Yaris Cross hybrid 2023.

Belum Bisa Digeser, Ini Penjualan Toyota Tahun 2023

PT Toyota Astra Motor (TAM) mengklaim mereka sukses menjual 304.736 unit tahun 2023 ini. Angka tersebut memastikan mereka menguasai 33 persen pangsa pasar wholesales (dari pabrik ke dealer) otomotif di Indonesia. Penjualan Toyota ini juga menegaskan kesuksesan raksasa otomotif Jepang itu mempertahankan penguasaan pasar diatas 30 persen selama lima tahun berturut-turut.

“PT Toyota-Astra Motor (TAM) mengucapkan terima kasih atas loyalitas pelanggan yang memercayakan produk kami sebagai mobility solution,” jelas Vice President Director PT. Toyota-Astra Motor (TAM), Henry Tanoto. Pihaknya juga mengapresiasi upaya pemerintah membangun iklim xEV (mobil dengan elektrifikasi) yang semakin kondusif. “Sehingga popularitas kendaraan elektrifikasi Toyota meningkat dan masyarakat masih mempercayai Toyota sebagai pilihan utama mobilitas.”

“Dengan Multi Pathway Strategy, kami akan menghadirkan produk-produk ramah lingkungan yang lebih lengkap dan sesuai kebutuhan masyarakat, serta membangun ekosistem yang mendukung mobilitas xEV Toyota, diperkuat kolaborasi bersama stake holder untuk memberikan peace of mind,” tambahnya.

Elektrifikasi Ikut Laris

Toyota Kijang Innova Zenix

Keberhasilan penjualan mobil Toyota juga turut disumbangkan oleh mobil-mobil yang diimbuhi teknologi elektrifikasi. Tercatat mereka menjual lebih darai 33.603 unit mobil elektrifikasi sepanjang tahun ini, hingga November 2023. Setara dengan 54,3 persen pangsa pasar. Menurut TAM angka itu naik hingga enam kali lipat.

Untuk informasi, TAM secara resmi melakukan world premiere All New Yaris Cross HEV di bulan Mei lalu. Yang menarik, ini jadi mobil hybrid kedua setelah Zenix yang dibuat di fasilitas perakitan Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Selain itu, mereka juga memboyong  MPV mewah Alphard Hybrid. Tidak lupa, All New RAV4 GR Sport PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) muncul di bulan Agustus. Sayangnya, Toyota Prius yang banyak ditunggu malah belum dijual.

Sementara itu, penjualan mobil tahun ini, hingga November 2023 tercatat 920.518 unit. Terjadi penurunang dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 942.686 unit. Akankah penjualan mobil mencapai satu juta unit lagi? Semoga saja. Toh merek mobil juga makin banyak. 

Toyota Supra GT4 Iron Man, Bikin Tony Stark Tersenyum Puas

Di antara pameran otomotif yang ada di Jerman, nama Essen Motor Show mungkin tak terlalu populer. Justru ini adalah hajatannya para tuner dan modifikator otomotif serta pecinta mobil sport di Jerman. Salah satu karya modifikasi yang dipamerkan adalah Toyota Supra GT4 “Iron Man” hasil garapan Toyota Jerman.

Info resmi yang diberikan seputar mobil modifikasi yang satu ini memang tak terlalu lengkap. Namun dari tampilannya, detail ubahannya cukup bisa bercerita.

Basis model yang digunakan sebagai bahan modifikasi pun ternyata bukan Toyota Supra biasa. Tapi sebuah edisi khusus yakni Supra GT4 100th Edition Tribute. Mobil edisi terbatas ini dibuat sebagai momen perayaan unit produksi ke-100 dari mobil balap Toyota Supra GT4. Harganya pun tidak murah. Mobil ini di Jerman label harganya €68.900 atau sekitar Rp 1,1 milyar (off-the road)!

Iron Man Luar Dalam

Nah, sekujur bodi mobil dikemas dengan grafis livery tokoh superhero Iron Man. Tak hanya tampil dengan gimmick grafis pada bodi. Sejumlah ubahan pun dilakukan pada eksterior.

Sirip splitter pada bemper depan, kaca spion serat karbon dan sayap spoiler berbahan serat karbon adalah sekilas ubahan yang terlihat. Bilah pelek alloy 19-inci lansiran Protrack berkelir Gold terlihat kontras dengan kaliper rem berkelir hitam.

Tampilan ala street custom nan gaul rasanya kurang greget jika sektor kaki-kaki tak mendapat sentuhan. Ya, suspensi standar diganti versi balap plus satu set damper yang beban redamannya bisa disetel. Ketinggian ayunan suspensi pun diturunkan sekitar 35 mm. Bodi jadi terlihat ceper dan pelek bisa masuk dengan pas di rongga fender.

Tampilan interior mobil ini sepintas hampir sama seperti Supra GT4 100th Edition Tribute. Namun ternyata terdapat sedikit perbedaan. Pedal standar diimbuhi cover pedal lansiran AC Schnitzer. Jok sport warna hitam beraksen jahitan benang yang kontras serasi dengan nuansa serat karbon pada panel interior. Emblem khusus pun disematkan sebagai penanda.

Tak dijelaskan apakah sektor mesin turut mendapat sentuhan atau tidak. Standarnya, mobil ini dibekali mesin 6-silinder 3.0-liter turbo racikan Toyota Gazoo Racing. Output tenaga sebesar 335 hp dan torsi maksimum 500 Nm diteruskan ke roda via transmisi manual 6-speed.

Hanya butuh 4,6 detik untuk melesat hingga 100 km/jam. Dan ternyata Supra GT4 Iron Man ini dibekali sistem exhaust lansiran Milltek. Raungan mesin di setiap perpindahan gigi dijamin membuat hati Tony Stark bergelora hingga mencapai top speed 250 km/jam.

 

 

Toyota Hilux Mild Hybrid 48V

Toyota Hilux Yang Kita Perlukan Adanya di Eropa

Mengingat harga BBM Pertamina Dex yang makin mahal belakangan ini, pengguna mobil diesel sepertinya perlu sesuatu yang baru. Yang hemat solar. Dan Toyota Hilux punya kemampuan itu berkat sistem mild hybrid dengan arsitektur kelistrikan 48 volt. Sayang, double cabin ini mendaratnya di Eropa.

Toyota Hilux Hybrid 48V, begitu namanya, akan mulai dipasarkan di benua biru menjelang akhir kuartal pertama 2024. Di balik kap mesinnya terpasang mesin yang sama seperti Hilux 2.8 yang ada di Asia Tenggara, termasuk Indonesia (Hilux GR Sport). Konfigurasi empat silinder berkapasitas 2,8 liter menghasilkan 201 hp, plus torsi 500 Nm. Tentunya lengkap dengan gerak empat roda (4WD).

Mesin hilux mild hybrid

Sistem mild hybrid-nya memberikan tambahan daya sebesar 16 hp dan ekstra torsi 16 Nm. Baterai lithium akan memberdayakan motor listrik kecil untuk membantu memberikan dorongan. Selain itu, Toyota mengklaim sekarang sistem start-stop otomatis bisa mematikan mesin lebih lama saat kondisi lalu lintas macet.

Hemat Solar

Kalau banjir? Tidak perlu khawatir, ini Toyota. Hilux elektrifikasi ini sudah diuji menerjang genangan air sedalam 700 mm. Belt sudah anti selip jadi puli yang menggerakkan motor listrik tidak terganggu.

Toyota juga mengatakan, berkat sistem ini, Toyota Hilux bisa lebih hemat solar hingga lima persen. Lumayan. Selain itu, engineer mereka menyetel putaran mesin idle (stasioner) lebih rendah yaitu 600 rpm. Tadinya 720 rpm.

Hilux invincible

Selain dipasang mild hybrid, Hilux baru ini tidak berubah bentuk atau dimensinya. Meski kami tidak suka ukiran ‘Invincible’ di pintu bak, tapi kemampuan angkut dikatakan hingga 1.000 kg, dan mampu menarik beban (towing) hingga 3.500 kg. Tapi ada beberapa hal baru untuk meningkatkan kemampuan jelajah. Termasuk yang menarik, ada enam pilihan mode berkendara: Mud, Snow, Deep Snow, Rock, Sand dan Automatic. Yang terakhir itu membiarkan mobil memilih sendiri mode yang harus diaktifkan.

Lainnya, fitur keselamatan juga lengkap. Wajar karena Eropa memberlakukan aturan ketat soal keselamatan berkendara. Mulai dari pengereman darurat otomatis, lane keeping assist, cruise control adaptif hingga kemampuan membaca rambu lalu lintas. Sayang, harganya belum diumumkan.

Ini pertanyaan berikutnya. Kalau Hilux sudah pakai Mild Hybrid, kapan giliran Toyota Fortuner? 

Mobil konsep Toyota Urban SUV

Mobil Konsep Toyota Terbaru Mirip Suzuki eVX, Kok Bisa?

Toyota Eropa mengumumkan kehadiran mobil konsep berpenggerak listrik, Toyota Urban SUV. Ini adalah cikal bakal mobil tinggi untuk penggunaan yang mayhoritas di dalam kita. Bentuknya compact dan tentunya dengan griund clearance tinggi dan kepraktisan yang mumpuni.

Yang menarik, Toyota Urban SUV Concept ini berbasis Suzuki eVX, yang saat ini sedang menjalani proses uji coba jalan raya. Akan ada banyak komponen yang dibagi diantara keduanya. Bukan cuma platform, tapi sampai ke beberapa baagia panel body dan interior. Kenapa bisa begitu? Pertama, Toyota punya saham minoritas di Suzuki. Kedua, model kembar antara kedua pabrikan Jepang itu bukan hal baru. COntoh, Innova Zenix jadi Suzuki Invicto, RAV4 jadi Suzuki Across Suzuki Baleno ganti logo jadi Toyota Starlet dan sebagainya.

Toyota Urban SUV COncept

Tentu, fasia keduanya dibedakan sesuai desain khas masing-masing. Tapi secara dimensi, akan mirip. Toyota mengatakan panjang mobil ini 4.300 mm dengan lebar 1.820 mm. Tingginya 1.620 mm dengan wheelbase 2.700 mm. Dari semuanya, Toyota Urban SUV hanya 20 mm lebih rendah dan sempit. Panjang dan wheelbase-nya identik.

Desain bZ

Secara bentuk Anda akan banyak melihat siluet keluarga Toyota bZ di mobil ini. Terutama bZ Compact SUV Concept yang diperlihatkan tahun lalu. Body dihiasi tekukan bersudut tajam, DRL membentuk sabit serta bempernya terlihat bersih. Fender yang lebar dan postur tinggi membuat mobil terlihat kekar dan gagah, biarpun ini mobil kota.

Yang sangat mirip dengan eVX adalah bagian belakang. Sudut kemiringan kaca buritan sepertinya identik, tapi posisi handle pintu belakang dipindah ke pilar di Toyota. Sayang, interior pastinya belum terlihat. Tidak seperti Suzuki eVX yang sudah ‘tebar pesona’.

Urban SUV Concept

Menurut Autocar India, Toyota Urban SUV Concept kemungkinan akan dirakit berdampingan dengan Suzuki eVX di negara itu. Ini berdasarkan pernyataan Toyota yang bilang bahwa dari tiga EV SUV akan dilepas ke pasaran dalam waktu dekat, satu akan dirakit di India. Untuk saat ini, Urban SUV Concept lebih ditujukan untuk pasar Eropa, meski tidak menutup kemungkinan akan hadir di pasar otomotif secara global.

Kapan hadir? Diperkirakan hanya beberapa bulan setelah Suzuki eVX diluncurkan tahun 2024 nanti. Yang pasti, Toyota Eropa akan menjadikan mobil ini sebagai tulang punggung penjualan mereka di benua itu.

mobil konsep suzuki evx

Suzuki eVX Concept

Land Cruiser 70 Series Meluncur di Jepang, Nyaris Seharga LC 300

Tahun depan Land Cruiser 70 Series genap berusia 40 tahun. Ini adalah SUV klasik Toyota yang hingga saat ini masih diproduksi dan beredar di berbagai belahan dunia, termasuk Afrika Selatan dan Australia. Hanya saja, regulasi keselamatan berkendara yang kian ketat membuat Toyota terpaksa menghentikan penjualan 70 Series di Jepang sejak tahun 2015.

Namun kini para penyuka mobil off-road di Negeri Matahari Terbit boleh bersukacita. Setelah vakum selama sembilan tahun, Toyota kembali memasarkan 70 Series di Jepang. Tentunya ada sejumlah penyesuaian dan revisi pada rancang bangunnya. Apa saja yang berubah?

Rancang Bangun Modern

Modelnya memang klasik, namun para engineer di Toyota tak hanya melakukan revisi pada sasis ladder frame yang digunakan Land Cruiser 70 Series. Suspensi dan perangkat elektronik modern pun dijejalkan. Tujuannya meningkatkan kualitas keselamatan berkendara dan kemampuan berkendara di berbagai kondisi jalan.

Sistem penggerak 4WD jenis baru yang digunakan dilengkapi dengan differential lock berpengendali elektronik. Fitur berkendara seperti Hill Start Assist Control, Downhill Assist Control, Active Traction Control dan Vehicle Stability Control jadi fitur standar pada 70 Series.

Fitur bantu berkendara berbasis ADAS Toyota Safety Sense juga diimbuhkan pada Land Cruiser 70 Series. Sebut saja mulai dari automatic emergency braking, lane departure alert, road sign assist, hingga sorotan lampu automatic high beams. 

Mesin yang dibekalkan pada 70 Series spek JDM pun generasi baru yakni mesin 4-silinder 2.8-liter turbodiesel berkode 1GD-FTV. Mesin yang sama dengan Fortuner 2.8 ini output tenaganya 201 hp dengan torsi maksimum 500 Nm. Transmisi hanya tersedia versi automatic 6-speed Super ECT.

Berbeda dengan spek Australia yang tersedia dalam versi mesin diesel 4.5-liter V8 bertenaga 202 hp dengan torsi 430 Nm plus transmisi manual 5-speed.

Tampilan Lebih Modern

Untuk tampilan eksterior sepintas masih bergaya klasik khas Land Cruiser 70 Series. Namun demikian Toyota melakukan penyegaran agar terlihat lebih modern dan kekinian.

Lampu sein depan warna kuning model menonjol dan lampu depan bulat kembali ke gaya orisinil tahun 1984. Seluruh sistem lampu sudah LED tentunya.

Bemper depan polos tanpa cat dan kaca spion di ujung fender kian menguatkan ciri khas 70 Series. Bagian belakang, lampu kini menyatu dengan bemper. Desain dan posisi knalpot direvisi agar tidak terendam saat menerabas genangan air atau kubangan lumpur.

Desain kemasan pada interior memang tak banyak berubah. Bentuk AC masih model manual, namun panel instrument model analognya tampil modern dengan layar MID berukuran 4,2 inci. Kaca power window dan tombol pengunci pintu central lock mengingatkan pada fitur 70 Series era ’90an. Agar sedikit kekinian, terdapat soket USB-C untuk ponsel.

Hanya saja untuk fitur infotainment dengan layar touchscreen merupakan fitur opsional. Biaya ekstra yang harus dikeluarkan tak terlampau mahal. Berbeda dengan spek Uni Emirat Arab, fitur infotaintment menjadi kelengkapan standar.

Hanya Ada Versi 5-Pintu

Entah mengapa varian model yang beredar di masing-masing kawasan berbeda. Untuk pasar Aussie ada versi pickup D-cab sasis panjang. Sedangkan di Uni Emirat Arab ada versi pickup single-cab dan short wagon 3-pintu. Nah, khusus untuk pasar domestik Jepang sementara ini hanya tersedia variant model wagon 5-pintu klasik khas Land Cruiser 70 Series.

Yang sedikit mengejutkan adalah label harganya. Toyota Land Cruiser 70 Series spek JDM dibanderol mulai dari ¥4,8 juta. Kurang lebih sekira Rp 503,6 jutaan. Harga off the road belum termasuk pajak dan biaya lainnya.

Hanya terpaut tipis dari Land Cruiser 300 Series yang lebih canggih dan modern dengan banderol mulai dari ¥5,1 juta atau sekitar Rp 535 jutaan. Hanya beda Rp 30 jutaan.

Modifikasi Hilux Champ

Dari Pikap Gaul Sampai Motorhome, Ini Modifikasi Toyota Hilux Champ Buat Inspirasi

Toyota Motor Thailand baru saja meluncurkan kendaraan niaga serbaguna Hilux Champ. Tak sekadar diluncurkan dalam versi standar, tapi juga versi modifikasi Hilux Champ. Konsumen di Thailand bahkan bisa mengaplikasikan beragam parts aftermarket dari sekitar 100 produsen aksesoris yang ada di Thailand. Membuktikan kalau mobil ini sangat modular.

Pikap Gaul

Dari beragam varian tersebut para konsumen dapat menyesuaikan seperti apa versi ubahannya. Bagi penyuka gaya ala mobil gaul nan sporty terdapat versi custom “White Shark”. Hilux Champ dengan bodi berlabur livery warna warni dan decal sponsor ala street race custom tampil kontras dengan kap mesin berkelir hitam. Suspensi yang diturunkan dipadukan dengan pelek alloy ukuran besar berbalut ban racing profil tipis. Bodi pun terlihat lebih ceper.

 

Adventure

Ingin gaya sporty adventure? Tersedia aksesoris opsional lansiran Toyota. Bemper depan diimbuhi aksesoris add-on serta skid-plate berwarna aluminium. Pada pintu terpasang garnish bertuliskan “Hilux”. Selain tambahan lampu kabut dan roof rack, bodi ditopang pelek alloy berkelir hitam dengan aksen warna merah.

Motorhome 

Untuk versi motorhome atau caravan tersedia paket kelengkapan yang ditawarkan brand parts aftermarket Carryboy. Dek bagian belakang dipasangi bodi ala motorhome atau caravan. Ini adalah modifikasi bagi penyuka gaya nomaden. Interior kabin caravan dikemas bagai rumah berjalan. Mulai dari sofa, tempat tidur dengan atap panoramik, TV, dapur, hingga kamar mandi mini. Untuk modifikasi ini tentunya menggunakan variant long wheelbase dengan dek buritan yang extra panjang.

Mobil Camping

Untuk penyuka aliran camper, tampilannya sedikit lebih ringkas dan praktis dibanding versi motorhome. Parts aftermarket dan aksesoris TJM jadi pilihan untuk versi modifikasi bagi para penyuka aktifitas kemping.

Di bagian atap bodi belakang terdapat tenda lipat yang praktis. Modifikasi Hilux Champ ini, terlihat bagai mobil box ini dilengkapi dapur lipat. Modifikasi ini sedikit mirip food truck. Untuk tampilan pada bodi dilengkapi bull bar pada bemper depan serta pelek alloy warna hitam lansiran TJM.

Ini hanya sebagian dari konversi dan modifikasi yang dapat dilakukan pada Hilux Champs. Dengan sasis belakang model modular flat bed, konsumen dapat mengkonversi Hilux Champ untuk beragam kebutuhan. Bahkan untuk konversi seperti mobil damkar, ambulans maupun militer juga sangat memungkinkan.

Untuk saat ini Toyota Hilux Champ di Thailand baru tersedia dalam versi RWD. Namun  tidak tertutup kemungkinan versi 4WD akan segera menyusul. 

Opsi Mesin Dan Sasis

Toyota Motor Thailand memasarkan Champ dalam dua tipe yakni long wheelbase dan short wheelbase. Opsi mesin yang tersedia pun beragam baik bensin maupun diesel. Untuk opsi mesin bensin, yang pertama yakni 1TR-FE 4-silinder 2,0 liter bertenaga 137 hp dengan torsi 183 Nm. Transmisinya manual 5-speed. Yang kedua, 2TR-FE berkapasitas 2,7 liter bertenaga 163,6 hp dan torsi 245 Nm. Transmisinya automatic 6-speed.

Varian peminum solar dibekali mesin 2,4 liter turbodiesel 2GD dengan output tenaga 148 hp. Versi transmisi manual 5-speed torsi maksimumnya 343 Nm. Sedangkan versi transmisi automatic 6-speed torsinya lebih besar yakni 400 Nm.

 

 

 

Toyota Hilux Champ

Resmi, Toyota Rangga Meluncur Sebagai Hilux Champ

Di Indonesia, mobil ini pasti lebih dikenal sebagai Toyota Rangga. Di Thailand, nama resminya adalah Hilux Champ dan mulai dijual sejak kemarin. Pikap ini akan jadi bagian penting bagi Toyota di negara-negara ASEAN dalam mendorong perekonomian.

Hilux Champ dengan basis platform IMV (Innovative International Multi purpose Vehicle) didaulat menjadi mobil komersial yang mudah didapat berkat harganya yang terjangkau. Ini karena tidak banyak teknologi rumit di dalamnya, tapi mobilnya didesain supaya bisa modular. Selain pikap, bisa dengan mudah diubah menjadi mobil box bahkan camper van atau mobil toko. Dan tidak perlu berharap ada double cabin. Ingat, ini mobil yang didesain untuk tidak ribet dan sederhana. Yang penting bisa diandalkan.

Hilux Champ model box

Toyota Motor Thailand memasarkan Champ dalam dua tipe. Long wheelbase atau short wheelbase (chassis pendek). Panjangnya, 4.970 mm untuk versi pendek, dengan jarak sumbu roda 2.750 mm. Versi long wheelbase ditambahkan panjang 330 mm. Menjadi 5.300 mm dengan jarak antar sumbu 3.080 mm.

Untuk penggerak, tersedia tiga pilihan mesin di negara itu. Yang pertama turbodiesel 2,4 liter menggunakan mesin 2GD yang menghasilkan 147,9 hp dan torsi 343 Nm untuk varian dengan transmisi manual. Versi metik torsinya 400 Nm. Lalu opsi mesin bensin terdiri dari 2,0 liter dan 2,7 liter.

Hilux Champ interior

Mesin bensin ini juga Anda pasti sudah kenal. Yang pertama adalah penggerak empat silinder 1TR-FE berkapasitas 2,0 liter. Tenaganya 137 hp dengan torsi 183 Nm. Transmisinya 5-speed manual. Yang kedua, 2TR-FE dengan kapasitas 2,7 liter bertenaga 163,6 hp dan momen puntir 245 Nm. Yang ini girboknya otomatis 6-speed.

Hilux Champ dipasarkan mulai dari (setara) Rp 198 jutaan hingga paling mahal Rp 255 jutaan di Thailand. Berapa di Indonesia? Kita tunggu saja.

LExus LS

Circle F, Upaya Toyota Membungkam Amerika dan Jerman

Era 1970-an hampir bisa dibilang merupakan titik balik industri otomotif dunia. Krisis minyak dunia yang melanda, membuat pasar mobli, terutama di Amerika Serikat berubah total. Mesin besar yang menggerakkan mobil di negara itu jadi tidak laku karena boros BBM. Hasilnya, pabrikan Jepang, meraja dengan produknya yang bisa diandalkan dan irit. Menariknya, upaya berbeda ditempuh Toyota, yang mengubah peta persaingan mobil mewah dunia. 

Banjirnya produk dari negara itu di Amerika Serikat, membuat pabrikan setempat (Ford, GM, Chrysler dan lainnya) khawatir. Mereka lalu mendekati kongres dan minta tolong. Hasilnya, pemerintah AS menentukan kuota mobil impor, khususnya dari Jepang, maksimal 1,68 juta unit setiap tahun.

Demi Pasar Amerika

Toyota Circle F

Orang Jepang pun putar otak. Ada dua hal yang harus dilaksanakan. Pertama, bikin pabrik di Amerika. Solusi kedua adalah, bagaimana caranya supaya keuntungan mereka bisa maksimal. Semua seperti senada: Masuk di pasar yang lebih elit. Jangan hanya berkutat di segmen menengah ke bawah. Honda yang pertama hadir dengan merek Acura tahun 1986. Mereka yang tadinya hanya punya Civic untuk bersaing dengan Ford Pinto, jadi punya amunisi untuk melawan sedan Cadillac dengan Honda Legend. Diikuti Nissan melalui Infiniti. Mazda mencoba dengan Amati. Langkah ini tentu tidak diduga oleh pabrikan setempat yang minta pemerintahnya membuat aturan impor.

Toyota? Mereka seperti biasa, lihat dan perhatikan dulu. Bukan tidak punya barang untuk bersaing di segmen mewah. Tapi mereka perlu sesuatu yang lain. Era 80-an, Toyota punya Century yang sudah beredar sejak 1967, tapi hanya untuk pasar domestik. Crown dirasa kurang bisa bersaing. Head of Operaiion Toyota di Amerika Serikat, Yukiyasu Togo menantang manajemen di pusat untuk membuat mobil yang luar biasa. Lahirlah tim untuk mengerjakan Project Circle F. F itu singkatan dari Flagship. Upaya Toyota yang hingga kini, dibilang ambisius.

Awalnya, mereka melakukan peningkatan khusus untuk Crown. Tapi setelah mencoba dua mobil mewah terbaik di dunia (saat itu), BMW 7-Series dan Mercedes-Benz S-Class, Crown tidak ada apa-apanya. Delapan proposal dan 18 bulan kemudian, manajemen Toyota akhirnya setuju untuk bikin mobil yang beda. Tahun 1985, mereka membentuk tim berisi 60 desainer, 1.400 engineer dan 2.300 teknisi yang tersebar di AS dan Jepang. Menghasilkan 450 contoh purwarupa dan menyedot dana hingga US $1 milyar (setara US $2,5 milyar sekarang)!

Permintaan Yang Bertentangan

Chief engineer yang mengepalai proyek ini, Ichiro Suzuki, menerapkan standar yang tidak biasa. Mobilnya harus kencang tapi irit BBM, supaya pajaknya tidak mahal di Amerika. Wajib punya pengendaraan yang sunyi tapi mobil harus ringan. Bentuknya aerodinamis tapi juga elegan. Bagi engineer, yang diminta oleh bosnya sangat bertentangan dengan ilmu yang mereka punya. “Bukannya harusnya dia juga paham, ya?” begitu yang ada di benak mereka soal permintaan Suzuki.

Namun tidak ada hal yang mustahil. Ditambah, Suzuki sangat tegas menjalankan prinsip tadi. Setelah membuat 930 protoype mesin, mereka memastikan satu mesin V8 dengan blok alumunium untuk menjalankan mobil. Tenaganya 241 hp, konsumsi BBM 9 km/liter. Okelah. Tugas ‘harus kencang tapi irit’ terselesaikan. Berikutnya, bagaimana mobil ini bisa senyap. V8 bukan mesin yang minim getaran dan bunyi.

Mesin LExus

Inovasi lalu lahir. Pertama, dudukan mesin model hydraulic-pneumatic. Ini barang mahal, tapi efektif meredam getaran mesin. Pernah lihat iklan Lexus LS dengan gelas champagne yang isinya tidak tumpah, padahal mobil sedang digeber? Itu ulah dudukan mesin tersebut.

Ingat, Harus Ringan!

Kemudian, upaya Toyota berikutnya adalah posisi mesin tidak lurus mengikuti body. Tapi sedikit mendongak. Tujuannya, supaya transmisi dan as kopel bisa lurus sempurna hingga ke gardan, tidak menekuk. Efeknya, selain meminimalisir kehilangan daya, getaran bisa diredam dan tidak berisik. Dua hal ini berkontribusi terhadap pengendaraan yang halus dan sunyi, tanpa perlu peredam kabin berlebihan. Ingat, peredam kabin itu berat. Ichiro Suzuki memperhatikan betul soal bobot ini. “Pokoknya, kalau ada tambahan peranti dengan bobot lebih dari 10 gram, ngomong dulu sama saya!” tegasnya.

Soal desain ini juga bikin pusing. Toyota berkiblat pada Citroen dan Audi yang mampu bikin body mobil dengan nilai hambatan angin 0,29. Dan ini jadi patokan. Masalahnya, karena ini untuk pasar AS yang doyan mobil dengan muka tegas, bagian depan harus tegak dan punya grille lebar. Ini didapat dari hasil survey mereka (konsumen mobil mewah Amerika) yang sudah beli BMW Seri-7 atau S-class. Kalau Anda perhatikan, dua merek ini punya kesan yang tegas berkat bentuk muka dan grill.

Jangan Gampang Rusak

Mobil ini juga jadi standar baru bagi Toyota dalam hal produksi. Pengelasan dengan memanfaatkan laser jadi barang baru dan menghasilkan rangka yang lebih kuat dengan menggunakan material yang lebih sedikit. Metode ini juga akhirnya jadi standar dalam dunia perakitan mobil.

Lalu soal kualitas, ditegaskan semuanya harus lebih baik dari BMW atau Mercedes yang jadi patokan. Bagian pengembangan jadi pusing sendiri karena batas toleransi yang bisa diterima ditekan semaksimal mungkin. Hampir semua komponen yang ada diuji hingga hancur, untuk melihat seberapa kekuatannya. Ini karena Toyota memperhatikan, umur sebuah komponen jadi masalah di mobil-mobil mewah.

Cara ini menguntungkan mereka sendiri. Kalau sudah tahu cara menghasilkan komponen yang berkualitas dan tahan lama, semua produk yang keluar dari pabriknya bisa memanfaatkan.

Bukan cuma komponen yang bergerak. Di interior, mereka memanggil Yamaha untuk membantu memastikan kualitas. Yamaha diminta membuat trim kayu (asli) yang kualitasnya tertinggi. Desainer kabin memastikan, pencahyaan di dashboard tidak membuat mata lelah dan semuanya mudah dimengerti. Hasilnya, biarpun tombol bertebaran di dashboard dan sekitarnya, tapi mudah dimengerti dan dijangkau.

Setelah semua menyatu, pengujian di kehidupan nyata dilangsungkan. Prototype-nya disamarkan sebagai Crown atau Cressida, dan berkeliaran di daerah ekstrim seperti Arab Saudi atau Australia. Tidak lupa, di Jerman mereka menjalankan uji kecepatan tinggi di Autobahn. Akhir 1988, Toyota merasa siap membuka tabir mobil baru ini. Detroit Auto Show 1989, publik dan kompetitor terperangah melihat sedan baru dari Toyota, tapi logonya ‘L’.

Menegaskan upaya Toyota bahwa sedan ini akan melawan BMW dan Mercedes-Benz, mereka mengadakan konferensi pers di Jerman. Sekalian mengundang jurnalis untuk mencobanya. Dan yang diundang merasa puas dengan sedan bernama Lexus LS400 ini. Pabrikan Jerman terperangah karena mobilnya memiliki kualitas yang lebih baik, tapi harga jual lebih murah di Amerika Serikat. Acura dan Infiniti tidak kalah kaget, karena LS400 tidak bisa disamakan dengan produk mereka yang lebih inferior.

Nama Jadi Masalah

Lexus di Amerika

Tim marketing Toyota menyadari, kalau mereka mau naik kelas dan menyasar kaum berduit, nama Toyota tidak bisa dipakai. Merek Toyota terlalu identik dengan mobil terjangkau untuk kaum menengah ke bawah.

Diskusi menghasilkan nama Alexis. Entah kenapa. Namun tantangan datang karena nama Alexis, menggambarkan tokoh antagonis. Siapa? Alexis Colby adalah karakter yang tidak disukai di film seri televisi ternama waktu itu, Dynasti.

Akhirnya diputuskan Lexus. Beberapa ada yang bilang, ini adalah singkatan Luxury EXport for US. Meski Toyota tidak mengiyakan. Mereka yang suka, mengakui ini sebagai merek mobil mewah. Yang skeptis akan bilang, “Ini cuma Toyota yang lebih mahal.” BMW dan Mercedes-Benz yang tadinya santai saja, jadi khawatir karena hanya dalam dua tahun, LS400 jadi mobil mewah paling laris di Amerika berkat harganya yang lebih murah dari kompetitornya, US $35.000. Satu dari tiga pengguna Cadillac, menukar mobilnya dengan LS400.

Berkat upaya Toyota yang kelewat gigih ini, Lexus ini lalu berkembang dari LS400 menjadi berbagai model lain. Tidak hanya untuk Amerika, tapi pasar global. Lexus pun mendunia sebagai merek mewah yang mentereng. Standar mereka dalam hal kualitas dan pelayanan jauh lebih tinggi ketimbang induknya, Toyota. Termasuk di Indonesia.

All New toyota Camry

Toyota Camry Generasi Kesembilan Muncul, Dijual Tahun depan

Ini dia, Toyota Camry generasi kesembilan, yang diperkenalkan hari ini (15/11) di pasar Amerika Serikat. Meski Camry dinyatakan tamat di Jepang, tapi pasar global masih menyerap sedan ini dengan cukup baik. Dan Amerika salah satu pasar terbesarnya. Itu jadi alasan kenapa ada model terbaru dari sedan mewah ini.

Toyota Camry model 2025 hanya dihadirkan dengan penggerak hybrid, yang menggerakkan roda depan atau keempat rodanya (AWD). Toyota Amerika mengatakan dalam rilis yang dikirimkan ke redaksi Motomobi News, Camry terbaru ini didesain dan dirakit di pabrik Toyota di Amerika, dengan mengedepankan segala yang disukai oleh pengguna Camry yang ada sekarang.

Toyota Camry 2025

Sedan terlaris di US ini diklaim lebih bertenaga, penuh fitur yang memudahkan, handling yang lebih baik dan tentunya desain yang menarik. Meski soal yang terakhir itu, menurut kami, terlalu mirip dengan versi sebelumnya.

Dibilang bertenaga karena Toyota memasangkan mesin 2,5 liter dengan Toyota Hybrid System generasi kelima (THS 5). Varian FWD memiliki tenaga 225 hp (tenaga kombinasi mesin dan motor listrik). Sedangkan versi AWD yang dibekali satu motor tambahan di belakang, memiliki tenaga hingga 232 hp. Penggerak belakang itu bisa dikendalikan sendiri oleh pengemudinya. Selain itu, engineer Toyota juga mengatur ulang manajemen tenaga dan torsi, sehingga menghasilkan rasa akselerasi yang lebih menyenangkan.

THS 5 untuk Camry

Bagian kabin dibuat baru sama sekali. Layout dashboard terkini dibekali layar infotainment bawaan sebesar 8,0 inci. Kalau kurang besar, ada opsi display 12,3 inci. Sedangkan instrumen cluster berformat digital dengan layar 7,0 inci.

Camry 2025 hadir di pasar Amerika Serikat dalam empat pilihan varian yaitu LE, SE, XLE dan tertinggi XSE. Sepertinya, ini masih akan bertambah karena belum ada TRD seperti yang ada di generasi eksisting. Toyota akan mulai menjual mobil ini mulai musim semi 2024 mendatang. Pasar global, termasuk Indonesia sepertinya setelah itu.

Toyota HiAce hidrogen

Toyota HiAce Hydrogen Jalani Uji Coba, Berikutnya Land Cruiser?

Penggunaan bahan bakar hidrogen untuk kendaraan bermotor memang diteliti dengan serius oleh Toyota. Setelah mereka melepas Mirai ke pasaran dengan teknologi FCEV (Fuel Cell Electric Vehicle) bersumber energi hidrogen, kini giliran Toyota HiAce dijadikan platform uji coba.

Toyota Hiace dijadikan mobil penumpang komersial bermesin bakar dengan bahan bakar H2, dan 11 November lalu, resmi melakukan uji coba di wilayah Australia. Beberapa unit disediakan untuk dioperasikan oleh perusahaan transportasi di negara itu. Yang menarik, mobil ini dibekali mesin V6 3,5 dengan twin turbocharger.

Mesin tersebut serupa dengan yang dipakai oleh Land Cruiser 300 series dan Lexus LX600 yang tersedia di berbagai belahan dunia. Termasuk Indonesia. Namun tenaganya dipangkas dari 409 hp menjadi 160 hp saja.

Toyota Land Cruiser 300

Menurut Toyota, penggunaan hidrogen untuk kendaraan komersial seperti HiAce adalah langkah berikutnya dari pengujian di arena balap. Seperti diketahui, pabrikan Jepang ini sudah menurunkan Corolla untuk balap ketahanan di beberapa negara, termasuk Super Taikyu di Jepang, dengan menggunakan bahan bakar hidrogen. “Kami akan mengasah teknologi mesin hidrogen yang terus kami sempurnakan melalui partisipasi dalam seri Super Taikyu lebih jauh lagi, menuju penerapan praktis,” begitu bunyi pernyataan resmi Toyota.

Lalu, karena mesin yang digunakan HiAce Hidrogen ini terpasang juga di Land Cruiser, spekulasi soal akan adanya SUV versi BBH (bahan bakar hidrogen) jadi berkembang. Dikutip dari media Drive di Australia, Presiden Hydrogen Factory Toyota, Mitsumasa Yamagata tidak menampik hal tersebut.

“Kemungkinannya ada untuk memasangkan teknologi penggerak hidrogen di mobil-mobil besar. Termasuk Land Cruiser,” ujarnya. Menurut Yamagata, kelebihan teknologi ini salah satunya bisa digunakan untuk mobil-mobil yang kerap menarik beban berat.

Jujur, kami sebetulnya lebih tertarik dengan mobil BBH atau FCEV daripada BEV (Battery Electric Vehicle). Yang jadi masalah adalah, penyediaan infrastruktur pengisian hidrogen. Tidak seperti BBM, hidrogen memerlukan infrastruktur yang lebih kompleks. Baik dalam pembuatan maupun perawatan. Sayang sekali.

Toyota Crown Estate SUV Siap Mengaspal di AS Pekan Depan

Sebuah kabar datang dari Toyota. Varian keempat dari Crown yakni versi station wagon atau Estate bakal segera diluncurkan. Persis seperti yang telah kami prediksi sebelumnya.

Sementara, model yang di Jepang akan berlabel Crown Estate ini justru rencananya lebih dahulu tampil perdana pada 14 November mendatang di Amerika Serikat. Toyota nampaknya mencoba mencuri start menjelang perhelatan LA Auto Show 2023 untuk menggebrak perhatian publik dunia.

Sebelumnya, raksasa otomotif ini sudah mengumumkan akan mulai menjual Toyota Crown Sedan minggu ini di pasar domestik Jepang. 

Tapi patut diketahui, label nama yang akan digunakan untuk pasar kawasan Amerika Utara sedikit berbeda dengan di Jepang yakni “Crown Estate SUV”. Bukan hanya Crown Estate. Pemilihan nama untuk pasar domestik Jepang itu agar tak membingungkan para konsumen dengan model Crown Sport SUV yang telah lebih dulu diluncurkan.

Wagon Rasa SUV?

Jika variant station wagon dari Crown di Jepang merupakan model keempat, di negaranya Joe Biden, ini merupakan model kedua. Yang telah lebih dulu diluncurkan di AS hanya disebut sebagai Crown. Bentuknya sedan tapi jangkung. Agak aneh memang. Namun untuk varian Crown ini di AS dikatakan sebagai “all-wheel-drive hybrid electric mid-size SUV”. Dan bentuknya lebih mudah dipahami.  

Prototype Jadi Versi Produksi

Lampu belakang LED yang melintang selebar bodi, pintu bagasi dan juga bentuk bemper belakang nampak tak jauh berbeda dari prototype Toyota Crown Estate kuning di atas, yang dimunculkan 2022 lalu.

Emblem yang tersemat di bodi belakang mengindikasikan bahwa untuk spek Kanada dan AS selain ada sistem hybrid, juga punya penggerak AWD. Penggeraknya kemungkinan mesin bensin 2.5-liter non turbo atau 2.4-liter turbo bakal ditandemkan dengan sepasang motor elektrik hybrid.

Berbeda halnya untuk pasar domestik Jepang. Toyota Crown Estate spek JDM akan tersedia dalam versi plug-in hybrid (PHEV). Atau mungkin malah bakal tersedia pula variant dengan sistem fuel-cell hidrogen (FCEV) seperti Toyota Mirai dan Crown Sedan? Masih jadi tanda tanya besar. 

Interiornya Akan Seperti Apa?

Konfigurasi tempat duduk untuk kendaraan jenis ini umumnya adalah mampu memuat empat sampai lima penumpang. Sama seperti versi Crown lainnya. Bangku baris kedua dikatakan dapat dilipat hingga rata. Tentu saja untuk menghasilkan volume kargo yang lebih besar.

Untuk layout tampilan dashboard, kemungkinan bakal mengadopsi gaya Toyota Crown Crossover. Kokpit bergaya semi futuristik dengan sepasang layar digital 12.3-inci untuk fungsi panel instrument berkendara serta penampil fitur berkendara dan infotaintment.

Fitur berkendara dan sistem teknologi berbasis ADAS serta setting suspensi diperkirakan tak akan jauh berbeda dari variant Toyota Crown yang telah lebih dulu diluncurkan.

 

 

 

 

Ini Dia, Perubahan Ekstrim Toyota GR Corolla Versi Tom’s Racing

Tom’s Racing, produsen parts aftermarket serta tuner spesialis mobil lansiran Toyota dan Lexus menggarap Toyota GR Corolla. Hasilnya ditampilkan di SEMA 2023 di Las Vegas Amerika Serikat. Dan kerna GR Corolla banyak penggemarnya di negara itu, tak pelak jadi pusat perhatian.

GR Corolla Tom's Racing

Tuner tersebut menggarap  GR Corolla varian Circuit dan Morizo Edition. Dan layak diakui, garapan Tom’s Racing ini jauh lebih sangar dan extreme. Wajahnya berubah drastis. Grille original diganti dengan model kotak dengan moncong menonjol. Mirip kotak radiator intercooler di mobil rally Safari Afrika dan mobil balap jalanan.

Bemper depan pun dirombak total. Sepasang sirip canard berukuran besar terpasang di pojokan. Di bawahnya lagi ditambahkan splitter pemecah angin dilabur warna gloss black.

Di bagian sisi bodi, bukan hanya side skirt di bawah dek samping. Ventilasi udara pada bodi pun digarap ala mobil rally. Seperti yang bisa dilihat, spakbor depan diberikan lubang udara besar. Sementara, dibalik velg alloy buatan Tom’s palang-5 terselip kaliper rem cakram berkelir merah.

Spoiler Peningkat Aerodinamika

Belakangnya juga tidak luput dari sentuhan. Tom’s Racing bahkan membuat sebuah spoiler baru. Terpasang rapi di atas pintu bagasi, menyambung ke sisi kiri-kanan kaca belakang. Spoiler berukuran besar ini mengingatkan kami pada Toyota Corolla Rally WRC.

Bagian ini juga diberikan canard di sisi kiri dan kanan plus, di bagian tengahnya tersemat deretan sirip kecil berjajar. Aliran udara dari arah depan yang melintasi atap dibiaskan ke arah belakang untuk meningkatkan gaya tekan.

Tidak ketinggalan, di bawah ada diffuser dan seperangkat pipa exhaust hasil garapan Tom’s Racing. Benar, kan? Tampilan GR Corolla yang berubah drastis, bahkan sampai disebut mirip mobil balap Pikes Peak. 

Kapan Dijual?

Namun untuk sektor mesin dan transmisi masih standar. Tak ada perubahan pada mesin 3-silinder 1.6-liter turbonya. Performa spek standar nampaknya dianggap memadai dengan 300 hp dengan penggerak AWD. 

Tom's Racing garap GR Corolla untuk tampil di SEMA 2023

Lalu, kapan tersedia di pasaran? Sayangnya, belum ada kabar perihal ini. Sepertinya Tom’s Racing ingin menggebrak dan mengingatkan kembali para penyuka modifikasi, kalau mereka masih berdiri. 

 

 

 

Toyota Corolla

Toyota Produksi 300 Juta Unit, Corolla Jadi Yang Paling Dominan

Toyota Motor Corporation mengumumkan pencapaian baru kemarin (06/11/2023). Mereka menyatakan telah memproduksi 300 juta unit mobil sejak mobil pertama mereka, Toyota Model G1 menggelinding keluar pabrik pada tahun 1935. Ini merupakan angka gabungan produksi di pabrik domestik Jepang dan juga global.

Disebutkan dalam rilis yang kami terima, produksi Toyota di Jepang sebanyak 180,52 juta unit. Sedangkan pabrik yang tersebar di beberapa negara menyumbangkan 119,6 juta unit. Angka tersebut dihitung selama 88 tahun, hingga September 2023 lalu. Model yang paling banyak diproduksi? Jawabannya adalah Toyota Corolla. Sedan ini secara akumulatif dibuat sebanyak 53,399 juta di seluruh dunia.

Corolla WRC

“Saya sampaikan rasa terima kasih kepada konsumen ynag telah memilih Toyota di seluruh dunia,” ujar Koji Sato, President Toyota. “Juga kepada mereka yang telah membuat (merakit) mobil Toyota dengan setulus hati, serta kepada para supplier dan dealer yang telah menghantarkan produk Toyota. Juga kepada para stakeholder.”

Koji menambahkan, “Saya yakin, angka 300 juta ini hanya bisa dicapai dengan usaha dari para kolega di semua bagian perusahaan. Mulai dari perencanaan komponen dan produk, produksi, sales hingga service. Bersama juga dengan mereka yang membantu mendukung setiap langkah (kami).” Diakui Sato, tantangan yang telah mereka lewati benar-benar tidak mudah. Gempa bumi besar, Covid-19 dan kelangkaan micro chip adalah sebagian dari contoh pengganjal produksi Toyota. “Setiap kali kami terancam tidak bisa memproduksi, semua bekerjasama untuk memulihkan atau menyesuaikan produksi,” kata mantan bos Lexus ini.

Toyota Camry JDM

Sementara itu, Akio Toyoda yang sekarang menjabat sebagai Chairman tidak menutupi rasa bangganya. “Kiichiro Toyoda pernah mengatakan, membuat mobil adalah sebuah kerjasama. Saya rasa, angka 300 juta ini adalah bukti kerja keras tim setiap hari di Toyota, supplier, dealer dan mereka yang ada sebelum kami.” Akio juga tidak melepaskan penghargaannya kepada para pendiri Toyota yang sudah jatuh bangun membuat nama dan citra Toyota seperti sekarang.

Toyota Crown Sedan Siap Meluncur Di Jepang Dua Minggu Lagi!

Meski sudah muncul ke publik di JMS 2023, tapi Toyota Crown Sedan masih belum bisa dibeli. Bahkan oleh pasar Jepang sekalipun.  Rencananya mobil ini akan launching di Jepang pada 13 November 2023. Untuk itu, Toyotamemberikan sedikit gambaran mendalam soal sedan baru ini. 

Secara bertahap Toyota memainkan rasa penasaran. Mulai dari ‘perkenalan’ versi FCEV di Sirkuit Fuji, kemudian disusul dengan penampilan bersama chef ternama Takanori Nakamura. Ada sejumlah pesan tersirat yang ingin disampaikan oleh Toyota dan juga Akio Toyoda perihal Crown Sedan.

Penampilan Nakamura yang mengenakan busana tradisional Jepang menyiratkan pesan bahwa Crown Sedan “naik kelas”. Kemudian, pesan selanjutnya adalah Toyota memadukan nilai tradisional khas sedan Crown yakni kemewahan dan kenyamanan berkendara dengan desain dan teknologi modern.

Kemasan interior tampil dengan gaya desain modern seperti pada Crown SUV. Namun balutan kulit serta aksen kayu pada panel interior sebagai ciri khas nilai kemewahan tradisional sedan Crown tetap dipertahankan. Pintu yang lebar serta plafon yang tinggi menjadikan akses ke kabin jadi mudah dan leluasa. 

FCEV Atau HEV?

Pada perkenalan perdana di Sirkuit Fuji beberapa bulan lalu, emblem “FCEV” tersemat pada bodi Crown Sedan. HIngga akhirnya TMC mengumumkannya secara resmi.

Teknologi elektrifikasi Fuel-Cell (FCEV) berbasis hidrogen generasi kedua punya Crown Sedan serupa dengan Toyota Mirai. Sistem penggeraknya saat ini baru tersedia RWD, berbekal sel bahan bakar dan tiga tabung hidrogen. Farak jelajahnya dikatakan mampu mencapai 820 km.

Selain FCEV, tersedia dalam variant hybrid (HEV). Bahkan ternyata Crown Sedan adalah model mobil Toyota pertama yang dibekali teknologi mesin 2.5-liter Multi-Stage Hybrid System terbaru. Mesin bensin 2.5-liter dipadukan dengan dua buah motor elektrik. Keduanya terintegrasi dengan transmisi yang akan meneruskan output daya dan torsi pada seluruh rentang kecepatan berkendara.

Pihak pabrikan tak menjelaskan secara rinci perihal detail teknis dari sistem hybrid terbaru ini. Hanya dikatakan, pada sistem tersebut, daya dan torsi maksimum dicapai pada kecepatan sekitar 43 km/jam. Dibandingkan sistem hybrid yang digunakan Toyota saat ini, performa maksimum baru dirasakan pada kecepatan sekitar 140 km/jam dan rpm mesin cukup tinggi. Hal tersebut membuat konsumsi BBM jadi sangat irit tanpa mengorbankan performa.

Mengenai sistem pengisian ulang daya baterai, Crown Sedan dilengkapi sistem charger AC 100V berdaya 1.500 W. Selain itu, Crown Sedan juga dilengkapi fitur V2L (Vehicle to Load) yang menjadikan mobil ini sebagai “genset” pemasok daya listrik dalam kondisi darurat.

Model termurah yakni varian HEV dibanderol mulai dari 7.300.000 Yen atau kisaran Rp 764 jutaan. Sedangkan untuk variant FCEV, mulai dari 8.300.000 Yen atau sekira Rp 868,67 jutaan. Harga off the road, belum termasuk paket tambahan dan pajak konsumen serta biaya lainnya.

Jika dilihat dari segmennya sebagai sedan mewah serta teknologi yang diusung, label harga jual Crown Sedan masih terbilang lumrah dan moderat.

Toyota LC70

Toyota Land Cruiser 70 Terbaru Versi PBB, Keren Biarpun Standar

Kalau Anda mengamati perkembangan konflik dunia, yang melibatkan PBB atau Palang Merah Internasional, kemungkinan Anda akan ‘notice’ jip Toyota Land Cruiser 70 berwarna putih, dengan logo UN atau Red Cross di pintunya. Itu adalah mobil khusus yang dipesan oleh organisasi dunia. 

Land Cruiser 70 tersebut dibuat oleh Toyota Gibraltar Stockholdings (TGS). Dan kini, mereka mengumumkan kehadiran versi terbarunya. Tapi karena TLC 70 tidak pernah berubah bentuk sejak awal kelahirannya tahun 1984, maka yang baru ini juga tidak kelihatan baru. Oke, lah, ada sedikit perubahan, tapi dari sisi manapun dilihat, perubahannya sangat minimalis.

Toyota Land Cruiser PBB

Parasnya mengikuti Land Cruiser terbaru yang baru saja diperkenalkan secara global. Lampu bulat mengapit grill, sedangkan lampu sein diletakan di sisi luar moncongnya. Body kotak tidak berubah. Bahkan garis desainnya juga sama saja. Belakangnya juga begitu.

Khusus untuk TLC 70 yang dipesan oleh badan dunia tadi, diberi kode GDJ76. Menggantikan HZJ76, yang sekarang juga sebetulnya masih tersedia di gudang TGS. GDJ76 memiliki spesifikasi paling bawah di keluarga TLC 70. Lampu depannya masih halogen tanpa automatic high beam, lupakan jok kulit karpet dan segala kemewahan yang bisa Anda pikirkan.

TLC 70 versi UN

Dibuat Modular

Tapi SUV ini bisa menampung 10 penumpang, punya alternator kelistrikan yang lebih besar dibanding standar karena harus mengakomodir beberapa peralatan yang diminta oleh PBB atau Palang Merah. Contohnya, radio komunikasi atau cool box untuk membawa vaksin, organ tubuh untuk transplantasi dan sebagainya. Selebihnya, ban off road, pelek kaleng dan snorkle untuk mendukung pergerakan di medan berat. Atau kalau mau, bisa dipesan dalam berbagai bentuk.  Mulai dari pickup, cargo ataupun ambulans. 

Di balik kap mesin, terpasang mesin turbodiesel yang sama seperti Toyota Fortuner 2.8. Yaitu 1GD-FTV. Transmisi manual 6-speed jadi andalan untuk menggerakan roda. Bicara penggerak ban, tentunya dibekali sistem 4WD. Untuk GDJ76 bahkan sudah dibekali A-TRAC (Active Traction Control). Dan itulah satu-satunya fitur canggih yang ada di mobil. Differential lock saja masih manual.

Lalu, kenapa mobil untuk organisasi dunia harus standaran begitu? Jawabannya adalah perawatan dan daya tahan. Mobil-mobil ini akan berhadapan dengan medan berat di berbagai penjuru dunia, setiap hari. Kebanyakan fitur canggih akan membuat mobil tidak bisa digunakan. Selain Land Cruiser 70, TGS juga memasarkan Land Cruiser 300, Hilux double cabin, hingga Corolla Altis. 

Toyota Rangga Mobile Cafe Sita Perhatian Pengunjung JMS 2023

Masih ingat dengan mobil konsep pickup Toyota Rangga yang sempat menghiasi booth Toyota dalam event GIIAS 2023 di ICE, BSD City, Tangerang Selatan beberapa waktu lalu?

Nah, salah satu varian model dari konsep reinkarnasi Toyota Kijang pickup tersebut ternyata tampil di booth Toyota, pada event Japan Mobility Show 2023. Sungguh sangat membanggakan, ada mobil konsep karya putera terbaik Indonesia yang ikut tampil di Tokyo, Jepang.

Mobil konsep tersebut adalah Rangga Concept Mobile Cafe. Lengkap dengan atribut Kopi Tuku. Penampilannya berhasil menyita perhatian para pengunjung gedung Tokyo Big Sight.

“Kami sangat bangga salah satu karya modifikasi Indonesia terpilih untuk tampil di JMS 2023,” terang Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director PT Toyota-Astra Motor (TAM).

Dari sejumlah variasi model konsep Toyota Rangga, Toyota Motor Corporation (TMC) memilih Rangga Concept Mobile Cafe. Tak sekadar dianggap paling menarik dari sisi tampilannya saja. Konsep desain, dan pengerjaannya pun jadi salah satu aspek pertimbangan.

Konsep warung kopi ala food truck saat ini tengah marak di sejumlah negara, termasuk di Indonesia.

Nah, visi konsep desain yang diusung oleh Rangga Concept Mobile Cafe ini nampaknya sejalan dengan konsep “mobility for all” yang tengah jadi visi diversifikasi produk penunjang mobilitas dari Toyota saat ini.

Rangga Concept Mobile Cafe membuktikan bahwa mobil pickup juga dapat dikonversi sedemikian rupa menjadi wahana bisnis. Hal seperti ini biasanya memanfaatkan mobil niaga jenis van atau minibus.

Akan Segera Diproduksi?

Nah, tampilnya konsep Toyota Rangga pickup dengan beragam variasi modelnya di GIIAS dan JMS memunculkan sebuah pertanyaan. Sedikit rasa penasaran lebih tepatnya.

Mobil tersebut saat ini memang masih berstatus sebagai mobil konsep. Apakah dalam waktu dekat Toyota berencana membawa ke jalur produksi?

Dan ternyata sinyal kuat akan hal tersebut diamini oleh pihak PT Toyota Astra Motor (TAM) selaku agen pemegang merek (APM) Toyota di Indonesia.

Saat ini pihak Toyota tengah melakukan persiapan, terutama perihal segmen pasar, biaya produksi dalam penentuan harga jual mobil ini nantinya.

 

 

Toyota GR86 Special Edition

Peringati 40 Tahun AE86, Toyota GR86 Edisi Khusus Dikeluarkan

Toyota GR86 edisi khusus meluncur di Jepang sana. Ini agak istimewa karena dikeluarkan hanya 200 unit untuk memperingati 40 tahun kelahiran Corolla AE86. Berbasis varian RZ di pasar setempat, Toyota memasarkannya dalam opsi transmisi metik ataupun manual.

Mirip dengan yang sudah lebih dulu tersedia di Amerika Serikat, tersedia dalam dua pilihan warna, merah dan putih. Dari luar, yang menarik adalah striping hitam di bagian bawah pintu yang merefleksikan warna putih-strip hitam milik AE86 asli.

Toyota GR86 peringati 40 tahun AE86

Spion berwarna hitam serta ducktail melengkapi kosmetik di bagian body. Terakhir, khusus untuk edisi ini terpasang pelek 18 inci. Sayang, kalau pelek ini bisa lebih dimiripkan dengan punya AE86 pasti makin asik dilihat.

Interiornya tidak banyak perbedaan dengan Toyota GR86 biasa. Tapi beberapa imbuhan menegaskan kalau ini adalah versi khusus. Tema kabin dibalur kombinasi warna hitam dan merah, lengkap dengan logo Since 1983 40th di trim pintu.

Yang menarik adalah, perbedaannya bukan hanya bersifat kosmetis. Tapi juga sedikit menyentuh hal teknis. Toyota memasangkan rem Brembo dan shockbreaker bikinan Sachs. Dua item ini sebetulnya tersedia untuk GR86 trim lebih tinggi, SZ. Meskipun sifatnya opsional.

Toyota Jepang memasarkan mobil ini dengan harga setara Rp 384 jutaan untuk Toyota GR86 edisi khusus versi transmisi manual. Yang autmatic dihargai setara Rp 406 jutaan. Toyota memperkirakan permintaan akan banjir untuk edisi khusus ini. Mereka mempersiapkan metode pemesanan dengan sistem pengundian. Seperti yang pernah dilakukan untuk GR Yaris.

Mencicipi Toyota GR, Bikin Ketagihan!

Gazoo Racing (GR) Garage baru saja resmi membuka layanan di Indonesia. Workshop 3 lantai yang berlokasi di Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2), Jakarta Utara diklaim adalah yang terlengkap di dunia. Wow…para pecinta Gazoo Racing di Indonesia sungguh beruntung.

Sebagai kelanjutan hadirnya GR Garage di Tanah Air, PT Toyota Astra Motor (TAM) pun menggelar event Toyota GR Track Day pada Sabtu (16/9) lalu di sirkuit Ancol E-Prix

Para member GR Enthusiasts Community dan pelanggan Toyota GR berkesempatan menjajal sederetan model mobil GR di Sirkuit Jakarta International E-Prix di Ancol.

Ada enam model mobil yang disediakan. Mulai dari Toyota GR Corolla, GR 86 standar dan versi GR Performance Parts, GR RAV4 PHEV serta dua versi Agya GR Sport.

Nah, kami beserta sejumlah awak media pun turut mencicipi beraneka mobil Toyota racikan Gazoo Racing.

Memang lokasinya bukan lagi Sirkuit Ancol nan legendaris seperti aslinya di era ’80an. Namun setidaknya kami tak lagi penasaran dengan trek balap Formula-E yang satu ini.

Sebagai informasi, Gazoo Racing punya tiga level produk. Pure GR, GR Sports dan GR Parts. Pure GR adalah mobil Toyota dengan style dan karakter balap tulen yang digarap khusus oleh Gazoo Racing.

Mobil sport GR Supra, GR 86, GR Yaris dan GR Corolla adalah contoh dari model level Pure GR. Lain lagi dengan GR Sports. Ini adalah varian mobil Toyota yang diimbuhi parts serta tuning GR. Contohnya seperti Agya GR Sports.

GR Parts merupakan paket komponen dan aksesoris interior serta body kit lansiran Gazoo Racing. Tak hanya menambah keren tampilan, body kit GR Parts berfungsi meningkatkan gaya aerodinamika.

Agya GR Sports Bikin Ketagihan

Mobil yang membuat kami ingin mencobanya di Sirkuit Ancol justru dua unit Toyota Agya GR. Yang satu dibekali GR Performance Parts dari Gazoo Racing Garage. Satu unit lainnya Toyota Agya GR Sports versi standar. Penasaran apa perbedaan antara kedua mobil ini.

Saat mencicipi Toyota Agya GR Sports spek standar, sensasinya memang beda dari Agya biasa. Label harga memang tidak berdusta. Beda harga, beda kualitas.

Toyota Agya GR Sports versi standar saja sudah berubah drastis karakter berkendara dan sensasinya. Tarikan awal tak lagi lemot seperti Toyota Agya LCGC standar bermesin 1.2-liter.

Saat melibas tikungan di Sirkuit Ancol yang sebagian cenderung bersudut sempit, suspensi bekerja sempurna meredam body roll.

Fitur kontrol traksi pun mampu memberi traksi pada roda dengan baik, terutama saat keluar tikungan. Gejala oleng dan selip maupun understeer nyaris tak terasa.

Sistem rem bekerja sempurna, terutama saat menjelang masuk tikungan. Toyota Agya GR Sports memang terbukti bikin ketagihan.

Setting ECU

Rahasianya ternyata pada setting ECU dan sistem suspensi. Kurva performa Agya GR Sports dibuat lebih bergairah dibanding Agya biasa. Kemasan tampilan eksterior dan interior pun beda gaya.

Tak heran Toyota Agya GR Sports laris manis dan banyak diminati konsumen sejak mulai resmi dipasarkan.

Lain lagi saat kami mencicipi Toyota Agya GR Sports racikan GR Garage. Mobil ini tak hanya terlihat lebih greget dan keren, namun juga lebih asyik lagi dibawa ngegas maupun beraksi di tikungan.

Sentuhan GR Garage dengan komponen GR Performance Parts menambah kuat karakter mobil sport pada Agya GR Sports. Yang satu ini bagai mobil harian yang siap diajak main ke sirkuit balap.

GR Corolla dan GR RAV4 PHEV

Selain unit yang digarap oleh GR Garage, ada dua mobil lain berlevel Pure GR yakni GR Corolla dan GR RAV4 PHEV.

Hanya saja, kami maupun awak media hanya bisa menikmatinya lewat cara taxi drive. Alias duduk manis sebagai penumpang. Sayang sekali… Peslalom muda Anjasara Wahyu dari Toyota Gazoo Racing Indonesia (TGRI) bertugas membawa kami menikmati kedua varian Pure GR tersebut.

Untuk model GR Corolla, mobil ini dikembangkan Gazoo Racing sebagai momen comeback model Corolla ke ajang balap. Corolla sempat berjaya di berbagai kejuaraan rally dunia.

Mesin 3-silinder turbo berkode G16E-GTS yang diusung GR Corolla sama seperti pada GR Yaris, hanya saja dituning lebih agresif. Output tenaga menjadi 295 hp dengan torsi maksimum 370 Nm. Andai saja kami bisa mencicipi secara langsung di balik kemudinya…ah, sudahlah.