e-TNGA yang jadi basis mobil yang Anda lihat di sini.
e-TNGA juga digunakan oleh Subaru Solterra yang merupakan produk kembaran bZ4X, serta yang baru saja meluncur di Indonesia, Lexus RZ 450e.
Mobil konsepnya, diperkenalkan di acara Auto Shanghai pada 19 April 2021. Meski saat itu labelnya bZ4X Concept, tapi jelas terlihat kalau ini sudah sangat dekat dengan versi final. Crossover ini masuk jalur produksi Toyota dan mulai dipasarkan setahun kemudian.
Beberapa bulan kemudian, tepatnya November 2022, Toyota Astra Motor mulai menjual mobil ini di Indonesia dengan harga yang mengejutkan: Rp 1.190.000.000.
Engineering Toyota bZ4X
Toyota bZ4X hadir dengan ukuran panjang 4,690 mm, lebar 1.860 mm dan tinggi 1.600 mm. Jarak sumbu roda mencapai 2.850 mm, menjanjikan interior yang lega. Yang menarik, besaran wheelbase tersebut hampir menyamai Toyota Land Cruiser terbaru (J300). Ukuran panjangnya juga hampir sama dengan Toyota RAV4 generasi terkini.
Baterai yang diletakan di lantai membuat titik gravitasinya rendah, dan berimbas pada kestabilan. Bicara baterai, kapasitasnya 71,4 kWh buatan produsen baterai Prime Planet Energy & Solutions, perusahaan patungan antara Toyota dan Panasonic.
Menggerakkan motor listrik bertenaga setara 201 hp (150 kW). bZ4X yang ada di Indonesia menggunakan gerak depan. Alias, motornya ditaruh di as roda depan. Di pasar luar, tersedia varian dengan gerak empat roda. Jadi motor listriknya satu di depan, satu lagi di belakang. Baterainya sama untuk versi Eropa. Sedangkan untuk konsumsi Amerika Serikat selain gerak empat roda, memiliki baterai 72,8 kWh.
Desain Interior
Mobil listrik ini dibekali dengan interior yang unik dan berbeda dengan Toyota lain. Kemana pun Anda melirik, akan mendapatkan bidang pandang yang luas.
Instrument cluster digital yang diletakan jauh di depan pengemudi, ternyata mudah dilihat dan dipahami. Ini berkat ukuran setir yang cukup ringkas dan mudah disesuaikan posisinya. Isi display tersebut cukup lengkap. Mulai dari kondisi baterai dan kendaraan, hingga informasi berkendara serta status alat bantu TSS. Meski karena lengkap, perlu waktu juga untuk menemukan yang Anda cari.
Bergeser ke tengah dashboard, layar multimedia 12,3 inci dijejali bergam fitur. Mulai dari built-in navigasi, pengaturan AC, hingga fitur hiburan. Di bawah layar, masih ada tombol-tombol fisik dan kenop untuk menjalankan mobil.
Di bawahnya lagi tertutup cover semi transparan, tempat untuk meletakan handphone, lengkap dengan kemampuan wireless charging. Letakan handphone di situ, kemudian tutup cover-nya. Konsol tengah jadi terlihat bersih dan rapi. Sayangnya, karena dilabur warna piano black, sidik jari jadi mudah tercetak.
Anda juga akan menemukan keunikan lain di dashboard. Di beberapa tempat terpasang material fabric (kain) yang nyaman di sentuh dan empuk. Material kulit membungkus jok, yang juga dilengkapi dengan pendingin. Sangat berguna saat berkendara dalam waktu lama.
Ruang kaki dan kepala akan terasa lega, terutama untuk kami yang ukuran badannya 165 cm. Di belakang, ruang kaki sangat berlimpah. Inilah salah satu efek dari besarnya wheelbase tadi. Beralih ke bagasi, Toyota tidak menyebutkan berapa kapasitasnya, tapi ini besar sekali.
Pengendaraan & Pengendalian
Satu hal yang pasti, begitu mobil jalan Anda akan langsung sadar ini Toyota. Tapi coba jalankan lebih jauh, baru terasa ada sesuatu yang beda. Bukan, bukan cuma tidak ada getaran mesin, tapi handling juga terasa meyakinkan.
Ingat, karena ini mobil listrik dengan baterai yang mendominasi bagian lantai, titik bobotnya jadi rendah. Mobil seperti diikat ke jalanan. Dipadukan dengan konstruksi suspensi per keong MacPherson strut di depan, plus, double wishbone di belakang, tikungan panjang bisa dilewati tanpa Anda merasa khawatir, terutama di kecepatan 60-80 km/jam.
Tikungan yang lebih tajam, bZ4X cukup paham untuk tidak terlalu memberikan body roll. Efek body roll pasti ada, apalagi ini mobil yang agak tinggi. Ayunan di jalanan beton bisa dilalui tanpa muncul rasa khawatir. Yang pasti, suara artikulasi roda yang masuk masih terdengar, meski dalam batas toleransi.
Namun kami juga menemukan kekurangannya. Lingkar kemudi pergerakannya terasa kosong. Power steering elektrik meringankan beban putar. Di luar itu, respon kemudi cukup tajam. Dipadukan dengan setup suspensi, pergerakan mobil terasa linear dengan perputaran setir.
Akselerasi terasa padat, seperti layaknya mobil listrik, sejak awal. Torsi 266 Nm langsung tersalurkan ke roda. Tapi jangan bayangkan akselerasi seperti Mercedes-Benz EQS atau BMW i4, torsinya tidak sebesar itu.
Kekurangan lainnya, tidak ada sistem operasional satu pedal. Yang ada adalah pengaturan kekuatan regenerative braking. Yang tombolnlya ada di konsol tengah. Saat diaktifkan, proses deselerasi tanpa mengerem memang terasa lebih menahan, tapi tidak akan membuat mobil mengerem kuat.
Kesimpulan
Intinya, untuk digunakan harian bersama keluarga, ini mobil yang bisa diandalkan. Yang benar-benar mengganjal adalah harganya yang Rp 1,190. 000.000. Meski, sekali lagi, teknologi yang ada di mobil ini juga tidak murah.
Toyota Safety Sense ada, dan kami jatuh cinta dengan alat bantu parkir otomatisnya yang presisi. Adaptive cruise control bahkan bisa menjaga jarak dan berakselerasi dengan halus. Saat ada mobil memotong pun reaksinya tidak bikin kaget.
Belum lagi, Toyota bZ4X didatangkan langsung dari Jepang. Lini produksi yang terbatas dan permintaan tinggi di Eropa menjadikan pembuatnya kewalahan. Konon untuk kepentingan KTT G20 lalu saja, TAM sampai harus memaksa untuk mendatangkan mobil ini ke Indonesia. Jadi harus inden? Kemungkinan seperti itu.
Jadi apakah bZ4X layak dipertimbangkan sebagai mobil harian? Kalau punya budget sebesar itu, dan kebutuhan angkut Anda tidak lebih dari lima plus biar dibilang ‘pejuang lingkungan’, Toyota ini layak dipertimbangkan.
PT Toyota-Astra Motor (TAM) secara resmi dipilih untuk mendukung mobilitas penyelenggaraan pertemuan negara dalam rangkaian acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN. TAM menyerahkan Toyota bZ4X berteknologi Battery Electric Vehicle (BEV) kepada Kementerian Sekretariat Negara.
Unit ini merupakan kendaraan resmi KTT ASEAN untuk anggota delegasi dari berbagai negara. Sebanyak 65 unit bZ4X digunakan pada KTT ASEAN Seri 1 yang akan diselenggarakan pada 9 hingga 11 Mei 2023, di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Partisipasi aktif TAM dalam event KTT ASEAN
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia atas kepercayaannya kepada kami lewat penunjukan kembali Toyota untuk mendukung Indonesia menjadi Presidensi Konferensi Tingkat Tinggi,” kata President PT Toyota-Astra Motor (TAM), Hiroyuki Ueda saat acara Serah Terima Kendaraan Resmi KTT ASEAN 2023 di Plataran Senayan, Jakarta pada (17/04/2023).
Toyota menawarkan berbagai pilihan teknologi elektrifikasi yang lengkap mulai dari Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), hingga Battery Electric Vehicle (BEV). Hingga kini, tidak kurang dari 18 line-up kendaraan elektrifikasi yang telah dihadirkan di Indonesia, di mana hingga akhir bulan Maret 2023 total penjualan line-up elektrifikasi TAM mencapai 14.197 unit.
Target zero emission pada tahun 2060
TAM berkomitmen mendukung penuh Pemerintah Indonesia untuk mencapai target zero emission pada tahun 2060. Selanjutnya, TAM terus meningkatkan sosialisasi penggunaan kendaraan elektrifikasi salah satunya dengan melakukan proyek percontohan ekosistem kendaraan elektrifikasi (EV Smart Mobility) di Bali dan Toba.
TAM juga terus meningkatkan standar emisi line-up yang berbasis teknologi Internal Combustion Engine (ICE) ke standar Euro4. Teknologi elektrifikasi ramah lingkungan yang beragam dan teknologi ICE rendah emisi, Toyota bisa terus sejalan dan ikut berkontribusi dalam mengurangi level emisi di Indonesia.
“Kami berkomitmen untuk lebih jauh lagi menyediakan pilihan elektrifikasi untuk semua, baik Hybrid EV, Plug-In Hybrid EV dan Battery EV. Sehingga masyarakat bisa menjalankan rutinitas mobilitasnya menggunakan teknologi elektrifikasi ramah lingkungan,” tukas Henry Tanoto, Vice President Director PT Toyota-Astra Motor.
Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) tak ragu untuk membeli tujuh unit kendaraan listrik ramah lingkungan berteknologi Battery EV, Toyota bZ4X, melalui program usership KINTO guna mendukung mobilitas operasionalnya.
Langkah Kemenko Marves tersebut merupakan tindak lanjut dari KTT G20 yang diselenggarakan November 2022 silam. Tiga isu utama yang diusung Indonesia sebagai presidensi dalam pertemuan G20 adalah transisi energi berkelanjutan, transformasi digital, dan arsitektur kesehatan global.
Upaya pengurangan emisi karbon
“Kami berterima kasih dan sangat mengapresiasi Kantor Kementerian Maritim dan Investasi atas kepercayaannya memilih dan menggunakan Toyota bZ4X. Sebagai tindak lanjut dari KTT G20, Toyota meyakini langkah Kemenko Marves akan makin memperkuat komitmen bersama dalam mendukung berbagai upaya untuk pengurangan emisi karbon menuju Net Zero Emission pada 2060 mendatang,” ujar Henry Tanoto, selaku Vice President Director PT Toyota-Astra Motor.
Dalam salah satu isu utama yang diusung kala G20 kemarin yaitu transisi energi berkelanjutan, perubahan mobilitas kearah penggunaan teknologi yang lebih ramah lingkungan menjadi salah satu upaya untuk mendukung langkah tersebut. Pemerintah lewat Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery EV) sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.
Strategi Multiple Pathway dari Toyota
Inpres yang ditandatangani pada 13 September 2022 lalu yang telah mendukung percepatan pelaksanaan program penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis Battery EV dengan menjadikannya sebagai kendaraan dinas operasional dan/atau kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan pemerintahan daerah (pemda).
Toyota sebagai perusahaan mobilitas mendukung seluruh kebijakan pemerintah yang mengarah pada pengurangan emisi karbon untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060. Melalui strategi Multiple Pathway, Toyota hadir dengan opsi lengkap teknologi kendaraan elektrifikasi mulai dari Hybrid EV, Plug-In Hybrid EV dan Battery EV untuk mendukung beragam mobilitas.
“Toyota berupaya menyediakan beragam pilihan kendaraan ramah lingkungan yang hemat bahan bakar, kendaraan dengan bahan bakar terbarukan, dan kendaraan berteknologi elektrifikasi. Sehingga akan semakin banyak masyarakat pengguna kendaraan beroda empat yang dapat turut berkontribusi dalam upaya menurunkan emisi karbon di Indonesia,” pungkas Anton Jimmy Suwandi, Marketing Director PT Toyota-Astra Motor.
Sejumlah kendala yang dialami sejak tahun 2021 hingga penghujung tahun 2022 tak menyurutkan langkah Toyota Group di pasar otomotif global.
Toyota Group menutup periode tahun 2022 dengan angka penjualan global sebesar 10.438.024 unit yang turut ditopang oleh Daihatsu dan Hino Motors. Hanya terjadi penurunan 0,1 persen dibandingkan periode tahun 2021. Krisis ekonomi global dan meroketnya harga minyak dunia selama hampir satu tahun menjadi penyebab turunnya angka penjualan kendaraan.
Toh, pencapaian tersebut kembali menempatkan Toyota pada posisi teratas di pasar otomotif global untuk ketiga kali berturut-turut.
Rekor tersebut bahkan melampaui angka penjualan global Volkswagen AG (VW Group) sebesar 2 juta unit. Grup industri otomotif asal Jerman tersebut sepanjang tahun 2022 hanya berhasil mencatatkan angka penjualan global sebesar 8,3 juta unit dari berbagai brand yang dimiliki.
Turun di Pasar Lokal
Angka penjualan Toyota Group di pasar domestik Jepang sepanjang tahun 2022 mencapai 1,9 juta unit kendaraan. Terjadi penurunan sebesar 9,6 persen dibandingkan periode tahun 2021.
Hal serupa pun terjadi di kawasan Amerika Utara. Melambungnya harga BBM di Amerika Serikat dan krisis ekonomi menyebabkan melemahnya daya beli konsumen. Namun demikian, Toyota North America (Toyota dan Lexus) menutup periode tahun 2022 dengan menorehkan angka penjualan sebesar 2,1 juta unit kendaraan.
Meski angka tersebut mengalami penurunan sebesar 10 persen dibandingkan periode sebelumnya, namun hal itu merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa di tengah situasi perekonomian yang sulit.
Kendala pasokan bahan baku produksi, terutama semikonduktor sejak tahun 2021 masih terasa dampaknya hingga tahun 2022. Berbagai upaya yang dilakukan berhasil membuat Toyota Group tetap mampu memproduksi 10,6 juta unit kendaraan di sepanjang periode tahun 2022. Bahkan angka produksi kendaraan justru mengalami peningkatan sebesar lima persen dari periode sebelumnya.
Prospek Penjualan Kendaraan Toyota Di Indonesia Kian Cerah
Mulai pulihnya perekonomian Nasional berbuah manis pada angka penjualan kendaraan Toyota di Indonesia.
Periode tahun 2022 ditutup dengan volume penjualan sebesar 331.410 unit secara wholesales, naik 12,1 persen dari tahun 2021. Toyota pun kini memimpin pasar otomotif Indonesia dengan porsi 31,6 persen.
Segmen MPV memberi kontribusi terbesar yakni 57,6 persen dari total penjualan kendaraan Toyota di sepanjang tahun 2022.
Demikian pula halnya dengan segmen kendaraan elektrifikasi. Periode tahun 2022 menunjukkan prospek pasar yang sangat positif. Total penjualan sepanjang tahun 2022 secara wholesales mencapai 4.463 unit. Melonjak hingga 130 persen dari periode tahun 2021 yang tercatat hanya 1.935 unit.
Hadirnya mobil listrik Toyota bZ4X dan Kijang Innova Zenix plug in hybrid turut mendongkrak angka penjualan segmen kendaraan elektrifikasi di Indonesia sepanjang periode tahun 2022.
Kendala di lini produksi tak hanya dialami oleh Toyota, namun juga dialami oleh hampir seluruh pabrikan otomotif dunia. Namun demikian, sejumlah kendala pasokan bahan baku produksi diharapkan bakal mulai mereda pada pertengahan tahun ini.
Setelah vakum selama tiga tahun akibat pandemi COVID-19, event pameran Singapore Motor Show akhirnya kembali dihelat di Suntec City, Singapura. Salah satu yang tampil dalam pameran tersebut adalah mobil Subaru Solterra EV yang melakukan debut perdana untuk kawasan ASEAN.
Subaru Solterra EV menjadi langkah awal yang signifikan bagi pabrikan otomotif asal Jepang tersebut dalam memasuki era elektrifikasi.
Jika tampilannya terlihat familiar, tak perlu heran. Subaru Solterra adalah saudara kembar dari mobil listrik Toyota bZ4X yang telah dipasarkan lebih dahulu. Meskipun kedua mobil ini nampak identik, namun tetap ada sejumlah perbedaan.
Solterra merupakan crossover EV hasil kerjasama enjiniring antara Toyota dan Subaru. Kurang lebihnya tak jauh berbeda dengan Toyota Raize vs Subaru Rex atau antara Toyota GT-86 dengan Subaru BRZ.
Solterra Tampil Lebih Atraktif
Untuk membedakan tampilannya dari versi Toyota, Solterra mengusung grille hexagonal berikut seperangkat headlamp LED berdesain khas lampu Subaru terkini. Dilengkapi juga dengan lampu DRL (daytime running lights) LED berbentuk melengkung.
Bumper depan, lampu kabut pada bumper depan serta satu set lampu belakang LED model lengkung juga menjadi pembeda tampilan Subaru Solterra dari Toyota bZ4X. Fender dan garis atap bagian belakang terlihat lebih sexy dari kembarannya.
Interior Bergaya US-spec
Saat masuk ke dalam kabinnya, tata letak maupun tampilan seluruh panel interior mirip dengan Toyota bZ4X.
Hanya terdapat sedikit perbedaan pada material yang digunakan dan tentu saja terdapat emblem Subaru.
Yang unik pada area interior Subaru Solterra ini terletak pada panel dashboardnya yang dilengkapi dua layar digital. Satu buah layar sentuh 12,3 inci pada bagian tengah sebagai bagian fitur infotaintment dengan koneksi nirkabel Android Auto dan Apple CarPlay. Satu buah layar lainnya berfungsi sebagai panel instrument bagi pengemudi.
Nah, layout dasbor Solterra mirip dengan versi yang dipasarkan di AS. Dengan demikian, pada trim model teratas nantinya akan hadir jok kulit premium serta tampilan interior yang lebih mewah. Fitur kamera panoramik 360° menjadi salah satu fitur atraktif yang dibekalkan pada Solterra.
Pilih Versi AWD atau 2WD?
Subaru Solterra tak sekedar tampil dengan kemasan yang atraktif dan memikat, namun hadir dalam dua versi sistem penggerak yakni AWD dan 2WD.
Untuk variant berpenggerak AWD (all-wheel drive), Solterra dibekali dua motor listrik penggerak. Masing-masing 80 kW, yang mampu menghasilkan output tenaga 214 hp dan torsi maksimum 338 Nm. Dengan fitur penggerak AWD Dual-Function X dari Subaru, Solterra dapat menjelajahi trek semi off-road layaknya sebuah SUV tulen.
Jarak Tempuh 500 km
Sumber pasokan daya listrik berasal dari baterai lithium-ion berkapasitas daya 71.4 kWh. Daya jelajah maksimum Solterra versi AWD diklaim mampu mencapai 500 km. Ini ditentukan berdasar siklus uji NEDC.
Untuk pengisian ulang daya hingga 80 persen menggunakan perangkat fast charger DC setidaknya butuh waktu sekira 1 jam.
Sementara pada versi 2WD memiliki output tenaga 201 hp dengan torsi maksimum 266 Nm yang dihasilkan dari motor listrik tunggal sebagai pengerak poros roda.
Para pengunjung Suntec City di Singapura harus sedikit bersabar dan menahan rasa penasaran mereka sambil menanti pengumuman harga jual resmi mobil ini di Singapura dalam waktu dekat.
Hadirnya Toyota bZ4X di Indonesia cukup memberikan angin segar bagi pasar mobil listrik di Indonesia. Paling tidak, semua sekarang sadar, Toyota biarpun agak terlambat bermain di pasar ini tapi tetap bersemangat menyemarakan pergerakan market EV.
Itu kalau tidak bicara harga Toyota bZ4X yang hampir Rp 1,2 milyar. Tentunya banyak yang tidak menyangka harganya bisa setinggi itu. Kami rasa para wiraniaga Hyundai bisa bernafas lega karena Hyundai Ioniq5 masih berjalan sendiri di pasar EV kurang dari Rp 900 juta.
Tapi apakah memang sepadan harga dengan apa yang diberikan oleh Toyota bZ4X? Kami menyambangi pusat perbelanjaan QBig di Tangerang untuk mencoba apa rasanya mobil ini.
Sebelum mulai, kami ingatkan kembali, Toyota bZ4X memiliki motor listrik dengan kekuatan 150 kW yang menggerakan roda depan. Baterainya dibuat bersama oleh Toyota dan Panasonic berkapasitas 71,4 kWh dengan voltase 355 V.
Akselerasi 0-100 km/jam diklaim 7,5 detik saja. Jarak tempuh yang diberikan kurang lebih 500 km dengan sekali isi penuh.
Pengendaraan Toyota bZ4X
Karena ini mobil listrik, tentunya segala sesuatu terasa sunyi dan tenang. Bahkan pergerakan mobil saat pertama berjalan pun terasa memberikan rasa santai. Tidak pergerakan transmisi yang menyentak saat mulai berjalan. Segalanya terjadi begitu saja.
Posisi duduk juga memberikan pandangan luas kemanapun Anda menoleh. Posisi layar instrumen cluster yang jauh ke depan memberikan kontribusi untuk hal ini. Belum lagi pengaturan setir tilt dan teleskopik yang fleksibel.
Saat menjejak ke jalanan aspal di seputar Tangerang pun bZ4X memberikan rasa berkendara yang meyakinkan. Perkiraan kami kalau kemudinya akan terasa kosong karena ini menggunakan power steering elektrik ternyata meleset. Memang tidak terlalu berisi, tapi ini masih lebih baik.
Yang lebih penting, respon kemudinya terasa instan dengan pergerakan yang linear, sesuai input dari pengemudi. Untuk penggunaan harian dalam dan luar kota, harusnya bisa diandalkan.
Injak pedal gas dalam-dalam, Anda akan langsung merasakan esensi sebuah mobil listrik. Hal yang membuat Anda jatuh cinta dengan kemampuan sebuha mobil listrik. Torsi instan langsung melajukan roda seperti tanpa beban. Padahal ini bukan mobil yang ringan.
Yang juga terasa adalah, bantingan suspensi khas sebuah Toyota. Ya, kami berharap dengan harga Rp 1,190 milyar suspensinya bisa memberikan rasa, katakanlah, Lexus. Kalau Anda familiar dengan Corolla Cross, rasanya kurang lebih seperti itu.
Bukan berarti tidak mumpuni. Karena polisi tidur maupun speed breaker di jalanan bisa diatasi dengan baik. Speed breaker yang jumlah tidak manusiawi di kawasan BSD sukses diredam dengan baik saat mobil listrik ini dilajukan sekitar 60 km/jam. Tidak ada rasa mobil bergeser atau kehilangan traksi.
Secara keseluruhan, pengendaraan bZ4X cukup bisa diapresiasi. Meski ada saja yang kurang, tapi Anda akan maklum karena rasa mobil ini jempolan.
Interior & Fitur Toyota bZ4X
Nah, ini bisa jadi sedikit mengobati rasa heran dengan harga tadi. Material kabin memang berkualitas. Ada banyak permukaan empuk (padded) tersedia. Bahkan lapisan atas dashboard berlapis semacam fabric.
Ruang penyimpanan tersebar di mana-mana. Ini membuat kami melupakan kalau mobil ini tidak punya glove box di depan kursi penumpang. Gantinya ada tempat meletakan barang di bawah konsol tengah, di balik arm rest dan tempat-tempat lainnya. Jujur kami suka. Meski tidak biasa.
Layar sentuh untuk multimedia berukuran 12,3 inci terlihat dominan. Desainnya menyatu dengan konsol tengah tadi. Ini memberikan kesan rapi dan berkelas. Dan yang paling kami suka, masih ada tombol fisik untuk pengaturan berbagai fitur.
Di balik itu, Toyota memasangkan kemampuan konektivitas nirkabel. Apple Carplay atau Android Auto bisa tersambung dengan mudah. Juga tersedia kemampuan wireless charging untuk mengisi ulang baterai gadget. Tapi seperti biasa, pengisiannya pelan. Ini ganjalan teknologi pengecasan tanpa kabel di manapun. Heran.
Kemampuan T-InTouch juga pastinya sudah ada. Dengan ini Anda bisa mengetahui dimana posisi mobil hingga melakukan geo fencing. Kalau mobil berada di luar radius yang sudah ditentukan, ada peringatan masuk ke handphone.
Alat bantu berkendara yang ada juga lengkap. Sebut saja pemantau area blind spot, rear cross traffic alert, monitor 360 derajat yang unik, pemantau tekanan angin ban, VSC dan sebagainya. Tapi satu yang benar-benar harus kami acungi jempol. Kemampuan parkir mandiri. Iya, mobilnya bisa parkir sendiri.
Caranya juga mudah. Dekatkan dengan area parkir, tekan tombol di dashboard, lepas tangan dan kaki dari kemudi serta pedal. Asal sensornya bisa melihat garis tempat parkir, bZ4X akan mengatur sendiri. Kalau tidak ada garis, jangan harap ini bisa terjadi.
Impresi
Jujur, ini mobil yang menjanjikan. Semuanya mendukung untuk kegiatan mobilitas harian kemana pun. Kapasitas baterai memberikan jarak tempuh yang cukup masuk akal, hingga 500 km. Belum lagi garansi yang diberikan juga meyakinkan, terutama untuk komponen baterai yang hingga delapan tahun.
Yang kurang? Rasa berkendara yang terlalu Toyota. Sekali lagi, dengan harga diatas satu milyar, kami terbiasa dengan rasa yang diberikan oleh Toyota Crown, Land Cruiser 300 atau deretan produk Lexus.
Memang teknologi yang diusung cukup meyakinkan. Apalagi ini Toyota. Yang terkenal membuat mobil yang ‘long lasting’. Jadi, untuk beberapa orang yang sadar teknologi ini bisa jadi pilihan. Kalau lebih berorientasi ke masalah budget? Hmm…
Selengkapnya bisa Anda saksikan juga di video di bawah.
Volvo, merupakan mobil Swedia yang cukup terkenal di dunia dan di Indonesia. Mengumumkan kehadiran kembali di tanah air setahun lalu. Kini mereka resmi menjual XC40, XC60 dan XC90 yang semuanya menggunakan teknologi plug-in hybrid. Semua? Tentu tidak.
Ada dua mobil listrik Volvo baru yang akan segera mereka lepas ke pasar Indonesia melalui PT Leading Vision Automotive, APM baru Volvo di Indonesia. Bukan EX90. Tepatnya Volvo XC40 Recharge dan C40 Recharge EV. Menarik? Pasti. Karena ini EV. Namun mereka masih tutup mulut soal harga maupun spesifikasinya.
Ini karena segala sesuatunya belum final. Bahkan XC40 yang Anda lihat di halaman ini, masih bukan versi yang pasti untuk dijual di Indonesia. Kedua mobil ini dihadirkan untuk menggali minat konsumen. Namun kami coba cari tahu seperti apa spesifikasinya di pasar global.
Volvo XC40 Recharge EV
Pertama, Volvo XC40 Recharge. Ingat, spesifikasi yang kami jabarkan belum tentu sama dengan yang crossover compact yang akan diperkenalkan di Indonesia sekitar bulan Februari 2023 ini. Untuk diketahui, dari penelusuran kami di dunia maya dan tanya sana-sini, hampir semua mengatakan mobil ini hebat.
Dinamo elektriknya terpasang di as roda depan dan roda belakang. Menjadikan mobil ini sebagai kendaraan AWD. Kekuatan maksimal yang dikeluarkan adalah 408 hp. Jarak tempuh dengan baterai 75 kWh terisi penuh diklaim 418 km. Waktu pengisian? Dengan fast charging dari 10 persen ke 80 persen hanya perlu 28 menit.
Harganya di Indonesia sekitar Rp 1,2 milyar. Katanya. Hmm, Toyota bZ4X seharga Rp 1,190 milyar siap-siap terganjal.
Volvo C40 Recharge EV
Ini lain lagi. Moncong hingga ke bagian pintu, sama seperti XC40. Tapi belakangnya beda total. mobil ini menganut desain atap landai alias coupe. Buritannya juga terlihat lebih sporty dengan imbuhan spoiler.
Jarak tempuhnya lebih pendek, sekitar 364 km. Tenaganya juga beda. Volvo C40 Recharge EV menghasilkan 402 hp. Sayang sekali, ini juga informasinya masih tertutup rapat. Bahkan bocoran harga pun tidak bisa kami temukan. oleh PT Leading Vision Automotive, APM baru Volvo di Indonesia
Meski begitu, kami sempat memperhatikan apa saja yang disuguhkan kedua mobil listrik Volvo ini. Interior memiliki ruang kaki yang lega. Terutama di bagian belakang. Namun C40 karena bentuk atapnya yang coupe, jadi kompromi ruang kepala penumpang di baris belakang.
Mobil listrik berbasis baterai pertama Toyota, bZ4X telah dipasarkan di Indonesia mulai hari ini (10/11/2022). Toyota bZ4X didatangkan langsung dari Jepang dan Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang meluncurkan mobil listrik tersebut. Terkait dengan komitmennya untuk terjun ke pasar mobil listrik dengan produk bZ4X ini, maka semakin jelas bahwa ke depannya mobil listrik bakal berbondong-bondong menggantikan ‘peran’ mobil berbahan bakar fosil.
Toyota sendiri juga sangat berhati-hati dalam membuat keputusan. Setelah mencermati keseriusan Pemerintah dalam mengarahkan peralihan ke kendaraan listrik, brand berlogo tiga elips ini juga berakselerasi untuk menyiapkan produksi kendaraan listrik agar tidak kehilangan pangsa pasarnya di Tanah Air. Salah satunya dengan meluncurkan bZ4X.
Komitmen Toyota untuk masuk ke pasar Battery Electric Vehicle (BEV), maka harus didukung dengan dibangunnya sejumlah infrastruktur. Paling tidak seluruh jaringan penjualan kendaraan Toyota dilengkapi dengan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), sehingga konsumen BEV Toyota bisa mampir untuk charging di dealer setempat.
SPKLU akan tersebar banyak hingga 2023
“Kami berencana untuk menyiapkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum di sejumlah dealer resmi Toyota. Tentu saja titiknya disesuaikan dengan lokasi dari populasi bZ4X yang banyak terjual dan dilakukan secara bertahap,” kata Henry Tanoto, selaku Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), di peluncuran Toyota bZ4X.
Lebih lanjut, ia pun menambahkan bahwa TAM sendiri memiliki target hingga akhir tahun 2023 nanti, setiap jaringan bengkel resminya di Indonesia akan memiliki SPKLU. “Kami juga berencana untuk menyiapkan SPKLU di sejumlah tempat umum, seperti di pusat perbelanjaan. Karena bZ4X juga memiliki jarak tempuh yang amat baik, tidak menutup kemungkinan kami juga akan menyiapkan SPKLU di rest area jalan tol antar kota, misalnya di jalan tol Trans-Jawa,” imbuhnya.
bZ4X ini hanya memerlukan waktu 30 menit saja untuk pengisian ulang daya listrik dengan menggunakan arus DC (fast charging). Dengan catatan, waktu tersebut adalah untuk pengisian dari kosong hingga 80 persen. Lagipula, konsumen bZ4X juga sudah dibekali dengan dua unit charger. Salah satunya unit yang portable alias dapat disimpan di bagasi.
Mendahului Toyota Kijang Innova Zenix, Toyota bZ4X meluncur hari ini (10/11/2022) di Jakarta. Mobil listrik ini dibekali banyak teknologi yang memudahkan sekaligus menjadikannya menarik. Toyota bZ4X dihargai Rp 1,190 milyar (on the road DKI Jakarta) untuk satu varian saja, yakni model front wheel drive (FWD) dengan panoramic roof dan sudah bisa dipesan di dealer Toyota.
Kehadiran mobil ini terasa penting karena inilah jawaban tegas Toyota untuk program elektrifikasi kendaraan di Indonesia. Jujur, Toyota dan Honda sepertinya bergerak lambat dalam hal ‘hijrah’ dari mobil konvensional ke mobil listrik (electric vehicle atau EV). Tapi itu lain cerita…
Performa
Di balik kulitnya terpasang platform e-TNGA yang dikembangkan Toyota bersama Subaru. Sebagai penggerak, terpasang yang namanya e-Axle, sistem yang menggabungkan dinamo listrik, transmisi dan inverter jadi satu kesatuan di roda depan. Menjadikan bZ4X mobil gerak roda depan (FWD). Di pasar luar, tersedia juga versi gerak empat roda.
Daya yang dihasilkan mencapai 150 kW atau setara 204 hp dan 266 Nm. Dengan baterai berkapasitas 71,4 kWh, Toyota bZ4X diklaim mampu menempuh jarak hingga 500-an km. Akselerasi 0-100 km/jam diklaim 7,5 detik. Bicara baterai, sarana penyimpanan daya itu dibuat bersama oleh Toyota dan Panasonic.
Pengisian ulang memerlukan 30 menit saja menggunakan arus DC (fast charging). Dengan catatan, waktu tersebut adalah untuk pengisian dari kosong hingga 80 persen. Dan pastinya, baterai tidak akan pernah kosong, bukan? Konsumen Toyota yang membeli bZ4X akan dibekali dengan dua unit charger. Satu unit yang versi portable dan satu lagi ialah wall charger, jadi bisa diletakkan di rumah konsumen.
Anda tak perlu khawatir dengan kemampuan baterai Toyota bZ4X, karena baterai dilindungi dari berbagai sisi dan dilengkapi cooling system. Bahkan garansi baterainya mencapai 8 tahun atau 160 ribu kilometer.
Desain
Dimensi crossover ini tidak berbeda jauh dari Toyota RAV4. Panjangnya 4.690 mm, lebar 1.860 mm dan tinggi 1.650 mm. Lebih penting, wheelbase-nya 2.850 mm. Sepertinya punya interior dengan ruang yang lega. Bentuk badannya banyak dihiasi lekukan tegas. Belum lagi over fender tebal di sepatbor. Seperti mencoba untuk mengutarakan kalau mobil ini siap menghadapi tantangan dan punya performa dan kemampuan yang mumpuni. Soal itu, harus kami buktikan dulu.
Interiornya terlihat sederhana namun fungsional dan modern. Lebar kabinnya ialah 1.515 mm, sedangkan panjang kabin mencapai 1.940 mm. Untuk tinggi kabin bZ4X adalah 1.450 mm. Segala tombol tertata rapih dan membuat dashboard tampak bersih. Layar monitor besar menjadi hal yang dominan di dashboard. Instrument cluster di depan pengemudi diposisikan jauh di depan lingkar kemudi. Kualitasnya? Layaknya sebuah Toyota. Oya, tak ketinggalan ada fitur Toyota Safety Sense 3.0 yang amat mutakhir.
Lalu, siapa penantang terdekatnya? Di rentang harga tersebut, bZ4X melenggang sendiri. Karena saudara terdekatnya, Lexus UX300e, harganya sudah di atas bZ4X ini. Kami akan bahas lebih lanjut soal Toyota bZ4X, segera!
Toyota bZ4X sebanyak 41 unit dan Lexus UX 300e berjumlah 102 unit resmi diserahkan kepada Kementerian Sekretaris Negara.
Komitmen Toyota dalam upaya mendukung mobilitas partisipan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15-16 November 2022 mendatang, dibuktikan pada hari ini (19/10) melalui penyerahan 143 unit kendaraan elektrifikasi berteknologi Battery Electric Vehicle (BEV) kepada kantor Kementerian Sekretaris Negara (Kemensetneg).
Acara Hand Over Ceremony di Stadion Internasional Gelora Bung Karno ini dihadiri oleh Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) Henry Tanoto, Menteri Sekretaris Negara Dr. Pratikno M.Soc.Sc, dan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kanasugi Kenji. Unit yang diserahkan terdiri dari 41 unit Toyota bZ4X dan 102 unit Lexus UX 300e.
“Kami sangat mengapresiasi kepercayaan pemerintah pada produk Toyota yang dipilih sebagai kendaraan resmi KTT G20. Selain mendukung kelancaran mobilitas peserta konferensi, kehadiran Toyota bZ4X dan Lexus UX 300e ini diharapkan akan menjadi simbol komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi karbon menuju era Carbon Neutrality pada 2060 mendatang,” kata Henry Tanoto.
bZ4X menjadi kendaraan elektrifikasi BEV pertama dari Toyota yang resmi dipasarkan secara global pada pertengahan tahun 2022 ini. Penggunaannya di KTT G20 ini setelah adanya permintaan kuat dari Pemerintah Indonesia serta pengaturan ulang global supply bersama prinsipal Toyota Motor Corporation.
Komitmen untuk capai target Carbon Neutrality Indonesia di 2060
Sedangkan Lexus UX 300e ialah kendaraan elektrifikasi dengan teknologi Battery EV premium jenis subcompact Sport Utility Vehicle (SUV) yang pertama kali dipasarkan pada tahun 2020 silam. Sebagai sebuah brand premium, kehadiran model Lexus di Bali juga akan didukung dengan fasilitas e-LCMS (Electric Lexus Mobile Concierge Service) untuk lebih memberikan kenyamanan dan kelancaran mobilitas peserta KTT.
TAM berkomitmen mendukung penuh pemerintah Indonesia untuk mencapai target Carbon Neutrality pada tahun 2060. Toyota tidak hanya menawarkan berbagai teknologi elektrifikasi yang lengkap mulai dari Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), hingga Battery Electric Vehicle (BEV), termasuk mengembangkan penyediaan ekosistem kendaraan elektrifikasi yang terintegrasi melalui EV Smart Mobility Bali Project dan EV Smart Mobility Toba Project.
Toyota menawarkan pilihan yang lebih luas kepada konsumen untuk memilih kendaraan elektrifikasi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing yang begitu beragam. Sehingga semua orang bisa ikut berkontribusi mengurangi emisi karbon dengan menggunakan teknologi kendaraan ramah lingkungan.
Sejalan kebijakan pemerintah mendorong percepatan kendaraan bermotor listrik melalui Peraturan Presiden (Perpres) No. 55 Tahun 2019, Toyota melalui berbagai inovasi serta program popularisasi terus mendorong meningkatnya penggunaan kendaraan berbasis elektrifikasi di tengah masyarakat, termasuk menyiapkan kendaraan elektrifikasi pertama berteknologi Hybrid EV yang diproduk secara lokal di dalam negeri.
Bukan hanya Innova yang akan hadir di Indonesia, Toyota bZ4X juga masuk daftar antrian.
Menurut kabar yang kami terima, peluncuran mobil baru berikutnya bukan Toyota Innova generasi baru. Toyota Astra Motor akan memperkenalkan dulu mobil listrik Toyota bZ4X di Indonesia, yang waktu itu dipajang di gelaran GIIAS 2022 di BSD, Tangerang. Mobil listrik ini akan meluncur 10 November 2022.
SUV listrik ini diperkenalkan pada 2021 lalu melalui event Auto Shanghai di Cina. Ya, Toyota memilih negara itu untuk peluncurannya karena pasar mobil listrik yang sedang booming di sana. Meskipun saat itu statusnya masih prototype, tapi sudah mendekati bentuk asli untuk dijual. Tidak lama, bZ4X masuk lini produksi untuk pasar Cina dan Jepang.
Di balik kulitnya terpasang platform e-TNGA, dengan panjang 4.690 mm. Ini mirip dengan panjang Toyota RAV4 tapi punya wheelbase 2.850 mm, mirip dengan Toyota Land Cruiser. Jadi kabinnya lega. Kami sempat melihat di GIIAS lalu, dan memang kelegaan ruang kaki bisa diacungi jempol.
Sistem Penggerak
Belum diketahui varian Toyota bZ4X mana yang akan dibawa oleh Toyota Astra Motor untuk pasar Indonesia. Namun SUV ini aslinya tersedia dalam format gerak roda depan (FWD) atau AWD. Kami condong yakin kalau versi FWD yang bakal hadir. Penggeraknya dinamai e-Axle, dimana motor listrik, inverter dan gearbox berada dalam satu barisan di as roda depan. Sistem ini dibangun oleh perusahaan patungan Toyota, Aisin dan Denso bernama BluE NExus.
Kekuatan yang dihasilkan penggerak bZ4X FWD setara 201 hp. Baterainya 71,4 kWh. Sementara versi AWD memiliki tenaga hingga 215 hp. Dengan baterai berdaya 72,8 kWh. Yang menarik, mode sistem gerak empat rodanya menggunakan X-Mode yang juga terpasang pada Subaru Forester.
Baterainya bisa diisi hingga 80 persen dalam waktu 30 menit dengan fast charging (DC) 150 kW untuk bZ4X gerak roda depan, dan 100 kW untuk bZ4X 100 kw.
Performa Toyota bZ4X
Menurut klaim Toyota, bZ4X FWD memiliki jarak tempuh 510 km. Akselerasi 0-100 kpj diraih dalam 7,5 detik. Lumayan kencang untuk sebuah mobil harian. Namun versi AWD lebih boros dengan jarak tempuh maksimal 460 km. Sprint dari diam hingga 100 km/jam dalam 6,9 detik.
Lalu, berapa harga Toyota bZ4X? Pertanyaan yang bagus. Kita sama-sama tunggu saja.
Sedan listrik Toyota bZ Sedan akan segera hadir untuk menjegal Tesla Model 3. Tapi mereka tidak sendirian.
Toyota memang agak lambat untuk masuk ke pasar kendaraan listrik murni. Namun bukan berarti mereka diam saja. Bahkan bisa dikatakan pergerakannya sekarang lumayan signifikan dengan menghadirkan platform E-TNGA khusus untuk mobil listrik. Toyota bZ4X, SUV pertama mereka untuk segmen ini, sudah diperkenalkan dan segera delivery. Kini, akan hadir lagi Toyota bZ Sedan yang membidik langsung Tesla Model 3.
Namun belum untuk semua pasar otomotif dunia. Pertama, mereka akan mengganggu pasar Model 3 di negeri China dulu. Pabrikan Jepang ini memang tidak secara resmi mengumumkan kehadiran Toyota bZ Sedan di sana tahun depan, tapi menurut Autocar, di negeri Tirai Bambu pasar sedan sporty sedang mekar-mekarnya. Tidak heran Toyota akan tergiur.
Toyota bZ Sedan Tidak Sendirian
Namun mereka tidak sendirian dalam menggoyang Tesla sedan di China. VW akan meluncurkan ID 6, Hyundai punya Ioniq 6, belum lagi Kia EV6. Dari pabrikan setempat sendiri ada BYD Seal, Nio ET5. Agak mahal sedikit ada Zeekr 001 dengan kemampuan baterai yang menghebohkan itu.
Khusus BYD Seal, ini agak menarik. Karena mobil tersebut, dengan bZ Sedan akan menggunakan baterai yang sama bikinan BYD. Namanya Blade Battery. Kelebihannya, ukuran lebih compact serta bisa lebih tahan lama. Macam Duracell sepertinya. BYD mengklaim baterai ini juga lebih tahan panas. Ini akan menghasilkan mobil sedan dengan interior yang lebih lega dan fleksibel.
Tahun 2024, bZ Sedan kemungkinan besar akan meramaikan pasar Eropa dan belahan dunia lainnya. Dasar strateginya juga sama, menggoyang Tesla Model 3 yang berkembang pesat di benua itu. Penantangnya juga hampir bisa dipastikan sama.
Sepertinya, di pasar Eropa, bZ Sedan yang ukurannya mirip dengan Toyota Corolla akan menggantikan posisinya. Corolla adalah sedan yang cukup laris. Apalagi beberapa negara di benua itu sudah mematok, 2035 tidak ada lagi produksi mobil bermesin konvensional.
Belum ada bocoran spesifikasi dari Toyota, tapi penelusuran kami, kementerian industri China menyebutkan ada dua varian untuk bZ Sedan. Yang pertama adalah varian bertenaga 178 hp. Yang kedua bertenaga 238 hp. Dimensi panjangnya 4.725 mm, lebar 1.835 mm dan tinggi 1.475 mm. Bobot berkisar 1710-1840 kg.